Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Cendikia Vol.

XIX | Cendikia 2020 P-ISSN:0216-9436


Bandar Lampung, April 2020 E-ISSN:2622-6782

PEMODELAN ENTERPRISE ARCHITECTURE UNTUK MENENTUKAN SISTEM


INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE EAP
(STUDI KASUS : PERGURUAN TINGGI DHARMA WACANA METRO)
Doni Eko Hendro Pramono1), Fathurrahman Kurniawan Ikhsan 2)
1)
Program Studi Teknologi Informasi, Universitas Mitra Indonesia
2)
Program Studi Sistem Informasi, Universitas Mitra Indonesia
Jl. Z.A. Pagar Alam No. 07, Bandar Lampung - Indonesia 35142
Telp. (0721) 788960 Fax. (0721) 788960
1)
email: doni@umitra.ac.id,2fathurrahman@umitra.ac.id

ABSTRAKS
Mengembangkan sistem informasi memerlukan rencana untuk melengkapi arah strategi Perguruan Tinggi.
Perencanaan dibangun dengan mendefinisikan arsitektur data, aplikasi dan teknologi dalam penggunaan
informasi untuk mendukung business process, selanjutnya perancangan arsitektur untuk mengidentifikasi
kebutuhan yang dibuat skema arsitektur serta rencana untuk implementasinya. Hasil kegiatan perencanaan
arsitektur enterprise berupa cetak biru sisfo (sistem informasi) untuk data, aplikasi dan teknologi. Cetak biru
sisfo (sistem informasi) berguna sebagai landasan bagi pengembangan sistem informasi secara keseluruhan
yang lebih baik dalam business process perguruan tinggi.

Kata kunci: enterprise architecture planning, arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi.

sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan


organisasi yang ada di Perguruan tinggi dharma
1. PENDAHULUAN Wacana.
Persaingan yang semakin kompetitif dalam Organisasi mengalami kesulitan dalam
dunia pendidikan terutama bagiAkademik yang membangun system informasi karena sistem yang
dikelolaoleh masyarakat (swasta),menuntut pihak dibangun atau dikembangkan berdasarkan
pengelola untuk mengembangkan atau dibangun kebutuhan pada suatu unit tertentu. Oleh karenaitu,
system informasi dalam membantu Business actifity perlu dibangun arsitektur enterprise sebagai
untuk mencapai tujuan organisasi dan sebagai pedoman dalam membangun atau mengembangkan
layanan bagi stakeholder yang berhubungan dengan system informasi yang terintegrasi dan sesuai
data, informasi, teknologi dan aplikasi. dengan tujuan organisasi. Permasalahan yang
dihadapi oleh Dharma Wacana dalam
Pengelolaan data dan informasi yang baik akan pengembangan system informasi yaitu Tidak
memberikan akses luas terhadap jaringan data yang mempunyai rencana yang jelas dalam
terhubung secara global. Pembangunan dan pengembangan system informasi, sehingga
pengembangan sistemi nformasi ini harus selaras pembangunan hanya berdasarkan kepada kebutuhan
dan sesuai dengan arah strategi organisasi saa titu yang belum tentu tepat atau memiliki nilai
(enterprise), banyak pengelolaan system informasi manfaat yang optimal.
mengalami kegagalan untuk mencapai sasaran
(objective) organisasi dikarenakan pemanfaatan ini 2. PEMBAHASAN
berjalan namun tidak sesuai dengan arah dan tujuan Metodologi pembanguan model konseptual
serta kebutuhan Akademi (organisasi). Enterprise adalah Enterprise Architecture Planning
Architecture Planning digunakan untuk membangun (EAP),dengan tahapan pembangunanya adalah
sebuah arsitektur informasi. Secara literal Enterprise sebagai berikut:
Architecture Planning. a. Planning Initiation
Yaitu, tahap yang mendefinisikan tentang
Dalam merancang arsitektur system informasi pelaksanaan penelitian dengan menggunakan
yang ada di Perguruan tinggi Dharma Wacana maka pendekatan EAP.
penulis akan mengunakan metodologi Enterprise Input:Identifikasidandokumentasi
Architecture Planning (EAP). EAP merupakan suatu a. Ruang lingkup dan sasaran EAP
metodologi untuk merencanakan arsitektur b. Pendefinisian Visi
enterprise yang memfokuskan pada arsitektur data, c. Pemilihan pendekatan metodologi
arsitektur aplikasi dan termasuk juga arsitektur d. Penggunaan sumber daya komputer
teknologi yang berorientasi pada kebutuhan bisnis b. Business Modeling
serta bagaimana implementasi arsitektur yang dibuat

AMIK DCC Bandar Lampung 434 |


Jurnal Cendikia Vol. XIX | Cendikia 2020 P-ISSN:0216-9436
Bandar Lampung, April 2020 E-ISSN:2622-6782

yaitu, tahap yang menelaah tentang bisnis yang


dilakukan oleh Dharma Wacana Metro khususnya Output:
yang berkaitan dengan bidang akademik dan Sasaran sistem informasi dan teknologi informasi
administrasi umum, dengan menggunakan value dari EAP yang direncanakan adalah sistem informasi
chain analysis untuk proses bisnis utamanya dan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
four stage life cycle dari pendekatan Business System pendidikan khususnya bidang akademik dan
Planning (BSP) untuk menemukan turunan proses administrasi umum.
dari proses bisnis utamanya. Pada tahap ini akan di
identifikasi mengenai: Pemilihan Pendekatan Metodologi Perencanaan
Adapun cara pemilihan pendekatan metodologi
1. Dokumentasi struktur organisasi perencanaan di STMIK Dharma Wacana
2. Identifikasi dan definisi fungsi bisnis Metrosebagai berikut
c. Existing System and Technology Input:
Yaitu mendeskripsikan informasi, sistem dan Metode pendekatan yang digunakan dalam
teknologi yang ada di Dharma Wacana Metro perencanaan Arsitektur Informasi (EAP guidebook)
khususnya yang berkaitan dengan bidang akademik Output:
dan administrasi umum Review danpembuatan Empat tahap perencanaan:
laporan. 1. Planning Initiation
d. Data Architecture 2. Business Modeling and Current
Yaitu, tahap pendefinisian data yang digunakan oleh Technology
proses bisnis yang ada di Dharma Wacana Metro 3. Data Architecture, Application Architecture
khususnya yang berkaitan dengan bidang akademik dan Technology Architecture
dan administrasi umum dengan menggunakan E-R 4. Implementation
Diagram untuk menggambarkan relasi antar data.
e. Application Architecture Penggunaan Sumber Daya Komputer
Yaitu pendefinisian aplikasi yang akan dibuat yang Dibawah ini akan di tampilkan sumber daya yang
dikaitkan dengan penggunaan data yang dimiliki STMIK Dharma Wacana Metroseperti
didefinisikan sebelumnya. output dibawah ini:
f. Technology Architecture Input:
yaitu tahap mendefinisikan teknologi yang Identifikasi data penggunaan komputer yang ada di
mendukung aplikasi dan data yang digunakan. Lingkungan STMIK Dharma Wacana Metro
g. Lampiran Output:
Untuk memper mudah dalam penyusunan tesis ini, Daftar penggunaan Sumber daya komputer
maka penulis kerangka kerja pengerjaan EAP Tabel 3.1 Penggunaan Sumber Daya Komputer
dengan sistematika sebagai berikut: NO NAMA BARANG JUMLAH
Personal
2.1 Tahap Pertama Planning Initiation 1 37
Komputer (PC)
2 Laptop 4
Yaitu, tahap yang mendefinisikan tentang 3 Printer 7
pelaksanaan penelitian dengan menggunakan
pendekatan EAP. 2.2 Business Modeling
Input:Identifikasi dan dokumentasi Yaitu, tahap yang menelaah tentang bisnis yang
1. Ruang lingkup dan sasaran EAP dilakukan oleh STMIK Dharma Wacana
2. Pendefinisian Visi Metrokhususnya yang berkaitan dengan bidang
3. Pemilihan (pendekatan method) akademik dan administrasi umum, dengan
4. Penggunaan sumber daya computer menggunakan value chain analysis untuk proses
Dengan menggunakan Proses EAP, maka ditahap bisnis utamanya dan four stage life cycle dari
inisiasi perencanaan ini, dihasilkan pendekatan Business System Planning (BSP) untuk
menemukan turunan proses dari proses bisnis
Adapun ruang lingkup yang dihasilkan sebagai utamanya. Pada tahap ini akan di identifikasi tentang
berikut: :
Input: Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis STMIK
STMIK Dharma Wacana Metrosebagai Dharma Wacana Metro
penyelenggara pendidikan bidang sains dan ilmu STMIK Dharma Wacana Metro adalah salah satu
sosial, dengan bisnis utama menyelenggarakan dari sekian banyak PTS yang sedang berkembang,
layanan jasa pendidikan untuk masyarakat dengan dan memiliki situasi sebagai berikut:
menghasilkan lulusan sedemikian rupa sehingga 1. Brand Image Sebagai tempat pendidikan Sains
dapat memanfaatkan ilmunya dilingkungan dan Ilmu Sosial.
pekerjaan dan masyarakat. 2. Lokasi Strategis

AMIK DCC Bandar Lampung 435 |


Jurnal Cendikia Vol. XIX | Cendikia 2020 P-ISSN:0216-9436
Bandar Lampung, April 2020 E-ISSN:2622-6782

Secara langsung dapat meningkatkan prospek Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi
pengenalan STMIK Dharma Wacana Metro semua entitas yang potensial dari data yang
pada masyarakat umum. dibutuhkan untuk mendukung keberjalanan bisnis.
3. STMIK Dharma Wacana Metro berangkat Tiap- tiap fungsi bisnis harus memiliki entitas
dari Pendidikan Luar Sekolah data yang dibuat (create), dikelola ataupun
Dengan demikian maka pengalaman dalam digunakan.
mengelola lembaga pendidikan paling tidak
sudah menjadi modal yang cukup berarti. Hasil keseluruhan pendaftaran kemudian
diperiksa sehingga tidak ada pendefinisian
Berdasarkan Framework Product Portfolio yang tumpang tindih. Setelah keseluruhan
maka posisi STMIK Dharma Wacana Metro entitas data, atribut dan keterhubungan antar
berada pada posisi entitas telah teridentifikasi, dilakukan pemodelan
dengan diagram E-R.
2.3 Wildcat/Problem Child
Tabel 4.1 Daftar entitas data
Kesimpulan penempatan posisi tersebut berdasarkan Entitas Entitas Data
pada karakteristik dari kuadran ini, yaitu market Bisnis Rencana_PMB
growth yang tinggi dengan market share yang
rendah tapi mempunyai peluang cukup besar untuk Std_PenerimaanSis
bergerak ke kuadran star jika situasi terus wa
Std_SoalSeleksi
ditingkatkan Faktor lain SoalSeleksi
1. STMIK Dharma Wacana Metro memerlukan Penerimaan CalonSiswa
investasi dan hibah dari pemerintah yang Siswa Baru HasilPengerjaan
signifikan (PSB)
2. Cash Return mungkin kecil dibandingkan HasilUjianSeleksi
dengan pertumbuhan pasar (market share) yang Lap_PMB
dicapai STMIK Dharma Wacana Metro .
Srt_PMB
3. Core business STMIK Dharma Wacana Metro
adalah jasa pendidikan yang harus selalu Rencana_Akademi
mengikuti percepatan kemajuan teknologi. k
Rencana_Supervisi
Std_Kurikulum
Input :Situasi STMIK Dharma Wacana
Std_KelulusanMP
Metro Saat ini
Output :Posisi STMIK Dharma Wacana Rencana_Evaluasi
Metro berdasarkan Framework Portfolio &Remedial
SOP_Responsi
Operasiona Std_SoalUjian
l KalenderPendidika
Product portfolio
(Strategic Planning for Information System, Jhon Akademik n SoalUjian
Ward) DataSupervisi
Kurikulum
MataPelajaran

Gambar 1. Strategic Planning

2.4 Arsitektur Data

Pada metode EAP, tahap pertama yang


dilakukan pada fase arsitektur data adalah
melakukan pendaftaran kandidat entitas data.

AMIK DCC Bandar Lampung 436 |


Jurnal Cendikia Vol. XIX | Cendikia 2020 P-ISSN:0216-9436
Bandar Lampung, April 2020 E-ISSN:2622-6782

Laporan
Evaluasi
Laporan
pengawasan
Kehadirn
guru Silabus_m
apel
entitas data ini (Tabel IV-2) kemudian diatur
Target Nilai mapel
Rapor
siswa sedemikian rupa susunannya sehingga sel-sel
KBM Mapel
yang berisikan “CUR” tersusun secara diagonal
Kalender Kehadiran
1..*
dari kiri atas ke kanan bawah, tetapi tetap
Pendidkan siswa

1..1
mempertahankan konsistensi pengelompokan area
memuat
menentukan
fungsi bisnis.
Rencana
kbm
Data supervisi
Supervisi 1..1

Rencana
1..1

RENCANA
2.6 Subyek Basis Data
kurikulum
evaluasi AKADEMIK
1...1

Rencana Supervisi 1...1 memuat


1..1
SOP Kalender
memuat Tiap-tiap fungsi bisnis dengan sekelompok
supervisi
1..1
pendidkan
1..1 entitas data yang keduanya membangun diagonal
Lap
data memuat
Std_kurikulum
“CUR” dan/atau “UR” memberikan
supervisi
1..*
menentukan
1…* pengelompokkan yang menurut pendekatan BSP
SOP Supervisi
1..*
Rencana Evaluasi
kurikulum
disebut subyek basis data
dan remedial

1..1

Jika diidentifikasi dari matriks pemetaan


Responsi

menentukan
entitas data dengan fungsi bisnis yang telah
dibuat pada langkah sebelumnya, terdapat
1..*

enam buah subyek basis data, yang


Soal Ujian

Standar
Soal Ujian
mencakup, “Penerimaan Siswa Baru”,
“Operasional Akademik dan Pengelepasan
Gambar 2. Diagram E-R untuk Operasional Akademik”, “ Pengelolaan Umum, Hubungan
Akademik Masyarakat dan Penanganan Alumni”,
“Sumber Daya Manusia”, “Sarana Prasarana”
Dari hasil identifikasi, didapatkan 109 buah dan “Kesiswaan”.
entitas bisnis dan sebuah diagram E-R untuk
masing-masing area fungsional dari PTS, yang
mencakup penerimaan siswa baru, operasional 3. KESIMPULAN
akademik, penglepasan akademik, pengelolaan
hubungan masyarakat, penanganan alumni, Perencanaan arsitektur enterprise yang diterapkan
pengelolaan umum, pengelolaan SDM, dalam studi kasus sebuah PTS, memberikan
pengelolaan sarana prasarana dan kesiswaan. dokumentasi yang dapat disimpulkan sebagai
Dengan memeriksa hasil dokumentasi IRC berikut:
pada PTSN . terdapat setidaknya 20 entitas data
yang telah dikelola oleh sistem existing. Hal ini a) Model bisnis fungsional yang terdiri dari
menunjukkan bahwa hanya 25% entitas data sembilan area fungsi (lima buah area fungsi
yang telah mendukung keberjalanan fungsi utama dan empat pendukung) dan 123
bisnis melalui aplikasi yang ada dan 75% fungsi bisnis untuk total keseluruhan 29
lainnya merupakan entitas data yang unit organisasi yang terletak pada satu lokasi
didefinisikan untuk masa depan. Namun, tidak bisnis(satu gedung), dengan 10 lokasi
semua entitas tersebut merupakan data yang baru pengaksesan informasi yang berbeda dalam
bagi PTS, melainkan adanya sejumlah entitas model rantai nilai dan matriks pemetaan fungsi
data yang belum dikelola oleh aplikasi yang sudah bisnis dengan unit organisasi.
ada sehingga tidak teridentifikasi pada b) Arsitektur data, yang terdiri dari 109 buah
pendokumentasian IRC. entitas data yang didefinisikan sebagai hasil
identifikasi dengan dokumentasi: daftar entitas
data dan subyek basis data serta matriks
2.5 Matriks Pemetaan Entitas Data dengan pemetaan fungsi bisnis dengan entitas data.
Fungsi Bisnis c) Arsitektur aplikasi, yang terdiri dari 21 aplikasi
yang terdiri dari 11 aplikasi pengembangan
Tahapan terakhir pada fase arsitektur data baru, sebuah.
adalah menghubungkan entitas ke fungsi bisnis d) Pembuatan dan penerapan perencanaan
agar teridentifikasi entitas data mana yang arsitektur enterprise disarankan agar
dibuat, didapatkan, diperbarui atau dihapus oleh dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam
fungsi bisnis terkait dalam bentuk sebuah enterprise yang mengerti seluk-beluk
matriks. Matriks ini diberikan penanda “C”, “U” keberjalanan bisnis dari enterprise tersebut
dan “R” seperti yang telah dipaparkan pada Bab dan dibantu oleh tenaga ahli yang kompeten
II. Pemetaan dilakukan untuk semua fungsi bisnis dalam bidang perencanaan sistem informasi.
yang telah didefinisikan sebelumya di model
bisnis. Matriks pemetaan fungsi bisnis dengan

AMIK DCC Bandar Lampung 437 |


Jurnal Cendikia Vol. XIX | Cendikia 2020 P-ISSN:0216-9436
Bandar Lampung, April 2020 E-ISSN:2622-6782

e) Prototipe yang dihasilkan dapat dikembangkan


lebih lanjut, sesuai dengan rencana
implementasi yang dihasilkan dari pengerjaan
perencanaan ini, oleh divisi IT dan WEB3
dari PTSuntuk mewujudkan sebuah sistem
informasi terintegrasi yang mendukung seluruh
keberjalanan bisnis di organisasi tersebut.

PUSTAKA

Boar, Bernard H. (1999), Constructing Blueprints


for Enterprise IT Architectures,
Canada , John Wiley and Sons, Inc.

Lubis, Riani (2009), “Perancangan Arsitektur


Enterprise Untuk Meningkatkan Kinerja
Layanan Sistem Informasi”, Prosiding
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2009.

Nizar dan Triloka, Joko (2009), Jurnal Pemodelan


Arsitektur Enterprise Menggunakan
Architecture Planning Untuk Mendukung SIA
di Jurusan TI STMIK Dharma Jaya

Paulus (2005), “Perencanaan Arsitektur Enterprise


di STT Telkom”, Tesis Magister Sistem
Informasi – Teknik Informatika Institut
Teknologi Bandung.

Rumapea, Sri Agustina (2007), “Pembuatan


Arsitektur Enterprise Menggunakan
Metodologi Enterprise Architecture Planning
Untuk Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu”,
Tesis Magister Sistem Informasi – Teknik
Informatika Institut Teknologi Bandung.

Spewak, Steven. H., (1992), Enterprise


Architecture Planning (Developing
aBlueprint for Data, Application and
Technology), John Wiley & Sons

AMIK DCC Bandar Lampung 438 |

Anda mungkin juga menyukai