Abstract
Policies in a non profit oriented organization also prioritize customer service. The development of
information systems and information technology will have an impact on improving the quality of service,
this applies in government that manages the community, makes the government to build and develop
information systems to help business activities, to achieve organizational goals and services for
stakeholders especially those related to data , information, technology and applications. The development
of this information system must be aligned with the direction of the organizational strategy (enterprise),
but some cases of managing information systems do not do linear mapping, but in parallel this is caused
by the readiness of technology and the ability of human resources in mastering science and technology.
The objective is to design a village population enterprise architecture data in the form of a blueprint
that includes business architecture, data architecture, and application architecture to support village
business activities using the TOGAF framework. As for designing using the facilities provided by TOGAF,
the Architecture Development Method (ADM) using 6 phases owned by ADM .. The results of this study are
expected to make practical contributions for decision makers in village government in planning the
information system architecture in village management according with the vision and mission set.
Keywords: Enterprise Architecture Design with TOGAF
30
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
memiliki kerangka dasar (Blue Print) dalam terkemuka di dunia untuk meningkatkan efisiensi
pengembangan Sistem Informasi terintegrasi dalam usaha. Ini adalah standar Enterprise
mendukung kebutuhan organisasi [1] Architecture paling menonjol dan dapat
Dari isu-isu yang berkembang dapat dinyatakan diandalkan, menjamin standar yang konsisten,
bahwa TOGAF memliki perancangn dasar yang
metode, dan komunikasi dalam memanfaatkan
baik dalam menhadapi tantangan proses dan
integrasi data yang dimiliki oleh organisasi [2]
sumber daya secara lebih efisien dan efektif,
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat dan mewujudkan pengembalian investasi yang
menyimpulkan bahawa : lebih besar.
1. Bagaimana menyusun gambaran rancangan Sebagai kerangka kerja perancangan
secara jelas di atas kertas untuk arsitektur arsitektur, TOGAF memiliki beberapa karakteristik
enterprise Sistem Informasi yang terintegrasi. diantaranya yaitu :
2. Bagaimana membuat suatu perancangan 1. Merupakan kerangka kerja yang bersifat
arsitektur enterprise atau kerangka kerja standar terbuka.
untuk fokus perancangan sistem informasi 2. Pendekatan bersifat menyeluruh.
terintegrasi. 3. Mampu mengintegrasikan berbagai sistem
Arsitektur enterprise dibutuhkan metode yang yang berbeda-beda.
memiliki hal-hal berikut : 4. Berfokus pada implementasi
1. Bersifat generik.
2. Mampu menyatukan artefak-artefak yang ada. 2. METODOLOGI PENELITIAN
3. Memiliki standar yang berbeda-beda.
4. Mudah diimplementasikan. dengan perencanaan TI yang memadai
5. Tidak rentan terhadap perubahan (andal). merupakan satu pilar utama dalam implementasi e-
6. Memiliki tolak ukur dan kontrol dalam goverment yang sebenarnya merupakan solusi bagi
menentukan tingkat keberhasilan dalam kesuksesan pencapaian target kontribusi TI dalam
pelaksanaan tata kelola TI (IT Governance). mendukung pencapaian tujuan organisasi. TOGAF
Agar perancangan yang akan dibangun dapat ADM merupakan referensi Enterprise Architecture
sesuai dengan kebutuhan maka langkah awal yang (EA) sebagai komponen utama IT Master Plan,
dilakukan adalah : yang terdiri atas Business dan IT Architecture
1. Membuat Perancangan Arsitektur Data (Arsitektur Sistem Informasi dan Teknologi) serta
2. Membuat Perancangan Arsitektur Aplikasi bagaimana menerapkan e-goverment untuk
3. Membuat Perancangan Arsitektur Teknologi mengawal implementasinya agar :
1. Mampu menyelaraskan strategi bisnis dengan
Dengan demikian diharapkan bentuk
strategi TI.
perencanaan sistem yang akan di bangun atau 2. Mampu melakukan assessment kondisi TI
dikembangkan mampu berinteraksi dengan saat ini dan mengidentifikasi kebutuhan ke
sistem yang lain terutama dalam pertukaran depan.
informasi dari setiap desa yang nantinya akan 3. Mampu menyusun solusi arsitektur Sistem
dikirim ke kecamatan dan teruskan kedalam Informasi (Data dan Aplikasi).
sistem informasi satuan kerja daerah pada 4. Mampu menyusun solusi Tata Kelola TI.
pemerintahan kabupaten Kuningan, dan 5. Mampu menyusun portofolio program &
masyarakat dapat dengan mudah mengakses proyek dan roadmap implementasi TI.
Objek Penelitian
informasi tersebut degan menggunakan alat Perancangan Arsitektur Enterprise Pemerintahan Desa Kab. Kuningan
komunikasi yang terhubung dengan media Observasi Sistem yang sedang Berjalan dan
Aplikasi yang digunakan
•
•
Preliminary
Menentukan Ruang Lingkup dan Sasaran
Arsit ektur yang ingin dicapai.
Menentukan Visi organisasi dan penentuan
Wawancara kepada Kuwu/Kepala Desa dan
Kepala Urusan Dan Kepala Seksi Pelaksanan
metodologi yang akan dilakukan Kegiatan Administrasi Desa
informasi baik secara offline maupun online. A
esa Architecture Vision
Menjalankan Fungsi Pemerintahan
Menjadi Pelaksana Fungsi Pemerintahan yang Baik dan Efektif
Memiliki pelayanan prima dibidang Administrasi Pemerintahan dalam
Melayani Masyarakat
B
Business Architecture
H Struktur Organisasi Yang efektif dan Effisien dalam Pengelolaan Pemerintahan
Mendeskripsikan aktifitas dan tanggung jawab semua bagian dilingkungan
Architecture Cange Management
Aparatur Desa
Pemantauan secara terus-menerus dalam proses perubahan manajemen untuk
Menguraikan deskripsi arsitektur bisnis dengan menggunakan Bisnnis Proses
Desa memastikan bahwa arsitektur merespon kebutuhan perusahaan dan
Model Notasi (BPMN) Desa
Metologi TOGAF ADM
Kecamatan
Kebutuhan C
Information System Architecture
G
Implementation Governance Layanan Mengembangkan arsitektur data yang berbasis DBMS.
Menentukan aplikasi yang dibutuhkan oleh setiap bagian dilingkungan
pengawasan implementasi arsitektur. Dalam penerapan tata kelola teknologi Pemerintahan Desa
Dinas Catatan Sipil Memastikan bahwa pelaksanaan tatakelola teknologi sesuai dengan arsitektur. Menggambarkan hubungan antar aplikasi (software,Hardware dan Network)
Desa yang dibutuhkan dilingkungan Kaur dan Kasi
Membuat mapping model arsitektur umum yang akan diterapkan.
Konsep Arsitektur Desa
D
F Technology Architecture
Migration Planning Membuat deskripsi dasar dalam format TOGAF.
Melakukan analisis biaya dan resiko terhadap manfaat dari perubahan aktifitas Memetakan kebutuhan hardware bagi Sistem Aplikasi yang akan digunakan
kegiatan administrasi dilingkungan Desa
Perncangan model sistem informasi yang akan diterapkan Melakukan identifikasi terhadap Hardware yang dapat digunakan bersama.
Membuat perencanaan yang rinci dalam proses migrasi data dan sistem Mengindentifikasi mekanisme integrasi antar komponen sistem aplikasi agar
informasi saling berhubungan.
E
Opportunites and Solution
Identifikasi pemanfaatan TI yang saat ini ada dengan solusi baru yang akan
dikembangkan.
Melakukan mapping terhadap proses bisnis, sistem infomasi dan teknologi
Dinas Dinas Dinas Dinas informasi saat ini dengan yang akan dikembangkan.
Menafsirkan biaya, waktu dan manfaat dari proyek-proyek yang akan
dikembangkan.
31
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
32
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
33
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
Pembangunan
Buku Register IMB
Buku Data Perusahaan
Adminitrsi Proses Layanan Dokumen
Buku Register Ijin Usaha Penerimaan Administrasi Administrasi
Buku Register
Kependudukan
34
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
Jenis Surat Silsilah
Tempat
Nama Anak
No Reg
Kelahiran
Kepemilikan
Tanah
Kepemilikan
Tanah
SPPT Tan ah
4. Registrasi Mutasi Penduduk
dilahirkan Berat Bayi
Luas Tanah
Penjualan
Tanah
Harga NJOP
Objek Pajak
7 1. Penduduk
Jenis Kelamin Kelahiran Nama ayah
dan ibu
No.Aset
SPPT
Perjanjian
batas waktu
No. Surat
Pengajuan
Dokumen akta
jual/beli tanah Permohonan Keterangan 2. Kartu Keluarga
Letak Objek
Luas Aset
Sewa Tanah
Mengajukan Sertifikat Tanah
tanah
Kelahiran 3. Kartu Tanda Penduduk
Desa
Mempunyai Lokasi As et
Status
Pernikahan
Surat tanah Surat
peta tanah
4. Registrasi Kelahiran
Pend id ikan NIK NKAK Perjanjian batas-batas
Desa
Sewa objek tanah
NKKI
NKAK
Nama Kelapa
Keluarga
Desa/Kel Jenis Kelamin
8 1. Penduduk
Nama
NIK
Kartu Kartu Tanda
Memiliki Mempunyai
Tempat
Penduduk Keluarga Penduduk Permohonan Keterangan 2. Kartu Keluarga
Tanggal Lahir
Nama
Nama Anggota
Jenis Kelamin
No.KK
Keluarga
RT/RW
Alamat Kematian 3. Kartu Tanda Penduduk
No Form Sertifikat
NIK Nama Pemilik
Pekerjaan
Mengalami
Mutasi
Desa Tujuan
Tanah
4. Registrasi Kematian
No.KK Gambar
Rumah
NKKI
No.SKKP
Nama Kepala
Mutasi WNI Mengajukan IMB 9 1. Penduduk
Keluarga Luas Rumah
NKAK
Kematian
Lokasi
Dikeb umikan NKAK
NKKI Desa Asal Luas Tanah Denah Rumah
Permohonan Keterangan 2. Kartu Keluarga
Nama
NIK
Penangungjaw
ab Keluarga
Jenis Usaha
NIK
Ijin Usaha 3. Kartu Tanda Penduduk
Ijin Usaha
Nama Jenis Kelamin Usia Nama
10 1. Penduduk
Gambar 6 Etity Relationship Diagrams area fungsi
Permohonan Keterangan 2. Kartu Keluarga
utama
Arsitektur data definisikan dengan teknik Tidak Mampu 3. Kartu Tanda Penduduk
matrik hubungan area fungsi utama pada gambar 7 4. Registrasi Tidak Mampu
dengan mendefinisikan daftar entitas bisnis dan 11 1. Penduduk
entitas data yang dibutuhkan, berikut adalah Permohonan Penyewaan 2. Kartu Keluarga
kandidat aplikasi berdasarkan entitas bisnis dengan Tanah Desa 3. Kartu Tanda Penduduk
entitas data yang terhubung. 4. Registrasi Sewa
12 1. Penduduk
Permohonan Penjualan 2. Kartu Keluarga
Tanah Penduduk 3. Kartu Tanda Penduduk
4. Registrasi Penjualan Tanah
13 1. Penduduk
Permohonan Sertifikat 2. Kartu Keluarga
Tanah 3. Kartu Tanda Penduduk
4. Registrasi Sertifikat
14 1. Penduduk
Permohonan Sertifikat 2. Kartu Keluarga
Gambar 7 IMB 3. Kartu Tanda Penduduk
Matrik hubungan entitas area fungsi utama dan 4. Registrasi IMB
pendukung
Dengan mendefinisikan daftar entitas bisnis
dan entitas data yang dibutuhkan, berikut adalah 3.4 Analisis Gap data Kependudukan
kandidat aplikasi berdasarkan entitas bisnis dengan
entitas data yang terhubung pada tabel 5 berikut ini. Data kependudukan desa yang ada saat ini
masih dalam bentuk berkas fisik yang disimpan
No Entitas Bisnis Entitas Data
1 1. Penduduk
dalam lemari arsip yang setiap tahun akan terus
Permohonan Kartu 2. Kartu Keluarga
bertambah dan memerlukan ruang penyimpanan
yang besar, bentuk data seperti ini rentan
Keluarga 3. Kartu Tanda Penduduk
mengalami kerusakan yang disebabkan oleh
4. Registrasi Kartu Keluarga
keadaan lingkungan dan umur material yang
2 1. Penduduk digunakan, dalam mengatasi masalah ini adalah
Permohonan Kartu Tanda 2. Kartu Keluarga merubah bentuk penyimpanan konvensional
Penduduk Baru 3. Kartu Tanda Penduduk kedalam bentuk digital hal ini dapat
4. memudahkan dalam penyimpanan dan keamanan
Registrasi Kartu Tanda Penduduk
3 1. Penduduk data. Tabel 6 merupakan perbandingan data arsip
Permohonan Mutasi WNI
2. Kartu Keluarga kependudukan desa saat ini dan solusi yang
(antar provinsi dalam diusulkan.
3. Kartu Tanda Penduduk
satu wilayah)
4. Registrasi Mutasi Penduduk Tabel 6 Analisis gap kondisi data
4 1. Penduduk kependudukan
Permohonan Mutasi WNI
2. Kartu Keluarga
(antar kabupaten dalam No Kondisi Saat ini Gap Target
3. Kartu Tanda Penduduk
satu provinsi) 1 Dokumen dalam Adanya media Adanya penyimpanan yang
4. Registrasi Mutasi Penduduk
bentuk fisik print penyimpanan tidak terpengaruh oleh
5 1. Penduduk out yang diarsipkan yang lebih baik lingkungan yang bersifat
Permohonan Mutasi WNI
2. Kartu Keluarga dalam bentuk surat dan tidak cuaca
(antar kecamatan dalam
3. Kartu Tanda Penduduk memakan banyak
satu kabupaten / kota)
4. Registrasi Mutasi Penduduk tempat
6 Permohonan Mutasi WNI 1. Penduduk 2 Tidak ada kepastian Setiap dokumen Memiliki data backup
(antar desa dalam satu 2. Kartu Keluarga kapan dokumen itu memiliki batas minimal beberapa dokumen
kecamatan) 3. Kartu Tanda Penduduk akan digunakan waktu yang serupa peruntukannya
35
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
Warga
aplikasi yang
digunkan
masih bersifat Laopran
Kades
bawaan sistem
operasi umum
36
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
AP
Mobile Applikasi AP 1.1 AP 1.3 AP 1.5 AP 1.7 AP 1.9
1.11
AP AP
AP 1.2 AP 1.4 AP 1.6 AP 1.8
1.10 1.12
Gambar 11
Pemetaan Aplikasi
Setelah prinsip dasar teknologi dideskripsikan
Manajemen Data
User Interface
Pengguna
Hardware
Security
Kepala Seksi
Kepala Seksi
Gambar 12
Konsep jaringan Sistem Informasi
Untuk melengkapi proses penentuan aplikasi
dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi bisnis,
maka dilakukan analisis terhadap portofolio
aplikasi. Tiap aplikasi yang didefinisikan dalam
arsitektur aplikasi memiliki kontribusi terhadap
bisnis saat ini dan pada masa mendatang bagi
37
Jurnal Cloud Information, Volume 5, Nomor 1, April 2020
printed ISSN 2527-5224 e-ISSN 2614-5405
organisasi. Berdasarkan aplikasi yang telah penyimpanan Cloud untuk backup data, perlu
diupayakan memperbanyak penguat sinyal
didefinisikan pada arsitektur aplikasi, maka setiap
4. didaerah-daerah yang sulit terjangkau dengan
aplikasi dapat diklasifikasikan ke dalam jenis sinyal.
aplikasi menurut portofolio aplikasi pada tabel 13
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa
pada perancangan sistem informasi data
kependudukan pada pemerinatahan desa, maka
dapat dibuat beberapa kesimpulan dari seluruh
proses dalam penelitian ini yaitu:
1. Analisis proses bisnis yang ada telah dilakukan
berdasarkan dari aktivitas dari pemerintahan
desa analisa yang dilakukan menggunakan
model value chain dan melakukan identifikasi
turunan dari setiap aktivitas yang ada pada
model value chain dengan menggunakan
teknik functional descompotition diagran
(FDD) baik area fungsi utama maupun area
fungsi pendukung, hasil teknik tersebut
menjadi masukan pada tahap pemodelan bisnis
pada TOGAF ADM.
2. Model EA yang telah dibangun dengan
menggunakan TOGAF ADM melalui
penyusunan arsitektur data dan arsitektur
teknologi yang memfokuskan pada data serta
teknologi yang terintegrasi dengan pusat data
lokal.
3. Perancangan infrastruktur teknologi
menggunakan skema jaringan disesuiakan
dengan tingkat kesiapan teknologi yang ada.
Dari hasil perancangan dengan menggunakan
framework TOGAF ADM ditemukan
beberapa infrastruktur yang perlu disiapkan
dan dibangun diataranya adalah : jaringan yang
sudah berbasis internet broadband,
penyimpanan data desa sudah menggunakan
server dengan sycnronizetion dengan
38