Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA

NAMA : LOLA KAROLINA


NIM : DBC 117 059
KELAS : A
MODUL : II (Simulasi Jaringan Client-Server)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
BAB I
LANDASAN TEORI

1.1 TUJUAN
a. Mahasiswa dapat memahami jaringan Client-Server.
b. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi Jaringan Client-Server menggunakan
cisco packet tracer.

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 Pengertian Client-Server
Jaringan client server didefinisikan sebagai suatu
arsitektur jaringan komputer dimana perangkat client melakukan
proses meminta data, dan server yang memiliki tugas untuk
memberikan respon berupa data terhadap request tersebut.
Perangkat client biasanya berupa perangkat komputer dengan
aplikasi software jaringan yang telah terinstal guna untuk meminta
dan menerima data melalui jaringan. Salah satu contoh aplikasi
software yang paling sering digunakan untuk meminta dan menerima
data pada jaringan ialah web browser, dimana user dapat melakukan
request untuk sebuah halaman web, melalui aplikasi web browser
(persis seperti yang anda lakukan saat ini) Perangkat lain yang dapat
pula dikategorikan sebagai client ialah perangkat mobile seperti
smartphone atau tablet.

Gambar 1.1 Jaringan Client-Server


Server merupakan sebuah komputer yang dirancang khusus
untuk melayani client dengan memproses request yang telah diterima
dari client lalu kemudian mengirimkan kembali respon data kepada
client melalui jaringan. Server menyimpan informasi dan data yang
kompleks yang mungkin dibutuhkan client, oleh karena itu biasanya
server terdiri dari komputer dengan performa yang tinggi baik dari
segi pemrosesan maupun dari segi memori, hal tersebut agar server
mampu melayani request dari banyak client secara bersamaan.
Server juga terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tugas
spesifik yang dilakukannya contohnya mail server untuk mengirim
dan menerima pesan melalui jaringan, database server untuk menjaga
dan mengatur database dan masih banyak lagi.
Perangkat client dan server biasanya memiliki unit
hardware yang berbeda, masing-masing didesain sesuai dengan
tujuannya. Contohnya pada client sebaiknya dilengkapi dengan
resolusi layar monitor yang bagus dengan antarmuka graphical user,
sedangkan pada server sama sekali tidak membutuhkan resolusi layar
yang bagus cukup dengan antarmuka command line.

1.2.2 Fungsi Client-Server


Fungsi client server akan dijelaskan secara secara terpisah, yang
pertama fungsi dari client dan yang kedua fungsi server. Fungsi client
yang pertama yaitu mengatur user interface. Fungsi kedua yaitu,
memproses aplikasi. Dalam pemrosesan aplikasi, client server inilah
yang berperan di dalamnya. Ketiga, menyediakan akses basis data
secara bersamaan, menerima dan memeriksa sintaks input dari
pengguna, menyediakan kontrol recovery, dan sebagainya.

Sedangkan fungsi server diantaranya; menerima dan memproses


basis data yang diminta dari client, memeriksa autorisasi, memelihara
data dictionary, melakukan query atau pemrosesan update dan
memindahkan respon ke client, dan sebagainya.
1.2.3 Kelebihan Client-Server
Terdapat kelebihan dan kekurangan pada jaringan client server.
Berikut ini adalah kelebihan yang dimiliki oleh jaringan client server:
1. Kontrol Terpusat pada Server, tidak seperti pada jaringan peer-
to-peer dimana tidak ada pusat server yang mengatur client, pada
jaringan client server terdapat sebuah server yang bertugas untuk
mengontrol akses, resource dan integritas data sehingga program
atau client yang tidak sah tidak dapat mengganggu aktivitas
didalam jaringan.
2. Backup Terpusat pada Server, selain itu server juga dapat
berperan sebagai pusat backup data pada client, dengan mengatur
sistem backup otomatis pada client. Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari kehilangan data apabila terjadi kesalahan pada
harddisk client.
3. Skalabilitas, anda dapat dengan mudah menambahkan jumlah
komputer atau server pada jaringan client server tanpa
menyebabkan pengaruh besar pada jaringan.
4. Kemudahan Perawatan, dalam hal melakukan perawatan anda
dapat melakukan remote akses, sehingga untuk dapat melakukan
perawatan anda tidak harus berada dideapn sistem.
5. Peningkatan Keamanan, server dapat mengatur akses setiap data
pada server, dan juga mengatur hak akses dari setiap komputer. Hal
ini untuk membatasi aktivitas user sehingga hanya mampu
mengakses data yang menjadi haknya.

1.2.4 Kekurangan Client-Server


Berikut ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh jaringan client
server:
1. Kegagalan Pada Pusat Kontrol, menggunakan server tunggal
untuk mengatur resources pada jaringan akan menyebabkan
ancaman single point of failure (SPOF), dimana apabila hal
tersebut terjadi maka akan menyebabkan terhentinya seluruh
aktivitas pada jaringan tersebut.
Contoh misalnya ketika sebuah server tunggal
menyimpan database nama dan password user pada sebuah
jaringan, lalu jaringan tersebut mengalami kegagalan maka tidak
ada user yang dapat login kedalam jaringan hingga server kembali
pulih.
2. Biaya Pengeluaran, bila dibandingkan dengan jaringan peer-to-
peer tentu biaya yang dibutuhkan untuk jaringan client server jauh
lebih mahal, sebab untuk membuatnya anda mebutuhkan sebuah
superkomputer yang berperan sebagai server untuk mengatur
jaringan tersebut. Berbeda dengan peer-to-peer dimana tidak
membutuhkan server khusus sebab masing-masing komputer dapat
berperan sebagai client maupun sebagai server.
Disamping itu untuk menerapkan arsitektur jaringan client server
anda membutuhkan seorang teknisi ahli IT khusus untuk
mambangun dan menjaga server agar dapat melayani client secara
terus-menerus.
3. Jaringan Melambat, tingginya suatu lalu lintas data pada jaringan
client server biasanya akan menyebabkan kelambatan pada server
untuk merespon permintaan dari client. Hal tersebut dapat terjadi
ketika banyak komputer yang melakukan request data secara
bersamaan pada sebuah server. Hal tersebut sangat fatal sebab
dapat menyebabkan server crash dan down sehingga menyebabkan
jaringan lumpuh. Oleh karena itu pada server biasanya memberikan
aturan batasan request dari suatu client, hal ini untuk menghindari
kejadian diatas atau mungkin serangan DDOS.

1.2.5 Contoh Client-Server


Contoh client server mengacu pada desain aplikasi atau macam
dari arsitektur aplikasi client server tersebut, diantaranya; (one-tier)
standalone, pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada
mainframe. Tipe model ini adalah dimana semua proses terjadi secara
terpusat yang dikenal sebagai basis-host. Kekurangan yang terjadi
pada tipe ini yaitu semakin banyak user yang mengakses, maka akan
semakin kewalahan.
Model kedua yaitu client server (two-tier) adalah model aplikasi
yang pemrosesannya terjadi pada client dan server. Model ini adalah
tipikal aplikasi degnan banyak client dan server yang dihubungkan
melalui sebuah jaringan.
Ketiga yaitu, three-tier merupakan sebuah arsitektur dari client-
server yang sudah di inovasi. Pada arsitektur tipe ini terdapat
application server yang berdiri diantara client dan database server.
Arsitektur semacam ini banyak diterapkan dengan menggunakan web
application karena dengan demikian komputer client akan melakukan
instalasi web browser.

Gambar 1.2 Contoh Client-Server


Model keempat adalah multi-tier. Model ini sangat mirip dengan
model sebelumnya yaitu three tier. Perbedaannya terletak pada adanya
business logic server. Model keempat yang merupakan arsitektur
dari client server ini memberikan bentuk tree-tier yang diperluas
dalam bentuk fisik yang terdistribusi.
BAB II
LANGKAH KERJA

1. Bukalah jendela program cisco packet tracer.


2. Buatlah desain seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Jaringan Client Server

3. Berikan IP Address pada masing-masing PC, double click PC, Desktop>>IP


Configuration.

Gambar 2.2 Jendela IP Configuration

4. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui


Command Prompt. Double click PC 1, Desktop>>CommandPrompt.
Gambar 2.3 Jendela CommandPrompt

5. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui


Command Prompt. Double click Server, Desktop>>CommandPrompt.

Gambar 2.4 Jendela CommandPrompt


6. Berikan IP Address pada server, double click PC, Desktop>>IP Configuration.
7. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui
Command Prompt. Double click PC 1, Desktop>>CommandPrompt>>ping
(alamat IP tujuan).

Gambar 2.5 Jendela CommandPrompt


8. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING PC ke
PC dan PC ke Server.
9. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.
BAB III
PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Jaringan Client -Server


Seperti pada langkah kerja, Untuk memulai membuat desain yang
pertama membutuhkan sebuah PC-PT 4 Buah, PC-PT Sebuah komputer pribadi
(PC) adalah setiap komputer untuk keperluan umum yangukuran, kemampuan,
dan asli harga jual membuatnya berguna bagi individu, dan yangdimaksudkan
untuk dioperasikan secara langsung oleh pengguna akhir tanpa campur tangan
operator komputer. Berbeda dengan batch processing atau model time-
sharingyang memungkinkan lebih besar, komputer mini lebih mahal dan
mainframe sistemyang akan digunakan oleh banyak orang, biasanya pada saat
yang sama. Data yang besarsistem pengolahan membutuhkan staf penuh-waktu
untuk beroperasi secara efisien.
Yang kedua dibutuhkan Switch 2950024 1 Buah, 2950T-24 adalah
anggota dari Catalyst 2950 Series Switches CerdasEthernet, dan merupakan
konfigurasi tetap, saklar mandiri yang menyediakan kecepatan kawat Fast
Ethernet dan Gigabit Ethernet untuk konektivitas jaringan menengah dan tepi
akses metro. Catalyst 2950 Series adalah produk terjangkau yangmembawa
layanan cerdas, seperti peningkatan keamanan, ketersediaan tinggi dankualitas
canggih layanan (QoS), ke jaringan tepi-tetap menjaga kesederhanaan
switchingLAN tradisional. Ketika sebuah Catalyst 2950 Switch dikombinasikan
dengan SwitchCatalyst 3550 Series, solusinya dapat mengaktifkan IP routing dari
tepi ke inti dari jaringan.
Yang ketiga yaitu sebuah Connection Copper Straight-Through 5 Buah,
Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda.
Dan yang terakhir dibutuhkan adalah Sebuah Server 1 Buah, Server,
Server adalah sebuah sistem komputeryang menyediakan jenis layanan tertentu
dalamsebuah jaringan komputer Server didukung dengan prosesoryang bersifat
scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengansistem operasikhusus, yang
disebut sebagaisistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak
administratif yangmengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang
terdapat di dalamnya,seperti halnya berkas ataupencetak, dan memberikan akses
kepada stasiun kerja anggota jaringan.

Gambar 2.2 IP Address pada PC1

Gambar 2.3 IP Address pada PC2


Gambar 2.4 IP Address pada PC3

Gambar 2.5 IP Address pada PC4

Gambar 2.6 IP Address pada Server


Selanjutnya yang dilakukan adalah memberi sebuah IP Address pada
masing-masing PC dan Servernya, untuk mengatur IP Address nya, IP Address
(Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner
antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap
komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit
(untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPV6 atau IP versi 6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis
TCP/IP, untuk melakukannya digunakan cara mengklik 2 kali pada PC atau
Servernya lalu akan muncul tampilan menu yang banyak, tetapi pilih Dekstop lalu
IP Configuration. Setelah masuk dalam sebuah penaturan IP Address langsung
saja setting dengan memasukan IP nya masing-masing, tetapi untuk IP Address
harus menggunakan 1 Digit yang berbeda-beda dibelakang nya pada masing-
masing PC ataupun servernya.
Untuk PC1 gunakan IP address 192.168.1.1, PC2 192.168.1.2, PC3
192.168.1.3, PC4 192.168.1.4, dan server 192.168.1.5. Pada saat kita mengisi IP
address maka Subnet Mask dan IP address local akan terisi otomatis. Subnet Mask
itu merupakan istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan
host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau
jaringan luar.
Gambar 2.7 PING dari PC1 ke PC2, PC3, PC4 dan Server
Gambar 2.7 PING dari PC2 ke PC1,PC3, PC4 dan Server

Gambar 2.7 PING dari PC3 ke PC1,PC2, PC4 dan Server


Gambar 2.7 PING dari PC4 ke PC1, PC2, PC3 dan Server

Setelah mengatur IP Address pada masing-masing PC ataupun Server,


selanjutnya dilakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING
melalui Command prompt, Double Klik PC1, Dekstop>> Command Prompt. Dan
seterusnya lakukan ke semua PC dan juga server seperti gambar-gambar dibawah
ini.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan Percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


Client-Server dapat mengakses server sebuah jaringan tertentu antara client dan
server. Sebagai bagian dari konteks data, client server mengatur interface yang
fungsinya sebagai tempat menjalankan aplikasi basis data. Dan pada percobaan
kali ini menggunakan sebuah aplikasi yang bernama Cisco Packet Tracer yang
digunakan untuk  merancang sebuah sistem atau topologi jaringan yang akan di
terapkan, karena kalau kita merancang topologi jaringan komputer tanpa bantuan
aplikasi seperti ini bisa  membutuhkan biaya yang mahal.
Makanya cisco membuat aplikasi seprti ini agar orang dapat belajar tanpa
membutuhkan biaya yang mahal.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen. 2018. “Modul Metode Numerik”.. Palangka Raya: UPR Fakultas
Teknik.
Basri, Anugrah Muhammad. 2018. https://www.nesabamedia.com/pengertian-
jaringan-client-server/. Diakses pada 25 Oktober 2018.
Mutiari, ricki. 2016.
https://www.academia.edu/7230227/Packet_Tracer_dan_komponen.
Diakses pada 25 Oktober 2018.
Noctblok. 2016. http://ariz-zone.blogspot.com/2012/03/pengertian-ip-addres-dns-
gateway-subnet.html. Diakses pada 25 Oktober 2018.
Sasha. 2016. http://artikel-az.com/pengertian-client-server/. Diakses pada 25
Oktober 2018
Pamungkas, Adi. 2016. https://www.mastekno.com/id/pengertian-jaringan-client-
server/. Diakses pada 25 Oktober 2018.
LAMPIRAN

Gambar 3.1 Jaringan Client -Server

Gambar 2.2 IP Address pada PC1


Gambar 2.3 IP Address pada PC2

Gambar 2.4 IP Address pada PC3

Gambar 2.5 IP Address pada PC4


Gambar 2.6 IP Address pada Server

Gambar 2.7 PING dari PC1 ke PC2, PC3, PC4 dan Server
Gambar 2.7 PING dari PC2 ke PC1,PC3, PC4 dan Server

Gambar 2.7 PING dari PC3 ke PC1,PC2, PC4 dan Server


Gambar 2.7 PING dari PC4 ke PC1, PC2, PC3 dan Server

Anda mungkin juga menyukai