Anda di halaman 1dari 52

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI

PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA


TEGAL

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat Memperoleh Gelar


Sarjana Komputer Pada Program Strata Satu (S1)
Program Studi Sistem Informasi

Oleh :
SUCI SETIYANINGSIH
17.230.0115

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


(STMIK) WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
2019
STMIK WIDYA PRATAMA
PERNYATAAN PENULIS

JUDUL SKRIPSI : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG


HABIS PAKAI PADA BAGIAN UMUM
SEKRETARIAT DAERAH KOTA TEGAL
NAMA : SUCI SETIYANINGSIH
NIM : 17.230.0115
PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

“Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa


Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali cuplikan dan ringkasan yang
masing-masing telah saya jelaskan sumbernya. Jika pada waktu selanjutnya ada
pihak lain yang mengklaim bahwa Skripsi ini sebagai karyanya, yang disertai
dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar
Sarjana Komputer saya beserta segala hak dan kewajian yang melekat pada gelar
tersebut”.
Pekalongan, Februari 2019
Yang membuat pernyataan

SUCI SETIYANINGSIH
NIM. 17.230.0115

ii
PERSETUJUAN SKRIPSI

JUDUL SKRIPSI : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG


HABIS PAKAI PADA BAGIAN UMUM
SEKRETARIAT DAERAH KOTA TEGAL
NAMA : SUCI SETIYANINGSIH
NIM : 17.230.0115
PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

M. ADIB AL KAROMI, M.Kom NUR IKA ROYANTI, M.Kom


NPPY.120401.870525.206 NPPY. 131202.890221.209

Ketua Program Studi Sistem Informasi


STMIK Widya Pratama Pekalongan

PRASTUTI SULISTYORINI, S.T, M. KOM


NPPY. 960401.720216.010

iii
PENGESAHAN SKRIPSI

JUDUL SKRIPSI : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG


HABIS PAKAI PADA BAGIAN UMUM
SEKRETARIAT DAERAH KOTA TEGAL
NAMA : SUCI SETIYANINGSIH
NIM : 17.230.0115
PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

Telah diuji di depan Tim Penguji Skripsi


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK) Widya Pratama Pekalongan dan dinyatakan LULUS
pada tanggal : 09 Maret 2019

Disetujui Oleh :

Penguji I Penguji II

P.A. CHRISTIANTO, M.Kom NUR IKA ROYANTI, M.Kom


NPPY. 090302.730101.032 NPPY. 131202.890221.209

Ketua Tim Penguji Skripsi

DICKE JSH SIREGAR, M.Kom


NPPY. 980807.720606.018

iv
SUCI SETIYANINGSIH, 17.230.0115

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG HABIS PAKAI PADA


BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA TEGAL, di bawah
bimbingan :
1. M. Adib Al Karomi, M. Kom
2. Nur Ika Royanti, M. Kom

ABSTRAK
Dalam pengelolaan persediaan barang habis pakai harus mencatat semua
aktifitas mulai dari barang diterima, barang dikeluarkan sampai dengan barang
itu disalurkan kepada sub bagian yang memerlukan barang tersebut untuk dasar
pembuatan laporan barang habis pakai. Permasalahan yang sering terjadi pada
pengelolaan persediaan barang habis pakai di Bagian Umum Sekretariat Daerah
Kota Tegal yaitu pembuatan laporan pemakaian barang habis pakai yang sering
terlambat. Keterlambatan laporan barang habis pakai ini mempengaruhi proses
lamanya pengadaan barang dan pendistribusian yang ada di masing-masing sub
bagian. Dimana hal ini secara tidak langsung mempengaruhi informasi
persediaan barang habis pakai kepada pihak pengguna tentang permintaan,
penerimaan, pemakaian dan stok barang habis pakai serta pengendalian
persediaan barang habis pakai.
Dalam pembangunan sistem ini menggunakan metode pengembangan
sistem waterfall yang terdiri dari tahapan communication / komunikasi, tahap
planning / perencanaan, tahapan modeling / Permodelan, tahapan construction /
konstruksi, tahapan deployment. Metode Pengujian yang digunakan adalah GUI
(Graphical User Interface) dan metode pengujian UAT (User Acceptance Test).
Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai ini guna mempermudah
dalam kegiatan pengelolaan persediaan barang habis pakai pada Bagian Umum
Sekretariat Daerah Kota Tegal, memberikan informasi persediaan barang habis
pakai kepada pihak pengguna tentang permintaan, penerimaan, pemakaian dan
stok barang habis pakai, membantu pengendalian persediaan barang habis pakai
serta mempermudah dan mempercepat proses pelaporan persediaan barang habis
pakai kepada Pimpinan.

Kata kunci : Waterfall, Barang Habis Pakai, GUI, UAT

v
SUCI SETIYANINGSIH, 17.230.0115
INVENTORY INFORMATION SYSTEMS FOR USING GOODS ARE USED
IN THE GENERAL PART OF THE TEGAL CITY REGIONAL
SECRETARIAT, under the guidance of:
1. M. Adib Al Karomi, M. Kom
2. Nur Ika Royanti, M. Kom

ABSTRACT
In the management of consumables must record all activities starting from
the goods received, the goods are released until the goods are distributed to the
sub-section that requires the goods for the basis of making reports of
consumables. Problems that often occur in the management of inventory of
consumables in the General Section of the Regional Secretariat of the City of
Tegal are making reports on the use of consumables that are often late. The delay
in reporting these consumables affects the process of the length of procurement of
goods and distribution in each sub-section. Where this indirectly affects
information on inventory of consumables to the user regarding the demand,
receipt, use and stock of consumables and the control of inventory of
consumables.
In the construction of this system using the waterfall system development
method which consists of communication / communication stages, planning /
planning stages, modeling / modeling stages, construction / construction stages,
deployment stages. The test method used is the GUI (Graphical User Interface)
and the UAT testing method (User Acceptance Test).
This Inventory Information System consumes in order to facilitate the
management of consumables in the General Section of the Regional Secretariat of
the City of Tegal, providing information on the supply of consumables to the user
regarding demand, receipt, use and stock of consumables, helping to control the
depleted inventory use and simplify and speed up the process of reporting
inventory of consumables to the Chairman.

Keywords: Waterfall, Consumables, GUI, UAT

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :
 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (QS. Al-
Baqarah:286).
 Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap. (QS. Al-Insyirah: 7-8).
 Betapa bodohnya manusia, Dia menghancurkan masa kini sambil
mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan
mengingat masa lalunya. (Ali Bin Abi Thalib).

PERSEMBAHAN :
Laporan Skripsi ini Penulis persembahkan kepada :
 Kedua orang tua, Suami dan Anak-anak tercinta yang telah memberikan
kasih sayang, do’a restu dan semangat serta dukungan tiada henti selama
proses pengerjaan Skripsi ini.
 M. Adib Al Karomi, M.Kom selaku Pembimbing I dan Nur Ika Royanti,
M.Kom selaku Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan
bimbingan serta saran dan dorongan dalam pembuatan Skripsi ini.
 Rekan – Rekan kerja Bagian Umum Setda Kota Tegal yang selalu support
dalam proses penyelesaian Skripsi ini.
 Sahabat dan teman-teman satu angkatan khususnya Program Studi Sistem
Informasi Kelas Karyawan yang sama-sama berjuang bersama dari awal
proses pekuliahan hingga Skripsi ini selesai.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan nikmat, karunia dan hidayah-Nya, atas terselesaikannya Skripsi dengan
judul “Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai Pada Bagian Umum
Sekretariat Daerah Kota Tegal” dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi pada program Strata Satu (S1) di Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer (STMIK) Widya Pratama Pekalongan.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, arahan dan
dorongan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dicke J.S.H Siregar, M.Kom selaku Ketua STMIK Widya Pratama
Pekalongan.
2. Prastuti Sulistyorini, ST, M. Kom selaku Ketua Program Studi Sistem
Informatika STMIK Widya Pratama Pekalongan.
3. M. Adib Al Karomi, M. Kom selaku Pembimbing I dan Nur Ika Royanti, M.
Kom selaku Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan
serta saran dan dorongan dalam penyusunan Skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Widya Pratama Pekalongan yang dengan sabar
memberikan ilmu pengetahuannya.
5. Orang tua tercinta yang telah memberikan doa dan dorongan serta motivasi
dalam penyusunan Skripsi.
6. Suami dan anak-anak yang telah memberikan doa dan dorongan, semangat
serta motivasi dalam penyusunan Skripsi.
7. Bpk. Agus Arifin, AP selaku Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota
Tegal.
8. Rekan-rekan kerja di Bagian Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal.
9. Sahabat dan teman-temanku yang senantiasa memberikan do’a dan semangat
yang tidak henti-hentinya hingga skripsi ini selesai.

viii
Dengan segala kerendahan hati meskipun telah berusaha menyelesaikan
Skripsi ini sebaik mungkin, tetapi sebagai manusia biasa yang tidak luput akan
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
tentunya sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang dan semoga
Skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Pekalongan, Februari 2019


Penyusun

SUCI SETIYANINGSIH
NIM. 17.230.0115

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


PERNYATAAN PENULIS ........................................................................... ii
PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................ iii
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................... 2
C. TUJUAN DAN MANFAAT .................................................. 2
D. METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7
A. KAJIAN TEORI ..................................................................... 7
B. KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 25
A. METODE PENGUMPULAN DATA .................................... 25
B. METODE PENGEMBANGAN SISTEM .............................. 33
C. METODE PENGUJIAN ........................................................ 96
BAB IV HASIL SISTEM DAN PEMBAHASAN ...................................... 99
A. HASIL SISTEM ..................................................................... 99
B. PEMBAHASAN ..................................................................... 117
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 119

x
A. KESIMPULAN ...................................................................... 119
B. SARAN ................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 120

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Metode Pengembangan Sistem Waterfall ................. 12


Gambar 2.2 Contoh Diagram Kelas ............................................................. 16
Gambar 2.3 Contoh Diagram Activity ......................................................... 17
Gambar 2.4 Contoh Diagram Sequence ........................................................ 18
Gambar 2.5 Contoh Lembar Kerja Tampilan (LKT) .................................. 18
Gambar 3.1 Buku Penerimaan Barang ......................................................... 29
Gambar 3.2 Buku Pengeluaran Barang ........................................................ 29
Gambar 3.3 Rekap Persediaan Barang Habis Pakai ..................................... 29
Gambar 3.4 Diagram Activity Penerimaan Barang Habis Pakai ................. 30
Gambar 3.5 Diagram Activity Pendistribusian Barang Habis Pakai ............ 31
Gambar 3.6 Diagram Activity stok opname persediaan Barang Habis Pakai 32
Gambar 3.7 Diagram Use Case ..................................................................... 35
Gambar 3.8 Diagram Activity Login ........................................................... 36
Gambar 3.9 Diagram Activity Atur Profil ................................................... 37
Gambar 3.10 Diagram Activity Kelola Data Barang (Admin) ...................... 38
Gambar 3.11 Diagram Activity Kelola Data Barang (Operator) ................... 39
Gambar 3.12 Diagram Activity Kelola Kategori Barang (Admin) ................ 39
Gambar 3.13 Diagram Activity Kelola Kategori Barang (Operator) ............. 40
Gambar 3.14 Diagram Activity Kelola Rekanan (Admin) ............................. 41
Gambar 3.15 Diagram Activity Kelola Pengadaan Barang ........................... 41
Gambar 3.16 Diagram Activity Kelola Ajuan Pakai Barang ......................... 42
Gambar 3.17 Diagram Activity Kelola Daftar Ajuan (Karyawan) ................ 43
Gambar 3.18 Diagram Activity Kelola Daftar Ajuan (Admin & Operator) .. 43
Gambar 3.19 Diagram Activity Kelola Laporan (Admin & Operator) .......... 44
Gambar 3.20 Diagram Activity Pengaturan Instansi (Admin) ....................... 45
Gambar 3.21 Diagram Activity Pengaturan Pengguna (Admin) ................... 45
Gambar 3.22 Diagram Sequence Login .......................................................... 46
Gambar 3.23 Diagram Sequence Atur Profil ................................................. 47
Gambar 3.24 Diagram Sequence Data Barang (Admin) ................................. 48

xii
Gambar 3.25 Diagram Sequence Data Barang (Operator) ............................. 49
Gambar 3.26 Diagram Sequence Kategori Data Barang (Admin) .................. 50
Gambar 3.27 Diagram Sequence Kategori Data Barang (Operator) ............... 51
Gambar 3.28 Diagram Sequence Data Rekanan/Toko ................................... 52
Gambar 3.29 Diagram Sequence Pengadaan Barang ..................................... 53
Gambar 3.30 Diagram Sequence Ajuan Pakai Barang.................................... 53
Gambar 3.31 Diagram Sequence Daftar Ajuan Barang (Karyawan) ............. 54
Gambar 3.32 Diagram Sequence Daftar Ajuan Barang (Admin & Operator) 55
Gambar 3.33 Diagram Sequence Kelola Laporan .......................................... 56
Gambar 3.34 Diagram Sequence Pengaturan Instansi ................................... 57
Gambar 3.35 Diagram Sequence Pengatuarn Pengguna ................................ 57
Gambar 3.36 Diagram Class Sistem .............................................................. 58
Gambar 3.37 LKT Halaman Login ................................................................ 59
Gambar 3.38 LKT Halaman Home/Beranda .................................................. 60
Gambar 3.39 LKT Halaman Beranda Admin ................................................ 61
Gambar 3.40 LKT Halaman Beranda Operator ............................................. 62
Gambar 3.41 LKT Halaman Beranda User (Karyawan) ................................ 63
Gambar 3.42 LKT Halaman Profil ................................................................. 64
Gambar 3.43 LKT Halaman Master Data Barang (Admin) ............................ 65
Gambar 3.44 LKT Halaman Master Data Barang (Operator) ......................... 66
Gambar 3.45 LKT Halaman Form Tambah Data Barang ............................... 67
Gambar 3.46 LKT Halaman Form Edit Data Barang ..................................... 68
Gambar 3.47 LKT Halaman Master Kategori Barang (Admin) .................... 69
Gambar 3.48 LKT Halaman Master Kategori Barang (Operator) ................. 70
Gambar 3.49 LKT Form Tambah Kategori Barang ........................................ 71
Gambar 3.50 LKT Form Edit Kategori Barang .............................................. 72
Gambar 3.51 LKT Halaman Master Data Rekanan/Toko (Admin) ............... 73
Gambar 3.52 LKT Form Tambah Data Rekanan/Toko .................................. 74
Gambar 3.53 LKT Form Edit Data Rekanan/Toko ......................................... 75
Gambar 3.54 LKT Halaman Transaksi Pengadaan Barang ........................... 76
Gambar 3.55 LKT Halaman Transaksi Ajuan Pakai Barang ......................... 77

xiii
Gambar 3.56 LKT Halaman Transaksi Daftar Ajuan .................................... 78
Gambar 3.57 LKT Halaman Laporan ............................................................ 79
Gambar 3.58 LKT Form Laporan .................................................................. 79
Gambar 3.59 LKT Halaman Pengaturan Instansi .......................................... 80
Gambar 3.60 LKT Halaman Pengaturan Pengguna ....................................... 81
Gambar 3.61 LKT Form Tambah Pengguna .................................................. 82
Gambar 3.62 LKT Form Ubah Data Pengguna .............................................. 83
Gambar 3.63 Script database.php ................................................................... 90
Gambar 3.64 Script login.php ........................................................................ 90
Gambar 3.65 Script user.php .......................................................................... 91
Gambar 3.66 Script transaksi.php .................................................................. 91
Gambar 4.1 Tabel Grup ................................................................................ 99
Gambar 4.2 Tabel Pengguna ........................................................................ 99
Gambar 4.3 Tabel tb_barang ........................................................................ 100
Gambar 4.4 Tabel tb_detail_pemakaian ....................................................... 100
Gambar 4.5 Tabel tb_detail_pengadaan ....................................................... 101
Gambar 4.6 Tabel tb_kartu_brg ................................................................... 101
Gambar 4.7 Tabel tb_kategori_barang ......................................................... 101
Gambar 4.8 Tabel tb_pemakaian ................................................................. 102
Gambar 4.9 Tabel tb_pengadaan .................................................................. 102
Gambar 4.10 Tabel tb_ rekanan ...................................................................... 103
Gambar 4.11 Tabel tb_stat_sls ........................................................................ 103
Gambar 4.12 Tabel tb_sts_ajuan .................................................................... 103
Gambar 4.13 Tabel Pengaturan ...................................................................... 103
Gambar 4.14 Halaman Form Login ............................................................... 104
Gambar 4.15 Halaman Beranda setelah Login sebagai Karyawan ................ 105
Gambar 4.16 Form Transaksi Ajuan Pakai Barang ........................................ 105
Gambar 4.17 Halaman Transaksi Daftar Ajuan ............................................. 106
Gambar 4.18 Halaman Beranda setelah Login sebagai Operator .................. 106
Gambar 4.19 Halaman Master Data Barang .................................................. 107
Gambar 4.20 Halaman Master Kategori Barang ............................................ 107

xiv
Gambar 4.21 Halaman Transaksi Pengadaan Barang .................................... 108
Gambar 4.22 Halaman Daftar Ajuan Barang ................................................. 108
Gambar 4.23 Halaman Menu Laporan ........................................................... 109
Gambar 4.24 Halaman Beranda setelah Login sebagai Admin ..................... 109
Gambar 4.25 Halaman Menu Master Data Barang ........................................ 110
Gambar 4.26 Form Tambah Data Barang ...................................................... 110
Gambar 4.27 Form Edit Data Barang ............................................................. 111
Gambar 4.28 Form Hapus Data Barang ......................................................... 111
Gambar 4.29 Halaman Menu Master Data Kategori Barang ......................... 111
Gambar 4.30 Form Tambah Kategori Barang ................................................ 112
Gambar 4.31 Form Edit Kategori Barang ...................................................... 112
Gambar 4.32 Form Hapus Kategori Barang ................................................... 112
Gambar 4.33 Halaman Menu Master Data Rekanan/Toko ............................ 113
Gambar 4.34 Form Tambah Data Rekanan/Toko .......................................... 113
Gambar 4.35 Form Edit Data Rekanan/Toko ................................................. 114
Gambar 4.36 Form Hapus Data Rekanan/Toko ............................................. 114
Gambar 4.37 Halaman Menu Transaksi Pengadaan Barang .......................... 114
Gambar 4.38 Halaman Menu Transaksi Daftar Ajuan ................................... 115
Gambar 4.39 Halaman Menu Laporan ........................................................... 115
Gambar 4.40 Form Cetak Laporan ................................................................. 116
Gambar 4.41 Halaman Menu Pengaturan Instansi ......................................... 116
Gambar 4.42 Halaman Menu Pengaturan Pengguna ..................................... 116
Gambar 4.43 Halaman Setting Profil ............................................................. 117

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Use Case ................................................. 14


Tabel 2.2 Simbol-simbol Diagram Kelas ........................................................ 15
Tabel 2.3 Simbol-simbol Diagram Activity .................................................... 16
Tabel 2.4 Simbol-simbol Diagram Sekuence .................................................. 17
Tabel 3.1 Hasil wawancara ............................................................................. 25
Tabel 3.2 Tabel Grup ....................................................................................... 84
Tabel 3.3 Tabel Pengguna ............................................................................... 84
Tabel 3.4 Tabel Barang ................................................................................... 85
Tabel 3.5 Tabel Detail Pemakaian .................................................................. 85
Tabel 3.6 Tabel Detail Pengadaan ................................................................... 86
Tabel 3.7 Tabel Kartu Barang ......................................................................... 86
Tabel 3.8 Tabel Kategori Barang .................................................................... 87
Tabel 3.9 Tabel Pemakaian ............................................................................. 87
Tabel 3.10 Tabel Pengadaan ............................................................................. 87
Tabel 3.11 Tabel Rekanan ................................................................................. 88
Tabel 3.12 Tabel Status Selesai ......................................................................... 88
Tabel 3.13 Tabel Status Ajuan .......................................................................... 89
Tabel 3.14 Tabel Pengaturan ............................................................................. 89
Tabel 3.15 Pengujian GUI untuk Windows ........................................................ 92
Tabel 3.16 Pengujian GUI Untuk Menu Pull-Down dan Operasi Mouse ......... 94
Tabel 3.17 Pengujian GUI Untuk Entry Data ................................................... 95
Tabel 3.18 Wawancara Kepuasan Pengguna Perangkat Lunak Dengan
Bpk. Agus Mu’min Selaku Pengurus Barang Bagian Umum ......... 96
Tabel 3.19 Wawancara Kepuasan Pengguna Perangkat Lunak Dengan
Ibu Laely Hidayati Selaku Staf Administrasi Bagian Umum ........ 98

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup


Lampiran 2 Fotocopy Buku Bimbingan
Lampiran 3 Lembar Konfirmasi Pengambilan Skripsi
Lampiran 4 Lembar Konfirmasi Persetujuan Menyelesaikan Skripsi
Lampiran 5 Lembar Konfirmasi Persetujuan Revisi Laporan Skripsi
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Pembimbing 1
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Pembimbing 2

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap Instansi Pemerintahan ataupun swasta dalam menjalankan
kegiatan pengelolaan barang milik daerah harus mempunyai proses
penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian atau pengeluaran,
proses pengendalian atau pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien bagi Instansi itu sendiri.
Barang Milik Daerah yang dikelola oleh Bagian Umum Sekretariat
Kota Tegal berupa barang habis pakai dan barang tidak habis pakai. Barang
habis pakai yaitu barang yang hanya dapat digunakan sekali dalam
pemakaiannya, sedangkan barang tidak habis pakai yaitu barang yang dapat
digunakan secara berkali-kali atau berulang-ulang. Barang habis pakai sendiri
terdiri dari alat tulis kantor (ATK), barang cetak, barang listrik dan barang
pembersih.
Dalam pengelolaan persediaan barang habis pakai harus mencatat
semua aktifitas mulai dari barang diterima, barang dikeluarkan sampai dengan
barang itu disalurkan kepada sub bagian yang memerlukan barang tersebut
untuk dasar pembuatan laporan barang habis pakai. Sehingga pengelolaan
persediaan barang habis pakai sangat penting karena barang tersebut telah
jelas dibutuhkan dan diperlukan Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal
dalam menunjang kegiatan operasional dalam menyelesaikan pekerjaan
kantor.
Permasalahan yang sering terjadi pada pengelolaan persediaan barang
habis pakai di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal yaitu pembuatan
laporan pemakaian barang habis pakai yang sering terlambat. Keterlambatan
laporan barang habis pakai ini mempengaruhi proses lamanya pengadaan
barang dan pendistribusian yang ada di masing-masing sub bagian. Dimana
hal ini secara tidak langsung mempengaruhi informasi persediaan barang habis

1
2

pakai kepada pihak pengguna tentang permintaan, penerimaan, pemakaian dan


stok barang habis pakai serta pengendalian persediaan barang habis pakai.
Oleh karena itu pengelolaan persediaan barang habis pakai menjadi
lebih cepat dan efisien jika dibuat suatu sistem informasi yang diharapkan
dapat menanggulangi permasalahan tentang pengelolaan persediaan barang
habis pakai pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal yang mampu
mengolah input menjadi output yang diinginkan oleh pengguna.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka akan di buat sistem
berbasis web dengan judul “SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN
BARANG HABIS PAKAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT
DAERAH KOTA TEGAL”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka perumusan
masalah yang akan dibahas yakni: Bagaimana Merancang Sistem Informasi
Persediaan Barang Habis Pakai Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota
Tegal.

C. Tujuan Dan Manfaat


Dari laporan barang habis pakai pada Bagian Umum Sekretariat
Daerah Kota Tegal diharapkan akan diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Tujuan :
Terwujudnya sistem informasi persediaan barang habis pakai pada Bagian
Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal.
2. Manfaat :
a. Memberikan informasi persediaan barang habis pakai kepada pihak
pengguna tentang permintaan, penerimaan, pemakaian dan stok
barang habis pakai.
b. Memberikan laporan persediaan barang habis pakai kepada Pimpinan
dalam waktu yang singkat dan tepat.
c. Membantu pengendalian persediaan barang habis pakai.
3

D. Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat, maka dilakukan
pengumpulan sumber data dengan cara:
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yaitu
dengan cara :
1) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung kepada
petugas/staf Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal yang
menangani pengelolaan persediaan barang habis pakai.
2) Pengamatan/Observasi
Pengamatan yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati
atau mempelajari langsung atau tidak langsung terhadap objek
kemudian mencatat bagian yang terkait dengan prosedur
pengelolaan persediaan barang habis pakai pada Bagian Umum
Sekretariat Daerah Kota Tegal.
b. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian. Data ini diperoleh dari buku-buku dan literatur-literatur yang
meliputi:
1) Studi kepustakaan
Pengumpulan data dari buku-buku yang sesuai dengan tema
permasalahan. Misalnya, pengumpulan teori-teori mengenai
perancangan sistem informasi peresediaan barang habis pakai
untuk penyusunan laporan. Dengan menggunakan studi pustaka
maka penyusun mendapatkan data yang lebih akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
4

2) Studi dokumentasi
Pengumpulan data dari literatur-literatur dan dokumentasi
dari internet, diktat, atau sumber informasi lain yang sesuai dengan
materi sistem informasi persediaan barang habis pakai.

2. Metode Pengembangan Sistem


Metode yang akan digunakan dalam pengembangan sistem ini
adalah adalah metode waterfall. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)
Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian masalah utama dari
kasus yang diangkat, yaitu persediaan barang habis pakai pada Bagian
Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal melalui wawancara dan
observasi. Melalui metode pengumpulan data tersebut akan didapatkan
beberapa data diantaranya adalah teknis umum, permasalahan,
alternatif solusi dan klarifikasi persetujuan pembangunan sistem.
b. Planning (Estimating, Scheduling,Tracking)
Pada tahap akan dihasilkan user ruquirement yang di dalamnya
dimuat beberapa data yang berhubungan dengan keinginan user dalam
pembuatan sistem informasi persediaan barang habis pada Bagian
Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal berdasarkan data yang didapat
pada tahap sebelumnya.
c. Modeling (Analysis &Design)
Pada tahap ini meliputi perancangan basis data, perancangan
antarmuka pengguna, kebutuhan perangkat keras, dan kebutuhan
perangkat lunak. Dalam tahapan ini akan digambarkan secara rinci
komponen-komponen yang diperlukan:
Adapun komponen-komponen tersebut berupa:
1) Database dengan Diagram Class Entity
Pada desain database dimaksudkan untuk mengidentifikasi
kebutuhan file-file database yang diperlukan untuk sistem
5

informasi persediaan barang habis pakai pada Bagian Umum


Sekretariat Daerah Kota Tegal yang diimplementasikan
menggunakan Diagram Class Entity.
2) Desain Masukan
Merupakan desain layar masukkan yang digunakan untuk
memasukkan data kedalam sistem. Dalam mendesain masukkan
menggunakan LKT (Lembar Kerja Tampilan).
3) Desain Keluaran
Merupakan desain keluaran dari sistem informasi yang dapat
dilihat, berupa laporan-laporan yang dihasilkan, baik hasil di
media kertas (cetakan tulisan dikertas) atau hasil di media lunak
(tampilan di layar monitor). Dalam mendesain keluaran
menggunakan LKT (Lembar Kerja Tampilan).
d. Construction (Code &Test)
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan terlebih dahulu yaitu
Pengkodean (Coding) yang merupakan proses menerjemahkan
rancangan kedalam suatu bahasa yang dapat dimengerti oleh
komputer. Pada tahap ini bahasa pemprograman yang digunakan
dalam pembuatan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP,
HTML dengan database menggunakan MySQL. Setelah rancangan
sistem dibuat kemudian dilakukan implementasi program dan
pengujian program. Pengujian menggunakan metode GUI dan UAT.
e. Deployment (Delivery, Support, Feedback)
Setelah melakukan analisis, desain, pengkodean dan pengujian
maka sistem yang sudah jadi dimplementasikan oleh pengguna untuk
dilakukan review terkait kebutuhan dasar pengguna sistem persediaan
barang habis pakai.
6

3. Metode Pengujian
Metode yang akan digunakan untuk menguji sistem yang akan
dibuat yaitu :
a. Graphical User Interfaces (GUI)
Pengujian ini dilakukan berorientasi pada pengguna, yang hal ini
adalah operator. Simbol-simbol yang digunakan pada GUI merupakan
simbol yang umum digunakan oleh operator pada sistem persediaan
barang habis pakai, sehingga tidak akan membingungkan. Operator
diberikan kebebasan dalam mengakses GUI untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan, misalnya untuk mengamati nilai dari suatu
variabel. Fitur-fitur yang tersedia mencukupi untuk keperluan operator,
dan tidak dibuat berlebihan. Objek-objek yang ada ditampilkan secara
konsisten pada tiap jendela. Nama, nilai, dan satuan variabel ditulis
dengan jelas.
b. User Acceptance Test (UAT)
Pengujian ini dilakukan oleh pengguna terakhir sebelum
pengguna menerima sistem dengan melakukan uji coba dengan sistem
yang telah dibangun sehingga pengguna bisa menilai secara langsung
dengan sistem yang telah dibangun apakah sistem mudah digunakan,
kekurangan dari sistem tersebut apakah sistem efektif atau justru
kompleks atau rumit. Dasar pengujian ini adalah hasil review pengguna
setelah menggunakan sistem informasi persediaan barang habis pakai
yang telah dibangun, apakah sistem kebutuhan dasar sistem telah
terpenuhi atau belum.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Sistem informasi
a. Sistem
Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan
prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan
prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-
prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem yang
didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini adalah sistem akuntansi.
Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur
penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku
besar.
Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan
tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini
misalnya adalah sistem komputer yang didefinisikan sebagai
kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak (Jogiyanto 2005).
b. Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi
bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang
mengambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan
sebagai alat bantu untu pengambilan suatu keputusan (Wahyono
2003).
c. Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras,
perangkat lunak, dan perangkat manusia. Perangkat manusia memiliki
peranan dalam mengolah data menggunakan perangkat keras dan
perangkat lunak tersebut. Untuk mendukung lancarnya suatu sistem

7
8

informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat


vital, yaitu input, proses, output, teknologi, basis data, dan kendali
(Kristanto 2008).
Sistem informasi terdiri beberapa komponen yaitu blok
masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok dasar data,
dan blok kendali. Sebagai suatu sistem informasi, keenam blok
tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto
2005).

2. Barang Habis Pakai


a. Barang
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal
1 Angka 14 dan perubahannya yang tercantum dalam Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, disebutkan bahwa definisi barang
adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang.
Barang merupakan suatu hal yang dapat diindra
keberadaannya atau ada wujudnya. Barang memiliki fungsi memenuhi
kebutuhan manusia. Dalam pelaksanaan fungsi ini, barang dapat
diberikan dari seorang penjual ke seorang pembeli barang tersebut.
Barang juga dapat diartikan sebagai suatu hal yang mempunyai nilai.
Nilai yang dimiliki barang inilah yang menjadi penentu untuk
menjadikan barang tersebut sebagai pemenuhan kebutuhan manusia.
b. Barang Habis Pakai
Barang habis pakai adalah barang-barang yang hanya bisa
digunakan satu kali pakai atau setelah digunakan maka kuantitasnya
menjadi berkurang. Hal ini mengandung arti bahwa benda itu tidak
selalu harus habis tanpa meninggalkan bekas setelah digunakan.
9

Misalnya, tinta pena, setelah digunakan tintanya tetap ada, namun


jumlah/kuantitasnya telah berkurang. Barang-barang seperti ini tetap
digolongkan ke dalam barang habis pakai.

3. Metode Pengumpulan Data


a. Pengamatan/Observasi
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau
meneylidiki tingkat laku nonverbal yakni dengan menggunakan teknik
observasi (Yusuf 2014).
Apabila kita mengacu pada fungsi pengamat dalam kelompok
kegiatan, maka observasi dapat dibedakan lagi dalam dua bentuk
yaitu:
1) Participant Observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana
pengamat secara teratur berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan
yang diamati. Dalam hal ini pengamat mempunyai fungsi ganda,
sebagai peneliti yang tidak diketahui dan dirasakan oleh anggota
yang lain, dan kedua sebagai anggota kelompok, peneliti berperan
aktif sesuai dengan tugas yang dipercayakan kepadanya.
2) Non-Participant Observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana
pengamat tidak terlibat langsung dalam kelompok, atau dapat
juga dikatakan pengamat tidak ikut dalam kegiatan yang
diamatinya.
Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan
data sangat banyak ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat
melihat, mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu objek
penelitian dan kemudian ia menyimpulkan dan apa yang diamati itu.
Pengamat adalah kunci keberhasilan dan ketepatan hasil penelitian.
Ialah yang memberi makna tentang apa yang diamati dalam realitas
dan dalam konteks yang alami (natural setting), dialah yang bertanya
dan dia pulalah yang melihat bagaimana hubungan antata satu aspek
dengan spek yang lain pada objek yang diamati.
10

b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian
atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan
sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui
komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara
merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara
dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung
tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya
(Yusuf 2014).
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi wawancara
Ada empat faktor yang menentukan keberhasilan dalam
percakapan tatap muka maupun melalui media. Keempat factor
tersebut adalah :
a) Pewawancara
b) Sumber informasi
c) Materi pertanyaan
d) Situasi dan kondisi
2) Jenis Wawancara
a) Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah
mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali
dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah
membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga
bisa menggunakan berbagai instrument penelitian seperti alat
bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrument-
instrumen lain.
b) Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas.
Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi
11

pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-


poin penting dari masalah yang digali dari responden.
c. Angket/kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang lebih efiesien bila peneliti
telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok
digunakan bila responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas.
d. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung kepada subyek penelitian. Studi dokumen adalah
jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang
berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni :
1) Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang
yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
2) Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis
berdasarkan oleh laporan/cerita orang lain, misalnya : biografi.

4. Metode Pengembangan Sistem


Pembuatan program sistem berbasis web ini menggunakan model
sekuensial linier sering disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau
model air terjun waterfall.
12

Tahapan-tahapan pada model waterfall (Pressman 2015) dapat


dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Tahapan Metode pengembangan Sistem Waterfall

a. Communication(Project Initiation & Requirements Gathering)


Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat
diperlukan adanya komunikasi dengan customer demi memahami dan
mencapai tujuan yang ingin dicapai. Hasil dari komunikasi tersebut
adalah inisialisasi proyek, seperti menganalisis permasalahan yang
dihadapi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, serta
membantu mendefinisikan fitur dan fungsi software. Pengumpulan
data-data tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, dan internet.
b. Planning (Estimating, Scheduling,Tracking)
Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang
menjelaskan tentang estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan,
resiko- resiko yang dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan dalam
membuat sistem, produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan
kerja yang akan dilaksanakan, dan tracking proses pengerjaan sistem.
c. Modeling (Analysis &Design)
Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan
arsitektur sistem yang berfokus pada perancangan struktur data,
arsitektur software, tampilan interface, dan algoritma program.
Tujuannya untuk lebih memahami gambaran besar dari apa yang akan
dikerjakan.
13

d. Construction (Code &Test)


Tahapan Construction ini merupakan proses penerjemahan
bentuk desain menjadi kode atau bentuk/bahasa yang dapat dibaca
oleh mesin. Setelah pengkodean selesai, dilakukan pengujian terhadap
sistem dan juga kode yang sudah dibuat. Tujuannya untuk
menemukan kesalahan yang mungkin terjadi untuk nantinya
diperbaiki.
e. Deployment (Delivery, Support,Feedback)
Tahapan Deployment merupakan tahapan implementasi
software ke customer, pemeliharaan software secara berkala,
perbaikan software, evaluasi software, dan pengembangan software
berdasarkan umpan balik yang diberikan agar sistem dapat tetap
berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

5. Alat Pengembangan Sistem


Pada analisis sistem dibutuhkan alat bantu pengembangan sistem
untuk menghasilkan analisa yang baik, salah satu alat bantu tersebut
menggunakan :
a. UML
“UML (Unified Modeling Language)adalah salah satu standar
bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untukmendefinisikan
requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan
arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek” (Shalahuddin dan S
2013).
Bahasa pemograman berorientasi objek yang pertama
dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan
pada tahun 1967. Perkembangan aktif dari pemrograman berorientasi
objek mulai menggeliat ketika berkembangnya bahasa pemograman
Smalltalk pada awal 1980-an. Pada 1996, Object Management Group
14

(OMG) mengajukan proposal agar adanya standardisasi pemodelan


berorientasi objek dan pada bulan September 1997 Unified Modeling
Language (UML) diakomodasi oleh Object Management Group
(OMG) sehingga sampai saat ini Unified Modeling Language (UML)
telahmemberikan kontribusinya yang cukup besar dalam metodologi
berorientasi objek.
b. Use Case Diagram
“Use case atau diagram use casemerupakan pemodelan untuk
kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat (Shalahuddin
dan S 2013).
Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Use Case.
NO GAMBAR KETERANGAN
Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang
1 pengguna mainkan ketika berinteraksi
dengan use case.
Dependency Hubungan dimana perubahan yang
terjadi pada suatu elemen mandiri
2 (independent) akan mempengaruhi
elemen yang bergantung padanya elemen
yang tidak mandiri (independent).

Hubungan dimana objek anak


Generalization (descendent) berbagi perilaku dan
3
struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
Include Menspesifikasikan bahwa use case
4
sumber secara eksplisit.

Menspesifikasikan bahwa use case target


5 Extend memperluas perilaku dari use case
sumber pada suatu titik yang diberikan.
15

NO GAMBAR KETERANGAN

Apa yang menghubungkan antara objek


6 Association
satu dengan objek lainnya.

Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang


7 ditampilkan sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur bagi suatu actor
Collaboration Interaksi aturan-aturan dan elemen lain
yang bekerja sama untuk menyediakan
8
prilaku yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi
9 dijalankan dan mencerminkan suatu
sumber daya komputasi

c. Diagram Kelas (Class Diagram)


“Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur
sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem” (Shalahuddin dan S 2013). Kelas memiliki apa
yang disebut atribut danmetode atau operasi.
1) Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu
kelas.
2) Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh
suatu kelas.
Tabel 2.2 Simbol-simbol Diagram Kelas
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
Hubungan dimana objek
1 Generalization anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data
dari objek yang ada di
atasnya objek induk
(ancestor).
16

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


Class Himpunan dari objek-objek
2 yang berbagi atribut serta
operasi yang sama.
3 Realization Operasi yang benar-benar
dilakukan oleh suatu objek.

Gambar 2.2 Contoh Diagram Kelas


d. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses
bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak” (Shalahuddin dan S
2013).
Tabel 2.3 Simbol-simbol Diagram Aktivitas
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 Actifity Memperlihatkan bagaimana
masing-masing kelas
antarmuka saling berinteraksi
satu sama lain
2 Decision State dari sistem yang
mencerminkan eksekusi dari
suatu aksi
3 Start Point Bagaimana objek dibentuk atau
diawali.
17

Gambar 2.3 Contoh Diagram Aktivitas.


e. Diagram Sekuen
“Sequence diagram atau diagramsekuen menggambarkan
kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup
objek dan message yang dikirim dan diterima antar objek”
(Shalahuddin dan S 2013).
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah
minimal sebanyakpendefinisian use case yang memiliki proses sendiri
atau yang penting semua usecase yang telah didefinisikan interaksi
jalannya pesan sudah dicakup padadiagram sekuen sehingga semakin
banyak use case yang didefinisikan makadiagram sekuen yang harus
dibuat juga semakin banyak.
Tabel 2.4 Simbol-simbol Diagram Sekuen
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 Actor Menspesifikasikan
himpunan peran yang
pengguna mainkan ketika
berinteraksi dengan use
case.
2 Boundary Boundary berupa tepi dari
sistem. Seperti user
interface, atau suatu alat
: FORM LOGIN
yang berinteraksi dengan
sistem lain
18

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


3 Controll Mengatur aliran dari
informasi untuk sebuah
scenario.

: Form Login : Tabel User : Form Utama


: Operator
Display Form Login( )

Input User & Pass( )

Validasi User & Pass( )

User & Pass Salah( )

Display User & Pass Salah( )

Input Ulang( )

User & Pass Benar( )

Display Form Utama( )

Gambar 2.4 Contoh Diagram Sekuen


f. Lembar Kerja Tampilan (LKT)
Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah
tampilan yang menarik. Piranti bantu sederhana dalam bentuk
lembaran kertas guna membantu mendokumentasikan bentuk-bentuk
tampilan yang akan diimplementasikan, juga sangat berguna bagi
pengguna terutama untuk program-program aplikasi pesanan sebagai
pedoman antar muka tersebut dipermudah dengan penamaan Lembar
Kerja Tampilan (Screen Design Work Sheet) (Santosa 2010).
Berikut adalah bentuk LKT :
No :
Tampilan : Navigator

Keterengan :

Gambar 2.5 Contoh Lembar Kerja Tampilan (LKT).


19

LKT pada dasarnya terdiri atas empat bagian, yaitu:


1) Nomor Lembar Kerja
Untuk memberikan penomoran berkaitan dengan sejumlah
tampilan yang akan dibuat.
2) Bagian Tampilan
Berisi sketsa tampilan yang akan muncul di layar tampilan
lain. Perubahan tampilan itu berubah menjadi tampilan lain.
Perubahan biasanya disebabkan oleh suatu event. Event tersebut
antara lain dapat berupa penekanan tombol, mouse, papan ketik
oleh pengguna, atau oleh event khusus dari program aplikasi yang
sedang dieksekusi. Event khusus ini dapat berupa perangkap
kesalahan (error tripping), program meminta masukan dari
pengguna dan lain-lain.
3) Bagian Keterangan
Bagian ini berisi penjelasan singkat tentang atribut
tampilan yang di pakai.
4) Bagian Navigasi
Berisi penjelasan tentang bagian tampilan.

6. Metode Pengujian Sistem


a. Graphical User Interface(GUI)
GUI adalah seperangkat aplikasi yang menampilkan semua
nebu, ikon dan alat petunjuk lainnya yang menggantikan perintah
ketik di shell dengan menggunakan gambar yang tersedia. Hal ini
membuat pengguna komputer menjadi lebih mudah mengoperasikan
sebuah perangkat daripada mengingat mengoperasikan sebuah
perangkat perintah tertentu. Graphical User Interface (GUI)
menyajikan tatanan yang menarik bagi perekayasa karena komponen
reusable berfungsi sebagai bagian dari lingkungan pegembangan GUI,
pembuatan interface pemakai menjadi hemat waktu dan lebih teliti.
Pada saat yang sama, kompleksitas GUI telah berkembang yang
20

menimbulkan kesulitan yang lebih besar di dalam desain dan eksekusi


test case. Karena GUI modern memiliki bentuk dan cita rasa yang
sama maka dapat dilakukan sederetan pengujian standar.
Pertanyaan berikut dapat berfungsi sebagai panduan untuk
serangkaian pengujian generic untuk GUI :
1) Untuk windows
a) Apakah halaman yang terbuka sesuai dengan perintah menu
yang dipilih?
b) Apakah semua isi data yang diisikan pada Windows dapat
dituju dengan tepat dengan sebuah mouse, function keys, anak
panah penunjuk dan keyboard?
c) Apakah windows dengan cepat muncul kembali bila ia
ditindih dan dipanggil kembali?
d) Apakah semua menu pull down, tool bar, scrool bar dan
control yang lain dapat diperoleh dan dengan tepat
ditampilkan untuk windows tersebut?
e) Apakah windows akan menutup secara tepat?
2) Untuk menu pull-down dan operasi mouse
a) Apakah menu bar dapat ditampilkan di dalam konteks dengan
sesuai?
b) Apakah semua fungsi menu dapat dituju secara tepat oleh
mouse?
c) Apakah semua menu bekerja seperti yang diinginkan?
3) Entry data
a) Apakah entry data alfanumerics dipantulkan dan di input ke
sistem?
b) Apakah data invalid dikenali dengan baik?
c) Apakah pesan input data sangat pintar?
21

Sebagai tambahan untuk pedoman tersebut, grafik pemodelan


keadaan yang terbatas dapat digunakan untuk melakukan sederetan
pengujian yang menekankan objek program dan data spesifik yang
relevan dengan GUI. Karena sejumlah besar permutasian yang
bersesuaian dengan operasi GUI, maka pengujian harus didekati
dengan menggunakan peranti otomatis (B, A. B. 2006).
b. User Acceptance Test (UAT)
Proses UAT didasarkan pada dokumen requirement yang
disepakati bersama.Dokumen requirement adalah dokumen yang
berisi lingkup pekerjaan software yang harus dikembangkan. Dengan
demikian maka dokumen ini semestinya menjadi acuan untuk
pengujian.
1) Proses UAT
Proses dalam UAT adalah pemeriksaan dan pengujian
terhadap hasil pekerjaan. Diperiksa apakah item-item yang ada
dalam dokumen requirement sudah ada dalam software yang diuji
atau tidak. Diuji apakah item yang telah ada dapat memenuhi
kebutuhan penggunanya.
2) Skenario
Skenario UAT adalah suatu rencana yang disusun untuk
dijalankan sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Suatu
skenario akan mencakup perencanaan pelaksanaan dan proses
pengujian dari awal pemasangan software sampai dengan akhir
proses.
3) Dokumen UAT
Hasil dari UAT adalah dokumen yang menunjukan bukti
pengujian, berdasarkan bukti pengujian inilah dapat diambil
kesimpulan apakah software yang diuji telah dapat diterima atau
tidak.
22

B. Kajian Pustaka
Berikut ini dijelaskan tentang beberapa sistem yang sudah pernah
dibangun oleh peneliti lain, yang terkait dengan Sistem Isformasi Persediaan
Barang Habis Pakai, diantaranya :
1. Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Distro Above Store Semarang.
Adji Kusuma Dinata (2013) telah membuat sebuah program dengan
judul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Distro Above Store”.
Masalah yang terjadi dalam penelitian tersebut adalah pendataan pada
bagian persediaan barang dan penginputan transaksi penjualan masih
dilakukan dengan cara manual. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam
pencatatan laporan yang akan dibuat. Metode yang digunakan oleh Peneliti
yakni metode pengembangan secara Terstruktur/ Waterfall.
Kekurangan dari sistem ini yakni pembangunan sistem persediaan
barang di masa yang akan datang, agar adanya pengembangan fasilitas
online yang berbasis jaringan jika perusahan akan membuka cabang, untuk
membuat koneksi antar cabang perusahaan secara online sehingga dapat
memudahkan dalam mengontrol perkembangan antar perusahaan.
Kesimpulan dari jurnal ini yakni sistem informasi menjadi tepat,
dan akurat khususnya pada bagian persediaan barang, membantu
mengontrol dan mengawasi persediaan barang dan perencanaan pengadaan
barang. sistem informasi pengadaan barang ini dapat menghindari
persediaan barang berlebih dan mengatasi kelangkaan barang yang
tentunya sangat di harapkan oleh pelaku usaha.

2. Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor (ATK) Menggunakan


Metode Waterfall.
Karlena Indriani dan Sudarmadi (2015) telah membuat sebuah
program dengan judul “Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor
(ATK) Menggunakan Metode Waterfall”. Masalah yang terjadi dalam
penelitian tersebut adalah sistem pengelolaan ATK (Alat-alat Tulis
Kantor) masih dilaksanakan secara manual, dengan demikian masih sering
23

terjadinya kesalahan informasi. Dengan kesalahan-kesalahan informasi


tersebut, mengakibatkan lambatnya pembuatan laporan rencana pemakaian
barang untuk pengajuan anggaran tahun yang akan datang. Metode yang
digunakan oleh Peneliti yakni metode pengembangan secara
Terstruktur/Waterfall.
Kekurangan dari sistem ini yakni aplikasi ini hanya mengolah data
persediaan barang saja, maka nantinya diharapkan adanya hubungan yang
terintegrasi antara aplikasi ini dengan sistem pembelian barang dan
penghitungan budgeting pengadaan barang ATK.
Kesimpulan dari jurnal ini yakni dengan adanya aplikasi sistem
pengadaan barang ATK yang sudah terintegrasi, tentunya akan
memudahkan user dalam mengakses aplikasi dan dengan adanya
peringatan stok barang minimum dapat memudahkan bagian gudang dan
Kabag. Logistik dalam memantau stok barang alat tulis kantor (ATK).

3. Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai Subbagian Umum


Kepegawaian Dan Perlengkapan FMIPA UNY.
Novalita kusuma Wardhana dan Kuswari Hernawati M.Kom (2016)
telah membuat sebuah program dengan judul “Sistem Informasi
Persediaan Barang Habis Pakai Subbagian Umum Kepegawaian Dan
Perlengkapan FMIPA UNY”. Masalah yang terjadi dalam penelitian
tersebut adalah sistem pengelolaan persediaan barang habis pakai di
Subbagian UKP sudah memanfaatkan komputer yang dilengkapi dengan
software Microsoft Excel, namun untuk saat ini penggunaan software
tersebut hanya untuk mendata stok barang dan transaksi keluar masuknya
barang, sehingga dalam proses pengelolaan persediaan barang habis pakai
terdapat beberapa kendala yaitu sering terjadi ketidakcocokan saat
menghitung stok barang pada laporan dengan stok barang yang ada di
gudang. Metode yang digunakan oleh Peneliti yakni metode
pengembangan secara Terstruktur/Waterfall
24

Kekurangan dari sistem ini yakni pembangunan sistem persediaan


barang di masa yang akan datang, agar bisa dikembangkan lagi.
Kesimpulan dari jurnal ini yakni berdasarkan pengujian betha yang
telah dilakukan kepada pengguna, diperoleh hasil correctness, reliability,
integrity, dan usability termasuk dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan
pengujian betha yang telah dilakukan kepada ahli sistem, diperoleh hasil
maintability, testability, flexibility, dan reusability termasuk dalam kriteria
sangat baik, sedangkan efficiency, portability, dan interoperability
termasuk dalam kriteria cukup baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari Sistem Informasi Persediaan
Barang Habis Pakai Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal
berdasarkan implementasi sistem dan pengujian yang dilakukan oleh user
adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai Pada
Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal.
2. Sistem dapat membantu kegiatan pengelolaan dan pengendalian barang
habis pakai pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal.
3. Sistem dapat mempermudah dan mempercepat proses pelaporan data
barang, laporan stok data barang dan lapran rekapitulasi persediaan
barang habis pakai pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal.
4. Sistem dapat memberikan informasi lengkap tentang data barang, data
stok barang dan rekap persediaan barang habis pakai pada Bagian Umum
Sekretariat Daerah Kota Tegal.

B. SARAN
Setelah melalui beberapa tahap pembangunan Sistem Informasi
Persediaan Barang Habis Pakai Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota
Tegal, ada beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut untuk sistem ini,
antara lain :
1. Sistem dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem lain di Bagian
Umum Setda Kota Tegal, seperti Sistem Keuangan dan Sistem
Standarisasi Satuan Harga sehingga proses pengelolaan persediaan
barang habis pakai dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Tampilan sistem dapat dibuat lebih menarik dan interaktif.
3. Penambahan menu petunjuk penggunaan untuk mempermudah user
dalam menggunakan sistem.

119
DAFTAR PUSTAKA

B, A. B. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Dinata, Adji Kusuma. "Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Distro Above
Store Semarang." Jurnal, Fakultas Komputer Universitas Dian
Nuswantoro, 2013.

Indriani, Karlena, and Sudarmadi. "Sistem Informasi Inventory Alat Tulis Kantor
(ATK) Menggunakan Metode Waterfall." Jurnal Techno Nusa Mandiri,
2015.

Jogiyanto, HM. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

Kristanto, Andri. Perancangan Sistem Informasi dan aplikasinya. Yogyakarta:


Gava Media, 2008.

Pressman, R. S. Pendekatan Praktisi Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta:


andi Offset, 2015.

Shalahuddin, and Rossa S. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan


Berorientasi Objek. Bandung: Informatika, 2013.

Wahyono. Konsep Sistem Informasi . Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.

Wardhana, Novalita Kusuma. "Sistem Informasi Persediaan Barang Habis Pakai


Subbagian Umum Kepegawaian Dan Perlengkapan Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta." Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, 2016.

Yusuf, M. A. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualittif & Penelitian Gabungan.


Jakarta: Kencana, 2014.

120
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Anda mungkin juga menyukai