Rubiyanto1
1Magister Ilmu Administrasi Universitas Kadiri
Abstrak
Abstract
E-Government program is a form of the implementation of public services based information technology and
communication that covertly designed to make the process of working in the government of into simpler ones, more
accurate, responsive and transparent. With the establishment of presidential instruction no 3 2003, instructed that all
government agencies apply for the e-Government program. BAPPEDA has implemented through a system of e-
Government program information regional development planning or e-Planning. This study determines to reveal an
understanding of the e-Government of policy on Regional Development Planning Board District Nganjuk. Technique
data analysis using a technique qualitative according to data analysis Miles and Huberman. The research results show
that of policy e-Government on Regional Development Planning Board District Nganjuk has been implemented by an
instruction of the president number three years 2003; however, in practice, there are several problems can slow process
implementation e-Government itself.
35
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Administrasi Negara Vol. 2 No. 1
atau tidak dilakukan pemerintah”, sehingga suatu dan Van Horn lebih menekankan kepada kinerja
kebijakan tidak hanya suatu tindakan yang kebijakan.
diusulkan tetapi juga yang tidak dilaksanakan, Selanjutnya Van Meter dan Van Horn
demikian pula pendapat Thomas Dye dalam (Solichin 2004:81) dalam model implementasi
Subarsono (2005:2) yang mengatakan kebijakan kebijakannya juga menganggap faktor
publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk komunikasi akan berpengaruh yaitu komunikasi
melakukan atau tidak melakukan, definisi antar organisasi terkait serta kegiatan-kegiatan
tersebut mengandung makna bahwa (1) kebijakan pelaksanaannya mencakup antar hubungan
publik tersebut dibuat oleh badan pemerintah, dalam lingkungan sistem politik dengan
bukan organisasi swasta; (2) kebijakan publik kelompok-kelompok sasaran. Van Meter
menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau mengharapkan semua pelaksana harus
tidak dilakukan oleh pemerintah. memahami apa yang diidealkan oleh kebijakan
Dengan pengertian-pengertian kebijakan yang implementasinya menjadi tanggung jawab
publik di atas disimpulkan bahwa kebijakan mereka, organisasi atasan mestinya mampu
adalah serangkaian tindakan pemerintah yang mengkondisikan organisasi bawahan atau
bersifat mengatur dalam rangka merespon pelaksana, karena dalam implementasi sebuah
permasalahan yang dihadapi masyarakat dan program perlu dukungan dan koordinasi dengan
mempunyai tujuan tertentu, berorientasi kepada instansi lain, untuk itu diperlukan koordinasi dan
kepentingan publik (masyarakat) dan bertujuan kerjasama bagi keberhasilan suatu program.
untuk mengatasi masalah, memenuhi keinginan Menurut Van Meter dan Van Horn,
dan tuntutan seluruh anggota masyarakat. implementasi yang berhasil merupakan fungsi
Kebijakan juga memuat semua tindakan dari kemampuan organisasi pelaksana Untuk
pemerintah baik yang dilakukan maupun tidak melakukan apa yang diharapkan untuk
dilakukan oleh pemerintah yang dalam dikerjakan. Van Meter dan Van Horn juga
pelaksanaanya terdapat unsur pemaksaan kepada megemukakan bahwa kapasitas sebagai faktor
pelaksana atau pengguna kebijakan agar yang berpengaruh bagi implementasi kebijakan
dipatuhi, hal ini sejalan dengan pendapat Easton (Budi Winarno, 2002 : 122).
(Islamy, 2001:19) bahwa kebijakan mengandung
nilai paksaan yang secara sah dapat dilakukan E-Government
pemerintah sebagai pembuat kebijakan. E-Government adalah pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi guna
Implementasi Kebijakan Publik pelaksanaan pemerintahan yang efisien dan
Implementasi kebijakan merupakan murah, meningkatkan pelayanan masyarakat
suatu analisis dengan lebih melakukan retropeksi dengan cara menyediakan sarana publik sehingga
dari pada prospeksi dengan tujuan ganda, yaitu : masyarakat mudah mendapatkan informasi
pertama memberi informasi bagaimana program- (Caldow, disitasi Indrajit, 2006). Pendapat lain
program tersebut dapat terlaksana, kedua mengatakan bahwa e-Government adalah
menunjukkan faktor-faktor yang dapat diubah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah
agar diperoleh capaian hasil yang lebih baik yang (seperti : Wide Area Network, Internet dan mobile
dapat memberikan perubahan implementasi atau computing) yang memungkinkan pemerintah
program baru. Sebagaimana Budi Winarno untuk mentransformasikan hubungan dengan
(1998:72) menyatakan proses implementasi masyarakat, dunia bisnis dan pihak yang
memiliki variabel atau faktor yang membentuk berkepentingan. Dalam prakteknya, e-
kaitan ( linkage ) antara kebijakan dan capaian ( Government adalah penggunaan internet untuk
performance ). Variabel tersebut merupakan melakukan urusan pemerintah dan penyediaan
variabel bebas dan variabel terikat yang saling pelayanan publik yang lebih baik yang
berhubungan satu sama lainnya. Sebagaimana berorientasi pada pelayanan masyarakat
dikatakan di atas bahwa capaian kebijakan (http://www.worldbank.org, disitasi Indrajit,
dipengaruhi adanya beberapa variabel, variabel- 2006).
variabel tersebut ditunjukkan pada beberapa Beberapa definisi lain mengenai e-
model Implementasi kebijakan, menurut Van Government menurut beberapa sumber sebagai
Meter dan Van Horn (Samudra Wibawa,1994:19) berikut :
Implementasi kebijakan dipengaruhi adanya 1) Deloitte Research (2000) : menggunakan
komunikasi, sumber-sumber (sumber daya), teknologi untuk pelayanan masyarakat, bisnis
kecenderungan/sikap dan struktur birokrasi, dan pegawai yang lebih baik.
standard dan sasaran kebijakan serta kondisi 2) West (2001, p.863) : pengiriman informasi
sosial ekonomi dan politik. Spesifik Van Meter kepemerintahan dan layanan online melalui
internet atau perlengkapan digital lainnya.
37
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Administrasi Negara Vol. 2 No. 1
2. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten informasi yaitu mewujudkan sebuah sistem kerja
Nganjuk tentang e-Government. yang efisien, efektif dan terintegrasi.
40
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Administrasi Negara Vol. 2 No. 1
41
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Administrasi Negara Vol. 2 No. 1
7) Menyiapkan laporan dan eksekutif (bila Nganjuk maupun Organisasi Perangkat Daerah di
diperlukan) Kabupaten Nganjuk.
42
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Administrasi Negara Vol. 2 No. 1
b. Publikasi penggunaan e-Planning oleh Pembangunan Daerah sendiri tentunya dari segi
BAPPEDA Kabupaten Nganjuk kepada seluruh waktu.
OPD di Kabupaten Nganjuk disampaikan melalui
sosialisasi, pelatihan, surat dinas, dan
penyampaian secara langsung pada waktu E. REFERENSI
Musrenbang.
2. Dalam implementasi kebijakan e- Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian :
Government pada Badan Perencanaan Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Asdi
Pembangunan Daerah Kabupaten Nganjuk Mahasatya.
terdapat 3 (tiga) faktor penghambat, yaitu: Bungin, Burhan, 2001, Metodologi Penelitian
a. Kebijakan Pemerintah Daerah yang Sosial : Format-format Kuantitatif dan
mendukung implementasi kebijakan e- Kualitatif, Surabaya : Airlangga
Government pada BAPPEDA Kabupaten Nganjuk University Press.
untuk saat ini belum ada. C. Edward III, George, 2001, Implementing Public
b. Sumber daya finansial atau ketersediaan Policy, Washinton : Congressional
dana dan anggaran dalam implementasi Quarterly Press.
kebijakan e-Government pada BAPPEDA Dessler, G, 1997, Hukum Resource Management,
Kabupaten Nganjuk sepenuhnya berasal dari Jakarta : Prenhallindo.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dwiyanto, Agus, et.al., 2002, Reformasi Birokrasi
(APBD). Untuk implementasi kebijakan e- Publik Di Indonesia, Cetakan Pertama,
Government tersebut membutuhkan dana yang Yogyakarta : Pusat Studi Kependudukan
cukup besar, sehingga dalam pembiayaannya dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.
dilakukan secara bertahap sesuai dengan Hamidah, Nur Rahmawati, 2015, Implementasi e-
kemampuan keuangan daerah. Government dalam Pelayanan (Studi
c. Ketersediaan sumber daya aparatur Kasus Penerapan Program SIAKAD di
dalam implementasi e-Government pada STAIN Ponorogo). Tesis tidak diterbitkan.
BAPPEDA Kabupaten Nganjuk sudah sesuai Surakarta : PPs Universitas Sebelas Maret
dengan kebutuhan, sedangkan yang menjadi Surakarta
kendala adalah sumber daya aparatur pada Indrajit, Richardus Eko. 2006. E-Government in
tingkat kecamatan. Pada tingkat kecamatan masih Action. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
memiliki sumber daya aparatur yang terbatas Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3
baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. tahun 2003 Tentang Kebijakan dan
Kebiasaan bekerja dengan menggunakan cara- Strategi Nasional Pengembangan e-
cara lama juga menjadi kendala dalam Government.
implementasi e-Government pada tingkat Islamy, M. Irfan, 2001, Prinsip-prinsip Perumusan
kecamatan. kebijakan Negara, Jakarta : Bumi Aksara.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Moleong, Lexy J. 2016. Metode Penelitian
diuraikan, maka peneliti dapat memberikan Kualitatif, edisi revisi. Bandung : PT.
rekomendasi atau saran guna menunjang Remaja Rosdakarya.
implementasi e-Government baik untuk Nia Karniawati, Romi Rahmadani, 2011, “Analisis
BAPPEDA Kabupaten Nganjuk maupun Kebijakan Penerapan e-Government
Organisasi Perangkat Daerah yang lain. Melalui Sistem Informasi Manajemen
1. Adanya kebijakan pemerintah daerah Kepegawaian (SIMPEG) : Suatu Studi
berupa peraturan daerah maupun peraturan Pada Biro Kepegawaian Sekretariat
bupati yang mendukung implementasi e- Daerah Provinsi Jawa Barat”. Jurnal
Government di Kabupaten Nganjuk. Harapannya bidang Humaniora Unikom. Vol.7, No.2.
dengan adanya kebijakan pemerintah daerah Rencana Strategis Badan Perencanaan
tersebut dapat menjadi landasan hukum dan Pembangunan Daerah Kabupaten
solusi permasalah terkait implementasi e- Nganjuk Tahun 2014 – 2018.
Government di Organisasi Perangkat Daerah Santy Nurina Aprilia1, Andy Fefta Wijaya, dan
Kabupaten Nganjuk. Suryadi, 2014, “Efektivitas Website
2. Adanya pengembangan sistem aplikasi e- Sebagai Media e-Government dalam
Planning Badan Perencanaan Pembangunan Meningkatkan Pelayanan Elektronik
Daerah Kabupaten Nganjuk dengan tambahan Pemerintah Daerah : Studi Pada Website
modul legalitas Kepala Organisasi Perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang”.
Daerah. Harapannya dengan adanya modul Jurnal Sosial dan Humaniora Unibraw.
legalitas secara online akan mempermudah Vol.17, No.3.
proses verifikasi di Badan Perencanaan
44
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Administrasi Negara Vol. 2 No. 1
45