Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL SKRIPSI

NAMA : WAHYUDI FIRMANSYAH

NIM : 105190491

SEMESTER : 7 (TUJUH)

JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS : SYARIAH

JUDUL : Efetivitas Pelaksanaan Sistem informasi Keluhan

Masyaraat online (SiKesal) Di Kota Jambi

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai negara di belahan dunia berlomba-lomba untuk menerapkan


Smart City atau Kota Cerdas yang memanfaatkan teknologi dalam setiap
pelayanan publiknya. Berbagai informasi yang ada dalam kota dapat diakses
dengan mudah hanya dengan menggunakan gadget yang terkoneksi jaringan
internet1. Smart City memiliki tujuan untuk memperbaiki pelayanan publik,
meningkatan kesejahteraan warga, dan dapat menekan biaya-biaya agar lebih
efisien. Di Indonesia, terdapat beberapa kota besar yang sudah menerapkan Smart
City ini salah satunya Jakarta Smart City yang sudah menerapkan berbagai macam
inovasi seperti sistem tilang online bagi pengemudi yang melangar peraturan lalu

1
Evita Devega, “Langkah Menuju 100 Smart City”,

1
lintas. Akan ada 100 kota yang direncanakan menerapkan Smart City sehingga
masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam membangun kotanya.

disampaikan dengan mudah. Dengan kata lain media pengaduan


masyarakat yang biasanya dilakukan secara konvensional, Aplikasi SiKesal
juga menjadi media penerimaan pengaduan bagi aparat pemerintah Kota Jambi
efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan berbagai keluhan masyarakat.Pada
hakikatnya pengaduan yang disampaikan masyarakat kepada pelayan publik
merupakan respon dari pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat dari
pelayan publik. Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 118 Tahun 2004 Tentang Penanganan Pengaduan Masyarakat,
pengaduan masyarakat adalah bentuk penerapan dari pengawasan masyarakat
yang disampaikan oleh masyarakat, baik secara lisan maupun tertulis kepada
aparatur pemerintah terkait, berupa sumbangan pikiran, saran, gagasan,
keluhan atau pengaduan yang bersifat membangun.

Tersedianya ruang untuk menyampaikan aspirasi (voice) dalam


bentuk pengaduan dan protes terhadap jalannya penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik akan sangat penting peranannya bagi upaya perbaikan
kinerja tata pemerintahan secara keseluruhan(Sari & Dewi, 2017). Pelayanan
publik berbasis e- Government di Indonesia belum banyak diterapkan, karena
pelayanan ini memerlukan pendanaan yang cukup besar, sehingga diperlukan
kesiapansumber daya manusia, aparat pemerintah, dan kesiapan dari
masyarakat (Lestari, Bandiyah, & Wismayanti, 2015). Hal yang perlu
diperhatikan dalam pemanfaatan aplikasi SiKesal adalah penerimaan pengguna
terhadap aplikasi SiKesal tersebut. Kunci awal dari keberhasilan pemanfaatan
teknologi informasi dapat dilihat dari adanya kemauan pengguna untuk
menerima teknologi informasi tersebut. Kemauan tersebut didorong oleh adanya
kegunaan dan kemudahan penggunaan aplikasi SiKesal yang dirasakan oleh
pengguna, dalam hal ini aparat Pemerintah Kota Jambi yang memanfaatkan
aplikasi SiKesal sebagai media penerimaan pengaduan dari masyarakat. Penelitian

2
ini difokuskan kepada para aparat Pemerintah Kota Jambi dengan anggapan
bahwa aplikasi SiKesal merupakan

aplikasi yang baru diluncurkan ke masyarakat, dimana sebelumnya


penerimaan pengaduan dan respon dilakukan secara konvensional, misalnya
melalui komunikasi tatap muka maupun kotak saran. Sehingga perlu
dicermati pemanfaatan aplikasi SiKesal dari sisi aparat Pemerintah Kota Jambi
yang memiliki tugas untuk menerima berbagai aduan dari masyarakat
melalui aplikasi tersebut. Karena meskipun teknologi memberikan keuntungan
pada organisasi, terkadang kegagalan implementasi terjadi bukan karena kualitas
dan kapasitas sistem tersebut, tetapi karena rendahnya tingkat penerimaan
pengguna. Penerimaan teknologi merupakan suatu kesediaan pengguna untuk
menggunakan teknologi guna mendukung pekerjaannya. Apabila pengguna sudah
bersedia untuk menerima teknologi, pengguna akan sering untuk
menggunakannya (Jonar, 2017). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk melakukan kajian mengenai bagaimana persepsi aparat Pemerintah Kota
Jambi terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan media pengaduan
berbasis aplikasi. Penelitian ini dilakukan melalui analisis yang
menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai pedoman untuk
melihat persepsi aparat Pemerintah Kota Jambi terhadap
aplikasi SiKesal yang dimanfaatkan sebagai media untuk menerima
dan merespon pengaduan dari masyarakat. Penerimaan tersebut dilihat dari
persepsi para aparat Pemerintah Kota Jambi yang menjadi admin aplikasi
SiKesal terhadap aplikasi tersebut, yaknipersepsi kegunaan/manfaat yang
diperoleh saat menggunakan aplikasi tersebut (perceived usefulness) dan
persepsi kemudahan saat aplikasi tersebut digunakan (perceived ease of use).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pemerintah Kota Jambi sama sekali
belum pernah melakukan pengukuran secara kuantitatif mengenai pemanfaatan
aplikasi SiKesal sejak Desember 2017 hingga Mei 2018. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi aparat
Pemerintah Kota Jambi terhadap kegunaan dan kemudahan penggunaan

3
media pengaduan berbasis aplikasi, sebagai media untuk menerima dan merespon
pengaduan dari masyarakat. Gambaran hal tersebut merupakan hal yang belum
dimiliki oleh
Pemerintah Kota Jambi selama program pemanfaatan aplikasi SiKesal
dilaksanakan oleh aparat Pemerintah Kota Jambi. Secara akademis penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan kajian mengenai Pemanfaatan aplikasi
di bidang pemerintahan dengan menggunakan metode TAM. Secara teknis
penerima manfaat dari penelitian ini adalah pemerintah Kota, karena melalui
kajian ini akan diperoleh informasi yang akurat dan mendetail mengenai
pelaksanaan program aplikasi SiKesal oleh aparat pemerintah di Kota Jambi,
sehingga dapat menjadi masukan bagi langkah-langkah pembangunan yang
dapat dilakukan secara efektif dan efisien dalam rangka mendorong
kebangkitan Kota Jambi. Berbagai kajian telah menggunakan Technology
Acceptance Model (TAM) dalam penelitiannya. Budi S. melakukan penelitian
tentang persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan
kemudahan penggunaan aplikasi sistem informasi di STIE SBI
Yogyakarta. Model penelitian menggunakan Technology Acceptance Model
(TAM) dengan dua Konstruk utama yaitu Perceived Usefulness dan Perceived
Ease of Use. Dari data 90 responden yang mengisi kuesioner, menunjukkan
bahwa Perceived Usefulness sudah baik, dengan rata-rata nilai mean sebesar
4,04
yang dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem informasi baru yang diterapkan
dapat bermanfaat dan bisa diterima oleh pengguna sistem. Perceived Ease Of Use
juga sudah baik, dengan rata-rata nilai mean sebesar 3,86, hal ini menunjukan
bahwa aplikasi Sistem Informasi Baru mudah digunakan. Yudi dan Tambotoh
juga menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) yangdidukung oleh
Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) untuk mengidentifikasi
berbagai faktor yang berpengaruh dalam pengumpulan data pendidikan yang
berdampak pada sulitnyapendataan pendidikan berbasis teknologi informasi
dan tingkat konsistensi pengumpulan data

4
pendidikan yang tidak merata. Dari kajian ini disimpulkan bahwa
pendekatan deskriptif kualitatif mampu mengeksplorasi persepsi pengguna
terhadap pemanfaatan sistem informasi pendataan pendidikan secara spesifik
(Budi, 2016). Kajian lainnya dilakukan oleh Handayani dan Harsono, yang
menguji dan menganalisis pengaruh TAM pada komputerisasi kegiatan
. Penelitian ini akan dilakukan pada Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo
yang diaplikasikan pada layanan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan. Survei
digunakan untuk mengumpulkan data 100 karyawan. Path analysis
menunjukkan bahwa computer selfefficacy berpengaruh pada persepsi
kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat teknologi, persepsi kemudahan
penggunaan teknologi berpengaruh pada persepsi manfaat dan sikap untuk
menggunakan teknologi, persepsi manfaat teknologi berpengaruh pada sikap
dalam menggunakan teknologi, sikap untuk menggunakan teknologi
berpengaruh pada niat untuk menggunakan teknologi (Handayani & Harso,
2016).
mendefinisikan Smart City atau Kota Cerdas sebagai sebuah konsep
pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan
berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien
untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung
pembangunan yang berkelanjutan. 2 Menurut Cohen terdapat 6 dimensi dari
Smart City yakni Smart Government, Smart Economy, Smart People, Smart
Mobility,Smart Environment dan Smart Living. Tujuan membangun sebuah kota
yang cerdas adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menggunakan
informasi perkotaan dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi layanan dan
memenuhi kebutuhan warga. Teknologi informasi dan komunikasi
memungkinkan pejabat kota untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan
infrastruktur kota dan memantau apa yang terjadi di kota, bagaimana kota ini
berkembang, dan cara mengaktifkan kualitas hidup yang lebih baik. Melalui
penggunaan sensor terintegrasi dengan sistem pemantauan real-time, data yang

5
dikumpulkan dari warga dan perangkat, kemudian diolah dan dianalisis.
Informasi dan pengetahuan yang dikumpulkan adalah kunci untuk mengatasi in-
efisiensi

kerja (Taylor & Todd dalam Yudi & Tambotoh, 2013). TAM merupakan sebuah
alat teoretis yang baik , populer , dan menawarkan suatu penjelasan yang
kuat serta sederhana untuk mempelajari penerimaan dan penggunaan
Teknologi dalam Handayani & Harso, 2016). TAM dapat menjelaskan
bahwa persepsi pengguna terhadap manfaat dan kemudahan akan menentukan
penerimaan teknologi informasi. Model ini secara lebih jelas menggambarkan
bahwa penerimaan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh
kemanfaatan/kegunaan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use)
(Budi, 2016). Perceived Usefulness (PU) atau persepsi kegunaan
didefinisikan dengan sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
suatu teknologi dapat meningkatkan kinerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
Dari definisinya, diketahui PU merupakan suatu kepercayaan tentang
proses pengambilan keputusan, maka dengan demikian jika seseorang merasa
percaya bahwa teknologi sistem informasi itu bermanfaat maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa teknologi
sistem informasi kurang bermanfaat maka dia tidak akan menggunakannya
(Jogiyanto dalam Budi, 2016)2. Perceived Ease of Use (PEOU) atau persepsi
kemudahan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana pengguna percaya
bahwa menggunakan sistem informasi bebas dari usaha, yang berarti mudah,
bebas dari kesulitan atau tidak perlu usaha yang besar untuk memahami sistem
informasi tersebut, artinya teknologi membawa suatu kemudahan bagi
pengguna. Dari definisinya, diketahui bahwa PEOU ini juga merupakan suatu
kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan bahwa jika seseorang merasa
percaya sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
2
Tribun Jambi, Pemkot Jambi Gelar Bimtek Penyusunan Master Plan Smart City,
https://jambi.tribunnews.com/2017/07/23/pemkot-jambi-gelar-bimtek-penyusunan-master-
plansmart-city

6
Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah
digunakan maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto dalam Budi, 2016)

Pemerintah kota Jambi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika

menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Kota Jambi

Smart City. Sosialisasi ini ditujukan kepada ASN Pemkot Jambi, Dewan Smart

City Kota Jambi, master plan Smart City Kota Jambi dengan pendamping atau

pembimbing dari Kominfo RI4 . Hal itu dilaksanakan dengan dasar tepilihnya

Kota Jambi masuk ke dalam Gerakan menuju 100 Smart City. Berdasarkan

Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang E-Government. Pengembangan

pelayanan publik juga telah di konsepkan secara matang sebelumnya pada

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik serta Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

PER/05/M.PAN/4/2009 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan

Masyarakat bagi Instansi Pemerintah menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Jambi

untuk Menerbitkan Peraturan Walikota No 40 Tahun 2017 tentang sistem

informasi keluhan masyarakat online.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik dan

berkeinginan untuk meneliti tentang EFEKTIVITAS PELAKSANAAN

SISTEM INFORMASI KELUHAN MASYARAKAT ONLINE (SIKESAL)

DI KOTA JAMBI

7
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebuah masalah, yaitu :

1. Bagaimana Penerapan Program Smart City berbasis Aplikasi Sistem


Informasi Keluhan Masyarakat Online (SiKesal) di Kota Jambi?

2. Bagaimana Implementasi dan Pengembangan dari Aplikasi Sistem Keluhan


Masyarakat Online (SiKesal) di Kota Jambi?

3.Apa faktor yang menghambat prosedur dalam aplikasi pengaduan

masyarakat kota jambi berbasis online (SiKesal)?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan bagian dari upaya untuk mengerucutkan topik

pembahasan materi topik penelitian. Pembatasan masalah sangat penting bagi

peneliti untuk bisa berfokus pada masalah penelitian. Sehingga diperoleh hasil

penelitian yang sesuai dengan harapan serta mudah dipahami dan dimengerti.

Adapun fokus uatama atau Batasan masalah dalam penelitian ini terfokus pada

(penyesuaian kebutuhan masyarakat.di aplikasi “sikesal” tersebut)

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1) Tujuan Penelitian

8
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ingin menganalisis dampak dari Penerapan Program Smart City Berbasis

Aplikasi SiKesal di Kota Jambi

2. Ingin mengetahui hambatan apa saja yang ada di aplikasi (SiKesal)

3. ingin mengetahui dan memahami Implementasi dan Pengembangan dari

Aplikasi Sistem Keluhan Masyarakat Online (SiKesal) di Kota Jambi

2) Kegunaan Penelitian

Adapun harapan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberi manfaat

sebagai berikut :

1. Sebagai bentuk wahana literasi untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai ilmu pemerintahan pada bidang Implementasi

pelayanan berbasis online

2. Sebagai sebuah sarana bagi peneliti dalam mengembangkan dan

mengimplementasikan ilmu yang didapat peneliti selama menempuh

jenjang perkuliahan.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi, kajian

ataupun media pembelajaran serta perbandingan bagi kalangan

akademika terutama mahasiswa agar dapat membantu menambah

wawasan serta membandingkan teori dan kenyataan dilapangan.

4. Penelitian ini juga dijadikan bahan untuk memenuhi syarat agar

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam bidang ilmu

9
pemerintahan pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas

Syari’ah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

E. Kerangka Teori

Kerangka teori sebagai pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian

guna untuk mengetahui maksud yang terkandung dalam judul penelitian guna

untuk mengetahui maksud yang berbeda sehingga peneliti lebih terarah, maka

skripsi ini sangat perlu untuk diperhatikan kerangka teori dibawah ini:

A. Teori Good Governance

1. Definisi Good Governace Good Governance lahir di era reformasi


yang merupakan gerakan dari perlawanan di era Orde Baru yang di mana
pada saat itu banyaknya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme atau
disingkat

KKN, sehingga Good Governance menuntut adanya pengelolaan

pemerintah yang profesional, akuntabel, dan bebas dari korupsi.

Governance adalah sebuah mekanisme atau praktek, cara pemerintah dan

warga mengatur sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber

daya manusia serta menyelesaikan permasalahan publik. 7 2. Karakteristik

Good Governance Menurut Santosa, Good Governance memiliki 8

karakteristik, yaitu3 :

a. Partisipasi

3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitataif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009, hlm.
283

10
b. Supermasi Hukum

c. Transparansi

d. Responsif

e. Berorientasi Konsensus

f. Kesetaraan dan Inklusifitas

g. Efektifitas dan Efisien

h. Akuntabilitas

B. Pengertian Penerapan

Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara


individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan. Menurut Riant Nugroho penerapan pada prinsipnya adalah cara
yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan (Nugroho,
2003:158). Penerapan dapat dilaksanakan apabila keputusan yang ditetapkan
sebelumnya sesuai dan selaras sehingga tujuan yang diinginkan organisasi
dapat terlaksana.

C. Teori Kebijakan Publik

Kebijakan publik adalah segala tindakan yang dilakukan oleh


pemerintah dengan tujuan tertentu.9 Menurut Thomas R. Dye, Kebijakan
publik adalah segala pilihan pemerintah untuk menentukan 4 segala
keputusan.10 Menurut James E. Anderson, kebijakan publik adalah kebijakan

4
Sumarto Hetifa Sj, Inovasi, Partisipasi dan Good Governance, (Bandung: Yayasan Obor
Indonesia, 2003). Sahya Anggara, Kebijakan Publik, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014),

11
yang dilaksanakan oleh badan atau pejabat pemerintah. 11 Tujuan pemerintah
membuat kebijakan publik adalah untuk mengatur kehidupan bersama serta
mencapai visi dan misi yang telah disepakati. Menurut Nugroho12, kebijakan
publik dalam praktik ketatanegaraan dan pemerintahan terbagi ke dalam tiga
prinsip yaitu cara merumuskan kebijakan publik, cara kebijakan publik
diimplementasikan dan cara kebijakan publik dievaluasi.

D. Konsep E-Government

E-Government diartikan sebagai kumpulan konsep untuk semua


tindakan dalam sektor publik (baik ditingkat Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah) yang melibatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam rangka mengoptimalisasi proses pelayanan publik yang efisien, efektif,
transparan dan akuntabel. Secara umum pengertian E-Government adalah
sistem manajemen informasi dan layanan masyarakat berbsis internet.
Layanan ini diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Dengan
memanfaatkan internet, maka akan muncul sangat banyak pengembangan
modus layanan dari pemerintah kepada masyarakat yang memungkinkan
peran aktif masyarakat, dengan harapan masyarakat dapat secara mandiri
melakukan registrasi pelayanan, memantau proses penyelesaian, melakukan
secara langsung untuk setiap pelayanan publik.

1. Awal Mula Hadirnya E-Government

Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan


publik secara merata kepada seluruh masyarakat. Masyarakat menuntut
adanya pelayanan publik yang dapat memenuhi kepentingan masyarakat 12
secara merata juga mengharapkan aspirasinya didengar oleh pemerintah
sehingga pemerintah harus memberikan fasilitas yang dapat menampung
aspirasi publik. Dengan adanya E-Government, pemerintah dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi serta meningkatkan kualitas
pelayanan publik secara efisien dan efektif. Adanya E-Government dalam
pemerintahan untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan publik

12
sehingga dapat memberikan manfaat pula antara pemerintah dengan
masyarakat begitu pun sebaliknya. Menurut Kumar dkk, E-Government
memiliki beberapa manfaat yaitu :

a. Melibatkan warga negara untuk berpartisipasi dalam segala keputusan yang


dibuat pemerintah.

b. Adanya transparansi dalam berbagai hal terutama dalam segi pembiayaan


untuk mendapatkan sebuah layanan.

c. Penghematan biaya bagi pemerintah maupun publik.

d. Mengurangi tingkat korupsi dalam memberikan pelayanan publik.

e. Meningkatkan kepuasan masyarakat karena mendapatkan pelayanan secara


mudah.

f. Penghematan waktu dalam memberikan pelayanan publik.

2. Pola Pendekatan E-Government

Dari berbagai manfaat yang sudah dijelaskan, hubungan pemerintah dalam E-


Government menjadi luas ruang lingkupnya. Pola pendekatan dan

interaksi yang terhubung menggunakan E-Government terbagi menjadi


empat, yaitu:

a. G2C (Government to Citizen)

Dari kategori ini, fokus utamanya adalah hubungan antara pemerintah


dengan masyarakat. Tujuan dari E-Government adalah memberikan
kemudahan dalam mendapatkan pelayanan online untuk masyarakat di
manapun dan kapanpun5.

b. G2B (Government to Business)

5
Isnaini Muallidin, “Konsep, Kerangka Pikir dan Nilai E-Government dan E-service” (diakses pada
website www.researchgate.net)

13
Pada kategori ini, fokus utamanya adalah segala bentuk transaksi
elektronik antara pemerintah dan organisasi bisnis seperti membayar pajak
iklan administrasi, dan lainnya.

c. G2G (Government to Government)

Dalam kategori ini fokus utamanya adalah hubungan antara pemerintah


itu sendiri namun terdapatnya jarak antara kantor pemerintahan sehingga
terdapatnya fasilitas komunikasi digital.

E. Konsep Smart City

Smart City yang awal mulanya diterapkan di negara Amerika Serikat


dan Uni Eropa ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian daerah dan
meningkatkan layanan publik. Saat ini Smart City sudah diterapkan di
banyak negara antara lain di benua Asia, Amerika, Australia, dan
Eropa.Pemerintah kota maupun daerah membangun Smart City tentunya
bertujuan agar meningkatkan pelayanan dan kenyamanan publik. Smart City
dapat diartikan sebagai kota yang memanfaatkan teknologi informasi yang
bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh pelayanan dari pemerintah untuk
masyarakat seperti administrasi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan,
sumber daya energi, dan lain sebagainya sehingga dengan bersinerginya
seluruh lapisan masyarakat akan dapat meningkatkan pembangunan dan tata
kota6

F. Tinjauan Pustaka

Dalam pembuatan skripsi ini, Tinjauan Pustaka sangat dibutuhkan dalam

rangka menambah wawasan terhadap masalah yang akan diteliti, oleh karena

itu sebelum meneliti, peneliti melakukan tinjauan Pustaka dengan sumber-

sumber yang jelas dan benar, yang bersumber dari buku, UU dan masyarakat.
6
Isnaini Muallidin, “Konsep, Kerangka Pikir dan Nilai E-Government dan E-service” (diakses pada
website www.researchgate.net

14
Dalam penelitian ini penulis lebih fokus terhadap Pelayanan online

Adapun dengan penelitian saya dengan tema “Efektivitas pelaksanaan sistem

informasi keluhan masyarakat online (sikesal) di kota jambi”, Penulis juga

merujuk kepada internet agar data yang diperoleh data yang jelas dan baru.

Pertama, Skripsi dari Yoga Pratama yang berjudul “penerapan program

smart city berbasis apikasi sistem informasi keluhan masyarakat online kota jambi

(sikesal)”, Berdasar hasil yang diperoleh dari penelitian ini disimpulkan bahwa

untuk menetahui gambaran pelaksaan hingga kendala yang dihadapi oleh kualitas

pelayanan keluhan masyarakat basis online (sikesal) . Penulis membahas hal-hal

yang berkaitan dengan kualitas pelayanan pengaduan online (sikesal) dikota jambi

bagaimana penerapan program Smart City berbasis aplikasi sikesal di kota


jambi. Berkaitan dengan masalah tentang langkah pemerintah kota jambi dalam
penerapan aplikasi pengaduan online untuk mewujudkan good government.
Adapun pembahasan dalam penelitian ini yaitu bagaimana penerapan program
smart city berbasis aplikasi sistem informasi keluhan masyarakat online kota
jambi (sikesal Kota Jambi ini digunakan untuk memudahkan masyarakat dalam
melaporkan berbagai kejadian atau permasalahan yang ada disekitarnya hanya
dengan menggunakan smartphone dan melaporkannya pada aplikasi tersebut.
Aplikasi ini hadir sebagai penghubung antara Pemkot Jambi dengan masyarakat
sehingga masyarakat dimudahkan untuk menyampaikan segala bentuk keluhan
tanpa harus datang ke kantor atau lembaga tertentu

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Murni Agustini Mahasiswi dari

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang. Dengan judul “Strategi Pemerintah

Kota Cilegon Menuju Smart City”, beliau melakukan penelitian serta tentang apa

15
yang menjadi strategi pemerintah kota di cilegon dalam penerepan kota Smart

City .

Penelitian yang dilakukan oleh Murni Agustini memiliki fokus judul yang

sama dengan peneliti hanya saja yang membedakan adalah lokasi penelitian yang

dilakukan berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Murni Agustini berlokasi di

Kota Cilegon .

G. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

kegunaan.

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam

suatu penelitian yang dimulai dari perumusan masalah sampai membuat

suatu kesimpulan7. Pendekatan penelitian adalah rencana dan prosedur

penelitian yang terdiri dari Langkah-langkah berdasarkan pengumpulan

data, analisis atau interpretasi data. Pedekatan hanya berurusan dengan

pengumpulan data dan analisis data.8

Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan


7
B A B Iii, A Metode, and Prosedur Penelitian, “No Title,” n.d., 60–67.
8
Bambang Sunarto, “PENDEKATAN DALAM PENELITIAN,” n.d.

16
kegunaan tertentu9. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka

penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam

jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengungkapkan fakta, keadaan fenomena, variabel dan keadaan yang

terjadi saat penelitian berjalan secara apa adanya.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan

tujuan penelitian, maka diperlukam dua jenis data yaitu :

1) Data Primer

Menurut Iskandar (2009:76) sumber data primer adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada peneliti 10. Adapun

data primer yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu data-data

yang secara langsung menjadi rumusan masalah atau yang

memiliki keterkaitan dengan rumusan masalah. Karena peneliti

akan mendapatkan data yang bersumber langsung dari lokasi

penelitian yaitu baik data yang dikumpulkan dari observasi,

wawancara.

2) Data Sekunder

9
E Juliansyah, “Analisis Kualitas Pelayanan Pada Kantor Kelurahan Bugis Kota Samarinda,”
Administrasi Publik, 2019, http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/AP/article/view/3798.
10
Getha Novianti Ambarita et al., “Artikel Penelitian Oleh :,” Kajian Semantik Peristilahan Adat
Dalam Upacara Perkawinan Batak Toba, 2019, 2–8.

17
Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian

ini yang menjadi sumber data sekunder adalah sesuai dengan

Undang-Undang Ketenagakerjaan, buku, jurnal, artikel yang

berkaitan dengan topik penelitian mengenai sistem pengendalian

internal atas sistem dan prosedur penggajian dalam usaha

mendukung efisiensi biaya tenaga kerja.11

3) Sumber Data

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengumpulkan

data -data yang bersumber dari informasi-informasi dari hasil

wawancara, observasi, dan dokumentasi yang ada di kantor Polres

Batanghari. Sumber data penelitian ini adalah :

1. Kantor informasi dan informatika jambi

2. Masyarakat

3. Artikel, buku, jurnal, dokumen, dan sumber data berkaitan

dengan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menganalisis dan menginterprestasikan data dengan baik,maka

diperlukan data yang valid agar hasil yang didapatkan mengandung suatu

11
STEI INDONESIA, “Bab Iii Metoda Penelitian 3.1.,” Bab III Metoda Penelitian Bab iii me (2017):
1–9.

18
kebenaran ,maka dalam penelitian ini metode pengumpulan datanya

adalah:

a. Metode Obsevasi

Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi

berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan (Semiawan, 2010).

Sedangkan menurut Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018)

observasi adalah suatu proses yang didahului dengan pengamatan

kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan

rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang

sebenarnya, maupun situasi buatan12.

Metode Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

observasi partisipan, yaitu penelitian yang melibatkan diri secara

langsung dalam lingkungan penelitian, terkait data yang diperoleh dari

responden mauspun informan yang berkaitan dengan masalah

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviwer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.27 Dalam penelitian kualitatif

penulis menggunkan wawancara terbuka yang para subjeknya tahu

bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan

tujuan wawancara itu. Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung


12
Sanafiah Faesal, Dasar dan Teknik Penelitian Keilmuan Sosial ( Surabaya: Usaha Nasional, 2002)

19
antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk

Tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak mimic

responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara

verbal. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan tektik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya

orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

mempermudah peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.

Jadi semua informan ini dipilih karena dianggap merekadapat

memberikan dan menjawab permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini13

b. Dokumentasi

Guba dan lincoln mendefenisikan pengertian dokumentasi yaitu

setiap bahan tertulis ataupun film, Dokumentasi sudah lama. Dalam

dokumentasi peneliti menetapkan dokumentasi yang berasal dari

penulisan yang ada. Peneliti mencari data mengenai hal atau variable

yang berupa catatan, transkip, gambar, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya apapun yang dapat

dijadikan sumber data untuk mendukung kesempurnaan penelitian.

Metode ini dapat diartikan sebagai cara pengumpulan data dengan cara

memanfaatkan data-data berupa buku, catatan (dokumen) sebagaimana

dijelaskan oleh Sanapiah Faesal sebagai berikut : Metode Dokumentes,


13
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004,

20
sumber informasinya berupa bahan-bahan tertulis atau tercatat. Pada

metode ini petugas pengumpulan data tinggal mentransper bahan-

bahan tertulis yang relevan pada lembaranlembaran yang telah

disiapkan untuk mereka sebagaimana mestinya.29 Dokumentasi adalah

teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatancatatan mengenai

data pribadi responden. Dokumen adalah catatan tertulis tentang

berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Metode ini

digunakan untuk memperoleh data yang meliputi : a. Sejarah singkat

Kota Jambi b. Struktur organisasi Diskominfo c. Data laporan Sikesal

d. Jumlah laporan masuk 29 Sanafiah Faesal, Dasar dan Teknik

Penelitian Keilmuan Sosi

4. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Creswell yaitu penelitian yang

melibatkan pengumpulan data yang terbuka, yang didasarkan pada

pertanyaan-pertanyaan umum dan analisis informasi dari para

partisipan30. Teknik analisis data adalah proses mencari dan meyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan

tentunya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data yang

21
digunakan adalah teknik analisis data induktif, yaitu analisa yang dimulai

dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, transpormasi data kasar yang muncul dar

icatatan-catatan tertulis dilapangan. Diambil melalui wawancara dan

dokumentasi kemudian dianalisis dengan menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengkordinasikan data tersebut sehingga bisa disajikan.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya

(Sugiyono, 2016). Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan

“the most frequent from of display data fot qualitative trsearch data in

the past has ben narrative text” yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.14

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan Kesimpulan bagian dari konfigurasi yang utuh.

Kesimpulan kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian


14
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D2014.Cet. Ke 21. (Bandung: Alfabeta, 2014)

22
berlangsung. Kesimpulan dapat dibuat setelah seluruh data dianalisis

mengenai pelayanan masyarakat berbasis online (sikesal) kota jambi

Sistematika Penulisan

Agar peneliti skripsi tidak melenceng dari topik, maka peneliti

menyusun sistematika artikel yang akan menjadi pedoman penulisan

skripsi ini dan merangkum pembahasan dalam Bab sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Bab ini pada dasarnya merupakan titik dukungan

bagi penulisan Skripsi. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, dan

tinjauan pustaka.

BAB II : Merupakan Bab yang membahas tentang metode penelitian, pada

bagian pembahasannya meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian,

jenis dan sumber data, alat pengumpulan data, teknik analisis data, seni dll,

serta sistematika jadwal penelitian dan penulisan.

BAB III : Merupakan Bab yang memuat gambaran umum lokasi dan

obyek penelitian.

BAB IV : Berisi tentang pembahasan dan hasil dari penelitian ini yaitu

evektivitas pelaksanaan sistem informasi keluhan masyarakat online

(sikesal) dikota jambi

BAB V : Berisi kesimpulan yang meliputi kesimpulan dan rekomendasi

serta disertai dengan daftar pustaka, lampiran dan resume. Kesimpulan

23
diambil dari bukti dan deskripsi tertulis sebelumnya dan terkait erat

dengan pohon masalah.

5. Jadwal Penelitian

Dengan demikian, penelitian ini lebih tepat sasaran baik dari segi durasi

maupun aktivitasnya. Kemudian, penulis akan menjadwalkan kegiatan

yang akan berlangsung dalam 3 tahap, yaitu:

Tahap pertama: Penyusunan proposal, seminar penyiapan alat dan

persyaratan perijinan penelitian.

Tahap kedua: Ini adalah pengumpulan data ekstensif, analisis data, dan

fase kompilasi data.

Tahap ketiga: Penyusunan Skripsi, koreksi dan penyalinan Skripsi.

6. Jadwal Penelitian

Tahun 2022

No Kegiatan Novemb Desember Januari Febuari Maret April

. er

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan X

Judul

2. Pembuatan X

Proposal

3. Perbaikan

Proposal dan

24
Seminar

4. Surat Izin

Riset

5. Pengumpulan

Data

6. Pengolahan

dan Analisis

Data

7. Pembuatan

Laporan

8. Bimbingan

dan

Perbaikan

9. Agenda dan

Ujian Skripsi

10. Perbaikan

dan

Penjilidan

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

25
Humas Setda Kota Jambi, “Wali Kota Jambi Paparkan Konsep Smart City Kota
Jambi di Hadapan Delegasi

Australia”,https://jambikota.go.id/new/2019/03/06/wali-kota-jambi-paparkan-
konsepsmart-city-kota-jambi-di-hadapan-delegasi-australia/,

Devega Evita, “:Langkah Menuju “100 Smart City””,

https://kominfo.go.id/content/detail/11656/langkah-menuju-100-smartcity/0/
sorotan_media, ,

“Konsep Smart City Kota Jambi Berbuah Penghargaan, Fasha : Ini kami
persembahkan untuk masyarakat kota jambi”, diakses: Antara Jambi, “Silancar
Layani 30

DAFTAR ISI SEMENTARA

26
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah......................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................. 4
1.5 Sistematika Penulisan................................................................. 5

BAB II DASAR TEORI .............................................................................. 6


2.1 Tinjauan Pustaka........................................................................ 6
2.2 Landasan Teori........................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 8

27

Anda mungkin juga menyukai