Anda di halaman 1dari 82

SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN

CISCO PACKET TRACER

TUGAS AKHIR

ELDIPA FAJAR BARUS


112406177

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN
CISCO PACKET TRACER

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi Tugas dan Memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

ELDIPA FAJAR BARUS


112406177

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


i

PERSETUJUAN

Judul : SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN


CISCO PACKET TRACER
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : ELDIPA FAJAR BARUS
Nomor Induk Mahasiswa : 112406177
Program Studi : D3 TEKNIK INFORMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMA (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA

Disetujui di
Medan, Juli 2014

Disetujui Oleh
Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU Pembimbing
Ketua,

Dr. Elly Rosmaini, M.Si Dra.Normalina Napitupulu M.Sc


NIP. 19600520 198503 2 002 NIP. 19631106 198902 2 001

Universitas Sumatera Utara


ii

PERNYATAAN

SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN CISCO


PACKET TRACER

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2014

ELDIPA FAJAR BARUS


NIM : 112406177

Universitas Sumatera Utara


iii

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tugas akhir ini dengan judul Simulasi Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco
Packet Tracer.
Terimahkasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra.Normalina Napitupulu,M.Sc selaku
pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan tugas akhir ini.
Terimahkasih kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si dan Bapak Syahriol Sitorus, S.Si,
M.IT selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA-USU
Medan, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si Selaku Ketua dan
Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku
Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Teknik Informatika FMIPA USU,
pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada
kedua Orang Tua Ayahanda Eddy Maulana Barus, Ibunda Sitti Fatimah Sembiring
dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang semakin pesat tentunya

Jaringan Komputer memiliki peran yang sangat besar untuk memajukan setiap

teknologi-teknologi yang ada, seperti sekarang hampir semua perangkat-perangkat

elektronika terhubung ke dalam jaringan baik itu dengan kabel ataupun nirkabel.

Jaringan Komputer pada dasarnya akan menghubungkan setiap pengguna maupun

perangkat agar dapat berkomunikasi dalam jarak dekat maupun jauh. Untuk dapat

membidangi Jaringan Komputer tentu tidak sedikit yang digunakan dikarenakan

jaringan komputer membutuhkan perangkat-perangkat sebagai media perantara dalam

membangun sebuah komunikasi, tetapi tentu tidak sedikit biaya yang akan

dikeluarkan bila membeli dan selalu mengupdate perangkat-perangkat yang lebih baru

lagi. Packet tracer oleh Cisco diciptakan sebagi media pembelajaran untuk siapapun

yang ingin menekuni Jaringan Komputer agar dapat memahami dasar-dasar Jaringan

Komputer tersebut tanpa harus mempunyai perangkat dan peralatan dalam jaringan

komputer itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara


v

DAFTAR ISI

Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel ix

BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan 3
1.5 Manfaat 3
1.6 Metodologi 4
1.7 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 Landasan Teori 6


2.1 Jaringan Komputer 6
2.2 Sejarah Jaringan Komputer 6
2.3 Jenis-jenis Jaringan Komputer 11
2.4 Perangkat Jaringan Komputer 12
2.5 Protokol 20
2.5.1 Fungsi Protokol 21
2.5.2 TCP/IP 22
2.5.2.1 Subneting 24
2.6 Cisco Packet Tracer 30

BAB 3 Membangun Simulasi Jaringan Komputer 34


3.1 Pengenalan Software Cisco Packet Tracer 34

Universitas Sumatera Utara


vi

3.2 Simulasi Jaringan LAN sederhana 37


3.2.1 Jaringan Lokal Client-Server 41
3.3 Simulasi Jaringan MAN 45
3.4 Simulasi Jaringan Wireless 51

BAB 4 Implementasi Sistem 57


4.1 Implementasi Sistem 57
4.2 Tujuan Implementasi Sistem 57
4.3 Spesifikasi Hardware 58
4.4 Software 59
4.5 Brainware 59
4.6 Instalasi Packet Tracer 60
4.7 Menjalankan Packet Tracer 61

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 62


5.1 Kesimpulan 62
5.2 Saran 63

Daftar Pustaka 64
LAMPIRAN
SK Uji Program
Kartu Bimbingan Tugas Akhir

Universitas Sumatera Utara


vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Server 13
Gambar 2.2 Kartu Jaringan 14
Gambar 2.3 Hub 15
Gambar 2.4 Switch 15
Gambar 2.5 BNC Connector 16
Gambar 2.6 Kabel UTP dan STP 17
Gambar 2.7 Konektor RJ45(ethernet) dan RJ11(telepon) 17
Gambar 2.8 Kabel Fiber Optic 18
Gambar 2.9 Router Cisco 19
Gambar 2.10 Access Point 20
Gambar 2.11 Sebuah network tunggal 26
Gambar 2.12 Sebuah network tunggal dengan node 27
Gambar 2.13 Tampilan Cisco Packet Tracer 32
Gambar 3.1 Penjelasan Awal Cisco Packet Tracer 34
Gambar 3.2 Router pada Cisco Packet Tracer 35
Gambar 3.3 Switch 35
Gambar 3.4 Hub 36
Gambar 3.5 End Device (PC,Laptop,Server) 36
Gambar 3.6 Connection (Kabel) 36
Gambar 3.7 Wireless Devices 37
Gambar 3.8 Tampilan simulasi Jaringan lokal 38
Gambar 3.9 Konfigurasi IP address pada PC 39
Gambar 3.10 Proses pengujian dengan simple PDU 40
Gambar 3.11 Proses perintah ping 41
Gambar 3.12 Jaringan lokal Client Server 42
Gambar 3.13 Konfigurasi DHCP pada Server 43
Gambar 3.14 Konfigurasi IP pada Server 43
Gambar 3.15 set DHCP pada PC berhasil 44
Gambar 3.16 Hasil pengiriman Simple PDU antar PC 44
Gambar 3.17 Rancangan Jaringan WAN 46

Universitas Sumatera Utara


viii

Gambar 3.18 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang A 47


Gambar 3.19 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang B 48
Gambar 3.20 Konfigurasi Router Cabang A ke Pusat 49
Gambar 3.21 Konfigurasi Router Cabang A ke Cabang B 49
Gambar 3.22 Konfigurasi Router Cabang B ke Pusat 50
Gambar 3.23 Konfigurasi Router Cabang B ke Cabang A 50
Gambar 3.24 Hasil Pengiriman dari PC Pusat ke Kantor Cabang A dan B 51
Gambar 3.25 Rancangan Jaringan Wireless 52
Gambar 3.26 Melepas port ethernet 53
Gambar 3.26 Memasang modules untuk Wireless 53
Gambar 3.27 Konfigurasi DHCP Wireless Router 54
Gambar 3.28 Setting DHCP pada Laptop1 sukses 55
Gambar 3.29 Setting DHCP pada PC0 sukses 55
Gambar 3.30 Hasil Pengiriman pada setiap Device (Laptop dan PC) 56
Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Cisco Packet Tracer 60
Gambar 4.2 Tampilan Jaringan MAN di Cisco Packet Tracer 61

Universitas Sumatera Utara


ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Urutan dari alamat IP dan Host 24

Tabel 2.2 Klasifikasi subnet mask 1 24

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang semakin pesat tentunya

Jaringan Komputer memiliki peran yang sangat besar untuk memajukan setiap

teknologi-teknologi yang ada, seperti sekarang hampir semua perangkat-perangkat

elektronika terhubung ke dalam jaringan baik itu dengan kabel ataupun nirkabel.

Jaringan Komputer pada dasarnya akan menghubungkan setiap pengguna maupun

perangkat agar dapat berkomunikasi dalam jarak dekat maupun jauh. Untuk dapat

membidangi Jaringan Komputer tentu tidak sedikit yang digunakan dikarenakan

jaringan komputer membutuhkan perangkat-perangkat sebagai media perantara dalam

membangun sebuah komunikasi, tetapi tentu tidak sedikit biaya yang akan

dikeluarkan bila membeli dan selalu mengupdate perangkat-perangkat yang lebih baru

lagi. Packet tracer oleh Cisco diciptakan sebagi media pembelajaran untuk siapapun

yang ingin menekuni Jaringan Komputer agar dapat memahami dasar-dasar Jaringan

Komputer tersebut tanpa harus mempunyai perangkat dan peralatan dalam jaringan

komputer itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang

didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel,

pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web). Tujuan dari

jaringankomputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan

computer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang

meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim

layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan

digunakan pada hamper seluruh aplikasi jaringan komputer.

Dalam jaringan komputer banyak sekali yang harus dipelajari, antara lain

mengenai internet, TCP/IP, HTTP, pengamanan jaringan, jaringan multimedia,

simulasi jaringan dan masih banyak sub-sub ilmu yang harus dipelajari. Namun yang

menjadi dasar adalah bagaimana kita paham tentang dasar jaringan komputer itu

sendiri, untuk itu kita tidak hanya membaca teori semata, kita juga harus praktek di

lapangan agar mengerti. Tapi betapa butuh biaya yang sangat banyak jika kita ingin

Universitas Sumatera Utara


2

mempraktekkan sebuah jaringan komputer (walaupun yang sederhana), oleh karena

itu, Cisco sebagai perusahaan terkemuka di bidang jaringan meluncurkan sebuah

aplikasi yang sangat menolong bagi kita yang ingin menyimulasikan jaringan

komputer, yaitu dengan Cisco Packet Tracer.

Packet Tracer adalah software simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering

digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang

penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan

disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco

Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat

bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga

membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco. Berdasarkan uraian latar belakang

di atas, maka judul yang ingin di bahas dalam penelitian ini adalah “Simulasi

Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Tracer”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam membangun jaringan komputer baik lokal maupun luas tentu tidak sedikit

perangkat yang akan digunakan dan juga pasti akan memakan biaya yang cukup

mahal, dengan Program Cisco Packet Tracer yang berguna sebagai simulator tentu

kita tidak memerlukan perangkat fisik jaringan untuk membangun jaringan tersebut

Dari hal diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


3

1) Apa saja yang dibutuhkan untuk merancang dan membuat jaringan komputer?
2) Bagaimana menguji jaringan komputer yang telah dibangun di Packet Tracer?

1.3 Batasan Masalah

Simulasi Jaringan Komputer ini akan dibuat batasan masalah untuk perancangan

simulasi yang lebih fokus, antara lain sebagai berikut:

1) Membuat simulasi perancangan jaringan LAN,MAN dan Wireless.


2) Hanya menghubungkan antar device/perangkat jaringan dan menguji hasil
simulasi.
3) Tidak membahas keseluruhan item ataupun menu yang terdapat pada Program
Cisco Packet Tracer.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1) Memberikan gambaran virtual tentang sistem kerja dan pembuatan jaringan


komputer.
2) Mengenal dasar-dasar perangkat jaringan yang akan digunakan dalam pembuatan

jaringan komputer

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

Universitas Sumatera Utara


4

1) Menjadi panduan bagi para mahasiswa maupun teknisi yang berkecimpung dalam

bidang jaringan komputer sebelum membangun jaringan yang sebenarnya.

2) Mengurangi resiko kesalahan kepada teknisi jaringan agar merancang terlebih

dahulu jaringan yang akan dibangun.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini

adalah:.

1) Pembelajaran Literatur
Mencari beberapa referensi yang berkenaan dengan Simulasi Jaringan Komputer
melalui e-book,video tutorial, maupun sumber-sumber lain di internet.
2) Mempersiapkan Software Simulasi Jaringan
Software yang digunakan untuk melakukan simulasi jaringan adalah Cisco Packet
Tracer 5.3
3) Perancangan simulasi
Membangun simulasi jaringan berdasarkan jenis-jenis jaringan komputer.
4) Pengujian
Semua rancangan simulasi jaringan komputer akan diuji apakah sudah terhubung
dengan baik.
5) Penyusunan Laporan dan kesimpulan akhir
Membuat laporan hasil perancangan simulasi jaringan komputer.

Universitas Sumatera Utara


5

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibagi menjadi lima bab dengan beberapa sub

pokok bahasan. Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tugas akhir ini secara umum, yang terdiri

dari: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai materi yang berkaitan serta

mendukung untuk melakukan penelitian pada tugas akhir ini. berisi

materi jaringan komputer, dan program simulator jaringan yang

mendukung pembuatan tugas akhir ini.

BAB 3 MEMBANGUN SIMULASI JARINGAN KOMPUTER

Bab ini menjelaskan secara rinci bagaimana membangun beberapa

jenis-jenis jaringan komputer dengan simulator Packet Tracer.

Universitas Sumatera Utara


6

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari simulasi jaringan

komputer yang telah dibangun.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari rancangan simulasi

jaringan komputer yang telah dibangun.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan

antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media

komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan

bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan

komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada

diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Prinsip dasar dalam sistem jaringan komputer adalah proses pengiriman data atau

informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi

tertentu.Sedangkan tujuan utama dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk

membawa data/informasi dari pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat tanpa

adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.

2.2 Sejarah Jaringan Komputer

Universitas Sumatera Utara


8

Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada

tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer

MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin

profesor Howard Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan

sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa

proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch

Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer

dengan kaidah antrian.

Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang

sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa

tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses

berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System). Maka

untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem

TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat

lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS

mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada

awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen Pertahanan Amerika,U.S. Defense

Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset

yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk

jaringan organik pada tahun 1969. Program riset ini dikenal dengan

nama ARPANET. Pada tahun1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil

dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan

membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan

bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal,

maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam

Universitas Sumatera Utara


9

proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel

untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri

disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan

yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses

yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya

dalam satu perintah dari komputer pusat.

Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat

elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET. Program

tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.Pada

tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang

penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer

ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika

Serikat.Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang

ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama

yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob

Kahnmempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal

pemikiran International Network (Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama

kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26

Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal

Signals and Radar Establishment diMalvern. Setahun kemudian, sudah lebih

dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan

atau network.

Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama

yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979. Tahun 1981, France

Universitas Sumatera Utara


10

Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon

televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan

dengan video link.

Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan

sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu,

pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih

dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat

ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal

dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark,

dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik

dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada

tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang

kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada

sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung

ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.

Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen

seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet

Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih

pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan

(Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan

melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah

jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika

Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat

Universitas Sumatera Utara


11

menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk

jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.

Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui

sejuta komputer pada tahun 1992. Dan pada tahun yang sama muncul

istilah surfing(menjelajah). Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh

menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet

atauvirtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang

sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.

2.3 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan Komputer dibagi atas lima jenis,yaitu :

1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan internal di dalam sebuah gedung

atau kampus. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-

komputer pribadi dan workstation dalam kantor suat organisasi, perusahaan atau

pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer, media

penyimpanan/storage) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitant Area Network (MAN), prinsip sama dengan LAN, hanya saja

jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km. MAN dapat mencakup kantor-kantor

perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dimanfaatkan

untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan

suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel

Universitas Sumatera Utara


12

3. Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali

mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang

bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. ini sama dengan internet.

4. Wireless (Jaringan tanpa Kabel), merupakan solusi terhadap komunikasi yang

tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Jaringan tanpa

kabel lebih leluasa bergerak (mobile) dalam melakukan aktifitasi komunikasi

2.4 Perangkat jaringan komputer

Perangkat jaringan komputer sangat diperlukan mengingat hal ini adalah tool pokok

yang harus ada dalam sebuah jaringan komputer.

Dengan begitu suatu jaringan komputer bisa berfungsi sesuai apa yang

diharapkan, adapun mengenai perangkat yang biasanya dibutuhkan dalam jaringan

komputer khususnya jaringan kabel adalah sebagai berikut

1. Komputer Server

Komputer server biasanya mempunyai sistem operasi, aplikasi dan database yang

menyediakan layanan kepada komputer-komputer lain (client) dalam jaringan.

Jika sebuah jaringan komputer tersebut terkoneksi dengan internet, maka komputer

server ini juga berfungsi sebagai gateway

Universitas Sumatera Utara


13

Gambar 2.1 Server

2. Komputer Client

Komputer client merupakan komputer yang digunakan untuk mengolah data yang

diambil dari server, dengan kata lain komputer yang menerima pelayanan dari

komputer server.

3. Network Interface Card (Kartu Jaringan)

NIC merupakan sebuah perangkat keras komputer yang dirancang agar

memungkinkankomputer melakukan komunikasi dalam dalam jaringan.

fungsi utama NIC antara lain :

- Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan

- Mengontrol arus data antara komputer dan sistem kabel

Universitas Sumatera Utara


14

- Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya

ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer

Ada beberapa jenis BUS yang digunakan NIC, diantaranya:

- ISA (Industry Standard Architecture)

- PCI (Peripheral Component Interface)

Gambar 2.2 Kartu Jaringan

4. Hub

Hub adalah cara paling sederhana untuk menghubungkan dua atau lebih komputer,

server dan peripheral untuk membentuk jaringansederhana. Hub A menerima sinyal

dari setiap mesin meskipun melalui koneksi kabel, dan kemudian menyiarkan mereka

untuk semua mesin lain yang terhubung. Jadi jika Komputer A mengirimkan sinyal,

Komputer B, C dan D, semua akan menerimanya, bahkan jika sinyal itu dimaksudkan

hanyau ntuk Komputer D.

Universitas Sumatera Utara


15

Gambar 2.3 Hub

5. Switch

Switch merupakan perangkat yang lebih rumit dari sebelumnya, tidak seperti hub,

mereka mengatur lalu lintas jaringan, bukan hanya penyiaran sinyal. Setiap pesan

yang dikirim oleh sebuah komputer atau perangkat akan berisi informasi tentang dari

komputer mana informasi ini datang, dan dimaksudkan untuk apa, dan Switch

memastikan pesan sampai ke tujuan yang benar pada jaringan lokal. Jika Komputer A

mengirimkan pesan ke komputer D, switch akan memastikan bahwa komputer B dan

C tidak menerimanya

Gambar 2.4 Switch

Universitas Sumatera Utara


16

6. Kabel dan Konektor

Kabel dan Konektor

Dalam sebuah jaringan kabel berfungsi sebagai penghubung. Ada beberapa jenis kabel

yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer.

a. BNC Connector

Berbentuk silinder, dengan 2 prongs untuk menghubungkan

Terbuat dari tembaga

Menggunakan T-connector jika dihubungkan dengan network adaptor

Gambar 2.5 BNC Connector

b. Twisted Pair Ethernet

Kabel ini ada dua macam:

- UTP (Unshielded Twisted Pair), tanpa selubung pembungkus

- STP (Shielded Twisted Pair), dengan selubung pembungkus

Universitas Sumatera Utara


17

Gambar 2.6 Kabel UTP dan STP

c. Konetor RJ-11 atau RJ-45.

- Twisted atau terpelintir dimaksudkan untuk mengurangi interferensi listrik.

- Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.

- STP tahan gangguan daripada UTP sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps.

- Dibutuhkan hub untuk membangun sebuah LAN.

Gambar 2.7 Konektor RJ45(ethernet) dan RJ11(telepon)

d. Fiber Optic (FO)

Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas

pengaruh lingkungan. Harga relatif mahal dan pemasangan atau instalasi lebih sulit

Universitas Sumatera Utara


18

Gambar 2.8 Kabel Fiber Optic

7. Router Cisco

Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen

dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU,memori, sistem bus,

dan banyak interface input/output. Router didesain intuk menghubungkan dan

mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui

koneksi jaringan

Sama dengan PC, router membutuhkan operating system untuk menjalankan

fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan

file-file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan

parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router

menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.

Universitas Sumatera Utara


19

Gambar 2.9 Router Cisco

8. Access Point

Access Point perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti

laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau

perangkat standar lainnya. WirelessAccess point umumnya dihubungkan

ke routermelalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan

dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti

laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.

Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan

banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.

Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan

jaringan wireless/nirkabel,Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi

data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi

area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam

satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya

Universitas Sumatera Utara


20

Gambar 2.10 Access Point

2.5 Protokol

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam

sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain

yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar

komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk

memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang

sama.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam protokol adalah sebagai berikut :

a. Syntax

Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan

sinyal.

b. Semantix

Universitas Sumatera Utara


21

Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi

kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.

c. Timing

Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

2.5.1 Fungsi Protokol

Fungsi – fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Fragmentasi dan Reassembly

Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim

menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan

setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita

yang lengkap.

b. Encaptulation

Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address,

kode-kode koreksi dan lain-lain.

c. Connection Control

Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari

transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal

pengiriman data dan mengakhiri hubungan.

d. Flow Control

Universitas Sumatera Utara


22

Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver.

e. Error Control

Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman

maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol

terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

f. Transmission Service

Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data

khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

2.5.2 TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol)

TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal tetapi satu kesatuan protokol dan utility.

Setiap protokol dalam kesatuan ini memiliki aturan yang spesifik. Protokol ini

dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk departemen

pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969.

ARPA mengingikan sebuah protokol yang memiliki karakter sebagai berikut :

a. Mampu menghubungkan berbagai jenis sistem operasi.

b. Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan tinggi.

c. Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks dan luas. Sebuah

alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam

sebuah jaringan. Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan di mana host tersebut

dan mengenali nomor unik host bersangkutan dijaringan tertentu. Setiap host yang

Universitas Sumatera Utara


23

terhubung jadi satu pada sebuah internet work harus memiliki satu alamat unik

TCP/IP.

Setiap alamat terbagi atas dua komponen :

a. Network ID

Ini adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik dari host (nama jalan

dari rumah). Setiap komputer dalam segmen jaringan tertentu akan memiliki ID

jaringan yang sama.

b. Host ID

Ini adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat (nomor rumah). Bila

komputer disegment jaringan memiliki alamat, maka jaringan tersebut perlu tahu

milik siapakah suatu paket itu.

Seperti yang disebutkan diatas tadi bahwa nilai IP adalah nilai biner 32 bit.

Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor 8 bit yang disebut oktet. Contoh

alamat IP :202.149.240.66 dengan menggunakan contoh diatas, katakanlah

administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang

sama 202.149.240.XXX. kondisi inilah yang disebut network ID. Nomor pada XXX

adalah host ID-nya.

Setiap alamat TCP/IP jatuh pada satu kelas alamat. Kelas mewakili sebuah

grup alamat yang segera dapat dikenali komponen software sebagai bagian dari

sebuah jaringan fisik. Misalkan, ambil contoh alamat TCP/IP berikut dan nilai

binernya. 10.149.240.66 00001010.10010101.11110000.10000010 dengan

Universitas Sumatera Utara


24

memperhatikan tiga nilai biner yang pertama, bisa dikatakan bahwa alamat ini

termasuk class A.

Tabel 2.2 Urutan dari alamat IP dan Host

Setiap komputer di sebuh jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke

komputer lainnya. Komputer pengiriman harus memastikan bahwa si penerima berada

di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet mask digunakan oleh protokol stack

TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada di

jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan remote. Ini adalah bagian yang

sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP.

Tabel 2.3 Klasifikasi subnet mask 2

2.5.2.1 Subneting

Subnetting merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian

network, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan memperkecil jumlah host.

Banyak alasan untuk melakukan subneting, antara lain:

Universitas Sumatera Utara


25

1. Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak menggunakan router, sebuah host tidak

dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda.

Dengan melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah broadcast

domain dan memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga mengurangi

lalu lintas data dalam sebuah jaringan.

2. Meningkatkan performance jaringan, yang merupakan akibat dari

berkurangnya trafik.

3. Menyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan mengisolasi

masalah yang terjadi dalam jaringan.

Dalam sebuah jaringan IP yang perlu dipertimbangkan sebelum memberikan

alamat terhadap sebuah jaringan dan host, antara lain:

1. Tentukan jumlah network ID yang diperlukan, yakni:

• Satu untuk setiap subnet

• Satu untuk setiap hubungan ke jaringan WAN.

2. Tentukan jumlah Host ID yang diperlukan dalam setiap subnet yakni:

• Satu untuk setiap host

• Satu untuk setiap interface yang terdapat pada router.

3. Berdasarkan kebutuhan diatas,buat

• Satu subnet mask untuk seluruh jaringan

• Subnet ID yang bersifat unik untuk setiap segment secara fisik

• Sebuah kisaran dari host ID untuk setiap subnet

Universitas Sumatera Utara


26

Teknik subnetting pada implementasinya akan berkaitan dengan subnet mask.

Sama halnya dengan IP address, subnet mask dibentuk dari bilangan biner. Agar

pengguna lebih mudah mengenal dan menggunakan subnet mask. Bilangan subnet

mask dikonversi ke dalam bentuk bilangan desimal.

Nilai Subnet Mask Default kelas B

Desimal = 255.255.0.0

Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

Admin yang mengelola jaringan besar sering kali merasa perlu membagi-bagi

jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil lagi (disebut subnetworks) sebagai usaha

memberikan fleksibilitas addressing.

172.110.0.0

Gambar. 2.11 Sebuah network tunggal

Dengan subnetting, sebuah network address tunggal seperti diatas dapat kita

pecah menjadi subnetwork, atau disingkat subnet. Sebagai contoh, network

172.110.1.0, 172.110.2.0 dan 172.110.3.0 kesemuanya merupakan subnet dari

network 172.110.0.0

Universitas Sumatera Utara


27

172.110.2.0

172.110.1.0 172.110.3.0

Router

Gambar. 2.12 Sebuah network tunggal dengan node

Subnet address dibuat oleh network administrator dengan cara “meminjam” bit-bit

dari porsi host dan merancangnya sebagai subnet.

Agar subnet address yg kita buat dapat bekerja, setiap mesin dalam network

haruslah mengetahui bagian mana dari host address yang digunakan sebagai subnet

address. Untuk kebutuhkan ini, maka setiap mesin perlu kita beri apa yg disebut

subnet Mask.

Digunakan Subnet Mask untuk :

1. Membedakan network ID dan host ID

2. Menunjuk letak suatu host, apakah berada dijaringan lokal atau jaringan luar

Seluruh bit yg berhubungan dengan network ID di set 1. Sedangkan bit yg

berhubungan dengan host ID di set 0

Contoh :

Network Address = 192.168.20.0

Universitas Sumatera Utara


28

Subnet Mask = 255.255.255.224 maka,

1. Banyak subnet yg bisa kita produksi:

2 X - 2 = 2 3 – 2 = 6 subnet

dimana ;

X = jumlah bit yg bernilai 1.  224 = 1 1 1 0 0 0 0 0 , ada 3 bit

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)

2. Banyak host yg valid persubnet :

2 Y - 2 = 2 5 – 2 = 30 host

dimana ;

y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 5 (8-3)

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit untuk broadcast address)

3. Subnet yg valid :

256 – subnet mask = 256 -224 =32

32 + 32 = 64

64 + 32 = 96

96 + 32 = 128

128 + 32 = 160

160 + 32 = 192

Universitas Sumatera Utara


29

192 + 32 = 224 (stop)  Ini adalah Subnet Mask kita, makanya ia subnet invalid

Jadi yg valid adalah 32, 64, 96, 128, 160,192 jumlahnya ada 6 subnet

4. Untuk menentukan host-host mana yg valid :

Subnet 32 64 96 128 160 192

Host Pertama 33 65 97 129 161 193

Host Terakhir 62 94 126 158 190 222

5. Untuk menentukan mana broadcast address untuk masing-masing subnet :

Subnet 32 64 96 128 160 192

Broadcast 63 95 127 159 191 223

Contoh :

Network Address = 192.168.20.0

Subnet Mask = 255.255.255.248 maka,

1. Banyak subnet yg bisa diproduksi ?

2 X - 2 = 2 5 – 2 = 30 subnet

dimana ;

X = jumlah bit yg bernilai 1.  248 = 1 1 1 1 1 0 0 0 , ada 5 bit

Universitas Sumatera Utara


30

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)

2. Banyak host yg valid per subnet ?

2 Y - 2 = 2 3 – 2 = 6 host

y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 3 (8-5)

2.6 Cisco Packet Tracer

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai

media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan

komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk

fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy.

Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar

agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang

alat-alat jaringan Cisco.

Packet Tracer terbaru yaitu versi 5.3.3. Dalam versi ini dapat mensimulasikan

Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF, and EIGRP, sampai tingkat

yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas

software ini bertujuan untuk kelas CCNA. Taget Packet Tracer yaitu menyediakan

simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan

beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada

Cisco IOS. Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan

produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 5.3, beberapa fitur ditambahkan, termasuk

Universitas Sumatera Utara


31

fitur BGP. BGP memang bukan termasuk kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk

kurikulum CCNP.

Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui

sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada

beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan

seabagai pengganti Cisco routers dan switches.

Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator

untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama

halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya seperti GNS3,

Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan pada Simulasi

jaringan.

Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan Packet Tracer, akan tetapi

kemudahaan pada Packet Tracer lebih baik dari simulator diatas, hal tersebut nampak

dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan.

Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita

inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada

suatu area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya.

Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita

dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi kita

inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan

spesifikasi rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun.

Universitas Sumatera Utara


32

Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu

jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi

jaringan tersebut pada kertas buram.

Gambar 2.13 Tampilan Cisco Packet Tracer

Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :

Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :

Router – Switch

Router – Hub

PC – Switch

PC – Hub

Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :

Router – Router

Universitas Sumatera Utara


33

Router – PC

Switch – Switch

Switch – Hub

Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses

konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari

device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask

pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel

Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.

Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel

yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode

konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI

(Command Line Interface).

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 3

MEMBANGUN SIMULASI JARINGAN KOMPUTER

3.1 Pengenalan Software Cisco Packet Tracer

Pada tahap ini kita akan merancang dan mensimulasikan beberapa jenis-jenis didalam

jaringan komputer. Untuk itu disini kita menggunakan software Cisco Packet Tracer.

Berikut tampilan awal software Cisco Packet Tracer beserta penjelasan singkat.

Gambar 3.1 Penjelasan Awal Cisco Packet Tracer

Universitas Sumatera Utara


35

Berikut device/perangkat yang akan kita gunakan dalam membangun simulasi

jaringan komputer

1. Router

Gambar 3.2 Router pada Cisco Packet Tracer

Router digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan berbeda, pada Cisco

Packet Tracer Router terdapat beberapa model sesuai kebutuhan, namun fungsi dan

kegunaannya tetap sama.

2. Switch

Gambar 3.3 Switch

Switch digunakan untuk kebutuhan komputer host/client akan penggunaan data yang

besar

3. Hub

Universitas Sumatera Utara


36

Gambar 3.4 Hub

Hub menghubungkan beberapa komputer dalam skala kecil (lebih kurang 5 komputer)

4. End Device

Gambar 3.5 End Device (PC,Laptop,Server)

End Device merupakan perangkat-perangkat yang akan berguna sebagai host/client

(PC/Laptop) dan Server sebagai pelayan host/client itu sendiri.

4. Connection

Gambar 3.6 Connection (Kabel)

Universitas Sumatera Utara


37

Untuk menghubungkan antar perangkat jaringan tentu dibutuhkan beberapa kabel,

gambar 3.1.4 menunjukkan beberapa jenis kabel yang akan digunakan dalam

menghubungkan antar perangkat jaringan.

7. Wireless

Gambar 3.7 Wireless Devices

3.2 Simulasi Jaringan LAN sederhana

Disini kita akan membangun jaringan LAN sederhana dimana akan menghubungkan 4

PC agar bisa berkomunikasi satu sama lain .

Device yang akan digunakan :

4 PC

1 Hub

4 Kabel Straight

1. Klik pada End Device dan pilih PC-PT , klik ke area kerja. Letakkan 4 PC

kemudian klik hub dan pilih Hub PT, setelah semua device diletakkan sambungkan

setiap PC ke Hub dengan cara pilih connection , pilih straight-through. Setelah

Universitas Sumatera Utara


38

memilih kabel langsung klik ke PC ,pilih fastethernet tarik ke arah hub dan pilih

port 0. Lakukan cara tersebut untuk PC yang lain

Gambar 3.8 Tampilan simulasi Jaringan lokal

2. kemudian agar setiap PC bisa berkomunikasi kita akan mengatur IP address pada

setiap PC. Klik PC0 > klik tab Desktop lalu pilih IP Configuration.

Disini kita menggunakan IP kelas C . pada IP address ketikkan 192.168.1.2, untuk

subnet mask akan terisi otomatis sesuai dengan kelas IP yaitu 255.255.255.0.

lakukan langkah tersebut pada PC selanjutnya

IP Address PC1 : 192.168.1.3

IP Address PC2 : 192.168.1.4

IP Address PC3 : 192.168.1.5

Universitas Sumatera Utara


39

Gambar 3.9 Konfigurasi IP address pada PC

3. Kemudian kita akan menguji apakah semua PC sudah terhubung dengan baik, ada 2

cara untuk menguji jaringan tersebut yaitu dengan mengirim simple PDU atau ping

ke alamat IP yang dituju.

a. Dengan Simple PDU

klik tool “add simple PDU” pada toolbar sebelah kanan, kemudian klik pada PC

pengirim misal PC1 ke PC3. Jika sukses maka properti di bawah sebelah kanan akan

menunjukkan “Sucessfull”

Universitas Sumatera Utara


40

3
1
2

Gambar 3.10 Proses pengujian dengan simple PDU

b. Dengan perintah ping pada command prompt

perintah ping digunakan untuk melihat konektivitas antar PC yang dituju, klik pada

PC0>klik tab Desktop kemudian klik Command Prompt. Ketikkan perintah “ping

192.168.1.4” lalu tekan enter, IP address 192.168.1.4 merupakan IP pada PC3. Bila

koneksi ke PC3 berhasil maka balasan perintah adalah “Reply from 192.168.1.4:

bytes=32 time=11ms TTL=128” sebaliknya bila gagal maka balasan berupa

“Request Time Out”.

Universitas Sumatera Utara


41

Gambar 3.11 Proses perintah ping

3.2.1 Jaringan Lokal Client-Server

Berikutnya kita akan membuat simulasi jaringan lokal Client-server yaitu PC server

sebagai pusat data.

Device yang akan digunakan :

4 PC

1 Switch

1 Server

5 Kabel Straight

1. Tahap pertama hubungkan PC0,1,2,3 dengan switch menggunakan Kabel Straight

kemudian Switch ke Server juga dengan kabel Straight

Universitas Sumatera Utara


42

Gambar 3.12 Jaringan lokal Client Server

2. disini kita menggunakan metode DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

sebagai penentuan IP Address, DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur

client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu

jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DCHP harus memberikan

alamat IP kepada semua computer secara manual.Untuk mengkonfigurasi DHCP

klik pada device Server kemudian klik DHCP di bagian service. Pada default

gateway set IP 192.168.1.10 , kemudian start IP address 192.168.1.1 dan subnet

mask 255.255.255.0 lalu maximum number 10. Klik Save.

Universitas Sumatera Utara


43

Gambar 3.13 Konfigurasi DHCP pada Server

3. Kemudian kita atur IP address untuk Server, klik tab Desktop lalu klik IP

Configuration, pada IP address masukkan IP 192.168.1.1 Subnet mask

255.255.255.0 dan Default Gateway 192.168.1.10

Gambar 3.14 Konfigurasi IP pada Server

Universitas Sumatera Utara


44

4. untuk bisa menghubungkan antar PC maka kita akan mengatur IP address pada

setiap PC, masuk ke PC0>Desktop> IP configuration. Karena kita menggunakan

metode DHCP maka tidak perlu lagi mengatur IP Address , klik DHCP bila

berhasil maka IP akan terkonfigurasi secara otomatis . lakukan langkah diatas

untuk PC yang lain

Gambar 3.15 set DHCP pada PC berhasil

5. Lakukan pengujian jaringan client-server tersebut menggunakan salah 1 metode

pengujian di packet tracer.

Gambar 3.16 Hasil pengiriman Simple PDU antar PC

Universitas Sumatera Utara


45

3.3 Simulasi Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)

Disini kita akan mengambil sebuah contoh dengan ketentuan sebagai berikut :

Sebuah Kantor Pusat (dengan IP Address 170.1.2.0) ingin semua PC yang terdapat di

kantor tersebut bisa berkomunikasi dengan Kantor Cabang A dan B (A = IP Address

=192.168.1.5 , B= IP Address 192.168.2.3)

Kantor .

Device yang akan digunakan :

11 PC-PT (8 di Kantor Pusat dan 3 di Kantor Cabang)

2 Switch ( 1 untuk Kantor Pusat dan 1 di Kantor Cabang A)

3 Router-PT(1 di pusat dan 2 untuk cabang A dan B)

1 Server-PT (Untuk kantor Pusat)

1 Printer-PT (untuk Kantor Pusat)

14 Kabel Straight dan 1 Cross

3 Kabel Serial

1. Buatlah Rancangan seperti berikut

Universitas Sumatera Utara


46

Gambar 3.17 Rancangan Jaringan WAN

Pada tahap kasus ini Penetapan IP Address di PC Kantor Pusat menggunakan metode

DHCP sedangkan IP di Kantor Cabang statis (manual).

3. Pada Jaringan Kantor Pusat aturlah konfigurasi DHCP seperti jaringan Client-

Server yang telah dibuat sebelumnya

Aturlah IP Address untuk PC Kantor Cabang A dan B sebagai berikut

Cabang A : Cabang B :

PC7 = 192.168.1.1 PC10 = 192.168.2.1

PC8 = 192.168.1.2

PC9 = 192.168.1.3

Gateway untuk PC Cabang A = 192.168.1.5

Gateway untuk PC Cabang B = 192.168.2.3

Universitas Sumatera Utara


47

4. Sekarang kita langsung mengkonfigurasi agar PC di Kantor Pusat dapat

berkomunikasi dengan PC di Kantor Cabang A dan B.

Dalam mengkonfigurasi Router maupun switch ada 2 mode yang bisa digunakan

yaitu mode GUI (Graphic User Interface) dan CLI (Command Line Interface),

disini kita menggunakan mode GUI agar lebih praktis.

Masuk ke Router3 (Kantor Pusat) Pada tab Config klik serial 2/0 untuk Kantor

Cabang A dan serial 3/0 untuk cabang B . Atur kon figurasi seperti gambar

dibawah ini

Gambar 3.18 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang A

Universitas Sumatera Utara


48

Gambar 3.19 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang B

5. Dengan cara yang sama buat konfigurasi Router4 (Cabang A) dan Router5 (Cabang

B)

Universitas Sumatera Utara


49

Gambar 3.20 Konfigurasi Router Cabang A ke Pusat

Gambar 3.21 Konfigurasi Router Cabang A ke Cabang B

Universitas Sumatera Utara


50

Gambar 3.22 Konfigurasi Router Cabang B ke Pusat

Gambar 3.23 Konfigurasi Router Cabang B ke Cabang A

Universitas Sumatera Utara


51

6. Lakukan pengujian dengan cara mengirimkan simple PDU ke PC pusat dan cabang

A dan B

Gambar 3.24 Hasil Pengiriman dari PC Pusat ke Kantor Cabang A dan B

3.4 Simulasi Jaringan Wireless (Tanpa Kabel)

Dalam tahap ini saya mengambil sebuah kasus sebagai berikut :

Sebuah Lab yang berada di Lantai 1 (Komputer dan Laptop) ingin terhubung dengan

pengguna di lantai 2 (Laptop) .

Devices yang akan digunakan

1 Wireless Router

1 Switch

3 Laptop dan 6 Komputer

3 Kabel straight (PC ke Switch) dan 1 Cross (switch ke Router Wireless)

1. Buatlah Rancangan seperti berikut

Universitas Sumatera Utara


52

Gambar 3.25 Rancangan Jaringan Wireless

2. Untuk menyambung Laptop ke perangkat Wireless kita mengganti port ethernet

menjadi Wireless Card ( memakai perangkat Linksys-WPC300N) klik salah satu

Laptop kemudian klik tab Physical, untuk mengganti ataupun menambah perangkat

matikan terlebih dahulu device nya dalam hal ini laptop. Berikut cara penggantian

port ethernet ke Wireless Card

Universitas Sumatera Utara


53

2. Klik dan tahan port ini


1. Klik Disini untuk kemudian tarik ke bagian
mematikan device modules (sebelah kiri)

Gambar 3.26 Melepas port ethernet

3. Klik dan tahan perangkat tersebut


lalu tarik ke slot yang kosong (tempat
port ethernet sebelumnya

4. klik lagi disini untuk


menghidupkan laptop

Gambar 3.26 Memasang modules untuk Wireless

Lakukan langkah-langkah tersebut pada 4 Laptop lainnya.

Universitas Sumatera Utara


54

3 . Kemudian kita akan mengkonfigurasi Wireless Router, disini Wireless Router juga

bisa menggunakan metode DHCP untuk penetapan IP address di setiap PC maupun

Laptop yang terhubung ke Wireless Router tersebut

Klik Wireless Router lalu klik tab GUI, berikut konfigurasinya

IP Address : 192.168.0.1 Subnet mask 255.255.255.0

Start IP Address : 192.168.0.1

Maximum number of Users : 20

Gambar 3.27 Konfigurasi DHCP Wireless Router

Universitas Sumatera Utara


55

4. Aturlah IP Address pada setiap PC dan Laptop menggunakan DHCP, klik

Laptop/PC, klik tab Desktop lalu pilih IP Configuration, klik DHCP

Gambar 3.28 Setting DHCP pada Laptop1 sukses

Gambar 3.29 Setting DHCP pada PC0 sukses

Universitas Sumatera Utara


56

5. Lakukan pengujian dengan mengirim simple PDU atau perintah ping pada tiap-tiap

device

Gambar 3.30 Hasil Pengiriman pada setiap Device (Laptop dan PC)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan

sistem yang ada dalam dokumen rancangan yang telah disetujui dan telah

diuji,menginstal dan memulai menggunakan sistem baru yang diperbaiki. Adapun

langkah-langkah yang yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah :

1. Mendapatkan software dan hardware yang tepat serta sesuai untuk merancang

Simulasi Jaringan Komputer

2. Menyelesaikan rancangan Jaringan komputer

3. Mengkonfigurasi, menguji dan. Menyimpan hasil perancangan simulasi yang telah

dibuat menggunakan cisco packet tracer

4.2 Tujuan Implementasi Sistem

Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


58

1. Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana

pengaplikasian rancangan Simulasi Jaringan Komputer yang akan

diimplementasikan.

2. Menyelesaikan rancangan Simulasi yang ada didalam dokumen sistem yang telah

disetujui.

3. Memastikan bahwa setiap Device pada simulasi jaringan komputer dapat

terhubung satu sama lain

4. Penggunaan IP address pada setiap device terkonfigurasi dengan benar

4.3 Spesifikasi Hardware

Hardware adalah suatu komponen yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan

rancangan Simulasi Jaringan komputer yang telah diusulkan. Dalam hal ini penulis

merinci spesifikasi komponen hardware yaitu:

1. PC dengan processor minimal Intel Pentium III 733 MHz.

2. Microsoft Windows 7 home premium.

3. Microsoft Windows 2000 service pack 4 atau XP Home

4. Memory Minimal 128 MB.

5. Hard disk 20 GB.

6. Monitor Super VGA.

Universitas Sumatera Utara


59

7. Keyboard.

8. Mouse.

4.4 Software

Hardware tidak akan dapat memecahkan suatu masalah tanpa adanya komponen

software. Adapun software yang digunakan dalam pembuatan Simulasi perancangan

jaringan komputer ini adalah:

1. Cisco paket tracer 5.3.

2. Perangkat lain yang ada dalam paket tracer.

4.5 Brainware

Brainware adalah pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan simulasi

perancangan jaringan komputer. Brainware dalam sistem informasi ini Terbagi atas:

1. Sistem perancangan oleh saya sendiri

2. Operator sebagai pemakai jaringan ,namun baru dapat diterapkan bila hasil simulasi

sudah diterapkan ke dalam jaringan komputer itu langsung.

Universitas Sumatera Utara


60

4.6 Instalasi Packet Tracer 5.3

Dalam menginstalasi Cisco Paket Tracer, dilakukan secara langsung di laptop saya

sendiri. Software tersebut langsung diinstal dan siap untuk dipakai dalam membuat

perancangan Simulasi Jaringan Komputer.

Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Cisco Packet Tracer

1. Pada kotak Dialeg awal Instalasi Cisco Packet Tracer klik “Next >”

2. Pada License Agreement, baca terlebih dahulu EULA nya setelah itu pilih "I

accept.." untuk menyetujui instalasi Packet Tracer, setelah itu klik Next

Universitas Sumatera Utara


61

3. Selanjutnya adalah memilih lokasi folder untuk Instalasi, secara default akan

terinstal di Program Files

4. Tentukan nama folder untuk start menu

5. centang "Create a desktop icon" untuk membuat shortcut di desktop agar

mempermudah menjalankan program

6. Setelah itu klik Install untuk memulai proses instalasi hingga selesai

7. Setelah instalasi selesai akan muncul jendela seperti di bawah ini, centang

"Launch Cisco Packet Tracer" untuk mulai menjalankan Packet Tracer

4.7 Menjalankan Paket Tracer

Setelah proses instalasi berjalan dengan lancar, maka langsung saja memulai

perancangan simulasi Jaringan Komputer

Gambar 4.2 Tampilan Jaringan MAN di Cisco Packet Tracer

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah mensimulasikan beberapa jenis-jenis Jaringan Komputer dengan

menggunakan Cisco Packet Tracer 5.3 Maka ada beberapa kesimpulan yang

penulis dapatkan yaitu :

1. Untuk menghubungkan lebih dari 2 PC dibutuhkan hub ataupun switch sebagai

penejembatan tiap-tiap client/host tersebut

2. Dalam menetapkan IP Address sebuah PC, bisa menggunakan metode static

dan DHCP . static mengharuskan pengguna memberi IP secara manual

sedangkan DHCP IP akan diberikan secara otomatis oleh Device seperti

Server,Router dan Wireless Router

3. Untuk menghubungkan 2 jaringan yang berbeda dibutuhkan perangkat Router

sebagai pengenal dari tiap-tiap nomor jaringan tersebut

4. Dalam Jaringan lokal yang tidak memakai banyak PC sebaiknya menggunakan

IP Address kelas C agar menghemat bandtwith dan tidak banyak IP yang tidak

Universitas Sumatera Utara


63

terpakai atau menggunakan Teknik Subnetting agar IP Address yang ingin

dialokasikan bisa digunakan tanpa ada yang tidak terpakai.

5. Dengan adanya simulasi jaringan maka diharapkan dapat membantu dalam

membuat perancangan jaringan nyata.

5.2 Saran

Adapun Saran sangat dibutuhkan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam

bidan perancangan jaringan ini. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai

berikut

1. Mengumpulkan Referensi ataupun Tutorial tentang perancangan Jaringan

Komputer yang lebih luas agar model-mode yang banyak di didalam jaringan

komputer dapat disimulasikan atau bahkan merancang secara nyata model

jaringan tersebut.

2. Mendalami device-device Cisco Packet Tracer yang banyak tidak terpakai

dalam perancangan simulasi jaringan komputer tersebut agar Jaringan yang

dibangun bisa berkembang.

3. Mengikuti kepelatihan Cisco agar skill yang dibangun dengan simulasi

semakin bertambah dengan berinteraksi langsung kepada perangkat Cisco itu

sendiri seperti Router dan Switch.

Universitas Sumatera Utara


64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit


ANDI

Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting


http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting/ (diakses tanggal
12 juni 2014)

Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi
Jaringan Komputer. http://www.slideshare.net/yogiirdesputra/modul-perangkat-lunak-
cisco-packet-tracer (diakses tanggal 15 Mei 2014)

Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi


RouterMenggunakan CLI. http://ilmukomputer.org/2013/02/01/cisco-packet-tracer-
konfigurasi-router-menggunakan-cli/ (diakses tanggal 12 Juni 2014)

Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer


http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15
Mei 2014)

Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.


http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-
Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)

MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI

Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer


http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses
tanggal 12 Maret 2014)

Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.


Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Ramadhan, Arief. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit PT Elex


Media Komputindo

Wikipedia. 2009 . Jaringan Komputer


http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer (diakses tanggal 10 Maret 2014)

Universitas Sumatera Utara


64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit


ANDI

Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting


http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting/ (diakses tanggal
12 juni 2014)

Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi
Jaringan Komputer. http://www.slideshare.net/yogiirdesputra/modul-perangkat-lunak-
cisco-packet-tracer (diakses tanggal 15 Mei 2014)

Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi


RouterMenggunakan CLI. http://ilmukomputer.org/2013/02/01/cisco-packet-tracer-
konfigurasi-router-menggunakan-cli/ (diakses tanggal 12 Juni 2014)

Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer


http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15
Mei 2014)

Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.


http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-
Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)

MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI

Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer


http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses
tanggal 12 Maret 2014)

Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.


Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Ramadhan, Arief. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit PT Elex


Media Komputindo

Wikipedia. 2009 . Jaringan Komputer


http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer (diakses tanggal 10 Maret 2014)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai