Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aset negara merupakan kekayaan yang dimiliki oleh negara yang harus
dipertanggungjawabkan, dalam hal ini yaitu pemerintah terhadap rakyatnya dalam
penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Seperti yang disebutkan
dalam Pasal 33 UUD 1945 ayat 2 yaitu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Hal ini jelas
menyatakan cabang-cabang produksi yang penting, bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara. Artinya setiap institusi pemerintah yang
menggunakan anggaran APBN/APBD wajib mencatat dan melaporkan jumlah
aset/kekayaannya, seperti yang tertuang dalam PP nomor 6 tahun 2006 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah pasal 71 ayat 1 dan 2 yaitu : Kuasa
pengguna barang harus menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran
(LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) untuk disampaikan
kepada pengguna barang (satuan kerja). Pengguna barang harus menyusun Laporan
Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT)
untuk disampaikan kepada pengelola barang (Menteri Keuangan).

Mengelola aset/kekayaan Negara tidaklah mudah, sejak lahirnya NKRI hingga


saat ini pemerintah masih terus mencatat dan menghitung jumlah aset/kekayaan Negara
hingga saat ini. Penatausahaan aset/kekayaan masih belum menjadi perhatian pemerintah
bila dibandingkan dengan Penatausahaan Anggaran/uang. Penatausahaan aset/kekayaan
yang profesional dan modern dengan mengedepankan good governance diharapkan akan
meningkatkan kepercayaan atas reformasi birokrasi yang sedang dilaksanakan oleh
pemerintah. Saat ini telah ada lembaga pemerintah yang sudah dibentuk untuk menangani
dan merinci masalah aset kekayaan negara ini yaitu Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) Kementerian Keuangan.

Dalam Penatausahaan Kekayaan negara pencatatan dan penginventarisasian


aset/kekayaan Negara sangatlah penting, Pemerintah harus membuat kebijakan untuk
seluruh Kementerian/Lembaga pusat maupun daerah dalam menertibkan dan
menginventarisasi aset/kekayaan Negara. Tujuannya adalah untuk mewujudkan good

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
governance dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Salah satu upaya pemerintah dalam
meningkatkan kualitas good governance adalah dengan memanfaatkan teknologi
Informasi di lingkungan pemerintahan.

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat saat ini memberikan
banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan. Dalam bidang administrasi
perkembangan teknologi merubah administrasi manual menjadi komputerisasi. Perubahan
tersebut diharapkan dapat meminimalisir kesalahan dalam hal pencatatan, pengarsipan,
dan pengorganisasian sebuah data. Perkembangan teknologi tersebut disebut sebagai
electronic government. The World Bank Group (dalam Indrajit mendefinisikan e-
Government sebagai suatu pelayanan yang berhubungan dengan penggunaan teknologi
informasi (seperti wide area network, internet dan mobile computing) oleh organisasi
pemerintahan yang mempunyai kemampuan membentuk hubungan dengan warga negara,
bisnis dan organisasi lain dalam pemerintahan. Relevan dengan pengertian Egov Menurut
UNDP (United Nation Development Programme) mendefinisikan E-Government is the
application of Information and Technology Communication (ICT) by government
agencies atau e-Government adalah aplikasi teknologi informasi dan komunikasi dari
agen pemerintah (dalam Indrajit, 2004 : 2).

Peranan TI dalam berbagai aspek kegiatan dapat dipahami karena sebagai sebuah
teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan
komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat,
tepat waktu, relevan, dan akurat.

Sistem Informasi dan Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-


BMN) adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk memfasilitasi Penatausahaan Informasi administrasi aset/kekayaan negara di setiap
satuan kerja (satker) di kementerian/lembaga pusat maupun instansi daerah (PP nomor 6
tahun 2006 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah).

SIMAK-BMN bisa menjadi solusi dalam Penatausahaan aset/kekayaan negara.


Lahirnya simak merupakan langkah mudah dalam mengelola aset/kekayaan negara,
mengelola aset/kekayaan negara mulai dari manual ke elektronik dan lebih mudah
dipahami oleh para petugas pencatat dan penanggung jawab aset/kekayaan negara baik di

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
tingkat satuan kerja (satker) sampai tingkat kementerian. Salah satu bentuk pemanfaatan
e-government dalam mengatasi Penatausahaan aset/kekayaan negara di Indonesia adalah
penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara.

Politeknik Negeri Ujung Pandang adalah salah satu Satuan Kerja yang
berkedudukan sebagai Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKBP). Politeknik
Negeri Ujung Pandang yang setiap tahunnya mendapatkan dana dari APBN untuk
melakukan penatausahaan barang milik negara, oleh karena itu memiliki wewenang
sebagai pengguna barang dan memiliki kewajiban untuk menyusun laporan
pertanggungjawaban penatausahaan barang milik negara.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa di Kantor Politeknik Negeri Ujung Pandang


menerapkan inventarisasi dan penatausahaan barang milik Negara dari manual menjadi
komputerisasi yaitu dalam bentuk penerapan Sistem Informasi dan Manajemen Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Dengan begitu peneliti tertarik dan ingin mengkaji
lebih dalam terkait Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK BMN) di Kantor Politeknik Negeri Ujung Pandang.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat dikemukakan
oleh peneliti ialah “Bagaimanakah Penerapan Sistem Informasi Manajemen Barang Milik
Negara (SIMAK BMN) di Politeknik Negeri Ujung Pandang.

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Penerapan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) di Kantor Politeknik
Negeri Ujung Pandang.

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 3


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Bagi dunia akademis hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah
pengembangan ilmu pengetahuan dalam Ilmu Administrasi Negara.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis dapat digunakan untuk menerapkan teori yang diperoleh selama
perkuliahan dan untuk menambah pengetahuan dalam lingkup Organisasi
Kantor Politeknik Negeri Ujung Pandang yang bertempat di Makassar.
b. Bagi Instansi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan referensi
bagi Kantor Politeknik Negeri Ujung Pandang di Makassar untuk dapat
mengetahui sejauh mana Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN).
c. Bagi Kalangan Akademis digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan,
referensi serta dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dan panduan
bagi pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Manajemen

Pada umumnya, apabila orang membicarakan sistem informasi manajemen, yang


tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang
akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti penunjang
pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk pengambilan
keputusan oleh organisasi tersebut. Inti pengertian sistem informasi manajemen konvensional
tentu saja terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan sistematis seperti pencatatan agenda,
kearsipan, komunikasi antara manajer-manajer organisasi, penyajian informasi untuk
pengambilan keputusan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, tersedianya teknologi pengolahan
data dengan komputer yang relatif murah sekarang dan dimasa depan penggunaan komputer
untuk menunjang sistem informasi manajemen tidak dapat dihindari lagi.

Secara harfiah, sistem informasi manajemen adalah sebuah bentuk sistem informasi
yang ditujukan untuk melayani para manajer. Sebenarnya SIM tersebut terfokus pada alat
bantu untuk mempercepat para manajer memperoleh informasi. Kondisi bahwa SIM hanya

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 4


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
memenuhi permintaan sesuai dengan yang dicanangkan dari awal memang sering dibantah
oleh beberapa manajer di Indonesia. Tanpa disadari sistem akan menjadi “bom waktu” bagi
pengelola SIM di organisasi tersebut. Dengan demikian, perlu seorang yang profesional atau
konsultan dibidang sistem informasi guna meluruskan kembali bagian-bagian SIM kearah
yang benar.

Unsur Pembentuk SIM


a) Sistem (Lucas, 1987)
Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
b) Informasi
Data & Informasi (Kumorotomo & Margono 2001)

▪ Data

Merujuk kepada fakta-fakta, baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar,


bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal, atau kode tertentu.

▪ Informasi

Adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan
bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan
menggunakannya untuk membuat keputusan.

Proses Data menjadi Informasi


Penyimpanan data

Data Pengolahan Informasi

c) Manajemen

Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan/manajer
di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama (Kumorotomo dan Margono, 2001)

Pengertian SIM

Gabungan antara Sistem, informasi dan manajemen yaitu: Sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi (Kumorotomo dan Margono, 2001)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 5


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Tujuan Umum SIM

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,


produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,


pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan

B. Barang Milik Negara


1. Pengertian Barang Milik Negara

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara mendefinisikan Barang Milik Negara (BMN) adalah

semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Definisi

BMN tersebut juga dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan

No.171/PMK.05/2007 (Permenkeu No.171/PMK.05/2007) tentang Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Barang yang dimaksud dalam pengertian di atas adalah benda berwujud

yang dapat dinilai, dihitung, diukur, dan ditimbang tidak termasuk uang dan surat

berharga. Sedangkan barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah antara

lain barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak, barang

yang diperoleh berdasarkan ketentuan UU atau barang yang diperoleh

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 6


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Menurut Permenkeu No.171/PMK.05/2007, BMN meliputi unsur-unsur:

a. Aset Lancar

Aset lancar yang dimaksud dalam pengertian BMN adalah persediaan.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-

barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat.

b. Aset tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih

dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dimaksud dalam pengertian

BMN adalah tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi,

dan jaringan.

c. Aset lainnya

Aset lainnya yang dimaksud dalam pengertian BMN adalah aset tetap

yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah sehingga tidak memenuhi

definisi aset tetap dan arus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai

tercacatnya.

d. Aset bersejarah

Aset bersejarah yang dimaksudkan dalam pengertian BMN adalah aset

tetap yang mempunyai ketetapan hukum sebagai asset bersejarah dikarenakan

kepentingan budaya, lingkungan, dan sejarah.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 7


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Selain Permenkeu No.171/PMK.05/2007, terdapat pula Peraturan Pemerintah

Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dalam Lampiran I.08

PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dijelaskan bahwa aset tetap adalah aset yang

berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12(dua belas) bulan untuk

digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Klasifikasi aset tetap tersebut yaitu sebagai

berikut:

a. Tanah

Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap adalah tanah yang diperoleh dengan

maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi

siap dipakai.

b. Gedung dan bangunan

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam

kondisi siap pakai.

c. Peralatan dan mesin

Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat

elektronik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan

masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

d. Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh

pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap

dipakai.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 8


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
e. Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan

operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

f. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses

pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai masih

seluruhnya.

Menurut Nordiawan, dkk (2012:229) Aset tetap biasanya merupakan aset yang

nilainya paling besar dalam neraca suatu entitas, sehingga penyajian dan pengungkapan

informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas.

Aset tetap dilingkungan akuntansi pemerintahan di Indonesia didefinisikan

sebagai aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk

digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

C. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (BMN)


(SIMAK-BMN)

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-

BMN) adalah subsistem dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SIMAK-BMN

merupakan sistem terpadu yang merupakan gabungan prosedur manual dan

komputerisasi dalam rangka menghasilkan data transaksi yang mendukung penyusunan

neraca.

SIMAK-BMN diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi

yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN serta

pengelolaan/pengendalian BMN yang dikuasai oleh suatu unit akuntansi barang.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 9


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Disamping menghasilkan informasi sebagai dasar penyusunan Neraca Kementerian

Negara/Lembaga, SIMAK-BMN juga menghasilkan informasi-informasi untuk

memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban Penatausahaan BMN dan kebutuhan-

kebutuhan manajerial Kementerian Negara/Lembaga lainnya.

SIMAK-BMN sebagai sistem dalam akuntansi selayaknya diselenggarakan oleh

unit organisasi akuntansi BMN dengan memegang prinsip-prinsip:

a. Ketaatan

Yaitu prinsip akuntansi BMN yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dan prinsip akuntansi yang berlaku.

b. Konsistensi

Yaitu akuntansi BMN yang dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

c. Kemampu Bandingan

Yaitu akuntansi BMN menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan

laporan yang dapat dibandingkan antara periode akuntansi.

d. Materialitas

Yaitu akuntansi BMN dilaksanakan dengan tertib dan teratur sehingga seluruh

informasi yang mempengaruhi keputusan dapat diungkapkan.

e. Obyektif

Yaitu akuntansi BMN dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

f. Kelengkapan

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 10


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Yaitu akuntansi BMN mencakup seluruh transaksi BMN yang terjadi.

D. Struktur Organisasi Akuntansi BMN

Struktur organisasi Akuntansi Barang Milik Negara (BMN) menurut PP No.71

Tahun 2010 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat

ditetapkan sebagai berikut:

a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)

UAKPB merupakan unit akuntansi yang berada pada tingkat satuan kerja, yang

menyelenggarakan SIMAK-BMN tingkat Kuasa Pengguna Anggaran.

b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) UAPPB-W

merupakan unit akuntansi yang berada pada tingkat wilayah, yang

menyelenggarakan SIMAK-BMN tingkat wilayah.

c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-EI) UAPPB-EI

merupakan unit akuntansi yang berada pada tingkat Eselon I yang

menyelenggarakan SIMAK-BMN tingkat Eselon I.

d. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)

UAPB merupakan unit akuntansi yang berada pada tingkat Kementerian

Negara/Lembaga yang menyelenggarakan SIMAK-BMN tingkat Kementerian

Negara/Lembaga.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, struktur organisasi akuntansi

BMN dapat dilihat pada Gambar 2.1

UAPB

UAPPB-E1 UAPPB-E1 UAPPB-E1

UAPPB-W UAPPB-W UAPPB-W


PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 11
DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB UAKPB
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Akuntansi BMN

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 12


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang berlokasi
di Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Tamalanrea, Makassar.

B. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan yang
dimana dimulai dari Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan mendatangi langsung
Politeknik Negeri Ujung Pandang untuk melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti
untuk memperoleh data yang akurat yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

1. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dari narasumber yaitu
pihak yang terkait Pembantu Direktur II maupun pegawai di bagian-bagian yang
terkait untuk mendapatkan informasi mengenai obyek yang diteliti, sehingga
informasi relevan yang diperoleh dapat digunakan untuk mendukung pemahaman
terhadap obyek yang sedang diteliti.

2. Analisis Dokumen
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap dokumen-
dokumen, mengambil data dengan teknik dokumentasi. Pada teknik ini penulis
mengambil data laporan Barang Milik Negara dan data yang menyangkut tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara agar penulis dapat menganalisis Penatausahaan
aset BMN yang dilakukan oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 13


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
D. Jenis Data
Adapun Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data Kualitatif, yaitu
data yang berbentuk informasi atau deskriptif mengenai gambaran Politeknik Negeri Ujung
Pandang secara umum, dan informasi mengenai Penatausahaan Barang Milik Negara.

E. Metode Analisis Data


Metode yang digunakan penulis dalam penelitian mengenai Analisis Penatausahaan
Barang Milik Negara (BMN) pada Politeknik Negeri Ujung Pandang adalah metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan dengan jelas dan tepat mengenai masalah yang
akan dibahas dengan menggunakan teori-teori, peraturan Menteri Keuangan dan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah Penatausahaan Barang Milik Negara.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 14


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Keuangan No.96/PMK.06/2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan


Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan BMN. 2007, Jakarta:
Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Keuangan No.171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi dan


Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 2010, Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia.

Peraturan Menteri Keuangan No.120/PMK.06/2007 Tentang Penatausahaan Barang Milik


Negara. 2007, Jakarta: Sekretariat Jenderal.

Peraturan Pemerintah No.27/2014 Tentang Penatausahaan Barang Milik Negara/Daerah.


2014, Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 15


DALAM PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
DI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Anda mungkin juga menyukai