Anda di halaman 1dari 24

NASKAH PUBLIKASI

PENGUJIAN PERSEPSI PENERIMAAN SISTEM INFORMASI


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASIS WEB KABUPATEN
MAJALENGKA DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED THEORY OF
ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT 2)

Disusun oleh:
Nama : Kurnianto Tri Nugroho
NIM : 16.52.0807
Konsentrasi : Sistem Informasi

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK INFORMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN

PENGUJIAN PERSEPSI PENERIMAAN SISTEM INFORMASI


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASIS WEB KABUPATEN
MAJALENGKA DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED THEORY OF
ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT 2)

TESTING OF PERCEPTION OF ACCEPTANCE OF INFORMATION


SYSTEM OF REGIONAL FINANCIAL MANAGEMENT BASED OF WEB
IN MAJALENGKA REGENCY USING UNIFIED THEORY OF
ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT 2)

Dipersiapkan dan Disusun oleh

Kurnianto Tri Nugroho


16.52.0807

Mengetahui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Kusrini, M.Kom. Sudarmawan, M.T.


NIK. 190302106 NIK. 190302032

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Magister Komputer

Yogyakarta, 05 Mei 2018


Direktur Program Pascasarjana

Dr. Kusrini, M.Kom.


NIK. 190302106

ii
PENGUJIAN PERSEPSI PENERIMAAN SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERBASIS WEB KABUPATEN
MAJALENGKA DENGAN MENGGUNAKAN UNIFIED THEORY OF
ACCEPTANCE AND USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT 2)

Kurnianto Tri Nugroho

Intisari
Sejalan dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance), maka pemerintah
daerah Kabupaten Majalengka telah mengimplementasikan beberapa sistem informasi
online yang terintegrasi salah satunya sistem informasi pengelolaan keuangan daerah
berbasis web yang terintegrasi (OPD dan Kecamatan) di Kabupaten Majalengka.
Banyaknya sistem informasi online baru terintegrasi yang diterapkan, maka perlunya kajian
untuk menguji bagaimana penerimaan user terhadap Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD) dan bagaimana implementasinya di Kabupaten Majalengka,
apakah diterima dan dapat bekerja dengan baik atau sebaliknya. Sehingga perlu penelitian
mengenai hal ini. Untuk sistem informasi yang akan diujikan disini adalah penerimaan
pengguna terhadap SIPKD yang merupakan sistem informasi keuangan yang diterapkan
oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penerimaan sistem informasi
dengan menggunakan variabel-variabel UTAUT 2 yang dimodifikasi. Sedangkan faktor-
faktor yang diteliti yaitu trust in technology, performance expectancy, effort expectancy,
social influence, facilitating conditions, hedonic motivation, price value, habit dan user
satisfaction.
Hasil penelitian berupa nilai yang menyatakan apakah sistem informasi tersebut diterima
atau tidak beserta rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan, perbaikan atau solusi
masalah dalam implementasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah berbasis web
tersebut. Diharapkan menjadi evaluasi untuk instansi terkait.
Kata kunci: penerimaan pengguna, sistem informasi, UTAUT 2, SIPKD

Abstract
In line with good governance principles, the local government of Majalengka District has
implemented several online information systems integrated one of the integrated web based
management information system (OPD and Districts) in Majalengka District. The number
of new integrated online information system applied, hence the need to study to test how
the user acceptance to Local Financial Management Information System (SIPKD) and how
its implementation in Majalengka Regency, whether accepted and can work well or vice
versa. So need to research on this matter. For the information system to be tested here is
the user acceptance of SIPKD which is a financial information system applied by the
BKAD.
The method used in this study is the method of acceptance of information systems using
modified UTAUT 2 variables. While the factors studied are trust in technology,
performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions,
hedonic motivation, price value, habit and user satisfaction.

1
The results of research in the form of a value stating whether the information system is
accepted or not along with recommendations given to improve, repair or solution problems
in the implementation of information systems financial management area web-based.
Expected to be an evaluation for the relevant agencies.
Keyword: user acceptance, information systems, UTAUT 2, SIPKD

Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatan SI/TI berkembang di semua aspek,
baik organisasi, sekolah, swasta dan instansi pemerintah. Adanya kemajuan teknologi yang
kian pesatnya serta potensi pemanfaatannya yang sangat luas sehingga diciptakan berbagai
sistem aplikasi yang berfungsi untuk membantu mengerjakan segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk pengolahan data, pengaksesan data, penyebaran dan pendayagunaan
informasi, persaingan bisnis, pengambilan kebijakan serta hal-hal yang sulit dikerjakan
oleh manusia. Dalam sektor pemerintahan semakin luasnya penggunaan serta kebutuhan
SI/TI untuk mendukung kinerja operasional pemerintahan, maka salah satu upaya
pemerintah dalam mengembangkan SI/TI yaitu dikembangkannya sistem informasi
terintegrasi dalam lingkup tertentu yang menghubungkan pengelolaan sitem informasi
antar unit, bagian atau antar tempat denga memanfaatkan akses internet. Sistem informasi
juga berberan dalam bidang akuntansi. Statement of Financial Accounting Concept No. 2,
Financial Accounting Standart Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi.
Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi
adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan
memberikan kemudahan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi
keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga
akan membantu pengambil keputusan.
Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Barat.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Majalengka telah memanfaatkan teknologi informasi dan
pendistribusian sistem informasi secara satu atap di beberapa bidang diantaranya Bidang
Pendapatan Asli Daerah, Bidang Pendapatan Lain-lain, Bidang PBB dan BPHTB, Bidang
Anggaran, Bidang Perbendahaaran dan Bidang Aset. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 56 tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah ditujukan untuk
menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan prinsip tata
pemerintahan yang baik (Good Governance), maka Pemerintah Daerah berkewajiban
untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk
membangun jaringan Sistem Informasi Manajemen dan proses kerja yang memungkinan
pemerintah bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar unit kerja.
Maanfaat penting dalam pemanfaatan Sistem Informasi ini diharapkan mampu membantu
mempercepat distribusi informasi baik kepada pimpinan OPD (Organisasi Perangkat
Daerah) maupun kepada OPD, Kepala Daerah dan seluruh Kecamatan. Karena kecepatan
distribusi informasi yang akurat akan mendorong pada pengambil keputusan dan kebijakan
yang baik.
Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) merupakan unsur pendukung Pemerintah
Daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Sebelumnya sistem yang
digunakan adalah Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan berbasis desktop. Sehingga
pelaporan keuangan di tiap-tiap OPD diserahkan langsung ke Badan Keuangan dan Aset
Daerah (BKAD). Menyikapi hal tersebut mulai tahun 2015 hingga saat ini (2017) BKAD
sebagai sentral dari pengelolaan keuangan daerah menggunakan aplikasi Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) berbasis web. Dengan menggunakan SIPKD,
pemerintah dapat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan keuangan masa lalu, mengambil

2
keputusan sekarang dan membatu membuat perencanaan masa mendatang secara
terintegrasi dengan semua OPD di Kabupaten Majalengka. Sistem ini merupakan sistem
yang diluncurkan oleh pihak ketiga/perusahan Software Development (PT. Global
Intermedia Nusantara). Aplikasi SIPKD di Kabupaten Majalengka digunakan oleh 59 unit
kerja diantaranya 33 OPD dan 26 Kecamatan. Sebelum aplikasi ini diterapkan, untuk
melakukan pengelolaan keuangan dan pelaporannya digunakan aplikasi Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan berbasis desktop dimana pelaporan keuangan tiap-tiap OPD
diserahkan langsung ke kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Menyikapi hal
tersebut, sehingga tahun 2015 di implementasikan SIPKD berbasis web di Kabupaten
Majalengka.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan ke staff keuangan di kantor Badan
Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Majalengka, bahwasanya setelah dua
tahun aplikasi SIPKD di implementasikan ada beberapa OPD atau kecamatan yang belum
menggunakan aplikasi tersebut secara keseluruhan. Ada sekitar 10% sampai 20% dari total
OPD dan Kecamatan yang penginputan datanya masih dibantu oleh pihak BKAD.
Sehingga beban yang ditanggung oleh pihak BKAD menjadi bertambah dengan adanya hal
tersebut.
Untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya
penggunaan teknologi informasi ada beberapa model yang sudah dikembangkan seperti :
Theory of Reasoned Action (TRA) oleh Fishbein dan Ajzen (1975), Theory of Planned
Behavior (TPB) oleh Ajzen (1988), Technology Acceptance Model (TAM) oleh Davis F.D
(1989), Motivational Model (MM) oleh Davis et al. (1992), Combined TAM and TPB (C-
TAM-TPB) oleh Taylor dan Todd (1995), Model of PC Utilization (MPCU) oleh
Thompsom, et al.(1991), Innovation Diffusion Theory (IDT) oleh Rogers (1962), Social
Cognitive Theory (SCT) oleh Bandura (1977). Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT) oleh Vankatesh et al. (2003) yang merupakan penggabungan dari
delapan teori yang ada mengenai Theory Acceptance Model. UTAUT 2 oleh Vankatesh et
al. (2012) merupakan pengembangan dari UTAUT (2003). Teori yang akan digunakan
untuk menguji penerimaan penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
di Kabupaten Majalengka pada penelitian ini adalah Unified Theory of Acceptance and Use
of Technology 2 (UTAUT 2).
Penelitian penerimaan teknologi dengan UTAUT sudah banyak dilakukan diantaranya
penelitian Adhi Cahyadi (2016) yang meneliti tentang Pengaruh Kepercayaan Pengguna
Terhadap Data dan Sistem dalam Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah (SIPKD) (Studi Kasus Pemerintah Daerah – Daerah Istimewa Yogyakarta).
Siska Iriani (2014) yang meneliti tentang Pengujian Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah Berbasis Web Kabupaten Pacitan dengan Menggunakan Unified Theory
of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), selain itu Lovianevy Firtian Soebali
Putrid dan Irfan Mahendra (2017) yang melakukan penelitian Analisa Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penerimaan dan Penggunaan Aplikasi GO-JEK Menggunakan Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).
Cyntia Al Annisa, Sulistiowati dan Julianto Lemantara (2016), meneliti tentang Analisis
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Penerimaan Aplikasi Stikom Institutional
Repository (SIR) dengan Model UTAUT pada Institut Bisnis dan Informatika STIKOM
Surabaya.
Farah Hanna Zawaidaeh (2017), melakukan penelitian yang bertujuan untuk membangun
kerangka kerja terpadu yang dapat mengukur kesiapan warga dalam berinteraksi dengan e-

3
government yang ditulis pada penelitian yang berjudul Acceptance of E-Government
Services Among Jordanian Citizen.
Dari beberapa pustaka yang diuraikan diatas telah memberikan ide bagi peneliti untuk
melakukan penelitian terhadap Pengujian Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Berbasis Web di Kabupaten Majalengka. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
memfokuskan pada pemanfaatan UTAUT 2 sebagai kerangka teoritis untuk mengetahui
pengaruh faktor atau konstruksi UTAUT 2 terhadap penerimaan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Majalengka.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka analisis mengenai dampak migrasi tersebut dapat diuraikan
dalam rumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dan seberapa besar pengaruh masing-masing
faktor pada penerimaan user terhadap Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah (SIPKD)?
2. Rekomendasi apa yang dihasilkan dari penelitian tentang penerimaan user terhadap
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Kabupaten Majalengka?

Batasan Masalah
Cakupan yang dianalisis meliputi beberapa batasan konsep dan isi, yaitu:
1. Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) merupakan alat
bantu input data berbasis website yang memberikan informasi mengenai pengelolaan
keuangan daerah dan laporan keuangan oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) dan setiap Kecamatan di Kabupaten Majalengka merupakan produk dari
teknologi informasi.
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kerangka UTAUT 2 untuk menguji
keberhasilan pengenalan teknologi baru SIPKD di Kabupaten Majalengka.
3. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pengguna internal Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yaitu pegawai operator daerah Kabupaten
Majalengka yang terkait langsung dengan penggunaan SIPKD di Kabupaten
Majalengka.
4. Peneliti menambahkan 2 variabel kedalam kerangka UTAUT 2 yaitu Trust in
Technology dan User Satisfaction yang diambil dari Model Keberhasilan Sistem
Informasi (DeLone & McLean, 1992).

Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dan seberapa besar
pengaruh masing-masing faktor pada penerimaan user terhadap Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
2. Menghasilkan rekomendasi untuk penggunaan, perbaikan dan pengembangan aplikasi
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) di Kabupaten Majalengka.
3. Penelitian ini ditunjukan sebagai salah satu syarat kelulusan program studi Megister
Teknik Informatika pada Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

4
1. Bagi Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan atau menambah
pengetahuan mengenai Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2
(UTAUT 2) dan pengujian sistem informasi lainnya, serta dapat digunakan sebagai
acuan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.
2. Bagi Institusi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi terhadap
penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Pemerintah
Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan pelayanan dan pemanfaatan SIPKD
sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai Pemerintah Daerah dalam menjalankan
tugasnya serta membantu mengatasi permasalahan yang muncul terhadap pelaksanaan
sistem yang telah berjalan saat ini sehingga sistem yang telah ada dapat digunakan
seoptimal mungkin sesuai dengan tujuan kemanfaatannya.

Hipotesis
H1 : Kepercayaan pada teknologi (Trust in Technology) mempunyai pengaruh positif
terhadap minat pemanfaatan (Behavioral Intention) sistem informasi.
H2 : Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy) mempunyai pengaruh positif terhadap
minat pemanfaatan (Behavioral Intention) sistem informasi.
H3 : Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy) mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pemanfaatan (Behavioral Intention) sistem informasi.
H4 : Faktor Sosial (Social Influence) mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pemanfaatan (Behavioral Intention) sistem informasi.
H5a : Kondisi yang memfasilitasi (Facilitating Conditions) mempunyai pengaruh positif
terhadap minat pemanfaatan (Behavioral Intention) sistem informasi.
H5b : Kondisi yang memfasilitasi (Facilitating Conditions) mempunyai pengaruh positif
terhadap perilaku penggunaan (Use Behavior) sistem informasi.
H6 : Motivasi Hedonis (Hedonic Motivation) mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pemanfaatan (Behavioral Intention) sistem informasi.
H7 : Nilai Harga (Price Value) mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
(Behavioral Intention) sistem informasi.
H8a : Kebiasaan (Habit) mempunyai pengaruh positif terhadap minat pemanfaatan
(Behavioral Intention) sistem informasi.
H8b : Kebiasaan (Habit) mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku penggunaan (Use
Behavior) sistem informasi.
H9a : Minat pemanfaatan (Behavioral Intention) mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna (User Satisfaction) sistem informasi.
H9b : Minat pemanfaatan (Behavioral Intention) mempunyai pengaruh positif terhadap
perilaku penggunaan (Use Behavior) sistem informasi.
H10 : Perilaku penggunaan (Use Behavior) mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan pengguna (User Satisfaction) sistem informasi.

Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung penelitian ini, penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang
ada keterkaitannya dengan penelitian yang akan diambil baik langsung maupun tidak
langsung. Penelitian tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Adhi Cahyadi

5
(2016) yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan Pengguna Terhadap Data dan Sistem Dalam
Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus
Pemerintah Daerah – Daerah Istimewa Yogyakarta)”. Dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa penerimaan pegawai untuk penggunaan SIPKD dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan kepercayaan terhadap data.
Penelitian yang dilakukan oleh Siska Iriani (2014) yang berjudul “Pengujian Sistem
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Web Kabupaten Pacitan dengan
Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)”. Dalam
penelitiannya menyatakan bahwa penerimaan aplikasi SIPKD ditinjau dari faktor-faktor
yang diteliti menyebutkan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, use
behavior memiliki penerimaan yang baik terhadap penerimaan teknologi SIPKD,
sedangkan facilitating condition memiliki pengaruh yang kurang terhadap penerimaan
aplikasi SIPKD di Kabupaten Pacitan.
Penelitian yang dilakukan oleh Lovianevy Firtian Soebali Putrid dan Irfan Mahendra
(2017) yang berjudul “Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan dan
Penggunaan Aplikasi GO-JEK Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT)”. Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa secara parsial, hanya
faktor performance expectancy dan social influence yang memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku menggunakan (use behavior) Aplikasi Go-Jek. Sementara
faktor effort expectancy dan facilitating condition tidak memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap perilaku menggunakan (use behavior) aplikasi Go-Jek.
Penelitian yang dilakukan oleh Cyntia Al Annisa, Sulistiowati dan Julianto Lemantara
(2017) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Penerimaan
Aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) dengan Model UTAUT pada Institut Bisnis
dan Informatika STIKOM Surabaya”. Dalam penelitiannya mengemukakan bahwa
variabel moderasi (gender, age, voluntariness of use dan experience) tidak terbukti
memiliki pengaruh yang kuat pada hubungan antara variabel dependen (Performance
Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, dan Facilitating Condition) dengan
variabel independen (Behavior Intention dan Use Behavior).
Penelitian yang dilakukan oleh Farah Hanna Zawaideh (2017) yang berjudul “Acceptance
of E-Government Services Among Jordanian Citizen”. Dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Facilitating
Condition memiliki dampak yang signifikan dari pengguna untuk menggunakan layanan e-
Government.

6
Keaslian Penelitian
Tabel 1. Matriks Literatur Review dan Posisi Penelitian
Pengujian Persepsi Penerimaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Web Kabupaten Majalengka dengan Menggunakan
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2)
No Judul Peneliti, Media Tujuan Penelitian Kesimpulan Saran atau Kelemahan Perbandingan
Publikasi, dan
Tahun
1 Pengaruh Adhi Cahyadi, Memberikan Penerimaan pegawai Konektivitas jaringan Pada penelitian referensi
Kepercayaan Tesis Program sebuah gambaran untuk menggunakan SIPKD pada Pemerintah menggunakan model UTAUT
Pengguna Terhadap Pascasarjana yang sistematis SIPKD dipengaruhi DIY perlu ditingkatkan. dengan menambahkan 2
Data dan Sistem Fakultas Teknik tentang faktor- oleh tiga faktor yaitu Dengan variabel yaitu : kepercayaan
Dalam Penggunaan Universitas faktor yang ekspektasi kinerja, mempertimbangkan terhadap data (trust on data)
Sistem Informasi Gajah Mada, mempengaruhi ekspektasi usaha, dan bahwa pengguna SIPKD dan kepercayaan terhadap
Pengelolaan 2016 penggunaan kepercayaan terhadap oleh seluruh pengguna sistem (trust on system)
Keuangan Daerah aplikasi SIPKD data. lebih banyak dilakukan sedangkan pada penelitian ini
(SIPKD) (Studi dalam waktu yang relatif penulis menggunakan model
Kasus Pemerintah sama sehingga UTAUT 2 dengan menambah
Daerah – Daerah diperlukan jaringan yang variabel trust in technology
Istimewa baik agar dimungkinkan dan user satisfaction
Yogyakarta) SIPKD tetap diakses
dengan baik meskipun
banyak pengguna yang
menggunakan pada
waktu yang bersamaan.

2 Pengujian Sistem Siska Iriani, Untuk mengetahui Penelitian Diperlukannya faktor- Pada penelitian referensi
Informasi Indonesian bagaimana menyimpulkan bahwa faktor lain yang perlu variabel-variabel UTAUT
Pengelolaan Journal on pengujian aplikasi penerimaan aplikasi diukur dalam yang digunakan antara lain
Keuangan Daerah Networking and SIPKD dan faktor- SIPKD ditinjau dari penerimaan aplikasi (performance expectancy,
Berbasis Web Security – faktor apa saja faktor-faktor yang SIPKD, perlu effort expectancy, social
Kabupaten Pacitan yang akan diuji diteliti menyebutkan penanganan lebih lanjut influence, facilitating

7
Tabel 1. (Lanjutan)
dengan Volume 3 No 2, pada aplikasi bahwa ekspektasi mengenai faktor-faktor condition, dan use behavior )
Menggunakan 2014 SIPKD di kinerja, ekspektasi dengan hasil kurang dari sedang peneliti menggunakan
Unified Theory of Kabupaten Pacitan usaha, pengaruh sosial, penelitian ini dan perlu variabel UTAUT 2
Acceptance and Use Use Behavior, memiliki pengujian lebih lanjut (performance expectancy,
of Technology penerimaan yang baik dengan model lain dalam effort expectancy, social
(UTAUT) terhadap penerimaan pengujian SIPKD influence, facilitating
teknologi SIPKD, condition,hedonic
sedangkan Facilitating motivation,price value,habit,
Condition memiliki trust in technology dan user
pengaruh yang kurang satisfaction)
terhadap penerimaan
aplikasi SIPKD

3 Analisa Faktor- Lovianevy Menganalisis apa Secara parsial, hanya - Pada penelitian referensi
faktor yang Firtian Soebali saja faktor-faktor faktor performance menggunakan model UTAUT
Mempengaruhi Putri dan Irfan yang mendorong expectancy dan social yang dimodifikasi oleh
Penerimaan dan Mahendra, Jurnal pengguna dalam influence yang memiliki Shuwei Huang dan Xueying
Penggunaan Pilar Nusa menerima dan pengaruh positif dan Wang sedang penelitian ini
Aplikasi GO-JEK Mandiri Volume menggunakan signifikan terhadap menggunakan variabel
Menggunakan 13 No. 1, 2017 Aplikasi Go-jek perilaku menggunakan UTAUT 2 (Venkathes, et al.
Unified Theory of serta mengetahui (use behavior) Aplikasi 2012) performance
Acceptance and Use seberapa besar Gojek. Sementara faktor expectancy, effort expectancy,
of Technology tingkat penerimaan effort expectancy dan social influence, facilitating
(UTAUT) pengguna terhadap facilitating conditition condition, hedonic
aplikasi Go-jek tidak memiliki pengaruh motivation, price value dan
dengan yang posistif dan habit dengan menambah
menggunakan signifikan terhadap variabel trust in technology
UTAUT perilaku menggunakan dan user satisfaction
(use behavior) Aplikasi
Gojek.

4 Analisis Faktor- Cyntia Al Untuk mengetahui Pada penelitian ini Dari hasil penelitian Pada penelitian referensi
faktor yang Annisa, faktor-faktor yang variabel moderasi diketahui faktor yang mengukur faktor-faktor yang
Berpengaruh Sulistiowati, dan berpengaruh (gender, age, menjadi fokus dalam berpengaruh terhadap

8
Tabel 1. (Lanjutan)

Terhadap Julianto terhadap voluntariness of use dan pengembangan SIR, penerimaan teknologi
Penerimaan Lemantara, penerimaan experience) tidak yaitu faktor sosial, informasi dengan UTAUT,
Aplikasi Stikom JSIKA Vol. 5, teknologi terbukti memiliki artinya penggunaan SIR penelitian ini mengukur
Institutional No. 11, 2016 informasi pada pengaruh yang kuat harus disosialisasikan bagaimana penerimaan sistem
Repository (SIR) mahasiswa Stikom pada hubungan antara dan menerima masukan dengan menggunakan
dengan Model Surabaya dalam variabel dependen terhadap pengguna agar variabel-variabel UTAUT 2
UTAUT pada penggunaan (Performance dapat mengetahui yang ditambah dengan
Institut Bisnis dan Stikom Expectancy, Effort kelebihan apa saja yang variabel trust in technology
Informatika Institutional Expectancy, Social ada jika menggunakan dan user satisfaction
STIKOM Surabaya Repository (SIR) Influence, dan SIR dalam proses
Facilitating Condition) pencarian referensi
dengan variabel sehingga mahasiswa
independen (Behavioral yang tadinya tidak
Intention dan Use menggunakan SIR dapat
Behavior). menggunakannya karena
pengaruh lingkungan
sekitar dan kemudahan
penggunaan

5 Acceptance of E- Farah Hanna Bertujuan untuk Performance - Pada penelitian referensi


Government Zawaideh, membangun Expectancy, Effort membuat framework dengan
Services Among International kerangka kerja Expectancy, Social variabel utama yang ada pada
Jordanian Citizen Journal of Recent terpadu yang dapat Influence dan UTAUT (Performance
Advances in mengukur kesiapan Facilitating Condition Expectancy, Effort
Multidisciplinary warga dalam memiliki dampak yang Expectancy, Social Influence
Research berinteraksi signifikan dari dan Facilitating Condition)
dengan pemerintah pengguna untuk sedang penelitian ini
Vol. 04, Issue 02,
menggunakan layanan menggunakan variabel
pp.2348-2351,
e-Government UTAUT 2 untuk mengukur
2017
penerimaan pengguna
terhadap sistem baru.

9
Landasan Teori
Menurut Haag dan Keen (1996) dalam Abdul Kadir dan Terra CH.Triwahyuni (2003)
pengertian dari “Teknologi Informasi (Information Technology-IT) adalah seperangkat alat
yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi”.
Sebagai suatu disiplin ilmu yang terlahir dari perpaduan berbagai disiplin ilmu seperti
komunikasi, psikologi, teknologi dan pendidikan. Teknologi pendidikan tidak bisa
menghindar dari hadirnya perubahan, bahkan menjadi bagian dari perancang perubahan itu
sendiri. Menjadi perancang perubahan disini hukumnya wajib, karena salah satu kajian
teknologi pendidikan adalah adanya proses imitasi, adopsi, adaptasi, modifikasi, kreasi,
inovasi, dan terintegrasi. Dengan kata lain, bahwa mengintegrasikan teknologi informasi
ke dalam pembelajaran adalah suatu upaya untuk menggabungkan teknologi informasi
dengan teori-teori pembelajaran, guna menghasilkan cara dan strategi baru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Menurut Asmani (2011) “Sistem Informasi adalah segala cara untuk menyimpan data”.
Dengan demikian, teknologi informasi mengacu pada teknologi yang digunakan untuk
menyimpan data. Dengan adanya kemajuan di segala bidang segala macam cara untuk
menyimpan data tersebut bisa dilakukan dengan komputer, atau yang biasa dikenal sebagai
komputerisasi. Data adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan angka, huruf, atau
tulisan. Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses atau diolah. Jadi, data tidak
memiliki arti sama sekali sebelum diproses. “Data yang sudah diproses dan memiliki arti
inilah yang disebut informasi” (Heppy Kurniawati dan Hariyanti dalam Asmani, 2011)
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) merupakan aplikasi yang
dibangun oleh pihak pengembang dalam rangka percepatan transfer data dan efisiensi
dalam penghimpunan data keuangan daerah. Aplikasi SIPKD merupakan aplikasi terpadu
yang dipergunakan dalam proses pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari tahapan
penyusunan anggaran sampai pertanggungjawaban anggaran guna meningkatkan
efektifitas implementasi di bidang pengelolaan keuangan daerah. Penggunaan sistem ini
secara garis besar bertujuan untuk mendukung reformasi keuangan daerah menuju
peningkatan kinerja tata kelola keuangan daerah yang berkelanjutan serta memperkuat
peran dan fungsi keuangan daerah sebagai penggerak peningkatan kinerja ekonomi local
dan peningkatan standar layanan. SIPKD merupakan aplikasi terintegrasi yang
implementasinya dapat dilakukan secara online untuk mengelola keuangan daerah dan
proses pelaporannya
Unified Thery of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) merupakan sebuah model
yang disusun berdasarkan teori dasar mengenai perilaku pengguna teknologi dan model-
model adopsi atau perilaku dan penerimaan pengguna teknologi yang berkembang
sebelumnya, model ini dikemukakan oleh Venkatesh dan rekan-tekan pada tahun 2003
(Venkatesh, et al., 2003). Teori-teori dan model-model tersebut antara lain adalah: Theory
of Reasoned Action (TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Motivation Model
(MM), Theory of Planned Behavior (TPB), Combined TAM and TPB (C-TAM-TPB),
Model of PC Utilization (MPCU), Innovation Diffusion Theory (IDT) dan Social Cognitive
Theory (SCT). Model ini terdiri dari empat variabel sebagai faktor yang menentukan tujuan
dan penggunaan teknologi informasi, yaitu: performance expectancy (ekspektasi kinerja),
effort expectancy (ekspektasi usaha), social influence (pengaruh sosial) dan facilitating
conditions (kondisi fasilitas) serta empat variabel sebagai moderator antara faktor penentu
dengan tujuan dan penggunaan teknologi informasi, yaitu age (usia), gender (jenis
kelamin), experience (pengalaman) dan volunteerism (kesukarelaan).

10
Kemudian pada tahun 2012 Venkatesh dan rekan-rekan mengemukakan pengembangan
UTAUT menjadi UTAUT2 dengan menambahkan tiga faktor penentu tujuan dan
penggunaan teknologi informasi, yaitu: hedonic motivation (motivasi hedonis), price value
(nilai harga) dan habit (kebiasaan) dengan fokus pada tiga variabel moderator, yaitu age
(usia), gender (jenis kelamin) dan experience (pengalaman) (Venkatesh, et al., 2012).
Penelitian ini menggunakan UTAUT2, karena termasuk model adopsi atau perilaku dan
penerimaan teknologi informasi yang terbaru atau termuktakir yang telah teruji dan
tervalidasi pada penelitian-penelitian sebelumnya

Jenis, Sifat, dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus. Studi kasus
merupakan eksplorasi satu situasi secara mendalam dan hati-hati (Cornford and Smithson,
2006). Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan tindakan tetapi mengamati fenomena
yang terjadi terkait dengan obyek amatan.
Penelitian ini bersifat deskriptif dalam artian penelitian ini bertujuan untuk menyajikan
gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan
klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena
yang diuji.
Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang
peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan seperangkat pengetahuan
tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan
dengan masalah-masalah tertentu.
Dalam dunia pendidikan pendekatan penelitian yang terkenal terbagi menjadi dua
pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam penulisan tesis ini peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian ini lebih menekankan pada makna dan
proses daripada hasil suatu aktifitas

Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan data primer, yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan
kepada responden. Bagian pertama memuat pertanyaan yang berkaitan dengan profil
responden, bagian kedua berkaitan dengan variabel trust in technology, bagian ketiga
berkaitan dengan performance expectancy, bagian keempat berkaitan dengan effort
expectancy, bagian kelima berkaitan dengan social influence, bagian keenam berkaitan
dengan facilitating conditions, bagian ketujuh berkaitan dengan hedonic motivations,
bagian kedelapan berkaitan dengan price value, bagian kesembilan berkaitan dengan habit,
bagian kesepuluh berkaitan dengan behavioral intention, bagian kesebelas berkaitan
dengan use behavior dan bagian keduabelas berkaitan dengan user satisfaction.
Mengacu pada penelitian yang diusulkan, terdapat delapan variabel bebas yakni trust in
technology, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating
conditions, hedonic motivations, price value dan habit. Trust in technology didefinisikan
sebagai indikator keadaan psikologis yang mengarah pada kepercayaan dalam memberikan
keamanan dan manfaat pada penggunanya. Performance expectancy didefinisikan sebagai
tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa menggunakan sistem akan membantu
dalam meningkatkan kinerjanya. Effort expectancy didefinisikan sebagai tingkat
kemudahan penggunaan sistem. Social influence didefinisikan sebagai tingkat dimana
seorang individu menganggap bahwa orang lain perlu menggunakan sistem yang baru.
Facilitating conditions didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan seorang individu

11
terhadap ketersediaan infrastruktur teknik dan organisasional untuk mendukung
penggunaan sistem. Hedonic motivation didefinisikan sebagai kenikmatan atau
kebahagiaan yang dihasilkan dari menggunakan teknologi dan berperan penting dalam
menentukan adopsi teknologi baru. Price value didefinisikan sebagai tingkat perbandingan
antara manfaat yang dirasakan oleh pengguna dengan biaya yang dikeluarkan untuk
menggunakan teknologi. Habit didefinisikan sejauh mana individu cenderung untuk
menjalankan perilaku otomatis. Sedangkan User satisfaction merupakan keseluruhan
penilaian dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak
potensialnya.
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung
dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu obyek.
Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian
ditanyakan pendapat responden (Notoatmodjo, 2010).

Metode Analisis Data


Metode Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif rata-rata
presentase. Tipe pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian (Sugiyono, 2003
: 107), skala yang digunakan adalah lima likert dengan ketentuan :
Sangat Setuju  (SS)
Setuju  (S)
Netral  (N)
Tidak Setuju  (TS)
Sangat Tidak Setuju  (STS)
Untuk penilaian dari masing-masing butir menggunakan pertanyaan positif dan negatif
dengan ketentuan penilaian :
Tabel 2. Pernyataan Positif
STS TS N S SS
1 2 3 4 5

Tabel 3. Pernyataan Negatif


SS S N TS STS
5 4 3 2 1

Alur Penelitian
Pada penelitian ini langkah yang akan dilakukan, dapat dilihat pada Gambar 1.

12
Gambar 1. Alur Penelitian

13
Pengolahan Data
Data yang terkumpul dalam pengumpulan data perlu diolah terlebih dahulu. Tujuannya
untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan dalam susunan yang
baik dan rapi. Proses atau tahap yang dilakukan :
1. Editing data
Memeriksa data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner. Meneliti kembali
kelengkapan data responden.
2. Pemberian kode
Pemberian kode pada semua data yang telah terkumpul, dimaksudkan untuk
mempermudah pengolahan dan proses selanjutnya.
3. Entry data
Data yang telah terkumpul dilakukan pembersihan data agar seluruh data yang diperoleh
bebas dari kesalahan, kemudahan dianalisa dengan rumus yang telah ditentukan atau
menggunakan bantuan program komputer SPSS.
4. Tabulasi data
Kegiatan memasukan data yang telah diperoleh untuk disusun berdasarkan variabel
yang diteliti.

Pembahasan
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel X 11 trust in technology, X12
performance expectancy, X13 effort expectancy, X14 social influence, X15 facilitating
conditions, X16 hedonic motivation, X17 price value, X18 habit terhadap variabel Y1
behavioral intention, pengaruh variabel X 21 facilitating conditions, X22 habit, X23
behavioral intention terhadap variabel Y2 use behavior serta pengaruh X31 use behavior,
X32 behavioral intention terhadap variabel Y3 user satisfaction atas studi kasus Sistem
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) kabupaten Majalengka. Hasil pengujian
hipotesis menunjukan bahwa variabel trust in technology berpengaruh signifikan terhadap
behavioral intention pada Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
kabupaten Majalengka. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan yang dilakukan oleh penulis
bahwa nilai thitung sebesar 4,414 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung
> ttabel yaitu 4,414 > 2,030. Sehingga variabel trust in technology (X11) secara parsial
berpengaruh terhadap behavioral intention (Y1).
Hipotesis kedua menunjukan bahwa variabel performance expectancy (X12) merupakan
tingkat dimana seseorang mempercayai dengan menggunakan sistem tersebut akan
membantu orang tersebut untuk mengolah keuntungan-keuntungan kinerja pada pekerjaan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siska Iriani, (2014) terhadap Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah berbasis web di kabupaten Pacitan mengenai pengaruh
performance expectancy, effort expectancy, social influence dan use behavior masing-
masing secara parsial memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap penerimaan
teknologi SIPKD. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa performance expectancy
mempengaruhi sebesar 80% terhadap variabel yang ada.
Dengan membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa nilai
thitung sebesar 5,780 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
5,780 > 2,030. Hal ini berarti variabel performance expectancy (X12) secara parsial
berpengaruh terhadap behavioral intention (Y1) dengan demikian hipotesis kedua yang
menyatakan performance expectancy berpengaruh terhadap behavioral intention diterima.
Hasil hipotesis yang ketiga menunjukan bahwa variabel effort expectancy (X13) yang
merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya

14
(tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Siska Iriani, (2014) terhadap Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah berbasis web di kabupaten Pacitan mengenai pengaruh performance expectancy,
effort expectancy, social influence dan use behavior masing-masing secara parsial
memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap penerimaan teknologi SIPKD.
Dalam penelitiannya menyatakan bahwa effort expectancy mempengaruhi sebesar 62,5%
terhadap variabel yang ada dan 30% lainnya menyatakan ragu-ragu.
Dengan membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa nilai
thitung sebesar 5,575 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
5,575 > 2,030. Hal ini berarti variabel effort expectancy (X13) secara parsial berpengaruh
terhadap behavioral intention (Y1) dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan
effort expectancy berpengaruh terhadap behavioral intention diterima.
Hasil hipotesis yang keempat menunjukan bahwa variabel social influence (X14) yang
merupakan sejauh mana seseorang individual mempresepsikan kepentingan yang
dipercaya oleh orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siska Iriani, (2014) terhadap Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah berbasis web di kabupaten Pacitan mengenai pengaruh
performance expectancy, effort expectancy, social influence dan use behavior masing-
masing secara parsial memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap penerimaan
teknologi SIPKD. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa social influence mempengaruhi
sebesar 75% terhadap variabel yang ada dan 25% lainnya menyatakan ragu-ragu.
Dengan membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa nilai
thitung sebesar 7,586 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
7,586 > 2,030. Hal ini berarti variabel social influence (X14) secara parsial berpengaruh
terhadap behavioral intention (Y1) dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan
social influence berpengaruh terhadap behavioral intention diterima.
Hasil hipotesis yang kelima menunjukan bahwa variabel facilitating conditions (X15) yang
merupakan sejauh mana seseorang percaya bahwa infrastruktur organisasional dan teknikal
tersedia untuk mendukung sistem. Pada penelitian yang dilakukan oleh Siska Iriani, (2014)
terhadap Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah berbasis web di kabupaten
Pacitan mengenai pengaruh facilitating conditions secara parsial kurang memberikan
pengaruh positif yang signifikan terhadap penerimaan teknologi SIPKD. Dalam
penelitiannya menyatakan bahwa facilitating conditions mempengaruhi sebesar 45%
terhadap variabel yang ada dan 55% lainnya menyatakan ragu-ragu.
Dengan membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa nilai
thitung sebesar 3,104 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
3,104 > 2,030. Hal ini berarti variabel facilitating conditions (X15) secara parsial
berpengaruh terhadap behavioral intention (Y1) dengan demikian hipotesis kelima yang
menyatakan facilitating conditions berpengaruh terhadap behavioral intention diterima.
Sedangkan pengujian antara facilitating conditions terhadap use behavior menghasilkan
bahwa nilai thitung sebesar 1,571 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung <
ttabel yaitu 1,571 < 2,021. Hal ini berart facilitating conditions (X21) secara parsial tidak
berpengaruh terhadap use behavior (Y2) dengan demikian hipotesis yang menyatakan
facilitating conditions berpengaruh terhadap use behavior ditolak.
Hasil hipotesis yang keenam menunjukan bahwa variabel hedonic motivation (X16) yang
merupakan sejauh mana seseorang mendapatkan kesenangan dari teknologi yang sedang ia
gunakan (Brown & Venkatesh, 2005). Pada penelitian yang dilakukan oleh Gioliano Putra

15
dan Maya Ariyanti (2013) yang berjudul “Pengaruh faktor-faktor dalam modified theory
of acceptance and use of technology 2 (UTAUT 2) terhadap niat prospective users untuk
mengadopsi home digital services PT. Telkom di Surabaya” menjelaskan bahwa hedonic
motivations secara signifikan berpengaruh terhadap behavioral intention sebesar 0.260
yang berarti apabila faktor eksogen meningkat satu satuan maka behavioral intention akan
meningkat sebesar satuan.
Dengan membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa nilai
thitung sebesar 5,990 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
5,990 > 2,030. Hal ini berarti variabel hedonic motivations (X16) secara parsial berpengaruh
terhadap behavioral intention (Y1) dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan
hedonic motivations berpengaruh terhadap behavioral intention diterima.
Hasil hipotesis yang ketujuh menunjukan bahwa variabel price value (X17) yang merupakan
persepsi seseorang terhadap biaya yang ia habiskan dalam menggunakan teknologi menuju
manfaat yang dirasakannya (Dodds, et al., 1991). Pada penelitian yang dilakukan oleh
Gioliano Putra dan Maya Ariyanti (2013) yang berjudul “Pengaruh faktor-faktor dalam
modified theory of acceptance and use of technology 2 (UTAUT 2) terhadap niat
prospective users untuk mengadopsi home digital services PT. Telkom di Surabaya”
menjelaskan bahwa price value secara signifikan berpengaruh terhadap behavioral
intention sebesar 0.138 yang berarti apabila faktor eksogen meningkat satu satuan maka
behavioral intention akan meningkat sebesar satuan.
Dengan membandingkan penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa nilai
thitung sebesar 3,381 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
3,381 > 2,030. Hal ini berarti variabel price value (X17) secara parsial berpengaruh terhadap
behavioral intention (Y1) dengan demikian hipotesis ketujuh yang menyatakan price value
berpengaruh terhadap behavioral intention diterima.
Hasil hipotesis yang kedelapan menunjukan bahwa variabel habit (X18) yang merupakan
sejauh mana seseorang cenderung untuk melakukan perilaku sebab akibat dari
pembelajaran (Limayem, et al., 2007; Venkatesh, et al., 2012). Dengan membandingkan
penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa nilai thitung sebesar 7,788
sedangkan nilai ttabel sebesar 2,030 dengan demikian thitung > ttabel yaitu 7,788 > 2,030. Hal
ini berarti variabel habit (X18) secara parsial berpengaruh terhadap behavioral intention
(Y1) dengan demikian hipotesis kedelapan yang menyatakan habit berpengaruh terhadap
behavioral intention diterima.
Sedangkan pengujian antara habit terhadap use behavior menghasilkan bahwa nilai thitung
sebesar 2,532 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,021 dengan demikian thitung > ttabel yaitu 2,532
> 2,021. Hal ini berart habit (X22) secara parsial berpengaruh terhadap use behavior (Y2)
dengan demikian hipotesis yang menyatakan habit berpengaruh terhadap use behavior
diterima.
Hasil pengujian hipotesis kesembilan dengan variabel X11 trust in technology, X12
performance expectancy, X13 effort expectancy, X14 social influence, X15 facilitating
conditions, X16 hedonic motivation, X17 price value, dan X18 habit secara bersama-sama
menunjukan bahwa seluruh variabel berpengaruh secara signifikan terhadap behavioral
intention (Y1) dibuktikan dengan Fhitung > Ftabel yaitu 12,900>2,21, serta dengan taraf
signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikansi berada dibawah 0,05 yang menunjukan bahwa
Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya variabel trust in technology, performance
expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, hedonic motivation,
price value, dan habit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap behavioral
intention. Pada tabel uji T terlihat koefisien beta untuk trust in technology sebesar 0.563,

16
performance expectancy sebesar 0.666, effort expectancy sebesar 0.652, social influence
sebesar 0.760, facilitating conditions sebesar 0.432, hedonic motivation sebesar 0.679,
price value sebesar 0.463, dan habit sebesar 0.769 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
habit lebih berpengaruh terhadap behavioral intention dari pada variabel lainnya.
Hasil hipotesis yang kesepuluh menunjukan bahwa variabel behavioral intention (X23)
tidak berpengaruh positif terhadap use behavior (Y2). Hal ini ditunjukan pada perbandingan
nilai thitung sebesar 1,843 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,021 dengan demikian thitung < ttabel
yaitu 1,843 < 2,021. Dengan ini berarti variabel behavioral intention (X23) secara parsial
tidak berpengaruh terhadap use behavior (Y2) maka dari itu hipotesis kesepuluh yang
menyatakan behavioral intention berpengaruh terhadap use behavior ditolak.
Sedangkan pengujian antara behavioral intention terhadap user satisfaction menghasilkan
bahwa nilai thitung sebesar 3,997 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,021 dengan demikian thitung >
ttabel yaitu 3,997 > 2,021. Hal ini berart behavioral intention (X32) secara parsial
berpengaruh terhadap user satisfaction (Y3) dengan demikian hipotesis yang menyatakan
behavioral intention berpengaruh terhadap user satisfaction diterima.
Hasil pengujian hipotesis kesebelas dengan variabel X21 facilitating conditions, X22 habit
dan X23 behavioral intention secara bersama-sama menunjukan bahwa seluruh variabel
berpengaruh secara signifikan terhadap use behavior (Y2) dibuktikan dengan Fhitung > Ftabel
yaitu 18,438>2,84, serta dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikansi berada
dibawah 0,05 yang menunjukan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya variabel
facilitating conditions, habit, dan behavioral intention secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap use behavior. Pada tabel uji T terlihat koefisien beta untuk facilitating
conditions sebesar 0.178, habit sebesar 0.406, dan behavioral intention sebesar 0.311 maka
dapat disimpulkan bahwa variabel habit lebih berpengaruh terhadap use behavior dari pada
variabel lainnya.
Hasil hipotesis yang keduabelas menunjukan bahwa variabel use behavior (X31)
berpengaruh positif terhadap user satisfaction (Y3). Hal ini ditunjukan pada perbandingan
nilai thitung sebesar 3,643 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,021 dengan demikian thitung < ttabel
yaitu 3,643 < 2,021. Dengan ini berarti variabel use behavior (X31) secara parsial
berpengaruh terhadap user satisfaction (Y3) maka dari itu hipotesis keduabelas yang
menyatakan use behavior berpengaruh terhadap user satisfaction diterima.
Hasil pengujian hipotesis ketigabelas dengan variabel X31 use behavior dan X32 behavioral
intention secara bersama-sama menunjukan bahwa seluruh variabel berpengaruh secara
signifikan terhadap user satisfaction (Y3) dibuktikan dengan Fhitung > Ftabel yaitu
48,611>3,23, serta dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikansi berada dibawah
0,05 yang menunjukan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Artinya variabel use behavior
dan behavioral intention secara simultan berpengaruh signifikan terhadap user satisfaction.
Pada tabel uji T terlihat koefisien beta untuk use behavior sebesar 0.434 dan behavioral
intention sebesar 0.476 maka dapat disimpulkan bahwa variabel behavioral intention lebih
berpengaruh terhadap user satisfaction dari pada variabel lainnya.
Dalam penelitian ini terdapat hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari
kelemahan penelitian ini yaitu variabel yang diteliti belum menjelaskan semua tentang
behavioral intention, sehingga perlu menggali variabel lain yang dapat mempengaruhi. Hal
ini terlihat bahwa nilai R atau nilai korelasi berganda yaitu korelasi antara variabel trust in
technology, performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating
conditions, hedonic motivation, price value, dan habit sebesar 0.864 yang berarti lebih
mendekati angkat 1 atau ada hubungan yang cukup erat antara variabel trust in technology,
performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions,

17
hedonic motivation, price value, dan habit terhadap behavioral intention. Didukung dengan
nilai R Square atau koefisien determinasi sebesar 0.747 yang artinya sumbangan pengaruh
variabel trust in technology, performance expectancy, effort expectancy, social influence,
facilitating conditions, hedonic motivation, price value, dan habit terhadap behavioral
intention sebesar 74,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan pengguna dalam
menggunakan komputer berpengaruh kuat dalam niat dan perilaku pengguna didalam
menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD). Persepsi
pengguna terhadap sumber daya dan dukungan yang tersedia, kemudian ketertarikan
penggunaan terhadap teknologi serta sejauh mana orang cenderung untuk melakukan
perilaku otomatis juga mempengaruhi dalam niat dan perilaku pengguna dalam
menggunakan teknologi informasi khususnya SIPKD. Sebuah model penerimaan teknologi
informasi diperoleh berdasarkan analisis Unified of Theory Acceptance and Use
Technology 2 (UTAUT 2) seperti terlihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Model penerimaan teknologi informasi


Rekomendasi
Setelah dilakukan analisis data penelitian variabel UTAUT 2 yang mempengaruhi minat
dan perilaku pengguna untuk melakukan akses ke dalam Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD) di Kabupaten Majalengka adalah variabel Trust in Technology
(TT), Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI),
Facilitating Conditions (FC), Hedonic Motivation (HM), Price Value (PV), Habit (HB)
dan User Satisfaction (US). Rekomendasi ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari
SIPKD, adapun untuk mengetahui kualitas tersebut ditentukan dari usability, kinerja dan
efektifitas dari suatu sistem informasi tersebut. Dari hasil rumusan masalah diuraikan hasil
suatu rekomendasi sebagai berikut:
1. Rekomendasi untuk variabel Social Influence :
a. Menciptakan komunikasi yang lebih baik dengan rekan, atasan dan lingkungan.
b. Pemberian tanggungjawab sesuai keahlian yang dimiliki untuk penggunaan SIPKD.
Yaitu memberikan wewenang atau pemegang sistem kepada pegawai yang telah
mampu mengoperasikan komputer.
2. Rekomendasi untuk variabel Facilitating Conditions :

18
a. Menyempurnakan sistem jaringan internet dan koneksi wireless di masing-masing
OPD.
b. Menambah kecepatan akses data melalui penambahan bandwith dan pengembangan
sistem managemen bandwith yang efektif.
c. Membangun sistem penanganan gangguan (disaster recovery) untuk menjamin
kestabilan jaringan.
d. Melengkapi fasilitas laptop atau komputer yang memadai supaya dapat
menggunakan SIPKD dengan baik.
e. Perlu pembentukan seksi TI yang bertanggungjawab akan hal-hal teknis dan
memiliki pengetahuan yang dalam mengenai pengembangan perangkat lunak dan
jaringan komputer secara menyeluruh. Yaitu dengan adanya tenaga ahli bidang
komputer dan jaringan.
3. Rekomendasi untuk variabel Price Value :
a. Memasang jaringan speedy atau indihome dan memilih paket yang sesuai
kebutuhan sehingga dapat digunakan juga oleh seluruh bagian OPD atau
Kecamatan.
4. Rekomendasi untuk variabel Habit :
a. Memberikan sanksi terhadap OPD yang tidak menggunakan aplikasi SIPKD dalam
pelaporan bulanan.
b. Setiap mengajukan pencairan dana diwajibkan menggunakan modul yang sudah ada
pada SIPKD (SPP dan SPM).
5. Rekomendasi untuk Pemerintah Daerah agar semua bagian menggunakan SIPKD :
a. Mengadakan pelatihan bersama dengan seluruh instansi, bagian atau bidang di
Pemerintah Kabupaten Majalengka mengenaik aplikasi SIPKD berbasis web secara
terpadu.
b. Mengadakan sosialisasi tentang kinerja aplikasi SIPKD kepada seluruh
bidang/bagian di pemda, OPD dan Kecamatan di Kabupaten Majalengka yang
kegiatan operasional dari masing-masing instansi dapat dikerjakan oleh aplikasi
SIPKD.
c. Melakukan pendekatan kepada bidang atau instansi lain dengan menjelaskan
manfaat-manfaat atau kelebihan-kelebihan dari aplikasi SIPKD ke seluruh
bidang/bagian di pemda, OPD dan Kecamatan di Kabupaten Majalengka.
d. Membentuk komite TIK di Kabupaten Majalengka yang beranggotakan
diskominfo, kelompok informasi, wakil dari masing-masing OPD atau kecamatan
yang memiliki keahlian di bidang TI diketahui oleh bupati atau sekretaris daerah
untuk merumuskan arah pengembangan TIK, memberikan masukan dan kebijakan-
kebijakan mengenai pengembangan e-government termasuk pengembangan
aplikasi terintegrasi di Kabupaten Majalengka serta memantau bantuan TIK dari
pemerintah pusat atau lembaga-lembaga sehingga pemanfaatannya dapat lebih tepat
guna dan implementasinya dapat terkoordinasi dengan baik.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan:
1. Pada pengujian variabel Kepercayaan pada Teknology (Trust in Technology),
Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy), Ekspektasi Usaha (Effort Expectancy),
Pengaruh Sosial (Social Influence), Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating
Conditions), Motivasi Hedonis (Hedonic Motivarion), Nilai Harga (Price Value) dan
Kebiasaan (Habit) terhadap Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention) dinyatakan
diterima. Hal ini dapat dilihat dari koefisien variabel dan koefisien B masing-masing

19
variabel. Dimana koefisien B terbesar adalah pada variabel Kebiasaan (Habit) yakni
sebesar 0.769 atau 76,9% responden menyatakan menerima.
2. Pada pengujian variabel Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Conditions) dan
Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention) terhadap Perilaku Pengguna (Use Behavior)
dinyatakan ditolak. Hal ini dapat dilihat dari koefisien variabel dan koefisien B masing-
masing variabel. Sedangkan untuk variabel Kebiasaan (Habit) terhadap Perilaku
Pengguna (Use Behavior) dinyatakan diterima. Hal ini dapat dilihat dari koefisien
variabel sebesar 2,532>2,021 dan koefisien B sebesar 0.406 atau 40,6% responden
menyatakan menerima.
3. Pada pengujian variabel Perilaku Pengguna (Use Behavior) dan Minat Pemanfaatan
(Behavioral Intention) terhadap Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) dinyatakan
diterima. Hal ini dapat dilihat dari koefisien variabel dan koefisien B masing-masing
variabel, yang mana koefisien B terbesar adalah variabel Minat Pemanfaatan
(Behavioral Intention) yakni sebesar 0.476 atau 47,6% responden menyatakan
menerima.
4. Variabel Trust in Technology, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social
Influence, Facilitating Conditions, Hedonic Motivation, Price Value dan Habit secara
bersama-sama menunjukan bahwa seluruh variabel berpengaruh secara signifikan
terhadap Behavioral Intention dibuktikan dengan Fhitung>Ftabel yaitu 12,900>2,21.
5. Variabel Facilitating Conditions, Habit dan Behavioral Intention secara bersama-sama
menunjukan bahwa seluruh variabel berpengaruh secara signifikan terhadap Use
Behavior dibuktikan dengan Fhitung>Ftabel yaitu 18,438>2,84.
6. Variabel Use Behavior dan Behavioral Intention secara bersama-sama menunjukan
bahwa seluruh variabel berpengaruh secara signifikan terhadap User Satisfaction
dibuktikan dengan Fhitung>Ftabel yaitu 48,611>3,23.
7. Pengujian penerimaan user terhadap sistem informasi pengelolaan keuangan daerah
berbasis web ini bertujuan agar semua bidang atau bagian yang menggunakannya
diberikan kemudahan dalam hal pelaporan dana anggaran (baik yang diperoleh ataupun
dana yang digunakan), sehingga pengguna tidak perlu datang langsung ke kantor BKAD
(Badan Keuangan dan Aset Daerah) Kabupaten Majalengka.

Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka saran yang diusulkan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi
penerimaan SIPKD sehingga implementasinya dapat dioptimalkan.
2. Peneliti selanjutnya dapat mencoba meningkatkan indicator yang tidak diterima agar
dapat digunakan kembali setelah perbaikan SIPKD dilakukan.
3. Perlu melakukan pengujian aspek kuantitatif di bidang informatika dari masing-masing
faktor UTAUT 2 yang mempengaruhi penerimaan SIPKD, misalnya pengujian aspek
kuantitatif di bidang informatika pada faktor trust in technology.
4. Pada penelitian yang ingin meneliti SIPKD dapat menggabungkan metode UTAUT 2
dengan metode lain untuk mengukur persepsi pengguna.

Daftar Pustaka
Pustaka Buku
Algifari, 2000, Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, BPFE UGM, Yogyakarta
Arikunto, S., 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Bumi Aksara, Jakarta

20
Asmani, 2011, Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan, Diva
Press, Jakarta
Berger, Arthur Asa., 2000, Media Analysis Techniques, Alih Bahasa Setio Budi, Andi
Offset, Yogyakarta
Ghozali, Imam., 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Kedua,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Jogiyanto, 2007, Sistem Informasi Keperilakuan, Edisi Revisi, Andi Offset, Yogyakarta
Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Edisi 1, Alfabeta, Bandung
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung
Pustaka Majalah, Jurnal Ilmiah atau Prosiding
Ajzen, I., & Fishbein, M., 1975, Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An
Introduction to Theory and Research, 129-385, Addison-Wesley, Reading, MA.
Ajzen, I., 1991, The Theory of Planned Behavior, Organizational Behavior and Human
Decision Processes, 50, 179-211.
Annisa, C. A., Sulistiowati., Lemantara, Julianto., 2016, Analisis Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Penerimaan Aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR)
Dengan Model UTAUT Pada Institut Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya, Jurnal
Sistem Informasi & Komputer Akuntansi (JSIKA), ISSN: 2338-137X, Vol. 5 No. 11,
STIKOM Surabaya, Surabaya
Brown., Susan, A. and Venkatesh, V., 2005, A Model of Adoption of Technology in the
Household: A Baseline Model Test and Extension Incorporating Household Life
Cycle, MIS Quarterly, (29: 3)
Cornford, Tony and Smithson, Steve, 2006, Project research in information systems: a
student's guide (2nd), Palgrave, London, UK.
Compeau, D.R., and C.A. Higgins., 1995, Application of socialcognitive theory to training
for computer skills, Information Systems Research, 1995a, 6: 2, pp. 118-143.
Davis, F.D., 1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and User Acceptance
of Information Technology, MIS Quarterly.
DeLone, W.H. and E.R.Mc Lean., 1992, Information System Success: The Quest for the
Dependent Variable, Infomation System Research 3 (Marach)
Dodds, W. B., Monroe, K. B., & Grewal, D., 1991, Effect of price, brand and store
information on buyers’ product evaluations. Journal of Marketing Research, 28(3),
307-319.
Haag dan Keen, 1996, Information Technology: Tomorrow’s Advantage Today,
Hammond: Mcgraw-Hill College.
Iriani, S., Suyanto, M., Amborowati, A., 2014, Pengujian Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah Berbasis Web Kabupaten Pacitan dengan Menggunakan Unified
Theory Of Acceptance And Use Of Technology (UTAUT), Indonesian Journal of
Network & Security (IJSN), ISSN: 2302-5700, Volume 3 No. 2
Limayem. M., H. Sabine G., C. Christy M.K., 2007, How Habit Limits the Predictive
Power of Intention: The Case of Information System Continuance, MIS Quarterly,
Vol. 31, No. 4, pp. 705-737

21
Mayer, Roger C., Davis, J.H., Schoorman, F.D., 1995, An Integrative Model of
Organizational Trust, The Academy of Management Review, Vol. 20 No. 3 pp. 709-
734, Academy of Management
Putra, G., Ariyanti, Maya., 2013, Pengaruh Faktor-faktor dalam Modified Unified Theory
of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2) terhadap Niat Prospective Users
untuk Mengadopsi Home Digital Services PT. Telkom di Surabaya, Jurnal
Managemen Indonesia, Vol. 12 – No.4, Universitas Telkom, Bandung
Putri, Lovianevy F.S., Mahendra, Irfan., 2017, Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerimaan Dan Penggunaan Aplikasi Go-Jek Menggunakan Unified Theory Of
Acceptance And Use Of Technology (UTAUT), Jurnal Pilar Nusa Mandiri, ISSN:
1978-1946 & E-ISSN: 2527-6514, Volume 13 No. 1, STMIK Nusa Mandiri, Jakarta
Taylor, S and Todd, P.A., 1995, Understanding Information Technology Usage: A Test of
Competing Models, Information Systems Research, No.6, pp.144 - 176.
Thompson, Ronald L, Haggings, Christoper A., dan Howell, Jane M., 1991, Personal
Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization, Mis Quarterly, pp.125-143.
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., and Davis, F. D., 2003, User Acceptance of
Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly. September. Vol.
27. No. 3. H. 425-478.
Venkatesh, V., Thong, J.Y.L. and Xu, X., 2012, Consumer Acceptance and Use of
Information Technology: Extending the Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology. MIS Quarterly, 36, 157-178
Yusof, M.M., Paul, R.J., Stergioulas, L.K., 2006, Towards a Framework for Health
Information Systems Evaluation, Proceeding of the 39 th Hawaii International
Conference on System Sciences, 2006
Zawaideh, Farah H., 2017, Acceptance Of E-Government Services Among Jordanian
Citizen, International Journal of Recent Advances in Multidisciplinary Research,
ISSN: 2350-0743, Vol. 04 Issue 02, pp.2348-2351, February, 2017
Pustaka Laporan Penelitian
Cahyadi, A., 2016, Pengaruh Kepercayaan Pengguna Terhadap Data dan Sistem Dalam
Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus
Pemerintah Daerah – Daerah Istimewa Yogyakarta), Tesis, Program Pascasarjana
Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

22

Anda mungkin juga menyukai