Anda di halaman 1dari 73

i

PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN INJEKSI


PLASTIK 120 Ts F DI PT KENCANA GEMILANG
TANGGERANG

LAPORAN

Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Persyaratan


Dalam Rangka Menempuh Ujian Akhir
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang
Kompetisi Keahlian Teknik Elektronika Industri
Tahun Pelajaran 2018/2019

Disusun Oleh :

ALDI SAPUTRA
N I S: 15154089

KOMPETISI KEAHLIAN
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7


SEMARANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Laporan dengan judul “PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN INJEKSI


PLASTIK 120 Ts F DI PT KENCANA GEMILANG TANGGERANG
” yang ditulis oleh ALDI SAPUTRA ini telah diperiksa oleh Pembimbing
Lapangan dan telah disahkan oleh PT.KENCANA GEMILANG (MIYAKO)
TANGGERANG

Pada Tanggal : 31 Oktober 2018


Di : Tanggerang

Pembimbing Industri/Lapangan,

UNTUNG SUGIARTO
Supervisior Maintenance

PT. KENCANA GEMILANG (MIYAKO)

CATUR SABDA
Manager Personalia

ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan dengan judul “PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN INJEKSI


PLASTIK 120 Ts F DI PABRIK PERAKITAN ALAT RUMAH TANGGA
PT.KENCANA GEMILANG (MIYAKO)” yang ditulis oleh ALDI SAPUTRA
ini telah diperiksa oleh Pembimbing Lapangan dan telah disahkan oleh
PT.KENCANA GEMILANG (MIYAKO) TANGGERANG.

Pada Tanggal : 10 Desember 2018


Di : Semarang

Ketua Kompetisi Keahlian, Guru Pembimbing,

NYIRORO SRI DJATININGSIH FIRMANSYAH


NIP. 196407041989032008 NIP. .................................

Kepala SMK Negeri 7 Semarang,

Drs. M. SUDARMANTO, M.Pd .


NIP. 131671971

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:
5S
1. Selalu awali dengan bismillah akhiri dengan alhamdulillah
2. Selalu kerja ikhlas hasil tuntas
3. Selalu menghadapi setiap masalah dengan tawakal dan senang hati
4. Selalu bnerfikir positif dan jadikan sabar sebagai pondasi utama dalam
menghadapi masalah
5. Selalu istiqomah dalam kebenaran

PERSEMBAHAN:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Orang tua
3. Almamater
4. PT. Kencana Gemilang
5. Kakak-kakak pembina
6. Teman-teman
7. Diri penulis

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmannirrohim puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa atas Karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Tak lupa sholawat serta salam penulis panjatkan kehadirat baginda
Nabi Muhammad SAW yang ditunggu syafaatnya di yaummul akhir kelak. Selama
melaksanakan praktik kerja lapangan maupun proses penyusunan laporannya,
penulis mengalami berbagai kendala dan hambatan, namun berkat
doa,dukungan,dan bantuan dai berbagai pihak, maka pada akhirnya penulis dapat
bertahan dan mampu untuk menyelesaikannya dengan baik. Maka dari itu dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mengkaruniakan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan PKL dan Laporan dengan baik
dan lancar.
2. Orang tua, yang telah meridhoi penulis dalam melaksanakan praktik kerja
lapangan di PT.KENCANA GEMILANG
3. Kepala PT.KENCANA GEMILANG TANGGERANG, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktik kerja
lapangan.
4. Kepala SMK Negeri 7 Semarang, yang telah memberi ijin kepada penulis
untuk melaksanak praktik kerja lapangan.
5. Ketua kompetisi keahlian Teknik Elektronika Industri, yang selalu
memberikan motivasi dan pengarahan kepada penulis selama melakukan
praktik kerja lapangan maupun penyusunan laporan.
6. Bapak Heru Susilo, yang telah mengijinkan penulis melaksanakan praktik
kerja lapangan di divisi Maintenance

v
7. Bapak Untung dan Bapak Agung selaku supervaiser, yang telah
mengarahkan penulis dalam praktik kerja lapanagan.
8. Kakak-kakak pembina, yang telah dengan sabar membimbing penulis
dalam praktik kerja lapangan.
9. Teman-teman, yang telah menemani penulis selama praktik kerja lapangan
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih terdapat kekurangannya, maka
dari itu segala kritik dan saran yang membangun akan selalu diterima
dengan senang hati.
Semoga laporan yang sederhana ini bermanfaat bagi Almamater
Civitas SMK Negeri 7 Semarang, maupun para pembaca pada umunnya.
Semarang,7 Oktober 2018

Penulis

Aldi Saputra

vi
ABSTRAK

Dalam penyusunan laporan penulis memilih bahan sesuai dengan kondisi di


tempat magang penulis. Selain itu, telah dipaparkan tujuan praktik kerja lapangan
dan tujuan-tujuan lainnya.
Dalam pemilihan tempat magang penulis memilih PT.Kencana Gemilang
yang dinilai memiliki kesesuaian dengan jurusan penulis. PT Kencana Gemilang
terletak di Jl. Raya Serang Km 16.8, desa Talaga, Cikupa, kabupaten Tangerang,
Banten. PT Kencana Gemilang berdiri pada 7 februari 1987, hngga kini merupakan
pabrik yang berjaya dalam pembuatan peeralatan rumah tangga.
Mesin utama dalam pabrik ini ialah mesin injeksi plastik, yang berguna
untuk mencetak bagian-bagian produk sesuai dengan keinginan. Dalam proses
mencetak benih-benih plastik yang ditampung di dalam hoper dipanaskan,
kemudian terinjek oleh screw yang otomatis mendorong benih plastik ke dalam
cetakan.
Sebuah pabrik memerlukan suatu perawatan khusus dalam menjaga
performa mesin-mesinnya. Selain perawatan sering kali mesin mengalami suatu
masalah yang harus segera diselesaikan secepat mungkin agar tidak menghambat
proses produksi.mesin injeksi mempunyai permasalahan kompleks, maka dari itu
diperlukan perawatan dengan jangka waktui tertentu pada setiap bagiannya.
Maka dari itu perawatan dan perbaikan ialah hal yang patut di utamakan
karena akan berdampak pada performa mesin produksi pabrik.

vii
ABSTRACT

In preparing the report the author selects materials according to the


conditions at the place of the author's internship. In addition, the objectives of
fieldwork practices and other objectives have been described.
In choosing the place of internship the author chose PT. Kencana
Gemilang which was considered to have conformity with the author's majors. PT
Kencana Gemilang is located on Jl. Raya Serang Km 16.8, Talaga village, Cikupa,
Tangerang district, Banten. PT Kencana Gemilang was established on February 7,
1987, until now it is a factory that is successful in making household appliances.
The main machine in this factory is a plastic injection machine, which is
useful for printing product parts as desired. In the process of printing plastic seeds
that are accommodated in a hoper, they are heated, then screwed by a screw that
automatically pushes the plastic seeds into the mold.
A factory requires special care in maintaining the performance of its
engines. In addition to maintenance, the machine often experiences a problem that
must be resolved as soon as possible so as not to inhibit the production process.
Injection machines have complex problems, so care is needed with a certain length
of time in each part.
Therefore maintenance and repairs are things that should be prioritized
because it will have an impact on the performance of factory production machines.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI .............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ............................................................iii
MOTTO dan PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAKSI ....................................................................................................vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Alasan Pemilihan Judul ............................................................. 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri .................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan Laporan ......................................................... 2
1.4 Pembatasan Laporan .................................................................. 3
1,5 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 3
1.6 Sistematika Penulian Laporan ................................................... 4
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 5
2.1 Latar Belakang dan Sejarah Singkat Perusahaan ...................... 5
2.2 Peranan dan Fungsi PT KENCANA GEMILANG ................... 6
2.3 Struktur Organisasi PT. KENCANA GEMILANG .................. 7
2.4 Program Kerja PT. KENCANA GEMILANG ........................ 11
Tabel 2.1 Jadwal kerja..............................................................12
2.5 Peraturan Perusahaan ............................................................... 14
2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................................... 18
2.7 Lokasi Perusahaan PT. KENCANA GEMILANG.................. 23
BAB III LANDASAN TEORI ...................................................................... 25
3.1 Perawatan Mesin...................................................................... 25
3.1 Prosedur Perawatan di PT. Kencana Gemilang ....................... 29
3.1 Mesin Injeksi Plastik ............................................................. 36

ix
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Perawatan Mesin Inject BS 120 Ts F.......................................41
4.2 Perbaikan Mesin Injection Molding BS 120 Ts F....................50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 58
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 58
5.2 Saran - saran ............................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................59

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.2 Lokasi PT. Kencana Gemilang
Gambar 2.3 Denah Situasi PT. KENCANA GEMILANG
Gambar 3.1 Area Genset PT. Kencana Gemilang
Gambar 3.2 Panel Listrik
Gambar 3.3 Stasionary plat
Gambar 3.4 Moving plat
Gambar 3.5 Ejector
Gambar 3.6 Operation SIde Door
Gambar 3.7 Lubrication Pump
Gambar 3.8 Cylinder barrel
Gambar 3.9 Screw
Gambar 3.10 Hidrolik Pump
Gambar 3.11 Hoper
Gambar 3.12 Control Panel Listrik
Gambar 4.1 Mesin Injeksi Plastik BS 120 Ts F
Gambar 4.2. Mould pada Mesin Inject BS 120 TS F
Gambar 4.3. Mould eject
Gambar 4.4. Panel Listrik pada Mesin Inject BS 120 Ts F
Gambar 4.5. Heater
Gambar 4.6. Sensor Proximity
Gambar 4.7. Filter Oli BS 120 Ts F
Gambar 4.8. Cooler BS 120 Ts F
Gambar 4.9. Motor Induksi 3 Fasa Mesin Inject BS 120 Ts F
Gambar 4.10. Temperatur pada Barrel
Gambar 4.11. Heat Exchanger
Gambar 4.12. Mould pada mesin inject

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Proses perbaikan pada robot gate

Proses perbaikan pada panel hoper


mesin injeksi plastik

xii
Pengamatan kerusakan auto loader

Foto bersama pembimbing

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul


Penulis ditempatkan pada divisi maintenace/perawatan yang
membuat penulis sering terlibat dalam perawatan dan perbaikan mesin. Pada
PT. KENCANA GEMILANG terdapat banyak jenis mesin yang beragam,
namun penulis memilih untuk menulis laporan mengenai pemecahan masalah
pada mesin injeksi yang dianggap paling banyak ilmu yang sesuai dengan
kompetisi keahlian penulis. Selain itu mesin injeksi mempunyai berbagai
peralatan tambahan yang dapat dijadikan bahan sebagai laporan akhir yang
sesuai dengan kompetisi keahlian penulis.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri


Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri bagi siswa SMK mempunyai
maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh Ujian Akhir Sekolah
(UAS) dan kelulusan siswa.
2. Untuk meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas dan profesional.
3. Agar siswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dari
bangku sekolah kedunia Industri.
4. Untuk melatih rasa tanggung jawab dan disiplin siswa pada saat berada
didunia industri.
5. Agar siswa dapat mengetahui situasi dan kondisi lapangan kerja di
Industri,sehingga pada akhirnya mudah untuk menyesuaikan diri pada saat
terjun dalam dunia Industri.
6. Untuk memperoleh bahan masukan sebagai tolak ukur untuk mengejar
kekurangan Pengetahuan Teknologi di Sekolah.

1
2

7. Menambah pengetahuan tentang hal ketrampilan yang tidak dapat di


ketahui pada saat berada disekolah.
8. Menambah kepekaan siswa dalam mencari solusi dari problema yang ada
di lapangan.
9. Membentuk kemampuan siswa sebagai bekal dalam memasuki
10. lapangan kerja yang sesuai dengan program studinya.
11. Menumbuhkan serta memantapkan sikap profesional yang diperlukan
siswa untuk memenuhi lapangan kerja sesuai bidangnya.
12. Meningkatkan pengalaman dan pengenalan siswa mengenai aspek-aspek
lapangan kerja yang antara lain : Struktur organisasi, usaha manajemen,
serta jenjang karier.
13. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri dalam
suasana lingkungan kerja atau iklim kerja yang sebenarnya baik sebagai
pekerja, penerima upah ( Employee ) maupun sebagai pekerja mandiri (
Enterprenem ) terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.

1.3 Tujuan Penulisan Laporan


Setelah menjalani Praktek Kerja Industri maka siswa diwajibkan
untuk membuat laporan sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah
melaksanakan Praktek Kerja Industri.
Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai
berikut :
1. Agar siswa dapat melaporkan hasil Praktik Kerja Industri secara ilmiah
dalam bentuk Karya Tulis dengan aturan dan ketentuan yang baik dan
benar.
2. Siswa mampu mampu mencari alternatif pemecahan permasalahan kerja
sesuai dengan program studi yang dipilih secara luas dan mendalam dan
tertuang dalam karya tulis yang disusunnya.
3. Sebagai pertanggung jawaban siswa setelah melaksanakan Praktik Kerja
Industri.
3

4. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh Ujian Akhir Sekolah
(UAS).
5. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang
peningkatan mutu dari angkatan lanjutannya.
6. Mengembangkan dan memantapkan tahap profesional yang diperlukan
penyusun untuk memasuki lapangan kerja sesuai bidangnya.
7. Sebagai bahan studi apabila siswa telah lulus sekolah

1.4 Pembatasan Laporan


Dalam hal ini penulis hanya membahas tentang pemecahan segala masalah
yang terdapat dalam sistem kelistrikkan mesin injeksi plastik di
PT.KENCANA GEMILANG Semarang, sedangkan mengenai konfigurasi
mesin agar sesuai dengan bahan yang dibuat tidak dibahas dalam laporan ini.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan laporan Praktek kerja Industri ini penulis berusaha
mengumpulkan data dengan menggunakan bebagai metode guna
mempermudah dan menambah materi dalam penulisan laporan ini. Adapun
metode yang penulis gunakan antara lain sebagai berikut :
1. Metode Observasi (Pengamatan).
Merupakan metoda untuk mengumpulkan data-data penunjang dengan
cara melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang
dikehendaki dan untuk kemudian disimpulkan.
2. Metode Interview (Wawancara).
Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
atau tanya jawab secara langsung kepada pembimbing untuk mendapatkan
data-data yang menunjang dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Industri PT Kencana Gemilang Tangerang.
4

3. Metode Literatur (Kepustakaan).


Merupakan metode untuk mengumpulkan data-data penunjang yang
dilakukan dengan pengambilan data-data dari buku-buku tertentu yang
digunakan sebagai landasan dalam penulisan laporan ini.
4. Metode Eksperimen (Praktik).
Merupakan metode untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan
praktik perbaikan pada objek kerja tersebut.

1.7 Sistematika Penulian Laporan


Dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Industri ini,penulis telah
menyusun secara sistematika menjadi 5 (lima) bab yaitu sebagai berikut :
1) Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini berisi tentang halaman judul, lembar pengesahan
industri, lembar pengesahan sekolah, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstraksi, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran.
2) Bagian Isi
Bagian isi ini terdiri dari 4 (empat) bab, sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang, tujuan Praktek
Kerja Industri, tujuan pembuatan laporan, pembatasan masalah,
metoda pengumpulan data dan sistematika laporan.
2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN, terdiri dari sejarah
singkat unit-unit perusahaan, struktur organisasi , keselamatan kerja,
lokasi dan tata letak perusahaan, disiplin kerja, pemeliharaan tempat
kerja.
3. BAB III TINJAUAN TEKNIK,terdiri dari kegiatan kerja dan teknik
pelaksanaan kerja.
4. BAB IV PENGATASAN SEGALA PERMASALAHAN DALAM
MESIN INJEKSI,.
5. BAB V PENUTUP terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan juga
berisi lampiran keterangan pelaksanaan Praktek Kerja Industri serta
daftar pustaka.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang dan Sejarah Singkat Perusahaan


Dengan cepatnya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang kian
pesat terutama dalam bidang industri yang merupakan sarana penggerak sektor
ekonomi negara. Maka di era modern ini sangat dibutuhkan industri yang
memiliki prospek handal. Salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang
pembuatan alat-alat rumah tangga dan pembuatan kotak pemadam kebakaran
ini bernama PT. KENCANA GEMILANG. Perusahaan ini dahulu bernama PT.
TRI TELAGA TEGUH, tetapi sekarang nama itu sudah tidak digunakan lagi.
PT Kencana Gemilang tepatnya terletak di Jl. Raya Serang Km 16.8, desa
Talaga, Cikupa, kabupaten Tangerang, Banten. PT Kencana Gemilang berdiri
pada 7 februari 1987 dengan pendirinya orang-orang yang memiliki pemikiran
dan pandangan kedepan akan adanya suatu kesuksesan serta pengetahuan yang
luas akan dunia industri, khususnya industri elektronik perabotan rumah
tangga. Daerah ini berada di bagian barat dari kota Tangerang . Selain PT
Kencana Gemilang di daerah ini juga terdapat banyak perusahaan lainnya
karena daerah ini memang termasuk salah satu kawasan industri yang ada di
kota Tangerang
Selain itu PT Kencana Gemilang juga mempunyai cabang untuk
perakitan atau assembling di kota medan.Berikut statistika dari awal berdirinya
PT. Kencana Gemilang :
1982 : Perusahaan ini berawal dibidang perakitan Rice box
1985 : Awal dari produksi Rice box untuk pemasaran didaerah sekitar
saja dengan nama MIYAKO
1987 : Menetapkan menjadi perusahaan alat rumah tangga electrik
1989-1990 : Awal dari PT. TRI TELAGA TEGUH untuk memproduksi
timbangan badan dan pressure cooker

5
6

1991 : Awal dari PT. TRI TELAGA TEGUH untuk memproduksi Fire
Hydrant Box ( kotak pemadam kebakaran )
1992 : Awal pengenalan produk electric kettle
1993 : PT. TRI TELAGA TEGUH mendirikan divisi injection
1994 : GOLD STAR mengambil alih kembali order water pump
1993-1999 : Awal berdirinya divisi water heater , water filter dan blender
2000 : Awal produksi blender.
2004 : Ganti nama men jadi PT.Kencana Gemilang.

2.2 Peranan dan Fungsi PT KENCANA GEMILANG


Dalam dunia Industri peranan dan fungsi suatu perusahaan secara
langsung pasti akan dibutuhkan oleh masyarakat maupun dunia Industri
sendiri.Hampir semua Industri akan membawa peranan yang sama dan
sangat penting bagi kelangsungan ekonomi suatu negara dimana Industri
tesebut berada.Begitu juga dengan PT KENCANA GEMILANG, peranan
atau fungsi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan Pembangunan Bangsa dan
Negara dalam bidang ekonomi,bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
karena dalam setiap industri terdapat alat-alat atau mesin yang
mempergunakan dan mengadopsi teknologi industri yang cepat
perkembangannya sehingga harus selalu diikuti.
2. Membantu pemerintah atau negara dalam meningkatkan devisa
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan negara.
3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan
sehingga mengurangi pengangguran yang akan merugikan negara.
7

4. Membantu dalam pengembangan ketrampilan bagi para teknisi industri


dan para pekerja yang ingin maju dan berkembang mengikuti
perkembangan zaman.
5. Dapat terpenuhi semua kebutuhan berupa sandang dan kebutuhan
lainnya yang dapat dihasilkan oleh industri dalam negeri sehingga
mengurangi impor barang dari luar negeri untuk menghemat devisa
negara.

2.3 Struktur Organisasi PT. KENCANA GEMILANG


Dalam setiap perkumpulan yang memiliki tujuan bersama pasti
terdapat suatu struktur yang membagi-bagi antar anggota.Struktur tersebut
bertujuan untuk dasar atau kerangka dari penyusunan aktifitas usaha agar
dapat bekerja secara harmonis.
Begitu pula dengan sebuah perusahaan yang merupakan
perkumpulan aktivitas usaha yang besar harus ada suatu struktur organisasi
agar proses manajemen atau pengelolaan usaha dapat berjalan.Struktur
organisasi tersebut sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya suatu
proses pengelolaan usaha karena menentukan pedoman kerja perusahaan,
mengatur kerja sama, mencegah kesimpang siuran didalam bekerja, serta
mencegah kelambatan-kelambatan dan kesulitan-kesulitan di dalam bekerja.
Sedangkan organisasi tersebut artinya adalah suatu kesatuan yang
diatur oleh sekelompok orang yang telah sepakat untuk mencapai tujuan
bersama agar organisasi dapat berjalan secara lancar.Kesepakatan akan
rencana atau sasaran yang akan dicapai,perangkaian pekerjaan menjadi satu
sistem kesatuan dalam perintah,pemeliharaan kemampuan pengawasan,dan
penyusunan tatanan organisasi atau skema jabatan adalah beberapa prinsip
yang harus diperhatikan dalam menyusun suatu organisasi perusahaan.
8

Penyusunan organisasi suatu perusahaan juga harus berdasarkan


asas-asas penyusunan organisasi,yaitu sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan setiap kegiatan harus mempunyai tujuan yang benar
dan dapat dimengerti oleh setiap anggota,serta harus dijiwai oleh setiap
pekerja.Untuk itu para pekerja harus melaksanakan tujuan agar
mencapai penghematan material dan waktu.
2. Pemilihan wewenang berdasarkan atas kepercayaan dan keyakinan
akan kemampuan pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan sebaik-
baiknya dan wewenang harus dapat diimbangi dengan rasa tanggung
jawab.
3. Perincian tugas dan tanggung jawab anggota dalam organisasi untuk
pencapaian tujuan.
4. Tanggung jawab adalah tingkatan wewenang dari atas sampai bawah
pada suatu organisasi.
5. Kesatuan komando dalam organisasi tiap-tiap pekerjaan sebaiknya
menerima dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya kepada
pimpinan.
6. Batas kemampuan pengawas yaitu batas kemampuan yang dimiliki
seorang pengawas atau pimpinan untuk mengoreksi dengan baik.
Pada perusahaan PT. KENCANA GEMILANG yang penulis
gunakan untuk pelaksanaan Praktek Kerja Industri memiliki struktur
organisasi yang cukup jelas garis kekuasaannya.Struktur organisasi yang
dipakai PT. KENCANA GEMILANG terdapat fleksibilitas kerja dan
disiplin bekerja sangat baik sehingga akan tercipta keteraturan dalam
proses produksi.
Beberapa bagian dalam struktur organisasi tersebut memiliki
beberapa tugas dan wewenang yang berbeda-beda sesuai kebutuhan
organisasi.Bagian-bagian tersebut adalah :
9

1. Direktur dalam suatu perusahaan bertugas mengawasi, mengarahkan,


memberi perintah agar perusahaan berjalan dengan baik sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Kepala Bagian Produksi bertugas mengelola seluruh jalannya operasi
produksi dan SDM produksi yang ada untuk memenuhi target dari
perusahaan baik kwalitas maupun kuantitas di departemen produksi.
3. Kepala Shift bertugas mengelola produksi dan SDM produksi dalam
ruang lingkup kelompok yang dipimpin.
4. Operator bertugas menjalankan atau mengoperasikan mesin untuk
proses produksi dan bertanggung jawab pada proses tersebut.
5. Kepala Bagian PPIC (Planning Production Inventary Control)
bertugas melakukan perencanaan produksi yang menyangkut
pengadaan bahan baku dan pendukung,perencanaan dan
menjadwalkan produksi.
6. Kepala bagian QC (Quality Control) bertugas melakukan
pengecekkan pada barng baik yang masuk ataupun yang keluar.
7. Kepala Gudang Part Metal bertugas menerima, menyimpan
mendistribusikan part metal.
8. Kepala Gudang Spare Part bertugas menerima, menyimpan
mendistribusikan barang-barang yang bersifat umum.
9. Kepala Gudang Jadi bertugas menerima part jadi dari part setengah
jadi dan melakukan penstokan dengan spesifikasi part.
10. Kepala Bagian Personalia bertanggung jawab atas penyediaan,
pemeliharaan/ pembinaan dan pelepasan karyawan, ketertiban umum,
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan menjaga nama baik
perusahaan dengan cara menjalin hubungan secara harmonis dengan
instansi yang lain.
11. Kepala Bagian Marketing bertugas mencari order produk-produknya
sesuai target perusahaan,melakukan perencanaan terhadap kecepatan
dan kemampuan produksi,mengevaluasi stock bahan baku dan barang
jadi.
10
11

2.4 Program Kerja PT. KENCANA GEMILANG


Kelompok kerja dalam setiap perusahaan mutlak diperlukan untuk
mengoptimalkan pekerjaan para karyawan perusahaan tersebut. Begitu juga
PT KENCANA GEMILANG terdapat pembagian tugas dalam beberapa
bidang keahlian untuk memenuhi target produksi dan pemasaran.Maka
seluruh karyawan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada
tiap-tiap kepala bagian.agar program kerja perusahaan dapat berjalan dengan
lancar maka diperlukan faktor penghubung yaitu :
1. Absensi
Untuk proses pengabsensian,perusahaan menggunakan sistem time
register dengan mesin pencatat waktu. Kepada tiap karyawan yang telah
diangkat menjadi karyawan tetap diberikan kartu absensi dimana kartu
masing-masing karyawan dapat dianggap sah setelah ada tanda dari mesin
pencatat waktu tersebut.Apabila datang terlambat maka segera melapor ke
bagian personalia.Begitu juga dengan absensi pulang,karyawan harus
melalui mesin pencatat waktu untuk melakukan absen.
Pelanggaran oleh pekerja dalam ketentuan hadir di tempat kerja ini,
yaitu datang terlambat, pulang sebelum waktunya dan ini nantinya akan
berakibat pada indeks kedisiplinan dan dikenakan peringatan tertulis I. Pada
waktu masuk kerja juga terdapat absensi secara manual yang dilakukan oleh
kepala bagian tiap divisi.

2. Prosedur Penerimaan Karyawan


Kebutuhan akan tenaga kerja dalam sebuah perusahaan mutlak
diperlukan karena perusahaan tidak akan berjalan proses produksinya tanpa
adanya tenaga kerja didalamnya.Dalam pencarian tenaga kerja PT.
KENCANA GEMILANG tidak asal mencari tetapi harus melalui proses
tertentu yang telah ditetapkan oleh pimpinan,dengan tujuan agar tenaga
kerja yang didapat sesuai dengan yang dicari.Dalam proses penerimaan
tenaga kerja harus melalui beberapa prosedur, antara lain :
12

1) Bagi setiap pekerja yang masuk kerja pada perusahaan PT. KENCANA
GEMILANG yang melalui instansi sekolah berlaku masa percobaan
selama tiga bulan terhitung sejak mulai masuk kerja.
2) Apabila sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang
sifatnya sementara akan dilakukan kontrak dan diberi gaji sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku.
3) Selama masa percobaan,hubungan kerja dapat diputuskan sewaktu-
waktu dan seketika itu oleh kedua pihak dengan pemberitahuan.
4) Bagi pekerja yang telah diangkat menjadi karyawan tetap,kepadanya
diwajibkan pula untuk membuat pernyataan yang isinya adalah suatu
kesanggupan untuk melaksanakan isi kesepakatan kerja bersama dengan
penuh tanggung jawab.

3. Waktu Kerja
Dalam proses produksi yang dijalankan oleh perusahaan tepat waktu
kerja dan waktu istirahat yang berlaku bagi semua para pekerja untuk
menciptakan suasana kerja yang teratur.Waktu kerja tersebut dibagi menjadi
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jadwal kerja
Day shift Hari Waktu
Senin s / d Jumat Jam 07.00 – 15.00
Shift 1
Sabtu Jam 07.00 – 12.30
Senin s / d Jumat Jam 15.00 – 23.00
Shift 2
Sabtu Jam 12.30 – 18.00
Senin s / d Jumat Jam 23.00 – 07.00
Shift 3
Sabtu Jam 18.00 – 23.30

4. Waktu Kerja Lembur


Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang dilakukan selebihnya
dari jam kerja,dalam shift yang sama atas perintah pimpinan. Pada dasarnya
kerja lembur bersifat sukarela kecuali dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Guna memenuhi rencana kerja perusahaan.
13

2. Bilamana waktu tertentu terdapat pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk dan


harus segera diselesaikan tidak dapat ditangguhkan lagi.
3. Dalam keadaan terdesak seperti telah terjadinya kebakaran,bencana
alam,dan sebagainya dimana pekerjaan harus segera diselesaikan.

5. PHK karena lanjut usia


Maksudnya adalah PHK karena pekerja telah mencapai usia lanjut
1) Dengan batasan usia sebagai berikut :
a. Khusus satpam apabila pekerja genap usia 50 tahun.
b. Staf administrasi dan operator produksi,apabila pekerja genap
mencapai usia 55 tahun.
2) Mengenai uang pesangon uang jasa dan ganti rugi / kerugian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

6. Pindah Jabatan
Yang dimaksud dengan pindah jabatan adalah pemindahan seseorang
pekerja ke suatu daerah atau tempat lain / terjadinya perubahan dalam
tugas,wewenang dan tanggung jawab seorang pekerja.Selain itu untuk
kepentingan operasi perusahaan termasuk usaha pembinaan pekerja,maka
perusahaan dapat memindahkan pekerja ke suatu daerah atau tempat kerja
yang lain.Perlu diketahui bahwa setiap pindah jabatan tidak dimaksud
sebagai hukuman,dan ditetapkan oleh perusahaan secar tertulis.Pindah
jabatan dapat bersifat tetap atau sementara.Pemindahan jabatan tersebut
tidak beresiko bagi pekerja dan pengusaha,dan tidak akan merugikan bagi
pekerja dan pengusaha.
Pemindahan jabatan memiliki beberapa alasan yang dapat
mempengaruhi proses tersebut antara lain :
1) Kebutuhan akan pekerja tertentu di suatu bagian atau tempat kerja di
lingkungan perusahaan.
2) Berkurangnya pekerjaan di bagian atau tempat tertentu dan atau
bertambahnya pekerjaan di tempat lain.
14

3) Untuk pengembangan diri (karier) pekerjaan.


4) Kebijakan yang perlu diambil karena alasan khusus,psikologis atau fisik
diluar kekuasaan perusahaan.
5) Menempatkan pekerjaan di jabatan yang lebih sesuai dengan
kemampuannya.
Jenis pindah jabatan tersebut ada beberapa macam berdasarkan jenis
pekerjaannya,antara lain :
1) Mutasi adalah pindah jabatan dimana tingkat jabatan lama setara dengan
tingkat pekerjaan baru.
2) Promosi adalah pindah jabatan dimana tingkat pekerjaan baru lebih
tinggi dari tingkat pekerjaan lama.
3) Pejabat sementara adalah pekerjaan yang secara sementara ditunjuk oleh
pimpinan untuk menjabat satu jabatan tertentu dengan atau tanpa
merangkap dengan jabatannya. Jabatan baru yang dirangkap / jabatannya
dapat lebih tinggi maupun lebih rendah dari tingkat pekerjaan lama.
4) Demosi adalah pindah jabatan dimana tingkat pekerjaan baru lebih
rendah dari tingkat pekerjaan lama.

2.5 Peraturan Perusahaan


Kepada pekerja diwajibkan untuk mematuhi tata tertib kerja yang
ditetapkan perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Pada waktu bekerja datang sebelum kerja dimulai 15 menit sebelum bel
dan gerbang akan ditutup pada bel dibunyikan.
2. Semua pekerja tetap,pada waktu masuk dan meninggalkan kembali
lingkungan perusahaan wajib mencekkan kartu absen pada mesin
pencatat waktu.
3. Pekerja yang datang terlambat diwajibkan melapor kepada bagian
personalia.
4. Pada waktu masuk kerja mengisi daftar absensi atau hadir yang telah
disediakan perusahaan atau melporkan kepada kepala bagian devisi.
15

5. Berpakaian rapi,bersikap sopan,ramah dan tidak banyak mengobrol


(berbicara tidak perlu) pada teman kerja pada waktu jam kerja.
6. Bila tidak masuk kerja,pekerja wajib memberikan keterangan pada
perusahaan.
7. Peraturan izin pekerja yang hendak meninggalkan lingkungan pekerjaan
dalam jam-jam kerja,wajib mendapatkan surat izin keluar sebelum
waktunya yang sah.
8. Dilarang untuk menolak perintah-perintah layak pengusaha / atasan dalam
menjalankan tugas dengan penuh tangung jawab.
9. Pada waktu kerja dilarang mondar-mandir dalam perusahaan dan
diwajibkan berada ditempat kerjanya masing-masing.
10. Dilarang menghina / mengancam pimpinan dan pngusaha serta keluarganya
/ teman sekerja ke arah pelanggaran hukum / susila.
11. Dilarang melakukan pencurian / penggelapan barang dari perusahaan.
12. Dilarang mabuk dan berkelahi di lingkungan perusahaan.
13. Dilarang membawa keluar masuk barang-barang milik perusahaan tanpa
izin pimpinan.
14. Dilarang merokok pada waktu jam kerja.
15. Dilarang berjudi dalam keadaan apapun / bentuk apapun dalam lingkungan
perusahaan baik dalam jam kerja maupun diluar jam kerja.
16. Dilarang tidur pada waktu jam kerja.
17. Pekerja tidak dibenarkan mengalihkan tugasnya kepada pekerja lain tanpa
persetujuan atasan langsung pada yang bersangkutan.
18. Demi keamanan dalam lingkungan perusahaan,pekerja wajib bersedia di
geledah baik secara rutin maupun insidental pada waktu pulang.
19. Pekerja tidak dibenarkan bekerja bermalas-malasan,menolak tambahan
pekerjaan karena membatasi diri / kelompoknya untuk ajakan peningkatan
produktuvitas masih memungkinkan.
20. Pekerja wajib memberikan informasi kepada perusahaan / pengurus unit
kerja SPSI apabila mengetahui adanya gejala atau situasi yang dipandang
16

rawan yang dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang merugikan


perusahaan.

Setiap peraturan yang dibuat adalah untuk ditaati dan dilaksanakan secara
bersama,sehingga apabila ada yang melanggar atau dilanggar maka akan
mendapatkan balasan atau sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukannya.Terhadap pekerja yang melakukan pelanggaran tata tertib kerja
atau ketentuan-ketentuan lain dalam KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) ini
akan diambil tindakan-tindakan berikut :
1. Diberikan peringatan secara lisan yang bersifat pembinaan. Peringatan
secara lisan tersebut dapat dilakukan terhadap pelanggaran :
a. Pada waktu masuk kerja wajib tidak mengisi daftar hadir / absensi.
b. Tidak berpakaian rapi,sopan,ramah dan banyak mengobrol dengan
teman sekerja pada saat jam kerja.
2. Surat peringatan tertulis. Dalam melaksanakannya tidak selalu diberikan
menurut urutannya melainkan tergantung berat ringan kesalahan /
pelanggaran yang dilakukan dapat berupa :
2.1 Surat peringatan pertama,diberikan karena :
a. Bila tidak masuk kerja tidak memberikan surat keterangan yang
dapat dipertanggung jawabkan kepada perusahaan.
b. Pekerja tidak dapat dibenarkan acap kali meninggalkan tempat kerja
tanpa tujuan yang jelas.
c. Merokok dalam lingkungan perusahaan pada saat jam kerja.
d. Pekerja mengalihkan tugasnya kepada pekerja lain dan mengerjakan
tugas pekerja lain tanpa persetujuan atasan langsung yang
bersangkutan.
2.2 Surat peringatan kedua,diberikan karena :
a. Setiap pekerja yang hendak meninggalkan lingkungan perusahaan
dalam jam-jam kerja wajib mendapatkan surat izin keluar sebelum
waktunya yang sah.
b. Tidur pada saat jam kerja.
17

c. Pekerja bekerja secara malas-malasan,menolak tambahan pekerjaan


karena membatasi diri / kelompoknya untuk ajakan peningkatan
produktivitas kerja dimana secara perhitungan kapasitas
peningkatan produktivitas masih memungkinkan.
2.3 Surat peringatan ketiga, diberikan karena :
a. Tidak masuk kerja selam 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa
pemberitahuan yang sah baik secara tertulis maupun lisan.
b. Demi keamanan dalam lingkungan perusahaan,pekerja wajib
bersedia digeledah baik secara rutin maupun insidental.
c. Menolak perintah-perintah layaknya pengusaha / atasan dalam
Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Selain sanksi yang dapat diterima oleh pekerja yang melanggar
peraturan,pekerja juga dapat dibebas tugaskan sementara dan tugasnya
karena:
a. Berada dalam tahapan sementara yang berwajib karena persoalan yang
langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan perusahaan.
b. Terdapat dugaan keras bahwa pekerja yang bersangkutan melakukan
hal-hal yang merugikan perusahaan.
c. Menurut pertimbangan pimpinan,pekerja akan menimbulkan kerugian
pada perusahaan jika tidak segera dibebas tugaskan.

Dan pengusaha (pimpinan perusahaan) dapat melakukan tindakan PHK


(Pemutusan Hubungan Kerja) seketika tanpa syarat bilamana pekerja
melakukan kesalahan yang termasuk kategori kesalahan berat sesuai dengan
peraturan menteri No. 03 / Men / 1996 Pasal 18 sebagai berikut :
Pada saat perjanjian kerja diadakan memberikan kerterangan palsu atau yang
dipalsukan.
1. Mabuk,madat,pemakai obat bius atau narkoba ditempat kerja.
2. Melakukan perbuatan asusila ditempat kerja.
18

3. Melakukan tindakan kejahatan memperdagangkan barang-barang


terlarang baik dalam lingkungan maupun diluar lingkungan
perusahaan.
4. Penganiayaan menghina secara kasar atau mengancam
pengusaha,keluarga atau teman sekerja.
5. Membujuk pengusaha / teman sekerja untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan hukum atau kesusilaan.
6. Dengan sengaja / kecerobohannya merusak / membiarkan diri teman
sekerjanya dalam keadaan bahaya.
7. Membongkar rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik
pimpinan perusahaan dan keluarga yang seharusnya dirahasiakan
kecuali untuk kepentingan negara.
8. Berjudi dalam bentuk apapun didalam perusahaan.

PHK yang dimaksud adalah tanpa pesangon tanpa uang jasa,apabila masa
kerja kurang dari 5 tahun.
Dalam hal rahasia perusahaan,maka kepada setiap pekerja diwajibkan
untuk menyimpan rahasia perusahaan baik yang diperoleh karena jabatan
karena kepercayaan yang diberikan kepadanya dan bilamana terdapat
pelanggaran akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib atas penuduhan
pembocoran rahasia perusahaan.

2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan
terhadap tenaga kerja dan orang lain yang berada dilingkungan kerja agar
selalu dalam keadaan sehat dan selamat.Keselamatan dan kesehatan kerja
dalam suatu proses produksi dari suatu perusahaan akan sangat diperlukan
guna mendorong keberhasilan proses produksi dalam proses produksi yang
berjalan di PT KENCANA GEMILANG keselamatan dan kesehatan kerja
sangat membantu dalam kelangsungan proses produksi, karena dapat
mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga mengganggu proses dan
19

hasil poduksi.Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh para pekerja dalam
pelaksanaan pekerjaannya selama proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Pekerja diharuskan menggunakan serta memelihara alat-alat
keselamatan kerja yang sudah disediakan perusahaan sesuai dengan
sifat pekerjaannya.
2. Pekerja diharuskan mematuhi segala petunjuk-petunjuk tentang
keselamatan kerja.
3. Untuk menjaga kesehatan pekerja dalam tempat kerja harus dijaga
kebersihannya cukup terang lampunya dan cukup sirkulasi untuk
pertukaran udara.

Keselamatan kerja di PT KENCANA GEMILANG meliputi


Keselamatan kerja diantaranya :
1. Unsur keselamatan kerja dalam bengkel
a. Ventilasi udara
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara sehingga udara yang
ada didalam bengkel bersirkulasi dengan udara luar , udara yang kotor
dan berasap dapat mengganggu pernapasan pekerja
b. Penerangan
Berfungsi unutuk menerangi tempat / ruang kerja sehingga hasil
pekerjaan yang diperoleh mencapai ketepatan dan sesuai dengan yang
diinginkan . adapun penerangan disini dapat langsung menggunakan
lampu / sinar matahari langsung .
c. Penataan Bengkel
Penataan bengkel disini meliputi penatan mesin – mesin tempat kerja ,
bahan baku dan hasil produksi . Hal ini dimaksudkan agar pekerja yang
melaksanakan pekerjaan dapat bekerja dengan baik .
20

2. Alat – alat keselamatan kerja


Agar dalam pelaksanaan kerja dapat berjalan dengan lancar dan si pekerja
merasa nyaman dan aman untuk bekerja, perusahaan harus memberikan alat –
alat keselamatan kerja , yaitu :
a. Pakaian kerja
Digunakan untuk melindungi badan dari bram – bram , percikan las yang
dapat melukai atau merusak badan.
b. Topeng las
Digunakan untuk melindungi wajah dari sinar dan percikan las pada saat
pengelasan.
c. Kaca mata
Digunakan untuk melindungi mata dari bram – bram dan benda asing
sewaktu bekerja.
d. Masker
Berfungsi untuk menyaring udara yang kotor , agar tidak terhisap sewaktu
bernafas.
e. Sarung tangan
Berfungsi untuk melindungi tangan dari dari benda – benda panas dan tajam
sewaktu memegangnya .
Dengan sarana distribusi yang berfungsi dengan baik dan ruang kerja yang
bersih dan tertata rapi sehingga dapat menumbuhkan rasa aman bagi karyawan
dan memantapkan hasil kerja, yang selanjutnya dapat menguntungkan
perusahaan. Hasil kerja yang berkualitas tinggi dapat memberi kepercayaan
konsumen pada perusahaan sehingga konsumen tidak akan ragu-ragu dalam
pemesanan produknya.
21

3. Penyebab kecelakaan
Terjadi kecelakaan disebabkan oleh beberapa faktor penyebab diantaranya
adalah :

a. Faktor manusia ( pekerja ) misalnya :


1. Berspekulasi dalam menjalankan mesin walaupun belum tahu
tentang cara mengoperasikan / tidak mau bertanya terlebih dahulu.
2. Bercanda , mengobrol / bergurau sewaktu bekerja.
3. Kelalaian dalam menjalankan tugas.
4. Tidak memakai alat keselamatan kerja yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya.
b. Faktor alat / mesin yang digunakan misalnya :
1. Adanya komponen yang rusak / tidak layak digunakan.
2. Mesin sudah tua dan dipaksakan untuk tetap beroperasi.
3. Mesin – mesin yang tidak dilengkapi dengan pengaman.

c. Faktor Lingkungan
1. Kurangnya penerngan dalam area kerja.
2. Lantai yang licin karena jarang dibersihkan.
3. Adanya bencana alam yang tiba – tiba.
4. Penataan mesin yang semrawut (tidak teratur).

4. Cara Pencegahan Kecelakaan


Pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. Pencegahaan yang dilakukan manusia
1. Melakukan bimbingan kepada pekerja sebelum bekerja.
2. Bertanya jika terdapat hal – hal yang belum diketahui.
3. Memakai alat keselamatan kerja yang sesuai dengan pekerjaannya.
22

4. Saling mengingatkan antar pekerja jika dalam bekerja saling


bercanda dan bersenda gurau.
b . Pencegahan yang disebabkan mesin
1. Melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin secara teratur
2. Mengganti komponen / alat yang tidak layak digunakan
3. Melengkapi mesin dengan alat yang dapat melindungi operator
c. Pencegahaan terhadap kecelakaan yang disebabkan lingkungan sekitar.
1. Memberi / melengkapi area kerja dengan penerangan yang cukup.
2. Penempatan dan penataan mesin atau alat tidak mengganggu
sekitarnya.
3. Pencegahaan terhadap bencana alam sulit dilakukan karena
datangnya tidak terduga.
Selain usaha pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan kerja,juga sangat
perlu diadakannya suatu usaha pertolongan kemanusiaan.Usaha tersebut
berupa jaminan kesehatan dan jaminan sosial bagi para pekerja.Adapun
jaminan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan menyediakan obat-obatan bagi pekerja yang sakit.
2. Bagi pekerja yang sakit dapat diperiksa pada dokter rumah sakit yang
ditunjuk oleh perusahaan (Puskesmas / Rumah Sakit Negeri).
3. Biaya pemeriksaan,pengobatan dan perawatan ditanggung perusahaan
besarnya sesuai program SPK.
Semua pekerja tetap yang bekerja pada PT. KENCANA GEMILANG
mendapatkan jaminan sosial tenaga kerja dalam usaha untuk meningkatkan
keselamatan kerja dan kesejahteran kerja yang didapat dalam perusahaan.

Beberapa hal yang mendorong PT KENCANA GEMILANG


mengikutsertakan para karyawannya dalam program jaminan sosial tenaga
kerja adalah :
1. Sesuai dengan UU No. 3 tahun 1992 dan peraturan pemerintah No. 14
tahun 1993 perusahaan mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program
JAMSOSTEK.
23

2. Kepada pekerja yang belum diikutsertakan dalam program JAMSOSTEK,


maka segala akibat yang timbul apabila tertimpa kecelakaan menjadi
tanggung jawab perusahaan sepenuhnya.

2.7 Lokasi Perusahaan PT. KENCANA GEMILANG


Untuk mendirikan suatu perusahaan diperlukan adanya suatu lahan yang
sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi.Lahan yang akan dipakai untuk
dapat mendirikan perusahaan harus memiliki keunggulan tersendiri,misalnya
letak yang strategis.Tempat sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan
dalam melakukan proses produksi.Begitu juga dengan PT KENCANA
GEMILANG Pemilihan lokasi perusahaan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut:
1. Memiliki lokasi yang strategis, yaitu terletak didaerah kawasan
Industri.
2. Terletak di wilayah komplek pertokoan peralatan elektronik, sesuai
dengan bidang usaha perusahaan tersebut.
3. PT KENCANA GEMILANG ini terletak di daerah dekat pasar
sehingga memudahkan untuk pemasaran barang karena lokasi yang
dekat dengan konsumen.
24

J
L
.
PEM
D
A

C
i
hi
de
un
g
P
A
S
AR
C
IK
U
PA
L
JY
A
.RE
S
AG
N
A
R
M
I
YA
KO
C
I
T
RAR
A
Y
A R
I
NN
AI

k
e
PA
S
AR
K
E
MIS D
E
L
TA

Gambar 2.2 Lokasi PT. Kencana Gemilang


25

JKL
A G
CD M
BEF
H N

I.
Keterangan :
A. Pos Satpam J. Ruang Part Metal Process
B. Parkir Kendaraan K. Ruang Personalia dan PGA
C. Mushola L. Ruang Staf
D. Kantin M. Laboratorium PD
E. Parkir Mobil N. Line Assembling
F. Maintenance O. Gudang
G. Mould Shop P. Gudang Kontainer
H. Injeksi

Gambar 2.3 Denah Situasi PT. KENCANA GEMILANG


BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Perawatan Mesin


Perawatan Mesin merupakan salah satu yang menjadi perhatian utama bagi
semua industri yang menggunakan banyak mesin dalam proses produksinya.
Kerusakan mesin dapat mengakibatkan kegagalan dalam produksi, kegagalan
dalam pemenuhan permintaan konsumen, dan juga membengkaknya biaya-
biaya yang tak terduga. Mengatasi masalah kerusakan mesin diperlukan
manajemen perawatan secara khusus. Pada PT. Kencana Gemilang terdapat
bagian khusus yang menangani masalah perawatan mesin yaitu divisi
maintenance.

1. Perawatan secara umum


Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:
a) Kualitas baik
b) Harga pantas
c) Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap
bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-
peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan
yang teratur dan terencana. Perawatan merupakan suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang,
memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Merawat
dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu

26
27

perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya. Dibentuknya bagian


perawatan dalam suatu perusahaan industri dengan tujuan:

a. Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam


keadaan siap pakai secara optimal.
b. Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar
kembali modal yang telah ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan
keuntungan yang besar.

Fungsi dari perawatan mesin produksi antara lain :


1. Melindungi bangunan dan instalasi pabrik terhadap kerusakan.
2. Meningkatkan daya guna serta mengurangi waktu menganggurnya
peralatan.
3. Mengendalikan dan mengarahkan tenaga karyawan.
4. Meningkatkan efisiensi bagian perawatan secara ekonomis.
5. Memelihara instalasi secara aman.
6. Pencatatan perbelanjaan dan biaya pekerjaan.
7. Mencegah pemborosan perkakas suku cadang dan material.
8. Memperbaiki komunikasi teknik.
9. Menyediakan data biaya untuk anggaran mendatang.
10. Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman untuk menempuh suatu
kebijakan yang akan datang.
28

2. Bentuk-bentuk Perawatan
a. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk
pencegahan (preventif). Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin
selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

b. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan
peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

c. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses
produksi.

d. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan
panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
29

e. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)


Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada
peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang,
material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

f. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)


Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena
terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Disamping
jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga
beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis
pekerjaan perawatan seperti:
f1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of
maintenance) Perawatan dilakukan dengan cara mengganti
peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan
pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan
teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu
yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan
lagi diperbaiki.

f2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement) Dengan


telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan
yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk
melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar
yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan
telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru.
Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik
selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
30

3.2 Prosedur Perawatan di PT. Kencana Gemilang


Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri
yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan
membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang
dengan baik. Perbaikan sebaiknya dilakukan tanpa menganggu kegiatan
produksi. Misalnya perbaikan mesin dilakukan pada saat tidak
digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perbaikan
tidak menganggu keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu inspeksi
pada umumnya dilakukan pada saat mesin tidak beroperasi.

A. Perawatan setelah terjadi kerusakan.


Perbaikan dilakukan pada mesin ketika mesinnya telah
mengalami kerusakan. Kerusakan pada mesin disebabkan antara lain
karena:
1) Proses kerusakan komponen yang tidak dapat diperkirakan dan
tidak dpat dicegah.
2) Kerusakan yang terjadi berangsur-angsur dan berkurangnya
kekuatan komponen karena pemakaian/keausan. Kejadian ini
dapat diatasi dengan adanya inspeksi yang teratur dan mengetahui
cara pencegahannya.
3) Dalam penanganan perawatan ini, perbaikan dilakukan ketida
mesin sedang tidak berfungsi dan departemen menyetuji adanya
perbaikan mesin tersebut. Cara perawatan ini memakan biaya
yang lebih tinggi karena adanya biaya tambahan, membayar
operator produksi yang menganggu, kemungkinan membayar
lembur bagi tenaga perawatan yang melakukan kerja perbaikan.
Perawatan ini merupakan perawatan yang tidak direncanakan.
31

B. Perawatan Preventif.
Perawatan dilakukan dengan jadwal yang teratur, sehingga
kadang-kadang disebut sebagai ”perawatan yang direncanakan” atau
”perawatan yang dijadwal”. Fungsi penting dari cara perawatan jenis
ini adalah menjaga kondisi operasional peralatan serta meningkatkan
kehandalannya. Tujuannya adalah menghilangkan penyebab-penyebab
kerusakan sebelum kerusakan terjadi. Perawatan yang terjadwal selalu
lebih ekonomis daripada perawatan yang tidak terjadwal. Pekerjaan
perawatan preventif ini dilakukan dengan mengadakan inspeksi,
pelumasan dan pengecekan peralatan seteliti mungkin. Frekuensi
inspeksi ditetapkan menurut tingkat kepentingan mesin, tingkat
kerusakan dan kelemahan mesin. Inspeksi berkala ini sangat membantu
pengecekan untuk menemui penyebab-penyebab yang menimbulkan
kerusakan, dan juga untuk mempermudah usaha perbaikannya melalui
tahapan-tahapannya.
1) Perawatan preventif mempunyai tujuan sebagai berikut:
A. Untuk mencapai tingkat kesiapan industri yang maksimum
dengan mencegah kerusakan dan mengurangi periode waktu
perbaikan menjadi seminimum mungkin.
B. Menjaga kondisi mesin sebaik mungkin untuk mempertahankan
produk yang berkualitas tinggi.
C. Memperkecil tingkat kerusakan dan menjaga nama baik
industri.
D. Menjamin keselamatan pekerja.
E. Menjaga industri pada tingkat efisiensi produksi yang
maksimum.
F. Mencapai esmua tujuan tersebut dengan cara yang sangat
ekonomis.
32

2) Pekerjaan-pekerjaan Dasar Pada Perawatan Preventif Pekerjaan-


pekerjaan dasar pada perawatan preventif adalah: inspeksi,
pelumasan, perencanaan dan penjadwalan, pencatatan dan analisis,
latihan bagi tenaga perawatan, serta penyimpanan suku cadang.

a. Inspeksi. Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian luar dan


inspeksi bagian dalam. Inspeksi bagian luar dapat ditujukan untuk
mengamati dan mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada mesin
yang sedang beroperasi, misalnya: timbul suara yang tidak normal,
getaran, panas, asap dan lain-lain. Sedangkan inspeksi bagian dalam
ditujukan untuk pemeriksaan elemen-elemen mesin yang dipasang pada
bagian dalam seperti: roda gigi, ring, paking, bantalan dan lain-lain.
Frekuensi inspeksi perlu ditentukan secara sangat hati-hati, karena
terlalu kurangnya inspeksi dapat menyebabkan mesin kerusakan yang
sulit untuk diperbaiki dengan segera. Sedangkan terlalu sering diadakan
inspeksi dapat menyebabkan mesin kehilangan waktu produktivitasnya.
Dengan demikian frekuensi pelaksanaan inspeksi harus benar-benar
ditentukan berdasarkan pengalaman, dan jadwal program untuk
inspeksi perlu dipertimbangkan dengan matang. Untuk inspeksi mesin
dapat dikategorikan menjadi dua macam:

1) Kategori mesin yang penting. Mesin-mesin dalam kelompok ini


sangat besar pengaruhnya terhadap jalannya produksi secara
keseluruhan, sedikit saja terjadi gangguan akan memerlukan waktu
yang lama untuk memperbaikinya. Untuk itu perlu diberikan penekanan
yang lebih kepada inspeksi mesinmesin tersebut.
2) Kategori mesin biasa. Frekuensi inspeksi untuk kelompok ini tidak
terlalu berpengaruh terhadap jalannya produksi.

b. Pelumasan. Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti


roda gigi, bantalan dsb, harus diberi pelumasan secara benar agar dapat
33

bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas yang
benar perlu diperhatikan jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian
yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya ini.

c. Perencanaan dan Penjadwalan. Suatu jadwal program perawatan perlu


disiapkan dan harus ditaati dengan baik. Program perawatan harus dibuat
secara lengkap dan teperinci menurut spesifikasi yang diperlukan, seperti
adanya jadwal harian, mingguan, bulanan, tiap tiga bulan, tiap setengah
tahun, setiap tahun dan sebagainya.

d. Pencatatan Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk membantu kelancaran


pekerjaan perawatan ini adalah:
1) Buku manual operasi
2) Manual instruksi perawatan
3) Kartu riwayat mesin.
4) Daftar permintaan suku cadang,
5) Kartu inspeksi,
6) Catatan kegiatan harian,
7) Catatan kerusakan, dan lain-lain.

Catatan-catatan ini akan banyak membantu dalam menentukan perencanaan


dan keputusan-keputusan yang akan diambil.

5. Keuntungan-keuntungan dari Perawatan Preventif :


1) Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
2) Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga perawatan.
3) Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang dibutuhkan.
4) Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
5) Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat kebutuhannya,
sehingga suku cadang selalu tersedia di gudang setiap waktu.
6) Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya kerusakan.
34

6. Prosedur Pelaksanaan Perawatan Preventif


1. Pekerjaan perawatan harus dilakukan berdasarkan pertimbangan dari
berbagai faktor yang aman dan menguntungkan. Berikut ini adalah
suatu contoh prosedur yang dapat dipakai untuk melakukan perawatan
pada mesin.
2. Perawatan harian dapat dilakukan oleh operatornya sendiri. Sebelum
mulai bekerja pada mesin, terlebih dahulu operator melakukan
pembersihan dan pelumasan terhadap mesin yang akan dipakainya.
Untuk pelaksanaan ini, industri mengeluarkan instruksi yang
ditujukan kepada para operator untuk melakukan perawatan mesin.
Instruksi ini harus ditaati dengan sungguh-sungguh.
3. Sedangkan pelaksanaan perawatan periodiknya, bisa ditangani oleh
tenaga perawatan yang sudah dilatih secara khusus untuk tugas
tersebut. Periode waktu perawatan ini perlu ditentukan berdasarkan
pengalaman terdahulu untuk mempercepat keterangannya. Dalam hal
ini instruksi pengoperasian mesin harus diikuti dengan benar oleh
operator. Adanya kejadian yang tidak normal atau kelainan-kelainan
yang timbul pada mesin dengan segera dilaporkan kepada tenaga
perawatan agar gangguan dapat cepat diatasi. Tindakan perbaikan
harus segera dilakukan, jangan sampai menunda waktu.
4. .Perawatan mesin DI PT. Kencana GemilangBeberapa perawatan
mesin yang harus dilakukan di PT. Kencana Gemilang untuk menjaga
mesin tidak rusak dan mengurangi keterlambatan pada proses
produksi, berikut diantaranya
1. Perawatan Genset
Perawatan generator dilakukan seminggu sekali yang berfungsi
untuk memanaskan generator. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah tingkat level oli pada generator. Cara
perawatan generator adalah memeriksa temperatur belitan stator,
bearing, air pendingin, kebocoran pendingin minyak, vibrasi,
35

tekanan hidrogen, seal oil pump, dan sikat arang. Prosedur


perawatan genset yang dilakukan secara kontinyu pada setiap
minggunya, berikut prosedur kerja dalam perawatan genset antara
lain :
a. Oli sebaiknya diganti setiap 150 jam kerja, oli juga harus dicek
setiap melakukan pemanasan genset.
b. Filter solar dibersihkan setiap 300 jam kerja dan diganti setiap
600 jam kerja.
c. Proses pembersihan filter oli di bersihkan saat penggantian oli
d. Bila dalam pengoperasian ada gangguan pada mesin segera
melakukan pengecekkan sebelum kerusakan semakin parah.
e. Pengoprasian genset dilakukan dengan baik dan selalu hati-hati
dan teliti saat melakukan pemeliharaan mesin.

Gambar 3.1 Area Genset PT. Kencana Gemilang


36

2. Perawatan Panel Listrik


Kegiatan perawatan panel listrik/ control tenaga listrik dilakukan untuk
mencegah adanya gangguan tenaga listrik pada saat proses produksi
berlangsung. Perawatan panel dilakukan secara rutin selama satu pecan sekali
dengan meninjau beberapa parameter yang yang ada. Prosedur perawatan
panel listrik :
a) Membersihkan seluruh komponen panel dari kotoran.
b) Mengecek fungsi dari berbagai komponen yang ada
c) Merapikan kabel-kabel yang ada.
d) Memberi nama pada setiap NFB yang terpasang.
e) Memastikan kipas pendingin panel berfungsi secara normal.

Gambar 3.2 Panel Listrik


37

3.2 Mesin Injeksi Plastik


Injection Molding adalah metode material termoplastik dimana material
yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan
yang didinginkan oleh air dimana material tersebut akan menjadi dingin dan
mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan. Bagian-bagian pada
injection molding machine yaitu:
1) Stasionary plate
Adalah plat tempat untuk pemasangan mold bagian cavity
atau bagian cewek mold (bahasa lapangan) .Pada bagian atas
stasionari plate ini terdapat tempat dududukan untuk robot.plate ini
mempunyai lubang lingkaran untuk location ring dan diameter
lubang tersebut biasanya ada standar ukuran. Biasa nya 100
mm,110mm,150mm,300mm.Fungsi dari locating ring pada mold
adalah untuk memudahkan pemasangan mold agar center dengan
lubang nozzle.

Gambar 3.3 Stasionary plat

2) Moving plate
Adalah plat tempat untukb pemasangan mold bagian
core.Disebut moving plate karena plate tersebut dapat bergerak
menutup atau membuka dan kecepatan serta pressurenya dapat kita
atur sesuai dengan kebutuhan .
38

Gambar 3.4 Moving plate

3) Ejector
Terdapat pada bagian belakang moving plate yang berfungsi untuk
mengeluarkan produk pada cetakan atau mold.

Gambar 3.5 Ejector


4) Operation side door dan non opertion side door
Adalah bagian clamping unit yang berfungsi sebagai pintu
penutup area block clamping agar mesin dapat beroprasi dengan
aman.Pada pintu ini biasanya terdapat pengaman.Ada dua jenis
pengaman yaitu pengaman secara hidrolis dan elektrik .Fungsi
pengaman ini yang utama adalah untuk memastikan keamanan
operator pada saat bekerja.
39

Gambar 3.6 Operation SIde Door

5) Lubrication pump
Adalah alat yang berfungsi memberikan pelumasan pada bagian-
bagian mesin yang bergerak.letaknya biasanya berada pada bagian
bawah depan mesin.Alat ini digerakan secara manual dan otomatis.

Gambar 3.7 Lubrication Pump


6) Cylinder barrel

Adalah silinder atau tabung yang berfungsi sebagai tempat material plastik
yang sudah cair.Silinder ini dibungkus dengan elemen pemanas atau heater
band.fungsi dari heater band ini adalah sebagai pemanas material yang
berada dalam barrel.Temperatur pemanas ini dapat kita atur temperaturnya
sesuai dengan melting point material yang akan kita pergunakan.
40

Gambar 3.8 Cylinder barel

7) Screw
Berada didalam barrel yang berfungsi sebagai pengisi material dan
mengaduk material yang telah telah mencair sehingga campuran matrial dan
pewarna atau pigment lebih homogen.Pada bagian ujung screw terdapat
kepala screw dan check ring screw . Fungsinya adalah mendorong material
yang akan kita masukan kedalam mold atau cetakan.Cara kerjanya adalah
pada waktu screw bergerak maju atau posisi inject maka ring akan menutup
sehingga material yang berada di depan screw akan terdorong maju dan
material tidak balik kedalam screw.Pada waktu screw berputar atau
charging maka ring akan terbuka dan mengisi ruangan yang berada pada
depan screw.

Gambar 3.9 Screw


41

8) Hidrolic pulp
Berada pada bagian bawah injection unit. Fungsi hidrolic pump adalah
untuk memompa oli pada tekanan tertentu.Tekanan pompa oli ini maksimal
adalah 145 kg/cm² .Oli yang bertekanan ini digunakan untuk menggerakan
mesin injection agar dapat beroprasi.

Gambar 3.10 Hidrolik Pump

9) Hopper / hopper dryer


Adalah tempat material plastik di tampung.

Gambar 3.11 Hoper


BAB IV
PEMBAHASAN

3.1 Perawatan Mesin Inject BS 120 Ts F

Gambar 4.1 Mesin Injeksi Plastik BS 120 Ts F

1. Perawatan berdasarkan waktunya


a. Perawatan harian
1) Melumasi semua bush clamping dan carriage
2) Mengecek suhu pada hopper base
3) Melumasi semua bearing motor dan mengatur kekuatan belt
4) Mengecek suhu pada tangki oli hidrolik
5) Melumasi tie bar pada stasiun blowpin
6) Mempertajam kembali pisau pemotong
7) Mengecek sistem pendingin mold

41
42

b. Perawatan mingguan
1 Membersihkan filter oli hidrolik ( hanya mesin baru )
2 Mengecek level oli hidrolik
3 Mengecek level oli pada gearbox
4 Mengalirkan air dan mengatur penurunan oli dari unit pelayanan
5 Mengganti oli hidrolik

c. Perawatan bulanan
1 Mengencangkan kembali semua sekrup pada clamping dan
carriage
2 Mengecek tekanan pompa hidrolik
3 Mengencangkan kembali semua sekrup pada switch board
4 Mengecek suhu dan tekanan pada accumululator
5 Mengalirkan dan memeriksa level oli dari kompresor udara

d. Perawatan tahunan
1. Mengencangkan kembali semua sekrup heater
2. Mengganti oli hidrolik
3. Membersihkan tangki oli hidrolik
4. Mengganti filter oli hidrolik
5. Membersihkan sistem udara kompresor
6. Membersihkan semua sistem pendingin air
2.Perawatan bagian penting mesin injeksi plastik

2. Perawatan Mould
Pada Mesin Inject BS 120 Ts F Supaya mold awet, harus dibuat
program pemeliharaan. Pemeliharaan rutin membuat umur mold jadi
lebih lama, dan mencegah kerusakan saat produksi, dan akan menghemat
waktu, uang, dan ketidak nyamanan dalam jangka panjang. Jumlah dan
frekuensi pemeliharaan ditentukan oleh beberapa factor :
43

a) Prosedur perawatan mould :


1) Membersihkan mould dari sisa bahan plastic
2) Melepas mould dari mesin inject
3) Melepas mur dan baut dari mould
4) Memberi pelumas pada mould
5) Memperbaiki mould jika ada kerusakan.
6) Memastikan mould bekerja sesuai dengan fungsinya

b) Mould dapat rusak,karena :


1) Kesalahan operator
2) Tekanan clamping berlebihan
3) Tekanan injeksi yang tinggi
4) Produk yang berlebihan
5) Membuka dan menutup mold secara tiba-tiba
6) Tidak ada pelumasan
7) Ejector yang didorong keluar lebih dari ketentuan, saat mundur terlalu
keras (spring sudah tidak bekerja), gesekan antara ejector pin dan f yang
dapat menyebabkan aus.

Gambar 4.2. Mould pada Mesin Inject BS 120 TS F


44

2.Perawatan Panel Listrik pada Mesin Inject LS 160


a. Bersihkan lemari/kotak panel listrik dari debu-debu industri dan sarang
laba-laba dan lain sebagainya.
b. Periksa mur/baut terminal panel listrik. Kencangkan bila ada yang
longgar untuk menghindari terjadinya percikan api pada kabel.
c. Periksa dan bersihkan peralatan controller pada panel karena controller
tsb yang mendukung kerja mesin.
d. Bersihkan secara berkala heatsink/pendingin aluminium beserta
fannya bila ada supaya tidak kepanasan.
e. Gantilah parts mesin dengan parts yang berkualitas seperti proximity,
photocell, photosensor, thermocouple.
f. Inverter dan controller penunjang lainnya dengan parts bawaan
mesinnya atau merk lain yg berkualitas sama tapi tidak murahan,
sehingga mengurangi waktu downtime mesin maka produksi semakin
meningkat dan penggantian/replacement parts dapat berkurang jadi
menghemat budget operasional pabrik.

Gambar 4.4. Panel Listrik pada Mesin Inject BS 120 Ts F


45

3.Perawatan Heater Mesin Injection BS 120 Ts F


Perawatan bagian luar
a. Membersihkan panel kolektor dengan air sabun/deterjen atau larutan
pembersih kaca, kemudian bilas sampai bersih dan dilap sampai
kering.
b. Memeriksa semua sambungan-sambungan yang ada, apakah terdapat
kebocoran begitu juga dengan komponen-komponen valve dan
kelistrikan yang ada apakah semua masih bekerja secara baik dan
normal.

Gambar 4.5. Heater

4.Pemasangan Sensor Proximity pada Mesin Inject BS 120


Proximity Inductive berfungsi untuk mendeteksi obyek besi/metal.
Meskipun terhalang oleh benda non-metal, sensor akan tetap dapat
mendeteksi selama dalam jarak (nilai) normal sensing atau
jangkauannya. Jika sensor mendeteksi adanya besi di area sensingnya,
maka kondisi output sensor akan berubah nilainya.
46

Gambar 4.6. Sensor Proximity

Mengatur jarak dari permukaan sensor memungkinkan penggunaan


sensor lebih stabil dalam operasi kerjanya, termasuk pengaruh suhu dan
tegangan. Posisi objek (standar) sensing transit ini adalah sekitar 70%
sampai 80% dari jarak (nilai) normal sensing. Nilai output dari Proximity
Switch ini ada 3 macam, dan bisa diklasifikasikan juga sebagai nilai NO
(Normally Open) dan NC (Normally Close). Persis seperti fungsi pada
tombol, atau secara spesifik menyerupai fungsi limit switch dalam suatu
sistem kerja rangkaian yang membutuhkan suatu perangkat pembaca
dalam sistem kerja kontinue mesin.

5 Pemasangan dan Penggantian Filter Oli.


Untuk mengganti sfilter oli pada mesin inject BS 120 Ts F, dilakukan
setiap 5000 jam, dan untuk cara menggantinya dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a. Membuka filter oli, arah putaran untuk membuka berlawanan dengan
jarum jam.
b. Menyiapkan filter oli baru, membuka plastik penutup filter oli
c. Mengoleskan oli pada ring karet sebelum memasangkan filter oli.
d. Memasang dengan arah putaran searah jarum jam hingga permukaan
karet ring menempel di dudukan.
e. Mengencangkan jangan terlalu kencang. cukup antara 1/8 sampai 1/4
putaran saja, atau dilihat di filter oli tersebut biasanya ada
petunjuknya.
47

f. Kemudian isikan oli mesin , lihat petunjuk ukuran oli yang


direkomendasikan biasanya dalam hal penggantian oli bersamaan
dengan penggantian filter oli ada penambahan takaran oli. Untuk
ukuran beragam, rata-rata bertambah 20%.
g. Menghidupkan mesin dan memeriksa kebocoran pada filter dan baut
pembuangan oli.

Gambar 4.7. Filter Oli BS 120 Ts F

6. Perawatan Cooler Oli


Coller yang merupakan komponen penting dari mesin inject BS 120,
sebagai pendingin oli supaya mesin tidak mudah panas, karena berdampak
pada kerusakan as mesin HM 250 dan akan mengakibatkan kerusakan
menyebar kebagian mesin lainnya .jika tidak dilaakukan perbaikan maupun
perawatan secara berkala. Perawatan cooler ini berfungsi untuk
meminimalisir terjadinya kerusakaan mesin, dan juga membuat kinerja
mesin supaya tetap stabil. Prosedur perawatan cooler oli pada mesin inject
BS 120 Ts F dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Melakukan pembersihan saluran dalam oil cooler tiap 3-4 kali ganti oli,
cara membersihka oil coolernya juga cukup mudah. Yaitu dengan
membersihkan cooler dengan menggunakan pembersih khusus dan dicek
apakah terjadi kebocoran atau tidak.
48

b. Mengecek filter oli,melakukan secara rutin misal 1 bulan sekali, jika


dalam filter oli terdapat kotoran dapat dibersihkan agar tidak
menghambat sirkulasi dari oli pelumas.
c. Jika ada kompresor, semprotkan pada bagian luar oil cooler sehingga jika
ada debu menempel bisa dibersihkan dengan kompresor tersebut.

Gambar 4.8. Cooler BS 120 Ts F

7. Perawatan Motor Listrik pada Mesin Inject BS 120 Ts F


Hal yang perlu dilakukan untuk menjaga agar motor listrik ini dapat terus
bekerja secara normal, saya membaginya dalam 2 (dua) hal; pertama
preventif maintenence dan repairation.
a) Preventif maintenence
Jenis perawatan ini diperlukan selama motor listrik masih berjalan
artinya masih difungsikan baik sebagai penggerak pompa, fan atau juga
compressor. ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk me monitor
keadaan motor listrik kita.
1) Current Check
Ketika motor dalam keadaan berjalan kita dapat me monitor keadaan
motor dengan melakukan pengecekan atas arus listrik yang bekerja
pada motor. Pastikan arus listrik yang bekerja pada motor masih
49

dibawah arus maksimal yang tertera pada nameplate motor. atau juga
kita dapat melakukan perhitungan:

I max = P / V . cos phi . 1.73

2) Insulation resistance Check


Jika motor dalam keadaan mati (standby) kita dapat melakukakan
pengecekan berapa tahanan isolasi yang ada pada motor sekarang
dengan menggunakan insulation tester atau lebih dikenal dengan
megger. Ukur tahanan isolasi tiap phasa terhadap ground jika tahanan
isolasinya lebih dari 5 Mega Ohm artinya motor dalam keadaan baik
karena jika lebih kecil dari 1 mega Ohm artinya keadaan lilitan
terhadap ground lembab dan bisa mengakibatkan short ciruit ketika
motor dijalankan.

3) Temperature Check
Pada nameplate motor selalu tertera insulation class yang
menerangkan tentang ketahanan isolasi motor terhadap suhu kerja.
Pengecekan ini bisa kita lakukan dengan visual check atau akan lebih
akurat jika kita menggunakan temperature gun. pengecekan suhu ini
dilakukan untuk memastikan agar motor tidak mengalami overheating
saat dijalankan.

b) Repairation
Jika terjadi kerusakan terhadap motor artinya motor tersebut mati total
dan tidak dapat dijalankan. Pada dasarnya sesuai dengan prinsip kerja
motor bahwa gerakan pada motor dihasilkan dari induksi
elektromagnetik yang terjadi sehingga jika tidak terjadi putaran hal
pertama yang perku kita periksa adalah apakah lilitan pada motor yang
menghasilkan induksi elektromagnetik itu dalam kondisi baik atau tidak.
memastikan agar motor tidak mengalami overheating saat dijalankan
50

Repairation Jika terjadi kerusakan terhadap motor artinya motor tersebut


mati total dan tidak dapat dijalankan. Pada dasarnya sesuai dengan
prinsip kerja motor bahwa gerakan pada motor dihasilkan dari induksi
elektromagnetik yang terjadi sehingga jika tidak terjadi putaran hal
pertama yang perku kita periksa adalah apakah lilitan pada motor yang
menghasilkan induksi elektromagnetik itu dalam kondisi baik atau tidak.

Gambar 4.9. Motor Induksi 3 Fasa Mesin Inject BS 120 Ts F

3.2 Perbaikan Pada Mesin Injection Molding BS 120 Ts F


a. Temperature barell low
Buat mesin baru hal ini bisa dideteksi oleh mesin.Tetapi buat
mesin berjenggot atau tua hal ini tidak ada sensornya. Temperatur barrel
dapat diketahui dengan melihat termo kontrol. Bila termokontrol lampu
indikatornya sudah nyala bergantian berarti temperature sudah
tercapai.Bila on mengindikasikan pemasangan termocople kendor atau
heater putus dan menyebabkan over heat. Begitu pula kebalikannya bila
lampu merah terus kemungkinanya termo couple putus.Inti dari hal ini
bila kita hendak menjalankan mesin hal yang utama kita lihat adalah
temperatur barrel.
51

Gambar 4.10. Temperatur pada Barrel

b. Temperatur oil high suhu temperatur


oli standar oli mesin pada waktu kerja adalah 38 °c s.d 50° c.
Apabila temperatur oli di atas 50° c heat exchanger atau pendingin oli
aliran airnya tidak mengalir dengan lancar.Langkah yang diambil
adalah bersihkan strainer atau saringan air pada aluran in setelah selesai
mengecek aliran air keluar pada heat exchanger dengan cara matikan
mesin dan tutup kran air in,kemudian lepas selang out di heat exchanger
dari nepel.Kemudian buka kran in bila air mengalir lancar berarti sudah
bagus bila kurang lancar matikan kran dan bongkar heat exchanger dan
bersihkan pipa pipa saluran air didalam heat exchanger menggunakan
bor .Bila sudah selesai pasang kembali heat exchanger seperti
semula.Hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan tutup heat
exchanger jangan terbalik ,bila terbalik mengakibatkan aliran air tidak
sempurna.
52

Gambar 4.11. Heat Exchanger

c) Mould tidak mau high press

Kejadian mold tidak mau highpress ini kadang-kadang terjadi tetapi


terkadang salah penanganan.Hal yang pertama dicheck adalah
temperature mold,karena bila temperature mold terlalu tinggi dapat
menyebabkan pemuaian pada guide pin mold dan menjadikan seret
sehingga mold tidak mau highpress . Penyebabnya mungkin saliran
cooling mampet atau mold menggunakan MTC,bila mold panas karena
saluran air mampet maka saluran air cooling mold harus
dibersihkan.Minimal dengan menyemprot saluran air,apabila mesin
menggunakan mtc maka low press dinaikan.Tekanan low press
maksimal adalah 60 kg/cm². Penyebab kedua adalah adanya material
asing atau mungkin produk yang tergencet dalam mold. Jadi setelah
dipastikan temperature mold normal baru di pastikan bahwa mold
bersih dari benda asing dan bila memakai slider harus posisi home.

d) Screw tidak mau charging atau mundur

Penyebabnya biasanya matrial habis,leher hoper kepanasan


sehingga material beku di leher hoper,screw backpress terlalu
53

tinggi,material tercampur minyak ,dan bila menggunakan material ps


atau as material dalam panas dan banyak serbuk .Untuk mengatasinya
silahkan analisa dan coba kembangkan.

e) Colour Streaks

Fenomena colour streaks terjadi karna adanya campuran antara 2


warna atau lebih warna pada suatu produk yang menyebabkan warna
produk tersebut menjadi belang. Biasanya colour streaks ini terjadi
sehabis pergantian material, dimana masih ada sisa – sisa material yang
lama yang masih terperangkap didalam manifold.

f) Bubbles

Bubbles bisa dibilang juga sebagai melepuh atau gelembung udara


yang terperangkap dalam produk. Biasanya terjadi pada saat proses
injeksi material kedalam cavity. Udara tidak sempat keluar melalui
airvent pada saat material plastik memasuki cavity. Bisa juga oleh gas
yang tercampur dengan material cair dalam cylinder.
Pemecahan masalah :
1. Pastikan material sudah mulai proses pengeringan yang benar.
2. Naikan screw back pressure selama proses plasticizing untuk
memaksa gas keluar dari cylinder.
3. Perbaiki system ventilasi gas pada mold agar gas tidak terjebak
didalam produk.
4. Turunkan speed injection untuk memberi waktu agar gas bisa
keluar melalui system ventilasi.
54

g) Jetting
Garis semburan dipermukaan produk dimulai dari sisi gate point
dikarenakan aliran turbulen material. Plastik yang dengan suhu yang
relative rendah di injeksikan kedalam nozzle selama tahap awal
molding, setelah bersentuhan dengan cetakan material ini menjadi
sangat kental. Kemudian plastik panas terus di injeksikan kedalam
cetakan material dengan suhu yang loebih rendah tadi terdorong terus
kedalam dan meninggalkan bekas aliran.
Pemecahan masalah :
1. Kurangi injection speed dan naikkan temperature mold.
2. Tingkatkan compretion screw dan tingkatkan ukuran gate.
3. Jika mungkin pindahkan posis gate sehingga pada saat material
pertama masuk tidak ada rintangan.
4.
h) Black Spot
Black spot atau bitnik hitam atau goresan pada permukaan produk,
biasanya disebabkan oleh kerusakan thermal.
Pemecahan masalah :
1) Periksa material untuk kemungkinan adanya kontaminasi.
2) Kurangi melt temperature dan overall cycletime.
3) Bersihkan screw dan barrel serta kurangi screw speed.
4) Material mungkin kurang tahan terhadap degradasi thermal
mungkin bisa menggunakan material yang lebih stabil terhadap
thermal.
5) Pastikan kelurusan antara nozzle mesin dan mold sprue benar.

i) Stringing
Istilah stringing dipergunakan untuk menjelaskan fenomena dimana
bagian string – line pada plastik yang terbentuk pada saat mold opening,
55

sisa material yang tertarik tersebut terjebak didalam mold dan pada saat
shot selanjutnya menyebabkan ketidakrataan hasil produk tersebut.
Pemecahan masalah :
1 Turunkan temperature nozzle.
2 String dapat dikurangi dengan meningkatkan kecepatan
pembukaan mold, tetapi cara ini mungkin dapat mengurangi
lifetime dari pada mold tersebut.
3 Gunakan string – prevent ring.

j) Warping
Warping atau twisting digunakan untuk menjelaskan bagian
dari produk yang bengkok atau melengkung, biasanya disebabkan
karena ketidakrataan distribusi tekanan pada produk.
Pemecahan masalah :
1. Tambahkan cooling time atau kurangi pressure, serta periksa system
pendingin mold atau perbaiki mold.
2. Periksa gate untuk lokasi yang tepat dan ukuran yang memadai.
3. Periksa mekanisme pelepasan mold untuk desain dan pengoperasian
yang sesuai.
4. Coba untuk menaikan atau menurunkan injection pressure.
5.
k) Flow Mark
Kondisi flow mark digunakan untuk menggambarkan fenomena
dimana terdapat pola bergaris terbentuk disekitar gate pada saat
material mengalir memasuki cavity. Dalam hal ini plastik yang telah
didinginkan sprue dan runner yang selanjutnya didinginkan oleh cavity
dan mengisi dalam viskositas tinggi. Akibatnya plastik yang kontak
dengan permukaan mold bertekanan dalam kondisi semi padat dan garis
– garis tegak lurus terhadap arah aliran material terbentuk pada
permukaan produk yang dicetak.
Penyebab :
56

1. Kecepatan alir material terlalu lambat


2. Kecepatan pendinginan terlalu cepat
3. Perubahan tekanan yang terjadi pada mold

l) Sink Mark ( Shrink Mark )


Sink mark merupakan cekungan atau lengkungan yang terjadi
pada permukaan luar pada komponen yang dibentuk. Fenomena sink
marksering menjadi masalah sebagai cacat tetapi masih tergantung pada
kualitas produk. Terjadinya perbedaan ketebalan pada permukaan juga
dapat disebut sebagai sink mark. Sink bisa juga bukan termasuk defect,
tetapi lain lagi bila pengaruh pada penampilan, sink mark dapat
diberlakukan pada produk yang memperhatikan kualitas penampilan.
Fenomena sink mark tergantung daripada shringkage dari pada plastik
sendiri, dalam hal tertentu fenomena ini terjadi selama masa transisi
dari kondisi cair pada injector dengan kondisi yang solid pada
pendingin.
Penyebab :
1. Perbedaan ketebalan produk tetapi bukan dari desain produknya.
2. Perbedaan temperature core dan cavity.
3. Loading time material terlalu cepat.
4. Temperature resin, temperature die, injection speed terlalu tinggi
atau rendah.
5. Kurangnya kemampuan pendingin dari die itu sendiri.
6. Peningkatan suhu karena putaran screw terlalu cepat.

m) Flashing ( Flash )
Flashing adalah jenis monitor defect pada material, artinya material
masih bisa dikatakan ok tetapi harus dilakukan pembersihan pada
produk. Flashing sendiri berarti terdapat material lebih yang ikut
membeku dipinggir – pinggir produk.
Penyebab :
57

1. Kurangnya pressure clamping mold pada mesinnya.


2. Kurangnya kerapatan mold pada pertemuan antara 2 plat dan pada
saat injeksi material.
3. Desain produk yang kurang sesuai dengan mold.
4. Viscositas dari material yang kurang.
5. Umur dari pada mold itu sendiri yang sudah memasuki titik kritis.

n) Short Shot
Short shot adalah suatu kondisi dimana plastik leleh yang nakan
di injeksikan kedalam cavity tidak mencapai kapasitas yang ideal atau
sesuai settingan mesin, sehingga plastik yang di injeksikan kedalam
cavity mengeras terlebih dahulu sebelum memenuhi cavity,
Penyebab :
1. Karakteristik viskositas dan fluiditas dari pada plastik.
2. Desain cetakan ( desain gate, desain keberadaan venting udara,
konstruksi bushing & bosh ).
3. Kondisi molding
4. Performa molding dan mesin itu sendiri.
58

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah pembahasan laporan ini secara keseluruhan, penulis dapat
menyimpulkan hal hal sebagai berikut
1.Dalam melakukan perawatan mesin diperlukan ketelitian dan konsistensi,
sehingga mesin selalu dalam keadaan siap pakai.
2. Dalam hal perawatan PT.Kencana Gemilang, memiliki divisi khusus yaitu
maintenance bagian perawatan
3. Dalam proses perbaikan PT.Kencana Gemilang mengerahkan beberapa
orang ahli dalam kelistrikan dan permesinan
4. Mesin injeksi plastik memiliki banyak sekali permasalahan yang berakibat
pada kerusakan hasil produksi atau kecacatan produksi
5. Banyak sekali komponen dalam mesin injeksi plastik yang harus
diperhatikan dalam jangka waktu perawatannya karena setiap komponen
memiliki perbedaan waktu dalam perawatannya

5.2 Saran
Setelah pembahasan laporan ini secara keseluruhan, penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut
1.Cek peralatan sebelum digunakan agar tidak menjadi masalah saat
memperbaiki mesin.
2.Dalam melakukan pengecekan terhadap suatu mesin haarus sudah
dipastikan mesin dalam kondisi aman untuk dicek
3.Jika problem pada mesin sulit untuk dikerjakan sendirian, jangan terlalu
memaksakan bekerja sendiri.
59

5.3 Daftar pustaka

Bryce D. M., 1998, Plastic Injection Molding Mold Design and Construction
Fund amentals, Society of Manufacturing Engineers, Dearborn, Michigan.
(dikutip pada tanggal 18 oktober 2018)

https://www.google.co.id/search?q=mesin+injeksi+plastik&safe=strict
&rlz=1C1OKWM_idID825ID825&tbm=isch&tbo=u&source=univ&s
a=X&ved=2ahUKEwjpuvKsr5HfAhWKo48KHU83AwUQsAR6BAg
DEAE&biw=1242&bih=606 (diakses pada tanggal 18 oktober 2018)

https://injectionplastik.blogspot.com/2014/11/bagian-bagian-injection-
machine.html (diakses pada tanggal 19 oktober 2018)

Ulrich K. T., V. Krishnan, 2001, Product Development Decisions ,


The University of Texas at Austin, Texas. (dikutip pada tanggal 25
oktober 2018)

Injection Molding Concept [Online]


http://www.custompartnet.com/wu/InjectionMolding, (diakses pada
tanggal 18 oktober 2018)

Taha, Hamdy A., Schmidt, J. William. (1975). Operations research


and industrial engineering. USA : Academic Press.( dikutip pada
tanggal 27 oktober)

Anda mungkin juga menyukai