Anda di halaman 1dari 79

SISTEM KONTROL SAKLAR BERBASIS INTERNET OF

THINGS (IoT) MENGGUNAKAN ESP8266

PROJEK AKHIR II

EBEN ROY SANDI DAMANIK


162411006

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


SISTEM KONTROL SAKLAR BERBASIS INTERNET OF
THINGS (IoT) MENGGUNAKAN ESP8266

PROJEK AKHIR II

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli
Madya

EBEN ROY SANDI DAMANIK


162411006

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

SISTEM KONTROL SAKLAR BERBASIS INTERNET OF


THINGS (IoT) MENGGUNAKAN ESP8266

PROJEK AKHIR 2

Saya mengakui bahwa projek akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

Eben Roy Sandi Damanik


162411006

Universitas Sumatera Utara


i

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Judul : Sistem Kontrol Saklar Berbasis Internet Of Things


(IoT) Menggunakan ESP8266
Kategori : Laporan Tugas Akhir
Nama : Eben Roy Sandi Damanik
Nomor Induk Mahasiswa : 162411006
Program Studi : Diploma (D-3) Metrologi dan Instrumentasi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara

Disetujui di
Medan, Juli 2019

Ketua Program Studi Pembimbing


D3 Metrologi dan Instrumentasi Projek Akhir II

Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc
NIP. 196607291992032002 NIP. 196607291992032002

Universitas Sumatera Utara


ii

SISTEM KONTROL SAKLAR BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)


MENGGUNAKAN ESP8266

ABSTRAK

Tugas akhir ini memaparkan hasil penelitian tentang sistem kontrol saklar berbasis
internet of thigs. Pembuatan alat dilakukan sebagai salah satu usaha dalam kemajuan
teknologi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan melalui pengembangan
sistem kontrol pada alat elektronik berupa saklar jarak jauh sebagai saklar komersial
yang telah digunakan pada saat ini. Komponen utama yang digunakan adalah modul
wifi ESP8266 yang digunakan sebagai penerima perintah dari smartphone dan
mikrokontroler arduino uno, sedangkan perancangan program dari arduino IDE.
Berdasarkan hasil pengujian, sistem pada alat mampu dibuat mampu menghidupkan
dan mematikan alat elektronik

Kata kunci : Arduino uno, ESP8266, Internet of Things, Saklar otomatis

Universitas Sumatera Utara


iii

SWITCH CONTROL SYSTEM BASED ON INTERNET OF THINGS (IoT)


USING ESP8266

ABSTRACT

This final project presents the results of research on the internet-based switch
control system of thigs. The making of the tool is done as one of the efforts in
advancing technology to provide convenience and comfort through the development
of a control system on electronic devices in the form of a remote switch as a
commercial switch that has been used at this time. The main component used is the
ESP8266 wifi module which is used as the receiver of commands from the Arduino
Uno microcontroller, while the program design from Arduino IDE. Based on the
results of testing, the system on the device is capable of being able to turn on and
turn off electronic devices

Keywords: Arduino uno, ESP8266, Internet of Things, automatic switch

Universitas Sumatera Utara


iv

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada TuhanYang Maha Pemurah dan
Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Projek Akhir 2 dengan judul Perancangan Pengendali Lampu Otomatis
Pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler ATMega 328.
Penulisan Projek Akhir 2 ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr.Kerista Sebayang,M.Si, selaku Penguji Project Akhir sekaligus Dekan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Ibu Dr.Diana Alemin Barus,M.Sc, selaku Pembimbing Project Akhir sekaligus
Ketua Program Studi D-3 Metrologi dan Instrumentasi.
3. Bapak Junedi Ginting,S.Si, M.Si sekretaris Program Studi D3 Metrologi dan
Instrumentasi.
4. Kepada yang teristimewa orangtua saya E. Damanik dan B. Purba yang selalu
memberikan dukungannya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Projek
Akhir 2 ini .
5. Kepada Teman-teman seangkatan dan teman-teman yang lain yang dengan
semangatnya memberikan dukungan dan kerjasama yang baik.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penyusunan Projek Akhir 2 ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
agar lebih sempurna semoga Projek Akhir 2 ini bermamfaat bagi ilmu pengetahuan .

Universitas Sumatera Utara


v

DAFTAR ISI

Hal
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan 3
1.5 Manfaat 3
1.6 Sistematika Penulisan 3

BAB 2 LANDASAN TEORI 5


2.1 Mikrokontroler 5
2.2 Arduino Uno 6
2.3 Modul Wifi ESP8266 9
2.4 Relay 11
2.5 Resistor 12
2.6 Dioda 13
2.7 Transistor 14
2.8 Router 15

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 17


3.1 Perancangan Sistem 17

Universitas Sumatera Utara


vi

3.3.1 Diagram Blok 17


3.3.2 Flowchart Sistem 19
3.2 Flashing Firmware 20
3.3 Rangkaian Skematik 21
3.4 Rangkaian Kontroler 22
3.5 Perancangan Antar Muka Sistem Android 22

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 24


4.1 Rancangan Sistem Kendali Lampu Melalui Android dan Wifi 24
4.1.1 Mengaktifkan Aplikasi Kontrol Relay Pada Android 24
4.1.2 Perancangan Sistem Kendali Lampu Melalui Android Dan Wifi 24
4.2 Pemograman Pada Android Dan Hasil 30

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 35


5.1 Kesimpulan 35
5.2 Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Transistor Biopolar dan Unipolar 14


Tabel 4.1 Susunan Rangkaian Flash Firmware ESP8266 25
Tabel 4.2 Susunan Rangkaian Arduino Relay danESP8266 27

Universitas Sumatera Utara


viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Board Arduino UNO 7


Gambar 2.2 Atmega 328 8
Gambar 2.3 Tampilan IDE 9
Gambar 2.4 Pengklasifikasian AT command 10
Gambar 2.5 Modul Wifi ESP8266 tipe 01 10
Gambar 2.6 (A) Relay dan (B) Simbol Relay 11
Gambar 2.7 Struktur Sederhana Relay 12
Gambar 2.8 Resistor 13
Gambar 2.9 Simbol dan Struktur Dioda 13
Gambar 2.10 Transistor PNP dan NPN 15
Gambar 2.11 Router 15
Gambar 2.12. Ilustrasi Cara Kerja Router 16
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem 17
Gambar 3.2 Flowchart Sistem 19
Gambar 3.3 Susunan Rangkaian Flashing Firmware esp8266 20
Gambar 3.4 Rangkaian Skematik 21
Gambar 3.5 Susunan Rangkaian Kontroler 22
Gambar 3.6 Rancangan Aplikasi Android 22
Gambar 3.7 Code Block Aplikasi Android 23
Gambar 4.1 Aplikasi Relay pada Android 24
Gambar 4.2 Susunan Rangkaian Flashing Firmware esp8266 24
Gambar 4.3 Upload sketch pada board arduino 25
Gambar 4.4 Proses Flashing Firmware Esp8266 26
Gambar 4.5 Rangkaian Arduino Relay dan ESP8266 26
Gambar 4.6 Hasil Perancangan Hardware 27
Gambar 4.6 Tampilan App Pada Smartphone 31
Gambar 4.7 (a) Screen 1, (b) Screen 2 31
Gambar 4.8 Pemograman Android 32
Gambar 4.9 Tampilan Pada Software dan Hardware ketika Sakelar 1 Ditekan 32

Universitas Sumatera Utara


ix

Gambar 4.10 Pemograman Pada Saklar 1 33


Gambar 4.11 Tampilan Pada Software dan Hardware ketika Sakelar 2 Ditekan 33
Gambar 4.12 Pemograman Pada Saklar 2 34

Universitas Sumatera Utara


1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawa kita menuju era
modernisasi, hampir seluruh aspek kehidupan manusia sangat bergantung pada
teknologi, hal ini di karenakan teknologi di ciptakan untuk membantu dan
mempermudah manusia dalam menyelesaikan suatu aktifitas/pekerjaan. Aktifitas
yang tinggi terkadang membuat manusia melupakan hal-hal kecil yang seharusnya di
lakukan, hal kecil sekalipun terkadang dapat berakibat buruk, seperti ketika lupa
mematikan saklar karena stop kontak yang terlalu jauh, maka yang dibutuhkan
adalah saklar jarak jauh sebagai alternatif yang penggunaan nya cukup mudah dan
simpel. Di era modern seperti saat ini, penggunaan sistem pengontrolan semakin
pesat, sering kita jumpai suatu chip yang dapat menyimpan dan menjalankan data
yang telah diprogram, yang mana sebuah komponen elektro yang bernama
mikrokontroler dapat digunakan untuk mengontrol sebuah alat sehingga dapat
bekerja secara otomatis.
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip, di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Mikrokontroler
berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC karena
mikrokontroler memerlukan sebuah sistem minimum untuk memproses atau
menjalankannya, sistem minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronik
minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Sistem minimum
ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi
tertentu, dalam diskusi sehari-hari dan di forum internet, mikrokontroller sering
dikenal dengan sebutan μC atau uC. Terjemahan bebas dari pengertian tersebut, bisa
dikatakan bahwa mikrokontroller adalah komputer yang berukuran mikro dalam satu
chip IC (integrated circuit) yang terdiri dari processor, memory, dan antarmuka yang
bisa deprogram, jadi disebut komputer mikro karena dalam IC atau chip
mikrokontroler terdiri dari CPU, memori, dan I/O yang bisa kita kontrol dengan
memprogramnya. I/O juga sering disebut dengan GPIO (General Purpose Input

Universitas Sumatera Utara


2

Output Pins) yang berarti pin yang bisa kita program sebagai input atau output sesuai
kebutuhan.
Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328. IC
(integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM), 6
analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin
header ICSP, dan tombol reset. Arduino Uno sendiri menggunakan chip
mikrokontroler ATmega 328 sebagai pusat pengendaliannya Chip ini dipasangkan ke
header socket yang ada pada board Arduino Uno sehingga memungkinkan untuk
dilepas dan dipasang ulang. Kelebihannya adalah apabila terjadi kerusakan pada chip
yang diakibatkan oleh kegagalan ataupun 'cidera fisik' (jatuh atau terbanting) maka
anda dapat melakukan penggantian chip yang rusak tersebut dengan chip yang baru.
Jadi tidak perlu mengganti board Arduino Uno secara keseluruhan sehingga dapat
menghemat biaya kerusakan.
Koneksi Wifi ESP8266 yang bersifat bersifat SOC (System on Chip),sehingga
kita bisa melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan
mikrokontroller tambahan. Kelebihan lainnya, ESP8266 ini dapat menjalankan peran
sebagai adhoc akses poin maupun klien sekaligus. Dengan memanfaatkan kelebihan
Wifi ESP8266 memungkinkan untuk menghubungkan Arduino Uno terhadap
perangkat android.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah pada tugas akhir ini adalah bagaimana merancang sistem kendali dan
pemantau perangkat elektronik dari jarak jauh menggunakan handphone android
yang terhubung jaringan Wifi atau internet untuk mendapatkan IP dari perangkat
elektronik ESP8266 yang terpasang di perangkat elektronik.

1.3 Batasan Masalah


Karena keterbatasan waktu,sumber daya, dana dan kemampuan keilmuan
penulis, maka dalam penelitian ini hanya akan dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Merancang sistem kendali perangkat elektronik dari jarak jauh menggunakan
handphone android yang terhubung jaringan Wi-Fi atau internet untuk

Universitas Sumatera Utara


3

mendapatkan IP dari perangkat elektronik ESP8266 yang terpasang di perangkat


elektronik.
b. Sistem hanya membahas tentang sistem kendali on/off saklar menggunakan
smartphone android dengan memanfaatkan fasilitas wifi ESP8266.
c. Program mikrokontroler arduino dibuat dengan bahasa pemrograman C Arduino
IDE dan aplikasi android dibuat dengan software tool visual MIT App Inventor.
d. Terdapat delay waktu ketika melakukan sistem kontrol dan monitoring terhadap
koneksi internet.

1.4 Tujuan
Tujuan dirancangnya alat ini adalah :
1. Merancang dan membuat saklar elektrronik jarak jauh yang dapat mengontrol
sistem dengan menggunakan jaringan Wifi ke mikrokontroler.
2. Menginstruksikan program yang telah dibuat agar dapat bekerja pada
mikrokontroler.
3. Mengimplementasikan Wifi ESP8266 sebagai perantara saklar elektronik dengan
internet.

1.5 Manfaat
Manfaat dari tugas akhir ini adalah :
1. Memperkaya pengetahuan penulis dan pembaca tentang mikrokontroler.
2. Memperoleh cara baru dalam mengendalikan alat elektronik.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah penulisan laporan, maka dalam hal ini penulis
membagi dalam beberapa bab, serta memberikan gambaran secara garis besar isi dari
tiap-tiap bab.

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat,
dan sistematika penulisan.

Universitas Sumatera Utara


4

BAB II : LANDASAN TEORI


Bab ini membahas tentang teori dasar yang digunakan untuk perancangan sistem
kendali antara lain, mikrokontroler arduino uno, ESP8266, relay, app inventor,
bahasa c.
BAB III: PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang rancang bangun yang terdiri yakni spesifikasi
perancangan sistem kontrol berupa penginstalan software yang akan digunakan
kemudian mengintegrasi hardware yang dipakai pada sistem kontrol ini, pada bagian
ini akan disertakan diagram ini rangkaian alatnya
BAB IV : ANALISA DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas tentang bagaimana merancang alat dan hasil dari perancangan alat
tersebut, serta hasil pengujian yang telah penulis lakukan.
BAB V : PENUTUP
Bab terakhir berisikan kesimpulan tentang hasil rancangan yang telah dibuat serta
saran dalam pengembangan rancangan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan sumber-sumber literatur yang digunakan dalam
pembuatan laporan tugas akhir II.

Universitas Sumatera Utara


5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya.
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian
elektronik dan umunya dapat menyimpan program did umumnya terdiri dari CPU
(Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-
to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama
dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga
ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler adalah sebuah
chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat
menyimpan program di MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB
Flash PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan
ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan
teknologi high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut
memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem atau dengan
menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8 bit
serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi
mikrokomputer handal yang fleksibel.
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O
terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan
kebutuhan sistem. Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan
menulis data.
Kelebihan Sistem Dengan Mikrokontroler adalah, Penggerak pada
mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada
kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan
sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena

Universitas Sumatera Utara


6

menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung
bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak
menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf
besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O
terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan
kebutuhan sistem. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan
komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah
instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan
mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah,
pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan
I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem, selain memori untuk menyimpan
program Arduino juga memiliki 2 buah memori lainnya yaitu EEPROM dan SRAM :
1) Memori Flash, memori untuk menyimpan program program yang yang kita
buat, setelah dikompilasi akan disimpan dalam memori ini, data yang
disimpan pada memori flash tidak akan hilang, kecuali ditimpa dengan
program yang lain.
2) EEPROM, memori untuk menyimpan data program data yang disimpan pada
memori ini tidak akan hilang meski arduino dimatikan.
3) SRAM, memori yang digunakan untuk manipulasi data variabel-variabel
yang kita gunakan dalam program data yang tersimpan pada memori ini akan
hilang ketika arduino direset atau dimatikan.
Kalau boleh diibaratkan, memori flash dan EEPROM mirip seperti hardisk
pada komputer, dimana program dan data bisa disimpan di sana, sedangkan SRAM
mirip seperti RAM (DDR, DDR2, dst) sebab data akan hilang apabila komputer
dimatikan.

2.2 Arduino Uno


Modul hardware arduino diciptakan oleh Massimo Banzi, David Cuartielles,
Tom Igoe, Gianluca Martino, David A. Mellis, dan Nicholas Zambetti di Ivrea, italia
tahun 2005. Bahasa arduino merupakan fork (turunan) bahasa wiring platform dan

Universitas Sumatera Utara


7

bahasa processing. Wiring platform diciptakan oleh Hernando Barragan di tahun


2003 dan processing dibuat oleh Casey Reas dan Benjamin Fry pada tahun 2001.
Arduino memiliki standar lisensi open source, mencakup hardware (skema
rangkaian, desain PCB atau Printed Circuit Board), firmware bootloader, dokumen,
serta perangkat lunak IDE (Integrated Development Environment) sebagai aplikasi
program arduino. Agar mikrokontroler bisa berkomunikasi dengan IDE arduino,
pada mikrokontroler harus sudah terprogram boot loader pada blok memori flash.
Semua produk arduino secara default sudah terinstal boot loader dan dapat diprogram
berulang kali.
Salah satu papan Arduino yang terkenal adalah Arduino Uno. Bahasa "UNO"
berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai dengan peluncuran pertama
Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi untuk Arduino yang selanjutnya,
seri Uno versi terbaru dilengkapi USB. Papan Mikrokontroler ini seukuran kartu
kredit, dilengkapi dengan sejumlah pin yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
peralatan lain.
Arduino uno menggunakan mikrokontroler ATmega328 yang memiliki 14
input/output digital (6 output untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik
16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah
yang dibutuhkan untuk mensupport mikrokontrol secara mudah terhubung dengan
kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke DC atau juga battery.

Gambar 2.1 Board Arduino UNO (Purbakawaca, 2015)


Kabel berwarna biru Gambar 2.1 adalah konektor USB tipe A ke tipe B. Tipe B
biasanya adalah USB yang dipakai pada printer inkjet. Board pada Gambar 2.1
mempunyai sebuah port USB female, sebuah colokan female DC power jack,
penghubung ISP,pin analog, pin digital dan tombol reset. Port USB ini digunakan

Universitas Sumatera Utara


8

untuk koneksi data ke PC, DC power jack untuk catu daya eksternal. Meski bisa
bekerja dari tegangan 3V – 20V, tapi disarankan untuk memakai tegangan antara 5V
– 12V saja, karena jika catu kurang dari 5V maka output high pada digital output
tidak akan bernilai “1” secara penuh, dan jika catu melebihi 12V maka output low
akan lebih dari 0V sehingga tidak akan bernilai “0” sempurna.
Arduino Uno sendiri menggunakan chip mikrokontroler ATmega 328 sebagai
'otak' pusat pengendaliannya Chip ini dipasangkan ke header socket yang ada pada
board Arduino Uno sehingga memungkinkan untuk dilepas dan dipasang ulang.
Kelebihannya adalah apabila terjadi kerusakan pada chip yang diakibatkan oleh
kegagalan ataupun 'cidera fisik' (jatuh atau terbanting) maka anda dapat melakukan
penggantian chip yang rusak tersebut dengan chip yang baru. Jadi anda tidak perlu
mengganti board Arduino Uno anda secara keseluruhan sehingga dapat menghemat
biaya kerusakan. Anda dapat melihat ilustrasi chip ATmega 328
dan konfigurasinya pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Atmega 328 (Purbakawacana, 2015)


Pemograman arduino dapat dilakukan dengan Arduino softwereIntegrated
Development Environment (IDE). IDE berfungsi untuk menulis dan mengunggah
kode dari computer ke Arduino.Adapun bahasa pemprograman yang dipakai oleh
arduino IDE ini adalah bahasa pemprogman C dan C++. Berikut tampilan software
IDE dari arduino dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Universitas Sumatera Utara


9

Gambar 2.3 Tampilan IDE


Arduino IDE digunakan sebagai tempat membuat perintah (program) atau yang
dikenal dengan istilah source code, melakukan pengecekan kesalahan, kompilasi,
upload program ke Arduino, dan menguji hasil kerja Arduino melaui monitor
Komputer.

2.3 Modul Wifi ESP8266


ESP-01 merupakan modul yang memungkinkan mengakses mikrokontroler
melalui internet. Modul ini tergolong StandAlone atau SOC (System on Chip) yang
tidak selalu membutuhkan mikrokontroler untuk mengontrol Input Ouput yang biasa
dilakukan pada Arduino dikarenakan ESP-01 dapat bertindak sebagai mini komputer,
tetapi dengan kondisi jumlah GPIO yang terbatas. Apabila ingin digabungkan dengan
Arduino juga sangat memungkinkan sekali sebagai jembatan penghubung Arduino
diakses melalui internet dalam hal ini melalui komunikasi wifi.
ESP8266 dikembangkan oleh pengembang asal china yang bernama
“espressif”. Pada ESP8266 sendiri sudah memiliki GPIO (General Purpose Input
Output), yang artinya ESP8266 ini bisa melakukan fungsi input atau output. Salah
satu kelebihan ESP8266 adalah memiliki DEEP SLEEP MODE, sehingga
penggunaan akan lebih efisien dalam hal sumber daya. ESP-01 memiliki tiga jenis
mode operasi yang perlu diketahui, yaitu Station, Access Point dan gabungan mode
keduanya.jika yang dipilih adalah mode AP (Access Point), berarti ESP-01
difungsikan sebagai akses point wifi (memiliki SSID sendiri), sehingga perangkat
lain bisa terhubung dengan ESP-01. Mode ini mirip dengan wifi tathering yang

Universitas Sumatera Utara


10

dimiliki oleh smartphone. Namun, jika mode STA (station) yang dipilih, ESP-01
dapat terhubung dengan jaringan wifi yang tersedia oleh akses poin dari router,
ataupun modem Mifi (seperti yang disediakan oleh provider bolt atau andromax,
misalnya). Sehingga ESP-01 otomatis terhubung dengan jaringan internet, tentu jika
ada internet aktif di jaringan tersebut.Sedangkan mode yang ketiga adalah gabungan
dari AP dan STA. Konfigurasi ESP8266 sebagai client dan access point dilakukan
dalam mode AT Command. Pengklasifikasian AT Command dapat dilihat pada
Gambar 2.4

Gambar 2.4 Pengklasifikasian AT command


AT Command digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal melaui port pada
Komputer,dan penggunaan AT command pada ESP8266 dapat memberi kemudahan
untuk mengetahui:
• Mengetahui versi Firmwere (AT+GMR).
• Menampilkan List Access Point (AT+CWLAP).
• Mengubungkan dengan Access Point (AT+CWJAP=”SSID”, “PASSWORD”).
• Memutuskan hubungan dengan Access point (AT+CWQAP).
• Mendapatkan dan mengetahui IP Address (AT+CIFSR).

Gambar 2.5 Modul Wifi ESP8266 tipe 01

Universitas Sumatera Utara


11

2.4 Relay
Relay adalah suatu perangkat yang bekerja dengan sistem elektromagnetik
yang bekerja dengan menggerakan beberapa kontaktor atau suatu saklar elektronik
yang dapat dikendalikan lewat rangkaian elektronik lain dan dengan memanfaatkan
tenaga listrik sebagai energi sumbernya. Kontaktor yang tersusun beberapa akan
tertutup (ON) atau terbuka (OFF) dikarenakan efek induksi dari magnet yang
dihasilkan oleh kumparan (induktor) saat dialiri arus listrik.
Salah satu relay yang paling sederhana adalah relay elektromekanis. Yaitu
relay yang memberikan gerakan mekanikal saat mendapat tenaga listrik. Relay
elektromekanis dijabarkan atau dijelaskan dalam artian seperti dibawah ini :
• Suatu alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk membuka dan
menutup kontak saklar.
• Atau bisa juga disebut saklar yang digerakkan oleh tenaga listrik secara mekanis.
Secara garis besar, fungsi lain relay adalah sebagai pengaman. Artinya, relay
mempunyai peranan penting yang ada pada rangkaian elektronika atau rangkaian
listrik. Yakni untuk menggerakkan sebuah komponen listrik lain yang ternyata
membutuhkan arus listrik yang besar tanpa harus menyentuh komponen tersebut.

Gambar 2.6 (A) Relay dan (B) Simbol Relay (http://apitu.org)


Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
• Electromagnet (Coil)
• Armature
• Switch Contact Point (Saklar)
• Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

Universitas Sumatera Utara


12

Gambar 2.7 Struktur Sederhana Relay (www.immersa-lab.com)


Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
• Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi CLOSE (tertutup).
• Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi OPEN (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi
baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi
barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan
menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature
akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk
menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus
listrik yang relatif kecil.

2.5 Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya
resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms
diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol W (Omega). Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas
kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda

Universitas Sumatera Utara


13

dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam
memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya.
Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya
berupa panas sebesar W=I2R watt.
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8,
1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt
umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada
juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai
resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W 5W. Resistor dalam teori
dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari ukuran fisik
sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai
hambatannya, nilai hambatan resistor di sebut resistansi.

Gambar 2.8 Resistor (www.fotolab.com)

2.6 Dioda
Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah
junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P) dan secara fisik
digambarkan :

Gambar 2.9 Simbol dan Struktur Dioda


Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas.

Universitas Sumatera Utara


14

Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang


(Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full- Wave Rectifier), rangkaian
pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier). Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut
Katoda. Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah
mengalir dari sisi P ke sisi N.

2.7 Transistor
Transistor adalah komponen elektronika multitermal, biasanya memiliki 3
terminal. Secara harfiah, kata ‘Transistor’ berarti ‘ Transfer resistor’, yaitu suatu
komponen yang nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur. Secara umum
transistor terbagi dalam 3 jenis :
1. Transistor Bipolar
2. Transistor Unipolar
3. Transistor Unijunction
Transistor bipolar bekerja dengan 2 macam carrier, sedangkan unipolar satu macam
saja, hole atau elektron. Beberapa perbandingan transistor bipolar dan unipolar :
Tabel 2.1 Perbandingan Transistor Biopolar dan Unipolar
Bipolar Unipolar
Dimensi Besar Kecil
Daya Besar Kecil
BW Lebar Sempit
Respon Tinggi Sedang
Input Arus Tegangan
Impendansi In Sedang Tinggi
Pada transistor bipolar, arus yang mengalir berupa arus lubang (hole) dan arus
electron atau berupa pembawa muatan mayoritas dan minoritas. Transistor dapat
berfungsi sebagai penguat tegangan, penguat arus, penguat daya atau sebagai saklar.
Ada 2 jenis transistor yaitu PNP dan NPN.
Transistor di desain dari pemanfaatan sifat diode, arus menghantar dari diode dapat
dikontrol oleh electron yang ditambahkan pada pertemuan PN diode. Dengan

Universitas Sumatera Utara


15

penambahan elekdiode pengontrol ini, maka diode semi-konduktor dapat dianggap


dua buah diode yang mempunyai electrode bersama pada pertemuan.

Gambar 2.10 Transistor PNP dan NPN (www.circuitdigest.com)

2.8 Router
Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang dapat digunakan
untuk menghubungkan beberapa jaringan yang sama atau berbeda. Router adalah
sebuah alat untuk mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet untuk dapat
menuju tujuannya, proses tersebut dinamakan routing.

Gambar 2.11 Router (www.linksys.com)


Fungsi utama dari Router adalah membagi atau mendistrubusikan IP address,
baik secara statis maupun DHCP atau Dynamic Host Configuration Procotol kepada
semua komputer yang terhubung ke router tersebut. Dengan adanya IP address yang
unik yang dibagikan router tersebut kepada setiap komputer dapat memungkinan
setiap komputer untuk saling terhubung serta melakukan komunikasi, baik itu pada
LAN atau internet.
Router bekera dengan cara merutekan paket atau data informasi yang disebut
dengan routing. Dengan teknik routing tersebut, router dapat mengetahui arah rute

Universitas Sumatera Utara


16

perjalanan informasi tersebut akan dituju, apakah berada pada satu jaringan yang
sama atau berbeda. Jika informasi yang dituju mengarah kepada jaringan yang
berbeda, maka router akan meneruskannya kepada jaringan tersebut, sebaliknya
apabila paket yang dituju adalah jaringan yang sama, maka router akan menghalangi
paket keluar serta meneruskan paket tersebut dengan routing di jaringan yang sama
sampa terkirim ke tujuan.

Gambar 2.12. Ilustrasi Cara Kerja Router (Helen, 2015)


Cara kerja router dapat dilihat pada Gambar 2.12 diatas. Pada gambar diatas
terdapat dua buah network yang terhubung pada sebuah router. Network yang berada
pada sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat 192.168.1.0
serta pada network yang sebelah kanan yang terhubung ke port 2 router mempunyai
alamat 192.155.2.0. Komputer A mengirim sebuah data kepada komputer C, router
tidak akan meneruskan data tersebut kepada jaringan yang lainnya.
Begitu juga apabila ketika komputer F mengirim sebuah data kepada
komputer E, router tidak akan meneruskan paket data tersebut kepada network yang
lainnya barulah ketika komputer F mengirimkan sebuah data kepada komputer B,
router akan meneruskan paket data tersebut ke komputer B.

Universitas Sumatera Utara


17

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Perancangan Sistem


3.3.1 Diagram Blok

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem


Fungsi masing-masing blok :
1. User
Pemberi perintah ke sistem operasi sehingga sistem dapat bekerja sesuai dengan
perintah yang diberikan.
2. Android Device
Menghubungkan antara user dengan sistem operasi sehingga sistem dapat
dioperasikan.
3. IP Adress Router
Alat yang berfungsi untuk menghubungkan dua LAN yang berbeda secara
segment IP. Wi-fi router menghubungkan dua segment, segment IP untuk internet
atau segment dari provider internet dengan segment lokal dari pelanggan internet
atau klien dari wi-fi.

Universitas Sumatera Utara


18

4. ESP8266
Menghubungkan antara arduino dan android dengan terhubung langsung dengan
Wifi dan membuat koneksi TCP/IP.
5. Arduino Uno
Mikrokontroler digunakan sebagai pengolah data inputan dari modul wifi, output
ke relay dan komunikasi serial semuanya terhubung ke mikrokontroler.
6. Relay
Digunakan sebagai saklar otomatis untuk menghidupkan dan mematikan.
7. Alat elektronik
Sebagai output dari rancangan saklar otomatis.
8. Listrik PLN 220V
Sebagai sumber tegangan untuk alat elektronik.
9. Adaptor 12V
Sebagai sumber tegangan untuk mengaktifkan rangkaian arduino uno.

Universitas Sumatera Utara


19

3.3.2 Flowchart Sistem

Gambar 3.2 Flowchart Sistem

Universitas Sumatera Utara


20

Gambar 3.2 Merupakan Flowchart sistem yang dimulai dari inisialisasi sistem
kemudian dilanjutkan ke input data dan baca data yang terjadi pada ESP8266 dan
Arduino apabila data tidak diterima berarti koneksi tidak berhasil, bila koneksi telah
berhasil aplikasi pada Android dapat mengirim data yang yang dipilh kemudian akan
dikirim kepada arduino dan diproses sesuai pilihan.

3.2 Flashing Firmware ESP 8266


Sebelum dapat menggunakan modul esp 8266 pada arduino dan relay, maka
modul wifi esp 8266 harus dilakukan flashing terlebih dahulu. Flashing ini dilakukan
untuk memasukkan AT command dan fungsionalitas wifi pada esp 8266. Berikut
adalah susunan rangkaiannya.

Gambar 3.3 Susunan Rangkaian Flashing Firmware esp8266.

Universitas Sumatera Utara


21

3.3 Rangkaian Skematik

Gambar 3.4 Rangkaian Skematik

Universitas Sumatera Utara


22

3.4 Rangkaian Kontroler


Setelah melakukan flashing firmware pada modul esp 8266 selanjutnya menyusun
rangkaian arduino, relay dan esp 8266 untuk dapat terhubung. Berikut adalah
susunan rangkaiannya.

Gambar 3.5 Susunan Rangkaian Kontroler

3.5 Perancangan Antar Muka Sistem Android


Untuk dapat mengontrol lampu melalui handphone android, maka diperlukan
perancangan aplikasi pada handphone android tersebut.

Gambar 3.6 Rancangan Aplikasi Android

Universitas Sumatera Utara


23

Pada gambar 3.6 merupakan rancangan tampilan utama aplikasi android untuk
kontroler saklar dengan menggunakan app inventor 2. Terlihat pada gambar 3.6
tombol on dan off yang akan digunakan untuk mengontrol saklar pada rangkaian
arduino uno, relay dan modul wifi esp8266.

Gambar 3.7 Code Block Aplikasi Android


Pada gambar 3.7 merupakan code block yang digunakan untuk rancangan aplikasi
android, code block ini menjelaskan operasional tombol-tombol pada aplikasi
android.

Universitas Sumatera Utara


24

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Rancangan Sistem Kendali Lampu Melalui Android dan Wifi


4.1.1.Mengaktifkan Aplikasi Kontrol Relay Pada Android
Tahapan implementasi rancangan peada pembuatan sistem kendali lampu
yang berbasis android dan wifi ini dimulai dari penggunaan handphone android yang
menggunakan hotspot dan mengaktifkan aplikasi control relay dengan wifi.

Gambar 4.1 Aplikasi Relay pada Android

4.1.2.Pernancangan Sistem Kendali Lampu Melalui Android Dan Wifi


Proses pemograman dan perancangan ini dimulai dari:
A. Flashing esp8266
Pada tahapan ini dilakukan flashing modul wifi esp8266, untuk mengetahui apakah
modul wifi esp8266 berjalan dengan baik atau tidak. Langkah pertama untuk
melakukan flashing modul wifi esp8266 adalah dengan menyusun rangkaian
firmware-nya.

Gambar 4.2 Susunan Rangkaian Flashing Firmware esp8266

Universitas Sumatera Utara


25

Tabel 4.1 Susunan Rangkaian Flash Firmware ESP8266


No Arduino ESP8266 Keterangan
1 TX TX Hubungkan pin dengan kabel jumper
2 RX RX Hubungkan pin dengan kabel jumper
3 GND GND + GPIO 0 Hubungkan pin dengan kabel jumper
4 3,3V CH-PD + VCC Hubungkan pin dengan kabel jumper
Setelah rangkaian tersusun, maka dilakukan upload perintah sketch pada board
arduino melalui software arduino 1.8.5 seperti pada gambar 4. 2.
Gambar 4.3 Upload sketch pada board arduino

Selanjutnya menghubungkan rangkaian ke PC melalui kabel USB, dan lalu membuka


aplikasi ESP tool Firmware.

Universitas Sumatera Utara


26

Gambar 4.4 Proses Flashing Firmware Esp8266

B.Perangkaian modul hardwere


Langkah selanjutnya dengan mengubah susunan rangkaian dengan menghubungkan
relay dan modul wifi esp8266 seperti pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Rangkaian Arduino Relay dan ESP8266


Tabel 4.2 Susunan Rangkaian Arduino Relay dan ESP8266
No Arduino ESP8266 Relay Keterangan
1 5V VCC Hubungkan pin dengan kabel

Universitas Sumatera Utara


27

jumper
2 3V VCC Hubungkan pin dengan kabel
jumper
3 GND GND GND Hubungkan pin dengan kabel
jumper
4 PIN 10 IN 1 Hubungkan pin dengan kabel
jumper
5 PIN11 IN 2 Hubungkan pin dengan kabel
jumper
6 PIN 2 UTXD Hubungkan pin dengan kabel
jumper
7 PIN3 URXD Hubungkan pin dengan kabel
jumper
Setelah menyusun rangkaian seperti pada gambar 4.4 dan tabel 4.2, maka
hardwarenya akan berbentuk seperti Gambar 4.6

Gambar 4.6 Hasil Perancangan Hardware


Pada gambar 4.6 adalah hasil dari perancangan modul yang dimulai dengan
penjelasan rangkaian sebagai berikut:
1. Dimulai dengan menghubungkan alat pada pln.(F)
2. Kemudian ESP8266 (C) akan menerima sinyal dari hotspot Handphone.

Universitas Sumatera Utara


28

3. Sinyal diteruskan ke Arduino Atmega328 (A) kemudian di proses.


4. Hasil proses dari Arduino Atmega328 (A) akan dikirim ke Relay (B).
5. Hasil dari Relay (B) akan dilanjutkan ke lampu atau stop kontak (D).
Langkah selanjutnya mengupload sketch pada software arduino 1.8.5. Sintaks
sketch yang diupload adalah sebagai berikut:

#include <SoftwareSerial.h>
#define DEBUG true
SoftwareSerial wifi(2,3); // RX, TX

void setup() {
Serial.begin(9600);
wifi.begin(9600);

pinMode(10,OUTPUT);
digitalWrite(10,HIGH);
pinMode(11,OUTPUT);
digitalWrite(11,HIGH);
pinMode(12,OUTPUT);
digitalWrite(12,HIGH);
pinMode(13,OUTPUT);
digitalWrite(13,HIGH);

// Reset modul
sendCommand("AT+RST\r\n",2000,DEBUG);
// Konfigurasikan sebagai Akses poin
sendCommand("AT+CWMODE=3\r\n",1000,DEBUG);
// Sesuaikan dengan SSID dan Password
sendCommand("AT+CWJAP=\"hai\",\"04Mei1998\"\r\n",10000,DEBUG);
// Mendapatkan IP adress
sendCommand("AT+CIFSR\r\n",1000,DEBUG);
// Konfigurasikan untuk multiple connection

Universitas Sumatera Utara


29

sendCommand("AT+CIPMUX=1\r\n",1000,DEBUG);
// Aktifkan server pada port 80
sendCommand("AT+CIPSERVER=1,80\r\n",1000,DEBUG);
Serial.println("Server sudah siap!");
}

void loop() {
// Cek jika ESP mengirimkan pesan
if(wifi.available()) {

if(wifi.find("+IPD,")) {
delay(1000);
int connectionId = wifi.read()-48;
wifi.find("pin=");
int pinNumber = (wifi.read()-48)*10;
pinNumber += (wifi.read()-48);

int secondNumber = (wifi.read()-48);


if(secondNumber>=0 && secondNumber<=9)
{
pinNumber*=10;
pinNumber +=secondNumber;
}
pinMode(pinNumber,OUTPUT);
digitalWrite(pinNumber, !digitalRead(pinNumber));

String closeCommand = "AT+CIPCLOSE=";


closeCommand+=connectionId;
closeCommand+="\r\n";
sendCommand(closeCommand,1000,DEBUG);
}
}

Universitas Sumatera Utara


30

String sendCommand(String command, const int timeout, boolean debug)


{
String response = "";
wifi.print(command);
long int time = millis();

while( (time+timeout) > millis())


{
while(wifi.available())
{
char c = wifi.read();
response+=c;
}
}

if(debug) {
Serial.print(response);
}
return response;
}

4.2 Pemograman Pada Android Dan Hasil


Selanjutnya dilakukan pengujian pada mobile phone android sebagai
kontroler lampu. Pengujian ini dilakukan dengan menghidupkan dan mematikan ke
empat lampu pada relay. Berikut adalah hasil pengujiannya :

Universitas Sumatera Utara


31

Gambar 4.6 Tampilan App Pada Smartphone


Pada gambar 4.6 adalah tampilan pada smartphone, setelah itu ketika aplikasi ditekan
akan terlihat seperti pada gambar 4.7

(a) (b)
Gambar 4.7 (a) Screen 1, (b) Screen 2
Pada Gambar 4.7 Terlihat ip address yang didapatkan pada pengujian dengan
software arduino Ip address tersebut digunakan untuk mengendalikan relay 1 dan
relay 2. Pemograman dapat dilihat di gambar 4.8.

Universitas Sumatera Utara


32

Gambar 4.8 Pemograman Android


Pada gambar 4.6 ketika akan memulai aplikasi maka terlebih dahulu untuk mengisi
alamat ip pada menu ip address. Lalu saklar sudah dapat digunakan.

Gambar 4.9 Tampilan Pada Software dan Hardware ketika Sakelar 1 Ditekan
Pada gambar 4.9 ketika sakelar 1 ditekan maka akan menghidupkan lampu. Program
yang digunakan bisa dilihat pada gambar 4.10.

Universitas Sumatera Utara


33

Gambar 4.10 Pemograman Pada Saklar 1


Ketika ONOFF1 di tekan maka tombol off dengan Backgorund colour yang
awalnya merah maka akan menset menjadi ON dengan warna hijau, lalu program
akan melanjutkan ke webviewer1 dimana perintah ini akan mengirimkan perintah ke
Pin yang dipilih, pada button 1 Pin yang dipilih adalah 10, ketika perintah telah
dikirim oleh webviewer1 maka akan dilanjutkan ke esp8266 dengan tampilan pada
serial monitor seperti Gambar Ketika ONOFF1 yang berteks ON ditekan maka
background colour hijau akan menjadi merah beserta teks akan menjadi OFF.

Gambar 4.11 Tampilan Pada Software dan Hardware ketika Sakelar 1 Ditekan
Pada gambar 4.11 ketika saklar kedua dihidupkan dan sakelar pertama dimatikan
terlihat lampu menyala.pemogramannya dapat dilihat pada gambar 4.12.

Universitas Sumatera Utara


34

Gambar 4.12 Pemograman Pada Saklar 2


Ketika ONOFF2 di tekan maka tombol off dengan Backgorund colour yang
awalnya merah maka akan menset menjadi ON dengan warna hijau, lalu program
akan melanjutkan ke webviewer2 dimana perintah ini akan mengirimkan perintah ke
Pin yang dipilih, pada button 2 Pin yang dipilih adalah 11, ketika perintah telah
dikirim oleh webviewer2 maka akan dilanjutkan ke esp8266 dengan tampilan pada
serial monitor seperti Gambar Ketika ONOFF2 yang berteks ON ditekan maka
background colour hijau akan menjadi merah beserta teks akan menjadi OFF.

Universitas Sumatera Utara


35

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Modul ESP8266 merupakan platform yang sangat murah tetapi benar-benar
efektif untuk digunakan berkomunikasi atau kontrol melalui internet baik digunakan
secara standalone (berdiri sendiri) maupun dengan menggunakan mikrokontroler
tambahan dalam hal ini Arduino sebagai pengendalinya. Modul ini sangat tergantung
dengan frekuensi wifi yang diterima pada sehingga menyebabkan ketergantungan
pada frekuensi wifi yang stabil. Untuk menabah jumlah sakelar yang digunakan
dapat dilakukan dengan menabah modul relay.

5.2 Saran
Dengan kemajuan jaman telah muncul esp8266 dengan tipe yang
berbedabeda sesuai dengan kebutuhan penggunaan dalam skripsi ini misalnya
terdapat tipe yang sudah ada didalamnya arduino, juga terdapat alat yang mampu
mempermudah proses flashing dengan nodeMCU flasher. Karena esp8266 memilki
sleepmode maka sumber dayanya kecil sehingga ketika menggunakan sumeberdaya
seperti baterai dapat bertahan lama. Modul ini juga dapat dilanjutkan dengan
menggunakan wifi yang dapat terhubung ke internet dengan membuat website dan
server yang digunakan sebagai penghubung ke hardware.

Universitas Sumatera Utara


36

DAFTAR PUSTAKA

Istiyanto, JE. 2014. Pengantar Elektronika & Instrumentasi. Yogyakarta. Andi


Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2013. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokonroler dan
Pemogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta. Andi Yogyakarta.
Santoso, Heri. 2015. Ebook Panduan Praktis Arduino Untuk Pemula.
Susanto, Indra. 2018. Microcontroller Menguasai Arduino. Yogyakarta. Teknosain.
Wardoyo, S, Pramudyo, AS. 2015. Pengantar Mikrokontroler dan Aplikasi pada
Arduino. Yogyakarta. Andi Yogyakarta.
http://dayatarduino.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-arduino-uno.html
Diakses pada tanggal 20 Juni 2019
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61952/3/Chapter%20II.pdf
Diakses pada : 20 Juni 2019

http://www.arduino.web.id/2012/03/belajar-arduino-dan-lcd.html
Diakses pada : 1 Juli 2019

http://ulaslistrik.blogspot.co.id/2015/12/relay-adalah-saklar-elektronikyang.html

Diakses pada : 02 Juni 2019

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


ESP-01
01 WiFi Module
Version1.0

sherry@aithinker.com

Disclaimer and Copyright Notice.

Information in this document, including URL references, is subject to change without notice.
notice
THIS DOCUMENT IS PROVIDED AS IS WITH NO WARRANTIES WHATSOEVER, INCLUDING ANYWARRANTY OF MERCHANTABILITY, NON- NON
INFRINGEMENT, FITNESS FOR ANY PARTICULAR PURPOSE, OR ANY WARRANTY OTHERWISE ARISING OUT OF ANY PROPOSAL,
SPECIFICATIONOR SAMPLE. All liability, includingg liability for infringement of any proprietary rights, relating to use of information in this
document is disclaimed. No licenses express or implied, by estoppel or otherwise, to any intellectual property rights are granted herein.
The WiFi Alliance Memberr Logo is a trademark of the WiFi Alliance.
All trade names, trademarks and registered trademarks mentioned in this document are property of their respective owners, and are
hereby acknowledged.
Copyright © 2015 AI-Thinker team. All rights reserved.
reserved

Notice

Product version upgrades or other reasons, possible changes in i the contents of this manual. AI-Thinker
Thinker reserves in
i the absence of any
notice or indication of the circumstances the right to modify the content of this manual. This manual is used only as a guide, Ai-thinker
make every effort to provide accurate information in this manual, but Ai-thinker does not ensure that manual content without error, in
this manual all statements, information and advice nor does it constitute any express or implied
imp warranty.

Universitas Sumatera Utara


Table of Contents
1. Preambles ................................................................................................
................................ .................................. 3
1.1. Features ...........................................................................................
................................ ........................... 4
1.2. Parameters ......................................................................................
................................ ...................... 6
2. Pin Descriptions .........................................................................................
................................ ......................... 7
3. Packaging and Dimension ................................................................
........................................ 10
4. Functional Descriptions ................................................................
........................................... 12
4.1. MCU ...............................................................................................
................................ ............................... 12
4.2. Memory Organization ................................................................
................................... 12
4.2.1. Internal SRAM and ROM ...........................................................
........................... 12
4.2.2. External SPI Flash ................................................................
...................................... 12
4.3. Crystal ............................................................................................
................................ ............................ 13
4.4. Interfaces .......................................................................................
................................ ....................... 13
4.5. Absolute Maximum Ratings ..........................................................
.......................... 15
4.6. Recommended Operating Conditions ................................
........................................... 15
4.7. Digital Terminal Characteristics .....................................................
..................... 15
5. RF Performance .......................................................................................
................................ ....................... 16
6. Power Consumption ................................................................
................................................................................ 17
7. Reflow Profile ..........................................................................................
................................ .......................... 18
8. Schematics ...............................................................................................
................................ ............................... 19

Universitas Sumatera Utara


1. Preambles
ESP-01 WiFi module is developed by Ai-thinker Team. core processor ESP8266 in smaller sizes of the module
encapsulates Tensilica L106 integrates industry-leading
industry ultra low power 32-bit
bit MCU micro, with the 16-bit
16 short mode,
Clock speed support 80 MHz, 160 MHz, supports the RTOS, integrated Wi Wi-Fi MAC/BB/RF/PA/LNA,
/BB/RF/PA/LNA, on on-board antenna.
The module supports standard IEEE802.11 b/g/n agreement, complete TCP/IP protocol stack. Users can use the
add modules to an existing device networking, or building a separate network controller.
ESP8266 is high integration wireless SOCs, designed for space and power constrained mobile platform designers.
It provides unsurpassed ability to embed Wi
Wi-Fi
Fi capabilities within other systems, or to function as a standalone
application, with the lowest cost, and minimal space requirement.

Figure 1 ESP8266EX Block Diagram

ESP8266EX offers a complete and self-contained


self Wi-Fi
Fi networking solution; it can be used to host the application
or to offload Wi-Fi
Fi networking functions from another application processor
processor.
When ESP8266EX hosts the application, it boots up directly from an external flash. In has integrated cache to
improve the performance of the system in such applications.
Alternately, serving as a Wi-Fi
Fi adapter, wireless internet access can be added to any micro controllerbased design
with simple connectivity (SPI/SDIO or I2C/UART interface).

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com Universitas Sumatera Utara


3
ESP8266EX is among the most integrated WiFi chip in the industry; it integrates the antenna switches, RF balun,
power amplifier, low noise receive amplifier, filters, power management modules, it requires minimal external circuitry,
and the entire solution, including front-end
end module, is designed to occupy minimal PCB area.
ESP8266EX also integrates an enhanced version of Tensilica’s L106 Diamond series 32 32-bit
bit processor, with on-chip
SRAM, besides the Wi-Fi Fi functionalities. ESP8266EX is often integrated with
wit external sensors and other application
specific devices through its GPIOs; codes for such applications are provided in examples in the SDK.
Espressif Systems’ Smart Connectivity Platform (ESCP) demonstrates sophisticated system
system--level features include
fastt sleep/wake context switching for energy-efficient
energy VoIP, adaptive radio biasing. for low-power
power operation, advance
signal processing, and spur cancellation and radio co-existence
co features for common cellular, Bluetooth, DDR, LVDS,
LCD interference mitigation.

1.1. Features
• 802.11 b/g/n

• Integrated low power 32-bit MCU

• Integrated 10-bit ADC

• Integrated TCP/IP protocol stack

• Integrated TR switch, balun, LNA, power amplifier and matching network

• Integrated PLL, regulators, and power management units

• Supports antenna diversity

• Wi-Fi 2.4 GHz, support WPA/WPA2

• Support STA/AP/STA+AP operation modes

• Support Smart Link Function for both Android and iOS devices

• Support Smart Link Function for both Android and iOS devices

• SDIO 2.0, (H) SPI, UART, I2C, I2S, IRDA, PWM, GPIO

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com Universitas Sumatera Utara


4
• STBC, 1x1 MIMO, 2x1 MIMO

• A-MPDU & A-MSDU


MSDU aggregation and 0.4s guard interval

• Deep sleep power <10uA, Power down leakage current < 5uA

• Wake up and transmit packets in < 2ms

• Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3)

• +20dBm output power in 802.11b mode

• Operating temperature range -40C


40C ~ 125C

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com Universitas Sumatera Utara


5
1.2. Parameters
Table 1 below describes the major parameters.

Table 1 Parameters

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com Universitas Sumatera Utara


6
2. Pin Descriptions
There are altogether 8 pin counts, the definitions of which are described in Table 2 below。
below

Table 2 ESP-01 Pin design

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com Universitas Sumatera Utara


7
Table 2 Pin Descriptions

NO. Pin Name Function

1 GND GND

2 GPIO2 GPIO,Internal
,Internal Pull
Pull-up

3 GPIO0 GPIO,Internal Pull


Pull-up

4 RXD UART0,data received pin RXD

5 VCC 3.3V power supply (VDD)

1) External reset pin, active low

6 RST
2) Can loft or external MCU

7 CH_PD Chip enable pin. Active high

8 TXD UART0,data send pin RXD

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com Universitas Sumatera Utara


8
Table 3 Pin Mode

Mode GPIO15 GPIO0 GPIO2

UART Low Low High

Flash Boot Low High High

Table 4 Receiver Sensitivity

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com Universitas Sumatera Utara


9
3. Packaging and Dimension
The external size of the module is 14.3mm*2
mm*24.8mm*3mm, as is illustrated in Figure 3 below. The type of flash
integrated in this module is an SPI flash,
lash, the capacity of which is 1 MB, and the package size of which is SOP
SOP-210mil.
The antenna applied on this module is a 3DBi PCB-on-board
PCB antenna.

Figure 3 [Module Pin Counts, 8 pin, 14.3 mm *24.8 mm *3.0


3.0 mm]

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 10


Universitas Sumatera Utara
Figure 4 Top View of ESP-01 WiFi Module

Table 5 Dimension of ESP-01 WiFi Module

Length Width Height PAD Size(Bottom) Pin Pitch

14.3 mm 24.8 mm 3 mm 0.9 mm x 1.7 mm 2.54 mm

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 11


Universitas Sumatera Utara
4. Functional Descriptions

4.1. MCU
ESP8266EX is embedded with Tensilica L106 32-bit
32 bit micro controller (MCU), which features extra low power
consumption and 16-bit
bit RSIC. The CPU clock speed is 80MHz. It can also reach a maximum value of 160MHz.
ESP8266EX is often integrated with external sensors and other specific devices through its GPIOs; codes for such
applications are provided in examples in the SDK.

4.2. Memory Organization


4.2.1. Internal SRAM and ROM
ESP8266EX WiFi SoC is embedded with memory controller, including SRAM and ROM. MCU can visit the memory
units through iBus, dBus, and AHB interfaces. All memory units can be visited upon request, while a memory arbiter
will decide the running sequence according to tthe time when these requests are received by the processor.
According to our current version of SDK provided, SRAM space that is available to users is assigned as below:
▪RAM
RAM size < 36kB, that is to say, when ESP8266EX is working under the station mode and is connected to the
router, programmable space accessible to user in heap and data section is around 36kB.)
▪ There is no programmable ROM in the SoC, therefore, user program must be stored in an external SPI flash.

4.2.2. External SPI Flash


This module is mounted with an 1 M MB external SPI flash to store user programs. If larger deefinable storage space
is required, a SPI flash with larger memorry size is preferred. Theoretically speaking, up to 16 MB
B memory capacity can
be supported.
Suggested SPI Flash memory capacitty:
▪OTA is disabled: the minimum flashh memory that can be supported is 512 kB;
▪OTA is enabled: the minimum flashh memory that can be supported is 1 MB.
Several SPI modes can be supported d, including Standard SPI, Dual SPI, and Quad SPI.
Therefore, please choose the correcct SPI mode when you are downloading into the flash,, otherwise
firmwares/programs that you down nloaded may not work in the right way.

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 12


Universitas Sumatera Utara
4.3. Crystal
Currently, the frequency of crystal oscillators supported include 40MHz, 26MHz and 24MHz. The accuracy of
crystal oscillators applied should be ±10PPM, and the operating temperature range should be between -20°C and 85°C.
When using the downloading tools, please remember to select the right crystal oscillator type. In circuit design,
capacitors C1 and C2, which are connected to the earth, are added to the input and output terminals of the crystal
oscillator respectively. The values of the two capacitors can be flexible, ranging from 6pF to 22pF, however, the specific
capacitive
acitive values of C1 and C2 depend on further testing and adjustment on the overall performance of the whole
circuit. Normally, the capacitive values of C1 and C2 are within 10pF if the crystal oscillator frequency is 26MHz, while
the values of C1 and C2 arere 10pF<C1, C2<22pF if the crystal oscillator frequency is 40MHz.
40MHz

4.4. Interfaces
Table 6 Descriptions of Interfaces

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 13


Universitas Sumatera Utara
Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 14
Universitas Sumatera Utara
4.5. Absolute Maximum Ratings
Table 7 Absolute Maximum Ratings

4.6. Recommended Operating Conditions


Table 8 Recommended Operating Conditions

4.7. Digital Terminal Characteristics


Table 9 Digital Terminal Characteristics

Note: Test conditions: VDD = 3.3V, Temperature = 20 ℃, if nothing special is stated.

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 15


Universitas Sumatera Utara
5. RF Performance

Table 10 RF Performance

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 16


Universitas Sumatera Utara
6. Power Consumption

Table 11 Power Consumption


❶Modem-Sleep Sleep requires the CPU to be working, as in PWM or I2S applications. According to 802.11 standards (like
U-APSD),
APSD), it saves power to shut down the Wi-Fi
Wi Modem circuit while maintaining a Wi-Fi Fi connection with no data
transmission. E.g. in DTIM3, to maintain a sleep 300mswake 3ms cycle to receive AP’s Beacon packages, the current is
about 15mA.
❷ During Light-Sleep,
Sleep, the CPU may be suspended in applications like Wi-Fi
Wi Fi switch. Without data transmission, the
Wi-Fi
Fi Modem circuit can be turned off and CPU suspended to save power according to the 802.11 standard (U-APSD).
(U
E.g. in DTIM3, to maintain a sleep 300ms--wake 3ms cycle to receive AP’s Beacon packages, the current is about 0.9mA.
❸ Deep-Sleep does not require Wi-Fi Fi connection to be maintained. For application with long time lags between data
transmission, e.g. a temperature sensor that checks the temperature every 100s ,sleep
sleep 300s and waking up to connect
to the AP (taking about 0.3~1s), the
he overall average current is less than 1mA.

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 17


Universitas Sumatera Utara
7. Reflow Profile
Table 12 Instructions

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 18


Universitas Sumatera Utara
8. Schematics

Figure 4 Schematics of Esp-01


E WiFi Module

Shenzhen Anxinke Technology CO;LTD http://www.ai-thinker.com 19


Universitas Sumatera Utara
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)

ARDUINO UNO Revision 3 BOARD


The Arduino Uno is one of the most common and widely used Arduino
processor boards. There are a wide variety of shields (plug in boards
adding functionality). It is relatively inexpensive (about $25 - $35).
The latest version as of this writing (3/2014) is Revision 3 (r3):
· Revision 2 added a pull-down resistor to the 8U2 HWB line,
making it easier to put into DFU (Device Firmware Update)
mode
· Revision 3 added
o SDA and SCL pins are now brought out to the header
near the AREF pin (upper left on picture). SDA and SCL
are for the I2C interface
o IOREF pin (middle lower on picture that allows shields
to adapt to the voltage provided
o Another pin not connected reserved for future use
The board can be powered from the USB connector (usually up to
500ma for all electronics including shield), or from the2.1mm barrel
jack using a separate power supply when you cannot connect the
board to the PC’s USB port.
Links:
· Arduino web site: http://www.arduino.cc/
· Arduino Uno overview and image source: http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno#.UxNpBk2YZuG
· DFU Mode (Device Firmware update) explanation: http://arduino.cc/en/Hacking/DFUProgramming8U2#.UxNqXE2YZuE
· Arduino Uno schematic: http://arduino.cc/en/uploads/Main/Arduino_Uno_Rev3-schematic.pdf
· Arduino Uno Eagle PCB Files: http://arduino.cc/en/uploads/Main/arduino_Uno_Rev3-02-TH.zip
· Eagle PCB PCB design software (use Licesnse = “Run as Freeware”): https://www.cadsoftusa.com/download-eagle/
· Hardware Index – past and present boards: http://arduino.cc/en/Main/Boards#.UxNq9U2YZuE
· Specifications comparison chart: http://arduino.cc/en/Products.Compare#.UxOJGk2YZuF
· Board comparison chart: http://arduino.cc/en/Products.Compare#.UxN6oE2YZuE
· Sources
o MP3Car: http://store.mp3car.com/SearchResults.asp?Search=arduino
o Sparkfun: https://www.sparkfun.com/
o Adafruit: http://www.adafruit.com/category/17
o Amazon: http://www.amazon.com/s/ref=nb_sb_noss_1?url=search-alias%3Daps&field-keywords=Arduino
o Pololu: http://www.pololu.com/search?query=Arduino
Universitas Sumatera Utara
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)

ARDUINO UNO Revision 3 Specifications

· Microcontroller: ATmega328
· Operating Voltage: 5V
· Uno Board Recommended Input Voltage: 7 – 12 V
· Uno Board Input Voltage Limits: 6 – 20 V
· Digital I/O Pins: 14 total – 6 of which can be PWM
· Analog Input Pins: 6
· Maximum DC Current per I/O pin at 5VDC: 40ma
· Maximum DC Current per I/I pinat 3.3 VDC: 50ma
· Flash Memory: 32KB (0.5KB used by bootloader)
· SRAM Memory: 2KB
· EEPROM: 1KB
· Clock Speed: 16 MHz

Links:
· Arduino specifications and image page: http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno#.UxOOLk2YZuH

Universitas Sumatera Utara


AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 Processor Peripherals (Atmel ATmega 328)

· Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescaler and


Compare Mode
· One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare
Mode, and Capture Mode
· Real Time Counter with Separate Oscillator
· Six PWM channes
· Six channel 10 bit ADC including temperature measurement
· Programmable Serial USART
· Master/Slave SPI Serial Interface
· Byte-oriented 2 wire Serial Interface (Philips I2C compatible)
· Programmable Watchdog Timer with Separate On-chip
Oscillator
· On-chip Analog Comparator

Links:
· Source of above diagram: http://tekkpinoy.com/wp-content/uploads/2013/10/1.jpg
· AT Mega 328 datasheet: http://www.atmel.com/Images/doc8161.pdf

Universitas Sumatera Utara


AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 and ATmega328 processor

The Arduino board makes it very easy to use the ATmega328 processor
by providing easy access to most of the pins via the headers, In
addition, it provides:
· 5 VDC regulated power from the 6 – 20 VDC input jack
· 3.3 VDC regulated power available for other electronics
· The crystal oscillator
· A reset switch
· USB access to the serial port
· Headers for connection and for shields

Links:
· Arduino specifications and image page: http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno#.UxOOLk2YZuH
· ATmega328 processor image modified from image found at: http://www.protostack.com/microcontrollers/atmega328-pu-atmel-8-bit-
32k-avr-microcontroller

Universitas Sumatera Utara


AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
ARDUINO UNO Revision 3 Processor Pinout (Atmel ATmega 328) – Commonly Used
Pin Definition
· PORT B (PB0 – PB7) is an 8 bit bidirectional I/O port with internal
pull-ups. Processor pins 14 – 17 bring PB0 to PB5 out
o PB0 – PB5 are also interrupts 0-5 respectively
o PB1 can also be used as a PWM output
o PB2 can also be SPI Bus Master Slave Select (*SS) or
PWM output
o PB3 can also be or SPI Bus Master Out/Slave In (MOSI) or
PWM output
o PB4 can also be SPI Bus Master In/Slave Out (MISO)
o PB5 can also be SPI Bus Master Clock Input (SCK)
o PB6 and PB7 are brought out on Processor pins 9 and 10
for the crystal clock oscillator
· PORT C (PC0 – PC5) is a 7 bit bidirectional I/O port with internal
pull-up resistors. Processor pins 23 – 28 bring PC0 to PC5 out.
o PC0 – PC5 are also interrupts 8-13 respectively
o PC0 – PC5 can also be used as A/D inputs
o PC4 and PC5 can also be used as SDA and SCL for I2C
o PC6 is brought out on processor pin 1 as reset
· PORT D (D0 – D7) is an 8 bit bidirectional I/O port with internal
pull-ups. Processor pins 2 – 6 and 11 – 13 bring all pins out
o PD0 can also be USART Input (RXD)
o PD1 can also be USART Output (TXD)
o PD3 can also be used as a PWM output
o PD5 can also be used as a PWM output
o PD6 can also be used as a PWM output
Links:
· Source of above diagram: http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-pinout
· AT Mega 328 datasheet: http://www.atmel.com/Images/doc8161.pdf

Universitas Sumatera Utara


AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)

ARDUINO UNO Revision 3 Pinout (Uno PCB) – Commonly Used Features are printed on Silkscreen
The Arduino Uno pinout is printed in the silkscreen on the top of the part. While
this pinout is a good start, it does not explain the complete story – but it does
give a good beginning. At first you use mainly the pins in the female headers at
the edge of the board (top and bottom in the photo), plus USB and maybe power
· Tx and Rx are serial UART pins used for RS-232 and USB communications
· I2C is another serial communications method using a bidirectional data
line (SDA) and a clock line (SCL)
· SPI is another serial communications method using one line for the
master to transmit (MOSI – Master Out Slave In), another for the master
to receive (MISO), and a third as a clock (SCK)
· A/D in Analogue to Digital this input converts an analogue voltage in to a
digital representation
· PWM (Pulse Width Modulator) is used to create a square wave with a
specific duty cycle (high time vs low time)
· ICSP is the In Circuit Serial Programming – another way to program the
processor
· Vcc is the voltage supplied to the processor (+5VDC regulated from the
higher input voltage)
· 3.3VDC is a regulated voltage (from the higher input voltage) for
peripherals needing that voltage – 50ma maximum
· IOREF provides a voltage reference so shields can select the proper
power source
· AREF is a reference INPUT voltage used by the A/Ds
· GND is the ground reference
· RESET resets the processor (and some peripherals)
Links:
· Source of above diagram: http://www.adafruit.com/blog/2012/05/25/handy-arduino-r3-pinout-diagram/
· Description of pin usage: http://www.gammon.com.au/forum/?id=11473
· Arduino Uno Pin Mapping: http://arduino.cc/en/Hacking/PinMapping168#.UxOJik2YZuE
· Description of Arduino Serial: http://arduino.cc/en/reference/serial#.UxOMKk2YZuE
· Description of the Arduino SPI functions and library: http://arduino.cc/en/Reference/SPI#.UxOPLk2YZuE
· Description of Arduino A/D: http://arduino.cc/en/Tutorial/AnalogInputPins#.UxOM7k2YZuE
· Description of Arduino PWM: http://arduino.cc/en/Tutorial/PWM#.UxOLz02YZuE
· Tutorial on ISP: http://arduino.cc/en/Tutorial/ArduinoISP#.UxOUSk2YZuE
· Tutorial on the AREF pin: http://tronixstuff.com/2013/12/12/arduino-tutorials-chapter-22-aref-pin/
Universitas Sumatera Utara
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)

ARDUINO UNO Revision 3 Processor Pinout (Atmel ATmega 328) – Other functions
Pin Definition
· PORT B pins, in addition to digital I/O have other uses
o PB0 can also be the divided system clock output (CLKO) or
Timer/Counter 1 Input Capture (ICP1)
o PB1 can also be Timer/Counter1 Output Compare Match
A (OC1A) out
o PB2 can also be Timer/Counter1 Output Compare Match
B (OC1B)
o PB3 can also be Timer/Counter2 Output Compare Match
A out(OC2A)
· Port D pins, in addition to digital I/O have other uses
o PD3 is also Timer/Counter2 Output Compare Match B
Output (OC2B)
o PD4 is also Timer/Counter0 External Counter Input (T0) or
USART External Clock Input/Output (XCK)
o PD5 is also Timer/Counter0 Ouoput Compare Match B
Output (OC0B) and Timer/Counter 1 External Counter
Input
o PD6 can also be Analog Comparator Positive In (AIN0)
o PD7 can also be Analog Comparator Negative In (AIN1)
Links:
· Source of above diagram: http://nearbus.net/wiki/index.php?title=Atmega_328_Pinout
· AT Mega 328 datasheet: http://www.atmel.com/Images/doc8161.pdf

NOTE: A single diagram showing all features of the Arduino Uno and the Atmel ATMega328 processor is shown in Appendix A

Universitas Sumatera Utara


AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
APPENDIX A

Diagram from: http://arduino-info.wikispaces.com/file/view/ArduinoUNO-900.jpg/421496636/ArduinoUNO-900.jpg

Universitas Sumatera Utara


AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
APPENDIX B

Diagram from document at: http://www.atmel.com/Images/doc8161.pdf


Universitas Sumatera Utara
AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
APPENDIX C

Diagram from document at: http://arduino.cc/en/uploads/Main/Arduino_Uno_Rev3-schematic.pdf

Universitas Sumatera Utara


AIAA OC Rocketry (Revision 3 April 27, 2014 - http://aiaaocrocketry.org)
APPENDIX D

From arduino_Uno_Rev3-02-TH.zip file at http://arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno#.Uxk9qk2YYpA

Eagle PCB software: Eagle PCB PCB design software (use Licesnse = “Run as Freeware”): https://www.cadsoftusa.com/download-eagle/

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai