Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal.

43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM


INFORMASI PELAYANAN PUBLIK DI BPN KOTA PEKANBARU
1
Idria Maita , 2Farida Habibah
1,2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
Jln.HR.Soebrantas No.155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru 2893
e-mail: 1idriamaita@gmail.com, 2faridahabibah@student.uin-suska.ac.id

ABSTRAK
Perancangan enterprise architecture dilakukan untuk meningkatkan operasional dan pelayanan organisasi
maupun lembaga pemerintahan serta untuk menyelaraskan kebutuhan informasi dan bisnis. BPN Kota
Pekanbaru mempunyai tugas melaksanaknakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan. Saat ini BPN Kota
Pekanbaru telah memiliki beberapa sistem informasi namun sistem informasi tersebut belum terintegrasi dan
belum adanya perencanaan arsitektur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang enterprise arsitektur
pada sistem informasi pelayanan publik BPN Kota Pekanbaru menggunakan framework TOGAF ADM. Hasil
dari penelitian ini berupa blueprint enterprise architecture pelayanan pertanahan BPN Kota Pekanbaru,
diharapkan dapat memberikan gambaran dan acuan dalam mengembangkan sistem informasi pelayanan publik.
Kata kunci: enterprise architecture, TOGAF ADM, pelayanan publik, BPN Kota Pekanbaru

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan


A. PENDAHULUAN peraturan perundang-undangan.
Pada era globalisasi saat ini kebutuhan Saat ini untuk membantu pelaksanaan
terhadap penyajian informasi yang cepat dan akurat pelayanan publik, BPN Kota Pekanbaru telah
sehingga perkembangan serta penerapan Teknologi menerapkan SI/TI yang berfungsi untuk
Informasi (TI) di perusahaan maupun instansi mendukung tugas pokok dan proses bisnis
pemerintahan berkembang dengan pesat yang pelayanan pertanahan. Sistem informasi yang saat
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan ini sudah diterapkan yaitu, aplikasi Sentuh Tanahku
publik[1]. Untuk melakukan perencanaan terhadap untuk sistem pengukuran tanah, Website kantor
kualitas data dan mencapai misi Sistem Informasi BPN Kota Pekanbaru sebagai penyedia informasi
perlu dilakukan perencanaan terhadap arsitektur mengenai pelayanan pertanahan dan aplikasi KKP
enterprise yang merupakan proses dalam (Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) yang
pendefinisian arsitektur untuk menyelaraskan merupakan aplikasi utama dalam melakukan
kebutuhan informasi dan bisnis serta untuk pelayanan publik serta PERMATA yang berfungsi
mengimplementasi arsitektur tersebut[2]. untuk mengecek sertipikat.
Penerapan TI harus memikirkan dan Penerapan IT yang dilakukan oleh BPN Kota
membentuk strategi, struktur, proses, infrastruktur Pekanbaru saat ini belum menerapkan konsep
dan model bisnis, untuk mengatasi masalah enterprise architecture serta kurangnya
tersebut organisasi atau perusahaan melakukan perencanaan terhadap pengembangan sistem
perencanaan yang menyeluruh dengan membentuk informasi pelayanan publik yang mengakibatkan
blueprint arsitektur dan menyelaraskan antara sistem informasi yang ada belum mendukung
bisnis dan SI/TI[3]. Enterprise Architecture adalah proses pelayanan pertanahan sesuai dengan tujuan
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengelola dirancangnya sistem informasi tersebut. Maka dari
kompleksitas struktur organisasi dan sistem diperlukan sebuah rancangan enterprise
informasi yang berbeda serta memfasilitasi architecture sebagai panduan dalam
integrasi strategi, personil, bisnis, data dan IT[4]. mengembangkan sistem informasi pelayanan
Badan Pertanahan Nasional Kota Pekanbaru publik pada BPN Kota Pekanbaru.
mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas Konsep enterprise architecture saat ini telah
pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, banyak digunakan pada sektor publik sebagai
regional dan sektoral sesuai dengan ketentuan metodologi untuk meningkatkan efisiensi sistem
peraturan perundang-undangan. BPN Kota dan bisnis termasuk perencanaan strategis dan
pekanbaru melaksanakan pelayana publik terhadap konsolidasi penyimpanan data [4]. TOGAF ADM
masyarakat yang berupa pelayanan pertanahan [5]. dipilih sebagai framework dalam penelitian karena
Saat ini diperlukan perhatian terhadap upaya-upaya TOGAF merupakan kerangka kerja yang rinci dan
untuk meningkatkan pelayanan pertanahan fleksibel untuk mengembangkan arsitektur
tersebut. Menurut Kepmen PAN Nomor 25 tahun enterprise[6].
2004 pelayanan publik adalah kegiatan yang Berdasarkan permasalah latar belakang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik tersebut, maka studi ini merancangan enterprise
supaya pemenuhan kebutuhan penerima layanan, architecture sistem informasi pelayanan publik
pada BPN Kota Pekanbaru menggunakan

43
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

framework TOGAF ADM. Fase pada TOGAF


ADM yang digunakan meliputi 6 fase yait,
Preliminary, Phase A: Architecture Vision, Phase
B: Business Architecture, Phase C: Information
System Architecture, Phase D: Technology
Architecture dan Phase E: Oppurtunities and
Solutions. Perancangan enterprise architcture ini
diharapkan dapat memberikan gambaran dan acuan
dalam mengembangkan sistem informasi pelayanan
publik dari hasil blueprint arsitektur yang
dirancang.

B. LANDASAN TEORI
B.1. Pelayanan Publik
Pelayanan adalah proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktivitas secara langsung,
sedangkan publik memiliki arti sebagai masyarakat
atau kelompok (groups) yang terikat kesamaan
cita-cita, tujuan dan bekerjasama dalam mencapai
tujuan [7]. Menurut Undang-undang No.25 tahun
2009 pelayanan publik merupakan kegiatan atau
rangkaian kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perudang-undangan atas barang dan jasa.
Pelayanan publik juga diartikan sebagai pelayanan a. Preliminary
administratif yang disediakan oleh penyelenggara Fase Preliminary atau fase perencanaan
pelayanan publik bagi setiap warga negara dan adalah fase persiapan awal dalam
penduduk di setiap negara tersebut. merancangan sebuah arsitektur enterprise
dan mengkonfirmasi komitmen dari
B.2. Enterprise Architecture stakeholder, penentuan framework dan
Enterprice Architecture merupakan sebuah metodologi yang akan digunakan[11].
pendekatan untuk mengelola kompleksitas struktur Tujun dari fase preliminary yaitu, untuk
organisasi, lingkungan bisnis, dan sistem informasi mempersiapkan perusahaan untuk
yang berbeda dan untuk memfasilitasi integrasi merealisasikan pekerjaan arsitektur[12].
strategi, bisnis, data dan IT [5]. EA memberikan b. Phase A: Architrcture Vison
gambaran beberapa model arsitektur yaitu; Pada fase architecture vision atau visi
Arsitektur bisnis, Arsitektur Informasi, Arsitektur arsitektur berisikan pertanyaan-pertanhaan
Sistem informasi dan Arsitektur Teknologi [7]. yang diajukan untuk mendapatkan
arsitektur yang idela seperti profil
B.3. TOGAF ADM organisasi, visi dan misi organisasi, tujuan
TOGAF (The Open Group Framework) adalah organisasi, sasaran organisasi, proses
profil enterprise architecture yang menyediakan bisnis organisasi, unit organisasi serta
metode dan alat (tools) untuk mendukung kondisi arsitektur saat ini[13].
pengembangan arsitektur[6]. TOGAF memberikan c. Phase B: Business Architecture
rincian mengenai bagaimana gambaran spesifik Fase business architecture (arsitektur
dalam sebuah proses pengembangan enterprise bisnis) akan mendefinisikan kondisi awal
architecutre[8]. TOGAF ADM merupakan salah dari arsitektur bisnis, menentukan model
satu stuktur dan komponen yang dimiliki oleh bisnis serta aktivitas bisnis yang
TOGAF[9]. TOGAF ADM adalah metode umum diinginkan berdasarkan skenario
(generic) yang berisi sekumpulan aktivitas yang bisnis[11].
mempresentasikan progresi dari setiap fase dan d. Phase C: Information System Architecture
model arsitektur yang digunakan serta dibuat Fase information system architecture atau
selama tahap pegembangan sistem informasi[10]. arsitektur sistem informasi terdiri dari dua
TOGAF ADM memiliki 10 fase yaitu; bagian yaitu arsitektur aplikasi dan
arsitektur data. Arsitektur sistem informasi
menjebatani pandangan antara bisnis dan
terjemahan fisiknya, mendefinisikan
komponen perangkat lunak yang bertujaun
mendukung realisasi bisnis dan sistem
informasi[13].

44
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

e. Phase D: Technology Architecture C.2. Analisis


Fase technology architecture (arsitektur Tahap analisis dimulai dari melakukan analisis
teknologi) bertujuan untuk terhadap kondisi saat ini yang meliputi kondisi
mengembangkan arsitektur teknologi yang SI/TI dan analisis permasalahan pada BPN Kota
diinginkan sesuai dengan arsitektur data Pekanbaru. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap
dan aplikasi yang meliputi; perangkat baseline arsitektur yang ada saat ini pada BPN Kota
lunak (software), perangkat keras Pekanbaru.
(hardware)[13]. C.3. Perancangan Enterprise Architecture
f. Phase E: Oppurtunities and Solutions Pada tahap ini akan dilakukan pemodelan
Fase oppurtunities and solution (peluang arsitektur dengan menggunakan 6 fase pada
dan solusi) bertujuan untuk melakukan framework TOGAF ADM yang meliputi;
evaluasi dan memilih cara Preliminary, Phase A: Architecture Vision, Phase
pengimplementasi, mengidentifikasi B: Business Architecture, Phase C: Information
parameter strategis untuk perubahan System Architecture, Phase D: Technology
perhitunagn cost (biaya) dan benefit dari Architecture dan Phase E: Oppurtunities And
proyek serta menghasilkan rencana Solution. Tools yang digunakan pada tahap ini
implementasi secara keseluruhan[11]. untuk masing-masing fase TOGAF ADM yaitu;
g. Phase F: Migration Planning Principle Catalog, Identifikasi 5W+1H, Value
Fase migration planning bertujuan untuk Chain, Stakeholder Map Matrik, Flowchart, Tree
memilih proyek implementasi yang diagram, Use Case Diagram, Class Diagram, Data
menjadi urutan prioritas. Desemination Diagram, Application Portofolio
h. Phase G: Implementation Governance Catalog, Technology Portofolio Catalog dan Gap
Pada fase implementation governance Analysis serta Analysis Matrik.
proyek implementasi akan dilaksanakan
sebagai program rencana kerja serta D. ANALYSIS DAN HASIL
pengelolaan proyek untuk mencapai D.1. Preliminary Phase
keberhasilan suatu arsitektur yang Pada fase ini memiliki beberapa tahapan
diinginkan. yaitu, menentukan prinsip dari perancangan
i. Phase H: Architecture Change enterprise architecture dengan menggunakan tools
Management principle catalog dan mengidentifikasi 5W+1H
Fase architecture change management untuk mengidentifikasi objek perancangan
akan ditentukan prosedur untuk enterprise architecture. Berikut ini adalah tabel
mengelola perubahan ke arsitektur baru priciple catalog dan identifikasi 5W+1H;
dengan tujuan memastikan bahwa siklus Tabel 1 Principle Catalog
hidup arsitektur dipertahankan. Tahapan Katagori Prinsip Deskripsi
ini menetapkan bahwa tata kelola Prinsip
Business Keutamaan Prinsip Prinsip-prinsip
kerangka kerja arsitektur dijalankan dan Principle manajemen
memastikan kemampuan arsitektur informasi berlaku
perusahaan memenuhi persyaratan saat untuk semua pihak
ini. stakeholder pada
BPN Kota
j. Requirement Management Pekanbaru. Semua
Fase requirement management memiliki pihak yang terlibat
tujuan untuk menentukan kebutuhan wajib untuk
arsitektur enterprise. mematuhi prinsip-
prinsip yang ada.
Memaksimalkan Keputusan
C. METODOLOGI PENELITIAN Pemanfaatan manajemen
C.1. Perencanaan Enterprise informasi dibuat
Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi untuk memberikan
manfaat kepa BPN
terhadap permasalahan yang terjadi. Tahap ini Kota Pekanbaru
dilakukan dengan cara wawancara dan observasi Keberlangsungan Kegiatan pelayanan
terhadap objek penelitian. Wawancara dilakukakan Bisnis pertanahan BPN
dengan Kepala Seksi Penentapan Hak Tanah dan Kota Pekanbaru
harus berdasar sesuai
Pemberdayaan Masyarakat dan Kepala Kasubag hukum dan jauh dari
TU. Serta dilakukan obeservasi pada loket iterupsi/ gangguan.
pelayanan BPN Kota Pekanbaru. Kegiatan Kepatuhan Hukum Proses manajemen
wawancara dan observasi juga menghasilkan data informasi yang ada
primer dan data sekunder untuk kebutuhan pada BPN Kota
Pekanbaru harus
penelitian. mematuhi hukum,
kebijakan dan
peraturan yang ada.

45
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Tanggung Jawab IT Organisasi TI Deskripsi : Pelayanan Pertanahan BPN


bertanggung jawab Kota Pekanbaru
untuk memiliki dan 2. Who Objek : actor yang terlibat dalam
menerapkan proses pemodelan enterprise architecture
TI dan infrastruktur Deskripsi :
yang memenuhi - Pemodelan : Farida Habibah
kebutuhan yang telah - Penanggung Jawab: SubSeksi
ditetapkan. Penetapan Hak Tanah dan
Data Data Aset Data merupakan Pemberdayaan Hak Tanah
Principle asset yang memiliki Masyarakat
nilai untuk 3. Where Objek : Lokasi Penelitian
perusahaan. Deskripsi : BPN Kota Pekanbaru Jl. Naga
Akses Data User memiliki akses Sakti
ke data yang 4. When Objek: Waktu penyelesaian
diperlukan untuk Deskripsi : September 2019
melakukan aktivitas 5. Why Objek: Mengapa perancangan arsitektur
bisnis organisasi ini dibuat
sehingga dapat Deskripsi : Agar pengembangan sistem
dibagi/sharing ke informasi sesuai dengan kebutuhan dan
seluruh user didalam mendukung proses bisnis pelayanan
organisasi. pertanahan.
Validasi Data Setiap user memiliki 6. How Objek : bagaimana cara merancang
tanggung jawab atas arsitektur enterprise pada sistem informasi
data yang diinput. pelayanan publik
Keamanan Data Data hanya dapat Deskripsi : Perancangan enterprise
diakses user yang architecture dibuat menggunakan TOGAF
memiliki hak akses. ADM
Application Easy Of Use Aplikasi mudah
Principle digunakan sehingga D.2. Phase A: Architecture Vision
user dengan mudah
mengoperasikan
Pada fase architecture vision dilakukan
aplikasi (friendly) penentuan visi dari arsitektur pelayanan publik
Kemandirian Aplikasi dapat BPN Kota Pekanbaru yaitu pelayanan pertanahan
Aplikasi digunakan di dan melakukan analisis value chain terhadap
berbagai platform
aktivitas bisnis pada BPN Kota Pekanbaru.
teknologi
Technology Interoperability Software dan Kemudian memetakan stakeholder yang terlibat
Principle hardware harus pada aktivitas pelayanan pertanahan menggunakan
sesuai dengan stakeholder map matrik dan membuat hubungan
kebutuhan aplikasi aktivitas dengan stakeholder.
dan standar yang
ditetapkan. Visi dari BPN Kota Pekanbaru yaitu,
Responsif Terhadap Perubahan platform “Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah
Perubahan teknologi harus dapat dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran
Manajemen diimplementasikan rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem
dengan cepat dan
tepat. kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Republik `indonesia. Berikut adalah analisis value
Tabel 2 Identifikasi 5W+1H chain terhadap aktivitas bisnis pada BPN Kota
No. Driver Deskripsi Pekanbaru;
1. What Objek : Lingkup Arsitektur

Gambar 1 Analisis Value Chain

46
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

D.3. Phase B: Business Architecture Pekanbaru menggunakan Application Portofolio


Pada fase ini dilakukan analisis terhadap Catalog.
proses bisnis yang ada saat ini pada BPN Kota Tabel 4 Application Portofolio Catalog
Pekanbaru dengan membuat flowchart (diagram No Nama Aplikasi Deskripsi
alir), kemudian melakukan pemetaan tehadap 1. Sentuh Tanahku Aplikasi ini berguna untuk
melakukan pengecekan berkas
layanan bisnis proses bisnis dan fungsi bisnis pada pendaftaran pertanahan, info
BPN Kota Pekanbaru menggunakan tools sertipikat tanah, mengetahui
archimate. Setelah dilakukan analisis proses bisnis bidang tanah dan info
saat ini dan pemetaan proses bisnis maka dibuat mengenai layanan pertanahan
2. KKP(Komputerisasi Aplikasi ini bertujuan untuk
rancangan arsitektur bisnis. Kegiatan menunjang kinerja pelayanan
Pertanahan) pengatan dan penataan serta
Tabel 3 Rancangan Business Architecture Usulan penyelesaian pertanahan.
No. Bagian Kendala Solusi 3. PERMATA Aplikasi ini digunakan untuk
1. Pelayanan Pelayanan Perancanagan mengecek sertipikat tanah
Pertanahan masih aplikasi yang bisa diakses oleh PPAT
dilakukan pendaftaran 4. Website Profil Aplikasi ini digunakan untuk
secara manual pelayanan online memberikan layanan informasi
dan pertanahan kepada masyarakat
membutuhkan
waktu yang Kemudian membuat rancangan arsitektur aplikasi
sangat lama
2. Pengukuran Surat tugas Perancangan sistem usulan dengan membuat kandidat aplikasi usulan.
Survey dan pengukuran pengelolaan surat Tabel 5 Kandidat Aplikasi
Pemetaan belum untuk No Kandidat Aplikasi Deskripsi
Bidang terakomodasi mengakomodasikan 1. Sistem Informasi Pendaftaran Aplikasi ini
Tanah dengan baik surat tugas kepada layanan online mencangkup
panitia pelaksana proses
pengukuran pendaftaran dan
3. Informasi Informasi Pengembangan upload berkas
pertanahan masih sulit sistem layanan persyaratan
didaptkan dan informasi 2. Sistem Informasi Pengelolaan Aplikasi ini
harus pertanahan. Surat mencakup
melakukan Sistem terintergrasi pengelolaan
pendaftaran antar seksi surat tugas
serta mengikuti pertanahan pegukuran
antrian untuk 3. Sistem Informasi Pengaduan Aplikasi ini
mendapatkan mencakup
informasi pengelolaan
4. Pengelolaan Pengelolaan Perancangan pengaduan
pengaduan pengaduan aplikasi pengaduan perihal
masih secara BPN Kota pertanahan
terpusat di Pekanbaru
BPN RI
D.4.2. Data Architecture
Pada fase ini diidentifikasi struktur data yang
D.4. Phase C: Information System Architecture diperlukan pada setiap aplikasi pelayanan
Fase ini bertujuan untuk membuat pemodelan pertanahan BPN Kota Pekanbaru, melakukan
arsitektur sistem informasi yang terbagi menjadi analisis data saat ini menggunakan data
dua yaitu application architecture (arsitektur dessimination diagram. Setelah melakukan analisis
aplikasi) dan data architecture (arsitektur data). terhada baseline arsitektur data maka dibuat usulan
D.4.1. Application Architecture rancanagan arsitektur data menggunakan class
Pada fase ini dilakukan analisis terhadap diagram.
kondisi arsitektur aplikasi saat ini pada BPN Kota

47
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Gambar 2 Arsitektur Data

D.5. Phase D: Technology Architecture jaringan usulan serta menentukan kebutuhan TI


Pada fase ini dilakukan identifikasi terhadap yang berupa, platform, konfigurasi hardware
sarana dan prasarana IT yang digunakan saat ini software menggunakan technology portofolio
pada BPN Kota Pekanbaru, kemudian memodelka catalog.
konfigurasi jaringan awal pada BPN Kota
Pekanbaru. Setelah itu membuat konfigurasi

Gambar 3 Infrastruktur Jaringan Usulan

D.6. Phase E: Oppurtunities and Solutions teknologi. Kemudian membuat matrik gap analysis
Pada fase ini akan dievaluasi model arsitektur terhadap arsitektur untuk mengetahui komponen
yang telah dibangun saat ini dengan tujuan mana yang harus dipertahankan dan harus diganti.
arsitektur target. Pertama dilakuka analisis Tabel 6 Gap Analysis Arsitektur Bisnis
kesenjangan atau gap analysis terhadap Arsitektur Saat Analisa Arsitekture Target
perancangan arsitektur meliputi; arsitektur bisnis, Ini
Pelayanan Adanya antrian Sudah
arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur

48
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

Pertanahan panjang di loket menggunakan TI Pengelolaan Berkas pengaduan Adanya layanan


Pendaftaran karena setiap dalam menjalankan Pengaduan yang telah terdaftar pengaduan khusus
Tanah harinya ada banyak pelayanan secara online pemohon yang
Penetapan Hak pemohon pertanahan maupun offline mendaftar berkas
Tanah pertanahan yang tidak terkelola tanah nya di BPN
datang. dikarenakan Kota Pekanbaru
Adanya aplikasi pengelolaan
KKP yang sudah pengaduan secara
terintegrasi belum terpusat tidak
mampu dikelola
mengurangi berdasarkan kantor
padatnya antrian atau kota BPN
pada loket. pemohon
Kurangnya fasilitas mendaftar
IT untuk
menjalankan
proses bisnis
Tabel 7 Gap Analysis Arsitektur Aplikasi
Pengukuran Tidak Adanya aplikasi Target
Arsitektur Aplikasi
Survey dan terakomodasi surat menyurat Analisa Arsitektur
Saat Ini
Aplikasi
Pemetaan dengan baik yang akan
Tanah berkas-berkas surat mengakomodasikan Sistem informasi Melakukan Semua sistem
perintah tugas berkas surat website profil dan maintenance dan informasi sudah
sehingga perintah tugas aplikasi sentuh update informasi dapat diakses
menghambat kepada panitia yang tanahku tidak sesuai dengan dan
proses akan melaksanakan menampilkan tujuan dan fungsi menampilkan
pengukuruan pengukuran dan informasi sesuai sistem informasi informasi
tanah. survey. dengan fungsi pelayanan
dilakukannya pertanahan
Penerbitan dan Pengecekan Adanya
pembuatan sistem
Penyerahan sertifikat hanya pengembangan
informasi
Sertipikat bisa dilakukan oleh aplikasi yang dapat
PPAT jika digunakan untuk Sistem informasi Melakukan Sistem
pemohon ingin melakukan cek yang ada belum perbaikan fasilitas informasi
mengeceknya berkas sertipikat terintegrasi antara upgrade untuk terintegrasi
maka harus datang tanah oleh satu sistem dengan sistem terintegrasi
ke kantor BPN pemohon secara sistem yang lainnya
Kota Pekanbaru online. Proses pendaftaran Pengadaan sistem Sistem
dan antri di loket layanan pertanahan informasi informasi
cek sertipikat masih manual dan pendaftaran online pendaftaran
online. berkas belum digital online
Pemberdayaan Kurangnya Menyelenggarakan Belum Pengadaan sistem Sistem
Masyarakat sosialisasi terhadap kegiatan sosialisasi menggunakan informasi surat informasi surat
masyarakat yang berhubungan sistem surat tugas tugas
mengenai tata cara dengan pelayanan menyurat terutama
pelayanan pertanahan dan surat tugas
pertanahan dan sistem informasi pengukuran
sistem informasi pelayanan Pengaduan Pengadaan sistem Pengadaan
yang ada saat ini pertanahan. pertaanahan masih informasi sistem
yang berfungsi Adanya media terpusat di BPN RI pengaduan informasi
membantu proses sosialisi yaitu pengaduan
pelayanan berupa vidio
pertanahan. animasi tata cara Tabel 8 Gap Analysis Arsitektur Data
Sehingga pelayanan dan Target
masyarakat tidak penggunaan sistem Arsitektur Data
Analisa Arsitektur
mengetahui adanya informasi pada Saat Ini
Data
sistem informasi BPN Kota Terdapat duplikasi Menganalissi entitas Tidak
pelayanan dan Pekanbaru. data data dan adanya
bagaimana cara merelasikannya duplikasi
menggunakannya. data
Layanan Kurangnya media Layanan media Data yang ada Upgrade infrastruktur Database
Informasi informasi informasi seperti belum terintegrasi data dan merancang terintegrasi
Masyarakat mengenai website harus lebih sehingga proses database terintegrasi
pertanahan untuk diperhatikan lagi pertukaran data
mendapatkan dan dilakukan menjadi terhambar
informasi maintenance agar dan terjadinya
pelayanan butuh pemohon dapat duplikasi data
waktu 3-4 hari dan mengakses
harus mengantri informasi
diloket informasi. pelayanan Tabel 9 Gap Analysis Arsitektur Teknologi
Web profil yang pertanahan Arsitektur Target
menjadi media Teknologi Saat Analisa Arsitektur
informasi belum Ini Teknologi
mampu Belum ada user Upgrade fasilitas Tersedia user
menyediakan management TI pocket management
informasi kepada management
pemohon Belum ada Upgrade fasilitas Adanya fasilitas

49
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

fasilitas IT untuk TI antrian loket IT antrian loket sistem informasi pelayanan publik BPN Kota
antrian pada loket pelayanan pelayanan Pekanbaru selanjutnya dibuat sebuah blueprint
pelayanan
Bandwith internet Upgrade fasilitas Bandwith arsitektur. Blueprint berisi ringkasan dari
11mbps TI untuk internet 250 pembahasan perancanagan enterprise architecture
meningkatkan mbps yang terdiri dari; (1) Visi arsitektur meliputi
kapasitas daya arsitektur bisnis, aplikasi, data dan teknologi, (2)
Lingkup enterprise architecture, (3) aktor yang
D.7. Blueprint terlibat, (4) Arsitektur Bisnis, (5) Arsitektur sistem
Setelah melaukan perancangan enterprise informasi dan (6) Arsitektur Teknologi.
architecture menggunakan TOGAF ADM pada

Gambar 4 Blurprint Arsitektur BPN Kota Pekanbaru

E. KESIMPULAN Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, vol. 5,


Berdasarkan hasil dari analisis dan no. 1, hlm. 33, Apr 2014.
perancangan enterprise architecture sistem [2] R. Yunis dan K. Surendro,
iinformasi pelayanan publik maka dapat “PERANCANGAN MODEL ENTERPRISE
disimpulkan bahwa BPN Kota Pekanbaru belum ARCHITECTURE DENGAN TOGAF
memiliki perencanaan arsitektur enterprise. Hasil ARCHITECTURE DEVELOPMENT
dari perancangan arsitektur ini berupa blueprint METHOD,” hlm. 7, 2009.
(cetak biru) yag dapat digunakan untuk [3] A. Mondorf dan M. A. Wimmer, “Contextual
mempermudah proses pengembangan arsitektur Components of an Enterprise Architecture
pada BPN Kota Pekanbaru.Rancangan arsitektur Framework for Pan-European e-Government
sistem informasi menambahkan 3 (tiga) aplikasi Services,” hlm. 10.
tambahan yaitu, (1) sistem informasi pendaftaran [4] D. D. Dang dan S. Pekkola, “Systematic
pelayanan pertanahan, aplikasi surat tugas dan Literature Review on Enterprise Architecture
aplikasi pengelolaan pengaduan. in the Public Sector,” vol. 15, no. 2, hlm. 26,
2017.
REFERENSI [5] R. D. Nugroho, “PELAYANAN PROGRAM
PENDAFTARAN MANDIRI AKTA
[1] A. P. Utomo, “PEMODELAN TANAH (PERMATA) OLEH
ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
INFORMASI AKADEMIK PADA RUANG/BADAN PERTANAHAN
PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN NASIONAL (ATR/BPN) KANTOR
ENTERPRISE ARCHITECTURE PERTANAHAN KOTA PEKANBARU,”
PLANNING,” Simetris : Jurnal Teknik vol. 4, no. 2, hlm. 13, 2017.

50
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 7, No. 1, Februari 2021, Hal. 43-51
e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181

[6] D. Proenca dan J. Borbinha, “Enterprise [18] Purwanto. (2016). Arsitektur sistem
Architecture: A Maturity Model Based on informasi enterprise menggunakan
TOGAF ADM,” dalam 2017 IEEE 19th framework togaf ( studi kasus: Universitas
Conference on Business Informatics (CBI), lancang kuning pekanbaru).
Thessaloniki, Greece, 2017, hlm. 257–266. [19] Wiyana, W., & Winarno, W. W. (2015).
[7] E. C. Azizah, “INOVASI PELAYANAN Sistem panjaminan mutu pendidikan dengan
PUBLIK PEMERINTAH DAERAH (Studi togaf adm untuk sekolah menengah
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan kejuruan. Register: Jurnal Ilmiah Teknologi
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Sistem Informasi, 1(1), 7–14.
di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten
Malang),” hlm. 15.
[8] N. S. Rozak dan Y. A. Prasetyo,
“PERANCANGAN ENTERPERISE
ARCHITECTURE PADA FUNGSI
OPERASIONAL DAN PELAYANAN
PUBLIK PERUM BULOG DIVRE JAWA
BARAT MENGGUNAKAN
FRAMEWORK TOGAF ADM,” hlm. 9.
[9] E. B. Setiawan, “PEMILIHAN EA
FRAMEWORK,” hlm. 6, 2009.
[10] H. Kusbandono, “PEMODELAN
ARSITEKTUR ENTERPRISE
MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK
MENDUKUNG SISTEM INFORMASI
PROSES AKADEMIK PADA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO,” hlm. 20.
[11] S. Riyadi, “Pemodelan Enterprise
Architecture Pelayanan di RSUD Murjani
Sampit,” vol. 2, no. 4, hlm. 13, 2015.
[12] P. Desfray dan G. Raymond, “TOGAF®,”
dalam Modeling Enterprise Architecture with
TOGAF, Elsevier, 2014, hlm. 1–24.
[13] P. Desfray dan G. Raymond, “The ADM
Method,” dalam Modeling Enterprise
Architecture with TOGAF, Elsevier, 2014,
hlm. 25–40.
[14] Mayer, N., Aubert, J., Grandry, E., & Feltus,
C. (2016). An integrated conceptual model
for information system security risk
management and enterprise architecture
management based on togaf. In Ifip working
conference on the practice of enterprise
modeling (pp. 353–361)
[15] Gong, Y., & Janssen, M. (2019). The value
of and myths about enterprise architecture.
International Journal of Information
Management, 46, 1–9.
[16] Hakimi, A., & Sadad, A. (2018). Kinerja
pegawai badan pertanahan nasional kota
pekanbaru dalam pelayanan administrasi
penerbitan sertifikat tanah. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, 5(2), 1–11.
[17] Majstorovi´c, M. N., & Terzi´c, R. M.
(2018). Enterprise architecture as an
approach to the development of information
systems. Vojnotehniˇcki glasnik, 66(2),
380–398

51

Anda mungkin juga menyukai