Anda di halaman 1dari 12

e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

ANALISIS IMPLEMENTASI E-BUDGETING MENGGUNAKAN MODEL


CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, AND PRODUCT) SERTA
DAMPAKNYA TERHADAP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS
KEUANGAN PUBLIK DI SKPD KABUPATEN KARANGASEM

NI Ketut Erna Kartika Lestari, I Gusti Ayu Purnamawati

Jurusan Ekonomi Akuntansi


Prodi S1 Akuntansi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: ketut.erna30@gmail.com , igapurnamawati@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan sistem E-budgeting dengan
menggunakan model CIPP dan dampaknya terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Keuangan Publik di SKPD Kabupaten KArangasem. Penelitian ini di lakukan di Kabupaten
Karangasem Provinsi bali, dengan mengambil sampel delapan SKPD dari total keseluruhan
SKPD di Kabupaten Karangasem. SKPD yang di jadikan sempel di antaranya DInas
Lingkungan Hidup, DInas Pertanian, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, DInas Koperasi, Camat Bebandem, Camat
Karangasem, dan Camat Karangasem. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah
Implementasi sistem e-budgeting di SKPD Kabupaten Karangasem yang ditinjau melalui
model CIPP adalah dimana sistem e-budgeting dapat mempermudah dan memberikan
manfaat yang signifikan dalam pengelolaan keuangan publik sehingga harapan dari
diimplementasikannya sistem tersebut bisa terpenuhi walaupun belum maksimal,
Implementasi e-budgeting memberikan dampak terhadap transparansi dan akuntabilitan di
lingkungan SKPD Kabupaten Karangasem, walaupun tingkat transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan publik masih belum berjalan optimal karena factor peranan masyarakat
yang masih belum berjalan dengan baik.
Kata kunci: E-budgeting, CIPP, Transparansi, Akuntabilitas

Abstract
The research was aimed to analyse the role of e-budgeting system application by using CIPP
model, and its impact on the transperancy and accountability of public finance on SKPD in
Karangasem regency. The research was done in Karangasem regency of Bali Province, by
taking eight Skpd samples from all of skpd in karangasem regency. Those samples were
Department for environnent, department of agriculture, department of education youth and
sport, department of public works, department of Koperasi, chief of Bebandem district, and
chief of Karangasem district. As for the conclusion of the research was the implementation of
e-budgeting system on SKPD in Karangasen regency reviewed through CIPP model could
give significant benefits in public finance management, so that the goal of this system
implementation can be reached as much as possible. The implementation of e-budgeting
system gave impact to transperancy and accountability on skpd in karangasem regency,
though the level of transperancy and accountability of public finance management has not yet
running optimally, because of the factor of society's role which has not yet played well.
Keywords : E-budgeting, CIPP, Transperancy, Accountability

PENDAHULUAN kemajuan teknologi, tidak hanya dapat


Kemajuan teknologi di jaman dirasakan pada bidang bisnis, namun juga
sekarang memicu terjadinya efisiensi di pada bidang pemerintahan yang
segala sektor masyarakat. Pengaruh dari mengalami kemajuan dari segi teknologi.
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

Pemanfaatan teknologi sangatlah penting, transparansi pelayanan publik semakin


karena bisa membuat pekerjaan semakin meningkat.
efektif dan efisien. Khususnya pada E-Government merupakan sistem
bidang pemerintahan, kemajuan teknologi informasi manajemen dalam bentuk
diharapkan bisa menjadikan sistem implementasi pelayanan publik yang
pemerintahan menjadi semakin transparan berbasis teknologi informasi dan
dan akuntabel. Perkembangan teknologi komunikasi, yang digunakan sebagai
informasi dan komunikasi dapat media informasi dan komunikasi secara
melahirkan model pelayanan publik yang interakif antara pemerintah dengan
dilakukan melalui electronic system. kelompok-kelompok masyarakat dan
Perkembangan teknologi selalu sesama lembaga pemerintahan itu sendiri.
membawa perubahan terhadap e-Government yang dilakukan oleh
perkembangan jaman. Petani yang pemerintah dimulai dari bentuk layanan
dulunya mengelola sawah dengan sapi, yang sederhana yaitu penyediaan
kini sudah beranjak menggunakan traktor informasi dan data-data berbasis
sebagai alat yang digunakan untuk komputer tentang pelaksanaan
mengelola sawah pertanian sehingga bisa pemerintahan dan pembangunan sebagai
efektif dan lebih cepat. Pemotong ayam bentuk wujud transparansi dalam
yang dulu mencabut bulu ayam secara pelayanan publik (Nur, 2014). Dari sudut
manual, sekarang sudah ditemukan mesin pemerintahan e-Government juga bisa
yang bisa membersihkan bulu ayam dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi
dengan sekejap. Pegawai yang dulunya baik intern di kalangan Satuan Kerja
menggunakan mesin ketik untuk membuat Perangkat Daerah (SKPD) maupun
laporan keuangan sekarang sudah masyarakat. Adanya e-government,
beranjak menggunakan komputer pemerintah juga memberikan inovasi
sehingga pekerjaan bisa lebih rapi dan terhadap suatu sistem keuangan yang
mudah. bisa memberikan kemudahan kinerja
Pemanfaatan teknologi informasi organisasi pemerintah yaitu e-budgeting.
dan komunikasi dilakukan karena hal Dari penerapan e-budgeting ini di
tersebut memberikan kemudahan- harapkan pemerintahan akan menjadi
kemudahan yang signifikan dalam semakin baik dan mengarah ke good
efisiensi penggunaan waktu. Hal ini governance.
mengharuskan suatu organisasi agar Ada beberapa prinsip Good
secara terus menerus melakukan Governance menurut UNDP (United
perubahan dan pemafaaatan teknologi Nation Development Programme), 1997,
agar dapat bersaing di masa kini. yaitu (1) partisipasi, (2) kepastian hukum,
Pemanfaatan teknologi juga dilakukan (3) transparansi, (4) tanggung jawab, (5)
sistem pemerintahan sehingga laporan berorientasi pada kesepakatan, (6)
pertanggunjawaban yang dibuat bisa keadilan, (7) efektifitas dan efesiensi, (8)
bersifat legal dan sesuai dengan aturan. akuntabilitas, (9) visi strategik. Prinsip-
Terbitnya peraturan tentang Standar prinsip itulah yang melekat pada sebuah
Akuntansi Pemerintahan (SAP) kepemerintahan dalam rangka mencapai
menunjukkan bahwa pemerintah apa yang diharapkan sehingga hubungan
berkomitmen untuk membentuk sistem yang baik dengan masyarakat dapat
yang bersih dan jauh dari korupsi dirasakan. Pemerintah tentunya dari sejak
khususnya pada penggunaan anggaran dahulu telah menjalankan ataupun
yang tentunya sangat penting untuk merencanakan program-program dalam
diawasi. Penggunaan teknologi yang rangka adanya pembangunan nasional
selaras dengan aturan pemerintah agar baik jangka panjang ataupun jangka
terciptanya peningkatan produktivitas dan pendek. Tetapi dari sekian banyak prinsip
pelayanan publik yang dilakukan good governance peneliti hanya
pemerintah. Melalui kemajuan teknologi mengambil dua prinsip yaitu transparansi
juga diharapkan terciptakan e- dan akuntabilitas, ini berkaitan dengan
Government sehingga kepercayaan dan pokok masalah yang di ambil di tempat
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

penelitian dan beberapa jurnal yang Sumatera Utara adalah: Kualitas SDM
terkait. yang masih rendah (masih kurang
Akuntabilitas dapat dilihat dari kesadaran dan motivasi dalam pemberian
perspektif akuntansi, perspektif fungsional, pelayan), Sistem dan prosedur pelayanan
dan perspektif sistem akuntabilitas yang masih panjang dan rumit, Belum
(Rinaldi, 2012). Menurut Sawitri et al. adanya Standar Pelayanan Minimal dalam
(2015) pemerintah sebaiknya memiliki pengurusan izin bidang pelayanan publik
akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan yang menyangkut prosedur, waktu, dan
publik sehingga bisa meningkatkan tingkat biaya.
kepercayaan publik terhadap Implementasi dari terciptanya e-
pemerintahan. Government dapat dilakukan melalui
Terciptanya sistem pemerintahan terlaksananya e-Budgeting dalam suatu
yang baik (good governance) yang pemerintahan. e-Budgeting merupakan
merupakan harapan dari seluruh salah satu perwujudan implementasi e-
masyarakat tentunya menjadi tantangan Government dalam mengelola keuangan
tersendiri bagi setiap insan negeri ini. pemerintah. Sistem ini dikembangkan
Pemerintah diberikan syarat mutlak untuk mempercepat proses perencanaan
sebagai pengayom masyarakat agar dan anggaran pemerintah. Selain itu, e-
transparansi anggaran selalu terjaga dan Budgeting merupakan salah satu cara
digunakan dengan baik. Menurut untuk menghadapi permasalahan internal
Mardiasmo (2002) good governance organisasi pemerintah dalam menyusun
merupakan suatu konsep pendekatan anggaran. Penggunaan e-Budgeting
yang berorientasi kepada pembangunan sangat penting dalam rangka mewujudkan
sektor publik oleh pemerintah yang baik. transparansi dan akuntabilitas dan
Good governance memiliki hubungan anggaran untuk memberantas
yang signifikan dengna e-Government. penyimpangan anggaran di daerah. Di
Penerapan e-Government diharapkan bisa Indonesia yang telah menerapkan sistem
menciptakan sistem pemerintahan yang e-Budgeting yang sudah berjalan cukup
baik (good governance). Menurut lama, walaupun belum optimal. Salah satu
Mardiasmo (2009) terdapat prinsip-prinsip kegagalan dalam mengimplementasikan
good government yang di jabarkan seperti: suatu sistem ini dikarenakan adanya faktor
akuntabilitas, transparansi, demokrasi, manusia, yaitu penolakan atas sistem
dan aturan hukum. Lebih lanjut dari hasil tersebut. Karenanya, penting untuk
penelitian Gunawan (2016) memperoleh memahami mengapa seseorang
hasil bahwa dari penerapan e-budgeting menerima atau menolak sistem informasi
dapat memberikan dampak signifikan berbasis tekonologi. Fenomena ini
terhadap transparansi dan akuntabilitas mencerminkan bahwa sistem e-Budgeting
pada proses pengelolaan keuangan sangat di butuhkan untuk memperkuat
publik. Hal tersebut mengindikasikan adanya transparansi dan akuntabilitas
bahwa secara tidak langsung e-budgeting keuangan publik.
memiliki peranan dalam terciptanya good Penyajian laporan keuangan
governance. pemerintah bertujuan untuk meningkatkan
Harapan akan terciptanya good keterbandingan laporan keuangan serta
governance sepertinya sulit untuk untuk menyajikan informasi yang berkaitan
direalisasikan. Tingginya angka korupsi dengan posisi keuangan, realisasi
dikalangan penjabat kita bisa dijadikan anggaran, arus kas dan kinerja keuangan
tolak ukur bahwa negara memiliki masalah dari pemerintah. Semua informasi tersebut
yang sangat pelik di sistem pemerintahan digunakan oleh pihak yang terkait dengan
kita. Permasalahan tersebut pertanggungjawaban laporan keuangan
menyebabkan kurangnya kualitas pemerintah terhadap masyarakat sebagai
pelayanan publik. Rinaldi (2012) sumber dana. Tujuan-tujuan itulah yang
mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan diperlukannya sebuah
mempengaruhi kualitas pelayanan publik standar yang memuat pedoman struktur
pada Kantor Sekretariat Daerah Provinsi laporan keuangan, dan persyaratan
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

minimum isi laporan keuangan pemerintah menyusun laporan keuangan daerahnya


paling tidak adalah relevan, andal, dapat dengan baik dan benar serta sesuai
dibandingkan dan dapat dipahami. Hal dengan peraturan yang telah ditetapkan
tersebut disebabkan karena organisasi agar tercipta pemerintahan yang baik.
sektor publik merupakan organisasi yang Tata kelola pemerintahan yang baik (good
menggunakan sumber dana publik governance) memiliki hal terpenting yaitu
sehingga harus memberikan transparansi, akuntabilitas dan partisipatif
pertanggungjawaban melalui laporan (Zeyn, 2011).
keuangan sebagai wujud akuntabilitas. Berdasarkan hasil kajian terhadap
Anggaran memiliki peran penting penelitian sebelumnya, diperoleh bahwa
dalam tata kelola pemerintah. Anggaran banyakmanfaat yang didapatkan dari
sebagai alat kebijakan, perencanaan, adanya e-Budgeting, yang dimana dalam
pengendalian dan penilaian kinerja penerapan e-Budgeting ini membuat
memiliki peranan yang cukup strategis transparansi semakin baik terlihat di
dalam upaya pemerintah mewujudkan masyarakat. Seperti pada hasil penelitian
kemakmuran masyarakat. Sistem Gunawan (2016) memperoleh hasil bahwa
penganggaran pada pemerintah Indonesia penerapan akuntabilitas dan transparansi
telah mengalami pergeseran dari sistem anggaran pemerintah di kota Surabaya
anggaran tradisional menjadi anggaran telah terwujud. Realisasi akuntabilitas bisa
kinerja (Halim & Kusufi, 2012). Pergeseran dilihat dari upaya pemerintah
ini terjadi karena akuntabilitas dan mempublikasikan pelaksanaan proses
transparansi yang kurang dalam penganggaran dan program kegiatan
pengelolaan anggaran. Sistem anggaran Pemerintah Kota secara menyeluruh.
kinerja tidak hanya menekankan pada Perwujudan transparansi informasi
input anggaran seperti pada sistem anggaran dalam penelitian ini dapat dilihat
anggaran tradisional, tetapi juga pada melalui informasi anggaran yang diberikan
output dan outcome. Hal ini oleh Pemerintah Kota Surabaya.
mengisyaratkan bahwa penganggaran Implementasi berjalan dengan baik dan
kinerja memiliki tolak ukur dalam sesuai dengan prosedur operasional
pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan standar. Hasil ini mengindikasikan bahwa
publik (Nordiawan, 2007). e-Budgeting merupakan suatu sistem
Upaya yang dilakukan pemerintah yang seyogyanya dilaksanakan oleh
untuk mewujudkan pertanggungjawaban instansi pemerintah sehingga bisa
keuangan yang baik dan benar adalah melakukan control terhadap transparansi
dengan menetapkan Standar Akuntansi serta akuntabilitas dalam proses
Pemerintahan (SAP) sesuai dengan keuangan publik di instansi tersebut.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. Melalui e-Budgeting, transparansi dan
Namun, pada tahun 2010 disahkan akuntabilitas akan semakin jelas terlihat
peraturan baru mengenai SAP yaitu sehingga kecuarangan-kecurangan yang
tentang sistem akuntansi pemerintah umumnya terjadi saat ini bisa
daerah yang berbasis akrual sesuai diminimalisir. Hasil penelitian ini dijadikan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 peneliti sebagai acuan dalam pelaksanaan
tahun 2010. Perwujudan akuntabilitas dan penelitian yang akan dilakukan. Metode
transparansi laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pemerintah daerah dapat dilakukan deskriptif kualitatif, demikian halnya
dengan menyajikan laoran keuangan dengan metode penelitian yang akan
sesuai dengan laporan keuangan dilakukan dalam penelitian ini yang
pemerintah daerah dapat dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
dengan menyajikan laporan keuangan Penelitian ini mengkombinasikan
sesuai dengan standar yang telah dua jurnal sehingga memperoleh
ditetapkan serta dilaporkan tepat waktu kebaharuan berupa penggabungan
dan dapat diandalkan. Adanya Standar variabel dan metode yang di gunakan
Akuntansi Pemerintahan diharapkan untuk menganalisis sistem e-budgeting.
setiap pemerintah daerah dapat Adapun sistem e-budgeting yang di teliti
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

menggunakan model CIPP baik dari segi penggunaan e-Budgeting sebagai sistem
context, input, process, product, pengelolaan anggaran publik sangat layak
Seyogyanya penelitian ini dapat menjadi untuk dilaksanakan karena terbukti efektif
lebih komprehensif dan memiliki jika ditinjau melalui model CIPP (Context,
kebaharuan dari penelitian sebelumnya. Input, Process, and Product). Hasil
Adanya perkembangan teknologi penelitian tersebut menunjukkan bahwa
tentunya memberikan dampak terhadap pada tahapan konteks (context),
penggunaan e-Budgeting sebagai sarana implementasi e-Budgeting berhasil
dalam pengelolaan keuangan publik. mencapai tujuan awal, yaitu transparansi
Menurut Damai (2016) e-Budgeting dan akuntabilitas anggaran. Selanjutnya
merupakan suatu aplikasi teknologi ditinjau dari masukan (input), penggunaan
informasi untuk mendukung siklus sarana dan prasarana serta sumber daya
perencanaan, pembuatan program, hingga manusia sudah memadai. Ditinjau dari
pada tahapan kendali dan evaluasi suatu proses (process), e-Budgeting
sistem. Implementasi dari sistem e- mempermudah dan meminimalisasi
Budgeting tentunya diharapkan bisa kesalahan dalam proses penyusunan
meningkatkan transparansi dan RKA. Serta, ditinjau dari output (product),
akuntabilitas pengelolaan keuangan e-Budgeting meningkatkan kualitas APBD
publik. Menurut Yuniarta dan Purnamawati dari sisi kesesuaian dengan dokumen
(2020) kunci dari transparansi dari perencanaan RPJMD, serta manajemen
pemerintahan dipengaruhi oleh kondisi kendali anggaran yang berperan aktif.
finansial pemerintah daerah dan ukuran Hasil penelitian ini peneliti jadikan rujukan
pemerintah daerah. Menurut Mardiasmo utama dalam melaksanakan penelitian
(2009), akuntabilitas publik adalah nantinya. Variabel e-Budgeting akan
kewajiban pihak pemegang amanah untuk dianalisis dengna menggunakan metode
memberikan pertanggungjawaban, penelitian kualitatif menggunakan
menyajikan, melaporkan, dan pendekatan studi kasus dengan
mengungkapkan segala aktivitas dan menganalisis pada tahapan context, input,
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya process, dan product.
kepada pihak pemberi amanah (principal) Berdasarkan wawancara peneliti
yang memiliki hak dan kewenangan untuk dengan salah satu narasumber yaitu
menerima pertanggungjawaban tersebut. pegawai di Dinas Lingkungan Hidup,
E-Budgeting, transparansi dan Kabupaten Karangasem, yang bernama I
akuntabilitas merupakan variabel penting Gede Harsiks Krisnawan S.H. dengan
dalam proses berjalannya suatu jabatan Sekretaris, memperoleh simpulan
organisasi masyarakat. Kepercayaan yang mengidentifikasikan bahwa
masyarakat yang kian luntur terhadap implementasi e-budgeting di SKPD
sistem pemerintahan, hendaknya harus tersebut masih belum optimal. Hal
ditanggulangi sehingga bisa menciptakan tersebut di sebabkan karena pegawai
kondusifitas dalam kehidupan berbangsa masih berkendala dalam melakukan input
dan bernegara. Adanya sistem e- data dan pengoperasian sistem. Oleh
Budgeting diharapkan bisa memperbaiki karena itu dalam penelitian ini dilakukan
sistem pengelolaan keuangan publik yang penelitian terkait dengan e-budgeting
selama ini masih belum optimal. Semakin dengan metode CIPP untuk mendalami
seringnya oknum-oknum penjabat yang dan mengkonfirmasi kendala tersebut
tertangkap oleh Komisi Pemberantasan dalam proses pelaksanaan e-budgeting.
Korupsi (KPK) tentu merupakan hal yang Lebih lanjut e-budgeting juga akan di
pelik di tengah krisis Pandemi Covid-19 analisis terkait dengan dampaknya
yang kita alami saat ini. Hal ini terhadap transparansi dan akuntabilitas
mempertegas bahwa penelitian ini relevan keuangan publik di SKPD Karangasem.
dan layak untuk dilaksanakan, sesuai Terciptanya good governance bisa diawali
dengan kajian di atas. dengan terlaksanya pengelolaan yang
Menurut hasil penelitian Rahman et akuntabel melalui salah satunya pada
al., (2018) menyatakan bahwa
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

penyajian laporan keuangan yang baik dengan baik yang terlihat pada evaluasi
dan benar. konteks melalui model CIPP. Pada tahap
Berdasarkan uraian latar belakang di evaluasi konteks selain tujuan yang
atas, maka permasalahan yang dikaji menjadi fokus utama yaitu kesesuaian
dalam penelitian ini adalah sebagai antara implementasi e-budgeting dengan
berikut. Pertama, bagaimana kebijakan-kebijakan yang diterbitkan oleh
implementasi sistem e-Budgeting melalui pemerintah pusat dan daerah, hasil
model CIPP di SKPD Kabupaten menunjukkan bahwa penerapan e-
Karangasem? Kedua, apakah budgeting sudah sesuai dengan Instruksi
transparansi keuangan publik dapat Presiden No. 3 tahun 2005 mengenai
terlihat di SKPD Kabupaten Karangasem? kebijakan dan strategi nasional
Ketiga, bagaimana akuntabilitas keuangan pengembangan e-government, Peraturan
publik dapat berjalan seiring dengan Pemerintah No.58 tahun 2005 dan
adanya transparansi keuangan publik di Peraturan Menteri dalam Negeri
SKPD Kabupaten Karangasem? (Pemendagri) No. 13 tahun 2006
Keempat, bagaimana implementasi sistem mengenai pengelolaan keuangan derah
e-Budgeting dan dampaknya terhadap yang lebih maju.
transparansi dan akuntabilitas di SKPD
Kabupaten Karangasem? b. Evaluasi Masukan (Input)
Evaluasi input menunjukkan
implementasi e-budgeting pada SKPD
METODE
Kabupaten Karangasem dilihat dari aspek
Penelitian ini menggunakan
infrastruktur teknologi informasi dan
pendekatan kualitatif dengan pendekatan
infrastruktur manusia dapat dikatakan
studi kasus. Metode penelitian kualitatif
sudah sesuai walaupun belum optimal.
lebih menekankan pada aspek
Dari segi infrastruktur teknologi informasi
pemahaman secara mendalam terhadap
pada pengadaan sarana dan prasarana
suatu masalah. Lokasi dalam penelitian ini
yang digunakan baik Hardware dan
di 10 SKPD di Kabupaten Karangasem,
Software sudah memadai, hanya saja
mengingat tujuan dari penelitian ini ialah
diperlukan beberapa perbaikan terhadap
untuk mendefinisikan dan menemukan
jaringan internet yang terkadang
suatu jawaban atas pertanyaan-
menyebabkan kendala dalam proses
pertanyaan penelitian. Adapun metode
pengelolaan data.
pengumpulan data yang digunakan adalah
Temuan lain juga mengindikasikan
dengan tehnik wawancara, angket dan
bahwa sumber daya manusia yang belum
dokumentasi di lapangan, sedangkan
optimal karena pelatihan yang masih
proses analisis data dalam penelitian ini
kurang dalam pengimplementasian sistem
menggunakan metode triangulasi.
tersebut. Seyognyanya pelatihan bisa
Narasumber yang digunakan dalam
dilaksanakan lebih intensif sehingga
penelitian adalah anggota SKPD
pengguna sistem bisa menguasai sistem
Kabupaten Karangasem yang merupakan
tersebut dengan maksimal.
pengguna sistem e-budgeting.
c. Evaluasi Proses (Process)
Menurut Arikunto (2014) evaluasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
proses dalam model CIPP diarahkan pada
1. Implementasi e-budgeting melalui
seberapa jauh kegiatan dilaksanakan
Model CIPP
dalam program tersebut sudah terlaksana
a. Evaluasi Konteks (Context)
sesuai rencana. Hasil evaluasi proses
Hasil penelitian mengindikasikan
menunjukkan secara teknis implementasi
bahwa pelaksanaan e-budgeting dilakukan
e-budgeting pada SKPD Kabupaten
agar terciptanya efisiensi dan efektivitas
Karangasem yang sudah berjalan kurang
pengelolaan keuangan publik.
lebih sejak tahun 2015 dan selalu
Pelaksanaan e-budgeting di SKPD
mengalami perkembangan serta
Kabupaten Karangasem sudah berjalan
berinovasi sesuai kebijakan dan
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

permasalahan yang muncul, sehingga Hasil penelitian menunjukkan bahwa


pada akhirnya dapat memberikan manfaat kerangka hukum terkait dengan
hingga saat ini. Evaluasi proses transparansi pengelolaan keuangan publik
mengungkapkan bahwa, penerapan e- mengacu pada Undang-undang Nomor 14
budgeting pada proses pengelolaan tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
keuangan daerah memberikan dampak publik yang menjadi dasar SKPD untuk
yang positif. Karena e-budgeting dapat melakukan transparansi pengelolaan
membantu dan mempermudah keuangan. Hal ini mengindikasikan bahwa
pengelolaan keuangan publik di SKPD kerangka hukum terkait dengan
Kabupaten Karangasem. transparansi keuangan publik sudah
diimplementasikan dengan baik di SKPD
d. Evaluasi Produk (Product) Kabupaten Karangasem.
Hasil evaluasi produk atau output
mengungkapkan bahwa dengan b. Akses Masyarakat Terhadap
implementasi e-budgeting pada SKPD Transparansi Anggaran
Kabupaten Karangasem, sistem ini Akses masyarakat terhadap
membantu pada proses penyusunan transparansi anggaran di SKPD
pengelolaan keuangan publik yang nilai Kabupaten Karangasem masih belum
dan komponen di dalamnya dapat optimal. Informasi yang bisa diperoleh
dipertanggungjawabkan. Hasil evaluasi masyarakat masih terbatas, sehingga
produk lainnya menunjukkan dengan menunjukkan bahwa transparansi masih
menggunakan e-budgeting proses belum berjalan secara maksimal.
penyusunan anggaran lebih lebih singkat
dan tepat waktu, meningkatkan kinerja c. Adanya Audit yang Efektif
aparatur pemerintah dalam hal penyiapan Pengawasan keuangan publik
anggaran belanja daerah, meningkatkan sangat penting untuk dilaksanakan, agar
transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan pengelolaan keuangan bisa berjalan
efisiensi anggaran. Selain itu, dengan dengan benar. Pengawasan harus
menggunakan e-budgeting meningkatkan dilakukan dengan baik sehingga segala
kualitas ABPD dari sisi kesesuaian praktik kecurangan bisa diminimalisir
dengan dokumen perencanaan hingga bahkan tidak ada kecurangan sam sekali.
dokumen pertanggungjawaban yang Pengawasan keuangan bisa dilakukan
sudah sesuai dengan aturan pemerintah. dengan audit atau pembentukan instansi
yang berfungsi untuk melakukan
2. Transparansi Pengelolaan Keuangan pengawasan keuangan. Instansi tersebut
Publik biasanya adalah BPK (Badan Pemeriksa
Transparansi merupakan suatu kondisi Keuangan) yang berfungsi melakukan
tersedianya informasi yang secara langsung audit terhadap pengelolaan keuangan di
dapat diakses kepada pihak-pihak yang suatu lembaga. Tentunya juga terdapat
menjadi pelaksana keputusan. Jika instansi/Lembaga lain yang bisa
melakukan audit dalam pengeloaan
dikaitkan dengan pengertian ini,
keuangan publik.
pemerintah desa adalah pihak yang wajib Audit dilakukan di SKPD Kabupaten
untuk menyediakan akses informasi dan Karangasem biasa dilakukan oleh
masyarakat desa merupakan pihak yang Inspektorat Daerah (Irda) atau bahkan
berhak atas informasi tersebut. Dapat hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
disimpulkan bahwa konsep transparansi yang bertanggung jawab agar
menekankan keterbukaan pemerintah penggunaan anggaran bisa terlaksana
terhadap masyarakat, agar masyarakat dengan baik dan sesuai aturan yang
mengetahui apa yang terjadi (Purnamawati, berlaku. Adanya audit diharapkan bisa
2018) menciptakan dan meningkatkan
a. Kerangka Hukum Bagi transparansi keuangan publik sehingga
Transparansi tidak terjadi penyalah gunaan anggaran
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

dalam implementasi pengelolaan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan


keuangan publik. tersebut. Penilaian pemerintah telah
bekerja dengan ekonomis, effisien, dan
d. Keterlibatan Masyarakat dalam efektif atau belum bisa dilihat dari hasil
Pembuatan Keputusan Anggaran dari laporan program yang telah
Keterlibatan masyarakat dalam dilaksanakan sehingga masyarakat bisa
pembuatan keputusan anggaran belum menilainya. Akuntabilitas juga dapat dilihat
terlihat jelas dalam implementasi dari perspektif akuntansi, perspektif
pengelolaan keuangan publik. Hal tersebut fungsional, dan perspektif sistem
dikarenakan dalam pengelolaan anggaran, akuntabilitas (Rinaldi, 2012).
masyarakat hanya bisa mengakses hasil
akhir dari pengelolaan anggaran tersebut. b. Adanya Pengawasan oleh Tim
Masyarakat belum terlibat secara penuh Pelaksana
dalam perencanaan anggaran keuangan Pengawasan pengelolaan keuangan
publik. publik di SKPD Kabupaten Karangasem,
Hal ini memberikan batasan salah satunya dilakukan dengan
terhadap pengawasan pengelolaan pelaksanaan audit oleh pihak terkait,
keuangan publik, sehingga peranan sehingga proses berjalannya pengelolaan
masyarakat masih terasa kurang pada keuangan publik bisa berjalan dengan baik
tahapan ini. Menurut Katz (2004) dan benar. Pihak terkait biasanya
menyatakan bahwa transparansi melakukan audit melalui kunjungan ke
merupakan proses demokrasi yang lokasi SKPD ataupun laporan secara
esensial di mana setiap warga negara online. Mekanisme pengawasan sudah
dapat melihat secara terbuka dan jelas berjalan pada akuntansi sektor publik
atas aktivitas dari pemerintah mereka walaupun belum seefektif pada sektor
daripada membiarkan aktivitas tersebut privat. Hal ini dapat kita lihat dari adanya
dirahasiakan. Adanya peranan keberadaan lembaga pengawas seperti
masyarakat dalam pengelolaan anggaran Badan Pengawas Daerah, Badan
diharapakan bisa menciptakan Pengawas Keuangan Pembangunan, dan
transparansi yang lebih baik, sehingga DPRD. Lembaga-embaga tersebut
masyarakat bisa mengetahui bagaimana tentunya dalam melaksanakan tugas
rancangan yang dilakukan oleh pokok dan fungsi (Tupoksi) menggunakan
pemerintah dalam pengelolaan keuangan biaya yang bersumber dari keuangan
publik. negara.

3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan c. Adanya Laporan


Publik Pertangungjawaban
a. Tercapainya Tujuan dalam Pembuatan laporan
Pengelolaan Sistem e-budgeting pertanggungjawaban tentunya merupakan
Tujuan utama dalam pengelolaan salah satu syarat dalam pengelolaan
sistem e-budgeting adalah agar keuangan publik di Kabupaten
terciptanya sistem kerja yang efektif dan Karangasem. Laporan
efisien. Hal ini sesuai dengan hasil pertanggungjawaban biasanya dilakukan
penelitian terkait dengan tahapan evaluasi untuk mempertanggungjawabkan
dalam e-budgeting pada model CIPP program-program yang dilaksanakan
khususnya pada tahapan konteks, yang dalam suatu instansi. Laporan
memperoleh hasil penelitian bahwa pertanggungjawaban tersebut biasanya
dengan adanya sistem e-budgeting, diinput secara manual atau online
pengelola keuangan publik bisa tergantung keperluang SKPD.
dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Hal ini sudah seusai dengan
Pengimplementasian e-budgeting pernyataan (Yahya, 2006) yang
diharapan bisa memudahkan pengelolaan mengunkapkan bahwa Kerangka
keuangan publik sekaligus bisa konseptual akuntabilitas publik dapat
meningkatkan transparansi dan dibangun di atas dasar empat komponen.
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

Pertama, adanya sistem pelaporan 4. Implementasi Sistem e-budgeting


keuangan. Kedua, adanya sistem dan Dampaknya terhadap
pengukuran kinerja. Ketiga, dilakukannya Transparansi dan Akuntabilitas di
audit. Sektor publik. Keempat, SKPD Kabupaten Karangasem
berfungsinya saluran akuntabilitas publik Implementasi sistem e-budgeting di
(channel of publik accountability). Kabupaten Karangasem sudah berjalan
Menurut Purnamawati dan Adnyani cukup baik. Hal tersebut terindikasi dari
(2019) semakin tingginya komitmen hasil penelitian yang telah dipaparkan
organisasi, secara otomatis ikut pula sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan
meningkatkan kesuksesan dalam bahwa pelaksanaan sistem e-budgeting
mencapai akuntabilitas publik. Hal ini sudah dilaksanakan dengan baik
mengindikasikan tingkat komitmen berdasarkan evaluasi yang dilakukan
anggota organisasi dalam menjalankan peneliti melalui metode CIPP. Keempat
suatu sistem dapat menintkatkan tahapan evaluasi menunjukkan bahwa
pencapaian suatu organisasi terkait sistem tersebut sudah dilakukan dengan
dengan akuntabilitas publik mereka. baik. Menurut Rahman et al., (2018)
Pentingnya akuntabilitas publik dalam menyatakan bahwa penggunaan e-
pelayanan masyarakat sangatlah budgeting sebagai sistem pengelolaan
diperlukan sehingga kepercayaan anggaran publik sangat layak untuk
masyarakat bisa didapatkan oleh suatu dilaksanakan karena terbukti efektif jika
organisasi yang hari kian hari justru luntur ditinjau melalui model CIPP (Context,
karena beberapa faktor. Input, Process, and Product). Hasil
penelitian sesuai dengan teori yang ada
d. Adanya Keterlibatan Aktor Publik yang mengindikasikan bahwa sistem e-
Keterlibatan masyarakat dalam budgeting di SKPD Kabupaten
pengelolaan keuangan publik masih belum Karangasem sudah layak untuk digunakan
terlihat secara signifikan. Hal tersebut bisa dan dikembangkan lebih lanjut.
dilihat dari minimnya kontribusi Dampak e-budgeting terhadap
masyarakat dalam pengelolan keuangan transparansi dan akuntabilitas sangatlah
publik di SKPD Kabupaten Karangasem. terlihat. Hasil penelitian menunjukkan
Tentunya ini merupakan suatu kendala bahwa e-budgeting memiliki peranan
dalam pengelolaan keuangan publik di penting dalam terciptanya transparansi
Kabupaten Karangasem. Hal ini dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
mengindikasikan bahwa pengelolaan publik. Hal tersebut sesuai dengan hasil
Keuangan Publik di Kabupaten penelitian (Nasution & Ramadhan, 2019)
Karangasem belum berjalan optimal, yang memperoleh hasil penelitian bahwa
khususnya pada kontribusi masyarakat sistem e-budgeting dalam meningkatkan
dalam pengelolaan keuangan publik. nilai transparansi pada Pemerintah Kota
Menurut Mardiasmo (2009) Binjai telah tercapai. Lebih lanjut, sistem
menyatakan bahwa akuntabilitas publik e-budgeting dalam meningkatkan nilai
meliputi akuntabilitas internal dan Akuntabilitas pada Pemerintah Kota Binjai
akuntabilitas eksternal. Akuntabilitas juga sudah telah tercapai. Hal ini
internal merupakan pertanggungjawaban menunjukkan bahwa sistem e-budgeting
kepada pihak-pihak internal yang dapat meningkatan transparansi dan
berkepentingan seperti pegawai, pejabat akuntabilitas suatu instansi pada suatu
pengelola keuangan negara, dan badan daerah. Hasil penelitian ini mempertegas
legislatif. Sedangkan akuntabilitas kembali bahwa e-budgeting memiliki
eksternal adalah pertanggungjawaban hubungan yang significant terhadap
kepada pihak-pihak luar yang transparansi dan akuntabilitas.
berkepentingan, seperti pembayar pajak, Perananan e-budgeting dapat dilihat
media massa, pemberi dana bantuan, dan secara langsung bahwa diciptakannya e-
investor atau kreditor. budgeting merupakan suatu langkah yang
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas suatu
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

instansi, sehingga bisa terlihat bahwa e- masyarakat yang masih belum berjalan
budgeting tentunya memberikan peranan dengan baik, namun dampak dari
dan dampak dalam peningkatan pelaksanaan sistem e-budgeting terhadap
tranparansi dan akuntabilitas suatu sistem. transparansi dan akuntabilitas
Sistem yang diciptakan pemerintah pengelolaan keuangan publik sudah
terkait dengan pengelolaan keuangan terlihat.Hasil merupakan bagian utama
publik yakni e-budgeting bisa berperan artikel ilmiah, berisi : hasil bersih tanpa
dalam menciptakan transparansi dan proses analisis data, hasil pengujian
akuntabilitan di lingkungan SKPD hipotesis. Hasil dapat disajikan dengan
Kabupaten Karangasem, walaupun tingkat table atau grafik, untuk memperjelas hasil
transparansi dan akuntabilitas secara verbal
pengelolaan keuangan publik masih belum
berjalan optimal karena factor peranan

pengelolaan keuangan publik yakni


SIMPULAN DAN SARAN Undang-undang Nomor 14 tahun 2008
Adapun simpulan dari penelitian ini tentang keterbukaan informasi publik
adalah sebagai berikut. yang menjadi dasar SKPD di
1. Implementasi sistem e-budgeting di Kabupaten Karangasem untuk
SKPD Kabupaten Karangasem yang melakukan transparansi pengelolaan
ditinjau melalui model CIPP memiliki keuangan, b) akses masyarakat
temuan sebagai berikut; a) evaluasi terhadap transparansi anggaran di
konteks (context): pelaksanaan e- SKPD Kabupaten Karangasem masih
budgeting diharapkan bisa belum optimal, c) audit dilakukan di
mempermudah dan meningkatkan SKPD Kabupaten Karangasem biasa
efisiensi pengelola keuangan publik dilakukan oleh Inspektorat Daerah
sehingga bisa bekerja dengan baik dan (Irda) atau bahkan hingga Badan
efektif, b) evaluasi masukan (input): Pemeriksa Keuangan (BPK) yang
penggunaan infrasturktur teknologi bertanggung jawab agar penggunaan
informasi berupa sarana dan prasarana anggaran bisa terlaksana dengan baik
yang ada sudah baik dan memadai dan sesuai aturan yang berlaku, d)
akan tetapi masih memiliki kelemahan keterlibatan masyarakat dalam
terkait dengan kendala jaringan internet pembuatan keputusan anggaran belum
yang belum stabil, c) evaluasi proses terlihat jelas dalam implementasi
(process): penggunaan sistem e- pengelolaan keuangan publik.
budgeting sudah dilaksanakan kurang
lebih dari tahu 2015, yang tentunya 3. Akuntabilitas pengelolaan keuangan
memberikan efektivitas dan efisiensi publik di SKPD Kabupaten
dalam pengelolaan keuangan publik, d) Karangasem belum berjalan secara
evaluasi produk (product) sistem e- optimal, hal tersebut dipaparkan lebih
budgeting dapat mempermudah dan rinci sebagai berikut; a) sistem e-
memberikan manfaat yang signifikan budgeting digunakan agar terciptanya
dalam pengelolaan keuangan publik cara kerja yang efektif dan efisien, b)
sehingga harapan dari pengawasan pengelolaan keuangan
diimplementasikannya sistem tersebut publik dilakukan dengan pelaksanaan
bisa terpenuhi walaupun belum audit oleh pihak terkait, c) pembuatan
maksimal. laporan pertanggungjawaban dilakukan
sebagai bentuk syarat audit yang
2. Transparansi keuangan publik di SKPD dilakukan oleh pihak terkait, d)
Kabupaten Karangasem sudah terlihat, keterlibatan masyarakat dalam
walaupun belum optimal secara pengelolaan keuangan publik masih
keseluruhan yang dipaparkan sebagai belum terlihat secara signifikan.
berikut; a) kerangka hukum yang
digunakan terkait dengan transparansi
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

4. Implementasi e-budgeting memberikan ada, karena penelitian yang di lakukan ini


dampak terhadap transparansi dan disadari masih banyak kekurangan.
akuntabilitan di lingkungan SKPD
Kabupaten Karangasem, walaupun
tingkat transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan publik masih
belum berjalan optimal karena factor
peranan masyarakat yang masih belum
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian di atas, Damai, S. G. F. (2016). e-Budgeting:
adapun saran yang dapat disampaikan Mengawal Aspirasi Masyarakat dari
peneliti adalah sebagai berikut. Politik Kepentingan. Makalah.
1. Bagi SKPD Kabupaten Karangasem Fakultas Ilmu Komunikasi FISIP.
a. Pelatihan pengguna sistem e- Gunawan, D. R. (2016). Penerapan
budgeting perlu ditingkatkan Sistem e-Budgeting Terhadap
sehingga pengguna bisa Transparansi dan Akuntabilitas
menguasai sistem dengan baik. Keuangan Publik (Studi pada
b. Pengelolaan keuangan publik bisa Pemerintah Kota Surabaya).
dibuka lebih luas, sehingga AKRUAL, 8(1), 72–102.
masyarakat bisa memberikan dan journal.unesa.ac.id
melakukan pengawasan terhadap Halim, A., & Kusufi, S. (2012). Akuntansi
proses berjalannya pemerintahan. Sektor Publik: teori, konsep dan
aplikasi. Salemba Empat.
2. Bagi Masyarakat Katz. (2004). Transparancy in Government
a. Masyarakat diharapkan agar selalu How American Citizens Influence
aktif dalam melakukan pengawasan Public Policy. Journal of
khususnya dalam pengelolaan Accountancy, 1(1), 1–2.
kuangan publik, sehingga bisa Mardiasmo. (2002). Otonomi dan
digunakan dengan baik dan tepat. Manajemen Keuangan Daerah. Andi.
b. Selalu aktif dalam memberikan kritik Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor
yang membangun terhadap proses Publik. Andi.
berjalannya pemerintahan agar bisa Nasution, D. A. D., & Ramadhan, P. R.
melakukan pengawasan dengan (2019). Pengaruh Implementasi e-
optimal. Budgeting Terhadap Transparansi
Keuangan Daerah di Indonesia. E-
3. Bagi Badan Pengawas Keuangan dan Jurnal Akuntansi, 28(1), 669–693.
Pihak Terkait https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akunt
ansi/article/view/49815/30216
Seyogyanya melakukan pengawasan Nordiawan. (2007). Akuntansi
yang frekuentif dan teliti, sehingga Pemerintahan. Salemba Empat.
pengelolaan keuangan publik bisa terjaga Nur, E. (2014). Penerapan E-Goverment
serta transparansi dan akuntabilitas Publik Pada Setiap SKPD berbasis
keuangan publik semakin baik lagi. Pelayanan di Kota Palu. Penelitian
Komunaikasi Dan Opini Publik, 18(3),
4. Bagi Peneliti Selanjutnya 265–280.
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/j
Diharapkan dapat menambahkan kajian pkop/article/view/331/267
teori yang mampu menunggu penelitian Purnamawati, I. G. A. (2018). Dimensi
Akuntabilitas Dan Pengungkapan
yang berkaitan dengan sistem e-
Pada Tradisi Nampah Batu. Jurnal
budgeting, dan juga kembangkan dengan Akuntansi Multiparadigma, 9(2),
model CIPP dengan merujuk jurnal yang 312–330.
e-Journal Nama Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Ekonomi dan Akuntansi (Volume x Tahun xxxxx)

https://doi.org/10.18202/jamal.2018.0
4.9019
Purnamawati, I. G. A., & Adnyani, N. K. K.
S. (2019). Peran Komitmen,
Kompetensi, Dan Spiritualitas Dalam
Pengelolaan Dana Desa. Jurnal
Akuntansi Multiparadigma, 10(2),
227–240.
https://doi.org/10.18202/jamal.2019.0
8.10013
Rahman, R. A. T., Irianto, G., & Rosidi.
(2018). Implementasi e-Budgeting
dengan Menggunakan Model CIPP
pada Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. Jurnal Sistem Informasi.
Jurnal Sistem Informasi, 14(2),
53–63. jsi.cs.ui.ac.id
Rinaldi, R. (2012). Analisis Kualitas
Pelayanan Publik. Jurnal Online
Universitas Medan Area. Jurnal
Universitas Medan Area, 1(1), 22–34.
Sawitri, M., Purnamawati, I. G. A., &
Herawati, T. N. (2015). Pengaruh
Partisipasi Penyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Manajerial dengan
Sistem Pengendalian Internal,
Akuntabilitas Publik dan Job Relevant
Information sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi Empiris pada
SKPD Kabupaten Bangli). E-Journal
S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha, 3(1), 1–11.
Yahya, I. (2006). Akuntabilitas dan
Transparansi Pengelolaan Keuangan
Daerah. Jurnal Sistem Teknik
Industri, 7(4), 27–29.
Zeyn, E. (2011). Pengaruh Good
governance Dan Standar Akuntansi
Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas
Keuangan Dengan Komitmen
Organisasi Pemoderasi. Jurnal Reviu
Akuntansi Dan Keuangan, 1(1), 1–15.

Anda mungkin juga menyukai