Anda di halaman 1dari 56

PENGONTROL TIRAI JENDELA MENGGUNAKAN SENSOR

BH1750 BERBASIS ARDUINO UNO

TUGAS AKHIR

ESTIRIANA LIMBONG
152408003

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGONTROL TIRAI JENDELA MENGGUNAKAN SENSOR
BH1750 BERBASIS ARDUINO UNO
TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh


Ahli Madya

ESTIRIANA LIMBONG
152408003

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN

PENGONTROL TIRAI JENDELA MENGGUNAKAN SENSOR BH1750


BERBASIS ARDUINO UNO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 23 Juli 2018

Estiriana Limbong
152408003

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGONTROL TIRAI JENDELA MENGGUNAKAN SENSOR BH1750
BERBASIS ARDUINO UNO

ABSTRAK

Pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini memberikan perubahan


yang sangat nyata dalam kehidupan manusia.Sangat banyak peralatan yang dibuat
dan tujuannya untuk mempermudah pekerjaan manusia.Dengan adanya kemajuan
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan inovasi baru yang
berkembang menuju lebih baik.Sistem kontrol secara otomatis di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi belakangan ini juga berkembang pesat.Hal ini dapat
dilihat dari jangkauan aplikasinya mulai dari rumah tangga hingga peralatan yang
canggih. Pengontrol tirai jendela menggunakan sensor BH1750 berbasis arduino
uno dengan parameter intensitas cahaya merupakan gagasan yang timbul untuk
memenuhi kebutuhan sistem otomatisasi pada rumah. Membuka dan menutup
tirai jendela adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan dalam kehidupan
rumah tangga, dan biasa kita sering lupa menutup tirai jendela pada malam hari
dan disaat kita bepergian kita menjadi kewalahan dalam menutup tirai
jendela.Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu adanya pengontrol tirai
jendela yang bekerja pada saat pagi hari dan menjelang malam hari. Secara
sederhana ketika pagi hari tirai jendela akan terbuka secara otomatis dan
meloloskan sinar matahari untuk masuk ke dalam ruangan sebagai sumber
pencahayaan secara otomatis.Saat malam hari, tirai jendela akan menutup secara
otomatis agar suasana di dalam rumah tidak dapat dilihat dari luar jendela.

Kata kunci : Arduino Uno, BH1750, Intensitas Cahaya, Tirai Jendela

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
WINDOW CURTAIN CONTROLLER USING ARDUINO UNO BH1750
SENSOR

ABSTRACT

The rapid development of technology today provides a very real change in


human life.Very much equipment is made and its purpose to facilitate human
work.With the advancement in the field of science and technology produce new
innovations that develop to better.Automated control systems in the field of
science and technology lately is also growing rapidly.This can be seen from the
range of applications ranging from household to sophisticated equipment.The
window curtain controller using arduino uno based BH1750 sensors with light
intensity parameters is an idea that arises to meet the needs of home automation
systems.Opening and closing the window blinds is one of the most common
activities in household life, and we often forget to close the window blinds at
night and when we travel we become overwhelmed in closing the window
blinds.To overcome these problems, it is necessary to control window blinds that
work in the morning and late at night.Simply when the morning the window
curtain will open automatically and pass sunlight to enter the room as a source of
lighting automatically.At night, the window curtain will close automatically so
that the atmosphere inside the house can not be seen from outside the window.

Keywords : Arduino Uno, BH1750, Light intensity,Window curtain

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala keberkahan dan rahmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis sehingga
mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang sangat
membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini sehingga dapat selesai.
Terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Nursahara Paribu, M.Sc selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng, Sc selaku Ketua Program Studi D-3 Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
4. Bapak Dr.Kerista Tarigan,M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing penulis, yang
telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
5. Seluruh Staff Pengajar / Pegawai program studi D-3 Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
6. Ayah dan Mama tercinta yang senantiasa memberikan dukungan doa, moril
dan material serta bimbingan yang sangat membantu penulis.
7. Kakanda Ahmad Wahyudi yang telah memberikan bantuan berupa ilmu dalam
menyelesaikan Tugas proyek.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini tidak hanya sebagai tanggung jawab
perkuliahan saja namun dapat bermanfaat juga bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Medan, 11 Juli 2018

Penulis

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Proyek 2
1.5 Manfaat Proyek 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3


2.1 Tirai Jendela 3
2.1.1 Cahaya 3
2.1.2 Intensitas Cahaya 4
2.2 Mikrokontroller Arduino Uno 4-5
2.2.1 Daya (Power) 6
2.2.2 Memori 7
2.2.3 Input dan Output 7
2.2.4 Komunikasi 8
2.2.5 Programming 9
2.2.6 Bahasa Pemrograman Arduino 10
2.2.7 Reset Otomatis (Software) 11
2.2.8 Proteksi Arus Lebih USB 12
2.2.9 Karakteristik Fisik 12
2.3 Sensor 12
2.3.1 Sensor BH1750 12
2.4 Liquid Crystal Display (LCD) 13
2.4.1 Konfigurasi LCD 2 x 16 14
2.4.2 Prinsip Kerja LCD 15
2.5 Motor Servo 16 - 17
2.6 Driver L298n 18
2.7 Resistor 19
2.8 Pin Header Jantan 20
2.9 Adaptor 21

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 22


3.1 Perancangan Sistem 22

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.1 Blog Diagram 22
3.1.2 Penentuan Komponen Tirai Jendela 23
3.1.3 Rangkaian BH1750 24
3.1.4 Rangkaian LCD ( Liquid Crystal Display ) 25
3.1.5 Rangkaian IC Regulator 7805 26
3.1.6 Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem Alat 27
3.1.7 Flowchart Sistem Pengontrol Tirai Jendela Menggunakan
Sensor BH1750 Berbasis Arduino Uno 28

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 29


4.1 Pengujian Rangkaian Sumber Daya 29
4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno 30
4.3 Pengujian Rangkaian Sensor BH1750 36
4.4 Data dan pengujian sensor BH1750 37
4.5 Grafik 38
4.6 Pengujian Rangkaian LCD 39
4.7 Gambar Pengujian Alat 40
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 42
5.1 Kesimpulan 42
5.2 Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Arduino Uno 5
2.2 Sensor BH1750 13
2.3 LCD 2x16 14
2.4 Motor DC 16
2.5 Prinsip Kerja Motor DC 17
2.6 Driver L298N 18
2.7 Resistor 19
2.8 Pin Header Jantan 20
3.1 Diagram Blok System 22
3.2 Hubungan Arduino dengan sensor BH1750 23
3.3 Hubungan Arduino dengan LCD 24
3.4 Hubungan Driver L298N,IC 7805,Motor DC,dengan Arduino 25
3.5 Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem 26
3.6 Flowchart sistem pengontrol Tirai jendela 27
4.1 Informasi signature mikrokontroler Arduino Uno R3 29
4.2 Penulisan program pada software Arduino .cc 35
4.3 Tampilan saat proses compile dan upload 35
4.4 Tampilan saat proses compile dan upload selesai 36
4.5 Pengujian alat pada saat pagi hari 40
4.6 Pengujian alat pada saat siang hari 40
4.7 Pengujian alat pada saat malam hari 41

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 Deskripsi Arduino 6
2.2 Konfigurasi LCD 14
3.1 Penjelasan program perbaris 33
4.4.1 Hasil Pengujian Intensitas cahaya 37
4.4.2 Hasil Perbandingan Intensitas Cahaya 37

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR LAMPIRAN JUDUL


Lampiran 1 Program pengontrol tirai jendela
Lampiran 2 Datasheet BH1750
Lampiran 3 Datasheet IC Regulator 7805
Lampiran 4 Datasheet Arduino Uno

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era modernisasi ini, kemajuan teknologi dapat membantu kebutuhan
manusia dalam kehidupan sehari – hari.terutama di dalam bidang
elektronika.Pemanfaatan sensor dapat mengkoordinasikan peralatan elektronik
secara otomatis.Pemanfaatan tenologi tersebut dapat diaplikasikan pada hal – hal
sederhana sekali pun. Salah satunya alat pembuka dan penutup tirai jendela secara
otomatis.
Dalam kasus yang ditemukan sehari – hari , biasanya penghuni rumah akan
membuka tirai agar cahaya dapat masuk ke dalam ruangan. Kemudian akan
menutupnya kembali ketika menjelang malam hari. Dengan alat pembuka tirai
jendela secara otomatis, si penghuni rumah tidak perlu melakukan hal tersebut.
Secara sederhana ketika pagi hari tirai jendela akan terbuka secara otomatis dan
meloloskan sinar matahari untuk masuk ke dalam ruangan sebagai sumber
pencahayaan secara otomatis. Pada siang hari tirai jendela akan tertutup setengah
agar cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah tidak terlalu silau .Saat malam
hari , tirai jendela akan menutup secara otomatis agar suasana di dalam rumah
tidak agar suasana di dalam rumah tidak dapat dilihat dari luar jendela. Dengan
alat ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas penghuni rumah di era
modernisasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis membuat
“Pengontrol Tirai Jendela Menggunakan Sensor BH1750 Berbasis Arduino
Uno”. Sebagai pembahasan dalam Tugas Akhir yang dibuat oleh penulis.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas ,dapat diidentifikasikan beberapa
masalah, yaitu :
1. Pengontrol atau pengendali tirai dibutuhkan cahaya terang dan gelap .
Selain itu, pengendali ini terdiri dari berbagai komponen sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembuatannya.
2. Bagaimana kemampuan motor DC dalam menggerakkan tirai jendela ?

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Berapa resistansi pada sensor BH1750 ketika keadaan tirai akan membuka
dan menutup ?
1.3 Batasan Masalah
Agar perancangan yang dibahas dalam tugas proyek ini tidak terlalu
luas dan menyimpang dari topik yang telah ditentukan, maka penulis perlu
membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Pembahasan tentang mikrokontroler Arduino Uno R3 hanya sebatas
yang berkaitan dengan perancangan ini.
2. Pembahasan mengenai komponen pendukung yang meliputi: sensor
BH1750, LCD, Motor DC, Driver L298N, Resistor, Adaptor dan
komponen lainnya hanya sebatas teori umum dan yang berkaitan
dengan perancangan alat.
3. Sensor intensitas cahaya menggunakan BH1750.

1.4 Tujuan Proyek


Adapun tujuan dari penulisan Tugas Proyek ini adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program D-3 Fisika
FMIPA Universitas Sumatera Utara.
2. Sebagai pengembangan lebih lanjut dari Arduino Uno dalam bidang alat
pengontrol dengan menggunakan sensor BH1750
3. Untuk mengetahui kinerja (keberhasilan) pengontrol tirai jendela
menggunakan sensor BH1750 berbasis Arduino Uno.

1.5 Manfaat Proyek


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja sensor BH 1750
2. Untuk mengetahui intensitas cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah
3. Untuk mengetahui kinerja pengontrol tirai jendela menggunakan sensor
BH 1750 berbasis arduino uno.

2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tirai Jendela


Tirai atau gorden merupakan potongan kain atau tekstil yang digunakan untuk
menghalangi cahaya. Tirai sering digantung di bagian dalam jendela suatu
bangunan untuk menghalangi masuknya cahaya, sebagai contoh di waktu malam
untuk membantu tidur, atau untuk mencegah cahaya keluar dari bangunan
(mencegah orang di luar untuk dapat melihat bagian dalam Tirai juga memberikan
pemisahan visual pada situasi lain seperti pada suatu pertunjukan panggung di
mana para aktor melakukan persiapan terakhir untuk pertunjukan di balik tirai
sewaktu penonton menunggu di depan tirai. Jika digunakan untuk suatu
pertunjukan tertentu, biasanya tirai dibuka sewaktu pertunjukan dimulai dan
ditutup sewaktu jeda pertunjukan.

2.1.1 Cahaya
Cahaya menjadi sangat penting dalam kehidupan di dalam bumi ini. Dengan
adanya cahaya, maka adapula kehidupan di dunia. Coba bayangkan jika tidak ada
cahaya, semuanya akan redup, tak ada yang bisa dilihat dan sulit untuk bisa
dimengerti. Cahaya juga bisa dikatakan sebagai salah satu sumber kehidupan,
seperti air. Makhluk hidup bisa bertahan hidup dengan cahaya. Sama seperti
manusia, tumbuhan pasti juga memerlukan cahaya.Kita sebagai manusia jika
melihat adanya cahaya, pasti jauh lebih bersemangat untuk melakukan kegiatan
dibandingkan dalam kondisi yang redup. Contoh saja dalam kehidupan kita
sehari-hari, banyak yang beraktivitas di pagi hari, siang hari, hingga sore hari.
Sangat jarang orang yang bekerja dan beraktivitas di malam hari. Sama halnya
dengan hewan hanya beberapa hewan saja yang memiliki kegiatan malam hari dan
biasa disebut dengan nama hewan nocturnal yang mencari kehidupan di malam
hari.
Cahaya membuat keadaan suatu wilayah atau tempat yang disinari menjadi
jauh lebih terang dan tidak gelap. Dengan keadaan yang terang ini, kita bisa
dengan mudah melihat keadaan yang di sekitar dan peristiwa apa yang terjadi di
sekitar.

3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang
secara kasat mata dengan memiliki panjang gelombang sekitar 380 hingga 750
nm. Dalam bidang fisika, cahaya merupakan radiasi elektromagnetik, baik itu
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak kasat mata.Tidak
hanya itu saja, cahaya merupakan paket partikel yang biasa disebut dengan nama
foton. Kedua definisi tersebut menjadi sifat milik cahaya yang secara bersama,
sehingga disebut sebagai "dualisme gelombang-partikel".Paket cahaya yang
dinamakan dengan spektrum lantas akan dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan (mata) sebagai warna. Jika dalam bidang studi cahaya, dikenal dengan
sebutan optika, yang menjadi area riset cukup penting dalam bidang fisika
modern.Berbeda saat kondisi cahaya yang minim alias redup, pasti kita akan
membutuhkan bantuan berupa alat-alat tambahan untuk meneranginya dan
melihat sebenarnya apa yang tengah terjadi di sekitar kita.

2.1.2 Intensitas Cahaya


Intensitas Cahaya adalah besaran pokok dalam fisika yang menyatakan daya
yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut.
Satuan Internasional (SI) untuk intensitas cahaya adalah Candela (Cd). Simbol
yang digunakan untuk melambangkan intensitas cahaya adalah I (huruf kapital).
Definisi baku untuk 1 Candela adalah intensitas cahaya padah arah tertentu dari
sumber cahaya dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dengan intensitas radian pada
arah 1/682 watt per steradian. Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur
intensitas cahaya antara lain adalah lightmeters, illuminance, luxmeter, dll.

2.2 Mikrokontroller Arduino Uno


Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328.
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller;
dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.1 Arduino Uno
Arduino memiliki kelebihan tersendiri dibanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa
pemrogramannya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan ketika
memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board
mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah
untuk memasukkan program ketika kita memprogram mikrokontroler. Port USB
tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai
port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan
14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan
sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang
sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah
konfigurasi pin pada program.
Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk
menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan
board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. Dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi
juga sebagi pin output digital 14-16. Sifat open source arduino juga banyak
memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini,
karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya
tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua
komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa
C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga

5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller. Deskripsi
Arduio UNO:

Tabel 2.1 Deskripsi Arduino


2.2.1 Daya (Power)
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah
power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal
(non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor
dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang
panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery
dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari
konektor POWER. Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai
eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya
pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa
menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt,
voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO.
Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt. Pin-pin dayanya adalah
sebagai berikut:
 VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan
sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga
lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika
penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.

6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada
board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC power jack (7-
12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12). Penyuplaian
tegangan melalui pin 5V atau 3,3V membypass regulator, dan dapat
membahayakan board. Hal itu tidak dianjurkan.
 3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus
maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
 GND. Pin ground.

2.2.2 Memori
ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM
(yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).

2.2.3 Input dan Output


Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan
output, menggunakan fungsi pinMode(),digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-
fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau
menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up
(terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-
fungsi spesial:
 Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan
(TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan
ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
 External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu
sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau
penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi
attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
 PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi
analogWrite().
 SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport
komunikasi SPI menggunakan SPI library.

7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika
pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,
setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda).
Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5
Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan
menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin
mempunyai fungsi spesial:
 TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI
dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
 AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference().
 Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara
khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi
yang memblock sesuatu pada board.
2.2.4 Komunikasi
Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan
sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328
menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya
melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver
eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti
dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang
memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan
TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-
serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada
pin 0 dan 1). Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk komunikasi
serial pada beberapa pin digital UNO. Atmega328 juga mensupport komunikasi
I2C (TWI) dan SPI.

8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.5 Programming
Arduino UNO dapat diprogram dengan software Arduino (download).
Pilih “Arduino Uno dari menu Tools > Board(termasuk mikrokontroler pada
board). ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang
memungkinkan untuk mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan
pemrogram hardware eksternal. ATmega328 berkomunikasi menggunakan
protokol STK500 asli (referensi, file C header).
Dapat membypass bootloader dan program mikrokontroler melalui
kepala/header ICSP (In-Circuit Serial Programming. Sumber kode firmware
ATmega16U2 (atau 8U2 pada board revisi 1 dan revisi 2) tersedia.
ATmega16U2/8U2 diload dengan sebuah bootloader DFU, yang dapat diaktifkan
dengan:
 Pada board Revisi 1: Dengan menghubungkan jumper solder pada belakang
board (dekat peta Italy) dan kemudian mereset 8U2
 Pada board Revisi 2 atau setelahnya: Ada sebuah resistor yang menarik garis
HWB 8U2/16U2 ke ground, dengan itu dapat lebih mudah untuk meletakkan
ke dalam mode DFU. Dapat menggunakan software Atmel’s FLIP (Windows)
atau pemrogram DFU (Mac OS X dan Linux) untuk meload sebuah firmware
baru. Atau dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram
eksternal (mengoverwrite bootloader DFU).
2.2.6 Bahasa Pemrograman Arduino
Seperti yang telah dijelaskan diatas program Arduino sendiri
menggunakan bahasa C. walaupun banyak sekali terdapat bahasa pemrograman
tingkat tinggi (high level language) seperti pascal, basic, cobol, dan lainnya.
Walaupun demikian, sebagian besar dari para programer profesional masih tetap
memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul, berikut alasan-alasannya:
 Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti
dapat menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem operasi,
pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan kompilator
bahasa pemrograman baru.
 Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan di
beberapa sistem operasiyang berbeda. Sebagai contoh program yang ditulis

9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dalam sistem operasi windows dapat dikompilasi didalam sistem operasi linux
dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.
 Bahasa C merupakan bahasa yang sangat populer dan banyak digunakan oleh
programer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library pemrograman
telah banyak disediakan oelh pihak luar/lain dan dapat diperoleh dengan
mudah.
 Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun atas rutin-
rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-fungsi
tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program-program lainnya
tanpa harus menulis ulang implementasinya.
 Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language)
sehingga mudah untuk melakukan interface (pembuatan program antar muka)
ke perangkat keras.
 Struktur penulisan program dalam bahasa C harus memiliki fungsi utama, yang
bernama main(). Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat
proses eksekusi program. Artinya apabila kita mempunyai fungsi lainselain
fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan dipanggil pada saat
digunakan. Oleh karena itu bahasa C merupakan bahasa prosedural yang
menerapakan konsep runtutan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah
secara berurutan), maka apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut
dibawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan bagian prototipe
(prototype), hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan terlebih dahulu kepada
kompiler daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program. Namun apabila
menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut diatas atau sebelum fungsi utama, maka
tidak perlu lagi untuk menuliskan bagian prototipe diatas.
2.2.7 Reset Otomatis (Software)
Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari tombol reset
sebelum sebuah penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang
memungkinkannya untuk direset dengan software yang sedang berjalan pada pada
komputer yang sedang terhubung. Salah satu garis kontrol aliran hardware (DTR)
dari ATmega8U2/16U2 dihubungkan ke garis reset dari ATmega328 melalui
sebuah kapasitor 100 nanofarad. Ketika saluran ini dipaksakan (diambil rendah),

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
garis reset jatuh cukup panjang untuk mereset chip. Software Arduino
menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan mengupload kode dengan
mudah menekan tombol upload di software Arduino. Ini berarti bahwa bootloader
dapat mempunyai sebuah batas waktu yang lebih singkat, sebagai penurunan dari
DTR yang dapat menjadi koordinasi yang baik dengan memulai penguploadan.
Pengaturan ini mempunyai implikasi. Ketika Arduino Uno dihubungkan
ke sebuah komputer lain yang sedang running menggunakan OS Mac X atau
Linux, Arduino Uno mereset setiap kali sebuah koneksi dibuat dari software
(melalui USB). Untuk berikutnya, setengah-detik atau lebih, bootloader sedang
berjalan pada Arduino UNO.
Ketika Arduino UNO diprogram untuk mengabaikan data yang cacat/salah
(contohnya apa saja selain sebuah penguploadan kode baru) untuk menahan
beberapa bit pertama dari data yang dikirim ke board setelah sebuah koneksi
dibuka. Jika sebuah sketch sedang berjalan pada board menerima satu kali
konfigurasi atau data lain ketika sketch pertama mulai, memastikan bahwa
software yang berkomunikasi menunggu satu detik setelah membuka koneksi dan
sebelum mengirim data ini.
Arduino Uno berisikan sebuah jejak yang dapat dihapus untuk mencegah
reset otomatis. Pad pada salah satu sisi dari jejak dapat disolder bersama untuk
mengaktifkan kembali. Pad itu diberi label “RESET-RN” dapat menonaktifkan
reset otomatis dengan menghubungkan sebuah resistor 110 ohm dari tegangan 5V
ke garis reset.
2.2.8 Proteksi Arus lebih USB
Arduino UNO mempunyai sebuah sebuah sekring reset yang memproteksi
port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih. Walaupun sebagian
besar komputer menyediakan proteksi internal sendiri, sekring menyediakan
sebuah proteksi tambahan. Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring
secara otomatis akan memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau
kelebihan beban hilang.
2.2.9 Karakteristik Fisik
Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino UNO masing-masingnya
adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack yang memperluas

11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dimensinya. Empat lubang sekrup memungkinkan board untuk dipasangkan ke
sebuah permukaan atau kotak. Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital 7
dan 8 adalah 160 mil. (0.16"), bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil
dari pin lainnya.
2.3 Sensor
Sensor pada dasarnya dapat dipandang sebagai sebuah perangkat atau
device yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik,
sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian listrik atau sistem digital.
Berdasarkan variabel yang diindranya, sensor dikatagorikan ke dalam dua jenis:
sensor fisika dan sensor kimia. Sensor Fisika merupakan jenis sensor yang
mendeteksi suatu besaran berdasarkan hukum – hukum fisika, yaitu seperti sensor
cahaya, suara, gaya, kecepatan, percepatan, maupun sensor suhu. Sedangkan jenis
sensor kimia merupakan sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan
jalan mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik dimana didalamnya
dilibatkan beberapa reaksi kimia, seperti misalnya pada sensor pH, sensor
oksigen, sensor ledakan, dan sensor gas.
2.3.1 Sensor BH1750
GY-302 Digital Light Intensity Sensor Module adalah sebuah modul sensor
cahaya berbasis IC BH1750. BH1750 adalah sebuah IC sensor cahaya dengan
antarmuka IC. Modul ini memberikan nilai output digital melalui IC bus, sehingga
Anda tidak perlu lagi menambahkan konverter ADC.

Gambar 2.2 Sensor BH175

12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Spesifikasi :
- Catu Daya : 4.5 V
- Resolusi : 0 - 65535 lux
- Antarmuka : IC
- Jenis Output : Digital
- Chip Sensor : BH1750FVI
- Dimensi : 13.9 x 18.5 mm

Modul sensor intensitas cahaya BH1750 adalah sensor cahaya digital yang
memiliki keluaran sinyal digital, sehingga tidak memerlukan perhitungan yang
rumit. Sensor BH1750 ini lebih akurat dan lebih mudah digunakan jika
dibandingkan dengan sensor lain seperi foto diode dan LDR yang memiliki
keluaran sinyal analog dan perlu melakukan perhitungan untuk mendapatkan data
intensitas. Sensor cahaya digital BH1750 ini dapat melakukan pengukuran dengan
keluaran lux (lx) tanpa perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu .

2.4 Liquid Crystal Display (LCD)


Liquid crystal display adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang
misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer.

Gambar 2.3 LCD 2x16


LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan
untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini
adalah:
 Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
 Mempunyai 192 karakter tersimpan.

13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Terdapat karakter generator terprogram.
 Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
 Dilengkapi dengan back light.
2.4.1 Konfigurasi LCD 2 x 16

Tabel 2.2 Konfigurasi LCD

2.4.2 Prinsip Kerja LCD


Cara kerja LCD adalah Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah
“0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang
digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table
diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat
memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke
LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit
atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data
dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit
LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk
memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk
mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan

14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan
data ke jalur data bus.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan
dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-
bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih
apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD.
Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat
dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim
ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.

2.5 Motor Servo


Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang
dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up
atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output
motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian
gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada
poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor
servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan
sederhananya begini, posisi poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi
poros sudah tepat seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka
kontrol input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut
tepat pada posisi yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem kontrol
loop tertutup, perhatikan contoh sederhana beberapa aplikasi lain dari sistem
kontrol loop tertutup, seperti penyetelan suhu pada AC, kulkas, setrika dan lain
sebagainya.
Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu
juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio
kontrol, robot, pesawat, dan lain sebagainya.

15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih
dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan
pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok
untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan
menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di
pasaran, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous. Motor
servo standard (servo rotation 180⁰) adalah jenis yang paling umum dari motor
servo, dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰
kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180⁰.
Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang
sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya
tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan
maupun kiri.

Prinsip kerja motor servo


Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse
Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang
diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai
contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor

16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar
ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila
pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan
berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya
perhatikan gambar dibawah ini.

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak
atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut
dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang
mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan
mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang
dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan
posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms
(mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan
pada posisinya.

2.6 Driver L298n


Driver motor L298N merupakan module driver motor DC yang paling banyak
digunakan atau dipakai di dunia elektronika yang difungsikan untuk mengontrol
kecepatan serta arah perputaran motor DC.Driver motor L298N merupakan driver
motor yang paling populer digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah
pergerakan motor terutama pada robot line foller / line tracer.Kelebihan dari
driver motor L298N ini adalah cukup presisi dalam mengontrol motor. Selain itu,
kelebihan driver motor L298N adalah mudah untuk dikontrol. IC L298

17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
merupakan sebuah IC tipe H-bridge yang mampu mengendalikan beban-beban
induktif seperti relay, solenoid, motor DC dan motor stepper.
Pada IC L298 terdiri dari transistor-transistor logik (TTL) dengan gerbang
nand yang berfungsi untuk memudahkan dalam menentukan arah putaran suatu
motor dc maupun motor stepper. Untuk dipasaran sudah terdapat modul driver
motor menggunakan ic l298 ini, sehingga lebih praktis dalam penggunaannya
karena pin I/O nya sudah terpackage dengan rapi dan mudah digunakan.Kelebihan
akan modul driver motor L298N ini yaitu dalam hal kepresisian dalam
mengontrol motor sehingga motor lebih mudah untuk dikontrol.

Gambar 2.6 Driver L298n


2.7 Resistor
Konsep resistansi sebagai suatu yang melawan arus. Bentuk-bentuk
resistor konvensional mengikuti suatu hukum garis lurus ketika tegangan diplot
terhadap arus dan ini memungkinkan kita untuk menggunakan resistor sebagai
suatu sarana untuk mengkonveksi arus menjadi jatuh tegangan dan sebaliknya.
Karena itu resistor merupakan sarana untuk mengkontrol arus dan tegangan yang
bekerja dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Resisor juga dapat berperan
sebagai beban untuk mensimulasi keberadaan suatu rangkaian selama pengujian.

Gambar 2.7 Resistor

18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tiga buah cincin warna dipergunakan untuk mengindikasikan nilai
tahanan sebuah resistor. Cincin-cincin ini ditempatkan saling berdekatan disalah
satu ujung badan resistor. Warna tiap-tiap cincin merepresentasikan sebuah
bilangan. Membaca kode warna dari ujung resistor terdekat, warna-warna tersebut
memiliki arti:
Cincin pertama adalah digit pertama dari nilai tahanan. Cincin kedua
merupakan digit kedua dari nilai tahanan. Dan cincin ketiga merupakan faktor
pengali (sebuah nilai pemangkatan bilangan 10, atau banyaknya angka nol
dibelakang kedua digit pertama).
Spesifikasi-spesifikasi untuk suatu resistor umumnya meliputi nilai
resistansi (dinyatakan dalam ohm (Ω), kilohm (kΩ) atau megaohm (MΩ)), nilai
ketepatan atau tolerasnsi (dinyatakan sebagai penyimpangan maksimum yang
diizinkan dari nilai yang tertera), dan rating daya (yang harus sama dengan atau
lebih besar daripada disipasi daya maksimumnya). Nilai yang tertera pada susatu
resistor bukanlah resistansi eksaknya. Penyimpangan-penyimpangan kecil dalam
nilai resistansi pasti selalu terjadi akibat adanya toleransi produksi. Resistor
tersedia dalam beberapa seri yang nilai-nilainya merupakan kelipatan sepuluh,
dimana jumlah nilai yang diberikan setiap seri ditentukan oleh toleransinya.
Untuk mencakup kisaran nilai resistansi yang sepenuhnya menggunakana resistor
yang bertoleransi ± 20%, harus menyediakan enam nilai dasar.
Rating daya resistor berkaitan dengan suhu operasi dan resistor akan
mengalami penurunan rating pada suhu yang tinggi. Jika keandalan merupakan
hal yang penting, resistor harus dioperasikan jauh dibawah nilai normal disipasi
daya maksimumnya.
Resistor karbon dan resistor oksida logam umumnya ditera dengan kode-
kode warna yang menunjukkan nilai dan toleransinya. Ada dua metode
pengkodean warna yang umumnya digunakan. Yang satu adalah dengan
menggunakan empat cincin warna dan yang lain menggunakan lima cincin warna.

19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.8 Pin Header Jantan
Straight Male Pin Header 40p/ pin header jantan 40-pin dengan pin lurus 180°
berjarak antar pin / pin spacing/ pin pitch0,1 inch (0.1" = 2.54mm, jarak tipikal
yang paling umum digunakan).

Gambar 2.8 Pin Header Jantan


Pin header(atau sering disebut secara singkat "header") merupakan opsi
konektivitas yang ekonomis dan populer karena kesederhanaannya. Anda dapat
memotong pin header dengan tang pemotong untuk menyesuaikan jumlah pin
yang dibutuhkan (6-pin, 8-pin, dsb.)

2.9 Adaptor
Adaptor merupakan alat atau jembatan untuk menyambungkan sumber
tegangan DC. Tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian
elektronik untuk dapat dioperasikan. Seperti halnya adaptor/ power supply yang
digunakan pada hiasan lampu akrilik. Rangkaian inti dari adaptor/ power supply
adalah suatu rangkaian penyearah yaitu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-
balik (AC) menjadi sinyal searah (DC). Proses pengubahan dimulai dari penye-
arah oleh diode, penghalusan tegangan kerut (Ripple Viltage Filter) dengan
menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh rangkaian regulator.
Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi
pada pembuatan adaptor, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik
regulasi switching. Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu:
 Tranformasi (travo) tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan
yang diinginkan.
 Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus
bolak balik ke arus searah.
 Filter (Condesator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi
penyearah yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.

20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Regulasi adalah parameter yang sangat penting pada adaptor dan regulator
tegangan dengan bahan bervariasi.
Pada teknologi modern saat ini adaptor/ power supply rata-rata sudah tidak
lagi menggunakan transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan
terlebih dahulu melalui sebuah transformator step down keluaran trafo diserahkan
dengan diode dan diratakan dengan kapasitor elekronik (elco).
Adaptor/power supply umumnya menggunakan sistem switching, sinyal
AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih dahulu ketegangan DC
melalui sebuah rangkaian diode penyearah dan elco. Tegangan DC hasil
penyearah ini kemudian disaklar on-off secara terus menerus dengan frekuensi
tertentu sehingga memungkinkan nilai indikator dari trafo menjadi kecil. Hal ini
khususnya untuk memperkecil ukuran power supply.

21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Perancangan Sistem


Perancangan ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai April 2018 di
rumah tinggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

3.1.1 Blog Diagram


Dalam perancangan alat pengontrol tirai jendela menggunakan sensor
BH1750 berbasis arduino uno, mikrokontroler Arduino Uno digunakan
sebagai komponen utama yang mengatur komponen lainnya seperti: Sensor
BH1750. Hardware ini dirancang agar mikrokontroler Arduino dapat menerima
masukan dari sensor BH1750, sehingga fungsi alat untuk mengontrol tirai
jendela tercapai. Hardware pengontrol tirai jendela dirancang sesuai diagram
blok yang terdapat pada gambar berikut.

POWER SUPPLY

LCD
BH1750
ARDUINO
DRIVER MOTOR
DC

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Berdasarkan blok di atas, Arduino menerima masukan yaitu Sensor BH1750 dan
sumber tegangan dari power supply. Masukan dari sensor tersebut, apabila sensor
mendeteksi intensitas cahaya diatas 11-1000 Lux maka arduino akan
memerintahkan LCD untuk menampilkan kata “sudah pagi” serta menghidupkan
motor servo ,sehingga bergerak untuk membukakan tirai.Apabila sensor

22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mendeteksi intensitas cahaya dibawah 0 – 10 lux maka arduino akan memerintah
LCD untuk menampilkan kata “sudah malam” serta memerintah motor servo
,sehingga bergerak untuk meutup tirai.Apabila sensor mendeteksi intensitas
cahaya diatas 1000 lux maka arduino akan memerintahkan lcd untuk
menampilkan kata “ sudah siang” serta motor servo akan bergerak menutup tirai
setengah.

3.1.2 Penentuan Komponen Tirai Jendela


1. Satu set komputer berfungsi untuk pengelolaan data dan pemrograman
2. Solder berfungsi untuk mencairkan timah dan menyambungkan beberapa
komponen elektronik
3. Obeng berfungsi untuk memasang baut dan mur
4. Mesin potong triplek berfungsi untuk memotong triplek dan akrilik
5. Attractor berfungsi sebagai alat penyedot timah
6. Mur dan baut berfungsi sebagai peguat dalam pemasangan komponen
pada papan triplek dan akrilik
7. Akrilik berfungsi sebagai pelindung komponen pada alat
8. Spacer berfungsi sebagai penyanggah antara akrilik dengan triplek
9. Papan triplek berfungsi sebagai tempat meletakkan alat
10.Arduino Uno R3 berfungsi sebagai mikrokontroler
11.Sensor BH 1750 berfungsi untuk mendeteksi intensitas cahaya
12.LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan status
kerja alat
13.Potensiometer berfungsi sebagai pengatur tegangan
14.Resistor (330 Ω, 1k, 10k) berfungsi untuk menghambat tegangan
yang masuk pada LED
15.Adaptor berfungsi sebagai supply tegangan
16.IC 7805 berfungsi sebagai menunjukkan output tegangan
17.Lux meter AVO LM4 sebagai penentuan lux pada intensitas cahaya
18.Motor Servo sebagai penggerak tirai

3.1.3 Rangkaian BH1750

23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada alat pengontrol tirai jendela ini, sensor yang digunakan adalah sensor
BH1750. Sensor BH1750 akan memberikan perintah melalui Motor DC dan
Driver l298n apabila intensitas cahaya rendah atau tinggi.

Gambar 3.2 Hubungan Arduino dengan Sensor BH1750


Keterangan:
 Kaki SCL pada sensor BH1750 dihubungkan ke pin A5 pada Arduino
 Kaki SDA pada sensor BH1750 dihubungkan ke pin A4 pada Arduino
 Kaki GND pada sensor BH1750 dihubungkan ke pin GND pada Arduino
 Kaki ADD pada sensor BH1750 dihubungkan ke pin GND pada Arduino
 Kaki VCC pada sensor BH1750 dihubungkan ke pin VCC pada Arduino

3.1.4 Rangkaian LCD


Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal
Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena arduino
dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat
driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan
karakter. Pemasangan trimpot sebesar 10 KΩ untuk mengatur kontras karakter
yang tampil.
Pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer/Counter,
komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data
secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat
dikendalikan oleh Arduino Uno.

24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.3 Hubungan Arduino dengan LCD
Keterangan:
 Kaki RS pada LCD dihubungkan ke pin 11 pada Arduino
 Kaki RW pada LCD dihubungkan ke pin GND pada Arduino
 Kaki D4 pada LCD dihubungkan ke pin 5 pada Arduino
 Kaki D5 pada LCD dihubungkan ke pin 4 pada Arduino
 Kaki D6 pada LCD dihubungkan ke pin 3 pada Arduino
 Kaki D7 pada LCD dihubungkan ke pin 2 pada Arduino
 Kaki E (Enable) pada LCD dihubungkan ke pin 8 pada Arduino
 Kaki A (Anoda) pada LCD dihubungkan ke pin VCC pada Arduino
 Kaki K (Katoda) pada LCD dihubungkan ke pin GND pada Arduino

3.1.5 Rangkaian IC Regulator 7805

Gambar 3.4 Hubungan driver L298N , IC 7805,Motor Servo dengan Arduino

25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Keterangan :
 Kaki 1 pada JP4 dihubungkan ke kaki SDA pada Arduino
 Kaki 2 pada JP4 dihubungkan ke kaki SCL pada Arduino
 Kaki 1 pada JP3 dihubungkan ke kaki input IC 7805
 Kaki 2 pada JP3 dihubungkan ke kaki GND pada Arduino
 Kaki 3 pada JP3 dihubungkan ke kaki VCC pada Arduino
 Kaki 1 pada JP2 dihubungkan ke kaki 2 Motor DC
 Kaki 2 pada JP2 dihubungkan ke kaki 1 Motor DC

3.1.6 Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem Alat


Rangkaian keseluruhan sistem dari alat pengontrol tirai dibagi menjadi 3
bagian yaitu: power supply, bagian input (sensor) , dan bagian output. Bagian
power supply merupakan adaptor. Bagian input terdiri dari 1 buah input yaitu
sensor BH 1750. Bagian output terdiri dari LCD.

Gambar 3.5 Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem Alat

26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.7 Flowchart Sistem Pengontrol Tirai jendela Menggunakan Sensor
BH1750 Berbasis Arduino Uno

Mulai

Inisialisasi port

Membaca nilai
sensor

Intensitas 0 -
Motor Servo bergerak
10lux
menutup tirai

Intensitas
Motor Servo bergerak
11–1000 lux
membuka tirai penuh

Intensitas 1001- Motor Servo


tak terhingga bergerak menutup
tirai setengah

Selesai

Gambar 3.6 Flowchart Sistem Pengontrol tirai jendela

27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Alat pengontrol tirai jendela akan aktif apabila diberi supply tegangan dari IC
regulator 7805. Kemudian alat akan menginisialisasi port yang ada pada Arduino
(mengidentifikasi atau mengenali port-port Arduino yang terhubung dengan
komponen-komponen yang ada pada rangkaian). Sensor BH1750 akan
mendeteksi intensitas cahaya. Masukan dari sensor tersebut, apabila sensor
mendeteksi intensitas cahaya diatas 11-1000 Lux maka arduino akan
memerintahkan LCD untuk menampilkan kata “sudah pagi” serta menghidupkan
motor servo ,sehingga bergerak untuk membukakan tirai.Apabila sensor
mendeteksi intensitas cahaya dibawah 0 – 10 lux maka arduino akan memerintah
LCD untuk menampilkan kata “sudah malam” serta memerintah motor servo
,sehingga bergerak untuk meutup tirai.Apabila sensor mendeteksi intensitas
cahaya diatas 1000 lux maka arduino akan memerintahkan lcd untuk
menampilkan kata “ sudah siang” serta motor servo akan bergerak menutup tirai
setengah.

28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Rangkaian Sumber Daya


Untuk supply daya pada alat ini digunakan IC regulator 7805. IC regulator
7805 dengan k dan tegangan masukan sebesar 12 volt, tegangan keluaran 5
voltndihubungkan pada arduino. Apabila rangkaian aktif (arus mengalir pada
rangkaian alat) maka IC regulator 7805 berhasil memberi masukan tegangan
kedalam alat ini. Dan dalam pengujian alat ini, IC regulator 7805 yang digunakan
dapat mengalirkan arus kedalam alat pengontrol tirai jendela.

4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno


Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming)
mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan
rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program Arduino.cc.
Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler
oleh program downloader yaitu Arduino Genuino/Uno.

Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroler Arduino Uno R3


Apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu
singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler Arduino Uno R3 bekerja dengan
baik dengan mode ArduinoISP-nya.

29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3 Pengujian Rangkaian Sensor BH1750
1 Pengujian sensor BH1750 dilakukan dengan cara : Alat pengontrol tirai
jendela akan aktif apabila diberi supply tegangan dari IC regulator 7805.
Kemudian alat akan menginisialisasi port yang ada pada Arduino
(mengidentifikasi atau mengenali port-port Arduino yang terhubung dengan
komponen-komponen yang ada pada rangkaian). Sensor BH1750 akan
mendeteksi intensitas cahaya. Apabila sensor mendeteksi intensitas cahaya
diatas 11-1000 Lux maka arduino akan memerintahkan LCD untuk
menampilkan kata “sudah pagi” serta menghidupkan motor servo ,sehingga
bergerak untuk membukakan tirai.Apabila sensor mendeteksi intensitas
cahaya dibawah 0 – 10 lux maka arduino akan memerintah LCD untuk
menampilkan kata “sudah malam” serta memerintah motor servo ,sehingga
bergerak untuk meutup tirai.Apabila sensor mendeteksi intensitas cahaya
diatas 1000 lux maka arduino akan memerintahkan lcd untuk menampilkan
kata “ sudah siang” serta motor servo akan bergerak menutup tirai setengah.

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(13, 12, 7, 6, 5, 4);

#include <Wire.h>
#include <BH1750.h>
#include <Servo.h>
Servo myservo;

BH1750 lightMeter(0x23);

void setup(){

Serial.begin(9600);

30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Wire.begin();

lightMeter.begin(BH1750_CONTINUOUS_HIGH_RES_MODE);
Serial.println(F("BH1750 Test"));
myservo.attach(9);
}

void loop() {
lcd.begin(16, 2);

uint16_t lux = lightMeter.readLightLevel();


Serial.print("Light: ");
Serial.print(lux);
Serial.println(" lx");
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("inten:");
lcd.setCursor(6, 0);
lcd.print(lux);
lcd.print("Lux");
if(lux<=10){
myservo.write(180);
delay(1000);
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Sudah Malam");}
else if(lux<=1000){
myservo.write(0);
delay(1000);
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Sudah Pagi ");}
else if(lux>=1001){

31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
myservo.write(90);
delay(1000);
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("Sudah Siang");}
delay(1000);

}
Adapun penjelasan lengkap program dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Penjelasan Program Perbaris

PROGRAM KETERANGAN

#include <LiquidCrystal.h> Library untuk menggunakan LCD

LiquidCrystal lcd(13, 12, 7, 6, 5, 4); Pin-pin yang terhubung ke Arduino

#include <Wire.h> library untuk menggunakan wire

#include <BH1750.h> library untuk menggunakan sensor

#include <Servo.h> library untuk menggunakan motor servo

Servo myservo; iniliasiasi penamaan motor servo

BH1750 lightMeter(0x23); sensor intensitas cahaya yang digunakan

adalah 0x23

void setup(){ memulai program yang hanya dijalankan

sekali

Serial.begin(9600); port serial yang digunakan adalah 9600

memulai penggunaan wire


Wire.begin();

lightMeter.begin(BH1750_CONTINUOUS program memulai sensor intensitas cahaya

_HIGH_RES_MODE); dalam keadaan aktif

Serial.println(F("BH1750 Test")); mencetak karakter “(F”BH1750 Test”)

32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
myservo.attach(9); memulaim servo pada 9 derajat

void loop() { memulai program secara terus menerus

memulai penggunaan LCD 16x2

lcd.begin(16, 2);

uint16_t lux = pembacaan instensitas level cahaya

lightMeter.readLightLevel();

Serial.print("Light: "); mencetak karakter “light”

Serial.print(lux); memanggil iniliasisasi lux

Serial.println(" lx"); mencetak karakter “lx”

lcd.setCursor(0, 0); menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 0

lcd.print("inten:"); mencetak karakter “ inten” pada LCD

lcd.setCursor(6, 0); menentukan cursor pada posisi kolom 6

baris 0

lcd.print(lux); memanggil iniliasasi lux

lcd.print("Lux"); mencetak karakter “lux”

if(lux<=10){ jika kondisi lux lebih kecil dari 10

myservo.write(180); memanggil servo untuk memulai ke 180

derajat

delay(1000); jeda waktu 1000 ms

lcd.setCursor(0, 1); menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 1

lcd.print("Sudah Pagi ");} mencetak karakter pada LCD “sudah pagi”

33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
else if(lux>=1001){ jika kondisi lux lebih besar dari 1000

myservo.write(90); memanggil servo untuk memulai ke 90

derajat

delay(1000); jeda waktu 1000 ms

lcd.setCursor(0, 1); menentukan cursor pada posisi kolom 0

baris 1

lcd.print("Sudah Siang");} mencetak karakter pada LCD “sudah

siang”

delay(1000); jeda waktu 1000 ms

Gambar 4.2. Penulisan program pada software arduino.cc

Setelah pengetikan program selesai langkah selajutnya adalah compile program


untuk memastikan apakah terdapat error atau warning pada program. Jika tidak
terjadi error maka upload program.

34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.3 Tampilan saat proses compile dan upload

Gambar 4.4 Tampilan saat proses compile dan upload telah selesai

35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4 Data dan Pengujian sensor BH1750

Tabel 4.4.1 Hasil Pengujian Intensitas cahaya menggunakan Sensor BH1750

Sebagai Pengontrol Tirai jendela berdasarkan Waktu

Waktu LUX Keterangan

Pagi 11-1000 Tirai terbuka

Siang 1001- ~ Tirai terbuka setengah

Malam 0-10 Tirai tertutup

Tabel 4.4.2 Hasil Perbandingan pengujian Intensitas cahaya menggunakan

Sensor BH1750 dan AVO LM 4 Sebagai Pengontrol Tirai jendela

Sensor BH1750 AVO LM 4 Waktu Keterangan

19 lux 20 lux Pagi Tirai Terbuka

21 lux 20 lux Pagi Tirai Terbuka

28 lux 24 lux Pagi Tirai Terbuka

340 lux 340 lux Pagi Tirai Terbuka

1450 lux 1500 lux Siang Tirai ½ terbuka

1859 lux 1900 lux Siang Tirai ½ terbuka

1950 lux 2000 lux Siang Tirai ½ terbuka

10 lux 10 lux Malam Tirai tertutup

2 lux 2 lux Malam Tirai tertutup

0 lux 0 lux Malam Tirai tertutup

36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5 Grafik Hasil Perbandingan pengujian Intensitas cahaya menggunakan
Sensor BH1750 dan AVO LM 4 Sebagai Pengontrol Tirai jendela

2500

y = 1.0269x - 1.5852
2000
R² = 1

1500

Series1
1000
Linear (Series1)

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500

-500

Keterangan :
X = pengukuran intensitas cahaya dengan sensor BH1750
Y = pengukuran intensitas cahaya dengan Lux Meter ( AVO LM4 )

4.6Pengujian Rangkaian LCD


Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang
berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa
keterangan. LCD dihubungkan langsung ke pin 12, 11, 10, 7, 6, 5 dan 4 dari
Arduino yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan
dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur
oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk
memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk
mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low
“0” dan set ( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah
jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus

37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka
program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi
umum pin RW selalu diberi logika low (0).
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam
untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke
mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai
berikut:
#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7, 6);

void setup() {

lcd.begin(16, 2);

lcd.print("hello, world!");

void loop() {

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(millis() / 1000);

Dengan dilakukannya pengujian pada alat ini, LCD yang digunakan

berhasil menampilkan kata hello, world!

38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.7 Gambar Pengujian Alat

Gambar 4.5 Pengujian alat pada saat pagi hari dengan intensitas 90 lux ( tirai
jendela dalam keadaan terbuka )

Gambar 4.6 Pengujian alat pada saat siang hari dengan intensitas 24138 lux ( tirai
jendela ½ terbuka )

39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.7 Pengujian alat pada saat malam hari dengan intensitas 0 lux ( tirai
jendela dalam keadaan tertutup)

40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari perancangan dan pengujian alat pengontrol tirai jendela
menggunakan sensor BH1750 berbasis arduino uno dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
2 Prinsip kerja dari alat pengontrol tirai jendela ini adalah sensor BH1750
bekerja secara otomatis mendeteksi intensitas cahaya. Apabila sensor
mendeteksi intensitas cahaya diatas 11-1000 Lux maka arduino akan
memerintahkan LCD untuk menampilkan kata “sudah pagi” serta
menghidupkan motor servo ,sehingga bergerak untuk membukakan
tirai.Apabila sensor mendeteksi intensitas cahaya dibawah 0 – 10 lux maka
arduino akan memerintah LCD untuk menampilkan kata “sudah malam”
serta memerintah motor servo ,sehingga bergerak untuk meutup tirai.Apabila
sensor mendeteksi intensitas cahaya diatas 1000 lux maka arduino akan
memerintahkan lcd untuk menampilkan kata “ sudah siang” serta motor
servo akan bergerak menutup tirai setengah.

3 Alat ini merupakan pengembangan dari pemanfaatan Arduino Uno yang


merupakan mikrokontroller, sebagai pengontrol tirai jendela dengan
memanfaatkan sensor BH1750 sebagai komponen yang mendeteksi
intensitas cahaya. Dengan alat pembuka tirai jendela secara otomatis, si
penghuni rumah tidak perlu melakukan hal tersebut. Secara sederhana ketika
pagi hari tirai jendela akan terbuka secara otomatis dan meloloskan sinar
matahari untuk masuk ke dalam ruangan sebagai sumber pencahayaan secara
otomatis. Pada saat siang hari tirai jendela akan tertutup setengah agar
cahaya yang masuk ke ruangan tidak terlalu silau.Saat malam hari , tirai
jendela akan menutup secara otomatis agar suasana di dalam rumah tidak
agar suasana di dalam rumah tidak dapat dilihat dari luar jendela. Dengan
alat ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas penghuni rumah di era
modernisasi.

41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4 Setelah dilakukan pengujian alat pengontrol tirai jendela menggunakan
sensor BH1750 berbasis Arduino uno maka alat tersebut bekerja dengan baik
(berhasil) dalam membuka dan menutup tirai jendela sesuai dengan
perancangan yang telah dibuat.
5.2 Saran
Dari hasil Proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya penulis merasa
perlu untuk memberi saran sebagai berikut:
1. Penggunaan sensor BH1750 yang lebih peka akan mempercepat proses
pendeteksi intensitas cahaya.
2. Diharapkan untuk pembuatan alat pengontrol tirai jendela selanjutnya
lebih memunculkan ide ide baru dan menggunakan peralatan yang lebih
canggih lagi.
3. Bentuk desain alat yang lebih simpel lagi agar lebih efisien

42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA

Bishop, Owen. 2004. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga

Budiharto,Widodo dan Sigit Firmansyah. 2010. Elektronika digital dan

mikroprosesor. Yogyakarta: ANDI

http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id/2013/03/arduino-uno.html

Diakses pada Tanggal : 04/04/2018, Pukul : 16:10

http://buaya-instrument.com/modul-sensor-cahaya-arduino-gy-302-bh1750-

1001000006.html

Diakses pada Tanggal : 04/04/2018, Pukul : 17.00

http://cahaya14design.wordpress.com/2014/05/07/pengertian-fungsi-adaptor/

Diakses pada Tanggal : 05/04/2018, Pukul : 11.20

http://www.habibullahurl.com/2017/04/pengertian-cahaya-dan-sifat-sifat-

cahaya.html

Diakses pada Tanggal : 05/04/2018, Pukul : 11.40

https://id.wikipedia.org/wiki/Intensitas_cahaya

Diakses pada Tanggal : 05/04/2018, Pukul : 14.00

https://id.wikipedia.org/wiki/Tirai

Diakses pada Tanggal : 06/04/2018, Pukul : 10.00

http://www.ilmudasar.com/2017/10/Pengertian-Sifat-Sumber-dan-Intensitas-

Cahaya-adalah.html

Diakses pada Tanggal : 06/04/2018, Pukul : 12.00

https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-driver-motor-l298n/

Diakses pada Tanggal : 07/04/2018, Pukul : 12.25

43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/

Diakses pada Tanggal : 08/04/2018, Pukul : 10.00

http://www.vcc2gnd.com/sku/PHM40LX6

Diakses pada Tanggal : 10/04/2018, Pukul : 10.00

Woollard, Barry. 2003. Elektronika Praktis. Jakarta: Pradnya Paramita

Zulkifli, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Salemba Teknika

44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai