Anda di halaman 1dari 6

BASIS DATA CLIENT SERVER

Basis Data Client Server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi
yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien
dan pihak server. Secara sederhana, Client Server dapat di artikan sebagai aplikasi
manajemen database terpusat (DBMS) yang diatur dan dikendalikan oleh satu komputer
yang disebut server. Server dalam hal ini berfungsi melayani request (permintaan) dari
komputer lain yang disebut workstation atau Client. Client melakukan permintaan ke Server
dengan mengirimkan perintah yang ukurannya sangat kecil, kemudian server menjalankan
perintah tersebut dan mengirimkan langsung hasilnya ke Client.

Konsep Kerja Client Server


Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan
menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang
dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang
dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima
informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna,
dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Client Server Database


Apa sih yang dimaksud dengan client server? Kata client atau server yang berdiri sendiri
mungkin sudah sering kamu dengar. Tapi bagaimana ketika dua kata tersebut digabungkan?
Sebagaimana kata lain, ketika digabungkan maka ia akan menghasilkan satu arti yang baru. Begitu
pun client server, bagian ini akan memberikan penjelasannya.

Kata client dalam konteks client server dapat diartikan sebagai sistem atau proses yang
melakukan permintaan kepata server. Sedangkan server, diartikan sebagai sistem atau proses yang
menyediakan data atauhal yang diminta oleh client.

Berdasarkan pada dua pengertian barusan, client server bisa diartikan sebagai sebuah
paradigma dalam teknologi infomasi. Paradigma tersebut merujuk pada cara menyalurkan data,
informasi, atau aplikasi melalui dua perangkat atau dua pihak, yaitu client dan server.

Apa itu Client Server Database?


Database client-servers merupakan teknologi terbaru dalam pengembangan aplikasi
berbasis data, dan biasa disebut database SQL. Singkatnya, Client Server dapat didefinisikan sebagai
aplikasi manajemen database terpusat yang dikelola dan dikendalikan oleh satu komputer yang
disebut server. Dalam hal ini, fungsi server adalah melayani request dari komputer lain yang disebut
workstation / client.
Klien mengirimkan permintaan ke server dengan mengirimkan perintah yang sangat kecil,
dan kemudian server menjalankan perintah tersebut dan mengirimkan hasilnya langsung ke klien.
Keuntungan: Lebih banyak pemrosesan dilakukan di sisi server daripada di sisi klien, dan transmisi
data lebih cepat, karena hanya data yang perlu saya kirimkan yang memiliki tingkat keamanan data
yang lebih tinggi.

Konsep Client Server database


Konsep client server merupakan satu model komunikasi, yang melibatkan dua komputer
atau lebih. Fungsinya adalah melakukan pembagian tugas.

Tugas client adalah melakukan input, update, penghapusan, dan menampilkan data dari
sebuah database. Sedangkan tugas server adalah menyediakan pelayanan untuk melakukan
manajemen, menyimpan, dan mengolah database.

Perangkat Client Server database


Dalam menjalankan kerjanya, client server memerlukan beberapa perangkat. Perbedaan
tugas dan kegunaan dari keduanya membuat pernagkat yang dibutuhkan oleh keduanya juga
berbeda.

Pada client misalnya, sebagai bagian permintaan dan berhubungan dengan pengguna, maka
perangkat yang dibutuhkan adalah komputer atau sebuah software. Software dapat terinstal dalam
perangkat smartphone kita.

Untuk server, perangkat yang dibutuhkan atau digunakan adalah komputer, yang sudah
dirancang secara khusus untuk melayani client. Mengapa butuh komputer yang dirancang khusus?
Hal ini karena sever menyimpan banyak sekali data dan informasi.

Dalam sistem kerjanya, ia akan menerima permintaan, kemudian mengolahnya dan


mengirimkan kembali respon sesuai dengan permintaan. Untuk itu, perangkat yang dibutuhkan
adalah komputer dengan kapasitas besar dan performa yang tinggi. Hal ini karena mungkin saja
server menerima permintaan yang banyak dalam satu waktu yang sama.

Kelebihan dan Kekurangan Client Server database


Ketika kamu memutuskan untuk menggunakan teknologi informasi ini, kamu mungkin akan
merasakan beberapa kelebihan dan kekurangan. Hal ini bisa jadi pertimbangan bagi kamu sebelum
menggunakannya. Berikut kita akan bahas.

Kelebihan
Pada bagian pertama, kita akan bahas soal kelebihan kerja jaringan client server. Kelebihan
yang bisa kamu dapatkan adalah kontrol dan back up data secara terpusat oleh server.

Kelebihan berikutnya adalah skalabilitas, dimana kamu bisa menambah jumlah komputer
atau server pada perangkat client. Hal ini tidak akan memberikan pengaruh yang besar.

Kelebihan terakhir yang bisa kamu rasakan adalah pada hal keamanan. Maksud dari
keamanan disini, server dapat mengawasi dan membatasi akses data ataupun informasi dalam
server tersebut. Server juga dapat mengatur pembatasan informasi terhadap user, sehinggauser
hanya dapat mengakses informasi yang menjadi haknya.

Kekurangan
Disamping kelebihan, tentunya ada kekurangan dari jaringan client servers. Kekurangannya
adalah kemungkinan adanya kegagalan pada pusat kontrol.Ketika server tunggal yang digunakan
untuk mengatur resource mengalami masalah, maka akan menyebabkan terhentinya semua
aktivitas padamjaringan tersebut.

Kemungkinan ini disebut juga dengan ancaman Single Point of Failure (SPOF). Misalkan
sebuah server yang menyimpan database email dan password user, lalu jaringan tersebut
mengalami kegagalan. Maka kemungkinanannya, para pengguna atau user tidak dapat mengakses
jaringan tersebut, sampai server-nya pulih.

Kekurangan berikutnya yang mungkin kamu rasakan adalah biaya yang mahal. Kebutuhan
atas penyimpanan yang besar membuat kamu butuh komputer super sebagai server. Selain itu,
kamu juga butuh mengeluarkan biaya untuk tenaga IT khusus yang akan melayani para client dan
mengelola sever ini.

Terakhir, kekurangan yang mungkin kamu rasakan adalah kelambatan jaringan. Konsep ini
memungkinkan banyaknya pengguna mengakses dalam satu waktu. Nantinya, akses yang terlalu
banyak akan membuat jaringan melambat.

Arsitektur Client Server database


Jaringan client servers digunakan untuk memudahkan kita mencari berbagai informasi dan
mengakses data. Dalam pengaplikasiannya kita membutuhkan konektivitas yang dinamakan
arsitektur.

Arsitektur client server merupakan model konektivitas pada jaringan yang akan
membedakan fungsi client dan fungsi server. Ketika kamu akan membuat jaringan ini menggunakan
arsitektur client servers, ada beberapa model arsitektur yang bisa kamu pilih.

Arsitektur Standalone (1-Tier)


Model pemorgraman pertama adalah arsitektur standalone atau 1 tier. Konsepnya adalah
komputer mengakses database dari komputer itu sendiri. Atau dengan kata lain aplikasi antarmuka
pengguna dan akses database ada dalam satu komputer yang sama.

Model ini juga dapat diaplikasikan di dua atau lebih komputer. Dimana salah satunya
menjadi server yang akan mengolah dan memberikan data. Satu lagi bertugas sebagai client yang
akan meminta data. Seperti pada pengertian dari client servers.
Gambar Arsitektur 1 Tier

Karakteristik

Ada beberapa karakteristik dari model pertama ini, diantaranya adalah: Beban jaringan
menjadi tinggi. Hal inidikarenakan data yang diminta adalah database keseluruhan dari komputer
server ke komputer

Komputer yang meminta data harus memiliki kemampuan proses yang tinggi, agar dapat
menerima data yang diminatnya.

Model ini tepat digunakan untuk bisnis skala kecil yang penyimpanan datanya cukup dalam
satu komputer, tapi tidak cocok untuk sistem penyimpanan data berjaringan.

Arsitektur Client Server database (2-Tier)


Pada model yang kedua ini, akan ada lebih dari satu komputer, dimana nanti akan dibagi
fungsi komputer client dan server. Bagi komputer client, hal yang dapat dilakukan adalah
penyediakan layanan kepada pengguna.

Layanannya berupa permintaan data, mengirimkan statement untuk menambah, mengubah


atau menghapus data. Sedangkan tugas pengellaan dan pemberian jawaban atas permintaan client
dipegang oleh server.

Gambar Arsitektur 2-Tier


Karakteristik

Beberapa karakteristik dari model arsitektur 2 tier adalah sebagai berikut:

2-Tier terjadi pada model pemrograman database dua tingkat. Tingkat pertama adalah
client, dan kedua adalah

Komputer client hanya dapat mengirimkan statement untuk meminta data.

Komputer server dituntut memiliki kemampuan yang tinggi untuk menerima dan
memproses permintaan dari komputer Beban jaringan menjadi lebih ringan, karena data yang
beredar hanyalah data yang diminta. Sederhana dan mudah diterapkan.

Arsitektur N-Tier
Model ketiga ini membagi komponen menjadi entitas 1-Tier dan n-1. Tugas antara client dan
serversnya sama dengan model sebelumnya. Pada model ini server dibagi menjadi dua komponen,
yaitu server yang dipakai sebagai objek bisnis atau middle-tier dan server penyimpan database.

Gambar Arsitektur N-Tier

Karakteristik

Ada beberapa karakteristik dari model ketiga ini, diantaranya adalah:

Model ini membagi sistem ke dalam tiga lapisan, sever, middle tier dan Lapisan middle-tier
menyediakan perintah untuk mengolah database seperti stored procedure, rumus untuk mengakses
database, dan lainnya.

Lebih mahal dari model 2-Tier

Membutuhkan adaptasi yang luas apabila terjadi perubahan sistem.

Anda mungkin juga menyukai