Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

KULIAH LAPANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Pengolaan Data Dan
Penyusunan Informasi Publik
Dosen: Wenty Zahrati, S.Kom, M.Kom

OLEH

SRI RESKI FADHILLAH


32.0985/G-6.15

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INFORMASI PEMERINTAHAN


FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
KAMPUS SUMATERA BARAT
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN

Kuliah lapangan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan


oleh mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar kelas.
Kegiatan ini biasanya berupa kunjungan ke lokasi yang berkaitan dengan
materi yang dipelajari dalam program studi. Kuliah lapangan untuk satuan
praja muda angkatan XXXII Program studi teknologi rekayasa informasi
pemerintahan dilaksanakan pada:
Lokasi : Pemerintah Kota Payakumbuh
Lokal /SKS : G1-G6 / 2 SKS
Hari /Tanggal : Selasa, 21 Maret 2023
Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
Dosen : Wenty Zahrati, S.Kom, M.Kom

Adapun, Materi kuliah lapangan terkait dengan mata kuliah:


a) Pratikum Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
b) Pratikum Pengelolaan Data dan Penyusunan Informasi
Publik
c) Analisis Proses Bisnis Informasi Pemerintahan
Kuliah akan dilakukan dengan mendengar materi dari narasumber yakni
dari DPMPTSP dan Diskominfo Kota Payakumbuh. Kemudian, praja
diajak untuk mengamati langsung proses pelayanan perizinan di MPP
(Mall Pelayanan Publik) dan penerapan pengelolaan data serta teknologi
pada Diskominfo Kota Payakumbuh.

B. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan kuliah lapangan ini adalah untuk memperluas


pengetahuan praja tentang penyelengaraan pelayanan publik pada mall
pelayanan publik kota Payakumbuh, serta untuk memperkuat kemampuan
mahasiswa dalam mengamati, menganalisis dan mempresentasikan hasil
pengamatan secara tertulis.
C. HASIL PENGAMATAN

Kuliah lapangan dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan pemberian


materi oleh narasumber yang merupakan pihak dari DPMPTSP dan
Diskominfo Kota Payakumbuh. Kuliah lapangan berlangsung dengan baik
dan interaktif antara praja dan narasumber dengan memberi pertanyaan
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Setelah pemaparan
materi olehnarasumber dari pihak DPMPTSP dan Diskominfo Kota
Payakumbuh, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan praja diberikan
kesempatan untuk berkeliling Mall pelayanan publik untuk mengamati
langsung proses pelayanan perizinan di MPP (Mall Pelayanan Publik) dan
penerapan pengelolaan data serta teknologi pada Diskominfo Kota
Payakumbuh.

M
all

pelayanan publik merupakan tempat berlangsungnya kegiatan atau


aktifitas penyelenggaraan pelayanan publik atas barang barang, jasa dan
atau pelayanan administrasi yang merupakan perluasaan fungsi
pelayanan terpadu. Mall Pelayanan Publik Kota Payakumbuh terbentuk
sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 635 tahun 2018 tentang perubahan atas
keputusan menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor 11 tahun 2018
tentang penetapan lokasi penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik Tahun
2018 didalam keputusan Menteri tersebut Kota Payakumbuh salah satu
kota yang ditunjuk untuk segera membetuk mal pelayanan Publik.Pada
Tahun 2019 Mall Pelayanan Publik Kota Payakumbuh terbentuk. Pada
tahun itu juga dilakukan uji coba pelayanan yang dimonitoring oleh Deputi
Pelayanan Publik kemenpan, akhirnya pada tanggal 17 Desember 2019
Mal Pelayanan Publik diresmikan secara Soft Louncing oleh Kemenpan,
saat ini ada 26 Instansi yang bergabung di Mal Pelayanan Publik Kota
Payakumbuh dengan Moto Mal Pelayanan Publik “ Kami Ada Untuk
Anda”.

1. Bagaimana perencanaan penyusunan aplikasi yang ada di Kota


Payakumbuh?
Perencanaan yang dilakukan dalam penyusunan aplikasi berawal
dari OPD dengan mengajukan permohonan kepada Dinas Komunikasi
dan Informatika. maka hal tersebut akan dilakukan analisis sebagai
tingkat kepentingan yang akan dijadikan skala prioritas aplikasi,
penyusunan tim internal pengembangan aplikasi, penyusunan jadwal.
Setelah itu masuk tahap pengumpulan informasi untuk menentukan
goals dari aplikasi, peraturan perundangan terkait SOP, Kebutuhan
user, best practice yang ada, dan sumber daya. Lalu masuk tahap
development dimana dibentuk tim programmer dan pembuatan
aplikasi oleh programmer. aplikasi yang dibuat tidak melibatkan pihak
ketiga ataupun vendoor lain. maka tahap terakhir adalah dilakukannya
uji coba. dan ketika launching aplikasi maka ditetapkannya kebijakan
regulasi dalam penggunakan aplikasi.

2. Apa saja inovasi terkait teknologi yang ada di Kota Payakumbuh?


Inovasi teknologi yang telah diciptakan di kota payakumbuh sangat
banyak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dari banyaknya
aplikasi yang dibuat maka dibuatlah aplikasi MY KOPAY, aplikasi ini
berguna untuk mengintegrasikan seluruh aplikasi yang ada di kota
payakumbuh, dari pemaparan pematari tidak semua aplikasi yang
dibuat terintegrasi dalam MY KOPAY namun aplikasi MY KOPAY
diciptakan DIkominfo kota payakumbuh sebagai ikonik dan
pengintegrasi. jika di bedah lebih dalam MY KOPAY mengitegrasikan
aplikasi dengan inivasi layanan berupa wartapay, infopangan,
InfoLoker, NomorSiaga, CCTV, InfoWisata, Event. Terdapat juga
layanan publik berupa Silakeh Smart untuk layanan kesehatan di
RSUD dr. ADnaan WD Paakumbuh, Sipaduko untuk mendapatkan
layanan puskesmas di Kota Payakumbuh, serta Uda Kopay untuk
perbaruan data COVID - 19 di Kota Payakumbuh. Adapun Layannan
Pemerintahan yaitu EKinerja untuk perencanaan dan pelaporan
kinerja, E-SPPD untuk perjalannan dinas elektronik, Sipedati untuk
aplikasi PKK dan Dasawisma terintegrasi, Simpeg untuk sistem
informasi kepegawaian, serta Sipadan untuk agenda kepala daerah.
Selain itu dapat diakses juga aplikasi UMKM yang terdiri dari Ekonomi
kreatif, Pondok Promosi, dan Pasar Kuliner

3. Bagaimana pengelolaan data dan pelaksanaan Keterbukaan Informasi


Publik yang ada di Kota Payakumbuh?
Pihak Mall Pelayanan Publik melakukan cara untuk pengelolaan
data yang dilakukan dengan basis digital dilakukan dengan meminta
softcopy kepada masyarakat sebagai bukti bahwa mereka telah
melakukan input melalui web/aplikasi dan digunakan sebagai
pegangan oleh pihak pendamping yang ada di DPMPTSP jika terjadi
kendala dalam proses digital, untuk proses penginputan satu bidang
memakan waktu 5 menit, jika dihitung dari pendaftaran sampai
penambahan bidang memakan waktu sekitar 15 menit. Dalam hal
keterbukaan informasi perlu mengajukan surat permohonan untuk
meminta informasi terkait ke kantor atau juga bisa melakukan
pengaduan ke helpdesk SPBE yang ditangani oleh Diskominfo, setelah
itu kantor akan poses dan memberikan surat balasan berupa informasi
yang dibutuhkan dalam waktu maksimal 7 hari dan dalam waktu
beberapa hari juga pengaduan melalui Helpdesk SPBE akan diproses,
sistem dari helpdesk SPBE dilakukan di kursi belakang sehingga
pelayanan tetap berada pada jalur hirarki.

4. Apa saja media yang digunakan untuk publikasi informasi publik ? Dan
media apa yang paling banyak memiliki respon positif di masyarakat ?
Dipublikasikan melalui swarta dan juga media masa sesuai
anggaran pemda , dimana sebagai sarana penyebaran informasi
selain itu juga pihak kota payakumbuh melakukan penyebaran melalui
WA, Instagram, gmail, Facebook dan telepon.

Adanya pembahasan terkait penyebaran informasi melalui Media yang


paling banyak mendapat respon positif ialah media medsos karena
perkembangan zaman yang meberi peluang untuk mererka berpendapat
serta menerima informasi.

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi


yang telah dilaksanakan di Kota Payakumbuh? Dan usaha apa yang
dilakukan untuk mengatasai kendala tersebut?
a) Aplikasi yang ada belum memenuhi semua kebutuhan masyarakat,
aplikasi yang ada masih dalam terus tahap pengembangan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
b) SDM yang belum memadai, SDM yang ada pada pemerintahan
belum memadai dalam hal pemberian pelayanan berbasis
elektronik.
c) Sarana & Prasarana yang belum memadai, untuk memenuhi dan
mencapai tujuan pelayanan publik yang baik untuk masyarakat
masih memerlukan banyak sarana dan prasarana dalam
menunjang pelayanan publik berbasis elektronik.
d) Ego sektoral dari masing masing OPD, hal ini membuat integrasi
pelayanan terhambat dengan ego yang dimiliki masing masing
OPD dalam pelayanan publik.
e) Mindset sisi pemerintah dan masyarakat yang masih merasa
bahwa cara manual lebih efektif. Maka dibutuhkan pemimpin
dengan mindset yang modern untuk membawa masyarakatnya
menuju peradaban pelayanan publik berbasis elektronik.

6. Apakah ada SOP (Standar Operasional Prosedur) baik di DPMPTSP


dan Diskominfo? Bagaimana penerapannnya? Apakah selama ini telah
sesuai dengan SOP atau tidak?
SOP pada Helpdesk SPBE dapat diakses diruangan Helpdesk.
Dalam memberikan pelayanan di DPMPTSP dan Diskominfo Kota

Payakumbuh , pelayanan diberikan sesuai dengan SOP dan SOP


yang diterapkan pun berjalan dengan baik dan teratur.

7. Berapa izin yang dikelola oleh DPMPTSP?


a) Penanaman modal
b) Pengelolaan lingkungan
c) Pemerintahan
d) Perindustrian
e) Kesehatan
f) Perhubungan
g) Social
h) Pertanian, peternakan, perikanan
i) Pendidikan
j) Pariwisata
k) Pekerjaan umum dan penanaman modal

8. Bagaimana mekanisme perizinan yang ada di DPMPTSP?

9. Apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan MPP?


a) SDM pegawai masih perlu untuk dikembangkan dengan pelatihan –
pelatihan guna mengoptimalkan kinerja dalam memberikan
pelayanan.
b) jumlah layanan yang ditangani dan waktu pelayanan yang dapat
dikatakan cukup baik namun kualitas layanan yang diberikan masih
kurang karena terjadinya tumpukan antrian dalam layanan.
c) Adanya ego sektoral yang ada apada setiap OPD ketika dilakukan
MPP guna pelayanan yang baik sehingga harus memberikan
sample yang memakan waktu dalam pengujian terlebih dahulu.

10. Apa inovasi yang akan dikembangkan oleh Kota Payakumbuh, terkait
peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi?
Di era modern 4.0 yang berbasis IOT yaitu one day service (pelayanan
jemput bola ke lapangan yang selesai dalam 1 hari pelayanan), layanan
perizinan mandiri (kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses
perizinpan secara mandiri), sms center (memberikan informasi kepada
pemohon bahwa izin telah diproses dan siap diterbitkan serta siap untuk
dijemput masyarakat), Mall pelayanan publik berbasis elektrok
(mengintegrasikan semua pelayanan publik pada satu lokasi dan menyatu
dengan balai kota yang dapat di akses secara online).

Pelayanan jemput bola ke lapangan yang selesai dalam 1


1 ONE DAY SERVICE
hari pelayanan

INDEK KEPUASAN Informasi digital yang disampaikan langsung oleh


2 MASYARAKAT (IKM) masyarakat terkait dengan jasa pelayanan yang telah
REAL TIME diterima (sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik)

LAYANAN PERIZINAN Kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses perizinan


3
MANDIRI secara mandiri

Sarana refreshing bagi masyarakat yang menunggu


4 POJOK BACA
proses penerbitan kutipan izin

Alat bantu bagi masyarakat yang mengalami gangguan


5 KACA MATA BACA
penglihatan ringan

Memberikan Informasi kepada pemohon bahwa izin telah


6 SMS CENTER diproses dan siap diterbitkan serta siap untuk dijemput
oleh masyarakat

Layanan jemput bola Polres Payakumbuh yang


7 SIM KELILING diselenggarakan pada mal pelayanan publik kota
Payakumbuh

PEMANFAATAN PETA Layanan pengurusan IMB Yang diselenggarakan di Mal


8 DIGITAL DALAM Pelayanan Publik bekerja sama dengan Dinas PUPR
PENERBITAN IMB dengan memanfaatkan Peta Digital

9 MAL PELAYANAN Mengintegrasikan semua pelayanan publik pada satu


PUBLIK lokasi dan menyatu dengan Balai Kota.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Mall pelayanan publik kota payakumbuh sampai saat ini telah
melewati banyak tahapan proses untuk mencapai posisi saat ini. Telah
banyak inovasi inovasi yang diberikan dalam melakukan pelayanan publik
masyarakat kota payakumbuh. Mall pelayanan publik kota payakumbuh
sejauh ini sudah menerima banyak pengahargaan atas prestasi dalam
pelayanan dan inovasi yang diberikan untuk masyarakat kota
payakumbuh. Namun tetap ada kendala kendala yang harus diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai