Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN DAN RENCANA E-GOVERMENT

DI KABUPATEN PRINGSEWU
NAMA : RAFLY RAHMAN ALFADILA
NPP : 32.0295
KELAS : B-6
No. ABSEN : 12

PENERAPAN DAN RENCANA GOVERNANSI DIGITAL


PEMERINATAHAN KABUPATEN PRINGSEWU

Penerapan teknologi informasi (TI) dalam instansi pemerintahan sangatlah


penting dalam menunjang efektivitas pelayanan publik sehingga sangat
dibutuhkan pengetahuan serta sumberdaya yang efisien dan terlatih
dibidangnya. Teknologi informasi (TI) saat ini menjadi teknologi yang banyak
diterapkan oleh hampir seluruh organisasi (pemerintah, sektor industri, sektor
swasta dan dunia pendidikan). TI dipercaya dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses-proses bisnis organisasi dalam mencapai
tujuannya (Erdis Ekowansyah, Yulison H Chrisnanto, Puspita, 2017). Dalam
pemerintahan penerapan teknologi informasi dan transaksi elektronik diatur
dalam undang – undang, maka dari itu penggunaan teknologi informasi dalam
instansi dipandang perlu dilakukan analisa tingkat kapabilitas untuk
assessment atau tinjauan diri dalam mengetahui kondisi saat ini teknologi
informasi dan organisasi guna mengetahui sejauh mana manfaat dan
keberlangsungan dari penggunaan teknologi informasi dalam instansi
pemerintahan.

Pemanfaatan teknologi informasi di sebuah lembaga pemerintahan secara


teori diyakini memberikan kemudahan dan efisiensi dalam kaitannya dengan
sistem pelayanan publik yang dalam penerapannya memerlukan tata kelola
yang baik. Penggunaan sistem informasi pada instansi pemerintahan
khususnya juga mempunyai peran yang cukup penting untuk dapat
menghasilkan laporan yang berkualitas demi terciptanya akuntabilitas. Sejalan
dengan harapan pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance), pemerintah berusaha mewujudkan pelayanan
prima kepada masyarakat dengan cara membangun teknologi informasi.

PENERAPAN E-GOVERMENT DI KABUPATEN PRINGSEWU


E-VOTING DALAM PEMILIHAN KEPALA PEKON

Dalam rangka penerapan teknologi informasi pada pemerinatahan (e-


govement) guna mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).
Pemerintahan Kabupaten Pringsewu mengadakan E-Voting dalam pelaksanaan
pemilihan kepala pekon atau biasa kita kenal dengan pemilihan kepala desa.
Program atau penerapan teknologi ini di laksanakan untuk melebih efisien kan
baik waktu ataupun materi. Dengan di laksanakannya E-Voting kita dapat
memperingkat waktu terutama seperti dalam penghitungan suara yang
biasanya menggunakan waktu lama sekarang dapat lebih singkat, juga dalam
materi yaitu dana yang di gunakan untuk membeli kertas sekarang sudah tidak
ada lagi, penghematan kertas yang bertujuan untuk penigkatan kualitas
lingkungan, yaitu menguranginya sampah kertas yang sering kita saksikan di
lingkungan sekitar dan berkurangnya penggunan kertas juga berdampak untuk
mengurangi penebangan pohon atau hutan yang digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan kertas.

E-Voting pemilihan kepala pekon dilaksanakan Kedepan sebelum dilakukan


Pilkakon lanjutnya, panitia, masyarakat dan pihak terkait lainnya termasuk
calon kepala pekon akan diberikan sosialisasi dan juga simulasi untuk
melakukan pemilihan dengan sistem digital ini.

Kadis PMP juga menerangkan, sebenarnya perbedaan pelaksanaan Pilkakon


menggunakan sistem E-Voting hanya berada pada media nya saja. Namun
secara keseluruhan skema pemilihan pelaksanaan sama dengan cara pemilihan
manual.

"Persis seperti manual tapi hanya berbeda pada media saja, di bilik suara nanti
akan disediakan perangkat elektronik sebagai media masyarakat untuk
memilih calon kepala pekon, mereka hanya perlu memasukan nomor KTP ke
dalam sistem aplikasi E-Voting," terangnya.

"Lalu apabila NIK mereka terdaftar maka akan muncul foto-foto kandidat
kepala pekon untuk dipilih. Setelah menentukan pilihan dan menyimpannya
maka nanti akan muncul barcode fisik yang harus dimasukan ke dalam kotak
suara yang ada di TPS sebagai bukti kalau mereka sudah memilih," timpalnya.
Untuk menghindari kerumunan terjadi pada saat Pilkakon serentak, nantinya
setiap 1 TPS akan dibatasi maksimal 500 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan akan
dilakukan secara bergantian. 

Gambar 1.1 Gambar 1.2

Pada Gambar 1.1 Ini adalah alat yang di gunakan untuk menscan KTP para
pemilih, sebagai verfikasi data, untuk syarat apakah pemiliah dapat atau tidak
memilih.

Pada Gambar 1.2 adalah alat untuk menscan wajah para pemilih untuk
memastikan sesuai dengan yang di KTP.

RENCANA E-GOVERMENT DI KABUPATEN PRINGSEWU


SMART VILLAGE KABUPATEN PRINGSEWU

pemahaman tentang hubungan antara sistem Smart Village dengan SPBE,


dimana pada intinya adalah implementasi Smart Village yang merupakan janji
Gubernur nomor 30 yang secara lengkap disebut Smart Village Desa Berjaya
merupakan layanan sektor publik yang dapat digunakan oleh desa menjadi
Sistem Pemerintah Desa Berbasis Elektronik.

Lebih lanjut dilihat pada maksud dan tujuan dari dibangunnya sitem Smart
Village tersebut, dapat disimpulkan bahwa Smart Village adalah suatu sistem
yang hadir untuk dikolaborasikan dengan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE) agar selaras untuk terealisasinya SPBE Kabupaten/Kota Se-
Profinsi Lampung, SPBE Pemda Profinsi Lampung, serta SPBE Pusat dan SPBE
Nasional. Kemampuan konektivitas dan mobilisasi data dari pemerintah
kabupaten kota sampai dengan pusat tentu jika dilihat sececara umum hal
tersebut akan membantu pemerintah pusat untuk merespon dengan cepat dan
tepat masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara komprehensif, khsusnya
yang berhubungan dengan kualitas pengambilan keputusan.
Dimana Smart Village ini di lakuakan dalam berbagai bidang baik administrasi
desa, pelayanan publik, perpajakan, bantuan sosial dan lain sebagainya.
Dengan tujuan agar kegiatan kegiatan yang biasanya di lakukan tersentral pada
satu tempat dan dapat menyebabkan lamanya waktu yang di butuhkan karena
banya-nya masyarakat yang melaksanakan. Dengan adanya program ini
kegiatan kegiatan tersebut dapat di laksanakan di desa dan dapat
mengefisiankan kegiatan kegiatan yang ada.

Salah satunya yaitu SIMANIS RIANG yang bergerak dalam bidang pelayanan
publik.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rekomendasi teknis (rekomtek)
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sekaligus mendukung program penataan
bangunan dan lingkungan di Kabupaten Pringsewu, pemerintah daerah
setempat me-launching Sistem Informasi Layanan Teknis Perizinan Bangunan
(Simanis Riang), sekaligus menyosialisasikannya kepada masyarakat dan pelaku
usaha.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Pringsewu Drs.Masykur


Hasan saat membuka kegiatan tersebut di Hotel Regency Gadingrejo,
Pringsewu, Kamis (22/09/22) mengatakan sebagai tindak lanjut UU Cipta Kerja,
pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung. Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sebagai pengganti
mekanisme Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan salah satu bentuk
pelayanan perizinan tertentu yang kewenangannya dimiliki pemerintah
kabupaten/kota.

Dikatakan, peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Pringsewu diiringi oleh


perkembangan pembangunan yang pesat serta semakin menarik investor
untuk melakukan investasi di Kabupaten Pringsewu, namun belum tersedianya
Ruang Layanan Terpadu (Coaching Clinic) untuk pelayanan rekomtek PBG di
Dinas PUPR setempat, mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan dalam
kepengurusan PBG ini,dan akhirnya permasalahan lama durasi waktu respon
menjadi kendala utama dalam proses pelayanan publik tersebut. "Belum
tersedianya juklak dan juknis serta SOP pelayanan rekomtek PBG juga memicu
rendahya kualitas pelayanan terhadap indeks kepuasan pelanggan atau
pemohon", katanya.
Sedangkan kualitas pelayanan publik dalam hal penyelenggaraan bangunan
gedung, kata Masykur pada acara yang dihadiri Kadis PUPR dan PM-PTSP
Pringsewu serta kepala OPD terkait lainnya,  harus selalu ditingkatkan agar
proses pelayanan informasi publik menjadi lebih mudah, cepat, informatif dan
optimal sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik Pasal (4) bahwa penyelenggaraan pelayanan publik
diantaranya berasaskan ketepatan waktu, kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan.

Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas PUPR


bekerjasama dengan Dinas PM-PTSP dan dinas terkait lainnya menciptakan
suatu sistem informasi layanan teknis perizinan bangunan di Kabupaten
Pringsewu.

Dengan adanya Simanis Riang ini, lanjutnya, terdapat beberapa alternatif solusi
yang dihasilkan, diantaranya tersusunnya SOP tentang rekomendasi teknis PBG
yang menjadi pedoman teknis bagi masyarakat pemohon dan pelaku usaha
dalam kepengurusan perizinan bangunan, tersedianya Sistem Informasi
Layanan Teknis Perizinan Bangunan atau Simanis Riang untuk memudahkan
masyarakat dalam memperoleh informasi teknis dan memantau proses
perizinan bangunan, serta tersedianya Pojok Layanan Terpadu di Dinas PUPR
untuk pelayanan rekomtek PBG.

Anda mungkin juga menyukai