Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE

MENGGUNAKAN TOGAF ADM PADA KANTOR DESA


TANJUNG SENJULANG
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan oleh:
S.Mitha Rosalinda
8040170173

Untuk memenuhi persyaratan penelitian dan penulisan skripsi


Sebagai akhir proses studi Strata 1

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA JAMBI
2020
PERNYATAAN HASIL EVALUASI

NIM : 8040170173
NAMA : S.Mitha Rosalinda
PRODI : Sistem Informasi
JUDUL :“Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Togaf ADM
pada Kantor Desa Tanjung Senjulang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.”

1. Hasil Evaluasi : Disetujui / Disetujui dengan perbaikan / Ditolak *)


2. Alasan Penolakan Proposal Skripsi:

□ Proyek Skripsi tidak relevan dengan Program Studi


□ Pernah ada topik sejenis
□ Metode utama telah banyak dipakai
□ Metode yang dipakai tidak jelas
□ Masalah terlalu sempit

3. Catatan Perbaikan:
.

Mengetahui,
Ketua TIM Skripsi
Program Studi Sistem Informasi

*) Coret yang tidak perlu.

i
IDENTITAS PROPOSAL PENELITIAN

Judul Proposal : Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Togaf


Adm pada Kantor Desa Tanjung Senjulang Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
Program Studi : Sistem Informasi
Jenjang Pendidikan : Strata 1 (S1)
Peneliti :
a. Nama Lengkap : S.Mitha Rosalinda
b. NIM : 8040170173
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Tempat/Tgl. Lahir: Jambi, 26 September 1999
e. Alamat : Jl.Brigjen Katamso, kel.Tanjung
Pinang, kec.Jambi Timur
f. No. Telepon : 082382450673
g. Email : mitharossalinda26@gmail.com

ii
1

1.1 LATAR BELAKANG


Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat sistem informasi
mempunyai peran yang penting yang tidak dapat dipungkiri. Perencanaan Strategis
Sistem Informasi merupakan suatu solusi untuk penyelarasan terhadap penggunaan
SI/TI dengan proses bisnis yang dijalankan oleh organisasi tersebut. Pada masa
sekarang ini penggunaan informasi melalui Teknologi Informasi merupakan kunci
utama menuju kesuksesan dalam bisnis serta Teknologi Informasi juga sangat
diperlukan sebagai fasilitas dalam persaingan untuk memperoleh keuntungan.
Dengan Arsitektur Enterprise yang baik, maka dapat dicapai keselarasan dalam
efisiensi penggunaan Teknologi Informasi dan juga inovasi bisnis, selain itu
integrasi strategi Teknologi Informasi dapat tercapai dan memungkinkan seluruh
enterprise untuk saling bersinergi. Berbagai metode yang bisa digunakan dalam
prencanaan arsitektur eneterprise yaitu Zachman Framework, TOGAF ADM , EAP
dan lainnya.(Lutfi, 2013).
Kantor Desa Tanjung Senjulang adalah kantor yang beralamatkan di
Jl.Kopral Ajad Rt.01 Dusun Harapan 1 Desa Tanjung Senjulang, Kecamatan Bram
Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Tanjung Senjulang adalah
salah satu desa di Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Provinsi Jambi, Indonesia. Pada tahun 2011, Pemerintah Daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat mengeluarkan 13 perda tentang pemekaran desa/kelurahan.
Perda tersebut adalah Perda No. 13 s/d 25. Berdasarkan 13 perda tersebut, jumlah
desa/kelurahan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi bertambah, yang
semula berjumlah 54 desa bertambah 60 desa kemudian menjadi 114 desa.
Sedangkan jumlah kelurahan yang semula berjumlah 16 kelurahan bertambah 4
kelurahan kemudian menjadi 20 kelurahan. Maka secara keseluruhan jumlah
desa/kelurahan yang semula berjumlah 70 desa/kelurahan berkembang menjadi 134
desa/kelurahan. Pada Kantor Desa Tanjung Senjulang sebagai salah satu instansi
pemerintah yang bertugas melakukan pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa,
pemberdayaan masyarakat, melayani masyarakat dan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum serta pembinaan lembaga kemasyarakatan di tingkat
desa.
2

Kantor Desa Tanjung Senjulang saat ini belum memiliki sebuah sistem
informasi yang dibangun, saat ini semua proses pengelolaan data masih dilakukan
secara manual, Hal ini membuat kinerja pelayanan terhadap masyarakat pun kurang
memuaskan. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu sistem
pendataan menggunakan aplikasi komputer. Hal ini sangat diperlukan agar dapat
menyajikan informasi dan mengakses data serta informasi secara cepat, efisien dan
akurat. Diharapkan dengan adanya sistem pendataan ini membuat masyarakat
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan tanpa harus menunggu lama.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, perlu perlu dibuat sebuah sistem


yang dapat mengintegrasikan data dari semua bagian. Sebelum merancang sistem
yang terintegrasi, penulis menyadari harus adanya perencanaan arsitektur enterprise
yang matang untuk Kantor Desa Tanjung Senjulang. Tentunya perencanaan
arsitektur enterprise yang akan dibuat ini sesuai dengan kebutuhan bisnis disana.
Penulis akan merencanakan arsitektur bisnis yang ada, arsitektur data yang akan
digunakan, arsitektur aplikasi yang akan dibangun serta arsitektur teknologi untuk
mendukung jalannya sistem informasi. Dari perencanaan arsitektur enterprise ini,
akan menghasilkan sebuah blueprint yang nantinya dapat dijadikan pedoman untuk
penelitian selanjutnya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat laporan


penelitian ini dengan judul sebagai berikut : “PERENCANAAN ARSITEKTUR
ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM PADA KANTOR DESA
TANJUNG SENJULANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT.”

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah yang dapat dilakukan
adalah bagaimana menyusun Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan
Togaf ADM pada Kantor Desa Tanjung Senjulang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.
3

1.3 BATASAN MASALAH


Adapun batasan masalah yang terdapat pada penelitian ini antara lain yaitu
sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada sebuah kantor yaitu Kantor Desa Tanjung
Senjulang Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Kegiatan penelitian ini menggunakan metode TOGAF ADM, hanya
membahas fase visi arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur SI, dan
arsitektur teknologi ( Fase A-D ).
3. Ruang lingkup penelitian ini fokus pada aktivitas utama dan aktivitas
pendukung.
4. Hasil dari penelitian ini tidak untuk diimplementasikkan langsung pada
Kantor Desa Tanjung Senjulang Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai pada peneltian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Membuat perencanaan arsitekur enterprise menggunakan Togaf ADM
berdasarkan proses bisnis inti dari instansi.
2. Menghasilkan sebuah peta rancangan implementasi teknologi informasi
yang tersekrutur.
3. Mengetahui aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada Kantor Desa
Tanjung Senjulang Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
4. Menghasilkan arsitektur enterprise dalam bentuk blueprint yang
nantinya bisa dijadikan landasan untuk membangun suatu sistem
informasi yang terintegrasi.
4

1.4.2 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian yang dapat deperoleh dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan fungsi framework TOGAF ADM untuk rancang
bangun sistem terintergrasi agar lebih efektif dan efisien.
2. Memberikan gambaran blueprint sebagai landasan pengembangan
arsitektur SI dalam pengolahan instansi pemerintah untuk meningkatkan
pelayanan
3. Memberi rekomendasi bagi instansi pemerintah untuk membangun
framework pada sistem yang terintegrasi.

1.5 LANDASAN TEORI


1.5.1 Pengertian Perencaanan
Pada suatu organisasi perencanaan merupakan salah satu fungsi
pengorganisasian, pengendalian dan pengarahan. Sehingga perencanaan
merupakan tolak ukur bagi manajemen sebagai keberhasilan dan kelancaran suatun
perusahaan untuk mencapai tujuan.
Pengertian perencanaan menurut (Susatyo Herlambang 2013:45) Sebuah
proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di
masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut(Bruno, 2019).

1.5.2 Pengertian Architecture


Architecture memiliki dua arti tergantung pada penggunaan didalam
konteksnya. Pengertian yang pertama yaitu deskripsi formal dari sebuah sistem atau
perencanaan detail sistem pada level komponen untuk mengarahkan
implementasinya, sedangkan arti yang kedua adalah struktur komponen,
keterkaitan diantaranya prinsip serta bimbingan penentuan perancangan dan evolusi
untuk keseluruhan waktu.
5

1.5.3 Pengertian Enterprise


Menurut Sanny dkk (2017:79) enterprise diartikan sebagai semua kumpulan
organisasi yang memiliki sekumpulan tujuan. Enterprise merupakan sebuah agen
pemerintahan, sebuah korporasi keseluruhan, divisi korporasi, departemen tunggal
atau sebuah rantai organisasi yang terhubung tetapi berjauhan secara
geografis(Prawira, Eprilyani Nur Azizah, 2018).
Enterprise bisa juga dikatakan sebuah perusahaan atau organisasi yang
mempunyai struktur organisasi yang jelas dan mempunyai proses bisnis yang
dikelola untuk menghasilkan produk atau menghasilkan layanan (Kurniawan,
2015).

1.5.4 Pengertian Architecture Enterprise


Arsitektur enterprise (Enterprise Architecture) adalah deskripsi dari misi
stakeholder yang didalamnya termasuk informasi, fungsionalitas, lokasi organisasi,
dan parameter kinerja. Arsitektur enterprise menggambarkan rencana untuk
mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem , Sehingga dengan adanya
metode arsitektur enterprise diharapkan dapat mengelola sistem yang komplek dan
dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan diinvestasikan(Aziz & Sihwi, 2013).
Enterprise Architecture (EA) dikenal dengan arsitektur enterprise yaitu
merupakan deskripsi dari misi stakeholder yang didalamnya termasuk informasi,
fungsionalitas atau kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur
enterprise menggambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau
sekumpulan sistem (Prawira, Eprilyani Nur Azizah, 2018).
Menurut Bernard, arti dari Enterprise Architecture adalah sebuah praktek
manajemen dan teknologi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dengan cara melihat perusahaan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan
pandangan arah strategis, praktek bisnis, arus informasi, dan sumber daya
teknologi(Suryadi, Asmoro, & Raihan, 2019).
6

1.5.5 Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP)


Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) merupakan proses
mendefinisikan arsitektur-arsitektur untuk penggunaan informasi yang mendukung
bisnis dan juga mencakup rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut.
Beberapa hal yang menjadi penekanan dalam pengertian perencanaan arsitektur
enterprise adalah(Indra Permana Solihin, 2017):
a. Arsitektur Terdapat tiga jenis arsitektur dalam perencanaan, yaitu; arsitektur
data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Arsitektur dalam konteks
ini serupa dengan blueprint, gambar atau model. Dalam Perencanaan
Arsitektur Enterprise, arsitektur mendefinisikan dan menggambarkan data,
aplikasi dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung bisnis.
b. Mendefinisikan Perencanaan Arsitektur Enterprise mendefinisikan bisnis
dan mendefinisikan arsitekturnya, bukan mendesain, sehingga dalam
pelaksanaannya tidak dilakukan kegiatan merancang sistem, basis data atau
jaringan.
c. Rencana Arsitektur mendefinisikan apa yang dibutuhkan, dan rencana
pendukung mendefinisikan kapan arsitektur akan diimplementasikan.

1.5.6 The Open Group Architecture Framework Architecture Development


Method (Togaf ADM)
TOGAF (The Open Group Architecture Framework dk) Menurut sanny k
(2017: 80) TOGAF adalah sebuah framework dan sebuah metoda untuk
melaksanakan arsitektur enterprise. Framework arsitektur merupakan sebuah tool
yang dapat digunakan untuk mengembangkan jangkauan luas dari berbeda-beda
arsitektur.(Prawira, Eprilyani Nur Azizah, 2018).
Salah satu kelebihan menggunakan Framework TOGAF adalah karena
sifatnya fleksibel dan bersifat open source. TOGAF memberikan metode detil
bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur
enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development
Method (ADM).(Yusuf & Permana, 2019).
7

TOGAF (The Open Group Architecture) Framework adalah alat untuk


membantu dalam penerimaan, produksi, penggunaan, dan pemeliharaan arsitektur
perusahaan. Ini didasarkan pada model proses berulang yang didukung oleh praktik
terbaik dan seperangkat aset arsitektur yang ada dapat digunakan kembali. TOGAF
adalah kerangka kerja arsitektur, yang memberikan fokus untuk desain,
perencanaan, implementasi dan tata kelola EA. Kerangka kerja ini berorientasi pada
empat tingkat domain bisnis: Bisnis, Data, Aplikasi, dan Teknologi.
Dalam merancang sebuah Architecture Enterprise diperlukan sebuah
framework yang sesuai dengan bentuk dan kebutuhan organisasi itu sendiri.
Terdapat berbagai macam bentuk framework dan salah satunya adalah TOGAF.
Dari hasil perbandingan dengan kerangka kerja Zachman, TOGAF memberikan
metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta
mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut
dengan Architecture Development Method (ADM) Metode ini menggabungkan
elemen dari TOGAF dengan kebutuhan bisnis dan TI organisasi dan digunakan
sebagai panduan untuk merencanakan, merancang, mengembangkan, dan
mengpenerapan kan arsitektur sistem informasi untuk organisasi.
TOGAF merupakan kerangka kerja umum untuk dipergunakan dalam
berbagai macam lingkungan sehingga menyediakan sebuah kerangka konten yang
fleksibel untuk mendukung sebuah arsitektur secara umum . TOGAF merupakan
metode yang fleksibel yang dapat mengidentifikasi berbagai macam teknik
pemodelan yang digunakan dalam perancangan, sehingga bisa disesuaikan dengan
perubahan dan kebutuhan selama perancangan dilakukan. TOGAF ini banyak
digunakan pada enterprise yang belum mempunyai blueprint yang jelas dalam
pengembangan architecture enterprise nya. TOGAF ADM juga menyatakan visi
dan prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan pengembangan arsitektur
enterprise, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan
dari pengembangan arsitektur enterprise oleh organisasi , prinsip-prinisip tersebut
adalah sebagai berikut:
8

a. Prinsip Enterprise Pengembangan arsitektur yang dilakukan diharapkan


mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang
membutuhkan.
b. Prinsip Teknologi Informasi (TI) Lebih mengarahkan konsistensi
penggunaan TI pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit- unit
organisasi yang akan menggunakan.
c. Prinsip Arsitektur Merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan
proses bisnis dan bagaimana mengimplementasikannya. Architecture
Development Method (ADM) merupakan inti dari TOGAF sebagai hasil
kontribusi dari banyak parktisi arsitektur teknologi informasi didunia.
Secara spesifik ADM dirancang untuk memenuhi kebutuhn bisnis dan
teknologi informasi barskala enterprise(Aryani & Assegaff, 2017).

Berikut tahapan ADM yang memiliki 9 tahapan. Untuk lebih jelasnya, tahapan
tersebut digambarkan seperti gambar berikut :

Tahapan - tahapan TOGAF ADM(Aryani & Assegaff, 2017).


9

Tahapan dari TOGAF ADM secara ringkas bisa dijelaskan sebagai berikut:

A. Architecture Vision (Visi Arsitektur)


Tahap ini menggambarkan batasan-batasan dari rancangan arsitektur. Pada
tahapan ini dilakukan pendefinisian ruang lingkup, batasan-batasan dan ekspektasi
dari rancangan arsitektur, untuk kemudian menetapkan visi arsitektur yang
diusulkan. Konteks bisnis divalidasi untuk menyusun statement of architecture
work.
B. Business Architecture (Arsitektur Bisnis)
Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan Business Art
yang diinginkan, melakukan analisis kesenjangan antara keduanya dan penentuan
tools serta teknik yang akan digunakan.
C. Information System Architecture (Arsitektur Sistem Informasi)
Membangun arsitektur sistem informasi yang diinginkan, arsitektur ini
meliputi 2 (dua) domain yaitu data dan aplikasi.
1. Arsitektur Data (Data Architecture)
Arsitektur data melakukan identifikasi entitas data, serta menggambarkan
asosiasi data dengan proses dan skema data. Identifikasi entitas data
dilakukan berdasarkan arsitektur bisnis yang ada. Aliran informasi antara
sistem didekomposisiskan sebagai entitas data.
2. Arsitektur Aplikasi (Applications Architecture)
Sebagai bagian dari tahap Arsitektur Sistem Informasi, pada tahap ini
arsitektur dari apliakasi-aplikasi yang tersedia dan relevan dalam Enterprise
Continum diidentifikasi dan dipertimbangkan. Pada tahap ini, arsitektur
aplikasi ddiusulkan sesuai dengan kebutuhan.
D. Technology Architcture (Arsitektur Teknologi)
Sasaran dari tahapn ini adalah untuk membangun arsitektur teknoogi yang
akan dijadikan dasar pada saat implementasi. Dimulai dari penentuan dasar,
alternatif teknologi sampai pelaksanaan analisis kesenjangan. Teknologi
dipresentasikan dengan kerangka kerjanya tersendiri, dengan penjelasan detil
penggunaan teknologi dalam organisasi.
10

E. Opportunities and Solutions (Peluang dan Solusi)


Pada tahap ini peluang-peluang bisnis baru dari arsitektur pada tahap-tahap
sebelumnya yang mungkin muncul diidentifikasi.hasil dari fase ini merupakan
dasar dari rencana implentasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran rancangan
arsitektur.
F. Migration Planning (Perencanaan Migrasi)
Tahap ini untuk membuat suatu rencana migrasi, termasuk prioritas
pekerjaan. Sasaran dari tahap ini adalah memilih beberapa proyek-proyek
implementasi berdasarkan prioritas utama. Pada tahap ini roodmap dari
keseluruhan implementasi disusun.
G. Implementation Governance (Tata Kelola Implementasi)
Tahapan ini bertujuan untuk menyusun suatu tata laksana implementasi,
termasuk menyusun dan memformalisasi tim, menyusun manajemen proyek,
membuat suatu manajeman komunikasi dari proyek tersebut, dll.
H. Architecture Change Management (Arsitektur Manajemen Perubahan)
Tahapan ini merupakan tahapan penting dari metodologi TOGAF karena
infrastruktur TI akan terus berkembang menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis
yang ada. Sasaran dari tahapan ini adalah membangun suatu arsitektur proses
manajemen perubahan bagi dasar arsitektur yang baru yang mana dilakukan setelah
tahapan tata laksana implementasi dilaksanakan.

1.5.7 Pengertian Sistem Informasi


Menurut Jeperson Hutahaean (2014 : 15) sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Menurut Azhar Susanto (2017 : 55) pengertian sistem informasi adalah
sebagai berikut: “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik
maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara
11

harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang
berguna”.
Menurut Valacich & Schneider (2012:21) Sistem Informasi adalah
kombinasi dari hardware, software, dan jaringan telekomunikasi yang masyarakat
bangun dan gunakan untuk mengumpulkan, membuat, menyebarkan data yang
berguna, biasanya dalam pengaturan organisasi. Hardware mengacu pada peralatan
komputer, seperti monitor komputer, CPU, atau papan ketik. Software mengacu
pada sebuah program atau sekumpulan program yang memerintahkan komputer
untuk melakukan tugas tertentu. Jaringan telekomunikasi mengacu kepada sebuah
group dari dua atau lebih sistem komputer yang terhubung satu sama lain dengan
menggunakan peralatan komunikasi. Sistem informasi sendiri terdiri dari 5 elemen
yaitu people, hardware, software, data, dan telecommunications networks(Bruno,
2019).

1.5.8 Pemerintahan Desa


Desa merupakan salah satu otonom yang berada pada level terendah dari
hierarki otonomi daerah di Indonesia[1]. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan atau untuk hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia[2].
Pemerintahan desa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pemerintahan desa terdiri dari pemerintah desa dan BPD (Badan Permusyawaratan
Desa). Adapun fungsi dari pemerintah desa yaitu melakukan administrasi desa yang
dilakukan oleh kepala desa, perangkat desa dan warga desa itu sendiri[3].(Rifai,
Bratakusuma, & Arvianti, 2020)
12

1.6 METODOLOGI PENELITIAN


1.6.1 Kerangka Kerja Penelitian
Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya
susunan kerangka kerja (frame work) guna memperjelas tahapan-tahapan atau
sistematika yang akan dilakukan.Tahapan atau sistematika penelitian dilaksanakan
untuk menghasilkan output yang teridentifikasi oleh faktor yang secara konseptual
dan dilakukan pengembangan model penelitian serta menghasilkan penelitian yang
akurat.
Tahapan atau sistematika penelitian dilaksanakan untuk menghasilkan
output yang teridentifikasi oleh faktor yang secara konseptual dan dilakukan
pengembangan model penelitian serta menghasilkan penelitian yang akurat.
Berdasakan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan diatas, maka dapat
diuraikan pembahasan masaing-masing tahap dalam penelitiam adalah sebagai
berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian


13

Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan diatas, maka


dapat diuraikan pembahasannya sebagai berikut:
1. Identifkasi Masalah
Pada tahapan ini penulis akan mengidentifikasi masalah-masalah
yang terjadi pada Kantor Desa Tanjung Senjulang Kabupaten Tanjung
Jabung Barat disetiap devisi ataupun proses bisnisnya, dalam artian penulis
menjabarkan semua masalah secara rinci, namun untuk mengetahui
permasalahan tersebut, penulis butuh survey ke lapangan secara langsung,
agar benar-benar bisa mengamati secara langsung permasalahan disetiap
devisi serta proses bisnis disana. Pada penelitian ini penulis telah melakukan
identifikasi masalah yaitu bagaimana menyusun perencanaan arsitektur
enterprise pada Kantor Desa Tanjung Senjulang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Perumusan masalah ini dibuat agar penulis fokus pada pokok
permasalahan yang terjadi disana serta dapat memberikan solusi yang tepat
untuk permasalahan tersebut.
2. Studi Literatur
Penulis mempelajari dan memahami teori-teori yang menjadi
referensi sebagai pedoman dalam penyusunan dan penyelesaian masalah
yang akan dibahas pada penelitian ini, yang dimana studi literatur tersebut
didapatkan dari berbagai sumber-sumber yang valid, dalam artian penulisan
menggunakan penelitian dan materi yang terpublikasi seperti e-book dan
jurnal penelitian.
Penulis menggunakan sumber-sumber tersebut sebagai pedoman
karena kutipan-kutipan didapat dari para ahli, jurnal penelitian berasal dari
berbagai universtitas terpercaya di Indonesia, serta tahun penerbitan yang
terbaru. Sehingga dalam penelitian ini penulis berharap dapat menghasilkan
karya ilmiah yang baik dan relevan dari sumber yang jelas.
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data, teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data wawancara dan observasi dengan
14

pihak-pihak yang terkait dengan Kantor Desa Tanjung Senjulang


Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
4. Membuat Perencanaan Arsitektur Enterprise Dengan Menggunakan Togaf
ADM.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan TOGAF ADM untuk
merencanakan arsitektur enterprise disana, namun penulis membatasi
tahapan fase yang akan dilakukan menjadi 4 fase, yaitu architecture vision,
business architecture, information system architectures ,technology
architecture.
5. Pembuatan Laporan
Pada tahap ini pembuatan laporan disusun berdasarkan hasil dari penelitian,
sehingga memberikan gambaran secara keseluruhan dari penelitian dari
proses awal sampai akhir dan dapat digunakan untuk tahapan penerapan
sistem informasi berikutnya.

1.6.2 Alat Penelitian


Berikut adalah Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu adalah
sebagai berikut:
a. Perangkat Keras (Hardware)
Adapun perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Proccessor Intel(R) pentium(R) CPU N350 @ 2.16GHz 2.16 GHz.
b. Laptop Toshiba.
c. RAM 4 Gb.
d. Flashdisk 16 Gb.
e. Printer HP IP 2135.
f. dan beberapa perangkat keras lainnya.
b. Perangkat Lunak (Software)
Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Sistem Operasi Windows 8
15

b. Microsoft Word
c. Microsoft Visio
d. Mendeley
e. dan beberapa aplikasi lainnya.

1.6.3 Bahan Penelitian


Bahan penelitian yang dibutuhkan dalam perencanaan arsitektur enterprise
ini diantaranya yaitu :
1. Strategi bisnis organisasi yang didalamnya terdapat visi, misi, tujuan dan
sasaran organisasi.
2. Kondisi lingkungan bisnis saat ini pada organisasi.
3. Kondisi lingkungan SI/TI saat ini pada organisasi.
4. Proses bisnis dari seluruh aktivitas utama dan pendukung dalam
organisasi.
5. Proses bisnis dari sistem yang sudah ada.
Untuk memperoleh bahan-bahan diatas dilakukan melalui pengamatan,
wawancara dan serta pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan
perencanaan strategis sistem informasi.

1.6.4 JADWAL PENELITIAN


Berikut adalah jadwal penelitian yang berisikan agenda – agenda apa saja
yang dilakukan pada saat penelitian :
TAHUN 2020

Jadwal Penelitian Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pembuatan Perencanaan
Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA

Lasimin, Kusrini, & Lutfi, E. T. (2016). Enterprise Architecture Planning


Manajemen Kampus Di Stikesal-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Jurnal
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, (3), 219–228.

Halawa, S. (2016). Perancangan Aplikasi Pembelajaran Topologi Jaringan


Komputer Untuk Sekolah Menengah Kejuruan ( Smk ) Teknik Komputer Dan.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 3, 66–71.

Aziz, A., & Sihwi, S. W. (2013). Penyusunan Arsitektur Visi dan Arsitektur Bisnis
Sebagai Tahapan Perancangan Arsitektur Enterprise Universitas Sebelas
Maret ( UNS ) Dengan Framework TOGAF. 2(2), 13–20.

Firmansyah, Y., & Purwaningtias, D. (2017). Analisa Metodologi Ward & Peppard
Dalam Penentuan Perencanaan Strategis SI/TI. Cybernetics, 1(02), 70.

Sistem, R., Zachman, F., Perguruan, P., & Negeri, T. (2017). JURNAL RESTI
Desain Kebijakan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dengan. 1(3),
266–276.

Setiawan, R. (2016). Perancangan Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi


Swasta Menggunakan Togaf Adm. Jurnal Algoritma, 12(2), 548–561.

Aryani, L., & Assegaff, S. (2017). Perencanaan Arsitektur Sistem Informasi Pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan Jambi Menggunakan Togaf Adm. Jurnalmsi.

Rifai, Z., Bratakusuma, T., & Arvianti, R. (2020). Perencanaan Arsitektur


Enterprise Desa Dengan Kerangka Kerja TOGAF ADM. Jurnal Sisfokom
(Sistem Informasi Dan Komputer), 9(2), 177.

Anda mungkin juga menyukai