Anda di halaman 1dari 12

Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X

Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

PERANCANGAN MODEL ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN


TOGAF ADM VERSI 9.2 PADA APLIKASI LAYANAN ONLINE PELANGGAN
(Studi Kasus: PT. PLN Persero Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat)
[1]
Indah Zulfah Alqadrie, [2]Ilhamsyah, [3]Nurul Mutiah
[1][2][3]
Jurusan Sistem Informasi; Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura;
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Telp / Fax: (0561) 577963
e-mail: [1]indahalqadrie@student.untan.ac.id, [2]ilhamsyah@sisfo.untan.ac.id,
[3]
nurul@sisfo.untan.ac.id

Abstrak

Penggunaan aplikasi layanan pelanggan PT. PLN yang dapat diakses pelanggan dengan mudah dan
cepat memiliki fitur-fitur yang dapat membantu dalam mengatasi masalah tenaga listrik. Untuk
dapat meningkatkan penggunaan aplikasi layanan pelanggan itu perlu adanya perancangan
enterprise architecture yang dapat mengintegrasikan bisnis dan teknologi informasi. Permasalahan
yang ada pada aplikasi layanan online pelanggan belum terdapat fitur pelacakan pengaduan listrik
yang dapat diakses pelanggan didalam aplikasi dan penggunaan teknologi big data agar proses
bisnis dan teknologi informasi dapat selaras sesuai dengan tujuan dalam perancangan enterprise
architecture. Dalam perancangan enterprise architecture terlebih dahulu menentukan visi arsitektur
yang akan dibuat pada perancangan baseline dan target architecture. Setelah dibuat rancangan
baseline dan target architecture kemudian dilakukan analisis gap di fase business architecture
sampai dengan technology architecture. Setelah semua rancangan setiap fase dibuat, kemudian
dilakukan pengujian kualitas rancangan enterprise architecture menggunakan metode enterprise
architecture scorecard dengan memberikan kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan. Hasil
pengujian dilakukan kepada Manager dan Asisten Manager Operasional Sistem dan Teknologi
Informasi PT PLN. Dari hasil pengujian enterprise architecture mendapat nilai rata-rata 63,34%
berdasarkan perhitungan kuesioner menggunakan enterprise architecture scorecard. Hasil dari
perancangan tersebut dapat terus ditingkat dengan melengkapi komponen yang kurang dalam
melakukan perancangan enterprise architecture.
Kata Kunci— EA, TOGAF ADM, EA SCORECARD.

1. PENDAHULUAN meningkatkan value bisnis bagi perusahaan atau


Teknologi informasi tidak bisa lepas dari organisasi.
hubungannya dengan proses bisnis dari suatu Enterprise architecture pada dasarnya
perusahaan, organisasi maupun instansi merupakan strategi pemanfaatan teknologi
pemerintahan. Perusahaan maupun instansi harus informasi dan integrasi antara pengembangan
mampu mengintegrasikan teknologi informasi bisnis dengan pengembangan teknologi
atau aplikasi yang selaras dengan bisnisnya untuk informasi. Implementasi dari enterprise
meningkatkan keamanan, menghindari adanya architecture dapat digunakan oleh perusahaan
duplikasi data dan analisa data yang akan maupun organisasi, sebaiknya dalam membuat
digunakan perusahaan untuk membuat keputusan perancangan enterprise architecture harus
baru. Agar dapat bersaing tentunya perusahaan mengadopsi sebuah metode atau framework yang
maupun organisasi harus memiliki rancangan dapat digunakan oleh perusahaan maupun
blueprint enterprise architecture yang dapat organisasi [1].
membantu tercapainya strategi bisnis terintegrasi Salah satu framework enterprise
dengan teknologi informasi yang diinginkan architecture yang dapat digunakan adalah
untuk memaksimalkan dalam pelayanan TOGAF yang dikembangkan oleh The Open
pelanggan yang lebih efektif dan juga dapat Group. Di dalam standar TOGAF ini terdapat
79
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

metode yang dapat digunakan untuk merancang architecture tersebut diharapkan dapat
blueprint enterprise architecture yaitu TOGAF mengelola sistem yang terintegrasi dan dapat
ADM. TOGAF ADM merupakan metode generik menyelaraskan bisnis serta teknologi informasi
yang berisikan sekumpulan aktivitas yang yang akan di investasikan [4].
digunakan dalam memodelkan pengembangan
enterprise architecture [2]. 2.1.2 Framework Enterprise Architecture
PT. PLN Persero merupakan Badan Usaha Dalam melakukan perancangan
Milik Negera (BUMN) yang menyediakan enterprise architecture, harus adanya panduan¸
layanan tenaga listrik untuk menjangkau standar, kebijakan, dan aturan-aturan bisnis yang
keseluruh wilayah Indonesia. PT. PLN dapat menggambarkan lingkungan dari
memberikan layanan pelanggan secara online perusahaan atau instansi pemerintahan.
melalui aplikasi mobile yang dapat diakses Kegunaannya adalah untuk memaksimalkan
pelanggan dengan mudah dan cepat yang peran dari enterprise architecture karena sebuah
memiliki fitur-fitur yang dapat membantu framework enterprise architecture memiliki
masyarakat. Namun aplikasi layanan pelanggan model simbolis untuk mengidentifikasi dan
ini masih terdapat kekurangan antara lain belum menspesifikasikan berbagai fase-fase enterprise
memiliki fitur pelacakan dari layanan pengaduan architecture. Di antara framework enterprise
pelanggan untuk mengetahui perkembangan dari architecture yang paling banyak dan lazim
pengaduan yang diajukan oleh pelanggan. digunakan dalam perusahaan maupun instansi
Maka dari itu dibutuhkan teknologi pemerintahan adalah Zachman Framework,
informasi selaras dengan bisnis PT. PLN yang TOGAF, The Federal Enterprise Architecture
dapat memaksimalkan proses pelacakan dari Framework (FEAF), dan Gartner [5]. Berikut ini
layanan pengaduan pelanggan, sehingga kriteria penilaian berdasarkan rating sebagai
memudahkan pengguna dapat mengetahui perbandingan diantara keempat framework yang
pelaporan gangguan dengan cepat dan efisien. dapat dilihat pada tabel 1.
Selain itu, pada aplikasi layanan online pelanggan Tabel 1. Kriteria dan Rating Framework
ini belum memiliki teknologi big data yang dapat Enterprise Architecture [5]
menampung data dan menganalisa data dengan Rating
Kriteria Zachm TOGAF FEA Gartner
skala besar untuk kepentingan perusahaan. an F
Kelengkapan 4 2 2 1
2. LANDASAN TEORI Taksonomi
Kelengkapan Proses 1 4 2 3
Didalam landasan teori terdapat dasar Pedoman Model 1 3 4 1
teori yang digunakan dalam penelitian dan Referensi
tinjauan pustaka untuk menjadi pembanding Pedoman Practice 1 2 2 4
Maturity Model 1 1 3 2
dengan topik penelitian saat ini. Adapun dasar Fokus Bisnis 1 2 1 4
teori dan tinjauan pustaka yakni sebagai berikut. Pedoman Tata 1 2 3 3
kelola
Pedoman 1 2 4 3
2.1 Dasar Teori Partitioning
2.1.1 Enterprise Architecture Prescriptive 1 2 4 2
Enterprise architecture merupakan salah Catalog
Vendor Neutrality 2 4 3 1
satu cara mewujudkan gambaran umum tentang Ketersediaan 2 4 2 1
enterprise secara logis, utuh dan lengkap yang Informasi
kemudian hasilnya meliputi arsitektur bisnis, Time to Value 1 3 1 4
arsitektur informasi, arsitektur aplikasi dan
arsitektur teknologi. Implementasi dari 2.1.3 The Open Group Architecture
enterprise architecture bisa digunakan untuk Framework - Architecture Development
organisasi dan perusahaan, sebaiknya dapat Method (TOGAF ADM)
menggunakan sebuah metode atau framework TOGAF ADM merupakan metode yang
yang bisa digunakan dalam melakukan fleksibel yang dapat mengantifikasi dari
perancangan enterprise architecture tersebut [3]. berbagai macam pemodelan yang dapat
Sehingga dengan adanya metode enterprise digunakan dalam perancangan enterprise

80
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

architecture, karena metode ini dapat 6. Opportunities and Solution, pada fase ini
disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan menghasilkan roadmap arsitektur secara
selama perancangan enterprise architecture [4]. keseluruhan berdasarkan analisis gap
Siklus fase di dalam TOGAF ADM dapat dilihat lengkap dari phase B, C, dan D dan
pada Gambar 1. menentukan tambahan pendekatan yang
diperlukan.
7. Migration Planning, pada fase ini
merupakan finalisasi dari keseluruhan
roadmap arsitektur dan rencana migrasi
yang mendukung implementasi. Terdapat
juga analisis biaya, manfaat dan resiko dari
pengembangan enterprise architecture yang
dibuat.
8. Implementation Governance, pada fase ini
menyediakan pengawasan dari
pengembangan arsitektur untuk
implementasi dan memastikan implementasi
Gambar 1. Siklus fase TOGAF ADM Versi 9.2 tersebut sesuai.
[2] 9. Architecture Change Management, pada
Gambaran siklus TOGAF ADM dapat fase ini menyediakan pengawasan
dijelaskan sebagai berikut: berkelanjutan dan manajemen perubahan
1. Preliminary Phase, merupakan fase untuk memastikan bahwa enterprise
persiapan yang bertujuan untuk architecture dapat menanggapi kebutuhan
mendefinisikan perusahaan, perusahaan.
mengidentifikasi driver dan elemen utama
dari perusahaan, mendefinisikan 2.1.4 Archimate
requirement arsitektur, mendefinisikan Archimate adalah sebuah standar The
prinsip arsitektur, menentukan kerangka Open Group yang merupakan bahasa pemodelan
kerangka kerja arsitektur yang digunakan. untuk enterprise architecture yang menyediakan
2. Architecture Vision, merupakan fase untuk sebuah instrumen untuk mendeskripsikan dan
menetapkan ruang lingkup enterprise memvisualisasikan hubungan antar domain
architecture, menentukan batasan dan visi dengan cara yang jelas. Konsep inti dari
arsitektur, mengidentifikasi stakeholder dan Archimate ini terdiri tiga elemen utama yaitu:
persetujun untuk pengembangan arsitektur elemen struktur aktif, elemen tindakan atau
untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan. perilaku, dan elemen struktur pasif. Elemen
3. Business Architecture, merupakan fase struktur aktif ini didefinisikan sebagai entity yang
untuk mengembangkan arsitektur bisnis mampu melakukan suatu tindakan. Elemen
dengan membuat baseline dan target dari tindakan (behavior) adalah unit aktivitas yang
arsitektur bisnis dan membuat analisis gap. dilakukan oleh satu atau lebih elemen dari
4. Information System Architecture, struktur aktif. Elemen pasif adalah objek atas
merupakan fase untuk mengembangkan tindakan yang dilakukan [6]. Konsep inti
arsitektur sistem informasi terkait pada Archimate dapat dilihat pada Gambar 2.
arsitektur data dan aplikasi yang akan
digunakan dengan membuat baseline dan
target dari arsitektur sistem informasi dan
membuat analisis gap.
5. Technology Architecture, merupakan fase
untuk mengembangkan arsitektur teknologi
yang digunakan dengan membuat baseline Gambar 2. Konsep inti Archimate [6]
dan target arsitektur serta membuat analisis Archimate mendefinisikan konsep yang
gap. lebih konkret untuk menspesifikasikan lapisan
81
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

tertentu dari rancangan enterprise architecture. Rumus dalam melakukan perhitungan


Dalam konteks ini, archimate mempunyai tiga untuk mendapatkan hasil rancangan
lapisan utama yaitu: menggunakan enterprise architecture scorecard
1. Lapisan Bisnis, menawarkan produk dan seperti pada persamaan nilai 1.
layanan kepada pelanggan eksternal, yang B
A= x 100% (1)
diwujudkan dalam organisasi oleh proses nx2
Keterangan:
bisnis (dilakukan oleh pelaku atau peran
A = Nilai hasil perancangan
bisnis).
B = Total nilai kuesioner
2. Lapisan Aplikasi, mendukung lapisan bisnis
n = Jumlah pertanyaan kuesioner
dengan layanan aplikasi yang direalisasikan
Kriteria hasil pengujian berdasarkan nilai
oleh komponen aplikasi (perangkat lunak).
dari kuesioner diklasifikasikan sebagai berikut:
3. Lapisan Teknologi, menawarkan layanan
1. Jika hasil pengujian <50% maka rancangan
infrastruktur (misalnya pemrosesan,
enteprise architecture dianggap tidak valid
penyimpanan, dan layanan komunikasi)
2. Jika hasil pengujian >50% maka rancangan
yang diperlukan untuk menjalankan suatu
enterprise architecture dianggap valid.
aplikasi, yang direalisasikan oleh perangkat
komputer dan komunikasi serta perangkat
2.1.6 Business Process Modelling Notation
lunak sistem.
(BPMN)
Di dalam archimate setiap lapisan bisnis,
Business Process Modelling Notation
aplikasi dan teknologi terdapat simbol-simbol
(BPMN) adalah standar de-facto untuk mewakili
yang menggambarkan hubungan entitas dan
dengan cara grafis yang pada awalnya diterbitkan
relasi pada enterprise architecture [7]. Pemetaan
pada tahun 2004 oleh Business Process
sederhana pada archimate dapat dilihat pada
Modelling Initiative sebagai notasi grafis untuk
Gambar 3.
menggambarkan tata letak grafis dari proses
bisnis. Tujuan utama BPMN adalah untuk
memberikan notasi yang mudah dipahami oleh
pengguna bisnis, mulai dari analis bisnis untuk
membuat sketsa konsep awal proses bisnis hingga
pengembangan teknis yang bertanggung jawab
untuk pengimplementasian. [9] BPMN memiliki
Gambar 3. Pemetaan sederhana antara enam kategori elemen grafis untuk membangun
pemodelan archimate [7] sebuah diagram antara lain:
1. Events, yaitu sesuatu yang terjadi selama
2.1.5 Enterprise Architecture Scorecard proses bisnis. Event mempengaruhi aliran
Enterprise architecture scorecard proses dan biasanya memiliki sebab
merupakan metodologi dalam mengukur hasil (pemicu) atau dampak (hasil). Event
kualitas rancangan enterprise architecture yang memiliki 3 jenis berdasarkan pengaruh di
dikembangkan oleh Japp Schekkerman. Untuk dalam aliran yaitu start (mulai),
melakukan pengujjian menggunakan pendekatan intermediate (menengah) dan end (akhir).
enterprise architecture scorecard ini diarahkan 2. Gateaways, diwakili oleh bentuk berlian
untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang digunakan menentukan keputusan forking,
diajukan berupa kuesioner. Penilaian dari setiap penggabungan, dan penyatuan jalan.
butir pertanyaan terdapat ketentuan sebagai 3. Activities, yaitu sebuah aktivitas yang
berikut: diwakili oleh persegi panjang sudut bulat
1. Mengisi nilai 0 apabila tidak tedefinisi dan (lihat gambar di sebelah kanan) dan
terdokumentasi dengan baik. merupakan istilah umum untuk pekerjaan
2. Mengisi nilai 1 apabila terdefinisi dan yang dilakukan perusahaan.
terdokumentasi sebagian 4. Connecting Objects, yaitu sebuah object
3. Mengisi nilai 2 apabila terdefinisi dan flow yang dihubungkan bersama dalam
terdokumentasi dengan baik. [8] diagram untuk membuat struktur kerangka
dasar dari proses bisnis.
82
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

5. Swimlanes, digunakan untuk mengatur 2. Mengidentifikasi kondisi perusahaan pada


aspek-aspek proses di dalam BPMN. saat ini untuk mengetahui permasalahan dan
Swimlanes secara visual mengelompokkan aktifitas-aktifitas utama yang ada di
objek menjadi jalur, dengan setiap aspek perusahaan.
proses ditambahkan ke jalur yang terpisah. 3. Mendefiniskan architecture principle, yaitu
Elemen-elemen ini dapat diatur baik secara mendefiniskan aturan umum yang
horizontal maupun vertikal. Swimlanes tidak mendasari dan sebagai pedoman dalam
hanya mengatur kegiatan ke dalam kategori penggunaan enterprise architecture di
terpisah, mereka dapat melakukan seluruh bagian perusahaan untuk
penundaan, ketidakefisienan, dan pekerja membentuk suatu dasar dalam pembuatan
yang bertanggung jawab untuk setiap keputusan TI di masa depan.
langkah dalam suatu proses. 4. Mendefinisikan ruang lingkup arsitektur
6. Artifacts, yaitu sebuah informasi yang yang mencangkup arsitektur bisnis,
relevan dengan model tetapi tidak untuk arsitektur data & informasi, arsitektur
elemen individu dalam proses. Tiga tipe aplikasi, dan arsitektur teknologi.
artefak adalah anotasi, grup, dan objek data 5. Menyusun architecture vision, yaitu
yang dapat digunakan dalam diagram menentukan visi arsitektur, stakeholder yang
BPMN. Ketiganya digunakan untuk terlibat dan strategi bisnis.
menambah dan menjelaskan proses BPMN. 6. Merancang architecture baseline untuk
[10] menggambarkan kondisi arsitektur pada saat
ini untuk mendukung pengembangan target
3. METODE PENELITIAN arsitektur.
Pada penelitian ini, rancangan usulan 7. Menentukan requirement architecture, yaitu
metodologi penelitian dengan menggunakan suatu kondisi atau kemampuan yang harus
Design Science Research Framework sebagai disesuaikan dalam menciptakan suatu
kerangka panduan dalam menyusun metode rancangan enterprise architecture untuk
penelitian yang akan dilakukan dan mencapai sebuah goal bagi perusahaan.
menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan 8. Merancang architecture target untuk
dan rumusan masalah penelitian. Berikut ini menggambarkan target arsitektur yang akan
metodologi penelitian dalam perancangan dikembangkan di masa depan.
enterprise architecture pada PT. PLN yang dapat 9. Melakukan analisis gap, yaitu menganalisis
dilihat pada Gambar 4. perbandingan kondisi saat ini dengan target
yang akan diusulkan.
10. Membuat roadmap perancangan enterprise
architecture untuk usulan pengembangan
enterprise architecture di masa depan.
11. Melakukan pengujian pada rancangan
enterprise architecture untuk mengetahui
kualitas rancangan yang telah dibuat.

4. ANALISIS DAN PERANCANGAN


ARSITEKTUR
4.1 Preliminary Phase
Pada fase ini menggambarkan tahap
persiapan dari perencanaan awal dan aktivitas-
Gambar 4. Kerangka Kerja Penelitian aktivitas dengan mendefinisikan “dimana”,
Adapun langkah-langkah dalam penelitian “apa”, “mengapa”, “siapa”, dan “bagaimana”
ini antara lain: melakukan perancangan untuk memenuhi tujuan
1. Pemahaman konsep enterprise architecture bisnis dari enterprise architecture. Pada fase ini
melalui studi literatur. aspek-aspek utama yaitu mendefinisikan
capability perusahaan yang mencangkup
83
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

identifikasi ruang lingkup dan prinsip-prinsip dapat membantu perusahaan mencapai tujuan
enterprise architecture. Didalam fase ini (goal) serta membuat analisis gap sebagai
menghasilkan sebuah artefak yaitu principle perbandingan. Artefak-artefak pada perancangan
catalog yang berisi daftar dari prinsip-prinsip pada business architecture phase untuk aplikasi
arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur layanan online pelanggan ini menghasilkan 9
aplikasi dan arsitektur teknologi berdasarkan catalog, 4 matrix, dan 11 diagram yang dapat
dokumen The Open Group yang akan dijadikan digunakan sebagai acuan pengembangan bisnis
dasar dalam perancangan enterprise architecture layanan online pelanggan.
PT. PLN. 1. Goal/Objective/Service Diagram
Goal/Objective/Service Diagram ini
4.2 Architecture Vision menggambarkan hubungan antara layanan bisnis
Pada fase ini merupakan tahap awal dari pada aplikasi layanan online pelanggan PT. PLN
perancangan enterprise architecture yang akan dan tujuan dari layanan bisnis itu sendiri dimana
dilakukan untuk menjelaskan pentingnya dapat berkontribusi untuk mencapai visi atau
enterprise architecture dalam mencapai tujuan strategi bisnis perusahaan. Untuk perancangan
bisnis dari perusahaan. Pada fase ini memetakan target pada goal/objective/service diagram ini
visi arsitektur perusahaan dan dan menambahkan proses bisnis pelacakan
mengidentifikasi stakeholder. Fase ini jug pengaduan pada layanan pengaduan listrik
menghasilkan dokumen artefak-artefak berupa beserta tujuan (goal) dari proses pelacakan
stakeholder map matrix, value chain diagram, pengaduan listrik tersebut. Penambahan aktifitas
dan solution concept diagram. target ini diberi tanda warna hijau dapat dilihat
1. Analisis Visi Arsitektur Perusahaan pada Gambar 5.
Visi arsitektur di dalam TOGAF ADM
umumnya digunakan pada sebuah perusahaan
sebagai acuan dalam menentukan target dari
perancangan arsitektur bisnis, arsitektur data,
arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi di
perusahaan. Analisis visi arsitektur dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisis visi arsitektur dengan prinsip
arsitektur pada PT. PLN
Prinsip
Visi arsitektur usulan
arsitektur
Mengintegrasikan pelayanan pembayaran
listrik ke semua bank.
Business Memiliki progress dari laporan pengaduan oleh
Gambar 5. Goal/Objective/Service Diagram
Architecture pelanggan untuk memudahkan pelanggan Target
dalam mengetahui perkembangan laporan yang 2. Business Model Diagram
telah diajukan.
Business Mengembangkan fitur virtual account untuk
Diagram ini menjelaskan sebuah model
Architecture & memudahkan pelanggan dalam melakukan bagaimana perusahaan dapat menciptakan,
Application pembayaran di aplikasi. memberikan dan menangkap sebuah nilai bisnis.
Architecture
Memiliki big data untuk pengarsipan data, Untuk menggambarkan business model diagram
Data
Architecture
keamanan data dan analisa data pelanggan pada ini menggunakan pemodelan canvas yang terdiri
aplikasi layanan online pelanggan. dari 9 blok komponen canvas dapat dilihat pada
Technology Pengembangan jaringan dan server dari aplikasi
Architecture layanan online pelanggan. Gambar 6.

4.3 Business Architecture


Business architecture merupakan fase
pengembangan dari bisnis perusahaan
berdasarkan visi arsitektur yang telah dibuat.
Tujuan dari fase ini adalah mengembangkan
baseline dan target business architecture yang
Gambar 6. Business Model Diagram
84
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

3. Analisis Gap Business Architecture Phase pelacakan sudah terdapat di dalam aplikasi untuk
Analisis gap merupakan sebuah metode fitur permohonan dan pembayaran listrik. Data
untuk membandingkan kondisi arsitektur architecture phase ini juga menghasilkan 5
baseline dan arsitektur target dari bisnis artefak yang berupa catalog, matrix dan diagram.
perusahaan berdasarkan requirement catalog 1. Entity Relationship Diagram
yang telah diidentifikasi pada domain business Entity Relationship Diagram
architecture phase. Pengembangan target dan menggambarkan hubungan diantara relasi entitas
baseline architecture dari seluruh fungsi bisnis data yang mengacu pada aplikasi PLN Mobile.
layanan online pelanggan PT. PLN berdasarkan Rancangan entity relationship diagram pada
dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat aplikasi layanan online pelanggan PLN Mobile
dilihat pada Tabel 3. dapat dilihat pada Gambar 7.
Tabel 3. Analisis Gap Business Architecture
Target Pengelol
aan Pengelolaan Pengelolaa Pengelolaan
Permoh Layanan n Pembayaran
onan Pengaduan Informasi Listrik
Baseline Listrik
Retain
Pengelolaan
Permohonan
Listrik

Dilakukan
Pengelolaan penambahan
Layanan fitur
Pengaduan

Retain

Pengelolaan
Informasi Gambar 7. Entity Relationship Diagram
Aplikasi PLN Mobile
Dilakukan 2. Class Diagram
Pengelolaan pengembang Di dalam rancangan class diagram pada
Pembayaran an fitur
Listrik aplikasi layanan online pelanggan PLN Mobile
yang berisi 21 class beserta relasi antara lain
Keterangan Penambahan Pengembang Permohonan, Pembayaran, Pengaduan,
Target fitur tracking an layanan
pada layanan pembayaran Pelanggan, Pemohon, Kantor Wilayah, Tagihan
pengaduan listrik dengan
listrik yang mengintegras
Bulanan, Tagihan Permohonan, Notifikasi,
dapat dicek ikan Admin, User Sistem, Pelacakan, Produk, Tarif,
secara pembayaran
berkala oleh listrik ke dan Kategori. Rancangan class diagram pada
pelanggan seluruh bank aplikasi layanan online pelanggan PLN Mobile
melalui
aplikasi PLN dapat dilihat pada Gambar 8.
Mobile.
Keterangan :
= Target
Retain = Tidak ada perubahan
4.4 Data Architecture
Pada data architecture phase ini
mendeskripsikan komponen data sebagai
arsitektur baseline untuk pengembangan target
data architecture yang mendukung fase
sebelumnya yaitu architecture vision phase dan
business architecture phase. Pada perancangan
didalam fase data architecture ini tidak ada
penambahan target arsitektur terkait database di Gambar 8. Class Diagram Aplikasi PLN Mobile
dalam analisis gap karena pada entitas data
85
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

4.5 Application Architecture


Pada fase selanjutnya yaitu application
architecture menggambarkan bagaimana sebuah
rancangan baseline dan target arsitektur pada
domain aplikasi, serta membuat analisis gap
sebagai perbandingan. Application Architecture
menghasikan 9 artefak yang berupa catalog,
matrix dan diagram.
1. Interface Catalog Gambar 9. Application Communication
Catalog berikut ini bertujuan untuk Diagram Target Aplikasi PLN Mobile
mengidentifikasi interface di dalam aplikasi yang 3. Analisis Gap Application Architecture
berupa komponen aplikasi dan serta Analisis gap digunakan untuk
hubungannya dengan aplikasi lainnya. membandingkan kondisi arsitektur baseline dan
Komponen aplikasi PLN Mobile memiliki arsitektur target dari aplikasi perusahaan
hubungan dengan komponen aplikasi pendukung berdasarkan requirement catalog yang telah
lainnya yang dapat dilihat pada Tabel 4. diidentifikasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4. Interface Catalog Tabel 5. Analisis Gap Application Architecture
Application
Application
Component Relationship
Component Target Kompone Kompo
PLN Mobile
n Komponen nen Komponen
Pengelolaan - AP2T : Data id Aplikasi
Aplikasi Aplikasi Aplikas Aplikasi
Permohonan pelanggan & Pelayanan
Permoho Layanan i Pembayaran
Listrik permohonan ubah Pelanggan
nan Pengaduan Informa Listrik
daya Terpusat (AP2T),
Baselin Listrik si
- Web PLN : no Web PLN
e
agenda, no
registrasi, id Kompo Retain
pelanggan, nen
permohonan Aplikas
pasang baru dan i
permohonan ubah Permoh
daya onan
Listrik
Pengelolaan Data nomor gangguan Aplikasi
Pengaduan dan status gangguan Pengaduan Kompo Dilakukan
Listrik Keluhan Terpadu nen penambah
(APKT) Aplikas an
i komponen
Pengelolaan - -
Layana aplikasi
Informasi
n
Pengelolaan Data transaksi Pengelolaan dan
Pengad
Pembayaran pembayaran listrik Pengawasan Arus
uan
Listrik Pendapatan Secara
Kompo Retain
Terpadu
nen
(P2APST)
Aplikas
2. Application Communication Diagram i
Diagram ini menggambarkan hubungan Inform
asi
seluruh model yang terdapat di dalam aplikasi Kompo Dilakukan
untuk saling berkomunikasi dan dapat nen penambahan
membentuk sebuah sistem yang saling Aplikas komponen
i aplikasi
terintegrasi. Untuk perancangan arsitektur target Pemba
pada application communication diagram dengan yaran
menambahkan komponen aplikasi pelacakan Listrik
Penambah Penambahan
pengaduan listrik di dalam fungsi pengaduan an komponen
listrik yang ditandai dengan warna hijau. komponen aplikasi virtual
aplikasi account pada
Perancangan target application communication Ketera
tracking aktivitas
diagram dapat dilihat pada Gambar 9. ngan
pengaduan bayar pada
Target
listrik fungsi
yang dapat pembayaran
dilacak listrik
oleh

86
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

Tabel 5. Analisis Gap Application Architecture Tabel 6. Technology Standards Catalog Target
(Lanjutan) PT. PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
(Lanjutan)
Target Kompone
No. Technology Standar
n Komponen Kompone Komponen
Aplikasi Aplikasi n Aplikasi 4. Provider Progressio
Permoho Layanan Aplikasi Pembayaran Jaringan
nan Pengaduan Informasi Listrik 5. Payment Payment Technology
Baselin Listrik Technology Transfer via ATM Bank
e Icon Cash
Ketera pelanggan Virtual Account
ngan melalui
6. Keamanan Keamanan Sistem
Target aplikasi
PLN Sistem Firewall: Sophos
Mobile. Antivirus: Kaspersky
Keterangan : 7. Business Business Intellegent
Intellegent Big Data
= Target (BI)
Retain = Tidak ada perubahan Keterangan :
= Target
4.6 Technology Architecture 2. Network and Communication Diagram
Pada fase technology architecture ini Diagram ini menggambarkan komunikasi
mendeskripsikan hubungan antara komponen diantara seluruh aset teknologi di dalam arsitektur
aplikasi dengan komponen teknologi yang teknologi. Untuk perancangan target pada
mendukung baik komponen perangkat lunak network and communication diagram ini
(software) maupun komponen perangkat keras menambahkan teknologi cloud computing untuk
(hardware) untuk mendukung integrasi bisnis rancangan big data pada jaringan aplikasi pusat
yang diperlukan serta membuat analisis gap dan lokal yang terhubung seperti pada gambar
sebagai perbandingan. Fase technology berikut ini. Teknologi cloud computing untuk
architecture ini menghasilkan 5 artefak yang rancangan big data menggunakan Amazon Web
berupa catalog, matrix dan diagram. Service (AWS). Network and communication
1. Technology Standard Catalog diagram dapat dilihat pada Gambar 10.
Technology Standards Catalog ini
mendefinisikan mengenai standar teknologi yang
digunakan pada PT. PLN Unit Induk Wilayah
Kalimantan Barat. Untuk perancangan target
pada Technology Standards Catalog ditandai
dengan warna orange dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Technology Standards Catalog Target
PT. PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat
No. Technology Standar
1. Operating Operating System
System (OS) Client: Windows 10 Gambar 10. Network and Communication
Server: Windows Server
2. Database Database Diagram Target pada Aplikasi Layanan Online
Terpusat: Oracle Pelanggan
Lokal: MySQL 3. Analisis Gap Technology Architecture
3. Jaringan Peralatan Network Phase
(Network) Switch: CISCO, Dell Analisis gap merupakan sebuah metode
Router: CISCO, Microtic
Koneksi Network untuk membandingkan kondisi arsitektur
Kantor Wilayah: LAN baseline dan arsitektur target dari teknologi
Kantor Unit Pelangggan: VPN IP perusahaan berdasarkan requirement catalog
Network yang telah diidentifikasi pada domain technology
Koneksi Aplikasi: Internet &
Intranet
architecture phase. Analisis gap pada technology
4. Provider Provider architecture phase dapat dilihat pada Tabel 7.
Jaringan ICON+
Telkom
87
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

Tabel 7. Analisis Gap Technology Architecture


T
B OS D N P PT KS BI

OS Ret
ain
D Retai
n
N Reta Gambar 11. Project Context Diagram Target
in PLN Mobile
P Retai 2. Benefit Diagram
n Benefit diagram ini menggambarkan
PT Add hubungan dari objective, solution, outcome dan
measurement dari usulan pengembangan
KS Retai
n enterprise architecture kemudian menghasilkan
BI Add sebuah benefit / manfaat yang didapatkan oleh
Kete
Peng
Peng perusahaan. Benefit diagram dapat dilihat pada
rang guna
an
guna
an
Gambar 11.
an
Big
VA
Data
Keterangan:
T = Target
B = Baseline
OS = Operation System
D = Database
N = Network
P = Provider
PT = Payment Technology
KS = Keamanan Sistem
VA = Virtual Account
Retain = Tidak ada perubahan Gambar 12. Benefit Diagram PT. PLN
= Target
4.8 Migration Planning
4.7 Opportunities and Solution Pada fase ini terdapat teknik-teknik yang
Pada fase ini dilakukan evaluasi domain digunakan untuk mendukung perencanaan
business architecture sampai dengan technology migration planning dari pengembangan
architecture berdasarkan dengan analisis gap dari enterprise architecture baseline dan target yang
masing-masing domain. Artefak-artefak yang telah diidentifikasi. Di dalam migration planning
dihasilkan pada fase ini antara lain Gap phase ini menghasilkan artefak antara lain
Konsolidasi, Project Context Diagram dan Implementation Factor Assesment and Deduction
Benefit Diagram. Matrix dan Consolidate Gaps, Solutions and
1. Project Context Diagram Dependencies Matrix.
Diagram ini menunjukkan ruang lingkup 1. Implementation Factor Assesment and
yang akan diimplementasikan sebagai project Deduction Matrix
pengembangan enterprise architecture yang Pada matrix ini digunakan untuk
menghubungkan bagian stakeholder, mendokumentasikan faktor-faktor yang
requirement, fungsi bisnis, proses bisnis, mempengaruhi rencana implementasi dan
komponen aplikasi dan aplikasi eksternal yang rencana migrasi. Faktor-faktor yang
berpengaruh di dalam project tersebut. Project mempengaruhi antara lain risk (resiko), issues
Context Diagram dapat dilihat pada Gambar 10. (permasalahan), dependencies (ketergantungan),
action (tindakan), dan impact (dampak).

88
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

Implementation Factor Assesment and Deduction dan Technology Architecture dengan estimasi
Matrix PLN Mobile dapat dilihat pada Tabel 8. rentang waktu 3 tahun. IT Roadmap dapat dilihat
Tabel 8. Implementation Factor Assesment and pada Tabel 9.
Deduction Matrix PLN Mobile Tabel 9. IT Roadmap
Fact Phase,
2020 2021 2022
or Factor Deskripsi Deduction Tahun
Type
Gangguan Koneksi internet dan Menghambat Penambahan fitur pelacakan
koneksi server terkadang proses bisnis yang pada layanan pengaduan
Business
intenet dan tidak stabil dilakukan di listrik di aplikasi
Architec
server dalam aplikasi ture
Risk
Kerusakan Kerusakan hardware Kerugian pada Phase
hardware yang disebabkan perusahaan dan Integrasi pembayaran listrik
oleh human error menghambat keseluruh bank
maupun bencana proses bisnis
Applicati
Pengemban Dilakukan Adanya Penambahan komponen aplikasi
on
gan layanan pengembangan perencanaan pelacakan pengaduan listrik dan
Architec
pelanggan layanan pelanggan pengembangan virtual account di aplikasi
ture
dan dan teknologi layanan pelanggan
Phase
teknologi informasi dan teknologi
Issue
informasi perusahaan untuk informasi Technol Pengembangan teknologi virtual
s
pada mendukung kinerja perusahaan ogy account untuk pembayaran
perusahaan dan mencapai tujuan berdasarkan hasil Architec
bisnis perusahaan analisis yang telah ture
dilakukan Phase Pengembangan teknologi big data
sebelumnya
Keterkaitan Keterkaitan antara Kesesuaian proses
antara proses bisnis aplikasi bisnis, data,
Depe bisnis, data, PLN Mobile dengan aplikasi dan 5.2 Pengujian Enterprise Architecture
nden teknologi aset teknologi dan teknologi dengan Pada pengujian enterprise architecture ini
cies dan aplikasi data yang ada di kondisi eksisting menggunakan metode enterprise architecture
pada perusahaan. dan tujuan
perusahaan perusahaan scorecard dengan memberikan kuesioner yang
Perekapan Perekapan data Penggunaan berisi 22 pertanyaan yang diberikan kepada 2
data yang terkait pelanggan database oracle
Actio
terotomasi dan perusahaan dan mysql untuk
responden yaitu manager operasional STI PLN
n Kalbar dan asisten manager operasional STI PLN
sudah menggunakan perekapan dan
database terotomasi penyimpanan data Kalbar. Berikut ini butir pertanyaan dan hasil
Adanya Penambahan fitur Peningkatan
penambaha pelacakan layanan pelanggan
kuisioner dari 2 responden PLN Kalbar.
n fitur digunakan untuk pada perusahaan Dari hasil pengisian kuesioner, responden
pelacakan pengambilan mengisi tiap butir pertanyaan dengan ketentuan
pengaduan keputusan saat
listrik dan terjadi kesalahan penilaian:
big data pada laporan 1. Mengisi nilai 0 apabila tidak terdokumentasi,
untuk pengaduan listtrik. terdefinisi dan tertulis dengan baik.
Impa mendukung Penambahan big
ct pengolahan data digunakan 2. Mengisi nilai 1 apabila sebagian
data yang untuk penyimpanan terdokumentasi, terdefinisi dan tertulis.
baik data yang lebih
besar dan
3. Mengisi nilai 2 apabila terdokumentasi,
pengambilan terdefinisi dan tertulis keseluruhan.
keputusan untuk Berdasarkan ketentuan penilaian tersebut di
perusahaan
berdasarkan analisa dapatkan hasil dengan menggunakan rumus
data yang ada enterprise architecture scorecard dapat dilihat
pada Tabel 10.
5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tabel 10. Hasil Perhitungan Kuesioner
ENTERPRISE ARCHITECTURE Business Data
Applicati Technolo
on gy Rata-
5.1 IT Roadmap No Architect Architect
Architect Architect Rata
IT Roadmap merupakan usulan dari ure ure
ure ure
perancangan target enterprise architecture yang 1 65,9% 65,9% 63,63% 63,63% 64,76
%
telah dibuat sebelumnya. Pembuatan IT Roadmap 2 61,36% 61,36% 61,36% 63,63% 61,92
mengacu pada rancangan target pada fase %
Business Architecture, Application Architecture 63,34
Total nilai rata-rata:
%
89
Coding: Jurnal Komputer dan Aplikasi ISSN: 2338-493X
Volume 08, No. 02 (2020), Hal 79-90

Sehingga nilai rata-rata dari 2 responden ditulis untuk perancangan enterprise architecture
adalah 63,34% dapat dinyatakan hasil aplikasi layanan online pelanggan PLN Unit
perancangan enterprise architecture valid diatas Induk Wilayah Kalimantan Barat antara lain:
50%. Maka secara keseluruhan rancangan 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
baseline dan target architecture PLN dinyatakan acuan dalam melakukan pengembangan TI
valid. yang selaras dengan proses bisnis
perusahaan.
6. PENUTUP 2. Penelitian ini hanya terbatas sampai
6.1 Kesimpulan Migration Planning Phase, diharapkan
Berikut ini kesimpulan dari penelitian untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan
yang telah dilakukan antara lain: sampai phase berikutnya di dalam TOGAF
1. Berdasarkan hasil perancangan enterprise ADM.
architecture pada aplikasi layanan online
pelanggan PLN, menghasilkan rancangan DAFTAR PUSTAKA
baseline dan target arsitektur yang berupa [1] Kustiyahningsih, Y. 2013. Perencanaan
catalog, matrix dan diagram. Adapun hasil Arsitektur Enterprise Menggunakan
perancangan target arsitektur pada business Metode TOGAF ADM. Prosiding Seminar
architecture phase hingga technology Nasional Manajemen Teknologi XVIII, 1–
architecture phase antara lain: 8.
a. Pada Business Architecture Phase dari [2] The Open Group. 2018. The TOGAF
hasil analisis baseline sebelumnya Standard, Version 9.2.
dilakukan penambahan fitur tracking [3] Miftahuddin, Y., Ichwan, M., & Musrini,
pada layanan pengaduan listrik dan M. 2013. Penerapan Metode EAP
pengembangan layanan pembayaran (Enterprise Architecture Planning) Pada
listrik dengan mengintegrasikan Pembuatan Blueprint Sistem Akademik.
pembayaran keseluruh bank. Jurnal Informatika, 4(1), 39–47.
b. Pada Data Architecture Phase tidak ada [4] Yunis, R., & Surendro, K. (2009).
penambahan rancangan target enterprise Perancangan Model Enterprise
architecture. Architecture Dengan TOGAF. Seminar
c. Pada Appplication Architecture Phase Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.
dilakukan penambahan komponen [5] Lusa, S., & Sensuse, D. I. 2011. Kajian
aplikasi tracking pengaduan listrik dan Perkembangan dan Usulan Perancangan
penambahan komponen aplikasi virtual Enterprise Architecture Framework.
account pada aktivitas bayar pada fungsi Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
pembayaran listrik di aplikasi. Informasi, 17–18.
d. Pada Technology Architecture Phase [6] Berrisford, G., & Lankhorst, M. 2009.
dilakukan penambahan teknologi virtual Using ArchiMate with TOGAF Part 1 :
account untuk memudahkan dalam Answers to nine general questions about
pembayaran listrik melalui aplikasi dan methods. (June), 1–9.
penambahan teknologi big data. [7] Josey, A., Lankhorst, M., Band, I., Jonkers,
2. Berdasarkan hasil pengujian enterprise H., & Quartel, D. 2016. An Introduction to
architecture yang telah dilakukan melalui the Archimate 3.0 Specification.
pengisian kuesioner didapatkan nilai rata- [8] Schekkerman, J. 2004. Enterprise
rata dari 2 responden adalah 63,34%. Dapat Architecture Score Card. Institute For
dinyatakan perancangan enterprise Enterprise Architecture Development.
architecture pada aplikasi layanan online [9] Chinosi, M., & Trombetta, A. (2012).
PT. PLN valid. BPMN: An introduction to the standard.
Computer Standards & Interfaces, 124-
6.2 Saran 134.
Berdasarkan penelitian yang telah [10] White, S. A. (2004). Introduction to
dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat BPMN. BPTrends IBM Corporation, 1-11.
90

Anda mungkin juga menyukai