Anda di halaman 1dari 3

PERANCANGAN BLUEPRINT SISTEM

INFORMASI MENGGUNAKAN
METODOLOGI ENTERPRISE
ARCHITECTURE PLANNING (EAP)
PADA SMAN 3 SURAKARTA
1
Nia Ambarsari, 2Nurvita Setyoutami
1,2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
1 ambarsania@gmail.com, 2 vivisetyoutami@gmail.com

AbstrakSekolah sebagai penyedia layanan pendidikan pada seluruh komponen sekolah melalui teknologi informasi.
masyarakat harus memiliki kemampuan yang baik dalam Penerapan teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas
mengelola proses binsisnya. Pemanfaatan teknologi informasi layanan sekolah menjadi lebih baik.
merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan kualitas SMAN 3 Surakarta merupakan salah satu sekolah di
operasional sekolah. Keberhasilan pemanfaatan teknologi
informasi sangat bergantung pada perencanaan. SMAN 3
wilayah Jawa Tengah yang memiliki keinginan untuk selalu
Surakarta ingin meningkatkan kualitasnya melalui pemanfaatan meningkatkan kualitasnya serta membutuhkan dukungan
teknologi sistem informasi, sehingga dibutuhkan blueprint sistem teknologi informasi yang terintegrasi.
informasi. Pengembangan blueprint ini menggunakan kerangka Untuk mendukung kebutuhan SMAN 3 Surakarta tersebut
EAP sehingga menghasilkan aristektur data, proses dan maka penelitian ini bertujuan untuk merancang Blueprint
teknologi. Sistem Informasi yang fokus pada sistem informasi akademik
sebagai salah satu sistem utama pada SMAN 3 Surakarta.
Kata KunciBlueprint, Akademik, EAP, Data, Teknologi Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini
adalah bagaimana rancangan arsitektur data, aplikasi, dan
I. PENDAHULUAN teknologi yang sesuai dengan fungsi akademik di SMAN 3
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang Surakarta. Perancangan Blueprint Sistem Informasi ini
menjadi tolak ukur kualitas seseorang. Undang-Undang Dasar menggunakan metode Enterprise Architecure Planning (EAP).
1945 telah mengatur hak setiap warga negara untuk mendapat
pengajaran. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 Bab I tentang Sistem Penddidikan Nasional, bahwa II. LANDASAN TEORI
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk A. Enterprise Architecture
mewujudakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar Terdapat beberapa definisi Enterprise Architecure yang
peserta didik secara aktif mengembangkan potesi dirinya untuk dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, 1. Deskripsi misi para stakeholder mencakup parameter
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang informasi, fungsionalitas keuangan, lokasi organisisi, dan
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa , dan negara. Sekolah kinerja. Enterprise Architecture menjelaskan rencana
memiliki tanggungjawab cukup besar dalam melayani untuk membangun sistem atau sekumpulan sistem [2]
pendidikan masyarakat sehingga sekolah harus memiliki 2. Enterprise Architecture membahas transformasi dengan
kemampuan merespon dengan cepat berbagai perubahan yang pendekatan bisnis dan Teknologi Informasi (TI), perhatian
ada, namun tetap memenuhi standar yang telah ditentukan oleh utamanya adalah penyelarasan TI dengan bisnis.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Standar Pendekatan ini cocok dalam visi dimana bisnis adalah
Nasional Pendidikan (SNP). SNP diperlukan agar sekolah kekuatan pendorong yang paling penting dari perusahaan
memiliki tujuan terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dan TI adalah aset pendukung fungsi bisnis. [1]
dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan 3. Enterprise Architecture merupakan cetak biru (blueprint)
global. yang komprehensif menggambarkan komponen kunci dan
Sekolah sebagai pengemban fungsi pelayanan pendidikan, hubungan proses bisnis enterprise dengan sistem informasi
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada dan teknologi [5]
masyarakat. Salah satu strategi agar dapat memberikan
pelayanan terbaik adalah dengan cara mengintegrasikan

141
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri
Volume 1, Nomor 1, Juli 2014
B. Enterprise Architecure Planning Kondisiyang
Kondisisaatini diharapkan
Enterprise Architecture Planning (EAP) adalah suatu
pendekatan yang dibuat oleh Steven H Spewak untuk PemodelanProses
Aristektur
Data
membangun aristektur enterprise dengan menekankan pada Bisnis

data dan proses bisnis. Enterprise Architecture Planning


(EAP) merupakan proses pendefinisian arsitektur dalam Inisialisasi Arsitektur
perencanaan Aplikasi
penggunaan informasi dalam mendukung bisnis, serta rencana TeknologiSaatini
untuk mengimplementasikan arsitektur tesebut [4].
Gambar 1 ini menggambarkan tahapan untuk membanguan Arsitektur
Teknologi
EAP. Berdasarkan gambar tersebut terdapat empat tahap dalam
EAP, yaitu tahap inisiasi, tahap analisis kondisi saat ini, tahap
kondisi yang ingin dicapai, dan terakhir tahap rencana Gambar 2 Metodologi penelitian
implementasi.
IV. PENGEMBANGAN BLUE PRINT SISTEM INFORMASI
A. Inisialisasi Perencanaan
Tahap dilakukan dengan mengidentifikasi visi dari
organisasi dalam hal ini SMAN 3 Surakarta.
SMAN 3 Surakarta memiliki visi terwujudnya ahlak mulia
dan semangat berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, komunikasi internasional dan seni budaya menuju
sekolah unggul yang berwawasan internasional.

B. Identifikasi Kondisi Saat Ini


Gambar 1 Tahapan enterprise architecture planning 1) Fungsi Bisnis Akademik di Sekolah
(diadopsi dari Spewak dalam Kridanto Surendro) Fungsi bisnsi akademik sekolah yang akan dijelaskan pada
pembahasan ini adalah fungsi bisnis akademik di SMAN 3
Secara lebih detail masing-masing tahap dapat dijelaskan Surakarta mengacu pada standar nasional pendidikan. Fungsi
sebagai berikut: bisnis akademik ini dapat didekomposisi kedalam
1. Tahap inisiasi, merupakan langkah untuk mempersiapkan subfungsinya sebagai berikut:
segala sesuatu sebelum memulai kegiatan inti EAP. Secara 1. Penerapan kurikulum.
berurut langkah yang harus dilakukan dalam tahap ini 2. Menetapakan struktur organisasi sekolah.
adalah menentukan lingkup dan objektif, membuat visi 3. Menyatakan beban belajar yang dinyatakan dalam
sistem informasi, dan mengadopsi metodologi. SKS.
2. Tahap analisis kondisi saat ini, merupakan langkah untuk 4. Menetapkan kalender pendidikan.
memahami kodisi enterprise saat ini. Melalui pemahaman 5. Menetapkan dokumen silabus pembelajaran.
kondisi saat ini, enterprise architecture diharapkan selaras 6. Menetapkan rata-rata KKM peserta didik permata
dengan strategi bisnis. Pemahaman kondisi saat ini pelajaran.
didapatkan melalui survei pada enterprise. 7. Menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Tahap kondis yang ingin dicapai, merupakan langkah 8. Menentukan tujuan dan metode pengajaran.
dimana enterprise architecture dibangun sesuai dengan 9. Menentukan tujuan dan metode pengajaran.
target yang diharapkan. Pada tahap ini didefinisikan 10. Menentukan sumber belajar.
arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. 11. Menentukan materi/bahan ajar.
4. Tahap rencana implementasi, tahap ini merupakan langkah 12. Penetapan rombongan belajar.
dalam menetukan proses perpindahan dari kondisi saat ini 13. Mengontrol rasio jumlah pendidik dan peserta didik.
menuju kondisi yang diharapkan 14. Penyusunan jadwal praktikum mata pelajaran.
15. Pelaksanaan outing class.
III. METODOLOGI 16. Melakukan pemantauan dan supervisi proses belajar.
17. Penentuan penjurusan siswa.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
18. Pengelolaan jadwal mata pelajaran.
pada kerangka EAP seperti dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam
19. Pengelolaan bimbingan tambahan.
penelitian ini tahap perencanaan impelemtasi dalam EAP tidak
20. Pembuatan laporan hasil evaluasi pengelolaan
dibahas. Gambar 2 menjelaskan pengebangan blueprint sistem
pendidikan.
informasi ini dimulai dengan mendefinsikan kondisi saat ini
21. Menentukan program remedial dan pengayaan.
selanjutnya desain blueprint dilakukan dengan mendefinsikan
22. Pengelolaan ujian tengah semester dan akhir
arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan aristektur teknologi.
semester.
23. Penilaian hasil belajar oleh pendidik (rapot).
24. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan (UN).

142
Perancangan Blueprint Sistem Informasi Menggunakan Metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP) Pada SMAN 3 Surakarta
Nia Ambarsari, Nurvita Setyoutami (hal 141 143)
2) Sistem dan Teknologi Saat Ini Entitas nilai Entitas Lap
Tahap ini bertujuan mengetahui sistem informasi apa saja akademik
yang telah ada pada organisasi serta platform apa saja yang Entitas jawal maple
ada pada organisasi.
SMAN 3 Surakarta telah memiliki beberapa aplikasi untuk 2) Aritektur Aplikasi
mendukung oprasionalnya khususnya pada proses akademik, Tahap ini bertujuan mengidentifikasi kandidat aplikasi
diantaranya: yang dapat mendukung proses akademik di sekolah. Adapun
1. Aplikasi portal akademik. kandidat aplikasinya adalah:
2. Aplikasi e-learning. 1. Aplikasi kurikulum.
3. Aplikasi pengimputan nilai/rapot. 2. Aplikasi perencanaan akademik.
Teknologi yang dimiliki oleh SMAN 3 Surakarta sudah 3. Aplikasi penjadwalan.
cukup memadai, dimana sekolah ini memilik jaringan 4. Aplikasi penjurusan siswa.
sehinggan sistem sudah terpusat pada sebuah server yang 5. Aplikasi Elearning.
bertindak sebagai penyedia layanan akses data. 6. Aplikasi penilaian siswa.
7. Aplikasi evaluasi akademik.
C. Perancangan Blueprint
Perancangan blueprint merupakan tahap pendefinisian 3) Arsitektur Teknologi
enterprise architecture sesuai dengan yang diharapkan. Pada Untuk mendukung sistem informasi yang telah
tahap ini didefinsiskan arsitektur data, aplikasi, dan teknologi didefinisikan dalam aritektur aplikasi, infrastruktur di SMAN
Sebelum mendefinsikan ketiga arsitektur yang telah 3 Surakarat masih memadai, hanya saja butuh di-upgrade
disebutkan sebelumnya, terlebih dahulu diidentifikasi agar daya dukung infrastruktur ini dapat lebih baik lagi.
arsitektur target. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Beberapa yang harus dikembangkan dalam infrastruktur ini
blueprint yang akan dibangun selaras dengan tujuan sekolah. adalah:
Adapun arsitektur target yang diharapkan adalah arsitektur 1. Sebaiknya memiliki back up server karena
yang dapat mendukung tercapainya tujuan fungsi akademik sebelumnya belum ada.
sebagai berikut: 2. Jumlah PC harus memadai sehingga seluruh
1. Kegiatan akademik sekolah harus berbasis teknologi kebutuhan pengguna aplikasi dapat terpenuhi
serta memotivasi siswa untuk aktif dan interaktif.
2. Pengembangan kurikulum harus dapat mendukung V. KESIMPULAN
visi sekolah.
Proses bisnis yang menjadi dasar pengembangan blueprint
3. Pengembangan strategi dan metode pembelajaran
sistem informasi ini adalah proses bisnis yang merupakan
yang kreatif dan inovatif.
dekomposisi dari fungsi bisnis akademik di sekolah.
4. Melaksanakan bimbingan belajar dengan baik agar
Terdapat 18 entitas data yang terlibat untuk mendukung
siswa dapat berkembang.
oprasional akademik, yang selanjutnya proses pengolahan data
5. Pengembangan perangkat pembelajaran, silabus, dan
akan dididukung oleh tujuh aplikasi yang mungkin dapat
RPP sesuai dengan tujuan pengajaran.
dibangun pada sistem akademik sekolah ini.
6. Pengembangan sumber belajar dan media
Teknologi yang dimiliki SMAN 3 Surakarta masih cukup
pembelajaran yang dapat dimanfaatkan siswa dan
memadai untuk mendukung implementasi blueprint ini.
pendidik.
Penelitian selanjutnya adalah mengembangkan pembuatan
7. Peningkatan perolehan hasil belajar peserta didik.
blueprint ini untuk mendukung keseluruhan proses bisnis
8. Pengembangan sistem penilaian lebih terbuka dan
sekolah.
memudahkan pendidik untuk mengelola nilai.
DAFTAR PUSTAKA
1) Aritektur Data
Arsitektur data menetukan kandidat entitas data untuk
[1] Lee, M (2013) Enterprise architecture beyond business
mendukung fungsi bisnis akademik yang telah dijelaskan
and IT alignment, Springer Berlin Heidelberg
sebelumnya. Adapun kandidat entitas data untuk sistem
[2] Osvald, G (2008), Enterprise Architecture reference
akademi adalah sebagai berikut:
Cube. EACOE
Entitas siswa Entitas jurusan
[3] Surendro, K (2008) Pemanfaat enterprise Architecture
Entitas pegawai Entitas rpp Planning untuk perencanaan Strategis sistem informasi,
Entitas tugas Entitas truktur Jurnal informatika vol 8. No. 1
organisasi [4] Spewak, S.H (1993), Enterprise architecture planning:
Entitas kelas Entitas jabatan developing a blueprint for data application, and
Entitas jadwal ujian Entitas thn ajaran technology, john Wiley & Son.
Entias jadwal praktikum Entitas kalender [5] Yu, E (2006), Exploring international modeling and
pendidikan analysis for enterprise architecture

143
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri
Volume 1, Nomor 1, Juli 2014

Anda mungkin juga menyukai