359-Article Text-1282-1-10-20221212

JURNAL INFORMATIKA ISSN 2809-3704
Volume 1 No. 2 September 2022 Universitas Nias Raya
IMPLEMENTASI APLIKASI SAKTI DAN SPAN
DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Ahmad Inzil Anwar, Miftahul Hadi

PKN STAN
inzil2607@gmail.com, miftahulhadi@pknstan.ac.id
Abstract
This study aims to determine how the application of SAKTI and SPAN applications in the
preparation of financial statements at the KPPN Pontianak. This study uses a qualitative
method. Data and information obtained in the form of primary data and secondary data. The
data that has been obtained is then processed to produce a conclusion that the application of
SAKTI and SPAN in the preparation of financial reports, the General Ledger and Reporting
Module (GLP) business processes, and the division of user roles in the operation of SAKTI and
SPAN are in accordance with applicable theories, regulations, and provisions. In the process
of preparing financial reports, there are obstacles faced by users in operating SAKTI and
SPAN, including the system experiencing lagging, the SAKTI application under maintenance.
Keywords: Akuntansi Pemerintah, SAKTI, SIA Pemerintah, SPAN,
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan aplikasi SAKTI dan
SPAN dalam penyusunan laporan keuangan pada KPPN Pontianak. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Data dan informasi yang diperoleh berupa data
primer dan data sekunder. Data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk
menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan SAKTI dan SPAN dalam penyusunan
laporan keuangan, proses bisnis dalam modul General Ledger and Reporting (GLP),
dan pembagian peran pengguna dalam pengoperasian SAKTI dan SPAN sesuai
dengan teori, peraturan, dan ketentuan yang berlaku. Dalam proses penyusunan
laporan keuangan, terdapat kendala yang dihadapi pengguna dalam mengoperasikan
SAKTI dan SPAN, antara lain sistem mengalami lagging, aplikasi SAKTI dalam masa
pemeliharaan.
Kata Kunci: Akuntansi Pemerintah, SAKTI, SIA Pemerintah, SPAN
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/JI/ 32
PENDAHULUAN meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Latar Belakang layanan kepada pengguna serta
Pesatnya perkembangan ilmu tersedianya pengendalian internal yang
pengetahuan dan teknologi harus memadai dalam rangka pengambilan
disertai pemanfaatannya pada berbagai keputusan yang lebih baik. Dalam
bidang kehidupan agar tidak tergerus rangka mewujudkan Instruksi Presiden
oleh perkembangan zaman, begitu juga Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
di lingkungan pemerintah. Penerapan 2003, pelaksanaan proses transformasi e-
atau implementasi teknologi informasi government di bidang keuangan negara
dan komunikasi dalam oleh pemerintah Indonesia ditandai
penyelenggaraan pemerintahan (e- dengan adanya perkembangan
government) dimaksudkan untuk reformasi manajemen keuangan
meningkatkan efisiensi, efektivitas, pemerintah (Inpres, 2003).
transparansi, dan akuntabilitas Reformasi manajemen keuangan
pelayanan kepada masyarakat. Hal ini pemerintah di Indonesia diawali dengan
sejalan dengan apa yang dituangkan terbitnya paket undang-undang di
dalam Instruksi Presiden Republik bidang keuangan negara, yang
Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang kemudian ditindaklanjuti dengan
Kebijakan dan Strategi Nasional adanya Government Financial
Pengembangan E-Government yang satu Management and Revenue Administration
di antaranya yaitu melalui pemanfaatan Project (GFMRAP). GFMRAP meliputi 4
sistem informasi akuntansi (Inpres, bidang besar, yaitu manajemen
2003). keuangan publik, administrasi
Implementasi sistem teknologi pendapatan, tata kelola dan
informasi akuntansi yang baik pada akuntabilitas, dan tata kelola proyek dan
sektor pemerintah akan menambah nilai implementasi. Di beberapa negara
suatu organisasi yaitu melalui termasuk Indonesia telah
mengembangkan pengelolaan keuangan keuangan negara serta sekaligus
negara yang modern melalui penerapan berperan sebagai pendukung penerapan
IFMIS (Integrated Financial Management akuntansi berbasis akrual untuk
Information System). Dener, dkk (2017, keuangan pemerintah.
dikutip dalam Sudarto, 2019) Kebutuhan akan sistem teknologi
menyatakan IFMIS merupakan informasi pada sisi BUN terpenuhi
serangkaian otomasi solusi terintegrasi dengan adanya SPAN, tetapi SPAN
yang memampukan pemerintah untuk tidak memungkinkan untuk diterapkan
merencanakan, mengeksekusi, dan atau digunakan oleh Kementerian
memonitor anggaran, dengan Negara/ Lembaga (K/L). Sistem
membantu dalam prioritasi, eksekusi informasi atau aplikasi di sisi K/L
dan pelaporan pengeluaran, serta sebelumnya menggunakan aplikasi
mengawal dan melaporkan pendapatan. existing yang bersifat stand-alone dan
Modernisasi anggaran dan terdiri dari beberapa aplikasi, sehingga
perbendaharaan yang menjadi bagian dibentuklah Sistem Aplikasi Keuangan
dari GFMRAP merupakan salah satu Tingkat Instansi yang kemudian dikenal
upaya dalam melakukan pengelolaan dengan SAKTI. Aplikasi SAKTI
atau manajemen keuangan pemerintah. terintegrasi dengan aplikasi SPAN pada
Modernisasi anggaran dan setiap tahapan prosesnya.
perbendaharaan diwujudkan dalam SAKTI merupakan aplikasi yang
bentuk implementasi Sistem digunakan sebagai sarana bagi satuan
Perbendaharaan dan Anggaran Negara kerja (satker) dalam mendukung
yang kemudian dikenal dengan SPAN. implementasi SPAN (DJPB, 2022b).
SPAN diterapkan pada level Bendahara SAKTI melakukan pengelolaan
Umum Negara (BUN) dan Kuasa BUN keuangan yang meliputi tahapan
yang mengintegrasikan seluruh basis perencanaan sampai dengan
data dan aplikasi terkait pengelolaan pertanggungjawaban anggaran. SAKTI
mengintegrasikan seluruh aplikasi akan membuat laporan keuangan, yaitu
Satker dan mempunyai fungsi utama laporan keuangan Satker dan laporan
perencanaan, pelaksanaan, dan keuangan BUN. KPPN menghasilkan
pertanggungjawaban anggaran (DJPB, laporan keuangan Satker melalui sistem
2020). aplikasi SAKTI dan laporan keuangan
Kantor Pelayanan Perbendaharaan BUN melalui sistem aplikasi SPAN.
Negara (KPPN) sebagai instansi yang Penyusunan laporan keuangan tersebut
berada di bawah naungan Kementerian memanfaatkan penggunaan Modul
Keuangan melaksanakan dua fungsi General Ledger dan Pelaporan (GLP)
seperti halnya Kementerian Keuangan, pada masing-masing sistem aplikasi
yaitu sebagai Satuan Kerja (Satker) dan SAKTI dan SPAN. Penelitian ini
Kuasa BUN. Adanya dua fungsi yang bertujuan melakukan review
dilaksanakan oleh KPPN implementasi atau penerapan sistem
mengakibatkan adanya pemisahan aplikasi SAKTI dan SPAN dalam
tugas dan fungsi berupa pembagian penyusunan laporan keuangan di KPPN
dalam melaksanakan fungsi sebagai Pontianak serta kendala yang dihadapi
Satker dan Kuasa BUN agar KPPN Pontianak dalam penyusunan
pengendalian internal tetap memadai. laporan keuangan melalui sistem
Oleh karena itu, dalam melaksanakan aplikasi SAKTI dan SPAN.
tugas dan fungsinya KPPN
menggunakan dua sistem aplikasi yaitu LANDASAN TEORI
SAKTI pada level Satker dan SPAN pada Sistem Informasi Akuntansi
level Kuasa BUN. Sistem informasi akuntansi (SIA)
Penggunaan SAKTI dan SPAN merupakan suatu sistem yang
menjadi suatu keharusan bagi KPPN mengumpulkan, mencatat, menyimpan,
karena dua fungsi yang dilaksanakan dan mengolah data untuk menghasilkan
oleh KPPN. Pada akhir periode KPPN informasi bagi pengambil keputusan
(Romney & Steinbart, 2016). Sedangkan keputusan. Dalam pemerintah pusat
menurut Bodnar dan Hopwood (2010), istilah SIAP lebih dikenal dengan Sistem
Sistem Informasi Akuntansi merupakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
kumpulan dari peralatan dan manusia Pemerintah Pusat (SAPP).
(sumber daya) yang dibuat untuk SAPP merupakan rangkaian
mengubah data-data keuangan ke sistemik dari prosedur-prosedur (seperti
dalam bentuk yang bermanfaat bagi prosedur pembayaran), penyelenggara
pengguna dan berguna bagi (seperti penyusun laporan keuangan,
pemakainya. Zare (2012) juga pereview laporan keuangan), peralatan
mengungkapkan SIA sebagai komponen (seperti aplikasi yang digunakan SAKTI,
dan elemen dari suatu organisasi yang SPAN maupun e-rekon LK), serta
menyediakan informasi bagi pengguna elemen lain (seperti bagan akun standar
dengan pengolahan peristiwa keuangan. maupun kebijakan akuntansi) untuk
mewujudkan fungsi akuntansi dari sejak
Sistem Informasi Akuntansi pengumpulan data, pencatatan,
Pemerintah pengikhtisaran sampai dengan
Sistem Informasi Akuntansi pada pelaporan posisi keuangan dan operasi
sektor publik atau sektor pemerintah keuangan pada Pemerintah Pusat”
yang kemudian di kenal dengan Sistem (PMK No.215, 2016). Adapun diantara
Informasi Akuntansi Pemerintah (SIAP) sistem teknologi informasi yang
merupakan kumpulan digunakan dalam proses penyusunan
komponen/elemen dari suatu organisasi laporan keuangan pemerintah pusat
pemerintah yang mengumpulkan, adalah Sistem Perbendaharaan dan
mencatat, menyimpan, dan mengolah Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem
data keuangan pemerintah untuk Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi
menghasilkan informasi yang (SAKTI). SPAN dan SAKTI.
bermanfaat bagi pengambilan
Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Tampilan depan dan ruang lingkup
Instansi (SAKTI) aplikasi SAKTI dapat dilihat pada
Menurut Peraturan Menteri gambar 1.
Keuangan Republik Indonesia, SAKTI Gambar 1. Tampilan Depan dan
adalah sistem yang mengintegrasikan Ruang Lingkup Aplikasi SAKTI
proses perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan, serta pertanggungjawaban
anggaran pendapatan dan belanja
negara pada instansi pemerintah, yang
merupakan bagian dari sistem
pengelolaan keuangan negara (PMK No.
159, 2018).
SAKTI merupakan sistem aplikasi
yang mengintegrasikan seluruh aplikasi
satuan kerja yang ada. SAKTI
mempunyai fungsi utama perencanaan, Fitur yang ada pada aplikasi
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban SAKTI yaitu Integrasi Database, Single
anggaran. Dalam melaksanakan fungsi Entry Point, Multi User Multi Satker, Level
tersebut, SAKTI terdiri dari dari User (Maker, Checker, dan Approver),
beberapa modul (menu), yaitu modul penerapan Access Control List (ACL),
administrasi, penganggaran, komitmen, kompatibilitas dengan SPAN, basis
bendahara, pembayaran, persediaan, akuntansi akrual secara Transaksional,
aset tetap, piutang, dan modul general Open-Closing Period, Locking Transaksi,
ledger dan pelaporan (GLP). Selain itu, terdapat 14 Periode Akuntansi
SAKTI juga menerapkan konsep single (Unaudited dan Audited), ADK Interface
database dan ber-interface dengan SPAN (Encrypted, Hashed, PIN) dan Historical
pada setiap tahap siklus anggaran. dan Log Data.
Modul General Ledger dan Pelaporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP
(GLP) SAKTI SAL).
Modul General Ledger dan Modul GLP menerapkan konsep
Pelaporan (GLP) merupakan modul dua ledger yang meliputi accrual ledger
Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat untuk membukukan transaksi-transaksi
Instansi (SAKTI) yang memuat berbasis akrual dan cash ledger untuk
keseluruhan proses yang terkait dengan membukukan transaksi berbasis kas.
akuntansi dan pelaporan (DJPB, 2022a). Fungsi Modul GLP, di antaranya:
Modul GLP terhubung dengan modul 1. Membuat jurnal yang di-trigger oleh
lainnya dalam SAKTI dan SPAN. Dalam transaksi yang dihasilkan oleh
Modul GLP juga akan terlihat jurnal modul lain (subledger);
yang terbentuk baik yang berasal dari 2. Membuat penyesuaian dan jurnal
modul GLP sendiri yang berupa jurnal yang tidak dihasilkan modul lain;
penyesuaian dan jurnal manual maupun 3. Mem-posting jurnal dalam rangka
jurnal yang terbentuk di setiap transaksi pembentukan laporan;
yang dihasilkan oleh modul lain. 4. Tutup periode;
Modul GLP akan melakukan 5. Membuat laporan keuangan sebagai
validasi dan mem-posting jurnal yang bahan untuk pertanggungjawaban;
terbentuk dan menghasilkan laporan dan
keuangan. Laporan keuangan yang 6. Rekonsiliasi dan konsolidasi.
dihasilkan berupa Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), Laporan Operasional Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
(LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Negara (SPAN)
dan Neraca. Adapun untuk satuan kerja Menurut Peraturan Menteri
yang mempunyai status sebagai Badan Keuangan Republik Indonesia Nomor
Layanan Umum (BLU) juga terdapat 278/PMK.05/2014 tentang Perubahan
Laporan Arus Kas (LAK) dan Laporan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 154/PMK.05/2014 tentang akuntansi, dan pelaporan (PMK No.
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan 171/PMK.05/2021, 2021).
dan Anggaran Negara, Sistem Dalam aplikasi SPAN juga terdiri
Perbendaharaan dan Anggaran Negara atas modul-modul (menu) seperti halnya
yang selanjutnya disingkat SPAN aplikasi SAKTI, yaitu modul
adalah sistem terintegrasi seluruh penganggaran, komitmen, pembayaran,
proses yang terkait dengan pengelolaan penerimaan, kas dan modul akuntansi
APBN yang meliputi modul dan pelaporan atau modul general ledger
penganggaran, modul komitmen, dan pelaporan (GLP). Gambaran
modul pembayaran, modul penerimaan, interkoneksi SAKTI dan SPAN dapat
modul kas, dan modul akuntansi dan dilihat pada gambar 2.
pelaporan (PMK No. 154/PMK.05/2014, Gambar 2. Interkoneksi SAKTI - SPAN
2014).
Sementara menurut Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 171/PMK.05/2021 tentang
Pelaksanaan Sistem SAKTI, Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara
yang selanjutnya disingkat SPAN adalah
sistem terintegrasi seluruh proses yang
terkait dengan pengelolaan anggaran Modul General Ledger dan Pelaporan
yang meliputi penyusunan anggaran, (GLP) SPAN
manajemen dokumen anggaran, Modul GLP SPAN merupakan inti
manajemen supplier, manajemen dari sistem pengelolaan keuangan negara
komitmen pengadaan barang dan jasa, yang terintegrasi. Hal ini dikarenakan
manajemen pembayaran, manajemen seluruh transaksi keuangan yang di-input
penerimaan negara, manajemen kas, ke dalam sistem akan di-posting
seluruhnya ke dalam modul GLP, Operasional (LO), Laporan Perubahan
sehingga modul GLP merupakan sumber Ekuitas (LPE), Neraca, dan Laporan Arus
data bagi penyusunan laporan keuangan Kas (LAK).
pemerintah. Pada SPAN, modul GLP juga
menerapkan dua general ledger, yaitu METODOLOGI
general ledger akrual dan general ledger kas Penelitian ini menggunakan metode
untuk mengakomodir penerapan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
penganggaran berbasis kas dan melalui metode studi kepustakaan,
penerapan akuntansi akrual. observasi, dan wawancara. Adapun data
Terkait penyusunan laporan yang diperoleh berupa data primer dan
keuangan, pada Modul GLP juga dapat data sekunder. Pengumpulan data primer
dilakukan pembuatan jurnal manual dan dilakukan denggan mendatangi langsung
jurnal pembalik serta melihat informasi objek penelitian untuk melakukan
jurnal dan informasi perkiraan atas akun observasi dan wawancara. Sedangkan
yang sudah tercatat dalam general data sekunder diperoleh dari berbagai
ledger. literatur yang relevan dengan topik.
Dalam rangka menghasilkan
laporan keuangan, operator Modul GLP PEMBAHASAN
hanya Penerapan Sistem Aplikasi SAKTI dan
perlu membuat permintaan pada sistem SPAN dalam Penyusunan Laporan
aplikasi SPAN untuk Keuangan di KPPN Pontianak
memperoleh berbagai laporan keuangan Berdasarkan Pasal 30 Undang-
yang diinginkan. Adapun laporan Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
keuangan yang dihasilkan oleh Modul Keuangan Negara, Menteri Keuangan
GLP pada SPAN yaitu Laporan Realisasi selaku Bendahara Umum Negara (BUN)
Anggaran (LRA), Laporan Perubahan memiliki tugas untuk melakukan
Saldo Anggaran Lebih (LP SAL), Laporan penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) sebagai bentuk menghasilkan laporan keuangan BUN
pertanggungjawaban atas pelaksanaan (LK BUN) dan sistem aplikasi SAKTI
Anggaran Pendapatan dan Belanja yang digunakan oleh Kementerian
Negara (APBN). Adapun Negara/Lembaga untuk menghasilkan
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku laporan keuangan Kementerian
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Negara/Lembaga (LKKL). LK BUN dan
memiliki tugas dalam melakukan LKKL yang dihasilkan nantinya akan
penyusunan laporan keuangan dikonsolidasikan oleh Kementerian
Kementerian Negara/Lembaga yang Keuangan untuk menghasilkan Laporan
dipimpinnya. Hal ini dikarenakan, Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Kementerian Keuangan selaku BUN Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
mempunyai peran sebagai Chief Financial (LKPP) terdiri dari Laporan Realisasi
Officer (CFO) dan juga Chief Operational Anggaran (LRA), Laporan Perubahan
Officer (COO) sehingga institusi yang Saldo Anggaran Lebih (LP SAL), Laporan
dipimpinnya juga sebagai entitas Operasional (LO), Laporan Perubahan
akuntansi dan entitas pelaporan, dimana Ekuitas (LPE), Neraca, Laporan Arus Kas
entitas pelaporan memiliki tugas untuk (LAK), dan Catatan atas Laporan
mengkonsolidasikan seluruh laporan Keuangan (CaLK).
keuangan yang telah disusun oleh entitas KPPN Pontianak sebagai instansi
akuntansi dalam hal ini adalah vertikal di lingkungan Direktorat
Kementerian Negara/Lembaga. Jenderal Perbendaharaan (DJPb)
Proses penyusunan laporan Kementerian Keuangan Republik
keuangan pemerintah dilakukan melalui Indonesia melaksanakan dua fungsi
sistem aplikasi yang terintegrasi, yaitu dalam pengelolaan keuangan negara
melalui sistem aplikasi SPAN yang yang menyebabkan KPPN Pontianak
digunakan oleh Kementerian Keuangan harus menyusun dua jenis laporan
selaku Bendahara Umum Negara untuk keuangan, yaitu laporan keuangan
sebagai satuan kerja dan laporan SPAN di-feeder secara otomatis dari
keuangan sebagai kuasa BUN. Adapun modul-modul keuangan lainnya dan dari
sebagai satuan kerja, laporan keuangan jurnal manual dan penyesuaian yang
yang disusun KPPN Pontianak terdiri direkam pada Modul GLP.
dari Laporan Operasional (LO), Laporan Secara umum, alur penyusunan
Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, laporan keuangan di KPPN Pontianak
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), dan dimulai dari input formulir dokumen
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). sumber berupa saldo awal, dokumen
Sedangkan sebagai Kuasa BUN, laporan anggaran, dokumen transaksi tahun
keuangan yang disusun KPPN Pontianak berjalan, dokumen pengesahan,
meliputi semua laporan keuangan yang dokumen transaksi akrual, dan dokumen
disusun sebagai satuan kerja setelah transaksi lainnya ke dalam modul-modul
dilakukan proses konsolidasi ditambah keuangan yang ada pada sistem aplikasi
dengan Laporan Arus Kas (LAK) dan SAKTI dan SPAN yang nantinya dari
Laporan Perubahan SAL (LP SAL). data tersebut akan terbentuk jurnal
Penyusunan laporan keuangan di berbasis akrual dan jurnal berbasis kas.
KPPN Pontianak dilakukan dengan Dari kedua jurnal ini, selanjutnya akan
menggunakan sistem aplikasi SAKTI dilakukan posting ke dalam masing-
untuk menghasilkan laporan keuangan masing buku besar, yaitu accrual ledger
Satker dan sistem aplikasi SPAN untuk dan cash ledger untuk selanjutnya
menghasilkan laporan keuangan BUN. dihasilkan neraca percobaan setelah
Dalam proses penyusunannya, KPPN terlebih dahulu dilakukan penyesuaian
Pontianak menggunakan modul GLP pada transaksi di accrual ledger. Neraca
yang terdapat dalam sistem aplikasi percobaan inilah yang akan menjadi input
SAKTI dan SPAN. Adapun data terkait untuk menghasilkan laporan keuangan
penyusunan laporan keuangan di modul KPPN Pontianak baik sebagai satuan
GLP pada sistem aplikasi SAKTI dan kerja maupun sebagai kuasa BUN.
Adapun proses penyusunan laporan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK
keuangan di KPPN Pontianak pada setiap BMN), Adapun proses migrasi saldo
sistem aplikasi SAKTI dan SPAN adalah neraca dimulai dengan memindahkan
sebagai berikut: ADK migrasi neraca dari aplikasi SAIBA
ke dalam database SAKTI.
Penyusunan Laporan Keuangan pada Setelah dilakukan migrasi data
Aplikasi SAKTI saldo awal, proses selanjutnya adalah
Peralihan penggunaan SAKTI full perekaman jurnal transaksi dan jurnal
module dari sebelumnya menggunakan manual dan penyesuaian khusus.
aplikasi existing dalam rangka digitalisasi Perekaman jurnal manual dan
pengelolaan keuangan negara penyesuaian khusus dapat dilakukan
mengharuskan migrasi data dari setiap pada modul GLP apabila terdapat
aplikasi existing ke dalam sistem aplikasi transaksi yang membutuhkan
SAKTI. Proses migrasi data ini hanya penyesuaian atau terdapat transaksi yang
dilakukan sekali pada saat pertama kali belum terekam pada modul keuangan
menggunakan sistem aplikasi SAKTI lainnya pada sistem aplikasi SAKTI.
(migrasi data saat ini bisa langsung Sedangkan untuk jurnal transaksi akan
diperoleh dari aplikasi e-rekon LK). terbentuk secara otomatis setiap telah
Adapun data yang dimigrasi meliputi dilakukannya pencatatan dokumen
saldo awal neraca yang diperoleh dari sumber ke dalam modul penganggaran,
aplikasi existing yaitu Sistem Akuntansi modul komitmen, modul bendahara,
Instansi Berbasis Akrual(SAIBA), saldo modul pembayaran, modul persediaan,
awal akun persediaan yang diperoleh dan modul aset tetap.
dari aplikasi persediaan, dan saldo awal Modul GLP Aplikasi SAKTI
Barang Milik Negara (BMN) aset Modul General Ledger dan
tetap/aset tidak berwujud yang diperoleh Pelaporan (GLP) merupakan modul yang
dari Sistem Informasi Manajemen dan berperan dalam menghimpun seluruh
data laporan keuangan dari modul lainnya. Selain jurnal manual terdapat
keuangan lainnya pada sistem aplikasi juga jurnal penyesuaian.
SAKTI untuk selanjutnya dilakukan 3. Tahap ketiga terdapat pada sub menu
penyusunan laporan keuangan. Hal ini validasi jurnal. Pada sub menu ini
dikarenakan seluruh transaksi yang di- akan dilakukan validasi atas input
input-kan pada setiap modul keuangan data jurnal yang berasal dari modul
dalam sistem aplikasi SAKTI akan lainnya pada sistem aplikasi SAKTI
bermuara pada Modul GLP. Dalam 4. Tahap keempat adalah dengan
menjalankan proses bisnisnya, Modul melakukan posting atas jurnal yang
GLP terdiri dari enam menu, yaitu menu telah divalidasi. Proses ini akan
proses, tutup buku, laporan, laporan menghasilkan neraca saldo dan neraca
BLU, likuidasi satker, dan transaksi percobaan yang nantinya akan
resiprokal. Akan tetapi, dalam rangka menjadi data sumber dalam
penyusunan laporan keuangan pada penyusunan laporan keuangan. Sama
sistem aplikasi SAKTI hanya melibatkan seperti pada proses validasi, proses
menu proses, tutup buku, dan laporan. posting jurnal default-nya juga
Tahapan penyusunan laporan terotomasi secara terjadwal, tetapi
keuangan pada sistem aplikasi SAKTI pengguna (user) tetap dapat
adalah sebagai berikut: melakukan posting jurnal secara
1. Tahap pertama adalah dengan mandiri.
melakukan migrasi data saldo neraca 5. Tahap kelima terdapat pada sub menu
melalui sub menu migrasi data. monitoring jurnal. Monitoring jurnal
2. Tahap kedua adalah dengan berguna untuk memastikan bahwa
melakukan pembuatan jurnal manual. data jurnal sudah dilakukan proses
Pembuatan jurnal manual hanya akan validasi dan posting.
dilakukan apabila terdapat transaksi Setelah dilakukan migrasi data,
yang belum terekam pada modul jurnal manual, validasi jurnal, posting
jurnal, monitoring jurnal, dan jurnal keperluan interkoneksi rekonsiliasi
penyesuaian khusus, langkah selanjutnya SAKTI dengan E-Rekon LK. Sedangkan
adalah dengan melakukan tutup buku tutup buku permanen adalah tutup buku
melalui menu tutup buku. Pada setiap yang bersifat final dan tidak dapat
akhir periode akuntansi dan pelaporan, dilakukan proses buka periode kembali.
pengguna (user) modul GLP akan Tutup buku permanen biasanya
melakukan tutup buku untuk menutup dilakukan pada saat penyusunan laporan
seluruh transaksi pada periode keuangan telah selesai, yaitu pada akhir
bersangkutan termasuk kegiatan tahun anggaran.
transaksi dari modul keuangan lainnya Selanjutnya, langkah yang terakhir
pada sistem aplikasi SAKTI. Hal ini adalah dengan mengakses menu
bertujuan agar modul keuangan lainnya pelaporan yang juga merupakan menu
pada sistem aplikasi SAKTI tidak bisa terakhir dalam penyusunan laporan
menambah transaksi/jurnal baru untuk keuangan pada sistem aplikasi SAKTI.
periode yang sudah ditutup. Pada menu ini, pengguna (user) dapat
Terdapat dua jenis tutup buku, menampilkan dan mengunduh berbagai
yaitu tutup buku sementara dan tutup laporan keuangan berdasarkan periode
buku permanen. Tutup buku sementara buku tertentu yang diinginkan. Di KPPN
adalah proses tutup buku yang dilakukan Pontianak, laporan keuangan yang
pada setiap bulannya dan masih dihasilkan oleh modul GLP pada aplikasi
memungkinkan untuk dilakukan buka SAKTI adalah laporan keuangan tingkat
periode kembali. Proses tutup buku satuan kerja.
sementara akan memindahkan saldo Adapun laporan keuangan yang
neraca percobaan pada periode yang dihasilkan pada KPPN Pontianak
ditutup ke neraca percobaan awal bulan meliputi laporan keuangan berbasis
periode selanjutnya dan mengirimkan akrual dan laporan keuangan berbasis
data rekonsiliasi bulanan untuk kas. Laporan keuangan berbasis akrual
berisikan Laporan Operasional (LO), awal neraca tahun dimulainya
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan implementasi sistem aplikasi SPAN
Neraca. Sementara laporan keuangan sebagai dasar penyusunan laporan
berbasis kas berisikan Laporan Realisasi keuangan yang terintegrasi terpusat.
Anggaran (LRA), Laporan Realisasi Setiap awal periode akuntansi, pada
Belanja, Laporan Pengembalian Belanja, sistem aplikasi SPAN akan dilakukan
Laporan Realisasi Pendapatan Negara penyesuaian saldo awal melalui proses
dan Hibah, dan Laporan Realisasi penyesuaian saldo pos-pos tertentu
Pengembalian Pendapatan Negara dan dalam neraca, yaitu pos Kas di Bendahara
Hibah. Pengeluaran, Kas dalam Transito, dan
Utang pada Pihak Ketiga. Penyesuaian ini
Penyusunan Laporan Keuangan pada diperlukan karena neraca KPPN secara
Aplikasi SPAN historis merupakan neraca kas umum
Penerapan single database pada negara yang masih menyajikan saldo-
SPAN mengakibatkan perlu saldo kas satuan kerja dan utang pihak
dilakukannya proses konversi dan ketiga. Oleh karena itu, perlu
migrasi data saldo neraca akhir tahun dilakukannya penyesuaian pada saldo
sebelum SPAN dilaksanakan dan data pos-pos neraca tersebut agar
transaksi harian dari sistem legacy (sistem mencerminkan nilai yang sebenarnya
yang digunakan sebelumnya) pada tahun pada akhir periode atau awal periode
implementasi SPAN ke dalam database akuntansi.
sistem aplikasi SPAN. Proses konversi Setelah mempersiapkan data saldo
data tersebut bernama GL open yang awal neraca, pada SPAN proses
merupakan bagian dari rangkaian tahap penyusunan laporan keuangan yang
awal proses implementasi sistem aplikasi terintegrasi terpusat didukung oleh
SPAN di Indonesia. Proses GL open ini adanya Bagan Akun Standar (BAS) yang
penting untuk mempersiapkan saldo menghubungkan setiap modul keuangan
dalam sistem aplikasi SPAN dengan pengelolaan keuangan negara yang
akun-akun melalui terbentuknya jurnal- terintegrasi terpusat dikarenakan seluruh
jurnal transaksi ketika dilakukan proses data dokumen sumber yang di-input-kan
input data ke dalam tiap-tiap modul ke dalam sistem aplikasi SPAN akan ter-
keuangan tersebut. Adapun data jurnal posting ke dalam Modul GLP untuk
transaksi yang dihasilkan pada sistem selanjutnya digunakan sebagai sumber
aplikasi SPAN berasal dari transaksi pada data dalam penyusunan laporan
sistem aplikasi SAKTI yang sudah keuangan. Adapun dalam menjalankan
dilakukan proses validasi jurnal dan dari proses bisnisnya, Modul GLP
transaksi pada setiap modul keuangan dioperasikan oleh staff Vera pada Seksi
dalam sistem aplikasi SPAN yang Verifikasi dan Akuntansi, dan terdiri dari
meliputi Management of Spending dua sub modul, yaitu GL Vera User dan
Authority (MoSA), Budget Commitment GL View. Kegiatan yang dilakukan pada
(BC), Cash Management (CM), Payment Modul GLP meliputi pemutakhiran data
Management (PM), Government Receipt BAS, konversi data transaksi keuangan,
(GR), dan General Ledger (GL). Meskipun koreksi data transaksi keuangan,
berperan dalam menghasilkan laporan penyesuaian sisa pagu, jurnal
keuangan, modul GLP juga turut penyesuaian, rekonsiliasi data, dan
menghasilkan jurnal transaksi pada saat laporan keuangan. Tahapan penyusunan
dilakukannya pembuatan jurnal manual laporan keuangan pada sistem aplikasi
jika terdapat transaksi yang SPAN adalah sebagai berikut:
membutuhkan penyesuaian atau belum 1. Langkah pertama dalam penyusunan
terekam dalam modul keuangan lainnya. laporan keuangan pada Modul GLP
dalam sistem aplikasi SPAN adalah
Modul GLP Aplikasi SPAN dengan melakukan pemutakhiran
Pada SPAN, Modul General Ledger data BAS. Seperti yang sudah
dan Pelaporan (GLP) merupakan inti dari dijelaskan pada subbab sebelumnya,
pemutakhiran data BAS penting dan data transaksi dari sistem aplikasi
untuk dilakukan agar memudahkan SAKTI yang sudah dilakukan proses
dalam penjurnalan transaksi yang validasi jurnal.
terjadi pada setiap modul keuangan 3. proses pembuatan jurnal manual dan
dalam sistem aplikasi SPAN. jurnal pembalik atas kegiatan koreksi
Pemutakhiran data BAS dilakukan data transaksi keuangan, penyesuaian
oleh Direktorat Jenderal sisa pagu, dan jurnal penyesuaian
Perbendaharaan (DJPb) berdasarkan dalam Modul GLP. Terkait koreksi
usulan pemutakhiran dan penetapan data transaksi keuangan, proses
kebijakan. koreksi dilakukan atas data transaksi
2. Langkah selanjutnya adalah pengeluaran dan data transaksi
melakukan konversi data transaksi penerimaan. Koreksi dapat dilakukan
keuangan. Proses konversi data dengan atau tanpa adanya
transaksi keuangan meliputi konversi permintaan dari satuan kerja/pihak
data saldo awal, data transaksi harian, terkait apabila menurut ketentuan
dan data yang dihasilkan pada sistem dan post audit harus dilakukan
aplikasi SPAN. Konversi data saldo koreksi. Selanjutnya adalah proses
awal dan data transaksi harian penyesuaian sisa pagu yang
dilakukan pada tahap awal dilakukan setelah memperoleh surat
implementasi sistem aplikasi SPAN permintaan penyesuaian sisa pagu
sebagai dasar pembentukan data awal DIPA dari satuan kerja. Staff Vera
saldo neraca. Sedangkan konversi dapat melihat informasi dana tersedia
data yang dihasilkan dari sistem untuk mengetahui informasi nilai
aplikasi SPAN berasal dari data anggaran awal, anggaran yang sudah
transaksi yang di-input-kan ke dalam dicadangkan, realisasi atas anggaran,
modul-modul keuangan yang dan sisa pagu anggaran (dana
terdapat dalam sistem aplikasi SPAN tersedia). Terakhir adalah pembuatan
jurnal penyesuaian melalui input data perkiraan. Melihat informasi jurnal
ADK jurnal penyesuaian semesteran merupakan proses untuk melihat
dan tahunan yang diperoleh dari secara detail informasi jurnal yang
satuan kerja ke dalam sistem aplikasi sudah dilakukan posting baik secara
SPAN. batch maupun individual. Sedangkan
4. Setelah dilakukan pembuatan jurnal melihat informasi perkiraan
manual dan jurnal pembalik pada merupakan proses untuk dapat
Modul GLP, langkah selanjutnya melihat summary atas akun yang
adalah melakukan posting atas seluruh sudah tercatat dalam general ledger.
jurnal transaksi yang telah terbentuk 6. Langkah selanjutnya adalah
pada setiap modul keuangan dalam rekonsiliasi data general ledger yang
sistem aplikasi SPAN ke dalam berada pada satuan kerja dalam
general ledger. Dari proses posting sistem aplikasi SAKTI dan KPPN
jurnal, akan dihasilkan summary dalam sistem aplikasi SPAN. Dari
berupa neraca saldo dan neraca proses rekonsiliasi akan dihasilkan
percobaan yang nantinya akan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR).
digunakan sebagai sumber data Adapun data yang dilakukan
dalam penyusunan laporan rekonsiliasi meliputi pagu belanja,
keuangan. Jurnal yang sudah di- belanja, pengembalian belanja, pagu
posting dalam sistem aplikasi SPAN transfer, transfer, pengembalian
tidak dapat dilakukan proses transfer, estimasi pendapatan pajak,
penghapusan, tetapi masih bisa di- estimasi pendapatan bukan pajak,
reverse melalui proses pembuatan pendapatan pajak, pendapatan bukan
jurnal pembalik. pajak, pengembalian pendapatan
5. Setelah proses posting jurnal, langkah bukan pajak, pengembalian
selanjutnya adalah melihat informasi pendapatan pajak imbalan bunga,
jurnal dan melihat informasi mutasi uang persediaan, kas di
bendahara pengeluaran, kas pada yang sudah tersedia.
BLU, dan kas lainnya di K/L dari Laporan keuangan tingkat Kuasa
hibah. BUN yang dihasilkan di KPPN Pontianak
7. Langkah yang terakhir adalah selanjutnya akan dilakukan analisis
penarikan data laporan keuangan laporan keuangan oleh staff Vera sebelum
tingkat Kuasa BUN dari sistem diserahkan ke tim penilai untuk
aplikasi SPAN. Staff Vera dapat dilakukan penilaian. Adapun tim penilai
menarik data laporan keuangan yang di KPPN Pontianak terdiri dari Kepala
diinginkan dari database sistem Seksi Bank dan Kepala Seksi Manajemen
aplikasi SPAN, tetapi tidak semua Satker dan Kepatuhan Internal. Setelah
data laporan keuangan langsung dilakukan penilaian, selanjutnya laporan
terbentuk pada hari dilakukannya keuangan diserahkan ke Kantor Wilayah
penarikan data dikarenakan ada data DJPb untuk dihasilkan laporan keuangan
laporan keuangan tertentu keluar tingkat Kanwil. Laporan keuangan
pada keesokan harinya setelah tingkat Kanwil yang sudah dihasilkan
dilakukannya penarikan data. selanjutnya akan diteruskan ke Kantor
Adapun laporan keuangan yang Pusat untuk nantinya dilakukan
dihasilkan KPPN Pontianak selaku Kuasa penyusunan Laporan Keuangan tingkat
BUN meliputi Laporan Realisasi Bendahara Umum Negara (LK BUN).
Anggaran (LRA), Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih (LP SAL), Laporan Kendala dalam Penyusunan Laporan
Operasional (LO), Laporan Perubahan Keuangan pada SAKTI dan SPAN
Ekuitas (LPE), Neraca, dan Laporan Arus SAKTI dan SPAN merupakan
Kas (LAK). Sedangkan untuk Catatan wujud dari adanya inovasi baru dalam
atas Laporan Keuangan (CaLK), dunia pemerintahan terutama pada
penyusunannya dilakukan secara manual bidang keuangan negara melalui proses
oleh staff Vera sesuai dengan template digitalisasi sistem pengelolaan keuangan
negara di Indonesia. Sebagai sistem untuk meminimalisasi terjadinya gagal
aplikasi yang terintegrasi, SAKTI dan sistem jika sudah diaplikasikan nantinya.
SPAN menjadi bukti keberhasilan Namun, dalam praktiknya masih
Indonesia dalam menerapkan Integrated terdapat kendala-kendala yang dihadapi
Financial Management Information System pengguna (user) baik karena belum
(IFMIS) sebagai bagian dari pelaksanaan siapnya pengguna (user) untuk
transformasi menuju e-government. Kedua mengoperasikan SAKTI dan SPAN atau
sistem aplikasi tersebut merupakan karena sistem aplikasi SAKTI dan SPAN
proyek besar Kementerian Keuangan yang masih perlu dilakukan
yang pengembangannya dilakukan perkembangan secara terus-menerus
bersama antara Direktorat Jenderal dalam rangka penyempurnaan proses
Perbendaharaan, Direktorat Jenderal bisnis.
Anggaran, dan Pusat Informasi dan Terkait penyusunan laporan
Teknologi (Pusintek) Sekretariat Jenderal. keuangan pemerintah, kehadiran sistem
Luasnya cakupan wilayah aplikasi SAKTI dan SPAN sangat
operasional SAKTI dan SPAN, menjadi membantu dalam menghasilkan laporan
tantangan tersendiri bagi tim keuangan yang berkualitas melalui
pengembang untuk mempersiapkan penyederhanaan proses bisnis yang
sistem aplikasi SAKTI dan SPAN yang sudah terotomatisasi dan penerapan
dapat diterapkan pada seluruh instansi single database. Penelitian kuantitatif
pemerintah di Indonesia. Sebelum terkait implementasi aplikasi SPAN
diimplementasikan dalam dunia dapat merujuk pada penelitian Kukuh
pemerintahan, sistem aplikasi SAKTI dan Widdo & Sumiyana (2012), Sarmilasari
SPAN sudah dilakukan uji coba terlebih (2016) dan Wibowo, dkk (2018)
dahulu melalui penerapan bertahap pada sedangkan penelitian terkait
instansi-instansi pemerintah di implementasi SAKTI dapat merujuk
lingkungan Kementerian Keuangan kepada penelitian yang telah dilakukan
oleh Prabowo (2017), Pambudi (2018), kendala berupa lagging. Biasanya juga
Amriani & Iskandar (2019) dan At-tamimi ada suatu waktu sistem aplikasi SAKTI
dan Siregar (2021). tidak dapat dioperasikan karena adanya
Sebelum adanya SAKTI dan SPAN, maintenance sehingga menyebabkan
proses input dokumen transaksi pekerjaan pada hari tersebut terganggu.
dilakukan secara manual pada aplikasi Namun, tim pengembang SAKTI sudah
SAIBA yang berbasis desktop dan tidak merespon hal tersebut dengan
menerapkan single database sehingga memberikan broadcast atau
terdapat kemungkinan terjadinya pemberitahuan apabila akan
kesalahan input atau human error. Namun, dilakukannya maintenance sehingga
kelebihan dan kemudahan yang pengguna (user) sistem aplikasi SAKTI
ditawarkan oleh sistem aplikasi SAKTI tidak mengalami kebingungan apabila
dan SPAN ternyata juga diikuti dengan sistem aplikasi SAKTI tidak dapat
masih adanya kekurangan dalam kedua dijalankan.
sistem aplikasi tersebut. Sementara pada sistem aplikasi
Pada sistem aplikasi SAKTI, SPAN, kendala utama terjadi pada proses
kemungkinan untuk terjadinya kendala pengoperasian SPAN yang
dalam pengoperasian sebenarnya sangat membutuhkan waktu cukup lama
kecil mengingat sistem aplikasi SAKTI mengingat SPAN merupakan big data
yang sudah user friendly dan mengalami yang menyimpan data keuangan seluruh
banyak uji coba sebelum instansi pemerintah di Indonesia
diimplementasikan, hanya saja pada sehingga sering terjadi lagging. Terkait
beberapa instansi pemerintah hal tersebut penyusunan laporan keuangan, pada
belum didukung dengan sarana dan sistem aplikasi SPAN juga terdapat
prasarana yang memadai seperti kendala di mana ada beberapa data
komputer yang belum memenuhi seperti neraca tingkat Kantor Wilayah
spesifikasi sehingga biasanya terjadi dan KPPN yang jika datanya ditarik pada
hari tersebut baru akan keluar di dalam proses penyusunan laporan
keesokan harinya. Oleh karena itu, keuangan di KPPN Pontianak baik
pengguna (user) Modul GLP SPAN harus pada sistem aplikasi SAKTI dan SPAN
mampu memperkirakan waktu untuk adalah sistem yang mengalami
melakukan penarikan data dari sistem lagging. Hal ini dikarenakan
aplikasi SPAN agar terhindar dari banyaknya transaksi yang diproses di
keterlambatan dalam proses penyerahan setiap harinya, disamping itu terdapat
laporan keuangan. sarana serta prasarana pendukung
yang digunakan belum memadai.
SIMPULAN Kendala lainnya adalah pada sistem
Berdasarkan pembahasan yang aplikasi SAKTI biasanya dilakukan
sudah diuraikan pada bab sebelumnya, perbaikan/maintenance yang
dapat diambil beberapa kesimpulan mengakibatkan pekerjaan menjadi
bahwa: terhambat.
1. Proses penyusunan laporan keuangan
di KPPN Pontianak baik laporan SARAN
keuangan sebagai satuan kerja pada Berdasarkan kendala-kendala yang
sistem aplikasi SAKTI maupun terdapat dalam proses penyusunan
laporan keuangan sebagai kuasa BUN laporan keuangan di KPPN Pontianak
pada sistem aplikasi SPAN sudah baik pada sistem aplikasi SAKTI maupun
sesuai dengan peraturan dan sistem aplikasi SPAN, ada beberapa saran
ketentuan yang ada. Proses bisnis GLP yang dapat dijadikan pertimbangan
SAKTI maupun SPAN yang untuk perbaikan ke depannya, di
dijalankan di KPPN Pontianak sudah antaranya:
sesuai dengan prosedur yang telah 1. Perbaikan hendaknya terus-menerus
ditetapkan. dilakukan sehingga sistem aplikasi
2. Kendala utama dan sering terjadi SAKTI dan SPAN dapat berjalan
sesuai dengan yang

diharapkan Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2010).
Sistem Informasi Akuntansi. In
pengguna (menjadi lebih ringan dan
Jakarta: Salemba Empat.
dapat meminimalisir lagging),
DJPB, K. K. R. (2020). MENGENAL
disamping itu penjadwalan SAKTI.
maintenance dilakukan secara berkala
DJPB, K. K. R. (2022a). Modul Sakti.
dan mempertimbangkan Https://Djpb.Kemenkeu.Go.Id/Kppn
/Pacitan/Id/Sakti/Modul-Sakri.Html.
(menghindari) pada tanggal atau
DJPB, K. K. R. (2022b). Panduan Aplikasi
periode penyusunan laporan
Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat
keuangan. instansi (SAKTI).
2. Perlunya pemutakhiran sarana dan Https://Djpb.Kemenkeu.Go.Id/Kppn
/Bandung2/Id/Data-Publikasi/Berita-
prasarana yang digunakan dalam
Terbaru/2843-Sakti.Html.
proses penyusunan laporan keuangan
Inpres. (2003). Kebijakan dan Strategi
misalnya upgrade perangkat computer Nasional Pengembangan E-
atau laptop dengan spesifikasi yang Government.
lebih tinggi dan pemeliharan jaringan Kukuh Widodo, & Sumiyana. (2012).
ANALISIS KEBERTERIMAAN
wifi yang stabil.
INISIAL SISTEM
PERBENDAHARAAN DAN
DAFTAR PUSTAKA ANGGARAN NEGARA (SPAN) Studi
pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
At-tamimi, R. M. R., & Siregar, T. E. Negara.
(2021). Measurement of Successful PMK No. 159. (2018). Pelaksanaan Piloting
Implementation of Institution Level Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat
Financial Application System Instansi.
(SAKTI) Web Full Module with
DeLone and McLean Information PMK No.215. (2016). Sistem Akuntansi dan
System Success Model Approach. Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Budapest International Research and PMK Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Critics Institute (BIRCI-Journal): Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan
Humanities and Social Sciences, 4(4), dan Anggaran Negara, Pub. L. No.
10098–10107. PMK 154/PMK.05/2014 (2014).
PMK No. 171/PMK.05/2021, Pub. L. No.

PMK No. 171/PMK.05/2021 (2021).
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2016).

Sistem Informasi Akuntansi.
Sarmilasari, M. (2016). Sikap dan

kepuasan pengguna sistem
perbendaharaan dan anggaran
negara (SPAN). Indonesian Treasury
Review: Jurnal Perbendaharaan,
Keuangan Negara Dan Kebijakan
Publik, 1(2), 15–33.
Sudarto, S. (2019). Pengembangan

integrated financial management
information system (IFMIS) di
Indonesia. Indonesian Treasury
Review: Jurnal Perbendaharaan,
Keuangan Negara Dan Kebijakan
Publik, 4(2), 87–103.
Wibowo, D. P., Rosidi, R., & Purwanti, L.

(2018). Determinan Kepuasan Sistem
Perbendaharaan Dan Anggaran
Negara (Studi Pada Direktorat
Jenderal Perbendaharaan). Jurnal
Akuntansi Aktual, 5(2), 108–120.
Zare, I. (2012). Study of Effect of

Accounting Information Systems
and Software’s on Qualitative
Features of Accounting Information.
International Journal of Management
Sciences and Business Research.

359-Article Text-1282-1-10-20221212

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

359-Article Text-1282-1-10-20221212

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

JURNAL INFORMATIKA ISSN 2809-3704

Volume 1 No. 2 September 2022 Universitas Nias Raya

IMPLEMENTASI APLIKASI SAKTI DAN SPAN

DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Ahmad Inzil Anwar, Miftahul Hadi

Keywords: Akuntansi Pemerintah, SAKTI, SIA Pemerintah, SPAN,

Kata Kunci: Akuntansi Pemerintah, SAKTI, SIA Pemerintah, SPAN

PENDAHULUAN meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Latar Belakang layanan kepada pengguna serta

Pesatnya perkembangan ilmu tersedianya pengendalian internal yang

pengetahuan dan teknologi harus memadai dalam rangka pengambilan

disertai pemanfaatannya pada berbagai keputusan yang lebih baik. Dalam

bidang kehidupan agar tidak tergerus rangka mewujudkan Instruksi Presiden

oleh perkembangan zaman, begitu juga Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

di lingkungan pemerintah. Penerapan 2003, pelaksanaan proses transformasi e-

atau implementasi teknologi informasi government di bidang keuangan negara

dan komunikasi dalam oleh pemerintah Indonesia ditandai

penyelenggaraan pemerintahan (e- dengan adanya perkembangan

government) dimaksudkan untuk reformasi manajemen keuangan

meningkatkan efisiensi, efektivitas, pemerintah (Inpres, 2003).

transparansi, dan akuntabilitas Reformasi manajemen keuangan

pelayanan kepada masyarakat. Hal ini pemerintah di Indonesia diawali dengan

sejalan dengan apa yang dituangkan terbitnya paket undang-undang di

dalam Instruksi Presiden Republik bidang keuangan negara, yang

Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang kemudian ditindaklanjuti dengan

Kebijakan dan Strategi Nasional adanya Government Financial

Pengembangan E-Government yang satu Management and Revenue Administration

di antaranya yaitu melalui pemanfaatan Project (GFMRAP). GFMRAP meliputi 4

sistem informasi akuntansi (Inpres, bidang besar, yaitu manajemen

2003). keuangan publik, administrasi

Implementasi sistem teknologi pendapatan, tata kelola dan

sektor pemerintah akan menambah nilai implementasi. Di beberapa negara

suatu organisasi yaitu melalui termasuk Indonesia telah

mengembangkan pengelolaan keuangan keuangan negara serta sekaligus

negara yang modern melalui penerapan berperan sebagai pendukung penerapan

IFMIS (Integrated Financial Management akuntansi berbasis akrual untuk

Information System). Dener, dkk (2017, keuangan pemerintah.

dikutip dalam Sudarto, 2019) Kebutuhan akan sistem teknologi

menyatakan IFMIS merupakan informasi pada sisi BUN terpenuhi

serangkaian otomasi solusi terintegrasi dengan adanya SPAN, tetapi SPAN

yang memampukan pemerintah untuk tidak memungkinkan untuk diterapkan

merencanakan, mengeksekusi, dan atau digunakan oleh Kementerian

memonitor anggaran, dengan Negara/ Lembaga (K/L). Sistem

membantu dalam prioritasi, eksekusi informasi atau aplikasi di sisi K/L

dan pelaporan pengeluaran, serta sebelumnya menggunakan aplikasi

mengawal dan melaporkan pendapatan. existing yang bersifat stand-alone dan

Modernisasi anggaran dan terdiri dari beberapa aplikasi, sehingga

perbendaharaan yang menjadi bagian dibentuklah Sistem Aplikasi Keuangan

upaya dalam melakukan pengelolaan dengan SAKTI. Aplikasi SAKTI

atau manajemen keuangan pemerintah. terintegrasi dengan aplikasi SPAN pada

Modernisasi anggaran dan setiap tahapan prosesnya.

perbendaharaan diwujudkan dalam SAKTI merupakan aplikasi yang

bentuk implementasi Sistem digunakan sebagai sarana bagi satuan

Perbendaharaan dan Anggaran Negara kerja (satker) dalam mendukung

yang kemudian dikenal dengan SPAN. implementasi SPAN (DJPB, 2022b).

SPAN diterapkan pada level Bendahara SAKTI melakukan pengelolaan

yang mengintegrasikan seluruh basis perencanaan sampai dengan

data dan aplikasi terkait pengelolaan pertanggungjawaban anggaran. SAKTI

mengintegrasikan seluruh aplikasi akan membuat laporan keuangan, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, dan keuangan BUN. KPPN menghasilkan

pertanggungjawaban anggaran (DJPB, laporan keuangan Satker melalui sistem

2020). aplikasi SAKTI dan laporan keuangan

Kantor Pelayanan Perbendaharaan BUN melalui sistem aplikasi SPAN.

Negara (KPPN) sebagai instansi yang Penyusunan laporan keuangan tersebut