Perbaikan sistem pelayan publik ini tercapai berkat komitmen bersama aparat Pemda
Kabupaten Sragen untuk memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat (Untung
Wiyono, Bupati Sragen: 2006)
mewujudkan otonomi daerah dalam mewujudkan otonomi daerah yang luas dan
pemerintah tersebut di atas, sudah banyak langkah dan kegiatan yang dilakukan baik
daerah dapat segera terlaksana dengan lebih baik sesuai amanah undang-undang.
yang nyata, luas dan bertanggungjawab kepada daerah. Perubahan paradigma di atas
sekaligus juga merupakan kesempatan yang penting bagi pemerinrah daerah untuk
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat lokal. Hal ini perlu diantisipasi
agae kinerja pemerintah daerah dapat meningkat secara signifikan dalam mengurus
rumah tangga dan pelayanan kepada masyarakat melalui peningkatan kapasitas
Ruang ini disambut antusias bagi daerah-daerah otonom baik propinsi maupun
terletak ditangan manajemen kepala daerah. Kepala daerah di otonomi luas ini harus
melakukan kompetisi secara positif dalam memunculkan kearifan lokal yang mulai
menulis tentang Tanah Datar dan Jembrana, sekarang saya ingin mengelaborasi
berbasis teknologi. Langkah awal yang dilakukan oleh Untung Wiyono adalah
sejak tahun 2003 untuk tingkat kecamatan dan 2007/2008 untuk tingkat desa. Pejabat
di Sragen dikursuskan komputer dan bahasa Inggris. Itu menjadi syarat bagi pejabat
digunakan untuk memangkas biaya. Sebelumnya, biaya telepon dan belanja alat tulis
kantor Kabupaten Sragen mencapai Rp 2,3 miliar per tahun. Dengan teknologi
informasi, pengeluaran hanya Rp 250 juta per tahun, berupa kerja sama dengan
internet service provider. Aplikasinya dalam bentuk laporan monitoring setiap dinas,
satuan kerja, dan kecamatan; sarana pengiriman data; informasi dan monitoring
proyek secara online pada setiap satuan kerja; agenda kerja setiap satuan kerja; forum
diskusi dan chatting antarpersonil dan satuan kerja; surat dinas atau undangan.
birokrasinya yang didukung 12.000 PNS dari komputer di ruang kerjanya. Kalau
membutuhkan pertemuan mendadak dengan camat atau kepala desa, Untung tak perlu
komputer.
adalah; Pertama, kepemimpinan politik yang kuat dengan visi yang jelas.
Kepemimpinan politik dengan visi yang jelas mutlak diperlukan dalam menjamin
kuat. Tantangan organisasi dan kultural sangat sering lebih sulit diselesaikan daripada
Kepemimpinan politik yang kuat dengan visi yang jelas ini telah memberikan
hasil yang nyata, berupa dukungan dari para staf dan bahkan rival politiknya di
DPRD. Latar belakang Bupati sebagai penguasaha sukses dalam bidang minyak bumi
government. Komitmen yang rendah dari pimpinan, karena ketakutan akan kehilangan
al., 2004).
(KPT) telah memunculkan sinisme dari banyak pihak. Adopsi inovasi selama belum
maka dengan mudah untuk mendapatkan dukungan banyak pihak (Rogers, 1995).
tingkatan, mulai kabupaten sampai desa, merupakan modal awal keberhasilan. KPT
telah mengubah paradigma pelayanan publik di Sragen. Hubungan antar lembaga pun
layanan publik.
di Sragen, salah satu kendala yang sangat nyata pada tahap awal adalah kapabilitas
sumberdaya manusia. Masalah sumberdaya manusia adalah tipikal dalam
1999). Masalah terbesar adalah mengubah pola pikir. Pelatihan, konsultansi, dan studi
Kepala Dinas bahkan harus didampingi oleh seorang operator yang terlatih.
pelajaran lain yang bisa diambil. KPT adalah sebuah pilihan baik untuk mengawali
bertahap. Pada tahap awal sebanyak 52 kantor terkoneksi Internet sampai pada tingkat
bertahap ini juga akan memudahkan proses difusi dengan mengurangi risiko dan
fasilitas dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang akan
memasok keperluan tersebut dengan harga yang lebih terjangkau juga sangat menarik.
aplikasi untuk pencetakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan hasil kerjasama
bagi hasil dengan sebuah perusahaan swasta. Dengan demikian, investasi yang harus
dengan kualitas layanan publik Sragen juga dilakukan. Kemitraan yang baik ini
(e.g. Janssen et al., 2004). Hal ini disadari betul oleh Sragen dan ditindaklanjuti
dengan evaluasi rutin meskipun masih bersifat terbatas pada kualitas layanan publik
yang diberikan oleh KPT. Setiap tahun, KPT melakukan survei kepada pengguna
layanan, untuk mengukur kualitas, dan sekaligus mendapatkan umpan balik untuk
perbaikan.
konsistensi dan komitmen. Semua hal itu diramu dengan baik oleh Bupati Sragen
Untung Wiyono dan jajaran PNS Sragen, sehingga ekonomi mikro dapat berjalan
dengan baik tanpa saling menyalahkan satu sama lain. Hasilnya, Pemda Sragen bisa
memberikan pelayan publik lebih baik, cepat, dan tentu saja murah. Kantor Pelayanan
Terpadu (KPT) berhasil menyelesaikan perizinan 30% lebih cepat dari jadwal yang
membutuhkan waktu 12 hari kerja bisa diselesaikan dalam waktu 10 hari kerja. Selain
itu, para staf KPT memberikan pelayanan yang lebih profesional mulai dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun 2001 sebesar 12 milyar, tahun 2002 22,56
milyar, tahun 2003 menjadi 40,55 milyar, tahun 2004 43, 5 milyar dan tahun 2007
melejit 54 milyar. Sebagian PAD ini diperoleh dari kenaikan pengurusan dokumen
perizinan usaha. Prestasi yang sangat luar biasa untuk di contoh daerah lain.
Wallahu’alam!