Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS SISTEM E-PLANNING DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(STUDI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN


TULUNGAGUNG)

Ferdiana Putriani
S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
ferdiana.18089@mhs.unesa.ac.id

Eva Hany Fanida


S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
evafanida@unesa.ac.id

Abstrak

Pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan publik yang baik, hal ini didasari dengan adanya perkembangan
teknologi informasi, komunikasi dan ilmu pengetahuan. Salah satunya dengan menerapkan sistem e-government.
BAPPEDA menerapkan sistem E-Planning yang merupakan bentuk perwujudan Good Governance atau tata kelola
pemerintahan yang baik melalui E-Governance. E-planning di Bappeda sering disebut dengan sistem informasi
pemerintahan daerah (SIPD). Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) adalah suatu sistem yang
mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang yang
disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi kinerja pemerintah daerah. Tujuan adanya penelitian ini adalah mengetahui bagaimana efektivitas sistem E-
Planning dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif dengan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Penelitian ini menganalisis
tentang efektivitas sistem berdasarkan teori Aprilia, Wijaya, dan Suryadi (2014:130) yaitu mencakup peran website,
peran pemerintah, tujuan, jangkauan akses, content, dan interaksi. Hasil penelitian diperoleh bahwa efektivitas sistem
E-Planning atau SIPD dalam perencanaan pemerintahan daerah sudah efektif dilakukan di Bappeda Tulungagung yang
meliputi informasi pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah. Faktor pendukung yaitu semakin
berkembangnya teknologi informasi yang pesat, sarana dan prasarana yang sudah memadai, dan adanya sosialisasi
secara bertahap kepada Pemerintah Daerah. Faktor penghambat yaitu, sistem yang masih sederhana, dan bila ada eror
harus menghubungi langsung Kemendagri.

Kata Kunci: Efektivitas, sistem E-Planning, E-Government

Abstract

The government is required to provide good public services, this is based on the development of information
technology, communication and science. One of them is by implementing an e-government system. BAPPEDA
implements the E-Planning system which is a form of embodiment of Good Governance or good governance through E-
Governance. E-planning in Bappeda is often referred to as the local government information system (SIPD). The
Regional Government Information System (SIPD) is a system that documents, administers, and processes regional
development data into information that is presented to the public and as decision-making material in the context of
planning, implementing, evaluating the performance of local governments. The purpose of this research is to find out
how effective the E-Planning system is in regional development planning in Tulungagung Regency. This study uses
descriptive qualitative research methods with data obtained from observations and interviews. This study analyzes the
effectiveness of the system based on the theory of Aprilia, Wijaya, and Suryadi (2014: 130), which includes the role of
the website, the role of government, goals, reach of access, content, and interaction. The results showed that the
effectiveness of the E-Planning or SIPD system in local government planning has been effectively carried out at the
Tulungagung Bappeda which includes regional development information and regional financial information. Supporting
factors are the rapid development of information technology, adequate facilities and infrastructure, and gradual
socialization to local governments. The inhibiting factor is that the system is still simple, and if there is an error, you
must contact the Ministry of Home Affairs directly.

Keyword: Effectiveness, E-Planning system, E-Government

1
PENDAHULUAN dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya,
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan termasuk pemanfaatan teknologi informasi untuk
komunikasi merupakan peluang bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. E-government
mengakses, mengelola, dan menggunakan informasi dapat diartikan sebagai proses penggunaan teknologi
secara cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan informasi sebagai alat untuk operasi sistem
pembangunan daerah. Sehubungan dengan berlakunya pemerintahan yang efektif, efisien, dan interaktif.
UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka Tujuan dari e-government adalah untuk membangun
hak dan kewajiban pemerintah daerah dalam sistem pemerintahan yang bersih, transparan dan efektif
pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, yang dapat menjawab tuntutan perubahan sosial.
dan kemungkinan yang ada semakin meningkat. Untuk Penggunaan e-government dapat meningkatkan akses
dapat melaksanakan hak dan kewajiban tersebut secara masyarakat terhadap informasi dengan meningkatkan
efisien dan efektif, organisasi pemerintah daerah harus transparansi dan akuntabilitas instansi pemerintah.
mampu secara efektif dan efisien merumuskan Selain itu, dapat memperluas partisipasi publik dengan
kebijakan strategis dan operasional berdasarkan prinsip- melibatkan masyarakat dalam pengambilan kebijakan.
prinsip good governance. Good governance merupakan Berdasarkan jurnal penelitian terdahulu yang
salah satu pilar untuk mewujudkan pemerintahan yang berjudul Efektivitas Penerapan Sistem E-planning
progresif dan bersih (Sedarmayanti, 2004). Hal ini akan Program Pembangunan Daerah oleh Badan Perencanaan
menjadi acuan dalam pengembangan sistem informasi Pembangunan Daerah Kota Banjar Tahun 2019 yaitu
di bidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk beberapa permasalahan yang sering dihadapi
Pemerintah perlu memberikan pelayanan publik SKPD dalam membuat perencanaan: aturan pembuatan
yang prima berdasarkan perkembangan teknologi dokumen perencanaan, dukungan data kinerja/kinerja,
informasi, telekomunikasi dan ilmu pengetahuan. dan kurangnya pengetahuan perencanaan di bidang
Marshall Mcluhan dalam bukunya Understanding penganggaran. Seperti kesulitan SKPD dalam
Media, mengatakan bahwa media itu “The Extension of penyusunan dokumen perencanaan oleh, tujuan program
Man” (media itu perluasan manusia). Dapat dikatakan, dan kegiatan tidak sesuai dengan yang dijelaskan dalam
media menjadi tangan kedua manusia. Dengan visi dan misi organisasi dokumen perencanaan strategis
jangkauan yang dimilikinya, media akan meluaskan SKPD. Kesulitan dalam menganalisis relevansi. Isu
banyak hal yang ada pada diri manusia. Banyak media lainnya adalah penyesuaian tahunan rencana tujuan
yang dapat dijadikan alat pemerintah baik pusat maupun rencana strategis. Ini sering melibatkan pertanyaan
daerah untuk menyampaikan informasi kepada apakah perubahan atau penyesuaian diperlukan. Hal ini
masyarakat. Salah satunya untuk memberikan layanan tentu menyulitkan penyusunan anggaran prioritas dalam
yang baik adalah dengan menerapkan e-government. hal efektivitas dan efisiensi anggaran. Untuk melakukan
Penggunaan teknologi dan komunikasi sebagai alat ini diperlukan sinkronisasi data, peninjauan, validasi,
untuk tata kelola yang lebih baik dapat dilakukan secara integrasi, dan pengembangan rencana tindakan alternatif
online dan berbasis web. Dalam pemerintahan digital, untuk kecepatan dan akurasi untuk mencapai tujuan
pemerintah menyediakan website dan berbagai aplikasi organisasi jangka pendek, jangka menengah maupun
yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat jangka panjang.
luas (Fanida, Eva Hany & Fidianingsih, 2020). Oleh karena itu Pemerintah menerapkan sistem
Menurut Westlatt (2007), e-government inovasi teknologi berbasis elektronik di Badan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
untuk mempromosikan manajemen yang lebih efisien Tulungagung. BAPPEDA menerapkan sistem E-
dan hemat biaya, mempromosikan layanan kepada Planning yang merupakan bentuk perwujudan Good
masyarakat umum, dan meminta pertanggungjawaban Governance melalui E-Governance dimana sistem ini
pemerintah kepada publik. Rianto, dkk. (2012:36) E- bertujuan agar dokumen perencanaan terselesaikan
government sampai pada kesimpulan merupakan bentuk dengan mudah, cepat dan tepat. Sistem ini telah
aplikasi pelaksanaan tugas negara dan pemerintahan merevolusi proses Musrenbang dari Kabupaten,
dengan menggunakan teknologi informasi dan Kabupaten/Kota, Forum SKPD, Musrenbang RKPD,
komunikasi. E-government memberikan peluang untuk RKPD hingga KUA-PPAS menjadi lebih transparan,
meningkatkan dan mengoptimalkan hubungan antar lebih cepat, lebih terintegrasi, lebih konsisten dan
instansi pemerintah dan antara pemerintah dengan ditegakkan. Dokumentasi Aturan ini mengatur tentang
masyarakat. Menurut Indrajit (2002:36), e-government langkah-langkah dan tata cara penyusunan, pengelolaan,
merupakan mekanisme interaksi baru antara pemerintah dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah

2
sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam Peraturan menyediakan informasi Pemerintahan Daerah yang
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Sistem dikelola dalam suatu sistem informasi
E-Planning bertujuan memperbaiki hasil informasi Pemerintahan Daerah dan Pasal 395 yaitu
perencanaan pembangunan yang dihasilkan. Tetapi pada Pemerintah Daerah dapat menyediakan dan
penerapannya tentu tidak berjalan dengan mulus. mengelola informasi Pemerintahan Daerah lainnya.
Banyak permasalahan yang harus dihadapi dalam proses 2. Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem e-
penerapannya. Government, Arsitektur SPBE Nasional,
memberikan pedoman pelaksanaan proses bisnis,
data dan informasi, infrastruktur SPBE, aplikasi
SPBE, dan integrasi keamanan SPBE, membidik
dan menciptakan layanan SPBE yang terintegrasi
secara nasional.
3. Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data
Indonesia pasal 2 yaitu Satu Data Indonesia
merupakan acuan dan pedoman pelaksanaan
kepada otoritas pusat dan daerah terkait dengan
Gambar 1. Penjabaran Dokumen RKPD Tahun
penyelenggaraan tata kelola data untuk
2021 memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
(Sumber:RKPD Kabupaten Tulungagung Tahun 2021)
pembangunan. untuk menyediakan. Evaluasi dan
manajemen.
Sistem E-Planning yang diterapkan Bappeda
Perkembangan SIPD saat ini merupakan portal data
Tulungagung dinamakan SIPD atau Sistem Informasi
dan informasi pembangunan daerah, menyajikan data
Pemerintahan Daerah. SIPD merupakan suatu sistem
berupa informasi pembangunan dan informasi kondisi
yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta
pembangunan daerah, serta acuan dalam perencanaan
mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi
wilayah dan tata ruang yang ditetapkan dengan
yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan
peraturan daerah dan Peraturan kepala daerah. Peran
pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan,
SIPD dalam proses perencanaan daerah dapat dilihat
pelaksanaan, evaluasi kinerja pemerintah daerah
pada Gambar 2 berikut:
(bappeda kaltim). Menurut Permendagri No.70 Tahun
2019 tentang Sistem Informasi Pemerintah Daerah,
SIPD adalah pengelolaan informasi pembangunan
daerah, informasi keuangan daerah, dan informasi
pemerintah daerah lainnya yang saling terkait yang
digunakan untuk melaksanakan pembangunan daerah.
Dengan kata lain, Permendagri Nomor 70 Tahun 2019
menjadi dasar pelaksanaan sinkronisasi antara rencana
pembangunan dengan anggaran pembangunan daerah.
Ditinjau dari manajemen strategis, perencanaan dan
penganggaran daerah merupakan suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dalam fungsi manajemen
(Yuwono dkk., 2008:67). Untuk pelaksanaannya
dibuatlah aplikasi berbasis web yang dinamakan
Gambar 2. Peran SIPD dalam Perencanaan
aplikasi SIPD. Dalam SIPD terdapat 3 ruang lingkup
Pembangunan
yaitu Informasi Pemerintahan Daerah, Informasi
(Sumber. Bappeda Provinsi Riau)
Keuangan Daerah dan Informasi Pemerintahan Daerah
Lainnya yang saling terhubung untuk dimanfaatkan Adanya sistem perencanaan berbasis elektronik yang
dalam penyelenggarakan pembangunan daerah. Setiap saat ini sedang dikembangkan di daerah untuk mencapai
ruang lingkup memiliki fungsinya masing-masing. tujuan mengarahkan pembangunan dari yang terendah
Dasar hukum yang mendasari berdirinya SIPD ini sampai yang tertinggi di semua tingkat pemerintahan,
diatur dalam beberapa Undang-Undang dan Peraturan tergantung kebutuhan daerah sehingga rencana
Presiden diantaranya: pembangunan tidak diarahkan ke arah yang salah dan
1. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan tidak akan menguntungkan pihak tertentu. Penting
Daerah Pasal 391 yaitu Pemerintah Daerah wajib untuk diketahui bahwa cerminan sebenarnya dari

3
pengembangan masyarakat adalah prediksi tentang apa kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data
yang benar-benar dibutuhkan penduduk setempat untuk kualitatif yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup mereka Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
dalam konteks bernegara. Berdasarkan uraian dan Deskriptif merupakan penelitian dengan mengumpulkan
identifikasi permasalahan di atas, maka rumusan data berupa perkataan atau kata-kata, gambar dan bukan
masalah dalam penelitian ini adalah: angka (Moleong, 2015). Begitu pula menurut Anggarwal
1. Bagaimana efektivitas sisten E-Planning dalam (dalam Salaria, 2012) yaitu penelitian deskriptif
perencanaan pembangunan daerah di Bappeda digunakan untuk menemukan informasi tentang kondisi
Tulungagung? atau situasi dengan tujuan menguraikan dengan kata-kata
2. Bagaimana faktor pendukung efektivitas sistem E- yang mendetail secara jelas dan terperinci.
Planning dalam perencanaan pembangunan daerah Lokasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten
di Bappeda Kabupaten Tulungagung? Tulungagung. Lokasi secara spesifik dalam penelitian ini
3. Bagaimana faktor penghambat efektivitas sistem E- adalah Kantor Badan Perencanaan Pembangunan
Planning dalam perencanaan pembangunan daerah Daerah, Jl. Ahmad Yani Timur No.37, Tamanan, Kec.
di Bappeda Kabupaten Tulungagung? Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Alasan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pemilihan lokasi tersebut adalah dikarenakan di Kantor
penelitian ini adalah: Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
1. Untuk menganalisis efektivitas sistem E-Planning Tulungagung terdapat Bidang Penelitian dan
dalam perencanaan pembangunan daerah di Bappeda Pengembangan (Litbang) yang ditunjuk untuk mengelola
Kabupaten Tulungagung Website E-Planning ini.
2. Untuk menganalisis faktor pendukung efektivitas Subjek dalam penelitian ini adalah Bidang Penelitian
sistem E-Planning dalam perencanaan pembangunan dan Pengembangan Kantor Badan Perencanaan
daerah di Bappeda Kabupaten Tulungagung Pembangunan Kabupaten Tulungagung. Subjek yang
3. Untuk menganalisis faktor penghambat efektivitas diteliti disini adalah :
sistem E-Planning dalam perencanaan pembangunan 1. Ibu Devi Ismawati, S.Kom selaku Kepala Bidang
daerah di Bappeda Kabupaten Tulungagung Penelitian dan Pembangunan (Litbang) Bappeda
Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian Kabupaten Tulungagung sebagai pengkoordinir dan
dengan judul “Efektivitas Sistem E-Planning dalam pengelola website
Perencanaan Pembangunan Daerah (Studi Pada Badan 2. Staf Bidang Penelitian dan Pembangunan sebagai
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) pengelola website
Kabupaten Tulungagung”. Sehingga nantinya berguna 3. Ibu Novi selaku operator Kantor Kepala Desa
untuk mengetahui bagaimana keefektivan sistem e- Gedangsewu sebagai Perangkat Desa pengguna E-
planning dalam memaksimalkan perencanaan Planning
pembangunan daerah. Fokus pada penelitian ini mengenai efektivitas
sistem E-Planning dalam perencanaan pembangunan
METODE daerah di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam (Bappeda) Kabupaten Tulungagung yang akan
pendahuluan, penelitian ini menggunakan pendekatan dianalisis melalui Indikator Efektivitas E-Government
kualitatif. Sebagaimana pendapat Sugiyono (2014: 15) (website) yang dikemukakan oleh Aprilia, Wijaya dan
bahwa Penelitian kualitatif adalah penelitian yang Suryadi (2014:130) yaitu :
berlandaskan pada filsafat post-positivisme, digunakan 1. Efektivitas Sistem E-Planning dalam Perencanaan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana Pembangunan daerah
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan a. Peran sistem (website) yang berisikan tahapan
sampel sumber data dilakukan secara purposif, teknik perkembangan E-Government yang terdiri dari :
pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat 1) Tahap 1 Emerging (Kemunculan)
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih 2) Tahap 2 Enhance (Peningkatan)
menekankan makna daripada generalisasi. Oleh karena 3) Tahap 3 Interactive (Interaktif)
itu, tujuan dipilihnya pendekatan ini yaitu berupaya 4) Tahap 4 Transactional (Transaksi)
mendeskripsikan, menguraikan, menginterprestasikan 5) Tahap 5 Connected (Koneksi)
permasalahan serta kemudian mengambil kesimpulan b. Peran Bappeda dalam penggunaan dan
dari permasalahan tersebut tentang Efektivitas Sistem pengelolaan sistem (website)
E-Planning dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Tulungagung. Di dalam metode penelitian

4
c. Tujuan adanya sistem E-Planning atau SIPD daerah, Bappeda dituntut untuk selalu memberikan
dalam perencanaan pembangunan daerah pelayanan perencanaan pembangunan yang transparan,
d. Jangkauan akses sistem E-Planning atau SIPD efektif, efisien, tepat sasaran serta memperbaiki kualitas
e. Content (Konten) dalam website e-planning pelayanan perencanaan pembangunan daerah. Seperti
atau SIPD halnya yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten
f. Interaksi Bappeda dengan Perangkat pengguna Tulungagung dengan menerapkan sistem E-Government
sistem E-Planning atau SIPD yaitu E-Planning atau sering disebut SIPD (Sistem
2. Faktor Pendukung Efektivitas Sistem E-Planning Informasi Pemerintahan Daerah yaitu Suatu sistem yang
dalam Perencanaan Pembangunan Daerah di mendokumentasikan dan mengelola data pembangunan
Bappeda Kabupaten Tulungagung daerah, mengolahnya menjadi informasi yang tersedia
3. Faktor Penghambat Efektivitas Sistem E-Planning untuk umum, dan menggunakannya sebagai dasar
dalam Perencanaan Pembangunan Daerah di pengambilan keputusan terkait perencanaan,
Bappeda Kabupaten Tulungagung pelaksanaan, dan evaluasi kinerja pemerintah daerah.
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data Website ini termasuk dalam website resmi yang
primer dan data sekunder. Data primer adalah data dikeluarkan oleh Kemendagri sesuai dengan aturan
langsung dari informan kunci yang terkait dengan Kemendagri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
kegiatan yang diteliti. Menurut Irawan (2004), data Informasi Pemerintahan Daerah. Sistem ini dapat
primer dikumpulkan langsung dari sumber yang valid. diakses melalui website www.sipdkemendagri.go.id di
Sumber daya ini dapat berupa objek, situs, atau orang. google. Website ini sudah beroperasi di Bappeda
Dalam hal ini peneliti menggunakan sumber manusia Tulungagung sejak tahun 2020 hingga sekarang
melalui wawancara. Selain itu, metode wawancara sehingga masih dalam proses penyesuaian. Berdasarkan
menurut (Moleong, 2004) adalah suatu mode rumusan masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya,
komunikasi dimana pewawancara dan responden maka berikut hasil penelitian yang telah dilakukan
melakukan percakapan tentang daftar pertanyaan yang peneliti yaitu:
berkaitan dengan fenomena yang diteliti.
Menurut Irawan (2004), data sekunder adalah data 1. Efektivitas Sistem E-Planning Dalam Perencanaan
tidak langsung dari sumber lain. Oleh karena itu, data Pembangunan Daerah
sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara Suatu sistem yang digunakan oleh Pemerintah
menelaah suatu dokumen/dokumen atau dengan Daerah dapat dikatakan efektif apabila telah adanya
mereview buku atau dokumen penting yang relevan interaksi antara pemerintah dengan pemangku
dengan penelitian dan mendukung penelitian. Oleh kepentingan lainnya maupun masyarakat.
karena itu, kualitas survei ini juga sangat bergantung Efektivitas adalah tujuan, ukuran pencapaian tujuan
pada kualitas dokumen yang disurvei. Hal ini dilakukan yang telah ditargetkan sebelumnya. Ketika tujuan atau
dengan menelaah laporan dan dokumen resmi lainnya sasaran yang direncanakan tercapai, itu efektif.
yang terkait dengan penyidikan, seperti peraturan Sebaliknya, jika maksud atau tujuannya tidak tepat,
perundang-undangan, arsip, dan hasil Muslenban di maka tidak efektif. Pedoman dan tujuan yang
Provinsi Turungagun. Diharapkan dengan metode dikomunikasikan oleh pemerintah mengenai isi
pengumpulan data ini penulis dapat memperoleh data informasi yang terdapat di dalam website itu sendiri
yang valid dan reliabel serta mewakili data yang digunakan sebagai kriteria untuk mengukur efektifitas
dibutuhkan. Sedangkan metode analisis data atau ketidakefektifannya.. Menurut Kurniawan (dalam
menggunakan model interaktif Miles dan Huberman Marlina, 2017) mendefinisikan efektivitas adalah
(Sugiyono, 2011: 247). Terdiri dari pengumpulan data, kemampuan suatu organisasi dalam melaksanakan tugas
reduksi data, penyajian data, inferensi, atau validasi dan fungsi tanpa adanya penekanan. Sedangkan
data. menurut Sedarmayanti dalam (Marlina, 2017)
efektivitas merupakan gambaran seberapa jauh
HASIL DAN PEMBAHASAN ketetapan target yang hendak dicapai biasanya lebih
BAPPEDA atau Badan Perencanaan Pembangunan mengutamakan hasil dari pada masukan.
Daerah Kabupaten Tulungagung merupakan badan yang Selain itu tolak ukur suatu sistem dikatakan efektif
mengelola perencanaan pembangunan daerah serta atau tidak E-Governance dapat dipengaruhi oleh
sebagai penyelenggaraan penelitian dibidang beberapa hal yang dikemukakan oleh Aprilia, Wijaya,
pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan, dalam dan Suryadi (2014:130), antara lain peran website,
rangka pengembangan pembangunan secara umum. peran pemerintah, tujuan, jangkauan akses, content,
Sebagai penyelenggara perencanaan pembangunan

5
interaksi, faktor pendukung dan faktor penghambat. keuangan daerah. Namun masih ada beberapa ikon
Apabila faktor tersebut berjalan dengan baik, maka menu di dalam website yang belum bisa diakses.
sistem tersebut dapat dikatakan efektif. Website ini hanya bisa diakses oleh Bappeda,
Pemerintah Desa/Kecamatan/Kabupaten sehingga
a. Peran sistem (website) E-planning masyarakat yang ingin melihat dan mengakses harus
Berdasarkan United Nations e-Government Survey dengan persetujuan dari pemerintah
2008, website sebagai media pemerintah memiliki lima desa/kecamatan/kabupaten sendiri.
lapisan, dengan membagi fase pembangunan 3. Tahap III - Interactive (Interaktif):
infrastruktur, pengiriman konten, bisnis, manajemen Pada tahap ini, Bappeda Tulungagung hanya
data, keamanan, dan manajemen pelanggan. memberikan akses kepada
pemerintahan.. Masing-masing dari website negara desa/kecamatan/kabupaten untuk mendownload dan
tentunya mengalami tantangan yang serupa ketika mengisi layanan yang ada dalam website SIPD.
bergerak ke atas piramida, serta isu Amerika yang Seperti halnya yang disampaikan oleh Bu Devi
memenuhi tantangan kecepatan dimana mereka selaku Kepala Bidang Litbang Bappeda Kabupaten
bergerak naik ke atas. Tulungagung menyatakan bahwa:
Indeks pengukuran website memberi informasi “Setiap perangkat daerah memiliki user atau hak
peringkat yang komparatif kepada setiap negara tentang akses masing-masing yang hanya dapat dibuka
kemampuan memberikan pelayanan online. oleh perangkat daerah sendiri”. (sumber:
wawancara pada 14 Januari 2022)
Untuk masyarakat yang ingin melihat kebijakan
perencanaan pembangunan daerahnya perlu dengan
dampingan dan arahan dari pemerintah daerahnya
sendiri.
4. Tahap IV - Transactional (Transaksi):
Pada tahap ini, dalam website SIPD Bappeda
Kabupaten Tulungagung terdapat interaksi dua arah
antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah
Des/Kecamatan/Kabupaten. Untuk interaksi antara
Pemerintah Daerah dengan masyarakat sesuai
dengan dampingan dari pemerintah setempat. Untuk
Gambar 3. Tahapan Perkembangan Website masyarakat yang ingin melihat bagaimana
(sumber: https://123dok.com/ ) perkembangan usulan pembangunan dari
masyarakat, maka hasil perencanaan pembangunan
Tahapan Perkembangan E-Government, yaitu: yang disepakati oleh pemerintah daerah selanjutnya
1. Tahap I - Emerging (Pemunculan): oleh pemerintah desa akan melakukan musyawarah
Pada tahap ini, sistem SIPD di Bappeda Kabupaten kembali kepada masyarakat sehingga masyarakat
Tulungagung muncul dengan berbagai informasi dapat mengetahui usulan pembangunan apa saja
pemerintahan. Ruang lingkup dari SIPD meliputi: yang disetujui. Seperti halnya yang disampaikan
Informasi Pembangunan Daerah, Informasi oleh Bu Novi selaku Operator di Kantor Desa
Keuangan Daerah, Informasi Pemerintahan Daerah. Gedangsewu yang menyatakan bahwa:
Setiap ruang lingkup memiliki informasi yang “ Hasil Musrembang yang disetujui oleh
berbeda. Selain itu sudah mulai ada interaksi Bappeda selanjutnya kita akan melakukan
meskipun interaksi tersebut hanya antara pemerintah musyawarah kembali dengan warga desa untuk
daerah dengan pemangku pemerintah lainnya. menginformasikan perencanaan apa saja yang
Sistem ini dibuat langsung Kementrian Dalam telah disetujui”. (sumber: wawancara pada 10
Negeri sebagai upaya untuk meningkatkan E- Juni 2022)
Government di ranah Bappeda kabupaten. 5. Tahap V - Connected (Koneksi):
2. Tahap II - Enhance (Peningkatan): Pada tahap ini, website SIPD Kabupaten
Pada tahap ini, sistem SIPD di Bappeda Kabupaten Tulungagung mulai mengubah diri menjadi badan
Tulungagung telah memberikan informasi yang terhubung menanggapi kebutuhan daerah akan
pembangunan daerah yaitu data pembangunan perencanaan pembangunan daerah yang akan
daerah, perencanaan pembangunan daerah, analisa dikembangkan. Bagi Bappeda Kabupaten
dan profil pembangunan daerah serta informasi

6
Tulungagung maupun perangkat pemerintahan Kabupaten Tulungagung berperan dalam mengawasi
daerah, SIPD lebih membantu pemerintah serta penggunaan website e-planning yang dilakukan oleh
menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran perangkat daerah, serta sebagai perantara penghubung
daerah. Sehingga segala bentuk perencanaan informasi pembangunan pemerintah daerah dan
pembangunan yang telah disepakati akan tepat keuangan daerah Kabupaten Tulungagung melalui
sasaran. Musrembang Kabupaten sehingga baik pemerintah
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa website desa/kecamatan/kabupaten dan masyarakat dapat
SIPD Bappeda Kabupaten Tulungagung sudah dapat mengetahui perkembangan pembangunan daerah.
dikatakan efektif sebagai media dalam perencanaan
pembangunan daerah. Namun masih perlu c. Tujuan adanya sistem E-Planning SIPD dalam
pengembangan terkait dengan ikon yang terdapat di perencanaan pembangunan daerah
website yang belum semuanya dapat diakses. Menurut Permendagri No. 90 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Perencanaan Daerah, tujuan SIPD
b. Peran Bappeda dalam penggunaan dan adalah menyediakan layanan informasi pemerintah
pengelolaan website daerah yang saling terhubung dan terintegrasi secara
Peran Bappeda dalam penggunaan dan pengelolaan elektronik serta dapat diakses dari situs resmi
website sebagai perantara informasi seperti informasi Kementerian Dalam Negeri. Data dan informasi
data pembangunan daerah, perencanaan pembangunan penataan ruang dikelola oleh data dan informasi
daerah, analisa dan profil pembangunan daerah serta penataan ruang yang didukung secara elektronik.
informasi mengenai keuangan daerah masing-masing Selain itu, SIPD bertujuan untuk meningkatkan tata
yang nantinya akan dapat diakses secara langsung oleh kelola pemerintahan yang akuntabel, efektif an efisien
Kementrian Dalam Negeri sehingga Kemendagri sendiri berdasarkan atas prinsip-prinsip dasar penyelenggarakan
dapat melihat perkembangan pembangunan yang ada di pemerintahan yang baik. Dengan adanya tata kelola
pemerintah daerah. Masyarakat dapat menyampaikan pemerintahan yang akuntabel, efektif, dan efisien
aspirasinya kepada pemerintah kebijakan pembangunan diharapkan perencanaan pembangunan dapat
daerah melalui pemerintah desa/kecamatan/kabupaten dipertanggungjawabkan dan tepat sasaran sesuai dengan
secara langsung. yangd ibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat.
Website digunakan oleh pemerintah daerah sebagai Menurut Agus Fatoni selaku Direktur Jenderal
media untuk mengimplementasikan tujuan e- (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian
government. E-government mengacu pada penggunaan Dalam Negeri (Kemendagri), sistem itu bisa digunakan
teknologi informasi oleh pemerintah yang dapat mengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis
menghubungkan kepentingan masyarakat, bisnis, dan Elektronik (SPBE) di bidang perencanaan, keuangan,
aktivitas lainnya. dan pelaporan daerah. SIPD dibuat untuk menyatukan
Di Bappeda Kabupaten Tulungagung sendiri, data baik dari perencanaan, keuangan, sampai dengan
Bappeda hanya berperan sebagai pengguna dan pelaporan daerah seluruh Indonesia. Melalui SIPD,
pengelola website daerah. Karena website SIPD hanya daerah tidak perlu menganggarkan biaya untuk
dapat diperbaharui oleh Kementerian Dalam Negeri membangun aplikasi atau sistem terkait perencanaan
selaku yang membuat sistem website tersebut. Seperti dan keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
halnya yang dijelaskan oleh Bu Devi selaku Kepala Daerah (APBD). Dengan adanya SIPD, data seluruh
Bidang Literasi dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Indonesia baik perencanaan pembangunan, musrenbang,
Tulungagung yang menyatakan bahwa: tata kelola keuangan terintegrasi semuanya satu data.
“Dari Bappeda Kabupaten Tulungagung sendiri Tujuan adanya SIPD di Bappeda Kabupaten
hanya sebagai pengguna dan pengelola website. Tulungagung dalam rencana pembangunan daerah
Sedangkan yang dapat memperbaharui sistem bertujuan untuk meningkatkan kualitas rencana
tersebut hanya Kemendagri selaku yang membuat pembangunan daerah, tata kelola dan penilaian. Secara
sistem website.” (sumber: wawanacara tanggal 14 khusus bertujuan untuk menyempurnakan rencana
Januari 2022) pembangunan daerah dengan mendukung ketersediaan
Sehingga dapat dipahami bahwa peran Bappeda data dan informasi pembangunan daerah yang akurat,
Kabupaten Tulungagung terhadap website adalah terkini, dan mudah dipahami. SIPD sebagai alat untuk
sebagai pengguna yaitu Bappeda Kabupaten pengadministrasian rencana pembangunan yang bersifat
Tulungagung berperan dalam penggunaan sistem jangka panjang, menengah dan tahunan agar menjamin
website E-Planning, pengawasan yaitu Bappeda sasaran dan target tepat sasaran. Selain itu tidak

7
membutuhkan waktu lama untuk mengakses website kebutuhan akan perangkat komunikasi. Semua
tersebut, dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. perangkat daerah Kabupaten Tulungagung telah
Sedangkan menurut Perangkat Daerah sendiri tujuan menggunakan laptop, komputer serta HP yang
SIPD di Bappeda Kabupaten Tulungagung adalah mampu untuk mengakses.
menyediakan informasi kepada masyarakat terhadap 2. Jumlah pengunjung pada lokasi yang dipilih.
penyelenggarakan pemerintahan daerah. Masyarakat 3. Durasi waktu yang dihabiskan untuk mengakses situs
tentu akan lebih mudah mengetahui informasi website. Pengguna sistem SIPD khususnya Bappeda
pembangunan daerah seperti data pembangunan daerah, Tulungagung dan perangkat daerah rata-rata untuk
perencanaan pembangunan daerah, serta analisa dan mengunjungi website hanya menghabiskan waktu
profil pembangunan daerah yang bisa diakses atas sekitar 5-10 menit tetapi semua tergantung dengan
dampingan dari pemerintah daerah. Selain itu, adanya jaringan internet masing-masing pengguna. Jika
sistem SIPD bagi perangkat desa yaitu mempermudah jaringannya bagus akan lebih cepat dalam
dalam mengajukan usulan kegiatan ke Kabupaten mengakses website.
sehingga tepat sasaran sesuai dengan tujuan kegiatan. 4. Kunjungan ke Mitra pencarian jaringan display
Seperti halnya yang disampaikan oleh Bu Novi selaku google ke alamat website
operator Kantor Kepala Desa Gedangsewu yang www.sipdkemendagri.com.
menyatakan bahwa: 5. Adanya spot yang dapat mengakses wireless.
“Tujuan dari adanya sistem ini bagi desa yaitu dapat Bappeda Tulungagung telah memberikan dan
mempermudah desa dalam mengajukan usulan memperluas spot-spot diberbagai titik untuk dapat
kegiatan ke Kabupaten sesuai dengan kamus SIPD” mengakses wifi secara gratis seperti alun-alun dan
(sumber: wawanacara tanggal 20 Juni 2022) area perkantoran pemerintah. Selain itu di desa-desa
Sehingga dapat dipahami bahwa tujuan adanya SIPD Kabupaten Tulungagung sudah menggunakan wifi
dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten untu memperlancar dalam mengakses.
Tulungagung adalah peningkatan kualitas perencanaan, Sehingga dapat dipahami bahwa jangkauan akses e-
pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah government di Bappeda Kabupaten Tulungagung
jangka panjang, menengah maupun tahunan agar tepat memang bervariasi dan tidak dapat dipungkiri jika
sasaran sesuai dengan target yang diinginkan. Selain itu faktor internal dari pemerintah sendiri mempengaruhi
meningkatkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, dalam jangkauan akses e-government. Seperti halnya
efektif dan efisien. Bagi perangkat desa sendiri, website yang telah disampaikan oleh Bu Devi selaku Kepala
ini mempermudah desa dalam mengajukan usulan Bidang Literasi dan Pengembangan Bappeda
kegiatan ke kabupaten. Website dapat diakses kapanpun Tulungagung bahwa:
dan dimanapun oleh pemerintah daerah sehingga “Sekarang ini website sudah dapat diakses
mempermudah untuk pengawasan dan pengecekan. dimanapun dan kapanpun melalui HP maupun
laptop. Apalagi untuk jangkauan wifi sudah dapat
d. Jangkauan Akses sistem E-Planning atau SIPD diakses di berbagai tempat spot-spot di pusat kota
Jangkauan akses e-government untuk Bappeda di maupun desa-desa” (sumber: wawancara tanggal 14
Kabupaten Turungagung berkembang dengan baik dan Januari 2022)
lebih luas dibandingkan kota-kota besar lainnya, serta Pemerintah Kabupaten Tulungagung sendiri sudah
semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses memberikan akses wifi gratis diberbagai spot baik di
website tersebut. Ada banyak tempat di mana kita dapat kota seperti alun-alun dan tempat umum lainnya
mengakses WiFi secara gratis, seperti alun-alun. Selain maupun di desa-desa. Diharapkan dengan adanya akses
itu, perkembangan alat komunikasi yang semakin wifi gratis perangkat daerah maupun masyarakat
canggih membuat website dapat diakses dari mana saja diberikan kemudahan untuk mengakses sistem website
melalui ponsel. ini.
Menurut www.kompas.com, jangkauan akses e-
government pada umumnya dapat bervariasi karena e. Content (Konten) dalam website E-Planning atau
dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi: SIPD
1. Jumlah perangkat seperti laptop, telepon seluler, atau Content adalah ide, topic, fakta dan pernyataan
tablet yang digunakan untuk mengakses internet per dalam suatu sumber informasi. Menurut (Gahran,2005)
orang. Hampir semua perangkat daerah Kabupaten content adalah apa yang harus disampaikan, bisa
Tulungagung sudah memiliki perangkat secara melalui: teks, gambar, suara, video, kata-kata yang
pribadi karena dipengaruhi oleh kegunaan serta diucapkan, matematika, bahasa symbol, kode morse,
music, bahasa tubuh, dan sebagainya. Content adalah

8
suatu istilah yang menggambarkan informasi,
khususnya dalam suatu konteks digital, bisa dalam f. Interaksi Bappeda dengan Perangkat pengguna
bentuk halaman web, seperti informasi yang tersimpan sistem E-Planning atau SIPD
dalam file, seperti: teks, gambar, suara dan video. Jadi Interaksi yaitu satu relasi antara dua sistem yang
dapat disimpulkan bahwa content merupakan suatu terjadi sedemikian rupa sehingga yang berlangsung pada
istilah yang digunakan untuk menggambarkan materi satu sistem akan mempengaruhi kejadian yang terjadi
atau informasi yang ingin disampaikan kepada public pada sistem lainnya. Menurut (Chaplin, 2011) interaksi
(dipublikasikan), yang bisa dipresentasikan melalui adala satu pertalian antar individu yang sedemikian rupa
teks, gambar, suara, animasi, dan sebagainya. Content sehingga individu yang bersangkutan saling
mengarah pada materi yag dilihat oleh viewer. mempengaruhi satu sama lainnya.
Content e-government yang terdapat di situs web Menurut Indrajit terdapat 4 (empat) macam interaksi
menggambarkan citra otoritas. Situs web dengan desain antar pelaku dalam e-government, yaitu:
yang menarik tidak cukup untuk situs web yang dibuat a. G to C: yaitu Government to Citizen, dimana
menjadi situs web yang lebih besar dengan ikon yang terdapat interkasi antara pemerintah dengan
berfungsi paling baik. Untuk diperhatikan, harus masyarakat. Pemerintah desa di Kabupaten
didukung dengan konten yang jelas dan akurat. Selain Tulungagung selalu mengadakan Musrembang Desa
itu, konten situs web harus diperbarui secara berkala dengan masyarakat desa dalam menentukan rencana
untuk menjaga situs web dan konten aktual yang pembangunan desa untuk satu tahun kedepan.
terkandung di dalamnya. Dalam Pasal 4 Permendagri Seperti halnya yang disampaikan oleh Pak Rozi
Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi selaku sekretaris Desa Moyoketen yang menyatakan
Pemerintahan Daerah (SIPD) dinyatakan bahwa 1) bahwa:
Pemerintah Daerah wajib menyediakan informasi “Sebelum kita merancang rencana pembangunan
Pemerintahan Daerah yang terdiri atas Informasi desa, kita selalu melakukan Musyawarah yang
Pembangunan Daerah dan Informasi Keuangan Daerah. dimulai dengan musrembang dusun dan selanjutnya
2) Informasi Pemerintahan Daerah dikelola dalam akan kembali dimusyawarkan melalui musrembang
SIPD. desa yang dilakukan di awal tahun.” (sumber:
Isi dalam website SIPD di Bappeda Kabupaten wawanacara tanggal 10 Juni 2022)
Tulungagung sudah berfungsi secara optimal. Ini b. G to B: yaitu Government to Business, dimana
dibuktikan dengan sudah mulai berfungsinya ikon-ikon terdapat interaksi antara pemerintah dengan
dalam website SIPD. Tetapi website SIPD perlu lingkungan bisnis (swasta).
pembaharuan secara berkala oleh Kemendagri untuk c. G to G: yaitu Government to Governments, dimana
menghindari adanya eror dan berkembang dengan terdapat interaksi antara pemerintah yang satu
teknologi yang pesat. Seperti halnya yang disampaikan dengan pemerintah yang lainnya. Bappeda
oleh Bu Devi selaku Kepala Bidang Literasi dan Kabupaten Tulungagung terus melakukan
Pengembangan Bappeda Kabupaten Tulungagung yang komunikasi interaksi dengan perangkat daerah
menyatakan bahwa: lainnya baik kabupaten, kecamatan maupun desa
“Semua ikon yang ada di dalam website sudah untuk memperlancar penggunaan sistem website ini.
berfungsi secara optimal. Tetapi masih ada ikon d. G to E: yaitu Government to Employes, dimana
yang belum dapat dibuka karena masih dalam proses terdapat interaksi antara pemerintah dengan
pembaharuan.” (sumber: wawancara pada tanggal 14 karyawan. Kepala Bidang Literasi dan
Januari 2022). Pemngembangan Bappeda Kabupaten Tulungagung
selalu melakukan komunikasi dengan staf bidang
Litbang untuk memperlancar pengelolaan sistem
website SIPD.

Gambar 4. Halaman Awal SIPD


(sumber : http://tulugagungkab.sipd.kemendagri.go.id/)

9
Gambar 5. Empat Tipe Relasi Pada E-Government Gambar 6. Akses Website melalui HP
(Sumber: http://muslimpoliticians.blogspot.com/)
Selain itu Bappeda Kabupaten Tulungagung juga terus
Pemerintah Bappeda Kabupaten Tulungagung telah melakukan sosialisasi secara bertahap setiap tahun yang
melakukan interaksi komunikasi intensif dua arah dilaksanakan setiap akhir tahun untuk kepala perangkat
dengan perangkat daerah lainnya baik kabupaten, daerah sehingga pengguna website dapat dengan mudah
kecamatan, maupun desa untuk memperlancar menggunakan website secara efektif. Seperti halnya
penggunaan sistem website di Kabupaten Tulungagung yang disampaikan oleh Bu Devi selaku Kepala Bidang
melalui sosialisasi setiap tahunnya untuk perangkat Penelitian dan Pengembangan bahwa :
daerah pengguna sistem website SIPD. “Kita terus memberikan sosialisasi bertahap setiap
Sehingga dapat dipahami bahwa interaksi e- tahun kepada pemerintah daerah yang dilaksanakan
government dalam website Bappeda Kabupaten setiap akhir tahun yaitu bulan Desember sebagai
Tulungagung sudah terjalin dengan baik melalui upaya untuk mengembangkan keterampilan dan
komunikasi dua arah Bappeda dengan pemerintah pengembangan website SIPD agar dapat digunakan
daerah. Bappeda Kabupaten Tulungagung telah dengan baik dan efektif oleh pemerintah daerah”.
menjalin komunikasi intens dua arah dengan pemerintah (Sumber: wawancara pada 14 Januari 2022)
daerah sebagai pengguna sistem website. Untuk Bappeda Kabupaten Tulungagung juga terus
kedepannya baik Bappeda maupun pemerintah daerah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kementrian
lainnya dapat menjalin komunikasi dengan masyarakat Dalam Negeri guna memperlancar penggunaan website.
dalam penyampaian aspirasi kebijakan pembangunan. Bappeda Kabupaten Tulungagung sangat mendukung
Sehingga diharapkan website ini tidak hanya berfungsi sistem ini karena lebih kompleks dan lebih membantu
sebagai sumber informasi pasif tetapi diharapkan bisa Bappeda dalam penyusunan perencanaan pembangunan
bersifat dinamis sehingga terdapat timbal balik. daerah serta lebih terjaga konsistensi perencanaan dan
penganggaran daerah.
2. Faktor Pendukung Sistem E-Planning
Faktor pendukung menurut (Notoatmodjo, 2003)
faktor pendukung adalah faktor yang memfasilitasi
perilaku individu atau kelompok termasuk keterampilan.
Faktor ini meliputi ketersediaan, keterjangkauan,
sumber daya, serta prioritas dan komitmen pemerintah
dalam penyediaan layanan.
Faktor pendukung efektivitas sistem E-planning
dalam perencanaan pembangunan daerah di Bappeda
Kabupaten Tulungagung adalah semakin
berkembangnya teknologi informasi yang pesat Gambar 7. Sosialisasi Bappeda Tulungagung
sehingga memudahkan mengakses internet, sarana dan Kepada Pemerintah daerah
prasarana yang sudah memadai seperti website dapat (Sumber : Dokumentasi Bappeda Tulungagung)
diakses dimanapun dan kapanpun misalnya melalui HP.

10
3. Faktor Penghambat sistem E-Planning Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai efektivitas
Faktor penghambat adalah segala sesuatu hal yang sistem E-Planning dalam perencanaan pembangunan
memiliki sifat menghambat atau bahkan menghalangi daerah di Bappeda Kabupaten Tulungagung, maka dapat
dan menahan terjadinya sesuatu. disimpulkan bahwa
Faktor penghambat sistem e-planning di Bappeda 1.Efektivitas Sistem E-Planning dalam perencanaan
Kabupaten Tulungagung yang pertama sistem SIPD pembangunan daerah. Website sistem E-Planning atau
masih sederhana karena sistemnya baru masih banyak SIPD di Bappeda Kabupaten Tulungagung sudah
yang bingung karena tingkatan usernya berbeda atau efektif sebagai media penyampaian informasi
punya hak akses masing-masing. Seperti halnya yang perencanaan pembangunan daerah yang meliputi
dikatakan oleh Bu Devi selaku Kepala Bidang Litbang informasi pembangunan daerah dan informasi
Bappeda Kabupaten Tulungagung yang menyatakan keuangan daerah yang meliputi indikator efektivitas
bahwa: sistem website yaitu:
“Sistem SIPD ini masih sederhana karena sistem a) Peran sistem (website) E-Planning yang terdiri dari 5
websitenya masih baru sehingga masih banyak yang tahapan perkembangan e-government yaitu
bingung penggunaannya. Selain itu setiap perangkat Emerging, Enhance, Interactive, Transactional,
daerah memiliki user yang berbeda-beda atau hak Connected. website SIPD Bappeda Kabupaten
akses masing-masing setiap tahunnya sehingga Tulungagung sudah dapat dikatakan efektif sebagai
hanya bidang yang mengelola dapat mengaksesnya”. media dalam perencanaan pembangunan daerah.
(Sumber: wawancara pada 14 Januari 2022) Namun masih perlu pengembangan terkait dengan
Yang kedua, terkadang sistem eror saat memasukkkan ikon yang terdapat di website yang belum semuanya
data perencanaan pembangunan karena biasanya saat dapat diakses.
memasukkan data sering di waktu yang bersamaan. b) Peran Bappeda dalam penggunaan dan pengelolaan
Seperti halnya yang disampaikan oleh Bu Novi selaku website. Peran Bappeda Kabupaten Tulungagung
bagian operator di Kantor Desa Gedangsewu yang terhadap website adalah menggunakan, pengawasan
menyatakan bahwa: serta sebagai perantara penghubung informasi
“Untuk kendala dari desa sendiri biasanya sistemnya pembangunan pemerintah daerah dan keuangan
sering eror karena saat memasukkan data bersamaan daerah Kabupaten Tulungagung.
sehingga terkadang kita memasukkan hasil c) Tujuan adanya SIPD dalam perencanaan
Musrembang saat tengah malah untuk menghindari pembangunan daerah. Tujuan SIPD di Bappeda
adanya eror. Apalagi untuk memasukkan data Kabupaten Tulungagung adalah peningkatan kualitas
terdapat batasan waktunya”. (sumber: wawancara perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
pada 10 Juni 2022) pembangunan daerah jangka panjang, menengah
Selain itu sistem SIPD ini bukan dibuat langsung oleh maupun tahunan agar tepat sasaran.
Bappeda Kabupaten Tulungagung tetapi dibuat d) Jangkauan akses sistem E-Planning atau SIPD.
langsung oleh Kementrian Dalam Negeri sehingga Banyaknya spot-spot internet dimana masyarakat
ketika terdapat eror harus segera mengkooordinasikan bisa mengakses wifi secara gratis sehingga
ke Kemendagri apalagi tidak selalu respon Kemendagri memudahkan dalam pengaksesan website.
cepat. Seperti halnya yang disampaikan oleh Bu Devi e) Content dalam website E-Planning atau SIPD. Isi
selaku Kepala Bidang Litbang Bappeda Kabupaten dalam website SIPD Kabupaten Tulungagung sudah
Tulungagung yang menyatakan bahwa: berfungsi secara optimal tetapi masih perlu
“Untuk hambatannya dikarenakan sistem ini bukan pembaharuan secara berkala.
dari kita sendiri, ketika ada eror kita kesulitan untuk f) Interaksi Bappeda dengan Perangkat pengguna
koordinasi karena harus berkomunikasi secara sistem E-Planning atau SIPD. Bappeda Kabupaten
langsung ke Kemendagri. Terkadang respon Tulungagung telah menjalin komunikasi intens dua
Kemendagri kurang karena mungkin banyaknya arah dengan pemerintah daerah sebagai pengguna
yang berkoordinasi dan berkomunikasi dengan sistem website.
Kemendagri”. (sumber: wawancara pada 14 Januari 2.Faktor pendukung yaitu semakin berkembangnya
2022). teknologi informasi yang pesat sehingga memudahkan
mengakses internet, sarana dan prasarana yang sudah
PENUTUP memadai, dan melakukan sosialisasi secara bertahap
setiap tahun untuk kepala pemerintah daerah.
KESIMPULAN

11
3. Faktor penghambat yaitu sistem SIPD yang masih Febriani, A. L., Prabawati, I. 2021. ANALISIS
sederhana, serta seringkali terjadi eror saat PENERAPAN E-PERFORMANCE DI KOTA
memasukkan data karena inpu data di waktu yang SURABAYA. Publika, 9(2), 13–24.
bersamaan, serta jika terdapat eror harus menghubungi Febrianti, Sintya D. 2022. Inovasi Pelayan an Pajak
langsung Kemendagri. Daerah Melalui Aplikasi Sistem Informasi dan
Pelayanan Pajak Daerah Terpadu Berbasis NIK
SARAN (SIPANDAUNIK) di Kabupaten Ponorogo. Jurnal
Publika. 10(3). 739-752.
Adapun rekomendasi untuk penelitian selanjutnya:
a. Bagi Bappeda Kabupaten Tulungagung Fidianingsih, V. dan Fanida, E. H. 2020. Inovasi
1) Bappeda Kabupaten Tulungagung lebih optimal layanan e-SIM (Elektronik Surat Izin Mengemudi)
dalam mendengarkan asprasi pemerintah daerah Sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan di
Kepolisian Resort Kota Sidoarjo. Publika, Vol. 8(5).
maupun masyarakat terkait dengan pembangunan
daerah yang diajukan. Firmansyah, Winona I. 2022. Efktivitas Penyaluran
2) Adanya sosialisasi yang lebih intensif untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD)
perangkat pemerintah daerah mengenai penggunaan kepada Masyarakat terdampak Covid-19 di Desa
Kepatihan Kabupaten Jombang. Jurnal Publika. 9(5).
website agar pemerintah daerah makin mengenal 261-272.
dan mempergunakan website secara maksimal.
3) Bappeda Kabupaten Tulungagung terus melakukan Harahap, D. R., Badaruddin, B., Harahap, R. H. 2021.
Efektivitas Penerapan Sistem E-Planning Dalam
koordinasi dengan pemerintah daerah lainnya
Perencanaan Pembangunan di Pemerintahan
maupun kemendagri dalam penggunaan website. Kabupaten Tapanuli Selatan. PERSPEKTIF, 10(1),
4) Bappeda Kabupaten Tulungagung terus 76–87.
berkomunikasi denga Kemendagri mengenai https://doi.org/10.31289/perspektif.v10i1.4073
pembaharuan berkala sistem SIPD.
Hasan, M. A., Hasan, A., Gusnardi, Muda, I. 2019. The
b. Bagi peneliti selanjutnya government readiness for e-planning implementation
Diharapkan penelitian berikutnya dapat meneliti serta to development planning in indonesia with budget
memperluas fokus penelitian yang tidak terbatas pada availability as intervening variable. International
sistem E-planning dalam perencanaan pembangunan Journal of Scientific and Technology Research, 8(4),
daerah tetapi dengan lingkup yang lebih luas. 174–179.
Moleong Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Ucapan Terima Kasih PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar- Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif.
besarnya kepada pihak-pihak atas kontribusinya dalam PT Remaja Rosdakarya, Bandung
penulisan artikel ilmiah ini diantaranya :
Negeri, K. D. 2019. Peraturan Menteri Dalam Negeri
1. Para Dosen S1 Ilmu Administrasi Negara FISH Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
UNESA Pemerintahan Daerah. Menteri Kesehatan Republik
2. Eva Hany Fanida, S. AP., M.AP., selaku Dosen Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Pembimbing Indonesia.
3. Muhammad Farid Ma’ruf, S.Sos., M.AP dan Galih Rahmadani. 2020. “Pemanfaatan Sistem E-Planning
Wahyu Pradana, A.A.P., M.Si selaku Dosen Penilai Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Studi
4. Dan pihak-pihak lainnnya yang memberikan Kasus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dukungan moral maupun materil kepada peneliti (Bappeda) Kota Medan”.
sehingga penulisan artikel ilmiah ini dapat Rangga, S. D., Wulandari. 2020. Efektivitas Sistem
terselesaikan Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Dalam
Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah di
Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.
DAFTAR PUSTAKA XII(Desember), 13–30.

Aprilia, S., Wijaya, A., dan Suryadi, S. 2014. Efektivitas Seyselis, M., dan Pradana, G. W. 2021. EFEKTIVITAS
Website Sebagai Media E-Government dalam SISTEM ELECTRONIC MONITORING DAN
Meningkatkan Pelayanan Elektronik Pemerintah EVALUASI (E-MONEV) DI BADAN
Daerah (Studi Pada Website Pemerintah Daerah PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA
Kabupaten Jombang). Wacana, Jurnal Sosial Dan SURABAYA. Publika, 37–48.
Humaniora, 17(3), 126–135. https://doi.org/10.26740/publika.v9n1.p37-48
https://doi.org/10.21776/ub.wacana.2014.017.03.3

12
Steiniger, S., dkk. 2016. Planning with citizens:
Implementation of an e-planning platform and
analysis of research needs. Urban Planning, 1(2), 49–
64. https://doi.org/10.17645/up.v1i2.607
Sukarno Mohamad. 2020. “Implementasi Kebijakan E-
Planning Pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kulon Progo”.
Winarno, Kusnadi, A., dan Afriliana, N. 2019.
Implementasi Sistem Informasi Pembangunan
Daerah Di Kabupaten Tangerang. Prosiding
Konferensi Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility
(PKM-CSR), 2, 122–128.
https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.500.

13

Anda mungkin juga menyukai