Anda di halaman 1dari 57

RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN RUANGAN

OTOMATIS BERBASIS KEBERADAAN MANUSIA

PROJEK AKHIR II

BENIATI GEA
172411008

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN RUANGAN
OTOMATIS BERBASIS KEBERADAAN MANUSIA

LAPORAN TUGAS AKHIR II

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh


Ahli Madya

BENIATI GEA
172411008

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

ii
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN

RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN RUANGAN


OTOMATIS BERBASIS KEBERADAAN MANUSIA

LAPORAN PROJEK AKHIR II

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 03 Agustus 2020

Beniati Gea
172411008

Universitas Sumatera Utara


ii
Universitas Sumatera Utara
RANCANG BANGUN ALAT PENDINGIN RUANGAN
OTOMATIS BERBASIS KEBERADAAN MANUSIA

ABSTRAK

Penghematan energi listrik merupakan hal yang sangat diperlukan. Dampak


dari kota metropolitan salah satunya adalah kebutuhan listrik yang kian meningkat
akibat banyaknya kaum urban untuk menuntun ilmu dan mencari nafkah. Untuk itu
perlu adanya solusi alternatif peralatan listrik yang dapat menghemat energi.
Tujuan penelitian ini adalah merancang pendingin ruangan otomatis berdasarkan
keberadaan manusia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini bekerja sesuai
dengan rancangannya, dimana jika tidak terdeteksi adanya gerakan maka ac mini
akan diam, dan jika terdeteksi adanya gerakan maka ac mini akan bekerja.

Kata Kunci : Sensor PIR, Sensor Suhu, Arduino, AC Mini Portable.

iii
Universitas Sumatera Utara
DESIGN OF AUTOMATIC ROOM BASED TOOLS BASED ON
HUMAN EXISTENCE

ABSTRACT

Electricity energy saving is very necessary. The impact of metropolitan cities is that
electricity demand is increasing due to the large number of urbanites to guide
knowledge and earn a living. For that we need an alternative solution for electrical
equipment that can save energy.
The purpose of this research is to design an automatic air conditioner based on
human existence. The test results show that this tool works in accordance with its
design, where if no movement is detected then the mini ac will be silent, and if a
motion is detected then the mini ac will work.

Keywords: PIR Sensor, Temperature Sensor, Arduino, AC Portable Mini.

iv
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan
Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas akhir ini dengan judul Rancang Bangun Alat Pendingin Ruangan
Otomatis Berbasis Keberadaan Manusia.
Ucapan Terimakasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
banyak membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yaitu kepada :
1. Prof. Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara dan wakil dekan FMIPA
USU.
2. Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc selaku ketua Program Studi D-3 Metrologi
dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara.
3. Junedi Ginting, S.Si., M.Si selaku sekretaris Program Studi D-3 Metrologi
dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara.
4. Seluruh staff Pengajar/Pegawai Program Studi D-3 Metrologi dan
Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam .
5. Bapak Drs. Aditia Warman, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktunya selama penyusunan laporan tugas akhir ini
6. Kepada yang Teristimewa orang tua penulis, Ayahanda Yaredi Gea dan
Ibunda Yanaria Larosa yang selama ini memberikan dukungan serta motivasi,
doa, moril maupun materil bantuan yang sangat membantu dalam
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan selalu melindungi
kalian.
7. Kepada kakak, abang serta adekku tersayang yang selalu memberi dukungan
penulis dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini.
8. Teman terbaik Hilbertus Wau, yang sudah banyak membantu, selalu
memberikan semangat, dan selalu memberikan dukungan serta selalu
mengingatkan penulis selama mengerjakan Tugas Akhir.

v
Universitas Sumatera Utara
9. Kepada teman seperjuangan penulis Soon Wisuda Gank, terimakasih atas
semangat, kerjasama motivasi dan perhatian yang selalu diberikan selama
mengerjakan hingga Tugas Akhir selesai dengan baik.
10. Rekan-rekan kuliah D-3 Metrologi dan Instrumentasi yang memberikan
bantuan penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas
akhir ini ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
dalam penyempurnaan tugas akhir ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini
menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 03 Agustus 2020


Penulis

Beniati Gea

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i


ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Batasan Masalah 2
1.5 Manfaat Penulisan 3
1.6 Sistematika Penulisan 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5


2.1 Mikrokontroler 5
2.2 Arduino 6
2.3 Sofware Arduino IDE 9
2.4 Passive Infrared (PIR) 10
2.5 Sensor Suhu LM35 12
2.6 AC Mini 12 Volt 13
2.7 LCD 14

BAB 3 METODE PENELITIAN 15


3.1 Metodologi Perancangan 15
3.1.1 Tahap Persiapan 15
3.1.2 Tahap Pembuatan Sistem 15
3.1.3 Tahap Pengukuran, Analisis, Kesimpulan 16
3.2 Perancangan Sistem 17
3.2.1 Diagram Blok Sistem 17
3.2.2 Diagram Alir 18
3.2.3 Perancangan Rangkaian 19
3.2.4 Sistem Kerja 23

vii
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 24
4.1 Desain Perancangan Alat 24
4.2 Pengujian IC Regulator 24
4.3 Pengujian Rangkaian LCD 25
4.4 Pengujian Suhu Pada Ruangan 26
4.5 Pengujian Sensor PIR 28
4.6 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan 29

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 33


5.1 Kesimpulan 33
5.2 Saran 33

DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

NOMOR Judul Halaman


TABEL
2.1 Spesifikasi Arduino Nano Atmega 328 7
4.1 Pengujian IC Regulator 24

ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul
Halaman
Gambar
2.1 Arduino Nano Tampak Atas Dan Bawah 6
2.2 Skematik Arduino Nano 8
2.3 Bentuk Fisik Sensor PIR 10
2.4 Diagram Blok Sensor PIR 11
2.5 Sensor LM35 12
2.6 Ac Mini Portable 14
3.1 Diagram Blok 17
3.2 Rangakaian Regulator 19
3.3 Sistem Minimum Arduini Promini 19
3.4 Rangkaian LCD 16x2 Characters 20
3.5 Rangkaian Switch Relay 20
3.6 Rangkaian LM35 21
3.7 Rangkaian Sensor PIR HCSR051 21
3.8 Rangkaian Otomatis Ac Pendingin 22
3.9 Rangkaian Keseluruhan 23
4.1 Gambar Alat 24
4.2 Pengukuran Regulator 25
4.3 Tampilan LCD 26
4.4 Letak Sensor Suhu LM35 dan Pembacaan Suhu di LCD 27
4.5 Uji Coba Sensor PIR Deteksi Ada Manusia 32
4.6 Deteksi Ada Manusia dan Suhu Ruangan 32

x
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Belum lama ini isu mengenai masalah pemanasan global dibicarakan oleh
seluruh orang di dunia. Iklim yang tidak menentu, meningkatnya tinggi permukaan
air laut, dan meningkatnya suhu di seluruh penjuru bumi merupakan beberapa efek
yang timbul dari pemanasan global. Peristiwa ini terjadi karena meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, akibat aktivitas manusia,
sehingga radiasi matahari yang seharusnya dipantulkan kembali dari bumi setelah
masuk ke bumi, menjadi terperangkap.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas


rumah kaca. Pertama, mencegah karbon diokasida dilepas ke atmosfer dengan
menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya ditempat lain, yang disebut
carbonsequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas
rumah kaca. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksi gas
rumah kaca adalah dengan menghemat penggunaan energi listrik.

Telah banyak diketahui bahwa Jakarta merupakan kota impian dan kota tujuan
para penduduk daerah sebagai kota pariwisata, tempat mencari nafkah, sampai
dengan tempat menuntun ilmu. Akibat dari berbagai macam tujuan para pendatang
tersebut, maka kota Jakarta menjadi kota yang sangat dinamis dengan
pembangunan gedung-gedung perkantoran, gedung sekolah, pusat perbelanjaan,
bahkan sampai dengan perumahan untuk tempat tinggal pun meningkat dengan
tajam, sehingga memiliki kontribusi yang tinggi dalam penggunaan energy listrik.

Berkaitan dengan pesatnya pertumbuhan tempat permukiman baru, banyak


dijumpai rumah-rumah atau kamar-kamar yang tersedia kurang memenuhi
persyaratan kesehatan, seperti misalnya kurangnya ventilasi, ruang yang terlalu
sempit, dan penggunaan satu ruang digunakan secara bersama sehingga menjadi
terasa sempit. Berdasarkan pada kondisi tersebut, dalam penyegaran ruangan yang
tersedia menggunakan alat bantu yang terjangkau seperti kipas angin, sering kali
dibiarkan menyala terus menerus tanpa memperdulikan efek pemborosan listriknya.

Universitas Sumatera Utara


Oleh karena itu, keinginan yang kuat serta kesabaran yang tinggi sangat
diperlukan dalam melakukan kegiatan penghematan energi listrik ini, yaitu saat
mematikan alat-alat listrik yang tidak digunakan, contohnya mematikan Ac saat
tidak ada orang yang menggunakan, atau mengurangi kecepatan Ac saat udara tidak
terlalu panas. Namun, tidak semua orang mau melakukan hal yang mudah ini
karena malas, lupa dan sebagainya, sehingga membiarkan Ac ruangan, dan tidak
hemat listrik. Untuk itu, dibutuhkanlah sebuah Ac mini portable yang mampu
menyala dan mati, serta mengatur kecepatan dingin Ac secara otomatis agar mampu
menangani masalah pemborosan energi listrik tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perancangan sistem otomatisasi dalam mekanisme kerja rancang
bangun alat pendingin ruangan otomatis berbasis keberadaan manusia?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan kontrol sensor Pir HCSR051 dengan AC
mini otomatis yang menggunakan relay untuk menghidupkan dan mematikan
ac mini secara otomatis?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan laporan Projek Akhir 2 adalah untuk :

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Diploma Tiga
(D3) Metrologi dan Instrumentasi FMIPA-USU.
2. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi
pengontrolan dan elektronika sebagai bidang keahlian.
3. Membuat suatu alat yang tepat guna dan berkualitas yang sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Untuk melakukan perancangan sistem otomatisasi dalam mekanisme kerja
rancang bangun alat pendingin ruangan otomatis berbasis keberadaan
manusia.

Universitas Sumatera Utara


5. Untuk mengintegrasikan kontrol sensor Pir HCSR051 dengan AC mini
otomatis yang menggunakan relay untuk menghidupkan dan mematikan ac
mini secara otomatis.

1.4 Batasan Masalah

Mengacu pada hal diatas, penulis membuat rancang bangun alat pendingin
ruangan otomatis berbasis keberadaan manusia. Pembatasan masalah dalam
proyek ini hanya mencakup beberapa point utama, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Sensor Pir HCSR051 digunakan sebagai alat ukur deteksi manusia
2. Arduino digunakan sebagai komponen utama yang berfungsi sebagai
pengendali keseluruhan sistem atau mengontrol sistem.
3. AC Mini Portabe digunakan sebagai alat pendingin ruangan yang hidup
secara otomatis
4. Sensor suhu LM35 digunakan sebagai alat ukur suhu didalam ruangan
5. Display LCD digunakan untuk menampilkan hasil pembacaan suhu
6. Menggunaakn relay modul ac dan dc.

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini antara lain :

1. Membandingkan teori yang didapatkan di kampus dengan kenyataanyang ada


dalam hal ini yaitu alat pendingin otomatis berbasis keberadaan manusia.
2. Menambah wawasan dan pengalaman tentang pembahasan Arduino dan
Sensor PIR
3. Menambah wawasasan dan pengetahuan prinsip kerja dari Sensor PIR

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat sistematika
penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dariRancang bangun alat
pendeteksi sinar ultraviolet berbasis Atmega 328, maka penulis menulis Projek
Akhir 1 dengan urutan sistematika laporan ini sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan , serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini meliputi tentang teori landasan teori, dijelaskan tentang teori pendukung
yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu
antara lain tentang mikrokontroler yang digunakan, bahasa program yang
dipergunakan dan komponen pendukung.

BAB III METODE PENELITIAN


Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembahasan rangkaian dan program yang dijalankan serta pengujian rangkaian, uji
coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat dan lain sebagainya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisikan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang
dilakukan dari laporan Projek Akhir 1 ini serta saran apakah rangkaian ini dapat
dibuat lebih efisien dan dikembangkan dengan metode lain yang mempunyai sistem
kerja yang sama.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang digunakan untuk mengontrol perangkat
elektronik lainnya berbentuk IC (Integrated Circuit) yang digunakan dalam skala
kecil dan tidak memerlukan perhitungan yang rumit. Mikrokontroler memiliki 4
bagian utama, yaitu CPU (Central ProcessingUnit), RAM (Random Acces Memory),
ROM (Read-Only Memory), dan port I/O (Input/Output). Selain bagian utama
tersebut juga banyak perangkat keras lainnya yang ditambahkan untuk mendukung
kerja mikrokontroler, seperti ADC (Analog to Digital Converter), USB Controller,
dll. Mikrokontroler sendiri bekerja berdasarkan program (perangkat lunak) yang
ditanamkan kedalam mikrokontroler itu sendiri. Bagian yang juga penting adalah
port input dan port output. Port input berfungsi untuk menerima parameter dari luar
mikrokontroler, biasanya berupa sakelar terbuka atau tertutup. Port input juga bisa
berupa sinyal digital dan sinyal analog. Sinyal digital sendiri berisi data high dan
low, sedangkan untuk input berupa sinyal analog maka dibutuhkan tambahan
komponen ADC (Analog to Digital Converter). Pemrograman pada mikrokontroler
sendiri setidaknya memerlukan tiga perangkat, yaitu komputer yang sudah terinstal
perangkat lunak yangmendukung sebagai alat untuk menuliskan programnya.
Pemrogram atau IC bertugas untuk menulis program yang sudah dibuat ke dalam
mikrokontroler seperti IC EPROM dan lainnya, dan mikrokontroler yang akan
diprogram. Bahasa yang digunakan sendiri ada dua jenis, yaitu bahasa tingkat rendah
(Assembly) dan bahasa tingkat tinggi. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan
bahasa pemrograman :
Bahasa Tingkat Rendah (assembly)
1. Murah (program assembler tidak memerlukan complier dan gratis).
2. Kode instruksi yang dihasilkan cepat dan berukuran kecil.
3. Menggunakan bahasa yang sulit dimengerti.
4. Memerlukan pengetahuan tentang register, organisasi memori,dll.
5. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menulis program.
6. Sulit menangani listing program yang panjang dan rumit.

Universitas Sumatera Utara


7. Instruksi berbeda untuk jenis mikrokontroler yang berbeda.
Bahasa Tingkat Tinggi
1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
2. Beberapa instruksi pada program telah mewakili sekumpulan instruksi
pada bahasa assembly.
3. Dapat dibuat tanpa harus mengetahui pengetahuan yang dalam tentang
register, organisasi memori, dll.
4. Listing program lebih kecil sehingga mudah ditangani.
5. Memudahkan penggunaan program yang sudah dibuat sebelumnya
meskipun pada jenis mikrokontroler yang lain.

2.2 Arduino
Arduino adalah papan rangkaian elektronik (electronic board) open source yang
di dalamnya terdapat komponen utama yaitu, sebuah chip mikrokontroler.
Mikrokontroller sendiri adalah sebuah chip berupa IC (integrated Circuit) yang bisa
diprogram menggunakan komputer. Mikrokontroler terdapat di mana-mana seperti di
dalam DVD Player, Handphone, televisi, dll. Arduino adalah salah satu jenis
rangkaian elektronik yang mengadaptasikan dari mikrokontroler. Arduino dibuat
untuk memudahkan penggunaan mikrokontroler ke fungsi tertentu yang lebih
spesifik. Bentuk, jumlah port, dan mikrokontroler yang digunakan pada Arduino
bermacam-macam tergantung pada fungsi kegunaannya, seperti Arduino Uno R3,
Arduino Mega 2560, Arduino Nano, Arduino Lilypad, dll. Selain itu juga ada shield
arduino, sensor, aktuator, modul, dan mekanik robot yang didesain untuk digunakan
bersama dengan Arduino board. Arduino Nano adalah salah satu board berbasis
mikrokontroler ATMega 328P dengan bentuk yang mungil. Bentuk fisik dari
Arduino Nano dapat dilihat pada Gambar 2.1 dengan spesifikasi yang terdapat pada
tabel 2.1

.
Gambar 2.1 Arduino Nano tampak atas dan bawah

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Nano ATMega 328
Chip mikrokontroler ATMega328P Tegangan operasi 5V
Tegangan input 7V—12V Digital I/O pin 14 buah, 6
diantaranya menyediakan
PWM Analog Input pin 8 buah
Arus DC per pin I/O 40 mA Memori Flash 32 KB, 0.5 KB
(digunakan untuk
bootloader) SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB Clock speed 16 MHz
Dimensi 45 mm x 18 mm Berat 5 g
Chip mikrokontroler ATMega328P Tegangan operasi 5V
Tegangan input 7V—12V Digital I/O pin 14 buah, 6
diantaranya menyediakan
PWM Analog Input pin 8 buah
Arus DC per pin I/O 40 mA Memori Flash 32 KB, 0.5 KB
(digunakan untuk
bootloader) SRAM 2 KB

Pin-pin pada Arduino Nano dapat dibagi ke dalam beberapa bagian tertentu,
yaitu power supply, input/output, dan komunikasi. Beberapa pin di antaranya
memiliki fungsi khusus. Berikut ini menunjukkan kegunaan dari setiap pinnya :
1. Power supply adalah pin yang berhubungan langsung dengan sumber
daya, baik dari input daya maupun output daya Arduino.
 Vin adalah pin untuk input daya dari luar dengan rentang tegangan
7—12 V
 GND adalah pin untuk sumber daya negatif atau sebagai ground.
 Pin 5 V adalah pin untuk output daya 5 V dari Arduino Nano.
 Pin 3.3 V adalah pin untuk output daya 3.3 V dari Arduino Nano.
 REF adalah pin yang digunakan sebagai referensi mikrokontroler saat
menggunakan board shield.
2. Pin Input dan Output terbagi menjadi utama, yaitu berupa
 I/O analog dan I/O digital dengan 14 pin digital dan 8 pin analog. Beberapa
fungsi lainnya juga sebagai komunikasi serial, SDA SCK, dll.
 Serial digunakan untuk komunikasi serial dengan perangkat lain yang
terdiri dari pin D0 (RX) dan D1 (TX). Kedua pin ini dapat menerima
dan mengirimkan data serial.

Universitas Sumatera Utara


 External interrups untuk mengaktifkan fungsi interrups melalui pin D2 dan
D3 menggunakan kode program attach Interrup.
 PWM, pin ini terdiri dari pin D 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 yangmenyediakan output
PWM-8 bit dengan menggunakan fungsi pemrograman analog Write.
 SPI, mendukung komunikasi SPI dengan library SPI, yaitu Pin D 10 (SS), 11
(MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK).
3. Pin Analog, memiliki 8 pin analog mulai dari A0 sampai A7 yang semuanya
memiliki resolusi 1024 bits. Pin A0 sampai A5 dapatdifungsikan sebagai pin
analog melalui pengaturan diprogram, pin A4 (SDA) dan A5 (SCL) merupakan
pin yang mendukung komunikasi I2C (TWI) dengan menggunakan library Wire,
sedangkan pin A6 dan A7 hanya bisa digunakan untuk input pin analog saja.
Reset adalah pin yang digunakan untuk mengulang Arduino dari awal lagi
dengan menghubungkannya dengan negatif. Konfigurasi pin yang sudah
dijelaskan sebelumnya dapat dilihat pada rangkaian skematik Arduino Nano yang
diperlihatkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Skematik Arduino Nano

Universitas Sumatera Utara


2.3 Software Arduino IDE
Software Arduino IDE (Integrated Developtment Enviroenment) adalah
perangkat lunak yang digunakan untuk memprogram Arduino board. Arduino IDE
ini merupakan pengembangan dari software processing yang digunakan khusus
untuk Arduino menggunakan bahasa C. Meskipun menggunakan bahasa C, namun
ada perbedaan sedikit antara bahasa C murni dengan bahasa C Arduino yang
memudahkan pengguna dalam penulisan bahasa pemrograman Arduino atau yang
disebut sketch. Pada software Arduino IDE dilengkapi dengan library C/C++ yang
memudahkan dalam memprogram operasi input dan output pada Arduino board

Berikut ini beberapa menu yang ada pada Arduino IDE dan fungsinya secara umum :
4) File, secara umum berisi instruksi yang berkenaan dengan dokumen
program yang dibuat.
5) Edit, dalam menu ini berisi instruksi-instruksi yang berkenaan saat
penulisan sketch terutama pada teks bahasa pemrograman Arduino-nya.
6) Sketch, pada menu ini perintah-perintah yang berhubungan dengan penguploadan
program, verifikasi program, sebelum dan ketika program dimasukkan ke
Arduino board.
7) Tool, berisi peralatan-peralatan yang mendukung dalam penggunaan
Arduino seperti serial monitor, pilihan board, port, dll.
8) Help, menu ini membantu pengguna ketika mengalami masalah ketika sedang
menggunakan Arduino melalui dokumen-dokumen yang tersimpan, forum.

Komponen utama dari sebuah sistem kontrol adalah controller yang mana
pada penelitian ini peneliti akan menggunakan controller Arduino Uno. Arduino Uno
adalah board microcontrollerberbasis ATmega328, memiliki 14 pin input dari output
digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin
input analog, 16 MHz osilator cristal, koneksi USB, jack power, ICSP headerdan
tombol reset.

Universitas Sumatera Utara


2.4 Passive Infrared (PIR) HCSR051
Sensor Passive Infrared Receiver(PIR), sensor ini merupakan sensor berbasis
infrared namun tidak sama dengan IR LED dan fototransistor. Sensor PIR merespon
energi dari pancaran infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi
olehnya. Salah satu benda yang memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh
manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas nol mutlak
akan dapat ditangkap oleh sensor tersebut. Bagian-bagian dari PIR adalah Fresnel
Lens, IR Filter, Pyroelectricsensor, amplifier, dan comparator.

Sensor PIR (Passive Infrared) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi
adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sensor PIR bersifat pasif,
artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infrared tetapi hanya menerima radiasi
sinar infrared dari luar. Gambar 2.2 menunjukan bentuk fisik sensor PIR

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Sensor PIR

Pada Gambar 2.3 dapat kita lihat sensor ini memiliki 3 buah pin yaitu pin
Vcc, pin dan pin outpu, sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor
gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah
gerakan akan terdeteksi ketika sumber infrared dengan suhu tertentu (misal:manusia)
melewati sumber infrared yang lain dengan suhu yang berbeda misal : dinding, maka
sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan
waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada
sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu:

10

Universitas Sumatera Utara


 Lensa Fresnel
 Penyaring Infra Merah (Sensor)
 Sensor Pyroelektrik(Sensor)
 Penguat Amplifier
 Komparato

Gambar 2.4 Diagram Blok Sensor PIR

Cara kerja pembacaan sensor PIR pada blok diagram Gambar 2.3 sebagai berikut:
Pancaran infrared masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektric,
karena sinar infrared mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan
menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan
dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh Amplifier
dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran
berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat
sensor tidak mendeteksi adanya perubahan pancaran infrared dan 1 saat sensor
mendeteksi infrared. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran
infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang
tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu
badan yang dapat menghasilkan pancaran infrared dengan panjang gelombang antara
9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat
terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk
mendeteksi infrared tubuh manusia). Sensor ini hanya akan mendeteksi jika object

11

Universitas Sumatera Utara


bergerak atau secara teknis saat perubahan pancaran infra merah (falling up atau
falling down).
Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja disebabkan karena adanya IR
Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter
dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah
pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang
dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini
saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Jadi, ketika seseorang berjalan melewati
sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan
oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan. Pancaran
sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang
merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang
terdiri dari galium nitride, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus
listrik. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut
yang kemudian dibandingkan oleh komparator sehingga menghasilkan output.

2.5 Sensor Suhu LM35


Sensor LM35 adalah sensor suhu yang terkemas dalam bentuk Integrated Circuit.
Sensor LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor suhu LM35
yang mempunyai 3 pin, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35,
pin2 atau kaki tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan
jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor
LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt, pin 3 berfungsi sebagai
ground. Gambar 2.3 menunjukan gambar sensor LM35.

Gambar 2.5 Sensor LM35

12

Universitas Sumatera Utara


Sensor ini mempunyai kosfisien sebesar 10 mV/oC yang berarti bahwa setiap kenaikan
suhu 1oC maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.

Sensor jenis ini digunakan untuk mengukur suhu di suatu daerah. LM35 merupakan
sensor suhu yang hasilnya cukup linier. LM35 tidak memerlukan kalibrasi eksternal
ataupun timing khusus. Sensor suhu LM35 langsung terkalibrasi mendeteksi suhu dalam
derajat Celcius. Berikut ini merupakan spesifikasi dari sensor LM35 :

1) Dapat dikalibrasi langsung ke dalam besaran Celcius.


2) Faktor skala linier +10mV/ °C.
3) Tingkat akurasi 0,5°C saat suhu kamar (25°C).
9) Jangkauan suhu antara -55°C sampai 150°C.
10) Tegangan masukan 4 Volt hingga 30 Volt.
Kerja kurang dari 60 µA.
11) Impedansi keluaran rendah 0,1Ω untuk beban 1 mA.

2.6 AC Mini 12 volt


Air cooler adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi sebagai penyejuk
ruangan, yang juga dapat untuk melembabkan udara melalui proses penguapan. Air
cooler dapat menyejukkan udara, dan menurunkan suhu udara sampai kira-kira 5°
Celcius. Alat ini bisa disebut sebagai pengganti yang lebih sejuk dari kipas angin.
Disisi lain, air cooler bisa menjadi alternatif atau pendukung AC (air conditioner).

 Cara Kerja AC Mini Portable


Pada air cooler, udara panas disedot masuk melalui bagian belakang air cooler
dengan menggunakan kipas. Lalu udara panas ini bersentuhan langsung dengan air
yang berada pada media pendingin pada air cooler. Alhasil, udara panas menyerap
partikel-partikel air. Banyaknya air yang diserap tergantung tingkat kelembaban
udara atau kandungan partikel air pada udara. Disinilah terjadi proses pendinginan
udara melalui penguapan atau biasa disebut pendinginan evaporatif. Dimana molekul
air berubah wujud menjadi molekul gas, dan terjadi pertukaran energi. Yaitu energi
panas pada udara digunakan oleh partikel air sebagai bahan bakar berubah menjadi
partikel gas. Sehingga temperatur udara yang panas menurun, dan temperatur udara
yang dihasilkan air cooler menjadi lebih sejuk. Proses inilah yang digunakan air
cooler untuk menyejukkan sebuah ruangan. Apabila dilihat dari nama lain air cooler,

13

Universitas Sumatera Utara


yaitu Evaporative Air Cooler / Swamp Cooler, maka sudah jelas bahwa proses
penguapan inilah yang menjadi poros utama proses tata udara pada air cooler dan
cara kerjanya.

Gambar 2.6 AC Mini Portable

2.7 LCD
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang
menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat.
Fungsi LCD (Liquid Cristal Display) adalah jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun
grafik. bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.
Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak
digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator,
layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game
portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

14

Universitas Sumatera Utara


BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Metodologi Perancangan


3.1.1 Tahap Persiapan
Persiapan peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Sensor pir HCSR051
b. Sensor Suhu Lm35
c. AC mini 12 volt
d. Sensor Cahaya LDR
e. Switch relay 12 volt
f. IC regulator 7805
g. Arduino Nano
h. LCD Print 16
i. Adapator 12 volt
j. Kabel Jumper
k. Dioda
l. USB TTL arduino pro mini
m. Solder
n. Triplek
o. Paku
p. Pin header
q. Kapasitor
r. Potensio
s. Timah Solder
t. Martil

3.1.2 Tahap Pembuatan Sistem


Dalam tahap pembuatan sistem terdapat beberapa tahapan yaitu sebagai
berikut:
1. Perancangan Alat (Hardware)

15

Universitas Sumatera Utara


Dalam percangan ini dihubungkan sistem otomatis rangkaian dan
mekanik. Dalam Sistem otomatis dikonfigurasikan seluruh sensor input
dan output sehingga membentuk sistem deteksi manusia sehingga
menghidupkan AC secara otomatis dan mendinginkan ruangan . Dalam
perancangan mekanik dibutuhkan Mekanik yang presisi agar sistem kerja
berjalan dengan baik.
2. Perancangan Program (Software)
Dalam perancangan program menggunakan sistem aplikasi arduino
dengan Driver Arduin Nano. Prorgram yang digunakan menggunakan
bahasa C++. Dan menggunaka USB arduino untuk mengkonfigurasikan
bahasa pemograman.

3.1.3 Tahap Pengukuran, Analisis dan Kesimpulan


1. Tahap Pengukuran
- Pengukuran rangkaian sistem catu daya
- Pengukuran rangkain sensor LM 35
- Pengukuran rangkaian Sensor Pir HCSR051
- Pengujian rangkaian LCD
- Pengujian rangkain Switch relay
- Pengujian ketika ada manusia
- Pengujian pendingin ruangan
- Pengujian keseluruhan sistem
2. Tahap Analisis
Dalam tahap analisis dijelaskan fungsi-fungsi sensor input dan ouput
serta sistem kerja dari alat berjalan dengan baik. Dengan adanya analisis
dapat menentukan kerja sistem deteksi manusia sehingga menghidupkan
AC secara otomatis dan mendinginkan ruangan untuk diimplementasikan
dalam skala besar.
3. Kesimpulan
Kesimpulan dari tahap ini untunk menghasilkan kerja alat yang baik
dilakukan beberapa pengukuran dan analisis terhadap suatu alat dengan
berdasarkan konsep mekanik dan sistem program otomatisasi

16

Universitas Sumatera Utara


3.2 Perancangan Sistem
Ada beberapa tahap dalam perancangan sistem untuk membentuk
suatu sistem yang baik adalah sebagai berikut :

3.2.1 Diagram Blok Sistem

Power Supply
Sensor LM 35 12 V

Sensor Pir
HCSr051 Arduino Nano Power Supply
5V
LCD Print

Switct relay

Hidup AC pendingin Mati

Gambar 3.1 Diagram Blok

Penjelasan Fungsi Tiap Blok Dari Diagram Blok


1. Blok Power Supply 5 v : Sumber tegangan sistem
2. Blok Sensor LM 35 : Sebagai alat ukur Suhu didalam
Ruangan
3. Blok Sensor Pir HCSR051 : Sebagai alat ukur deteksi manusia
4. Blok Arduino Nano : Sebagai pengendali keluruhan sistem
5. Blok Power Supply 12 volt : Sebagai tegangan pada switch relay
Untuk sumber tegangan ac mini
6. Blok Switch relay : Sebagai otomatis menghidupkan dan
Mematikan
7. Blok Hidup : Menandakan AC dalam keaan hidup
8. Blok Mati : Menandakan Ac dalam keadaan mati

17

Universitas Sumatera Utara


3.2.2 Diagram Alir (FlowChart)

Mulai

Inisialisasi

Sensor Pir
Deteksi

Sensor Pir Tidak


terkena gerakan
manusia
Ya

AC hidup (ON)

Sensor Suhu < 22

AC Mati (OFF)

Tampil LCD

Selesai

18

Universitas Sumatera Utara


3.2.2 Perancangan Rangkaian
1. Rangkaian Penstabil Tegangan (Regulator)
Rangkaian ini berfungsi untuk memberikan supplay tegangan keseluruh
rangkaian yang ada. Keluaran rangkaian regulator ini yaitu 5 volt, keluaran 5
volt.

Gambar 3.2 Rangkaian Regulator

2. Rangkaian Minimum Sistem Arduino Nano


PCB Layout merupakan Implementasi rangkaian schematic di papan PCB
menunjukan rangkaian mikrokontroler Arduino Nano. Rangkaian sistem
minimum mikrokontroler tediri dari beberapa bagian :

Gambar 3.3 Sistem Minimum Arduino Nano

19

Universitas Sumatera Utara


3. Rangkaian LCD 16 x 2 Characters
Pada rangkaian ini, display yang digunakan adalah LCD 16 x 2
Characters. Untuk blok ini pin lcd dihubungkan ke sistem arduino pro
mini.sesuai jalur jalur yang telah dirancang.

Gambar 3.4 Rangkaian LCD 16 x 2 Characters

4. Rangkaian Switch Relay


Pada rangkaian ini relay switch yang digunakan adalah module switch
relay dc dan ac. Untuk blok ini pin relay switch dihubungkan ke sistem
arduino pro mini.sesuai jalur jalur yang telah dirancang. Pin vcc relay ke
pin arduino, pin gnd ke gnd arduino, dan pin out relay ke pin 10 arduino.

Gambar 3.5 Rangkaian Switch Relay

20

Universitas Sumatera Utara


5. Rangkaian LM 35
Pada rangkaian ini yang digunakan adalah LM 35. Untuk blok ini pin LM
35 dihubungkan ke sistem arduino pro mini.sesuai jalur jalur yang telah
dirancang. Pin vcc LM35 ke pin arduino, pin gnd LM 35 ke gnd arduino,
dan pin input LM35 ke pin A0 arduino.

Gambar 3.6 Rangkaian LM35

6. Rangkaian Sensor Pir HCSR051


Pada rangkaian ini yang digunakan adalah sensor pir HCSR051. Untuk
blok ini pin sensor pir HCSR051 dihubungkan ke sistem arduino Nano.
Sesuai jalur jalur yang telah dirancang. Pin vcc sensor pir HCSR051 ke
pin arduino, pin gnd sensor pir HCSR051ke gnd arduino, dan pin input
sensor pir HCSR051 ke pin 11 arduino.

Gambar 3.7 Rangkaian sensor pir HCSR051

21

Universitas Sumatera Utara


7. Rangkaian AC pendingin
Pada rangkaian ini yang digunakan adalah AC mini 12 volt. Input
tegangan AC mini adalah 12 volt. Pada bagian input positif dihubungkan
ke normally close relay. Input gnd langsung ke gnd output ac mini.
Output positif ac mini dihubungkan ke kaki com.

Gambar 3.8 otomatis ac pendingin

8. Rangkaian Keseluruhan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah diterangkan pada bagian
sebelumnya, maka dibuat rangkaian keseluruhan dari sistem. Adapun
rangkaian keseluruhan dari perancangan sistem ini berupa gabungan dari
rangkaian regulator, rangkaian mikrokontroler Arduino Nano, rangkaian
LCD, rangkaian relay switch, rangkaian mikro LM 35, rangkaian sensor
pir HCSR051, rangkaian ac pendingin. Kesuruhan rangkaian ini yang
bekerja sebagai system ruang pendingin otomatis berdasarkan keberadaan
manusia. Dalam hal ini sensor pir HCSR051 yang akan bertindak sebagai
deteksi adanya gerakan manusia yang masuk dalam ruang pendingin yang
selanjutnya memerintahkan ac pendingin hidup otomatis. Berikut
rangkaian keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut ini:

22

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.9 Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.9 Rangkaian Keseluruhan\

3.2.3 Sistem Kerja


Sistem kerja dari alat ini menggunakan sensor pir HCSR05 sebagai
deteksi gerakan manusia. Sensor LM35 sebagai pengukuran suhu didalam
ruangan. Dan Switch relay sebagai otomatis dalam menghidupkan dan
mematikan mesin pendingin. Dalam sistem kerjanya Sensor pir akan
diinisialisasikan oleh sistem arduino. Ketika sensor pir mendeteksi gerakan
manusia Sensor pir bertindak sebagai input, mengirimkan sinyal ke sistem
arduino. Selanjutnya data akan diterima oleh sistem dan memerintahkan
switch relay untuk menghidupakan mesin pendingin. Didalam ruangan akan
dideteksi suhu didalam ruangan, apakah mesin pendingin dalam keadaan ON.
Selanjutnya bila tidak ada keberadaan manusia Sensor pin akan bernilai
LOW, dan otomatis akan mematikan mesin pendingin.

23

Universitas Sumatera Utara


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Desain Perancangan Alat


Dalam perancangan alat di lakukan desain terlebih dahulu. Dimulai dari
desain mekanik dan desain sistem otomatis dan sampai tahap desain
kesuluruhan alat. Terdapat pada gambar gabungan kotak sebagai ruang
pendingin,kotak sistem, dan AC mini pendingin 12 volt. Kotak dengan
ukuran panjang = 30 cm, lebar = 30 cm dan tinggi= 30 cm.

Gambar 4.1 Gambar Alat

4.2 Pengujian IC Regulator


Pada pengujian ini dilakukanpengukruan tegangan masuk dari Arus PLN dan
masuk ke adaptor DC 12V kemudian ke Rangkaian Regulator ini dilakukan
dengan mengukur tegangan keluaran menggunakan Voltmeter. . Apabila catu
daya tidak bekerja dengan baik, maka akan mempengaruhi kinerja sistem dari
alat tersebut sehingga alat tidak dapat bekerja maksimal. Berikut adalah
gambar pengukuran tegangan keluaran dari rangkaian Regulator.

Tabel 4.1 Pengujian IC regulator

Input Adaptor (DC 12 V) Out Regulator

220 V 12,12 V 5,05 V

24

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.2 Pengukuran Regulator

4.3 Pengujian Rangkain LCD


Pada Pengujian Rangkaian LCD bertujuan untuk mengetahui apakah LCD
dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini pengujian dilakukan sesuai
program yang telah dibuat di mikrokontroler.
#include <LiquidCrystal.h>

const int rs = 12, en = 11, d4 = 5, d5 = 4, d6 = 3, d7 = 2;

LiquidCrystal lcd(rs, en, d4, d5, d6, d7);

void setup() {

lcd.begin(16, 2);

lcd.setCursor(1,0);

lcd.print("Ruang Pendingin");

lcd.setCursor(1,1);

lcd.print("D3 METROLOGI");

void loop() {

25

Universitas Sumatera Utara


lcd.noBlink();

delay(3000);

lcd.blink();

delay(3000);

Gambar 4.3 Tampilan LCD

4.4 Pengujian Suhu pada ruangan


Pada Pengujian suhu diruangan, sensor suhu LM35 diletakkan didalam
ruangan. Sensor suhu LM35 mengirimkan data ke mikro. Kemudian diolah
dan konversi menjadi pembacaan suhu. Suhu akan ditampilkan LCD. Berikut
progam dan gambar dalam pengujian sensor suhu LM35 didalam ruangan.
#include <LiquidCrystal.h>

int analogPin = A0;

float suhu = 00;

int suhu1=00;

LiquidCrystal lcd(9, 8, 7, 6, 5, 4);


void setup(){
Serial.begin(9600);

26

Universitas Sumatera Utara


lcd.begin(16, 2);

}
void loop(){
suhu1 = analogRead(analogPin);

suhu = suhu1 / 2.0479;


Serial.println(suhu);
lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Suhu Ruang:");
lcd.setCursor(11, 0);

lcd.print(suhu);
lcd.setCursor(6,1);
lcd.print("test");

delay(500);
}

(a) (b)

Gambar 4.4 (a) Letak sensor suhu LM 35


(b) Pembacaan suhu di tampilan LCD

27

Universitas Sumatera Utara


4.5 Pengujian sensor pir
Pengujian rangkaian sensor PIR berguna untuk mengetahui kinerja dari
sensor PIR yang mendeteksi keberadaan manusia dalam ruangan. Berikut
program dalam pengujian.
#define PIR_PIN 2
#define LED_PIN 11
long int
ledOn = 10000,
lastTime = -ledOn; // penghitung waktu (default led mati)
void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(LED_PIN, OUTPUT); // Atur pin 13 menjadi mode Output
pinMode(PIR_PIN, INPUT); // Atur pin 2 menjadi mode input
digitalWrite(LED_PIN, LOW); // matikan led indikator
delay(100); // Jeda sebentar
}
void loop(){
if(digitalRead(PIR_PIN) == HIGH){
lastTime = millis();
Serial.println("Ada Orang
delay(100);
}else{
Serial.println("Tidak Ada Orang");
delay(100);
}
if ((millis() - lastTime) < ledOn)
digitalWrite(LED_PIN, HIGH);
else
digitalWrite(LED_PIN, LOW);
}

28

Universitas Sumatera Utara


Coding tersebut adalah looping program pada sistem untuk selalu melakukan
pengulangan apabila semua coding sudah selesai dieksekusi. Pada saat sensor
mendeteksi keberadaan manusia maka serial monitor akan menampilakan
“Ada Orang” apabila tidak mendeteksi keberadaan manusia maka serial
monitor akan menampilkan “Tidak Ada Orang”.

4.6 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan


Pada pengujian sistem keseluruhan alat ini bertujuan untuk
mengetahui apakah sistem yang sudah di kerjakan dapat beroperasi. Pada
pengujian ini dilihat dari tampilan suhu di dalam ruangan yang menggunakan
sensor suhu LM35 di LCD. Dalam pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
berfungsinya dari sistem alat ini yang mengendalikan AC mini 12 volt untuk
melakukan pendingina diruangan secara otomatis secara otomatis. AC mini
12 volt akan hidup ketika ada pendeteksi manusia didalam ruangan yang
dideteksi oleh sensor pir. Adapun program yang diisikan ke mikrokontroller
untuk menjalankan sistem kesuluruhan adalah sebagai berikut:

#define PIR_PIN 11

#define relay 10

#include <LiquidCrystal.h>

int analogPin = A0;

float suhu = 00;

int suhu1=00;

LiquidCrystal lcd(9, 8, 7, 6, 5, 4);

long int

relayOn = 10000,

lastTime = - relayOn;

void setup(){

//Komunikasi serial dengan baud 9600

29

Universitas Sumatera Utara


Serial.begin(9600);

lcd.begin(16, 2);

pinMode(relay, OUTPUT);

pinMode(PIR_PIN, INPUT);

digitalWrite(relay, LOW);

//delay(100);

void loop(){

//Baca pin input

suhu1 = analogRead(analogPin);

suhu = suhu1 / 2.0479;

//hasil pembacaan akan ditampilkan di serial monitor

Serial.println(suhu);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Suhu Ruang:");

lcd.setCursor(11, 0);

lcd.print(suhu);

Serial.print(" = ");

Serial.print(PIR_PIN);

Serial.print(" Volt");

Serial.println();

if(suhu < 22){ //set nilai suhu

digitalWrite(relay,LOW);

//myservo.write(0);

30

Universitas Sumatera Utara


delay(2000);

//digitalWrite(buzzer,HIGH);

//}

//if(suhu < 32){ //set nilai suhu

//digitalWrite(relay,HIGH);

//myservo.write(135);

delay(2000);

if(digitalRead(PIR_PIN) == HIGH){

lastTime = millis();

lcd.setCursor(4,1);

lcd.print("Ada Orang")

}else{

lcd.setCursor(6,1);

lcd.print("test");

if ((millis() - lastTime) < relayOn)

digitalWrite(relay, HIGH);

else

digitalWrite(relay, LOW);

delay(500);

31

Universitas Sumatera Utara


Respon Sensor
No Keadaan Ruang Suhu AC mini
PIR
1 Ada Orang 25.88 HIGH HIGH

2 Tidak Ada orang 29.43 LOW LOW

3 Pengaruh Suhu < 22 LOW LOW

Gambar 4.5 Uji Coba Sensor Pir Deteksi Ada manusia

Gambar 4.6 Deteksi Ada manusia dan suhu ruangan

32

Universitas Sumatera Utara


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
didapat beberapa kesimpulan antara lain :
a. Telah berhasil dirancang alat pendingin ruangan otomatis, berdasarkan hasil
uji menunjukkan bahwa alat ini bekerja sesuai dengan rancangannya, dimana
jika tidak terdeteksi adanya gerakan maka ac mini portable akan mati, dan
jika terdeteksi adanya gerakan maka ac mini portable akan bekerja.
b. Dalam percangan ini dihubungkan sistem otomatis rangkaian dan mekanik.
Dalam Sistem otomatis dikonfigurasikan seluruh sensor input dan output
sehingga membentuk sistem deteksi manusia sehingga menghidupkan AC
secara otomatis dan mendinginkan ruangan bekerja dengan baik sehingga
memudahkan dalam mendinginkan ruangan.
c. Kesuruhan rangkaian ini yang bekerja sebagai system ruang pendingin
otomatis berdasarkan keberadaan manusia. Dalam hal ini sensor pir
HCSR051 yang akan bertindak sebagai deteksi adanya gerakan manusia yang
masuk dalam ruang pendingin yang selanjutnya memerintahkan ac pendingin
hidup otomatis.

5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran
untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Penelitian selanjutnya diharapakan menggunakan alat semakin canggih dan
lebih baik dari alat yang digunakan saat ini.
2. Diharapkan alat yang saya rancang ini dapat dipergunakan untuk keperluan
percobaan di laboratorium.
3. Diharapkan pembaca dapat memberi saran dan kritik terhadap penulis dalam
perancangan alat ini, dan penulis berharap dapat dapat dikembangkan baik di
aplikasi kehidupan dan perancangan alat yang lebih baik.

33

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

https://roboromania.ro/datasheet/Arduino-Nano-roboromania.pdf
https://www.sparkfun.com/datasheets/LCD/ADM1602K-NSWN-FBS-3.3v.pdf
https://teknikelektronika.com/pengertian-lcd-liquid-crystal-display-prinsip-kerja-lcd/
E Nasrullah, A Trisanto, L Utami - Electrician, 2011- electrician.unila.ac.id
E Desyantoro, AF Rochim… - Jurnal Teknologi dan …, 2015 – jtsiskom.undip.ac.id
https://www.jamtek.co.id/artikel/air-cooler
http://komponenelektronika.biz/sensor-cahaya.html

34

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

35

Universitas Sumatera Utara


Tujuan
Setelah membaca bab ini diharapkan agar kita dapat membuat sketch untuk
menampilkan beberapa karakter dan tulisan pada LCD

■ LCD (Liquid Cristal Display)


LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat
dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi
sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

Di pasaran terdapat banyak sekali jenis dari LCD, namun pembahasan kali ini kita
hanya akan membahas mengenai LCD yang biasa kita pakai untuk keperluan display
mikrokontroler yang salah satunya seperti yang terlihat pada gambar di atas. Untuk
LCD yang bias dipakai untuk keperluan microkontroler sendiri ada beberapa jenis
dan ukuran berdasarkan jumlah karakter diantaranya :

 LCD 16x2 dengan nama lain LCD1602/1602A/16x02


 LCD 20x4 dengan nama lain LCD2004/2004a/20x04

Kedua jenis LCD tersebut dinamai sebagai sesuai jumlah kolom dan baris untuk
setiap karakter yang mampu ditampilkan. Misalkan LCD 16x02 berarti LCD tersebut
terdiri dari 16 kolom dan 2 baris karakter, begitupun dengan LCD 2004.

36

Universitas Sumatera Utara


Gambar 8.1 LCD 16x02/16x2/1602/1602A

● Spesifikasi dari LCD 16×2

 Tampilan 2 baris @ 16 karakter, 5 x 8 pixel


 Display controller: HD44780 (standar industri LCD)
 Dilengkapi lampu latar warna biru/hijau/kuning
 Sudut pandang lebar dengan tingkat kontras yang dapat diatur dan terlihat
jelas
 Tegangan kerja: 5V DC
 Dimensi modul: 80 x 36 x 12 mm
 Dimensi layar tampilan: 64,5 mm x 16 mm
 Datasheet LCD 16x2

Untuk dapat memahami cara penggunaan modul LCD terlebih dahulu kita harus
mengetahui fungsi dari pin-pin yang terdapat pada LCD. Sesuai dengan gambar di
atas modul LCD memiliki 16 pin yang diantaranya merupakan pin untuk jalur data
sebanyak 8 buah, 3 pin sebagai jalur pengontrol sedangkan sisanya merupakan pin
untuk pengaturan dan catu daya. Secara ringkas fungsi dan letak dari pin-pin
tersebut.

37

Universitas Sumatera Utara


Tabel 8.1 Fungsi dan Konfigurasi Pin Modul LCD 16x2

Penjelasan secara umum mengenai Pin LCD ini adalah sebagai berikut :

Pin 1 dan 2 : Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan
dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground.

Pin 3 : Merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras display.
Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah untuk
memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai dengan
kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai pengatur
kontras.

38

Universitas Sumatera Utara


Pin 4 : Merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga command
control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat ditransfer dari
dan menuju modulnya.

Pin 5 : Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W
low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter atau
informasi status dari register-nya.

Pin 6 : Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data
ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari
display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke high
dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.

Pin 7-14 : Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7)
dimana data dapat ditransfer ke dan dari display.

Pin 16 : Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi tegangan dan
menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.

39

Universitas Sumatera Utara


Datasheet: H1602B, LCD 16×2 Karakter

LCD Hitachi HD44780

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan penampil LCD :


a. Hindari tekanan fisik yang berlebihan pada modul LCD, jangan
mengubah atau memodifikasinya (yeahhh).
b. dst

40

Universitas Sumatera Utara


2. Spesifikasi Umum

No Item Dimensi Satuan

1 Jumlah Karakter 16 Karakter x 2 jalur -

2 Dimensi Modul 80.0 x 36.0 x 13.2(MAX) mm

3 Area terlihat 66.0 x 16.0 mm

4 Area Aktif 56.2 x 11.5 mm

5 Ukuran titik layar 0.55 x 0.65 mm

6 Dot Pitch 0.60 x 0.70 mm

6 Ukuran Karakter 2.95 x 5.55 mm

7 Caracter Pitch 3.55 x 5.95 mm

8 Tipe LCD STN (super-twisted nematic display), positif

9 Duty 1/6

10 Sudut Penglihatan Max 45 derajat

11 Tipe Lampu Latar LED

41

Universitas Sumatera Utara


3. Nilai-nilai Maksimum yang Diijinkan

. Simbol
No Item Min Tipe Maks Satuan
.

1 Suhu Operasi TOP 0 - +50 °C

2 Suhu Penyimpanan TST -10 - +60 °C

3 Tegangan Masukan VI VSS - VDD V

Tegangan Masukan utk Sistem


4 VDD-VSS -0,3 - 7 V
Logika

5 Tegangan Masukan untuk LCD VDD-V0 -0,3 - 13 V

4. Karakteristik Elektris

No Item Simbol Kondisi Min Tipe Maks Satuan

VDD-
1 Tegangan Logika IC - 2,7 - 5,5 V
VSS

4,2 V
Ta=0°C - - - V
2 Tegangan LCD VDD-V0 Ta=25°C - 3,8
Ta=+50°C 3,4 - - V

Tegangan Masukan
3 VIH - 2,2 - VDD V
Tinggi
Tegangan Masukan
4 VIL - - - 0,6 V
Rendah
Tegangan Keluaran
5 VOH - 2,4 - - V
Tinggi
Tegangan Keluaran
6 VOL - - - 0,4 V
Rendah
7 Arus Catu daya IDD VDD=5V - 1,2 - mA

42

Universitas Sumatera Utara


5. Karakteristik Optik

No Item Simbol Kondisi Min Tipe Maks Satuan

(V)θ
1 Sudut Penglihatan CR≥2 10 - 40 derajat
(H)φ

2 Rasio Kontras CR - - 3 - -

T naik - - 200 300 ms


3 Waktu Respons
T turun - - 200 300 ms

Definisi Tegangan Operasi (VOP): Definisi Waktu Respons(Tr,Tf)

Kondisi :
Operating Voltage : Vop Viewing Angle(θ) : 0°
Frame Frequency : 64 HZ Driving Waveform : 1/N duty , 1/a bias

43

Universitas Sumatera Utara


Definisi Sudut Penglihatan (CR≥2)

6. Tabel Keterangan Sambungan Tiap Pena

Tingkat/
No Pena Simbol Keterangan
Jenis

1 VSS 0V Ground

2 VVDD 5,0 V Tegangan untuk Logika IC

3 VO Bervariasi Tegangan Operasi untuk LCD

4 RS H/L H:Data, L:Kode Instruksi

5 R/W H/L H:Baca(MPU<–Modul); L:Tulis(MPU–>Modul)

6 E H,H->L Sinyal Enable Chip

44

Universitas Sumatera Utara


45

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai