Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK DAN INFORMATIKA ISSN : 2089-5940

VOL.5 NO.1 JANUARI 2018

PEMBANGUNAN MODEL ELECTRONIC GOVERNMENT


PEMERINTAHAN DESA MENUJU SMART DESA
Ahmad Akbar1, Dana Indra Sensuse2
1
Magister Teknik Informatika, Universitas AMIKOM Yogyakarta
2
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
1
Yogyakarta, Indonesia. 2Depok, Jawa Barat, Indonesia.
1
akbarmuno@pancabudi.ac.id. 2dana@cs.ui.ac.id

Abstract—Pengembangan Electronic Government (e- pemerintahan dapat berjalan lebih efisien (Sosiawan
Gov) merupakan upaya untuk mengembangkan 2008).
penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik Menyadari akan besarnya manfaat e-Gov,
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik. pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Kebijakan
e-Gov merupakan proses pemanfaatan teknologi
informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan
dan Strategi Nasional Pengembangan Electronic
sistem pemerintahan secara lebih efisien. Menyadari Government melalui Inpres Nomor 3 Tahun 2003
akan besarnya manfaat e-Gov, pemerintah Indonesia sebagai payung hukum bagi seluruh kebijakan di
telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional bidang Electronic Government serta beberapa pasal
Pengembangan e-Gov melalui Inpres Nomor 3 Tahun dalam Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014
2003 sebagai payung hukum bagi seluruh kebijakan di Tentang Desa yang secara eksplisit berbicara
bidang e-Gov serta beberapa pasal dalam Undang – mengenai Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)
undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang untuk Desa, yaitu mengenai Teknologi Tepat Guna :
secara eksplisit berbicara mengenai Teknologi Pasal 80 ayat (4) Prioritas, program, kegiatan, dan
Informasi Komunikasi (TIK) untuk Desa. The Open
Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan
kebutuhan Pembangunan Desa sebagaimana
salah satu metode yang dapat digunakan dalam dimaksud pada ayat (3) dirumuskan berdasarkan
perencanaan dan perancangan e-Gov. Tujuan dari penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa yang
penelitian ini adalah membangun model e-Gov meliputi: (a) peningkatan kualitas dan akses terhadap
khususnya layanan dan menyusun strategi pelayanan dasar, (b) pembangunan dan pemeliharaan
implementasi e-Gov Pemerintahan Desa Kota Pari Kec. infrastruktur dan lingkungan berdasarkan
Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai menuju Smart kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang
Desa. Berdasarkan rantai nilai Pemerintahan Desa tersedia, (c) pengembangan ekonomi pertanian
Kota Pari maka model e-Gov yang dibangun berskala produktif, (d) pengembangan dan
berimplikasi pada model e-Desa Pemerintahan Desa
Kota Pari terdiri dari Aplikasi Pelayanan Administrasi
pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan
Desa, Aplikasi Tata Kelola Keuangan Desa, Aplikasi ekonomi; dan (e) peningkatan kualitas ketertiban dan
Perencanaan Pengembangan Desa, dan Aplikasi ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan
Pengelolaan Data Dokumen Kepemilikan Lahan. kebutuhan masyarakat Desa. Pasal 83 ayat (3)
Penerapan model e-Government dilakukan secara tentang atau menyebutkan bahwa Pembangunan
bertahap mulai dari pengadaan fasilitas yang lebih Kawasan Perdesaan meliputi: (a) penggunaan dan
baik, pemerataan jaringan komunikasi, dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka penetapan
peningkatan sumber daya manusia (aparatur desa) kawasan pembangunan sesuai dengan tata ruang
yang lebih baik, selanjutnya akan diterapkan model e- Kabupaten/Kota, (b) pelayanan yang dilakukan untuk
Government yang telah dibangun.
meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan,
Kata Kunci—Electronic Government, Pemerintahan (c) pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi
Desa Kota Pari, The Open Group Architecture perdesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna;
Framework. dan (e) pemberdayaan masyarakat Desa untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatan
ekonomi. Pasal 112 ayat (3) Pemerintah, Pemerintah
I. PENDAHULUAN Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Pengembangan Electronic Government (e- Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat Desa
Gov) merupakan upaya untuk mengembangkan dengan: (a) menerapkanhasil pengembangan ilmu
penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik. temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian
e-Gov menawarkan pelayanan publik bisa diakses masyarakat Desa, (b) meningkatkan kualitas
secara runtime, kapan pun, dan dari manapun pemerintahan dan masyarakat Desa melalui
pengguna berada. e-Gov merupakan proses pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan, dan (c)
pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau
membantu menjalankan sistem pemerintahan secara yang sudah ada di masyarakat Desa.
lebih efisien. Karena itu, ada dua hal utama dalam Dalam penerapan konsep e-Gov menuju
pengertian e-Gov, yaitu penggunaan teknologi good governance perlu diterapkan di setiap instansi
informasi (salah satunya adalah internet) sebagai alat pemerintah, termasuk pemerintahan tingkat desa. The
bantu dan tujuan pemanfaatannya sehingga Open Group Architecture Framework (TOGAF)

1
JURNAL TEKNIK DAN INFORMATIKA ISSN : 2089-5940
VOL.5 NO.1 JANUARI 2018

merupakan salah satu metode yang dapat digunakan pemerintah kepada masyarakatnya. Konsep
dalam perencanaan, perancangan e-Gov (Yunis dan pengembangan e-Government menentukan prioritas
Surendro 2008). Luaran dari TOGAF akan pengembangan e-Government suatu lembaga
menghasilkan sebuah arsitektur enterprise yang pada pemerintah, menyangkut hubungan Government to
nantinya bisa dijadikan oleh pemerintah desa untuk Government (G2G), Government to Business (G2B)
mengimplementasikan model e-Gov pada perangkat dan Government to Citizen (G2C).
desa menuju smart desa. Perancangan arsitektur Konsep Electronic Government secara
enterprise adalah kerangka yang digunakan untuk lengkap diperjelas dalam INPRES No. 3 Tahun 2003
mewujudkan keselerasan teknologi dan proses bisnis yang berkaitan dengan konsep Electronic
dalam organisasi (Zarvic dan Wieringa 2014). Government dalam INPRES No. 6 Tahun 2001,
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dengan lebih menekankan pada strategi
dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pengembangan Electronic Government sebagai
proses pelayanan kepada masyarakat di Kantor berikut:
Pemerintahan Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai  Mengembangkan sistem pelayanan yang
Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi handal dan terpercaya, serta terjangkau oleh
Sumatera Utara. Dalam pembangunan sistem (e-Gov) masyarakat luas.
dibutuhkan penerapan model TOGAF untuk  Menata sistem manajemen dan proses kerja
mendukung model arsitektur enterprise yang akan pemerintah dan pemnerintah daerah otonom
dibangun. Pembangunan sistem (e-Gov) berbasis web secara holistik.
merupakan jawaban yang tepat untuk menjawab  Memanfaatkan teknologi informasi secara
kebutuhan pelayanan penduduk Pemerintahan Desa optimal.
Kota Pari menuju konsep smart desa. Penelitian ini  Meningkatkan peranserta dunia usaha dan
dilakukan untuk membangun model e-Gov mengembangkan industri telekomunikasi dan
khususnya layanan dan menyusun strategi teknologi informasi.
implementasi e-Gov Pemerintahan Desa Kota Pari  Mengembangkan kapasitas sumberdaya
Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang menuju Smart manusia pada pemerintah maupun pemerintah
Desa. daerah otonom, disertai dengan meningkatkan
II. TINJAUAN PUSTAKA e-literacy
 masyarakat.
A. Desa  Melaksanakan pengembangan secara
Menurut Sunardjo (Wasistiono dan Tahir sistematik melalui tahapan-tahapan yang
2006) desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum realistik dan terukur.
berdasarkan adat dan hukum adat yang menetap
dalam suatu wilayah tertentu batas-batasnya, C. Smart Desa
memiliki ikatan lahir batin yang sangat kuat, baik Smart desa adalah Sebuah desa pintar memiliki
karena keturunan maupun kesamaan kepentingan investasi yang dilakukan pada manusia dan sosial
politik, ekonomi, sosial, dan keamanan, memiliki selain modal fisik, fokus utama sebagai pendorong
susunan pengurus yang dipilih bersama; memiliki pertumbuhan adalah peran ICT infrastruktur, modal
kekayaan dalam jumlah tertentu dan berhak manusia atau pendidikan, sosial dan modal relasional
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. dan faktor lingkungan. Kinerja desa tergantung pada
Sedangkan menurut Undang – Undang RI No 6 infrastruktur fisik, dan ketersediaan kualitas
Tahun 2014 Tentang Desa, desa adalah kesatuan pengetahuan, komunikasi & sosial infrastruktur
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah (modal intelektual dan modal sosial)
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal D. The Open Group Architectur Framework
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan (TOGAF)
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara TOGAF merupakan framework dengan
Kesatuan Republik Indonesia. metodologi lebih rinci dengan sekumpulan tools
pendukung untuk mengembangkan dan
B. Electronic Goverment meningkatkan infrastruktur TI pada bisnis. TOGAF
Electronic government merupakan suatu menawarkan pendekatan untuk perencanaan,
proses sistem pemerintahan dengan memanfaatkan perancangan, implementasi, dan pengaturan EA pada
ICT (information, communication and technology) perusahaan. TOGAF dapat didefinisikan sebagai
sebagai alat untuk memberikan kemudahan proses framework yang ditujukan untuk segala jenis
komunikasi dan transaksi kepada warga masyarakat, organisasi di dunia oleh The Open Group.
organisasi bisnis dan antara lembaga pemerintah
serta stafnya. Sehingga dapat dicapai efisiensi,
efektivitas, transparansi dan pertanggung jawaban

2
JURNAL TEKNIK DAN INFORMATIKA ISSN : 2089-5940
VOL.5 NO.1 JANUARI 2018

E. Electronic Desa (e-Desa) Mulai

Electronic Desa (e-Desa) merupakan sistem yang


Studi Pustaka dan Perumusan Masalah
dapat didasarkan pada teknologi cloud computing Struktur Organisasi Desa, Peraturan Pemerintah Desa
(Fitri dkk, 2015). Dengan e-Desa maka pemerintah
desa tidak perlu direpotkan dengan penyediaan Pengumpulan Data
Pengelolaan Perangkat Desa, Dukungan SIM dan SDM yang ada
infrastruktur sistem seperti server, aplikasi dan
perawatan sistem. Harapan dengan adanya sistem e-
Investigasi Sistem
Desa ini adalah pemerintah desa dapat mandiri dalam Studi kelayakan dukungan teknis (brainware, dataware,
pengelolaan informasi dan administrasi yang hardware, software, dan netware), operasional, dan identifikasi
kebutuhan user
dilakukan. Pembangunan e-Desa ini ditujukan khusus
untuk mendapatkan model pengelolaan informasi dan Analisis dan Rancangan Konseptual Sistem
administrasi yang dilakukan pemerintahan desa guna (Berbasis TOGAF)

meningkatkan pelayanan sesuai dengan visi dan misi


Architecture Business Information System Technology
sebuah Kabupaten dalam semangat otonomi daerah. vision Architecture Architecture Architecture

III. METODOLOGI PENELITIAN


Tidak
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
Sesuai? Evaluasi Hasil
kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian
kualitatif dimaknai sebagai metode penelitian yang Ya

digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang Selesai


alamiah, sedangkan penelitian deskriptif kualitatif
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
diuraikan sesuai dengan pendapat responden, apa
adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian,
kemudian dianalisis sesuai dengan prilaku responden, C. Subyek Penelitian
direduksi, ditriangulasi, disimpulkan dan diverifikasi. Subjek penelitian merupakan
Dalam membangun model Electronic orang/sumber/informan yang dapat memberikan
Government Pemerintahan Desa Menuju Smart Desa data/informasi kepada peneliti di lokasi penelitian.
dibutuhkan suatu kerangka strategis sebagai panduan Berdasarkan pertimbangan jenis data yang
kepada pemerintah desa dalam dibutuhkan maka subyek penelitian dibagi menjadi :
mengimplementasikan model Electronic Top Management terdiri dari Kepala Desa & Sekretaris
Government. Desa
Struktur dasar TOGAF Architecture Development Middle Management terdiri dari Kaur Persuratan, Kaur
Method (ADM) yang terdiri dari 8 (delapan) fase Pemerintahan, Kaur Trantibnas & Kaur Keuangan
utama untuk membangun model arsitektur enterprise Warga Desa
dan sistem informasi dalam hal ini Electronic
Government Pemerintahan Desa Menuju Smart Desa.
Berikut adalah 8 (delapan) fase struktur TOGAF IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Architecture Development Method (ADM) Business A. Analisis Architecture Vision
Architecture, Data Architecture, Application
Architecture, dan Technical Architecture. Identifikasi yang dilakukan pada tahap ini
direpresentasikan melalui aspek visi dan misi, tujuan
bisnis (business goals), sasaran bisnis (business
B. Alur Penelitian objective) dan ruang lingkup (scope). Pada struktur
Alur penelitian untuk membangun model Pemerintahan Desa Kota Pari wewenang pimpinan
electronic government pemerintahan desa dapat organisasi dilakukan oleh Kepala Desa yang dibantu
dilihat dalam bentuk diagram alir dengan beberapa oleh Sekretaris Desa. Dalam menjalankan tugasnya
tahapan yang dapat dilihat pada gambar dibawah : Kepala Desa dibantu oleh Kepala Urusan (Kaur)
Persuratan, Kaur Keuangan, Kaur Pemerintahan, dan
Kaur Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
(Trantibmas).

3
JURNAL TEKNIK DAN INFORMATIKA ISSN : 2089-5940
VOL.5 NO.1 JANUARI 2018

KEPALA DESA

SEKRETARIS DESA

KAUR KAUR KAUR KAUR


PERSURATAN PEMERINTAHAN TRANTIBMAS KEUANGAN

Gambar 2. Struktur Institusi Pemerintahan Desa


Kota Pari
B. Analisis Business Architecture
Saat ini Pemerintahan Desa Kota Pari akan Gambar 4. Rantai nilai Pemerintahan Desa Kota
membuat arsitektur model e-Gov dengan menjadikan Pari
kegiatan utama dan kegiatan pendukung pada
Pemerintahan Desa Kota Pari menggunakan aplikasi
a) Aktifitas utama
yang terkomputerisasi. Untuk membuat arsitektur
model e-Gov Pemerintahan Desa Kota Pari terlebih Inbound logistics: Penerimaan pengurusan administrasi
dahulu menganalisis kondisi nyata kegiatan utama desa.
dan kegiatan pendukung pada desa. Operations: Pengelolaan administrasi desa.
Prosedur kerja analisis kondisi nyata diatas dapat Outbond logistics: Laporan hasil administrasi desa.
disederhanakan dalam bentuk alur seperti yang b) Aktifitas pendukung
terlihat pada Gambar 3. Procurement: Manajemen sarana dan prasarana di
Perancangan prototipe e-Gov yang akan Pemerintahan Desa Kota Pari.
diterapkan pada pemerintahan Desa Kota Pari dan Human resource management: Manajemen
merujuk pada kegiatan utama dan kegiatan kepegawaian yang meliputi Kaur Persuratan, Kaur
pendukung di Pemerintahan Desa Kota Pari seperti Pemerintahan, Kaur Trantibmas, dan Kaur Keuangan.
Aplikasi Pelayanan Administrasi Desa, Aplikasi Tata Product and technology development: Pengelolaan
Kelola Keuangan Desa, Aplikasi Perencanaan teknologi informasi oleh Tim Teknologi Informasi
Pengembangan Desa, Aplikasi Pengelolaan Data Pemerintahan Desa Kota Pari.
Dokumen Kepemilikan Lahan. Firm infrastructure: Manajemen keuangan yang
Diagram prosedur kerja analisis perancangan model e-Gov dikelola oleh Kaur Keuangan.
Input Kepala Desa Tim Kerja
C. Analisis Information System Architecture
arsitektur prototype
e-government berdasarkan kegiatan
- Membantuk Tim Kerja
Menyusun rencana dan
Semua informasi yang ada diolah secara manual
- Memberi Tugas Tim Kerja
utama dan kegiatan pendukung pada
pemerintahan desa - Memberi Arahan Teknis
jadwal
menggunakan aplikasi pengolah data seperti
Microsoft Word, dan Microsoft Excell. Hasil
Membagi tugas identifikasi fungsi bisnis penerapan model e-Gov,
dapat ditentukan daftar kandidat fitur aplikasi yang
Menginventarisasi kondisi
diperlukan untuk mendukung fungsi utama
Pemerintahan Desa Kota Pari.
Dari tahapan business architecture yang
Mereview, dan Merevisi
Hasil Inventarisasi
menggunakan pemodelan bisnis rantai nilai diperoleh
bahwa area fungsional utama Pemerintahan Desa
Selesai
Kota Pari adalah peneriman pengajuan administrasi
desa, pengelolaan administrasi desa, laporan
administrasi desa, manajemen keuangan, manajemen
Finalisasi dan Laporan
sarana prasarana, manajemen kepegawaian, dan
pengelolaan teknologi informasi.
Mendatangani

D. Analisis Technology Architecture


Mendokumentasikan
Menggandakan
Pada prinsip teknologi teridentifikasi bahwa
teknologi yang dibutuhkan adalah teknologi jaringan
yang menghubungkan antar aplikasi sehingga dalam
Hasil arsitektur prototype
e-government menentukan platform teknologi perlu di perhatikan.
Rancangan aritektur teknologi pada model e-Gov
Gambar 3. Diagram prosedur kerja analisis Pemerintahan Desa Kota Pari dapat dilihat pada
perancangan model e-Gov Gambar 4.

4
JURNAL TEKNIK DAN INFORMATIKA ISSN : 2089-5940
VOL.5 NO.1 JANUARI 2018

Ruangan Kepala Desa


Penerapan model e-Government dilakukan secara
Ruangan Administrator bertahap mulai dari pengadaan fasilitas yang lebih
Server Kantor Camat
Internet Komputer Kepala Desa baik, pemerataan jaringan komunikasi, dan
Kecamatan Pantai Cermin
peningkatan sumber daya manusia (aparatur desa)
Komputer Admin
Modem
Ruangan Kaur Persuratan
yang lebih baik, selanjutnya akan diterapkan model
e-Government yang telah dibangun.
Ruangan Kaur
Pemerintahan Hub
Komputer Kaur Persuratan DAFTAR PUSTAKA
Komputer Kaur Pemerintahan
[1] Fitri TA, Nasution T, Herwin H. 2015.
Pengembangan Model Pelayanan Kantor Desa
Ruangan Kaur
Trantibmas terhadap Masyarakat Berbasis Mobile Computing.
Ruangan Kaur Keuangan
Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika. 1(2).
Diakses : 24 Mei 2017. Link :
Komputer Kaur Keuangan
Komputer Kaur Trantibmas
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jepin/article/vie
w/12559.
[2] Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
Gambar 4. Rancangan aritektur teknologi pada model 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional
e-Gov Pemerintahan Desa Kota Pari Pengembangan E-Government.
[3] Sosiawan EA. 2008. Tantangan Dan Hambatan Dalam
Implementasi E-Government di Indonesia. Seminar
Nasional Informatika. Yogyakarta(ID): UPN ‖Veteran‖
V. KESIMPULAN Yogyakarta.
[4] Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
sebagai berikut: [5] Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Berdasarkan rantai nilai Pemerintahan Desa Kota [6] Wasistiono S, Tahir I. 2006. Prospek Pengembangan
Desa. Fokus Media: Bandung.
Pari maka model e-Government yang dibangun [7] Yunis R, Surendro K. 2008. Pemilihan Metodologi
berimplikasi pada model e-Desa Pemerintahan Desa Pengembangan Enterprise Architecture untuk
Kota Pari terdiri dari Aplikasi Pelayanan Indonesia. Prosiding SNIKA. 3(1): 53-59.
[8] Zarvic N, Wieringa R. 2014. An Integrated Enterprise
Administrasi Desa, Aplikasi Tata Kelola Keuangan Architecture Framework for Business-IT Alignment. In
Desa, Aplikasi Perencanaan Pengembangan Desa, Designing Enterprise Architecture Frameworks:
dan Aplikasi Pengelolaan Data Dokumen Integrating Business Processes with IT Infrastructure.
Kepemilikan Lahan. Apple Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai