net/publication/329872712
CITATIONS READS
0 1,131
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Aviana Vety on 22 December 2018.
Kata Kunci : Aplikasi, Pelayanan Publik, Informasi Terintegrasi, Teknologi Informasi dan
Komunikasi
PENDAHULUAN
Konsep smart city menjadi sebuah isu di kota-kota besar di dunia yang
mendorong peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sebuah kota
dengan menggunakan pendekatan citizen centric. Sehingga memungkinkan terjadi
interaksi yang lebih erat dan dinamis antara masyarakat dengan penyedia layanan,
dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah. Interaksi dua arah ini akan terus berkembang
dan berproses sehingga nantinya kota akan menjadi tempat yang nyaman untuk
ditinggali serta mampu merespon perubahan dan tantangan yang baru dengan lebih
cepat.
Pada tahun 2018 Kota Yogyakarta terpilih sebagai salah satu Kota yang akan
melaksanakan program Gerakan Menuju 100 Smart City bersama 24 Kabupaten atau
Kota lainnya di Indonesia. Dalam RPJMD 2017-2022, Kota Yogyakarta memiliki
konsep smart city yang mengacu pada inovasi-inovasi dalam bidang teknologi
informasi agar bisa memberikan manfaat serta kemudahan dalam pelayanan kepada
masyarakat. Smart City Kota Yogyakarta disepakati dengan istilah Jogja Smart
Service. Terkait hal ini, Walikota telah menetapkan Dewan dan Tim Pelaksana Smart
City untuk menyusun dan melaksanakan Master Plan Smart CityKota Yogyakarta
serta menetapkan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta
sebagai leader dalam program kerja sesuai dengan amanah RPJMD (Kominfo Kota
Yogyakarta, 2018).
TUJUAN
METODE PENELITIAN
KERANGKA TEORI
Untuk mewujudkan smart city tentu tidak semudah kita mengucapkan kata
tersebut. Terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan dasar untuk menentukan
apakah kota tersebut sudah dapat dikategorikan menjadi smart city atau belum.
1. Smart Economy
2. Smart People
Dari segi sosial dan kemanusiaan, smart city mempunyai warga kota yang
memiliki kapabilitas. Memiliki kemauan untuk selalu belajar, memiliki sikap
toleransi yang tinggi dalam bentuk apapun, kreatif, dan selalu berpartisipasi dalam
kegiatan publik. Selain itu yang menjadi salah satu indikator kuat dari masyarakat
cerdas adalah fleksibilitas.
3. Smart Government
5. Smart Environment
Dari segi sumber daya alam, smart city harus mempunyai daya tarik
pemandangan yang atraktif dan menarik perhatian. Bebas dari polusi udara
maupun polusi lainnya serta mempunyai sumber daya alam yang
berkesinambungan.
6. Smart Living
PEMBAHASAN
Internet bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini. Bahkan
dinilai sebagai suatu kebutuhan penting bagi sebagian orang. Terutama dalam
permasalahan informasi dan komunikasi. Segala bentuk informasi baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dengan
smartphone yang menyediakan fitur-fitur penunjang informasi. Seluruh kejadian yang
masuk akal sampai diluar naral, bermanfaat atau tidak, seketika langsung menuai kata
“viral” bahkan tidak sampai berhari-hari.
Dari internet itulah muncul istilah Smart City. Dimana kota-kota berusaha
melakukan pembangunan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
pada masalah-masalah prioritas sebagai langkah awal. Beberapa kota besar di
Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta memiliki
masalah pertambahan penduduk yang signifikan, kemacetan, penumpukan sampah
dan masalah kependudukan lainnya yang memerlukan pemecahan masalah yang tepat.
Fitur Jogja Bisnis pada Aplikasi “Jogja Istimewa” berisi 9 UKM yang ada di
Provinsi DIY dan dilengkapi dengan Augmented Reality (AR) sehingga pengguna
aplikasi mampu melihat persebaran lokasi UMKM dalam jangkauan maksimal 40 km.
Sedangkan Fitur Jogja Sehat menampilkan informasi pelayanan kesehatan yang ada di
DIY seperti klinik, puskesmas, dan rumah sakit.
Fitur Jogja Event berisikan kegiatan atau acara yang sedang digelar di Provinsi
DIY. Fitur Jogja Event ditampilkan dalam bentuk kalender yang sudah ditandai dan
diberikan keterangan acara sekaligus lokasi acara dan penginapan di sekitar acara.
Selanjutnya Fitur Jogja Galeri yang berisi kumpulan foto yang diunggah oleh
pengguna Aplikasi “Jogja Istimewa”. Fitur ini seperti fitur media sosial lainnya
dimana kita dapat memberikan like dan komentar dalam setiap postingan. Selain itu
fitur ini digunakan sebagai media untuk mempromosikan lokasi wisata yang berada di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Fitur Jogja 360 adalah fitur yang memberikan gambaran secara nyata untuk
suatu lokasi seperti tampilan pada google street view. Dimana dalam fitur ini
pengguna dapat melihat suatu lokasi secara 360 derajat yang tampak seperti aslinya.
Sedangkan Fitur Jogja Streaming memberikan informasi untuk mengakses Jogja TV
dan Jogja CCTV secara online dan real time. Fitur ini merupakan fitur yang paling
banyak digunakan oleh pengguna Aplikasi “Jogja Istimewa” karena memberikan
Informasi secara real time. Siaran yang diliput dan dipublikasikan oleh pemerintah
DIY adalah Dinas Komunikasi dan Informatika DIY dengan siaran-siaran informasi
seputar DIY.
Pada tahun 2018, Kota Yogyakarta terpilih menjadi salah satu Kota yang akan
melaksanakan program Gerakan Menuju 100 Smart City bersama 24 Kota atau
Kabupaten lainnya di Indonesia. Dalam RPJMD 2017-2022, Kota Yogyakarta
mempunyai konsep Smart City yang mengacu pada inovasi-inovasi dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan manfaat serta kemudahan
dalam pelayanan kepada masyarakat.
Smart City Kota Yogyakarta disetujui dengan istilah Jogja Smart Service.
Untuk itu Walikota telah menetapkan Dewan dan Tim Pelaksana Smart City untuk
menyusun dan melaksanakan Master Plan Smart City Kota Yogyakarta. Selain itu
juga menetapkan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta
sebagai penanggungjawab dalam program kerja sesuai dengan amanah RPJMD.
Aplikasi “Jogja Smart Service” atau disingkat JJS, diluncurkan pada tanggal 7
Juni 2018 oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, tepat pada saat Hari
Ulang Tahun Pemerintah Kota Yogyakarta yang ke-71. Jogja Smart Service
menyatukan berbagai layanan publik dalam konsep satu pintu, yakni berupa daftar
layanan Pemerintah Kota. Dimana pelayanan publik tersebut dapat diakses secara
langsung oleh masyarakat dengan mengedepankan pelayanan mandiri. Sehingga tidak
perlu menggunakan berbagai media untuk aksesnya. Inovasi ini memiliki tujuan untuk
memberikan respon secara cepat kepada masyarakat, mulai dari penyampaian
keluhan, permohonan perizinan, sampai layanan kegawatdaruratan. Aplikasi ini dapat
diunduh melalui Play Store yang terdapat pada sistem operasi Android.
Aplikasi berbasis Single Window dan Single Sign In ini tidak hanya
diperuntukkan bagi warga Kota Yogyakarta saja, melainkan dapat digunakan oleh
warga yang berasal dari luar Kota Yogyakarta. Cara menggunakannya cukup mudah
yaitu , masyarakat cukup login menggunakan nomor NIK untuk mengakses seluruh
layanan yang disediakan Pemerintah Kota Yogyakarta. Jika belum terdaftar, maka
harus terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan aktivasi akun melalui email yang
dikirimkan untuk dapat mengakses aplikasi “Jogja Smart Service”.
Layanan JJS ini sudah terintegrasi dengan seluruh Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang siap melayani dan
merespon segala bentuk aduan dari masyarakat.Terdapat lebih dari 20 fitur dalam
aplikasi “Jogja Smart Service” yang terbagi ke dalam 5 layanan, yaitu :
1. Kedaruratan
Layanan ini adalah kelanjutan dari aplikasi Unit Pelayanan Informasi dan
Keluhan (UPIK) yang sudah lebih dulu dihadirkan oleh Pemerintah Kota
Yogyakarta untuk menampung pendapat, saran, dan aduan masyarakat melalui
SMS (Short Message Service). Namun meskipun sudah ada aplikasi JSS, segala
bentuk pengaduan yang disampaikan melalui UPIK masih tetap dilayani.
3. Layanan Umum
Fitur ini dapat digunakan oleh pengguna JSS untuk pelayanan yang
bersifat administrasi kependudukan, seperti pelayanan pendaftaran di Kelurahan
dan Kecamatan secara online, informasi terkait Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),
serta informasi penerimaan peserta didik baru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di Kota Yogyakarta.
Fitur ini memuat data dan informasi yang akurat seputar Kota Yogyakarta,
yang dinilai sering menjadi topik dan pembahasan utama warga. Mulai dari
lowongan pekerjaan, event wisata, hingga permasalahan yang sering diunggah di
masyarakat, yaitu harga bahan pokok.
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-rata waktu yang digunakan pengguna
dalam mengakses aplikasi selama 2 menit 45 detik dengan total pemanfaatan dalam
kurun waktu sejak unggahan awal sampai Bulan September 2017 adalah selama
325.678 menit.
Gambar 2. Grafik Unduhan Aplikasi “Jogja Istimewa” Sejak 21 September 2015
Pada gambar 3, penelitian yang yang telah dilakukan oleh Rini Rachmawati
dkk, menunjukkan bahwa terdapat 92% responden tidak mengetahui adanya Aplikasi
“Jogja Istimewa”. Sedangkan responden yang mengetahui adanya Aplikasi “Jogja
Istimewa” sebesar 8%. Informasi yang diperoleh responden tentang Aplikasi “Jogja
Istimewa” berasal dari teman atau relasi, media sosial berupa facebook, instagram,
dan televisi. Selain itu juga berasal dari media cetak seperti Radar Jogja dan Tempo.
Alasan yang disebutkan oleh responden yang tidak mengetahui adanya Aplikasi
“Jogja Istimewa” adalah karena belum menerimanya sosialisasi dan informasi tentang
Aplikasi “Jogja Istimewa”.
Gambar 4. Diagram Pemanfaatan Aplikasi “Jogja Istimewa”
“Jogja Smart Service” juga memberikan pelayanan dasar bagi warga, seperti
pengurusan pencatatan sipil. Saat ini masyarakat tidak perlu lagi untuk mendatangi
satu per satu instansi, dari kelurahan, ke kecamatan, kemudian ke kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dengan adanya Aplikasi JSS, formulir online itu
akan berjalan sendiri mulai dari kelurahan, kecamatan, sampai dengan Disdukcapil.
Seperti konsep pesan antar, masyarakat hanya tinggal menunggu notifikasi bahwa
surat yang sedang diurus tersebut sudah selesai. Kemudian surat tersebut dapat di
ambil di kelurahan.
Aplikasi “Jogja Smart Service” ini seperti halnya aplikasi ojek online. Dimana
didalamnya terdapat dua pengguna aktif, yaitu masyarakat sebagai kosumen dan
pemerintah sebagai pengojek yang dalam hal ini sebagai penyedia layanan. Ketika
aplikasi tersebut selesai diunduh dan masyarakat sudah melakukan pendaftaran atau
log in, maka secara otomatis aplikasi tersebut langsung terhubung dengan OPD
terkait. OPD merupakan elemen pusat dalam pengoperasionalan JSS karena fungsi
pelayanan dan tindak lanjut ada di OPD, berbeda dengan UPIK yang selama ini hanya
digerakkan oleh operator.
Dari pertama kali aplikasi tersebut diunggah sampai Agustus 2018, telah
tercatat 145 aduan dan laporan yang masuk. Laporan terbanyak yang menduduki
peringkat terbanyak adalah Penerangan jalan Umum (PJU), selanjutnya Traffic Light,
lalu Pelanggaran Parkir. Garis alur pelaporannya yaitu pelapor melaporkan dengan
menyertakan bukti foto dan kemudian akan diterima oleh admin. Admin akan
mengolah data yang masuk kemudian menentukan apakah kategori laporan sudah
sesuai dengan modul yang benar. Apabila tidak sesuai maka laporan akan ditolak. Jika
laporan benar atau sesuai, maka laporan masuk akan diterima di bagian
pengembangan dan dinas terkait yang memiliki kewenangan terhadap apa yang
diadukan. Misalnya layanan gawat darurat terkait kebakaran, maka tim dari Dinas
Kebakaran di Kota Yogyakarta yang memberikan direspon atau tindakan lebih lanjut.
Berdasarkan SOP, dari laporan masuk hingga diberikan respon maksimal dua jam.
Berapa lama waktu penanganan tergantung dari kondisi yang dilaporkan.
Meskipun aplikasi tersebut sudah dinilai efektif dmasih ada beberapn efisien,
namun masih perlu dilakukan peningkatan untuk membuat layanan menjadi semakin
baik. Peningkatan layanan tersebut diantaranya terkait dengan masih adanya sejumlah
persyaratan yang harus diproses secara manual. Sebagai contoh, surat pengantar dari
RT dan RW perlu dilakukan perbaikan sehingga memungkinkan seluruh layanan bisa
diakses secara online. Pemerintah Kota Yogyakarta menerbitkan Peraturan Walikota
Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelayanan Kelurahan dan Kecamatan Berbasis
Elektronik. Peraturan tersebut menjadi dasar hukum dalam pemberian pelayanan
secara online baik ditingkat kelurahan maupun ditingkat kecamatan.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, R., Ramadhan, E. R., & Rohmah, A. A. (2018). Aplikasi Smart Province
“Jogja Istimewa”: Penyediaan Informasi Terintegrasi dan Pemanfaatannya. Majalah
Geografi Indonesia, 32(1).
Zanella, A., Bui, N., Castellani, A., Vangelista, L., & Zorzi, M. (2014). Internet of
things for smart cities. IEEE Internet of Things journal, 1(1), 22-32.
UGM, T. P. (2016). Road Map Kota Yogyakarta Menuju Smart City. Jurnal Online
Universitas Gajah Mada.
Kominfo sandi. (2018). Siap Luncurkan JSS, Kominfo Lakukan Sosialisasi Internal.
Retrived from https://kominfo.jogjakota.go.id/detail/index/16 diakses pada 22
December 2018 pukul 16.10 WIB
Radar Jogja. (2018). Permudah Layanan, Ada Aplikasi Jogja Smart Service. Retrived
from https://www.radarjogja.co.id/2018/06/07/permudah-layanan-ada-aplikasi-
jogja-smart-service/ diakses pada 22 December 2018 pukul 13.17 WIB
Harian Merapi. (2018). Keluhan Parkir Dominasi Aduan Lewat Aplikasi JSS.
Retrived from https://www.harianmerapi.com/news/2018/06/20/21275/keluhan-
parkir-dominasi-aduan-lewat-aplikasi-jss diakses pada 22 December 2018 pukul
13.55 WIB
Harian Merapi. (2018). Gawat Darurat, Pencet Aplikasi Jogja Smart Service.
Retrived from https://www.harianmerapi.com/news/2018/06/08/19750/gawat-
darurat-pencet-aplikasi-jogja-smart-service diakses pada 22 December 2018 pukul
15.00 WIB
Trida C. D (2018). Aplikasi Jogja Siap Solusi Siaga Respon Aduan Warga. Retrived
from https://gudeg.net/read/11030/aplikasi-jogja-siap-solusi-siaga-respon-aduan-
warga.html diakses pada 22 December 2018 pukul 15.20 WIB