ABSTRAK
Kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara berdasarkan merit system yang menekankan pada
aspek kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Dalam rangka percepatan pengembangan kompetensi
pegawai, BPSDM Hukum dan HAM telah menerapkan metode e-learning. Tulisan ini membahas
strategipengembanganpemanfaatane-learningdalampeningkatankompetensipegawaiKementerian
Hukum dan HAM. Penelitian ini merupakan penelitian desk research dengan pendekatan kualitatif.
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemanfaatan e-learning menjadi alternatif pengembangan
kompetensi dalam memberikan kesempatan diklat kepada seluruh pegawai untuk meningkatkan
pengetahuannya, pihak penyelenggara harus melakukan berbagai strategi untuk mengembangkan
pemanfaatan e-learning supaya tujuan pengembangan kompetensi dapat dicapai secara optimal
berupa peningkatan keterampilan kerja. Adapun saran kebijakan antara lain: optimalisasi aplikasi
CBHRIS untuk pemetaan kompetensi, menerapkan blended learning serta mengembangkan full
e-learning untuk jenis kompetensi keahlian teknis, mengembangkan dan menerapkan modernisasi
teknologi e-learning, menjadikan e-learning sebagai syarat mengikuti diklat klasikal, memperbanyak
konten-konten pengetahuan dalam sistem e-learning.
Kata kunci: strategi; e-learning; kompetensi.
ABSTRACT
Policy and management State Civil Apparatus based on a merit system that emphasizes aspects of
qualifications, competencies, and performance. In the context of accelerating employee competency
development, BPSDM Law and Human Rights have implemented the e-learning method. This paper
discusses the development strategies of the Law and Human Rights Ministry officials competency
development. This research is desk research with a qualitative approach. From the analysis, it is
known that e-learning is an alternative to developing competence in providing training opportunities
for all employees to increase their knowledge. The organizers must come up with strategies to
develop the use of e-learning so that the goal of developing competency is best achieved improved
work skills. The policy recommendations including optimizing Competency Base Human Resource
Information System for competency mapping, implementing blended learning and developing full
e-learning for technical expertise competencies, developing and implementing modernization of
e-learning technology, making e-learning as the requirement for following a classical training and
increasing knowledge contents in e-learning systems.
Keywords: strategy; e-learning; competency.
339
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
340
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
341
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
semua pegawai mendapatkan kesempatan BPSDM Hukum dan HAM mulai merintis
untuk mengikuti pengembangan kompetensi, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
baik melalui pendidikan maupun pelatihan (diklat) metode e-learning pada tahun
yang dapat mendukung kinerja pada jabatan 2014. Hasil evaluasi pelaksanaan diklat
masing-masing. metode e-learning belum dapat menjawab
Gap antara jumlah pegawai dengan permasalahan gap kompetensi SDM
kemampuan penyelenggaraan diklat di Kemenkumham dan manfaatnya belum dapat
Kementerian Hukum dan HAM, menyebabkan dirasakan secara signifikan, terutama dalam
BPSDM Hukum dan HAM menyelenggarakan pelaksanaan tugas sehari-hari serta masih
pelatihan alternatif pengembangan adanya kendala-kendala yang dihadapi
kompetensi pegawai. Alternatif yang dipilih dalam pelaksanaannya seperti bahan ajar
adalah dengan e-learning yang merupakan dalam e- learning belum dikemas dalam
salah satu jalur pelatihan non klasikal dimana bentuk yang lebih interaktif; sistem e-learning
berbagai informasi dapat disajikan melalui yang belum sempurna; dan belum adanya
hubungan jarak jauh dan bertatap muka mekanisme pengawasan dan evaluasi pada
akan tetapi melalui peralatan komputer saat pelaksanaan dan pasca diklat dengan
dan telekomuniksi8. e-learning adalah metode e-learning.10
pengembangan kompetensi PNS dalam Gambar 1. Kelulusan Peserta Diklat
bentuk pelatihan dengan mengoptimalkan E-Learning 2017 s.d. 201911
penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan peningkatan kinerja.9
Selain itu e-learning juga merupakan salah
satu percepatan reformasi birokrasi di
Kementerian Hukum dan HAM.
Penyelenggaraan pelatihan tersebut
didasarkan pada Permenkumham Nomor
10 Tahun 2017 tentang Pendidikan dan
Pelatihan dengan Metode e-learning di
Lingkungan Kemenkumham. Secara Sumber: Hasil Penelitian Balitbang Hukum
normatif, pelaksanaan diklat e-learning dan HAM, 2019
tersebut bertujuan untuk meningkatkan
Berdasarkan gambar 1 menunjukan
profesionalisme dan efektivitas dalam
jumlah kelulusan penyelenggaraan diklat
pelaksanaan tugas dan fungsi Kemenkumham
dengan metode e-learning terus mengalami
yang memerlukan sumber daya manusia
peningkatan. Pada tahun 2019, data
berkualitas berdasarkan standar kompetensi
menunjukkan peningkatan pesat dalam
jabatan yang ditentukan.
output kelulusan peserta diklat teknis dan
Kepegawaian,” diakses 14 Januari 2020, https://
kepemimpinan yang mencapai angka 83,2%.
simpeg.kemenkumham.go.id/siap/index.php/ Hal tersebut karena pada penyelenggaraan
login.
8 Imam Lukito, “Tantangan Hukum Dan Peran
10 Primawardani et al., Dari Klasikal Ke Digital:
Pemerintah Dalam Pembangunan E-Commerce,”
Evaluasi Kebijakan Diklat E-Learning Di
Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 11, no. 3 (2017):
Kemenkumham.
349–367.
11 Yuliana Primawardani et al., Dari Klasikal Ke
9 Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 8
Digital: Evaluasi Kebijakan Diklat E-Learning Di
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kemenkumham, ed. Nevey Varida Ariani (Jakarta:
Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri
Balitbangkumham Press, 2019).
Sipil melalui e-learning.
342
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
diklat e-learning tahun 2019 dengan target mengumpulkan dan memanfaatkan data
17.000 peserta dari CPNS angkatan 2017 dan informasi terkait permasalahan. Kajian
yang mayoritas tingkat pemahaman dan ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk
penguasaan Teknologi Informasi dan menggambarkan dan menganalisis strategi
Komunikasi (TIK) lebih baik serta minat dalam pengembangan kompetensi ASN
yang tinggi sebagai pegawai baru untuk Kemenkumhamdenganmetodepembelajaran
mendapatkan pengetahuan. elektronik. Data dianalisis secara kualitatif,
Dalam rangka pengembangan yaitu setelah fakta dan data yang mendukung
kompetensi yang merata bagi seluruh ASN ditemukan melalui sumber-sumber yang
di lingkungan Kemenkumham penerapan kredibel, selanjutnya dihubungkan dengan
pelatihan nonklasikal dalam bentuk e-learning konsep yang relevan, dan diambil kesimpulan
merupakan salah satu cara yang paling efektif. berdasarkan relevansi dari konsep tersebut.
Kemudahan yang ditawarkan dalam platform 2. Metode Pengumpulan Data
e-learning diharapkan mampu mempercepat Metode pengumpulan data dan informasi
proses transfer knowledge sehingga membuat dalam kajian desk/library research ini yaitu
ASN ingin terus menggali pengetahuan baru dilakukan melalui verifikasi dan menganalisis
yang dapat membangun budaya belajar dengan data sekunder yang diperoleh melalui
dalam dirinya dan organisasi. Oleh karena itu, penelusuran literatur. Buku-buku, literatur,
penulis akan mengangkat tema dalam tulisan artikel, jurnal, penelitian ilmiah, serta laman
ini dengan judul “Optimalisasi Pendidikan dan internet adalah merupakan sumber data
Pelatihan Metode E-Learning Di Lingkungan dalam kajian ini.
Kementerian Hukum dan HAM”. 3. Teknik Analisa Data
Rumusan Masalah Kajian ini menggunakan Teknik
Berdasarkan latar belakang di atas, analisis data model interaktif sebagaimana
maka dalam penelitian yang menjadi dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu
rumusan masalah adalah bagaimana meliputi mereduksi data, menyajikan data dan
strategi pengembangan e-learning dalam kemudian melakukan penarikan kesimpulan.
peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Data kemudian direduksi dan disajikan
Negara di lingkungan Kementerian Hukum kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan
dan HAM? data yang sudah diverifikasi.
Tujuan PEMBAHASAN
Untuk mengetahui dan menganalisa Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil
strategi pengembangan e-learning dalam Negara melalui E-Learning di Lingkungan
rangka peningkatan kompetensi Aparatur Kementerian Hukum dan HAM
Sipil Negara di lingkungan Kementerian Berbicara mengenai sumber daya
Hukum dan HAM. manusia pada lingkungan instansi pemerintah,
Metode Penelitian dalam rezim pengaturan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
1. Pendekatan
Sipil Negara (UU ASN) menitikberatkan
Penelitian ini merupakan bentuk desk/ pada pelaksanaan manajemen ASN untuk
library research yang meliputi kegiatan mencetak ASN yang unggul dan profesional
studi pustaka, pengolahan data dan analisis yang mampu menyelenggarakan pelayanan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. publik kepada masyarakat melalui manajemen
Pendekatan kualitatif sebagai strategi untuk Merit System. Manajemen Merit System ASN
343
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
344
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
kompetensi yang baik, cepat dan tepat kompetensinya. Di samping itu juga dengan
sasaran.15 adanya pelatihan sebagai salah satu upaya
Bentuk pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kinerja pegawai juga
menurut pasal 25 Peraturan Lembaga diarahkan untuk meningkatkan kompetensi
Administrasi Negara Nomor 10 tahun 2018 pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai
tentang pengembangan Kompetensi, terdiri dengan jabatannya secara lebih baik.
atas: Dalam rangka untuk menjawab
1. Pendidikan, dengan pemberian tugas keterbatasan anggaran dalam pe-
belajar pada pendidikan formal dalam nyelenggaraan diklat serta perkembangan
jenjang Pendidikan tinggi sesuai dengan teknologi informasi dilakukan pengembangan
ketentuan peraturan perundang- kompetensi pegawai dengan memanfaatkan
undangan; dan/atau media komunikasi dalam proses pembelajaran
2. Pelatihan, yang terdiri atas pelatihan berupa e-learning untuk mewujudkan sumber
klasikal (pelatihan, seminar, kursus, daya manusia yang berkualitas.
workshop, bimbingan teknis dan/atau E-learning yang merupakan salah
penataran) dan pelatihan non klasikal
satu jalur pelatihan non klasikal dimana
(bimbingan tempat kerja/coaching dan
berbagai informasi dapat disajikan melalui
mentoring di tempat kerja, pelatihan jarak
hubungan jarak jauh dan bertatap muka
jauh/e-learning, magang dan pertukaran
pegawai). akan tetapi melalui peralatan komputer
dan telekomunikasi17. e-learning adalah
Menurut Smith16 “training is a planned
pengembangan kompetensi PNS dalam
process to modify attitude, knowledge, skill
bentuk pelatihan dengan mengoptimalkan
behavior through learning experience to
penggunaan teknologi informasi dan
achieve effective performance in activity or
komunikasi untuk mencapai tujuan
range of activities”. Pelatihan merupakan
pembelajaran dan peningkatan kinerja.18
proses terencana untuk mengubah sikap/
prilaku, pengetahuan dan keterampilan Dengan diklat menggunakan metode
melalui pengalaman belajar untuk mencapai e-learning ini diharapkan semua pegawai
kinerja yang efektif dalam sebuah kegiatan dapat mendapatkan kesempatan yang sama
atau sejumlah kegiatan. dalam pengembangan kompetensi. Hal
ini karena diklat e-learning menggunakan
Diklat merupakan instrumen kebijakan
media teknologi komunikasi dan informasi
yang dianggap paling efektif untuk
yang mengintegrasikan semua komponen
meningkatkan dan mencapai kompetensi
pembelajaran tanpa perlu tatap muka.
yang dipersyaratkan terhadap kualifikasi
jabatan ASN. Selain itu diklat dapat Peraturan Lembaga Administrasi
memberikan kontribusi terhadap peningkatan Negara (PerLAN) Nomor 8 Tahun 2018
produktivitas, efektifitas dan efisiensi kinerja tentang Penyelenggaraan Pengembangan
organisasi dan harus diberikan secara Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Melalui
berkala kepada pegawai agar terpelihara E-Learning. Dalam PerLAN tersebut
15 Raden Pradityo Yudhy Setiadiputra, “Urgensi 17 Imam Lukito, “Tantangan Hukum Dan Peran
Program Pengembangan Kompetensi SDM Pemerintah Dalam Pembangunan E-Commerce,”
Secara Berkesinambungan Di Lingkungan Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 11, no. 3 (2017):
Pemerintah,” Jurnal SAWALA 5, no. 1 (2017): 349–367.
16–22. 18 Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 8
16 Putra et al., Kajian Strategi Pemenuhan Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kebutuhan Pengembangan Kompetensi ASN Di Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri
Pemerintah Daerah. Sipil melalui e-learning.
345
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
juga telah mendefinisikan secara khusus Dalam salah satu publikasinya di laman
tentang E-Learning, yaitu Pengembangan about-elearning.com, Himpunan Masyarakat
Kompetensi PNS yang dilaksanakan dalam Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan
bentuk pelatihan dengan mengoptimalkan Pengembangan (The American Society
penggunaan teknologi informasi dan for training and Development / ASTD)
komunikasi untuk mencapai tujuan mengemukakan definisi e-Learning sebagai
pembelajaran dan peningkatan kinerja. berikut:
Penyelenggaraan E-learning tersebut “e-Learning is a broad set of applications
dapat dilaksanakan untuk pengembangan and prosesses which include web-based
kompetensi manajerial, teknis, dan sosial learning, computer-based learning,
kultural sebagaimana jenis kompetensi dalam virtual and digital classrooms. Much of
UU ASN yang membagi kompetensi menjadi this is delivered via the internet, intranets,
audio and vidiotape, satellite broadcast,
3 (tiga) jenis, yaitu:
interactive TV, and CD ROM. The
1. Kompetensi Teknis definition of e-Learning varies depending
Berupa pengetahuan, keterampilan, dan on the organization and how it is used but
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, basically it is involves electronic means
dan dikembangkan yang spesifik berkaitan communication, education and training”.
dengan bidang teknis Jabatan. Kompetensi Definisi tersebut menyatakan bahwa e-
teknis tersebut diukur dari tingkat spesialisasi learning merupakan proses dan kegiatan
pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan penerapan pembelajaran berbasis web,
pengalaman kerja secara teknis; pembelajaran berbasis komputer, kelas
2. Kompetensi Manajerial virtual, dan kelas digital. Materi-materi dalam
Berupa pengetahuan, keterampilan, kegiatan pembelajaran elektronik tersebut
dan sikap /perilaku yang dapat diamati, kebanyakan dihantarkan melalui media
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/ internet, tape video atau audio, penyiaran
atau mengelola unit organisasi. Kompetensi melalui satelit televisi interaktif serta CD
Manajerial diukur dari tingkat pendidikan, ROM. Definisi ini juga menyatakan bahwa
pelatihan struktural atau manajemen dan definisi dari e-learning itu bisa bervariasi
pengalaman kepemimpinan; tergantung dari penyelenggara kegiatan e-
3. Kompetensi Sosial Kultural learning tersebut dan bagaimana cara
Berupa pengetahuan, keterampilan, dan penggunaannya, termasuk juga apa tujuan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan penggunaannya. Definisi ini juga menyiratkan
dikembangkan terkait dengan pengalaman simpulan yang menyatakan bahwa e-learning
berinteraksi dengan masyarakat majemuk pada dasarnya adalah pengaplikasian
dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, kegiatan komunikasi, pendidikan dan
wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, pelatihan secara elektronik.
emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh E-learning termasuk model pembelajaran
setiap pemegang jabatan untuk memperoleh yang berpusat pada peserta didik. Dengan
hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan ini, peserta didik dituntut mandiri dan
Jabatan. Kompetensi Sosial Kultural tersebut bertanggung jawab terhadap proses
diukur dari pengalaman kerja berkaitan pembelajarannya, sebab ia dapat belajar di
dengan masyarakat majemuk dalam hal mana saja, kapan saja, yang penting tersedia
agama, suku, dan budaya sehingga memiliki alatnya. Melalui e-learning, peserta didik
wawasan kebangsaan. dapat mencari dan mengambil informasi atau
materi pembelajaran berdasarkan silabus
346
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
atau kriteria yang telah ditetapkan pengajar dalam mengambil keputusan dalam rangka
atau pengelola pendidikan. Peserta didik pengembangan pegawai.
akan memiliki kekayaan informasi, sebab Namun demikian, sistem tersebut
ia dapat mengakses informasi dari mana belum berjalan optimal dalam memberikan
saja yang berhubungan dengan materi profiling data kompetensi setiap PNS di
pembelajarannya. Peserta didik juga dapat lingkungan Kemenkumham yang dapat
berdiskusi secara online dengan pakar-pakar memetakan sejauh mana setiap individu
pada bidangnya, melalui e-mail atau chatting. pegawai Kemenkumham telah mengikuti
Dengan demikian, jelas bahwa keaktifan pengembangan kompetensi setiap tahunnya.
peserta didik dalam e-learning sangat Seyogianya, dalam sistem tersebut dapat
menentukan hasil belajar yang mereka mendukung dalam kegiatan perencanaan
peroleh. Semakin ia aktif, semakin banyak kebutuhan peta kompetensi pegawai yang
pengetahuan atau kecakapan yang akan memuat antara lain:
diperoleh.19 1. Profil PNS, yang merupakan kumpulan
BPSDM Hukum dan HAM sebagai informasi kepegawaian dari setiap
satu-satunya unit yang memiliki peran PNS seperti: data personal, kualifikasi,
secara struktural sebagai pelaksana rekam jejak jabatan; kompetensi;
pengembangan SDM Kemenkumham, riwayat pengembangan kompetensi dan
juga memiliki peran sebagai koordinator informasi kepegawaian lainnya yang
dalam pelaksanaan pengembangan dapat diintegrasikan bersama-sama
kompetensi SDM Kemenkumham. Dengan dengan Sistem Informasi dan Layanan
Kepegawaian (SIMPEG) yang dikelola
demikian BPSDM memiliki tugas yang
oleh Biro Kepegawaian;
tidak mudah, dikarenakan besarnya jumlah
2. Data standar kompetensi jabatan, yang
ASN Kemenkumham, bervariasinya jenis
memuat kompetensi yang harus dimiliki
pengembangan kompetensi yang diperlukan
oleh setiap jabatan;
sesuai dengan ragam jabatan yang ada serta
3. Data Profil Kompetensi PNS, dimana
luas wilayah yang sangat luas.
diperoleh melalui Uji Kompetensi
Terkait hal tersebut, BPSDM telah yang dilakukan oleh assessor internal
mengembangkan Competeny Base Human pemerintah atau bekerjasama dengan
Resource Information System (CBHRIS). assessor independen
CBHRIS atau Sistem Informasi Sumber Daya 4. Data hasil analisis kesenjangan
Manusia berbasis Kompetensi adalah proses kompetensi, yaitu dengan
menginvetarisasi kondisi, keadaan seluruh membandingkan Profil Kompetensi PNS
Sumber Daya Manusia yang sudah berada dengan Standar Kompetensi Jabatan
didalam organisasi. CBHRIS digunakan yang sedang diduduki dan yang akan
untuk mengetahui kuantitas dan kualitas diduduki;
maupun permasalahan yang dihadapi 5. Data Hasil Analisis Kesenjangan Kinerja,
berdasarkan hasil assesment center pegawai diperoleh dengan membandingkan
untuk menjadi bahan pertimbangan pimpinan hasil penilaian kinerja PNS dengan
target kinerja Jabatan yang diduduki,
yang dapat juga diintegrasikan dengan
19 Mawar Ramdhani, “Efektivitas Penggunaan SIMPEG Kemenkumham.
Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Dengan tersedianya data-data tersebut
Web Pada Pelajaran Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas dalam sistem CBHRIS, akan memudahkan
X SMA Negeri 1 Kalasan” (Universitas Negeri pihak-pihak terkait dalam menetapkan/
Yogyakarta, 2012).
347
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
menyusun kebutuhan dan rencana jumlah diklat klasikal yang ada tidak
pengembangan kompetensi di lingkungan sebanding dengan jumlah keseluruhan
Kemenkumham. pegawai sehingga belum semua pegawai
Data Sistem Informasi Manajemen mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
Kepegawaian (Simpeg)20 Jumlah pegawai diklat yang berkaitan dengan pekerjaan
berjumlah60.773yangtersebarpada33Kantor mereka.
Wilayah dan 80621 satuan kerja Unit Pelaksana BPSDM Hukum dan HAM mulai merintis
Teknis (Imigrasi dan pemasyarakatan) pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat)
tentunya membutuhkan pengembangan metode e-learning padatahun 2014 dansecara
kompetensi pegawainya. Berdasarkan formal dasar hukum penyelenggaraannya
data kepegawaian tersebut dan kebijakan berdasarkan Permenkumham Nomor 10
rekrutmen pegawai yang masih dijalankan, Tahun 2017 tentang Pendidikan dan Pelatihan
kebutuhan pegawai Kemenkumham akan dengan Metode e-learning di Lingkungan
pengembangan kompetensi dalam bentuk Kemenkumham, yang bertujuan untuk
pelatihan sudah dipastikan akan meningkat meningkatkan profesionalisme dan efektivitas
setiap tahunnya. Namun demikian, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
kemampuan anggaran BPSDM Hukum dan Kemenkumham yang memerlukan sumber
HAM selaku penyelenggara pengembangan daya manusia berkualitas berdasarkan
SDM di lingkungan Kemenkumham hanya standar kompetensi jabatan yang ditentukan.
mampu mengikutsertakan rata-rata 1,700 Bloom menjelaskan bahwa tujuan
pegawai per tahunnya.22 Kondisi tersebut dari pembelajaran dalam ranah kognitif
menguatkan fakta bahwa belum seluruh (intelektual) merupakan segala aktivitas
pegawai mendapatkan kesempatan untuk yang menyangkut otak dibagi menjadi 6
mengikuti pengembangan kompetensi dalam tingkatan sesuai dengan jenjang terendah
bentuk pelatihan yang dapat mendukung sampai tertinggi yang dilambangkan dengan
kinerja tugas dan fungsi pada jabatan C (Cognitive) yaitu:23
yang diemban. Untuk memenuhi tingginya 1. C1 (Pengetahuan/Knowledge), aspek
kebutuhan pengembangan kompetensi yang menekankan pada kemampuan
di Kemenkumham, BPSDM Hukum dan dalam mengingat kembali materi yang
HAM menyebabkan BPSDM Hukum dan telah dipelajari. Tingkatan atau jenjang
HAM menyelenggarakan diklat alternatif ini merupakan tingkatan terendah
pengembangan kompetensi pegawai. namun menjadi prasyarat bagi tingkatan
Metode yang dianggap paling efektif dan selanjutnya, dimana peserta didik
efisien diterapkan dan dikembangkan adalah menjawab pertanyaan berdasarkan
metode pengembangan kompetensi berbasis dengan hapalan saja.
elektronik. 2. C2 (Pemahaman/Comprehension),
Pendidikan dan pelatihan dengan diartikan sebagai kemampuan dalam
memahami materi tertentu yang
metode e-learning di Kementerian Hukum
dan HAM menjadi alternatif diklat mengingat
23 Rudi Umar Susanto, “Ranah Kognitif Dalam
Dunia Evaluasi Pembelajaran: Dari C1 Hingga
20 HAM, “Sistem Informasi Manajemen, Pelayanan C6,” last modified 2019, accessed March 30,
dan Administrasi Kepegawaian.” Kementerian 2020, https://duta.co/ranah-kognitif-dalam-dunia-
21 Hukum dan HAM, Laporan Keuangan evaluasi-pembelajaran-dari-c1-hingga-c6. (Dalam
Kementerian Hukum Dan HAM Semester I Tahun buku yang berjudul Taxonomy of Educational
Anggaran 2019, 2019. Objectives. Handbook 1 : Cognitive Domain yang
22 BPSDM Hukum dan HAM, Pedoman Penggunaan diterbitkan oleh McKey New York. Benjamin S.
Aplikasi E-Learning (Depok, 2018). Bloom pada tahun 1956)
348
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
349
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
dari antara lain: tutor, kelompok belajar, rekan Sebagaimana diungkapkan oleh Bates
belajar dan/atau lembaga terkait lainnya. dan Wulf yang dikutip oleh munir dalam Arif
Penyelenggara pendidikan dan pelatihan Rahman Hakim27, kelebihan penggunaan
harus mampu mengetahui kesenjangan e-learning antara lain:
antara kompetensi yang dipersyaratkan 1. Meningkatkan interaksi pembelajaran
dengan kompetensi yang dimiliki oleh ASN. (enchance interactivity);
Oleh karena itu diklat sebaiknya diarahkan Peserta yang terpisah dari peserta
berbasis kompetensi dan kebutuhan lainnya dan juga terpisah dari pengajar
organisasi. akan merasa lebih leluasa atau bebas
mengungkapkan pendapat atau
Menurut Spencer and Spencer25,
mengajukan pertanyaan karena tidak
kompetensi dapat dibagi menjadi 2 (dua)
ada yang mengamatinya secara fisik.
kategori yaitu:
Keadaan kegiatan pembelajaran dan
1. Threshold Competencies, yaitu perasaan pembelajar yang kondusif
karakteristik utama yang harus seperti ini akan dapat mendorong peserta
dimiliki oleh seseorang agar dapat untuk meningkatkan kadar interaksinya
melaksanakan pekerjaannya. Tetapi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
tidak untuk membedakan seorang yang hasil belajar lebih optimal.
berkinerja tinggi dan rata-rata.
2. Mempermudah interaksi pembelajaran
2. Differentiating Compentencies, yaitu dari mana dan kapan saja (time and
faktor-faktor yang membedakan individu place flexibility)
yang berkinerja tinggi dan rendah. Peserta dapat melakukan interaksi
Metode diklat e-learning dianggap dengan sumber belajar kapan saja
sebagai metode yang efisien bagi organisasi sesuai dengan ketersediaan waktunya
atau kementerian yang memiliki jumlah dan di manapun dia berada, karena
pegawai yang besar dan tersebar di seluruh sumber belajar sudah dikemas secara
Indonesia, namun memiliki keterbatasan elektronik dan tersedia untuk diakses
dalam menyelenggarakan pelatihan seperti oleh pembelajar melalui online learning.
Kemenkumham. Dengan e-learning ini, 3. Memiliki jangkauan yang lebih luas
peserta didik dituntut mandiri dan bertanggung (potential to reach a global audience).
jawab terhadap proses pembelajarannya, Pembelajaran jarak jauh online yang
sebab ia dapat belajar di mana saja, kapan fleksibel dari segi waktu dan tempat,
saja, yang penting tersedia alatnya. Peserta menjadikan jumlah pembelajar yang
didik juga dapat berdiskusi secara online dapat dijangkau kegiatan pembelajaran
dengan pakar-pakar pada bidangnya, melalui online learning semakin banyak
melalui e-mail atau chatting. Dengan dan terbuka secara luas.
demikian, jelas bahwa keaktifan peserta 4. Mempermudah penyempurnaan dan
didik dalam e-learning sangat menentukan penyimpanan materi pembelajaran (easy
hasil belajar yang mereka peroleh. Semakin updating of content as well as archivable
capabilities).
ia aktif, semakin banyak pengetahuan atau
kecakapan yang akan diperoleh.26 Fasilitas yang tersedia dalam teknologi
e-learning dan berbagai software yang
terus berkembang turut membantu
25 Putra et al., Kajian Strategi Pemenuhan
Kebutuhan Pengembangan Kompetensi ASN Di
Pemerintah Daerah. Komunikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
26 Mawar Ramdhani, “Efektivitas Penggunaan X SMA Negeri 1 Kalasan” (Universitas Negeri
Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Yogyakarta, 2012).
Web Pada Pelajaran Teknologi Informasi Dan 27 Ibid.
350
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
351
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
352
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
353
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
354
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
pegawai lainnya sebagai salah satu upaya 1. Online Training dan Knowledge
dalam menciptakan dan memupuk budaya Management
belajar di organisasi. Pendekatan baru e-learning terdiri
dari online training dan knowledge
Pengertian Knowledge Management
management. Online training merupakan
menurut Awad dan Ghaziri adalah proses strategi intruksional yang menyediakan
menangkap dan memanfaatkan keahlian courseware dan simulasi bisnis,
kolektif perusahaan dimanapun bisnis sedangkan knowledge management
dalam bentuk dokumen, database (explicit merupakan strategi informal yang
knowledge), atau yang ada di kepala manusia menyediakan database informasi/
(tacit knowledge). Dalam rangka implementasi pengetahuan dan tools yang mendukung
dari knowledge management tersebut, kinerja.
Kemenkumham telah merintis program 2. Learning Architecture (Arsitek
Corporate University Kemenkumham38 Pembelajaran
pada akhir tahun 2019 sebagai upaya untuk Arsitektur pembelajaran merupakan
pembangunan SDM yang unggul. koordinasi e-learning dengan usaha
pembelajaran organisasi, termasuk
Dalam membangun e-learning di suatu
membangun sinergi dengan pelatihan
instansi penyelenggara diklat diperlukan
dalam kelas (classroom training).
suatu strategi supaya mencapai kesuksesan. Arsitektur pembelajaran ini terkait
Rosenberg menjelaskan strategi tersebut dengan dimana e-learning digunakan,
seperti pada gambar berikut:39 course apa yang baik bagi peserta
Gambar 2. Strategi Membangun E-Learning e-learning, dan kompetensi yang
mendukung e-learning.
3. Infrastruktur
Infrastruktur merupakan kegunaan
kemampuan teknologi dari organisasi
dalam menyampaikan dan mengelola
e-learning menggunakan aplikasi LMS
untuk mengelola interaksi antara user/
siswa dengan sumber pembelajaran
(pengajar dan konten ajar)
4. Learning Culture, Management
Sumber: Rosenberg, 2001 Ownership, dan Change Management
Strategi-strategi dalam membangun Reynold40 mengatakan bahwa untuk
kesuksesan pembelajaran metode e-learning menciptakan budaya belajar (learning
culture) perlu dikembangkan praktik-
tersebut terdiri dari enam komponen penting,
praktik dalam organisasi yang
yaitu:
meningkatkan komitmen pegawai dan
memberikan kesadaran pada mereka
akan visi, misi, dan tujuan dari organisasi,
inisiatif untuk saling membantu serta
38 Tedy, “Kemenkumham Corporate University,
Solusi Bangun SDM Kemenkumham Yang praktik bantuan dari pegawai atas
Unggul,” last modified 2019, accessed April 2, komitmennya yang mendukung dalam
2020, https://www.kemenkumham.go.id/berita/ pembelajaran. Menurut Wibowo41,
kemenkumham-corporate-university-solusi-
bangun-sdm-kemenkumham-yang-unggul.
39 Pratiwi, “Pengembangan Kompetensi Melalui 40 Ibid.
Metode Pembelajaran E-Learning Di PT Bank 41 Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta: Raja
Negara Indonesia (Persero) Tbk.” Grafindo Persada, 2006).
355
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
356
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
357
JIKH Vol. 14, No. 2, Juli 2020: 339-360
p- IS SN: 1 9 7 8 -2 2 9 2 e- IS SN: 2 5 7 9 -7 4 2 5
358
Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Imam Lukito, Haryono
359
HALAMAN KOSONG