Anda di halaman 1dari 14

AdministrativA | Vol 2 Nomor 2 Tahun 2020

DIGITALISASI PELAYANAN PENSIUN APARATUR NEGARA PADA TASPEN


(STUDI TENTANG TASPEN OTOTENTIKASI DI PT TASPEN (PERSERO)
KCU KOTA BANDAR LAMPUNG)

Muhammad Faizal1, Dedy Hermawan2, Eko Budi Sulistio3


1;2;3
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung
muhammadfaissal01@gmail.com

Abstrak
Setelah dikeluarkannya aplikasi Taspen Otentikasi PT. Taspen (Persero) KCU Bandar Lampung sistem dalam
melayani pengurusan masa pensiun masih belum maksimal dari tahap memasukan berkas pensiun sampai tahap
melakukan perekaman Otentikasi seperti perekaman wajah, perekaman suara, perekaman sidik jari masih
terdapat kendala dalam pelaksanaanya. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui pelayanan pensiun yang
dilakukan oleh PT. Taspen (Persero) KCU Kota Bandar Lampung setelah adanya Taspen Otentikasi secara digital
dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh PT Taspen maupun peserta pensiun dalam
menggunakan aplikasi Taspen Otentikasi secara digital. Tipe penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan pensiun yang dilakukan oleh PT. Taspen (Persero) KCU Kota
Bandar Lampung setelah adanya taspen otentikasi secara digital belum maksimal, kurangnya informasi secara
terbuka kepada masyarakat sehingga masih banyak yang belum mengetahui tentang efektivitas, efisiensi dan
responsivitas pelayanan pembayaran pensiun PNS di PT. Taspen (Persero).Kendala-kendala yang dihadapi oleh PT
Taspen maupun peserta pensiun dalam menggunakan aplikasi taspen otentikasi secara digital adalah sistem
aplikasi belum sempurna (error system), belum semua masyarakat memahami teknologi digital, kurang
maksimalnya sosialisasi taspen otentikasi.

Kata Kunci: Digitalisasi, Pelayanan Pensiun, Aparatur Sipil Negara, Taspen

Abstract
After the release of the Taspen Authentication application PT. Taspen (Persero) KCU Bandar Lampung system in
serving the management of retirement is still not optimal from the stage of entering the pension file to the stage of
recording Authentication such as facial recording, voice recording, fingerprint recording still have obstacles in its
implementation. The purpose of this study was to determine the pension services carried out by PT. Taspen
(Persero) KCU Bandar Lampung City after the digital Taspen Authentication and to find out the obstacles faced by
PT Taspen and retired participants in using the Taspen Authentication application digitally. This type of research
is a type of qualitative descriptive research. Hasil penelitian menunjukkan jasa pensiun yang dilakukan oleh PT.
Taspen (Persero) KCU Kota Bandar Lampung setelah adanya taspenambahan digital belum maksimal, banyak
informasi kepada masyarakat sehingga masih banyak yang belum mengetahui tentang penghematan, efisiensi dan
responsivitas pembayaran PNS di PT. Taspen (Persero). The obstacles faced by PT Taspen and retired participants
in using the Taspen application digitally authentication is the application system is not yet perfect (error system),
not all people understand digital technology, the maximum socialization of Taspen authentication.

Keywords: Digitalization, Pension Services, State Civil Apparatus, Taspen

I. PENDAHULUAN sehingga dapat berfungsi secara produktif


Manajemen kepegawaian atau sumber untuktercapainya tujuan
daya manusia sangat pentingbagi perusahaan perusahaan .Perkembangan suatu organisasi
atau instansi pemerintahan dalam mengelola, sangatlah tergantung pada produktivitas
mengatur,dan memanfaatkan pegawai tenaga kerja, dan baik tidaknya kinerjadalam
201
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
organisasi tersebut dapat dilihat dari displin pemerintahan. Pengembangan dan
kerja pegawai yang ada didalamorganisasi pemanfaatan e-government merupakan upaya
tersebut.Dengan peraturan manajemen dalam mendukung kinerja pemerintah yang
sumber dayamanusia secara profesional, berbasis elektronika dalam penyelenggaraan
diharapkan pegawai bekerja secara produktif. dan peningkatan kinerjanya secara efektif
Pengelolaan pegawai secara profesional dan efisien.E-goverment merupakan bentuk
ini harus dimulai sejak perekrutan pegawai, penerapan pelayanan pubik yang berbasis
penyeleksian,pengklasifikasian,penempatan teknologi informasi dan komunikasi, sebagai
pegawai sesuai dengan kemampuan, media informasi dan sarana komunikasi
penataran,pengembangan kariernya. Dalam interaktif antara pemerintah dengan pihak
penyeleksian sumber daya manusia, lembaga lainnya baik masyarakat, mitra bisnis
atau organisasi tidak hanya mengharapkan maupun antar sesama lembaga
sumber daya manusia yang terampil, namun pemerintahan. (Maharani, 2016: 46).
juga mengharapkan sumber daya manusia Penerapan e-government di Indonesia
yang mau bekerja dengan giat dandisiplin mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 3
untuk mencapai hasil kerja yang Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi
maksimal.Hal ini menunjukan bahwa setiap Nasional Pengembangan e-government dan
organisasi harus memiliki peraturan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
norma-norma yang dibuat di dalam Nomor 82 Tahun 2012
organisasi atau lembaga tersebut untuk dapat tentangPenyelenggaraanSistem
meningkatkan tingkat kedisiplinan seorang Transaksi dan Elektronik, kebijakan tersebut
pegawai.Sumber Daya Manusia (SDM) menegaskan bahwa pemerintah harus
merupakan aset terpenting dalam sebuah mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
organisasi yang dapat menggerakan sumber informasi dan komunikasi dalam
daya lainnya.SDM secara tidak langsung meningkatkan kemampuan mengolah,
dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas mengelola, menyalurkan dan
perusahaan. Perkembangan teknologi mendistribusikan informasi. Sesuai dengan
informasi yang kian pesat kini menimbulkan apa yang dikemukakan oleh (Bresford dalam
suatu revolusi baru, yaitu peralihan dari Kaiman 2003:7) bahwa dalam globalisasi
sistem kerja yang konvensional ke era yang sudah bergulir, menuntut penggunaan
digital.Perubahan ini ditandai dengan teknologi informasi dan komunikasi tidak
ditinggalkannya pemerintahan tradisional terkecuali pada birokrasi publik. Semakin
(traditional goverment) yang identik dengan dituntutnya pemerintah dalam meningkatkan
paper-based administration menuju electronic kualitas pelayanan publik dan kinerjanya
goverment atau e-goverment.Setiap badan dalam melaksanakan tatanan pemerintahan,
publik mempunyai kewajiban untuk hal ini menjadi pendorong dalam pelaksanaan
membuka akses atas infomasi publik yang serta penerapan electronic goverment(e-
berkaitan dengan Badan Publik tersebut goverment) yakni sebagai sistem pelayanan
untuk masyarakat luas (Zericka, 2013: 187). berbasis elektronik yang memanfaatkan
Adanya perkembangan tersebut, teknologi informasi pada instansi
mendukung pemerintah untuk memberikan pemerintahan (Maharani, 2016: 46).
layanan yang mudah diakses tidak hanya Rendahnya mutu pelayanan publik
untuk masyarakat dan mitra bisnis akan merupakan citra buruk pemerintah di tengah
tetapi juga untuk mereka yang bekerja di masyarakat, dan bagi masyarakat yang
sektor publik. Semakin dituntutnya pernah berurusan dengan pelayanan selalu
pemerintah dalam meningkatkan kualitas mengeluhkan, dan kecewa terhadap tidak
pelayanan publik dan kinerjanya dalam layaknya aparatur dalam memberikan
melaksanakan tatanan pemerintahan, hal pelayanan.Dengan adanya kualitas pelayanan
tersebut menjadi pendorong pelaksanaan yang baik maka dapat menimbulkan rasa
serta penerapan electronic government (e- puas dan sikap positif dari masyarakat.
goverment) yakni sebagai sistem pelayanan Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan
berbasis elektronik yang memanfaatkan efektif apabila masyarakat mendapatkan
teknologi informasi pada instansi kemudahan pelayanan dengan prosedur yang
202
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
AdministrativA | Vol 2 Nomor 2 Tahun 2020
singkat, cepat, tepat dan Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari
memuaskan.Mengingat pentingnya peranan program dana pensiun Aparatur Sipil Negara
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam (ASN) dan Tabungan Hari Tua (THT)
pembangunan nasional maka perlu diberikan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
perlindungan, pemeliharaan, serta Pemerintah Nomor: 25 Tahun 1981 dan 26
peningkatan kesejahteraan sehingga pada Tahun 1981 dengan tujuan untuk
gilirannya akan dapat meningkatkan meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri
produktivitas kerja. Usaha peningkatan pada saat memasuki usia pensiun (dikutip
kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari website: www.taspen.co.id).
dan keluarganya dilakukan melalui TASPEN diberi kepercayaan oleh
penyelenggaraan program pensiun ASN. Pemerintah untuk membayarkan manfaat
Berdasarkan Peraturan Pemerintah pensiun tersebut kepada PNS. Selain adanya
Nomor 66 Tahun 2017 Tentang Jaminan Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan
Kematian (JKM) bagi Pegawai Aparatur Sipil Kematian (JKM) PT. Taspen berinovasi
Negara disebutkan bahwa “perlunya dengan memberi layanan klim pada peserta
pembentukan jaminan sosial bagi Pegawai ASN dalam layanan klim ini PT. Taspen
Negeri Sipil dan keluarganya pada saat memberikan jaminan kecepatan pencairan
mengakhiri pengabdiannya kepada negara. dana lebih cepat daripada melalui pihak
Program tersebut ditunjukan untuk asuransi lain dimana proses pencairan klim
kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN), tersebut tidak kurang dari rentan waktu satu
yakni memberikan jaminan keuangan bagi jam. Dengan adanya jaminan kecepatan
peserta bila mendapat risiko yang proses pencairan dana pensiunan tersebut
mengakibatkan peserta tersebut tidak maka customer dapat dengan mudah
mampu lagi bekerja karena sudah tua atau menerima pencairan dana pensiun. Selain
mencapai usia tidak produktif lagi untuk inovasi layanan klim 1 jam, PT. Taspen
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan memiliki inovasi lain yaitu Kartu Pintar
yang diembankan kepada peserta atau Taspen.Kartu Pintar Taspen (Smartcard)
jaminan keuangan bagi ahli warisnya apabila merupakan inovasi sistem digitalisasi
peserta tertimpa risiko kematian sebelum pembayaran pensiun dari Taspen dalam
mencapai usia pensiun atau tertimpa risiko bentuk kartu kepesertaan.Hal itu untuk
kematian ketika menjalani masa pensiun. meningkatkan layanan, akuntabilitas dan
Pemerintah dalam hal ini memberikan tugas keakuratan otentikasi serta keamanan
penyelenggaraan dan pengelolaan program pembayaran pensiun.Dengan teknologi ini,
dana pensiun kepada PT. Taspen (Persero). pensiunan aparatur sipil negara (ASN) tak
Diberi tanggung jawab yang lebih besar oleh perlu lagi datang ke bank untuk mengambil
pemerintah melalui pelimpahan program uang pensiun.Kartu tanda anggota Taspen
pensiun yang sebelumnya dikelola oleh berfungsi sebagai kartu identitas.Nantinya
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Smartcard Taspen ini juga dapat berfungsi
(KPKN). sebagai ATM yang dapat digunakan oleh
Pelayanan di PT. Taspen (Persero) adalah semua peserta pensiunan ASN.Dengan
pelayanan pembayaran pensiun Aparatur adanya berbagai inovasi pelayanan di atas PT.
Sipil Negara (ASN).Pembayaran dapat Taspen dituntut agar memberikan pelayanan
dibayarkan secara tunai di Kantor Cabang yang berkualitas agar tetap memperoleh
Utama (KCU) atau Kantor Cabang (KC) kepercayaan dari pelanggannya khususnya
Taspen, atau dapat juga dibayarkan melalui peserta pensiunanan ASN. (dikutip dari
Kantor Pos dan Bank yang bekerjasama website: www.taspen.co.id).
dengan PT. Taspen (Persero). PT Dana PT. Taspen (Persero) mengeluarkan
Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri inovasi pelayanan baru berbasis digital.
Persero atau PT. TASPEN (PERSERO) adalah Inovasi tersebut adalah digitalisasi pelayanan
suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pembayaran pensiun, layanan klim otomatis
yang ditugaskan oleh Pemerintah untuk dan layanan klim 1 jam lewat yang telah
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial bersertifikasi ISO. Digital ini sebagai salah
203
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
satu bentuk peningkatan pelayanannya untuk perekaman sidik jari masih terdapat kendala
memberikan kepuasan pelanggan.Oleh dalam pelaksanaanya. Dampak dari Taspen
karena itu, pihak Taspen mengeluarkan Otentikasi ini yaitu pensiunan dapat
otentikasi by smartphone. Lewat smartphone melakukan pencairan dana pensiun setiap
ini, masyarakat bisa melakukan pembayaran bulannya tidak harus mengurus dan
atau klim dimana pun kapanpun tanpa harus mendatangi Bank dan Kantor Pos untuk
mendatangi kantor cabang Taspen atau mitra mengambil pensiunan mereka. Pensiunan
bayar. Penerima pensiun dapat melakukan cukup melakukan pencairan dana pensiun
autentikasi untuk otentikasi Berkala 1 (satu) melalui HP android untuk melakukan Taspen
bulan sekali untuk penerima Tunjangan Otentikasi. Oleh karena itu Uang Negara dan
Veteran dan Dana Kehormatan.Kemudian PT. Taspen (Persero) KCU Bandar Lampung
juga, autentikasi Berkala 2 (dua) bulan sekali tidak mengalami kerugian lagi karena
untuk Penerima Pensiun Pejabat Negara.ASN, pensiunan yang sudah meninggal otomatis
TNI/Polri, yang tidak mempunyai tunjangan gaji pensiunnya tidak mendapatkannya lagi
keluarga.Lalu otentikasi Berkala 6 (enam) setiap bulan.
bulan sekali untuk Penerima Pensiun Pejabat Penelitian ini menggunakan metode
Negara, ASN, TNI/Polri, yang masih penelitian deskriptif dengan menggunakan
mempunyai Tunjangan Keluarga. Dan bagi pendekatan kualitatif.Penelitian deskriptif
yang sakit atau uzur bisa meminta dikunjungi mempelajari masalah-masalah dalam
mitra bayar. Otentikasi itu penting dan masyarakat serta situasi-situasi, termasuk
diperlukan demi kelancaran dan keamanan tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-
dalam mengambil dana pensiun (dikutip dari sikap, pandangan-pandangan, serta proses-
website: www.taspen.co.id). proses yang sedang berlangsung dan
Sebelum dikeluarkannya aplikasi Taspen pengaruh-pengaruh dari suatu fenomenal.
Otentikasi ini PT. Taspen (Persero) KCU Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan
Bandar Lampung sistemdalam melayani data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu
pengurusan masa pensiun masih harus oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat
menunggu berjam-jam dari saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu,
mendapatkan nomor antrian sampai tahap analisis data yang dilakukan bersifat induktif
memasukan berkas pensiun.Dengan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan
pelayanan yang belum maksimal ini uang kemudian dapat dikonstruksikan menjadi
negara atau APBN mengalami kerugian yang hipotesis atau teori. Dengan demikian, dalam
disebabkan pensiunan yang sudah meninggal penelitian kualitatif, analisis data dilakukan
tetap mendapatkan atau dibayarkan gaji untuk membangun hipotesis dan teori
pensiunnya.Seharusnya keluarga pensiunan (Moleong, 2006: 151).
yang sudah meninggal melaporkan ke PT.
Taspen (Persero) agar uang negara tidak II. TINJAUAN PUSTAKA
hilang dan mengalami kerugian yang
dilakukan oleh oknum tidak bertanggung Pelayanan Publik
jawab. Dampak dari kerugian itu yaitu Menurut Moenir (2016:17), pelayanan
pegawai kantor Pos dan pegawai Bank publik adalah proses memenuhi kebutuhan
mereka mendapatkan PHK dikarenakan layanan. Proses layanan yang diperlukan
harus mengganti rugi Uang Negara yang pada dasarnya terbagi atas 2 (dua) jenis, yaitu
disebabkan pensiunan yang sudah meninggal layanan fisik yang sifatnya pribadi serta
keluarganya tidak melaporkannya ke PT. layanan admistratif yang diberikan orang lain
Taspen (Persero) KCU Bandar Lampung. selaku anggota organisasi (organisasi massa
Setelah dikeluarkannya aplikasi Taspen atau organisasi negara).
Otentikasi PT. Taspen (Persero) KCU Bandar Menurut Sinambela (2011:5), pelayanan
Lampung sistem dalam melayani pengurusan publik diartikan sebagai pemberian layanan
masa pensiun masih belum maksimal dari (melayani) keperluan orang atau masyarakat
tahap memasukan berkas pensiun sampai yang mempunyai kepentingan pada
tahap melakukan perekaman Otentikasi organisasi itu sesuai dengan aturan pokok
seperti perekaman wajah, perekaman suara,
204
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
AdministrativA | Vol 2 Nomor 2 Tahun 2020
dan tatacara yang telah ditetapkan.Menurut dengan tetap berpegang pada prinsip
Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang efisiensi dan efektivitas.
pelayanan publik adalah segala bentuk d. Partisipatif
kegiatan dalam rangka pengaturan, Mendorong peran serta masyarakat
pembinaan, bimbingan, penyediaan fasilitas, dalam penyelenggaraan pelayanan publik
jasa dan lainnya yang dilaksanankan oleh dengan memperhatikan aspirasi,
aparatur pemerintah sebagai upaya kebutuhan dan harapan masyarakat.
pemenuhan kebutuhan kepada masyarakat Sedangkan menurut Pasal 4 (empat)
sesuai ketentuan perundang-undangan yang Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang
berlaku. Pelayanan Publik, penyelenggaraan
Berdasarkan definisi tersebut dapat pelayanan publik berazaskan:
disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah a. Kepentingan umum yang artinya
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam pelayanan haruslah melihat kepada
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan kepentingan umum dalam pelaksanaan
sesuai dengan peraturan perundang- pelayanan publik.
undangan bagi setiap warga Negara dan b. Ketepatan waktu yang artinya pelayanan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau publik harus diterapkan berdasarkan
pelayanan administratif yang disediakan oleh waktu yang sesuai dengan pemberian
penyelenggara pelayanan publik yaitu setiap pelayanan tersebut.
institusi penyelenggara Negara, korporasi, c. Keterbukaan, pelayanan publik harus lah
lembaga independen yang dibentuk terbuka kepada masyarakat dimana
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelaksanaan pelayanan publik terbuka
pelayanan publik, dan badan hukum lain yang maka akan meminimalisir yang namanya
dibentuk semata-mata untuk kegiatan korupsi dalam pemerintahan.
pelayanan publik. d. Kecepatan, kemudahan dan
Pelayanan publik dilakukan tidak lain keterjangkauan, pelayanan publik yang
untuk memberikan kepuasan bagi pengguna diberikan pemerintah kepada masyarakat
jasa yaitu masyarakat oleh karena itu harus lah melihat tiga hal tersebut
penyelenggaraan ini membutuhkan azas-azas dikarenakan tiga komponen tersebut
pelayanan diungkapkan oleh Hardiyansyah, merupakan bagian yang sangat inti dari
(2018:32), dengan kata lain dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
memberikan pelayanan publik, instansi Berdasarkan azas pelayanan di atas yang
penyedia pelayanan publik harus merupakan pedoman dalam penyelenggaraan
memperhatikan azas pelayanan publik.Untuk pelayanan publik oleh instansi pemerintah
memberikan pelayanan yang memuaskan dan berfungsi sebagai indikator dalam
bagi pengguna jasa, penyelenggaraan penilaian serta evaluasi kerja bagi
pelayanan harus memenuhi asas-asas penyelenggara pelayanan publik. Dengan
pelayanan sebagai berikut (Undang-Undang adanya standar dalam kegiatan pelayananini
No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan diharapkan masyarakat bisa mendapatkan
Publik) : pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
a. Transparansi prosesnya memuaskan serta tidak
Bersifat terbuka, mudah dan dapat menyulitkan masyarakat.
diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara E-Government
memadai serta mudah dimengerti. Menurut Indrajit dalam Intansari
b. Akuntabilitas (2017:36)e-government merupakan
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai programpemerintah dalam upaya
dengan ketentuan peraturan perundang- untukmengembangkan penyelenggaran
undangan. kepemerintahan yang berbasis
c. Kondisional elektronikserta melakukan transformasi guna
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan memfasilitasi kegiatan masyarakat
pemberi dan penerima pelayanan publik dankalangan bisnis. Melalui pengembangan e-
government, pemerintahmengharapkan dapat
205
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
dilakukan penataan sistem manajemen dan strategi/action plan untuk lingkungan
proses kerja dilingkungan pemerintah dan instansinya masing-masing. Menurut Kepmen
pemerintah daerah otonom PAN & RB No.11 Tahun 2011, tentang Kriteria
denganoptimalisasi pemanfaatan teknologi dan Ukuran Keberhasilan Reformasi
informasi dan komunikasi. E-government Birokrasi, salah satukriteria keberhasilan
dapat diartikan secara beragam karena pada reformasi birokrasi adalahadanya
dasarnya e-governmentdapat menampakkan pengembangan e-government pada masing-
dirinya dalam berbagai bentuk dan masing Kementerian/Lembaga dan
ruanglingkup. Ada beragam definisi mengenai Pemerintah Daerah. Didalam hal ini e-
e-government, tergantung kepadasudut goverment yang diselenggarakan oleh
pandang mana pihak yang mendefinisikan Kementerian Komunikasi dan Informatika
serta tingkatan perkembangan yang ada. yang bertujuan :
Instruksi Presiden Republik Indonesia a. Menyediakan acuan bagi pengembangan
Nomor 3 Tahun 2003 TentangKebijakan dan dan pemanfaatan TIK di lingkungan
Strategi Nasional Pengembangan e- pemerintah.
government, yang dimaksude-government b. Memberikan dorongan bagi peningkatan
adalah penyelenggaraan pemerintahan TIK di lingkungan pemerintah melalui
berbasis elektronik(teknologi informasi dan evaluasi yang utuh, seimbang, dan
komunikasi) untuk meningkatkan kinerja obyektif.
pemerintahdalam hubungannya dengan c. Melihat peta kondisi pemanfaatan TIK
masyarakat, komunitas bisnis, dan dilingkungan pemerintah secara nasional.
kelompokterkait lainnya menuju good Definisi e-government telah dirumuskan
governance. oleh berbagai lembaga dan para ahli yang
The World Bank Group (2006), masing masing memiliki perbedaan karena
mendefinisikan bahwa e-government adalah latarbelakang dan tujuan perumusan yang
penggunaan teknologi informasi oleh badan- berbeda. Secara sederhana e-government
badan pemerintah, seperti : WideArea dapat kita pahami bersama,yaitu sebagai
Network, Internet, dan Mobile Computing, upaya pemanfaatan teknologi informasi dan
yang mempunyai kemampuan untuk komunikasi untuk meningkatkan kualitas
merubah hubungan dengan warga negara, pelayanan publik. Teknologi informasi
pelaku bisnis,dan badan pemerintah lainnya. berperan merupakan sebagai alat dalam
Menurut UNDP definisi e-government mendorong efisiensi dan efektifitas pelayanan
sebagai berikut: “E-Government is the publik.
application of Information and Tecnology Seiring dengan pekembangan TIK dan
Communication (ICT) by government agencies” tuntutan masyarakat dalam penyediaan
(e-Government adalah aplikasi teknologi pelayanan publik, praktik e-government juga
informasi dan komunikasi dari agen mengalami pekembangan yang berimbas
pemerintah), dan pemerintah pun dalam terhadap pola interaksi, aktor, konten, dan
Inpres No.3 Tahun 2003 tentang Kebijakan konteks implementasinya. Menurut
dan Strategi Nasional Pengembangan e- Hiller(2001) ada tiga ide atau pemikiran
government menjelaskan bahwa utama pemanfaatan TIK dalam tata kelola
pengembangan e-government merupakan pemerintahan.
upaya untuk mengembangkan 1. E-officele-administration/traditionale-
penyelenggaraan kepemerintahan yang government yaitu penggunaan TIK lingkup
berbasis elektronik, dalam rangka pemerintahan dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kualitas layanan publik secara membantu operasionalisasi organisasi dan
efektif dan efisien. Melalui pengembangan e- manajemen sektor publik. Dalam lingkup
government dilakukan penataan sistem internal, dapat disebut sebagai e-officele-
manajemen dan proses kerja dilingkungan administration yang menunjuk pada
pemerintah dengan mengoptimasikan otomatisasi proses bisnis internal
pemanfaatan teknologi informasi. Inpres ini organisasi pemerintah degan relasi ke
menginstruksikan agar tiap instansi dalam (antar internal pemerintah).
pemerintah melakukan perumusan Aktivitas yang dominan terjadi adalah
206
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
AdministrativA | Vol 2 Nomor 2 Tahun 2020
koordinasi, konsultasi, standarisasi, dan hanya sekedar mengikuti trend atau justru
otomatisasi. Kemudian dalam lingkup menentang inisiatif yang berkaitan dengan
eksternal, pemerintah berinteraksi dengan prinsip-prinsip e-government. Tanpa adanya
warga negara dan dunia bisnis. Namun unsur “political will” ini, mustahil berbagai
demikian, komunikasi yang terbentuk inisiatif pembangunan dan pengembangan e-
cenderung masih bersifat satu arah (one- government dapat berjalan dengan mulus.
way) dengan aktivitas utama diseminasi Karena budaya birokrasi cenderung bekerja
informasi publik dan upaya untuk berdasarkan model manajemen “top down”,
mewujudkan transparansi. Dalam kajian maka jelas dukungan implementasi program
literatur, pola ini analog dengan konsep e-government yang efektif harus dimulai dari
cataloguing. para pimpinan pemerintahan yang berada
2. E-government yaitu pemanfaatan TIK pada level tertinggi (Presiden dan para
dalam praktik pemerintah dengan pembatunya-Menteri) sebelum merambat ke
karakteristik komunikasi dan transaksi level-level di bawahnya (Eselon 1, Eselon 2,
dua arah antar aktor tata kelola Eselon 3, dan seterusnya). Yang dimaksud
(pemerintah, dunia bisnis, dan dengan dukungan di sini juga bukanlah hanya
masyarakat) yang terintegrasi dalam satu pada perkataan semata, namun lebih jauh lagi
platform digital. Aktivitas dominan yang dukungan yang diharapkan adalah dalam
terjadi diantaranya komunikasi dua arah, bentuk hal-hal sebagai berikut:
transaksi data dan finansial, dan a. Disepakatinya kerangka e-government
partisipasi masyarakat. Sesuai dengan sebagai salah satu kunci sukses negara
istilahnya Governance, merujuk pada dalam mencapai visi dan misi bangsanya,
konsepsi jaringan aktor yang terintegrasi sehingga harus diberikan prioritas tinggi
dan saling mempengaruhi dalam kebijakan sebagaimana kunci-kunci sukses lain
dan pelayanan publik. dengan demikian, e- diperlakukan.
governance lebih luas dari pengertian e- b. Dialokasikannya sejumlah sumber daya
government dari segi terminologi maupun (manusia, finansial, tenaga, waktu,
praksi interaksi antara aktor dilapangan. informasi, dan lain-lain) di setiap tataran
3. We-Governance yang mengacu pada prefix pemerintahan untuk membangun konsep
we (kami atau kita) yang mengandung ini dengan semangat lintas sektoral.
pengertian melalui pemanfaatan TIK, c. Dibangunnya berbagai infrastruktur dan
pemerintah, masyarakat, dan duniausaha superstruktur pendukung agar tercipta
dapat bersinergi mengatur atau mengelola lingkungan kondusif untuk
pemerintahan. we-Government dapat mengembangkan e-government (seperti
diartikan pemerintah milik bersama adanya Undang-Undang dan Peraturan
dengan pelibatan maksimal seluruh aktor- Pemerintah yang jelas, ditugaskannya
aktor Governance dalam menjalankan roda lembaga-lembaga khusus misalnya:
pemerintahan dan penyelenggaraan kantor e-envoysebagai penanggung
pelayanan publik. jawab utama, disusunnya aturan main
kerja sama dengan swasta, dan lain
A. Digitalisasi sebagainya).
Menurut Indrajit dalam Intansari d. Disosialisasikannya konsep e-
(2017:15), untuk menerapkan konsep-konsep government secara merata, kontinyu,
digitalisasi pada sektor publik, ada tiga konsisten, dan menyeluruh kepada
elemen sukses yang harus dimiliki dan seluruh kalangan birokrat secara khusus
diperhatikan sungguh-sungguh. Masing- dan masyarakat secara umum melalui
masing elemen sukses tersebut adalah: berbagai cara kampanye yang simpatik.
1. Support 2. Capacity
Elemen pertama dan paling krusial yang Yang dimaksud dengan elemen kedua ini
harus dimiliki oleh pemerintah adalah adalah adanya unsur kemampuan atau
keinginan (intent) dari berbagai kalangan keberdayaan dari pemerintah setempat
pejabat publik dan politik untuk benar-benar dalam mewujudkan “impian” e-government
menerapkan konsep e-government, bukan terkait menjadi kenyataan. Ada tiga hal
207
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
minimum yang paling tidak harus dimiliki Salah dalam mengerti apa yang dibutuhkan
oleh pemerintah sehubungan dengan elemen masyarakat akan berdampak mendatangkan
ini, yaitu: bumerang bagi pemerintah yang akan
a. Ketersediaan sumber daya yang cukup semakin mempersulit meneruskan usaha
untuk melaksanakan berbagi inisiatif e- mengembangkan konsep e-government.
government, terutama yang berkaitan
dengan sumber daya finansial. B. Pensiun
b. Ketersedaan infrastruktur teknologi Menurut Jackson (2014:35)pensiun
informasi yang memadai karena fasilitas adalah suatu penghasilan yang diterima
ini merupakan 50% dari kunci setiap bulan oleh seorang bekas pegawai yang
keberhasilan penerapan konsep e- tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai
government. penghidupan selanjutnya, agar ia tidak
c. Ketersediaan sumber daya manusia yang terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk
memiliki kompetensi dan keahlian yang mencari penghasilan lain. Mengenai dasar
dibutuhkan agar penerapan e- pemberian penghasilan itu terdapat berbagai
government dapat sesuai dengan asas pandangan yang berkembang mengikuti
manfaat yang diharapkan. zaman. Pensiun merupakan dambaan
Perlu diperhatikan di sini bahwa memperoleh penghasilan setelah berakhir
ketiadaan satu atau lebih elemen prasyarat masa kerja seseorang dan masa itu
tersebut janganlah dijadikan alasan masyarakat masih berpikir bahwa pada usia
tertundanya sebuah pemerintah tertentu menjelang pensiun adalah masa yang sudah
dalam usahanya untuk menerapkan e- tidak produktif lagi.
government, terlebih-lebih karena banyaknya Menurut Jackson (2014:35)manfaat
fasilitas dan sumber daya krusial yang berada pensiun merupakan suatu janji pembayaran
di luar jangkauan pemerintah. Pemerintah suatu jumlah uang yang dibayarkan kepada
harus mencari cara yang efektif agar dalam peserta program dana pensiun, yang
waktu cepat dapat memiliki ketiga prayarat pembayarannya dikaitkan dengan pencapaian
tersebut, misalnya melalui usaha-usaha kerja usia tertentu. Menurut Pasal 1 UUDP manfaat
sama dengan swasta, bermitra dengan pensiun antara lain:
pemerintah daerah/negara tetangga, a. Manfaat Pensiun Normal, adalah manfaat
merekrut SDMterbaik dari sektor non publik, pensiun bagi peserta yang mulai
mengalihdayakan (outsourcing) berbagai dibayarkan pada saat peserta pensiun
teknologi yang tidak dimiliki dan lain setelah mencapai usia pensiun normal
sebagainya. atau sesudahnya.
3. Value b. Manfaat Pensiun Dipercepat, adalah
Elemen pertama dan kedua merupakan manfaat pensiun bagi peserta yang
dua buah aspek yang dilihat dari sisi dibayarkan apabila peserta pensiun pada
pemerintah selaku pihak pemberi jasa (supply usia tertentu sebelum usia pensiun
side). Berbagai inisiatif e-government tidak normal.
akan ada gunanya jika tidak ada pihak yang c. Manfaat Pensiun Cacat, adalah manfaat
merasa diuntungkan dengan adanya pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila
implementasi konsep tersebut dan dalam hal peserta menjadi cacat.
ini, yang menentukan besar tidaknya manfaat d. Pensiun Ditunda, adalah manfaat pensiun
yang diperoleh dengan adanya e-government bagi peserta yang berhenti bekerja
bukanlah kalangan pemerintah sendiri, sebelum mencapai usia pensiun normal,
melainkan masyarakat dan mereka yang yang ditunda pembayarannya sampai
berkepentingan (demand side). Untuk itulah pada saat peserta pensiun.
maka pemerintah harus benar-benar teliti Menurut Jackson (2014:35)pihak-pihak
dalam memilih prioritas jenis aplikasi e- yang berhak menerima manfaat pensiun
government apa saja yang harus didahulukan adalah:
pembangunannya agar benar-benar a. Janda/duda
memberikan value (manfaat) yang secara Timbul apabila peserta/pensiunan
signifikan dirasakan oleh masyarakatnya. meninggal dunia dan dibayarkan seumur
208
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
AdministrativA | Vol 2 Nomor 2 Tahun 2020
hidup, kecuali bila janda/duda kawin lagi PT Taspen (Persero) memberikan
atau meninggal dunia. pelayanan berupa pengelolaan dana pensiun
b. Anak yang akan dibayarkan kepada para pensiun
Timbul apabila janda/duda meninggal penjabat negara, anggota TNI/POLRI, serta
dunia atau kawin lagi atau Perintis Kemerdekaan dan Vetran. Program
peserta/pensiunan meninggal dunia dan pensiun ini bertujuan untuk memberikan
tidak meninggalkan janda/duda. Wajib jaminan hari tua bagi peserta PT Taspen
dibayarkan sampai usia 21 tahun dan usia (Persero) pada saat mencapai usia pensiun
setinggi-tingginya 25 tahun. sebagai penghargaan atas jasa-jasa peserta
c. Pihak yang ditunjuk yang memberikan pengabdian kepada negara.
Timbul apabila peserta/pensiunan Peserta yang berhak menerima pensiun
meninggal dunia dan tidak meninggalkan adalah diri sendiri atau pensiun yang
janda/duda dan anak serta dibayarkan bersangkutan, janda/duda pensiunan,
secara sekaligus, dengan ketentuan: yatim/piatu pensiunandan orang tua (bagi
1) Penunjukan harus dilaksanakan pada PNS yang tewas dan tidak
saat yang bersangkutan menjadi meninggalkanistri/suami/anak).
peserta dan batal demi hukum sejak Sebagai perusahaan yang bergerak pada
saat peserta menikah/mempunyai bidang pelayanan maka PT Taspen (Persero)
anak. dituntut untuk selalu memberikan pelayanan
2) Penunjukan dapat diubah apabila terbaik bagi para peserta pensiun dan
dikehendaki peserta. memperhatikan azas-azas pelayanan publik.
3) Dalam hal pihak yang ditunjuk Hardiyansyah (2018:32) mengungkapkan
meninggal dunia lebih dulu dari bahwa Pelayanan publik dilakukan tidak lain
peserta, maka peserta harus untuk memberikan kepuasan bagi pengguna
menunjuk penggantinya. jasa yaitu masyarakat oleh karena itu
penyelenggaraan ini membutuhkan azas-azas
pelayanan dengan kata lain PT Taspen
III. HASIL DAN PEMBAHASAN (Persero) dalam memberikan pelayanan
harus memperhatikan azas pelayanan publik.
Adapun Azas-azas pelayanan publik telah
Pada pembahasan ini telah dibatasi oleh
tertuang dalam Pasal 4 (empat) Undang-
dua fokus yang telah dijelaskan pada bab
Undang No. 25/2009 penyelenggaraan
sebelumnya yaitu: Perubahan setelah adanya
pelayanan publik berazaskan:
otentikasi digitalisasi di PT Taspen (Persero)
1. Kepentingan umum yang artinya
dan hambatan-hambatan yang dialami
pelayanan haruslah melihat kepada
setelah adanya otentikasi digitalisasi di PT
kepentingan umum dalam pelaksanaan
Taspen (Persero). Melalui fokus tersebut
pelayanan publik.
maka akan dideskripsikan sebagai berikut:
2. Ketepatan waktu yang artinya pelayanan
publik harus diterapkan berdasarkan
Pelayanan Pensiun Setelah adanya Taspen
waktu yang sesuai dengan pemberian
Otentikasi di PT. Taspen (Persero) KCU
pelayanan tersebut.
Kota Bandar Lampung
3. Keterbukaan, pelayanan publik harus lah
terbuka kepada masyarakat dimana
PT Taspen merupakan salah satu
pelaksanaan pelayanan publik terbuka
perusahaan yang bergerak pada jasa
maka akan meminimalisir yang namanya
pelayanan publik. Menurut Sinambela
korupsi dalam pemerintahan.
(2011:5), pelayanan publik diartikan sebagai
4. Kecepatan, kemudahan dan
pemberian layanan (melayani) keperluan
keterjangkauan, pelayanan publik yang
orang atau masyarakat yang mempunyai
diberikan pemerintah kepada masyarakat
kepentingan pada organisasi itu sesuai
harus lah melihat tiga hal tersebut
dengan aturan pokok dan tatacara yang telah
dikarenakan tiga komponen tersebut
ditetapkan.
merupakan bagian yang sangat inti dari
pemberian pelayanan kepada masyarakat.
209
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
Adanya azas-azas pelayana publik 2. Ketik “Taspen Otentikasi” kemudian
diharapkan PT Taspen dapat menggunakan klik “install”
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan 3. Setelah aplikasi terpasang, buka
pelayanan publik yang berfungsi sebagai aplikasi tersebut
indikator dalam penilaian serta evaluasi kerja 4. Masukkan nomor pensiun yang
bagi PT Taspen sehingga ada perubahan yang tertera di Kartu Identitas Pensiun
tentunya menguntungkan bagi penyelenggara (Karip)
pelayanan. Menurut Suaedi (2010:40). Dari 5. Ikuti seluruh instruksi yang ada
tahapan perubahan mendasar tersebut dapat Adanya aplikasi Taspen Otentikasi ini,
membawa beberapa keuntungan bagi sangat mempermudah bagi para pensiun
pembangunan dan pelayanan publik yang untuk melakukan otentikasi karena para
dilaksanakan diantaranya: peserta program tidak perlu datang ke
kantor taspen atau mitra bayar lagi.
a. Efektivitas Berdasarkan hasil penelitian beberapa
PT Taspen merupakan perusahaan peserta pensiun juga merasakan
pemerintah yang bergerak pada bidang kemudahan dengan adanya aplikasi
pelayanan. Maka PT Taspen (Persero) tersebut. Selain karena dapat menghemat
harus memberikan tingkat efektivitas waktu adanya aplikasi ini, para pensiun
yang baik dalam pennyelenggaraannya. tidak perlu datang ke kantor Taspen dan
Efektivitas menurut (Suaedi (2010:78) tata cara otentikasi by smartphone juga
artinya organisasi mampu bekerja lebih mudah. Adapun langkah-langkahnya
baik dan lebih inovatif. Inovasi yang adalah sebagai berikut:
dilakukan oleh PT Taspen (Persero) pada 1. Buka aplikasi Taspen Otentikasi di HP
pelayanan pensiun diwujudkan oleh PT android.
Taspen (persero) dengan pembayaran 2. Masukan NOTAS (nomor taspen yang
berbasis teknologi informasi diantaranya sudah pensiun yang terdapat dikartu
Otentikasi yang dapat dilakukan di karip yang diberikan oleh PT. Taspen
smartphone masing-masing penerima Bandar Lampung).
pensiun atau disebut juga dengan 3. verifikasi wajah pegawai yang sudah
Otentikasi Digital. Otentikasi digital ini pensiun dan hanya diberikan waktu
dapat di akses melalui aplikasi "taspen tiga detik saja.
otentikasi". 4. Menyebutkan angka yang ada
Aplikasi “Taspen Otentikasi” diaplikasi Taspen Otentikasi tersebut.
merupakan sebuah aplikasi untuk Apabila terdengar suara orang lain
memberikan informasi kepada penerima maka tahapan ini gagal dan
dana pensiun tentang keberadaan peserta mengulang lagi.
pensiun sehingga peserta pensiun dapat 5. Sidik jari pegawai yang sudah
dinilai “berhak” untuk terus mendapatkan pensiun.
pembayaran pensiun. Aplikasi ini sebagai 6. jika semua tahapan-tahapan sudah
salah satu alternatif bagi peserta pensiun dilakukan dengan benar maka akan
untuk melakukan “lapor diri” atau keluar bacaan Otentikasi berhasil
“absen” sehingga peserta tidak perlu Selain mempermudah para peserta
datang ke mitrabayar, seperti Kantor Pos pensiun, dengan adanya aplikasi ini PT
dan Bank untuk menunjukkan kehadiran Taspen (persero) dapat mengatasi
atau “lapordiri”. Peserta pensiun cukup keterlambatan pembayaran bagi peserta
melakukan otentikasi melalui aplikasi pensiun. Hasil data penelitian juga
“Taspen Otentikasi” yang telah di acces di menunjukan bahwa sebelum adanya
smartphone. aplikasi taspen otentikasi ini terjadi
Adapun tata cara acces aplikasi penumpukan antrian pada PT Taspen dan
“Taspen Otentikasi”, diantaranya: di mitra bayar lainnya, kemudian setelah
1. Buka aplikasi Play Store atau App adanya aplikasi ini dapat mengurangi
Store di smartphone. antrian yang panjang pada setiap awal

210
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
AdministrativA | Vol 2 Nomor 2 Tahun 2020
bulan di Bank dan Kantor Pos. Selain itu lebih terukur. Sehingga keuntungan
perubahan adanya aplikasi ini dapat mendasar yang dapat oleh PT Taspen
menghindari penyalahgunaan penerima (Persero) pada penerapan digitalusasi ini
manfaat pensiun yang sudah meninggal adalah meminimalisir terjadinya
sehingga tidak ada lagi pencairan dana kecurangan oleh pihak-pihak yang tidak
pensiun kepada pihak yang tidak berhak bertanggungjawab.
menerimanya.
c. Responsivitas
b. Efisiensi PT Taspen (Persero) sebagai
Keuntungan selanjutnya bagi perusahaan yang memberikan pelayanan
pembangunan dan pelayanan publik harus mampu menerapkan responsivitas
terhadap perubahan mendasar yang sebagai bentuk pelayanan yang baik.
telah dilakukan adalah efisiensi. Menurut Menurut Widianati dan Meirinawati
Suaedi (2010:20) Efesiensi, yang artinya (2016:4), responsivitas adalah
organisasi mampu menyelenggarakan merupakan inisiatif dan tanggung jawab
pelayanan dengan lebih murah, mampu dari penyelenggara pelayanan publik
menjangkau banyak lapisan dalam memahami dan memenuhi
masyarakat,dan mampu bekerja lebih kebutuhan dari penerima pelayanan
cepat. publik. Adapun bentuk responsivitas
PT Taspen (Persero) bekerja sama yang dilakukan oleh PT Taspen (Persero)
dengan PT Sigma Cipta Cakra yaitu dengan terus meningkatkan
(Telkomsigma) yang merupakan anak pelayanan kepada penerima dana
perusahaan telekomunikasi PT Telkom pensiun. Hal ini terbukti dengan PT
Indonesia (Persero) dalam Taspen (persero) memperoleh sertifikasi
meningkatkan pelayanan pembayaran ISO 9001:2015. Hal ini merupakan bukti
dan pengurusan administratif bagi pertanggung jawaban PT Taspen
pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN). (Persero) untuk terus meningkatkan
Bentuk kerjasama yang telah disepakati kualitas layanan guna tercapainya
adalah dengan melakukan digitalisasi kesejahteraan Aparatur Sipil Negara
pelayanan yang selama ini bersifat yang berkelanjutan.
manual sehingga proses pembayaran Selain bukti tersebut, bentuk
pensiunan serta layanan administratif responsivitas PT Taspen (Persero)
lainnya lebih mudah dan efisien. dilakukan dengan pemanfaatan teknologi
Adanya pemanfaatan teknologi informasi yaitu otentikasi digitalisasi.
digitalisasi ini, Taspen mengalami Pada penerapan sistem digitalisasi ini
perubahan pada proses pembayaran hasil penelitian menunjukan bahwa
pensiun. Melalui digitalisasi proses masih terdapat beberapa keluhan dari
pembayaran semakin cepat kepada para peserta pensiun. Keluhan yang dialami
peserta pensiun, karena para pensiun diantaranya proses otentikasi yang
tidak perlu melakukan otentikasi secara sering mengalami kegagalan. Namun
manual dan mengantre dengan datang ke pada permasalahan yang terjadi ini PT
mitra bayar setiap bulan. Hasil observasi Taspen merespon baik tentang keluhan
juga menunjukan bahwa sudah tidak yang dialami para peserta pensiun. PT
banyak pensiun yang mendatangi di Taspen terus membenahi sistem pada
mitra bayar untuk melakukan otentikasi. aplikasi otentikasi PT Taspen dengan
Sehingga ini dapat dikatakan bahwa mengubah versi lama ke versi terbaru.
terdapat keuntungan bagi peserta Sebelumnya versi yang digunakan adalah
program karena dapat menghemat biaya versi 1.5.2 kemudian diperbarui menjadi
operasional. versi 1.6 untuk memperbaiki sistem.
Selain itu, PT Taspen (Persero) dalam Selain itu langkah-langkah otentikasi
memberikan pelayanan dengan yang disederhanakan oleh PT Taspen
memanfaatkan teknologi digital ini dapat agar memudahkan para pensiun.
mempercepat penyajian laporan secara
211
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
Kendala-Kendala yang Dihadapi oleh PT teknologi. Adapun kesulitan yang dialami
Taspen Maupun Peserta Pensiun dalam kalangan lansia disebabkan oleh menurunnya
Menggunakan Aplikasi Taspen Otentikasi fungsi-fungsi organ tubuhnya, seperti otak
Secara Digital dan tangan.Hal inilah yang kemudian
membuat mereka kesulitan dalam
PT Taspen (Persero) selalu mempelajari fitur-fitur yang ada pada
mengoptimalkan penerapan sistem smartphone.Kondisi ini merupakan hambatan
digitalisasi ini. Akan tetapi, seberapa matang bagi para lansia saat dihadapkan dengan
perancangan itu dibuat maka tidak bisa penggunaan aplikasi “Taspen Otentikasi”.
dipungkiri bahwa dalam proses Sehingga masih terdapat beberapa penerima
pelaksananaannya, sistem digitalisasi yang pensiun yang datang langsung ke mitra bayar
sudah di persiapkan secara matang ini masih untuk melakukan otentikasi.
memiliki beberapa kekurangan pada
penerapannya yang harus diperbaiki agar c. Kurang Maksimalnya Sosialisasi
penggunaannya dapat ditingkatkan secara Taspen Otentikasi
maksimal. Beberapa kekurangan tersebut Peluncuran aplikasi “Taspen Otentikasi”
yang terdapat pada penerapan otentikasi sebagai inovasi pelayanan baru berbasis
digitalisasi antara lain: digital merupakan wujud peningkatan
pelayanan untuk memberikan kepuasan
a. Sistem Aplikasi Belum Sempurna peserta dan memberikan kemudahan dalam
(Error System) melakukan pembayaran pensiun.Untuk
Adapun yang menjadi hambatan yang mencapai keberhasilan, informasi terkait
pertama adalah terjadinya masalah sistem penerapan sistem ini tidak cukup hanya
error pada aplikasi otentikasi PT disebarkan melalui media cetak maupun
Taspen.Berdasarkan hasil penelitian masih media sosial, melainkan perlu adanya
ditemui beberapa peserta program yang sosialisasi secara langsung kepada peserta.
mengalami kesulitan pada saat melakukan Akan tetapi, pada praktiknya terdapat
otentikasi yang kerap kali gagal sehingga berbagai macam keluhan yang disampaikan
harus mengulang beberapa kali hingga oleh peserta pensiun, mulai dari hal-hal yang
berhasil. Sehingga dapat dikatakan bahwa berkaitan dengan dana pensiun hingga
aplikasi tersebut masih belum dapat masalah yang bersifat personal. Dalam hal
digunakan secara optimal karena beberapa ini.Pada beberapa kasus, tidak jarang peserta
pensiun masih mengalami kegagalan pada pensiun memberikan kritik dan komentar
saat proses otentikasi. Penyebab gagalnya dengan nada tinggi karena merasa tidak puas
otentikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, dengan pelayanan yang diberikan.
diantaranya pencahayaan kurang, pembacaan
angka yang kurang jelas, suara terlalu bising
dan menirukan gerakan wajah terlalu cepat IV. PENUTUP
atau tidak sesuai dengan instruksi.
Simpulan
b. Belum Semua Masyarakat Memahami
Teknologi Digital Berdasarkan hasil skripsi dan pembahasan
Para penerima pensiun yang rata-rata yang telah dilakukan mengenai Digitalisasi
sudah lansia dapat menjadi salah satu Pelayanan Pensiun Apatur Negara Pada
kendala pada penerapan digitalisasi Taspen (Studi Tentang Taspen Ototentikasi Di
otentikasi PT Taspen (Persero). Kecanggihan PT Taspen (Persero) Kcu Kota Bandar
teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi Lampung), maka peneliti dapat
nampaknya tidak dapat di nikmati oleh menyimpulkan sebagai berikut :
semua peserta pensiun di PT Taspen karena 1. Pelayanan pensiun yang dilakukanoleh
kebanyakan peserta pensiun merupakan para PT. Taspen (Persero) KCU Kota Bandar
orang tua yang sudah usia lanjut (lansia) yang Lampung setelah adanya taspen
susah dalam memahami sesuatu yang baru otentikasi secara digital belum maksimal,
terlebih berkaitan dengan kecanggihan kurangnya informasi secara terbuka
212
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
AdministrativA | Vol 2 Nomor 2 Tahun 2020
kepada masyarakat sehingga masih Lampung, Lembaga Penelitian
banyak yang belum mengetahui tentang Universitas Lampung.
efektivitas, efisiensi dan responsivitas Hardiyansyah.(2018). Kualitas Pelayanan
pelayanan pembayaran pensiun PNS di Publik. Konsep, Dimensi, Indikator dan
PT. Taspen (Persero). Implementasinya. Yogyakarta : Gava
2. Kendala-kendala yang dihadapi oleh PT Media.
Taspen maupun peserta pensiun dalam Hiller, J. S. (2001).Privacy Strategies For
menggunakan aplikasi taspen otentikasi Electronic Government. EGovernment,
secara digital adalah: 200, 162–198
a. Sistem aplikasi belum sempurna Indrajid, Richardus Eko. (2004). Electronic
(error system) Government (Strategi Pembangunan
b. Belum semua masyarakat memahami dan Pengembangan Sistem Pelayanan
teknologi digital Publik Berbasis Teknologi
c. Kurang maksimalnya sosialisasi Digital).Yogyakarta: Penerbit ANDI
Taspen otentikasi Irawan, B. (2017). Studi Analisis Konsep E-
Government: Sebuah Paradigma Baru
Saran
dalam Pelayanan Publik.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka Isna Septia Rusdi, Pelaksanaan Pelayanan
peneliti memberikan beberapa saran, yaitu : Publik di Pusat Kesehatan Masyarakat
1. PT. Taspen (Persero) KCU Kota Bandar (Puskesmas) Moyudan Sleman
Lampung diharapkan dapat Yogyakarta
memperbaiki sistem aplikasi dengan Jackson, Charles (2014), Hukum Kepegawaian
versi yang lebih baik untuk Di Indonesia, Justice Publisher, Bandar
mengoptimalkan penggunaan aplikasi Lampung.
sehingga tidak ada lagi yang kesulitan Lijan Poltak Sinambela. (2011). Reformasi
dalam menggunakan aplikasi “Taspen Pelayanan Publik.Jakarta : Bumi Aksara.
Otentikasi” Moenir, H.A.S. (2016). Manejemen Pelayanan
2. PT Taspen (Persero) KCU Kota Bandar Publik di Indonesia. Bumi Aksara.
Lampung dapat meningkatkan Jakarta
kerjasama dengan mitra – mitra terkait Moleong, Lexy J. (2017).Metode Penelitian
baik dalam hal pengelolaan dan Kualitatif. Bandung: Remaja
distribusi dana pension, pembuatan Rosdakarya.
sistem aplikasi, serta merchant yang Suaedi, Falih. 2010. Revitalisasi Administrasi
nantinya berfungsi sebagai nilai tambah Negara: Reformasi Birokrasi dan e-
dari penggunaan SmartCard. Governance. Yogyakarta: Graha Ilmu.
3. Diharapkan kepada peserta pensiun PT Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Taspen (Persero) KCU Kota Bandar Kualitatif Kuantitatif dan R&D,
Lampung dapat terbiasa dengan proses Bandung: Alfabeta.
otentikasi yang ada sehingga tujuan dari
penerapan sistem ini dapat tercapai dan Jurnal
peserta pensiun senantiasa memperoleh F Yuliani, MF Handayani. (2014) Kualitas
kesejahteraan. Pelayanan Publik (Studi Kasus
Pengesahan Pajak Tahunan Kendaraan
Roda Dua pada Kantor Samsat
V. DAFTAR PUSTAKA Pekanbaru Selatan).Jurnal Penelitian.
Faedlulloh, D. (2015). Kerja Dalam
Duajdi, N., Tresiana, N., & Faedlulloh, D. 2019. Kesetaraan: Studi Pegawai Pemerintah
Ilmu Administrasi Publik. Yogyakarta: Dengan Perjanjian Kerja (Pppk) Dalam
Graha Ilmu. Proyeksi Konfigurasi Aparatur Sipil
Duadji, N. (2013). Manajemen Pelayanan Negara (Asn) Di Indonesia. Civil Service
Publik, Wacana Konsep, Teori dan Journal, 9(2).
Problema Pelayanan Publik. Bandar H Atthahara. (2018). Inovasi Pelayanan
Publik Berbasis E-Government : Studi
213
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License
Kasus Aplikasi Ogan Lopian Dinas pembayaran-pensiun-pt-taspen-lebih-
Komunikasi dan Informatika di efektif
Kabupaten Purwakarta. Jurnal https://m.liputan6.com/bisnis/read/390801
Penelitian. 4digitalisasi-taspen-klaim-dana-
H Monoarfa, Efektivitas dan Efisiensi pensiun-kini-bisa-lewat-ponsel
Penyelenggaraan Pelayanan Publik: The World Bank Group: “A Definition of E-
SuatuTinjauan Kinerja Lembaga Government”, (tersedia
Pemerintahan. JurnalVol 5, No 01 dihttp://www1.worldbank.org/publics
Tahun 2013. ector/egov/definition).
Hartono, Dwiarso Utomo, Edy Mulyanto. Website: PT Taspen (Persero) KCU Bandar
(2010). Electronic Government Lampung di https://www.taspen.co.id
Pemberdayaan Pemerintahan dan
Potensi Desa Berbasis Web. Jurnal Sumber Lain :
Teknologi Informasi. Jurnal Penelitian. Kepmenpan No. 63/Kep/M.Pan/7/2003
Karen Layne, A. J. (2001). Developing Fully Pedoman Umum Penyelenggaraan
Functional E-Government: A Four Stage pelayanan Publik
Model. Government Information
Quarterly,18, 122–136.
Layne, K., & Lee, J. (2001).Developing fully
functional E- government: A fourstage
model. Government Information
Quarterly, 18(2), 122–136.
Lee, G., & Kwak, Y. H. (2012).An Open
Government Maturity Model for
socialmedia-based public engagement.
Government Information
Quarterly,29(4),492–503.
Nurhadryan, Y. (2009). Memahami Konsep e-
Governance Serta Hubungannya
Dengan e-Government dan e-
Demokrasi.Makalah pada Seminar
Nasional Informatika.
Nuzlan Botutihe. (2017) Analisis Efektivitas
Pelayanan Publik Pada Rumah Sakit
Aloe Saboe Provinsi Gorontalo.Jurnal
Penelitian.
Qurniawan, A. (2009). Prosedur Pelayanan
Pembayaran Pensiun Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di PT. Taspen (PERSERO)
cabang Surakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Sebelas
Maret).
SastrioMansyur, Efektivitas Pelayanan Publik
Dalam Persepektif Konsep Administrasi
Publik. Jurnal Vol 5 Tahun 2013

Website
https://economy.okezone.com/read/2019/0
3/02/20/2024860/otentikasi-
pensiunantaspen-sekarang-bisa-lewat-
smartphone
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01
/19/192317426/digitalisasi-
214
Copyright® 2020. Owned by Author(s),
published by Administrativa.
This is an open-acces article under CC-BY- SA License

Anda mungkin juga menyukai