Anda di halaman 1dari 67

SISTEM KONTROL KELEMBABAN TANAH BERDASARKAN

TEMPERATURE PADA PEMBIBITAN TANAMAN BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA328 DENGAN
MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

TUGAS AKHIR

NOVELINA SITANGGANG
172408042

PROGRAM STUDI D3 FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SISTEM KONTROL KELEMBABAN TANAH BERDASARKAN
TEMPERATURE PADA PEMBIBITAN TANAMAN BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA328 DENGAN
MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhui syarat memperoleh gelar


Ahly Madya

NOVELINA SITANGGANG
172408042

PROGRAM STUDI D3 FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN ORISINALITAS

SISTEM KONTROL KELEMBABAN TANAH BERDASARKAN


TEMPERATURE PADA PEMBIBITAN TANAMAN BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA328 DENGAN MENGGUNAKAN
SMARTPHONE ANDROID

TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, 13 Juli 2020

Novelina Sitanggang
172408042

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan
Maha Penyayang dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan tugas akhir ini dengan judul Sistem kontrol kelembaban tanah
berdasarkan temperature pada pembibitan cabai berbasis mikrokontroler
ATmega328.
Dalam melaksanakan penulisan laporan ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari banyak pihak, baik berupa material,
informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orangtua, saudara laki-laki dan saudara perempuan penulis yaitu
Bapak H Sitanggang dan Ibu E Manurung, Abang Listar Sitanggang, Abang
Rey F Sitanggang, adik Krisna Sitanggang yang senantiasa memberikan
dukungan baik semangat,mater dan doa yang sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Dr. Kerista Sebayang,M.S selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Takdir Tamba,M.Eng.Sc selaku Ketua Program Studi D3 Fisika
Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Drs. Aditia Warman, M.Si selaku sekertaris program studi D3 Fisika
Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Junedi Ginting S.Si., M.Si. selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktunya selama penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Staf Pengajar/Pegawai Program studi D3 Fisika Fakultas Matematika
dan Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
7. Senior Penulis Andika Siregar dan Irma Girsang yang telah memberikan
bantuan berupa ilmu dan motivasi dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir
ini.
8. PKK penulis Kak Rita Sitio, KTB penulis Ade Andriani Manik, Tionom R
Sihombing

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9. Sahabat SMP penulis Sindian Gultom, Hernandes Sirat, Mulyono Gultom
yang telah memberikan dukungan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir
ini
10. Teman berjuang penulis di kamar kost Rahel M Baringbing yang salau saling
memberikan semangat satu sama lain dalam menyelesaian laporan tugas akhir
penulis untuk tetap berpikir optimis penulis pasti bisa, Dan Mariana Sirait,
Silvia Zalukhu yang memberikan semangat, dalam mencapai Tujuan Yang
sama.
11. Rekan D3 Fisika yang mendukung penulis menyelesaikan laporan proyek ini.
12. Seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan proyek yang Namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat mambangun dalam penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini.
Semoga laporan Tugas Akhir ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi
ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 13 Juli 2020

Novelina Sitanggang

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SISTEM KONTROL KELEMBABAN TANAH BERDASARKAN
TEMPERATUR PADA PEMBIBITAN TANAMAN BERBASIS
MIKROKONTROLER DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE
ANDROID

ABSTRAK

Penyiraman tanaman merupakan aktivitas rutin untuk memilihara tumbuh kembang


tumbuhan, penyiraman Pembibitan tanaman secara manual biasanya dilakukan
bedasarkan cuaca atau iklim menggunakan tenaga manusia banyak kelemahan yang
muncul dari proses penyiraman manual seperti akurasi dan konsistensi penyiraman.
Penyiraman tanaman otomatis dapat solusi bagi permasalahan ini, penyiraman
otomatis dapat di kembangkan dengan memanfaatkan mikrokontroler ATmega328
dan sensor pembaca parameter kebutuhan asupan tumbuh kembang pada pembibitan
tanaman, dalam system alat ini telah dikembangkan system penyiraman tanaman
otomatis berbasis mikrokontroler ATmega328 dengan planform arduino uno dengan
sensor soil moisture dan sensor DHT22 serta pompa air, hasil ini dari penelitian yang
dikembang menunjukan bahwa system control kelembaban tanah berdasarkan
temperature pada system penyiraman pada pembibitan tanaman, apabila kelembaban
tanah yang di baca oleh soil moisture di bawah 70 RH dan suhu udara yang dibaca
sensor DHT22 di bawah 28°C maka pompa air terbuka, jika salah satu syarat tidak
terpenuhi seperti kelembaban tanah di atas 70 RH dan suhu udara di bawah 28°C,
maka pompa air tidak akan terbuka.
Kata kunci : Suhu, Kelembaban Tanah Mikrokontroler, Penyiraman
Otomatis

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Soil Moisture Control System Based On Temperature On A Microcontroller
Atmega328 Based Plant Nursery Using A Smartphone Android

ABSTRACT

Watering plants is a routine activity to choose the growth and development of plants,
watering chili nursery manually is usually done based on the weather or climate
using human labor many weaknesses that arise from the manual watering process
such as accuracy and consistency of watering. Automatic watering plants can be a
solution to this problem, automatic watering can be developed by utilizing the
ATmega328 microcontroller and sensor reader parameters for growth and growth
intake requirements in plant nurseries, in this tool system has been developed an
automatic watering system based on the ATmega328 microcontroller with an arduino
uno planform with soil sensors moisture and DHT22 sensors and water pumps, these
results from the developed research show that the soil moisture control system is
based on the temperature of the watering system for plant nurseries, if the soil
moisture read by soil moisture is below 70 RH and the air temperature read by the
DHT22 sensor at below 28 ° C then the water pump is open, if one of the conditions
is not met such as soil humidity above 70 RH and air temperature below 28 ° C, the
water pump will not open.
Keywords: Temperature, Microcontroller Soil Moisture, Watering
Automatic

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan masalah 2
1.3. Tujuan Penelitian 2
1.4. Batasan Masalah 2
1.5. Sistematika Penulisan 2
BAB II LANDASAN TEORI 4
2.1. Cabai 4
2.1.1 Karakteristik Tanaman Cabai 4
2.1.2 Syarat Tanah 4
2.2 Arduino 5
2.3 Mikrokontroler 6
2.4. Arsitektur ATMega328 7
2.4.1. Fitur ATMega328 7
2.4.2. Kontruksi Mikrokontrol ATMega328 8
2.4.3. Konfirmasi Pin ATMega328 9
2.5 Bahasa Pemrograman C 11
2.6 Pengertian sensor secara umum 12
2.6.1. Sensor Kelembaban tanah (soil Moisture) 12
a. Pembaca soil moisture 12
2.6.2 Sensor suhu DHT22 14
2.6.1. Komunikasi DHT22 14
2.6.2. Temperatur udara 14
2.7. LCD (Liquid Cristal Display) 15
2.7.1 Materi LCD (Liquid Cristal Display) 15
2.7.2 Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display) 16
2.8 Modul Relay 19
2.9 Pompa air 22
2.10 Modul esp8266 22
23
2.11 Blynk
24
2.12 Power supply 22
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 26
3.1. Metodologi Percobaan 26
3.1.1 Tahap Persiapan 26

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.2 Pembuatan Sistem 26
3.1.3 Tahap Pengukuran, analisis dan kesimpulan 26
3.2 Perancangan Sistem 26
26
3.2.1 Diagram Blok
26
3.2.1.1 Cara kerja Blok dan hubungan Antara Blok 27
3.2.2 Perancangan Rangkaian Sistem 28
3.2.2.1 Perancangan Rangkaian Mikrokontroler ATmega328 28
3.2.2.2 Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Cristal Display) 29
3.2.2.3 Perancangan Rangkaian Power Supply 30
3.2.2.4 Perancangan Rangkaian Sensor DHT22 31
3.2.2.5 Perancangan Rangkian Relay 31
3.2.2.6 Perancangan Rangkaian Sensor Kelembaba Tanah 32
3.2.2.7 Perancangan Rangkaian Modul esp8266 33
3.2.2.8 Perancangan Rangkaian keseluruhan system 34
3.2.2.9 Flowchat 35
3.2.3 Perancangan Perangkat Lunak 37
3.2.3.1 Arduino AVR 37
3.3 Pengujian dan Pembahasan Sistem 38
3.3.1 Pengujian sensor kelembaban tanah 38
3.3.1 Pengujian sendor DHT22 39
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGUKURAN 40
4.1 analisis hasil pengukuran dan pembanding hasil standard 40
4.2 Kalibrasi Alat 41
BAB V PENUTUP 48
5.1 Kesimpulan 48
5.2 Saran 49
Daftar Pustaka
Lampiran

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Operasi Dasar LCD 18


Tabel 2.2 Konfigurasi PIN LCD 19
Tabel 2.3 konfigurasi Pin LCD 19
Tabel 3.1 pengujian Pengujian sensor soil moistute 41
Tabel 3.2 Pengujian sensor suhu DHT22 41
Tabel 4.1 pengujian system keseluruhan 40
Tabel 4.2 Pengujian sensor soil moistute dengan hygrometer 41
Tabel 4.3 Pengujian sensor suhu DHT22 dengan Termometer 42
Tabel 4.4 Pengujian sistem kerja keseluruhan 43

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Arsitektur Atmega328 5


Gambar 2.2 Konfigurasi Pin Atmega328 7
Gambar 2.3 Soil Moisture Sensor Fc-28 9
Gambar 2.4 Bentuk Dan Fisik Dht22 12
Gambar 2.5 Bentuk LCD 15
Gambar 2.6 Konfigurasi Pin LCD 18
Gambar 2.7 Modul Relay 20
Gambar 2.8 Konturksi Relay Elektromekanik No 21
Gambar 2.9 Kontuktsi Relay Elektromekanik Nc 21
Gambar 2.10 Pompa Air 22
Gambar 2.12 Modul Esp8266 23
Gambar 2.13 Power Supply 24
Gambar 3.1 Diagram Blok System 25
Gambar3.2 Skematik Rangkaian Mikrokontroler Atmega328 28
Gambar3.3 Skematik Rangkaian Lcd 29
Gambar 3.4 Skematik Rangkaian Lcd Dan Mikrokontroler Atmega32 29
Gambar 3.5 Skematik Rangkaian Power Supply 30
Gambar 3.6 Skematik Rangkaian Sensor Kelembaban Tanah 31
Gambar 3.7 Skematik Rangkaian Sensor Dht22 32
Gambar 3.8 Skematik Rangkaian Relay 32
Gambar 3.9 Flowchat Sistem 36
Gambar 3.10 Tampilan Jendela Arduino Ide 38
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Parameter Terhadap Waktu 42
Gamabr 4.2 Grafik Perbandingan Parameter Terhadap Waktu 43

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin banyak
memberikan kemudahan dalam hidup manusia Dimana dalam segala hal yang
banyak diterapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mesin ataupun
elektronika, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus
membuang tenaga dan mempersingkat waktu, sehingga meringankan pekerjaan
manusia dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah Cabai merupakan salah
satu potensi pertanian yang sangat besar di Indonesia, cabai juga salah satu
komuditas hortikultura yang berpotensi dan mendapat prioritas untuk di kembangkan
di Indonesia.
Salah satu upaya pada peningkatan produksi untuk memenuhui kebutuhan
masyarakat terhadap cabai yang meningkat, akan melakukan sistem kontrol pada
pembibitan Tanaman yang berdasarkan temperature udara pada kelembaban tanah
dengan mengetahui factor iklim yang perlu di perhatikan untuk tanaman cabai yaitu
curah hujan,cahaya matahari, kelembaban tanah dan suhu. Pada perancangan alat ini
dapat memonitoring pembibitan dari jarak jauh dengan menggunakan system android
dan akan ditampilkana hasil dari di LCD 16x2 dan di handphone dengan
menggunakan aplikasi blynk.
Aplikasi mikrokontroler pada tulisan ini melakukan proses pemantauan
penyiraman pada pembibitan Tanaman secara rutin sesuai dengan kebutuhan proses
pertumbuhan cabai karna kadar air sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya
tanaman cabai. Untuk itu pada Tugas Akhir diperlukan sebuah rancang bangun alat
yang berfungsi sebagai sitem kontrol kelembaban tanah berdasarkan temperature
pada pembibitan cabai berbasis mikrokontroler ATmega328. Dengan demikian alat
ini dapat berfungsi menyiram pembibitan Tanaman berdasarkan temperature udara,
sensor yang di gunakan untuk mengindera suhu udara adalah DHT22 dan sensor
kelembaban tanah kemudian data suhu dan kelembaban tanah akan di tampilkan pada
LCD.

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut kedalam bentuk skripsi sebagai tugas akhir sebagai judul “SISTEM
KONTROL KELEMBABAN TANAH BERDASARKAN TEMPERATUR
PADA PEMBIBITAN TANAMAN BERBASIS MIKROKONTROLER
ATMEGA328 DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID”.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penulis dari Tugas Akhir ini :
1. Memanfaatkan teknologi untuk Membantu perkembangan pertanian dalam
bidang bercocok tanam dengan metode pembibitan Tanaman.
2. Mengetahui dan memahami mikrokontroller Atmega328 atau Arduino secara
umum, sensor yang digunakan, serta komponen yang terdapat pada pembuatan alat.
3. Dapat mengkondiskan kelembaban tanah dan suhu udara pada lahan
pembibitan Tanaman agar tetap normal.
1.4 Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah. Beberapa Batasan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam pembahasan Tugas Akhir ini, membahas tentang bagaimana
perancangan alat, pengujian alat, tahap pengukuran.
2. Tugas Akhir ini menggunakan mikrokontroler ATmega328 yang bertugas
mengatur seluruh kegiatan sistem yang dibuat.
3. Rancangan alat pengatur kelembaban Tanah dan suhu udara pada pembibitan
Tanaman dan penyiraman otomatis.
4. Parameter yang diukur adalah temperature udara dan kelembaban tanah.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu
sistematika penulisan yang terdiri dari :
1. BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah,
batasan masalah, tujuan, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

2. BAB II: LANDASAN TEORI


Bab ini akan menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk
pembahasan.
3. BAB III: PERANCANGAN ALAT
Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara
keseluruhan.
4. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi
alat dan lain-lain.
5. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari
uraian bab-bab sebelumnya, dan penulis akan berusaha memberikan saran
yang mungkin bermanfaat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Cabai
Cabai (Capsium Annum) merupakan suatu kumoditas sayuran yang tidak dapat
ditinggalkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan asal-usulnya
cabai (hot Pepper) berasal dari peru. Hingga pada zaman sekarang belum ada data
yang pasti mengenai kapan cabai dibawa masuk keindonesia. Kemungkinan besar
cabai dibawa oleh saudagar-saudagar dari perisa ketika singgah di Aceh, sumber lain
menyebutkan bahwa cabai masuk keindonesia karena dibawa bangsa portugis. Cabai
(Capsium spp) memiliki pada dasarnya memiliki 2 golongan yaitu, cabai besar (C
annum L) dan cabai rawit (C. Frutescens L), cabai meraah besar sendiri atas cabai
hibrida dan nonhibrida. Cabai rawit pun banyak ragamnya dan biasanya merupakan
cabai lokal yang bukan hibrida. Manfaat dari cabai selain berguna sebagai penyedap
rasa masakan, cabai juga mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk
kesehatan manusia. Cabai mengandung lemak, protein, karbohidrat, kalsium (Ca)
fospor, vitamin-vitamin dan mengandung senyawa-senyawa alkaloid, Dan juga untuk
mengataur peredaran darah, memperkuat jantung, nadi, dan saraf dan
membangkitkan semangat tubuh.
2.1.1 karakteristik Tanaman cabai
cabai merupakan tanaman horkultura sayur-sayuran buah semusim untuk
rempah-rempah yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap
rasa makanan dan penghangat badan. Pada umumnya tanaman cabai dapat ditanam
di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah yaitu lebih dari 200 mdpl.
2.1.2 Syarat Tanah
Tanah merupakan lapisan prtmukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang
telah mengalami serangkain oleh gaya-gaya alam sehingga membentuk regolith
lapisan partikel halus. Jenis tanah yang cocok untuk pembibitan cabai memiliki
komposisi yang bahan organik dari pupuk kandang maupun kompos,pada pembibitan
cabai memerlukan tanah yang struktur remah,gembur dan kaya bahan organik.
Kelembaban Tanah yang ideal untuk pertumbuhan cabai berkisar 60%-70%
kelembaban tanah yang melebihi 80% cendrung merusak pertumbuhan pembibitan.

4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5

Dan apabila kelembaban tanah kurang dari 60% membuat pembibitan cabai lama
untuk tumbuh dan mengakibatkan tidak terjadi pertumbuhan benih cabai tersebut.
2.2 Arduino
Arduino adalah suatu jenis papan (board) yang berisi Mikrokontroler. Dengan
perkataan lain, Arduino dapat disebut sebagai sebuah papan Mikrokontroler. Salah
satu papan Arduino yang terkenal adalah Arduino Uno. Papan Mikrokontroler ini
seukuran kartu kredit, dilengkapi dengan sejumlah pin yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan peralatan lain Para pemula sering bingung ketika mereka
menemukan proyek Arduino Bila mencari Arduino, mereka sering menemukan
nama-nama aneh seperti Uno, Duemilanove, Diecimila, LilyPad, atau Seeduino.
Masalahnya adalah bahwa Arduino bukanlah satu barang saja. Beberapa tahun yang
lalu tim Arduino merancang sebuah papan mikrokontroler merilisnya di bawah
secara open source. Anda bisa membeli papan-papan elektronik yang telah dirakit
sepenuhnya di beberapa toko-toko elektronik, namun orang orang juga bisa
mendownload skematiknya dan merancang sendiri papan tersebut. Selama bertahun-
tahun tim Arduino meningkatkan desain papan dan merilis beberapa versi baru.
Selain itu juga masih banyak lagi jenis - jenis dari arduino seperti arduino mega
dimana ukurannya lebih besar dari arduino uno dan memiliki 54 pin digital dan 16
pin analog. sesungguhnya adalah mikrokontroler serbaguna yang memungkinkan
untuk deprogram.
Arduino IDE (Integrate Development. Environtment) adalah sebuah editor yang
digunakan untuk menulis program, mengcompile, dan mengunggah ke papan
Arduino. Arduino development environment terdiri dari editor teks untuk menulis
kode, area pesan, console teks, toolbar dengan tombol-tombol untuk fungsi umum,
dan sederetan menuSoftware yang ditulis menggunakan Arduino dinamakan sketches
Sketches ini ditulis di editor teks dan disimpan dengan file yang berekstensi .ino.

Gambar 2.1 Tampilan Arduino IDE

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa sebuah
IC (Intergrated Circuit). Mikrokontroler biasanya digunakan dalam sistem yang kecil
murah dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks seperti dalam
aplikasi PC. Mikrokontroler banyak ditemukan dalam peralatan seperti microware,
remate robot, CD player, VCR. Mikrokontroler berisiskan bagian bagian utama yaitu
CPU (Central Processing Unit), ROM ( Read Only Memory), RAM (Random Access
Memory), dan port I/O (Input /Output).
Mikrokontroler atau kadang dinamakan pengontrol tertanam (embedded
controller) adalah suatu sistem yang mengandung masukan atau keluaran, memori,
dan prosesor yang digunakan pada produk seperti mesin cuci, pemutar video, mobil
dan telepon. Pada prinsipnya, Mikrokontroler adalah sebuah komputer berukuran
kecil yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan, melakukan hal-hal bersifat
berulang dan dapat berinteraksi dengan peranti-peranti eksternal, seperti sensor
ultrasonik untuk mengukur jarak terhadap suatu objek, penerima GPS untuk
memperoleh data posisi kebumian dari satelit dan motor untuk mengontrol gerak
pada robot. Sebagai komputer yang berukuran kecil, Mikrokontroler cocok
diaplikasikan pada benda-benda yang berukuran kecil, misalnya sebgaai pengendali
pada robotMikrokontroler memiliki jalur-jalur keluar (port masukan) serta jalur-jalur
keluar. (port Keluar). Port masukan digunakan untuk memasukkan informasi atau
data dari l uar ke mikrokontroler. Port keluar digunakan untuk mengeluarkan data
atau informasi dari mikrokontroler.
2.4 Arsitektur Atmega328
Mikrokontroler Atmega 328 memiliki arsitektur Harvad yaitu memisahkan
memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan
kerja dan parallelism (Wardhana,2006). Intuksi-intruksi dalam memori program
dieksekusi dalah satu alur tunggal,dimana pada saat satu intruksi dikerjakan inturuksi
berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep ini yang memungkinkan
intruksi-intruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock 32 x8 bit register
serba guna digunakan untuk mendukung operasi apada ALU ( Arithmatic Logit Unit)
yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan
sebagai 3 buah register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer
16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang
memori data ketiga register pointer 16-bit ini di sebut dengan rregister X ( gabungan
R26 dan R27), register Y (gabungan R28 dan R29), register Z (gabungan R30 dan
R31). Hamper semua intruksi AVR memiliki format 16 bit, terdapat register lain
yang terpetakan dengan Teknik memory mapped I/O selebar 64 byte.untuk fungsi
khusus antara lain sebagai register control timer/counter, Interupsi,ADC, USART,
SPI, EEPROM, dan fungsi input/output lainnya, register-register ini menempati
memori pada alamat 0x20h-0x5Fh.

Gambar 2.2 Tampilan Arsitektur ATMega328


2.4.1 Fitur ATmega328
Mikrokntroler ATmega328 memiliki beb erapa fitur sebagai berikut
a. 130 macam intruksi yang hamper semua nya dideteksi dalam satu siklus
clock.
b. 32x8 bit register serba guna.
c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan cloc 16 MHz
d. 32 KB Flash memory dan pada Arduino memiliki bootloader yang
menggukakan 2 KB daro flast memori sebagai bootder

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

e. Memiliki EEPROM (Elektrically Erasable Programmable Read Only


Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpan data permanent karena
ERROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
f. Memiliki SRAM (Stick Random Access Memory) sebesar 2KB
g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM(Pulse Width
Modulation) Output
h. Master/salve SPI Serial interface.
Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvad yaitu memisahkan
memori untuk kode program dan memori data sehingga dapat memaksimalkan kerja
dan parallelism. Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu
memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat
memaksimalkan kerja dan parallelism.
Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal,
dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari
memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat
dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan
untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan
dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah
register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil
data pada ruang memori data.
Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan
R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31
). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori
program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas,
terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64
byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register
control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O
lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.
2.4.2 Kontruksi Mikrokontroler ATMega328
Mikrokontroler ATmega328 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program,
memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan
terpisah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

1. Memori program ATMega328 memiliki kapasitas memori program sebesar


8k byte yang terpetakan dari alamat 0x0000 – 0x3FFdimana masing-masing
alamat memiliki lebar data 32 bit. Memori program ini terbagi menjadi 2
bagian yaitu bagian proram boot dan bagian program aplikasi.
2. Memori data ATMega328 terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna,
register I/O dan SRAM. ATmega328 memiliki 32 register serba guna,64
register I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM
(menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 2048 byte memori data SRAM.
3. Memori EEPROM ATmega328 memiliki memori EEPROM sebesar 1k byte
yang terpisah dari memori program maupun memori data, memori EEPROM
ini hanya dapat diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu
register EEPROM control. Untuk mengakses memori EEPROM ini
diperlakukan seperti mengakses data eksternal sehingga waktu eksekusinya
relative lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.
2.4.3 Konfigurasi Pin ATmega328
Menurut Haryanto (2008), ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga
AVR 8 bit yang memiliki ukuran fisik lebih kecil, namun memori dan periperial
lainnya tidak kalah dengan keluarga AVR yang lain.

Gambar 2.3 konfigurasi Pin Atmega328


ATMega328 memiliki 3 buah port utama yaitu PortB, portC, dan PortD dengan
total pin input/output sebanyak 23 pin. Port tersebut dapat difungsikan sebagai
input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.
1. Port B

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai


input/output. selain itu Port B juga dapat memiliki fungsi altermatif seperti di
bawah ini.
a. ICPI(PBO) berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
b. OCIA(PBI), OCIB(PB2) dan OC2(PB3) dapat difungsikan sebagai
keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI (PB3),MISO (PB4), SCK (PB5),SS (PB2) merupakan jalur
komunikasi SPL.
d. Selain itu Pin juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e. TOSCI (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock
external untuk timer.
f. XTALI (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama
mikrokontroler.
2. PORT C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai
input/output digital. Fungsi alternative PORTC antara lain sebagai berikut
a. ADC channel (PCO,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10
bit ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan
analog menjadi data digital.
b. 12C (SDA dan SDL) merupakan salah satu filter yang terdapat pada
PortC. Digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang
memiliki komunikasi data tipe 12C seperti sensor kompas, accelerometer
nunchuck.
3. Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat
difungsikan sebagai input/output. sama seperti Port B dan Port C, Port D juga
memiliki fungsi alternative dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan
level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial,
sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk
menerima data serial.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

b. Interrupt (INTO dan INTI) merupakan pin dengan fungs khusus sebagai
interupsi handware. Interupsi biasanya digunakan sebagai dari program.
Misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi
hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan
menjalankan program interupsi.
c. XCK dapat digunakan sebagai sumber clock untuk USART, namun kita
juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu
membutuhkan externalclock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan
timer 0.
e. AINO dan AINI keduanya merupakan masukan input untuk analog
comparator.
2.5 Bahasa Pemrograman C
Bahasa pemrograman C merupakan salah satu bahasa pemrogramankomputer.
Dibuat pada tahun 1972 oleh Dennis Ritchie untuk Sistem OperasiUnix di Bell
Telephone Laboratories. MeskipunC dibuat untuk memprogramsistem dan jaringan
komputer namun bahasa ini juga sering digunakan dalammengembangkan software
aplikasi.C juga banyak dipakai oleh berbagai jenisplatform sistem operasi dan
arsitektur komputer, bahkan terdapat beberapacompiler yang sangat popular telah
tersedia.C secara luar biasa memengaruhibahasa popular lainnya, terutama C++ yang
merupakan extensi dari C.Dalam pembuatan program yang menggunakan fungsi atau
aritmatika,Bahasa C menawarkan kemudahan dengan menyediakan fungsi-fungsi
khusus,
seperti : pembuatan konstanta, operator aritmatika, operator logika, operatorbitwise
dan operator Assignment. Selain itu bahasa C menyediakan programkontrol seperti :
Percabangan (if dan if…else), Percabangan switch, looping(for,while, dan
do…while), Array, serta fungsi-fungsi lainnya.Struktur dari program C dapat dilihat
sebagai kumpulan dari sebuah ataulebih fungsi-fungsi. Fungsi pertama yang harus
ada di program C sudahditentukan namanya, yaitu bernama main(). Suatu fungsi di
program C dibukadengan kurung kurawal ({) dan ditutup dengan kurung kurawal
tutup (}). Diantarakurung-kurung kurawal dapat dituliskan pernyataan-pernyataan
program C.struktur bahasa pemrograman C, antara lain :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

a. Header File adalah berkas yang berisi prototype fungsi definisi konstanta dan
definisi variable. Fungsi adalah kumpulan kode C yang diberi nama dan
Ketika nama tersebut dipanggil maka kumpulan kode tersebut dijalankan.
b. Preprosesor Directive (#include) adalah bagian yang berisi pengikut sertaan
file atau berkas-berkas fungsi maupun pendefinisian konstanta.
c. Void artinya fungsi yang mengikutinya tidak memiliki nilai kembalikan
(return).
d. Main () adalah fungsi yang pertama kali dijalankan ketika program
dieksekusi,tanpa fungsi main suatu program tidak dapat dieksekusi namun
dapat dikompilasi.
e. Statement adalah instruksi atau perintah kepada suatu program ketika
programitudieksekusi untuk menjalankan suatu aksi.
Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman terstruktur, karena
strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagian
(subroutine).Fungsi-fungsi selain fungsi utama merupakan program-program
bagian. Fungsi-fungsi ini dapat ditulis setelah fungsi utama atau diletakkan di
filepustaka (library). Jika fungsi-fungsi diletakkan di file pustaka dan akan
dipakai disuatu program, maka nama file judulnya (header file) harus dilibatkan
di dalam program yang menggunakannya dengan preprocessor directive #include
2.6 Pengertian Sensor secara umum
Sensor adalah suatu perangkat yang dapat mengubah besaran non-elektrik
menjadi elektrik.Atau dapat disebut juga sebagai alat untuk mendeteksi / mengukur
suatu besaran fisis berupa variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia dengan
diubah menjadi tegangan dan arus listrik.Sensor itu sendiri terdiri dari transduser
dengan atau tanpa penguat/pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem
pengindera. Sensor merupakan transducer yang digunakan untuk mendeteksi kondisi
suatu proses.
Yang dimaksud transducer yaitu perangkat keras untuk mengubah informasi
suatu bentuk energi ke informasi bentuk energi yang lain secara proporsional.
mengatakan sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-
gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi
listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

2.6.1 Sensor kelembaban tanah ( Soil Moisture)


Sensor Kelembaban Tanah Sensor soil moisture adalah sensor kelembaban
yang dapat mendeteksi kelembaban dalam tanah.Sensor ini sangat sederhana,
tetapi ideal untuk memantau tanaman atau tingkat air pada tanaman Sensor ini
terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca
resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban, Semakin banyak air
membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan
tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Sensor ini
bekerja berdasarkan prinsip sensor kapasitif. Terdapat dua buah plat kapasitor
dengan yang dipisah dengan dielektrik Kelembaban tanah akan mengubah
permitivitas dielektrik antar plat kapasitor yang sebanding dengan tegangan yang
dihasilkan.Soil moisture sensor FC-28 memiliki spesifikasi tegangan input sebesar
3.3V atau 5V, tegangan output sebesar 0 ± 4.2V, arus sebesar 35 mA, dan
memiliki value range ADC sebesar 1024 bit mulai dari 0 ± 1023 bit. Adapun
gambar soil moisture sensor FC-28 sebagai berikut.

Gambar 2.4 Soil Moisture Sensor FC-28


Prinsip kerja moisture sensor pada alat ini adalah dengan menanamkan satu buah
sensor kelembaban pada tanah. Kerja sensor ini mendeteksi adanya tingkat
kelembaban. Kelembaban tersebut disetting dengan parameter khusus, sehingga
ketika kelembaban tersebut sesuai, maka tanah longsor dipastikan akan terjadi.
a. Pembaca Soil Moisture
Sensor yang digunakan sebagai input adalah sensor soil moisture yang
diimplementasikan pada alat pengukur kelembaban tanah untuk tanaman cabai
dengan ouput berupa nilai persentase yang telah dihitung nilai validasi dengan
kecocokan nilai persentase dari parameter tanaman cabai. klasifikasi pengukuran
kelembaban tanah pada sistem :
1. Sensor soil moisture membaca kadar air didalam tanah yang berupa
besaran analog.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

2. Lalu dicovert oleh converter menjadi besaran digital dikarenakan


arduino hanya dapat membaca nilai digital.
3. Arduino mengkonversi nilai keluaran diserial monitor yang nantinya
akan menjadi range batas dari nilai range basah, lembab dan kering.
4. Hasil dari pengukuran pot 1 dengan kondisi (basah) mendapatkan
keluaran nilai range batas bawah.
2.6.2 Sensor Suhu DHT22
DHT-22 atau AM2302 adalah sensor suhu dan kelembaban, sensor ini
memiliki keluaran berupa sinyal digital dengan konversi dan perhitungan
dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. Sensor ini memiliki kalibrasi akurat dengan
kompensasi suhu ruang penyesuaian dengan nilai koefisien tersimpan dalam
memori OTP terpadu. Sensor DHT22 memiliki rentang pengukuran suhu dan
kelembaban yang luas, DHT22 mampu mentransmisikan sinyal keluaran melewati
kabel hingga 20 meter sehingga sesuai untuk ditempatkan di mana saja, Sensor
DHT22 menggunakan kapasitor dan termistor untuk mengukur udara disekitarnya
dan keluar sinyal pada pin data.

Gambar 2.5 Bentuk Dan Fisik DHT22


Spesifikasi Teknis DHT22 / AM-2302:
a. Catu daya: 3,3 - 6 Volt DC (tipikal 5 VDC)
b. Sinyal keluaran: digital lewat bus tunggal dengan kecepatan 5 ms/operasi
c. Elemen pendeteksi: kapasitor polimer (polymer capacitor)
d. Jenis sensor: kapasitif (capacitive sensing)
e. Rentang deteksi kelembapan : 0-100% RH (akurasi ±2% RH)
f. Rentang deteksi suhu : -40° - +80° Celcius (akurasi ±0,5°C)
g. Resolusi sensitivitas : 0,1%RH; 0,1°C
h. Histeresis kelembaban: ±0,3% RH

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

i. Stabilitas jangka panjang: ±0,5% RH / tahun


j. Periode pemindaian rata-rata: 2 detik
Ukuran: 25,1 x 15,1 x 7,7 mm l. Hubungkan pin#2 (data) dari sensor ini dengan pin
Digital I/O pada MCU (Microcontroller Unit).
2.7 LCD (Liquid Cristal Display)
Display elektronika adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi
sebagai tampilan,suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal
Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi
CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari
back It. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampilan data.
2.7.1 Material LCD (Liquid Cristal Display)
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan
lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan
listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri
dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya
vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan
lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul
yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap
dan membentuk karakter data.

Gambar 2.6 bentuk LCD


Sebuah LCD (Liquid Crystal Display) dibentuk oleh suatu jenis cairan khusus
yang ditempatkan di antara dua buah lempengan kaca. Terdapat sebuah bidang
latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang, dengan sisi
dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda transparan. Dalam keadaan normal,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

cairan yang digunakan memiliki warna yang cerah. Daerah-daerah tertentu pada
cairan akan berubah warnanya menjadi hitam, ketika tegangan bolak-balik
diterapkan antara bidang latar dan pola ekstroda yang terdapat pada sisi dalam
lempeng kaca bagian depan.
Fungsi dari LCD dalam suatu aplikasi mikrokontroler sangat penting sekali, di
antaranya untuk :
1. Memastikan data yang kita masukkan valid
2. Mengetahui hasil suatu proses
3. Memonitor suatu proses
4. Men-debug program
5. Menampilkan pesan
2.7.2 Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang
berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).
Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan
memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD
adalah :
a) DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori
tempat karakter yang akan ditampilkan berada.
b) CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori
untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter
dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
c) CGROM (Character Generator Read Only Memory)merupakan memori
untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan
karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat
LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal
mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
 Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari
mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses
penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)
dapat dibaca pada saat pembacaan data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

 Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau
keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut
keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)
diantaranya adalah :
 Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin
ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan
dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data
8 bit.
 Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan
jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan
yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
 Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis
data, sedangkan high baca data.
 Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
 Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke
ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
Liquid Cristal Display (LCD) yang digunakan jenis LCD yang menampilkan data
dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah:
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk
membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data
dan 3 bit control.
3. Ukuran modul yang proporsional kecil.
4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah tabel konfigurasi LCD 2x16 yang
ditunjukkan Gambar 2.6.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

Gambar 2.7 konfigurasi Pin LCD


Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat yaitu intruksi mengakses proses
internal, insrusksi menulis data, intruksi membaca kondisi sibuk, dan intruksi
membaca data. ROM pembangkit sebanyak 193 tipe karakter, tiap karakter dengan
huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter ( membaca
Program), maksimum pembaca 80x3 bit tampilan data, perintah utama LCD adalah
display cler, cursor home, display ON/OFF, Display character Blilk, cursor Sihft, dan
Display Sihft.
Tabel 2.1 Operasi Dasar LCD
RS RW Operasi
0 0 Input Intruksi Ke LCD
0 1 Membaca Status Flag (DB7) Dan Alamat Counter ( DB0 Ke DB0)
1 0 Menulis Data
1 1 Mambaca Data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

Tabel 2.2 Konfigurasi PIN LCD


Pin No Keterangan Konfigurasi Hubung
1 GND Ground
2 VCC Tegangan +5v DC
3 VEE Ground
4 RS Kendali RS
5 RW Ground
6 E Kendali E/Enable
7 D0 Bit 0
8 D1 Bit 1
9 D2 Bit 2
10 D3 Bit 3
11 D4 Bit 4
12 D5 Bit 5
13 D6 Bit 6
14 D7 Bit 7
15 A Anoda (+5v DC)

Tabel 2. 3 konfigurasi Pin LCD


Pin Bilangan Biner Keterangan
RS 0 Inisialisasi

1 Data
RW 0 Tulis LCD/ W (Write)

1 Baca LCD /R (Read)


E 0 Pintu data Terbuka

2 Pintu data tertutup

a. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis), pengumpul (kolektor) dan
pemancar (emitor). Dengan ketiga elektroda (terminal) tersebut tegangan atau arus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2
terminal lainnya. Transistor yang digunakan sebagai salkar mempunyai keuntungan
yang tidak mempunyai bagian yang berputar, yang dapat beroperasi ON/OFF pada
kecepatan yang sangat tinggi.
2.8 Modul Relay
Relai merupakan sebagai elemen control penting Modul relay ini dapat
digunakan sebagai swit untuk menjalankan berbagai peralatan elektronika. Misalnya
lampu listrik, motor listrik dan berbagai peralatan elektronika lainya. Kendali ON/
OFF swit Relay, sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor yang setelah di
proses mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay untuk melakukan
fungsi ON/OFF. Normally Open akan membuka ketika tidak ada arus mengalir pada
kumparan tetapi tetutup secepatnya setelah kumparan menghantar arus atau tidak
diberi tenaga, normally close akan tutup apabila kumparan tidak diberi daya dan
membuka ketika kumparan diberi daya. Sebagaian besar relai kontrol mesin
mempunyai beberapa ketentuan untuk perubahan kontak normally open menjadi
normally closed atau sebaliknya pada umunya relai control digunakan sebagai alat
pembantu untuk control penghubungan rangkaian dan beban.

Gambar 2.8 Modul Relay

Kumparan elektromagnet
 Saklar atau kontaktor
 Swing armature
 Spring (pegas)
Dilihat dari desain saklar relay maka relay dibedakan menjadi :
1. Single Pole Single Throw (SPST), relay ini memiiki 4 terminal yaitu 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

terminal untuk input kumparan elektromagnet dan 2 terminal saklar.


Relay inihanya memiliki posisi NO (Normally Open) saja.
2. Single Pole Double Throw (SPDT), relay ini memiliki 5 terminal yaitu
terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 3 terminal
saklar. Relay jenis ini memiliki 2 kondisi NO dan NC.
3. Double Pole Single Throw (DPST), relay jenis ini memiliki 6 terminal
yaitu terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 4
terminal
saklar untuk 2 saklar yang masing-masing saklar hanya memiliki kondisi
NOsaja.
4. Double Pole Double Throw (DPDT), relay jenis ini memiliki 8 terminal
yang terdiri dari 2 terminal untuk kumparan elektromagnetik dan 6 terminal
untuk 2 saklar dengan 2 kondisi NC dan NO untuk masing-masing saklarnya
Dari konstruksi relay elektro mekanik diatas dapat diuraikan sistem kerja atauproses
relay bekerja. Pada saat elektromagnet tidak diberikan sumber teganganmaka tidak
ada medan magnet yang menarik armature, sehingga scalar relaytetap terhubung ke
terminal NC (Normally Close) seperti terlihat pada gambarkonstruksi diatas.
Kemudian pada saat elektromagnet diberikan sumber teganganmaka terdapat medan
magnet yang menarik armature, sehingga saklar relayterhubung ke terminal NO
(Normally Open) seperti terlihat pada gambar dibawah.

Gambar 2.9 Konstruksi Relay Elektromekanik NO

Konstruksi relay elektro mekanik posisi NO (Normally Open). Relayelektro mekanik


memiliki kondisi saklar atau kontaktor dalam 3 posisi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Gambar 2.10 Konstruksi Relay Elektromekanik NC

Ketiga posisi saklar atau kontaktor relay ini akan berubah pada saat relaymendapat
tegangan sumber pada elektromagnetnya. Ketiga posisi saklar relaytersebut adalah

1. Posisi Normally Open (NO), yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke
terminal NO
(Normally Open). Kondisi ini akan terjadi pada saat relay mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya
2. Posisi Normally Close (NC), yaitu posisi saklar relay yang terhubung ke
terminal NC
(Normally Close). Kondisi ini terjadi pada saat relay tidak mendapat tegangan
sumber pada elektromagnetnya.
3. Posisi Change Over(CO), yaitu kondisi perubahan armature saklar relay yang
berubah dari
posisi NC ke NO atau sebaliknya dari NO ke NC. Kondisi ini terjadi data
sumber tegangan diberikan ke elektromagnet atau saat sumber tegangan
diputus dari elektromagnet relay.
2.9 Pompa Air
Pompa air adalah alat atau mesin untuk memindahkan atau menaikkan cairan
dari satu tempat ketempat lainya. Berikut spesifikasinya :
1. Power: 18 watt
2. Qmax.: 1400 liter/ jam
3. Hmax.: 1.50 meter
Gambar pompa air dapat dilihat pada gambar berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Gambar 2.11 Pompa Air

2.10 Modul Esp8266

Modul esp8266 adalah sebuah komponen chip terintegrasi yang didesain


untuk keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini menawarkan solusi
networking Wifi yang lengkap dengan menyatu, yang dapat di gunakan sebagai
penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi networking Wifi ke
pemproses aplikasi lainnya, Esp8266 memiliki kemampuan on-board prosesing dan
strorage atau dengan aplikasi alat tertentu memulai pin input output hanya dengan
pemprograman singkat. Modul komunikasi Wifi dengan IC ESP8266EX Serial-to-
wifi Communication Module ini merupakan modul wifi dengan harga ekonomis, kini
anda dapat menyambungkan rangkaian elektronika anda ke internet secara nirkabel
karena modul elektronika ini menyediakan akses ke jaringan wifi secara transparan
dengan mudah melalui interkoneksi serial (UART RX/TX).

Gambar 2.11 Modul ESP8266

Beberapa fitur-fitur yang terdapat pada modul esp8266 antara lain:


1. jaringan wifi 802.11 b/g/n
2. WiFi 2.4 GHz dan support WPA/WPA2
3. Integrated low power 32-bit MCU

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

4. Integrated 10 bit ADC


5. Support fungsi smart link untuk Android
6. PWM,IR REMOTE CONTROL, SDIO 2.0,UART
Sebagai perangkat yang dapat terhubung dengan jaringan internet ESP8266 menjadi
salah satu perangkat elektronik melalui internet yang biasa disebut dengan internet
of things (IoT).
2.11 Blynk
Blynk adalah salah satu platform dengan aplikasi mobile iOS dan android
yang memungkinkan pengguna mengontrol Arduino melalui internet. Blynk sangat
mudah digunakan dengan projek, dengan aplikasi blynk,sebuah dashboard dengan
tampilan antarmuka yang dibuat sederhana dengan mengatur widget yang tersedia ke
layar seperti tombol, grafik, slider dan sebagainya, Sebagai sarana komunikasi antar
hardware dan smartphone blynk dapat digunakan dengan menghubungkannya
dengan blynk cloud atau membuat private blynk server secara local. Blynk bersifat
open source dan mampu menangani lebih dari satu device .
berikut adalah fitu-fitur pada blynk :
1. API UI yang sama mendukung untuk semua hardware dan software
2. Koneksi ke cloud
 WiFi
 Bloutooth
 USB
3. Pengaturan widgrets yang mudah
4. Pin direct tanpa menulis kode
5. Mudah diinteraksikan dan ditambahkan fungsi baru menggunakan pin virtual
6. History data monitoring
7. Mengirim emal, tweets, pust notifications dan sebagainya
8. Komunikasi device ke device menggunakan widget.
Blynk tidak terkait dengan module tertentu aplikasi ini di rancang untuk
penggunaan internet things seperti control hardware dan monitoring data jarak jauh
selama masih dalam jarak jauh selama masih dalam jangkauan jaringan blynk private
server atau blynk cloud.
2.12 Power Supply Dc
Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor) adalah Arus Listrik yang kita gunakan
di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya adalah dibangkitkan, dikirim dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

didistribusikan ke tempat masing-masing dalam bentuk Arus Bolak-balik atau arus


AC (Alternating Current).
Oleh karena itu, hampir setiap peralatan Elektronika memiliki sebuah rangkaian
yangberfungsi untuk melakukan konversi arus listrik dari arus AC menjadi arus DC
dan juga untuk menyediakan tegangan yang sesuai dengan rangkaian Elektronika-
nya. Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC. DC Power
Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama“Adaptor”.Sebuah DC
Power Supply atau Adaptor pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar dapat
menghasilkan arus DC yang stabil. Gambar power supply DC atau Adaptor dapat
dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.13 Power Supply 12V

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Metodologi Perancangan


3.1.1 Tahap Persiapan
Pada sub bab ini penulis memaparkan persiapan analisis permasalahan yang
diangkat dan dirancang menjadi sebuah alat yang disajikan diawal dengan diagram
blok dan flowchart serta dipaparkan juga perancangan sistem yang akan
dibangun,baik yang berupa perangkat keras ataupun perangkat lunak, dan cara
melakukan pengujian.
3. 1.2 Tahap Pembuatan Sistem
Pada tahap Pembuatan sistem penulis memaparkan bagaimana perancangan
pembuatan sistem,baik mulai dari peracangan rangkaian,hingga menyelesaikan
perancangan alat secara keseluruhan. Sehingga dapat melalukan pengujian nantinya.
3. 1.3 Tahap pengukuran, Analisis dan Kesimpulan
Analisis masalah adalah mengidentifikasi sebuah masalah, guna untuk
memperoleh informasi agar dapat dipecahkan atau deselesaikan. Data-data yang
telah diperoleh dari pengujian sensor kemudian dilakukan analisa baik dari sensor
kelembaban tanah dan sensor suhu Dilakukan analisa pada output-nya juga yaitu dari
pompa hidup dan mati. Data analisa yang diperoleh adalah data saat alat digunakan
pada pengujian yang telah dibuat, dan melakukan perbandingan dengan alat standar.

3.2 Perancangan Sistem


3.2.1 Diagram Blok
Untuk mempermudah dalam mempelajari dan memahami cara kerja alat ini
maka Sensor kelembapan tanah yang digunakan adalah modul sensor produksi
DFRobot yang akan mengukur tingkat kelembapan tanah menggunakan teknologi
kapasitif sehingga mengurangi resiko terjadinya karat pada sensor tersebut. system
perancangan alat ini dibuat berdasarkan diagram blok dimana tiap blok mempunyai
fungsi dan cara kerja tertentu dalam tugas akhir ini system terdiri atas blok diagram
yang terlihat pada gambar 3.1

26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27

Power
Supply

Sensor Kelembaban LCD


Tanah
Mikrokontroler
ATmega328 Modul
Sensor Suhu DHT22 Android
ESP8266

Relay

Pompa Air

Gambar 3.1 Diagram Blok


3.2.1.1 Cara kerja Blok dan hubungan antar blok
Gambar diatas merupakan diagram blok dari seluruh system yang akan
dirancang. dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa setelah system diaktifkan maka
dilakukan set poin kelembaban dan set poin suhu udara sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh tanaman capai pada pembibitan, setelah selesai maka
mikrokontroler akan menyimpan data hasil set poin yang telah ditentukan serta
sensor kelembaban tanah akan berlangsung bekerja mendeteksi kelembaban pada
lingkungan sekitar demikian juga dengan sensor suhu. Hasil dari pembacaan sensor
tersebut akan diolah oleh mikrokontroler dan langsung ditampilkan di LCD.
Set poin yang diatur dalam rangkaian ini adalah kelembaban tanah 60% -
70% dan temperature udara 24°C - 28°C yang dibutuhkan pada pembibitan cabai
tumbuh optimal. Apabila yang dideteksi sensor kelembaban tanah < 60% dan suhu
udara < 24°C maka mikrokontroler akan memberikan perintah menghidupkan relay
dalam keadaan NC (Normally Close) sehingga pompa akan hidup untuk menyiram
pembibitan cabai. Kemudian data ditampilkan LCD dan pada saat nilai kelembaban

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

tanah dan temperature udara dideteksi oleh sensor soil moisture dan DHT22, sensor
DHT22 berfungsi untuk mengukur suhu ruangan apabila dalam kondisi sesuai
dengan set poin yang ditentukan akan diproses oleh mikrokontroler dan akan di
tampilkan ke LCD. Power supply berfungsi sebagai sumber tegangan yang akan
mensupply proses kinerja dari system.
3.2.2 Perancangan Rangkaian Sistem
3.2.2.1.Perancangan Rangkaian Mikrokontroller AtMega 328
Rangkaian ini merupakan otak dari alat yang dibuat. Rangkaian ini
menggunakan mikrokontroler ATMega328 sebagai pusat dari pemrosesan data.
Berikut gambar rangkaian yang digunakan pada alat ini:

Gambar 3.2 Skematik Rangkaian Mikrokontroler Atmega328


Rangkaian ini terbagi atas 2 bagian utama, yaitu rangkaian minimum
mikrokontroler ATMega328 dan rangkaian komunikasi mikrokontroler.
Rangkaian minimum mikrokontroler terdiri dari rangkaian Reset yang dibentuk
oleh R1, dan kemudian rangkaian pembangkit clock yang terdiri dari kristal Q1
dan 2 buah kapasitor C1 dan C2. Konektor J1 digunakan sebagai jalur pengisian
bootloader mikrokontroler. C3 digunakan sebagai filter tegangan yang masuk ke
mikrokontroler. LED1 diperulkan sebagai indikator ada atau tidaknya tegangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

pada mikrokontroler Ketika sudah dihubungkan ke power supply. LED2


digunakan sebagai sarana pengujian rangkaian ketika rangkaian sudah dibuat.
Bagian lainnya adalah bagian komunikasi. Rangkaian ini digunakan sebagai
jalur untuk memasukkan program ke memori mikrokontroler. Rangkaian ini
dibangun dari IC CH340G yang merupakan konverter komunikasi USB ke
UART-TTL. Ini diperlukan agar mikrokontroler yang hanya mempunyai fasilitas
komunikasi serial UART-TTL dapat berkomunikasi dengan PC yang mempunyai
fasilitas port USB. Sebagai pembangkit clock pada rangkaian komunikasi ini,
digunakan kristal Q2, dan C4, C5.
3.2.2.2 Perancangan Rangkaian LCD

Gambar 3.3 Rangkain LCD


Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Cristal Display)
untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat
memberi data langsung ke LCDBerikut merupakan gambar rangkaian LCD yang
digunakan pada alat yang dibuat:

Gambar 3.4 Skematik Rangkaian LCD dan Mikrokontroler


Atmega328

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Rangkaian ini dibangun dari sebuah IC PCF8574T yang berperan untuk


mengkonversi perintah yang didapat melalui komunikasi I2C menjadi logika digital
di tiap pin outputnya (P0 s.d. P7). Logika – logika digital tersebut lah yang menjadi
logika untuk mengaktifkan LCD. Dengan demikian, untuk mengendalikan LCD,
mikrokontroler hanya membutuhkan 2 pin yaitu pin SDA dan SCL. Pin 1,2, dan 3
dari IC PCF8574T dihubungkan pada resistor pull-up yang mengakibatkan logikanya
selalu bernilai 1. Sesuai dengan datasheet IC ini, jika di pin-pin tersebut diberika
logika 1, maka address untuk pemrograman ic ini akan menjadi 0x27. Trimpot R4
digunakan untuk mengatur kontras dari karakter yang muncul pada saat LCD
dinyalakan.
3.2.2.3 Perancangan Rangkaian Catu Daya
Power supply di kenal juga dengan nama catu daya merupakan sebuah
rangkaian elektronika yang digunakan sebagai penyedia sumber energi listrik untuk
perangkat -perangkat elektronika dalam hal ini energi listrik tegangan DC. Berikut
merupakan rangkaian power supply yang digunakan pada alat ini:

Gambar 3.5 SkematikRangkaian Power supply


Agar alat dapat digunakan, maka dibutuhkan sebuah catu daya yang
memberikan daya pada seluruh rangkaian. Sensor, display dan mikrokontroler
umumnya menggunakan tegangan 5V DC agar dapat bekerja. Untuk itu dibangun
sebuah system power supply yang mempunyai output 5V DC.Rangkaian ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

dibangun dari IC LM2576 yang merupakan ic converter penurun tegangan.


Rangkaian jenis ini dipilih karena lebih efisien dibanding dengan linear regulator
biasa. LM2576 merupakan IC regulator switching yang mampu memberikan arus 3A
pada tegangan 5V. Regulator jenis ini hanya memerlukan sedikit komponen
tambahan untuk dapat dioperasikan.
3.2.2.4 Perancangan Rangkaian DHT22
DHT22 (sering juga dikenal dengan AM2302) adalah sensor kelembapan
relative dan suhu digital. Sensor ini menggunakan sensor kelembapan kapasitif, dan
thermistor untuk mengukur suhu dan kelembapan udara disekitarnya, dan dapat
langsung mengeluarkan data digital pada pin data sensor ini. Konektivitas modul ini
sangat mudah, yaitu dengan menghubungkan pin data pada sensor ke salah satu pin
digital mikrokontroler yang digunakan.sebagai berikut.

Gambar 3.6 Skematik Rangkaian DHT22


3.2.2.5 Perancangan Rangkaian Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronika yang


digerakanoleh arus listrik prinsip kerja relay merupakan tuas saklar dengan lilitan
kawat pada batang besi atau solenoid didekatnya. Berikut adalah gambar rangkaian
relay yang digunakan :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Gambar 3.7 Skematik Rangkaian Relay


Dapat dilihat dari gambar diatas, bahwa hubungan antara pin COM – NC dan
COM – NO dari relay dapat diatur sesuai dengan logika digital yang didapat dari pin
In rangkaian ini. JP1 digunakan untuk memilih logika digital untuk mengaktifkan
relay. Jika pin 2 dan 1 JP1 dihubungkan, maka untuk mengaktifkan relay, dibutuhkan
logika 0. Dan sebaliknya, untuk menonaktifkan relay tersebut, diberikan logika 1
pada pin in rangkaian ini. Jika pin 2 dan 3 JP1 yang dihubungkan, maka berlaku
sebalikny
3.2.2.6 Perancangan Rangkaian Sensor kelembaban Tanah
Sensor kelembapan tanah yang digunakan adalah modul sensor produksi
DFRobot yang akan mengukur tingkat kelembapan tanah menggunakan teknologi
kapasitif sehingga mengurangi resiko terjadinya karat pada sensor tersebut.
Penggunaan sensor jenis ini cukup mudah, yaitu hanya dengan ditancapkan pada
tanah disekitar tanaman, kemudian dilakukan pembacaan sinyal analog yang
dihasilkan oleh sensor tersebut berikut merupakan rangkaian sensor kelembaban
tanah yang digunakan adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Gambar 3.8 Skematik Rangkaian Sensor Kelembaban


3.2.2.7 Perancangan Rangkaian ESP8266
Untuk menguhubungkan rangkaian mikrokontroler ke jaringan internet,
digunakan modul ESP8266-01. Modul ini dapat dikontrol menggunakan protocol
AT Command melalui port UART pada mikrokontroler yang digunakan. Berikut
merupakan skematik rangkaian yang digunakan pada alat ini:

Gambar 3.9 skematik Rangkaian ESP8266


Modul ESP8266-01 ini bekerja pada supply tegangan 3,3V DC. Untuk itu di
perlukan regulator tegangan supply 3,3V untuk mensupply daya pada rangkaianini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Regulator yang digunakan adalah AMS1117 yang akan meregulasi tegangan input
5V menjadi 3,3V untuk di supply ke modul ESP8266-01.
Untuk jalur komunikasi modul ESP8266-01 dengan mikrokontroler juga di
perlukan sebuah rangkaian pengubah level tegangan 5V ke 3,3V. Hal ini di
karenakan batas maksimum tegangan logika HIGH yang diperbolehkan pada modul
ini adalah 3,3V. Rangkaian pengubah level tegangan 5V ke 3,3V tersebut dibentuk
dari transistor BSS138 yang di operasikan sebagai transistor switching. Dengan
demikian, jika inputnya diberikan logika 1 (5V DC), maka outputnya akan menjadi
logika 1 dengan tegangan 3.3V DC. Demikian pula jika logika inputnya adalah 0 (0
V DC), maka outputnya juga bernilai 0 (0 V DC).
Sesuai gambar diatas, pin Drain Q1 (pin RX_UC) dihubungkan ke pin Rx
pada port UART mikrokontroler yang digunakan. Pin Drain Q2 (pn TX_UC)
dihubungkan ke pin Tx pada port UART mikrokontroler yang digunakan. Melalui
kedua pin inilah mikrokontroler akan berkomunikasi dengan modul ESP8266-01.
3.2.2.8 Perancangan Rangkaian Keseluruhan Sistem
Gambar dibawah adalah gambar keseluruhan rangkaian sistem kontrol
kelembaban Tanah pada temperature pada pembibitan cabai berbasis mikrokontroler
ATmega328 dengan menggunakan smartphone android, mikrokontrolerAtmega328
sebagai pengatur setiap komponen yang digunakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Gambar 3.10 Skematik Rangkaian Keseluruhan

3.2.2.9 Flowchart Sistem


Flowchart adalah suatu bagan dengan symbol silmbol tertentu yang
menggambarkan urutna proses secara mendeteil dan hubungan antara suatu proses
(intruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program, dalam pembuatan system
yang dilakukan menghasilkan flowchart sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Mulai

TT = data DHT22

Sh = data kelembaban

Ya
T = ≤ 28
Dan
Sh = ≤ 70

Nyalakan
pompa
Tidak
Matikan
Pompa

Update
Display LCD

Kirin data dari


wifi

Gambar 3.11 Flowchat


.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

3.2.3 Perancangan Perangkat Lunak


3.2.3.1 Arduino AVR
Arduino AVR merupakan software C-cross compiler, dimana program dapa
ditulis menggunakan bahasa C.Dengan menggunakan pemrograman bahasa C
diharapkan waktu disain (developing time) akan menjadi lebih singkat. Setelah
program dalam bahasa C ditulis dan dilakukan kompilasi tidak terdapat kesalahan
(error) maka proses download dapat dilakukan. Mikrokontroler AVR mendukung
sistem download secara In Sistem Programming (ISP). Untuk selanjutnya fasilitas-
fasilitas lainnya dapat disetting sesuai kebutuhan dari pemrograman.Mikrokontroller
328 P dapat diprogram dengan software Arduino IDE). Pilih “Arduino Diecimila,
Duemilanove, atau Nano w/ ATmega168 ” or “Arduino Duemilanove atau Nano w/
ATmega328” melalui menu Tools > Board (sesuaikan dengan jenis mikrokontroler
yang anda miliki).
ATmega168 dan ATmega328 pada Arduino Nano sudah dipaket preburned
dengan bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng-upload kode baru tanpa
menggunakan programer hardware eksternal. Hal ini karena komunikasi yang terjadi
menggunakan protokol asli STK500. Anda juga dapat melewati (bypass) bootloader
dan program mikrokontroler melalui pin header ICSP (In-Circuit Serial
Programming) menggunakan Arduino ISP atau yang sejenis.

Gambar 3.12 Tampilan Jendela Arduino IDE

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

3.3 Pengujian rangkaian dan pembahasan sistem


3.3.1 Pengujian Sensor kelembaban Tanah
Maka pada serial monitor Arduino akan muncul nilai-nilai bacaan dari sensor
ini. Nilai-nilai yang muncul adalah nilai ADC berdasarkan perubahan tegangan
output yang dihasilkan oleh sensor tersebut. Nilai-nilai tersebut akan berubah
sesuai dengan perubahan kelembapan tanah yang menempel pada sensor tersebut.
Untuk melakukan pengukuran kelembapan tanah, maka sensor ini harus
ditancapkan ke tanah sampai pada kedalaman yang dianjurkan oleh sensor
tersebut.
Tabel 3.1 Pengujian sensor soil Moisture
Pemantauan Kelembaban Menggunakan SoilMoisture
Percobaan
Nilai Keterangan Pompa
1. 67% Lembab Hidup
2. 70% Lembab Hidup
3. 80% Basah Mati
4. 60% Lembab Hidup
5. 72% Basah Mati
6. 69% Lembab Mati
Dari pengujian diatas maka saat alat di hidupkan maka system akan meminta
inputan kelemababan tanah,setelah kelemababan tanah dideteksi atau ditentukan
dengan menggunakan sensor soil moisture kemudian diteruskan mengirim data ke
system. apabila kelembaban tanah <70%, maka sistem akan mengeluarkan perintah
pada relay untuk menhidupkan pompa air, Sebagai sensor pendeteksi kelembaban
tanah soil moisture, dimana output yaitu pompa air hidup atau mat, Pertama adalah
tegangan atau catu daya dimasukkan ke Mikrokontrollernya yaitu Atmega 328
Kedua adalah LCD dan aplikasi blynk merupakan tampilan output pada system.
3.3.2 Pengujian Rangkaian DHT22
Untuk melakukan pengujian sensor ini, maka diperlukan untuk
menghubungkan sensor ini ke pin digital mikrokontroler yang digunakan. Sebagai
pengujian, penulis menghubungkan pin digital sensor ini ke pin digital 2
mikrokontroler yang digunakan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Tabel 3.1 Pengujian sensor soil Moisture


Pemantauan Suhu udara Menggunakan
Percobaan DHT22
Nilai Keterangan Pompa
1. 24°C Dingin Hidup
2. 25°C Dingin Hidup
3. 26°C Dingin Hidup
4. 28°C Dingin Hidup
5. 29°C Panas Mati
6. 30°C Panas Mati
Dari pengujian diatas maka saat alat di hidupkan maka system akan meminta
inputan kelemababan tanah dan suhu udara ,setelah suhu udara dideteksi atau
ditentukan dengan menggunakan sensor DHT22 kemudian diteruskan mengirim data
ke system. apabila suhu <28°C ,maka sistem akan mengeluarkan perintah pada relay
untuk menhidupkan pompa air, Sebagai sensor pendeteksi suhu dimana output yaitu
pompa air hidup atau mati. Pertama adalah tegangan atau catu daya dimasukkan
ke Mikrokontrollernya yaitu Atmega 328. Kedua adalah LCD dan aplikasi blynk
merupakan tampilan output pada sistem.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENGUKURAN

4.1 Analisis pengukuran


Pengukuran dilakukan dengan cara pengujian system secara kesluruhan dan dilakukan
pembanding dengan alat standart, pengukuran dilakukan dengan mengukur kelembaban
tanah dan suhu udara pada pembibitan cabai,dengan menggunakan sensor soil moisture
dan sensor DHT22.

Tabel 4.1 Pengujian Sistem keseluruhan


No Waktu Kelembaban Tanah (%) Suhu (°C) Pompa
Percobaan (ON/OF)
1. 16.00 WIB 76 30,0 OF
2. 16.30 WIB 65 29,5 OF
3. 17.00 WIB 62 29,0 OF
4. 17.30 WIB 59 28,7 OF
5. 18.00 WIB 51 27,2 ON
6. 18.30 WIB 46 26,0 ON
7. 19.00 WIB 60 26,2 ON
8. 19.30 WIB 70 25,1 OF
9. 20.00 WIB 76 24,6 OF
10. 20.30 WIB 80 24,0 OF

Dari pengujian diatas maka saat alat hidup maka system akan meminta input
kelembaban tanah dan suhu udara pada pembibitan Tanaman yang di deteksi kedua
sensor tersebu akan mengirim data ke system. maka sistem akan mengeluarkan
perintah pada relay untuk menhidupkan pompa air, Sebagai sensor pendeteksi
suhu dimana output yaitu pompa air hidup atau mati, seperti di bawah ini:
1. jika kelembaban tanah <70% dan suhu udara <28°C maka melakukan
penyiraman pada pembibitan Tanaman.
2. jika kelembaban tanah >70% dan suhu udara <28°C maka tidak melakukan
penyiraman pada pembibitan Tanaman.

40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41

3. jika kelembaban tanah <70% dan suhu udara >28°C maka tidak melakukan
penyiraman pada pembibitan Tanaman.
4. jika kelembaban tanah >70% dan suhu udara >28°C maka tidak melakukan
penyiraman pada pembibitan Tanaman.

4.2 Kalibrasi Alat


4.2.1 Pengujian sensor soil moisture
Pengukuran dilakukan untuk mencari keakuratan sensor Soil moisture dengan
dilakukan perbandingan pengujian menggunakan sensor soil moisture dengan
pembanding yaitu Higrometer.
Tabel 4.1 Pengujian system alat dengan Higrometer
Hasil
No Waktu Kelembaban Pengukuran Pompa
Percobaan Tanah Pembanding
(%) (Higrometer)
1. 16.00 WIB 76 79 OF
2. 16.30 WIB 67 68 ON
3. 17.00 WIB 64 65 ON
4. 17.30 WIB 59 61 ON
5. 18.00 WIB 51 50 ON
6. 18.30 WIB 47 48 ON
7. 19.00 WIB 60 62 ON
8. 19.30 WIB 70 69 OF
9. 20.00 WIB 76 74 OF
10. 20.30 WIB 80 78 OF
Untuk mengukur persentasi Ralat dari pengukuran kelembaban tanah yang
digunakan persamaan sebagai berikut.

| |

1. | |

2. | |

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

3. | |

4. | |

5. | |

6. | |

7. | |

8. | |

9. | |

10. | |

90

80

70

60

50 Kelembaban Tanah (%)

40 Hasil Pengukuran
Pembanding (Higrometer)
30

20

10

0
16,0016,3017,0017,3018,0018,3019,0019,3020,0020,30

Gamabr 4.1 Grafik Perbandingan Parameter Terhadap Waktu


Berdasarkan grafik diatas, kelembaban tanah menurun dengan bertambahnya waktu.
Ini disebabkan oleh tingkat kelembaban tanah semakin rendah disaat pengukuran.
4.2.2 Pengujian sensor DHT22
Pengukuran dilakukan dengan cara pengujian sistem sensor Suhu udara , dan
dilakukan perbandingan dengan alat standar. Pengukuran dilakukan dengan
mengukur Suhu Udara pada pembibitan cabai.
Tabel 4.2 Pengujian sistem alat DHT22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Waktu DHT22 Termometer Pompa


No Percobaan (°C) (°C) (ON/OF)
1. 16.00 WIB 30.5 30,0 OF
2. 16.30 WIB 29,5 29,0 OF
3. 17.00 WIB 29,0 29,7 OF
4. 17.30 WIB 28,5 28,0 OF
5. 18.00 WIB 28,3 27,9 OF
6. 18.30 WIB 27,9 27,0 ON
7. 19.00 WIB 26,2 26,0 ON
8. 19.30 WIB 25,5 25,9 ON
9. 20.00 WIB 25,2 24,9 ON
10. 20.30 WIB 24,7 24,2 ON

| |

1. | |

2. | |

3. | |

4. | |

5. | |

6. | |

7. | |

8. | |

9. | |

10. | |

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

35

30

25

20 DHT22 (°C)

15 Hasil Pengukuran
Termometer (°C)
10

0
16,00 16,30 17,00 17,30 18,00 18,30 19,00 19,30 20,00 20,30

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Parameter Terhadap Waktu


Berdasarkan grafik diatas, suhu semakin menurun dengan bertambahnya waktu. Ini
disebabkan oleh tingkat suhu semakin rendah pada saat di proses pengukuran.
4.1.3 Pengujian Kerja sistem Secara keseluruhan
Pengujian ini dilakukan dengan cara menghubungkan semua rangkaian dan
kemudian mengeksekusi program yang telah dibuat pada PC.
Tabel 4.3 Pengujian Kerja sistem Secara keseluruhan
No Waktu Kelembaban Tanah (%) Suhu (°C) Pompa
Percobaan (ON/OF)
1. 16.00 WIB 76 30.5 OF
2. 16.30 WIB 65 29,5 OF
3. 17.00 WIB 62 29,0 OF
4. 17.30 WIB 59 28,5 OF
5. 18.00 WIB 51 28,3 OF
6. 18.30 WIB 46 27,9 ON
7. 19.00 WIB 60 26,2 ON
8. 19.30 WIB 70 25,5 ON
9. 20.00 WIB 76 25,2 ON
10. 20.30 WIB 80 24,7 ON

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

// Nilai max soil Moisture = 605 ==> dlm keadaan basah berair
// Nilai min soil Moisture = 230 ==> dlm keadaan kering

#define BLYNK_PRINT Serial


#include <DHT.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <ESP8266_Lib.h>
#include <BlynkSimpleShieldEsp8266.h>

#define ESP8266_BAUD 9600


#define EspSerial Serial1
#define DHTPIN 13
#define DHTTYPE DHT22
#define relay 12
#define led 4
#define soilRH 1

int rhMaxCal = 605;


int rhMinCal = 230;

int setPointRH = 70; // Setpoint kelembapan


float setPointT = 28; // Setpoint suhu

SoftwareSerial EspSerial(2,3);
ESP8266 wifi(&EspSerial);

char auth[] = "Iz8FxiX8ANcG-bbT3d_iwpMa6qZr5wvO";


char ssid[] = "MDN";
char pass[] = "sehat123";

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);

void setup(){
Serial.begin(9600);
EspSerial.begin(ESP8266_BAUD);
delay(50);

pinMode(led,OUTPUT);
pinMode(relay,OUTPUT);

lcd.init();
lcd.backlight();

dht.begin();
delay(2000);

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Menghubungkan...");
Blynk.begin(auth, wifi, ssid, pass);
delay(50);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Terhubung...");

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Air Temp: ");
lcd.setCursor(15,0);
lcd.print("C");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Soil RH : ");

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

lcd.setCursor(15,1);
lcd.print("%");

}
void loop(){
float h = dht.readHumidity();
float t = dht.readTemperature();
int sh = map(analogRead(soilRH), rhMaxCal, rhMinCal, 0, 100);

if (isnan(h) || isnan(t)){
Serial.println("DHT22 Missing..!!");
return;
}
Blynk.virtualWrite(V2, sh);
Blynk.virtualWrite(V1, String(t,2));

// Jika udara Panas, tanah basah


if((t >= setPointT) && (h >= setPointRH)){
digitalWrite(led, LOW);
digitalWrite(relay, LOW);
}
// Jika udara panas, tanah kering
if((t >= setPointT) && (h < setPointRH)){
digitalWrite(led,HIGH);
digitalWrite(relay,LOW);
}
// Jika udara dingin, tanah basah
if((t < setPointT) && (h >= setPointRH)){
digitalWrite(led,LOW);
digitalWrite(relay,LOW);
}
// Jika udara dingin, tanah kering

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

if((t < setPointT) && (h < setPointRH)){


digitalWrite(led, HIGH);
digitalWrite(relay,HIGH);
}
lcd.setCursor(10,0);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(10,0);
lcd.print(t);
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print(sh);
Serial.print("Air Temp: "); Serial.print(t); Serial.print(" C ");
Serial.print("Air Humid: "); Serial.print(h); Serial.println(" %");

Blynk.run();
delay(2000);
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian
dilanjutkan dengan tahap pengujian dan Analisa maka data diambil kesimpulan
bahwa dalam perancangan alat sistem kontrol kelembaban tanah berdasarkan
temperature pada pembibitan tanaman berbasis mikrokontroler ATmega328
sebagai berikut:
1. Penyiraman pembibitan tanaman dapat dipermudah dengan penggunaan alat
mekanik yang dikontrol oleh peralatan elektronik, sistem ini merupakan alat
kontrol yang mampu menyiram tanaman secara otomatis berdasarkan
kelembaban tanah dan suhu udara. Pengendali utama sistem ini
menggunakan mikrokontroler ATmega328 yang dihubungkan dengan sensor
soil moisture dan sensor DHT22 sebagai penyesuaian waktu penyiraman
pembibitan tanaman.
2. Sistem ini menggunakan sensor soil moisture dan sensor DHT22, Dengan
Sistem dapat menyiram air pada pembibitan tanaman apabila kelembaban
tanah yang dibaca oleh sensor soil moisture Data pengukuran kelembaban
tanah pada pembibitan tanaman di bawah 70% dan suhu udara yang di baca
sensor DHT22 pada pembibitan tanaman dibawah 28°C, jika salah satu
syarat tidak terpenuhi serta kelembaban tanah di atas 70% dan suhu diatas
28°C, maka pompa air tidak akan hidup.
5.2 Saran
Dari hasil laporan tugas akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu penulis merasa
perlu untuk memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya alat ini dapat dikembangkan untuk lebih baik lagi dan dapat
menjadi pendorong kemajuan teknologi di bidang pertanian.
2. Sebaiknya alat ini menggunakan pompa air yang lebih bagus agar
pembibitan tanaman tanaman sekitarnya bisa ikut tersiram.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Hari Arief Dharmawan, 2017,mikrokontroler konsep dasar dan praktis, Malang:


UBpress.
Finali Prajananta Ir, 1999, Agribisnis Cabai Hibrida, Jakarta: Penebar swadaya.
Petruzella D. Frank,1996, Elektronik Industri, Yogyakarta:ANDI
Lutfiyana , Noor Hudallah , dan Agus Suryanto. Rancang Bangun Alat Ukur Suhu
Tanah, Kelembaban Tanah, dan Resistansi.2017, E-journal Teknik
elektro,ISSN 1411 – 0059
Https://elektronika.dasar.web- Liquid Cristal-Display.
Diakses bulan April 2020
http://adoc.tips/model-pengukur-kelembaban tanah- ntuk-tanaman-cabai.htm diakses
bulan Mei 2020

50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51

Lampiran 1 ( Source Code)

// Nilai max soil Moisture = 605 ==> dlm keadaan basah berair
// Nilai min soil Moisture = 230 ==> dlm keadaan kering

#define BLYNK_PRINT Serial

#include <DHT.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <ESP8266_Lib.h>
#include <BlynkSimpleShieldEsp8266.h>

#define ESP8266_BAUD 9600


#define EspSerial Serial1
#define DHTPIN 13
#define DHTTYPE DHT22
#define relay 12
#define led 4
#define soilRH 1

int rhMaxCal = 605;


int rhMinCal = 230;

int setPointRH = 70; // Setpoint kelembapan


float setPointT = 28; // Setpoint suhu

SoftwareSerial EspSerial(2,3);
ESP8266 wifi(&EspSerial);

char auth[] = "Iz8FxiX8ANcG-bbT3d_iwpMa6qZr5wvO";


char ssid[] = "MDN";
char pass[] = "sehat123";

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);


LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);

void setup(){
Serial.begin(9600);
EspSerial.begin(ESP8266_BAUD);
delay(50);

pinMode(led,OUTPUT);
pinMode(relay,OUTPUT);

lcd.init();
lcd.backlight();

dht.begin();
delay(2000);

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Menghubungkan...");
Blynk.begin(auth, wifi, ssid, pass);
delay(50);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Terhubung...");

lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Air Temp: ");
lcd.setCursor(15,0);
lcd.print("C");

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Soil RH : ");
lcd.setCursor(15,1);
lcd.print("%");

void loop(){
float h = dht.readHumidity();
float t = dht.readTemperature();
int sh = map(analogRead(soilRH), rhMaxCal, rhMinCal, 0, 100);

if (isnan(h) || isnan(t)){
Serial.println("DHT22 Missing..!!");
return;
}

Blynk.virtualWrite(V2, sh);
Blynk.virtualWrite(V1, String(t,2));

// Jika udara Panas, tanah basah


if((t >= setPointT) && (h >= setPointRH)){
digitalWrite(led, LOW);
digitalWrite(relay, LOW);
}
// Jika udara panas, tanah kering
if((t >= setPointT) && (h < setPointRH)){
digitalWrite(led,HIGH);
digitalWrite(relay,LOW);
}
// Jika udara dingin, tanah basah
if((t < setPointT) && (h >= setPointRH)){

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

digitalWrite(led,LOW);
digitalWrite(relay,LOW);
}
// Jika udara dingin, tanah kering
if((t < setPointT) && (h < setPointRH)){
digitalWrite(led, HIGH);
digitalWrite(relay,HIGH);
}

lcd.setCursor(10,0);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(10,0);
lcd.print(t);
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(10,1);
lcd.print(sh);

Serial.print("Air Temp: "); Serial.print(t); Serial.print(" C ");


Serial.print("Air Humid: "); Serial.print(h); Serial.println(" %");

Blynk.run();
delay(2000);
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai