Anda di halaman 1dari 7

Vol. 10 No.

2 – Tahun 2022 Bianglala Informatika

Perancangan Arsitektur Enterprise Menggunakan TOGAF


(Studi Kasus: Desa Sitorang )

1 2 3 4
Hikmatulloh , Elisa Silaen , Salmalisa Putri Sudarsono , Mohammad Fergi Argiansyah ,
5
Muhammad Ilham Saputra
1 2,3,4,5
Universitas Nusa Mandiri , Universitas Bina Sarana Informatika
1 2 3
hikmatulloh.hkl@nusamandiri.ac.id , elisasilaen81@gmail.com , salmalisaaps1257@gmail.com ,
4 5
egiargiansyah123@gmail.com , ilhamsaputra393@gmail.com

Abstrak - Kantor Desa Sitorang merupakan lembaga pemerintahan yang beroperasi di Desa di
wilayah Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir. Pemerintah Desa Sitorang belum menerapkan
suatu Sistem Informasi dalam menjalankan tugasnya, hal ini dapat dilihat dari kendala yang dihadapi
oleh Pemerintah Desa. Kendala yang dihadapi adalah seringnya penimbunan data lama, sehingga
sulit ketika akan direkam kembali, bahkan biasanya ada data yang hilang sehingga membutuhkan
sistem yang dapat membantu penyimpanan data. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan
arahan untuk dapat menerapkan sistem informasi untuk penyimpanan data. kinerja di masa yang
akan datang, Metode yang digunakan dalam pengembangan arsitektur enterprise kali ini yaitu metode
TOGAF ADM (The Open Group Architecture Framework) dengan menggunkan 3 (tiga) fase dari 9
(sembilan) fase yang ada, yaitu Preliminary Phase, Architecture Vision Phase dan Business
Architecture Phase. Penelitian ini akan menghasilkan cetak biru dan memberikan roadmap
menggunakan elemen-elemen yang ada pada TOGAF di Kantor Desa dalam rangka
mengimplementasikan sistem informasi kinerja Kantor Desa Sitorang ke depannya.
Kata Kunci : Arsitektur Enterprise, Togaf, Desa Sitorang.

Abstract - The Sitorang Village Office is a government institution that operates in the Village in the
Silaen District, Toba Samosir Regency. The Sitorang Village Government has not implemented an
Information System in carrying out its duties, this can be seen from the obstacles faced by the Village
Government. The obstacle faced is the frequent hoarding of old data, making it difficult when it will be
recorded again, in fact there is usually lost data that requires a system that can help data storage. The
purpose of this research is to provide direction to be able to implement information systems for data
storage. performance in the future, the method used in the development of enterprise architecture this
time is the TOGAF ADM (The Open Group Architecture Framework) method using 3 (three) phases
out of 9 (nine) phases, namely the Preliminary Phase, Architecture Vision Phase and Business
Architecture Phase. This research will produce a blueprint and provide a roadmap using the elements
contained in the TOGAF at the Village Office in order to implement the Sitorang Village Office
performance information system in the future.
Keywords: Enterprise Architecture, Togaf, Sitorang Village.

I. PENDAHULUAN dan 528 orang perempuan (Panjaitan, 2022).


Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum Kantor Desa Sitorang digunakan pemerintah
yang memiliki wewenang untuk mengatur dan desa untuk melaksanakan kegiatan
mengurus urusan pemerintahan, hal administrasi. Kegiatan administrasi yang
bersangkutan dengan masyarakat setempat dimaksud adalah pembuatan surat keterangan
(Angeline & Fibriani, 2021). Berdasarkan tidak mampu, pembuatan surat pindah (masuk /
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015, keluar), Kepengurusan kartu tanda penduduk,
pemerintahan desa merupakan penyelenggara kepengurusan kartu keluarga, serta pembuatan
urusan pemerintahan dan kepentingan surat domisili, dan laporan kependudukan.
masyarakat setempat dalam system Pemerintahan Desa Sitorang merasa masih
pemerintahan Negara Kesatuan Republik kurang baik dalam mengerjakan data
Indonesia. Fungsi dari pemerintah desa yaitu masyarakat, hal ini dapat dilihat dari kegagalan
beberapa hal yang berkaitan dengan pemerintah dalam menyalin data masyarakat
administrasi masyarakat yang dilakukan oleh desa. Hal ini bisa terjadi dikarenakan
kepala desa, perangkat desa maupun warga pemerintahan desa masih belum menggunakan
desa itu sendiri. sistem informasi untuk proses pendataan
Desa Sitorang adalah Desa yang terletak di masyarakat.
Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir, Dengan masuknya teknologi informasi sudah
Sumatera Utara. desa Sitorang memiliki 268 seharusnya pemerintah menggunakan dan
kepala keluarga yang mana 531 orang laki-laki memanfaatkan teknologi sebaik mungkin,

ISSN: 2338-9761 (Online) 89


Vol. 10 No. 2 – Tahun 2022 Bianglala Informatika

termasuk Pemerintah Desa agar mudah dalam mengambarkan rencana untuk


mencari data yang sudah lama tertimbun mengembangkan sebuah sistem atau
(ARDHANA, 2021). Penelitian ini akan sekumpulan sistem. Dalam membantu proses
membantu pemerintahan desa dalam bisnis perusahaan masterplan dapat membantu
penerapan teknologi dengan maksimal dalam perencanaan struktur organisasi, tugas
sehingga membantu proses administrasi desa dan kegiatan perusahaan pada aspek
dan kependudukan sosial terkait komputerisasi seperti sistem informasi dan
pengembangan yang akan dilakukan pada database, dan infrastruktur teknologi yang
Kantor Desa Sitorang. mendukung bisnisnya seperti computer,
jaringan dan sistem operasi. Berbagai macam
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
dan metode yang biasa digunakan dalam
saran dan rekomendasi agar Kantor Desa
perancangan arsitektur enterprise diantaranya
Sitorang dapat menerapkan sistem informasi
adalah Zachman framework, TOGAF ADM,
pada sistem kinerja yang dilakukan untuk EAP dan lain – lain (Antouw & Andry, 2020).
pendataan masyarakat. Arsitektur sistem
informasi dapat mengarahkan proses bisnis b. TOGAF (The Open Group Architecture
pada perusahaan sehingga sistem informasi Framework)
pada perusahaan dapat memberikan The Open Group Architecture Framework
perubahan pada visi dan misi yang akan (TOGAF) adalah suatu framework yang
dicapai. banyak digunakan dalam pengembangan
TOGAF (The Open Group Architecture aristektur perusahaan TOGAF menyediakan
Framework) memiliki metodologi metode dan tools untuk membangun,
pengembangan design arsitektur yang disebut mengelola dan mengimplementasikan serta
dengan architecture development method pemeliharaan arsitektur enterprise dan sistem
(ADM) (Prawira et al., 2018). TOGAF informasi.
menyediakan metode dan tools untuk TOGAF memberikan metode yang detil
membangun, mengelola dan bagaimana membangun dan mengelola serta
mengimplementasikan serta pemeliharaan mengimplementasikan arsitektur enterprise dan
arsitektur enterprise dan sistem informasi sistem informasi yang disebut dengan
(Leonidas & Andry, 2020). Ruang Lingkup yang Architecture Development Method (ADM). ADM
akan dibahas dalam penelitian ini adalah merupakan metode generik yang berisikan
menggunakan TOGAF ADM, yang meliputi 3 sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam
(tiga) phase yaitu Preliminary Phase, memodelkan pengembangan arsitektur
enterprise. Metode ini juga dibisa digunakan
Architecture Vision dan Business Architecture.
sebagai panduan atau alat untuk
merencanakan, merancang, mengembangkan
1. Identifikasi Masalah dan mengimplementasikan arsitektur sistem
Berikut ini adalah beberapa masalah yang informasi untuk organisasi.
ditemukan di desa Sitorang
a. Sering terjadi penimbunan data masalah
bahkan ada data yang hilang saat
dibutuhkan.
b. Arsitektur di desa Sitorang masih belum
direncanakan dengan baik.
Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Bagaimana cara meminimalkan penimbunan
data pada setiap proses pelayanan di desa
Sitorang
b. Bagaimana membangun arsitektur system
informasi yang digunakan saat melakukan
pelanyana kepada masyarakat desa
Sitorang.
2. Tinjauan Pustaka
a. Enterprise Architecture
Enterprise Architecture adalah sebuah
masterplan yang bertidak sebagai kolaborator
dari beberapa aspek diantara nya aspek
perencanaan bisnis seperti tujuan, visi, misi,
dan prinsip tata kelola yang baik (Antouw &
Andry, 2020). EA (enterprise arsitekture) pada
dasarnya adalah strategi pemanfaatan IT dan
integrasi antara pengembangan bisnis dengan Sumber: Penelitian (2022)
pengembangan IT (Kustiyahningsih, 2013). EA Gambar 1. Fase ADM

ISSN: 2338-9761 (Online) 90


Vol. 10 No. 2 – Tahun 2022 Bianglala Informatika

Siklus pengembangan TOGAF ADM dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau


merupakan metodologi logis yang terdiri dari jasa, mulai dari proses perancangan, input
delapan fase utama untuk pengembangan dan bahan mentah, proses produksi sampai dengan
pemeliharaan yang terdiri dari business distribusi ke konsumen akhir serta pelayanan
architecture, data architecture, application setelah pemasaran (Marjoko, 2018). Porter
architecture, dan technical architecture dari menjelaskan, analisis value chain merupakan
organisasi. Pada Gambar 1 Fase ADM alat analisis strategik yang digunakan untuk
menjelaskan Fase TOGAF ADM (NUGRAHENI memahami secara lebih baik terhadap
VITADYANA, 2016). keunggulan perusahaan, untuk mengidentifikasi
Beberapa Fase dalam TOGAF ADM dimana value pelanggan dapat ditingkatkan
diantaranya (Wiyana & Winarno, 2015): atau penurunan biaya, dan untuk memahami
1) Preliminary Phase. Dalam fase ini secara lebih baik hubungan perusahaan
menjelaskan aktivitas persiapan untuk dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan
menentukan ruang lingkup arsitektur lain (Anggriani, 2022). Rantai nilai
TOGAF dan mendefinisikan struktur mengidentifikasikan dan menghubungkan
organisasi dalam perusahaan. berbagai aktivitas strategik perusahaan.
2) Phase A (Architecture Vision). Fase ini Tujuan digunakannya value chain adalah untuk
menguraikan kondisi infrastruktur TI dalam mendefinisikan kegiatan utama dan kegiatan
perusahaan dan mengidentifikasikan pendukung dalam proses bisnis perusahaan
Stakeholder, visi dan misi dalam dan mana yang dapat ditingkatkan untuk
perancangan arsitektur. memberikan keunggulan kompetitif. Dengan
3) Phase B (Business Architecture). Dalam kata lain, dengan melihat ke dalam kegiatan
fase ini menguraikan pengembangan internal, analisis mengungkapkan di mana
arsitektur bisnis yang telah di definisikan keunggulan kompetitif atau kerugian
dalam visi arsitektur yang akan diggunakan perusahaan (AZANI, 2020).
dalam pmengembangkan proses bisnis
perusahaan. II. METODOLOGI PENELITIAN
4) Phase C (Information System Architecture). Metode Penelitian yang digunakan dalam
Pada tahapan ini mengembangkan sistem pengumpulan data pada penelitian kali ini yaitu
informasi mandiri yang di kembangkan penelitian kualitatif. penelitian kualitatif adalah
berdasarkan kebutuhan perusahaan. suatu metode analisa berdasarkan data yang
5) Phase D (Technology Architecture). diperoleh, dan selanjutnya dikembangkan
Menentukan teknologi dan perangkat lunak berdasarkan pola tertentu untuk menjadi
yang akan digunakan dalam membantu menjadi sebuah hipotesa. Pengumpulan data
pengimplementasian teknologi informasi dilakukan dengan cara wawancara dengan
dalam perusahaan. Kepala Desa Sitorang. Perolehan data yang
6) Phase E (Opportunities and Solutions). dihasilkan dengan cara wawancara akan
Dalam tahapan ini menjabarkan hasil ditranskripkan dengan catatan tertulis yang
pembentukan Blueprint dari Information akan dianalisis sesuai dengan bidang-
System Architecture sampai Technology bidangnya. Pada gambar 2 berikut ini adalah
Architecture untuk menganalisa gap antara diagram dalam metode penelitian yang
system lama dan system baru. dilakukan.
7) Phase F (Migration Planning). Pada fase ini
akan dilakukan analisis resiko dan biaya.
8) Phase G (Implementation Governance)
fase ini menganalisa keefektifan dan
efisiensi dari pengimplementasian system
yang telah dibangun .
9) Phase H (Architecture Change
Management). Pada fase ini melakukan
penyusunan prosedur – prosedur yang akan
diggunakan untuk menjalankan system baru
yang telah dibuat.
10) Requirement Management. Menguji
proses pengelolaan architecture
requirements sepanjang siklus ADM
berlangsung (Mastan & Stefanus, 2021).

c. Value Chain
Analisis rantai nilai (Value Chain) adalah alat
strategi yang digunakan untuk menganalisis
kegiatan internal perusahaan (Antouw & Andry, Sumber: Penelitian (2022)
2020). Rantai Nilai (value chain) Gambar 2. Metode Penelitian
menggambarkan keseluruhan aktivitas yang
ISSN: 2338-9761 (Online) 91
Vol. 10 No. 2 – Tahun 2022 Bianglala Informatika

Langkah pertama dalam penelitian ini adalah pengembangan arsitekur yang mengidentifikasi
melakukan studi penelitian terdahulu yang stakeholders, penyusunan visi, dan pengajuan
berhubungan dengan kasus yang dialami oleh untuk dapat memulai suatu pengembangan.
penulis saat ini (Antouw & Andry, 2020). Visi dari pemodelan arsitektur enterprise ini
setelah melakukan studi literatur penulis adalah:
menentukan framework apa yang cocok a. Membuat perancangan arsitektur sistem
digunakan dalam kasus ini penulis memilih informasi Desa yang selaras dengan
framework TOGAF. kebutuhan end user dan kebutuhan bisnis di
Setelah itu penulis mulai proses pengumpulan Desa Sitorang, sehingga menghasilkan
data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara model arsitektur yang diharapkan dapat
mewawancarai Kepala Desa Sitorang melalui meningkatkan kinerja pemerintahan desa
Zoom Meeting. Langkah selanjutnya penulis dalam proses pelayan terhadap masyarakat
menganalisa data yang didapat dari wawancara Desa.
untuk bisa membuat perancangan arsitektur. b. Membuat rancangan sistem yang
terintegrasi yang diharapkan kedepannya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN dapat diintegrasikan dengan sistem lain
1. Preliminary Phase apabila ada penambahan sistem, sehingga
Berikut aktivitas utama dan aktivitas pendukung sistem informasi yang baru nantinya dapat
yang digambarkan melalui analysis value chain melengkapi sistem yang ada, sehingga
untuk melihat analisis lingkungan internal pada menjadi sistem yang terintegrasi secara
Kantor Desa Sitorang. menyeluruh.
c. Dapat menghasilkan beberapa keuntungan
dengan memberikan pelayanan berbasis
teknologi masyarakat Desa. Salah satunya
proses sistem Desa yang sudah dijalankan
akan lebih cepat karena proses pencarian
data secara elektronik.
d. Mengembangkan sistem informasi Desa
Sitorang kearah yang lebih baik dari segi
Sumber: Penelitian (2022) efektifitas, efisiensi, dan keamanan.
Gambar 3. Value Chain Aktivitas Utama dan Stakeholder map matrix adalah proses
Aktivitas Pendukung pengidentifikasian pengambil kebijakan internal
maupun eksternal dan keterkaitanya terhadap
Berikut Keterangan Aktivitas Utama dan fungsi utama atau fungsi pendukung pada
proses bisnis Desa Sitorang.
Pendukung Pada Kantor Desa Sitorang:
Tabel 1. Stakeholder Desa Sitorang
a. Aktivitas Utama
1) Administrasi pengantar merupakan No. Stakeholder Keterangan
kegiatan untuk melakukan perencanaan Kepala Desa Pimpinan tertinggi di
1
dalam pembangunan dan demokrasi serta Sitorang Desa Sitorang.
peningkatan kapasitas pembangunan Bertanggung jawab untuk
Wakil Kepala
2 membantu Kepala Desa
insfrastruktur dasar pada desa. Desa Sitorang
Sitorang.
2) Surat Kepengurusan merupakan kegiatan Bertanggung jawab untuk
yang mengurus surat keterangan tidak tugas – tugas dari kantor
mampu, mengurus surat pindah, mengurus Camat dan Melayani
3 Operator Desa
surat domisili, mengurus KTP dan masyarakat untuk
mengurus KK. mengurus surat yang di
3) Pendataan Masyarakat merupakan butuhkan masyarakat.
Melakukan
aktivitas mendata masyarakat yang masuk
kepengurusan surat yang
ke desa dan mendata masyarakat yang 4 Masyarakat
dibutuhkan ke kantor
pindah dari desa Sitorang. desa.
b. Aktivitas Pendukung Sumber: Penelitian (2022)
1) Fasilitas Desa merupakan perlengkapan
atau alat – alat yang disediakan oleh Desa 3. Business Architecture
yang dapat digunakan untuk kepentingan Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan
masyarakat desa untuk kepentingan target dari arsitektur visi yang menggambarkan
bersama dalam kegiatan sehari – hari. bagaimana organisasi beroperasi untuk
2) Galeri Desa merupakan tempat yang mencapai tujuan bisnis.
berfungsi untuk menyajikan hasil foto
dalam kegiatan Desa. Pada fase ini, salah satu aktivitas utama, yaitu
2. Architecture Vision layanan permohonan surat, akan digambarkan
dalam notasi BPMN (Business Process Model
Fase ini juga merupakan inisiasi dari
and Notation).
ISSN: 2338-9761 (Online) 92
Vol. 10 No. 2 – Tahun 2022 Bianglala Informatika

Tabel 2. GAP Analysis a. Usecase Diagram


Usulan Analisis Berikut Gambar 4 adalah tampilan usecase
Aktivitas saat ini diagram yang di usulkan, dalam usecase
Aktifitas GAP
diagram ini menjelaskan actor yang terlibat
Dalam Dalam Replace dalam sistem yaitu Pejabat Desa dan
Pengimputan data melakukan Masyarakat Desa Sitorang.
Form surat masih pengimputan
terkomputerisasi data form surat
yaitu hanya perlu
menggunakan Ms. memilih surat
Word dan apa yang akan
Ms.Excel. di buat pada
system surat
kepengurusan.

Dalam pencarian Proses Replace


surat masih di pencarian surat
lakukan dengan pengantar dan
cara mencari file keterangan yang
dalam beberapa dibutuhkan
folder yang tidak sangat cepat
tersimpan dengan karena sudah
rapih sehingga tersedia menu
memakan waktu search dalam
yang lama. system
pengolaan surat.

Dalam Dalam Replace Sumber: Penelitian (2022)


penyimpanan data penyimpanan Gambar 4. Usecase Diagram
belum efektif data telah
karena terdapat menggunakan b. Activity Diagram
Berikut Gambar 5 merupakan tampilan activity
beberapa file dan database
diagram petugas desa pada kepengurusan
folder lain yang MYSQL
surat.
berisiko sehinggan dapat
kehilangan data menyimpan data
folder surat. dengan sangat
banyak.

Pendataan Proses Replace


masyarakat pendataan
masuk dan pindah masyarakat
dari desa masuk dan
dilakukan secara pindah hanya
offline perlu memilih
data masyarakat
pada system.

Masyarakat Masyarakat Replace


meminta dan meminta dan
menerima Surat menerima Surat
dari desa secara dari desa secara
offline. online. Sumber: Penelitian (2022)
Sumber: Penelitian (2022) Gambar 5. Activity Diagram Petugas Desa

Adapun untuk rancangan system yang di Berikut Gambar 6 merupakan tampilan activity
usulkan oleh Desa Sitorang, Kec. Silaen, Kab. diagram petugas desa pada Data masyarakat
Toba Samosir. Yaitu Rancangan sistem usulan pindah dari desa atau masuk ke desa Sitorang.
dapat dijelaskan pada usecase diagram, activity
diagram dan sequence diagram.

ISSN: 2338-9761 (Online) 93


Vol. 10 No. 2 – Tahun 2022 Bianglala Informatika

c. Sequence Diagram.
Berikut Gambar 9 merupakan sequence
diagram untuk petugas desa untuk data
masyarakat.

Sumber: Penelitian (2022)


Gambar 9. Sequency Diagram Petugas Desa

Berikut Gambar 10 merupakan sequence


diagram petugas desa untuk kepengurusan
Sumber: Penelitian (2022) surat.
Gambar 6. Activity Diagram Data masyarakat

Berikut Gambar 7 merupakan activity diagram


masyarakat untuk meminta surat dari desa.

Sumber: Penelitian (2022)


Sumber: Penelitian (2022)
Gambar 10. Sequency Diagram petugas desa
Gambar 7. Activity Diagram Masyarakat
Berikut Gambar 11 merupakan sequence
Berikut Gambar 8 adalah activity diagram
masyarakat dalam penerimaan surat dari desa. diagram untuk masyarakat dalam meminta
surat dari desa.

Sumber: Penelitian (2022) Sumber: Penelitian (2022)


Gambar 8. Activity Diagram Masyarakat Gambar 11. Sequency Diagram Masyarakat

ISSN: 2338-9761 (Online) 94


Vol. 10 No. 2 – Tahun 2022 Bianglala Informatika

Gambar 12 adalah sequence diagram untuk TOGAF ADM ( Studi kasus : Kantor Desa
masyarakat dalam penerimaan surat dari desa. Ngabetan Cerme Gresik).
http://repository.untag-
sby.ac.id/1461700147.pdf
AZANI, A. A. (2020). Archieving and Sustaining
Advantages across the Value Disciplines.
https://web-
realcom.com/assets/REVIEW_MATERI_P
SSI_6_(Afiatin_Alia_Azani).docx
Kustiyahningsih, Y. (2013). Perencanaan
Arsitektur Enterprise mengguanakan
Metode TOGAF ADM (Studi Kasus :
RSUD Dr. Soegiri Lamongan). Prosiding
Seminar Nasional Manajemen Teknologi
Sumber: Penelitian (2022) XVIII, 1–8.
Gambar 12. Sequency Diagram Masyarakat https://mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/S
EMNAS%20XVIII/MTI/17.%20Prosiding%
IV. KESIMPULAN 20Yeni-Togaf-OK.pdf
Arsitektur enterprise dengan menggunakan Leonidas, J.-, & Andry, J. F. (2020).
TOGAF sehingga dapat memberikan solusi dan Perancangan Enterprise Architecture
arahan untuk membangun suatu sistem Pada Pt.Gadingputra Samudra
informasi desa yang memberikan layanan Menggunakan Framework Togaf Adm.
mandiri kepada masyarakat untuk mengajukan Jurnal Teknoinfo, 14(2), 71.
permohonan surat, sehingga masyarakat dapat https://doi.org/10.33365/jti.v14i2.642
mengajukan permohonan surat secara online Marjoko, G. (2018). Memahami Benefit Value
serta dapat memanfaatkan teknologi informasi Chain (Rantai Nilai). Rumahumkm.Net/.
dan sistem informasi dengan maksimal agar https://www.rumahumkm.net/2018/07/me
tercapai nya kinerja yang lebih baik untuk masa mahami-benefit-value-chain-rantai.html
mendatang sesuai dengan visi misi Mastan, I. A., & Stefanus, M. (2021).
Pemerintahan Desa. Perancangan Enterprise Architecture
Kedepannya perancangan arsitektur enterprise Pada PT Vitapharm Menggunakan
ini, akan dikembangkan menggunakan fase Framework TOGAF. BIP’s JURNAL
Togaf ADM yang meliputi Information System BISNIS PERSPEKTIF, 13(2), 117–129.
Architecture, Technology Architecture, https://doi.org/10.37477/bip.v13i2.218
Opportunities and Solutions, Migration Nugrahei Vitadyana. (2016). Perencanaan
Planning, Implementation Governance, Arsitektur Data Perpustakaan Universitas
Architecture Change Manajement dan Airlangga. https://123dok.com/article/the-
Requirement Manajemen. open-group-architecture-framework-
togaf.zk826w4z
V. REFERENSI Panjaitan, T. J. T. (2022). Deskripsi Desa
Angeline, D., & Fibriani, C. (2021). Sitorang Kecamatan Silaen Kabupaten.
Perencanaan Arsitektur Enterprise https://123dok.com/article/deskripsi-desa-
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus: sitorang-kecamatan-silaen-kabupaten.
Kantor Desa Lembang). Journal of Prawira, Azizah, E. N., & Astuti, D. (2018).
Information Systems and Informatics, 3(2), Perencanaan Arsitektur Enterprise
456–466. Menggunakan Metode Togaf ADM Pada
https://doi.org/10.33557/journalisi.v3i2.146 Puskesmas Mempawah. Seminar
Anggriani, F. (2022). Rantai Nilai(value chain). Nasional Sistem Informasi Dan Teknologi
https://www.coursehero.com/file/4470578 Informasi 2018, 153–157.
3/TUGAS-4docx/ http://www.sisfotenika.stmikpontianak.ac.i
Antouw, J. S., & Andry, J. F. (2020). d/index.php/sensitek/article/view/349
Perancangan Enterprise Architecture Wiyana, & Winarno, W. W. (2015). Sistem
pada PT Gading Putra Samudra Panjaminan Mutu Pendidikan Dengan
menggunakan Framework TOGAF ADM. TOGAF ADM Untuk Sekolah Menengah
Jurnal Teknoinfo, 14, 71–80. Kejuruan. Register: Jurnal Ilmiah
https://www.coursehero.com/file/8894552 Teknologi Sistem Informasi, 1(1), 7–14.
5/642-2358-1-PBpdf/ https://doi.org/10.26594/r.v1i1.401
Ardhana, I. P. (2021). Perancangan
Architecture Enterprise menggunakan
ISSN: 2338-9761 (Online) 95

Anda mungkin juga menyukai