Anda di halaman 1dari 8

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 13, Nomor 2, Juli 2020 (68-75)


ISSN 1979-5645, e-ISSN 2503-4952

Efektivitas “Jogja Smart Service” Terhadap Pelayanan Publik di Kota


Yogyakarta

Alfi Novriando
Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Eko Priyo Purnomo
Department of Jusuf Kalla School of Government Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Lubna Salsabila
Department of Jusuf Kalla School of Government Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Email: alfinovriando@gmail.com, eko@umy.ac.id, lubna.salsa@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the effectiveness of "Jogja Smart Service" on Public Services in the
City of Yogyakarta. This research-based on the study of the effectiveness of a Smart City product
that is to realize Public Smart Service in an urban setting. This research is a descriptive
qualitative study with literature review techniques and data analysis sources obtained from
documents in the Jogja Smart Service application. Public services in the city of Yogyakarta have
been integrated into one Jogja Smart Service application service so that it can be used by the
people of Yogyakarta City effective and efficiently.
Keywords: Effectiveness, Jogja Smart Service, Public Service, Smart City

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas “Jogja Smart Service” terhadap Pelayanan
Publik di Kota Yogyakarta. Penelitian ini didasari dengan kajian efektivitas suatu produk Smart
City yaitu mewujudkan Public Smart Service di dalam tatanan perkotaan. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik kajian pustaka dan sumber analisis
data didapatkan dari dokumen yang ada di dalam aplikasi Jogja Smart Service. Pelayanan
publik di kota Yogyakarta telah terintegrasi di dalam satu layanan aplikasi Jogja Smart Service
sehingga dapat digunakan oleh masyakarat Kota Yogyakarta dengan efektif dan efesien.
Kata kunci: Efektivitas, Jogja Smart Service, Pelayanan Publik, Smart City

PENDAHULUAN konsep yang digunakan untuk menyelesaikan


banyak permasalahan dengan pemanfaatan
Teknologi adalah sebuah alat untuk teknologi, inovasi, terintegrasi dan
mempermudah segala akses informasi dan berkelanjutan (Tambunan, 2019). Kemajuan
komunikasi. Tambunan (2019) menyebutkan teknologi sekarang banyak menciptakan
dalam penelitiannya bahwa Smart City startup-startup baru demi menunjang segala
menjadi sebuah konsep yang digunakan di kebutuhan masyarakat luas. Dewasa ini, basis
penjuru dunia seperti Amerika, Eropa, Asia, teknologi banyak digunakan untuk batu
bahkan Afrika. Smart City dijadikan sebuah loncatan pelayanan publik yang ada di

68
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

Indonesia, termasuk di kota Yogyakarta yang ditujukan untuk menyempurnakan


dengan adanya aplikasi Jogja Smart Service. layanan masyarakat. Strategi Pemkot
Kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan Bandung dalam menyempurnakan layanan
masyarakat membuat pemerintah terus masyarkatnya terbilang sukses karena
berinovasi demi terciptanya pelayanan yang strategi dan sosialiasi yang masif untuk
berintegritas dan transparan. Arah inovasi ini mengenalkan aplikasinya kepada masyakarat.
akan menjadikan kota Yogyakarta menjadi Jogja Smart Service yang dibuat untuk
smart city dengan perwujudan pelayanan melayani masyakarat kota Yogyakarta dan
publik yang responsif. diselaraskan dengan temuan dari penelitian
Pelayanan publik berbasis digital yang Rachmawati dan Rohmah mengenai aplikasi
menjadi tujuan oleh pemerintah kota “Jogja Istimewa” yang belum terbilang
Yogyakarta yaitu berbentuk e-government sukses, maka Jogja Smart Service dapat
tentu tidak akan berhasil tanpa adanya andil menjadi landasan masalah keefektivan
oleh Dinas Komunikasi Informatika dan pelayanan publik di Kota Yogyakarta.
Persandian kota Yogyakarta yang telah Dalam penelitian Mutiah (2019) di dalam
membuat dan mensosialisasikan kepada smart city terdapat 5 indikator untuk
masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan dijadikan acuan dalam pembangunan smart
dalam pelayanan publik berupa Jogja Smart city. 5 indikator tersebut adalah smart
Service mendapatkan banyak perhatian oleh mobility, smart government, smart people,
masyarakat kota Yogyakarta. Pelayanan yang smart living, dan smart economy (Mutiah,
ada di dalam aplikasi tersebut antara lain; 2019). Hal ini juga diduung dengan penelitian
Kedaruratan, Informasi dan Pengaduan, Tarigan (2017) yang mendapatkan hasil
Layanan Umum, Data dan Informasi, dan bahwa kesiapan smart city juga harus
Mitra Pemkot. Masing-masing pelayanan didukung dengan Teknologi Informasi dan
tersebut berisi sub-sub pelayanan yang Komunikasi yang terintegrasi dengan
berhubungan dengan Pemerintah Kota lembaga satu dan lembaga lainnya (Avinanta
Yogyakarta. Tarigan, 2017). Penelitian Balakrishna (2012)
Dalam penelitian Yusuf (2018) dukungan pengembangan smart city adalah
Penggunaan teknologi informasi dan dengan pengoptimalan smartphone sebagai
komunikasi yang berbasis web ataupun sarana informasi pembangunan konsep smart
aplikasi sekarang sudah menjadi trend setiap city (Balakrishna, 2012).
daerah yang ada di Indonesia serta Jika melihat dalam konsep pelayanan
memudahkan dan mempercepat pelayanan publik, Mote (2008) berpendapat bahwa
pemerintahan (Yusuf, 2017). Penelitian pelayanan publik dapat diartikan sebagai
Tarigan dan Ulya (2017) mengungkapkan memberikan layanan atau pemberian
bahwa di kota Banjarmasin sudah memiliki pelayanan keperluan kelompok ataupun
alat atau komponen TIK, tetapi dalam masyarakat yang memiliki keperluan pada
menjalankan fungsinya, pemkot Banjarmasin organisasi sesuai dengan aturan pokok serta
terhalang oleh SDM yang dimilikinya. Lalu di tata cara yang telah ditetapkan (Mote, 2008).
dalam penelitian Rachmawati dan Rohmah Rasyid dalam Mote (2008) mengungkapkan
(2018) mendapatkan temuan bahwa aplikasi bahwa pemerintah merupakan pelayanan
Jogja Istimewa belum optimal karena masyarakat (Mote, 2008). Pelayanan publik
kurangnya pengenalan dan sosialisasi aplikasi yang professional dapat diartikan sebagai
tersebut ke masyarakat dan wisatawan pelayanan publik yang diidentikkan dengan
(Rachmawati, Ramadhan, & Rohmah, 2018). adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari
Sebagai contoh kota Bandung yang telah pemberi layanan. Dengan ciri antara lain; 1)
memiliki Bandung Command Center (BCC) Efektif, fokus utamanya terletak capaian yang
69
Efektivitas “Jogja Smart Service” .... (Alfi Novriando Lubna, Eko Priyo Purnomo, Salsabila)

menjadi sasaran dan tujuan; 2) Sederhana, dari segi yang melatar belakangi hubungan
cara yang mudah, cepat, tepat, serta mudah manusia di dalam sebuah organisasi. Seperti
dipahami dan dilaksanakan; 3) Transparansi, harapan, keinginan, kepuasan, kebutuhan,
adanya kejelasan dan kepastian mengenai dan faktor psikologis lainnya yang
Prosedur/tata cara, persyaratan, Unit kerja mempengaruhi hubungan antar manusia satu
yang bertanggung jawab, Rincian biaya/tarif, dengan yang lainnya. Dalam sebuah
dan Jadwal; 4)Keterbukaan, terbuka atas organisasi (pemerintahan), model ini dilihat
informasi apapun; 5) Efisiensi, yang berisi sebagai pengembangan kapasitas SDM baik
persyaratan yang mudah dan tepat serta bersifat personil ataupun berbentuk
pencegahan adanya pengulangan pelatihan; 3) Model Sistematika Terbuka:
persyaratan; 6) Tepat waktu, sesuai dengan efektivitas organisasi tergantung pada
waktu yang telah ditentukan; 7) Adaptif, penempatan struktur organisasi yang
cepat tanggap terhadap apa yang menjadi peranannya jelas dalam suatu pelayanan
tuntutan. publik, sebagaim model sistem terbuka,
Sedangkan dalam penjelasan teori organisasi akan menghadapi dengan
efektivitas menurut (Ayu, 2017) adalah suatu sendirinya mengenai permasalahan yang
keadaan dimana sebuah kemampuan sistem berhubungan dengan struktur, penataam,
sama dengan kebutuhan ataupun keinginan serta manajemen kegiatan; 4) Model Proses
penggunanya. Hal ini juga didukung oleh Internal: model ini meninjau dua faktor, yaitu
pendapat Henriki (2016) bahwa ketepatan informasi dan komunikasi. Model ini lebih
capaian program dalam kurun waktu yang melihat bagaimana pengelolaan informasi
ditentukan sesuai dengan pelaksanaan, yang up to date, serta adanya pengelolaan
kualitas, produktivitas, dan pengembangan komunikasi yang interaktif antara masyarakat
yang dihasilkan. Steers, Richard M (1985:141) dan pemerintah (Quinn & Rohrbaugh, 1981).
menyatakan 5 kriteria dalam pengukuran Oleh karena itu, berbekal dari observasi
efektivitas, antara lain; produktivitas, pada kajian di atas, penelitian tentang
kemampuan dalam adaptasi kerja, kepuasan Efektivitas “Jogja Smart Service” terhadap
kerja, kemampumpuan berlaba, lalu yang Pelayanan Publik di Kota Yogyakarta akan
terakhir pencarian sumber daya. memberikan informasi baru tentang
Quinn dan Rorhbaugh (1981) juga keefektivitasan suatu layanan program
mengajukan beberapa model pendekatan pelayanan publik dengan menggunakan 4
yang dapat menjadi acuan dalam model dari Quinn dan Rorhbaugh yaitu tujuan
menjelaskan efektivitas ini antara lain; 1) rasional, hubungan manusia, sitematika
Model Tujuan Rasional: model ini menjadikan terbuka, proses internal dan dengan harapan
orgnisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan mampu mengungkapkan masalah yang
rasional. Adapun untuk mencapau tujuan- terdapat di layanan pelayanan publik
tujuan yang diinginkan diperlukan aturan- tersebut.
aturan, prosedur, dan birokrasi yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperhatikan keahlian untuk menjalanka lebih mendalami, menganalisa, serta
tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi menggambarkan efektivitas Jogja Smart
masing masing. Dalam model rasional ini, Service dalam meningkatkan pelayanan
tujuan organisasi ditentukan oleh pemilik publik di kota Yogyakarta. Adapun dalam
organisasi, sedangkan dalam kacamata penelitian ini dilkukan perumusan yaitu
publik, birokrasi pemerintahan menjadi bagaimana efektivitas Jogja Smart Service
pemiliknya adalah masyarakat (publik) yang dalam meningkatkan pelayanan publik di kota
mempunyai hak memilih dan dipilih; 2) yogyakarta dengan menggunakan teori dari
Model Hubungan Manusia: model ini melihat Quinn dan Rorhbaugh dalam Azhar Kasim
70
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

(1993:8). Untuk mengetahui bagaimana Service merupakan aplikasi pelayanan


tingkat efektivitas pelayanan Jogja Smart pemerintah kota Yogyakarta dalam
Service di kota Yogyakarta. Penelitian ini akan menanggapi ataupun memberi respon secara
berguna untuk meningkatkan kualitas cepat dan tepat serta dapat diakses oleh
pelayanan Jogja Smart Service di kota masyarakat kota Yogyakarta.
Yogyakarta. Pemerintah kota Yogyakarta menerbitkan
aplikasi Jogja Smart Service (JSS) pada tanggal
METODE PENELITIAN 11 Juni 2018, tepat pada peryaan HUT
Pemerintah kota Yogyakarta. Aplikasi ini
Penelitian ini menggunakan analisis merupakan bentuk perwujudan dari
kualitatif dengan metode penelitian pengimplementasian e-government
deskriptif. Deskriptif. Penelitian dilakukan Pemerintah kota Yogyakarta yaitu Peraturan
untuk menggambarkan sifat yang tepat dari Walikota Nomor 15 Tahun 2015 yang berisi
gejala atau tanda-tanda selanjutnya roadmap pengembangan e-government
perkembangan hubungan antara objek dalam tatanan kota Yogyakarta. Dalam
penelitian dengan fenomena sosial lainnya peraturan tersebut, ada beberapa tahapan
(Surachmad dalam Nurmandi & Purnomo, antara lain: 1). Penguatan Infrastruktur
2011). Data diperoleh dengan kajian pustaka, Jaringan, 2). Penguatan Infrastruktur sistem
melalui dokumen–dokumen resmi yang informasi, 3) Integrasi data dan
mencatat keadaan yang terjadi dalam suatu pengembangan aplikasi, 4) Data warehouse,
objek penelitian, berupa majalah, hasil–hasil 5). Kebijakan menuju smart city
studi, tesis, maupun hasil survei dari berbagai Tahapan-tahapan ini dijadikan acuan
instansi pemerintah maupun tidak (Hasan, untuk menjadikan Yogyakarta Smart City baik
2002). Teknik pengumpulan data pada dalam tatanan pelayanan maupun dari
penelitian ini menggunakan teknik infrastrukturnya. Kebijakan ini dirasa cukup
dokumentasi dengan cara pengumpulan data untuk memberikan layanan prima kepada
dengan menggunakan berbagai dokumen masyakarat dengan dasar penggunan
atau catatan yang mencatat keadaan konsep teknologi di dalamnya.
penelitian di dalam unit analisa yang
dijadikan sebagai obyek penelitian. Sumber Hubungan Manusia dengan Jogja Smart
data dapat berasal dari dokumen laporan Service
resmi di Aplikasi Jogja Smart Service dari
bulan Januari hingga Desember 2019. Maksud dari model hubungan manusia di
dalam Jogja Smart Service ini adalah model
HASIL DAN PEMBAHASAN ini melihat dari segi yang melatar belakangi
hubungan manusia di dalam sebuah
Tujuan Rasional Jogja Smart Service organisasi. Seperti harapan, keinginan,
kepuasan, kebutuhan, dan faktor psikologis
Dalam menjadikan sebuah program lainnya yang mempengaruhi hubungan antar
menjadi tatanan yang efektif, model tujuan manusia satu dengan yang lainnya. Di dalam
rasional diperlukan dalam membuktikan aplikasi Jogja Smart Service, dapat dilihat dari
keefektivan program tersebut. Adapun model berapa banyak pengguna aplikasi ini dan
ini melihat dari segi aturan yang mengatur seberapa banyak laporan dari Januari hingga
program tersebut dan prosedur, dan birokrasi November tahun 2019.
yang memperhatikan keahlian untuk Horoe Purwandi selaku Wakil Walikota
menjalankan tugas sesuai dengan tugas Yogyakarta dalam berita Republika (2018)
pokok dan fungsi masing masing. Jogja Smart menyebutkan bahwa momen peluncuran
71
Efektivitas “Jogja Smart Service” .... (Alfi Novriando Lubna, Eko Priyo Purnomo, Salsabila)

aplikasi Jogja Smart Service ini merupakan berisi Info tagihan PDAM dan Bank Jogja.
lompatan besar bagi Pemkot Yogyakarta, Mitra Pemkot berisi Stok darah PMI, Baznas,
karena akan memberikan layanan prima dan penelusuran perkara.
kepada masyarakat kota Yogyakarta. Artinya Semua harapan, keinginan, dan
tujuan ini selaras dengan tujuan Yogyakarta kebututuhan masyakarat dapat diakses
pada Peraturan Walikota Nomor 15 Tahun melalui aplikasi Jogja Smart Service. Tetapi,
2015 menuju smart city dengan penerapan jika merujuk pada jumlah penduduk,
layanan berbasis digital untuk seluruh hubungan manusia di dalam Jogja Smart
masyarakat Kota Yogyakarta. Service hanya 6,5% dari jumlah keseluruhan
Dalam website Portal Pemerintah Kota total penduduk Kota Yogyakarta, maka dari
Yogyakarta (jogjakarta.go.id) menyebutkan itu hubungan manusia di dalam aplikasi Jogja
bahwa ada 28.530 pengguna aktif layanan Smart Service belum terlaksana dengan baik.
yang semua akunnya terintegrasi dengan
seluruh aplikasi dan pelayanan di Kota Sistematika Terbuka Jogja Smart Service
Yogyakarta. Artinya, berdasarkan jumlah
penduduk Kota Yogyakarta yang berjumlah Efektif tidaknya sebuah program, juga
431.939 jiwa (yogyakarta.bps.go.id), Jumlah harus dilihat dari penempatan tanggung
pengguna aktif tersebut hanya sekitar 6,5% jawab atas program tersebut. Aplikasi yang
dari penduduk Kota Yogyakarta. merupakan bentuk perwujudan
Harapan, keinginan, dan kebutuhan pengimplementasian e-government tertuang
masyarakat sudah diberikan ruang di dalam dalam Peraturan Walikota Nomor 15 Tahun
aplikasi Jogja Smart Service. Pelayanan 2015 yang berisi roadmap pengembangan e-
tersebut antara lain pelayanan kedaruratan, government dalam tatanan kota Yogyakarta
informasi dan pengaduan, layanan umum, ini dikelola oleh Dinas Komunikasi dan
data dan informasi, jogja event, bumd, mitra Informasi Pemerintah Kota Yogyakarta. Hal
pemkot, dan adanya tab untuk mendownload ini dibuktikan dengan adanya informasi yang
materi. Kedaruratan berisi layanan gawat tertera di Website Jogja Smart Service bahwa
darurat, penyelamatan jiwa, kebakaran, dan yang mengelola website dan aplikasinya
kekerasan (sikap). Informasi dan Pengaduan adalah Diskominfo Pemkot Yogyakarta.
berisi pengaduan, statistik, pertanyaan, dan Gambar 1 Pengelolaan program Jogja
kliping. Layanan umum berisi layanan Smart Service
kelurahan dan kecamatan, mobil jenazah,
konsolidasi, konsultasi belajar siswa informasi
PBB, E-SPTPD, PPDB Online, E-retribusi pasar,
Monitoring siswam dodolan, Nglarisi, layanan
surat warga, dilan E-IRTP, antrian puskesmas,
kelola lingkungan, perizinan online, antrian Pengelolaan program Jogja Smart Service
RS pratama, izin praktek kesehatan, dan memang dilakukan oleh Diskominfo Pemkot
pendaftaran pelatihan. Data dan Informasi Yogyakarta, tetapi dalam penyelesaian
berisi tempat penting, produk penting, laporan dilakukan oleh Satuan Kerja
informasi kependudukan, realisasi anggaran, Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Gambar 2 aplikasi Jogja Smart Service
lowongan kerja, harga bahan pokok, kualitas
lingkungan, pendapatan daerah, pelaksanaan
lelang, agenda rapat, cctv, info kamar rsud
jogja, investasi, perencanaanm peta spasial,
riset, dan open data. Jogja event berisi event
pariwisata dan pendaftaran event. BUMD
72
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

Pada gambar 2, Pelayanan Gawat darurat atau masih dalam laporan. Warna merah
dilakukan oleh Layanan Emergency Medis, menandakan bahwa laporan tersebut sudah
Kebakaran dilayani oleh Dinas Kebakaran, masuk ke sistem, warna kuning menandakan
Kekerasan (SIKAP) dilayani oleh Dinas laporan tersebut sedang dikerjakan, dan
Pemberdayaan Masyarakat Perlindungan warna hijau menandakan laporan tersebut.
Perempuan dan Anak (DPMPPA) Kota Tab berita diisi dengan seluruh kegiatan
Yogyakarta. Jadi, aplikasi Jogja Smart Service Pemkot Kota Yogyakarta, baik itu tentang
yang dikelola oleh Diskominfo Pemkot kebijakan, prestasi, program, capaian Pemkot
Yogyakarta ini sebagai sarana jembatan atas Kota Yogyakarta. Tab Pesan Layanan diisi
pengaduan ataupun pelayanan di Kota dengan pesan broadcast yang isinya kegiatan
Yogyakarta. Semua pelayanan yang ada di untuk kemasyarakatan. Misalkan adanya
dalam aplikasi sudah terintegrasi dengan penyediaan sembako murah (gambar .4) dari
seluruh SKPD terkait agar bisa diselesaikan UMKM yang ada di Kota Yogyakarta.
dengan cepat tanggap. Gambar 4 Pengaduan Masyarakat

Proses Internal Jogja Smart Service

Proses internal ini meninjau dua faktor,


yaitu informasi dan komunikasi. Model ini
lebih melihat bagaimana pengelolaan
informasi yang up to date, serta adanya
pengelolaan komunikasi yang interaktif
antara masyarakat dan pemerintah (Quinn &
Rohrbaugh, 1981). Pada aplikasi Jogja Smart
Service, tab laporan, berita, dan pesan
layanan (gambar 1.3) cukup
merepresentatifkan adanya pegelolaan Statistik laporan pengaduan layanan
komunikasi yang interaktif dari Jogja Smart masyakarat Kota Yogyakarta dari 1 Januari
Service kepada masyarakat. 2019 hingga 16 Desember 2019 mencapai
Gambar 3 Pengaduan Masyarakat 2317 laporan. Jumlah laporan yang
terselesaikan berjumlah 1577 laporan,
sedangkan jumlah aduan yang dikerjakan
sebanyak 288 laporan. Julah laporan yang
belum ditindaklanjuti sebanyak 452 laporan.
Peneliti mengklasifikasikan laporan-laporan
tersebut dengan pembagian perbulan Januari
hingga bulan Desember untuk melihat
seberapa banyak laporan perbulannya, dan
seberapa banyak laporan yang terselesaikan,
dikerjakan, hingga belum ditindaklanjuti.
Berikut grafik statistik laporan pengaduan
Tab laporan diisi dengan laporan-laporan
Jogja Smart Service di Kota Yogyakarta.
yang dilaporkan oleh masyakarat Kota
Yogyakarta untuk diteruskan dan
ditindaklajuti. Laporan tersebut ditandai
dengan kode warna yang menandakan
laporan tersebut sedang dikerjakan, selesai,

73
Efektivitas “Jogja Smart Service” .... (Alfi Novriando Lubna, Eko Priyo Purnomo, Salsabila)

Grafik 1 Source: Jogja Smart Service yang bertanggung jawab atas laporan yang
400
Statistik Pengaduan JSS Januari-Desember
ada. Jogja Smart Service dijadikan ‘jembatan’
2019 layanan publik masyakarat Kota Yogyakarta
sehingga hubungan antara masyakarat yang
200 melaprokan dapat langsung ditindaklanjuti
oleh SKPD terkait.

0 DAFTAR PUSTAKA
Jumlah Belum Ditindaklanjuti
Jumlah Dikerjakan Ahaddin, Y. (n.d.). INNOVATIVE GOVERNANCE
Jumlah Selesai
Total Pengaduan Masuk
DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
BERBASIS SOCIAL EMPOWERTMENT
Jika melihat pada grafik di atas, laporan PADA PEMERINTAH KOTA BATU. 19.
yang terselesaikan dan laporan yang Anthopoulos, L., Janssen, M., & Weerakkody,
dikerjakan tiap bulannya melebihi jumlah V. (2016). A Unified Smart City Model
laporan yang belum ditindaklanjuti. Artinya, (USCM) for Smart City
dari total laporan yang masuk, Jogja Smart Conceptualization and Benchmarking:
Service memberikan layanan yang efektif International Journal of Electronic
dalam menangani laporan yang dilaporkan Government Research, 12(2), 77–93.
walapun belum semua laporan belum https://doi.org/10.4018/IJEGR.2016040
ditindaklanjuti. Banyaknya laporan ini juga 105
dikarenakan banyaknya fungsi dan layanan Ardiani, Y. M., Syahdan, K., & Barat, J. (2018).
yang terdapat di aplikasi Jogja Smart Service SMART CITY, KOTA PINTAR–SISTEM DAN
tersebut. Data-data yang telah dipaparkan PERANGKAT PENDUKUNG. 8.
membuktikan bahwa Jogja Smart Service Avinanta Tarigan, I. U. A. (2017). Mengukur
efektif dalam segi informasi dan komunikasi Kesiapan Kota Dalam Menerapkan
dalam pelayanan publik di Kota Yogyakarta. Konsep Smart City Inisiatif (Studi Kasus:
Kota Banjarmasin).
KESIMPULAN Ayu, P. D. W. (2017). Analisis Pengukuran
Tingkat Efektivitas dan Efisiensi Sistem
Dari data yang telah dipaparkan pada Informasi Manajemen Surat STIKOM
pembahasan. Peneliti menyimpulkan bahwa Bali. 11(2), 11.
Jogja Smart Service telah efektif dalam Balakrishna, C. (2012). Enabling Technologies
melayani pelayanan publik di Kota for Smart City Services and Applications.
Yogyakarta. Hal tersebut dibuktikan dengan 2012 Sixth International Conference on
adanya aturan dan tujuan yang jelas yang Next Generation Mobile Applications,
tertuang dalam Peraturan Walikota Nomor Services and Technologies, 223–227.
15 Tahun 2015 yang berisi roadmap https://doi.org/10.1109/NGMAST.2012.
pengembangan e-government di Kota 51
Yogyakarta. Peraturan tersebut Benevolo, C., Dameri, R. P., & D’Auria, B.
diimplementasikan dengan diluncurkannya (2016). Smart Mobility in Smart City. In
aplikasi Jogja Smart Service sebagai sarana T. Torre, A. M. Braccini, & R. Spinelli
pelayanan publik berbasis teknologi. (Eds.), Empowering Organizations (Vol.
Lalu Jogja Smart Service telah terintegrasi 11, pp. 13–28).
dengan seluruh SKPD terkait, artinya https://doi.org/10.1007/978-3-319-
tanggung jawab terhadap layanan tersebut 23784-8_2
telah benar-benar disalurkan kepada SKPD
74
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 13, Nomor 2, Juli 2020

Caragliu, A., Del Bo, C., & Nijkamp, P. (2011). Nurmandi, A., & Purnomo, E. P. (2011b).
Smart Cities in Europe. Journal of Urban Making the Strategic Plan Work in Local
Technology, 18(2), 65–82. Government: A Case Study of Strategic
https://doi.org/10.1080/10630732.201 Plan Implementation in Yogyakarta
1.601117 Special Province (YSP). International
Faidat, N., & Khozin, M. (2018). Analisa Review of Public Administration, 16(2),
Strategi Pengembangan Kota Pintar 143–164.
(Smart City): Studi Kasus Kota https://doi.org/10.1080/12264431.201
Yogyakarta. JIP (Jurnal Ilmu 1.10805200
Pemerintahan) : Kajian Ilmu Quinn, R. E., & Rohrbaugh, J. (1981). A
Pemerintahan dan Politik Daerah, 3(2), Competing Values Approach to
171–180. Organizational Effectiveness. Public
https://doi.org/10.24905/jip.3.2.2018.1 Productivity Review, 5(2), 122.
71-180 https://doi.org/10.2307/3380029
Henriki. (2016). EFEKTIVITAS PELAYANAN Rachmawati, R., Ramadhan, E. R., & Rohmah,
PEMBUATAN E-KTP DI KECAMATAN A. ‘Ainur. (2018). Aplikasi Smart
KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN Province “Jogja Istimewa”: Penyediaan
TAHUN 2017. Retrieved from Informasi Terintegrasi dan
http://repository.umy.ac.id/bitstream/h Pemanfaatannya. Majalah Geografi
andle/123456789/17090/JURNAL.pdf?s Indonesia, 32(1), 14.
equence=11&isAllowed=y https://doi.org/10.22146/mgi.31662
Mote, F. (2008). PROGRAM PASCA SARJANA Shelton, T., Zook, M., & Wiig, A. (2015). The
UNIVERSITAS DIPONEGORO ‘actually existing smart city.’ Cambridge
SEMARANG. 147. Journal of Regions, Economy and
Mursalim, S. W. (2017). IMPLEMENTASI Society, 8(1), 13–25.
KEBIJAKAN SMART CITY DI KOTA https://doi.org/10.1093/cjres/rsu026
BANDUNG. Jurnal Ilmu Administrasi : Tambunan, G. U. (2019). Efektivitas Binjai
Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Smart City dalam Meningkatkan
Administrasi, 14(1), 126. Pelayanan Publik di Bidang e-Perizinan
https://doi.org/10.31113/jia.v14i1.1 di Kota Binjai. 146.
Mutiah, N. (2019). ANALISIS KUALITAS Tarmuji, A. (2008). PENGALAMAN
LAYANAN SISTEM INFORMASI SMART PEMBANGUNAN JOGJABELAJAR.ORG
CITY GENCIL KOTA PONTIANAK DALAM LINGKUP DIGITAL
MENGGUNAKAN INDIKATOR SMART GOVERNMENT SERVICES BIDANG
CITY DAN MODEL WEBQUAL 4.0. 07(02), PENDIDIKAN PROVINSI DIY. 8.
11. Yohanitas, W. A. (2017). Menciptakan Good
Nam, T., & Pardo, T. A. (2011). Governance Melalui Inovasi Pelayanan
Conceptualizing smart city with Publik di Kota Surakarta. Jurnal Borneo
dimensions of technology, people, and Administrator, 12(3), 239–257.
institutions. Proceedings of the 12th https://doi.org/10.24258/jba.v12i3.253
Annual International Digital Yusuf, R. M. S. (2017). PENERAPAN E-
Government Research Conference on GOVERNMENT DALAM MEMBANGUN
Digital Government Innovation in SMART CITY PADA KOTA BANDUNG
Challenging Times - Dg.o ’11, 282. TAHUN 2018. 5.
https://doi.org/10.1145/2037556.2037
602

75

Anda mungkin juga menyukai