Anda di halaman 1dari 8

Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK) 2021 P-ISSN : 2338-2899

E-ISSN: 2807-1271

Langkah-langkah Strategis Pemenuhan Kebutuhan SDM Talenta


Digital di Lingkungan Pemerintahan Indonesia
Fika Fauzia1, Adinda Virantika2, Gerry Firmansyah3
1
Dewan TIK Nasional, 2 Magister Ilmu Administrasi, Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama),
3
Magister Ilmu Komputer, Universitas Esa Unggul
1
fika.wantiknas@gmail.com, 2adindavp@student.moestopo.ac.id, 3gerry@esaunggul.ac.id

Abstract — To implement digital transformation optimally, negara maju untuk menjamin ketersambungan antar layanan
the government needs qualified human resources (HR). serta meminimalisir penggunaan sumber daya sehingga
However, Indonesia is currently facing limited numbers of
ICT-skilled human resources thus hindering the digital menciptakan layanan yang tidak hanya mudah diakses
government implementation. The digital government itself is (online) tetapi juga benar-benar efektif, efisien dan inklusif.
part of realizing the "Vision of Indonesia 2045" and the Menurut Deloitte, transformasi digital adalah penggunaan
implementation of the Electronic-Based Government System teknologi untuk secara radikal meningkatkan kinerja atau
(SPBE), One Data Indonesia (SDI), and the National Strategy jangkauan organisasi. Dalam bisnis yang ditransformasikan
for Artificial Intelligence. Therefore, it is urgent to meet the
needs of digital talent human resources within the government. secara digital, teknologi digital memungkinkan proses yang
lebih baik, melibatkan talenta, dan model bisnis baru [1].
Using descriptive qualitative research method, this paper
analyzes the challenges and provides recommendations to Dari definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa
accelerate the fulfillment of digital talent human resources in pelaksanaan transformasi digital tidak hanya sekedar
the Indonesian government. mengubah cara mengeksekusi sesuatu yang awalnya manual
Keyword — Digital talent HR, digital government, digital berubah menjadi digital, namun juga pentingnya
transformation, re-skilling, talent pool, up-skilling. menciptakan model bisnis yang baru —disinilah layanan
yang lebih mudah diakses, efektif, efisien, dan inklusif
Abstrak — Untuk melakukan transformasi digital secara diramu— serta keterlibatan sumber daya manusia (SDM)
optimal, pemerintah tentunya membutuhkan sumber daya manusia
(SDM) yang mumpuni. Namun, saat ini Indonesia mengalami
sebagai driver harus memiliki kemampuan dan keterampilan
keterbatasan SDM yang memiliki kemampuan di bidang TIK untuk mengoperasikan, mengelola, maupun berinovasi
sehingga menghambat implementasi pemerintahan digital. dengan teknologi digital.
Pelaksanaan pemerintahan digital sendiri merupakan bagian dari Meskipun pemanfaatan teknologi digital dapat
merealisasikan “Visi Indonesia 2045” dan implementasi Sistem memudahkan pekerjaan manusia, atau bahkan dapat
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Satu Data Indonesia
(SDI), dan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial. Dengan
menggantikan pekerjaan manusia, namun pada dasarnya
demikian, dirasakan adanya urgensi untuk memenuhi kebutuhan teknologi hanya berperan sebagai tools atau enabler.
SDM talenta digital di lingkungan Pemerintah. Sehingga untuk melakukan transformasi digital secara
Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, optimal, suatu organisasi —dalam hal ini Pemerintah—
paper ini menganalisis tantangan yang dihadapi serta mencoba membutuhkan SDM yang mumpuni baik dari segi kualitas
memberikan rekomendasi untuk mempercepat pemenuhan SDM maupun kuantitas.
talenta digital di lingkungan Pemerintahan Indonesia. Sayangnya, saat ini Pemerintah Indonesia mengalami
Kata kunci — Pemerintahan digital, re-skilling, SDM talenta keterbatasan SDM yang memiliki kemampuan di bidang
digital, talent pool, transformasi digital, up-skilling.
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sehingga
menghambat implementasi pemerintahan digital. Terlebih
I. PENDAHULUAN lagi, klasifikasi jabatan untuk bidang yang memiliki
keterkaitan dengan TIK hanya sebatas Jabatan Fungsional
Era revolusi Industri 4.0 seringkali dijadikan sebagai latar Statistisi dan Jabatan Fungsional Pranata Komputer.
belakang pelaksanaan transformasi digital. Namun, tidak Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019,
hanya pada sektor industri, transformasi digital juga terdapat 6,783 Pejabat Fungsional Statistisi dan Pranata
dilakukan oleh Pemerintah untuk menghasilkan layanan Komputer [2] dari total 953,371 Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang lebih mudah diakses, efektif, efisien, dan inklusif. pada Kementerian/Lembaga [3], atau hanya sekitar 0.7%
Secara umum dan sederhana, transformasi digital dalam dari total PNS di Instansi Pemerintah Pusat.
Pemerintahan dapat kita rasakan pada layanan yang dapat Kurangnya jumlah SDM talenta digital di lingkungan
diakses secara daring, baik yang berbasis web atau aplikasi Pemerintah Indonesia ini tentunya menghambat Indonesia
mobile. Pada pemanfaatan yang lebih canggih, teknologi- dalam merealisasikan pemerintahan digital sehingga
teknologi seperti 3D Printing, Cloud Computing, dan menyebabkan Indonesia tertinggal dari negara-negara lain,
artificial intelligence telah banyak digunakan oleh negara- bahkan negara tetangga. Pada survei e-Government

39
Fauzia et al.
IJCCSISSN
Development Index (EGDI) yang dirilis oleh Perserikatan penggunaan TIK, dan khususnya Internet, untuk mencapai
Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2020, Indonesia berada tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Pada penerapan e-
pada peringkat 88 dari 193 negara, jauh di bawah Singapura government, Pemerintah memprioritaskan layanan online.
dan Malaysia yang masing-masing berada di peringkat 11 Namun, seringkali ini tidak secara signifikan mengubah
dan 47 [4]. struktur dan proses back-office yang dirancang ketika
Sadar dengan masalah tersebut, beberapa upaya telah tujuannya adalah pencapaian efisiensi operasional yang
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, salah satunya adalah lebih baik dalam domain kebijakan tertentu [5].
dengan menerbitkan Daftar Unit Kompetensi Okupasi dalam
Pemanfaatan teknologi digital yang lebih komprehensif
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang TIK tahun
dalam pemerintahan menyebabkan terjadinya pergeseran
2018 dengan tujuan menyediakan referensi kompetensi TIK
paradigma dari e-government menjadi pemerintahan digital.
yang dibutuhkan oleh pemerintah, industri TIK, perguruan
Menurut laporan OECD yang sama, pemerintahan digital
tinggi, asosiasi profesi bidang TIK, dan lembaga-lembaga
didefinisikan sebagai penggunaan teknologi digital, sebagai
lain yang bergerak di bidang TIK. Namun saat ini, terdapat
bagian terpadu dari strategi modernisasi pemerintah, untuk
kesenjangan antara standar kompetensi jabatan fungsional
menciptakan nilai publik. Pelaksanaan pemerintahan digital
PNS terkait dengan TIK dengan standar kompetensi yang
bergantung pada ekosistem yang terdiri dari aktor
ditetapkan dalam Daftar Unit Kompetensi Okupasi TIK. Hal
pemerintah, organisasi non-pemerintah, bisnis, asosiasi
ini mengakibatkan pegawai PNS pada jabatan fungsional
masyarakat dan individu yang mendukung produksi dan
tersebut —selain jumlahnya kurang— belum memiliki
akses ke data, layanan, dan konten melalui interaksi dengan
standar kompetensi teknis TIK yang memadai.
pemerintah [8].
Di sisi lain, permintaan SDM talenta digital di pasar
tenaga kerja tidak diimbangi dengan ketersediaan SDM
talenta digital itu sendiri. Hal ini menyebabkan tingginya
tingkat gaji SDM talenta digital pada pasar tenaga kerja.
Sehingga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk
membuat skema remunerasi yang tepat bagi pegawai
pemerintah di bidang TIK. Dengan demikian, Pemerintah
dapat meningkatkan daya tawar dalam memperoleh SDM
talenta digital yang berkualitas.
Selain merilis Daftar Unit Kompetensi Okupasi,
pemerintah juga menginisiasi program-program lain seperti
Government Transformation Academy (GTA) yang diusung Gambar 1: Tahapan menuju transformasi digital pemerintah
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
[5], e-Government Capacity Building yang diselenggarakan Menuju transformasi digital, pemerintah Indonesia
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan menyiapkan regulasi yang menjadi fondasi saat pemerintah
Reformasi Birokrasi (PAN-RB) [6], serta skema perekrutan bertransformasi ke arah digital yaitu Sistem Pemerintahan
khusus yang dilakukan oleh salah satu Unit Pelaksana Berbasis Elektronik (SPBE) yang tertuang pada Peraturan
Teknis (UPT) di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Jabar Presiden No. 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Digital Service untuk merekrut SDM unggul juga menjadi Berbasis Elektronik (SPBE). Perpres SPBE tersebut
upaya penyelesaian pemenuhan kompetensi digital di mengatur keterpaduan proses bisnis serta pemanfaatan
lingkungan pemerintah [7]. Inisiatif yang dilakukan oleh teknologi canggih seperti big data dan kecerdasan artifisial
pemerintah pusat maupun daerah, perlu dikaji dan dianalisa untuk mengoptimalkan digitalisasi layanan pemerintah.
upaya manakah yang paling tepat untuk karakter dan SPBE didefinisikan sebagai penyelenggaraan pemerintahan
keadaan saat ini di lingkungan Pemerintah Indonesia. yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
Karena apabila Pemerintah Indonesia tidak segera untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE [9].
memenuhi kebutuhan SDM talenta digital, maka akan sulit Untuk mendukung pelaksanaan SPBE, Pemerintah
bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan di era saat ini. Indonesia kemudian merilis Peraturan Presiden No.39 tahun
2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI) sebagai kebijakan
tata kelola data pemerintah yang bertujuan untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA
menciptakan data berkualitas, mudah diakses, dan dapat
A. Pemerintahan Digital dibagipakaikan antar Instansi Pusat serta Daerah, sehingga
nantinya data-data tersebut dapat dimanfaatkan untuk
Sebelum istilah pemerintahan digital menjadi tren, kita
implementasi big data dan kecerdasan artifisial sebagai
sering mendengar istilah electronic government atau s
bagian dari pemerintahan digital [10].
disingkat sebagai e-government. Mengacu pada laporan
Selain kedua Perpres tersebut, pada tahun 2020, Badan
OECD Recommendation of the Council on Digital
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan
Government Strategies (2014), e-government mengacu pada
Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA)

40
Fauzia et al.
IJCCSISSN
Indonesia 2020-2045 sebagai arah kebijakan nasional yang Berikut adalah detail inisiatif strategis peningkatan
memuat area fokus dan bidang prioritas teknologi kapasitas SDM SPBE seperti yang tertuang pada Perpres
kecerdasan artifisial yang sebagai acuan kementerian, No.95 tahun 2018:
lembaga, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan 1.Promosi Literasi SPBE
lainnya dalam melaksanakan kegiatan di bidang teknologi a. Promosi literasi SPBE merupakan cara untuk
kecerdasan artifisial di Indonesia [11]. menyampaikan informasi dan pengetahuan terkait
SPBE kepada para Pengguna SPBE, baik pegawai
B. Literasi dan Keterampilan SDM Talenta Digital
Aparatur Sipil Negara (ASN), pelaku usaha, maupun
Pemerintah
masyarakat.
Berdasarkan laporan OECD “Strengthening Digital b. Promosi literasi SPBE ditujukan untuk meningkatkan
Government” (2019), salah satu rekomendasi kunci untuk kepemimpinan SPBE, kompetensi teknis SPBE bagi
memperkuat pemerintahan digital adalah fokus pada pegawai ASN, dan pengetahuan umum SPBE bagi
pengembangan keterampilan digital dan terkait data di masyarakat sehingga pemanfaatan SPBE menjadi
sektor publik, membuat profil dan jalur karir berdasarkan optimal.
perkiraan kebutuhan, serta menyediakan program untuk c. Promosi literasi SPBE dapat dilakukan melalui antara
pelatihan dan pelatihan ulang pegawai negeri [12]. lain: sosialisasi, pelatihan, diskusi, e-learning, dan
Menyadari pentingnya memenuhi keterampilan digital, berbagai forum lainnya.
Pemerintah Indonesia memasukkan peningkatan kapasitas 2. Peningkatan Kapasitas ASN Penyelenggara SPBE
SDM SPBE menjadi salah satu bagian dari rencana strategis a. Kualitas Layanan SPBE ditentukan oleh kapasitas
SPBE pada Lampiran Peraturan Presiden No.95 tahun 2018 ASN.
tentang SPBE yang terbagi atas 3 (tiga) inisiatif strategis b. Peningkatan kapasitas ASN pelaksana SPBE dapat
sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1[9]. dilakukan antara lain melalui:
1) pengembangan pola rekrutmen yang mengacu pada
TABEL 1 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
INISIATIF STRATEGIS PENINGKATAN KAPASITAS SDM SPBE ataupun Standar Kompetensi Kerja Internasional;
No Inisiatif Keluaran Target Penanggung 2) pengembangan standar kompetensi teknis SPBE;
Strategis Waktu Jawab 3) pengembangan pola karir pegawai ASN melalui
1 Promosi Pelatihan 2018- Tim pengembangan jabatan fungsional yang terkait
Literasi SPBE dan 2025 Koordinasi dengan SPBE;
Sosialisasi SPBE 4) pengembangan pola remunerasi untuk pegawai
Nasional ASN di bidang SPBE; dan
2 Peningkatan Standar 2018- Menteri PAN 5) pengembangan kompetensi teknis melalui pelatihan
Kapasitas ASN Kompetensi 2022 dan RB dan sertifikasi kompetensi.
Penyelenggara Teknis 3. Pembangunan Forum Kolaborasi SPBE antara
SPBE SPBE Pemerintah
Jabatan 2018- Menteri PAN dengan Non Pemerintah
Fungsional 2025 dan RB a. Forum kolaborasi SPBE merupakan wadah informal
yang Terkait untuk pertukaran informasi dan peningkatan kapasitas
SPBE pelaksanaan SPBE bagi Instansi Pusat, Pemerintah
Pola 2018- Menteri PAN Daerah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pelaku
Remunerasi 2025 dan RB usaha, dan masyarakat.
Bidang b. Forum kolaborasi SPBE dapat dimanfaatkan untuk:
SPBE 1) penyampaian ide/gagasan SPBE;
Pelatihan 2018- Pimpinan 2) pengembangan infrastruktur dan Aplikasi SPBE
dan 2025 K/L/D dari kontribusi komunitas TIK;
Sertifikasi 3) peningkatan kompetensi teknis;
Kompetensi 4) perbaikan kualitas Layanan SPBE;
3 Pembangunan Forum 2019- Menteri PAN
5) penelitian dan kajian pengembangan SPBE; dan
Forum Kolaborasi 2020 dan RB
6) penyelesaian masalah untuk kepentingan bersama.
Kolaborasi SPBE
c. Forum kolaborasi SPBE dapat dilakukan dalam bentuk
SPBE
pertemuan informal dan pertemuan virtual.
antara
Pemerintah
Dalam Perpres No.95 tahun 2018 juga dijelaskan bahwa
dengan Non
pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam
Pemerintah
pelaksanaan SPBE diharapkan memiliki Kompetensi teknis
SPBE antara lain dalam bidang perencanaan SPBE,

41
Fauzia et al.
IJCCSISSN
rekayasa proses bisnis pemerintahan, pengelolaan TIK yang
terintegrasi, aman, dan andal, dan pengelolaan layanan yang 5. Memiliki wawasan tentang
inovatif, adaptif dan responsif [9]. rencana dan target nasional di
Meskipun Perpres No.95 tahun 2018 telah menjabarkan bidang teknologi digital dan
poin-poin inisiatif peningkatan kapasitas SDM SPBE, relevansinya dengan tugas dan
namun secara umum, Indonesia belum memiliki model atau fungsi unit kerja atau institusi
standar tingkat kompetensi digital yang harus dimiliki oleh 2 Keterampilan 1. Mampu mengoperasikan
ASN. Terlebih lagi, Jabatan Fungsional PNS yang terkait Digital ASN aplikasi dan memanfaatkan
dengan TIK hanya sebatas Jabatan Fungsional Statistisi dan fitur yang umum digunakan
Jabatan Fungsional Pranata Komputer. untuk komunikasi melalui
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur teknologi digital dalam
Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) No. 19 tahun rangka menunjang aktivitas
2013, Jabatan Fungsional Statistisi adalah jabatan yang kerja
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan 2. Mampu melakukan pencarian
wewenang untuk melakukan kegiatan statistik [13]. data dan informasi yang
Sedangkan Jabatan Fungsional Pranata Komputer Komputer relevan serta memahami
menurut Menurut Peraturan Menteri PAN-RB No. 32 tahun tantangan penelusuran
2020 adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, melalui internet
tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan 3. Mampu menentukan data dan
kegiatan sistem teknologi informasi berbasis komputer [14]. informasi yang relevan dan
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah spektrum kedua terpercaya untuk dijadikan
Jabatan Fungsional tersebut cukup untuk mencakup literasi rujukan
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pemerintahan 4. Mampu memetakan relevansi
digital. Sedangkan negara-negara maju seperti Australia dan perkembangan teknologi
Inggris memiliki hirarki kompetensi digital yang lebih digital dengan tugas dan
detail. fungsi unit kerja atau institusi
Rumata, V.N., Et All. (2020) mencoba 5. Mampu mengadaptasi
mengkolaborasikan Kerangka Literasi Digital UNESCO teknologi digital untuk
dengan definisi literasi digital ASN pada Peraturan Menteri meningkatkan efektivitas dan
PAN-RB No. 38 tahun 2017 [15] yang dirumuskan sebagai efisiensi unit kerja atau
“Kemampuan ASN dalam memanfaatkan teknologi institusi
digital secara bertanggung jawab dan bijaksana untuk 6. Mampu memanfaatkan
menunjang aktivitas kerja, meningkatkan efektivitas dan teknologi digital untuk
efisiensi kerja, serta menghasilkan inovasi kebijakan dan pengambilan keputusan
program” menjadi sebuah Kerangka Kompetensi Literasi 3 Perilaku Digital 1. Memiliki kesadaran mengenai
Digital ASN yang dijabarkan pada Tabel 2 [16]. ASN risiko pemanfaatan teknologi
digital dan kemampuan untuk
TABEL 2 mengendalikannya
KERANGKA KOMPETENSI LITERASI DIGITAL ASN 2. Memahami kelemahan dan
No Komponen Indikator konsekuensi etis dalam
Kompetensi berkomunikasi melalui
1 Wawasan Digital 1. Mengenal perangkat keras dan teknologi digital
ASN perangkat lunak yang umum 3. Mampu menganalisis dan
digunakan untuk menunjang menyajikan data dan
aktivitas kerja informasi, serta memahami
2. Mengenal istilah-istilah dasar etika dan regulasi terkait
dalam pemanfaatan teknologi konten digital
digital 4. Menghasilkan inovasi
3. Mampu melakukan pencarian kebijakan bagi institusi yang
data dan informasi yang memiliki dampak terhadap
relevan serta memahami peningkatan kualitas
tantangan penelusuran melalui pelayanan publik
internet
4. Memiliki wawasan global
tentang perkembangan
teknologi digital

42
Fauzia et al.
IJCCSISSN
C. Peningkatan Kapasitas SDM Talenta Digital Pemerintah Integration Application System; dan IT Consultancy
and Advisory [17]-[18].
Saat ini, paling tidak terdapat 5 (lima) inisiatif Pemerintah
3. Program Pelatihan yang diadakan oleh Badan
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM talenta
Pelatihan dan Pengembangan (Balitbang) SDM
digital di lingkungan Pemerintahan, yaitu:
Kementerian Kominfo dan National Information and
1. Program Government Transformation Agency (GTA)
Communication Technology (NICT) Universitas
Program ini merupakan salah merupakan salah satu
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk
akademi dari Digital Talent Scholarship (DTS) di
meningkatkan literasi terkait TIK baik bagi
tahun 2021 yang bertujuan meningkatkan kompetensi
masyarakat maupun ASN [19]-[20].
ASN dalam mendukung akselerasi transformasi
4. e-Government Capacity Building
digital di instansi Pemerintah.
e-Government Capacity Building merupakan
Program DTS sendiri merupakan program yang
program tahunan yang diadakan oleh Kementerian
diusung oleh Kementerian Komunikasi dan
PAN-RB, berkolaborasi dengan Ministry of the
Informatika (Kominfo) untuk bertujuan untuk
Interior and Safety (MOIS) dan National Information
meningkatkan keterampilan dan daya saing,
Society Agency (NIA) Republik Korea sebagai
produktivitas, profesionalisme SDM bidang TIK bagi
bagian dari proyek kolaborasi e-Government
angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum,
Cooperation Center (eGCC) yang merupakan kerja
dan ASN.
sama berbasis MoU antara Pemerintah Indonesia dan
Modul GTA berfokus pada 13 (tiga belas) tema
Pemerintah Korea pada tahun 2016-2019.
pelatihan yakni Kota Cerdas SNI ISO 37122:2019,
Capacity Building ini diadakan di Korea setiap
Get Connected, IT Essential, Cyber security
tahun selama eGCC berdiri dan menargetkan ASN
Essentials, WI-lenial, IT Business Analyst, IT Project
sebagai pesertanya untuk lebih mendalami e-
Management, Digital Public Relations, Analisis
government dengan modul-modul seperti Enterprise
Media Sosial, Government Process Reengineering,
Architecture (EA), Open Government, pemanfaatan
Junior Network Administrator, Junior Graphic
Cloud Computing, Kecerdasan Artifisial, dan Big
Designer, dan Data Mining Fundamental. Pelatihan
Data dalam Pemerintahan, dan lain sebagainya [6].
GTA ditujukan bagi 18,500 Aparatur Sipil Negara
5. Skema Perekrutan SDM Jabar Digital Service (JDS)
(ASN) di seluruh Kementerian/ Lembaga/
Jabar Digital Service (JDS) merupakan salah satu
Pemerintah Daerah [5]. Sayangnya, program GTA
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Layanan
baru akan dimulai pada bulan Juni 2021 sehingga
Digital, Data, dan Informasi Geospasial pada Dinas
belum terdapat data mengenai jumlah peserta maupun
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
pemetaan sebaran peserta.
UPT ini bertugas sebagai unit yang menjalankan
2. Daftar Unit Kompetensi Okupasi dalam Kerangka
implementasi smart city di Provinsi Jawa Barat [19].
Kualifikasi Nasional Indonesia.
Berdasarkan data yang dikompilasi oleh World
Kementerian Kominfo bersama dengan
Bank di tahun 2020, JDS telah merekrut lebih dari
Kementerian Ketenagakerjaan, KADIN Indonesia,
100 talenta TIK terbaik selama 2 tahun terakhir,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
dengan tingkat turnover yang sangat rendah. JDS
(PPN), dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi
menyoroti pentingnya dan pentingnya peran serta
(BNSP) telah menerbitkan Daftar Unit Kompetensi
dampak sosial dan ekonominya bagi warga dan
Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional
bisnis untuk menarik talenta terbaik. Para rekrutmen
Indonesia bidang TIK tahun 2018 dengan tujuan
kemudian dilibatkan dengan tugas penting yang
menyediakan referensi kompetensi TIK yang
relevan dengan masalah mendesak saat ini, misalnya
dibutuhkan oleh pemerintah, industri TIK, perguruan
website terpusat untuk informasi dan koordinasi
tinggi, asosiasi profesi bidang TIK, dan lembaga-
COVID-19 Provinsi Jawa Barat, sehingga terjadi
lembaga lain yang bergerak di bidang TIK.
engagement yang kuat antara Pemerintah dengan
Daftar Unit Kompetensi Okupasi memiliki 16
talenta yang dimiliki [9], [21].
(enam belas) area fungsi TIK yaitu: Data
Management System; Programming and Software
Development; Hardware and Digital Peripherals; III. METODE PENELITIAN
Network and Infrastructure; Operation and System
Dalam menyusun langkah-langkah strategis pemenuhan
Tools; Information System and Technology
kebutuhan SDM talenta digital di lingkungan pemerintahan
Development; IT Governance and Management; IT
Indonesia, digunakan pendekatan metode kualitatif
Project Management; IT Enterprise Architecture; IT
deskriptif dalam penyusunan. Metode ini merupakan metode
Security and Compliance; IT Services Management
yang digunakan untuk mengeksplorasi dan melakukan
System; IT and Computing Facilities Management;
klarifikasi terhadap suatu fenomena dengan cara
IT Multimedia; IT Mobility and Internet of Things;
mendeskripsikan sejumlah variabel. Teknik pengumpulan

43
Fauzia et al.
IJCCSISSN
data yang digunakan adalah wawancara dan diskusi yang Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut, ada beberapa
dilakukan secara mendalam dalam berbagai diskusi. rekomendasi langkah-langkah strategis untuk memenuhi
Prosedur dalam penelitian kualitatif melibatkan tiga jenis kebutuhan SDM talenta digital di lingkungan pemerintah
yaitu observasi kualitatif, wawancara kualitatif dan Indonesia [18]-[21], [23]-[24] yaitu:
dokumen kualitatif. Data diperoleh melalui proses 1) Menetapkan Kerangka Kompetensi Digital dengan
wawancara kemudian dianalisis dan disajikan [22]. segera.
Kerangka Kompetensi Digital dapat dilakukan dengan
menyelaraskan kebutuhan Pemerintah dengan klasifikasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
teknis yang sudah ada. Sebagai contoh, apabila
Beberapa upaya telah dilakukan oleh Pemerintah kebutuhan Pemerintah adalah meningkatkan literasi
Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM SPBE, maka kompetensi terkait TIK yang terdapat
SDM pendukung transformasi digital pada sektor publik pada Daftar Unit Kompetensi Okupasi TIK dapat
seperti, program GTA, e-Government Capacity Building, diselaraskan dengan unsur-unsur SPBE sebagai standar
dan skema rekrutmen khusus yang dilakukan oleh Jabar kompetensi SDM SPBE. Kemudian silabus/ kurikulum
Digital Service. Namun kita juga perlu mengkaji seberapa untuk program peningkatan kompetensi dapat
efektif dan efisien upaya-upaya tersebut agar tepat sasaran diturunkan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi
dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Indonesia. Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sesuai dengan
Berdasarkan tinjauan pustaka, hasil wawancara dan area fungsi TIK pada Unit Kompetensi Okupasi TIK.
kunjungan kerja [5]–[21], [23]-[24], dapat disimpulkan Untuk pengembangan kompetensi digital pada sektor
bahwa terdapat faktor-faktor utama yang menjadi tantangan publik yang lebih umum, pembentukan Kerangka
bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan SDM talenta Kompetensi Digital dapat mengacu pada best practice
digital di lingkungan pemerintahan, antara lain: dari organisasi internasional maupun negara maju untuk
1) Peran, tanggung jawab, serta upaya untuk meningkatkan kemudian disesuaikan dengan standar kompetensi
literasi digital ASN sudah ada, namun belum tertata jabatan ASN seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.
dengan baik karena kurangnya koordinasi antar instansi 2) Memperkuat kolaborasi antar Instansi Pemerintah, sektor
pemerintah. swasta, komunitas, serta Perguruan Tinggi untuk
2) Kompetensi digital yang tidak terdefinisi secara jelas, menyelaraskan dan mengoptimalkan program
termasuk sempitnya klasifikasi jabatan terkait TIK. peningkatan kompetensi digital untuk ASN sehingga
Sehingga meskipun program pengembangan kapasitas tepat sasaran dan tidak terjadi tumpang tindih.
digital telah banyak diadakan, namun absennya standar 3) Mengadakan survei untuk memetakan status kualitas
keterampilan atau literasi menyebabkan tiap instansi serta kuantitas kompetensi digital di lingkungan
memiliki inisiatif yang tidak selaras satu sama lain. pemerintah. Tahap selanjutnya, Indonesia dapat
3) Belum ada pemetaan mengenai status terkini kompetensi membuat talent pool untuk memetakan ketersediaan
digital ASN di Indonesia yang mencakup seluruh keterampilan dan kompetensi digital di tiap instansi
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah, sehingga sulit pemerintah. Dari pemetaan tersebut, kita dapat melihat
untuk mengetahui sebaran talenta digital beserta instansi mana yang memiliki lebih dari cukup talenta
tingkatan keterampilannya. Adanya kesenjangan akses digital, dan instansi mana yang kekurangan. Skema
terhadap infrastruktur digital dapat menjadi salah satu peminjaman talenta dapat dilakukan dengan adanya
penyebab ketimpangan kemampuan digital antara ASN talent pool ini untuk mengatasi kesenjangan kompetensi
di Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah. antara instansi pusat dan pemerintah daerah.
4) Strategi rekrutmen talenta digital yang masih 4) Untuk merekrut SDM talenta digital yang berkualitas,
konvensional dan ketinggalan zaman. Selain pendapatan Pemerintah harus mengubah citra dirinya sebagai
yang lebih besar, talenta digital berusia muda cenderung organisasi yang memiliki komitmen kuat dan
lebih tertarik untuk bergabung dengan sektor swasta kepemimpinan yang solid untuk memulai proyek digital
karena suasana pekerjaan yang lebih menantang dan yang menantang dan memberikan dampak yang
dinamis. signifikan. Pemerintah Indonesia dapat menginisiasi
5) Ketiadaan kebijakan dan regulasi untuk memupuk program beasiswa atau penugasan jangka pendek yang
kemampuan digital di lingkungan pemerintahan. memungkinkan talenta digital yang sebelumnya berkarir
6) Program pelatihan yang diadakan oleh Lembaga atau di sektor swasta dapat berkontribusi dan berinovasi
sarana pelatihan dan pendidikan yang dimiliki oleh bersama pemerintah seperti yang dilakukan oleh negara-
Pemerintah masih didominasi oleh peserta dari negara maju Singapura, Inggris, Australia, dan Amerika
masyarakat umum, bukan ASN. Salah satu penyebab hal Serikat.
ini adalah beban kerja ASN yang tetap diemban Selain itu skema pembiayaan khusus seperti yang
meskipun sedang mengikuti program pelatihan dan diterapkan oleh Jabar Digital Service untuk memberikan
pengembangan, sehingga adanya reluktansi untuk sistem kompensasi yang lebih baik dan bersaing dengan
mengikuti program pelatihan yang diadakan.

44
Fauzia et al.
IJCCSISSN
industri dapat menjadi pertimbangan untuk merekrut [5] Kementerian Komunikasi dan Informatika. Government
talenta digital terbaik. Transformation Academy. Available: https://digitalent.
kominfo.go.id/pelatihan/GTA.
5) Untuk menciptakan ekosistem pendukung, perlu [6] Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
dikeluarkan peta jalan sebagai acuan pengembangan Birokrasi. Melalui eGCC, Kementerian PANRB Tingkatkan
SDM talenta digital di lingkungan pemerintah serta Kapasitas ASN tentang e-Government. Available:
kebijakan yang komprehensif mengenai kepemimpinan https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/melalui-egcc-
digital untuk mengorkestrasi isu terkait pemerintahan kementerian-panrb-tingkatkan-kapasitas-asn-tentang-e-
government
digital, termasuk pengembangan literasi digital. [7] Jabar Digital Service. Karir. Available: https://digital
6) Mengoptimalkan lembaga pelatihan yang sudah ada service.jabarprov.go.id/karir/.
untuk memfasilitasi program peningkatan kompetensi [8] OECD (2014a). Recommendation of the Council on Digital
SDM talenta digital di lingkungan pemerintahan Government Strategies, OECD Publishing, Paris. Available:
www.oecd.org/gov/digital-government/Recommendation-
digital-government-strategies.pdf.
V. KESIMPULAN [9] Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (2018). Available:
Mengutip dati Harvard Business Review, transformasi https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175612/Perpres%20Nomor
digital adalah tentang talenta bukan teknologi [25]. %2095%20Tahun%202018.pdf
Sehingga untuk mewujudkan transformasi digital di [10] Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data
Indonesia (2019). Available: https://sipuu.setkab.go.id/
pemerintahan, Indonesia harus segera menyelesaikan PUUdoc/175612/Perpres%20Nomor%2095%20Tahun%2020
tantangan untuk memenuhi kebutuhan SDM talenta digital 18.pdf.
[26]. Indonesia memiliki potensi dan sumber daya yang [11] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Strategis
mumpuni, namun saat ini Indonesia harus menemukan cara Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020-2045.
yang tepat untuk mengoptimalkan potensi dan sumber daya Available: https://ai-innovation.id/server/static/ebook/stranas-
ka.pdf
tersebut. [12] OECD (2019), Strengthening Digital Government.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun penting https://www.oecd.org/going-digital/strengthening-digital-
untuk mengharmonisasikan upaya-upaya tersebut agar government.pdf
sesuai dengan sasaran dan kebutuhan pemerintah Indonesia. [13] Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Selain itu, Indonesia juga dapat mengadopsi best practice Reformasi Birokrasi Nomor 19 tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Statistisi dan Angka Kreditnya. Available:
dari negara-negara maju untuk kemudian disesuaikan https://jdih.menpan.go.id/data_puu/Permen%2019%202013.p
dengan profil dan keadaan di Indonesia. Kemudian, df
berkolaborasi dengan negara-negara maju untuk [14] Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
mempelajari know-how juga penting untuk dilakukan agar Reformasi Birokrasi Nomor 32 tahun 2020 tentang Jabatan
Indonesia tidak tertinggal dengan tren dunia. Fungsional Pranata Komputer. Available:
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/143727/permen-
Penelitian selanjutnya yaitu penyusunan roadmap pan-rb-no-32-tahun-2020
peningkatan literasi digital di lingkungan Pemerintah sangat [15] Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
disarankan. Roadmap tersebut nantinya dapat dijadikan Reformasi Birokrasi Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar
acuan dalam melaksanakan langkah-langkah strategis Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara. Avaialble:
pemenuhan kebutuhan SDM talenta digital di lingkungan https://jdih.menpan.go.id/data_puu/PERMENPANRB%20NO
%2038%20Tahun%202017.pdf.
Pemerintah Indonesia. [16] Rumata, V.M.& Nugraha, D.A, “Rendahnya tingkat perilaku
digital ASN Kementerian Kominfo: Survei literasi digital
pada instansi pemerintah,” Jurnal Studi Komunikasi,
DAFTAR ACUAN 4(2). doi:10.25139/jsk.v4i2.2230, Juli 2020.
[1] Deloitte. Digital Enablement: Turning your transformation [17] Badan Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan
into a successful journey. Available: https://www2. Komunikasi Kementerian Kominfo. Peta Okupasi Nasional
deloitte.com/content/dam/Deloitte/ie/Documents/Technology/ dalam KKNI Pada Area Fungsi TIK. Available:
IE_C_HC_campaign.pdf. https://bpptik.kominfo.go.id/download/peta-okupasi-nasional-
[2] Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah pejabat fungsional dalam-kkni-pada-area-fungsi-tik/
statistisi dan pranata komputer pada Kementerian/Lembaga. [18] Rubhasy, Albaar interview 2021. “Diskusi Peningkatan
Available: https://www.bps.go.id/indicator/27/1598/1/jumlah- Literasi Digital ASN melalui keselarasan Peta Okupasi dan
pejabat-fungsional-statistisi-dan-pranata-komputer-pada- SKKNI”. Jakarta.
kementerian-lembaga.html. [19] Hendratno interview 2021. “Diskusi Peningkatan Literasi
[3] Badan Kepegawaian Negara (BKN). Buku Statistik ASN Digital ASN dengan Badan Pelatihan dan Pengembangan
2019. Available: https://www.bkn.go.id/wp- SDM Kementerian Kominfo”. Jakarta
content/uploads/2020/ 04/e-Book-Statistik-Pegawai-Negeri- [20] Syopiansyah interview 2021. “Diskusi Peningkatan Literasi
Sipil-Desember-2019.pdf. Digital ASN dengan NICT UIN Syarif Hidayatullah”. Jakarta.
[4] United Nations. UN E-Government Survey 2020. Available: [21] Purwa, Agi Agung Galuh interview 2021 “Benchmarking
https://publicadministration.un.org/egovkb/Portals/egovkb/Do skema perekrutan talenta digital di JDS”. Bandung.
cuments/un/2020-Survey/2020%20UN%20E- [22] Creswell, J. W., Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Government%20Survey%20(Full%20Report).pdf Kuantitatif dan Mixed (3rd ed.), Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Deng, F., Lv, J. H, 2010.

45
Fauzia et al.
IJCCSISSN
[23] Sari, Perwita interview 2021, “Diskusi Peningkatan Literasi
Digital SDM SPBE dengan Kementerian PAN-RB”. Jakarta.
[24] Ariadharma, Erwin interview 2021. “Benchmarking best
practice negara-negara maju dalam meningkatkan kapasitas
kompetensi digital”. Jakarta.
[25] Frankiewicz, B., & Premuzic, T. C. (2020). Digital
Transformation is About Talent, Not Technology. Available:
https://hbr.org/2020/05/digital-transformation-is-about-talent-
not-technology.
[26] Nafi’ah. B, “Indonesia’s Digital Talent Policy Readiness,”
Public Administration Journal of Research, 3(1).
https://doi.org/10.33005/paj.v3i1.75,
http://paj.upnjatim.ac.id/index.php/paj/article/view/.75/75,
Maret 2021.

46

Anda mungkin juga menyukai