Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018

SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Metode Togaf


ADM Pada Puskesmas Mempawah

Prawira1), Eprilyani Nur Azizah2), Desi Astuti3)

Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi / STMIK Pontianak


Jalan Merdeka No. 372 Pontianak, (0561)735555
e-mail: pwira888@gmail.com, eprilyani04@gmail.com, desiastuti2807@gmail.com

Abstrak yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada


perorangan. Puskesmas sebagai penyedia sarana
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mempawah pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan
Hilir merupakan organisasi fungsional yang pelayanan yang cepat, tepat dan akurat. Permasalahan
menyelenggarakan upaya kesehatan dimana bersifat yang dihadapi menyangkut pengolahan data khususnya
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan pada pelayanan registrasi untuk melakukan pengobatan
terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut yang membutuhkan waktu lama. Petugas puskesmas
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada harus mencari dokumen rekam medis yang sudah
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai dilakukan sejak hari pertama melakukan pengobatan
derajad kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan untuk mengetahui laporan mengenai kesehatan pasien
mutu pelayanan kepada perorangan. Peningkatan terdahulu. Lambatnya proses pelayanan dan penanganan
kualitas pelayanan memerlukan adanya sebuah sistem terhadap pasien juga menjadi penyebab karena belum
informasi yang mampu memonitoring dan membantu adanya sistem yang terintegrasi dengan baik.
proses kinerja dari puskesmas tersebut. Salah satu
faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang Hingga saait ini Puskesmas mempawah hilir belum
lebih baik adalah semakin meningkatnya kebutuhan memanfaatkan sistem informasi yang dapat mendukung
fungsi pelayanan yang dijalankan. Enterprise proses dan kegiatannya. Kebutuhan untuk meningkatkan
Architecture Planning (EAP) merupakan salah satu kualitas pelayanan memerlukan adanya sebuah sistem
metodologi yang melihat unsur secara keseluruhan informasi yang mampu memonitoring dan membantu
dalam perusahaan, dimana dapat menentukan arsitektur proses kinerja dari puskesmas tersebut. Salah satu faktor
untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik
dan rencana implementasi arsitektur di sebuah adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi
perusahaan atau organisasi. Penelitian ini pelayanan yang dijalankan.
menggunakan metodologi TOGAF ADM yang memiliki
komponen utama yaitu Preliminary, Architecture Vision, Arsitektur sistem informasi diperlukan untuk
Business Architecture, Information Sistem Architecture, mengarahkan instansi atau perusahaan sehingga
Technology Architecture, Opportunities and Solution, memiliki sistem informasi yang terintegrasi yang
Migration Planning, Implementation Governance, mendukung tujuan maupun visi dan misi perusahaan.
Arcitecture Change Management. Hasil penelitian ini Pembuatan sistem harus di dasarkan pada arsitektur
berupa blueprint atau cetak Biru teknologi informasi sistem informasi sehingga dapat menghasilkan teknologi
yang di dasarkan pada roadmap Togaf yang telah informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
dibuat sehingga menghasilkan sistem yang terintegrasi. Keberadaan arsitektur teknologi informasi tercakup
dalam arsitektur enterprise [1].
Kata kunci: Puskesmas, Enterprise Architecture
Planning, TOGAF ADM, Blue Print, Terintegrasi Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan
salah satu metodologi yang digunakan untuk
1. Pendahuluan merencanakan arsitektur enterprise yang memfokuskan
pada arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mempawah teknologi yang berorientasi pada kebutuhan dengan
Hilir merupakan organisasi fungsional yang melihat unsur secara keseluruhan dalam perusahaan.
menyelenggarakan upaya kesehatan dimana bersifat Enterprise Architecture Planning dapat menentukan
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam
terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada di sebuah perusahaan atau organisasi [2].
pelayanan masyarakat guna mencapai derajad kesehatan

87
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Salah satu framework yang dapat dimanfaatkan dalam 2.2 TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
membangun penelitian ini menggunakan metodologi Menurut sanny dkk (2017: 80) TOGAF adalah sebuah
TOGAF (The Open Group Architecture Framework). framework dan sebuah metoda untuk melaksanakan
TOGAF memiliki metodologi pengembangan design arsitektur enterprise. Framework arsitektur merupakan
arsitektur yang disebut dengan architecture development sebuah tool yang dapat digunakan untuk
method (ADM). TOGAF ADM merupakan metodologi mengembangkan jangkauan luas dari berbeda-beda
yang lengkap dan mudah digunakan, namun banyak arsitektur.
organisasi yang tidak memahami secara jelas bagaimana
tahapan-tahapan dari metodologi tersebut diterjemahkan Dalam merancang arsitektur enterprise terlebih dahulu
kedalam aktivitas perancangan architecture enterprise mengumpulkan data dan mempelajari segala macam
[3]. informasi yang berhubungan dengan arsitektur enterprise
dan TOGAF. Dibawah ini terdapat beberapa tahapan dari
TOGAF memiliki komponen utama yaitu Preliminary, TOGAF ADM yaitu [2] :
Architecture Vision, Business Architecture, Information
Sistem Architecture, Technology Architecture,
Opportunities and Solution, Migration Planning,
Implementation Governance, Arcitecture Change Tabel 1. Tahapan TOGAF
Management. No Tahapan Aktivitas

Hasil penelitian ini berupa blueprint atau cetak Biru Melakukan studi pustaka
teknologi informasi yang di dasarkan pada roadmap dengan mengumpulkan
Togaf yang telah dibuat sehingga menghasilkan sistem data dan informasi
yang terintegrasi. Cetak biru tersebut dapat dijadikan
sebagai landasan untuk pengembangan suatu teknologi
dan sistem informasi. Cetak biru pembangunan sistem Melakukan perumusan
1 Preliminary
informasi memberikan informasi berupa panduan dalam masalah dan penetapan
pengembangan sebuah sistem informasi. tujuan

2. Pembahasan
2.1 EAP (Enterprise Architecture Planning) Melakukan survei yang
Menurut Sanny dkk (2017:79) enterprise diartikan diperoleh dengan
sebagai semua kumpulan organisasi yang memiliki observasi dan wawancara
sekumpulan tujuan. Enterprise merupakan sebuah agen
pemerintahan, sebuah korporasi keseluruhan, divisi
korporasi, departemen tunggal atau sebuah rantai Melakukan identifikasi
organisasi yang terhubung tetapi berjauhan secara mengenai tujuan dan
geografis [5]. pergerakan bisnis

Architecture memiliki dua arti tergantung pada


penggunaan didalam konteksnya. Pengertian yang 2 Architecture Vision Mendefinisikan ruang
pertama yaitu deskripsi formal dari sebuah sistem atau lingkup usaha yang ada
perencanaan detail sistem pada level komponen untuk saat ini
mengarahkan implementasinya, sedangkan arti yang
kedua adalah struktur komponen, keterkaitan diantaranya
prinsip serta bimbingan penentuan perancangan dan Mendefinisikan batasan-
evolusi untuk keseluruhan waktu. batasan mengenai waktu,
jadwal dan sumber daya
Enterprise Architecture (EA) dikenal dengan arsitektur
enterprise yaitu merupakan deskripsi dari misi
stakeholder yang didalamnya termasuk informasi,
fungsionalitas atau kegunaan, lokasi organisasi dan
parameter kinerja. Arsitektur enterprise menggambarkan Melakukan
rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau 3 Business Architecture pengembangan awal
sekumpulan sistem. arsitektur bisnis untuk
mendukung arsitektur
Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan bisnis target
metode yang dikembangkan untuk membangun
arsitektur enterprise.

88
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

Melakukan evaluasi
Mendefinisikan referensi model yang akan
model, sudut pandang dibangun untuk arsitektur
dan tools yang saat ini
diperlukan

Memilih dan menentukan


Melengkapi arsitektur arsitektur yang akan
bisnis diimplementasikan

Analisis resiko dan biaya


Membuat model
arsitektur dan
mengembangkan Membuat pemodelan
deskripsi arsitektur data 7 Migration Planning
menggunakan matrik
penilaian dan keputusan
terhadap kebutuhan
4 Information System Pendefisian arsitektur utama dan pendukung
Architecture sistem informasi meliputi
arsitektur data dan
arsitektur aplikasi
Mencakup pengawasan
8 Implementation
terhadap implementasi
Governance
Memilih arsitektur data arsitektur
building block

Mencakup penyusunan
Membuat deskripsi prosedur-prosedur untuk
9 Architecture Change
dalam format TOGAF mengelola perubahan ke
Management
arsitektur yang baru

Memilih services
portofolio yang
Dalam merancang arsitektur enterprise terlebih dahulu
diperlukan untuk setiap
mempelajari studi literature yang dilakukan dengan
building block
mengumpulkan data dan mempelajari segala macam
5 Technology informasi yang berhubungan dengan arsitektur interprase
Architecture dan TOGAF ADM. Tahapan dari TOGAF ADM
Melengkapi definisi memiliki 9 fase yaitu:[2]
arsitektur dan konfirmasi
bahwa tujuan bisnis 1. Preliminary
tercapai Fase ini berisi tentang hasil pengamatan pada Puskesmas
Mempawah untuk membangun arsitektur teknologi
informasi, studi pustaka, perumusan masalah dan
Menentukan criteria penetapan tujuan. Pengumpulan data berupa observasi
pemilihan spesifikasi dan wawancara secara langsung kepada pihak puskesmes
mengenai bagaimana proses pendaftaran hingga proses
pengambilan obat. Hasil pengamatan dan wawancara
Melakukan analisis gap tersebut dapat digunakan untuk menentukan framework
antara arsitektur saat ini dan metodologi untuk membuat perencanaan arsitektur
6 Opportunities and teknologi.
dan masa depan
Solution

2. Architecture Vision
Fase ini berisi tentang profil organisasi dari puskesmas
mempawah yang memiliki 4 poli yaitu poli umum, poli

89
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

gigi, poli ibu dan anak dan poli kesehatan lingkungan. 8. Implementation Governance
Fase ini berfungsi untuk mendefinisikan lingkup, visi, Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola
dan memetakan strategi keseluruhan dalam pengerjaan implementasi yang sudah dilakukan meliputi tatakelola
arsitektur. Puskesmas mempawah mengalami puskesmas, tatakelola teknologi informasi dan tatakelola
perkembangan yang cukup signifikan dengan melakukan teknologi arsitektur.
perbaikan pada gedung, laboratorium, dan apotik serta
penambahan anggota medis.
9. Architecture Change Management
3. Business Architecture Melakukan pengawasan terhadap perkembangan
tekologi dan perubahan lingkungan pada puskesmas
Fase ini melakukan deskripsi strategi dari layanan untuk menetapkan rencana manajemen arsitektur dari
kesehatan yang diberikan puskesmas, fungsi dari setiap sistem yang baru [4].
bagian yang terlibat dan proses dari informasi yang
didapatkan setiap bagian. Seluruh aspek tersebut
didasarkan pada prinsip bisnis, goal bisnis, dan taktik Dibawah ini terdapat struktur dasar dari TOGAF ADM
strategis. yang terdiri dari sembilan (9) tahapan, yaitu
diantaranya:
4. Information System Architecture
Fase ini mendeskripsikan arsitektur sistem informasi
termasuk didalamnya pengembangan dari arsitektur data
dan aplikasi. Tahapan ini akan fokus kepada identifikasi
dan definisi dari arsitektur aplikasi dan data yang
mendukung arsitektur bisnis dari puskesmas. Arsitektur
data akan merangkum setiap informasi mengenai data-
data yang ada di puskesmas.

5. Technology Architecture
Fase ini berisi tentang deskripsi dan pengembangan
arsitektur teknologi untuk proyek dan memetakan
komponen aplikasi yang didefinisikan kedalam
komponen teknologi, yaitu berupa perangkat lunak dan
perangkat keras. Teknologi yang disiapkan seperti
seperangkat PC sebagai server dan beberapa laptop
untuk mengakses informasi yang dibutuhkan oleh pihak
puskesmas.

6. Opportunities and solution


Fase ini akan dimulai rencana implementasi dan
identifikasi dari cara realisasi arsitektur yang telah
didefiniskan pada fase sebelumnya. Fase ini memiliki
fokus kepada stuktur yang akan mengimplementasikan
arsitektur target.

7. Migration Planning
Fase ini berisi aktivitas untuk membuat rekomendasi Gambar 1. Struktur Dasar TOGAF ADM
terhadap seluruh proyek implementasi, mengelola (Sumber: Yeni, 2013:3)
kontrak arsitektur pada proses implementasi dan
development, serta memastikan solusi telah dideploy Dibawah ini terdapat rincian penjelasan mengenai 4
dengan sukses. Fase ini akan memfinalisasikan rencana tahapan dari struktur dasar TOGAF ADM yang
implementasi. umumnya diterima sebagai bagian dari keseluruhan
architecture enterprise pada Puskesmas Mempawah,
diantaranya:

90
Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018
SENSITEK 2018
STMIK Pontianak, 12 Juli 2018

A. Architecture Vision aktivitas bisnis yang telah dijalankan sebelumnya.


Arsitektur visi dilakukan dengan mendeskripsikan Bagian yang termasuk didalam arsitektur teknologi
masalah, tujuan detail, dan ruang lingkup pada berupa identifikasi prinsip teknologi, topologi
Puskesmas Mempawah. jaringan dan analisis gap arsitektur teknologi.

1. Deskripsi masalah .....(


Menjelaskan tentang peran dan kontribusi
3. Kesimpulan
stakeholder untuk mencapai visi dari Puskesmas
Mempawah dan beberapa permasalahan yang Melakukan perencanaan architecture enterprise
dimiliki oleh stakeholder. menggunakan metode TOGAF ADM pada Puskesmas
Mempawah. Permasalahan yang dihadapi menyangkut
pengolahan data khususnya pada pelayanan registrasi
2. Tujuan detail untuk melakukan pengobatan yang membutuhkan waktu
Tujuan dari bagian ini adalah mendefinisikan lama dimana petugas puskesmas harus mencari dokumen
terhadap target arsitektur yang akan dicapai dari rekam medis yang sudah dilakukan sejak hari pertama
kondisi yang diharapkan oleh Puskesmas Mempawah melakukan pengobatan, lambatnya proses pelayanan dan
yaitu proses bisnis yang mudah digunakan oleh penanganan terhadap pasien.
seluruh organisasi.
Evaluasi dari hasil penelitian menghasilkan blueprint
arsitektur yang harus dapat diterima oleh pihak
3. Ruang lingkup Puskesmas untuk di pertimbangkan bagi seluruh
Bagian ini menjelaskan detail proses keseluruhan stakeholder agar dapat diimplementasikan. TOGAF
yang ada didalam puskesmas serta menjelaskan ADM memberikan tahapan yang jelas dan dapat
lingkungan yang mempengaruhi bisnis saat ini. disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dalam
merancang arsitektur bisnis, arsitektur informasi,
arsitektur data, dan arsitektur aplikasi yangmendukung
B. Business Architecture
sistem.
1. Target Arsitektur Bisnis
Merencanakan proses bisnis yang lebih Pada penelitian ini penggunaan TOGAF cukup mudah
memanfaatkan teknologi informasi agar bagian untuk digunakan dalam menentukan alat bantu analisis,
satu dengan bagian lainnya dapat terintegrasi. dimana hanya perlu disesuaikan dengan kebutuhan
2. Analis Gap Arsitektur Bisnis analisis pada setiap tahapan kerja TOGAF.
Analis ini berguna untuk menjelaskan aktivitas
pada Puskesmas Mempawah. Hal ini digunakan
Daftar Pustaka
untuk membandingkan aktivitas yang ada saat ini
[1]. R. Yunis, & K. Suhendro, “Perencanaan Model Enterprise
dengan target arsitektur yang dibutuhkan. Architecture dengan TOGAF Architecture Development
Method”, Prosiding SNATI, UII, Yogyakarta, pp.E25-E31, ISSN
C. Information System Architecture : 1907-5022.
[2]. K. Yeni, “Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan
1. Arsitektur data Metode Togaf ADM”, in prosiding Seminar Nasional Manajemen
Mendefinisikan entitas data serta atribut yang Teknologi XVIII, Surabaya, 2013, pp.1-8.
[3]. Syafrizal, R. Fahmi, A. Muhammad, “Perencanaan Arsitektur
didapat dari sebuah laporan. Setelah melakukan Enterprise Menggunakan Kerangka Kerja TOGAF pada Kantor
entitas maka matrix fungsi bisnis dan entitas data Pelayanan Umum dn Perizinan Kab. Solok Selatan”, FT
Universitas Negeri Padang, Padang.
2. Arsitektur Aplikasi [4]. F. Aidil, Sukato, Elfizar, “Perencanaan Arsitektur Teknologi
Merencanakan daftar aplikasi untuk mendukung Informasi menggunakan TOGAF Framework (Studi Kasus
proses pendaftaran pasien pada Puskesmas Bagian Pelayanana pada Mahasiswa FMIPA Universitas Riau)”,
Jurnal Komputer Terapan, Vol.3, no.2, pp.149-158, November
Mempawah. 2017.
[5]. M. Sanny, W. Deden, S. Taryana, “Enterprise Architecture
Planning Sistem Informasi Puskesmas Pasir Kaliki”, Majalah
D. Technology Architecture Ilmiah UNIKOM, Vol.10, no.1, pp.77-92, April 2017.
Dalam merencanakan perangkat keras yang akan
digunakan untuk mendukung aplikasi, data dan

91

Anda mungkin juga menyukai