Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Locus of Control…..

(Purnomo, Sendow, Jan)


225

Pengaruh Locus of Control, Komunikasi, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja


Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi pada
karyawan KPP Pratama Manado

Kharies Dwi Manossoh Purnomo


Greis M. Sendow
Arazzi Hasan Jan

Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
( khariespurnomo@yahoo.com)
(greis_sendow@gmail.com )
(arrazihasanjan@gmail.com)

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of locus of control, communication,
organizational culture on employee performance with job satisfaction as intervening variable
on KPP Pratama Manado employees. The result of research shows that 1) locus of control
have positive and significant effect to job satisfaction 2) communication has positive and
significant effect to job satisfaction, 3) organizational culture have positive and significant
effect to job satisfaction, 4) locus of control has negative and insignificant effect on employee
performance, 5) communication has positive and significant effect on employee performance,
6) organizational culture have positive and insignificant effect to employee performance, 7)
job satisfaction have positive and significant effect to employee performance.
Keywords: Locus of Control, Communication, Organizational Culture, Job Satisfaction,
Employee Performance

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh locus of control, komunikasi,
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada pegawai KPP Pratama Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, 2) komunikasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, 3) budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, 4) locus of control berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, 5) komunikasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan, 6) budaya organisasi berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, 7) kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Locus of Control, Komunikasi, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja
Karyawan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240
226

Latar Belakang sumber – sumber daya yang lain otomatis


Sumber daya manusia memiliki memerlukan penanganan dari SDM yang
peranan yang sangat vital di setiap instansi ada. Keterlibatan SDM sangat menentukan
yang ada, agar instansi dapat tetap kesuksesan proses perubahan organisasi
bertahan dalam persaingan yang semakin karena SDM merupakan subyek penting
berat. Kecanggihan teknologi komunikasi yang akan melaksanakan proses perubahan
dan metode yang digunakan, tidak akan dan hasil dari proses perubahan yang
berarti jikalau sumber daya manusia yang direncanakan. Kualitas SDM sangat
ada tidak terampil dalam menggunakan berperan dalam pemilihan dan penerapan
semua fasilitas yang ada. Setiap strategi yang tepat bagi perusahaan.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang
perusahaan yang ada pasti membutuhkan
menuju pada sebuah sistem pemerintahan
sumber daya manusia yang mempunyai
memanfaatkan teknologi dan informasi.
kinerja yang tinggi. Untuk meningkatkan
Dengan adanya sistem tersebut, dapat
daya saing perusahaan terus berupaya
dihasilkan sebuah pemerintahan yang
untuk meningkatkan kinerja SDM yang
terbuka. Dengan adanya sistem yang
ada. Dengan meningkatkan ketrampilan
mengikuti perkembangan ilmu teknologi,
dan keahlian dalam rangka mempersiapkan
pemerintah dipaksa untuk mengambil
SDM menghadapi persaingan yang
bagian dan berpartisipasi baik didalam
semakin ketat. Pesatnya perkembangan
kinerja dan pelayanan publik yang harus
teknologi menyebabkan keadaan bisnis
dihadapi oleh setiap lembaga pemerintahan
yang ada menjadi lebih kompleks, penuh
yang ada di negeri ini.
dengan ketidakpastian dan perubahan lebih
Peningkatan kualitas pelayanan
cepat terjadi. Dalam menghadapi hal – hal
dapat terlaksana dengan menggunakan
tersebut perusahaan di tuntut untuk dapat
teknologi informasi yang sesuai dengan
dengan segera beradaptasi dengan
kebutuhan organisasi yang dapat
perubahan di sekitar yang semakin
mengelola data dengan cepat, efektif dan
kompetitif.
efisien serta menghasilkan informasi yang
Sumber – sumber keunggulan
tepat, cepat, dan akurat. Perkembangan
kompetitif dari perusahaan seperti sumber
teknologi memberikan kemudahan untuk
daya finansial, struktur organisasi, proses
mengakses informasi secara lebih cepat,
organisasi, dan sumber daya manusia harus
dan kini telah menjamur disegala sektor
dapat dimaksimalkan. Namun, SDM
dan aspek kehidupan. Baik dalam sektor
merupakan sumber keunggulan kompetitif
yang utama karena untuk mengelola
Pengaruh Locus of Control….. (Purnomo, Sendow, Jan)

227

pendidikan, perdagangan, sosial, budaya, pendidikan, biaya kesehatan, subsidi bahan


ekonomi, pertahanan serta keamanan. bakar minyak (BBM), gaji karyawan
Pelayanan Publik adalah sebagai
negeri, dan pembangunan fasilitas publik
setiap kegiatan yang dilakukan oleh
semua dibiayai dari pajak. Semakin
pemerintah terhadap sejumlah manusia
banyak pajak yang dipungut, maka
yang memiliki setiap kegiatan yang
semakin banyak fasilitas dan infrastruktur
menguntungkan dalam suatu kumpulan
yang dibangun.
atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu Manado merupakan unsur pelaksana atau
produk secara fisik. Untuk meningkatkan instansi vertikal di bawah Kantor Wilayah
pelayanan kepada publik, perusahaan Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan
maupun instansi pemerintahan sangat salah satu instansi di bawah Kementerian
membutuhkan peningkatan kinerja Keuangan. Tugas KPP Pratama yaitu
karyawan. (Sinambela dkk, 2010 : 128). melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan
Pajak memiliki peran yang sangat
pengawasan wajib pajak dibidang pajak
penting dalam kemajuan suatu negara,
penghasilan, pajak pertambahan nilai,
karena pajak merupakan sumber utama
pajak penjualan atas barang mewah, dan
dan tulang punggung penerimaan negara
pajak tidak langsung lainnya dalam
yang diperlukan untuk membiayai negara
wilayah wewenangnya berdasarkan
dan juga yang terdepan dalam pelaksanaan
peraturan perundang-undangan yang
pembangunan nasional yang berkelanjutan.
berlaku. Kinerja yang baik menentukan
Pajak merupakan sumber utama
keberhasilan dari organisasi tersebut
penerimaan negara yang menyumbang Kinerja karyawan merupakan unsur
sekitar 80% dari seluruh penerimaan penting dalam meningkatkan keberhasilan
negara. Tanpa pajak, sebagian besar dari suatu organisasi. Kinerja karyawan
kegiatan negara akan sulit untuk dapat dilihat melalui hasil yang dicapai
dilaksanakan. oleh pekerja menurut kriteria – kriteria
Penggunaan pajak mulai dari belanja
tertentu yang berlaku dalam organisasi
karyawan sampai dengan pembiayaan
tersebut (Gibson et al. 2012:10). Kinerja
berbagai proyek pembangunan.
dari tiap-tiap karyawan inilah yang
Pembangunan sarana umum, seperti: jalan,
membentuk kinerja organisasi secara
jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas,
keseluruhan, sehingga memahami perilaku
dan kantor polisi dibiayai dari pajak.
individu merupakan hal yang sangat
Pembangunan infrastruktur, biaya
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240

228

penting dalam menciptakan sistem tahun 2016 sampai dengan 2017 sebesar
pengendalian manajemen yang efektif. -2,79%.
Pemerintah memasang target Locus of control digunakan dalam
penerimaan pajak dalam Anggaran menjelaskan perilaku kerja dimana seorang
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karyawan merasa hasil atau akibat dari
2017 sebesar Rp 1.307,6 triliun. Realisasi tindakannya dikendalikan secara internal
penerimaan sebesar 1.151,10 triliun. Tahun atau eksternal (Luthans, 2011:174).
2016, realisasi pendapatan negara dari Seseorang digolongkan sebagai individu
penerimaan perpajakan hanya Rp 1.283,6 yang memiliki Locus of control internal
triliun, atau 83,4% dari target APBN-P jika ia meyakini bahwa perilakunya diatur
2016 yang mencapai Rp 1.539,2 triliun. secara sepenuhnya oleh dirinya sendiri,
Jumlah tersebut sudah termasuk bahwa ia merupakan penentu dari nasibnya
sumbangan dari program tax amnesty yang sendiri dan memiliki tanggung jawab
masuk ke penerimaan Negara sebesar Rp pribadi atas apa yang terjadi terhadap
107 triliun, sehingga memberi kontribusi dirinya, sehingga ketika mereka berkinerja
sebesar 82,72% dari total pendapatan dengan baik maka mereka yakin bahwa hal
negara yang mencapai Rp 1.551,78 triliun tersebut disebabkan oleh usahanya sendiri.
sumber: (http://id.beritasatu.com). Capaian Sedangkan yang lain memandang diri
kinerja beberapa jenis pajak menunjukkan mereka diatur oleh nasib dan dikendalikan
perlambatan seiring dengan memburuknya oleh kekuatan dari luar, sehingga ketika
perekonomian global yang berpengaruh berkinerja baik mereka yakin bahwa itu
pada perekonomian domestik, sedangkan merupakan keberuntungan. Orang yang
di sisi lain target penerimaan perpajakan memiliki persepsi seperti ini digolongkan
semakin meningkat dari tahun ke tahun. sebagai individu yang memiliki Locus of
Tahun 2016 KPP Pratama Manado
control eksternal (Julianingtyas, 2012:9).
diberikan target penerimaan sebesar Rp.
Karyawan umumnya cenderung kurang
2,56 triliun dengan relisasi penerimaan
mampu untuk mengatasi penurunan
tahun 2016 sebesar 1,9 triliun atau tercapai
kinerja, sehingga dapat terlihat perbedaan
74,7%. Sedangkan pada tahun 2017
dalam orang yang memiliki Locus of
diberikan target penerimaan sebesar 2,06 Pengaruh Locus of Control….. (Purnomo, Sendow, Jan)
control internal atau Locus of control
triliun dengan realisasi penerimaan tahun
eksternal.
2017 sebesar 1,6 triliun atau tercapai
Komunikasi merupakan hal yang
78,44%. Pertumbuhan penerimaan dari
mengikat kesatuan organisasi. Untuk
mencapai kinerja yang baik, komunikasi
229

yang baik juga diperlukan. Komunikasi merasa puas terhadap pekerjaannya dan
membuat anggota – anggota dalam menganggap pekerjaannya sebagai sesuatu
organisasi dapat mencapai tujuan individu yang menyenangkan akan cenderung
dan organisasi yang dibebankan kepada memiliki kinerja yang baik
mereka. Handoko (2009 : 272)
menjelaskan bahwa komunikasi yaitu Argumen Orisinalitas / Kebaruan
proses memberikan pemahaman berupa ide Variabel dan model yang
atau informasi kepada seseorang. digunakan pada penelitian ini didasari
Komunikasi yang baik akan membantu pada penelitian penelitian seperti pada
karyawan dalam memahami pekerjaannya Abdulloh (2006), Wambugu (2014),
secara jelas sehingga perlahan kinerjanya Darmawan (2015), Wahyuni dkk (2016)
akan meningkat. dan beberapa penelitian empiris lainnya,
Budaya organisasi dapat menentukan namun yang berbeda pada objek penelitian
kinerja karyawan yang ada. Budaya yang digunakan.
organisasi memberikan ketegasan dan
mencerminkan spesifikasi suatu organisasi Kajian Teoritik dan Empiris
sehingga berbeda dengan organisasi lain. Perilaku Organisasi
Budaya organisasi melingkupi seluruh pola Perilaku organisasi pada
perilaku anggota organisasi dan menjadi hakikatnya mendasarkan pada ilmu
pegangan bagi setiap individu dalam perilaku itu sendiri yang di kembangkan
berinteraksi, baik di dalam ruang lingkup dengan pusat perhatiannya pada tingkah
internal maupun ketika berinteraksi dengan laku manusia dalam suatu organisasi.
lingkungan eksternal. Integritas, Perilaku organisasi adalah bidang studi
Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki
Kesempurnaan adalah beberapa budaya oleh individu, kelompok dan struktur
organisasi yang dianut oleh Kantor terhadap perilaku dalam organisasi, yang
Pelayanan Pajak Pratama. bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan
Kepuasan kerja didefinisikan semacam ini guna meningkatkan
sebagai suatu keadaan yang emosional keefektifan suatu organisasi (Stephen P.
yang menyenangkan atau tidak Robbins & Timothy A. Judge, 2008 : 11).
menyenangkan dimana para karyawan Kelly dalam Thoha (2014:9)
memandang pekerjaannya (Widodo, 2006 mengemukakan perilaku organisasi
dalam Abdulloh, 2006). Karyawan yang merupakan sebagai suatu system studi dari
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240

230

sifat organisasi seperti misalnya dengan jumlah siklus aktifitas yang


bagaimana organisasi dimulai, tumbuh dan diselesaikan.
berkembang dan bagaimana pengaruh Kualitas pekerjaan. Setiap pegawai
terhadap anggota-anggota sebagai dalam perusahaan harus memenuhi
individu, kelompok-kelompok pemilih, persyaratan tertentu untuk dapat
organisasi-organisasi lainnya dan institusi- menghasilkan pekerjaan sesuai
institusi yang lebih besar. Perilaku kualitas yang dituntut suatu pekerjaan
organisasi adalah : “Suatu studi yang tertentu : Melakukan pekerjaan sesuai
menyangkut aspek-aspek tingkah laku dengan operation manual dan Melakukan
manusia dalam suatu organisasi atau suatu pekerjaan sesuai dengan inspection
kelompok tertentu” (Thoha 2014:5). manual.
Ketepatan waktu. Setiap pekerjaan
Kinerja Karyawan memiliki karakeristik yang berbeda, untuk
Amstrong dan Baron (dalam Fahmi, jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan
2013) menyatakan kinerja merupakan hasil tepat waktu, karena memiliki
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat ketergantungan atas pekerjaan lainnya:
dengan tujuan strategis organisasi, Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
kepuasan konsumen dan memberikan deadline yang telah ditentukan dan
kontribusi ekonomi. Kinerja adalah hasil Memanfaatkan waktu pengerjaan secara
pekerjaan yang dicapai pegawai optimal untuk menghasilkan output yang
berdasarkan persyaratan-persyaratan diharapkan oleh perusahan.
Kehadiran. Suatu jenis pekerjaan
pekerjaan (Bangun 2012: 231). Untuk
tertentu menuntut kehadiran pegawai
memudahkan penilaian kinerja pegawai,
dalam mengerjakannya sesuai waktu yang
standar pekerjaan harus dapat diukur dan
ditentukan: Datang tepat waktu dan
dipahami secara jelas. Suatu pekerjaan
Melakukan pekerjaan sesuai dengan jam
dapat diukur melalui 5 dimensi (Bangun,
kerja yang telah ditentukan.
2012 : 231), yaitu : (1) Kuantitas
Kemampuan kerja sama. Tidak
pekerjaan. Hal ini menunjukkan jumlah
semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh
pekerjaan yang dihasilkan individu atau
satu pegawai saja, untuk jenis pekerjaan
kelompok sebagai persyaratan yang
tertentu mungkin harus diselesaikan oleh
menjadi standar pekerjaan. (2) Melakukan
dua orang pegawai atau lebih. Kinerja
pekerjaan sesuai dengan target output yang
pegawai dapat dinilai dari kemampuannya
harus dihasilkan perorang per satu jam
bekerja sama dengan rekan sekerja
kerja. (3) Melakukan pekerjaan sesuai
Pengaruh Locus of Control….. (Purnomo, Sendow, Jan)

231

lainnya: Membantu atasan dengan dianggap berasal dari aktifitas dirinya.


memberikan saran untuk peningkatan Bagi seseorang yang mempunyai internal
produktivitas perusahaan, Menghargai Locus of control akan memandang dunia
rekan kerja satu sama lain dan Bekerja sebagai sesuatu yang dapat diramalkan,
sama dengan rekan kerja secara baik dan perilaku individu turut berperan
didalamnya (Kreitner dan Kinicki, 2003).
Locus of Control (2) External Locus of control
Rotter (dalam Ghufron & Risnawita, merupakan individu yang percaya bahwa
2011 ; 65) menyatakan bahwa Locus of takdir, kesempatan, keberuntungan, atau
control merupakan gambaran keyakinan prilaku orang lain menentukan apa yang
individu mengenai sumber penentu terjadi pada mereka. Individu yang berfikir
prilakunya. Robbins dan Judge (2008 : bahwa kekuatan-kekuatan di luar kendali
138) menjelaskan bahwa Locus of control mereka mendikte apa yang terjadi pada
merupakan tingkat di mana individu yakin mereka dikatakan mempunyai external
bahwa mereka adalah penentu nasib Locus of control (Moorhead & Griffin,
mereka sendiri. Locus of control 2013). Pada individu yang mempunyai
merupakan sebuah konsep yang external Locus of control akan memandang
menggambarkan persepsi seseorang dunia sebagai sesuatu yang tidak dapat
tentang tanggung jawab atas kejadian- diramalkan, demikian juga dalam
kejadian dalam hidupnya (Larsen & Buss, mencapai tujuan sehingga perilaku
2010). Locus of control dibagi menjadi dua individu tidak akan mempunyai peran
dimensi diantaranya : (1) Internal Locus of didalamnya. Individu yang mempunyai
control merupakan individu dengan external Locus of control diidentifikasikan
keyakinan bahwa jika mereka bekerja lebih banyak menyandarkan harapannya
keras mereka akan berhasil, dan percaya untuk bergantung pada orang lain dan
bahwa orang yang gagal adalah karena lebih banyak mencari dan memilih situasi
kurangnya kemampuan atau motivasi. yang menguntungkan (Kreitner & Kinichi,
Individu yang mempunyai internal Locus 2003). Lebih lanjut dinyatakan bahwa
of control diidentifikasikan lebih banyak dimensi internal-external Locus of control
menyandarkan harapannya pada diri dari Rotter memfokuskan pada strategi
sendiri dan diidentifikasikan juga lebih pencapaian tujuan tanpa memperhatikan
menyenangi keahlian-keahlian dibanding asal tujuan tersebut. Sedangkan pada
hanya situasi yang menguntungkan. Hasil individu Locus of control eksternal
yang dicapai Locus of control internal menganggap bahwa keberhasilan yang
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240

232

dicapai dan dikontrol dari keadaan komunikasi tidak berlangsung dan dengan
sekitarnya. (Kreitner & Kinichi, 2003). kata lain hubungan antara orang-orang itu
tidak komunikatif.
Komunikasi
Komunikasi adalah pengiriman Budaya Organisasi
informasi dan pemahaman, mengenai Menurut Graham dalam Siswadi
simbol verbal atau non verbal (Gibson dan (2012:71) budaya organisasi adalah norma,
Ivan 2012: 84). Proses komunikasi adalah keyakinan, sikap dan filosofi organisasi.
proses penyampaian pikiran atau perasaan Kebudayaan adalah suatu sistem nilai,
oleh seseorang (komunikator) kepada keyakinan dan norma-norma yang unik
orang lain (komunikan), pikiran bisa yang dimiliki secara bersama oleh anggota
merupakan gagasan, informasi, opini dan suatu organisasi. Kebudayaan juga
lain-lain yang muncul dari benaknya menjadi suatu penyebab penting bagi
(Effendy, 2007). Terdapat 5 (lima) keefektifan organisasi itu sendiri. Robbins
komponen yang ada dalam komunikasi dalam Sembiring, (2012:41) memberikan
yaitu : komunikator (orang yang pengertian budaya organisasi bahwa
menyampaikan pesan), pesan (pernyataan budaya organisasi mengacu ke sistem
yang didukung oleh lambang), komunikan makna bersama yang dianut oleh anggota-
(orang yang menerima pesan), media anggota yang membedakan organisasi itu
(sarana yang mendukung pesan apabila dari organisasi-organisasi lain. Menurut
komunikan jauh tempatnya atau banyak Moeljono (chatab, 2007 : 28), banyak
jumlahnya), dan efek (dampak sebagai pendapat ahli atau pakar dan praktisi
pengaruh dari pesan) Effendy (2002: 6). tentang dimensi budaya organisasi sebagai
Komunikasi berlangsung apabila antara nilai bersaing dalam menentukan indicator
orang-orang yang terlibat dalam yang mempengaruhi keefetifan organisasi,
komunikasi terdapat kesamaan makna umumnya dimensi budaya organisasi
mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. merupakan hasil dari penelitian yang
Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang mereka lakukan dengan tetap
sesuatu yang dinyatakan orang lain mempertimbangkan hasil-hasil riset yang
kepadanya maka komunikasi berlangsung telah dilakukan oleh penelitian lain
dan dengan kata lain hubungan antara sebelumnya sebagai acuan. Ada 4 (empat)
mereka itu bersifat komunikatif. dimensi sebagai variabel bebas yang
Sebaliknya jika ia tidak mengerti maka merupakan budaya organisasi korporat,
Pengaruh Locus of Control….. (Purnomo, Sendow, Jan)

233

yaitu : (a) Integritas. Integritas adalah kompetisi). Melalui pemberian


bertindak konsisten sesuai dengan nilai- penghargaan kepada karyawan diharapkan
nilai dan kebijakan organisasi serta kode mampu meningkatkan semangat kerja
etik profesi, walaupun dalam keadaan yang karyawan tersebut, tentu nya hal ini
sulit untuk melakukan ini. (b) melalui penilaian kerja yang dilakukan
Profesionalisme. Profesionalisme adalah oleh perusahaan.perusahaan telah terbukti
tingkat pendidikan formal dan latihan- menorehkan prestasi dalam bidang kinerja
latihan khusus yang harus dimiliki pasar, kinerja produk, kinerja pelayanan,
karyawan untuk suatu posisi jabatan kinerja proses, research and development,
tertentu. Profesionalisme juga berkaitan sumber daya manusia, dan tanggung jawab
dengan tanggung jawab atas pekerjaannya, sosial terhadap masyarakat dan
karyawan mampu menyelesaikan lingkungan, serta bidang prestasi lain yang
pekerjaan secara efektif dan efisien. Jika dapat pertanggung jawabkan.
untuk menduduki sebuah jabatan didalam
organisasi seorang karyawan diharuskan Kepuasan Kerja
memiliki pendidikan tertentu dan Kepuasan kerja adalah Sikap
mempunyai pengalaman pelatihan yang emosional yang menyenangkan dan
cukup lama maka organisasi tersebut mencintai pekerjaanya. Sikap ini di
adalah organisasi professional. cerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan,
(c) Keteladanan Keteladanan adalah
dan prestasi kerja (Hasibuan 2008 : 202).
perilaku dalam bekerja keras dan cerdas,
Kepuasan kerja menjadi masalah yang
memimpin karyawan dengan persuasif,
cukup menarik dan penting, karena
dan membangun hubungan vertikal dan
terbukti besar manfaatnya bagi
horizontal yang harmonis merupakan
kepentingan individu, industri dan
contoh-contoh perilaku sifat terpuji dari
masyarakat (Edy Sutrisno, 2014:73). Bagi
seseorang. Karena berperilaku
individu, penelitian tentang sebab-sebab
menakjubkan dari sekelompok karyawan
dan sumber-sumber kepuasan kerja
dan pimpinannya maka kinerja perusahaan
memungkinkan timbulnya usaha-usaha
akan meningkat.
peningkatan kebahagiaan hidup mereka.
Penghargaan pada Sumber Daya
Bagi industri, penelitian mengenai
Manusia Suatu pemberian dari panitia
kepuasan kerja dilakukan dalam rangka
kegiatan atau lembaga tertentu yang
usaha peningkatan produksi dan pengaruh
diberikan kepada seseorang karena suatu
biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah
karya tertentu (yang belum tentu bersifat
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240

234

laku karyawannya. Selanjutnya, Lokasi penelitian berada di kota


masyarakat tentu akan menikmati hasil Manado, Sulawesi Utara dengan objek
kapasitas maksimum dari industri serta penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama
naiknya nilai manusia di dalam konteks Manado. Populasi dalam penelitian ini
pekerjaan. adalah seluruh karyawan yang berstatus
Gilmer dalam Edy Sutrisno (2014 :
sebagai pegawai negeri sipil di kantor
77) menyatakan faktor-faktor yang
pelayanan pajak pratama Manado yang
mempengaruhi kepuasan kerja adalah : a)
berjumlah 105 orang Seluruh populasi
Kesempatan untuk maju. Dalam hal ini ada
dijadikan sampel dalam penelitian ini
tidaknya kesempatan untuk memperoleh
(sensus). Analisis data dilakukan dengan
pengalaman dan peningkatan kemampuan
cara analisis jalur. Untuk uji validitas
selama kerja.b) Kemauan kerja. Faktor ini
digunakn indeks korelasi sedangkn untuk
disebut sebagai penunjang kepuasan kerj
uji realibilits digunakan angka alph
bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat
crombath.
memengaruhi perasaan karyawan selama
kerja. c) Gaji. Gaji lebih banyak
Pembahasan
menyebabkan ketidakpuasan dan jarang
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
orang mengekspresikan kepuasan kerjanya
Uji validitas dapat dilakukan dengan
dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
membandingkan indeks korelasi dengan
d) Perusahaan dan manajemen. Perusahaan
level signifikansi 0,05 (5%) dan nilai r
dan manajemen yang baik adalah yang
hitung lebih besar dari nilai r tabel. Selain
mampu memberikan situasi dan kondisi
itu, syarat minimum yang dianggap
kerja yang stabil. Faktor ini yang
memenuhi syarat valid adalah r > 0,30
menentukan kepuasan kerja karyawan.
(Sugiyono, 2010). Dari hasil uji validitas
yang dilakukan, semua item adalah valid
Kajian Empiris
karena memiliki nilai signifikansi di
Kajian empiris yang menjadi rujukan
bawah 0,05 dan nilai r hitung lebih besar
penelitian ini adalah Abdulloh (2006),
dari nilai r tabel dan juga nilai r > 0,30.
Wambugu (2014), Darmawan (2015),
Untuk Uji reliabilitas yang digunakan
Wahyuni dkk (2016) dan beberapa
adalah dengan Alpha Cronbach. Bila alpha
penelitian empiris lainnya.
lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak
reliabel, dan demikian sebaliknya bila
Metode Penelitian
alpha lebih besar dari 0,6 maka dinyatakan
Pengaruh Locus of Control….. (Purnomo, Sendow, Jan)

235

reliabel menurut Arikunto (2010). Dari Pelayanan Pajak Pratama Manado akan
hasil uji reliabilitas yang dilakukan, mengalami peningkatan.
Dengan berkomunikasi karyawan
seluruh variabel mempunyai nilai Alpha
yang ada di Kantor Pelayanan Pajak
Cronbach di atas 0,6. Dengan demikian
Manado akan saling membagi informasi,
seluruh item variabel adalah reliabel.
dan saling membantu dalam
menyelesaikan masalah mereka. Saling
Pengaruh Locus of control (X1) terhadap
berkomunikasi dapat menimbulkan rasa
Kepuasan Kerja (Z)
kebersamaan, menimbulkan saling
Hasil penelitian menunjukan
pengertian dan juga dapat menciptakan
bahwa Locus of control (X1) berpengaruh
kerjasama yang baik antar karyawan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Z). .
sehingga dapat menimbulkan kepuasan
Karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
kerja. Hasil dari penelitian ini sejalan
cenderung lebih menonjolkan perilaku
dengan penelitian yang di lakukan oleh
yang kompetitif, suka bekerja keras dan
Wirawan dan Sudharma (2015), yang
melakukan pekerjaan dengan usaha sendiri
menunjukan bahwa komunikasi
sehingga dapat tercipta kepuasan kerja di
berpengaruh positif dan signifkan terhadap
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado.
kepuasan kerja.
Para karyawan menonjolkan perilaku yang
kompetitif dan suka bekerja keras, Budaya Organisasi (X3) terhadap
sehingga dapat terciptanya kepuasan kerja. Kepuasan Kerja (Z)
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan
Budaya Organisasi (X3) berpengaruh
penelitian yang di lakukan oleh Abdulloh
signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Z).
(2006) yang menunjukan bahwa Locus of
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
control berpengaruh positif dan signifikan
hipotesis 3 diterima. Hal ini berarti bahwa
terhadap kepuasan kerja.
semakin tinggi kesesuaian antara budaya
Pengaruh Komunikasi (X2) terhadap
organisasi dengan anggotanya maka akan
Kepuasan Kerja (Z)
Hasil penelitian menunjukan bahwa meningkatkan kepuasan kerja di Kantor
Komunikasi (X2) berpengaruh signifikan Pelayanan Pajak Pratama Manado. Budaya
terhadap Kepuasan Kerja (Z). Dengan yang ada dalam KPP Pratama Manado
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis antara lain integritas, profesionalisme,
2 diterima. Hal ini berarti semakin baik sinergi, pelayanan dan kesempurnaan.
komunikasi yang dilakukan maka Karyawan yang bekerja di KPP Pratama
kepuasan kerja karyawan di Kantor Manado memiliki karakteristik yang sesuai
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240

236

dengan nilai – nilai yang ada sehingga memberdayakan locus of control baik
dapat meningkatkan kepuasan kerja. Hasil internal maupun eksternal sehingga tidak
dari penelitian ini sejalan dengan tercipta kondisi kerja yang kompetitif dan
penelitian yang di lakukan oleh Tumbelaka belum dapat mengatasi segala
dkk (2016), yang menunjukan bahwa permasalahan yang di hadapi untuk
budaya organisasi berpengaruh positif dan menyelesaikan pekerjaan menjadi lebih
signifkan terhadap kepuasan kerja. baik. Hasil dari penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang di lakukan oleh
Pengaruh Locus of control (X1) terhadap
Hesti Ruscahyono (2014), yang
Kinerja Karyawan (Y)
menunjukan bahwa Locus of control
Hasil penelitian menunjukan bahwa
berpengaruh positif dan signifikan
Locus of control (X1) tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y),
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Pengaruh Komunikasi (X2) terhadap
hipotesis 4 tidak diterima. Melihat dari
Kinerja Kayawan (Y)
teori, mengukur locus of control
Hasil penelitian menunjukan bahwa
seharusnya dilakukan untuk dua dimensi
Komunikasi (X2) berpengaruh signifikan
yaitu internal dan eksternal. Tetapi
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dengan
pengukuran locus of control dalam
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis
penelitian ini dilakukan secara keseluruhan
5 diterima. Komunikasi diperlukan untuk
dan tidak membagi menjadi dua dimensi
menjalin hubungan antar sesama karyawan
sehingga terjadi bias. Kekacauan
sehingga meraka dapat saling
pengukuran inilah yang bisa jadi
menghormati, menghargai, dan saling
menyebabkan tidak didukungnya
membantu untuk tercapainya tujuan
hipotesis. Selain itu, locus of control
organisasi. Karyawan pada KPP Pratama
internal memiliki substansi yang lebih
Manado memiliki kemampuan unutk
positif dibandingkan dengan locus of
berkomunikasi dengan baik, sehingga
control eksternal. Artinya, locus of control
informasi yang diberikan tidak salah dan
internal akan sangat terkait dengan
berhasil menciptakan suasana kerja yang
kepribadian yang sifatnya positif dan locus
kondusif dalam menyelesaikan tugas yang
of control eksternal akan sangat terkait
ada. Hasil dari Penelitian ini sejalan
dengan kepribadian yang sifatnya negatif.
dengan penelitian terdahulu yang di
Karyawan di Kantor Pelayanan
lakukan oleh Syamsu Alam (2014) yang
Pajak Pratama Manado belum dapat
Pengaruh Locus of Control….. (Purnomo, Sendow, Jan)

237

menunjukan bahwa variabel komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja.


berpengaruh positif dan signifikan Hasil dari penelitian ini tidak sejalan
terhadap kinerja karyawan. dengan penelitian yang di lakukan oleh
Wahyuni dan Rosmida (2017) yang
Pengaruh Budaya Organisasi (X3)
menunjukan bahwa budaya organisasi
terhadap Kinerja Karyawan (Y)
berpengaruh positif dan signifikan
Hasil penelitian menunjukan bahwa
terhadap kinerja karyawan.
Budaya Organisasi (X3) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Pengaruh Kepuasan Kerja (Z) terhadap
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Kinerja Karyawan (Y)
hipotesis 6 tidak diterima. Budaya
Hasil penelitian menunjukan
organisasi merupakan nilai – nilai yang
bahwa Kepuasan Kerja (Z) berpengaruh
ada dalam suatu organisasi. Budaya
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
menciptakan perbedaan yang jelas antara
Dengan demikian dapat dikatakan
satu organisasi dengan organisasi yang
hipotesis 7 diterima. Apabila karyawan
lain. Budaya yang ada dalam KPP Pratama
merasa puas, maka kinerja mereka juga
Manado antara lain integritas,
akan meningkat. Ada beberapa hal yang
profesionalisme, sinergi, pelayanan dan
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
kesempurnaan. Prinsip – prinsip tersebut
di antaranya sistem karir dan gaji yang
merupakan hal yang memang harus
baik, hubungan yang baik antar rekan kerja
dimiliki oleh setiap pelayan masyarakat.
serta pimpinan yang dapat memberikan
Karyawan menganggap budaya organisasi
motivasi akan mengakibatkan karyawan
sudah seharusnya ada, wajib dan karyawan
merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
juga menganggap bahwa budaya
Kantor Pelayanan Pajak Manado memiliki
organnisasi merupakan hal yang sudah
lingkungan kerja yang kondusif, hubungan
lumrah yang seharusnya ada di dalam
antar sesama terjalin dengan baik,
perusahaan.
sehingga menyebabkan karyawan
Pengukuran mengenai budaya
memiliki kepuasan kerja sehingga hal
organisasi dalam penelitian ini dilakukan
tersebut dapat meningkatkan kinerja. Hasil
tidak menggunakan budaya organisasi yang
dari penelitian ini sejalan dengan
dimiliki oleh KPP Pratama Manado
penelitian yang di lakukan oleh Ayu Desi
sehingga terjadi bias. Pengukuran berbeda
Indrawati (2013) yang menunjukan bahwa
yang digunakan dalam penelitian ini bisa
menyebabkan budaya organisasi tidak
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240

238

kepuasan kerja berpengaruh positif dan rekomendasi sebagai berikut: (1) Bagi KPP
signifikan terhadap kinerja karyawan. Pratama Manado agar lebih
memperhatikan faktor Locus of control dan
Kesimpulan dan Rekomendasi budaya organisasi sehingga kedua faktor
Kesimpulan tersebut dapat meningkatkan kinerja
Pada penelitian ini dapat karyawan yang ada di KPP Pratama
disimpulkan bahwa (1) Locus of control Manado. (2) Bagi peneliti lain di harapkan
berpengaruh positif dan signifikan lebih dalam lagi meneliti dengan
terhadap Kepuasan Kerja pada karyawan mengunakan variabel lain, mengingat
di KPP Pratama Manado. (2) Komunikasi masih banyak faktor-faktor lain yang dapat
berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi kinerja dari karyawan.
terhadap Kepuasan Kerja pada karyawan
di KPP Pratama Manado. (3) Budaya Daftar Pustaka
Organisasi berpengaruh positif dan Abdulloh, (2006) ‘Pengaruh Budaya
signifikan terhadap Kepuasan Kerja pada Organisasi, Locus of control, dan
karyawan di KPP Pratama Manado. (4) Kepuasan kerja terhadap kinerja
Locus of control berpengaruh negatif dan karyawan pada kantor pelayanan
Pengaruh Locus of Control….. (Purnomo, Sendow, Jan)
tidak signifikan terhadap Kinerja pajak Semarang Barat”. Tesis,
Karyawan di KPP Pratama Manado. (5) Undip: Semarang.
Komunikasi berpengaruh positif dan Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
KPP Pratama Manado. (6) Budaya Rineka Cipta.
Organisasi berpengaruh positif dan tidak Bangun, Wilson. 2012. “Manajemen
signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Sumber Daya Manusia”. Jakarta:
KPP Pratama Manado. (7) Kepuasan Erlangga.
Kerja berpengaruh positif dan signifikan Chatab, Nevizond (2007). Profil Budaya
terhadap Kinerja Karyawan di KPP Organisasi : Mendiagnosis Budaya
Pratama Manado. dan Merangsang perubahannya.
Bandung : Alfabeta
Rekomendasi Edy Sutrisno, 2014. Manajemen Sumber
Berdasarkan pada hasil temuan dan Daya Manusia. Cetak Ke Enam.
kesimpulan penelitian ini, dapat Pranada Media Group, Jakarta.
dikemukakan rekomendasi yang menjadi
239

Fahmi, Irham.2013. Perilaku Organisasi. Luthans, Fred. 2011. Organizational


Teori, Aplikasi Dan Kasus. Bandung: Behavior: An Evidence-Based
Alfabeta. Approach (12th Edition). New York:
Gibson, James L., Ivancevich, John M., McGraw-Hill/Irwin.
Donnelly Jr., James H. and Robbins, Stephen P. dan Timothy A.
Konopaske, Robert. 2012. Judge. 2008. Perilaku Organisasi
Organization: Behavior, Structure, Edisi ke-12, Jakarta: Salemba
Processes (14 Edition). New York: Empat.
McGraw-Hill/Irwin. Sembiring, Masana. 2012. Budaya dan
Ghufron, M. Nurdan Rini Risnawati. 2011. Kinerja Organisasi. Fokusmedia.
Teori-teori Psikologi. Jogyakarta: Bandung.
ArRuzz Media. Sugiyono.2014. Metode Penelitian
Julianingtyas, Bunga Nur. 2012. Pengaruh Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Locus of Control, Gaya Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Kepemimpinan dan Komitmen Alfabeta.
Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Thoha, Miftah. 2014. Perilaku Organisasi :
Universitas Negeri Semarang. Konsep Dasar dan Aplikasinya,
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 6 ,No.3, 2018: 225-240
Accounting Analysis Journal, Vol. 1, cetakan ke-23. Jakarta : Rajawali
No. 1, hal 7-14. Pers.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen, Sinambela, Lijan Poltak. 2010. Reformasi
Edisi ke- 2. Yogyakarta: BPFE Pelayanan Publik, Jakarta: PT. Bumi
Yogyakarta Aksara
http://id.beritasatu.com/home/penerimaan-
pajak-2017/161467 diakses tanggal
28 - 2 -2018
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki,
2003. Perilaku Organisasi. Salemba
Empat. McGraw Hill Education.
Jakarta.
Larsen, Randy dan David M. Buss. 2010.
Personality Psychology Fourth
Edition. New York: McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai