KTP ELEKTRONIK
DI DINAS KEPENDUDUKAN
DAN CATATAN SIPIL
Namun pada kenyataan yang terjadi penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah masih dihadapkan pada beberapa masalah mengenai pelayanan publik. Masalah tersebut
yaitu seperti pelayanan publik yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya manusia
yang belum memadai
Untuk menyelesaikan masalah pelayanan publik tersebut maka diperlukan peningkatan kualitas
pelayanan pada suatu instansi pemerintah. Pemerintah sebagai penyedia layanan publik yang
dibutuhkan oleh masyarakat harus bertanggung jawab dan terus berupaya untuk memberikan
pelayanan yang terbaik demi peningkatan pelayanan publik. Disisi lain kepuasan masyarakat
merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia
layanan publik, oleh sebab itu pelayanan publik harus difokuskan pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat secara maksimal baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya
PENGERTIAN KTP
ELEKTRONIK
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi penduduk
sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam
Negeri yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kartu ini wajib dimiliki bagi Warga Negara
Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki
Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau
sudah pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua Warga
Negara Asing yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 tahun
juga wajib memilki KTP
KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat
sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi
ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database
kependudukan nasional.
Menurut peraturan perundang-undangan yaitu UU No. 24 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan pasal, 1 point 14 bahwa Kartu Tanda Penduduk
Elektronik, selanjutnya disingkat KTP-el, adalah Kartu Tanda Penduduk
yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai
bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana.
Pihak Dispendukcapil telah membagi setiap bagian dari struktur kerjanya yang terkait
langsung dengan pelayanan pembuatan e-KTP agar pelayanan dapat dilakukan dengan
optimal. Pembagian tersebut adalah bagian administrasi, bagian perekaman dan bagian
pencetakan.
2. Strategi Pengembangan Prosedur 3. Strategi Pengembangan Infrastruktur Pelayanan
Pelayanan Infrastruktur menyangkut penyediaan sarana dan
Sistem prosedur mengatur secara detail prasarana pelayanan yang mendukung
tahapan pelayananya, maka sistem penyelengaraan pelayanan agar lebih aman,
prosedur ini yang sering menjadi nyaman, cepat, akurat, mudah, dan terpercaya
yang meliputi penyediaan fasilitas fisik, model
sumber penyebab sistem pelayanan
pengembangan pelayanan baru serta
menjadi berbelit-belit, kaku, tidak efisien,
pemanfaatan teknologi informasi untuk
dan tidak efektif. Upaya dalam memaksimalkan pelayanan publik.
pengembangan prosedur telah
dilakukan oleh Dispendukcapil dengan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah
melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan
mempermudah persyaratan pengurusan
penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana yang
e-KTP. Masyarakat yang ingin mengurus
dimilikinya terkait proses pembuatan e-KTP.
e-KTP cukup membawa fotokopi KK Dispendukcapil juga terus mengajukan
atau fotokopi KTP yang lama untuk penambahan pada pemerintah pusat khususnya
dapat melakukan perekaman tanpa untuk alat perekaman dan pencetakan yang
perlu membawa surat pengantar RT, jumlahnya masih kurang dan permasalahan
RW atau Lurah seperti dulu. jumah blangko yang tidak seimbang dengan
jumlah warga yang melakukan pengajuan cetak
e-KTP.
SYARAT - SYARAT PEMBUATAN E-KTP
1. Minimal berusia 17 tahun
2. Surat pengantar dari pihak Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)
4. Surat keterangan pindah dari kota asal, jika bukan asli warga setempat
5. Surat keterangan pindah dari luar negeri, yang harus diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang dari luar negeri karena
pindah.