ABSTRACT
Artikel ini bertujuan untuk memetakan Digital Governance yang berkaitan Good Governance dengan
menelusuri hasil studi yang pernah ada berdasarkan pemetaan bibliometrik dan pemetaan sistematis
terutama pada fokus penelitian, subjek penelitian dan jenis penelitian. Penelitian ini menggunakan metode
VOSViewer dan systematic mapping studies (SMS). Strategi pemetaan dilakukan dengan menelusuri 3
database jurnal elektronik yaitu pada Scopus, Emerald dan Sage journals Publication. Terdapat 360 artikel
yang dipetakan VOSViewer dan sebanyak 598 artikel dipetakan dan setelah dilakukan screening berhasil
didapatkan 31 artikel. Temuan pada pemetaan VOSVIewer dan SMS ini akan dapat membantu peneliti-
peneliti lain untuk merencanakan penelitian lebih lanjut, karena penelitian ini berpotensi untuk menemukan
kesenjangan penelitian (research gap). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa masih ada beberapa
kajian penelitian yang dapat berpotensi menjadi novelty dan memberikan kontribusi baru bagi penelitian
Digital Governance dan Good Governance. Dari hasil pemetaan ditemukan bahwa ada penelitian yang
menghubungkan secara langsung antara Digital Governance dan Good Governance masih belum banyak.
Begitupun juga dengan jenis dan metode penelitian yang digunakan. Metode mix method dan case study
masih sedikit dipakai. Selain itu ada celah pada jenis penelitian evaluation research dengan metode
penelitian kualitatif masih belum ada peneliti yang melakukan. Hal ini merupakan research gap dan
berpeluang menjadi novelty dalam sebuah penelitian.
Kata Kunci : Digital Governance, Good Governance, Systematic Mapping Studies, VOSViewer
ABSTRACT
The purpose of this article is to mapping the concept Digital Governance related to Good Governance by
tracing the results of existing studies based on bibliometric mapping and systematic mapping, especially
on research focus, research subjects and types of research. This study uses the VOSViewer method and
systematic mapping studies (SMS). The mapping strategy was carried out by tracing 3 databases of
electronic journals namely Scopus, Emerald and Sage journals Publications. There were 360 articles
mapped by VOSViewer and as many as 598 articles were mapped and after screening, 31 articles were
obtained. The findings on the VOSVIewer and SMS mapping able to he researchers to plan further research,
because this research has the potential to find a research gap. The results of this study found that there are
still several research studies that have the potential to become novelties and make new contributions to
Digital Governance and Good Governance research. From the results of the mapping rsearcher’s founds
that there were not much research directly linking Digital Governance and Good Governance. Likewise
with the type and method of research used. Mix method and case study methods are still rarely used. In
141
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
addition, there is a gap in the type of do evaluation research with qualitative research methods, but there
are still no researchers who have conducted it. This is a research gap and has the opportunity to become
novelty in a study.
strategi-strategi yang terbaru tentu harus search string menggunakan operator boolean dari 3
bertransformasi dalam birokrasi melalui setiap kota database jurnal diantaranya Scopus, Emerald
karena kota memiliki keunggulan mulai dari Insight, dan Sage journals Publication. Berdasarkan
kuantitas penduduk, infastruktur, tatanan analisis proses ekstraksi data tersebut, penelitian ini
masyarakat, dan teknologi (Rohayatin, 2017). Oleh membahas tren dan pendekatan utama dan
karena itu, dalam memanfaatkan teknologi akan menyajikan kendala yang teridentifikasi. Bagi para
menjadi jawaban dalam melakukan pelayanan peneliti, SMS dapat memberikan sebuah gambaran
publik untuk memperoleh informasi, sehingga secara umum melalui pengujian berbasis data
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi melalui pendekatan secara empiris dimana
memiliki peran yang sangat penting. (Bewa Dangu pendekatan tersebut teridentifikasi secara sistematis
Wole & Anisa Purwaningsih, 2021). (Gurbuz & Tekinerdogan, 2018). SMS dapat
Dari pembahasan diatas peneliti tertarik memberikan gambaran menyeluruh mengenai suatu
untuk ini untuk memetakan penelitian-penelitian subjek. objek, metode dan variasi-variasi lain dari
mengenai governance, khususnya Digital sebuah penelitian, peneliti dari akademisi dan
Governance dengan memasukan objek penelitan praktisi dapat menggunakan metode ini dapat
dengan kata kunci “Good Governance” untuk digunakan sebagai awal apabila akan melakukan
melihat keterkaitan secara sistematis antara kedua sebuah penelitian lanjutan (Fauzi et al., 2019).
subjek penelitian tersebut, selain itu pula peneliti
ingin memetakan subjek apa saja yang banyak TINJAUAN PUSTAKA
diteliti dan subjek mana saja yang bisa mengisi Konsep Pemerintah dan Pemerintahan
kekosongan dan kebaruan pada penelitian Digital
Governance dengan menggunakan metode 2.1 E-Government
pemetaan bibliometric VOSViewer dan metode Istilah E-Government lahir pada tahun
systematic mapping studies (SMS). Metode analisis 1990-an, sama seperti istilah e-Commerce, istilah e-
VOSviewer digunakan dengan tujuan membuat Government lahir dari dari maraknya penggunaan
jaringan bibliometrik berdasarkan data yang internet, hal tersebut tidak terbatas pada
diunduh dari database bibliografi Scopus. penggunaan Internet atau sistem yang dapat diakses
Informasi-informasi dalam yang ditampilkan publik yang dapat digunakan langsung oleh oleh
VOSViewer dapat menjadi dasar untuk warga negara sipil, E-Government dimulai sebagai
menganalisa dari ilmu pengetahuan yang dipelajari bidang praktisi, pada dasarnya mempertemukan
dalam penelitian ini (Perianes-Rodriguez et al., para praktisi yang berjuang untuk memenuhi
2016). Peneliti menggunakan database scopus tantangan baru dari media Internet dengan
untuk selanjutnya di petakan dalam VOSViewer. menerapkan sistem baru secara kreatif (Grönlund &
Dengan search string “Digital Governance” Horan, 2005). E-government dapat didefinisikan
didapatkan 360 artikel yang selanjutnya dipetakan sebagai teknologi informasi dan komunikasi
menjadi kedalam tiga pemetaan yaitu network khususnya, penggunaan teknologi internet serta
visualization, overlay visualization dan density aktivitas layanan publik berbasis web dimana
visualization. Untuk memperkuat pemetaan koordinasi dan pengawasan eksplisit oleh
mengenai Digital Governance, selanjutnya studi pemerintah dalam sektor publik dan pengembangan
tentang Digital Governance dipetakan kembali kebijakan (Gauld, 2006).
menggunakan metode systematic mapping studies E-Government memberikan layanan
(SMS). Metode SMS ini dilakukan sebagai sebuah pemerintah kepada masyarakat secara efektif dan
proses pemilihan studi multi-fase (Gurbuz & efisien sehingga meningkatkan transparansi dan
Tekinerdogan, 2018) dengan memakai literatur akuntabilitas, mengurangi korupsi dan
yang telah di publikasikan di jurnal-jurnal yang meningkatkan pendapatan dan/atau mengurangi
terakreditasi. Metode tersebut dapat dilakukan biaya (Ismail et al., 2020). Hubungan yang jelas
dengan cara membedakan atau menghubungkan dapat ditemukan antara e-government untuk
pustaka Digital Governance, membuat generalisasi, meningkatkan pelayanan publik dan mengurangi
serta membuat arahan baru untuk penelitian korupsi. Beberapa penelitian lain menunjukkan
selanjutnya (Purnomo et al., 2020). Peneliti bahwa e-government telah terbukti mengurangi
menyeleksi 598 artikel dengan menggunakan korupsi dan meningkatkan pelayanan publik
143
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
mengenai konsep Good Governance dengan suatu cara dalam mendapatkan gambaran secara
literature review Rahim (2019) menyimpulkan umum ruang lingkup atau bagaimana keadaan dari
bahwa Good Governance merupakan sumber suatu penelitian tertentu dengan cara menggali
dinamis yang memberikan manfaat bagi sebuah informasi secara terperinci (Kitchenham et al.,
organisasi pemerintahan yang didalam system 2010). Pemetaan sistematik terutama pada SMS
politik apapun semua tingkat akuntabilitas, harus dilakukan seakurat mungkin dalam proses
transparansi, efektivitas dan efisiensi, praktik bebas penelusuran dan dari sisi analisanya sehingga dapat
korupsi dan mekanisme pembetukan “rule of law” mencirikan proses pemilihan database, untuk
dapat meningkat serta menghubungkan pemerintah membuat search string dan dapat ditentukan
dengan masyarakat secara lebih dekat untuk kategori eksklusi dan inklusinya (Suwandi et al.,
mencapai tujuan yang sama. 2021).
METODE PENELITIAN
Penelitian memakai metode penelitian 3.1 Pertanyaan Penelitian
secara kualitatif dengan dua tahap, diantaranya Tujuan utama studi pemetaan sistematis
Metode dalam penelitian menggunakan 2 tahap adalah untuk memberikan gambaran umum tentang
pemetaan sistematis diantaranya menggunakan suatu wilayah penelitian dan mengidentifikasi
aplikasi VOSViewer. Metode analisis VOSViewer jumlah dan jenis penelitian serta hasil yang tersedia
merupakan pendekatan bibilometrik untuk di dalamnya. Seringkali seseorang ingin memetakan
memvisualisasikan, dan mengeskplor peta frekuensi publikasi dari waktu ke waktu untuk
pengetahuan secara bibliometric (He et al., 2017). melihat tren. Tujuan kedua adalah untuk
Selanjutnya akan di petakan kembali menggunakan mengidentifikasi forum tempat penelitian di
metode SMS (Sistematic Mapping Studies). Metode wilayah tersebut telah dipublikasikan. Atas dasar
systematic mapping study (SMS) digunakan untuk penelusuran dari beberapa penelitian-penelitian
meringkas dan mengindentifikasikan bukti sebuah mengenai SMS dan VOSViewer diantaranya
topik atau subjek penelitian, selain itu SMS dapat penelitian (Fauzi et al., 2019; Purnomo, 2021;
mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian saat Purnomo et al., 2020; Suwandi et al., 2019) peneliti
ini dan memberikan rekomendasi penelitian di masa menyimpulkan beberapa pertanyaan penelitian ini,
depan, serta dapat memberikan justifikasi dan diantaranya sebagai berikut:
memperkuat kebaruan dari suatu (Kitchenham et
al., 2010). Selain itu SMS dapat diuganakan sebagai 1. Bagaimana pemetaan biblbiometrik dari
proses identifikasi, evaluasi dan pentafsiran semua Digital Governance dalam konteks
sumber-sumber literatur secara relevan, untuk hubungannya dengan Good Governance
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang secara bibliometric dengan menggunakan
ditentukan (Petersen et al., 2015). Studi pemetaan analisis VOSViewer?
sistematis (juga disebut scooping study) adalah 2. Bagaimana pemetaan secara sistematis
praktik yang didasarkan pada penelitian berbasis menggunakan Systematic Mapping Studier
bukti (Gurbuz & Tekinerdogan, 2018). Tujuan dari yang Digital Governance yang berkaitan
pemetaan secara sistematik dengan menggunakan dengan Good Governance?
VOSViewer dan SMS bukan untuk menganalisis
artikel-artikel yang diseleksi secara terperinci tetapi 3.2 Penelusuran Literatur menggunakan
lebih, menggambarkan pemetaan secara kasar dari VOSVIewer
penelitian yang relevan ke dalam klasifikasi yang VOSviewer adalah program yang
berbeda untuk menjawab pertanyaan penelitian dikembangkan untuk membangun dan melihat peta
(Suwandi et al., 2021). bibliometrik (van Eck & Waltman, 2010). Program
Pemetaan sistematik dapat juga digunakan ini tersedia secara gratis dan bisa diunduh secara
untuk memetakan jenis-jenis penelitian terdahulu gratis (www.vosviewer.com). VOSviewer dapat
sehingga dapat membetikan penjelasan penelitian digunakan untuk membuat peta penulis atau jurnal
pada level yang lebih baik serta memetakan berdasarkan data co-citation atau untuk
penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian membangun peta kata kunci berdasarkan data co-
secara rinci (Petersen et al., 2015). Dengan kata occurence. Program ini memberikan visualisasi
lain, pemetaan sistematik dapat dianggap sebagai yang memungkinkan peta bibliometrik diteliti
145
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
secara terperinci. VOSviewer dapat menampilkan Artinya, istilah-istilah konteks studi digabungkan
peta dengan berbagai cara, masing-masing dengan operator AND, OR, dan NOT. Dengan
menekankan aspek peta yang berbeda (van Eck & menggunakan operator boolean dapat memberikan
Waltman, 2010). Hal ini memiliki fungsi untuk informasi dokumen yang lebih relevan dan dalam
memperbesar, menggulir, dan mencari, yang jumlah yang lebih sedikit daripada queri teks bebas
memfasilitasi pemeriksaan rinci peta. Kemampuan (Aliyu, 2017). String untuk melakukan penelusuran
visualisasi pada VOSviewer sangat berguna untuk artikel menggunakan operator Boolean yang
peta yang mengandung setidaknya sejumlah besar berfungsi untuk mensistesis menjadi satu string
item setidaknya 100 item). pencarian (Fauzi et al., 2019).
Dengan menggunakan operator Boolean
3.3 Penelusuran Literatur menggunakan tersebut pada tiga database jurnal elektronik
Systematic Mapping Studies (SMS) diantaranya adalah Scopus, Sciencedirect dan
Tujuan dari SMS adalah menemukan Emerald peneliti berhasil menemukan sebanyak
sebanyak mungkin fokus-fokus utama yang 1864 artikel dengan menerapkan string search
berkaitan dengan pertanyaan penelitian dengan diatas untuk pencarian pada semua bagian artikel,
menggunakan strategi pencarian yang sistematis seperti judul, abstrak, kata kunci. Proses pencarian
yang baik (Gurbuz & Tekinerdogan, 2018). Model ini dimulai pada bulan September 2020. Data hasil
operator boolean digunakan untuk menggali pencarian dan setelah dilakukan pencarian maka
informasi yang menghasilkan queri dengan berupa didapatkan hasil rincian hasil pencarian yang dapat
ekspresi yang menggunakan istilah boolean. dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Penelusuran data melalui database Scopus, Science Direct dan Emerald Insight
Selanjutnya, ditentukan artikel dengan Pengkriteriaan ini dirumuskan agar peneliti dapat
kriteria eksklusi dan inklusi dengan cara dengan mudah melihat peta secara sistematis dari
memisahkan artikel yang relevan atau tidak penelitian yang dilakukan (Suwandi et al., 2021).
dengan tema penelitian (Petersen et al., 2015).
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158
Tabel 2
Kritera Inklusi dan Ekslusi
Inklusi Ekslusi
1. Penelitian yang 1. Penelitian yang
berfokus pada tidak membahas
“entrepreneurial “entrepreneurial
intention’ dan intention” dan
“knowledge “knowledge
acquisition” acquisition”
2. Penelitian yang 2. Penelitian dengan
menggunakan Bahasa lain selain
Bahasa Inggris Bahasa Inggris
3. Hanya Artikel, dan 3. Disertasi, tesis,
scholarly journal bagian buku,
deskripsi produk,
presentasi, laporan
kerja, literatur
perdagangan,
catatan editorial,
literatur yang tidak
jelas
4. Penelitian final 4. Penelitian yang
yang sudah belum final atau
melewati peer belum melewati peer
review review
Sumber (Banaeianjahromi & Smolander, 2016; Fauzi et al., 2019)
Gambar 1
Proses Systematic Mapping Studies
147
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
mengklasifikasi penelitian berdasarkan metode digunakan dalam suatu penelitian akan bersifat
penelitian, dan pada kategori ketiga umum dan independen dari area fokus tertentu.
mengklasifikasikan penelitian berdasarkan (Petersen et al., 2008) memilih klasifikasi
subjek penelitian (Musianto, 2002). Menurut pendekatan penelitian jenis penelitian yaitu pada
(Petersen et al., 2008) penelitian yang jenis penelitian dan metode penelitian (Wieringa
mencerminkan pendekatan penelitian yang et al., 2006).
HASIL PENELITIAN
4.1 Pemetaan Bibliometrik VOSViewer
4.1.2 Pemetaan Network Visualization pada VOSVIewer
Gambar 2
Peta Network Visualization Digital Governance
Tabel 3
Pemetaan Penelitian Digital Governance
Cluster 1 Artificial intelegence, big data, blockchain, covid-19, digital economy,
(Merah) Digital Governance, digitalization, digitization, economic and social
effects, governance, governance approach, government, india,
innovation, public value, social innovation, technology
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158
149
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
Gambar 3
Peta Overlay Visualization Digital Governance
Berdasarkan hasil pemetaan overlay dibahas lagi pada periode 2021-2022 sehingga
visualization pada studi Digital Governance, hubungan dari kedua subjek tersebut berpeluang
dapat dilihat bahwa artikel yang membahas untuk menjadi novelty penelitian.
Digital Governance dengan Smart Cities dan
memiliki warna yang mengarah pada warna cerah 4.1.3 Pemetaan Density Visualization
kuning dimana bidang tersebut muncul pada VOSViewer
tahun 2019 sampai dengan 2020. Selain itu Gambar 4 menunjukkan peta density
bahasan tentang Good Governance sama sekali visualization menunjukkan state of the art dalam
belum pernah ada yang membahas hubungannya penelitian tentang Entrepreneurial Intention.
dengan Digital Governance. Pembahasan Good Warna yang cerah (misal: Kuning) adalah warna
Governance dalam hubungannya dengen Digital dimana subjek penelitian adalah subjek penelitian
Governance dapat dijadikan novelty selain itu yang sudah banyak dibahas, sedangkan warna
hubungan antara Digital Governance dan smart pada subjek peneltian yang cenderung gelap
cities merupakan bahasan yang baru, dan tidak transparan subjek yang belum banyak dibahas
Gambar 4
Density Visualization Digital Governance
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158
Berdasarkan hasil pemetaan, dapat Governance ber peluang untuk dijadikan sebagai
dilihat pada Gambar 3, penelitian yang novelty dalam penelitan.
membahas mengenai Digital Governance dengan
subjek lain tingkat soliditas warna yang ada pada 4.2 Pemetaan dengan Systematic Mapping
subjek-subjek lain masih begitu tipis bahkan Studies (SMS)
cenderung transparan. Subjek mengenai smart 4.2.1 Fokus Penelitian dan Subjek
city masih mempunyai soliditas warna yang tipis, Penelitian
bahkan subjek smart cities mempunyai soliditas Berdasarkan hasil dari SMS yang
warna yang sangat tipis, sehingga dapat dilakukan oleh peneliti terhadap 31 artikel dari
disimpulkan bahwa pembahasan mengenai pembahasan dengan menggunakan search string
Digital Governance yang berhubungan dengan “Digital Governance” yang berkaitan atau yang
smart city masih sangat sedikit dibahas. Di satu didalamnya dimasukan search string “Good
sisi tidak ada subjek mengenai Good Governance Governance” yang dilakukan dari tiga database
yang berhubungan langsung dengen Digital jurnal elektronik yaitu: Scopus, Emerald dan
Governance yang pernah dibahas. Oleh karena itu Sage journals Publication maka akan dijelaskan
dapat dikatakan bahwa pembahasan tentang sebagai berikut:
Digital Governance yang berhubungan dengan
smart city atau smart cities dan Good
Gambar 5
Fokus Penelitian (Sumber: data diolah (2022)
151
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
Gambar 6
Subjek Penelitian
Definisi dari subjek penelitian yaitu Employee in public Sector (20,8%), Worker/Firm
seseorang atau sesuatu, atau apa saja, yang Employee (12,6%), dan volunteer in public sector
tentangnya yang dapat meliputi sifat, keadaan, organization sebesar 8,3%.
atau “attribute”-nya dimana penelitian akan
dilakukan (Suwandi et al., 2021). Dalam hal ini 3.2 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian
peneliti ingin meneliti attribute subjek dari Berdasarkan hasil dari pemetaan, peneliti
penelitian mengenai Digital Governance dan mengelompokan jenis penelitian menjadi 5
Good Governance. Peneliti mengklasifikasikan kategori yaitu: validation research, evaluation
pendekatan penelitian dari subjek penelitian. research, solution proposal, philosophical
Berdasarkan hasil pengklasifikasian peneliti papers, experience paper (Wieringa et al., 2006).
terhadap subjek penelitian dari 31 artikel studi Dari 31 artikel menemukan jenis penelitian yang
mengenai Digital Governance yang dianggap paling banyak dilakukan adalah jenis penelitian
ada hubungannya dengan studi Good Governance validation research dan jenis penelitian
didapatkan didapatkan 5 subjek berdasarkan philosophical papers yaitu masing-masing
atributnya, yaitu: worker/Firm Employee, sebanyak 9 jenis penelitian. Jenis penelitian
volunteer in public sector organization, citizens, solution proposal dan jenis penelitian experience
chief administrative officer in public sector, paper sebanyak masing-masing 5 penelitian.
employee in public sector. Berdasarkan pemetaan Sementara itu jenis penelitian yang paling sedikit
yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa dilakukan adalah evaluation research sebanyak 3
(gambar 3) subjek yang paling banyak diteliti penelitian.
dengan persentase sebanyak 33% adalah subjek Selain itu peneliti mengelompokan 31
chief administrative officer in public sector, artikel tersebut berdasarkan metode penelitian,
berturut-turuti diikuti subjek citizens (25%), dimana pengelompokan itu dibagi menjadi 4
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158
Gambar 7
Visualisasi Peta Sistematis Dua Kategori
153
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
publik. Pada tampilan pemetaan kedua yaitu penelitian, jenis penelitian dan metode penelitian.
overlay visualization memperlihatkan bagaimana Untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua
perkembangan dari bahasan Digital Governance mengenai fokus penelitian dan subjek penelitian
dari tahun ke tahun yang divisualisasikan dengan pada konteks studi Digital Governance yang
warna. Berdasarkan pemetaan overlay dalam hubungannya dengan Good Governance
visualization perkembangan penelitian pada dapat dilihat pada gambar 5 dan gambar 6. Pada
bidang Digital Governance berlangsung antara gambar 5 dapat disimpulkan bahwa pada
perode 2017 sampai dengan periode 2020. penelitian dengan konteks studi Digital
pembahasan yang sering dilakukan pada tahun Governance fokus yang paling banyak dibahas
2017 atau pembahasan terdahulu diantaranya adalah mengenai fokus penelitian e-government
membahasa hubungan networking Digital dengan jumlah sebanyak 8 fokus penelitian.
Governance dengan local government, websites, Selain itu fokus penelitian fokus penelitian e-
informatiion system, public policy, information governance dan public service masing-masing
technology, citizen participation, dan e- sebanyak 4 penelitian. Pada gambar 6 mayoritas
governance dan negara India. sementara itu penelitian dilakukan pada subjek penelitian chief
pembahasan terbaru pada tahun 2020 lebih administrastion officer pada public sector, dan di
banyak membahas hubungan Digital Governance ikuti oleh subjek penelitian citizens atau
pada digital transformation, artificial masyarakat pada sebuah negara atau wilayah
intelegence, blockchain, digitalization, dalam suatu negara.
digitization, technology, covid-19, social Untuk menjawab pertanyaan penelitian
innovatioan dan negeri Cina. Pemetaan density dari pemetaan pada studi Digital Governance
visualization merupakan visualisasi yang yang berkaitan dengan Good Governance. Hasil
menunjukkan occurence atau kata-kata yang penelitian menunjukan bahwa jenis penelitian
paling banyak muncul pada pemetaan Digital dengan metode SMS pada kata kunci Digital
Governance. Berdasarkan pemetaan density Governance dan Good Governance, mayoritas
visualization penelitian-penelitian dengan merupakan validation research dengan jumlah
pembahasan e-government, smart city, sebesar 9 penelitian. Sementara untuk metode
government data processing, digital penelitian yang banyak digunakan didominasi
transformation, e-governance, dan negeri Cina oleh metode penelitan kuantitatif dengan jumlah
merupakan pembahasan yang banyak diteliti. sebanyak 16 penelitian atau sebesar. Pada gambar
sementara itu pembahasan seperti website, 7 peneliti mendistribusikan jenis penelitian dan
accountability, digital platforms, framwork, metode penelitian secara sistematis (Petersen et
interopability merupakan pembahasan yang al., 2008) untuk menemukan dimana penelitian
sedikit diteliti. yang belum dilakukan dalam kombinasi dari jenis
Sementara itu pemetaan menggunakan penelitian dan metode penelitian. Berdasarkan
metode SMS, memberikan gambaran secara visualisasi peta sistematis pada gambar 7 dapat
menyeluruh mengenai studi Digital Governance dapat dilihat celah-celah kosong yang dapat
dan keterkaitannya pada studi Good Governance. dijadikan penelitian selanjutnya pada bahasan
Peneliti-peneliti di masa depan dapat entrepreneurial intention dan knowledge
memanfaatkan penelitian ini sebagai dasar dan acquisition.
acuan untuk dijadikan penelitian lanjutan
khususnya pada penelitian di bidang Digital KESIMPULAN
Governance dan Good Governance. Berdasarkan Penelitian ini dapat memberikan
pemetaan pada pada 3 database jurnal gambaran informasi-informasi terbaru dari
internasional yaitu scopus, emerald, dan sage pembahasan mengenai studi Digital Governance
journals journals, setelah dilakukan proses dalam hubungannya dengan studi Good
screening secara relevan dengan kontek studi, Governance dengan menggunakan dua teknis
peneliti kembali memetakan 31 artikel tersebut pemetaan yaitu VOSViewer dan SMS.
dengan kategori focus penelitian, subjek Berdasarkan pemetaan VOSViewer Digital
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158
155
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
of the President for Government Innovation. Kettl, D. F. (2015). The job of government:
Journal of Open Innovation: Technology, Interweaving public functions and private
Market, and Complexity, 8(1). hands. Public Administration Review,
https://doi.org/10.3390/joitmc8010002 75(2), 219–229.
Erkut, B. (2020). From digital government to https://doi.org/10.1111/puar.12336
digital governance: Are we there yet? Kitchenham, B., Pretorius, R., Budgen, D.,
Sustainability (Switzerland), 12(3). Brereton, O. P., Turner, M., Niazi, M., &
https://doi.org/10.3390/su12030860 Linkman, S. (2010). Systematic literature
Fauzi, A. H., Rizal, M., & Arifianti, R. (2019). reviews in software engineering-A tertiary
Corporate Entrepreneurship In SMEs : A study. Information and Software
Systematic Mapping Study. Jurnal Technology, 52(8), 792–805.
Manajemen Pelayanan Publik, 2(1), 55. https://doi.org/10.1016/j.infsof.2010.03.00
https://doi.org/10.24198/jmpp.v2i1.21575 6
Gao, X., & Lee, J. (2017). E-government services McBride, K. (2019). Sailing towards
and social media adoption: Experience of digitalization when it doesn’t make cents?
small local governments in Nebraska state. Analysing the Faroe Islands’ new digital
Government Information Quarterly, 34(4), governance trajectory. Island Studies
627–634. Journal, 14(2), 193–214.
https://doi.org/10.1016/j.giq.2017.09.005 https://doi.org/10.24043/isj.93
Gauld, R. (2006). E-government: what is it, and Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan
will it transform government? Policy Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif
Quarterly, 2(2). Dalam Metode Penelitian. Jurnal
https://doi.org/10.26686/pq.v2i2.4193 Manajemen Dan Kewirausahaan, 4(2),
Grönlund, Å., & Horan, T. A. (2005). Introducing 123–136.
e-Gov: History, Definitions, and Issues. https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136
Communications of the Association for Perianes-Rodriguez, A., Waltman, L., & van Eck,
Information Systems, 15(January). N. J. (2016). Constructing bibliometric
https://doi.org/10.17705/1cais.01539 networks: A comparison between full and
Gurbuz, H. G., & Tekinerdogan, B. (2018). fractional counting. Journal of Informetrics,
Model-based testing for software safety: a 10(4), 1178–1195.
systematic mapping study. Software Quality https://doi.org/10.1016/j.joi.2016.10.006
Journal, 26(4), 1327–1372. Petersen, K., Feldt, R., Mujtaba, S., & Mattsson,
https://doi.org/10.1007/s11219-017-9386-2 M. (2008). Systematic mapping studies in
He, Q., Wang, G., Luo, L., Shi, Q., Xie, J., & software engineering. 12th International
Meng, X. (2017). Mapping the managerial Conference on Evaluation and Assessment
areas of Building Information Modeling in Software Engineering, EASE 2008, 1–10.
(BIM) using scientometric analysis. https://doi.org/10.14236/ewic/ease2008.8
International Journal of Project Petersen, K., Vakkalanka, S., & Kuzniarz, L.
Management, 35(4), 670–685. (2015). Guidelines for conducting
https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2016.08. systematic mapping studies in software
001 engineering: An update. Information and
Ismail, Fathonih, A., Prabowo, H., Hartati, S., & Software Technology, 64, 1–18.
Redjeki, F. (2020). Transparency and https://doi.org/10.1016/j.infsof.2015.03.00
corruption: Does E-government effective to 7
combat corruption? International Journal of Purnomo, M. (2021). State of The Art ‘
Psychosocial Rehabilitation, 24(4), 5396– Entrepreneur + Sufiks ’: Sebuah Studi
5404. Pemetaan Sistematis ( State of the Art of ‘
https://doi.org/10.37200/IJPR/V24I4/PR20 Entrepreneur + Suffixes ’: A Systematic
1636 Mapping Study ). Sawerigading, 27(1),
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Bidang Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik,
Volume 5 Nomor 3 Bulan Oktober Tahun 2022 : 141 - 158
107–116. https://doi.org/10.24198/jmpp.v2i1.21559
Purnomo, M., Maulana, Y. S., Sugiartana, & Suwandi, I., Raharja, S. J., & Tahir. (2021).
Tjahjono, E. (2020). State Of The Art Of Relationship Between Entrepreneurial
Crowdfunding In Entrepreneurial Finance Intention And Knowledge Acqusition
Context. AdBspreneur:Jurnal Pemikiran Through The Systematic Mapping Study
Dan Penelitian Administrasi Bisnis Dan (SMS) Method. JournalNX -
Kewirausahaan, 5(1), 89–116. AMultidisciplinary Peer Reviewed Journal,
Rahim, A. (2019). Governance and Good 7(1), 187–197.
Governance-A Conceptual Perspective. Twizeyimana, J. D., & Andersson, A. (2019). The
Journal of Public Administration and public value of E-Government – A literature
Governance, 9(3), 133. review. Government Information Quarterly,
https://doi.org/10.5296/jpag.v9i3.15417 36(2), 167–178.
Solihah, R., Djuyandi, Y., Witianti, S., & https://doi.org/10.1016/j.giq.2019.01.001
Herdiansah, A. G. (2017). The importance van Eck, N. J., & Waltman, L. (2010). Software
of good governance implementation in the survey: VOSviewer, a computer program
legislative institutions. Advanced Science for bibliometric mapping. Scientometrics,
Letters, 23(5), 4820–4823. 84(2), 523–538.
https://doi.org/10.1166/asl.2017.8917 https://doi.org/10.1007/s11192-009-0146-3
Suwandi, I., Arifianti, R., & Rizal, M. (2019). Wieringa, R., Maiden, N., Mead, N., & Rolland,
Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good C. (2006). Requirements engineering paper
Corporate Governance (GCG) PADA PT. classification and evaluation criteria: A
Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO). proposal and a discussion. Requirements
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik, 2(1), Engineering, 11(1), 102–107.
45. https://doi.org/10.1007/s00766-005-0021-6
157
State Of The Art Dari Digital Governance Dalam Hubungannya Dengan Good Governance
Melalui Analisis Vosviewer Dan Systematic Mapping Studies (SMS)
(Agus Taryana, Imam Suwandi, Yayan Nuryanto, Teguh Sandjaya)
LAMPIRAN
Hasil Pemetaan SMS setelah proses sortir paper yang relevan