Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2087-2658

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika


(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

Tata Kelola Teknologi Informasi Sebagai


Implementasi E-Government pada Kabupaten
Pemekaran untuk Meningkatkan Potensi Daerah
(Studi : Kabupaten Pringsewu Lampung)

Fatmawati, Rita Irviani, Evy Septiana Rachman, Ida Putu Ayu Anggie Sinthiya, Marilin Kristina
STMIK Pringsewu Lampung Indonesia
Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung
watifatma783@gmail.com, evy_arifien@yahoo.co.id, bagusleo53@gmail.com, muslih.udin@ymail.com

Abstrak— Tata kelola TI adalah juga mengenai pengelolaan bagus, baik dari segi pendapatan daerah, taraf ekonomi
hak-hak dalam pengambilan keputusan dan kerangka kerja maupun pendidikan penduduk. Oleh karena itu, untuk
yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendorong memberikan layanan informasi yang intensif, efisien, dan
terwujudnya hal-hal yang diharapkan dalam penggunaan efektif agar dapat menarik investasi dan mempromosikan
system informasi. Untuk mengembangkan dan mengakses potensi Daerah dalam cakupan yang lebih luas tata kelola IT
potensi Daerah Pringsewu website sangat penting sebagai di daerah pemekaran akan menjadi penunjang pertumbuhan
media untuk mengakses informasi atau untuk mengetahui ekonomi, social, politik dan budaya di daerah.
perkembangan Daerah Pringsewu. Dengan media website
informasi dapat diperoleh dengan cepat, mudah, akurat serta Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
dapat di akses dimana saja. Informasi menjadi sumber daya komunikasi, aktivitas kehidupan manusia dalam berbagai
yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja di sektor tengah mengalami perubahan. Begitu juga dengan
kantor pemerintah penggunaannya diarahkan pada aplikasi sektor pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah,
untuk mengetahui data daerah secara keseluruhan melalui dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
data penduduk hingga data prasarana daerah yang dimiliki melahirkan model pelayanan publik yang dilakukan melalui
sampai data potensi daerah yang dimiliki. Dalam pembangunan E-Government.
sistem online tata kelola potensi daerah Pringsewu, dirancang
mengunaka waterfall model dengan tahapan Analisis, E-Government menawarkan pelayanan publik bisa di
Perancangan, Implementasi, Pengujian dan Pemeliharaan. akses secara 24jam, kapan pun, dan dari mana pun pengguna
Tata kelola potensi daerah yang baik maka akan mendapatkan berada. E-Government juga memungkinkan pelayanan publik
hasil yang baik bagi pemerintah daerah dari segi pendidikan, tidak dilakukan secara face to face sehingga pelayanan
kesehatan, perekonomian, industry UMKM, pertanian dan menjadi lebih efesien. Menyadari akan besarnya manfaat E-
laninya. Dengan menggunkaan tata kelola potensi daerah Government, pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah
berbasis website di Kabupaten Pringsewu seluruh hasil potensi mengeluarkan kebijakan tentang penerapan E-Government
daerah dapat di akses melalui website sehingga memudahkan dalam bentuk Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003.
kontrol pemerintah daerah dan meudahkan masyarkat dalam
melihat hasil daerah terutama Kabupaten Pringsewu. Berdasarkan hasil Pemeringkatan e-Government
Indonesia (PeGI) di tingkat propinsi pada akhir tahun 2015,
Kata Kunci— E-Government, Tatakelola, potensi, Daerah, maka diperoleh hasil bahwa Propinsi Jawa Barat
Website. mendapatkan predikat posisi 2 (dua) besar kategori “Baik”,
dan Propinsi Jawa Timur mendapatkan predikat posisi 3 (tiga)
besar kategori “Baik”, sedangkan Propinsi Lampung
I. PENDAHULUAN
mendapatkan predikat kategori “Kurang”. Gambar 1.
A. Latar belakang masalah Menunjukkan pemeringkatan PeGI Propinsi Tahun 2015.
Pringsewu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Tabel 1. Hasil Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) Tingkat
Lampung, Indonesia. Kabupaten ini disahkan menjadi Propinsi Tahun 2015 (Sumber: http://pegi.layanan.go.id, diakses
kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober tanggal 19 Juni 2016)
2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus.
Kabupaten ini Terletak 37 kilometer sebelah barat Bandar
Lampung, ibu kota provinsi. Saat ini Pringsewu disetujui
menjadi kabupaten tersendiri karena perkembangannya yang

Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 249
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

Fenomena inilah kemudian meyakinkan penulis untuk


mengisi jaringan ini dengan membangun sebuah aplikasi
dengan harapan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan
bermanfaat bagi semua pihak,dan untuk meningkatkan
potensi Daerah yang akan digunakan sebagai dasar
pengambilan kebijakan pembangunan agar lebih terarah dan
tepat sasaran, serta sebagai salah satu bentuk pelaksanaan
Good Government (Pemerintahan yang baik).
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada hasil PeGI tersebut, maka fokus dalam
penelitian ini yaitu meningkatkan kualitas tata kelola TI di Dari latarbelakang di atas permasalahan yang akan di
pemerintah daerah dengan memilih sampel penelitian yaitu hadapi adalah :
Kabupaten/Kota yang dapat merepresentasikan masing-
1. Bagaimana membangun e-government sebagai media
masing propinsi yang ada. Propinsi Jawa Barat dapat
tatakelola pemerintahan di wilayah Kabupaten
direpresentasikan oleh Kota Bandung yang merupakan
ibukota propinsi sehingga dapat dijadikan standar guna Pringsewu
implementasi tata kelola TI di pemerintah daerah. Sedangkan 2. Bagai mana menginformasikan pada masyarkat tentang
untuk Propinsi Lampung dipilih Kabupaten Pringsewu yang potensi wilayah yang ada baik segi industry, pariwisata,
dapat merepresentasikan hasil pemeringkatan PeGI di tingkat perdagangan, pertanian, perkebunan danlainya
Propinsi.
3. Bagaimana merancang sebuah Sistem Tata Kelola
Dengan menerapkan sistem online, banyak manfaat yang Teknologi Informasi Sebagai Implementasi E-
bisa dipetik. Dengan sistem online ini, bisa menghemat biaya, Government Pada Kabupaten Pringsewu Untuk
karena proses pengiriman data dilakukan secara online. Meningkatkan Daerah yang diharapkan akan dapat
Sistem ini juga bisa digunakan untuk mengakses internet sangat membantu dalam perkembangan.
dengan askes download/upload file lebih cepat.
C. Tujuan Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan Hartono, Daryono,
Jaryono yang berjudul Pengembangan Inovasi Administrasi Adapun tujuan dilakukan penelitian adalah :
Pemerintah Desa Model E-Government Berbasis Information 1. Terwujudnya sistem pengolahan data pemerintahan dan
Technology Dengan terbangunnya aplikasi Electronic potensi Daerah yang lebih baik dan terintegrasi karena
Government untuk pemberdayaan pemerintahan dan potensi sistem yang berjalan saat ini masih manual sehingga
desa berbasis web di Kabupaten Sragen maka terbentuk suatu memerlukan pengolahan informasi yang lebih baik.
database pemerintahan, potensi desa dan data pendukung
peluang investasi yang datanya bersumber langsung dari 2. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi yang
beberapa desa/kelurahan di Kabupaten Sragen. Data-data telah dibangun untuk mengolah data pemerintahan dan
yang tercakup dalam database merupakan data-data yang potensi Daerah sehingga dapat memperoleh hasil akhir
dapat digunakan sebagai informasi yang dapat digunakan berupa informasi yang akurat dan memadai.
berbagai SKPD guna menunjang arah kebijakan 3. Adanya E-government peningkatan potensi Daerah guna
pembangunan serta calon investor untuk pertimbangan optimalisasi infrastruktur online yang telah dibangun.
pengambilan keputusan investasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan Agustinus Fritz Wijaya, Ariya
Dwika Cahyono berjudul Implementasi Standar Pengelolaan Kegunaan penelitian ini sebagai berikut :
Sumber Daya Teknologi Informasi Guna Mendukung Tata
Kelola Teknologi Informasi di Lembaga Pemerintahan 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
Indikator keberhasilan penerapan tata kelola TI adalah apabila dalam memberikan arahyang tepat dalam menentukan
pemerintah terkait (Bappeda dan Dinas Perhubungan, sebuah kebijakan maupun keputusan karena didukung
Komunikasi dan Informatika) menggunakan panduan tata oleh informasi akurat dan cepat.
kelola TI dalam setiap aktivitas perencanaan strategis, 2. Hasil penelitian yang berupa Tata Kelola Teknologi
evaluasi kinerja, dan kajian kelayakan investasi TI. Beberapa Informasi Sebagai Implementasi E-Government Pada
temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, antara lain (1) Kabupaten Pringsewu Untuk Meningkatkan Daerah
kurangnya SDM teknis TI di setiap organisasi, (2) dijadikan solusi untuk menggantikan sistem yang sudah
keterbatasan infrastruktur TI dalam mendukung implementasi berjalan secara manual dan diberlakukan di Kabupaten
aplikasi SI, dan (3) belum adanya panduan atau standar Pringsewu dengan sistem aplikasi yang berbasis web.
terhadap tata kelola TI.

250 Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

II. LANDASAN TEORI dengan cara yang praktis dan efesien. Orang yang
bertanggung jawab atas database dan DBMS adalah pengelola
A. Definisi Tata kelola teknologi informasi database (database administrator) atau disingkat DBA [2][3].
Tata kelola TI (IT Governance) adalah kapasitas E. PHP (Personal Home Page)
organisasi sebagai tanggung jawab direksi, manajemen
eksekutif, dan manajemen teknologi informasi untuk PHP adalah salah satu bahasa pemrograman scipt yang
mengendalikan rumusan dan implementasi strategi SI/TI dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil
untuk memastikan selarasnya sumber daya SI/TI dengan dari web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-
bisnis organisasi. Grembergen menekankan pengertian tata parsing didalam Web Server oleh interpreter PHP dan
kelola TI pada bagaimana organisasi memandang, mengelola diterjemahkan kedalam dokumen HTML, yang selanjutnya
dan mengoptimalkan sumber daya SI/TI yang dimilikinya akan ditampilkan kembali kedalam Web Browser[8]. HP
dalam mendukung tujuan organisasi [1]. Tata kelola TI adalah adalah bahasa server scripting yang menyatu dengan HTML
juga mengenai pengelolaan hak-hak dalam pengambilan untuk membuat halaman web yang dinamis [8].
keputusan dan kerangka kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mendorong terwujudnya hal- F. Perkembangan E-Government di Indonesia
hal yang diharapkan dalam penggunaan SI/TI[1][5][7]. Kerangka perkembangan e-government di Indonesia dapat
mengacu kepada Kerangka Sistem Informasi Nasional
B. Definisi E-Government
(Sisfonas) seperti terlihat pada gambar 1 dibawah ini.
E-Government adalah penggunaan teknologi informasi
yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan
pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi ini kemudian
menghasilkan hubungan bentuk baru seperti Government To
Citizen (G2C), Government To Business (G2B), Government
To Government (G2G), dan internal Efficiency &
Effectiveness (IEE)[5]. E-Government mempunyai arti bahwa
seluruh proses yang dikerjakan pemerintah dalam
pengambilan berbagai kebijakan dan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dilakukan dengan
menggunakan teknologi informasi yang intensif.[5][13][14]
C. Definisi Website
Website adalah suatu metode untuk menampilkan
informasi di internet baik berupa teks, gambar, suara, maupun
video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk
menghubungkan (link) satu dokumen lainnya (hypertext) yang
dapat diakses melalui sebuah brows [3]. Website adalah
sebutan bagi sekelompok halaman web, yaitu umumnya Kerangka Sisfonas dan E-Government
meerupakan bagian dari suatu nama domain (domain name)
atau sub domain di WWW (World Wide Web) di Pada Gambar 1 tersebut terlihat bahwa Sistem Informasi
internet.WWW terdiri dari seluruh situs Web yang tersedia merupakan bentuk aplikasi pada masing-masing bidang (dinas
kepada publik[3]. atau badan) yang berada pada masing-masing instansi
pemerintah. Secara bertahap Sistem Informasi ini dipadukan
D. Database menjadi Sistem Informasi Nasional yang bersinergi antara
satu sistem dengan sistem lainnya. Pada akhirnya terwujudlah
Database adalah koleksi data-data yang saling
suatu Sistem E-Government yang menjamin interaksi G2G,
berhubungan mengenai organisasi /enterprise dengan macam-
G2B, dan G2C [11].
macam pemakaiannya. Data base terdiri dari dua kata yaitu
data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi Dengan menyusun kerangka e- Government yang
secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau sistematis, akan diperoleh manfaatnya antara lain : (1)
kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), menurunkan biaya administrasi; (2) meningkatkan
disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga kemampuan response terhadap berbagai permintaan dan
menghasilkan informasi. Jadi Sistem Database adalah sistem pertanyaan tentang pelayanan publik baik dari sisi kecepatan
penyimpanan data memakai komputer. Perangkat lunak yang maupun akurasi; (3) dapat menyediakan akses pelayanan
mengelola database disebut sistem manajemen database untuk semua departemen atau LPND pada semua tingkatan;
(database management system) – DBMS. DBMS adalah (4) memberikan asistensi kepada ekonomi lokal maupun
perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai secara nasional; (5) sebagai sarana untuk menyalurkan umpan
membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data balik secara bebas, tanpa perlu rasa takut. Berbagai manfaat
Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 251
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

tersebut pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan III. METODE PENELITIAN
kemampuan kepemerintahan secara umum [11].
A. Pengumpulan Data
G. Kerangka Pemikiran
1) Metode Observasi
Penelitian ini dilakukan karena melihat kebutuhan yang Metode observasi merupakan metode penelitian dimana,
ada di Kabupaten Pringsewu dalam pemberdayaan dan peneliti melakukan pengamatan/melihat dan meneliti
potensi Daerah. Melihat kondisi ini maka perlu dibangun langsung ke obyek penelitian tentang seluruh aktifitas yang
aplikasi e-Government untuk memenuhi kebutuhan tersebut berhubungan dengan maksud penelitian, Dengan menganalisa
sehingga dapat digunakan untuk memberikan informasi data mengevaluasi sistem yang sedang berjalan dan memberikan
dan potensi Daerah yang dapat digunakan sebagai bahan solusi melalui sistem informasi yang akan dibangun sehingga
pengambilan kebijakan pembangunan dan investasi oleh para dapat lebih bermanfaat.
investor. Kerangka pemikiran di gambarkan sebagai berikut : 2) Metode Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara peneliti dengan
informan. Peneliti disini yang berharap mendapatkan
informasi, sedangkan informan adalah seseorang yang
diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu
obyek, Wawancara dilakukan langsung kepada para pegawai
pemerintahan, masyarakat, serta instansi terkait tehadap
sistem pemerintahan maupun potensi-potensi yang ada di
daerah Kabupaten Pringsewu
3) Metode Kepustakaan
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari referensi berupa dokumen/berkas dan
mengumpulkan data, peraturan perundang-undangan, buku,
jurnal penelitian, melalui studi pustaka dilakukan kajian
terhadap peraturan-peraturan perundangan yang terkait
pengelolaan potensi daerah. Kebutuhan data-data yang
mengungkapkan tentang indikator-indikator yang digunakan
oleh calon investor untuk pengambilan keputusan investasi
diperoleh melalui studi pustaka terhadap buku-buku dan
jurnal penelitian. Studi pustaka juga dilakukan untuk
mengetahui kemampuan teknologi informasi yang akan
diterapkan dalam sistem.
B. Metode Waterfall
Metode yang digunakan dalam perancangan ini
menggunakan model proses atau paradigma waterfall.
Sebagai paradigma kehidupan klasik, waterfall model
memiliki tempat penting dalam rekayasa perangkat lunak.
Bahkan paradigma ini merupakan paradigma rekayasa
perangkat lunak yang paling luas dipakai dan yang paling tua.
Alasan lain penggunaan metode waterfall model dalam
pembuatan E-Government Pada Daerah Pringsewu adalah
jumlah pengembang perangkat lunak yang sangat terbatas.
Disamping itu, tahapan pada waterfall model mengambil
Bagan Kerangka Pemikiran
kegiatan dasar yang digunakan dalam hampir semua
pengembangan perangkat lunak, sehingga dapat lebih mudah
Penelitian ini menggunakan referensi dari penelitian yang
untuk dipahami terlebih bila hanya digunakan dalam
sudah pernah dibuat sebelumnya yaitu Electronic Government
mengembangkan perangkat lunak yang tidak begitu besar dan
Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Desa Berbasis
kompleks Waterfall model merupakan salah satu model
Web yang disusun oleh Hartono, Dwiarso Utomo, dan Edi
proses perangkat lunak yang mengambil kegiatan proses dasar
Mulyanto [6].
seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi, dan
merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda
seperti analisis dan definisi persyaratan, perancangan

252 Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

perangkat lunak, implementasi, pengujian unit, integrasi IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
sistem , pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan.
A. Perancangan Sistem
1) Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram yang
menggambarkan suatu sistem beserta seluruh eksternal entity
yang terlibat dalam sistem yang disertai dengan aliran data
yang digunakan atau diperlukan (hanya terlibat satu proses).
- Data Buku Tamu
Admin User
- Data Berita
- Data Profil Propinsi Lampung
- Data Kabupaten
- Data Kecamatan
- Data Buku Tamu
- Informasi Data Berita
- Informasi Data Kabupaten
- Informasi Data Kecamatan
- Informasi Data Profil Propinsi
- Informasi Data Profil Kabupaten
- Informasi Data Statistik
- Informasi Data Berita - Informasi Data Profil Kecamatan
- Informasi Data Profil Propinsi Lampung - Informasi Data Astagatra
Waterfall Model (Sumber : Sommerville, 2003 dalam jurnal - Informasi Data Kabupaten
- Informasi Data Kecamatan
Jemmy Bagota, 2008) - Informasi Data Buku Tamu

Tahap-tahap utama dari waterfall model pada Gambar 3 WEBSITE

memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar, yaitu :


1. Analisis dan Definisi Persyaratan Proses mengumpulkan
informasi kebutuhan sistem/perangkat lunak melalui
konsultasi dengan user system. Proses ini - Data Profil Kabupaten/Kota - Informasi Data Profil Kecamatan
mendefinisikan secara rinci mengenai fungsi-fungsi, - Data Statistik - Informasi Data Astagatra

batasan dan tujuan dari perangkat lunak sebagai


spesifikasi sistem yang akan dibuat.
2. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak Proses
perancangan sistem ini difokuskan pada empat atribut, - Informasi Data Profil Kabupaten/Kota
- Informasi Data Statistik
- Data Profil Kecamatan
- Data Astagatra
yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, Kabupaten/Kota Kecamatan

representasi antarmuka, dan detail (algoritma)


Diagram Konteks
prosedural. Yang dimaksud struktur data adalah
representasi dari hubungan logis antara elemen-elemen
2) DFD Level 0
data individual.
DFD (Diagram Flow Diagram Level 0) merupakan
3. Implementasi dan Pengujian Unit Pada tahap ini, diagram yang menggambarkan seluruh proses yang ada di
perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai diagram konteks, seluruh aksternal entity dan seluruh proses
serangkaian program atau unit program. Kemudian yang ada dalam sistem (terlibat lebih dari satu proses).
pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit
program telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan Pengujian Sistem Unit program/program
individual diintegrasikan menjadi sebuah kesatuan
sistem dan kemudian dilakukan pengujian. Dengan kata
lain, pengujian ini ditujukan untuk menguji
keterhubungan dari tiap-tiap fungsi perangkat lunak
untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah
terpenuhi. Setelah pengujian system selesai dilakukan,
perangkat lunak dikirim ke pengguna.
5. Operasi dan Pemeliharaan Tahap ini biasanya
memerlukan waktu yang paling lama. Sistem diterapkan
(di-install) dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi
dari beberapa kesalahan yang tidak diketemukan pada
tahapan sebelumnya, perbaikan atas implementasi unit
sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara
persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 253
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

Data berita USER


ADMIN

1 Data berita data profil kecamatan 14


berita tampil profil
kecamatan

Data Provinsi 2 Data Provinsi


data buku tamu 15
provinsi
buku tamu

Data kabupaten 3 Data kabupaten 16


kabupaten data statistik astagatra tampil isi
data
data astagatra astagatra
data sub data astagatra
data buku tamu data unit data
astagatra

7 6 5 4 data statistik
tampil unit data sub data data sub data 17 18
20
buku tamu astagatra astagatra astagatra astagatra tampil tampil 19
tampil profil
isi sub data isi unit data tampil berita
kabupaten
astagatra astagatra
data astagatra
data sub data astagatra data statistik unit data astagatra
data unit data astagatra Data berita
data buku tamu Data Kabupaten

DB. SIPD

data statistik unit data astagatra

data profil kabupaten data statistik sub data astagatra

data kecamatan
DFD Level 0 data statistik astagatra

data profil kecamatan 13


8 11 12
3) DFD Level 1 profil
kabupaten
9
kecamatan
isi data
astagatra
isi sub data
astagatra
isi unit data
astagatra

DFD Level 1 (Diagram Flow Diagram level 1) merupakan 10


profil
data statistik unit data astagatra

diagram yang menunjukkan penjelasan masing-masing proses kecamatan


data statistik sub data astagatra

yang terdapat pada Diagram Level 0. data profil kabupaten data statistik astagatra

data kecamatan data profil kecamatan


KABUPATEN / KOTA KECAMATAN

DFD Level 1

B. ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu alat
yang dapat digunakan untuk mengorganisasikan data yang
dikumpulkan dimana dalam diagram ini dapat
memperlihatkan entitasentitas beserta hubungan entitas
tersebut.

254 Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

Implementasi Halaman Home

4) Implementasi Halaman Berita

ERD

C. Implementasi
1) Implementasi WEB
Dalam peningkatan potensi Daerah Pringsewu, penulis
merangcang sebuah website yang tujuannya untuk
mempermudah dalam pengembangan sumber daya di daerah
khususnya dalam aset potensi Daerah yang condong di
pertanian, industry UMKM, Ekonomi dan Bisnis, Pariwisata,
Pendidikan dan lainya. Sehingga dapat mempermudah
investor dalam mencari sebuah informasi yang akurat dan
cepat dan mempermudah dalam pengambilan data-data
potensi daerah yang benar dan akurat.
2) Implementasi Halaman Login
Implementasi Halaman Berita

5) Implementasi Halaman Administrator

Implementasi Halaman Home

3) Implementasi Halaman home

Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 255
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

UMKM, Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Perkebunan


dan lainya.
B. Saran
1. Dalam penulisan ini penulis mengajukan beberapa saran
antara lain:
2. Perlunya operator khusus yang bertugas untuk
menangani pengoperasian komputer, khususnya
program internet dan dapat memahami tentang sistem
informasi E-Governmrnt berbasis web.
3. Perlunya disediakan ruang khusus yang nyaman untuk
admin yang akan digunakan dalam pengoperasian.
4. Agar keamanan sistem lebih terjamin maka perlu
penggunaan password dan pergantian password secara
berkala agar sistem ini tidak mudah dirusak oleh orang
lain.
5. Perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar sistem
yang telah dibangun bermanfaat sesuai dengan tujuan
dibuatnya sistem ini.
6. Perlunya digunakan akses melalui berbagai macam
bentuk media komunikasi seperti PC, Tablet, dan Hand
pone dalam merancang atau mendesain website dan
untuk memudahkan para pengguna dalam mencari
informasi dimanapun dan kapanpun.

Halaman Administrator DAFTAR PUSTAKA


[1] Agustinus Fritz Wijaya, Ariya Dwika Cahyono. .2003. Implementasi
Standar Pengelolaan Sumber Daya Teknologi Informasi Guna
V. PENUTUP Mendukung Tata Kelola Teknologi Informasi Di Lembaga
Pemerintahan). Grembergen, 2003. Pengertian Tata kelola TI
A. Kesimpulan [2] Atter, S. 2000. Database Organization. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Setelah terciptanya sistem baru E-government pada [3] Abdul Kadir. 2005. Pengenalan Sistem Infomasi. Penerbit Andi.
Daerah Pringsewu yaitu sistem yang memberikan informasi Yogyakarta.
tentang Daerah Pringsewu, maka penulis dapat [4] Daryono, Jaryon. 2012. Pengembangan inovasi administrasi
menyimpulkan bahwa berbagai permasalahan mengenai pemerintah desa model e-government berbasis information
technology. Jurnal Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
terbatasnya informasi dan belum memiliki akses yang cukup Jenderal Soedirman.
luas, dapat disimpulkan sebagai berikut: [5] Eko Indrajit Richardus. 2005). EGovernment In Action. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
1. Dengan adanya E-government pada Daerah Pringsewu,
maka wilayah area promosinya menjadi sangat luas, [6] Hartono, Utomo Dwiarso, Mulyanto Edi.. Electronic government
pemberdayaan pemerintahan dan potensi desa berbasis web. Jurnal
waktu untuk mendapatkan informasi mengenai potensi Universitas Dian Nuswantoro.
daerah akan lebih cepat, mudah dan efisien. [7] Iwan Purwanto. 2009. Pengembangan Tata Kelola IT dan Analisa
2. Sistem informasinya sudah memiliki akses yang cukup Kebutuhan Manajemen. KNSI 2009. Penerbit Informatika
luas, sehingga dalam penyampaian informasinya tidak [8] Rahajo Budi. 2010. Modul Pemrograman Web (HTML, PHP, &
MySQL). Penerbit Andi. Yogyakarta.
terbatas dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja
[9] Sarwosri, Nafisah. 2009. Perancangan dan Pemuatan Website E-Gov
tanpa harus datang langsung ke Daerah Pringsewu. Studi Kasus Kabupaten Pamekasan. KNSI 2009. Penerbit Informatika.
3. Dengan adanya E-Government pada Daerah Pringsewu, [10] Shinta Puspasari. 2009. Peran TIK dan e-Government untuk
dapat mengoptimalkan pelayanan yang diberikan oleh mewujudkan Sumatra Selatan Sejahtera. KNSI 2009. Penerbit
Informatika.
pemerintahan Daerah Pringsewu terhadap masyarakat
[11] Solehan. 2015. Pemanfaatan E-Government Sebagai media
setempat dan masyarakat luas pada umumnya. pemberdayaan pemerintah dan potensi desa (Studi Kasus : Desa
4. Menjadi kontrol pemerintah daerah Kabupaten Sendangayu, Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah). KNSI2015.
Vol.3 STMIK Pringsewu. Lampung.
Pringsewu dalam upaya meningkatkan hasil industri,

256 Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI 2016)
Denpasar – Bali, 27 Agustus 2016

[12] Wibisono Freddi. 2015. Perancangan E-goverment sebagai media [14] ------------------.2003. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
mengembangkan potensi pekon sidoharjo berbasis web. KMSI 2015. No. 55 Tahun 2003 Tentang Panduan Pembangunan Infrastruktur
Vol.3. STMIK Pringsewu Portal Pemerintah. Jakarta.
[13] ------------------.2003. Instruksi Presiden Republik Indonesia tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.
Jakarta.

Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 257
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati

Anda mungkin juga menyukai