Anda di halaman 1dari 16

JURNAL

PENERAPAN E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN PUBLIK


DI KABUPATEN SIDOARJO
Oleh : Sabino Mariano
Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga Surabaya

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan e-Government


di Kabupaten Sidaorjo dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik. Dalam
penelitian ini penulis melihat penerapan e-Government dengan pendekatan elemen-
elemen sukses penerapan e-Government. Sidoarjo sebagai Kota Pendamping
Surabaya dan juga yang letaknya strategis di Gerbangkertasusila, serta di level
internasional Sidoarjo juga menjalin kerjasama dengan kota-kota di Asia Pacific
yang tergabung dalam Citynet. Maka pemanfaatan teknologi informasi merupakan
satu hal yang menjadi keharusan untuk Sidoarjo saat ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bertipe deskriptif.
Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan studi
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan e-Government di
Kabupaten Sidoarjo belum optimal baik ditinjau dari segi Support, Kapasitas maupun
Kemanfaatannya (Value)

Kata kunci: e-government, Pelayanan Publik, Elemen Capacity, Elemen Support,


Elemen Value

ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the application of e-Government in the


District Sidoarjo in improving the performance of public services. In this study the
authors look at the implementation of e-Government with elements of a successful
approach to the implementation of e-Government. Sidoarjo as companion Surabaya
City and also lying strategiis in Gerbangkertasusila, as well as at the international
level Sidoarjo also formed a partnership with the cities in Asia Pacific incorporated in
CITYNET. The utilization of information technology is one thing that sholud be
implemented ini Sidoarjo.
This study used qualitative research methods descriptive type. The collection
of data through observation, interview and documentation study.
The results of this study indicate that the implementation of e-Government in
Sidoarjo not optimal either in the review in terms of support, as well as usefulness
Capacity (Value)

Keywords: e-Government, Public Service, Elemen Capacity, Elemen Support,


Elemen Value
I. Latar Belakang Masalah akuntabilitas pemerintah untuk
mewujudkan good governance.
Teknologi informasi dan komunikasi Sebagaimana ditunjukkan dalam survei e-
menjanjikan efisiensi, kecepatan Government tahun 2016. Beberapa
penyampaian informasi, jangkauan yang pemimpin di Asia telah menunjukkan
global dan tranparansi. Oleh karena itu usahanya dalam pemanfaatan teknologi
dalam era otonomi daerah ini untuk informasi bersaing dalam pemanfaatan
mewujudkan pemerintahan yang baik teknologi informasi seperti Republik Korea
(good governance) salah satu upayanya yang menduduki posisi ketiga, Singapura
adalah menggunakan teknologi informasi di posisi keempat dan Jepang di urutan ke
dan komunikasi atau yang populer disebut 11 dunia. Posisi pertama hingga kelima,
e-Government. Secara umum, Good berturut-turut diraih oleh Inggris, Australia,
governance adalah pemerintahan yang Republik Korea, Singapura, dan Finlandia.
baik. Dalam versi World Bank, good Sementara berdasarkan kelompok e-
governance adalah suatu Government Development Index (EGDI)
penyelenggaraan manajemen Indonesia masuk dalam kelompok Middle
pembangunan yang solid dan EGDI. Group EGDI yang terdiri dari 4
bertanggung jawab yang sejalan dengan (empat) kelompok yaitu : Very High EGDI,
prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, High EGDI, Middle EGDI dan Low EGDI,
penghindaran salah alokasi dana investasi Berdasarkan hasil survei EDGI 2016,
dan pencegahan korupsi baik secara Balai Pelatihan dan Pengembangan
politik maupun secara administratif Teknologi Informasi dan Komunikasi
menjalankan disiplin anggaran serta (BPPTIK) dalam website
penciptaan legal dan politican framework bpptik.kominfo.go.id merilis bahwa pada
bagi tumbuhnya aktifitas usaha. Hal ini tahun 2016 Indonesia mendapat peringkat
bagi pemerintah maupun swasta di ke 116 EGDI, turun 10 peringkat
Indonesia ialah merupakan suatu dibandingkan tahun 2014 yang menduduki
terobosan mutakhir dalam menciptakan peringkat ke 106. Kondisi ini masih jauh
kredibilitas publik dan untuk melahirkan berada di bawah negara-negara di Asia
bentuk manajerial yang handal. Tenggara seperti Malaysia (peringkat ke-
Untuk mewujudkan cita-cita luhur 60), Filipina (peringkat ke-71), dan Brunei
good governance tersebut, pemanfaatan Darussalam (peringkat ke-83)
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Sementara itu, nilai Online Service
oleh pemerintah atau yang umum disebut Index (OSI) dan Telecommunication
dengan e-Government dapat dijadikan Infrastructure Index (TII) Indonesia juga
sebagai salah satu alat atau sebagai pintu masih berada dibawah rata-rata di
gerbang menuju good governance. Di regional Asia Tenggara. Indonesia berada
tingkat dunia, negara-negara maju telah pada angka 0,3623 OSI dan 0,3016 TII,
memanfaatkan teknologi informasi dan sedangkan rata OSI di kawasan Asia
komunikasi sebagai salah satu alat utama Tenggara adalah 0,4598 dan 0,306 pada
mereka dalam meningkatkan kinerja angka TII, Hasil survei United Nation E-
penyelenggaraan pemerintahan dan Government tahun 2016 tersebut diatas,
pelayanan publik untuk meningkatkan khususnya Indonesia, hasil survei ini
pelayanan informasi komunikasi dan tentunya menjadikan suatu tantangan
sharing data antar pemerintahan (G2G), tersendiri bagi kita untuk dapat
Masyarakat (G2G) dan Dunia Usaha meningkatkan peringkat EGDI di tahun-
(G2B). tahun yang akan datang, di mana angka
Para pemimpin dunia sedang yang diperoleh merupakan fakta dari
berlomba-lomba untuk meningkatkan kondisi penerapan e-Goverment untuk
pelayanan pemerintah kepada memastikan bahwa lembaga-lembaga
masyarakat melalui e-Government guna publik apakah sudah lebih inklusif, efektif,
meningkatkan transparansi dan akuntabel dan transparan.
Semangat e-Government adalah memberikan kemudahan dalam
penggunaan Teknologi Informasi sebagai pelayanan publik. Beberapa aplikasi e-
alat bantu dan pemanfaatannya Government dibangun oleh beberapa
menjadikan pelayanan pemerintahan dinas di Pemerintah Kabupaten/Kota
berjalan lebih efisien. e-Government untuk memberikan kecepatan dan
memberikan peluang baru untuk memangkas birokrasi pelayanan, namun
meningkatkan kualitas pemerintahan, secara utuh belum dikembangkan oleh
dengan cara ditingkatkannya efisiensi, Pemerintah Daerah sebagaimana
layanan-layanan baru, peningkatan diamanatkan dalam Intruksi Presiden
partisipasi warga dan adanya suatu Nomor 3 Tahun 2003 tentang strategi
peningkatan terhadap global information pengembangan e-Government. Di
infrastructure. Dengan demikian e- Kabupaten Sidoarjo belum sepenuhnya
Government akan meningkatkan kualitas berjalan sesuai dengan harapan, hal ini
pelayanan informasi publik sebagai jalan dapat dilihat dalam beberapa aplikasi
untuk mewujudkan good governance. Hal sistem imformasi pelayanan publik yang
ini senada dengan apa yang disampaikan masih bersifat institusional. Artinya
oleh Dwiyanto (2011:181)1 bahwa aplikasi sistem informasi yang sudah ada
birokrasi pemerintah dapat belum terintegrasi dengan institusi yang
mengembangkan penggunaan teknologi lain, dan belum menunjukkan bahwa
informasi dan komunikasi (TIK) dalam penyediaan website dan aplikasi
proses kerjanya, interaksi antara teknologi informasi tersebut untuk
pemerintah dan warganya akan semakin kepentingan publik.
sederhana dan mudah. Pemanfaatan TIK Dari hasil evaluasi Pemeringkatan
juga dapat membantu birokrasi e-Government Indonesia (PeGI)
pemerintah untuk memperkecil peluang menunjukkan bahwa peringat Kabupaten
terjadinya moral hazards dalam interaksi Sidoarjo berada di urutan ke 8, hal ini
antara warga negara dan pemerintah. menunjukkan bahwa belum ada
Dengan memanfaatkan teknologi dukungan secara signifikan baik ditinjau
informasi oleh institusi pemerintahan dari segi kebijakan, kelembagaan,
untuk meningkatkan kinerja pemerintah infrastruktur, aplikasi maupun
dalam hubungannya institusi perencanaan. Temuan PeGI menujukkan
pemerintahan lainnya (G2G), masyarakat bahwa aspek infrastruktur, aplikasi
(G2C), komunitas bisnis (G2B), dan maupun perencanaan lebih baik daripada
kelompok terkait lainnya. Dengan aspek kelembagaan maupun kebijakan.
membangun aplikasi teknologi informasi Artinya ketiga aspek ini cukup baik sudah
yang berbasis internet dan perangkat ada perencanaan, tersedianya aplikasi-
digital lainnya yang dikelola oleh aplikasi untuk pelayanan publik dan
pemerintah untuk keperluan penyampaian tersedianya infrastruktur yang sudah
informasi dari pemerintah ke masyarakat, dibangun oleh Pemerintah Kabupaten
mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan Sidoarjo, namun demikian dukungan dari
lembaga-lembaga lainnya secara online sisi kebijakan (regulasi) dan
maupun offline. kelembagaan masih rendah.
Semangat untuk memanfaatkan TIK
dalam peningkatan kualitas pelayanan II. Permasalahan
publik di Indonesia sudah dilaksanakan,
namun masih bersifat sektoral. Inisiatif Masyarakat menuntut pelayanan
untuk mengembangkan e-Government yang cepat, efektif dan efisien yang
masih didasari oleh keinginan dari diberikan pemerintah. Maka pemanfaatan
masing-masing instansi untuk teknologi informasi pada pemerintahan
atau yang disebut dengan istilah e-
1
Dwiyanto, 2011, Mengembalikan Kepercayaan Publik Government diharapkan menjadi jawaban
Melalui Reformasi Birokrasi, PT. Gramedia Pustaka, atas pelayanan yang diinginkan
Jakarta.
masyarakat. Sehingga Implementasi e- E-Government refers to the use
Government dimaksudkan untuk by government agencies of
meningkatkan kinerja pemerintahan information technologies (such
daerah baik untuk relasi antar institusi as Wide Area Network, the
pemerintahan (G2G), antar Pemerintah Internet, and mobile computing)
dengan masyarakat (G2C) maupun that have the ability to
pemerintah dengan dunia usaha (G2B). E- transform relations with
Government dapat meningkatkan citizens, businesses, and other
performa kinerja pemerintah dan arms of government.2
memperbaiki proses administrasi serta
memberikan kontribusi yang baik bagi Definisi sangat umum ini
pemerintah sebagai upaya untuk pada dasarnya merujuk
meningkatkan mutu pelayanan. penggunaan teknologi informasi
Di Kabupaten Sidoarjo sendiri pada lembaga pemerintah atau
sudah berupaya untuk membangun lembaga publik. Tujuannya adalah
aplikasi-aplikasi untuk menunjang agar hubungan-hubungan tata
penerapan e-Government di Kabupaten pemerintahan (governance) antara
Sidoarjo sebagaimana sudah disebutkan pemerintah, swasta, dan
diatas, maka dalam penelitian ini penulis masyarakat dapat tercipta
akan fokus pada penerapan e- sedemikian rupa sehingga lebih
Government yang ditinjau dari beberapa efisien, efektif, dan produktif.
aspek yaitu dukungan pemerintah daerah Disamping itu E-Government adalah
sendiri (kebijakan/regulasi), sumber daya pemanfaatan teknologi informasi
manusia, sumber daya finansial, oleh pemerintah daerah, pusat dan
pembangunan infrastruktur dan pemerintah federal untuk
pemanfaatannya. Dengan demikian mendukung operasi pemerintah,
permasalahan dalam penelitian ini pelibatan masyarakat dan
penulis dapat rumuskan sebagai berikut : penyediaan pelayanan pemerintah.
1. Bagaimana Dukungan (Support) Interaksi ini meliputi pengajuan
Pemerintah Daerah (Regulasi) dalam permohonan, pembayaran dan
Penerapan e-Government di pelayanan informasi lainnya melalui
Kabupaten Sidoarjo ? world wide web. 3
2. Bagaimana Kemampuan (Capacity) Lebih lanjut, World Bank
Pemerintah Daerah Kabupaten mendefinisikan e-Government
Sidoarjo (SDM, Finansial dan sebagai pemanfaatan teknologi
Infrastruktur) dalam menerapkan e- informasi oleh institusi pemerintah
Government ? melalui Wide Area Network,
3. Bagaimana Manfat (Value) dari Internet, Mobile Computing yang
aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh memiliki kemampuan untuk
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo transformasi pelayanan yang lebih
baik dari pemerintah kepada
III. Kerangka Teori masyarakat, dunia bisnis dan
dengan instansi pemerintah lainnya,
3.1. Pengertian e-Government serta dapat mengurangi korupsi,
meningkatkan transparansi,
Salah satu definisi e- kenyamanan, pertumbuhan
Government dalam khazanah pendapatan serta pengurangan
internasional yang cukup banyak biaya. 4
dirujuk adalah yang berasal dari
2
publikasi Bank Dunia, yang 3 UNPAN, World bank Report.
mendefinisikan e-Government Shailendra C Jain Palvia and Sushil S Sharma, 2005, e-
sebagai berikut : Government and e-governance : Definition and Domain.
4
Worlbank, AOEMA Report
E-Government telah menjadi holistik;
salah satu isu utama pemerintah c. Pemanfaatan teknologi informasi
dalam mendorong pemberian secara optimal;
pelayanan publik yang transparan d. Peningkatan peran-serta dunia
dan akuntabel. Pembahasan e- usaha dan pengembangan
Government dalam konteks industri telekomunikasi dan
reformasi pemerintah sangat teknologi informasi;
dipengaruhi oleh New Public e. Pengembangan sumber daya
Management (NPM). Visi umum dari manusia di pemerintahan dan
NPM beranggapan bahwa peningkatan e-literacy
penggunaan teknologi informasi dan masyarakat;
komunikasi (ICT) akan f. Pelaksanaan pengembangan
meningkatkan efisiensi, efektifitas secara sistematis melalui
kebijakan dan nilai-nilai demokrasi tahapan yang realistis dan
(Carla M. Bonina and Antonio terukur.
Cordella)” 5
E-Government di Indonesia Pengembangan tekonologi
mulai dilirik sejak tahun 2001 yaitu informasi dan komunikasi sebagai
sejak munculnya Instruksi Presiden pintu masuk dalam e-Government
Nomor 6 Tahun 2001 tentang untuk meningkatkan interaksi antara
Telematika (Telekomunikasi, pemerintah dan warganya menurut
Media dan Informatika) yang (Green, 1982 dan Ho, 2002) dalam
menyatakan bahwa aparat Donald F. Norrs (2007)
pemerintah harus menggunakan mengungkapkan bahwa :
teknologi telematika untuk Increased government
mendukung good governance dan interaction and its citizens is a
mempercepat proses demokrasi. tool to increase democracy,
Namun dalam perjalanannya inisiatif becouse it is a way to improve
pemerintah pusat ini tidak mendapat service and confidence in
dukungan serta respon dari government. With an emphasis
segenap pemangku kepentingan on improving performance at
pemerintah sehingga pemanfaatan all levels of governance, e-
teknologi informasi yang belum Government is an exellemt
maksimal. mechanism that can be used
Di Indonesia, pengembangan to achieve this goal.6
e-Government sebagaimana dalam
Instruksi Presiden Nomor 3 tahun Dengan demikian e-
2003 mengenai Strategi Government dapat dijadikan
Pengembangan e-Government, sebagai salah satu alat untuk
terdapat beberapa strategi pokok meningkatkan interaksi pemerintah
pemerintah dapat diuraikan sebagai dan warganya dalam upaya
berikut : meningkatkan demokrasi, karena itu
a. Pengembangan sistem merupakan jalan untuk
pelayanan yang andal dan meningkatkan pelayanan dan
terpercaya serta terjangkau oleh kepercayaan pada pemerintah
masyarakat luas; dengan penekanan pada
b. Penataan sistem manajemen dan peningkatan kinerja pada semua
proses kerja pemerintah pusat tingkat pemerintahan. E-
dan pemerintah daerah secara
6
5 Donal F.Norr S, (2007) Current Issues and Trends in e-
Bonina and Cordella, 2010, The Internet and Public
Bureaucracies: towards balancing competing values, Government Reseacrh, University of Maryland, Baltmore
Oxford Internet Institute. County, USA.
Government tidak hanya mengubah institusi terutama yang
cara pelayanan publik tetapi juga berkaitan dengan masalah
hubungan mendasar antara warga biaya investasi dan operasional
dan pemerintah. Warga negara sehingga program manajemen
tidak perlu datang ke kantor perubahan e-Government ini
pemerintah untuk mengurus dapat berjalan dengan lancar
keperluanya, namun cukup melalui sesuai dengan yang diinginkan.
media internet hal ini untuk
mengurangi biaya yang dikeluarkan Berkaitan dengan pendapat
oleh warga. Sebagaimana diatas bahwa apabila birokrasi
disampaikan dalam e-Government untuk mampu mengenali kebutuhan
di Gedung Putih yang dikutif oleh masyarakat, menyusun agenda dan
(Teicher Hughes dan Dow 2002) prioritas pelayanan serta
dalam Marc Holzer (2004:25) mengembangkan program-program
bahwa : E-Government akan sesuai dengan kebutuhan dan
mengubah tidak hanya cara dimana aspirasi masyarakat. Termasuk
sebagian besar pelayanan publik didalamnya penataan organisasi di
disampaikan, tetapi juga hubungan sektor publik. Struktur organisasi
mendasar antara pemerintah dan yang panjang membuat proses
warga negara. plebicities.7 kerja bukan hanya lamban, tetapi
Secara pokok ada 3 (tiga) sering menjadi sumber distorsi
tantangan terbesar yang dihadapi informasi yang mengakibatkan
oleh pemerintah maupun masyarakat birokrasi gagal merespon masalah
dalam mengembangkan konsep e- publik secara tepat dan cepat.
Government di negaranya masing- Dwiyanto (2011 : 175) 9 .
masing (Indrajit 2004), 8 yaitu: Untuk mendorong
a. Tantangan yang berkaitan akuntabilitas dan transparansi
dengan cara menciptakan dan penyelenggara pemerintahan yang
menentukan kanal-kanal akses baik, penggunaan sistem informasi
digital (maupun elektronik) yang menemukan tempat yang selaras di
dapat secara efektif dalam pengorganisasian organ
dipergunakan oleh masyarakat pemerintah. Akuntabilitas dan
maupun pemerintah; transparansi ini merupakan syarat
b. Tantangan yang berkaitan organisasi sektor publik dapat
dengan keterlibatan lembaga- dipercaya oleh publik, dimana dapat
lembaga lain di luar pemerintah ditempuh dengan menggunakan
(pihak komersial swasta teknologi informasi dan komunikasi
maupun pihak-pihak non yang dipenuhi melalui penerapan
komersial lainnya) dalam Electronic Government atau e-
mengembangkan infrastruktur Government (e-gov).10
maupun superstruktur e-
Government yang dibutuhkan; 3.2. Kebijakan dan Strategi
dan Perkembangan e-Government di
c. Tantangan yang berkaitan Indonesia
dengan penyusunan strategi
a. Instruksi Presiden Republik
7
March Holzer, (2004), Frontiers of Public Administration
Proceedings of the Second Sino-U.S. International 9
Conference: Public Administration in the Changing Dwiyanto, 2011, Mengembalikan Kepercayaan Publik
World”Beijing, China Melalui Reformasi Birokrasi, PT. Gramedia Pustaka,
Indrajit, Richardus Eko. 2004. Electronic Government (E-10 Jakarta.
8
Agus Dwiyanto, 2008, Mewujudkan Good Governance
Gov) (Strategi Pembangunan dan Pengembangan
Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital). Melalui Pelayanan Publik, (yogyakarta : Gajah Mada
Andi, Yogyakarta University Press.
Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 yang membentuk konteks bagi
Peranan Teknologi perkembangan bisnis teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) informasi, terutama yang
dalam penyelenggaraan mempengaruhi kelancaran aliran
pemerintahan, maka Pemerintah informasi antara pemerintah
Republik Indonesia telah dengan masyarakat dan dunia
menyusun Rencana Induk usaha, antar badan usaha, antara
strategis penerapan TIK untuk badan usaha dengan masyarakat,
dunia pemerintahan melalui Inpres dan antar masyarakat. Kelima,
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Masyarakat dan Sumber Daya
Kebijakan dan Strategis Nasional Manusia, aspek ini berkaitan
Pengembangan e-Government. dengan difusi teknologi informasi
Instruksi Presiden ini merupakan didalam kegiatan masyarakat baik
pedoman bagi semua instansi perorangan maupun organisasi,
pemerintah baik pemerintah pusat serta sejauh mana teknologi
maupun pemerintah daerah informasi disosialisasikan kepada
dalam pelaksanaan e- masyarakat melalui proses
Government. Dengan demikian pendidikan.
diharapkan terdapat kesamaan Dalam implementasi e-
pemahaman, keterpaduan Government di Indonesia belum
langkah dari seluruh instansi menunjukan arah pembentukan e-
pemerintah dalam Government yang baik. Beberapa
mengaplikasikan dan kelemahan yang menonjol
mengembangkan e-Government. sebagaimana disampaikan dalam
Kesiapan dalam Intruksi Presiden tersebut adalah
memanfaatkan teknologi sebagai berikut : 12
informasi saat ini pada umumnya a) Pelayanan yang diberikan
ditinjau dari beberapa aspek melalui situs pemerintah
sebagai berikut : 11 Pertama, E- tersebut, belum ditunjang oleh
Leadership; aspek ini berkaitan sistem manajeman dan
dengan prioritas dan inisiatif proses kerja yang efektif
negara di dalam mengantisipasi karena kesiapan peraturan,
dan memanfaatkan kemajuan prosedur dan keterbatasan
teknologi informasi; Kedua, sumber daya manusia sangat
Infrastruktur Jaringan Informasi; membatasi penetrasi
aspek ini berkaitan dengan kondisi komputerisasi ke dalam
infrastruktur telekomunikasi serta sistem manajemen dan
akses, kualitas, lingkup, dan biaya proses kerja pemerintah;
jasa akses; Ketiga, Pengelolaan b) Belum mapannya strategi serta
Informasi; aspek ini berkaitan tidak memadainya anggaran
dengan kualitas dan keamanan yang dialokasikan untuk
pengelolaan informasi, mulai dari pengembangan e-
pembentukan, pengolahan, Government pada masing-
penyimpanan, sampai penyaluran masing instansi;
dan distribusinya; Keempat, c) Inisiatif-inisiatif tersebut
Lingkungan Bisnis; aspek ini merupakan upaya instansi
berkaitan dengan kondisi pasar, secara sendiri-sendiri; dengan
sistem perdagangan, dan regulasi demikian sejumlah faktor
seperti standardisasi,
11
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
12
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e- Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang panduan
Government strategi pengembangan e-Government.
keamanan informasi, pelayanan kepada masyarakat dan
otentikasi, dan berbagai menciptakan kondisi yang
aplikasi dasar yang memungkinkan setiap anggota
memungkinkan masyarakat mengembangkan
interoperabilitas antar situs kemampuan dan kreatifitasnya demi
secara andal, aman, dan mencapai tujuan bersama. Pelayanan
terpercaya untuk umum oleh Lembaga Administrasi
mengintegrasikan sistem Negara diartikan sebagai segala
manajemen dan proses kerja bentuk kegiatan pelayanan umum
pada instansi pemerintah ke yang dilaksanakan oleh instansi
dalam pelayanan publik yang pemerintah pusat, di daerah dan di
terpadu, kurang mendapatkan lingkungan Badan Usaha Milik Negara
perhatian; atau daerah dalam bentuk barang dan
d) Pendekatan yang dilakukan jasa baik dalam rangka upaya
secara sendiri-sendiri tersebut kebutuhan masyarakat maupun dalam
tidak cukup kuat untuk rangka pelaksanaan ketentuan
mengatasi kesenjangan peraturan perundang-undangan.
kemampuan masyarakat Pelayanan publik sebagaimana
untuk mengakses jaringan disebutkan diatas menuntut aparatur
internet, sehingga jangkauan negara untuk bekerja secara
dari layanan publik yang profesional guna mewujudkan
dikembangkan menjadi pelayanan publik yang profesional
terbatas pula. yaitu dengan adanya akuntabilitas,
responsibilitas. Untuk mewujudkan itu
b. Instruksi Presiden Republik perlu didukung oleh peningkatan
Indonesia Nomor 6 Tahun 2001 kualitas pelayanan publik
tentang Pengembangan dan sebagaimana diamanatkan dalam
Pendayagunaan Telematika di Keputusan MENPAN (Menteri
Indonesia Pendayagunaan Aparatur) Nomor
Untuk menggalakkan 63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang
pemanfaatan teknologi informasi pedoman umum penyelenggaraan
dan telematika Instruksi Presiden pelayanan publik sebagai
Republik Indonesia Nomor 6 penyempurnaan dari Keputusan
Tahun 2001 tentang Menteri Pendayagunaan Aparatur
Pengembangan dan Negara Nomor 81 Tahun 1995
Pendayagunaan Telematika di tentang pedoman tata laksana
Indonesia tersebut disampaikan pelayanan umum, bahwa pelayanan
kepada seluruh pejabat tinggi yang berkualitas hendaknya sesuai
negara, Gubernur dan dengan sendi-sendi pelayanan prima
Bupati/Walikota seluruh yaitu : kesederhanaan, keamanan,
Indonesia. dan keterbukaan.
Amanat Undang-Undang
3.3. Pelayanan Publik Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik pada
Pelayanan publik dapat bab satu pasal satu ayat satu
diartikan sebagai pemberian layanan ditegaskan bahwa :
keperluan orang atau masyarakat Pelayanan publik adalah
yang mempunyai kepentingan pada kegiatan atau rangkaian
organisasi itu sesuai dengan aturan kegiatan dalam rangka
pokok dan tata cara yang telah pemenuhan kebutuhan
ditetapkan. Pemerintahan pada pelayanan sesuai dengan
hakekatnya adalah pemberian peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan yang bertanggung jawab pada
penduduk atas barang, jasa penyelenggaraan layanan publik
dan/atau pelayanan masih terpaku pada paradigma lama
administratif yang disediakan dengan semangat pangreh praja yang
oleh penyelenggara pelayanan masih melekat; Kedua, peraturan atau
publik. ketentuan yang berlaku mengandung
Penyelenggara pelayanan banyak lubang (loophless) atau
publik itu sendiri adalah setiap kelemahan yang mendorong
institusi penyelenggara negara, terjadinya penyimpangan; Ketiga,
korporasi, lembaga independen pengguna jasa layanan publik juga
yang dibentuk berdasarkan sering memanfaatkan kelemahan
undang-undang untuk kegiatan peraturan dan ingin menempuh jalan
pelayanan publik, badan hukum pintas; Keempat, pengguna jasa
lain yang dibentuk semata- masih berada dalam posisi yang
mata untuk kegiatan pelayanan lemah.
publik.13 Penyelenggara negara
mempunyai peran yang sangat
Dalam prakteknya, pelayanan menentukan terhadap keberhasilan
publik yang diberikan oleh pemerintah tugas umum pemerintah, serta
masih belum optimal, sebagaimana membangun tugas-tugas pelayanan
disampaikan Ely Sufianti (2007)14 kepada masyarakat. Hal ini dapat
bahwa rendahnya kualitas pelayanan tercapai dengan mewujudkan tujuan
terjadi hampir pada semua aspek dan sasaran pembangunan aparatur
pelayanan publik, baik pada aspek negara yang berfungsi melayani
pelayanan jasa, pelayanan secara profesional, berdaya guna
administratif dan pelayanan barang. produktif, transparan, bebas dari
Untuk mengatasi masalah korupsi, kolusi dan nepotisme serta
permasalahan tersebut dan sejalan mampu mewujudkan good
dengan perkembangan teknologi governance.
informasi, salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan 3.4. Elemen-Elemen Sukses Penerapan
memanfaatkan jaringan elektronik. Hal e-Government
tersebut juga didasari oleh kenyataan
bahwa masyarakat sudah semakin Penerapan konsep-konsep
terbiasa dengan jaringan tersebut. digitalisasi pada sektor publik dapat
Jaringan berbasis teknologi internet dilakukan secara sungguh-sungguh
yang digunakan oleh pemerintah dan diperhatikan oleh sektor publik.
tersebut dikenal dengan nama e- Harvard JFK School of Government
Government. mengemukan ada tiga elemen sukses
Pelayanan publik yang penerapan e-Government yang harus
diselenggarakan oleh birokrasi masih dimiliki dan diperhatikan sungguh
jauh dari harapan publik, disebabkan sungguh, yaitu : Support, Capacity
oleh Yogi Suprayogi Sugandi dan Value.16
15
(2011:124) : Pertama, para birokrat
a. Elemen Support
13
UU Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik Adanya keinginan (intent)
14
Sufianti, Ely. 2007. Aplikasi e-Government dalam atau political will dari kalangan
meningkatkan kualitas pelayanan publik pada pemerintah pejabat publik dan politik untuk
Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Jurnal Ilmu
Administrasi Vol IV-No. 4 benar-benar menerapkan konsep
15
Yogi Suprayogi Sugandi, 2011, Administrasi Publik,
Konsep dan perkembangan di Indonesia, Graha Ilmu,
16
Yograkarta. Indrajit, Recardus, 2004, e-Government, Yogyakarta.
e-Government. Yang dimaksud merupakan 50% dari kunci
dengan dukungan disini adalah : keberhasilan penerapan konsep
a. Disepakatinya kerangka e- e-Government; dan
Government sebagai salah satu c. Ketersediaan sumber daya
kunci sukses negara dalam manusia yang memiliki
mencapai visi dan misi kompetensi dan keahlian yang
bangsanya, sehingga harus dibutuhkan agar penerapan e-
diberi prioritas tinggi Government dapat sesuai
sebagaimana kunci-kunci sukses dengan asas manfaat yang
lain diperlakukan; diharapkan.
b. Dialokasinya sejumlah sumber
daya (manusia, finansial, tenaga, b. Elemen Value (Manfaat)
waktu, informasi dan lain-lain)
disetiap tataran pemerintahan Elemen pertama dan kedua
untuk membangun konsep ini merupkan supply side (pemberi
dengan e-Government (seperti jasa dari pihak pemerintah,
adanya Undang Undang, dan sedangkan elemen ketiga (Value)
Peraturan Pemerintah yang merupakan aspek yang ditinjau
jelas, ditugaskannya lembaga- dari sisi tuntutan masyarakat
lembaga khusus misalnya kantor (demand side), berbagai inisiatif e-
e-envoy sebagai penanggung Government tidak akan ada
jawab utama, disusunnya aturan gunanya jika tidak ada pihak yang
main kerjasama dengan swasta, merasa diuntungkan dengan
dan lain sebagainya); dan adanya implementasi konsep
c. Disosialisasikannya konsep e- tersebut. Yang menentukan besar
Government secara merata, tidaknya manfaat yang diperoleh
kontinyu, konsisten, dan dengan adanya e-Government
menyeluruh kepada seluruh bukanlah kalangan pemerintah
kalangan birokrat secara khusus sendiri, melainkan masyarakat dan
dan masyarakat secara umum mereka yang berkepentingan
melalui berbagai cara kampanye (demand side). Untuk pemerintah
yang simpatik. harus benar-benar teliti dalam
memilih prioritas jenis aplikasi e-
b. Elemen Capacity Government apa saja yang harus
didahulukan pembangunannya
Element Capacity adalah agar benar-benar memberikan
adanya unsur kemampuan atau Value (manfaat) yang secara
keberdayaan dari pemerintah signifikan dirasakan oleh
setempat dalam mewujudkan masyarakatnya.
impian e-Government terkait Lebih lanjut Indrajit
menjadi kenyataan. Ada tiga hal mengungkapkan bahwa
yang harus dimiliki oleh pemerintah perpaduan antara ketiga elemen
sehubungan dengan elemen ini, terpenting di atas akan
yaitu : membentuk sebuah nexus atau
a. Ketersediaan sumber daya yang pusat syaraf jaringan e-
cukup untuk melaksanakan Government yang akan
berbagi inisiatif e-Government merupakan kunci sukses utama
terutama yang berkaitan dengan penjamin keberhasilan. Atau
sumber daya finansial; dengan kata lain, pengalaman
b. Ketersediaan infrastruktur memperlihatkan bahwa jika
teknologi informasi yang elemen yang menjadi fokus
memadai karena fasilitas ini sebuah pemerintah yang berusaha
menerapkan konsep e- regulasi yang jelas dan
Government berada di luar area lembaga-lembaga yang khusus
tersebut (ketiga elemen menangani e-Government.
pembentuk nexus) tersebut, maka e. Elemen Capacity yaitu
probabilitas kegagalan proyek ketersediaan sumberdaya
tersebut akan tinggi. finansial yang cukup,
ketersediaan infrastruktur
3.5. Definisi Konsep teknologi informasi yang
Berdasarkan beberapa teori memadai; dan ketersediaan
tersebut diatas, maka definisi sumber daya manusia yang
konsep yang relevan dengan memiliki kompetensi dan
penelitian ini adalah sebagai keahlian.
berikut : f. Elemen Value (manfaat) yaitu
a. Pelayanan Publik adalah tersedianya aplikasi-aplikasi e-
Pelayanan umum yang Government yang benar-benar
dilaksanakan oleh instansi memberikan manfaat signifikan
Pemerintah pusat, di daerah dirasakan oleh masyarakatnya.
dan dilingkungan Badan Usaha
Milik Negara atau daerah dalam IV. Metode Penelitian
bentuk barang dan jasa baik
dalam rangka upaya kebutuhan
masyarakat maupun dalam Dalam penelitian ini penulis
rangka pelaksanaan ketentuan menggunakan metodologi penelitian
peraturan perundang- kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif
undangan. merupakan cara pandang yang
b. E-Government adalah menekankan pada ciri-ciri, sifat dan
penggunaan teknologi mutu suatu obyek (subyek) yang
informasi pada lembaga bersangkutan.(Pasalong, 2012:34)17,
pemerintah atau lembaga yaitu penelitian yang dilakukan untuk
publik. Tujuannya adalah agar memperoleh gambaran tentang
hubungan-hubungan tata pelaksanaan e-Government di
pemerintahan (governance) Kabupaten Sidoarjo. Dan penelitian ini
antara pemerintah, swasta, dan difokuskan pada pelaksanaan e-
masyarakat dapat tercipta Government khususnya pada upaya
sedemikian rupa sehingga lebih pemerintah daerah dalam
efisien, efektif, transparan dan memanfaatkan teknologi informasi dan
produktif. komunikasi dalam pelayanan publik
c. E-Government merupakan yang meliputi :
kunci sukses utama penjamin a. Kebijakan Pemerintah Kabupaten
keberhasilan digitalisasi pada Sidoarjo dalam implementasi
sektor publik dengan kebijakan e-Government;
pendekatan elemen-elemen b. Kondisi sarana dan prasarana
sukses pengembangan e- pendukung e-Government terutama
Government adalah Support, dalam Integrasi Sistem Informasi ?
Capacity dan Value. c. Bagaimana kesiapan SDM aparatur
d. Elemen Support yaitu adanya pemerintah terhadap implementasi e-
dukungan berupa penyediaan Government khususnya SDM
kerangka e-Government yang aparatur di Kabupaten Sidoarjo ?
disepakati; alokasi sumber daya Metode dan teknik pengumpulan
manusia dan sumber daya
finansial; tersedianya 17
infrastruktur pendukung seperti Pasalong, Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi
Publik, Alfabeta, Bandung.
data yang dipergunakan dalam Pengelolaan Informasi, Masyarakat dan
penelitian adalah : Sumber Daya Manusia, aspek-aspek
a. Data primer yang diperoleh dari tersebut harus dikelola dengan baik agar
responden, dan Data sekunder yaitu implementasi e-Government dapat
data yang tercatat di lembaga menunjukkan ke arah pembentukan e-
tertentu. Government yang baik. Sehingga
b. Cara pengumpulan data melalui Pelayanan yang diberikan melalui situs-
observasi, wawancara, dokumentasi situs pemerintah didukung oleh sistem
dan pengamatan langsung dilokasi manajeman dan proses kerja yang efektif
atau obyek penelitian. karena kesiapan peraturan, prosedur
c. Sumber data yang berasal dari dan ketersediaan sumber daya manusia
lembaga pemerintah. yang memadai untuk dapat mendorong
Sedangkan untuk menganalisis pemanfaatan tekonologi informasi dan
data, penulis menggunakan pendekatan komunikasi dalam pelayanan publik.
analisis deskriptif. Analisis deskriptif Konsep-konsep digitalisasi pada
yaitu analisa data yang digunakan untuk sektor publik dapat dilakukan secara
mendiskripsikan atau mengambarkan sungguh-sungguh dan diperhatikan oleh
fakta-fakta yang ada di lapangan. Yang sektor publik. Harvard JFK School of
bertujuan untuk menunjukkan kondisi Government mengemukan ada tiga
atau posisi suatu obyek pada waktu elemen sukses penerapan e-
tertentu. (Pasalong, 2012:191) 18 Government yang harus dimiliki dan
diperhatikan sungguh sungguh, yaitu :
Support, Capacity dan Value. Perpaduan
V. Pembahasan antara ketiga elemen terpenting di atas
akan membentuk sebuah nexus atau
Pemanfaatan Teknologi Informasi pusat syaraf jaringan e-Government
dan Komunikasi (TIK) dalam yang akan merupakan kunci sukses
penyelenggaraan pemerintahan utama penjamin keberhasilan. Atau
sebagaimana dalam Instruksi Presiden dengan kata lain, pengalaman
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan memperlihatkan bahwa jika elemen yang
dan Strategis Nasional Pengembangan menjadi fokus sebuah pemerintah yang
e-Government. Instruksi Presiden ini berusaha menerapkan konsep e-
merupakan pedoman bagi semua Government berada di luar area ketiga
instansi pemerintah baik pemerintah elemen pembentuk nexus tersebut,
pusat maupun pemerintah daerah dalam maka probabilitas kegagalan proyek
pelaksanaan e-Government. Dengan tersebut akan tinggi.
demikian diharapkan terdapat kesamaan Untuk itu menganalisis
pemahaman, keterpaduan langkah dari implementasi e-Government dalam
seluruh instansi pemerintah dalam pelayanan publik di Kabupaten Sidoarjo
mengaplikasikan dan mengembangkan ini penulis menggunakan pendekatan
e-Government. Maka implementasi e- ketiga elemen sukses penerapan e-
Government dan pemanfaatan teknologi Government yaitu Elemen Support,
informasi saat ini pada umumnya dapat Elemen Capacity, dan Elemen Value
ditinjau dari beberapa aspek antara lain sebagaimana diuraian dibawah ini.
ketersediaan regulasi atau kebijakan
terkait pemanfaatan TIK, ketersediaan 5.1. Element Support
Infrastruktur Jaringan Informasi,
Ditinjau dari sisi Kebijakan atau
18
regulasi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
Pasalong, Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi telah menerbitkan Peraturan Bupati
Publik, Alfabeta, Bandung. Sidoarjo Nomor 56 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Pengembangan Sistem
Aplikasi di Kabupaten Sidoarjo. informasi yang dimiliki SDM hanya
Sedangkan dari sisi dukungan finansial pada level operator komputer (74%),
sejak tahun 2013 sampai dengan tahun sementara 26 % tersebar pada
2016 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kompetensi di bidang programmer,
telah mengalokasikan rata-rata setiap analis sistem/data, teknisi komputer/
tahun sebesar 3 (tiga) milyar rupiah. jaringan, administrator database dan
Sementara ditinjau dari ketersediaan multimedia atau sekitar 25% yang
sumber daya manusia Pemerintah memiliki kompetensi di bidang TIK.
Kabupaten Sidoarjo memiliki Jumlah Sementara dari aspek Infrastruktur
Pegawai sebanyak kurang lebih 14.000 bidang TIK cukup memadai baik
orang termasuk tenaga Pranata ditinjau dari segi hardware maupun
Komputer yang tersebar di 31 SKPD. software, namun saat ini masih belum
Sedangkan dari aspek dukungan terintegrasi dalam satu sistem informasi
terhadap ketersediaan infrastruktur Pemerintah Daerah.
teknologi informasi pemerintah
Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai 5.3. Element Value
berikut :
a. Tersedia server di Bagian Dengan terbitnya Peraturan
Telematika, Dispendukcapil, BKD, Bupati Sidoarjo Nomor 56 Tahun 2015,
BPPT, DPPKA. RSUD. SKPD berinisiatif membangun sistem
b. Tersedia Sistem Aplikasi Pelayanan aplikasi untuk merespon tuntutan
di Bagian Telematika, masyarakat terkait dengan percepatan
Dispendukcapil, BKD, BPPT, pelayanan dan transparansi pelayanan,
DPPKA. RSUD. Namun demikian sistem aplikasi yang
c. Tersedia Jaringan Komputer (Tower) dibangun secara sendiri-sendiri dan
di 18 Kecamatan tidak terintegrasi dalam sistem
informasi Kabupaten Sidoarjo.
5.2. Element Capacity Sementara alokasi anggaran setiap
tahun sudah maksimal, tetapi jika dilihat
Ditinjau dari sisi kebijakan, dari segi pemanfaatan untuk jangkauan
Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 56 pelayanan TIK secara keseluruhan
Tahun 2015 tentang Tata Cara belum optimal dengan dana yang
Pengembangan Sistem Aplikasi di tersedia. Belum lagi Keterbatasan SDM
Kabupaten Sidoarjo belum mampu menjadi kendala tersendiri dalam
mengintegrasikan semua sistem mengembangkan sistem informasi dan
aplikasi yang dibangun oleh masing- Teknologi di Kabupaten Sidoarjo.
masing SKPD karena belum ada Karena pemahaman e-Government
regulasi yang lebih kuat/khusus, disisi masih sangat terbatas oleh SDM
lain SKPD belum berani share data aparatur di Pemerintah Kabupaten
karena adanya regulasi induk dari Sidoarjo.
Pemerintah Pusat. Dari aspek finansial Sedangkan pemanfaatan
Alokasi dana belum mampu terhadap infrastruktur Teknologi
memberikan dampak dalam informasi tersedia saat ini belum
pengembangan TIK yang handal, optimal karena infrastruktur TIK
dikarenakan belum tersedia tersebut masih dikelola oleh SKPD
perencanaan kebutuhan infrastruktur Masing-masing termasuk pengolahan
dan sistem aplikasi di Kabupaten datanya, sehingga perilaku membagi
Sidoarjo. Sedangkan dari aspek data masih rendah, karena belum ada
Sumber Daya Manusia menjadi regulasi yang mengatur sistem
kendala tersediri karena Keterbatasan informasi pemerintah daerah secara
Sumber Daya Manusia aparatur yang terintegrasi, sehingga infrastruktur yang
memiliki kompetensi di bidang teknologi ada belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh Pemerintah Kabupaten pertama (persiapan), dan hanya
Sidoarjo. sebagian kecil yang telah mencapai
tingkat dua (pematangan), sedangkan
tingkat tiga (pemantapan) dan tingkat
VI. Kesimpulan empat (pemanfaatan) sebagaimana
diamanatkan dalam Instruksi Presiden
6.1. Kesimpulan Nomor 3 Tahun 2003 tentang Strategi
Pengembangan e-Government di
Penerapan e-Government dengan Indonesia belum tercapai.
tujuan bahwa hubungan pemerintah baik Dari hasil pembahasan dan data
dengan masyarakatnya maupun dengan yang diperoleh dengan pendekatan pada
pelaku bisnis dapat berlangsung secara elemen sukses penerapan e-
efisien, efektif dan ekonomis. Hal ini Government yang menjadikan pijakan
diperlukan mengingat dinamisnya gerak penulis dalam melakukan penelitian ini
masyarakat pada saat ini, sehingga menunjukkan bahwa inisiatif tersebut di
pemerintah harus dapat menyesuaikan atas belum menunjukan arah
fungsinya dalam negara, agar pembentukan e-Government yang baik.
masyarakat dapat menikmati haknya dan Berdasarkan hasil pembahasan dengan
menjalankan kewajibannya dengan pendekatan Elemen Support, Elemen
nyaman dan aman, yang kesemuanya itu Capacity, dan Elemen Value, beberapa
dapat dicapai dengan pembenahan aspek yang menonjol adalah sebagai
sistem dari pemerintahan itu sendiri, dan berikut :
e-Government adalah salah satu a. Dari sisi elemen Support, pelayanan
caranya. yang diberikan melalui situs
Pengembangan e-Government pemerintah dan sistem aplikasi dan
merupakan upaya untuk infrastruktur teknologi informasi yang
mengembangkan penyelenggaraan tersedia, belum ditunjang oleh sistem
kepemerintahan yang berbasis manajeman dan proses kerja yang
(menggunakan) elektronik dalam rangka efektif karena kesiapan peraturan,
meningkatkan kualitas layanan publik prosedur dan keterbatasan sumber
secara efektif dan efisien. Melalui daya manusia sangat membatasi
pengembangan e-Government dilakukan penetrasi komputerisasi ke dalam
penataan sistem manajemen dan proses sistem manajemen dan proses kerja
kerja di lingkungan pemerintah dengan pemerintah;
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi b. Dari sisi elemen Capacity, belum
informasi. Pemanfaatan teknologi mapannya strategi serta tidak
informasi yang meliputi aktivitas memadainya anggaran yang
pengolahan data, pengelolaan informasi, dialokasikan untuk pengembangan
sistem manajemen dan proses kerja e- Government serta terbatasnya
secara elektronis; serta pemanfaatan sumber daya manusia yang memiliki
kemajuan teknologi informasi agar kompetensi di bidang tekonologi
pelayanan publik dapat diakses secara informasi pada masing-masing
mudah dan murah oleh masyarakat di instansi Pemeritah di Kabupaten
seluruh wilayah negara. Sidoarjo menjadi kendala tersendiri
Pada saat ini telah banyak instansi dalam penerapan e-Government di
pemerintah di Kabupaten Sidoarjo telah Kabupaten Sidoarjo;
berinisiatif mengembangkan pelayanan c. Dari sisi elemen Value (manfaat),
publik melalui jaringan komunikasi dan penyediaan sistem aplikasi dan
informasi. Kesimpulan yang diperoleh penyediaan infrastruktur jaringan
dari hasil pengamatan yang dilakukan komputer telah memberikan dampak
oleh peneliti, sebagian besar situs yang positif dalam pelayanan publik,
pemerintah daerah berada pada tingkat namun demikian penyediaan sistem
aplikasi tersebut merupakan upaya c. Keterbatasan sumber daya
instansi secara sendiri-sendiri, maka manusia yang memiliki kompetensi
sejumlah faktor seperti standardisasi, di bidang tekonologi informasi
keamanan informasi, otentikasi, dan pada masing-masing instansi
berbagai aplikasi dasar yang pemeritah di Kabupaten Sidoarjo,
memungkinkan untuk berinteraksi untuk jangka pendek dapat
antar situs secara andal, aman, dan dilakukan dengan cara
terpercaya untuk mengintegrasikan memanfaatkan Unit Traning Center
sistem manajemen dan proses kerja (UTC) Badan Kepegawaian
pada instansi pemerintah ke dalam Daerah untuk meningkatkan
pelayanan publik yang terpadu kompetensi pegawai ASN
kurang mendapatkan perhatian. (Aparatur Sipil Negara) sedangkan
d. Pendekatan yang dilakukan secara jangka panjang dapat melakukan
sendiri-sendiri tersebut tidak cukup recruitment dengan membuka
kuat untuk mengatasi kesenjangan formasi bagi fresh graduate bidang
kemampuan masyarakat untuk teknologi informasi baik S1
mengakses jaringan internet, maupun diploma.
sehingga jangkauan dari layanan d. Untuk meningkatkan pemahaman
publik yang dikembangkan menjadi dan menyamakan persepsi tentang
terbatas pula. penerapan e-Government di
Kabupaten Sidoarjo perlu
6.2. Saran dan Rekomendasi Kebijakan dilakukan workshop atau
Dari hasil penelitian dan sosialisasi tentang e-Government
pembahasan serta berdasarkan bagi pegawai ASN (semua level) di
kesimpulan tersebut diatas, maka lingkungan Pemerintah Kabupaten
penulis mempertimbangkan untuk Sidoarjo maupun stakeholder
memberikan saran dan rekomendasi terkait (Pemerintah, Dunia Usaha
kebijakan dalam rangka penerapan dan Masyarakat)
e-Government di Kabupaten Sidoarjo
sebagai berikut :
a. Perlu adanya dukungan berupa DAFTAR PUSTAKA
kesiapan peraturan yang mengatur
tentang tata cara, prosedur dan
Abdul Wahab, Solichin. 1997. Analisis
standar sistem aplikasi serta
Kebijaksanaan : Dari Formulasi
sistem informasi manajemen
ke Implementasi Kebijaksanaan
teknologi informasi
Negara. Jakarta : Penerbit PT
terpadu/terintegrasi yang
Bumi Aksara.
diterjemahkan dalam master plan
Pengembangan Teknologi Bonina and Cordella, 2010, The Internet
Informasi Kabupaten Sidoarjo; and Public Bureaucracies:
b. Untuk membangun infrastruktur towards balancing competing
handal dan memadai baik ditinjau values, Oxford Internet
dari aspek hardware maupun Institute.
software teknologi informasi dan Dwiyanto, 2011, Mengembalikan
komunikasi di Kabupaten Sidoarjo Kepercayaan Publik Melalui
secara kapasitas dan bertahap Reformasi Birokrasi, PT.
perlu didukung dengan Gramedia Pustaka, Jakarta.
pengalokasian anggaran dengan
menyediakan rencana anggaran Donald F. Norr s, (2007), Cur rent
biaya dalam sistem perencanaan Issues and Trends in E-
pengembangan sistem informasi Gover nment Research,
dan teknologi; University of Maryland,
Baltimore County, USA Wibawa, Samodra. 1994. Kebijakan
Publik, Intermedia Jakarta.
Indrajit, Richardus Eko. 2004. Electronic
Government (E-Gov) (Strategi
Pembangunan dan
Pengembangan Sistem
Pelayanan Publik Berbasis Dokumen-dokumen
Teknologi Digital). Andi,
Yogyakarta
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001
March Holzer, (2004), Frontiers of Public Tentang Telematika
Administration Proceedings of
the Second Sino-U.S. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003
International Conference: tentang panduan strategi
Public Administration in the pengembangan e-Government.
Changing World”Beijing, China Surat Keputusan MENPAN Nomor 63
Pasalong, Harbani. 2012. Metode tahun 2003 tentang Pedoman
Penelitian Administrasi Publik, Pelayanan Publik.
Alfabeta, Bandung. UU Republik Indonesia Nomor 25 tahun
Ritzer, George, (2012) Teori Sosiologi, 2009 tentang Pelayanan Publik
edisi Kedelapan, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Rianse, Usman. 2009. Metodologi
Penelitian Sosial dan ekonomi,
Cv. Alfabeta, Bandung.
Sufianti, Ely. “Aplikasi E-Government
DalamMeningkatkan kualiutas
Pelayanan Publik Pada
Pemerintah Daerah
Kota/Kabupaten Di Indonesia”.
Jurnal Ilmu Administrasi Vol IV-
No. 4 Desember2007
Shailendra C. Jain Palvia and Sushil S.
Sharma (2005) E-Government
and E-Governance:
Definitions/Domain.
Sugandi, Yogi Suprayogi . 2011,
Administrasi Publik, Konsep
dan perkembangan di
Indonesia, Graha Ilmu,
Yograkarta.
UNPAN, World bank Report.
Warwick, D. P. 1982. Bitter pills:
Population policies and their
implementation in eight
developing countries.
Cambridge: Cambridge
University Press.

Anda mungkin juga menyukai