Anda di halaman 1dari 111

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PENGADUAN MASYARAKAT DAN


PEMBUATAN SURAT IZIN PADA POLSEK BATUDAA
PANTAI WILAYAH KEC. BATUDAA PANTAI DAN
KEC. BILUHU KABUPATEN GORONTALO
BERBASIS ANDROID

OLEH

RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH


21815044

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar


Sarjana Komputer

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK ICHSAN GORONTALO
2022
STMIK ICHSAN GORONTALO
PERSETUJUAN SKRIPSI

JUDUL SKRIPSI : SISTEM INFORMASI PENGADUAN


MASYARAKAT DAN PEMBUATAN SURAT IZIN
PADA POLSEK BATUDAA PANTAI WILAYAH
KEC. BATUDAA PANTAI DAN KEC. BILUHU
KABUPATEN GORONTALO BERBASIS
ANDROID

PENYUSUN : RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH


NIM : 21815044

Telah disetujui untuk disidangkan pada Sidang Skripsi pada Program Sarjana (S1)
Sistem Informasi, Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Ichsan Gorontalo

Gorontalo, ………Juli, 2022

Muliati Badaruddin, S.Kom, MT Marlin Lasena, S.Kom, M.Kom


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

i
STMIK ICHSAN GORONTALO
PENGESAHAN SKRIPSI

JUDUL SKRIPSI : SISTEM INFORMASI PENGADUAN


MASYARAKAT DAN PEMBUATAN SURAT
IZIN PADA POLSEK BATUDAA PANTAI
WILAYAH KEC. BATUDAA PANTAI DAN KEC.
BILUHU KABUPATEN GORONTALO BERBASIS
ANDROID

PENYUSUN : RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH


NIM : 21815044

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada Tanggal ... Bulan ... Tahun ....
dan dinyatakan lulus dan telah memenuhi syarat

Gorontalo, ................Juli, 2022

Disahkan Oleh
1. Muliati Badaruddin, S.Kom, MT ......................................
2. Marlin Lasena, S.Kom, M.Kom ......................................
3. Hamka Witri, S.Kom, M.Kom ......................................
4. Siti Andini Utiarahman, S.SI, M.Kom ......................................
5. Nurjannah Suleman, SE, M.Ak ......................................

Diketahui Oleh
Ketua STMIK Ichsan Gorontalo Ketua Prodi Sistem Informasi

Abd. Malik I Buna, M.Kom Marlin Lasena, S.Kom, M.Kom


NIDN : …………………….. NIDN : 0927088102

ii
STMIK ICHSAN GORONTALO
PENGESAHAN STATUS SKRIPSI

JUDUL SKRIPSI : SISTEM INFORMASI PENGADUAN


MASYARAKAT DAN PEMBUATAN SURAT IZIN
PADA POLSEK BATUDAA PANTAI WILAYAH
KEC. BATUDAA PANTAI DAN KEC. BILUHU
KABUPATEN GORONTALO BERBASIS
ANDROID

PENYUSUN : RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH


NIM : 21815044

Mengijinkan Skripsi Program Sarjana ini disimpan di Perpustakaan STMIK


Ichsan Gorontalo dengan syarat-syarat kegunaan sebagai berikut:
1. Skripsi adalah hak milik STMIK Ichsan Gorontalo
2. Perpustakaan STMIK Ichsan Gorontalo dibenarkan membuat salinan untuk
tujuan referensi saja.
3. Perpustakaan juga dibernarkan membuat salinan skripsi ini sebagai bagan
pertukaran antara institusi pendidikan tinggi.
4. Berikan tanda √ sesuai dengan kategori skripsi

(Mengandung isi tentang keselamatan atau kepentingan


Sangat Rahasia Negara Indonesia)

(Mengandung isi tentang kerahasaiaan dari suatu


Rahasia organisasi/ badan di mana penelitian Skripsi ini dikerjakan)

√ Biasa

Disahkan Oleh
Pembimbing Utama

Muliati Badaruddin, S.Kom, MT


NIDN : ………………….

iii
ABSTRAK

RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH [21815044]. Sistem Informasi


Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin Pada Polsek Batudaa
Pantai Wilayah Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu Kabupaten Gorontalo
Berbasis Android
Di bawah bimbingan Ibu Muliati Badaruddin, S.Kom, MT dan Ibu Marlin
Lasena, S.Kom, M.Kom
Saat ini permasalahan yang ada dilingkungan masyarakat Batudaa Pantai adalah
bagaimana dapat melaporkan kejadian-kejadian yang dapat diadukan kepada
pihak Polsek serta membuat permohonan izin tanpa harus datang ke Polsek.
Dibutuhkan sistem yang dapat membantu dalam memberikan laporan dengan
cepat kepada pihak Polsek agar kejadian cepat teratasi. Penelitian ini bertujuan
untuk membuat sistem informasi berbasis android yang dapat membantu
masyarakat kec. Batudaa pantai dan kec. Biluhu dalam menyampaikan pengaduan
tanpa harus datang di Polsek dan serta memudahkan pembuatan surat izin di
Polsek Batudaa Pantai. Adapun metode analisis sistem yang digunakan adalah
metode Research and Development atau yang dikenal dengan metode Penelitian
dan Pengembangan. Metode ini didefinisikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Aplikasi dibangun dengan bahasa pemrograman Java dan Php serta
database MySql sebagai penyimpanan data. Sistem menggunakan teknik web
service untuk mengambil data dari server. Hasil penelitian ini diperoleh hasil
akhir berupa Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Android yang mampu
memudahkan masyarakat untuk membuat pengaduan dan permohonan surat izin
melalui smartphone android yang dapat langsung ditindak lanjut oleh pihak
Polsek serta memudahkan pengelolaan data pengaduan dan surat izin sehingga
menghasil output laporan pengaduan dan mencetak surat izin dengan sangat
praktis. Pengujian yang dilakukan menggunakan blackbox yang menghasilkan
kesesuaian fungsi event-event yang ada pada aplikasi serta pengujian whitebox
pada modul registrasi dengan hasil perhitungan Cyclomatic Complexcity (CC) = 2
dan V (G) = 2 karena itu dapat disimpulkan bahwa logika sistem dapat berjalan
secara efektif dan efisien.

Kata kunci: Android, Pengaduan Masyarakat, Sistem Informasi.

iv
ABSTRACT

RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH [21815044] Information System for


Public Complaints and Making Permits at the Batudaa Pantai Police, Batudaa
Pantai Subdistrict and Biluhu Subdistrict, Gorontalo Regency, Based on
Android
Supervisor of Mrs. Muliati Badaruddin, S.Kom, MT and Mrs. Marlin Lasena,
S.Kom, M.Kom
Currently, the problem that exists in the Batudaa Pantai community is how to
report incidents that can be reported to the Police and make a permit application
without having to come to the Police. A system is needed that can assist in
providing reports quickly to the Police so that incidents can be quickly resolved.
This study aims to create an android-based information system that can help the
community in the district. Batudaa beach and kec. Biluhu in submitting
complaints without having to come to the Polsek and also making it easier to
make a permit at the Batudaa Pantai Police. The system analysis method used is
the Research and Development method or known as the Research and
Development method. This method is defined as a research method used to
produce certain products and test the effectiveness of these products. The
application is built with Java and PHP programming languages and MySQL
database as data storage. The system uses web service techniques to retrieve data
from the server. The results of this study obtained the final result in the form of an
Android-Based Information System Application that can make it easier for the
public to make complaints and requests for permits via android smartphones
which can be directly followed up by the Polsek and facilitate the management of
complaint data and permits to produce complaint reports output and print letters.
very practical permission. Tests carried out using blackbox which resulted in the
suitability of the functions of existing events in the application as well as whitebox
testing on the registration module with the results of the calculation of Cyclomatic
Complexcity (CC) = 2 and V (G) = 2 because it can be concluded that the system
logic can run effectively and efficient.

Keywords: Android, Information System, Public Complaint.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan izin
dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin Pada
Polsek Batudaa Pantai Wilayah Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu
Kabupaten Gorontalo Berbasis Android”. Penulis menyadari penyusunan skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis memohon masukan
untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu terselesainya penulisan skripsi ini:

1. Ibu Dr. Hj. Juriko Abdussamad, M.Si selaku Ketua Yayasan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (YPIPT) Ichsan Gorontalo.
2. Bapak Abd. Malik I Buna, M.Kom selaku Ketua STMIK Ichsan Gorontalo.
3. Bapak Ifriandi Labolo, S.Kom., M.Kom selaku Wakil Ketua I STMIK Ichsan
Gorontalo.
4. Ibu Rahmawati, S.Ag,. M.Hum selaku Wakil Ketua IISTMIK Ichsan
Gorontalo.
5. Bapak Satriadi D. Ali, S.Kom., M.Kom selaku Wakil Ketua III STMIK Ichsan
Gorontalo.
6. Ibu Hariati Husain, S.Kom., M.Kom selaku Wakil Ketua IV STMIK Ichsan
Gorontalo.
7. Ibu Marlin Lasena, S.Kom., M.Kom selaku ketua Program Studi jurusan
Sistem Informasi STMIK Ichsan Gorontalo dan juga sebagai pembimbing
pendamping yang telah memberikan saran dan pemikiran untuk menunjang
penelitian ini.
8. Ibu Muliati Badaruddin, S.Kom, MT selaku pembimbing utama yang telah
memberikan banyak saran dan kritikan membangun untuk kesempurnaan
penelitian ini.

vi
9. Bapak Kapolsek Batudaa Pantai yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
10. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan yang ada di STMIK Ichsan Gorontalo
yang tak sempat disebutkan satu persatu atas ilmu yang telah diberikan.
11. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat dan bimbingan moral
maupun materi yang tak terhingga kepada penulis.
12. Teman-teman seangkatan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Semoga segala amal dan perbuatan yang telah diberikan mendapatkan rahmat dan
balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi semua.

Gorontalo, Juli, 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................................... i

PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... ii

PENGESAHAN STATUS SKRIPSI ..................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

ABSTRACT .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

BAB I .................................................................................................................... 14

PENDAHULUAN ................................................................................................ 14

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 14

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 17

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 17

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 17

BAB II ................................................................................................................... 19

LANDASAN TEORI ............................................................................................ 19

2.1 Penelitian Terkait ................................................................................... 19

2.2 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 21

2.2.1 Sistem Informasi ............................................................................. 21

2.2.2 Pengertian Pengaduan ..................................................................... 23

2.2.3 Location Based Service ................................................................... 24

2.2.4 Android ........................................................................................... 25

viii
2.2.5 Fitur dan Arsitektur Android........................................................... 27

2.2.6 Web Service ..................................................................................... 30

2.2.7 Pemrograman Java dan Android Studio IDE .................................. 31

2.2.8 HTML, PHP, Dan MYSQL ............................................................ 33

2.2.9 Unified Modelling Language (UML) .............................................. 35

2.2.10 Pengujian Sistem ............................................................................. 46

2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 51

BAB III ................................................................................................................. 52

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 52

3.1 Gambaran Umum Polsek Batudaa Pantai .............................................. 52

3.2 Struktur Organisasi Polsek Batudaa Pantai ............................................ 54

3.3 Metode Penelitian ................................................................................... 55

3.3.1 Objek Penelitian .............................................................................. 58

3.3.2 Tahap Analisis ................................................................................. 58

BAB IV ................................................................................................................. 61

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM .................................................................... 61

4.1 Analisis Sistem ....................................................................................... 61

4.1.1 Usecase Diagram ............................................................................ 61

4.2 Desain Sistem Secara Umum ................................................................. 63

4.2.1 Activity Diagram ............................................................................. 63

4.2.2 Sequence Diagram .......................................................................... 69

4.2.3 Class Diagram ................................................................................ 74

4.2.4 Desain Input Secara Umum ............................................................ 74

4.2.5 Desain Output Secara Umum .......................................................... 77

4.3 Desain Sistem Secara Terinci ................................................................. 78

ix
4.3.1 Desain Input Secara Terinci ............................................................ 78

4.3.2 Desain Output Secara Terinci ......................................................... 79

4.3.3 Rancangan Database ....................................................................... 80

4.3.4 Design Database ............................................................................. 83

BAB V................................................................................................................... 84

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ................................................. 84

5.1 Deskripsi Kebutuhan Sistem .................................................................. 84

5.2 Tampilan Aplikasi .................................................................................. 84

5.2.1 Desain GUI (Graphic User Interface) Server .................................. 86

5.2.2 Desain GUI (Graphic User Interface) Client .................................. 90

5.3 Pengujian Perangkat Lunak .................................................................... 96

5.3.1 White Box ........................................................................................ 96

5.3.2 Black Box ...................................................................................... 100

5.4 Implementasi Sistem ............................................................................ 103

BAB VI ............................................................................................................... 104

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 104

6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 104

6.2 Saran ..................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 105

LAMPIRAN ........................................................................................................ 108

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1. Skema Web Service ....................................................................... 31


Gambar 2.2.2. Android Studio .............................................................................. 32
Gambar 2.2.3. Use Case [20] ................................................................................ 39
Gambar 2.2.4. Actor [20] ...................................................................................... 40
Gambar 2.2.5. Association Actor dan Use Case [20]............................................ 41
Gambar 2.2.6. Association antara use case [20] ................................................... 41
Gambar 2.2.7. Diagram Alir prosedur Data [24] .................................................. 49
Gambar 2.3.1. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 51
Gambar 3.2.1. Struktur Organisasi Polsek Batudaa Pantai ................................... 54
Gambar 3.3.1. Langkah-langkah R&D. ................................................................ 55
Gambar 4.1.1. Use Case sistem yang berjalan ...................................................... 61
Gambar 4.1.2. Use Case diagram sistem yang diusulkan ..................................... 62
Gambar 4.2.1. Activity Diagram Modul Login ..................................................... 64
Gambar 4.2.2. Activity Diagram Modul Tampil Informasi .................................. 65
Gambar 4.2.3. Activity Diagram Modul Buat Laporan ......................................... 66
Gambar 4.2.4. Activity Diagram Modul Tampil Lokasi ....................................... 67
Gambar 4.2.5. Activity Diagram Modul Cetak Laporan. ...................................... 68
Gambar 4.2.6. Sequence Diagram Proses Login ................................................. 69
Gambar 4.2.7. Sequence Diagram Tampil Informasi ........................................... 70
Gambar 4.2.8. Sequence Diagram Buat Laporan ................................................. 71
Gambar 4.2.9. Sequence Diagram Tampil Lokasi ................................................ 72
Gambar 4.2.10. Sequence Diagram Cetak Laporan .............................................. 73
Gambar 4.2.11. Class Diagram............................................................................. 74
Gambar 4.2.12. Desain Login dan Buat Laporan.................................................. 75
Gambar 4.2.13. Desain Login Website ................................................................. 76
Gambar 4.2.14. Desain Input Data ........................................................................ 76
Gambar 4.2.15. Desain Tampilan Hasil Verifikasi dan Lokasi Pelapor ............... 77
Gambar 4.2.16. Desain Output Laporan Pdf ......................................................... 78
Gambar 4.3.1. Rincian Tampilan Login................................................................ 78

xi
Gambar 4.3.2. Rincian Tampilan Buat Pengaduan ............................................... 79
Gambar 4.3.3. Rincian Tampilan Hasil Verifikasi ................................................ 79
Gambar 4.3.4. Rincian Tampilan Lokasi Pelapor ................................................. 80
Gambar 4.3.5. Design Database ........................................................................... 83
Gambar 5.2.1. Halaman Login ............................................................................. 86
Gambar 5.2.2. Halaman Home .............................................................................. 86
Gambar 5.2.3. Halaman Edit Profil....................................................................... 87
Gambar 5.2.4. Halaman Data Anggota ................................................................. 87
Gambar 5.2.5. Halaman Data Masyarakat ............................................................ 88
Gambar 5.2.6. Halaman Data Pengaduan ............................................................. 88
Gambar 5.2.7. Halaman Data Izin ......................................................................... 89
Gambar 5.2.8. Halaman Data Informasi ............................................................... 89
Gambar 5.2.9. Halaman Splash Screen dan login ................................................. 90
Gambar 5.2.10. Halaman Registrasi dan Home Masyarakat ................................ 91
Gambar 5.2.11. Tampilan Profil dan Tentang....................................................... 92
Gambar 5.2.12. Tampilan Laporan dan Izin ......................................................... 93
Gambar 5.2.13. Tampilan Buat Pengaduan dan Izin ............................................ 94
Gambar 5.2.14. Tampilan Menu Anggota dan Tampil Lokasi ............................. 95
Gambar 5.2.15. Tampilan Web Service Data Pengaduan...................................... 96
Gambar 5.3.1. Flowchart Input Anggota .............................................................. 97
Gambar 5.3.2. Flowgraph Modul Input Anggota ................................................. 98

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1. Daftar Versi Android ........................................................................ 26


Tabel 2.2.2. Simbol Activity Diagram .................................................................. 43
Tabel 2.2.3. Simbol Sequence Diagram................................................................ 45
Tabel 2.2.4. Tipe-tipe Notasi................................................................................. 48
Tabel 4.3.1. Tabel tb_admin ................................................................................. 80
Tabel 4.3.2. Tabel tb_info ..................................................................................... 81
Tabel 4.3.3. Tabel tb_user ..................................................................................... 81
Tabel 4.3.4. Tabel tb_anggota ............................................................................... 81
Tabel 4.3.5. Tabel tb_izin ..................................................................................... 82
Tabel 4.3.6. Tabel tb_lapor ................................................................................... 82
Tabel 5.1.1. Komponen Pendukung ...................................................................... 84
Tabel 5.3.1. Pengujian Blackbox ......................................................................... 101
Tabel 5.3.2. Hasil Pengujian Untuk Smartphone Android ................................. 102

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada saat ini

sangat cepat dan hampir menyeluruh disemua kalangan dan semua bidang.

Penggunaan sistem informasi untuk membantu kinerja organisasi semakin

dibutuhkan dikarenakan informasi sebagai salah satu sumber daya yang penting

dalam manajemen modern. Dengan didukung oleh kecanggihan teknologi

informasi telah memungkinkan pengembangan sistem informasi yang semakin

handal berbasis website ataupun android. Di era sekarang hampir segala bidang

telah memanfaatkan produk dari teknologi informasi. Salah satunya Bidang

Pelayanan Publik [1].

Pelayanan publik pada hakekatnya merupakan kegiatan ataupun rangkaian

kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan setiap warga negara dan penduduk.

Pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut dapat berupa pemenuhan akan barang,

jasa ataupun pelayanan administratif. Hal ini sesuai dengan amanat pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dimana tujuan

didirikannya Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa [2].

Kepolisisan Sektor (Polsek) Batudaa Pantai merupakan unsur pelaksanaan

pemerintah Daerah Kab. Gorontalo dalam memberikanan pelayanan kepada

masyarakat Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu di bidang pelayanan terhadap

masyarakat. Penyelanggaraan yang baik menuntut agar Aparatur Negara Bekerja

14
lebih baik dalam suatu pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan terhadap

masyrakat salah satunya memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam

menyampaikan pendapat maupun keluhan yang mereka alami.

Dalam sebulan Polsek Batudaa Pantai menerima pengaduan dari masyarakat

1 sampai 5 pengaduan saja dikarenakan di daerah tersebut jarang sekali terjadinya

masalah, tidak seperti di perkotaan yang penduduknya sangat padat. Dan selama

ini penanganan pengaduan (keluhan) masyarakat seperti perjudian, pencurian,

pembunuhan, perkelahian dan lain lain, di Kepolisian Sektor Batudaa Pantai

belum maksimal walaupun sudah menerapkan sistem pengaduan, namun sistem

pengaduan masyarakat yang diterapkan masih secara manual dengan

mengharuskan masyarakat mendatangi instansi terkait. Dengan sistem pengaduan

manual akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya karena masyarakat Kec.

Batudaa Pantai dan kec. Biluhu harus datang pada Kepolisian Sektor Batudaa

Pantai dengan menemuhi petugas administrasi kemudian akan dilakukan

pendataan tentang pengaduan yang ingin disampaikan. Setelah menerima

pengaduan, bagian petugas administasi juga masih belum maksimal dalam

mengelola pengaduan salah satunya pembuatan laporan pengaduan karena harus

mencatat setiap aduan dan melakukan pendataan sebagai dokumentasi dalam

pelaporan pengaduan dari masyarakat kemudian akan membuat laporan

pengaduan yang akan diserahkan pada bidang yang dituju untuk di tindak lanjuti

pengaduan tersebut. Sehingga dengan sistem pengaduan seperti itu hasil yang

didapatkan memerlukan waktu yang lama dan dapat terjadinya kesalahan petugas

15
(Human Error) administrasi karena kelalaianya menyebabkan pengaduan tersebut

tidak dapat diproses atau di tindak lanjuti.

Oleh Karena itu, dengan semakin maju dan canggihnya perkembangan

teknologi saat ini, salah satu penerapan teknologi sistem informasi berupa aplikasi

dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang tepat untuk membantu pihak Kepolisisan

Sektor Batudaa Pantai dalam menerapkan pelayanan pengaduan masyarakat

menjadi lebih baik serta mempermudah pembuatan surat izin di polsek.

Pemanfaatan aplikasi dengan dasar kecanggihan komputer, Kepolisian Sektor

Batudaa Pantai dapat menerapkan sebuah sistem informasi layanan pengaduan

masyarakat yang dapat diakses kapan dan dimana saja maupun dapat

menampilkan informasi layanan-layanan yang tersedia pada Kepolisian Sektor

Batudaa Pantai oleh Masrayakat Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu dibuat sebuah sistem berbasis

android yang dapat diakses dimana saja, kapan saja dan lebih praktis digunakan

oleh masyarakat Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu. Sistem ini diharapkan

mampu memberikan suatu media komunikasi antara masyarakat dan Kepolisian

Sektor Batudaa Pantai dalam penginformasian layanan maupun adanya aduan atau

keluhan serta membantu pengurusan sirat izin oleh Masyarakat Kec. Batudaa

Pantai dan Kec. Biluhu tanpa perlu harus datang ke Kepolisian Sektor Batudaa

Pantai”.

16
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah berdasarkan latar belakang yaitu maka perumusan

masalah yang didapat adalah sebagai berikut: “Belum Adanya Sistem Tentang

Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin Pada Polsek Batudaa Pantai Di

Wilayah Kec. Batudaa Pantai Dan Kec. Biluhu Berbasis Android”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang sudah dijelaskan,

maka tujuan penelitian ini membuat sistem informasi yang dapat membantu

masyarakat kec. Batudaa pantai dan kec. Biluhu dalam menyampaikan pengaduan

tanpa harus datang di Polsek dan serta memudahkan pembuatan surat izin di

Polsek Batudaa Pantai.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Pengembangan Ilmu

Di harapkan penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran dan dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan komputer, khususnya Sistem Informasi

Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin Pada Polsek Batudaa

Pantai Wilayah Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu Kabupaten Gorontalo

Berbasis Android.

2. Praktisi

Di harapkan bisa menjadi bahan masukan untuk semua pihak dan bisa

memberikan kontribusi sehingga dapat menjadi masukan terkait dengan

Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin Pada

17
Polsek Batudaa Pantai Wilayah Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu

Kabupaten Gorontalo Berbasis Android.

3. Peneliti

Di harapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat khususnya

pengembangan ilmu bidang Komputer sehingga dapat menerapkanya dalam

sistem yang lebih besar.

18
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terkait

Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin Pada

Polsek Batudaa Pantai Wilayah Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu Kabupaten

Gorontalo Berbasis Android belum pernah dilakukan, namun ada beberapa

penelitian yang menjadi rujukan penulis terkait Sistem Informasi Pengaduan,

yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Oktafiani [3], dengan judul Sistem Informasi

Pengaduan Kekerasan Anak dan Perempuan Berbasis Web. Peneliitian ini

bertujuan untuk memberi gambaran tentang pengertian penginputan data

online, cara memulai menginput data pengaduan online, dan berbagai

macam penginputan online yang bisa dilakukan. Sistem dirancang dengan

metode waterfall, sedangkan pemodelan sistem menggunakan Diagram

Arus Data atau DAD. Hasil penelitian yaitu sistem informasi pengaduan

yang sangat membantu pengguna maupun admin agar mendapatkan

informasi-informasi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir.

Tidak hanya itu admin tidak perlu lagi mencari data-data kekerasan ke

kepolisian terdekat karena pengguna sistem telah di beri kebesan untuk

mengadukan kekerasan yang terjadi pada dirinya melalui sistem tersebut.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rohmatun [4], Ida Widihastuti dan

Muhammad Khosyi’in dengan judul Pengembangan Sistem Informasi

19
Pengaduan Masyarakat Kabupaten Jepara Berbasis Web, menjelaskan

bahwa Masyarakat cenderung mencari informasi dan berkomunikasi melalui

perangkat seluler daripada berkomunikasi secara langsung. Diperlukan

sarana yang mudah bagi orangorang untuk mengeluh tentang masalah dan

pemerintah untuk menanggapi keluhan dan mengevaluasi pemerintah.

Penulis memberikan solusi untuk pembuatan sistem informasi pengaduan

berbasis web di Jepara yang menghubungkan masyarakat dengan

pemerintah. Sistem dapat dibuka melalui perangkat seluler atau komputer

yang dibuat menggunakan pemrograman PHP dan database MySql sebagai

penyimpanan data.

3. Penelitian yang di lakukan oleh Anofrizen [5] dengan judul Sistem

Informasi Pengaaduan Masyarakat Program Keluarga Harapan Kota

Pekanbaru, menjelaskan Metode pengembangan sistem yang digunakan

adalah metode pengembangan sistem Agile dan untuk perancangan dalam

penelitian ini menggunakan UML, perancangan interface hingga

pengkodingan menggunakan PHP, hingga sampai pada tahap pengujian

fungsional sistem menggunakan blackbox testing. Berdasarkan hasil uji

blackbox sistem ini dapat digunakan dengan baik. Sistem ini bisa dijalankan

sesuai dengan yang diharapkan sebagai masukan bagi Dinsoskam Kota

Pekanbaru dalam melakukan pengelolaan pengaduan PKH berbasis web.

Ketiga Penelitian di atas masing-masing merupakan perancangan sistem

informasi pengaduan. Yang membedakan dengan penelitian dari penulis adalah

metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development. Selain itu,

20
keunggulan pada aplikasi user yang akan dibuat dalam bentuk android dan

memanfaatkan tracking location untuk mengetahui titik lokasi pelapor saat

menggunakan aplikasi. Selain itu terdapat tambahan fitur permohonan surat izin

pada Polsek sehingga memudahkan pencetakan surat izin. Aplikasi akan dibuat

menggunakan Tools Android Studio 4.1.1 bahasa pemograman Java dan Tools

Sublime Text bahasa pemrograman Php serta penyimpanan data menggunakan

Database Mysql.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah

sistem terdapat sebuah elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai

tujuan yang sama maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari

sistem [6]. Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang memiliki makna atau

arti. data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam

menghasilkan informasi [7].

Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mengelolah data menjadi

informasi yang berguna [7].

Menurut Anggraeni [8], fungsi sistem informasi adalah sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan aksesibilitas data yang ada secara efektif dan efisien

kepada pengguna, tanpa dengan perantara sistem informasi.

21
2) Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

sistem.

3) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan

sistem informasi secara kritis.

4) Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem

informasi.

5) Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.

6) Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

7) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Adapun komponen-komponen dari sistem informasi menurut Anggraeni

[8] adalah sebagai berikut:

1) Komponen input, adalah data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2) Komponen model, adalah kombinasi prosedur, logika dan model

matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3) Komponen output, adalah hasil informasi yang berkualitas dan

dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua

pemakai sistem.

4) Komponen teknologi, adalah alat dalam sistem informasi, teknologi

digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau

pengendalian sistem.

22
5) Komponen basis data, adalah kumpulan data yang saling berhubungan

yang tersimpan dalam komputer dengan menggunakan software database.

6) Komponen control, adalah komponen yang mengendalikan gangguan

terhadap sistem informasi.

Menurut Anggraeni [8], ciri-ciri sistem adalah sebagai berikut:

1) Baru, adalah informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi

penerima

2) Tambahan, adalah informasi dapat diperbarui atau memberikan tambahan

terhadap informasi yang sebelumnya telah ada

3) Kolektif, adalah informasi yang dapat menjadi suatu koreksi dari informasi

yang salah sebelumnya

4) Penegas, adalah informasi yang dapat mempertegas informasi yang telah

ada.

2.2.2 Pengertian Pengaduan

Baik pengaduan maupun laporan keduanya sama-sama mengandung arti

”pemberitahuan” seseorang kepada pejabat yang berwenang menerima laporan

dan pengaduan. Pada laporan, pemberitahuan bersifat umum melibatkan seluruh

jenis tindak pidana, sedangkan pengaduan adalah pemberitahuan seseorang

kepada pejabat yang berwenang tentang tindak pidana aduan. Sekarang ini masih

banyak keluhan masyarakat yang merasa laporan/pengaduannya dipermainkan.

Sehingga timbul rasa apatis yang luas dalam kehidupan masyarakat atas praktik

penegakan hukum kita. Akibatnya timbul kejengkelan dengan membiarkan tindak

pidana yang dialaminya berlalu begitu saja [9].

23
2.2.3 Location Based Service

Location Based Services adalah aplikasi yang bergantung pada lokasi

tertentu dan didefinisikan pula sebagai layanan informasi dengan memanfaatkan

teknologi untuk mengetahui posisi sesuatu. Layanan berbasis lokasi menggunakan

teknologi Positioning System, teknologi ini memungkinkan para pengguna dapat

memperoleh informasi lokasi sesuai dengan kebutuhannya.

Location Based Service termasuk dalam kategori teknologi yang sama

dengan Geographic Information System (GIS), dan aplikasi dikenal dengan

teknologi Geospatial. Teknologi ini terdiri ata perangkat untuk mengumpulkan,

menyimpan, menganalisa dan mendistribusikan data yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna terhadap sistem koordinat bumi. Layanan ini menjadi sangat

penting bagi penggunanya karena mampu menghubungkan antara lokasi

geographic informasi terhadap lokasi penggunnanya, hal ini sangat mendukung

era mobilitas seperti pada masa ini. Keberadaan aplikasi LBS merupakan hasil

penggabungan dari tiga buah teknologi yaitu “New Information and

Communication Technologies (NICTS)”, “Internet”, dan “GIS” dengan

menggunakan database spasial. Teknologi LBS ini terdiri atas perangkat-

perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan

mendistribusikan data dan informasi pada berdasarkan sistem koordinat geografis

bumi secara real-time. Identifikasi kordinat pengguna memungkinkan aplikasi

LBS untuk menyediakan layanan bagi pengguna perangkat mobile. Untuk

memungkinkan layanan LBS tersebut, dibutuhkan empat elemen besar untuk

mentransmisikan informasi spesifik kepada penggunanya [11].

24
Location Based Service yang menjadi salah satu fitur dalam reminder

system ini memiliki pengertian yaitu layanan informasi yang dapat diakses

menggunakan piranti mobile melalui jaringan Internet dan seluler serta

memanfaatkan kemampuan penunjuk lokasi pada piranti mobile. LBS dibagi dua

[11] yaitu:

1) Proccess location data in a server and deliver results to the device, proses

lokalisasi datanya di server dan terus hasilnya dikirim ke perangkatnya.

2) Obtain location data for a device application that uses it directly,

memperoleh lokasi data dari perangkatnya langsung.

2.2.4 Android

Android merupakan sistem operasi yang banyak digunakan pada perangkat

bergerak yang dewasa ini sangat terkenal dan popular pada ponsel cerdas.

Android juga merupakan platform pemrograman yang dikembangkan oleh google

untu ponsel cerdas dan perangkat seluler lainnya, misalnya tablet. Android bisa

berjalan di beberapa macam perangkat yang dikembangkan oleh banyak vendor

ponsel cerdas yang berbeda. Android menyertakan paket pengembangan

perangkat lunak untuk penulisan kode asli dan perakitan modul perangkat lunak

dalam membuat aplikasi bagi pengembang android [12].

Android pertama kali dikembangkan oleh perusahaan kecil di Silicon

Valley yang bernama Android Inc. Pada tahun 2005, sistem operasi tersebut

diambil alih oleh google dan menjadikan sistem operasi tersebut bersifat open

source sehingga siapapun dapat menggunakannya dengan gratis, termasuk

penggunaan kode sumber yang digunakan dalam pengembangan sistem operasi

25
tersebut [12]. Sejak awal rilis versi android pertama yang tidak memiliki nama

pada tanggal 23 september 2009 sampai saat ini, android terus berkembang dan

versi baru telah bermunculan. Adapun versi android dapat dilihat pada table 1

berikut [12]:

Tabel 2.2.1. Daftar Versi Android


No Versi Nama Tanggal Rilis Level API
1 1.0 N/A 23 September 2008 1
2 1.1 N/A 9 Feberuari 2009 2
3 1.5 Cupcake 27 April 2009 3
4 1.6 Donut 15 September 2009 4
5 2.0 - 2.1 Eclair 26 Oktober 2009 5-7
6 2.2 - 2.2.3 Froyo 20 Mei 2010 8
7 2.3 - 2.3.7 Gingerbread 6 Desember 2010 9 - 10
8 3.0 - 3.26 Honeycomb 22 Februari 2011 11 - 13
9 4.0 - 4.0.4 Ice Cream Sandwich 18 Oktober 2011 14 - 15
10 4.1 - 4.3.1 Jelly Bean 9 Juli 2012 16 - 18
11 4.4 - 4.4.4 Kitkat 31 Oktober 2013 19 - 20
12 5.0 - 5.1.1 Lolipop 12 November 2014 21 - 22
13 6.0 - 6.0.1 Marshmallow 5 Oktober 2015 23
14 7.0 Nougat 22 Agustus 2016 24
15 8.0 Oreo 21 Maret 2017 27
16 9.0 Pie 6 Agustus 2018 28
17 10.0 Q 13 Maret 2019 29
18 11.0 8 September 2020 30
19 12.0 Go Edition 19 Oktober 2021 31

Penelitian ini akan di uji coba pada android versi minimal 8.0 Oreo. Uji

coba program dilakukan di sistem operasi ini karena versi ini telah banyak

pembaharuan fitur dan fungsi sistem operasi baik itu dari software dan hardware

dari versi – versi sebelumnya. Pembaruan pada sistem operasi versi 8.0 Oreo yaitu

26
background limit sehingga meminimalisir penggunaan aplikasi di latar belakang,

auto-fill salah satu fungsinya untuk menyimpan username saat diketik, picture-in-

picture agar kita bisa menonton video sambal membuka aplikasi lainnya, dan

beberapa fungsi lainnya. Dengan penggunaan sistem operasi versi 8.0 Ore odapat

menjadikan kinerja aplikasi menjadi lebih maksimal.

2.2.5 Fitur dan Arsitektur Android

Google Fitur hardware yang tersedia pada Android adalah [13]:

1. Touch screen, android memiliki fitur layer sentuh yang memberikan

beberapa kemungkina bagi pengguna untuk berinteraksi dengan

aplikasi dengan menggunakan jari.

2. GPS, sistem operasi android mendukung GPS yang memungkinkan

developer untuk mengakses lokasi pengguna.

3. Accelerometer, yaitu perangkat yang digunakan untuk mengukur

percepatan. Accelerometer dapat memberitahukan apabila suatu

perangkat android bergerak, terguncang atau posisinya berbalik arah.

4. Gyroscope, merupakan perangkat yang dapat mengukur atau

mempertahankan orientasi dengan prinsip ketetapan momentum sudut,

alat ini bekerjasama denga accelerometer. Pada gyroscope terdapat

gyro sensor untuk menentukan orientasi gerak dengan bertumpu pada

roda atau cakram yang berrotasi dengan cepat pada sumbu. Gyro

sensor sendiri memiliki fungsi untuk mendeteksi gerakan sesuai

gravitasi, atau dengan kata lain mendeteksi gerakan pengguna.

27
5. SD Card, android memiliki fitur yang memungkinkan pengguna atau

aplikasi untuk mengakses (menyimpan atau membuka) file pada sd

card. SD CARD merupakan media penyimpanan medium yang

digunakan perangkat android dan beberapa perangkat mobile lain non-

android sebagai media penyimpanan.

Fitur perangkat lunak yang dapat digunakan pada android yaitu [13]:

1. Internet, kemampuan akses internet pada android memberikan banyak

keunggulan. Berbagai informasi secara real time dapat diperoleh secara

mudah dengan internet.

2. Audio dan Video Support, sistem operasi android memungkinkan

developer menyertakan audio dan video dalam aplikasi dengan mudah.

3. Contact, android memungkinkan akses ke kontak yang tersimpan pada

perangkat android. Developer dapat menggunakan fitur ini untuk

menampilkan kontak dengan cara baru yang berbeda.

4. Security, android memungkinkan aplikasi untuk melakukan banyak hal,

akan tetapi android juga menyiapkan mekanisme keamanan berupa izin

atau pemission berkaitan dengan beberapa tugas.

5. Google API, developer dapat mengintegrasikan peta (map) ke dalam

suatu aplikasi dengan Maps API yang mengandung Maps Widget yaitu

menampilkan suatu lokasi di peta, mendapatkan panduan navigasi, dan

komunikasi data antara aplikasi dengan clouds.

Komponen Arsitektur Android adalah sebagai berikut [13]:

1. Aplikasi

28
Aplikasi merupakan puncak dari diagram arsitektur Android, dimana

kita berhubungan dengan aplikasi saja.

2. Java API Framework

Semua fitur android tersedia untuk pengembang melalui antarmuka

pemrograman aplikasi.

a. Sistem tampilan digunakan membangun UI Aplikasi, termasuk

daftar, tombol dan menu.

b. Pengelola Referensi, digunakan untuk mengakses sumber daya non

kode, seperti string, grafik, dan file layout.

c. Pengelola Notifikasi, digunakan untuk menampilkan peringatan

khusus di bilah status.

d. Pengelola Aktivitas, yang mengelola daur hidup aplikasi.

e. Penyedia Materi, yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses

data dari aplikasi lain.

f. Semua API kerangka kerja yang digunakan aplikasi sistem

android.

3. Library dan Android Runtime

Setiap aplikasi berjalan pada prosesnya sendiri dan dengan instance

android runtime sendiri, yang memungkinkan bebrapa mesin sekaligus

virtual pada perangkat bermemori rendah. Android juga menyertakan

rangkaian library waktu proses inti yang menyediakan Sebagian besar

fungsionalitas pemrograman java, termasuk bebrapa fitur Bahasa java

8 yang digunakan framework java API.

29
4. Hardware Abstraction Layer (HAL)

Lapisan ini menyediakan antarmuka standar yang menunjukkan

kemampuan perangkat keras di perangkat ke kerangka kerja java API

yang lebih tinggi. HAL terdiri atas beberapa modul Pustaka, masing-

masing mengimplementasikan antarmuka untuk komponen perangkat

keras tertentu, seperti modul kamera atau bluetooth.

5. Linux Kernel

Fondasi platform android adalah Linux Karnel. Lapisan diatas

mengandalkan Kernel linux untuk fungsionalitas pokok, seperti

threading dan manajemen memori tingkat rendah. Kernel linux

memungkinkan android memanfaatkan fitur keamanan utama dan

memungkinkan produsen perangkat mengembangkan driver perangkat

keras untuk kernel yang cukup dikenal

2.2.6 Web Service

Web service merupakan kumpulan suatu layanan berbasis web dengan

menggunakan jaringan protokol HTTP, layanan tersebut dapat diakses dan

dimanfaatkan oleh pengguna dengan bahasa pemrograman, arsitektur dan sistem

operasi yang berbeda (interoperability). Web service harus bersifat stateless,

sehingga dapat dibaca dan di akses multi-platform. Arsitektur pada web service

dapat dibangun menggunakan Simple Object Access Protocol (SOAP) atau

REpresentational State Transfer (REST), sementara service tersebut

direpresentasikan dalam bentuk format teks, JSON atau XML. Pada umumnya

30
formatnya menggunakan JSON dan XML [14]. Berikut gambar skema web

service:

Gambar 2.2.1. Skema Web Service


Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa web service ternyata sangat

berbeda dengan website. Perbedaan yang paling terlihat adalah website dibuat

untuk memiliki tampilan (user interface) yang bagus, sedangkan web service tidak

memiliki tampilan (user interface). Hal ini dikarenakan web service tidak dibuat

untuk berinteraksi langsung dengan user. Web service hanya akan menyediakan

service atau layanan. Layanan tersebut yang akan di gunakan atau dipanggil oleh

aplikasi lainnya. Dengan demikian yang akan menjadi interface adalah aplikasi

yang memanggil bukan web service itu sendiri.

2.2.7 Pemrograman Java dan Android Studio IDE

2.2.7.1 Pemrograman Java

JAVA adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai

komputer termasuk telepon genggam (Cellular). Bahasa ini awalnya dibuat oleh

James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan

bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi

31
sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek

yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal [15].

Karena framework android ditulis dengan bahasa pemrograman java, maka untuk

dapat merancang aplikasi berbasis android kita wajib untuk mengetahui bahasa

pemrograman java terlebih dahulu.

2.2.7.2 Android Studio IDE (Integerated Development Environment)

Android studio adalah platform IDE (Integrated Development Enviroment)

resmi untuk pengembangan aplikasi android dan bersifat open source atau gratis.

Peluncuran android studio diumumkan oleh google pada 16 mei 2013 pada event

Google I/O Conference untuk tahun 2013. Android studio menggantikan eclipse

sebagai IDE resmi untuk mengembangkan aplikasi android [16].

Gambar 2.2.2. Android Studio

Beberapa fitur yang didukung oleh android studio adalah sebagai berikut:

1. Berbasis Gradle.

2. Android-spesifik refactoring dan perbaikan yang cepat.

3. Tool Lint untuk menangkap kinerja, kegunaan, versi kompatibilitas dan

masalah lainnya.

32
4. ProGuard dan app-signature.

5. Wizard untuk design dan membuat komponen-komponen umum Sebuah

layout editor yang memungkinkan untuk drag-and-drop komponen UI,

pratinjau layout pada beberapa konfigurasi layar, dan banyak lagi.

6. Built-in dukungan untuk Google Cloud platform, sehingga mudah untuk

mengintegrasikan Google Cloud Messaging dan App Engine sebagai

komponen server-side.

2.2.8 HTML, PHP, Dan MYSQL

2.2.8.1 HTML

HTML merupakan singkatan dari HyperText Markup Language. Disebut

hypertext karena didalam script HTML kita bisa membuat teks menjadi link yang

dapat berpindah dari halaman satu ke halaman lainnya dengan meng-klik teks

tersebut. Teks yang ber-link inilah yang dinamakan hypertext [17]. Selanjutnya

disebut markup language karena script html menggunakan tanda (dalam bahasa

inggris disebut mark) untuk menandai bagian-bagian dari teks agar teks itu

memiliki tampilan/ fungsi tertentu.

2.2.8.2 PHP

PHP berasal dari kata Hypertext Preprocessor, yaitu Bahasa pemrograman

universal untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan

bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP sebagai sekumpulan skrip atau

Bahasa program memiliki fungsi utama yaitu mampu mengumpulkan dan

mengevaluasi hasil survei atau bentuk apapun ke server database dan pada tahap

selanjutnya akan menciptakan efek beruntun PHP ini berupa Tindakan dari skrip

33
lain yang akan melakukan komunikasi dengan database, mengumpulkan dan

mengelompokkan informasi, kemudian menampilkannya pada saat ada tamu

website memerlukannya (menampilkan informasi sesuai permintaan user) [18].

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk

membuat website yang bersifat server-side scripting. PHP bersifat dinamis. PHP

dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi seperti Windows, Linux,

dan Mac Os. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain,

seperti Microsoft ISS, Caudium, dan PWS. PHP dapat memanfaatkan database

untuk menghasilkan halaman web yang dinamis [19].

Dapat disimpulkan bahwa PHP sebuah bahasa scriping yang ditempelkan

dengan HTML (Hyper Text Markup Language) dan ditempatkan dalam server lalu

diproses di server, yang mampu mendukung fasilitas data base dan bisa berjalan

di berbagai sistem informasi.

2.2.8.3 MYSQL

Pada perkembangannya, MYSQL disebut juga SQL yang merupakan

singkatan dari Structured Query Languange. SQL merupakan bahasa terstruktur

yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan

oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MYSQL

adalah sebiah sistem manajemen database yang setbersifat open source [19].

MYSQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational.

Artinya, data yang dikelola dalam database yang akan diletakkan pada beberapa

tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan jauh lebih cepat. MYSQL dapat

34
digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang

sangat besar [19].

SQL juga dapat diartikan sebagai antar muka standar untuk sistem

manajemen relasional, termasuk sistem yang beroperasi pada komputer pribadi.

SQL memungkinkan seorang pengguna untuk mengetahui dimana lokasinya, atau

bagaimana informasi tersebut disusun. SQL lebih mudah digunakan dibandingkan

dengan bahasa pemrograman, tetapi rumit dibandingkan software lembar kerja

dan pengolah data. Sebuah pernyataan SQL yang sederhana daoat menghasilkan

set permintaan untuk informasi yang tersimpan pada komputer yang berbeda

diberbagai lokasi yang tersebar, sehingga membutuhkan waktu dan sumber daya

komputasi yang banyak. SQLinte dapat digunakan untuk ivestigasi interaktif, atau

pembuatan laporan ad hoc atau disisipkan dalam program aplikasi [19].

2.2.9 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) merupakan satu kumpulan konvensi

pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah

sistem software yang terkait dengan objek. UML adalah sebuah Bahasa

pemodelan yang telah menjadi standar dalam industry software untuk visualisasi,

merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Bahasa pemodelan

UML lebih cocok untuk pembuatan perangkat lunka dalam Bahasa pemrograman

berorientasi objek (C++, java, VB.Net), namun demikian tetap dapat digunakan

pada Bahasa pemrograman prosedural [20].

Pemodelan menggunakan Unified Modelling Language merupakan metode

pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan

35
menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian

struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan

data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML

menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi 5 perspektif berbeda untuk

memodelkan suatu sistem seperti satu set blueprint yang digunakan untuk

membangun sebuah rumah. Berikut ini penjelasan mengenai berbagai diagram

UML serta tujuannya [20]:

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem,

sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis

mendefinisikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa

pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara

naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-

langkah dari setiap interaksi.

2. Model Use Case Diagram

UML menawarkan dua diagram untuk memodelkan dua struktur statis sistem

informasi, yaitu:

a. Class Diagram: menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini

menunjukkan class object yang Menyusun sistem dan juga hubungan antara

class object tersebut.

b. Object Diagram: serupa dengan class diagram, tetapi object diagram

memodelkan instance object actual dengan menunjukkan nilai-nilai saat ini

dari attribut instance. Object diagram menyajikan snapshot/ potret tentang

36
objek sistem pada point waktu tertentu. Diagram ini tidak digunakan sesering

class diagram, tetapi saat digunakan dapat membantu seorang developer

memahami struktur sistem secara lebih baik.

3. Diagram Interaksi

Diagram interaksi memodelkan sebuah interaksi, terdiri dari satu set objek,

hubungan-hubungannya, dan pesan yang terkirim di antara objek. Model diagram

ini memodelkan behavior (kelakuan) sistem yang dinamis dan UML memiliki dua

diagram untuk tujuan ini:

a. Diagram Rangkaian/ Sequence Diagram: secara grafis menggambarkan

bagaiman objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada

sekuensi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan

bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensi

atau timing apa.

b. Diagram Kolaborasi/ Collaboration Diagram: serupa dengan diagram

rangkaian/ Sequence Diagram, tetapi tidak fokus pada timing atau sekuensi

pesan. Diagram ini justru menggambarkan interaksi (atau kolaborasi) antara

objek dalam sebuah format jaringan.

Diagram rangkaian maupun diagram kolaborasi merupakan isomorphic

artinya kita dapat mengubah dari satu diagram ke diagram lain.

4. Diagram State/ State Diagram

UML memiliki sebuah diagram untuk memodelkan behavior objek khusus

yang kompleks (statechart) dan sebuah diagram untuk memodelkan behavior dari

sebuah use case atau sebuah metode, yaitu:

37
a. Diagram Statechart: digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus

yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai

keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang

menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain.

b. Diagram Aktivitas/ Activity Diagram: secara grafis digunakan untuk

menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use

case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang

akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari

action tersebut.

5. Diagram Implementasi

Diagram implementasi juga memodelkan struktur sistem informasi, yaitu:

a. Diagram komponen/ Component Diagram: digunakan untuk menggambarkan

organisasi atau ketergantungan komponen-komponen software sistem.

Komponen diagram dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode

pemrograman dibagi menjadi modul-modul (atau komponen).

b. Diagram penguraian/ Deployment: digunakan untuk mendeskripsikan

arsitektur fisik dalam istilah node untuk hardware dan software dalam

sistem. Diagram ini menggambarkan konfigurasi komponen-komponen

software real-time, prosesor, dan peralatan yang membentuk arsitektur

sistem.

2.2.9.1 Use Case View

Use case view dapat dipresentasikan dengan urutan yang sederhana, dan

akan mudah dipahami oleh para konsumen. Use case view adalah layanan atau

38
juga fungsi yang ada pada sistem untuk para penggunanya [20]. Sedangkan untuk

menggambarkan behavior dari sistem disebut dengan Use Case Diagram. Use

case Diagram adalah gambaran efek fungsionalitas yang diharapkan oleh sistem.

Komponen ini pastinya sangat membantu ketika sedang menyusun kebutuhan

pada sebuah sistem, kemudian mengkomunikasikan rancangan aplikasi tersebut

pada konsumen, dan juga merancang test case untuk berbagai fiture yang ada di

sistem [20]. Adapun konsep utama Use Case View digambarkan sebagai berikut

[20]:

a. Use Case

Use case adalah gambaran fungsional sistem yang akan dibuat, agar

pengguna lebih mengerti penggunaan sistem. Use case dapat dilingkupi dengan

batasan sistem yang diberi label nama sistem. Use case adalah sesuatu yang

menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal. Use case

dibuat berdasar keperluan aktor, merupakan “apa” yang dikerjakan sistem, bukan

“bagaimana” sistem mengerjakannya. Use case biasanya menggunakan kata kerja.

Nama use case tidak boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada dua use

case yang memiliki nama yang sama.

Use Case

Gambar 2.2.3. Use Case [20]


b. Actor

Actor menggambarkan seseorang yang berineraksi dengan sistem, dimana

hanya bisa menginputkan informasi dan menerima informasi dari sistem dan tidak

39
memegang kendali pada use case. Actor menggambarkan orang, system atau

external entitas/ stakeholder yang menyediakan atau menerima informasi dari

system. Actor menggambarkan sebuah tugas/ peran dan bukannya posisi sebuah

jabatan. Actor adalah eksternal terhadap sistem, tidak boleh ada komunikasi

langsung antar actor. Actor berinteraksi dengan sistem, sehingga actor hanya bisa

memanfaatkan fungsi yang disediakan sistem, termasuk fungsi aplikasi dan

pemeliharaan.

Gambar 2.2.4. Actor [20]

c. Association

Association menghubungkan link antar element, tapi tidak menggambarkan

aliran data/ informasi. Association digunakan untuk menggambarkan bagaiman

actor terlibat dalam use case. Ada 4 jenis relasi association yang bisa timbul pada

use case diagram [20]:

1. Association antara actor dan use case: ujung panah pada association antara

actor dan use case mengindikasikan siapa/apa yang menerima interaksi dan

bukannya mengindikasikan aliran data. Sebaiknya gunakan gari tanpa panah

untuk association antara actor dan use case. Association antara actor dan use

case yang menggunakan panah terbuka untuk mengindikasikan bila actor

berinteraksi secara pasif dengan system, seperti gambar berikut [20]:

40
Gambar 2.2.5. Association Actor dan Use Case [20]

2. Association antara use case

<<include>> termasuk didalam use case lain (required) atau (diharuskan).

a) Pemanggilan use case oleh use case lain, contohnya adalah pemanggilan

sebuah fungsi program.

b) Tanda panah terbuka harus terarah ke sub use case.

c) Gambarkan association include secara horizontal.

<<extend>> perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi.

a) Kurangi penggunaan association extend ini, terlalu banyak pemakaian

association ini membuat diagram sulit dipahami.

b) Tanda panah terbuka harus terarah ke parent atau base use case.

c) Gambarkan association extend secara vertical.

<<include>> <<extend>>

Gambar 2.2.6. Association antara use case [20]

3. Generalization/ Inheritance antara use case: digambarkan dengan sebuah

garis berpanah tertutup pada salah satu ujungnya yang menunjukkan lebih

umum. digambarkan secara vertical dengan inheriting use case dibawah base

atau parent use case.

4. Generalization/ Inheritance antara actor: digambarkan secara vertical

dengan inheriting actor dibawah base atau parent use case.

d. Generalization

41
Generalization adalah sebuah elemen yang menjadi spesialisasi dari elemen

yang lain.

e. Dependency

Dependency merupakan sebuah elemen yang bergantung beberapa cara

kepada elemen lainnya.

f. Aggregation

Aggregation merupakan bentuk association yang dimana sebuah elmen berisi

elemen lainnya.

g. Tipe Relasi/ Stereotype

Tipe Relasi/ Stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:

1. <<include>>, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event

dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari

use case lainnya.

2. <<extend>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu

seperti menggerakkan alarm.

3. <<communication>>, mungkin ditambahkan untuk assosiasi yang

menunjukkan asosiasinya adalah communicates association. Ini

merupakan pilhan selama asosiasi hanya tipe relationship yang

dibolehkan antara actor dan use case.

2.2.9.2 Activity View

Diagram aktivitas menunjukkan aliran control prosedural antara dua atau

lebih banyak objek kelas saat memproses suatu kegiatan. Diagram aktivitas

dapat berupa model yang digunakan untuk memodelkan proses bisnis tingkat

42
yang lebih tinggi pada tingkat unit bisnis, atau untuk memodelkan tindakan

kelas internal tingkat rendah. Untuk dapat membangun activity diagram yang

baik, berikut proses yang unggul untuk membangun activity diagram [20]:

1. Tambahkan poin awal dan akhir pada sebuah use case

2. Tambahkan sebuah kegiatan untuk tiap langkah utama pada use case

(atau tiap langkah utama setiap pelaku yang menginisialisasi)

3. Tambahkan transsisi dari setiap kegiatan lain, poin keputusan, atau poin

akhir

4. Tambahkan bar sinkronisasi dimana kegiatan dilakukan secara parallel.

Tabel 2.2.2. Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan
Start Point

End Point

Activities

Fork (Percabangan)

Join (Penggabungan)

43
Simbol Keterangan
Decision

Sumber: Kusnadi [20].

2.2.9.3 Interaction View

Fokus diagram interaksi adalah pada komunikasi antar garis hidup dalam

berbagai format yaitu: pemanggilan meted, pengiriman sinyal, pembentukan

instance, penghapusan objek, dan sebagainya, kesemuanya disebut pesan.

Suatu pesan menspesifikasikan jenis komusikasi, pengirim dan penerimanya.

Pesan yang sering digunakan biasanya berbentuk pemanggilan suatu metode

antra dua objek. Jika pesan mengindikasikan suatu pemanggilan metode dalam

sintaks pesan. Parameter-parameter itu harus salah satu dari:

1. Atribut dari objek pengiriman

2. Konstanta

3. Nilai simbolis

4. Parameter eksplisit dari penutup interaksi

5. Atribut kelas pemilik penutup interaksi [20].

44
Tabel 2.2.3. Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan
Menggambarkan orang yang sedang
berinteraksi dengan sistem

Aktor

Boundary Class Menggambarkan sebuah penggambaran


dari form

Controll Class Menggambarkan penghubung antara


boundary dengan table

Entity Class Menggambarkan hubungan kegiatan yang


akan dilakukan

A focus of & a life line Menggambarkan tempat mulai dan


berakhirnya sebuah message

45
Simbol Keterangan
Message menggambarkan pengiriman pesan

Sumber: Kusnadi (2019).

2.2.10 Pengujian Sistem

2.2.10.1 WhiteBox

White box testing [21] adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan

terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program

secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.

Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk

untuk mendapatkan program yang benar secara 100%. Pengujian white box

dilakukan untuk beberapa hal yaitu:

a) Untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunak secara internal.

b) Untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang

dirancang.

Adapun pelaksanaan pengujian white box untuk mencapai beberapa hal yaitu:

a) Menjamim seluruh independent path dieksekusi paling sedikit satu kali.

Independent path adalah jalur dalam program yang menunjukkan paling

sedikit satu kumpulan proses ataupun kondisi baru.

b) Menjalani logical decision pada sisi dan false.

c) Mengeksekusi pengulangan (looping) dalam batas-batas yang ditentukan.

46
d) Menguji struktur data internal:

1. Komponen Dalam Pengujian White Box

a. Uji Coba Basis Path

Teknik Basis Path merupakan salah satu teknik Pengujian White Box yang

pertama kali dikemukakan oleh Tom McCabe. Teknik ini memungkinkan penguji

untuk mengukur kompleksitas logika dari rancangan prosedural. Skenario uji coba

yang dibuat untuk menguji Teknik Basis Path ini dijamin akan mengeksekusi

setiap statement dari aplikasi yang diujikan setidaknya satu kali saat tahap

pengujian [22].

b. Cyclomatic Complexity

Cyclomatic complexity adalah metrik software yang menyediakan ukuran

kuantitatif dari kekompleksan logikal program. Cyclomatic complexity dapat

diperoleh dengan membuat Control Flow Graph (CFG) merupakan gambaran

umum dari program domain namun dalam bentuk graph, dengan menghitung

jumlah nodes dan edges dengan persamaan sebagai berikut: V(G) = e – n + 2,

dimana e adalah notasi untuk setiap sisi dan n merupakan notasi node. Nilai V(G)

merupakan jumlah minimum test data yang diperlukan [23]. Berikut tipe-tipe

notasi pada control flow graph.

47
Tabel 2.2.4. Tipe-tipe Notasi
Tipe Notasi

Sequence

If

While

Until

Case

Sumber: Tresnayatna dkk [23]

c. Melakukan Test Case

Metode uji coba basis path juga dapat diterapkan pada perancangan

prosedural rinci atau program sumber. Prosedur rata-rata pada bagian berikut akan

digunakan sebagai contoh dalam pembuatan test case.

Langkah-Iangkah pembuatan test case

a) Dengan mempergunakan perancangan prosedural atau program sumber

sebagai dasar, digambarkan diagram alirnya.

48
Gambar 2.2.7. Diagram Alir prosedur Data [24]

b) Tentukan cyclomatic complexity (CC) untuk diagram alir:

Dari gambar 2.2.5, Subagia menyimpulkan sebagai berikut [24];

V(G) = 2 region

V(G) = 15 edge - 15 node + 2 = 2

V(G) = 1 predicate node + 1 = 2

c) Tentukan independent path pada flowgraph

Dari hasil perhitungan CC terdapat 2 independent path, yaitu :

Path 1 : 1-2-3-4-5-6-8-9-15

Path 2 : 1-2-3-4-5-7-10-11-12-13-14-15

d) Buat test case yang akan mengerjakan masing-masing path pada basis set.

Data yang dipilih harus tepat sehingga setiap kondisi dari predicate node

dikerjakan semua.

2.2.10.2 BlackBox

Metode ujicoba black box merupakan pengujian yang berfokus pada

spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan

kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program

49
[25]. Ujicoba black box bukan merupakan alternatif dari ujicoba white box, tetapi

merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya,

selain menggunakan metode white box. Ujicoba blackbox merupakan pendekatan

yang melengkapi untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, yaitu:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

2. Kesalahans interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan performa

5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Pada ujicoba blackbox ini diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena

ujicoba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga

perhatiannya difokuskan pada informasi domain.

50
2.3 Kerangka Pemikiran

MASALAH (PROBLEMS)

Belum Adanya Sistem Tentang Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan


Surat Izin Pada Polsek Batudaa Pantai Di Wilayah Kec. Batudaa Pantai
Dan Kec. Biluhu Berbasis Android.

PENDEKATAN (APPROACH)
Sistem Informasi Berbasis Android

PENGEMBANGAN (DEVELOPMENT)
Analisa dan Perancangan : Konstruksi:
RND, UML: Usecase, Android Studio, Java,
Activity, Sequence, Class PHP, mysql, html,
Diagram java script

PENGUJIAN (TESTING)
Whitebox Blackbox

PENERAPAN (IMPLEMENTATION)

Polsek Batudaa Pantai

TUJUAN (RESULTS)
Membuat sistem informasi yang dapat membantu masyarakat kec. Batudaa
pantai dan kec. Biluhu dalam menyampaikan pengaduan tanpa harus datang di
Polsek dan serta memudahkan pembuatan surat izin di Polsek Batudaa Pantai.

Gambar 2.3.1. Kerangka Pemikiran

51
BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Polsek Batudaa Pantai

Kepolisian Sektor adalah struktur komando Polri di tingkat kecamatan.

Kepolisian sektor di perkotaan biasanya disebut sebagai "Kepolisian Sektor

Kota". Kepolisian Sektor dikepalai oleh seorang Kepala Kepolisian Sektor dan

Kepolisian Sektor Kota dikepalai oleh seorang Kepala Kepolisian Sektor Kota.

Polsek Batudaa Pantai merupakan Kepolisian Sektor yang terletak di Desa

Kayubulan, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Polsek Batudaa

Pantai sudah berdiri sejak tahun 1996, sejak itulah Polsek Batudaa Pantai sudah

berganti Kapolsek sebanyak 15 kali. Polsek Batudaa Pantai sekarang ini dikepalai

oleh kapolsek yang bernama IPDA Didi Gunawan Radju. Polsek Batudaa Pantai

merupakan polsek yang menangani dua kecamatan yakni Kecamatan Batudaa

Pantai dan Kecamatan Bilihu.

Adapun visi Polsek Batudaa Pantai yaitu Polsek Batudaa Pantai bertekad

mewujudkan sosok polri yang bermoral, professional dan dipercaya sebagai

pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat dalam rangka memelihara

kamtibmas dan penegakan hokum yang adil.

Sedangkan Misi Polsek Batudaa Pantai adalha sebagai berikut:

1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyrakat disepanjang waktu melalui

optimalisasi kehadiran Polri serta memfasilitasi keikutsertaan masyarakat

dalam memelihara kamtibmas dlingkungan masing-masing

52
2. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah,

tanggap dan tidak diskriminatif.

3. Mengembangkan perpolisisan masyarakat yang berbasis pada patuh hukum.

4. Melaksanakan pembinaan kesatuan yang diprioritaskan pada peningkatan

kemampuan dan ketrampilan personel.

5. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan memperhatikan

norma-norma dan nila-nilai yang berlaku di masyarakat.

6. Memebrikan pelayanan prima kepolisisan kepada masyarakat dimana

pelayanan tersebut dilakukan secara cepat, tepat, benar, tidak terbelit-belit,

adil dan tanpa di pungut biaya sehingga masyarakat merasakan kepuasan

pelayanan kepolisisan dan tidak segan-segan untuk melapor kepada pihak

polri apabila telah terjadi tindak pidana.

7. Menjadi pelopor dalam setiap kegiatan kemitraan dengan masyarakat yang

dapat berpartisipasiaktif dalam setiap permasalahan social.

8. Menjadi sosook polri yang ingin senantiasa melayani masyarakat sebaliknya

bukan untuk dilayani oleh masyarakat

53
3.2 Struktur Organisasi Polsek Batudaa Pantai

KAPOLSEK
IPDA Didi Gunawan Radju

KASIUM
AIPDA Uten Abdullah

KANIT PROVOS KANIT BIMAS KANIT INTEL KANIT RESKRIM


BRIPKA Febriyanto Onu BRIPKA Hendra Akase BRIPKA Alfian Thaib AIPDA Suwarjono Sulingo

Gambar 3.2.1. Struktur Organisasi Polsek Batudaa Pantai

54
3.3 Metode Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis digunakan metode Research

and Development. Menurut Saputro [26], Metode Research and Development

adalah metode penelitian yang menghasikan sebuah produk dalam bidang

keahlian tertentu, yang diikuti produk sampingan tertentu serta memiliki

efektifitas dari sebuah produk tersebut.

Gambar 3.3.1. Langkah-langkah R&D.

Dapat disimpulkan Metode Research and Development cocok digunakan

peneliti pada Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin

Pada Polsek Batudaa Pantai Wilayah Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu

Kabupaten Gorontalo Berbasis Android.

Adapun tahapan-tahapan metode Research and Development menurut Borg

dan Gall [27] secara ringkas adalah sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan menghasilkan nilai tambah.

55
Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan

yang terjadi.

2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date,

maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat

digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan

dapat mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini diperlukan metode penelitian

tersendiri. Mengenai metode apa yang akan digunakan untuk penelitian

tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

3. Desain Produk

Hasil akhir dari kegiatan research and development adalah berupa desai

produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk juga harus

diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai

pegangan untuk menilai dan membuatnya. Dalam hal ini, desain produk harus

dilengkapi dengan penjelasan mengenai elemen-elemennya, misalnya

knowledge of correct results, feedback, branching, assessment, advance

organizers, prompt, screen design, screen information, screen components,

readability (keterbacaan), dan lain sebagainya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan

produk, dalam hal ini aplikasi Android yang baru secara rasional akan lebih

efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di

56
sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta di

lapangan.

5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar media dan

materi, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut

selanjutnya dicoba untuk diminimalisir dengan cara memperbaiki desain.

Yang bertugas memperbaik desain adalah peneliti itu sendiri yang akan

menghasilkan produk tersebu.

6. Ujicoba Produk

Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan program aplikasi.

Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas.

Pengujian dilakukan dengan tujuan mendapat informasi apakah program

tersebut lebih efektif disbanding dengan produk yang lama

7. Revisi Desain

Jika pengujian efektivitas program aplikasi baru pada sampel yang terbatas

tersebut menunjukkan bahwa program aplikasi baru ternyata lebih efektif dari

program aplikasi lama atau sebelum menggunakan menggunakan program

aplikasi. Jika perbedaan sangat signifikan maka program aplikasi tersebut

dapat diberlakukan.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang

tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa aplikasi

57
pengaduan berbasis android akan diterapkan di Polsek Batudaa Pantai dan

juga masyarakat sekitar untuk dapat dipergunakan dalam versi beta aplikasi.

9. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian produk yang lebih luas

terdapat kekurangan dan kelemahan.

10. Pembuatan Produk Masal

Apabila produk program baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam

beberapa kali pengujian maka produk tersebut dapat diterapkan. Produk

tersebut juga dapat diproduksi secara masal untuk disebarluaskan.

3.3.1 Objek Penelitian

Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

Pengaduan Masyarakat dan Pembuatan Surat Izin Pada Polsek Batudaa Pantai

Wilayah Kec. Batudaa Pantai dan Kec. Biluhu Kabupaten Gorontalo Berbasis

Android.

3.3.2 Tahap Analisis

Berikut ini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian untuk

mendapatkan karakteristiksistem yang ada saat ini, dan idenfifikasi kebutuhan

system yang terbagi sebagai berikut:

1) Tahapan identifikasi system

a. Mengidentifikasi masalah

b. Mengidentifikasi penyebab masalah

c. Mengidentifikasi titik keputusan

d. Mengidentifikasi personil kunci

58
2) Memahami kerja system yang ada

a. Menentukan jenis penelitian

b. Merencanakan jadwal penelitian

c. Membuat penugasan penelitian/survey

d. Membuat agenda wawancara

e. Mengumpulkan hasil penelitian

3.3.2.1 Jenis dan Sumber Data

1. Data primer diperoleh dari sumbernya dengan melakukan kunjungan

langsung ke Lokasi penelitian serta melakukan observasi dan

pengumpulan data yaitu di Polsek Batudaa Pantai terkait pengaduan

masyarakat dan pembuatan surat izin agar dapat diolah menjadi suatu

sistem yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ditemui di

lokasi penelitian.

2. Data Sekunder, data sekunder diperoleh dari sumber sekunder, yaitu

penulis mengumpulkan data-data dan referensi yang dibutuhkan untuk

menyempurnakan penulisan proposal ini, contohnya yaitu referensi

buku tentang teknik perancangan dan pengembangan sistem informasi

serta file data proposal/skripsi yang dijadikan sebagai bahan rujukan

penelitian terkait.

59
3.3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Observasi, Pengumpulan data dengan melakukan kunjungan ke

Polsek Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.

2. Interview, pengumpulan data dengan cara tatap muka dengan Tanya

jawab langsung dengan Bapak Kanit Intel Alfian Thaib Kepolisian

Sektor Batudaa Pantai.

3.3.2.3 Analisa Sistem yang Diusulkan

Dalam tahap ini, data yang telah dikumpulakan akan dianalisa guna

merancang aplikasi sesuai kebutuhan user dalam ruang lingkup masalah pada

penelitian. Aplikasi yang akan dibuat didesain menggunakan bahasa pemodelan

visual dengan metode UML (Unified Modelling Language) sehingga dapat

dijabarkan dalam bentuk yang baku dan mudah dimengerti. Model UML yang

akan dijabarkan terdiri dari usecase diagram, activity diagram, sequence diagram,

dan class diagram. Hal ini dilakukan agar pengembang sistem dapat dengan

mudah mengetahui alur dan parameter yang ada dalam aplikasi, sehingga

perancangan aplikasi lebih efektif dan efisien dari segi waktu pengerjaan.

60
BAB IV

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

4.1.1 Usecase Diagram

Pemodelan sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu Use Case

Diagram dengan tujuan untuk memberikan gambaran atau visualisasi terhadap

fungsi-fungsi sistem yang akan dibuat. Digambarkan dengan aktor dan proses-

proses yang dijalankan.

4.1.1.1 Analisa Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1.1. Use Case sistem yang berjalan

Dari use-case sistem yang sedang berjalan di atas, diketahui bahwa

analisis system saat ini system yang berjalan pada Polsek batudaa pantai sudah

terkomputerisasi yaitu mneggunakan Microsoft Excel, hal ini dapat menimbulkan

61
terjadinya kesalahan atau kendala saat melakukan pelayanan kepada masyarakat

seperti kesalahan dalam mencatat data, kesuliatn untuk mencari data yang

dibutuhkan secara cepat, dan proses rekap laporan yang lama karena harus

membuka satu persatu filenya, tahap ini sangat penting karena bertujuan untuk

membuat system yang baru agarlebih efektif dan efisien dalam pengelolaan data.

4.1.1.2 Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.1.2. Use Case diagram sistem yang diusulkan

62
Berdasarkan gambar diatas dapat dideskripsikan bahwa sistem yang di

usulkan terdapat 3 Aktor, yaitu admin polsek, masyarakat dan anggota polsek.

Aktifitas admin pada usecase yaitu melakukan login terlebih dahulu. Setelah login

admin dapat mengubah profil admin, mengubah password, mengelola data

anggota, memverifikasi user masyarakat, melihat data pengaduan, mencetak

laporan pengaduan, mengelola data permohonan izin, mencetak surat izin dan

mengelola informasi. Sedangkan masyarakat melakukan login terlebih dahulu.

Namun masyarakat harus registrasi sebelumnya. Setelah login masyarakat dapat

membuat laporan dengan mengunggah foto dan lokasi otomatis dikirim.

Selanjutnya masyarakat mengunggah video untuk menguatkan laporan. Notifikasi

akan diterima oleh masyarakat ketika laporan sudah diverifikasi. Masyarakat juga

dapat membuat permohonan izin yang dapat diverifikasi oleh admin. Kemudian

aktor anggota polsek merupakan pihak polsek yang akan menindak lanjuti laporan

di tempat kejadian. Anggota Polsek melakukan login untuk dapat menerima

notifikasi laporan pengaduan ketika masyarakat memberikan laporan. Anggota

polsek juga dapat melihat video laporan, melihat detail pelapor beserta lokasi dan

memverifikasi laporan apakah diterima atau ditolak untuk ditindak lanjuti.

4.2 Desain Sistem Secara Umum

4.2.1 Activity Diagram

Untuk membuat gambaran logika yang ada pada modul sistem, penulis

menggunakan Activity Diagram dengan sampel modul yaitu login, tampil

informasi, buat laporan, tampil lokasi dan cetak laporan.

63
1. Modul Login

Gambar 4.2.1. Activity Diagram Modul Login

Gambar 4.2.1 merupakan Activity diagram yang mengambarkan proses dan

alur logika yang dilakukan pada saat user melakukan login pada aplikasi.

64
2. Modul Tampil Informasi

Gambar 4.2.2. Activity Diagram Modul Tampil Informasi

Gambar 4.2.2 merupakan Activity diagram yang mengambarkan proses dan

alur logika pada modul sistem saat menampilkan informasi.

65
3. Modul Buat Laporan

Gambar 4.2.3. Activity Diagram Modul Buat Laporan

Gambar 4.2.3 merupakan Activity diagram yang mengambarkan proses dan

alur logika buat laporan yang dilakukan oleh user masyarakat melalui

smartphone android.

66
4. Modul Tampil Lokasi

Gambar 4.2.4. Activity Diagram Modul Tampil Lokasi

Gambar 4.2.4 merupakan Activity diagram yang mengambarkan proses dan

alur logika pada modul sistem saat menampilkan lokasi pelapor pada

smartphone android.

67
5. Modul Tampil Cetak Laporan

Gambar 4.2.5. Activity Diagram Modul Cetak Laporan.

Gambar 4.2.5 merupakan Activity diagram yang mengambarkan proses dan

alur logika pada modul sistem saat mencetak laporan.

68
4.2.2 Sequence Diagram

Sequence Diagram tidak jauh berbeda dengan Activity Diagram.

Perbedaannya adalah pada diagram ini visualisasi lebih menampilkan rincian

proses dalam sistem seperti pemanggilan fungsi, paramater yang dikirimkan,

perulangan, serta hasil output pada modul.

1. Sequence Diagram Proses Login

Gambar 4.2.6. Sequence Diagram Proses Login

Gambar 4.2.6 merupakan proses dalam sistem yang terjadi pada saat login.

Sistem mengirimkan permintaan login ke server dengan teknik JSON. Pada

saat server merespon permintaan login, maka server akan melakukan

pengecekan data user yang ada di database, kemudian akan mengirimkan

hasil pengecekan user kepada sistem android.

69
2. Sequence Diagram Modul Tampil Informasi

Gambar 4.2.7. Sequence Diagram Tampil Informasi

Untuk menampilkan data info pada user android, dibutuhkan Teknik JSON

untuk melakukan pertukaran data yang dapat di-encode dan di-decode.

Penggunaan Teknik ini untuk mengatasi masalah komunikasi dua bahasa

pemrograman, yaitu server yang menggunakan bahasa PHP dan android yang

menggunakan bahasa Java.

70
3. Sequence Diagram Buat Laporan

Gambar 4.2.8. Sequence Diagram Buat Laporan

Gambar 4.2.8 merupakan proses dalam sistem yang terjadi pada saat

masyarakat membuat laporan.

71
4. Sequence Diagram Tampil Lokasi

Gambar 4.2.9. Sequence Diagram Tampil Lokasi


Gambar 4.2.9 merupakan proses dalam sistem yang terjadi pada saat anggota

polsek menampilkan Lokasi pelapor pada android. Ketika anggota polsek

menekan salah satu pengaduan maka parameter yang diambil adalah variable

id_lapor. Variabel inilah yang akan digunakan untuk mengambil data lokasi

pelapor dari database. Ketika lokasi pelapor telah diambil, maka sistem akan

mengkonversikan data lokasi tersebut menjadi map visual.

72
5. Sequence Diagram Cetak Laporan

Gambar 4.2.10. Sequence Diagram Cetak Laporan


Gambar 4.2.10 merupakan proses dalam sistem yang terjadi pada saat

melakukan cetak laporan pada menu admin.

73
4.2.3 Class Diagram

Gambar 4.2.11. Class Diagram

4.2.4 Desain Input Secara Umum

Berikut ini adalah sampel desain halaman yang akan dibuat pada sistem.

Adapun desain input secara umum memiliki dua bentuk yaitu bentuk mobile

android dan bentuk desktop untuk website.

74
1. Desain Input Pada Aplikasi Android

Gambar 4.2.12. Desain Login dan Buat Laporan

Gambar diatas merupakan desain untuk halaman login dan buat laporan pada

android. Memiliki item-item yang terdiri dari palette EditText, Button,

RadioButton, TextView dan ImageView. Desain akan dibuat dengan

menggunakan tools android studio yang merupakan salah satu tools yang

digunakan programmer untuk membuat aplikasi berbasis android.

75
2. Desain Input Pada Website

Gambar 4.2.13. Desain Login Website

Gambar diatas merupakan desain halaman login admin pada website digunakan

untuk masuk pada aplikasi pengolahan data khusus administrator.

Gambar 4.2.14. Desain Input Data


Gambar diatas merupakan desain halaman input data pada website admin yang

akan dibuat dengan menggunakan template bootstrap 4 yang merupakan

template gratis untuk desain admin website.

76
4.2.5 Desain Output Secara Umum

Berikut ini adalah tampilan halaman output yang akan dibuat pada sistem.

1. Desain Tampilan Output Pada Android

Gambar 4.2.15. Desain Tampilan Hasil Verifikasi dan Lokasi Pelapor

Gambar diatas merupakan tampilan hasil verifikasi yang akan ditampilkan pada

aplikasi dengan menggunakan Textview, Imageview. Sedangkan layout lokasi

pelapor yang akan ditampilkan pada aplikasi dengan menggunakan mapView,

ImageView, TextView.

77
2. Desain Output Pada Website

Gambar 4.2.16. Desain Output Laporan Pdf


Gambar diatas merupakan output laporan yang dapat dicetak oleh admin.

4.3 Desain Sistem Secara Terinci

4.3.1 Desain Input Secara Terinci

1. Rincian Tampilan Login

Gambar 4.3.1. Rincian Tampilan Login


Halaman login aplikasi akan didesain seperti tampilan gambar 4.3.1.

78
2. Rincian Tampilan Buat Pengaduan

Gambar 4.3.2. Rincian Tampilan Buat Pengaduan

Halaman buat pengaduan aplikasi akan didesain pada android studio sesuai
gambar 4.3.2.

4.3.2 Desain Output Secara Terinci

1. Rincian Tampilan Hasil Verifikasi

Gambar 4.3.3. Rincian Tampilan Hasil Verifikasi

Halaman hasil verifikasi aplikasi akan didesain pada android studio sesuai

gambar 4.3.3.

79
2. Rincian Tampilan Lokasi Pelapor

Gambar 4.3.4. Rincian Tampilan Lokasi Pelapor

Halaman lokasi pelapor pada aplikasi akan didesain pada android studio sesuai

gambar 4.3.4.

4.3.3 Rancangan Database

Adapun tabel-tabel yang dibutuhkan dalam pembuatan database yaitu:

1. Stuktur Tabel Admin

Tabel 4.3.1. Tabel tb_admin

No Field Type Width


1 id Int 11
2 role varchar 30
3 nama varchar 128
4 username varchar 127
5 password varchar 127
6 foto_admin varchar 50
7 date_created varchar 11

80
2. Struktur Tabel Info

Tabel 4.3.2. Tabel tb_info

No Field Type Width


1 id_info int 11
2 id_admin int 11
3 judul varchar 127
4 isi_info text
5 waktu int 11

3. Struktur Tabel User

Tabel 4.3.3. Tabel tb_user

No Field Type Width


1 id_user int 11
2 email_user varchar 128
3 password text
4 nip_user varchar 30
5 nama_user varchar 100
6 alamat_user text
7 jen_kel varchar 20
8 foto_ktp text
9 status_akun varchar 20

4. Struktur Data Tabel Anggota

Tabel 4.3.4. Tabel tb_anggota

No Field Type Width


1 id_anggota int 11
2 email_anggota text
3 password text
4 nip_anggota varchar 30
5 nama_anggota text
6 jen_kel varchar 20
7 foto_anggota text

81
5. Struktur Tabel Izin

Tabel 4.3.5. Tabel tb_izin

No Field Type Width


1 id_izin int 11
2 id_user int 11
3 waktu text
4 tempat text
5 acara text
6 hiburan text
7 tanggal_req date
8 status varchar 20

6. Struktur Tabel Lapor

Tabel 4.3.6. Tabel tb_lapor

No Field Type Width


1 id_lapor int 11
2 id_user int 11
3 keterangan text
4 gambar varchar 128
5 video text
6 latitude double
7 longitude double
8 tanggal varchar 20
9 status varchar 20

82
4.3.4 Design Database

Gambar 4.3.5. Design Database

83
BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Deskripsi Kebutuhan Sistem

Adapun sistem yang diracang dibuat dan telah dijalankan pada komponen
berikut:
Tabel 5.1.1. Komponen Pendukung

Software Hardware Brainware

- Sistem Operasi - Laptop Acer Nitor 5 - Memahami


Windows 10 - Random Access Memory penggunaan sistem
- Webserver : Apache (RAM) 8 GB secara
(xampp/appserv) - Harddisk minimal 1 Tb terkomputerisasi
- Database server : - Processor Intel Core I 5
MySQL
(xampp/appserv)
- Browser : Chrome
- Java Development Kit
(JDK 8) 64 bit
- Android Studio
- System Development
Kit (SDK) Q

Untuk menjalankan aplikasi android pada smartphone dibutuhkan smarphone

dengan sistem operasi minimum adalah Oreo (API Level 25).

5.2 Tampilan Aplikasi

Sistem yang diusulkan menggunakan dua pendekatan yaitu, sistem berjalan

di sisi admin dan sistem yang berjalan di sisi user. Aplikasi sisi admin memiliki

beberapa file coding php yang berfungsi untuk pertukaran data dalam bentuk

JSON atau Javascript Object Notation. Aplikasi sisi user yang akan melakukan

84
request JSON tersebut melalui android dengan bahasa pemrograman Java,

sehingga data yang diberikan dalam bentuk JSON Array. Data array disini yang

kemudian akan dipanggil oleh sistem yang berjalan di sisi client, atau dalam hal

ini adalah android. Teknik webservice dapat menjamin keamanan data yang ada

di dalam database, karena sistem client tidak secara langsung mengambil data

dari database, melainkan mengambil data menggunakan webservice yang telah

disediakan.

Aplikasi dibuat dalam dua bentuk tampilan, yaitu tampilan admin yang

dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan didesain dengan

menggunakan CSS Bootstrap 4 sehingga terlihat menarik meskipun hanya

sederhana. Sedangkan untuk sisi user mobile dibuat menggunakan tools Android

Studio dengan bahasa pemrograman Java, sehingga memberikan kemudahan pada

user dalam menggunakan aplikasi tersebut.

85
5.2.1 Desain GUI (Graphic User Interface) Server
1. Halaman Login

Gambar 5.2.1. Halaman Login


Gambar di atas merupakan Halaman login untuk akses halaman admin.

2. Halaman Home

Gambar 5.2.2. Halaman Home


Halaman menu pada gambar diatas merupakan halawan awal setelah

admin melakukan login.

86
3. Halaman Edit Profil

Gambar 5.2.3. Halaman Edit Profil


Halaman profil menampilkan profil admin yang dapat diubah sesuai

keinginan.

4. Halaman Data Anggota

Gambar 5.2.4. Halaman Data Anggota


Halaman ini menampilkan tabel data anggota dan memiliki event untuk

menambah data baru, menghapus data.

87
5. Halaman Data User Masyarakat

Gambar 5.2.5. Halaman Data Masyarakat


Halaman ini menampilkan tabel data user masyarakat dan memiliki event

untuk memverifikasi data.

6. Halaman Data Pengaduan

Gambar 5.2.6. Halaman Data Pengaduan


Halaman data pengaduan menampilkan tabel data pengaduan dan memiliki

event untuk mencetak laporan.

88
7. Halaman Data Izin

Gambar 5.2.7. Halaman Data Izin

Halaman data pengaduan menampilkan tabel data izin dan memiliki fitur

verifikasi dan cetak surat.

8. Halaman Data Informasi

Gambar 5.2.8. Halaman Data Informasi

Halaman Data informasi menampilkan tabel informasi dan memiliki event

untuk menambah data baru dan menghapus data.

89
5.2.2 Desain GUI (Graphic User Interface) Client
1. Tampilan Splash Screen dan login

Gambar 5.2.9. Halaman Splash Screen dan login


Tampilan di atas adalah tampilan halaman splash screen dan halaman

login aplikasi. Pada saat user menjalankan program, maka halaman akan

diarahkan ke halaman splash screen. Kemudian halaman login diperlukan

untuk login user masyarakat dan anggota polsekdin.

90
2. Halaman Registrasi dan Home Masyrakat

Gambar 5.2.10. Halaman Registrasi dan Home Masyarakat


Gambar di atas adalah tampilan halaman home yang menampilkan data

data informasi. Sedangkan halaman regitrasi digunakan untuk melakukan

pendaftaran akun.

91
3. Tampilan Profil dan Tentang

Gambar 5.2.11. Tampilan Profil dan Tentang


Tampilan profil menampilkan data user, sedangkan tampilan tentang

menampilkan tentang aplikasi. Keduanya dibuat dalam bentuk popup.

92
4. Tampilan Laporan dan Izin

Gambar 5.2.12. Tampilan Laporan dan Izin


Tampilan laporan menampilkan data laporan yang telah dikirm.

Sedangkan Izin menampilkan permohonan izin yang dikirm ke Polsek.

93
5. Tampilan Halaman Buat Pengaduan dan Izin

Gambar 5.2.13. Tampilan Buat Pengaduan dan Izin

Tampilan halaman buat pengaduan menampilkan form yang harus

dilengkapi dan tombol untuk mengirim laporan pengaduan. Sedangkan

untuk buat izin digunakan untuk mengirim permohonan izin ke Polsek.

94
6. Tampilan Menu Anggota dan Tampi Lokasi Pelapor

Gambar 5.2.14. Tampilan Menu Anggota dan Tampil Lokasi

Tampilan menu anggota merupakan menu awal yang ditampilkan setelah

login anggota polsek. Sedangkan tampil lokasi user ditampilkan saat

anggota polsek ingin melihat detail lokasi user yang mengirimkan laporan.

95
7. Tampilan Web Service Data Pengaduan

Gambar 5.2.15. Tampilan Web Service Data Pengaduan

Tampilan Web Service di atas berisi data pengaduan yang diambil

menggunakan teknik JSON menggunakan pemrograman sisi server PHP.

5.3 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak digunakan untuk mendapatkan hasil yang akan

dijadikan sebagai kesimpulan apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik serta

menerapkan logika yang efektif dan efisien, yaitu white box dan black box.

5.3.1 White Box

Pengujian whitebox ini menggunakan flowchart sebagai sampel untuk

menghitung jumlah edge dan node yang ada pada flowchart tersebut. Flowchart

yang dibuat menggambarkan salah satu alur logika pada sistem. Rumusnya

menggunakan Cyclomatic Complexcity yaitu jika V(G) = E-N+2 sama dengan

V(G)=P+1. Flowchart dan flowgraph yang digunakan pada pengujian sistem ini

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

96
5.3.1.1 Flowchart

Gambar 5.3.1. Flowchart Input Anggota

97
5.3.1.2 Flowgraphdan Pseudocode
1. Flowgraph

Gambar 5.3.2. Flowgraph Modul Input Anggota

2. Pseudocode

Node 1 : Start / mulai

Node 2 : lengkapi kolom yang tersedia

Node 3 : pilih gambar

Node 4 : upload? Jika ya ke node 6, jika tidak ke node 5

Node 5 : tampil pesan ekstensi file tidak cocok, ke node 3

Node 6 : simpan data ke tabel database mysql

Node 7 : tampil pesan sukses input

Node 8 : finish/ selesai.

98
5.3.1.3 Perhitungan Cyclomatic Complexcity (CC)

Dari flowgraph untuk modul input anggota di atas di ketahui bahwa nilai:

- Region (R) = 2→ R1, R2

- Predicate Node (P) =1

- Node = 8 dan Edge = 8

1. V(G) = E – N + 2

= (8 – 8) + 2 = 2

2. V(G) = (Predicate Node (P) + 1) = 1 + 1 = 2

3. Ciclometic Complexity (CC) = R1, R2 = 2

5.3.1.4 Perhitungan Independent Path

Independent Path untuk modul input anggota yaitu:

R1 = 1,2,3,4,5,3,4,6,7,8

R2 = 1,2,3,4,6,7,8

Berdasarkan pengujian modul input anggota yang memperoleh nilai yaitu

V(G) = 2 dan Cyclometic Complexity (CC) = 2, penulis mengambil kesimpulan

bahwa alur logika pada modul input anggota pada sistem yang dirancang adalah

efektif dan efisien.

5.3.1.5 Syntax Testing

1. Method Input Anggota

public function input(){


$upload_image = $_FILES['foto_anggota']['name'];
if ($upload_image) {
$config['upload_path'] = './assets/img/gambar/';
$config['allowed_types'] = 'gif|jpg|png';
$this->load->library('upload', $config);

99
if ($this->upload->do_upload('foto_anggota')){
$config['image_library'] = 'gd2';
$config['source_image' = './assets/img/gambar/'.$this->upload->data('file_name');
$config['create_thumb'] = FALSE;
$config['maintain_ratio'] = FALSE;
$config['quality'] = '50%'; $config['width'] = 500;
$config['height'] = 600;
$config['new_image'] = './assets/img/gambar/'.$this->upload->data('file_name');
$this->load->library('image_lib', $config);
$this->image_lib->resize();
$new_pass = $this->input->post('password');
$pass = password_hash($new_pass, PASSWORD_DEFAULT);
$data = [
'email_anggota' => htmlspecialchars($this->input->post('email_anggota', true)),
'password' => htmlspecialchars($pass),
'nrp_anggota' => htmlspecialchars($this->input->post('nrp_anggota', true)),
'nama_anggota' => htmlspecialchars($this->input->post('nama_anggota', true)),
'jen_kel' => htmlspecialchars($this->input->post('jen_kel', true)),
'jabatan' => htmlspecialchars($this->input->post('jabatan', true)),
'foto_anggota' => htmlspecialchars($this->upload->data('file_name', true))];
$this->db->insert('tb_anggota', $data);
$this->session->set_flashdata('message', '<div class="alert alert-success"
role="alert"><a href="" class="close" data-dismiss="alert" aria-
label="close">&times;</a>New Data added!</div>');
redirect('anggota'); } else {
$this->session->set_flashdata('message', '<div class="alert alert-danger"
role="alert"><a href="" class="close" data-dismiss="alert" aria-
label="close">&times;</a>' . $this->upload->display_errors() . '</div>');
redirect('anggota'); } } }
5.3.2 Black Box

Pada pengujian ini penulis fokus pada fungsi-fungsi event pada software

misalnya fungsi saat tombol-tombol yang ada pada aplikasi ditekan oleh user.

Pengujian dilakukan untuk melihat apakah fungsi event pada aplikasi sudah sesuai

atau sebaliknya.

100
Tabel 5.3.1. Pengujian Blackbox

Output/Next Hasil
No Input/Event Proses
State Pengujian
1. Jika nav_buttom case R.id.navigation_home: Tampilkan Sesuai
getSupportFragmentManager().b
home ditekan halaman home
eginTransaction().replace(R.i
d.container,
homeFragment).commit();
return true;

2. Jika nav_buttom case R.id.navigation_lapor: Tampilkan Sesuai


getSupportFragmentManager().b
lapor ditekan halaman
eginTransaction().replace(R.i
d.container, petunjuk
laporFragment).commit();
return true;

3. Jika nav_buttom case R.id.navigation_izin: Tampilkan Sesuai


getSupportFragmentManager().b
izin ditekan Halaman izin
eginTransaction().replace(R.i
d.container,
izinFragment).commit();
return true;

4. Jika option SharedPrefManager.getInstance Logout dari Sesuai


(getApplicationContext()).log
menu logout user login
out();
ditekan finish();
startActivity(new
Intent(MenuAwal.this,
MenuAwal.class));

5. Jika menu myDialog = new Tampilkan Sesuai


Dialog(MenuAwal.this);
tentang ditekan popup tentang
myDialog.setContentView(R.lay
out.popup_tentang); aplikasi
myDialog.getWindow().setBackg
roundDrawable(new
ColorDrawable(Color.WHITE));
myDialog.show();

Pengujian Sistem Untuk Tipe Smartphone dengan Sistem Operasi Android


berbeda. Berikut tabel hasil pengujian untuk smartphone android dapat dilihat
pada tabel 5.3.2.

101
Tabel 5.3.2. Hasil Pengujian Untuk Smartphone Android

No. Smartphone Sistem Menu Hasil


Operasi
1. Samsung J5 Pro Android 8.0 Splash Screen Sukses
Oreo Kompetibel terhadap Sukses
Layar
Fungsi Program Normal
Navigation Drawler Sukses
Http Connection Sukses
2. Xiomi Mi A1 Android 9.0 Splash Screen Sukses
Pie Kompetibel terhadap Sukses
Layar
Fungsi Program Normal
Navigation Drawler Sukses
Http Connection Sukses

3. Realme Android 11.0 Splash Screen Sukses


Q Kompetibel terhadap Sukses
Layar
Fungsi Program Normal
Navigation Drawler Sukses
Http Connection Sukses

102
5.4 Implementasi Sistem

Setelah aplikasi dirancang dan diuji, maka aplikasi akan dibagikan kepada

client terkait. Sistem akan diterapkan di Kepolisian Sektor Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo. Untuk web admin dapat dibuka dengan mengunjungi situs

web yang telah dibuat oleh pengembang, namun pihak Polsek harus menyediakan

layanan hosting terlebih dahulu sebagai server aplikasi. Sisi admin akan

dioperasikan oleh admin. Untuk aplikasi android akan diberikan kepada Anggota

Polsek dan Masyarakat terkait untuk segera dipasang dan dipergunakan. Oleh

karena aplikasi sisi user berbasis android, maka pengembang membuat batasan

versi android paling kecil atau minimum yaitu versi Oreo. Saat ini sistem masih

menggunakan jaringan local sebagai prototype, sehingga pihak Polsek harus

menyediakan server online agar aplikasi dapat digunakan secara online.

103
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas maka ditemukan beberapa hal sebagai kesimpulan,

yaitu:

1. Sistem Informasi yang dibuat mampu memudahkan masyarakat untuk

membuat pengaduan dan permohonan surat izin melalui smartphone

android yang dapat langsung ditindak lanjut oleh pihak Polsek.

2. Aplikasi yang dirancang memudahkan pengelolaan data pengaduan dan

surat izin sehingga menghasil output laporan pengaduan dan mencetak

surat izin dengan sangat praktis.

3. Pengujian alur logika menghasilkan V(G) = 2 dan Cyclometic Complexity

(CC) = 2, sehingga disimpulkan bahwa aplikasi yang dirancang efektif dan

efisien dalam logika algoritma.

6.2 Saran

Saran untuk pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan selanjutnya agar dibuat fitur forum chat masyarakat

dengan pihak Polsek.

2. Pengembangan selanjutnya agar pemetaan lokasi dibuat dengan

Augmented Reality (AR).

3. Pengembangan aplikasi agar dapat diimplementasikan pada sistem operasi

mobile selain android, salah satunya mac os.

104
DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Z. Mahdias, H. Aryadita and S. A. Wicaksono, "Pengembangan Aplikasi


Layanan Pengaduan Masyarakat Untuk Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kota Pasuruan Berbasis Android," J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu
Komputer, vol. III, p. 167–176, 2019.

[2] K. P. Korupsi, "Pengaduan Masyarakat," 2018. [Online]. Available:


https://acch.kpk.go.id/id/statistik/pengaduan-masyarakat. [Accessed 20 Mei
2022].

[3] R. Oktafiani and F. Yunita, "Sistem Informasi Pengaduan Kekerasan Anak


Dan Perempuan Berbasis Web," Jurnal Sistemasi Sistem Informasi, vol. VII,
2018.

[4] R. Siti, W. Ida and K. Muhammad, "Pengembangan Sistem Informasi


Pengaduan Masyarakat Kabupaten Jepara Berbasis Web," Jurnal Transistor
Elektro dan Informatika, vol. II, pp. 111-123, 2017.

[5] Anofrizen, "Sistem Informasi Pengaaduan Masyarakat Program Keluarga


Harapan Kota Pekanbaru," Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem
Informasi, vol. III, pp. 97-101, 2017.

[6] A. Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2014.

[7] D. Darmawan and K. Fauzi Nur, Sistem Informasi Manajemen, Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

[8] E. Y. Anggraeni and R. Irviani, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta:


CV. ANDI OFFSET, 2017.

[9] S. Wulandari, "Fungsi Laporan dan Pengaduan Masyarakat Bagi Penyidik


Dalam Mengungkap Kejahatan," Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, vol. II,

105
2013.

[10] B. Anwar, H. Jaya and P. I. Kusuma, "Implementasi Location Based Servicd


Berbasis Android Untuk Mengetahui Posisi User," Jurnal Ilmiah Sains dan
Kompter, 2014.

[11] Herlinah and Musliadi, Pemrograman Aplikasi Android Dengan Android


Studio, Photoshop, dan Audition, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2019.

[12] Y. Yudhanto and A. Wijayanto, Yuk Berbisnis Dengan Laravel dan Android,
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2019.

[13] R. Rizal and A. Rahmatulloh, "RESTful Web Service untuk Integrasi Sistem
Akademik dan Perpustakaan Universitas Perjuangan," Jurnal Ilmiah
Informatika, vol. VII, 2019.

[14] M. Natsir, "Pengembangan Prototype Sistem Kriptografi Untuk Enkripsi Dan


Dekripsi Data Office Menggunakan Metode Blowfish Dengan Bahasa
Pemrograman Java," Jurnal Format, vol. VI, 2016.

[15] J. Karman, H. Mulyono and T. Martadinata, SIstem Informasi Geografis


Berbasis Android Studi Kasus Aplikasi SIG Pariwisata, Yogyakarta:
Deepublish, 2019.

[16] J. Enterprise, Pengenalan HTML dan CSS, Jakarta: PT Elex Media


Komputindo, 2016.

[17] M. MF, Buku Sakti Pemrgraman Web Seri PHP, Yogyakarta: Startup, 2018.

[18] M. S. Novendri, "Aplikasi Inventaris Barang Pada Mts Nurul Islam Dumai
Menggunakan Php Dan Mysql," Jurnal Lentera Dumai, vol. X, 2019.

[19] I. T. Kusnadi, A. Supiandi, R. N. Syabaniah and R. Oktapiani, Pemodelan

106
Sistem Berbasis Objek With UML, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2019.

[20] F. H. Utami and Asnawati, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Yogyakarta:


Deepublish, 2015.

[21] M. F. Londjo, "Implementasi White Box Testing Dengan Teknik Basis Path
Pada Pengujian Form Login," Jurnal Siliwangi, vol. VII, 2021.

[22] B. Tresnayatna, S. Widowati and I. L. Hakim, "Pembangkit Test Case Untuk


Pengujian Perangkat Lunak Menggunakan Metode Basis Path," E-
Proceeding of Engineering, vol. VI, 2019.

[23] R. Subagia, R. Alit and F. A. Akbar, "Pengujian Whitebox Pada Sistem


Informasi Monitoring Skripsi Program Studi Informatika," Jurnal
Informatika dan Sistem Informasi, vol. I, 2020.

[24] T. Hidayat and M. Muttaqin, "Pengujian Sistem Informasi Pendaftaran dan


Pembayaran Wisuda Online menggunakan Black Box Testing Dengan
Metode Equivalence Partitioning dan Boundary Value Analysis," Jurnal
Teknik Informatika UNIS, vol. VI, 2018.

[25] B. Saputro, Manajemen Penelitian Pengembangan (Research &


Development) Bagi Penyusun Tesis Dan Disertasi, Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2017.

[26] M. A. Zakariah, V. Avriani and K. M. Zakariah, Metodologi Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, Action Research, Research And Development (R and
D), Yayasan Pondok Pesantren Al-Mawaddah Warrahmah, 2020.

107
LAMPIRAN

108
KONSULTASI SKRIPSI

Nama : RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH


NIM : 21815044

Tgl Materi Bimbingan Paraf Dosen

Mengetahui,
Pembimbing Utama

Muliati Badaruddin, S.Kom, MT

109
KONSULTASI SKRIPSI

Nama : RIZAL FIRMANSYAH ABDULLAH


NIM : 21815044

Tgl Materi Bimbingan Paraf Dosen

Mengetahui,
Pembimbing Pendamping

Marlin Lasena, S.Kom, M.Kom

110

Anda mungkin juga menyukai