TATA LAKSANA
PENYELENGGARAAN
STATISTIK
Disampaikan pada Diklat Teknis Statistik Sektoral
6 September 2021
ambar: https://lensakalbar.co.id/2017/10/30/hormat-bendera-anak-perbatasan/
OUTLINE
01 PENDAHULUAN
――
Pidato Presiden Joko Widodo,
pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD,
16 Agustus 2021
3 Terciptanya suatu Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien
JENIS STATISTIK
3 JENIS
STATISTIK
Statistik Statistik Statistik
Dasar Sektoral Khusus
Penerima Jumlah
Inflasi IPM program
Jumlah Kendaraan Penelitian Quick
bantuan
Pertumbuhan Guru count
sosial
Ekonomi
03
PENYELENGGARAAN KEGIATAN
STATISTIK
Cara Pengumpulan Data
Rekomendasi Kegiatan Statistik disediakan BPS sebagai salah satu jenis layanan di PST BPS
Apa itu
Saran yang diberikan oleh BPS kepada penyelenggara kegiatan
“Rekomendasi
statistik berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi BPS terhadap
Kegiatan suatu rancangan kegiatan statistik
Statistik”?
Satker BPS
Pemberi
Rekomendasi
BPS Pusat BPS Provinsi BPS Kab/Kota
▪ Pemberitahuan rancangan survei melalui Aplikasi Romantik Online, secara otomatis akan ternotifikasi ke satker BPS
terkait yang akan meneliti dan mengevaluasi rancangan survei
▪ Walidata K/L terinfokan melalui notifikasi email
▪ Rancangan survei yang telah mendapatkan rekomendasi dari BPS, akan ditampilkan melalui aplikasi Romantik
Online
Instrumen yang Digunakan
Formulir Pemberitahuan Survei Statistik Sektoral (FS3) memuat informasi:
1. Nama Instansi
2. Judul
3. Tujuan Survei
4. Jenis Data yang akan dikumpulkan
5. Wilayah kegiatan statistik
6. Metode statistik yang akan digunakan
7. Objek populasi dan jumlah responden
8. Waktu pelaksanaan
Romantik Online adalah suatu aplikasi layanan berbasis web untuk pengajuan rekomendasi kegiatan statistik
dari instansi pemerintah ke BPS
Pilih menu
layanan
“Rekomendasi”
Adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan Data yang akurat, mutakhir, terpadu,
dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar Instansi Pusat dan
Instansi Daerah melalui pemenuhan Standar Data, Metadata, Interoperabilitas Data, dan menggunakan
Kode Referensi dan Data Induk.
Tujuan Satu Data Indonesia
Perpres 39/2019 tentang SDI Pasal 2 ayat 2
Tujuan Kedua
Mewujudkan ketersediaan data yang Tujuan Keempat
akurat, mutakhir, terpadu, dapat
dipertanggungjawabkan, serta mudah Mendukung Sistem Statistik
diakses dan dibagipakaikan antar instansi Nasional (SSN) sesuai peraturan
pusat dan daerah perundang-undangan
Prinsip Satu Data Indonesia
Perpres 39/2019 tentang SDI Pasal 3
Kode
Data yang dihasilkan
Intero Data yang dihasilkan
Referensi
oleh Produsen Data perabi dan Data oleh produsen data
harus memenuhi litas Induk harus menggunakan
kaidah kode referensi dan data
interoperabilitas data induk.
1. STANDAR DATA
Konsep Definisi Klasifikasi Ukuran Satuan
Standar Data yang berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah ditetapkan oleh Pembina Data tingkat pusat
22
Penyusunan Petunjuk Teknis Standar Data Statistik
0
1
Konsep
Satua Definisi
n
STANDA
R
DATA
❑ Menerbitkan Peraturan BPS Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Ukura Klasifikas Petunjuk Teknis Standar Data Statistik
n i
❑ Menerbitkan Peraturan Kepala BPS Nomor 126 Tahun 2020
tentang Master File Standar Data Statistik Tahun 2020
2. METADATA
Metadata informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk menggambarkan Data,
menjelaskan Data, serta memudahkan pencarian, penggunaan, dan pengelolaan informasi
Data
Struktur dan Format Metadata baku ditetapkan oleh pembina data tingkat pusat
Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 5 Tahun 2020
tentang Petunjuk Teknis Metadata Statistik
4. KODE REFERENSI
Penggunaan kode referensi
yang telah disepakati secara
nasional
Penyelenggara SDI Tingkat Pusat
Penyelenggara SDI Tingkat Daerah
Jenis Data dalam SDI
Tugas Pembina Data Tk. Pusat Tugas Pembina Data Tk. Daerah
Walidata tingkat pusat mempunyai tugas: Walidata tingkat daerah mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan, memeriksa kesesuaian a. Memeriksa kesesuaian Data yang
Data, dan mengelola Data yang disampaikan oleh Produsen Data tingkat
disampaikan oleh Produsen Data sesuai daerah sesuai prinsip SDI
prinsip SDI b. Menyebarluaskan data dan metadata di
b. Menyebarluaskan data, metadata, kode portal SDI
referensi, dan data induk di portal SDI c. Membantu Pembina Data tingkat daerah
c. Membantu Pembina Data dalam membina dalam membina Produsen Data tingkat
Produsen Data daerah
“ Setiap instansi pusat hanya memiliki 1 (satu) “ Setiap pemerintah daerah hanya memiliki 1
unit kerja yang melaksanakan tugas walidata (satu) instansi daerah yang melaksanakan
tingkat pusat di masing-masing instansi pusat” tugas walidata tingkat daerah”
Produsen Data
Satu Data Indonesia
Produsen data tingkat pusat mempunyai tugas:
a. Memberikan masukan kepada pembina data dan menteri/kepala instansi
pusat mengenai standar data, metadata, dan interoperabilitas data;
b. Menghasilkan data sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia;
Dewan Pengarah
Ketua Anggota
dan/ dan/
atau atau
Kementerian/Lembaga A Kementerian/Lembaga B
Sekretariat Satu Data Indonesia
Dewan pengarah dan Forum SDI tingkat pusat dibantu oleh Sekretariat SDI
Yang bertugas:
Provinsi
Pembina Data Walidata
Koordinator Walidata Kab/Kota
Tingkat Provinsi dalam wil. Prov
• Statistik
“ Pembina data tingkat daerah dan Walidata
Tingkat Provinsi
Forum Satu Data
• Spasial
Koordinator Walidata
“ Forum Satu Data tingkat daerah terdiri atas
Pembina Data
Forum Satu Data Indonesia tingkat
Tingkat Kab/Kota
Tingkat Kab/Kota
Forum Satu Data
• Statistik
• Spasial provinsi dan Forum Satu Data Indonesia
Dinas Urusan
Bappeda Statistik Sektoral tingkat kabupaten/kota”
Produsen Data Walidata
Pendukung
Yang bertugas:
•Perencanaan Data
• Penyusunan daftar data yang akan dikumpulkan pada tahun berikutnya
• Pengusulan dan pembahasan data prioritas
• Penentuan Rencana Aksi oleh Forum data
• Penetapan data prioritas dan rencana aksi oleh Bappenas
•Pengumpulan Data
•Produsen data melakukan pengumpulan data sesuai dengan standar data
•Produsen data melakukan pengumpulan data sesuai daftar data yang telah ditentukan dalam forum dan sesuai dengan
waktu
•Pemeriksaan Data
• Pemeriksaan data yang dihasilkan produsen data oleh walidata
• Data prioritas yang dihasilkan produsen data diperiksa kesesuaiannya dengan prinsip data oleh walidata
• Pemeriksaan ulang data prioritas oleh pembina data
• Data yang tidak sesuai dikembalikan ke produsen data untuk diperbaiki
•Penyebarluasan Data
•Dilakukan oleh walidata melalui Portal Satu Data Indonesia
•Batasan penggunaan data
Mari Bersama
Berkontribusi dalam Perwujudan
Sistem Statistik Nasional
Terima
Kasih
TUGAS KELOMPOK ASYNCHRONOUS
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik telah mengatur
mekanisme penyelenggaraan statistik baik untuk statistik dasar, statistik sektoral, maupun statistik
khusus. Ketentuan lebih lanjut diatur melalui Keputusan Kepala BPS Nomor 5 Tahun 2000, Keputusan
Kepala BPS Nomor 6 Tahun 2000, Keputusan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2000, Keputusan Kepala BPS
Nomor 8 Tahun 2000 dan Peraturan BPS Nomor 4 Tahun 2019.
Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi
tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan
tugas pokok instansi yang bersangkutan dan penyediaannya diselenggarakan oleh Kementerian/
Lembaga/ Instansi/ Dinas sesuai lingkup tugas dan fungsi.
Untuk mendukung kebijakan dan rencana pembangunan di daerah, susunlah rencana penyediaan data
sektoral yang ada di daerah, sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi instansi masing-masing.
Gunakan formulir FS3 sebagai alat bantu dalam merancang survei statistik sektoral.
TUGAS KELOMPOK ASYNCHRONOUS (2)
PETUNJUK :
1. Peserta dibagi dalam 5 Kelompok
2. Setiap kelompok dipersilahkan mengakses Aplikasi Romantik Online (https://pst.bps.go.id)
untuk melihat contoh rancangan kegiatan statistik sektoral dan SIRuSa (https://sirusa.bps.go.id)
untuk melihat contoh metadata kegiatan statistik
3. Setiap kelompok mendiskusikan dan membuat rancangan survei statistik sektoral dengan
menggunakan Formulir Pemberitahuan Survei Statistik Sektoral (FS3)
4. Hasil tugas kelompok dipresentasikan.
5. Waktu presentasi kelompok maksimal 10 menit.
6. 1 (satu) kelompok lainnya (urutan sebelumnya) memberikan tanggapan kepada kelompok
penyaji, maksimal 5 menit.
7. Diberikan 1 (satu) kesempatan kepada kelompok lainnya (optional) untuk memberikan
tanggapan kepada kelompok penyaji, maksimal 5 menit.