TUGAS AKHIR
RAHEL M BARINGBING
172408051
1
SISTEM MONITORING KUALITAS AIR MENGGUNAKAN
SENSOR PH DAN SENSOR TDS BERBASIS ANDROID
TUGAS AKHIR
RAHEL M BARINGBING
172408051
Saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebut sumbernya.
Rahel M Baringbing
NIM: 172408051
ii
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan tugas akhir ini berjudul SISTEM MONITORING KUALITAS AIR
MENGGUNAKAN SENSOR pH DAN KADAR TDS BERBASIS ANDROID.
Meskipun dalam proses penulisan banyak menemui hambatan dan rintangan namun
dengan usaha maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya tugas akhir ini dapat selesai. Atas bantuan dan motivasi yang diberikan,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Awan Maghfirah, S.Si., M.Si. selaku pembimbing
2. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng.Sc selaku ketua jurusan program studi
D3 Fisika
3. Bapak Drs. Aditia Warman, M.Si selaku sekretaris Jurusan D3 Fisika
4. Kepada ayah penulis P. Baringbing dan ibu penulis N. SIbatuara begitu
juga dengan saudara-saudara penulis: Eva Maria Baringbing, Saut Raja
Baringbing, Jonatan DH Baringbing, dan Hendrik Plantino Baringbing
yang memberikan dukungan moral dan materil
5. Kepada teman-teman yang memberikan semangat
6. Beberapa pihak yang secara tidak langsung membantu dan memberikan
semangat
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
terbuka terhadap saran maupun kritikan dalam sebuah diskusi yang membangun dari
pembaca.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Rahel M Baringbing
SISTEM MONITORING KUALITAS AIR MENGGUNAKAN SENSOR pH
DAN SENSOR TDS BERBASIS ANDROID
ABSTRAK
Air merupakan salah satu faktor siklus kehidupan. Air harus dilindungi dan
dilestarikan dari semua jenis polutan. Air merupakan salah satu kebutuhan esensial
manusia yang kedua setelah udara untuk keperluan hidupnya seperti untuk konsumsi,
memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah.
Minimnya akses air bersih untuk konsumsi di Indonesia menjadi hal yang mematikan
secara diam-diam karena banyak orang yang meninggal dari berbagai penyakit yang
timbul buruknya kualitas air yang tidak diketahui oleh masyarakat. Alat monitoring
kualitas air memiliki sensor yang mendeteksi parameter seperti pH dan TDS dalam
air. Dalam pembuatan tugas akhir ini dilakukan perancangan dan pembuatan sistem
monitoring air dengan sensor pH dan sensor tds air. pH, TDS ( Total Disolved Solid )
adalah salah satu parameter dalam menentukan kualitas suatu air minum dengan
memanfaatkan daya hantar listrik yang terdapat pada air yang kemudian diolah
dalam arduino uno dan ditampilkan hasilnya pada android. Sensor pH adalah alat
elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman) dari air. Sistem kendali
pembuatan tugas akhir ini dirancang mengunakan Arduino UNO dengan
mikrokontroler ATMega328 sebagai pusat kendali dari sistem, serta modul wifi
ESP8266 guna untuk komunikasi kontroler ke internet melalui media wifi.
Kata Kunci:Air, Sensor pH, Sensor TDS, Mikrokontroler ATMega328, dan ESP8266
iv
WATER QUALITY MONITORING SYSTEM USING ANDROID-BASED pH
SENSORS AND TDS SENSORS.
ABSTRACT
Water is a factor in the life cycle. Water must be protected and preserved from all
types of pollutants. Water is one of the second essential human needs after the air for
the necessities of life such as for consumption, cooking, washing, bathing, and
cleaning the dirt around the house. The lack of access to clean water for
consumption in Indonesia is a deadly thing secretly because many people die from
various diseases that arise poor water quality that is not known by the public. Water
quality monitoring tools have sensors that detect parameters such as pH and TDS in
water. In making this final project design and manufacture of a water monitoring
system with a pH sensor, and tds sensor. pH, TDS (Total Disolved Solid) is one of the
parameters in determining the quality of a drinking water by utilizing the electrical
conductivity contained in water which is then processed in Arduino Uno and
displayed the results on Android. A pH sensor is an electronic device used to
measure the pH (acidity) of water. This final project manufacturing control system is
designed using the Arduino UNO with the ATMega328 microcontroller as the
control center of the system, as well as the ESP8266 wifi module for communication
controller to the internet via wifi media.
v
DAFTAR ISI
vi
3.4 Perancangan Perangkat Lunak 34
3.4.1 Arduino AVR 34
3.5 Pengujian Rangkaian dan Pengukuran Hasil Sistem 36
BAB IV Pembahasan Hasil Pengukuran 38
4.1 Analisis Hasil Pengukuran dan Pembandingan dengan Hasil
Alat Standar 38
4.2 Pengkuran Ralat Kalibrasi 39
BAB V Penutup 43
4.1 Kesimpulan 43
4.2 Saran 44
Daftar Pustaka 45
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
sensornya terbaca pH 7.0 sesuai KEMENKES no.32 tahun 2017 pH air yang diukur
sudah layak untuk konsumsi.
Zamora, dkk (2015) juga melakukan penelitian tentang perancangan alat ukur
TDS (total dissolved solid) air dengan sensor konduktivitas secara real time. Sistem
tersebut mendeteksi TDS (Total Dissolved Solid) hasil pengukuran yang dilakukan
akan ditampilakan di laptop/PC menggunakan kabel USB. Hasil dari pengukuran
sensornya terbaca TDS 140 sesuai KEMENKES no.32 tahun 2017 TDS air yang
diukur sudah layak untuk konsumsi.
Berdasarkan latar belakang tersebut untuk membantu monitoring kualitas air di
Sumatera Utara diperlukan alat yang mampu untuk mengukur pH dan TDS air. Maka
dari itu saya membuat judul dari tugas akhir ini adalah“Sistem Monitoring Kualitas
Air Menggunakan Sensor pH Dan Sensor TDS Berbasis Android”.
1.3 Tujuan
1. Megetahui standar mutu air dan juga persyaratan kesehatan air.
2. Mengetahui dan memahami mikrokontroler ATMega328P
3. Mengetahui dan memahami cara kerja sensor pH SEN0161 dan sensor TDS
V1.0.
1.4 Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan untuk menghindari topik yang tidak perlu
maka penulis membatasi pembahasan pembuatan alat ini. Adapun permasalahan ini
adalah :
1. Parameter yang diukur yaitu keasaman dengan menggunakan sensor pH
SEN0161 dan kadar mineral dengan menggunakan sensor TDS V1.0.
2. Tugas Akhir ini menggunakan mikrokontroler ATMega328P yang bertugas
untuk mengatur seluruh kegiatan sistem yang dibuat.
3. Hasil pembacaan pengkuran akan ditampilkan di android yang dihubungkan
melalui modul wifi
2.1 Air
Air adalah salah satu dari sekian banyak sumber daya alam yang sangat
dibutuhkan bagi kehidupan mahkluk hidup. Air membantu aktivitas kehidupan bagi
semua mahluk hidup terutama manusia. Tidak hanya manusia saja yang
membutuhkan air tetapi dari unsur tumbuhan, hewan maupun tanah itu sangat
membutuhkan air dalam kehidupannya. Misalnya tumbuhan memerlukan air untuk
tetap tumbuh, seperti halnya manusia, hewan pun memerlukan air untuk tetap
tumbuh. Fungsi air dalam kehidupan kita tidak hanya memenuhi kebutuhan secara
fisik (yang dibutuhkan tubuh manusia), tetapi juga berperan sebagai pemenuh
kegiatan manusia sehari- hari. Baik digunakan untuk mencuci pakaian, mandi, dan
memenuhi kebutuhan manusia lainnya. Bahkan makhluk hidup lain yang berupa
binatang, dan tumbuhan mengkonsumsi air sebagai pemenuh kebutuhannya. air
bersih/segar. Beberapa fungsi air meliputi: Penyediaan air minum, untuk keperluan
pertanian dalam arti luas, untuk keperluan industri sebagai bahan baku, untuk sarana
transportasi.(Susanto, dkk. 2012)
Proses siklus hidrologi atau siklus air yang meliputi evaporasi, kondensasi,
presipitasi, dan infiltrasi yang menyebabkan terjadinya pergerakan aliran air.
Tumbuhan dan tanaman memegang peranan penting dalam proses transpirasi
demikian juga energi matahari memegang peranan dalam proses evaporasi. Air dapat
terpengaruh oleh wilayah dan aktivitas yang ada yang dilaluinya. Air dapat berwarna
jernih di sekitar pegunungan atau berwarna hitam atau pekat di daerah rawa maupun
wilayah industri. Air dapat digunakan untuk berbagai kepentingan mulai untuk
kebutuhan irigasi, pertanian, kehutanan, industri, pariwisata, air minum dan masih
banyak lagi kegiatan yang dapat memanfaatkan air untuk berbagai keperluan.
Di balik keindahannya, air juga merupakan sumber konflik, terutama untuk
masalah pembagian air di daerah-daerah maupun negara-negara yang tidak
mempunyai cukup sumber air, khususnya untuk pertanian dan air minum. Air juga
dapat berlebih di sebagian daerah, sehingga terjadi banjir dan sebagian lainnya dapat
4
mengalami kekeringan karena kekurangan air. Salah satu sebab terjadinya kejadian
tersebut adalah adanya aktivitas manusia yang berlebihan, misalnya penggundulan
hutan. Untuk keperluan air minum, maka sumber air baku yang dapat digunakan
untuk kebutuhan air minum dapat terdiri dari mata air, air permukaan (sungai, danau,
waduk, dll.), air tanah (sumur gali, sumur bor) maupun air hujan. Dari segi kualitas
air, kualitas mata air relatif jernih.(Nadi, dkk. 2019)
2.1.1 Sifat Fisik Air
Air merupakan salah satu media lingkungan yang harus ditetapkan Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan. Isu yang muncul
akibat perkembangan lingkungan yaitu perubahan iklim salah satunya menyangkut
media lingkungan berupa air antara lain pola curah hujan yang berubah-ubah. Hal ini
menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih untuk keperluan higiene sanitasi.
Curah hujan yang lebat dan terjadinya banjir memperburuk sistem sanitasi yang
belum memadai, sehingga masyarakat rawan terkena penyakit menular melalui air
seperti diare dan lainlain. Air sebagai zat, air tidak berbau, tak berwarna tanpa rasa.
Bau yang berasal dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan-bahan buangan
atau air limbah dari kegiatan industri atau dapat pula berasal dari hasil degradasi
bahan buangan oleh mikroba yang hidup di dalam air. Mikroba di dalam air akan
mengubah bahan buangan organik terutama gugus protein secara degradasi menjadi
bahan yang mudah menguap dan berbau.
2.1.2 Sifat Kimia Air
Sebuah melekul air terdiri atas satu atom oksigen yang berikatan kovalen
dengan dua atom hidrogen, gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen
yang membentuk air ( ) ini merupakan melekul yang sangat kokoh dan untuk
menguraikan air diperlukan jumlah energi yang besar, jumlah yang sama juga
dilepaskan dalam pembentuknya. Salinitas merupakan gambaran jumlah kelarutan
garam dan kosentrasi ion-ion dalam air, salinitas juga berpengaruh terhadap derajat
kelarutan senyawa-senyawa tertentu.
Organisme perairan harus mengeluarkan energi yang besar untuk
menyesuaikan diri dengan salinitas yang jauh di bawah atau di atas normal bagi
kehidupan hewan. Secara langsung organisme perairan membutuhkan kondisi air
dengan tingkat kemasaman tertentu. Air dengan pH yang terlalu tinggi atau
terlampau rendah dapat mematikan organisme, demikian pula halnya dengan
perubahanya, umumnya organisme perairan dapat hidup pada kisaran pH antara 6,7
dan 8,5. Penambahan suatu senyawa ke perairan kendalanya telah menyebabkan
perubahan pH menjadi lebih kecil dari 6,7 atau lebih besar dari 8,5.(Irwanto, dan
Ketut. 2015)
2.2 Standar Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air
Air merupakan salah satu media lingkungan yang harus ditetapkan Standar Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan. Isu yang muncul akibat
perkembangan lingkungan yaitu perubahan iklim salah satunya menyangkut media
lingkungan berupa air antara lain pola curah hujan yang berubah-ubah. Hal ini
menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih untuk keperluan higiene sanitasi.
Curah hujan yang lebat dan terjadinya banjir memperburuk sistem sanitasi yang
belum memadai, sehingga masyarakat rawan terkena penyakit menular melalui air
seperti diare dan lain-lain.
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan media air untuk keperluan higiene
sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa parameter
wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib merupakan parameter yang harus
diperiksa secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
sedangkan parameter tambahan hanya diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi
geohidrologi mengindikasikan adanya potensi pencemaran berkaitan dengan
parameter tambahan. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk
pemeliharaan kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk
keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.
Ditinjau dari sudut kesehatan masyarakat, kebutuhan Air untuk Keperluan
Higiene Sanitasi harus memenuhi syarat kualitas agar kesehatan masyarakat
terjamin. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim,
standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat. Hasil studi epidemiologi dan asesmen
risiko yang dihimpun oleh WHO menunjukkan perkembangan penentuan standar dan
pedoman dalam rangka peningkatan kualitas air dan dampak kesehatannya.
Disebutkan bahwa selain air minum, air untuk keperluan rekreasi seperti kolam
renang, SPA, dan pemandian umum juga menjadi potensi risiko penyebab penyakit
berbasis air. Oleh karena itu, perlu peraturan perundang-undangan yang
mengakomodasi upaya mewujudkan kesehatan lingkungan pada media lingkungan
berupa air. (KEMENKES, 2017)
2.2.1 Standar Mutu Kesehatan Air
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk Keperluan
Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa
parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib merupakan parameter
yang harus diperiksa secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, sedangkan parameter tambahan hanya diwajibkan untuk diperiksa jika
kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi pencemaran berkaitan dengan
parameter tambahan. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk
pemeliharaan kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk
keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.
Tabel 2.1. Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
No Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu
(Kadar maksimum)
1 Kekeruhan NTU 25
2 Warna TCU 50
3 Zat padat terlarut ppm 1000
(Total Dissolved Solid)
4 Suhu ˚C Suhu udara ± 3
5 Rasa Tidak berasa
6 Bau Tidak berbau
(Sumber: KEMENKES , 2017)
Tabel 2.2 Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
No Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu
(Kadar maksimum)
1 Total coliform CFU/100mL 50
2 E. coli CfU/100mL 0
(Sumber: KEMENKES , 2017)
Tabel 2.3. Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
No Parameter Unit Standar Baku Mutu
(Kadar maksimum)
Wajib
1 Ph 6,5-8,5
2 Besi mg/L 1
3 Fluorida mg/L 1,5
4 CaCO3 mg/L 500
5. Mangan mg/L 0,5
6 Nitrat, sebagai N mg/L 10
7 Nitrit, sebagai N mg/L 1
8 Sianida mg/L 0,1
9 Deterjen mg/L 0,05
10 Pestisida total mg/L 0,1
Tambahan
1 Air raksa mg/L 0,001
2 Arsen mg/L 0,05
3 Kadmium mg/L 0,005
4 Kromium (valensi 6) mg/L 0,05
5 Selenium mg/L 0,01
6 Seng mg/L 15
7 Sulfat mg/L 400
8 Timbal mg/L 0,05
(Sumber: KEMENKES , 2017)
2.2.2 Persyaratan Kesehatan Air
1. Air dalam keadaan terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa
penyakit, dan tempat perkembangbiakan vektor:
a. Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor dan binatang pembawa
penyakit.
b. Jika menggunakan kontainer sebagai penampung air harus dibersihkan secara
berkala minimum 1 kali dalam seminggu.
2. Aman dari kemungkinan kontaminasi :
a. Jika air bersumber dari sarana air perpipaan, tidak boleh ada koneksi silang
dengan pipa air limbah di bawah permukaan tanah.
b. Jika sumber air tanah non perpipaan, sarananya terlindung dari sumber
kontaminasi baik limbah domestik maupun industri.
c. Jika melakukan pengolahan air secara kimia, maka jenis dan dosis bahan
kimia harus tepat.
2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler (pengendali mikro) pada suatu rangkaian elektroni berfungsi
sebagai pengendali yang mengatur jalannya proses kerja dari rangkaian
elektronik.didalam IC mikrokontroler terdapat CPU, memori, timer, saluran
komunikasi serial dam paralel, port input/output, ADC, dan lain-lain. Mikrokontroler
sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir
memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Kelebihan dari
mikrokontroller adalah sebagai berikut :
1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemrograman assembly
dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem
menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem.
2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O
terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem.
3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer
Sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah
instruksi atau program.
4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori
dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.
Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan
transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta
dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi
lebih murah dibandingkan mikroprosesor.(Laumal. 2017)
2.3.1 Mikrokontroler ATMega328P
ATMega328P adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses
eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set
Computer). Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :
130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
32 x 8-bit register serba guna.
Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
32 kB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 kB dari flash memori sebagai bootloader.
Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1kB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya
dimatikan.
Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
Master / Slave SPI Serial interface.
Mikrokontroller ATMega328P memiliki arsitektur Harvard, yaitu
memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat
memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi – instruksi dalam memori program
dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan
instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang
memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.
32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (
Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register
serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode
pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data.Hampir
semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri
dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register
lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa
register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/
Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register –
register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.
2.10 ESP8266
ESP8266 adalah chip WiFi berbiaya rendah dengan kemampuan mengatur
TCP/IP dan MCU (unit mikrokontroler) yang diproduksi oleh produsen China yang
berbasis di Shanghai, Espressif Systems. Chip tersebut pertama kali mendapat
perhatian para pembuat Barat pada Agustus 2014 dengan modul ESP-01, dibuat oleh
produsen pihak ketiga, Ai-Thinker. Modul kecil ini memungkinkan mikrokontroler
untuk terhubung ke jaringan WiFi dan membuat koneksi TCP/IP sederhana
menggunakan perintah gaya Hayes. Modul ESP 8266 membutuhkan input tegangan
dengan range 3.3 volt, namun konsumsi dayanya tinggi. Jika tegangan yang masuk
kurang atau lebih dari range yang ditentukan maka modul tidak akan aktif atau
kondisi yang lebih buruk lagi yaitu menjadi rusak. Arus listrik yang dibutuhkan
cukup tinggi, sehingga kita perlu menggunakan arus 1 A. (Samsugi, dkk. 2018)
Namun, pada saat itu hampir tidak ada dokumentasi berbahasa Inggris
tentang chip dan perintah yang diterimanya. Harga yang sangat rendah dan fakta
bahwa hanya ada sedikit komponen eksternal pada modul yang memberi kesan
bahwa pada akhirnya volume bisa sangat murah, menarik banyak hacker untuk
mengeksplorasi modul, chip, dan perangkat lunak di dalamnya, dan juga untuk
menerjemahkan dokumentasi Cina. Pengaturan awal modul ESP8266 dapat
menggunakan AT Command yang dikirim dari Arduino menggunakan komunikasi
serial. Penggunaan AT Command dapat memberikan kemudahan untuk mengetahui
kekuatan sinyal dari terminal, mengirim pesan, menambahkan item, mematikan
terminal, mendapatkan IP address dan lain -lain. Fitur - fiturnya antara lain:
Processor: L106 32-bit RISC microprocessor core based on the Tensilica Xtensa
Diamond Standard 106 Micro running at 80 MHz
64 KiB of instruction RAM, 96 KiB of data RAM
External QSPI flash: 512 KiB to 4 MiB* (up to 16 MiB is supported)
IEEE 802.11 b/g/n WiFi
1.Integrated TR switch, balun, LNA, power amplifier and matching network
2. WEP or WPA/WPA2 authentication, or open networks
16 GPIO pin
SPI
Software implementation
I²S interfaces with DMA (sharing pins with GPIO)
UART on dedicated pins, plus a transmit only UART can be enabled on GPIO2
10 bit ADC (successive approximation ADC)
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
27
3.2 Diagram Blok Sistem
Untuk mempermudah dalam mempelajari dan memahami cara kerja alat ini, maka
sistem perancangan alat ini dibuat berdasarkan diagram blok dimana tiap blok mempunya
dungsi dan cara kerja tertentu. Dalam tugas akhir ini sistem terdiri diagram blok yang terlihat
pada gambar 3.1
PSA LCD
SENSOR
TDS MIKROKONTROLER
ATMega328
ESP8266
SENSOR
pH
Android
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Menggunakan Sensor TDS pada Air PDAM
Waktu TDS
15.00 76,17
15.30 75,88
16.00 75,94
16.30 76,62
17.00 75,97
17.30 76,42
Pengujian alat dilakukan dengan menggunakan sampel air sumur bor yang dilakukan
6 kali percobaan. Pada pengujian alat didapat data sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Menggunakan Sensor pH pada Air Sumur Bor
Waktu pH
15.00 6,87
15.30 6,87
16.00 6,89
16.30 6,90
17.00 6,93
17.30 6,94
Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Menggunakan Sensor TDS pada Air Sumur Bor
Waktu TDS
15.00 76,17
15.30 76,88
16.00 76,94
16.30 77,62
17.00 77,97
17.30 78,42
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENGUKURAN
4.1 Analisis Hasil Pengukuran dan Pembandingan dengan Hasil Alat Standar
Untuk membandingkan hasil yang telah diukur dengan alat standar maka
digunkan alat pembading yaitu pH meter dan juga TDS meter. Setelah dibandingkan
maka dapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pembandingan Hasil Pengukuran pH Air PDAM dengan Alat Standar
Waktu pH pH Meter
15.00 6,89 7,0
15.30 6,89 7,0
16.00 6,90 7,0
16.30 6,91 7,0
17.00 6,95 7,1
17.30 6,98 7,2
Tabel 4.2 Pembandingan Hasil Pengukuran TDS Air PDAM dengan AlatStandar
Waktu TDS TDS Meter
15.00 76,17 75
15.30 75,88 75
16.00 75,94 75
16.30 76,62 76
17.00 75,97 76
17.30 76,42 77
38
Tabel 4.3 Pembandingan Hasil Pengukuran pH Air Sumur Bor dengan Alat Standar
Waktu pH pH Meter
15.00 6,87 6,90
15.30 6,87 6,90
16.00 6,89 7,0
16.30 6,90 7,0
17.00 6,93 7,1
17.30 6,94 72
Tabel 4.4 Pembandingan Hasil Pengukuran TDS Air Sumur Bor dengan Alat Standar
Waktu TDS TDS Meter
15.00 76,17 75
15.30 76,88 76
16.00 76,94 76
16.30 77,62 77
17.00 77,97 77
17.30 78,42 78
Dari pengujian diatas maka saat alat di hidupkan maka sistem akan mengukur
sampel yang sudah ditentukan dengan sensor yang digunakan ,setelah sampel sudah
diukur atau dideteksi dengan menggunakan sensor pH dan sensor TDS kemudian
diteruskan mengirim data ke sistem. Data tersebut akan dikirim ke android melalui
modul wifi ESP8266.
4.2 Pengukuran Ralat Kalibrasi
Tabel 4.5 Pengukuran Ralat Sensor pH pada Air PDAM
Waktu pH pH Meter %Ralat
15.00 6,89 7,0 1,5
15.30 6,89 7,0 1,5
16.00 6,90 7,0 1,4
16.30 6,91 7,0 1,2
17.00 6,98 7,1 1,6
17.30 7,0 7,2 2,7
Tabel 4.6 Pengukuran Ralat Sensor TDS pada Air PDAM
Waktu TDS TDS Meter %Ralat
15.00 76,17 75 1,56
15.30 75,88 75 1,17
16.00 75,94 75 1,25
16.30 76,62 76 0,81
17.00 75,60 76 0,52
17.30 76,42 77 0,75
Persentase ralat pengukukan pH pada air PDAM dapat dihitung sebagai berikut:
| |
| |
| |
| |
| |
| |
Persentase ralat pengukukan TDS pada air PDAM dapat dihitung sebagai berikut:
| |
| |
| |
| |
| |
| |
Tabel 4.7 Pengukuran Ralat Sensor pH pada Air Sumur Bor
Waktu pH pH Meter %Ralat
15.00 6,87 6,90 0,43
15.30 6,87 6,90 0,43
16.00 6,89 7,0 1,57
16.30 6,90 7,0 1,42
17.00 6,93 7,1 2,39
17.30 6,94 7,2 3,61
Tabel 4.8 Pengukuran Ralat Sensor TDS pada Air Sumur Bor
Waktu TDS TDS Meter %Ralat
15.00 76,17 75 1,56
15.30 76,88 76 1,15
16.00 76,94 76 1,23
16.30 77,62 77 0,80
17.00 77,97 77 1,25
17.30 78,42 78 0,53
Persentase ralat pengukukan pH air sumur bor dapat dihitung sebagai berikut:
| |
| |
| |
| |
| |
| |
Persentase ralat pengukukan TDS air sumur bor dapat dihitung sebagai berikut:
| |
| |
| |
| |
| |
| |
BAB V
Penutup
4.1 Kesimpulan
Dari perancangan dan pembuatan sistem monitoring kualitas air menggunakan
sensor ph dan kadar mineral , maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari pengukuran pH yang diukur oleh alat nilai rata-rata dari 6 kali
dilakukannya percobaan yaitu 6.92. Standar pH air yang ditentukan oleh
dinas kesehatan yang dibisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari yaitu
6,5-8,5. Dari pengukuran TDS yang diukur oleh alat nilai rata-rata dari 6 kali
dilakukannya percobaan yaitu 76.105. Standar TDS air yang ditentukan oleh
dinas kesehatan yang dibisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
maksimal 1000 ppm. Maka air yang di monitoring oleh alat ini bisa
digunakan oleh untuk kehidupan sehari-hari.
2. Mikrokontroler ATMega328P merupakan otak dari alat yang dibuat dan juga
sebagai pusat dari pemrosesan data yang nantinya data yang diperoleh akan
dikirim ke android melalui modul wifi ESP8266. Mikrokontroler
ATMega328P yang digunakan pada alat ini berjalan dengan baik.
3. Sensor ph yang digunakan dalam pembuatan alat ini yang berfungsi untuk
mengukur ph atau derajat keasaaman dalam air. Sedangkan sensor TDS yang
digunakan dalam alat ini berfungsi untuk mengukur kadar nineral air atau
jumlah zat padar terlarut yang terdapat didalam air. Kemudian Nilai yang
diukur oleh sensor pH dan TDS akan diproses oleh mikrokontroler yang
akan dikirim ke android melalui modul wifi ESP8266
43
5.2. Saran
1. Untuk membuat alat selanjutnya agar mengkaji lebih banyak sumber maupun
referensi
2. Untuk pembuat alat selanjutnya diharapkan agar lebih menggunakan sensor
yang kualitas yang lebih baik
3. Untuk pembuat alat selanjutnya diharapkan agar alat ini mampu sistem
monitoring kualitas air menggunakan sensor yang diperlukan
Daftar Pustaka
45
LAMPIRAN
Gambar keseluruhan Alat
PROGRAM ALAT
#include <EEPROM.h>
#include <GravityTDS.h>
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <ESP8266_Lib.h>
#include <BlynkSimpleShieldEsp8266.h>
#define ONE_WIRE_BUS 13
#define tdsPin A1
#define pHpin A0
GravityTDS gravityTds;
OneWire oneWire(ONE_WIRE_BUS);
DallasTemperature DS18B20(&oneWire);
//LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);
ESP8266 wifi(&EspSerial);
void setup(){
Serial.begin(9600);
EspSerial.begin(ESP8266_BAUD);
delay(50);
lcd.init();
lcd.backlight();
lcd.clear();
/*
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("TDS: ppm");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("pH : ");
*/
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("TDS: ppm");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("pH : ");
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print("Suhu: C");
Blynk.begin(auth,wifi,ssid,pass);
DS18B20.begin();
gravityTds.setPin(tdsPin);
gravityTds.setAdcRange(1024);
gravityTds.begin();
void loop(){
DS18B20.requestTemperatures();
temperature = DS18B20.getTempCByIndex(0);
gravityTds.setTemperature(temperature);
gravityTds.update();
tdsValue = gravityTds.getTdsValue();
getpH();
Blynk.virtualWrite(V1, String(pHVal,2));
Blynk.virtualWrite(V2, String(tdsValue,0));
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print(tdsValue);
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print(pHVal);
lcd.setCursor(5,2);
lcd.print(" ");
lcd.setCursor(5,2);
lcd.print(temperature);
Serial.print(pHVal);
Serial.print(" ");
Serial.print(temperature);
Serial.print(" C ");
Serial.print("TDS: ");
Serial.print(tdsValue,0);
Serial.println(" ppm");
Blynk.run();
delay(1000);
void getpH(){
buf[i] = analogRead(pHpin);
delay(30);
if(buf[i]>buf[j]){
temp = buf[i];
buf[i] = buf[j];
buf[j] = temp;
pHavgVal = 0;
pHavgVal += buf[i];
}
Datasheet Sensor pH SEN0161
Contents
1 Introduction
2 Specification
3 Precautions
4 pH Electrode Characteristics
5 Usage
5.1 Connecting Diagram
5.2 Method 1. Software Calibration
5.3 Method 2. Hardware Calibration through potentiometer
6 FAQ
Introduction
Need to measure water quality and other parameters but haven't got any low cost pH
meter? Find it difficult to use with Arduino? Here comes an analog pH meter,
specially designed for Arduino controllers and has built-in simple, convenient and
practical connection and features. It has an LED which works as the Power Indicator,
a BNC connector and PH2.0 sensor interface. You can just connect the pH sensor
with BNC connector, and plug the PH2.0 interface into any analog input on Arduino
controller to read pH value easily.
Specification:
SEN0161 dimension
Module Power: 5.00V
Circuit Board Size: 43mm×32mm
pH Measuring Range: 0-14
Measuring Temperature: 0-60 celcius
Accuracy: ± 0.1pH (25 celcius)
Response Time: ≤ 1min
pH Sensor with BNC Connector
PH2.0 Interface ( 3 foot patch )
Gain Adjustment Potentiometer
Power Indicator LED
Datasheet Mikrokontroler ATMega328P
● High performance, low power AVR® 8-bit microcontroller
● Advanced RISC architecture
● 131 powerful instructions – most single clock cycle execution
● 32 x 8 general purpose working registers
● Fully static operation
● Up to 16MIPS throughput at 16MHz
● On-chip 2-cycle multiplier
● High endurance non-volatile memory segments
● 32K bytes of in-system self-programmable flash program memory
● 1Kbytes EEPROM
● 2Kbytes internal SRAM
● Write/erase cycles: 10,000 flash/100,000 EEPROM
● Optional boot code section with independent lock bits
● In-system programming by on-chip boot program
● True read-while-write operation
● Programming lock for software security
● Peripheral features
● Two 8-bit Timer/Counters with separate prescaler and compare mode
● One 16-bit Timer/Counter with separate prescaler, compare mode, and capture
mode
● Real time counter with separate oscillator
● Six PWM channels
● 8-channel 10-bit ADC in TQFP and QFN/MLF package
● Temperature measurement
● Programmable serial USART
● Master/slave SPI serial interface
● Byte-oriented 2-wire serial interface (Phillips I2C compatible)
● Programmable watchdog timer with separate on-chip oscillator
● On-chip analog comparator
● Interrupt and wake-up on pin change
● Special microcontroller features
● Power-on reset and programmable brown-out detection
● Internal calibrated oscillator
● External and internal interrupt sources
● Six sleep modes: Idle, ADC noise reduction, power-save, power-down, standby,
and extended standby
DataSheet Sensor TDS
TDS (Total Dissolved Solids) indicates how many milligrams of soluble
solids are dissolved in one liter of water. In general, the higher the TDS value, the
more soluble solids are dissolved in water, and the less clean the water is. Therefore,
the TDS value can be used as one reference point for reflecting the cleanliness of
water. A TDS pen is a widely used peice of equipment to measure TDS value. The
price is affordable, and it is easy to use, however commonly it is not able to transmit
data to a control system for online monitoring of water quality. In general
professional instruments have high accuracy and can send data to the control system,
but the price is expensive for the ordinary person. To this end, we have launched an
analog TDS sensor kit which is compatible with Arduino, plug and play, and is easy
to use. Matching with Arduino controller, you can build a TDS detector easily to
measure the TDS value of liquid without needing to purchase expensive equipment.
This product supports 3.3 ~ 5.5V wide voltage input, and 0 ~ 2.3V analog
voltage output, which makes it compatible with 5V or 3.3V control systems or
boards. The excitation source is AC signal, which can effectively prevent the probe
from polarization and prolong the life of the probe, meanwhile can help increase the
stability of the output signal. The TDS probe is waterproof, it can be immersed in
water for long time measurement.This product can be used in water quality
application, such as domestic water analysis and hydroponics. With this product, you
can easily DIY a TDS detector to reflect the cleanliness of water to protect your
health!
Attention:
1.The probe can not be used in water above 55 degrees centigrade.
2.The probe can not be left too close to the edge of the container, otherwise it will
affect the reading.
3.The head and the cable of the probe are waterproof, but the connector and the
signal transmitter board are not waterproof. Please be careful.
Specification:
Signal Transmitter Board
Input Voltage: 3.3 ~ 5.5V
Output Voltage: 0 ~ 2.3V
Working Current: 3 ~ 6mA
TDS Measurement Range: 0 ~ 1000ppm
TDS Measurement Accuracy: ± 10% F.S. (25 ℃)
Module Size: 42 * 32mm
Module Interface: PH2.0-3P
Electrode Interface: XH2.54-2P
TDS probe
Number of Needle: 2
Total Length: 83cm
Connection Interface: XH2.54-2P
Colour: Black
Other: Waterproof Probe