Anda di halaman 1dari 62

PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS

IOT (INTERNET OF THINGS)

TUGAS AKHIR

FRANS CUKRA AGUS PUTRA SURBAKTI


152406114

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS
IOT (INTERNET OF THINGS)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat


memperoleh Ahli Madya

FRANS CUKRA AGUS PUTRA SURBAKTI


152406114

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN ORISINALITAS

PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing–masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2019

Frans Cukra Agus Putra Surbakti


152406114

ii

Universitas Sumatera Utara


PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat membawa banyak


dampak dalam aspek kehidupan. Perkembangan ini memberikan dampak khusus
di bidang sistem keamanan. Keamanan yang dimaksud bertuju pada rumah, yang
dimana banyak sekali pengaduan masyarakat akan tindak kriminal dan
semacamnya yang kerap terjadi. Pengembangan konsep keamanan dan
kenyamanan pada rumah pintar menggunakan sistem internet of things, yang
dimana menjadikan jaringan internet sebagai media utama sistem. Konsep ini
memberikan pengertian bahwa teknologi internet akan semakin luas
penggunaannya di masyarakat. Melalui hal tersebut dirancanglah sebuah
prototype, suatu sistem Smart Home Berbasis IoT (Internet of Things). Sistem
smart home ini dapat dikontrol melalui perangkat android untuk memudahkan
user dalam penggunaannya. Penulis menganalisa dan mendesain struktur sistem
informasi yang nantinya akan dibangun dengan menggunakan beberapa bahasa
pemrograman dan komponen-komponen sederhana. Sistem ini diharapkan dapat
membantu dalam menyampaikan informasi dan memudahkan masyarakat dalam
mengontrol beberapa fungsi di dalam rumah.

Kata kunci: Bahasa Pemrograman, Internet of Things, Android, Smart Home.

iii

Universitas Sumatera Utara


WEB BASED-INFORMATION SYSTEM OF HKBP SIDORAME CHURCH,
RESORT MEDAN TIMUR

ABSTRACT

The development of information and communication technologies are rapidly


bringing the impact in the aspects of life. These developments provide a special
impact in the field of church services. Church services is one of the aspects that
are needed by users such as church members in getting information. The
development of the concept of church services in providing information necessary
to provide effective and efficient information using the online system. These
conditions give the influence that the Church requires information systems.
Through these surveyors laid out an information system of the Church HKBP
Sidorame Ressort Medan Timur. Information systems on the HKBP Sidorame can
display the information in the form of a history of the Church, clergy, schedule of
worship, worship of servants, and statistical data of the Church. The authors
analyze and design the structure of the information system will be built using
several programming languages. This information system is expected to assist in
the delivery of information.

Keywords : Programming Language, Service , Information System of Church,


Website.

iv

Universitas Sumatera Utara


PENGHARGAAN

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah
dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini
dengan judul Prototype Smart Home Berbasis IoT (Internet of Things).

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Sawaluddin, M.IT


selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan baik kritik
dan saran kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini dari awal hingga
selesai. Terima kasih kepada Ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc selaku Dosen
Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dan
selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU. Terima kasih
kepada Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom selaku Sekretaris Program Studi
D3 Teknik Informatika FMIPA USU, kepada Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan
Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku ketua dan sekretaris Departemen
Matematika FMIPA USU, kepada Bapak Dr. Krista Sebayang, M.S selaku Dekan
FMIPA USU, dan Wakil Dekan FMIPA USU yang telah mengeluarkan surat
permohonan untuk melaksanakan riset, seluruh Staf dan Dosen Program Studi
D3 Teknik Informatika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis Ibunda Afrida Br. Bangun
serta Abang penulis Fernando Perananta Alpa Surbakti, Ferdinan Perananta Beta
Surbakti dan adik penulis yaitu Emia Putri Carolina Surbakti, dan CV.WAT
Medan yang telah memberikan doa dan dukungan untuk penulis. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa akan memberikan berkat-Nya.

Medan, Juni 2019

Frans Cukra Agus Putra Surbakti

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
PENGESAHAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metodologi Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 Komputer 6
2.2 Sistem Informasi 7
2.2.1 Hubungan Data dan Sistem Informasi 8
2.2.2 Elemen Pendukung Suatu Sistem 9
2.3 Mikrokontroler 10
2.4 Arduino IDE 12
2.5 Android Studio 13
2.6 Sensor atau Modul 13
2.6.1 Modul NFC-RFID PN532 14
2.6.2 Modul Suhu DHT-2 14
2.7 Komponen dan Perangkat 15

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


3.1 Analisis Sistem 17
3.1.1 Analisis Sistem Berjalan 17
3.1.2 Analisis Sistem Baru 18
3.2 Perancangan Sistem 19
3.2.1 Rancangan Proses 20
3.2.2 Rancangan Alat 22

Universitas Sumatera Utara


BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian Implementasi Sistem 27
4.2 Tujuan Implementasi Sistem 27
4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem 27
4.4 Hasil Rancangan Aplikasi 28

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 33
5.2 Saran 33

DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN 36

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar

2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi 9


2.2 Chip Mikrokontroler 10
2.3 NodeMCU-V3 12
2.4 Arduino IDE 12
2.5 Interface Android Studio 13
2.6 RFID PN532 14
2.7 Modul DHT-21 15
3.1 Flowchart Analisis Sistem Berjalan 18
3.2 Flowchart Program yang Diusulkan 19
3.3 Contoh Program Proses 20
3.4 Diagram Rangkaian Perangkat 22
3.5 Maket Prototype 23
3.6 Perangkat Keras (Hardware) 24
3.7 Rancangan Alat pada Arduino 25
3.8 Penyelesaian Rangkaian Elektronika 26
4.1 Tampilan Menu Login 29
4.2 Tampilan Menu Pengisisan Id dan Password 30
4.3 Tampilan Menu Kontrol 31
4.4 Tampilan Prototype 32
4.5 Prototype Menyala 32

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


Lampiran

Lampiran A : Listing Program 51


Lampiran B : Surat Keterangan Hasil Uji Program Tugas Akhir 52
Mahasiswa
Lampiran C : Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa 53
Lampiran D : Surat Keterangan Dosen Pembimbing

viii

Universitas Sumatera Utara


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Smart home atau rumah pintar merupakan bagian dari inovasi Internet of
Things, dimana hampir semua benda atau perabotan sehari-hari, yang akrab
dengan kehidupan masyarakat terintegrasi dengan teknologi pintar yang bisa
dikontrol secara manual atau otomatis. Peran teknologi tersebut memberikan
dampak positif dalam aspek properti ini. Salah satu manfaat positif dari
penggunaan teknologi dalam aspek properti adalah pembuatan rumah pintar yang
aman dan nyaman.

Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi, permintaan akan rumah yang


aman dan nyaman juga semakin meningkat. Pada aspek keamanan banyak
teknologi yang bisa digunakan agar lebih efektif dan efisien, bukan cuma
penggunaan CCTV, gembok, rantai, dan lain-lain yang kurang baik dan mudah
untuk dirusak atau dimanipulasi. Tapi menggunakan teknologi otomatis yang
dirancang dengan baik dan memiliki tingkat keamanan dan keakuratan sistem
yang tinggi, sehingga tingkat terjadinya tindak kriminal, pencurian, pembobolan
dan sebagainya bisa di minimalisir. Sedangkan pada aspek kenyamanan adalah,
dengan perancangan semua perabot rumah yang terintegrasi dengan suatu device
atau perangkat dan mudah untuk dioperasikan.

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep penggunaan teknologi yang


menggunakan internet sebagai medianya. Penggunaan internet itu sendiri, sudah
menjadi kebutuhan khusus di masyarakat, dan hampir semua dari setiap kalangan
sudah menggunakannya. Alasan inilah yang menjadi latar belakang utama
penggunaan sistem IoT ini diterapkan. Platform Android merupakan salah satu
aplikasi yang paling banyak digunakan didunia. Karna penggunaannya yang
gampang dan hampir semua kalangan sudah memilikinya. Inilah yang menjadi

Universitas Sumatera Utara


2

faktor utama penggunaan aplikasi android sebagai sarana user interface pada
Prototype.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan pokok
permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana menerapkan IoT (Internet of Things) pada konsep smart home atau
rumah pintar ?
2. Bagaimana membuat aplikasi Android yang dapat mengontrol keadaan rumah
dengan media internet ?
3. Bagaimana membuat rangkaian elektronik dalam penggunaan berbagai
hardware pada konsep smart home ?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam pembuatan prototype smart home ini
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Prototype smart home ini menggunakan servo motor, lampu, kipas, sensor
(sensor RFID (Radio frequency identification), sensor temperature/suhu)
sebagai fitur penggunaannya.
2. Sistem aplikasi yang dibangun berbasis mobile dengan menggunakan aplikasi
Android Studio.
3. Sistem pemrograman fitur diprogram dengan aplikasi Arduino.
4. Menggunakan 2 jenis mikrokontroller yaitu Arduino Uno R3 dan NodeMcu V2
yang dijadikan 1 dengan sistem parrarel.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan dari pembuatan prototype
ini adalah :
1. Memperkenalkan smart home dengan lebih interaktif.
2. Menjadi bahan pertimbangan seseorang atau pengembang sistem, dalam
pembuatan sistem smart home di kehidupan nyata.

Universitas Sumatera Utara


3

3. Memberi gambaran akan kecanggihan sistem IoT (Internet of Things),


sehingga para pengembang bisa menciptakan project-project IoT lainnya yang
lebih baik dan berguna buat masyarakat tentunya.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diberikan dalam pembuatan prototype ini adalah:
1. Menciptakan gambaran akan rumah pintar yang aman dan nyaman.
2. Memudahkan dan memanjakan pengguna dengan fitur yang dirancang.
3. Kontrol jarak jauh, yang memudahkan dalam pengoperasian dan pemantauan
akan kondisi rumah.
4. Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan alat atau karya yang lebih
kompleks yang dapat dipakai di dalam kehidupan nyata.
5. Dapat dikembangkan pada aspek-aspek lain, dan memaksimalkan penggunaan
IoT (Internet of Things) agar lebih efisien.

1.6 Metodologi Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, penulis menerapkan beberapa metodologi
penelitian untuk memperoleh data, merancang dan membangun aplikasi yang
diinginkan. Adapun metodologi penelitian yang diterapkan penulis adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Data dan Informasi
Pengumpulan data dan informasi dapat berupa :
a. Wawancara
Metode ini dilakukan penulis dengan menggunakan cara menyampaikan
beberapa pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa kepada
narasumber agar mendapatkan informasi yang lengkap.
b. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan penulis dengan
membaca buku-buku literatur yang memiliki kaitan dengan penelitian dan
melakukan searching menggunakan internet browser untuk penambahan
informasi.

Universitas Sumatera Utara


4

2. Analisa sistem
Dalam penelitian ini, penulis menganalisa sistem yang digunakan pada
prototype berikut beberapa langkah yang dilakukan :
a. Memperoleh informasi sebanyak-banyaknya akan penggunaan aplikasi,
hardware, dan perangkat yang akan digunakan.
b. Menganalisa akan kelebihan dan kekurangan project smart home.
c. Mengidentifikasi pokok-pokok permasalahan yang akan diselesaikan pada
project tersebut.

3. Merancang Konsep Pembangunan Sistem yang Diusulkan


Membangun sistem yang diusulkan berupa pembuatan data flow diagram
(DFD), membuat gambaran rangkaian elektronika yang akan di kerjakan pada
prototype, merancang rangkaian dan merakit beberapa komponen manual
(yang dimaksud adalah komponen yang di rancang atas keperluan pribadi)
dan merancang miniatur rumah yang akan digunakan pada prototype. .

4. Pembuatan Program
Pembuatan program dilakukan dengan menggunakan bahasa C untuk
memprogram komponen dengan aplikasi Arduino. Dan bahasa JAVA untuk
merancang aplikasi Android yang digunakan sebagai user interface nantinya.
Pembuatan program dilakukan sesuai dengan pembangunan sistem yang
diusulkan.

5. Implementasi dan Pengujian Sistem


Implementasi sistem dilakukan sesuai dengan rancangan yang telah
dimodelkan. Pengujian akan dilakukan jika program dan rangkaian dari setiap
komponen sudah selesai di rancang. Dan jika terdapat kesalahan atau Bug
baik dari hardware atau software, maka perlu dilakukan pemeriksaan ulang.

6. Penulisan Laporan Penelitian


Penulisan laporan penelitian merupakan penulisan dari tahap-tahap awal
hingga akhir sampai pada hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

Universitas Sumatera Utara


5

1.7 Sistematika Penulisan


Agar dapat memberikan gambaran yang jelas pada penulisan tugas akhir
ini, maka penulis membaginya dalam beberapa bab sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang pembangunan aplikasi,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, hingga sistematika penulisan tugas
akhir ini.

BAB 2 : LANDASAN TEORI


Bab ini menguraikan tentang teori-teori dasar dalam pembangunan
sistem teknologi berbasis Internet of Things ini. Mulai dari pengertian
Internet of Things serta yang dibutuhkan untuk mengerjakan
pemrograman sistem teknologi smart home pada penelitian ini.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Bab ini menguraikan mengenai analisis dan perancangan sistem mulai
dari perancangan aplikasi android, diagram konteks sistem, rangkaian
elektronika, hingga perancangan aplikasi pengontrol mikrokontroller.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM


Bab ini menguraikan tentang bagaimana proses lanjutan dari
perancangan sistem. Menguraikan secara detail bagian implementasi
sistem dan melihat apakah implementasi sesuai dengan perancangan
sistem.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dikutip oleh
penulis selama proses pengerjaan project.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Komputer
Dalam merancang sebuah sistem informasi, digunakan suatu alat pendukung
yaitu komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute,
yang berarti hitung. Dengan demikian komputer dapat diartikan sebagai alat
hitung atau mesin hitung. Akan tetapi komputer sangat berbeda dengan kalkulator.

Komputer dan kalkulator memiliki perbedaan yang terletak pada tugas yang
dikerjakan yaitu komputer dapat mengolah data dengan kecepatan tinggi. Selain
itu komputer juga memiliki fungsi yang beragam seperti menyimpan data dalam
memory, memroses data, dan melakukan proses lainnya secara kontiniu dan
otomatis tanpa adanya campur tangan manusia. Seiringnya waktu pengertian
komputer sudah banyak didefenisikan oleh beberapa ahli dan diangkat dalam
beberapa buku seperti sebagai berikut :
1. Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan
tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memrosesnya dan menghasilkan output dibawah
pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program yang tersimpan
didalam memori.
2. Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa
tugas seperti menerima input, memroses input sesuai dengan programnya,
menyimpan perintah – perintah dan hasil dari pengolahan, menyediakan
output dalam bentuk informasi.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian komputer


adalah suatu alat pengolahan data yang memiliki komponen seperti hardware,
software, dan brainware yang saling berhubungan. Namun setiap pekerjaan yang
dikerjakan oleh komputer tidak terlepas dari instruksi yang diberikan manusia
melalui bahasa pemrograman kepada komputer selaku benda mati.

Universitas Sumatera Utara


8

2.2 Sistem Informasi


Pengertian sistem informasi dapat kita ketahui dengan jelas setelah kita
mengetahui setiap komponen pendukung yang ada didalamnya. Sistem informasi
memiliki komponen – komponen pendukung diantaranya :
1. Data
Data merupakan fakta, bisa berupa symbol, angka, huruf, dan lain – lain yang
nantinya dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan ataupun pengolahan
meliputi serangkaian tindakan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang
lebih berguna dan bermanfaat.

2. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem tang berinteraksi satu sama lain dan saling melengkapi untuk
mencapai suatu tujuan.

3. Informasi
Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang berfungsi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah


suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan
strategi-strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.

Suatu sistem informasi memiliki komponen-komponen yang disebut Blok


Bangunan (Building Block) yang terdiri dari : (Jogiyanto,2005) seperti :

1. Blok Masukan (In Block)


Input melalui data yang masuk ke dalam sistem. Input disini termasuk
algoritma-algoritma dan media untuk mendapatkan data berupa dokumen-
dokumen dasar yang masuk ke dalam suatu sistem informasi.

Universitas Sumatera Utara


9

2. Blok Model (Model block)


Mencakup prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi
data untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)


Keluaran yang dihasilkan merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)


Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi meliputi tiga bagian
utama, yaitu sumber daya manusia sebagai brainware, perangkat lunak atau
software, dan perangkat keras atau hardware.

5. Blok Basis Data (Data Base Block)


Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan untuk
memanipulasinya dibutuhkan dukungan dari perangkat lunak.

6. Blok Kendali (Control Block)


Pengendalian dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem seperti sabotase, kesalahan-kesalahan, faktor alam dan
lain sebagainya dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi, kesalahan-
kesalahan tersebut dapat diatasi. (Jogiyanto,2005).

2.2.1 Hubungan Data dan Sistem Informasi


Data dan informasi memiliki hubungan yang dapat digambarkan sebagai
hubungan antara barang baku dan barang jadi. Dengan kata lain, sistem
pengolahan data mengubah atau memroses dari sesuatu yang tidak dapat
digunakan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Hubungan data dan sistem informasi
dapat dijelaskan melalui Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara


10

Penyimpanan
Data

Pengolahan
Input Data Informasi
Data

Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi

2.2.2. Elemen Pendukung Suatu Sistem


Sistem informasi memiliki lima elemen dasar yang mendukung
pengolahan data dan informasi dengan menggunakan komputer seperti :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Bagi suatu sistem informasi perangkat keras yang dapat mendukung seperti
komputer (unit pengolahan), harddisk/floppy-disk (unit penyimpanan), printer
(unit keluaran).

2. Perangkat Lunak (Software)


Perangkat lunak merupakan program yan berisikan perintah-perintah untuk
melakukan pengolahan data yang terdiri dari Operating System.

3. File
File merupakan tempat penyimpanan data yang dapat dicari dan digunakan
kembali.

4. Prosedur
Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam
bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi.

Universitas Sumatera Utara


11

2.3 MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat
menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan
program yang diisikan kedalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari
sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output
ditunjukkan kepada akuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi
secara sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu
perangkat yang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika


dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat
ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan pada mikrokontroler pada
umumnya antara 1-16 MHz.

Gambar 2.2 Chip Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki banyak jenis dengan fungsi yang sesuai dengan


kapasitasnya. Pada prototype smart home ini digunakan 2 jenis mikrokontroler
yaitu Arduino uno R3 dan NodeMcu V3.

Berikut penjelasan dari kedua mikrokontroler tersebut :


1. Arduino Uno R3
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis
chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, 6 pin

Universitas Sumatera Utara


12

input analog, menggunakan crystal 16 MHz antara lain pin A0 - A5, koneksi
USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah semua
yang diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler.

Gambar 2.2 Arduino Uno R3

2. NodeMcu V3
NodeMcu pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan
firmware berbasis e-Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro USB port
yang berfungsi untuk pemrograman maupun power supply. Selain itu juga
NodeMcu dilengkapai dengan tombol push button yaitu tombol reset dan
tombol flash. NodeMcu menggunakan bahasa pemrograman Lua yang
merupakan package dari ESP 8266. Lua memiliki logika dan susunan
pemrograman yang sama dengan C hanya berbeda syntax. Selain dengan
bahasa Lua NodeMcu juga support dengan software Arduino IDE dengan
melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino IDE.

Universitas Sumatera Utara


13

Gambar 2.3 NodeMcu V3

2.4 Arduino IDE


Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang
digunakan untuk memprogram arduino, dengan kata lain Arduino IDE sebagai
media untuk memprogram board Arduino. Arduino IDE bisa di download secara
gratis di website resmi Arduino IDE. Arduino IDE berfungsi sebagai text editor
untuk membuat, mengedit, dan juga memvalidasi kode program, bisa juga
digunakan untuk mengupload ke board Arduino. Kode program yang digunakan
pada Arduino disebut dengan istilah Arduino “sketch” atau disebut juga source
code arduino, dengan ekstensi file source code .ino.

Gambar 2.4 Arduino IDE

Universitas Sumatera Utara


14

2.5 Android Studio


Android Studio adalah Integrated Development Environment (IDE) untuk
sistem operasi Android, yang dibangun atas perangkat lunak JetBrains IntelliJ
IDEA dan didesain khusus untuk pengembangan Android. IDE ini merupakan
pengganti dari Eclipse Android Development Tools (ADT) yang sebelumnya
merupakan IDE utama untuk pengembangan aplikasi android.

Penggunaan Android pada project ini adalah sebagai user interface.


Alasannya karna penggunaan Android sudah menjadi tren masa kini, dan hampir
semua kalangan sudah menggunakannya.

Gambar 2.5 Interface Android Studio

2.6 Sensor atau Modul


Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia, menjadi besaran listrik berupa
tegangan, resistensi, dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian
pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Pada project sensor
digunakan sebagai fitur dari prototype.

Universitas Sumatera Utara


15

2.6.1 Modul NFC-RFID PN532


Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang
menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data
antara terminal dengan suatu objek dengan tujuan untuk identifikasi atau
penelusuran jejak melalui RFID tag. NFC/RFID juga sering digunakan untuk
asset management atau tracking suatu benda, dengan media tanpa kabel (wireless)
untuk jarak pendek.

Namun dalam perkembangannya, beberapa RFID telah dikembangkan


dengan tipe aktif atau memiliki power supply sendiri yang memungkinkan untuk
tagging dengan jarak yang lebih jauh, maksimal 25m. Suatu RFID dapat terdiri
dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tag programming station,
circulation reader, sorting equipment, dan tongkat inventory tag. Kegunaan dari
sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag kemudian dibaca oleh
RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer.

Gambar 2.6 RFID PN532

2.6.2 Modul Suhu DHT-21


Modul DHT-21 merupakan sensor suhu dan kelembapan yang dimana
penggunaannya sudah tidak asing lagi di dunia industri. Pada prototype Smart
Home ini sensor ini berperan untuk memberi informasi nilai suhu dan kelembapan
di ruangan tersebut. Nilai tersebut nantinya dijadikan sebagai tanda bahwa suhu
dan kelembapan di rumah ada dalam batas aman.

Universitas Sumatera Utara


16

Sensor ini merupakan salah salah satu sensor yang sangat kompleks, selain
hasilnya yang cepat dan detail, ukuran sensor ini juga kecil, sehingga bisa dan
mudah diletakkan dimana saja sesuai selera.

Gambar 2.7 MODUL DHT-21

2.7 Komponen dan Perangkat


Berikut komponen-komponen juga perangkat yang digunakan dalam
prototype:
1. Lampu
Terdapat 2 buah lampu yang digunakan pada prototype yang difungsikan
sebagai lampu dalam rumah. Yang nantinya bisa dikontrol oleh perangkat
Android yang dimiliki oleh pengguna

2. Power Supply
Power Supply yang digunakan adalah tipe CNKESIN 220V, sudah tidak asing
di dunia industri, bahkan banyak dipakai pada produk alat perusahaan

3. Kipas (Fan)
Penggunaan kipas digunakan sebagai fitur pendingin ruangan, kipas pada
prototype bisa dikontrol secara otomatis oleh perangkat Android, dan memiliki
sistem kerja otomatis apabila suhu ruangan melebihi batas yang sudah
ditentukan

Universitas Sumatera Utara


17

4. Servo
Servo adalah mesin penggerak yang biasa digunakan sebagai acuan penggerak
suatu perangkat. Pada prototype ini servo berfungsi untuk penggerak buka
tutupnya pintu rumah, yang nantinya tersinkronisasi dengan modul RFID
sehingga hanya orang tertentu yang bisa membuka dan menutup pintu rumah.

5. Solenoid Lock
Solenoid Lock adalah alat yang sama fungsinya dengan pengunci otomatis,
layaknya kunci rumah yang biasa digunakan dengan sistem manual, Solenoid
Lock ini bisa diprogram sesuai kebutuhan. Sistem yang digunakan akan
tersinkronisasi dengan modul RFID dan Servo, yang nantinya digunakan pada
fitur penguncian rumah secara otomatis.

Universitas Sumatera Utara


BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem


Analisis sistem menurut [Susanto] yaitu, studi tentang sistem bisnis dan
permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan melakukan evaluasi
terhadap berbagai alternatif solusi. Analisis sistem memiliki tujuan untuk
memecahkan masalah dalam mengembangkan sistem informasi yang ada sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan. Dalam analisis ini akan dibahas tentang
analisis sistem berjalan dan analisis sistem yang diusulkan.

3.1.1 Analisis Sistem Berjalan


Analisis sistem berjalan merupakan analisis tentang kebutuhan terhadap
suatu sistem yang sedang berjalan yang memerlukan pengembangan didalamnya.
Secara umum, analisis sistem berjalan dilakukan dengan melihat data yang
diperoleh melalui studi kasus yang diambil lalu membuat model proses terhadap
sistem yang sedang berjalan tersebut kemudian menganalisa masalah yang ada
didalam sistem tersebut.

Secara umum, sistem yang digunakan pada prototype seperti kontrol fitur
rumah secara manual, juga sistem yang bekerja dengan otomatis, sudah menjadi
kebutuhan umum di era sekarang ini. Melihat masyarakat yang sudah mulai sibuk
dengan padatnya kegiatan keseharian, membuat nilai dari segi kenyamanan dan
keamanan sedikit kurang diperhatikan hal ini yang menjadi salah satu faktor
meningkatnya tindak kecurangan. Kehadiran sistem Smart home ini memberikan
kemudahan dalam mengontrol dan menggunakan fitur-fitur rumah kepada
masyarakat. Sistem Smart home dapat diakses dengan mudah oleh setiap
pengguna. Kemudahan akses tersebut memberikan nilai efektif dn efisien kepada
setiap orang. Sehingga dengan adanya hal tersebut, setiap fitur yang ada didalam
rumah dapat digunakan dengan mudah oleh setiap pengguna. Rancangan
flowchart sistem berjalan ditunjukkan pada Gambar 3.1.

Universitas Sumatera Utara


21

START

Pilih Kebutuhan
Terhadap Informasi

Home
Yes

No

Proses Kebutuhan
About
Yes User

No

Gallery Informasi
Foto Yes Pilihan

No Keluar

End

Gambar 3.1 Flowchart Analisis Sistem Berjalan

3.1.2 Analisis Sistem Baru


Suatu kegiatan yang dikerjakan secara terus – menerus membutuhkan
sebuah sistem yang terautomatisasi pada setiap proses didalamnya, sehingga dapat
mempermudah proses dan mengurangi waktu untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.

Sistem Smart home yang dibuat bertujuan untuk membantu dan


mempermudah dalam melakukan dan mendapatkan informasi atau keadaan di
dalam rumah. Rancangan logika program yang diusulkan berupa sistem otomatis
yang berbasis UI (user interface) web, namun sistem ini sangat rumit dan
membutuhkan tingkat logika program yang tinggi, sehingga akhirnya diputuskan

Universitas Sumatera Utara


22

untuk membuat sistem dengan user interface Android. Logika program analisis
sistem baru ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Start

Pilih Kebutuhan
Login Admin
Terhadap Informasi

Home
Yes

Modul Login
No

Proses Kebutuhan
About
Yes Yes User

No
Proses Login
Gallery Informasi
Foto Yes Pilihan
No
Yes
No

Halaman Assembly
Yes Keluar
Kerja Admin

No
Yes

Contact End
Yes

Keluar
No

Location
Yes

No

Gambar 3.2 Flowchart Program Yang Diusulkan

3.2 Perancangan Sistem


Perancangan sistem merupakan tahap setelah proses analisis terhadap suatu
pengembangan ataupun pembangunan sistem, pendefenisian kebutuhan –
kebutuhan fungsional persiapan untuk rancang bangun implementasi
menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Tujuan utama dari

Universitas Sumatera Utara


23

perancangan sistem adalah memberikan gambaran perancangan sistem yang akan


dibangun atau dikembangkan, serta untuk memahami alur informasi dan proses
dalam sistem. Perancangan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan adalah
perancangan sistem IoT (Internet Of Things) Smart Home. Dalam perancangan
sistem smart home ada 2 tahap yang sudah dilakukan yaitu rancangan proses dan
rancangan alat. Tahap ini dilakukan agar pengerjaan alat lebih cepat, tepat, dan
teratur pada setiap proses kerjanya.

3.2.1 Rancangan Proses


Perancangan proses pada pembangunan atau pengembangan sistem ini
meliputi diagram proses, algoritma, dan diagram rangkaian perangkat.
1. Diagram Proses
Diagram proses adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan
sistem dengan lingkungan sistem. Diagram proses (process diagram) berfungi
untuk memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas
luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran
tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Contoh diagram proses sistem Smart
Home ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Contoh Diagram Proses

2. Algoritma

Universitas Sumatera Utara


24

Algoritma adalah kumpulan instruksi-instruksi atau langkah-langkah yang


berhingga jumlahnya yang digunakan untuk menyelesaikan masalah/persoalan
logika dan matematika dengan komputer.
a. Algoritma proses kerja keseluruhan pada sistem informasi gereja adalah sebagai
berikut:
Langkah 1: Mulai.
Langkah 2: Masuk ke Menu Login.
Langkah 3: Mengisi form ID dan PASSWORD.
Langkah 4: Melakukan Fungsi Login.
Langkah 5: Melakukan proses sesuai dengan pilihan.
Langkah 6: Masuk ke Menu Control.
Langkah 7: Selesai.

b. Algoritma proses kerja pemilihan menu kontrol adalah sebagai berikut:


Langkah 1: Mulai.
Langkah 2: Menghidupkan Perangkat.
Langkah 3: Masuk ke menu Login.
Langkah 4: Melakukan proses Login.
Langkah 5: Masuk ke menu kontrol .
Langkah 6: Selesai.

c.Algoritma proses kerja menu kontrol:


Langkah 1: Mulai dan menghidupkan perangkat.
Langkah 2: Masuk ke menu Login.
Langkah 3: Melakukan proses kontrol dengan fungsi ON / OFF.
Langkah 4: Pilih ON alat akan hidup, pilih OFF alat akan mati secara otomatis
.
Langkah 5: Selesai.

3. Diagram rangkaian perangkat


Diagram rangkaian perangkat adalah sebuah diagram yang merepresentasikan
sebuah rangkaian elektronik suatu perangkat keras yang akan di bangun.

Universitas Sumatera Utara


25

Pembuatan diagram rangkaian bertujuan untuk mempermudah suatu perancangan,


karna dalam diagram akan menjelaskan rangkaian perangkat seperti yang akan
dibangun aslinya. Diagram rangkaian perangkat dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Diagram Rangkaian Perangkat

3.2.2 Rancangan Alat

Pada proses ini akan dijelaskan bagaimana perancangan alat pada sistem
yang akan dibangun hingga sistem berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut tahapan pada perancangan alat ;
1. Pembuatan maket
Maket terbuat dari bahan papan dan akrilik sebagai wadah prototype, dimana
akan berbentuk seperti rumah sebagai tempat untuk rangkaian yang akan
dibangun. Bentuk maket dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Universitas Sumatera Utara


26

Gambar 3.5 Maket Prototype

Universitas Sumatera Utara


27

2. Pemasangan perangkat keras awal


Perangkat keras awal yang dimaksud adalah perangkat keras inti atau fitur
yang tidak terlalu sensitif yaitu lampu, kipas, power supply. Berikut hasil
perangkat yang sudah di pasang ;

Gambar 3.6 Perangkat Keras (Hardware)

Universitas Sumatera Utara


28

3. Perancangan alat pada Arduino


Pada proses ini kita memasang Arduino beserta rangkaian elektronika yang
sudah kita rancang sebelumnya. Setelah selesai, dilakukan pemasangan modul-
modul beserta rangkaian elektronikanya juga. Berikut hasil pemasangan alat serta
rangkaian yang sudah dipasang ;

Gambar 3.7 Perancangan Alat Pada Arduino

4. Penyelesaian rangkaian elektronika


Setelah semua perangkat selesai dipasang dilakukan proses finishing atau
penyelesaian rangkaian. Perakitan kabel-kabel listrik, pengecekan rangkaian, serta
merapikan kebel atau rangkaian yang sedikit berantakan. Berikut hasil dari
penyelesaian rangkaian yang dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Universitas Sumatera Utara


29

Gambar 3.8 Penyelesaian Rangkaian Elektron

Universitas Sumatera Utara


BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem


Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan
untuk merealisasikan sistem yang telah dirancang, sistem yang telah disetujui
dengan tujuan untuk menciptakan suatu sistem baru maupun mengganti ataupun
memperbaharui sistem yang telah ada.

4.2 Tujuan Implementasi Sistem


Adapun tujuan dari implementasi sistem ini adalah bukti nyata dari
perencanaan yang matang. Segala aspek dalam perencanaan sistem direalisasikan
sehingga sistem akhirnya dapat diuji dan dioperasikan langsung oleh pengguna.
Pengguna berhak memastikan bahwa pengimplementasian sistem sesuai dengan
perencanaan sistem. Implementasi sistem memperhitungkan banyak hal seperti
memastikan sistem berjalan dengan baik, penginstalan sistem secara benar, serta
pengontrolan yang dilakukan secara kontiniu.

4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem


Sistem yang telah dirancang dapat berjalan baik atau tidak dapat diuji
dengan melakukan pengujian terhadap sistem tersebut. Oleh akrena itu dibutuhkan
beberapa komponen yang mencakup didalamnya diantaranya yaitu :
1. Perangkat Keras (hardware)
Hardware merupakan komponen yang terlihat secara fisik yang saling
bekerja sama dalam pengolahan data. Perangkat keras yang digunakan seperti
monitor, CPU, harddisk, Handphone Android, memori minimal 1 GB, keyboard.

2. Perangkat Lunak (software)


Software adalah komponen didalam suatu sistem data berupa program atau
instruksi untuk mngontrol sistem. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
pengujian adalah Windows OS, Aplikasi Android, Arduino IDE.

Universitas Sumatera Utara


32

3. Unsur Manusia (brainware)


Brainware adalah faktor manusia yang menangani fasilitas komputer yang
dapat mengerti dan mengolah sistem operasi komputer untuk menjalankan
program. Faktor manusia yang dimaksud adalah unsur yang meliputi :
a. Analisis Sistem, merupakan orang yang membentuk dan membangun fasilitas
rancangan sistem atau program.
b. Programmer, yaitu orang yang mengerti bahasa pemrograman yang
digunakan dalam membuat dan membangun suatu program atau aplikasi.
c. Operator (administrator), yaitu orang yang mengoperasikan sistem seperti
memasukkan data untuk dioperasikan komputer dalam menghasilkan
informasi atau sebagainya.
d. Pengguna (public), yaitu orang yang memakai sistem yang telah dirancang
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

4.4 Hasil Rancangan Aplikasi


Desain perancangan suatu sistem adalah rancangan yang dibangun untuk
menampilkan setiap bagian yang terdapat didalam sistem. Dalam prototype
digunakan sistem Android sebagai sarana user interface dan juga pengontrol fitur
Smart home. Berikut beberapa tampilan hasil dari perancangan aplikasi Android ;
1. Menu Login
Sistem Smart home ini dapat dijalankan dengan perangkat Android, dengan
menginstal aplikasi “Smart_Home” yang sudah di buat, semua perangkat Android
sudah bisa mengoprasikan sistem ini. Namun ada proses Login yang akan
meminta ID dan PASSWORD untuk proses autentifikasi dan keamanan agar tidak
sembarang orang bisa menjalankan aplikasi ini. Menu Login sistem ini dapat
dilihat pada Gambar 4.1.

Universitas Sumatera Utara


33

Gambar 4.1 Tampilan Menu Login

2. Menu Pengisian ID dan PASSWORD


Menu pengisian ID dan PASSWORD masih terdapat pada bagian Menu
Login, disini dilakukan pengisian ID dan PASSWORD dimana yang sudah
ditentukan pada database aplikasi sebelumnya pada saat proses pemrograman.
Data yang di input untuk pengisian ID adalah “rumahpintar” dan untuk
PASSWORD adalah “rumahpintar123”. Berikut tampilan menu yang sudah diisi
datanya ;

Universitas Sumatera Utara


34

Gambar 4.2 Tampilan Menu Pengisian ID dan PASSWORD

3. Tampilan Menu Kontrol


Pada aplikasi Android fungsi utamanya adalah sebagai user interface dan
fungsi utama sebagai kontrol sistem. Dirancang dengan sesimple dan sesederhana
mungkin untuk memudahkan user dalam pengoperasiannya. User interface sangat
penting dibuat sederhana, karna pada user interface interaksi manusia dengan
aplikasi diterapkan. Berikut hasil tampilan menu kontrol yang sudah dirancang
pada aplikasi Android ;

Universitas Sumatera Utara


35

Gambar 4.3 Tampilan Menu Kontrol

4.5 Hasil Rancangan Alat


Dalam project IT, yang menuntut pengerjaan suatu alat diperlukan analisa
dan pengetahuan mengenai perangkat dan komponen dengan baik, karna program
yang dibuat akan langsung terkompilasi dan bekerja secara langsung pada alat
tersebut, hal ini yang menyebabkan pemrograman perangkat keras (Hardware
Programming) lebih sulit dibanding pemrograman perangkat lunak (Software
Programming). Untuk merancang suatu alat juga harus dilakukan pengecekan
agar terhindar dari kerusakan alat atau kegagalan pengujian. Berikut hasil dari
prototype Smart home yang sudah dirancang ;

Universitas Sumatera Utara


36

Gambar 4.4 Tampilan Prototype

Gambar 4.5 Ptototype Menyala

Universitas Sumatera Utara


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan analisis, implementasi, dan pengujian
terhadap perangkat dan alat maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dibuat prototype smart home dengan fungsi pengontrol fitur rumah
secara manual berbasis Arduino UNO.
2. Sistem smart home berbasis IoT (Internet Of Things) ini dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman C untuk hardware programming dan
Java untuk aplikasi pengontrol atau software programming.
3. Sistem berjalan dengan baik sesuai perancangan, tapi sedikit lama pada
saat melakukan perintah kontrol oleh perangkat Android, hal ini
disebabkan karna modul Wifi yang digunakan pada alat bukanlah modul
yang kategori baik, sehingga proses pengiriman perintah sedikit memakan
waktu.
4. Sistem yang dirancang dapat menghasilkan informasi berupa data suhu
ruangan secara real-time dan kondisi terkini perangkat yang dikontrol
melalui perangkat Android, akan tampak informasi ON atau OFF pada
perangkat.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran – saran yang
penulis usulkan yang berguna nantinya untuk mendukung pengembangan sistem
lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1. Sistem smart home ini dapat dikembangkan dengan manambah fitur-fitur
yang bisa dikontrol oleh perangkat Android, terutama di aspek keamanan .
2. Menggunakan suatu sisstem informasi yang dapat dikembangkan lebih
lanjut sehingga dapat memberikan informasi yang lebih lengkap kepada
pemakai.

Universitas Sumatera Utara


49

3. Sistem ini akan lebih efisien jika dipadukan dengan penggunaan perangkat
yang baik, dan mungkin siap untuk cambah industri.
4. Menambah sistem alarm pada prototype agar dapat difungsikan sebagai
fitur emergency atau gawat darurat.

Demikian saran yang dapat penulis berikan, semoga saran tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
dalam pengembangan selanjutnya terhadap sistem informasi ini.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Amariei, C. 2016. Arduino Development Cookbook. Birmingham: Packt


Publishing.
Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Penerbit Andi
Yogyakarta.
H, Nazarudin Safaat. 2018. Android. Bandung: Penerbit Informatika.
Hansung, Seng, Marcel Bonar Kristanda. 2018. Pemrograman Android Dengan
Android Studio IDE. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kadir, A. 2013. Panduan Praktis Memperlajari Aplikasi Mikrokontroler dan
Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kadir, Abdul. 2018. Arduino & Sensor. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Smiley, S. 2016. Active RFID vs. Passive RFID: What’s the Difference?. [Online]
http://blog.atlasrfidstore.com/active-rfid-vs-passive-rfid.
Wicaksono, Mochamad Fajar. 2017. Mudah Belajar Mikrokontroler Arduino.
Bandung: Penerbit Informatika.

Universitas Sumatera Utara


LISTING PROGRAM

1. Program Arduino

#include <ESP8266WiFi.h>
#include <WiFiClient.h>
#include <ESP8266WebServer.h>
#include <ESP8266HTTPClient.h>
#include <dht.h>
#include <Servo.h>

#define kesini 4
#define lampu2 2
#define DHT21_PIN 5
#define buzzer 10
#define servo 12
#define selenoid 13
#define lampu1 14
#define kipas 15

const char* ssid = "HGNV";


const char* password = "kmzway87aa";

const char* fingerprint =


"42:E9:F5:F9:30:21:14:CD:75:A1:41:EF:39:33:E8:D4:C7:97:B9:7C
";
WiFiServer server(80);

dht DHT;
Servo myservo;

Universitas Sumatera Utara


L-2

int xy = 0;
int xz = 0;
int pos = 0;
int timer = 0;
int LR,LK,SK,SP,yyz;
String cobaini,cobaitu,SLampu1,SLampu2,SKipas,BPintu;
float suhu,kelembapan;

void setup() {
Serial.begin(115200);

pinMode(selenoid, OUTPUT);
pinMode(kipas, OUTPUT);
pinMode(lampu1, OUTPUT);
pinMode(lampu2, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(kesini, INPUT);
digitalWrite(buzzer, LOW);
myservo.attach(servo);

delay(1000);
WiFi.mode(WIFI_OFF);
delay(1000);
WiFi.mode(WIFI_STA);

WiFi.begin(ssid, password);
Serial.println("");
Serial.print("Connecting");
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED){
delay(500);
Serial.print(".");

Universitas Sumatera Utara


L-3

Serial.println("");
Serial.print("Terhubung ke ");
Serial.println(ssid);
Serial.print("IP address : ");
Serial.println(WiFi.localIP());
server.begin();
}

void NFC(){
int BACA = digitalRead(kesini);
if (BACA == 1){
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(50);
digitalWrite(buzzer, LOW);
xy = 1;
}
}

void DHTNYA(){
int chk = DHT.read21(DHT21_PIN);
kelembapan = DHT.humidity;
suhu = DHT.temperature;
}

void loop() {
timer++;
NFC();
DHTNYA();

Universitas Sumatera Utara


L-4

SLampu1 = Lampu_Ruang();
SLampu2 = Lampu_Kamar();
SKipas = KIPAS();
BPintu = PINTU();
Serial.println(SLampu1);
Serial.println(SLampu2);
Serial.println(SKipas);
Serial.println(BPintu);

//Status Pintu
if ((xy == 1 || BPintu == "1")&& xz == 0){
BUKA();
yyz = 1;
}

if ((xy == 1 || BPintu == "0") && xz == 1){


TUTUP();
yyz = 0;
}

//Lampu 1
if(SLampu1=="1"){
digitalWrite(lampu1, LOW);
LR = 1;
}
else if(SLampu1=="0"){
digitalWrite(lampu1, HIGH);
LR = 0;
}

//Lampu 2

Universitas Sumatera Utara


L-5

if(SLampu2=="1"){
digitalWrite(lampu2, LOW);
LK = 1;
}
else if(SLampu2=="0"){
digitalWrite(lampu2, HIGH);
LK = 0;
}

//kipas
if(SKipas=="1"){
digitalWrite(kipas, LOW);
SK = 1;
}
else if(SKipas=="0"){
digitalWrite(kipas, HIGH);
SK = 0;
}

if(timer == 3){
cobaini = Uploadsensor(108100,suhu,kelembapan);
if(cobaini.indexOf("Success")>=0){
timer = 0;
}
}
Serial.println(timer);
cobaitu = Uploadcontrol(108100,LR,yyz,LK,SK);

void BUKA(){

Universitas Sumatera Utara


L-6

xy = 0;
xz = 1;
digitalWrite(selenoid, LOW);
delay(5000);
for(pos = 121; pos>=1; pos-=1){
myservo.write(pos);
delay(15);
}
}

void TUTUP(){
xy = 0;
xz = 0;
digitalWrite(selenoid, HIGH);
delay(5000);
for(pos = 0; pos < 121; pos +=1){
myservo.write(pos);
delay(15);
}
}

String Lampu_Ruang(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class
HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacaruang.php?id=10
8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request
destination

Universitas Sumatera Utara


L-7

int httpCode = http.GET(); //Send the


request
String lampu_A = http.getString(); //Get the
response payload

delay(50);
http.end(); //Close connection
return lampu_A;
}

String Lampu_Kamar(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class
HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacakamar.php?id=10
8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request
destination

int httpCode = http.GET(); //Send the


request
String lampu_B = http.getString(); //Get the
response payload

delay(50);
http.end(); //Close connection
return lampu_B;
}

String KIPAS(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class
HTTPClient

Universitas Sumatera Utara


L-8

Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacakipas.php?id=10
8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request
destination

int httpCode = http.GET(); //Send the


request
String kipass = http.getString(); //Get the
response payload

delay(50);
http.end(); //Close connection
return kipass;
}

String PINTU(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class
HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacapintu.php?id=10
8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request
destination

int httpCode = http.GET(); //Send the


request
String Cekrek = http.getString(); //Get the
response payload

delay(50);
http.end(); //Close connection

Universitas Sumatera Utara


L-9

return Cekrek;
}

String Uploadsensor(int id,float temp,float hmd){


String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class
HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/uploadsensor.php?id
=" + String(id) + "&tp="+String(temp)+"&hm="+String(hmd);
Serial.println(Link);
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request
destination

int httpCode = http.GET(); //Send the


request
String payload = http.getString(); //Get the
response payload

delay(50);
http.end();
return payload;
}

String Uploadcontrol(int id, int statr, int statp, int


statk,int statf){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class
HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/uploadcontrol.php?i
d=" +
String(id)+"&sr="+String(statr)+"&sp="+String(statp)+"&sk="+
String(statk)+"&sf="+String(statf);
Serial.println(Link);

Universitas Sumatera Utara


L-10

delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request
destination

int httpCode = http.GET(); //Send the


request
String payload = http.getString(); //Get the
response payload

delay(50);
http.end();
return payload;
}

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai