Bagaimana membangun sebuah sistem informasi untuk membantu pelayanan Bimbingan dan Konseling
pada SMP Negeri 2 Gorontalo.
D. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mempermudah Guru Bimbingan dan Konseling dalam melakukan penginputan dan pelaporan
skor poin pelanggaran dan menyajikan informasi kepada orang tua siswa dengan menggunakan
smartphone android dalam kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 2 Gorontalo.
E. MANFAAT PENELITIAN
Melalui aplikasi ini Guru Bimbingan dan Konseling akan di permudah dengan penggunaan sistem ini,
dalam melakukan penginputan dan pelaporan skor poin pelanggaran dan menyajikan informasi kepada
orang tua siswa dengan menggunakan smartphone android.
PENELITIAN TERKAIT
1. Pustaka: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada Sekolah
Menengah Kejuruan. – Purwa Hasan Putra dan Muhammad Syahputra Novelan.
Tujuan: Tujuan penelitian yaitu Untuk meningkatakan dari faktor lokasi dan faktor pasar.
Metode: Metode Deskriptif Kualititatif karena penelitian ini tertuju kepada pengungkapan
masalah yang terjadi pada masa sekarang dan sebagaimana adanya (mengarah pada
pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya) dan mengungkapkan
fakta-fakta yang ada serta menganalisis data yang diperoleh tanpa menggunakan angka
atau kuantifikasi.
2. Pustaka: Sistem Informasi Bimbingan Konseling Berbasis Web (Studi Kasus : Smk Negeri 1
Mojoagung). – Rizwan Hanafi , Nur Cahyo Wibowo , Agung Brastama Putra
Tujuan : Merancang Sistem Informasi Bimbingan Konseling Berbasis Web Yang Akan
Memudahkan Pencatatan Pelanggaran Bagi Guru Bk
Metode : Metode Deskriptif Kualitatif dengan tahapan pembuatan sistem antara lain analisis
kebutuhan, desain sistem, implemetasi, uji coba, dan dokumentasi laporan
Hasil : Proses bisnis sistem ini dihasilkan melalui proses analisis kebutuhan. Proses tersebut
menghasilkan document flowchart pencatatan pelanggaran yang diterapkan di SMKN
1 Mojoagung dimana proses pencatatan pelanggaran belum tersimpan secara
komputerisasi sehingga rawan terjadi kehilangan data. Proses perancangan sistem
dimulai dari perancangan system flowchart yang akan dikembangkan. Perancangan
desain tampilan yang menghasilkan mockup. Perancangan basis data menghasilkan
conceptual data model dan physical data model. Proses uji coba sistem menggunakan
metode black box yang menghasilkan kesimpulan bahwa sistem berjalan sesuai yang
diharapkan pada setiap proses bisnis.
1. Guru BK
2. Siswa
3. SMP Negeri 2 Gorontalo
4. Tata Usaha
H. SKENARIO PENELITIAN
Gambarkan penerapan teknik penyelesaian kasus yang dipilih dalam hubungannya dengan topik
yang diangkat (lampiran ± satu halaman).
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan persiapan dalam
pengumpulan data yang dimulai dari melakukan survey lapangan ke SMP Negeri 2 Gorontalo dan
kemudian bertemu dengan salah satu Guru yang ada di Sekolah tersebut. Setelah itu melakukan
wawancara terkait analisis proses bisnis yang sementara berjalan serta mengidentifikasi masalah-
masalah apa saja yang ada pada proses bisnis yang sedang berjalan tersebut.
Setelah melakukan identifikasi masalah maka tahap yang akan dilakukan selanjutnya adalah
menetukan metode yang akan digunakan. Metode yang akan digunakan yakni metode Deskriptif dan
pendekatan Kualitatif. Metode deskriptif yakni metode yang tidak menggunakan angka atau
bilangan, berhubungan erat dengan keadaan aslinya di lapangan. Sedangkan Penelitian Kualitatif
adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat di capai dengan
menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantifikasi. Penelitian kualitatif dapat
menunjukan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fingsionalisasi organisasi, pergerakan
sosial, dan hubungan kekerabatan. Penelitian kulitatif memiliki 2 tujuan utama, yaitu pertama
menggambarkan dan mengungkapkan (to decribe and explore); kedua, menggambarkan dan
menjelaskan ( to describe and explain). Adapun metode pengembangan sistem yang akan digunakan
yaitu Model Prototype, yaitu merupakan proses pembuatan sistem yang dibuat secara terstruktur dan
memiliki beberapa tahap-tahap yang harus dilalui pada pembuatannya. Adapun tahapan- tahapan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mendengarkan Pelanggan, adalah tahapan mempelajari proses bisnis yang dibutuhkan
pelanggan. Proses bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dapat diketahui dengan
melakukan pengamatan proses bisnis, wawancara, dan menumpulkan data yang terkait. Hasil
dari pengamatan proses bisnis, wawancara dan pengumpulan data digunakan untuk proses
analisis sehingga akan mendapatkan rumusan yang tepat.
2. Membangun / Memperbaiki Protoype, dilakukan dengan memetakan hasil dari model analisis ke
perancangan perangkat lunak. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memetakan hasil dari
pemodelan analisis ke perancangan perangkat lunak yaitu desain data (menghasilkan rancangan
struktur database), desain arsitektur sistem dengan menggunakan unified modelling language
(UML), desain antarmuka (menghasilkan rancangan tampilan aplikasi), dan implementasi yaitu
mengimplementasi semua desain yang telah dibuat sebelumnya.
3. Pelanggan Menguji Coba Prototipe, Menurut Pressman (2005) pengujian adalah proses eksekusi
program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna. Metode pengujian
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Black Box dan White Box.