Anda di halaman 1dari 18

Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,

Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

STATE OF THE ART DARI DIGITAL GOVERNANCE


DALAM HUBUNGANNYA DENGAN GOOD GOVERNANCE
MELALUI ANALISIS VOSVIEWER DAN SYSTEMATIC MAPPING
STUDIES (SMS)
Agus Taryana1, Imam Suwandi2, Yayan Nuryanto3, Teguh Sandjaya4, Rizki Ananda
Ramadhan5
1,3
Departemen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
2,4,5
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
e-mail: agus.taryana@unpad.ac.id.

Submitted: 30-12-2022; Accepted: 15-01-2023: Published : 16-01-2023

ABSTRACT

Artikel ini bertujuan untuk memetakan Digital Governance yang berkaitan Good Governance dengan
menelusuri hasil studi yang pernah ada berdasarkan pemetaan bibliometrik dan pemetaan sistematis
terutama pada fokus penelitian, subjek penelitian dan jenis penelitian. Penelitian ini menggunakan metode
VOSViewer dan systematic mapping studies (SMS). Strategi pemetaan dilakukan dengan menelusuri 3
database jurnal elektronik yaitu pada Scopus, Emerald dan Sage journals Publication. Terdapat 360 artikel
yang dipetakan VOSViewer dan sebanyak 598 artikel dipetakan dan setelah dilakukan screening berhasil
didapatkan 31 artikel. Temuan pada pemetaan VOSVIewer dan SMS ini akan dapat membantu peneliti-
peneliti lain untuk merencanakan penelitian lebih lanjut, karena penelitian ini berpotensi untuk menemukan
kesenjangan penelitian (research gap). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa masih ada beberapa
kajian penelitian yang dapat berpotensi menjadi novelty dan memberikan kontribusi baru bagi penelitian
Digital Governance dan Good Governance. Dari hasil pemetaan ditemukan bahwa ada penelitian yang
menghubungkan secara langsung antara Digital Governance dan Good Governance masih belum banyak.
Begitupun juga dengan jenis dan metode penelitian yang digunakan. Metode mix method dan case study
masih sedikit dipakai. Selain itu ada celah pada jenis penelitian evaluation research dengan metode
penelitian kualitatif masih belum ada peneliti yang melakukan. Hal ini merupakan research gap dan
berpeluang menjadi novelty dalam sebuah penelitian.

Kata Kunci : Digital Governance, Good Governance, Systematic Mapping Studies, VOSViewer

ABSTRACT

The purpose of this article is to mapping the concept Digital Governance related to Good Governance by
tracing the results of existing studies based on bibliometric mapping and systematic mapping, especially
on research focus, research subjects and types of research. This study uses the VOSViewer method and
systematic mapping studies (SMS). The mapping strategy was carried out by tracing 3 databases of
electronic journals namely Scopus, Emerald and Sage journals Publications. There were 360 articles
mapped by VOSViewer and as many as 598 articles were mapped and after screening, 31 articles were
obtained. The findings on the VOSVIewer and SMS mapping able to he researchers to plan further research,
because this research has the potential to find a research gap. The results of this study found that there are
still several research studies that have the potential to become novelties and make new contributions to
Digital Governance and Good Governance research. From the results of the mapping rsearcher’s founds
that there were not much research directly linking Digital Governance and Good Governance. Likewise
with the type and method of research used. Mix method and case study methods are still rarely used. In

141
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

addition, there is a gap in the type of do evaluation research with qualitative research methods, but there
are still no researchers who have conducted it. This is a research gap and has the opportunity to become
novelty in a study.

Key Words: Digital Govrnance, Good Governance, Systemic Mapping Studies,VOSViewer

PENDAHULUAN yang biasadilakukan. Pemerintah juga dapat dengan


Seiring berjalannya waktu, teknologi tanggap melayani atau berkomunikasi dengan
informasi berkembang dengan pesat, kemajuan masyarakat secara elektronik sehingga informasi
teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku atau yang disampaikan akan lebih cepat diterima.
pembuat kebijakan di sector publik untuk Instruksi Presiden Republik Indonesia
menyelenggarakan birokrasi pemerintahan dengan Nomor 6 Tahun 2001 tentang Telematika
bantuan teknologi yang sudah semakin canggih (Telekomunikasi, Media dan Informatika)
serta dapat diakses kapan saja dan dimana saja. merupakan langkah awal pemerintah Indonesia
Perkembangan teknologi dapat membantu menuju perbaikan ke arah Good Governance yang
pemerintah melakukan pelayanan secara cepat, menyatakan bahwa aparat pemerintah harus
tepat dan akurat. Dalam pemerintahan pelayanan menggunakan teknologi telematika untuk
secara elektronik yang merupakan ide gagasan yang mendukung Good Governance. Kemudian
berbeda dengan memanfaatkan teknologi dan didukung dengan dikeluarkanya Instruksi Presiden
informasi yang dapat disebut E-Government Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
(Gauld, 2006). Pentingnya E-Government didasari Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
atas upaya sebuah negara dalam melayani Electronic Government. Hal ini merupakan langkah
masyarakat agar terciptanya pemerintahan yang serius Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan
transparan, dengan terciptanya pemerintahan yang teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
transparan ini diharapkan dapat terjadi proses pemerintahan untuk menciptakan pelayanan
demokratisasi dan transparansi dalam hal birokrasi yang efektif dan efisien. (Bimasakti,
administrasi (Ismail et al., 2020). Hal ini dapat 2017). Untuk menguatkan dalam rangka Good
bermanfaat untuk meminimalisir konflik serta Governance dalam Pelayanan Publik di berbagai
penyelewengan terhadap kebijakan pemerintah Sektor Pemerintah mengeluarkan Peraturan
karena dengan adanya E-Government siapa saja Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
termasuk masyarakat dapat ikut turut serta Pemerintahan Berbasis Elektronik yang merupakan
mengawasi dan memantau bagimana proses instruksi tepat mengenai penyelenggaraan
administratif pemerintahan berjalan (Ismail et al., pemerintahan yang memanfaatkan teknologi
2020). Pada konteks pembangunan nasional, informasi dan komunikasi untuk memberikan
penerapan E-Government dapat membuka peluang layanan kepada Pengguna. Dalam perspektif yang
pemerintah untuk melakukan pendekatan dengan baru, e-government atau digital governmet
masyarakat melalui re-inventing guna membangun merupakan bagian-bagian dari konsep Digital
aliansiyang lebih erat dengan masyarakat. Beberapa Governance dimana struktur dari praktik sector
manfaat yang didapatkan dari penggunaan E- public atau kebijakan pemerintahan dilakukan
Government bagi masyarakat maupun pemerintah dengan menggunakan teknologi informasi dan
dalam bidang pelayanan yaitu terbukanya jaringan komunikasi sehingga memungkinkan adanya
informasi yang luas serta merata dan pelayanan interaksi ke setiap stakeholder dan unsur dari
fleksibel yang bisa di akses kapan saja dan dimana pemerintahan itu sendiri (Erkut, 2020). Penerapan
saja. Masyarakat tidak perlu datang dan mengantri E-Government tidak terlepas dari pemanfaatan
di loket atau dinas terkait jika ingin melakukan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK),
pelayanan, tentu saja hal ini dapat menghemat dengan demikian penerapan Digital Governance
waktu dan biaya yang akan dikeluarkan oleh mungkin dapat berpotensi untuk menguatkan Good
masyarakat dibanding dengan pelayanan manual Governance (McBride, 2019). Untuk menciptakan
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

strategi-strategi yang terbaru tentu harus search string menggunakan operator boolean dari 3
bertransformasi dalam birokrasi melalui setiap kota database jurnal diantaranya Scopus, Emerald
karena kota memiliki keunggulan mulai dari Insight, dan Sage journals Publication. Berdasarkan
kuantitas penduduk, infastruktur, tatanan analisis proses ekstraksi data tersebut, penelitian ini
masyarakat, dan teknologi (Rohayatin, 2017). Oleh membahas tren dan pendekatan utama dan
karena itu, dalam memanfaatkan teknologi akan menyajikan kendala yang teridentifikasi. Bagi para
menjadi jawaban dalam melakukan pelayanan peneliti, SMS dapat memberikan sebuah gambaran
publik untuk memperoleh informasi, sehingga secara umum melalui pengujian berbasis data
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi melalui pendekatan secara empiris dimana
memiliki peran yang sangat penting. (Bewa Dangu pendekatan tersebut teridentifikasi secara sistematis
Wole & Anisa Purwaningsih, 2021). (Gurbuz & Tekinerdogan, 2018). SMS dapat
Dari pembahasan diatas peneliti tertarik memberikan gambaran menyeluruh mengenai suatu
untuk ini untuk memetakan penelitian-penelitian subjek. objek, metode dan variasi-variasi lain dari
mengenai governance, khususnya Digital sebuah penelitian, peneliti dari akademisi dan
Governance dengan memasukan objek penelitan praktisi dapat menggunakan metode ini dapat
dengan kata kunci “Good Governance” untuk digunakan sebagai awal apabila akan melakukan
melihat keterkaitan secara sistematis antara kedua sebuah penelitian lanjutan (Fauzi et al., 2019).
subjek penelitian tersebut, selain itu pula peneliti
ingin memetakan subjek apa saja yang banyak TINJAUAN PUSTAKA
diteliti dan subjek mana saja yang bisa mengisi Konsep Pemerintah dan Pemerintahan
kekosongan dan kebaruan pada penelitian Digital
Governance dengan menggunakan metode 2.1 E-Government
pemetaan bibliometric VOSViewer dan metode Istilah E-Government lahir pada tahun
systematic mapping studies (SMS). Metode analisis 1990-an, sama seperti istilah e-Commerce, istilah e-
VOSviewer digunakan dengan tujuan membuat Government lahir dari dari maraknya penggunaan
jaringan bibliometrik berdasarkan data yang internet, hal tersebut tidak terbatas pada
diunduh dari database bibliografi Scopus. penggunaan Internet atau sistem yang dapat diakses
Informasi-informasi dalam yang ditampilkan publik yang dapat digunakan langsung oleh oleh
VOSViewer dapat menjadi dasar untuk warga negara sipil, E-Government dimulai sebagai
menganalisa dari ilmu pengetahuan yang dipelajari bidang praktisi, pada dasarnya mempertemukan
dalam penelitian ini (Perianes-Rodriguez et al., para praktisi yang berjuang untuk memenuhi
2016). Peneliti menggunakan database scopus tantangan baru dari media Internet dengan
untuk selanjutnya di petakan dalam VOSViewer. menerapkan sistem baru secara kreatif (Grönlund &
Dengan search string “Digital Governance” Horan, 2005). E-government dapat didefinisikan
didapatkan 360 artikel yang selanjutnya dipetakan sebagai teknologi informasi dan komunikasi
menjadi kedalam tiga pemetaan yaitu network khususnya, penggunaan teknologi internet serta
visualization, overlay visualization dan density aktivitas layanan publik berbasis web dimana
visualization. Untuk memperkuat pemetaan koordinasi dan pengawasan eksplisit oleh
mengenai Digital Governance, selanjutnya studi pemerintah dalam sektor publik dan pengembangan
tentang Digital Governance dipetakan kembali kebijakan (Gauld, 2006).
menggunakan metode systematic mapping studies E-Government memberikan layanan
(SMS). Metode SMS ini dilakukan sebagai sebuah pemerintah kepada masyarakat secara efektif dan
proses pemilihan studi multi-fase (Gurbuz & efisien sehingga meningkatkan transparansi dan
Tekinerdogan, 2018) dengan memakai literatur akuntabilitas, mengurangi korupsi dan
yang telah di publikasikan di jurnal-jurnal yang meningkatkan pendapatan dan/atau mengurangi
terakreditasi. Metode tersebut dapat dilakukan biaya (Ismail et al., 2020). Hubungan yang jelas
dengan cara membedakan atau menghubungkan dapat ditemukan antara e-government untuk
pustaka Digital Governance, membuat generalisasi, meningkatkan pelayanan publik dan mengurangi
serta membuat arahan baru untuk penelitian korupsi. Beberapa penelitian lain menunjukkan
selanjutnya (Purnomo et al., 2020). Peneliti bahwa e-government telah terbukti mengurangi
menyeleksi 598 artikel dengan menggunakan korupsi dan meningkatkan pelayanan publik

143
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

(Afriana et al., 2020). Erkut (2020) menuturkan


bahwa dalam sudut-sudut pandang yang baru, E-
Government atau Digital Government merupakan 2.3 Good Governance
bagian-bagian dari konsep Digital Governance Governance, menurut masyarakat awam
dimana struktur dari praktik sector public atau seringkali diterjemahkan menjadi tata
kebijakan pemerintahan dilakukan dengan pemerintahan. Dari etimologinya, governance
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi berarti memerintah-menguasi-mengelola
sehingga memungkinkan adanya interaksi ke setiap (Botchway, 2001). governance merupakan
stakeholder dan menerapkan, transparansi, serangkaian proses interaksi sosial politik antara
pelayanan prima, efisiensi, dan efektifitas pemerintahan dengan masyarakat dalam berbagai
bidang yang berkaitan dengan kepentingan
2.2 Digital Governance masyarakat dan intervensi pemerintah atas
Implementasi Digital Government bukan kepentingan-kepentingan tersebut. Governance bisa
hanya tentang tata Kelola pemerintahan yang disebut juga rangkaian dari berbagai proses
terkomputerisasi. Berbeda dengan komputerisasi interaksi sosial dan politik yang saling berhubungan
sederhana di masa lalu, implementasi Digital antara pengambil kebijakan dan msyarakat yang
Government adalah proses yang kompleks yang berkaitan dengan kepentingan umum (Solihah et al.,
mendorong transformasi pemerintahan secara 2017). Lebih lanjut Solihah et. Al. (2017)
keseluruhan. untuk berhasil menerapkan tata kelola menegaskan bahwa arti kata good didalam Good
digital dari perspektif yang sangat politis (Chung et Governance meliputi nilai-nilai yang dapat
al., 2022). Algazo et al. (2021) mendefinisikan meningkatkan keinginan dan kemampuan rakyat
Digital Governance sebagai suatu kerangka kerja untuk mencapai tujuan kemandirian dan
yang digunakan untuk merangkai tanggung jawab, berkeadilan dengan berdasarkan pada aspek
peran, dan otoritas pengambilan keputusan fungsional penyelenggaraan pemerintahan yang
organisasi dengan media digital, termasuk efektif dan efisien, dan menciptakan sebuah
didalamnya pengelolan website ataupun internet. rangkaian interaksi sosial dan politik yang berkaitan
Ada sebuah keterkaitan antara digital dengan kepentingan public serta intervensi terhadap
Government dan Digital Governance. Digital kepentingan tersebut dari pemerintah.
Governance atau E-Governance, pada sudut UNDP mendefinisikan good governance
pandang yang lain, berfokus pada keterlibatan sebagai proses yang meningkatkan interaksi
publik dan pada posisinya masing-masing (Gao & konstruktif diantara domain-domainnya dengan
Lee, 2017). Digital Governance mempunya ciri tujuan untuk menciptakan dan memelihara
pada pemanfaatan teknologi informasi dalam kebebasan, keamanan dan kesempatan aktivitas
operasi kebijakan pada sector publik untuk swasta yang produktif (Rahim, 2019). World Bank
meningkatkan layanan kepada masyarakat dan mendefinisikan Good Governance menjadi dua
pengguna layanan lainnya, individu dan organisasi bagian. Pertama, Good Governance merujuk pada
(Twizeyimana & Andersson, 2019). Digital sistem politik suatu organisasi, lembaga atau
Governcance atau E-Government merupakan pemerintah untuk membentuk mekanisme
proses interaksi antara pemerintah, masyarakat dan pelaksanaan kekuasaan yang kuat. kekuatan politik
kembal kepada pemerintan maupun stakeholder menggambarkan pendekatan sistematis reformasi
lainnya dengan menerapkan sarana elektronik untuk untuk pembangunan berkelanjutan, menempatkan
mempermudah dan meningkatkan tata Kelola di posisi reformasi nasional untuk integritas nasional
bidang politik, bidang pemerintahan maupun bisnis dalam pembangunan sosial, ekonomi. Kedua, Good
(Choi & Chandler, 2020). Secara singkat (Kettl, Governance harus dapar menghasilkan sumber
2015) menggambarkan “Governance” sebagai daya sosial dan ekonomi untuk pembangunan
sebuah cara bagaimana pengambil kebijakan public manusia. Dengan mekanisme yang dirancang untuk
atau pemerintah dapat menghubungkan politik, menciptakan suasana progresif sosial bagi
sosial, dan administrasi secara lebih luas pembangunan ekonomi untuk mensejahterakan
masyarakat (Rahim, 2019). Dalam penelitiannya
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

mengenai konsep Good Governance dengan suatu cara dalam mendapatkan gambaran secara
literature review Rahim (2019) menyimpulkan umum ruang lingkup atau bagaimana keadaan dari
bahwa Good Governance merupakan sumber suatu penelitian tertentu dengan cara menggali
dinamis yang memberikan manfaat bagi sebuah informasi secara terperinci (Kitchenham et al.,
organisasi pemerintahan yang didalam system 2010). Pemetaan sistematik terutama pada SMS
politik apapun semua tingkat akuntabilitas, harus dilakukan seakurat mungkin dalam proses
transparansi, efektivitas dan efisiensi, praktik bebas penelusuran dan dari sisi analisanya sehingga dapat
korupsi dan mekanisme pembetukan “rule of law” mencirikan proses pemilihan database, untuk
dapat meningkat serta menghubungkan pemerintah membuat search string dan dapat ditentukan
dengan masyarakat secara lebih dekat untuk kategori eksklusi dan inklusinya (Suwandi et al.,
mencapai tujuan yang sama. 2021).
METODE PENELITIAN
Penelitian memakai metode penelitian 3.1 Pertanyaan Penelitian
secara kualitatif dengan dua tahap, diantaranya Tujuan utama studi pemetaan sistematis
Metode dalam penelitian menggunakan 2 tahap adalah untuk memberikan gambaran umum tentang
pemetaan sistematis diantaranya menggunakan suatu wilayah penelitian dan mengidentifikasi
aplikasi VOSViewer. Metode analisis VOSViewer jumlah dan jenis penelitian serta hasil yang tersedia
merupakan pendekatan bibilometrik untuk di dalamnya. Seringkali seseorang ingin memetakan
memvisualisasikan, dan mengeskplor peta frekuensi publikasi dari waktu ke waktu untuk
pengetahuan secara bibliometric (He et al., 2017). melihat tren. Tujuan kedua adalah untuk
Selanjutnya akan di petakan kembali menggunakan mengidentifikasi forum tempat penelitian di
metode SMS (Sistematic Mapping Studies). Metode wilayah tersebut telah dipublikasikan. Atas dasar
systematic mapping study (SMS) digunakan untuk penelusuran dari beberapa penelitian-penelitian
meringkas dan mengindentifikasikan bukti sebuah mengenai SMS dan VOSViewer diantaranya
topik atau subjek penelitian, selain itu SMS dapat penelitian (Fauzi et al., 2019; Purnomo, 2021;
mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian saat Purnomo et al., 2020; Suwandi et al., 2019) peneliti
ini dan memberikan rekomendasi penelitian di masa menyimpulkan beberapa pertanyaan penelitian ini,
depan, serta dapat memberikan justifikasi dan diantaranya sebagai berikut:
memperkuat kebaruan dari suatu (Kitchenham et
al., 2010). Selain itu SMS dapat diuganakan sebagai 1. Bagaimana pemetaan biblbiometrik dari
proses identifikasi, evaluasi dan pentafsiran semua Digital Governance dalam konteks
sumber-sumber literatur secara relevan, untuk hubungannya dengan Good Governance
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang secara bibliometric dengan menggunakan
ditentukan (Petersen et al., 2015). Studi pemetaan analisis VOSViewer?
sistematis (juga disebut scooping study) adalah 2. Bagaimana pemetaan secara sistematis
praktik yang didasarkan pada penelitian berbasis menggunakan Systematic Mapping Studier
bukti (Gurbuz & Tekinerdogan, 2018). Tujuan dari yang Digital Governance yang berkaitan
pemetaan secara sistematik dengan menggunakan dengan Good Governance?
VOSViewer dan SMS bukan untuk menganalisis
artikel-artikel yang diseleksi secara terperinci tetapi 3.2 Penelusuran Literatur menggunakan
lebih, menggambarkan pemetaan secara kasar dari VOSVIewer
penelitian yang relevan ke dalam klasifikasi yang VOSviewer adalah program yang
berbeda untuk menjawab pertanyaan penelitian dikembangkan untuk membangun dan melihat peta
(Suwandi et al., 2021). bibliometrik (van Eck & Waltman, 2010). Program
Pemetaan sistematik dapat juga digunakan ini tersedia secara gratis dan bisa diunduh secara
untuk memetakan jenis-jenis penelitian terdahulu gratis (www.vosviewer.com). VOSviewer dapat
sehingga dapat membetikan penjelasan penelitian digunakan untuk membuat peta penulis atau jurnal
pada level yang lebih baik serta memetakan berdasarkan data co-citation atau untuk
penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian membangun peta kata kunci berdasarkan data co-
secara rinci (Petersen et al., 2015). Dengan kata occurence. Program ini memberikan visualisasi
lain, pemetaan sistematik dapat dianggap sebagai yang memungkinkan peta bibliometrik diteliti

145
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

secara terperinci. VOSviewer dapat menampilkan Artinya, istilah-istilah konteks studi digabungkan
peta dengan berbagai cara, masing-masing dengan operator AND, OR, dan NOT. Dengan
menekankan aspek peta yang berbeda (van Eck & menggunakan operator boolean dapat memberikan
Waltman, 2010). Hal ini memiliki fungsi untuk informasi dokumen yang lebih relevan dan dalam
memperbesar, menggulir, dan mencari, yang jumlah yang lebih sedikit daripada queri teks bebas
memfasilitasi pemeriksaan rinci peta. Kemampuan (Aliyu, 2017). String untuk melakukan penelusuran
visualisasi pada VOSviewer sangat berguna untuk artikel menggunakan operator Boolean yang
peta yang mengandung setidaknya sejumlah besar berfungsi untuk mensistesis menjadi satu string
item setidaknya 100 item). pencarian (Fauzi et al., 2019).
Dengan menggunakan operator Boolean
3.3 Penelusuran Literatur menggunakan tersebut pada tiga database jurnal elektronik
Systematic Mapping Studies (SMS) diantaranya adalah Scopus, Sciencedirect dan
Tujuan dari SMS adalah menemukan Emerald peneliti berhasil menemukan sebanyak
sebanyak mungkin fokus-fokus utama yang 1864 artikel dengan menerapkan string search
berkaitan dengan pertanyaan penelitian dengan diatas untuk pencarian pada semua bagian artikel,
menggunakan strategi pencarian yang sistematis seperti judul, abstrak, kata kunci. Proses pencarian
yang baik (Gurbuz & Tekinerdogan, 2018). Model ini dimulai pada bulan September 2020. Data hasil
operator boolean digunakan untuk menggali pencarian dan setelah dilakukan pencarian maka
informasi yang menghasilkan queri dengan berupa didapatkan hasil rincian hasil pencarian yang dapat
ekspresi yang menggunakan istilah boolean. dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1
Penelusuran data melalui database Scopus, Science Direct dan Emerald Insight

Sumber Search String Terdeteksi


Database
Scopus Search string “Digital 359
Governance”
Search within “Good 29
Governance”
Paper yang relevan 4
Emerald Search string “Digital 92
Insight Governance”
Search within “Good
Governance” 15
Paper yang relevan 12
Sage Search string “Digital 147
journals Governance”
Journals Search within “Good
Governance” 22
Paper yang relevan 13
Total paper yang relevan 31
Sumber: data diolah (2022)

Selanjutnya, ditentukan artikel dengan Pengkriteriaan ini dirumuskan agar peneliti dapat
kriteria eksklusi dan inklusi dengan cara dengan mudah melihat peta secara sistematis dari
memisahkan artikel yang relevan atau tidak penelitian yang dilakukan (Suwandi et al., 2021).
dengan tema penelitian (Petersen et al., 2015).
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

Tabel 2
Kritera Inklusi dan Ekslusi
Inklusi Ekslusi
1. Penelitian yang 1. Penelitian yang
berfokus pada tidak membahas
“entrepreneurial “entrepreneurial
intention’ dan intention” dan
“knowledge “knowledge
acquisition” acquisition”
2. Penelitian yang 2. Penelitian dengan
menggunakan Bahasa lain selain
Bahasa Inggris Bahasa Inggris
3. Hanya Artikel, dan 3. Disertasi, tesis,
scholarly journal bagian buku,
deskripsi produk,
presentasi, laporan
kerja, literatur
perdagangan,
catatan editorial,
literatur yang tidak
jelas
4. Penelitian final 4. Penelitian yang
yang sudah belum final atau
melewati peer belum melewati peer
review review
Sumber (Banaeianjahromi & Smolander, 2016; Fauzi et al., 2019)

3.4 Skema Klasifikasi SMS memberikan struktur jenis laporan


Penelitian ini mengadopsi proses penelitian dan hasil yang telah dipublikasikan
pencarian dari hasil-hasil penelitian Petersen et dengan mengkategorikannya dan sering kali
al., (2015) dan (Banaeianjahromi & Smolander, memberikan ringkasan visual, peta, hasil-
2016). Dalam proses ini, setiap langkah memiliki hasilnya (Petersen et al., 2008).
hasil dan peta sistematis (systematic mapping)
yang merupakan hasil akhir dari proses pemetaan.

Gambar 1
Proses Systematic Mapping Studies

Sumber: (Banaeianjahromi & Smolander, 2016)

Peneliti merumuskan klasifikasi kami mengklasifikasikan penelitian berdasarkan


penelitian pada tiga aspek pada kategori pertama jenis penelitian, pada kategori kedua kami

147
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

mengklasifikasi penelitian berdasarkan metode digunakan dalam suatu penelitian akan bersifat
penelitian, dan pada kategori ketiga umum dan independen dari area fokus tertentu.
mengklasifikasikan penelitian berdasarkan (Petersen et al., 2008) memilih klasifikasi
subjek penelitian (Musianto, 2002). Menurut pendekatan penelitian jenis penelitian yaitu pada
(Petersen et al., 2008) penelitian yang jenis penelitian dan metode penelitian (Wieringa
mencerminkan pendekatan penelitian yang et al., 2006).

HASIL PENELITIAN
4.1 Pemetaan Bibliometrik VOSViewer
4.1.2 Pemetaan Network Visualization pada VOSVIewer

Gambar 2
Peta Network Visualization Digital Governance

Sumber: data diolah (2022)

Gambar 2 menunjukkan peta cluster tersebut memetakan penelitian


Network Visualization diatas tentang Digital Governance menjadi 7
menunjukkan state of art berdasarkan cluster, diantaranya:
pencarian Scopus untuk dengan kata kun
Digital Governance. Berdasarkan peta

Tabel 3
Pemetaan Penelitian Digital Governance
Cluster 1 Artificial intelegence, big data, blockchain, covid-19, digital economy,
(Merah) Digital Governance, digitalization, digitization, economic and social
effects, governance, governance approach, government, india,
innovation, public value, social innovation, technology
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

Cluster 2 Accountability, china, citizen participation, co-production, ict,


(Hijau) information and communication, information management, information
technology, internet, interoperability, local government, smart city
Cluster 3 Computer application, computer programming, digital government,
(Biru) digital platforms, digital services, digital transformation, information
services, public services, systematic literature review
Cluster 4 Developing countries, e-governance, e-government, framework,
(Kuning) information and communication, information system, information use,
literature reviews, websites
Cluster 5 Economics, government data processing, government of india, ontology,
(Ungu) public policy, sentiment analysis, smart cities, social media
Cluster 6 Behavioral research, decision making, digital technologies, e-
(Tosca) participation, public administration, sustainable development, united
nation
Cluster 7 Public sector
(Orange)
Sumber: data diolah (2022)

Pemetaan network visualization innovation, technology, india. Pada cluster ini


bertujuan mendapatkan gambaran umum hanya muncul satu occurrence negara yaitu
mengenai suatu subjek penelitian, dan untuk negara india. Jika dilihat hubungan langsungnya
menemukan bagaimana berbagai subjek yang dengan Good Governance berdasarkan pemetaan
saling berhubungan, dan menemukan peluang VOSViewer tidak ada occurrence yang muncul
potensial untuk menghubungkan gap antara dengan pembahasan tersebut, maka dari itu
subjek. Kesimpulan dari peta network konsep hubungan antara Digital Governance dan
visualization diatas memperlihatkan bahwa Good Governance berpeluang untuk menjadi
subjek mengenai Digital Governance memiliki 7 novelty dalam sebuah penelitian.
cluster. Digital governance yang memiliki .
hubungan dengan smart city ada dalam satu 4.1.2 Pemetaan Overlay Visualization pada
cluster dengan pembahasan mengenai VOSViewer
accountability, china, citizen participation, co- Gambar 2 menunjukkan peta
production, ict, information and communication, menunjukkan state of the art dalam penelitian
information management, information tentang Digital Governance. Warna overlay
technology, internet, interoperability, dan local masing-masing lingkaran sesuai dengan tahun
government, publikasi rata-rata semua penelitian yang
Occurrence Digital Governance berada menyertakan istilah yang sesuai. Dalam peta ini,
pada cluster 1 dan memiliki hubungan-hubungan bidang penelitian dengan warna gelap (mis. Biru)
langsung dengan occurrence Artificial mewakili aktivitas penelitian dengan tahun
intelegence, big data, blockchain, covid-19, publikasi rata-rata yang lebih lama dan istilah
digital economy, Digital Governance, dengan warna cerah (mis.kuning) menunjukkan
digitalization, digitization, economic and social istilah dengan tahun publikasi rata-rata yang lebih
effects, governance, governance approach, baru.
government,, innovation, public value, social

149
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

Gambar 3
Peta Overlay Visualization Digital Governance

Sumber: data diolah (2022)

Berdasarkan hasil pemetaan overlay dibahas lagi pada periode 2021-2022 sehingga
visualization pada studi Digital Governance, hubungan dari kedua subjek tersebut berpeluang
dapat dilihat bahwa artikel yang membahas untuk menjadi novelty penelitian.
Digital Governance dengan Smart Cities dan
memiliki warna yang mengarah pada warna cerah 4.1.3 Pemetaan Density Visualization
kuning dimana bidang tersebut muncul pada VOSViewer
tahun 2019 sampai dengan 2020. Selain itu Gambar 4 menunjukkan peta density
bahasan tentang Good Governance sama sekali visualization menunjukkan state of the art dalam
belum pernah ada yang membahas hubungannya penelitian tentang Entrepreneurial Intention.
dengan Digital Governance. Pembahasan Good Warna yang cerah (misal: Kuning) adalah warna
Governance dalam hubungannya dengen Digital dimana subjek penelitian adalah subjek penelitian
Governance dapat dijadikan novelty selain itu yang sudah banyak dibahas, sedangkan warna
hubungan antara Digital Governance dan smart pada subjek peneltian yang cenderung gelap
cities merupakan bahasan yang baru, dan tidak transparan subjek yang belum banyak dibahas

Gambar 4
Density Visualization Digital Governance
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

Sumber: data diolah (2022)

Berdasarkan hasil pemetaan, dapat Governance ber peluang untuk dijadikan sebagai
dilihat pada Gambar 3, penelitian yang novelty dalam penelitan.
membahas mengenai Digital Governance dengan
subjek lain tingkat soliditas warna yang ada pada 4.2 Pemetaan dengan Systematic Mapping
subjek-subjek lain masih begitu tipis bahkan Studies (SMS)
cenderung transparan. Subjek mengenai smart 4.2.1 Fokus Penelitian dan Subjek
city masih mempunyai soliditas warna yang tipis, Penelitian
bahkan subjek smart cities mempunyai soliditas Berdasarkan hasil dari SMS yang
warna yang sangat tipis, sehingga dapat dilakukan oleh peneliti terhadap 31 artikel dari
disimpulkan bahwa pembahasan mengenai pembahasan dengan menggunakan search string
Digital Governance yang berhubungan dengan “Digital Governance” yang berkaitan atau yang
smart city masih sangat sedikit dibahas. Di satu didalamnya dimasukan search string “Good
sisi tidak ada subjek mengenai Good Governance Governance” yang dilakukan dari tiga database
yang berhubungan langsung dengen Digital jurnal elektronik yaitu: Scopus, Emerald dan
Governance yang pernah dibahas. Oleh karena itu Sage journals Publication maka akan dijelaskan
dapat dikatakan bahwa pembahasan tentang sebagai berikut:
Digital Governance yang berhubungan dengan
smart city atau smart cities dan Good

Gambar 5
Fokus Penelitian (Sumber: data diolah (2022)

151
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

Berdasarkan hasil pengklasifikasian pada berturut-turut adalah studi mengenai e-


fokus penelitian dari berbagai studi pada search governance dan public service (12,9%), Good
string “Digital Governance” dan “Good Governance dan government (9,7%), Digital
Governance”, pada gambar 2 dapat dilihat bahwa Governance dan smart city (6,5%), dan bahasan
fokus penelitian yang paling banyak dibahas studi ainnya yaitu bureaucracy, public
yaitu studi mengenai e-government dengan management, governance, cyber governance dan
presentase sebesar 25,8%, sementara fokus public policy sebesar 2%.
penelitan berikutnya yang paling banyak dibahas

Gambar 6
Subjek Penelitian

Sumber: data diolah (2022)

Definisi dari subjek penelitian yaitu Employee in public Sector (20,8%), Worker/Firm
seseorang atau sesuatu, atau apa saja, yang Employee (12,6%), dan volunteer in public sector
tentangnya yang dapat meliputi sifat, keadaan, organization sebesar 8,3%.
atau “attribute”-nya dimana penelitian akan
dilakukan (Suwandi et al., 2021). Dalam hal ini 3.2 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian
peneliti ingin meneliti attribute subjek dari Berdasarkan hasil dari pemetaan, peneliti
penelitian mengenai Digital Governance dan mengelompokan jenis penelitian menjadi 5
Good Governance. Peneliti mengklasifikasikan kategori yaitu: validation research, evaluation
pendekatan penelitian dari subjek penelitian. research, solution proposal, philosophical
Berdasarkan hasil pengklasifikasian peneliti papers, experience paper (Wieringa et al., 2006).
terhadap subjek penelitian dari 31 artikel studi Dari 31 artikel menemukan jenis penelitian yang
mengenai Digital Governance yang dianggap paling banyak dilakukan adalah jenis penelitian
ada hubungannya dengan studi Good Governance validation research dan jenis penelitian
didapatkan didapatkan 5 subjek berdasarkan philosophical papers yaitu masing-masing
atributnya, yaitu: worker/Firm Employee, sebanyak 9 jenis penelitian. Jenis penelitian
volunteer in public sector organization, citizens, solution proposal dan jenis penelitian experience
chief administrative officer in public sector, paper sebanyak masing-masing 5 penelitian.
employee in public sector. Berdasarkan pemetaan Sementara itu jenis penelitian yang paling sedikit
yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa dilakukan adalah evaluation research sebanyak 3
(gambar 3) subjek yang paling banyak diteliti penelitian.
dengan persentase sebanyak 33% adalah subjek Selain itu peneliti mengelompokan 31
chief administrative officer in public sector, artikel tersebut berdasarkan metode penelitian,
berturut-turuti diikuti subjek citizens (25%), dimana pengelompokan itu dibagi menjadi 4
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

pengelompokan metode penelitian, yaitu metode


kuantitatif, metode kualitatif, mix method, dan
case study (Musianto, 2002)

Gambar 7
Visualisasi Peta Sistematis Dua Kategori

Sumber: data diolah (2022)

Peneliti menggunakan metode analisis PEMBAHASAN


yang berfokus pada penyajian frekuensi publikasi Penggunaan metode pemetaan
untuk setiap kategori. Hal ini memungkinkan VOSViewer secara biblometrik menampilkan 3
untuk melihat kategori mana yang telah tampilan pemetaan yaitu network visualization,
ditekankan dalam penelitian sebelumnya dan overlay visualization dan density visualization.
dengan demikian untuk mengidentifikasi celah Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama
dan kemungkinan untuk penelitian di masa dapat dijawab pada gambar 2, gambar 3 dan
mendatang (Petersen et al., 2008, 2015). Objek gambar 4. Pada tampilan pemetaan pertama yaitu
diilustrasikan menggunakan ringkasan statistik network visualization gambar 2, memperlihatkan
dalam bentuk tabel yang menunjukkan frekuensi bagaimana jaringan hubungan occurrence dari
publikasi di setiap kategori dalam hal ini jenis search string Digital Governance menghasilkan
penelitian dan metode penelitian (Petersen et al., 7 cluster networking. Occurrence Digital
2008). Selanjutnya dengan berpatokan pada peta Governance berada pada cluster 1 dan memiliki
sistematik dua kategori (Petersen et al., 2008) hubungan-hubungan langsung dengan
peneliti membagi sebaran dua titik jenis occurrence Artificial intelegence, big data,
penelitian dan metode penelitian dalam bentuk blockchain, covid-19, digital economy, Digital
gelembung untuk mengetahui titik persimpangan Governance, digitalization, digitization,
antara dua kategori tersebut. Menurut Petersen et economic and social effects, governance,
al. (2015) Teknik ini secara lebih kuat akan governance approach, government,innovation,
memberikan gambaran umum secara singkat dari public value, social innovation, technology. Pada
suatu bidang dan menyajikan visualisasi peta cluster ini dapat terlihat bahwa hubungan
yang sistematis. Gambar 7 merupakan visualiasi langsung Digital Governance banyak
dari hasil analisis dua kategori jenis penelitian berhubungan dengan penggunaan teknologi
dan metode penelitian. informasi dan komunikasi ataupun dengan
inovasi yang berhubungan dengan kebijakan

153
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

publik. Pada tampilan pemetaan kedua yaitu penelitian, jenis penelitian dan metode penelitian.
overlay visualization memperlihatkan bagaimana Untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua
perkembangan dari bahasan Digital Governance mengenai fokus penelitian dan subjek penelitian
dari tahun ke tahun yang divisualisasikan dengan pada konteks studi Digital Governance yang
warna. Berdasarkan pemetaan overlay dalam hubungannya dengan Good Governance
visualization perkembangan penelitian pada dapat dilihat pada gambar 5 dan gambar 6. Pada
bidang Digital Governance berlangsung antara gambar 5 dapat disimpulkan bahwa pada
perode 2017 sampai dengan periode 2020. penelitian dengan konteks studi Digital
pembahasan yang sering dilakukan pada tahun Governance fokus yang paling banyak dibahas
2017 atau pembahasan terdahulu diantaranya adalah mengenai fokus penelitian e-government
membahasa hubungan networking Digital dengan jumlah sebanyak 8 fokus penelitian.
Governance dengan local government, websites, Selain itu fokus penelitian fokus penelitian e-
informatiion system, public policy, information governance dan public service masing-masing
technology, citizen participation, dan e- sebanyak 4 penelitian. Pada gambar 6 mayoritas
governance dan negara India. sementara itu penelitian dilakukan pada subjek penelitian chief
pembahasan terbaru pada tahun 2020 lebih administrastion officer pada public sector, dan di
banyak membahas hubungan Digital Governance ikuti oleh subjek penelitian citizens atau
pada digital transformation, artificial masyarakat pada sebuah negara atau wilayah
intelegence, blockchain, digitalization, dalam suatu negara.
digitization, technology, covid-19, social Untuk menjawab pertanyaan penelitian
innovatioan dan negeri Cina. Pemetaan density dari pemetaan pada studi Digital Governance
visualization merupakan visualisasi yang yang berkaitan dengan Good Governance. Hasil
menunjukkan occurence atau kata-kata yang penelitian menunjukan bahwa jenis penelitian
paling banyak muncul pada pemetaan Digital dengan metode SMS pada kata kunci Digital
Governance. Berdasarkan pemetaan density Governance dan Good Governance, mayoritas
visualization penelitian-penelitian dengan merupakan validation research dengan jumlah
pembahasan e-government, smart city, sebesar 9 penelitian. Sementara untuk metode
government data processing, digital penelitian yang banyak digunakan didominasi
transformation, e-governance, dan negeri Cina oleh metode penelitan kuantitatif dengan jumlah
merupakan pembahasan yang banyak diteliti. sebanyak 16 penelitian atau sebesar. Pada gambar
sementara itu pembahasan seperti website, 7 peneliti mendistribusikan jenis penelitian dan
accountability, digital platforms, framwork, metode penelitian secara sistematis (Petersen et
interopability merupakan pembahasan yang al., 2008) untuk menemukan dimana penelitian
sedikit diteliti. yang belum dilakukan dalam kombinasi dari jenis
Sementara itu pemetaan menggunakan penelitian dan metode penelitian. Berdasarkan
metode SMS, memberikan gambaran secara visualisasi peta sistematis pada gambar 7 dapat
menyeluruh mengenai studi Digital Governance dapat dilihat celah-celah kosong yang dapat
dan keterkaitannya pada studi Good Governance. dijadikan penelitian selanjutnya pada bahasan
Peneliti-peneliti di masa depan dapat entrepreneurial intention dan knowledge
memanfaatkan penelitian ini sebagai dasar dan acquisition.
acuan untuk dijadikan penelitian lanjutan
khususnya pada penelitian di bidang Digital KESIMPULAN
Governance dan Good Governance. Berdasarkan Penelitian ini dapat memberikan
pemetaan pada pada 3 database jurnal gambaran informasi-informasi terbaru dari
internasional yaitu scopus, emerald, dan sage pembahasan mengenai studi Digital Governance
journals journals, setelah dilakukan proses dalam hubungannya dengan studi Good
screening secara relevan dengan kontek studi, Governance dengan menggunakan dua teknis
peneliti kembali memetakan 31 artikel tersebut pemetaan yaitu VOSViewer dan SMS.
dengan kategori focus penelitian, subjek Berdasarkan pemetaan VOSViewer Digital
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

Governance banyak berhubungan atau Berdasarkan matriks tersebut dapat dijadikan


mempunya networking langsung dengan celah atau (research gap) untuk dijadikan novelty
pembahasan-pembahasan yang mempunya dan berkontribusi bagi penelitian terutama
hubungan dengan pemanfaatan teknologi penelitian di bidang Digital Governance dan
informasi dan komunikasi yang inovatif untuk Good Governance.
membuat kebijakan pemerintahan terbaik. Hal
tersebut sesuai dengan prinsip dari Digital REFERENCE
Governance yang dikemukakan (Algazo et al., Afriana, W., Susetiyana, H., Maharani, O., &
2021; Choi & Chandler, 2020; Gao & Lee, 2017). Azis, H. A. (2020). E-Government
Terdapat keterkaitan yang kuat antara Effectiveness in Combating. CosmoGov:
Digital Governance dan E-Government hal ini Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(01), 28–42.
sesuai dengan pendapat Erkut (2020) dimana E- Algazo, F. A., Ibrahim, S., & Yusoff, W. S.
Government sendiri merupakan bagian dari (2021). Digital Governance Emergence and
konsep Digital Governance. Disisi lain ada yang Importance. Journal of Information System
menarik dari hasil pemetaan VOSViewer ini, dari and Technology Management, 6(24), 18–
hasil pemetaan tidak muncul occurrence atau 26. https://doi.org/10.35631/jistm.624003
kata-kata Good Governance, begitu juga dengan Aliyu, M. B. (2017). American Journal of
hasil pemetaan SMS dimana fokus penelitian Engineering Research (AJER) 2015.
yang muncul didominasi oleh fokus penelitian E- American Journal of Engineering Research
Government, E-Governance dan public service, (AJER), 6(7), 267–279.
padahal menurut peneliti E-Government ataupun Banaeianjahromi, N., & Smolander, K. (2016).
Digital Governance dapat memperkuat atau What do we know about the role of
merupakan implementasi dari Good Governance enterprise architecture in enterprise
(Afriana et al., 2020; Ismail et al., 2020), akan integration? A systematic mapping study.
tetapi hal ini dapat menjadi sebuah celah dan Journal of Enterprise Information
berpeluang dijadikan penelitian yang baru atau Management, 29(1), 140–164.
novelty dari peneliti dimasa yang akan datang. Bewa Dangu Wole, Anisa Purwaningsih, C. S.
Masih sedikitnya penelitian yang (2021). Analisis Kebijakan Smart City Pada
menggunakan mix method dan case study sebagai Among Tani untuk Menumbuhkan
metode dalam penelitiannya pada bidang Digital Partisipasi Masyarakat dalam Rangka
Governance yang berkaitan dengan Good Mewujudkan Good Governance. Jurnal
Governance, dimana dengan menggunakan Inovasi Ilmu Sosial Dan Politik (JISoP),
metode tersebut dapat menambah variasi dan 3(1), 58.
kebaruan dalam bahasan penelitian ini. Selain itu https://doi.org/10.33474/jisop.v3i1.9344
ada beberapa gap penelitian yang dapat di isi Bimasakti, F. (2017). Tatakelola Pemerintahan
peneliti yang meneliti di bidang Digital Berbasis Electronic Government Di
Governance dan Good Governance, misalnya Kabupaten Semarang. Journal of Politic
penelitian dengan jenis penelitian evaluation and Government Studies, 6(3), 1–18.
research dengan menggunakan metode penelitian Botchway, F. N. (2001). Good Governance: the
kualitatif belum ada penelitian yang dilakukan, Old, the New, the Principle, and the
begitu pun juga jenis penelitian validation Elements. Florida Journal Of International
research dengan metode penelitian mix method Law, 1(November), 2–40.
juga belum ada peneliti yang meneliti. Jenis Choi, T., & Chandler, S. M. (2020). Knowledge
penelitian evaluation research dengan metode vacuum: An organizational learning
penelitian case studi, begitu pula jenis penelitian, dynamic of how e-government innovations
solution proposal, philoshopycal paper dan fail. Government Information Quarterly,
experience paper belum pernah di teliti dengan 37(1), 101416.
metode penelitian case studi maupun mix method. https://doi.org/10.1016/j.giq.2019.101416
Selain itu pada jenis penelitian evaluation Chung, C. S., Choi, H., & Cho, Y. (2022).
research dengan metode penelitian kualitatif Analysis of Digital Governance Transition
masih belum ada peneliti yang melakukan. in South Korea: Focusing on the Leadership

155
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

of the President for Government Innovation. Kettl, D. F. (2015). The job of government:
Journal of Open Innovation: Technology, Interweaving public functions and private
Market, and Complexity, 8(1). hands. Public Administration Review,
https://doi.org/10.3390/joitmc8010002 75(2), 219–229.
Erkut, B. (2020). From digital government to https://doi.org/10.1111/puar.12336
digital governance: Are we there yet? Kitchenham, B., Pretorius, R., Budgen, D.,
Sustainability (Switzerland), 12(3). Brereton, O. P., Turner, M., Niazi, M., &
https://doi.org/10.3390/su12030860 Linkman, S. (2010). Systematic literature
Fauzi, A. H., Rizal, M., & Arifianti, R. (2019). reviews in software engineering-A tertiary
Corporate Entrepreneurship In SMEs : A study. Information and Software
Systematic Mapping Study. Jurnal Technology, 52(8), 792–805.
Manajemen Pelayanan Publik, 2(1), 55. https://doi.org/10.1016/j.infsof.2010.03.00
https://doi.org/10.24198/jmpp.v2i1.21575 6
Gao, X., & Lee, J. (2017). E-government services McBride, K. (2019). Sailing towards
and social media adoption: Experience of digitalization when it doesn’t make cents?
small local governments in Nebraska state. Analysing the Faroe Islands’ new digital
Government Information Quarterly, 34(4), governance trajectory. Island Studies
627–634. Journal, 14(2), 193–214.
https://doi.org/10.1016/j.giq.2017.09.005 https://doi.org/10.24043/isj.93
Gauld, R. (2006). E-government: what is it, and Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan
will it transform government? Policy Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif
Quarterly, 2(2). Dalam Metode Penelitian. Jurnal
https://doi.org/10.26686/pq.v2i2.4193 Manajemen Dan Kewirausahaan, 4(2),
Grönlund, Å., & Horan, T. A. (2005). Introducing 123–136.
e-Gov: History, Definitions, and Issues. https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136
Communications of the Association for Perianes-Rodriguez, A., Waltman, L., & van Eck,
Information Systems, 15(January). N. J. (2016). Constructing bibliometric
https://doi.org/10.17705/1cais.01539 networks: A comparison between full and
Gurbuz, H. G., & Tekinerdogan, B. (2018). fractional counting. Journal of Informetrics,
Model-based testing for software safety: a 10(4), 1178–1195.
systematic mapping study. Software Quality https://doi.org/10.1016/j.joi.2016.10.006
Journal, 26(4), 1327–1372. Petersen, K., Feldt, R., Mujtaba, S., & Mattsson,
https://doi.org/10.1007/s11219-017-9386-2 M. (2008). Systematic mapping studies in
He, Q., Wang, G., Luo, L., Shi, Q., Xie, J., & software engineering. 12th International
Meng, X. (2017). Mapping the managerial Conference on Evaluation and Assessment
areas of Building Information Modeling in Software Engineering, EASE 2008, 1–10.
(BIM) using scientometric analysis. https://doi.org/10.14236/ewic/ease2008.8
International Journal of Project Petersen, K., Vakkalanka, S., & Kuzniarz, L.
Management, 35(4), 670–685. (2015). Guidelines for conducting
https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2016.08. systematic mapping studies in software
001 engineering: An update. Information and
Ismail, Fathonih, A., Prabowo, H., Hartati, S., & Software Technology, 64, 1–18.
Redjeki, F. (2020). Transparency and https://doi.org/10.1016/j.infsof.2015.03.00
corruption: Does E-government effective to 7
combat corruption? International Journal of Purnomo, M. (2021). State of The Art ‘
Psychosocial Rehabilitation, 24(4), 5396– Entrepreneur + Sufiks ’: Sebuah Studi
5404. Pemetaan Sistematis ( State of the Art of ‘
https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I4/PR20 Entrepreneur + Suffixes ’: A Systematic
1636 Mapping Study ). Sawerigading, 27(1),
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158

107–116. https://doi.org/10.24198/jmpp.v2i1.21559
Purnomo, M., Maulana, Y. S., Sugiartana, & Suwandi, I., Raharja, S. J., & Tahir. (2021).
Tjahjono, E. (2020). State Of The Art Of Relationship Between Entrepreneurial
Crowdfunding In Entrepreneurial Finance Intention And Knowledge Acqusition
Context. AdBspreneur:Jurnal Pemikiran Through The Systematic Mapping Study
Dan Penelitian Administrasi Bisnis Dan (SMS) Method. JournalNX -
Kewirausahaan, 5(1), 89–116. AMultidisciplinary Peer Reviewed Journal,
Rahim, A. (2019). Governance and Good 7(1), 187–197.
Governance-A Conceptual Perspective. Twizeyimana, J. D., & Andersson, A. (2019). The
Journal of Public Administration and public value of E-Government – A literature
Governance, 9(3), 133. review. Government Information Quarterly,
https://doi.org/10.5296/jpag.v9i3.15417 36(2), 167–178.
Solihah, R., Djuyandi, Y., Witianti, S., & https://doi.org/10.1016/j.giq.2019.01.001
Herdiansah, A. G. (2017). The importance van Eck, N. J., & Waltman, L. (2010). Software
of good governance implementation in the survey: VOSviewer, a computer program
legislative institutions. Advanced Science for bibliometric mapping. Scientometrics,
Letters, 23(5), 4820–4823. 84(2), 523–538.
https://doi.org/10.1166/asl.2017.8917 https://doi.org/10.1007/s11192-009-0146-3
Suwandi, I., Arifianti, R., & Rizal, M. (2019). Wieringa, R., Maiden, N., Mead, N., & Rolland,
Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good C. (2006). Requirements engineering paper
Corporate Governance (GCG) PADA PT. classification and evaluation criteria: A
Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO). proposal and a discussion. Requirements
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik, 2(1), Engineering, 11(1), 102–107.
45. https://doi.org/10.1007/s00766-005-0021-6

157
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)

LAMPIRAN
Hasil Pemetaan SMS setelah proses sortir paper yang relevan

Anda mungkin juga menyukai