DI KABUPATEN PRINGSEWU
NAMA : RAFLY RAHMAN ALFADILA
NPP : 32.0295
KELAS : B-6
No. ABSEN : 12
"Persis seperti manual tapi hanya berbeda pada media saja, di bilik suara nanti
akan disediakan perangkat elektronik sebagai media masyarakat untuk
memilih calon kepala pekon, mereka hanya perlu memasukan nomor KTP ke
dalam sistem aplikasi E-Voting," terangnya.
"Lalu apabila NIK mereka terdaftar maka akan muncul foto-foto kandidat
kepala pekon untuk dipilih. Setelah menentukan pilihan dan menyimpannya
maka nanti akan muncul barcode fisik yang harus dimasukan ke dalam kotak
suara yang ada di TPS sebagai bukti kalau mereka sudah memilih," timpalnya.
Untuk menghindari kerumunan terjadi pada saat Pilkakon serentak, nantinya
setiap 1 TPS akan dibatasi maksimal 500 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan akan
dilakukan secara bergantian.
Pada Gambar 1.1 Ini adalah alat yang di gunakan untuk menscan KTP para
pemilih, sebagai verfikasi data, untuk syarat apakah pemiliah dapat atau tidak
memilih.
Pada Gambar 1.2 adalah alat untuk menscan wajah para pemilih untuk
memastikan sesuai dengan yang di KTP.
Lebih lanjut dilihat pada maksud dan tujuan dari dibangunnya sitem Smart
Village tersebut, dapat disimpulkan bahwa Smart Village adalah suatu sistem
yang hadir untuk dikolaborasikan dengan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) agar selaras untuk terealisasinya SPBE Kabupaten/Kota Se-
Profinsi Lampung, SPBE Pemda Profinsi Lampung, serta SPBE Pusat dan SPBE
Nasional. Kemampuan konektivitas dan mobilisasi data dari pemerintah
kabupaten kota sampai dengan pusat tentu jika dilihat sececara umum hal
tersebut akan membantu pemerintah pusat untuk merespon dengan cepat dan
tepat masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara komprehensif, khsusnya
yang berhubungan dengan kualitas pengambilan keputusan.
Dimana Smart Village ini di lakuakan dalam berbagai bidang baik administrasi
desa, pelayanan publik, perpajakan, bantuan sosial dan lain sebagainya.
Dengan tujuan agar kegiatan kegiatan yang biasanya di lakukan tersentral pada
satu tempat dan dapat menyebabkan lamanya waktu yang di butuhkan karena
banya-nya masyarakat yang melaksanakan. Dengan adanya program ini
kegiatan kegiatan tersebut dapat di laksanakan di desa dan dapat
mengefisiankan kegiatan kegiatan yang ada.
Salah satunya yaitu SIMANIS RIANG yang bergerak dalam bidang pelayanan
publik.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rekomendasi teknis (rekomtek)
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sekaligus mendukung program penataan
bangunan dan lingkungan di Kabupaten Pringsewu, pemerintah daerah
setempat me-launching Sistem Informasi Layanan Teknis Perizinan Bangunan
(Simanis Riang), sekaligus menyosialisasikannya kepada masyarakat dan pelaku
usaha.
Dengan adanya Simanis Riang ini, lanjutnya, terdapat beberapa alternatif solusi
yang dihasilkan, diantaranya tersusunnya SOP tentang rekomendasi teknis PBG
yang menjadi pedoman teknis bagi masyarakat pemohon dan pelaku usaha
dalam kepengurusan perizinan bangunan, tersedianya Sistem Informasi
Layanan Teknis Perizinan Bangunan atau Simanis Riang untuk memudahkan
masyarakat dalam memperoleh informasi teknis dan memantau proses
perizinan bangunan, serta tersedianya Pojok Layanan Terpadu di Dinas PUPR
untuk pelayanan rekomtek PBG.