Oleh:
Agustinus Kurniawan, S.Kom
Nip : 19840813 200812 1 002
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan teknologi informasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi yang membantu kita
dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau memberikan
informasi.Teknologi informasi (Information Technology) bisa disingkat TI, IT atau Infotech.
Kemajuan TI telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses
dan melaporkan informasi keuangan. Oleh karena itu auditor akan menemukan suatu keadaan
dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media kertas. Auditor
harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan IT system-nya dalam mengelompokkan,
mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan.
Tidak ada perbedaan konsep audit untuk IT system yang kompleks maupun sistem
pencatatan manual, yang berbeda adalah metode-metode spesifik yang cocok dengan situasi
sistem informasi akuntansi yang ada. Pemahaman ini diperlukan untuk mendapatkan pemahaman
pengendalian internal yang baik agar dapat merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan
lingkup pengujian yang akan dilakukan.
Penggunaan TI dapat meningkatkan pengendalian internal dengan menambahkan
prosedur pengendalian baru yang dilakukan oleh komputer dan dengan mengganti pengendalian
yang biasanya dilakukan secara manual yang rentan terhadap kesalahan manusia. Disaat yang
sama, TI dapat menimbulkan risiko-risiko baru, yang dapat diatasi klien dengan menggunakan
pengendalian khusus terhadap sistem TI.
Oleh karena itu disini kami akan menekankan risiko-risiko khusus terkait dengan sistem
TI, mengidentifikasi pengendalian-pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengatasi risiko-
risiko tersebut serta menjelaskan bagaimana pengendalian terkait TI dapat berpengaruh terhadap
pengauditan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal?
2. Bagaimana risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi berbasis
teknologi informasi?
3. Bagaimana pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangi
risiko-risiko TI?
4. Bagaimana pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditor terhadap
pengendalian aplikasi?
5. Bagaimana masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologi
informasi khusus lainnya?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal
2. Untuk mengetahui risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi
berbasis teknologi informasi
3. Untuk mengetahui pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangu
risiko-risiko TI
4. Untuk mengetahui pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditor
terhadap pengendalian aplikasi.
5. Untuk mengetahui masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologi
informasi khusus lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengendalian aplikasi
Pengendalian aplikasi dirancang untuk setiap aplikasi perangkat lunak dan dimaksudkan
untuk membantu perusahaan memenuhi keenam tujuan audit terkait transaksi. Meskipun
beberapa pengendalian aplikasi hanya memengaruhi satu atau beberapa tujuan audit terkait
transaksi, sebagian besar pengendalian mencegah atau mendeteksi beberapa jenis salah saji.
Pengendalian aplikasi lainnya menekankan pada saldo akun dan tujuan penyajian dan
pengungkapan.
Pengendalian aplikasi dapat dapat dilakukan oleh computer atau personel pengendalian
tersebut dinamakan pengendalian manual. Efektivitas pengendalian manual bergantung pada
kompotensi orang-orang yang menjalankan pengendalian dan kehati-hatian yang mereka lakukan
ketika menjalakannya. Sebagai contoh ketika personel departemen kredit menelaah laporan
pengecualian yang mengindentifikasi penjualan kredit yang melebihi batas kredit yang
diotorisasi untuk seorang pelanggan , auditor mungkin memerlukan untuk mengevaluasi
kemampuan orang yang membuat penilaian tersebut serta mengujimkeakuratan laporan
pengecualian tersebut. Jika pengendalian dilakukan oleh computer pengendalian tersebut
dinamakan pengendalian otomatis. Karena sifat pemrosesan computer , pengendalian otomatis
jika dirancang dengan tepat dapat menyebabkan pelaksanaan pengendalian yang konsisten.
Pengendalian input. Pengendalian input dirancang untuk meyakinkan bahwa informasi
yang dimasukkan kedalam computer adalah sah, akurat dan lengkap. Hal tersebut sangat penting
karena sebagain besar kesalahan dalam sistem TI berasal dari kesalahan dalam memasukkan
data, tampa mempertimbangkan kualitas pemrosesan informasi , kesalahan input yang salah.
Jenis-jenis pengendalian berikut merupakan pengendalian yang biasanaya dikembangkan untuk
sistem manual dan tetap penting dalam sistem TI.
Otorisasi manajemen atau transaksi
Penyiapan manajemne sumber input yang memadai
Personel yang kompoten
Pengendalian yang khusus untuk TI mencakup hal-hal berikut :
Tampilan layar input yang dirancang dengan tepat yang dapat membantu mempercepat
masuknya informasi transaksi
Daftar menu turunan dari pilihan perangkat lunak yang tersedia
Pengujian validasi keakuratan input yang dilakukan oleh computer , seperti validasi
nomor pelanggan dibandingkan dengan data diarsip utama pelanggan
Pengendalain input berbasis online untuk aplikasi-aplikasi e-commorce dimana pihak-
pihak eksternal, seperti pelanggan dan pemasok , melakukan bagian awal dari pemasukan
transaks
Prosedur koreksi kesalahan yang dilakukan segera, untuk memberikan deteksi dan
koreksi disini terhadap kesalahan-lesalahan input
Akumulasi kesalahan dalam arsip kesalahan untuk tidak lanjut berikutnya oleh personel
input data.
Pengendalian proses pengendalian proses mencegah dan mendeteksi kesalahan ketika
pemrosesan data transaksi. Pengendalian umum khususnya pengendalian yangn terkait dengan
pengembangan sistem dan keamanan sistem, memberikan pengendalian keamaan penting untuk
meminimalkan kesalahan. Pengendalian aplikasi pemrosesan yang spesifik sering kali deprogram
kedalam perangkat lunak untuk mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan dalam
pemrosesan.
Pengendalian output Pengendalian output lebih menekankan pada pendeteksian
kesalahan setelah pemrosesan selesai dilakukan dari pada mencegah kesalahan. Pengendalian
output yang paling penting adalah mengujim keandalan data oleh seseorang yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman mengenai output. Para pengguna seringkali mengidentifikasi
keslahan karena mereka mengetahui perkiraan jumlah yang tepat. Beberapa pengendalian umum
untuk mendeteksi kesalahan dalam output antara lain sebagai berikut:
Rekonsiliasi output yang dihasilkan oleh computer dengan hasil perhitungan manual
Membandingkan jumlah unit dan proses dengan jumlah unit yang dimasukkan untuk
diproses
Membandingkan suatu sampel transaksi output dengan dokumen sumber inputnya
Verivikasi tanggal dan waktu pemrosesan untuk mengidentifikasi setiap pemrosesan yang
tidak berurutan.
o Perangkat lunak audit umum digunakan untuk menguji pengendalian otomatis. Seorang
auditor mendapatkan salinan arsip utama batas kredit pelanggan dan arsip pemesanan
pelanggan milik klien, kemudian menginstruksikan komputer auditor untuk mendaftar
transaksi-transaksi yang melebihi batasas kredit pelanggan yang diotorisasi. Auditor
kemudian membandingkan output audit dengan daftar pesanan pelanggan milik klien yang
ditolak karena melibihi batas kredit diotorisasi.
o Perangkat lunak audit umum digunakan untuk memvertifiaksi saldo-saldo akun klien.
Seorang auditor dapat menggunakan perangkat untuk menjumlahkan arsip utama piutang
pelanggan klien untuk menentukan apakah jumlah totalnya sama saldo dibuku besar.
Pendekatan Modul Audit Melekat (Embedded audit Module Apporoach) Ketika
menggunakan pendekatan modul audit melekat auditor memasukkan sebuah modul audit dalam
sistem aplikasi klien untuk mengidentifikasi jenis transaksi khusus. Sebagai contoh, auditor
mungkin menginginkan untuk menggunakan modul melekat untuk mengidentifikasi semua
pembelian yang melebihi Rp.25.0000.000 ditindak lanjuti dengan pengujian yang lebih terperinci
untuk tujuan audit kejadian dan akurasi terkait transaksi.
Pendekatan modul audit melekat memungkinkan auditor untuk dapat terus menerus
mengaudit transaksi-transaksi dengan mengidentifikasi transaksi aktual yang yang di proses oleh
klien dibandingka dengan data yang di uji dan pendekatan simulasi paralel, yang hanya bisa
dilakukan dengan pengujian berselang.
Meskipun para auditor dapat menggunakan satu atau gabungan beberapa pendekatan
pengujian biasanya merekan menggunakan cara-cara berikut.
Menguji data untuk mengujian pengujian pengedalian dan pengujian subsanstif transaksi.
Simulasi, paralel untuk pemgujian sunstansif, seperti perhitungan ulang jumlah transaksi dan
penjumlahan kebawah catatan tambahan di arsip utama piutang dagang.
Melekatkan modul audit untuk mengidentifikasi transaksi-transaksi yang tidak biasa untuk
pengujian substansif.
Risiko khusus pada sistem TI meliputi: Risiko pada perangkat keras dan data, Jejak audit
yang berkurang, dan Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI
Pengendalian umum diterapkan pada semua aspek dalam fungsi TI, termasuk
pengaturan TI, pemisahan tugas-tugas TI, pengembang sistem, pengamanan fisik dan online
terhadap akses pada perangkat lunak, perangkat keras dan data terkait, rencana cadangan dan
kontijensi jika terjadi kondisi darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya; dan pengendalian
perangkat keras. Auditor mengevaluasi pengendalian umum untuk peusahaan secara
keseluruhan.
Pengendalian aplikasi di terapkan untuk memproses transaksi-transaksi, seperti
pengendalian terhadap pemrosesan penjualan atau penerimaan kas. Auditor haus mengevaluasi
pengendalian aplikasi untuk setiap kelompok transaksi atau akun dimana auditor merencanakan
untuk mengurangi penilaian risiko pengendaian karena pengendalian TI akan berbeda disetiap
kelompok transaksi dan akun . pengendalian aplikasi hanya dapat menjadi efektif jika
pengendalian umumnya efektif.
Meningkatnya penggunaan jaringan yang menghubungkan peralatan seperti komputer
mikro, komputer mini, mainframe, workstation, serve dan mesin cetak telah mengubah TI untuk
banyak aktivitas usaha. local area network (LAN) menghubungkan peralatan-peralatan dalam
satu atau beberapa gedung yang lokasinya berdekatan dan hanya di gunakan dalam sebuah
perusahaan.. Wide Area Network (WAN) menghubungkan peralatan-peralatan dalam wilayah
geografis yang lebih luas, termasuk operasi global
Banyak klien yang mensubkontrakkan beberapa atau semua kebutuhan TI-nya kepada
pusat layanan komputer independen, termasuk penyediaan layanan aplikasi (apalication service
provider-ASP), di bandingkan dengan pusat TI internal.perusahaan-perusahaan yang lebih kecil
sering mensubkontrakkan fungsi penggajian relatif sama di satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya, dan banyak penyedia jasa penggajian yang andal yang tersedia. seperti halnya semua
keputusan pesubkontrakkan, perusahaan memutuskan apakah akan mesubkontrkkan fungsi TI
dengan alasan efisiensi biaya.
B. SARAN
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar dapat menambah pengetahuan
berkaitan dengan dampak teknologi informasi terhadap proses audit. Tak lupa, kami
meminta saran dan kritik atas tulisan kami demi melengkapi dan menjadi bahan pertimbangan
pada penulisan-penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Elder.landar J, Beasly. Mark S, Arens. Alfin A, Jusuf. Amir abadi. 2011. Jasa audit dan
assurance.Jakarta: Salemba Empat
http://stdln.blogspot.com/368-penggunaan-teknologi-informasi-terhadap-proses-audit.htm
http://budww.blogspot.com/pengaruh-perkembangan-it-terhadap.html
http://blogkuliahan.blogspot.com/dampak-teknologi-informasi-terhadap.html