LAPORAN
Disusun Oleh :
ALDI SAPUTRA
N I S: 15154089
KOMPETISI KEAHLIAN
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
Pembimbing Industri/Lapangan,
UNTUNG SUGIARTO
Supervisior Maintenance
CATUR SABDA
Manager Personalia
ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
5S
1. Selalu awali dengan bismillah akhiri dengan alhamdulillah
2. Selalu kerja ikhlas hasil tuntas
3. Selalu menghadapi setiap masalah dengan tawakal dan senang hati
4. Selalu bnerfikir positif dan jadikan sabar sebagai pondasi utama dalam
menghadapi masalah
5. Selalu istiqomah dalam kebenaran
PERSEMBAHAN:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Orang tua
3. Almamater
4. PT. Kencana Gemilang
5. Kakak-kakak pembina
6. Teman-teman
7. Diri penulis
iv
KATA PENGANTAR
v
7. Bapak Untung dan Bapak Agung selaku supervaiser, yang telah
mengarahkan penulis dalam praktik kerja lapanagan.
8. Kakak-kakak pembina, yang telah dengan sabar membimbing penulis
dalam praktik kerja lapangan.
9. Teman-teman, yang telah menemani penulis selama praktik kerja lapangan
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih terdapat kekurangannya, maka
dari itu segala kritik dan saran yang membangun akan selalu diterima
dengan senang hati.
Semoga laporan yang sederhana ini bermanfaat bagi Almamater
Civitas SMK Negeri 7 Semarang, maupun para pembaca pada umunnya.
Semarang,7 Oktober 2018
Penulis
Aldi Saputra
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI .............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ............................................................iii
MOTTO dan PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAKSI ....................................................................................................vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Alasan Pemilihan Judul ............................................................. 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri .................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan Laporan ......................................................... 2
1.4 Pembatasan Laporan .................................................................. 3
1,5 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 3
1.6 Sistematika Penulian Laporan ................................................... 4
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ............................................ 5
2.1 Latar Belakang dan Sejarah Singkat Perusahaan ...................... 5
2.2 Peranan dan Fungsi PT KENCANA GEMILANG ................... 6
2.3 Struktur Organisasi PT. KENCANA GEMILANG .................. 7
2.4 Program Kerja PT. KENCANA GEMILANG ........................ 11
Tabel 2.1 Jadwal kerja..............................................................12
2.5 Peraturan Perusahaan ............................................................... 14
2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................................... 18
2.7 Lokasi Perusahaan PT. KENCANA GEMILANG.................. 23
BAB III LANDASAN TEORI ...................................................................... 25
3.1 Perawatan Mesin...................................................................... 25
3.1 Prosedur Perawatan di PT. Kencana Gemilang ....................... 29
3.1 Mesin Injeksi Plastik ............................................................. 36
ix
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Perawatan Mesin Inject BS 120 Ts F.......................................41
4.2 Perbaikan Mesin Injection Molding BS 120 Ts F....................50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 58
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 58
5.2 Saran - saran ............................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................59
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.2 Lokasi PT. Kencana Gemilang
Gambar 2.3 Denah Situasi PT. KENCANA GEMILANG
Gambar 3.1 Area Genset PT. Kencana Gemilang
Gambar 3.2 Panel Listrik
Gambar 3.3 Stasionary plat
Gambar 3.4 Moving plat
Gambar 3.5 Ejector
Gambar 3.6 Operation SIde Door
Gambar 3.7 Lubrication Pump
Gambar 3.8 Cylinder barrel
Gambar 3.9 Screw
Gambar 3.10 Hidrolik Pump
Gambar 3.11 Hoper
Gambar 3.12 Control Panel Listrik
Gambar 4.1 Mesin Injeksi Plastik BS 120 Ts F
Gambar 4.2. Mould pada Mesin Inject BS 120 TS F
Gambar 4.3. Mould eject
Gambar 4.4. Panel Listrik pada Mesin Inject BS 120 Ts F
Gambar 4.5. Heater
Gambar 4.6. Sensor Proximity
Gambar 4.7. Filter Oli BS 120 Ts F
Gambar 4.8. Cooler BS 120 Ts F
Gambar 4.9. Motor Induksi 3 Fasa Mesin Inject BS 120 Ts F
Gambar 4.10. Temperatur pada Barrel
Gambar 4.11. Heat Exchanger
Gambar 4.12. Mould pada mesin inject
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Pengamatan kerusakan auto loader
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh Ujian Akhir Sekolah
(UAS).
5. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang
peningkatan mutu dari angkatan lanjutannya.
6. Mengembangkan dan memantapkan tahap profesional yang diperlukan
penyusun untuk memasuki lapangan kerja sesuai bidangnya.
7. Sebagai bahan studi apabila siswa telah lulus sekolah
5
6
1991 : Awal dari PT. TRI TELAGA TEGUH untuk memproduksi Fire
Hydrant Box ( kotak pemadam kebakaran )
1992 : Awal pengenalan produk electric kettle
1993 : PT. TRI TELAGA TEGUH mendirikan divisi injection
1994 : GOLD STAR mengambil alih kembali order water pump
1993-1999 : Awal berdirinya divisi water heater , water filter dan blender
2000 : Awal produksi blender.
2004 : Ganti nama men jadi PT.Kencana Gemilang.
1) Bagi setiap pekerja yang masuk kerja pada perusahaan PT. KENCANA
GEMILANG yang melalui instansi sekolah berlaku masa percobaan
selama tiga bulan terhitung sejak mulai masuk kerja.
2) Apabila sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang
sifatnya sementara akan dilakukan kontrak dan diberi gaji sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku.
3) Selama masa percobaan,hubungan kerja dapat diputuskan sewaktu-
waktu dan seketika itu oleh kedua pihak dengan pemberitahuan.
4) Bagi pekerja yang telah diangkat menjadi karyawan tetap,kepadanya
diwajibkan pula untuk membuat pernyataan yang isinya adalah suatu
kesanggupan untuk melaksanakan isi kesepakatan kerja bersama dengan
penuh tanggung jawab.
3. Waktu Kerja
Dalam proses produksi yang dijalankan oleh perusahaan tepat waktu
kerja dan waktu istirahat yang berlaku bagi semua para pekerja untuk
menciptakan suasana kerja yang teratur.Waktu kerja tersebut dibagi menjadi
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jadwal kerja
Day shift Hari Waktu
Senin s / d Jumat Jam 07.00 – 15.00
Shift 1
Sabtu Jam 07.00 – 12.30
Senin s / d Jumat Jam 15.00 – 23.00
Shift 2
Sabtu Jam 12.30 – 18.00
Senin s / d Jumat Jam 23.00 – 07.00
Shift 3
Sabtu Jam 18.00 – 23.30
6. Pindah Jabatan
Yang dimaksud dengan pindah jabatan adalah pemindahan seseorang
pekerja ke suatu daerah atau tempat lain / terjadinya perubahan dalam
tugas,wewenang dan tanggung jawab seorang pekerja.Selain itu untuk
kepentingan operasi perusahaan termasuk usaha pembinaan pekerja,maka
perusahaan dapat memindahkan pekerja ke suatu daerah atau tempat kerja
yang lain.Perlu diketahui bahwa setiap pindah jabatan tidak dimaksud
sebagai hukuman,dan ditetapkan oleh perusahaan secar tertulis.Pindah
jabatan dapat bersifat tetap atau sementara.Pemindahan jabatan tersebut
tidak beresiko bagi pekerja dan pengusaha,dan tidak akan merugikan bagi
pekerja dan pengusaha.
Pemindahan jabatan memiliki beberapa alasan yang dapat
mempengaruhi proses tersebut antara lain :
1) Kebutuhan akan pekerja tertentu di suatu bagian atau tempat kerja di
lingkungan perusahaan.
2) Berkurangnya pekerjaan di bagian atau tempat tertentu dan atau
bertambahnya pekerjaan di tempat lain.
14
Setiap peraturan yang dibuat adalah untuk ditaati dan dilaksanakan secara
bersama,sehingga apabila ada yang melanggar atau dilanggar maka akan
mendapatkan balasan atau sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukannya.Terhadap pekerja yang melakukan pelanggaran tata tertib kerja
atau ketentuan-ketentuan lain dalam KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) ini
akan diambil tindakan-tindakan berikut :
1. Diberikan peringatan secara lisan yang bersifat pembinaan. Peringatan
secara lisan tersebut dapat dilakukan terhadap pelanggaran :
a. Pada waktu masuk kerja wajib tidak mengisi daftar hadir / absensi.
b. Tidak berpakaian rapi,sopan,ramah dan banyak mengobrol dengan
teman sekerja pada saat jam kerja.
2. Surat peringatan tertulis. Dalam melaksanakannya tidak selalu diberikan
menurut urutannya melainkan tergantung berat ringan kesalahan /
pelanggaran yang dilakukan dapat berupa :
2.1 Surat peringatan pertama,diberikan karena :
a. Bila tidak masuk kerja tidak memberikan surat keterangan yang
dapat dipertanggung jawabkan kepada perusahaan.
b. Pekerja tidak dapat dibenarkan acap kali meninggalkan tempat kerja
tanpa tujuan yang jelas.
c. Merokok dalam lingkungan perusahaan pada saat jam kerja.
d. Pekerja mengalihkan tugasnya kepada pekerja lain dan mengerjakan
tugas pekerja lain tanpa persetujuan atasan langsung yang
bersangkutan.
2.2 Surat peringatan kedua,diberikan karena :
a. Setiap pekerja yang hendak meninggalkan lingkungan perusahaan
dalam jam-jam kerja wajib mendapatkan surat izin keluar sebelum
waktunya yang sah.
b. Tidur pada saat jam kerja.
17
PHK yang dimaksud adalah tanpa pesangon tanpa uang jasa,apabila masa
kerja kurang dari 5 tahun.
Dalam hal rahasia perusahaan,maka kepada setiap pekerja diwajibkan
untuk menyimpan rahasia perusahaan baik yang diperoleh karena jabatan
karena kepercayaan yang diberikan kepadanya dan bilamana terdapat
pelanggaran akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib atas penuduhan
pembocoran rahasia perusahaan.
hasil poduksi.Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh para pekerja dalam
pelaksanaan pekerjaannya selama proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Pekerja diharuskan menggunakan serta memelihara alat-alat
keselamatan kerja yang sudah disediakan perusahaan sesuai dengan
sifat pekerjaannya.
2. Pekerja diharuskan mematuhi segala petunjuk-petunjuk tentang
keselamatan kerja.
3. Untuk menjaga kesehatan pekerja dalam tempat kerja harus dijaga
kebersihannya cukup terang lampunya dan cukup sirkulasi untuk
pertukaran udara.
3. Penyebab kecelakaan
Terjadi kecelakaan disebabkan oleh beberapa faktor penyebab diantaranya
adalah :
c. Faktor Lingkungan
1. Kurangnya penerngan dalam area kerja.
2. Lantai yang licin karena jarang dibersihkan.
3. Adanya bencana alam yang tiba – tiba.
4. Penataan mesin yang semrawut (tidak teratur).
J
L
.
PEM
D
A
C
i
hi
de
un
g
P
A
S
AR
C
IK
U
PA
L
JY
A
.RE
S
AG
N
A
R
M
I
YA
KO
C
I
T
RAR
A
Y
A R
I
NN
AI
k
e
PA
S
AR
K
E
MIS D
E
L
TA
JKL
A G
CD M
BEF
H N
I.
Keterangan :
A. Pos Satpam J. Ruang Part Metal Process
B. Parkir Kendaraan K. Ruang Personalia dan PGA
C. Mushola L. Ruang Staf
D. Kantin M. Laboratorium PD
E. Parkir Mobil N. Line Assembling
F. Maintenance O. Gudang
G. Mould Shop P. Gudang Kontainer
H. Injeksi
26
27
2. Bentuk-bentuk Perawatan
a. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk
pencegahan (preventif). Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin
selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
b. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan
peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
c. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses
produksi.
d. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan
panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
29
B. Perawatan Preventif.
Perawatan dilakukan dengan jadwal yang teratur, sehingga
kadang-kadang disebut sebagai ”perawatan yang direncanakan” atau
”perawatan yang dijadwal”. Fungsi penting dari cara perawatan jenis
ini adalah menjaga kondisi operasional peralatan serta meningkatkan
kehandalannya. Tujuannya adalah menghilangkan penyebab-penyebab
kerusakan sebelum kerusakan terjadi. Perawatan yang terjadwal selalu
lebih ekonomis daripada perawatan yang tidak terjadwal. Pekerjaan
perawatan preventif ini dilakukan dengan mengadakan inspeksi,
pelumasan dan pengecekan peralatan seteliti mungkin. Frekuensi
inspeksi ditetapkan menurut tingkat kepentingan mesin, tingkat
kerusakan dan kelemahan mesin. Inspeksi berkala ini sangat membantu
pengecekan untuk menemui penyebab-penyebab yang menimbulkan
kerusakan, dan juga untuk mempermudah usaha perbaikannya melalui
tahapan-tahapannya.
1) Perawatan preventif mempunyai tujuan sebagai berikut:
A. Untuk mencapai tingkat kesiapan industri yang maksimum
dengan mencegah kerusakan dan mengurangi periode waktu
perbaikan menjadi seminimum mungkin.
B. Menjaga kondisi mesin sebaik mungkin untuk mempertahankan
produk yang berkualitas tinggi.
C. Memperkecil tingkat kerusakan dan menjaga nama baik
industri.
D. Menjamin keselamatan pekerja.
E. Menjaga industri pada tingkat efisiensi produksi yang
maksimum.
F. Mencapai esmua tujuan tersebut dengan cara yang sangat
ekonomis.
32
bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas yang
benar perlu diperhatikan jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian
yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya ini.
2) Moving plate
Adalah plat tempat untukb pemasangan mold bagian
core.Disebut moving plate karena plate tersebut dapat bergerak
menutup atau membuka dan kecepatan serta pressurenya dapat kita
atur sesuai dengan kebutuhan .
38
3) Ejector
Terdapat pada bagian belakang moving plate yang berfungsi untuk
mengeluarkan produk pada cetakan atau mold.
5) Lubrication pump
Adalah alat yang berfungsi memberikan pelumasan pada bagian-
bagian mesin yang bergerak.letaknya biasanya berada pada bagian
bawah depan mesin.Alat ini digerakan secara manual dan otomatis.
Adalah silinder atau tabung yang berfungsi sebagai tempat material plastik
yang sudah cair.Silinder ini dibungkus dengan elemen pemanas atau heater
band.fungsi dari heater band ini adalah sebagai pemanas material yang
berada dalam barrel.Temperatur pemanas ini dapat kita atur temperaturnya
sesuai dengan melting point material yang akan kita pergunakan.
40
7) Screw
Berada didalam barrel yang berfungsi sebagai pengisi material dan
mengaduk material yang telah telah mencair sehingga campuran matrial dan
pewarna atau pigment lebih homogen.Pada bagian ujung screw terdapat
kepala screw dan check ring screw . Fungsinya adalah mendorong material
yang akan kita masukan kedalam mold atau cetakan.Cara kerjanya adalah
pada waktu screw bergerak maju atau posisi inject maka ring akan menutup
sehingga material yang berada di depan screw akan terdorong maju dan
material tidak balik kedalam screw.Pada waktu screw berputar atau
charging maka ring akan terbuka dan mengisi ruangan yang berada pada
depan screw.
8) Hidrolic pulp
Berada pada bagian bawah injection unit. Fungsi hidrolic pump adalah
untuk memompa oli pada tekanan tertentu.Tekanan pompa oli ini maksimal
adalah 145 kg/cm² .Oli yang bertekanan ini digunakan untuk menggerakan
mesin injection agar dapat beroprasi.
41
42
b. Perawatan mingguan
1 Membersihkan filter oli hidrolik ( hanya mesin baru )
2 Mengecek level oli hidrolik
3 Mengecek level oli pada gearbox
4 Mengalirkan air dan mengatur penurunan oli dari unit pelayanan
5 Mengganti oli hidrolik
c. Perawatan bulanan
1 Mengencangkan kembali semua sekrup pada clamping dan
carriage
2 Mengecek tekanan pompa hidrolik
3 Mengencangkan kembali semua sekrup pada switch board
4 Mengecek suhu dan tekanan pada accumululator
5 Mengalirkan dan memeriksa level oli dari kompresor udara
d. Perawatan tahunan
1. Mengencangkan kembali semua sekrup heater
2. Mengganti oli hidrolik
3. Membersihkan tangki oli hidrolik
4. Mengganti filter oli hidrolik
5. Membersihkan sistem udara kompresor
6. Membersihkan semua sistem pendingin air
2.Perawatan bagian penting mesin injeksi plastik
2. Perawatan Mould
Pada Mesin Inject BS 120 Ts F Supaya mold awet, harus dibuat
program pemeliharaan. Pemeliharaan rutin membuat umur mold jadi
lebih lama, dan mencegah kerusakan saat produksi, dan akan menghemat
waktu, uang, dan ketidak nyamanan dalam jangka panjang. Jumlah dan
frekuensi pemeliharaan ditentukan oleh beberapa factor :
43
dibawah arus maksimal yang tertera pada nameplate motor. atau juga
kita dapat melakukan perhitungan:
3) Temperature Check
Pada nameplate motor selalu tertera insulation class yang
menerangkan tentang ketahanan isolasi motor terhadap suhu kerja.
Pengecekan ini bisa kita lakukan dengan visual check atau akan lebih
akurat jika kita menggunakan temperature gun. pengecekan suhu ini
dilakukan untuk memastikan agar motor tidak mengalami overheating
saat dijalankan.
b) Repairation
Jika terjadi kerusakan terhadap motor artinya motor tersebut mati total
dan tidak dapat dijalankan. Pada dasarnya sesuai dengan prinsip kerja
motor bahwa gerakan pada motor dihasilkan dari induksi
elektromagnetik yang terjadi sehingga jika tidak terjadi putaran hal
pertama yang perku kita periksa adalah apakah lilitan pada motor yang
menghasilkan induksi elektromagnetik itu dalam kondisi baik atau tidak.
memastikan agar motor tidak mengalami overheating saat dijalankan
50
e) Colour Streaks
f) Bubbles
g) Jetting
Garis semburan dipermukaan produk dimulai dari sisi gate point
dikarenakan aliran turbulen material. Plastik yang dengan suhu yang
relative rendah di injeksikan kedalam nozzle selama tahap awal
molding, setelah bersentuhan dengan cetakan material ini menjadi
sangat kental. Kemudian plastik panas terus di injeksikan kedalam
cetakan material dengan suhu yang loebih rendah tadi terdorong terus
kedalam dan meninggalkan bekas aliran.
Pemecahan masalah :
1. Kurangi injection speed dan naikkan temperature mold.
2. Tingkatkan compretion screw dan tingkatkan ukuran gate.
3. Jika mungkin pindahkan posis gate sehingga pada saat material
pertama masuk tidak ada rintangan.
4.
h) Black Spot
Black spot atau bitnik hitam atau goresan pada permukaan produk,
biasanya disebabkan oleh kerusakan thermal.
Pemecahan masalah :
1) Periksa material untuk kemungkinan adanya kontaminasi.
2) Kurangi melt temperature dan overall cycletime.
3) Bersihkan screw dan barrel serta kurangi screw speed.
4) Material mungkin kurang tahan terhadap degradasi thermal
mungkin bisa menggunakan material yang lebih stabil terhadap
thermal.
5) Pastikan kelurusan antara nozzle mesin dan mold sprue benar.
i) Stringing
Istilah stringing dipergunakan untuk menjelaskan fenomena dimana
bagian string – line pada plastik yang terbentuk pada saat mold opening,
55
sisa material yang tertarik tersebut terjebak didalam mold dan pada saat
shot selanjutnya menyebabkan ketidakrataan hasil produk tersebut.
Pemecahan masalah :
1 Turunkan temperature nozzle.
2 String dapat dikurangi dengan meningkatkan kecepatan
pembukaan mold, tetapi cara ini mungkin dapat mengurangi
lifetime dari pada mold tersebut.
3 Gunakan string – prevent ring.
j) Warping
Warping atau twisting digunakan untuk menjelaskan bagian
dari produk yang bengkok atau melengkung, biasanya disebabkan
karena ketidakrataan distribusi tekanan pada produk.
Pemecahan masalah :
1. Tambahkan cooling time atau kurangi pressure, serta periksa system
pendingin mold atau perbaiki mold.
2. Periksa gate untuk lokasi yang tepat dan ukuran yang memadai.
3. Periksa mekanisme pelepasan mold untuk desain dan pengoperasian
yang sesuai.
4. Coba untuk menaikan atau menurunkan injection pressure.
5.
k) Flow Mark
Kondisi flow mark digunakan untuk menggambarkan fenomena
dimana terdapat pola bergaris terbentuk disekitar gate pada saat
material mengalir memasuki cavity. Dalam hal ini plastik yang telah
didinginkan sprue dan runner yang selanjutnya didinginkan oleh cavity
dan mengisi dalam viskositas tinggi. Akibatnya plastik yang kontak
dengan permukaan mold bertekanan dalam kondisi semi padat dan garis
– garis tegak lurus terhadap arah aliran material terbentuk pada
permukaan produk yang dicetak.
Penyebab :
56
m) Flashing ( Flash )
Flashing adalah jenis monitor defect pada material, artinya material
masih bisa dikatakan ok tetapi harus dilakukan pembersihan pada
produk. Flashing sendiri berarti terdapat material lebih yang ikut
membeku dipinggir – pinggir produk.
Penyebab :
57
n) Short Shot
Short shot adalah suatu kondisi dimana plastik leleh yang nakan
di injeksikan kedalam cavity tidak mencapai kapasitas yang ideal atau
sesuai settingan mesin, sehingga plastik yang di injeksikan kedalam
cavity mengeras terlebih dahulu sebelum memenuhi cavity,
Penyebab :
1. Karakteristik viskositas dan fluiditas dari pada plastik.
2. Desain cetakan ( desain gate, desain keberadaan venting udara,
konstruksi bushing & bosh ).
3. Kondisi molding
4. Performa molding dan mesin itu sendiri.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah pembahasan laporan ini secara keseluruhan, penulis dapat
menyimpulkan hal hal sebagai berikut
1.Dalam melakukan perawatan mesin diperlukan ketelitian dan konsistensi,
sehingga mesin selalu dalam keadaan siap pakai.
2. Dalam hal perawatan PT.Kencana Gemilang, memiliki divisi khusus yaitu
maintenance bagian perawatan
3. Dalam proses perbaikan PT.Kencana Gemilang mengerahkan beberapa
orang ahli dalam kelistrikan dan permesinan
4. Mesin injeksi plastik memiliki banyak sekali permasalahan yang berakibat
pada kerusakan hasil produksi atau kecacatan produksi
5. Banyak sekali komponen dalam mesin injeksi plastik yang harus
diperhatikan dalam jangka waktu perawatannya karena setiap komponen
memiliki perbedaan waktu dalam perawatannya
5.2 Saran
Setelah pembahasan laporan ini secara keseluruhan, penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut
1.Cek peralatan sebelum digunakan agar tidak menjadi masalah saat
memperbaiki mesin.
2.Dalam melakukan pengecekan terhadap suatu mesin haarus sudah
dipastikan mesin dalam kondisi aman untuk dicek
3.Jika problem pada mesin sulit untuk dikerjakan sendirian, jangan terlalu
memaksakan bekerja sendiri.
59
Bryce D. M., 1998, Plastic Injection Molding Mold Design and Construction
Fund amentals, Society of Manufacturing Engineers, Dearborn, Michigan.
(dikutip pada tanggal 18 oktober 2018)
https://www.google.co.id/search?q=mesin+injeksi+plastik&safe=strict
&rlz=1C1OKWM_idID825ID825&tbm=isch&tbo=u&source=univ&s
a=X&ved=2ahUKEwjpuvKsr5HfAhWKo48KHU83AwUQsAR6BAg
DEAE&biw=1242&bih=606 (diakses pada tanggal 18 oktober 2018)
https://injectionplastik.blogspot.com/2014/11/bagian-bagian-injection-
machine.html (diakses pada tanggal 19 oktober 2018)