E-Government
Arief Fahmie
Abslract
Regional governments i
n many Indonesian provinces are currently applying infor
mation technology in order to better serve the people through the e-govemment
•
program. £-government is an internet based information management system to
assist the public in accessing, searching and recording public informations from
the government. This paper examines the consequences which might be faced by
government employees i
n facing a change of the work technology. Studies showed
that one out of the many issues related to the use of computer technology ,s
computer anxiety. It i
s found that high anxiety related to computer technology occur
work attitudes. Thus, internal and external factors related to computer anxiety need
PENGANTAR
enerapan teknologi informasi, terutama distribusi informasi dan transaksi bisnis akan
seluruh institusi, baik dalam sektor bisnis, Di bidang hukum, penggunaan teknologi
•
pendidikan, maupun pe-merintahan. Menteri teleconference di Indonesia untuk mendengar
Komunikasi dan lnformasi Syamsul Mu'arif keterangan saksi dari Malaysia dalam
pada acara pertemuan yang diadakanAsosiasi persidangan kasus Born Bali menimbulkan
dengan tema "Multimedia Industry Perspec gunaannya. Di sektor industri perbankan telah
tive" tanggat 08 April 2003 di Jakarta banyak penggunaan internet sebagai sarana
menyampaikan bahwa setiap negara atau transaksi sehingga muncul istilah a-banking.
perusahaan harus meng-antisipasi kemajuan Sampai dengan Februari 2002, telah terdapat
teknologi informatika dan memberikan usaha sembilan bank yang membuka fasilitas
informasi yang baik dan terhubung dengan muncul digital library atau e-library. Peng
jaringan informasi global, sehingga trans gunaan teknologi ini akan mempunyai dafter
govemment merupakan tujuan dari Kerangka rencana induk Sistem lnformasi Nasional
Teknologi lnformasi Nasional (KTIN) yaitu e (SISFONAS) sebagai program pnorttas yang
govemment for good governance pada 2005 sekaligus menjadi tulang punggung pendukung
slstem manajemen informasi dan layanan Kominfo, 2003). Contoh tampilan dari situs
masyarakat berbasis internet untuk merekam milik Pemerintah Propinsi DI Yogyakarta dapat
Kabupaten atau Kata dapat meningkatkan kompetisi global dan perbaikan kesejahteraan
Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebab dana hidup secara lebih cepat, efisien dan bisa
yang masuk bisa langsung ke kas dan diandalkan (Tjahjanto, 2002). Petaksanaan
sebagai contoh, telah mencanangkan diri ini disebabkan para pegawai dan masyarakat
Pemerintah Daerah yang membangun situs itu pengolahan informasinya dapat dilakukan
•
o .Zi a ., � ,. _,
..
-
• .D
� .........
·-· -- �-· ·--· ........ �..
'
·
·-
- -·-----
..
..... trf.m-.lQ y�
.. ' ...__ . . . . . . .
= ... ,._,. __ ,
·-
.. -·--·
.......... ..
........... _.. _ . , _ , , ...,.... _ ..........
·- , .
·-, .
......
..... ..-....
.. ..
... �....
-- . .. . .
.
.............
. ·-··--···
,r
suatu perubahan, tentu memer1ukan persiapan mempunyai afeksi yang negatif dan harus
Tingkat kesiapan tersebut adalah kesiapan akan menolak sistem tersebut. baik secara
biaya, sumber daya manusia, sistem kerja, eksplisit maupun implisit Hal ini ten tu saja akan
perangkat lunak, ctan perangkat keras. Tingkat organsisasi, karir, bahkan program yang
kesiapan ini akan menentukan tingkat menelan biaya besar ini dapat dihentikan.
justru dapat menyebabkan inefisiensi bila manusia pada artikel ini menekankan pada
penggunaannya tidak efektif. Rachmadewi dinamika psikologis pada Pegawai Negeri Sipil
(2002), sebagai ilustrasi, mengamati bahwa (PNS ). Hal ini disebabkan bahwa PNS adalah
kesalahan pengem-bangan e-govemment ke satah satu pihak yang berkaitan langsung
<
mengenai pengertian teknologi informasi dan ment. Apapun operasionalisasi sistem ini, baik
sistem informasi. Kalangan eksekutif dan ketika digunakan oleh pelaku bisnis, aparat
sistem informasi adalah komputerisasi yang maka PNS sebagai pihak yang melaksanakan
berkaitan dengan software atau hardware saja. operasionalisasi pemerintah akan berkaitan
Hal ini tentu saja keliru karena terjadi puta langsung dengan sistem e-govemment.
Kesiapan sumber daya manusia se· nerapkan teknologi informasi karena penq
benarnya bukan hanya menyangkut aspek gunaannya masih sebatas untuk meng
kognitif dan psikomotorik saja. Artinya sumber gantikan ketikan manual. Di samping itu,
daya manusia yang mampu menggunakan Suryo (2003) menemukan bahwa dari 180
sistem e·government tidak hanya perlu website milik pemerintah daerah ternyata
menguasai pengetahuan tentang perangkat hanya 60 saja yang tetap melakukan up date.
lunak dan atau perangkat keras; serta Pemaparan di alas menunjukkan bahwa
operasionalisasinya. Jika hanya aspek kognitif kondisi psikologis, terutama afeksi, bagi PNS
dan psikomotorik saja yang difungsikan maka mempunyai posisi yang vital sehingga menarik
saja hal ini mempunyai kelemahan karena do Pembahasan tentang kondisi psikologis
main psikologis yang lain yaitu aspek afeksi PNS di era e-govemmenttentu harus diawali
kurang menjadi fokus perhatian. Paradigma ini dengan penjelasan terlebih dahulu tentang e·
sering membuat ap1ikasi teknotogi infonnatika government itu sendiri. E--government adalah
menjadi sebuah kesalahan strategi. Penelitian sistem manajemen informasi dan layanan
menunjukkan bahwa orang yang mempunyai masyarakat berbasis internet untuk merekam
afeksi negatif terhadap teknologi maka dapat dan melacak informasi publik; memberi akses
sarana untuk belajar (Koohang dalam Benson. (Abidin, 2002). lmp1ementasi e-qovemment
2002). Penelitian Baker (Martin, 1998) adalah tujuan dari Kerangka Teknologi
komputer berkorelasi positif dengan pe forgood governance pada 2005 (Rachmadewi,
informatika ini adalah munculnya berbagai melalui operator (8 jam sehari seminggu).
akses k ompet i s i global dan perbaikan Bangunan (IMB), Kartu Tanda Penduduk
k esejahteraan hidup secara lebih cepa t, efisien (KTP). ljin Lokasi. Sertifikat Tanah, Akta
dan bisa diandalkan (Tjahjanto, 2002). E-gov Catatan Sipil, ljin Gangguan, ljin Reklame,
ki nerja peg awai pemeri ntah. H al ini disebabkan Tanda Daftar Perdagangan (TOP), Tanda Daftar
para peg awai dan masyarakat dapat me man lndustri Kecil (TDIK), dan Tanda Daftar Usaha
s amping itu pengofahan informasinya dapal Salah satu manfaat yang duasakan dalam
Ka bupaten Takalar. Sistem informasi berbasi s arsip data menjadi l ebih cepat.
w eb ini dipergunakan Kantor Unit Pelayanan 5. Masyarakat c ukup datang ke satu tempat
oleh masyarakat belum di berikan. Tujuan permohonan KTP melalui salah satu
UPT k epada masyarakat dan membantu 7. Adanya efsiensi k omunikas i dan ko
setujuan, disposis l , surat dinas, dan ko Komputer telah menjadi bagian yang tidak
it u dapat dilakukan monitoring dengan melihat Komputer sebagai alat komunikasi mampu
dan men c etak l aporan tentan g j umlah membual, mengirim, dan menerima informasi
pendaftar, status dokumen, keter1ambatan, yang terbaru dari seluruh belahan dunia.
dan jumlah pendapatan dalam ja ngka waktu Perpustakaan saat ini banyak menggunakan
te rtentu. Bupati, Wakit Bupati, dan Sekwilda komputer untuk membuat program katalog.
dapat memonitor semua layanan sedangkan lnformasi ten tang pendidikan dapat diperoleh
setiap Kepala Di nas dan Unit Kerja dapat lewat komputer (internet), misalnya Layanan
memonitor layanan yang ada di li ngkup lnformasiAkademik dari UII. Surat elektronik
se�ra komputerisasi. Akhirnya, memang rasa ta kut terhadap ancaman y ang muncul
tidak satu pun bidang kehidupan yang tidak ketika beri nteraksi dengan komputer di mana
dalam kehidupan manusia adalah muncutnya dapat berujud pengalaman ketakutan yang
gejala psikologis yang berhubungan dengan tid ak diketahui, perasaan fru strasi, keg agalan
komputer, yang salah satunya adalah dan kekecewaan, dan perasaan y ang tidak
kecemasan komputer (computer anxiety). me nyenangkan (Orr, 200 2). G ejala-gejala sik
fi
gunaan-nya, temyata mempengaruhi 3040 % badan menjadi dingin dan berke ringat, ta ngan
dari populasi di lnggris (Tseng, Tiplady, menjadi basah berk eringat, perut terasa sa kit,
Macleod, Wright, 2002) juga satu di antara tiga tenggorokan sesak. hati menjadi gelisah,
dari pelajar SMU mengalami fobia teknologi seolah ngin menangis, dan anggota badan
i
(Oeloughry dalam Tseng, dkk., 2002). menjadi tegang. Bila dikaitkan d engan konsep
terhadap keinginan pibadi, atau me gejala-gejala kecemasan timbul bila individu
adanya kekecewaan, rasa tidak puas, dirasakan mengancam, yaitu ketika meng
dua arti yaitu kecemasan sebagai respon penotakan terhadap teknologi nformasi. Di
i
cemasan sebagai respon terbagi dua komputer telah digolongkan secara khusus
yaitu state anxietydan trait anxiety. State sebagai suatu ketakutan bekerja dengan
yang timbul bila individu dihadapkan pad a komputer (Valerie dan Y ong, 2002). Se
situasi tertentu yang di rasakan me lanjutnya disebutkan bahwa individu y ang
mengalami kecemasan selama kondisi kognitif se perti pikiran negatif dan ketakutan
cemasan yang menetap pada diri se Rosen dan Weil (O rr, 2 002) mengatakan
seorang. Kecemasan ni
i sudah ter bahw a individu yang meng alami obia teknologi
f
ntegrasi
i dalam kepribadian sehingga ditunjukkan dalam tiga tingkalan yaitu:
individu yang mempunyai kecemasan ini 1. F obia Teknologi C emas. Fobia ini muncul
leb i h mudah menjadi cemas bila meng ketika menggu n akan komputer yang
hadapi situasi yang dianggap mengan d i tandai dengan te1apak tangan ber
ada perasaan bahwa setiap orang tahu umumnya. Secara umum upaya terse but dapat
bagaimana meng-gunakan komputer, dibagi dua, yaitu upaya preventif dan kuratif.
kecuali dirinya sendiri; atau merasa Upaya preventif dalam arti tindakan-tindakan
bahwa dirinya akan menekan tombol yang yang perlu dilakukan sebelum atau pada saat
salah dan mengacaukan komputer yang awal munrul gejala-ge_iala kecernasan terhadap
3. Penggunaan yang Tidak Nyaman. Jndividu bila tingkat kecemasan telah sampai pada
tapi secara umum lidak sampai me· fisik yang flampak pada seseorang saat
Kecemasan komputer dalam tingkat yang orang lain unluk mengetahui kecemasan
tinggi akan membuat orang mempunyai sikap seseorang saat berinteraksi dengan komputer.
yang negatif. Hal ini disebabkan dalam sistem Misalnya bagi atasan, hal ini dapat membantu
maka yang bersangkutan akan mengalami komputer dari para slaf saat berinteraksi
pengalaman ketakutan yang tidak diketahui, dengan komputer. Buxton (Fajou, 2002)
perasaan frustrasi, kegagalan dan ke mengatakan bahwa suatu pengenalan ter
kecewaan, dan perasaan yang tidak me· hadap perubahan yang terjadi pada gaya atau
nyenangkan. Kondisi yang demikian ten tu juga tindakan seseorang dapat membantu untuk
berlaku pada para PNS. Sikap terhadap e-gov mencegah munculnya situasi-sltuasi yang
dari perilaku, akan mempengaruhi intensi atau Benson (2002) menemukan penelitian
ini. lndividu yang mempunyai sikap yang negatif yang mempengaruhi kecemasan komputer.
akan cenderung menghindari penggunaannya Faktor-faktor tersebut ada1ah efikasi diri yang
sementara yang bersikap posftif akan rendah, gaya belajar, disiplin ilmu, tahapan
menyukai dalam aktivitasnya. lndividu yang perhatian, pelatihan komputer atau instruksi
mempunyai sikap positif akan lebih produktif, yang tidak tuntas, pendekatan teknik dan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah pihak atau spreadsheets, instruksi internet dalam
mengalami kecemasan terhadap komputer (2002) jug a menunjukkan batr.va bentuk kursus
sebagai konsekuensi adanya interaksi dengan tidak memberikan kontribusi terhadap ke·
pemerintahan selama ini sebatas hanya persepsi terhadap komputer. Kelas yang lebih
pengganti mesin ketik manual (Warsito. 2003). panjang akan lebih efektif. Berkaitan dengan
Pertanyaannya adalah bagaimana me jenis kelamin, maka terdapat penelitian yang
Sebenamya tindakan untuk mengatasi kecemasan antara pria dan wanita namun
kecemasan terhadap komputer tidak berbeda menemukan penelitian lain tidak menemukan
faktor ekstemal yang mem-pengaruhi sikap mengetahui hal-ha1 baru tentang teknologi
terhadap komputer, salah satunya yaitu tersebut. Budaya organisasi yang di dalamnya
budaya pembelajaran. Budaya pembelajaran terdapat orang-orang yang terus be lajar itulah
adatah budaya organisasi yang menitik yang mampu beradaptasi terhadap segala
beratkan pada pengembangan setiap anggota perubahan internal maupun ekstemal, yang
dalam belajar bersama, meningkatkan kinerja. salah satunya adalah penggunaan teknologi
kelanjutan oteh individu, tim, maupun di era e-govemment adalah muncul gejala
2. Tiap individu memiliki visi bersama yang puter. Kecemasan komputer adalah rasa takut
direfleksikan dari nilai-nilai dan asumsi terhadap ancaman yang muncul ketika
asumsi dasar yang dimiJiki semua bagian berinteraksr dengan komputer di mana
ditunjukkan dari jalannya sistem or dapat berujud pengalaman ketakutan yang
informasi, tujuan organisasi, dan pe dan kekecewaan. dan perasaan yang tidak
pimpinan organisasi merupakan proses internal, seperti efikasi clrt, cara belajar; dan
dayaan karyawan.
belajaran akan mempunyai sikap yang positif. Abidin, Z. 2002. E-Government, Teknologi
Hal ini dijelaskan oleh Robbins (1998) bahwa lnformatika, dan lmplementasinya
budaya organisasi dapat berfungsi sebagai pada Sektor Pemerintah. Dalam Good
komputer yang diperoleh lewat proses tor: Azhari, dkk. Yogyakarta: Pro
kembang adalah keinginan belajar, memiliki Benson, S.J. 2002. Computer Anxiety: Im
Oktober 2003
Oktober 2003.
www .edf ac. usyd .ed u .au/projects/ MenyongsongAFTA Tahun 2003. edi
tions, Ef". New Jersey: Prentice Hall. Wright, P. 2002. Computer Anxiety
TSENG/TSENG.HTM11 Oktober
Missed? http://www.yahoo.com/
'
Orr, L. V. 2002. Computer Anxiety. http:// computer-anxiety. 06 Maret 2003.
w w w . u s m . m a i ne . e d u l - c o m !