Anda di halaman 1dari 47

KOLAM LELE PINTAR BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)

MAN SAMPUL

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARDIANSYAH

NPM. 16111100124

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2020
KOLAM LELE PINTAR BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas PGRI Yogyakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalama Menyelesaikan Program Sarjana

Oleh:

MUHAMMAD ARDIANSYAH

NPM. 16111100124

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2020

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

KOLAM LELE PINTAR BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARDIANSYAH

NPM. 16111100124

Yogyakarta, 28 Agustus 2020

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prahenusa Wahyu Ciptadi, S.T., M.T R. Hafid Hardyanto, S.Pd.,M.Pd

NIS.19841227 201604 1 011 NIS.19871205 201604 1 012

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini yang diberi judul “Kolam Lele Pintar Berbasis IOT

Menggunakan Mikrokontroler ”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk melengkapi

syarat kelulusan Program Sarjana (S1) mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi

Teknik Informatika Universitas PGRI Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan

tanpa bantuan serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Pada

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Paiman, M.P, selaku Rektor Universitas PGRI Yogyakarta.

2. Ibu Meilany Nonsi Tentua, S.Si., M.T, selaku Dekan Fakultas Sains Dan

Teknologi.

3. Bapak Prahenusa Wahyu Ciptadi, S.T .M.T Ketua Program Studi Informatika

yang telah memberikan izin penelitian pada penulis.

4. Bapak Prahenusa Wahyu Ciptadi, S.T .M.T dan Bapak R. Hafid Hardiyanto

S.Pd, .M.Pd sebagai Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen-dosen Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas PGRI Yogyakarta

beserta staf karyawan

6. Kedua Orang Tua yang telah mendukung baik secara moril maupun materil.

iv
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat kekurangan, harapan penyusun semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, Agustus 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Rumusan Masalah 3
D. Batasan Masalah 3
E. Tujuan Penelitian 4
F. Manfaat Penelitian 4
G. Sistematika Penulisan Laporan 5
H. Jadwal Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A. Tinjauan Pustaka 7
B. Landasan Teori 8
1. Ikan Lele 8
2. Mikrokontroler 11
3. Sensor pH/ Module pH Meter Sensor13
4. Relay 13
5. Elemen/Heater13
6. Pompa Air 14
7. Sensor suhu DS18B20 15
8. Android 17
9. IOT 18

vi
10. Perangkat Lunak Arduino IDE 18
11. Motor Servo 18
12. Water Level Control 19
13. MIT APP Inventor 20
14. Firebase 21
15. Use Case Diagram 22
BAB III 26

METODE PENELITIAN 24

A. Waktu dan Tempat Penelitian 26


B. Bahan Penelitian 26
C. Objek Penelitian 27
D. Metode Pengumpulan Data 28
1. Studi Literatur28

2. Observasi 28

E. Perancangan Desain penelitian 28


1. Rancangan Purwarupa Kolam Lele Pintar 28

2. Rancangan Perangkat Keras 29

3. Perancangan Perangkat Lunak 30

4. Desain Data Diagram31

5. Perancangan Desain Antar Muka 34

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Esp32.................................................................................................10

Gambar 2. 2 PH Sensor..........................................................................................13

Gambar 2. 3 Relay.................................................................................................15

Gambar 2. 4 Heater................................................................................................14

Gambar 2. 5 Water Pump.......................................................................................15

Gambar 2. 6 Sensor suhu DS18B20.......................................................................16

Gambar 2. 7 Motor Servo......................................................................................19

Gambar 2. 8 Area Kerja App inventor...................................................................22

Gambar 3. 1 Rancangan purwarupa kolam lele.....................................................29

Gambar 3. 2 Rancangan perangkat Kolam Lele....................................................30

Gambar 3. 3 Diagram Kolam Lele.........................................................................31

Gambar 3. 4 Flowchat Kolam Lele........................................................................33

Gambar 3. 5 Tampilan Interface............................................................................35

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Rencana Kegiatan Penelitian.................................................................6

Tabel 2. 1 Range nilai pH.....................................................................................11

Tabel 2. 2 Simbol-simbol dalam Use Case D 23

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi jaman sekarang sudah semakin berkembang dalam

berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi yang digunakan dalam

era ini sudah sangat cangih, teknik yang digunakan akan membantu manusia

dalam mengerjakan sesuatu hal menjadi lebih efisien dan menghemat waktu.

Perkembangan teknologi digunakan dalam berbagai hal, misalnya

dalam hal monitoring kolam ikan lele untuk mempermudah dalam mengelola

kolam lele tersebut. Ikan lele merupakan ikan yang banyak di konsumsi oleh

masyarkat umum, ikan lele menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Berdasarkan survei di Banyubiru, Dukun, Magelang di tempat bapak

Sahid, sampai saat ini karena kurangnya pengetahuan teknologi menjadikan

para pembudidaya ikan lele umumnya masih menggunakan teknik tradisional

dalam pemantauan kolam lele, misalnya pemantauan air pH dan suhu yang

tidak tepat, volume air yang tidak pas, serta masih menggunakan cara manual

dalam pemberian pakan, yang mengakibatkan ikan mati karena pH dan suhu

tidak stabil, atau karena volume air yang kebanyakan atau kekurangan

mengakibatkan ikan lama berkembangnya, dan data hasil pengukuran kurang

maksimal, serta waktu yang digunakan dapat digunakan untuk hal lain-lain.

Maka dalam kondisi seperti itu dibutuhkan suatu teknologi yang dapat

selalu memantau pH, suhu, dan volume air, serta dapat mengontrol pemberian

pakan sesuai yang kita inginkan. Dan data yang dihasilkan memiliki akurasi

1
2

yang lebih tepat dan cepat, serta dapat dilihat langsung dengan menggunakan

Smartphone kita kapan pun kita inginkan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirancang suatu alat yang

dengan sistem monitor dan kontroling kolam ikan dengan menggunakan

mikrokontroler berbasis android sebagai interfacenya. Rancangan alat ini

dituangkan dalam betuk laporan akhir yang berjudul ”KOLAM LELE

PINTAR BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)”

Penulis berharap alat ini diracancang agar dapat membantu para

pembudidaya dalam mengelola kolam lele, sehingga dapat meningkatkan hasil

produksi dan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan khusunya dalam bidang

teknologi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dibuat identifikasi masalah-

masalah yang ada sebagai berikut:

1. Budidaya ikan lele dengan metode manual banyak kelemahan dan kendala

dalam mengukur keadaan kolam, dan melakukan tindakan.

2. Dalam budidaya usaha tersebut banyak faktor yang mempengaruhi, bisa

faktor alam atau pun manusia itu sendiri, sehingga dibutuhkan alat yang bisa

digunakan untuk memonitor dan pengontrolan kolam yang dapat melakukan

tindakan secara otomatis.

3. Pemanfaat teknologi yang dapat membantu mempermudah para budidaya

ikan lele dalam mengelola kolam mereka dari jarak jauh denggan

menggunakan Smartphone.
3

4. Mikrokontroler merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam

mengontrol dan monitoring kolam.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan

permasalahan yang akan dihadapi, yaitu:

1. Bagaimana rancang bangun dalam pembuatan kolam lele pintar?

2. Bagaimana cara kerja kolam lele pintar berbasisi IOT?

D. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,

dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Perancangan sistem monitoring pada kolam ikan lele menggunakan sensor

PH, dan sensor Suhu.

2. Perancangan sistem pemberi makan otomatis menggunakan Motor Servo.

3. Perancangan sistem penghangat suhu air kolam otomatis menggunakan

Heater.

4. Perancangan sistem volume air otomatis menggunakan pompa air dan

sensor Water Flow.

5. Penghubung Mikrokontroler dengan aplikasi menggnakan Wifi dan

Database

6. Pemrograman ESP 32 hanya menggunakan Aplikasi Arduino.

7. Proyek akhir ini hanya berupa prototipe sistem yang disimulasikan,

8. Mikrokontroler yang digunakan ESP 32.


4

9. Aplikasi Android yang digunakan adalah buatan sendiri mengunakan

AppInventor.

10. Menggunakan database Firebase

11. Menggunakan aquarium sebagai prototipe kolam lele.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Membangun sistem pemantauan kolam lele jarak jauh dengan interface

aplikasi andoid.

2. Membangun sistem dan membuat prototipe yang dapat memantau kondisi

volume air, kadar PH, dan suhu.

3. Membangun sistem dan membuat prototipe pemberian pakan otomatis

pada pada kolam lele.

4. Perancangan sistem penghangat suhu air otomatis.

5. Perancangan sistem volume air otomatis.

6. Mampu mengimplementasikan kedalam prototype.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah koleksi pustaka bagi Universitas PGRI Yogyakarta.

2. Menambah ilmu dan kemampuan mahasiswa tentang sistem yang

menggunakan Mikrokontroler berbasis IOT.

3. Mempermudah pembudidaya ikan lele dalam megelola kolam ikan lele.


5

G. Sistematika Penulisan Laporan

Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 5 (lima) bab dengan sistematika

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, sistematika penulisan, dan jadwal penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini diuraikan dengan teori-teori dari kegiatan studi pustaka

yang dilakukan penulis sebagai dasar teori yang menjadi acuan

dalam penyusunan skripsi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang telah

dilakukan oleh penulis dengan permasalahan yang diangkat.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pengimplementasian rancangan pada tahap

sebelumnya dan melakukan uji kelayakan sistem yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan sistem yang telah

dibuat serta saran yang diperlukan untuk pengembangan sistem

lebih lanjut.
6

H. Jadwal Penelitian

Tabel rencana jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 1.1.

Waktu (Minggu ke -)
Tabel 1. 1 Rencana Kegiatan Penelitian
2020
No Aktivitas
Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kegiatan
1                                                
persiapan

  Observasi                                                

Pengumpulan
                                                 
data

  Studi literatur                                                

2 Pelaksanaan                                                

Perancangan
                                                 
Sistem

Implementasi
                                                 
dan Pegujian

3 Analisis data                                                

Dokumentasi

dan pe-
4                                                
nyusunan

laporan
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya sebagai bahan

pertimbangan dan untuk memperkuat dalam penelitian ini, maka penulis

menuangkan beberapa penelitian terdahulu yang pernah diteliti sebagai acuan

dalam analisis penelitian ini.

Penelitian yang dilakukkan oleh (Imaduddin & Saprizal, 2017)

penilitian ini berjudul otomatisasi monitoring dan pengaturan keasaman

larutan dan suhu air kolam ikan pada pembenihan ikan lele. Penelitian ini

membahas tentang sistem monitoring pengaturan kadar keasaman (pH)

dengan menggunakan sensor Electrode Eutech Instrument pH Meter Kit, suhu

menggunakan sensor LM35 dan menggunakan mikrokontroler Arduino UNO.

Heater digunakan sebagai pemanas air dan kipas digunakan sebagai

pendingin air, kran selenoid digunakan sebagai katup saluran pembuangan

dan water pump digunakan untuk mengisi air, pengukuran ketinggian air

menggunakan sensor ultrasound HCSR04, dan terahir LCD 16x2 digunakan

untuk menampilkan hasil pengukuran.

Penelitian yang dilakukkan oleh (Andika Sulistyawan, 2019) , tentang

teknologi pada monitoring dan otomasi kolam pembesaran ikan lele berbasis

mikrokontroler, pada penelitian ini menggunakan beberapa sensor yang dapat

dimonitoring melalui aplikasi bylink, dan dapat memberi pakan ikan lele

sesuai waktu yang telah di program di arduino.

7
8

(Safrianti et al., 2019) tentang sistem otomatisasi alat pemberi pakan

ikan lele berbasis arduino. Sistem ini di rancang untuk memberi makan ikan

lele secara otomatis berdasarkan jadwal makan dan berat ikan berbasis

mikrokontroler Arduino UNO. Alat Pemberi pakan ini menggunakan RTC

untuk pengatur waktu dan pengatur jadwal pakan ikan dilengkapi juga dengan

motor DC sebagai penebar pakan. Berat pakan yang dikeluarkan berdasarkan

berat ikan lele dan banyaknya jumlah ikan.

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah merancang

kolam lele pintar berbasis IOT (Internet Of Things). Memiliki persamaan

dengan menggunakan sensor water level yang digunakan untuk memantau

ketinggian air, water pump untuk memompa air jika sensor water level

mendeteksi air dalam kolam berkurang, sensor suhu DB18B20 untuk

mengukur suhu kolam, heater sebagai penghagat jika suhu kolam rendah,

sensor PH untuk memonitoring ph air, dan motor servo akan bergerak untuk

memberikan pakan ikan secara otomatis. Perbedaan dari penelitian

sebelumnya adalah menggunakan Android sebagai monitoring semua sensor

dan akan memberikan notifikasi jika masing- masing sensor mengalami

perubahan. Sensor-sensor tersebut akan terhubung ke Android melalui

Bluetooth.

B. Landasan Teori

1. Ikan Lele
Ikan lele merupakan ikan yang hidup di air tawar. Ikan lele

mempunyai ciri khas dengan tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang

serta memiliki sejenis kumis yang panjang, mencuat dari sekitar bagian
9

mulutnya. Ikan lele mempunyai insan tambahan yang memungkinkan ikan

lele mengambil oksigen pernapasan dari udara di luar air. Karena itu ikan

lele tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen. Ikan

lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang

tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin, missal di

bawah 20 ̊ C , pertumbukan agak terlambat, di daerah pegunungan dengan

ketinggian diatas 700 meter, pertumbuhan ikan lele kurang begitu baik.

Ikan lele merupakan jenis ikan yang memiliki toleransi tinggi terhadap

lingkungannya dan dapat hidup pada rentang suhu yang cukup besar antara

14 – 38°C, suhu air optimum dalam pemeliharaan ikan lele secara intensif

adalah 25°C - 30°C. Keasaman atau pH yang baik bagi ikan lele adalah 6,5

– 8, pH yang kurang dari 5 sangat buruk bagi lele, karena bisa

menyebabkan penggumpalan lendir pada insang, sedangkan pH 8 ke atas

akan menyebabkan berkurangnya nafsu makan ikan lele (BSN, 2014) .

Kendala bagi budidaya ikan patin adalah adanya kematian ikan

yang disebabkan oleh penyakit bakterial. Salah satunya yaitu penyakit

Motile Aeromonas Septicaemia (MAS) disebabkan oleh bakteri A.

hydrophila (Wahjuningrum et al., 2007). Pengendalian penyakit ini

biasanya dilakukan dengan pencampuran pakan dengan antibiotik.

Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dan tidak sesuai dosis akan

menimbulkan residu dalam tubuh ikan. Untuk itu dibutuhkan bahan

alternatif yang tidak menimbulkan efek negatif, serta aman digunakan,

murah, dan tidak merugikan (Setiaji, 2009). Salah satunya dengan


10

menggunakan ekstrak daun pepaya. Menurut Tuntun (2016), daun pepaya

mengandung senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, dan

alkaloid karpain. Serta memiliki enzim papain yang memiliki aktivitas

proteolitik dan antimikroba (Ardina, 2007).

Selain daun papaya ada juga daun Ketapang, Daun ketapang

mengandung senyawa Tanin dan Flavonoid yang bersifat

antibakteri,menurut Maji dan Shaibu (2012) melaporkan bahwa senyawa-

senyawa antibakteri seperti ampicilin, higomicin, kanamicin dan

rifampicin dapat menghambat pertumbuhan beberapa koloni bakteri yang

berperan sebagai agen biokontrol. Pemberian ekstrak ketapang

menunjukkan daya hambat pada beberapa bakteri seperti Aeromonas

salmonicida, Aeromonas hydrophila, Escherichia coli dan Staphylococcus

aureus.

Jumlah Pakan ikan lele berukuran 7-8 cm, untuk kepadatan benih

dalam 1 ( satu ) kolam = 250 ekor/m2 . Berikut tabel pemberian dosis

pakan ikan lele : Jumlah anakan lele ukuran 7-8 cm dalam 1 (satu) kg

adalah sekitaran 50 ekor. Jika dalam satu kolam ada 3000 ekor ikan, maka

untuk menghitungnya dibagi jumlah ikan per 1 kg ( 3000 dibagi 50 ) yaitu

sekitar 60 kg ikan per kolam. Sesuai rumus perhitungan kebutuhan pakan

yaitu berat keseluruhan ikan dikalikan 3%, maka dari perhitungan diatas

dapat disimpulkan 60 kg dikali 3% = 1.8 kg. Jadi setiap 3000 anakan lele

ukuran 7-8 cm membutuhkan pakan 1.8 kg perhari. Dari perhitungan

diatas dapat disimpulkan porsi pakan ikan satu hari 1.8 kg dibagi 3 dalam
11

satu hari = 600 g. Untuk anakan lele dengan jumlah 1500 ekor maka porsi

pakan ikan satu hari 0,9 kg dibagi 3 = 300 g dan untuk anakan lele dengan

jumlah 750 ekor maka porsi pakan ikan dalam satu hari 450 g dibagi 3 =

150 g. Jadwal pakan ikan pada jam 09.00, 16.00, dan 21.00

2. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai

pengendali rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program

umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O

tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC)

yang sudah terintegrasi di dalamnya. Mikrokontroller yang digunakan

dipembuatan sistem ini yaitu :

a. ESP 32

ESP32 adalah board dengan chip esp32-s2. ESP32-S2,

menggabungkan subsistem Wi-Fi yang mengintegrasikan Wi-Fi MAC,

Wi-Fi radio dan baseband, RF switch, RF balun, power amplifier, low

noise amplifier  (LNA) dengan mikroprosesor  Xtensa single-core 32-bit

LX7 dengan nilai clock pada 240MHz membuatnya berguna untuk

digunakan sebagai solusi berbasis WiFi tanpa memerlukan tambahan dari

perangkat apapun. Gambar pinout esp32 disajikan pada Gambar 1. 2

berikut. (Espressif System 2020).


12

Gambar 2. 1 ESP 32

ESP32 adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif

Sistem merupakan penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada

mikrokontroler ini sudah tersedia modul WiFi dalam chip sehingga sangat

mendukung untuk membuat sistem aplikasi Internet of Things. terlihat

pada gambar di atas merupakan pin out dari ESP32. Pin tersebut dapat

dijadikan input atau output untuk menyalakan LCD, lampu, bahkan untuk

menggerakan motor DC. .

Pada pin out tersebut terdiri dari (Espressif System 2020) :

a. 18 ADC (Analog Digital Converter, berfungsi untuk merubah sinyal

analog ke digital)

b. 2 DAC (Digital Analog Converter, kebalikan dari ADC)

c. 16 PWM (Pulse Width Modulation)

d. 10 Sensor sentuh

e. 2 jalur antarmuka UART

f. Pin antarmuka I2C, I2S, dan SPI


13

Esp32 dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial

Bus) atau melalui power supply eksternal. Jika esp32 dihubungkan ke

kedua sumber daya tersebut secara bersamaan maka esp32 akan memilih

salah satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power suplay

eksternal (yang bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC

atau baterai. Jika menggunakan baterai, ujung kabel yang dihubungkan ke

baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin yang berada pada konektor

power.

3. Sensor pH/ Module pH Meter Sensor

Gambar 2. 1 PH Sensor

Prinsip kerja pengukuran PH adalah mengukur jumlah ion H3O+

dalam larutan menggunakan sensor probe yang berupa elektroda kaca

(glass electrode). Ujung elektroda kaca adalah lapisan kaca setebal 0,1

mm yang berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder

kaca non konduktor atau plastik memanjang yang diisi dengan larutan

HCl (0,1 mol/dm3) Sebuah kawat elektroda panjang berbahan perak

terendam dalam larutan HCl, sehingga pada permukaannya akan


14

terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl

pada system ini membuat elektroda Ag/AgCl memiliki potensial yang

stabil. Berikut adalah spesifikasi dari sensor pH tipe SEN0161:

1. Sumber Tegangan : 5.00V

2. Dimensi PCB : 43mm×32mm

3. Jangkauan Pengukuran pH : 0-14

4. Temperatur Pengukuran : 0-60 ℃

5. Akurasi : ± 0.1pH (25 ℃)

6. Waktu Respon: ≤ 1min

7. Pengaturan gain dengan potensiometer

8. Keluaran Analog

Secara pengertian, pH itu merupakan nilai yang digunakan untuk

mengukur tingkat keasaman atau alkalinitas dalam suatu larutan. Range

nilai PH yaitu antara angka antara 0 hingga 14 dengan ketentuan seperti

pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. 1 Range nilai pH

PH Larutan pH<7 pH = 7 pH >7


Sifat Asam Netral Basa

4. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan

merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri

dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal


15

(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip

Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan

arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang

bertegangan lebih tinggi.

Gambar 2. 2 Relay
5. Elemen/Heater

Heater atau pemanas listrik adalah konversi energi listrik menjadi

energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian

listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang

menyebabkan timbulnya panas pada bagian pemanas yang disebut elemen

pemanas. Elemen pemanas membangkitkan panas secara bertahap

berdasarkan arus listrik yang diberikan. Tegangan kerja heater listrik

bervariasi tergantung kegunaannya tetapi pada umumnya adalah

menggunakan tegangan AC.


16

Gambar 2. 4 Heater

 Elemen pemanas listrik bentuk dasar, yaitu elemen pemanas dimana

Resistance Wire hanya dilapisi oleh isolator listrik

 Elemen pemanas listrik bentuk lanjut, merupakan elemen pemanas

dari bentuk dasar yang dilapisi oleh pipa atau lembaran plat logam

sebagai penyesuain terhadap penggunaan dari elemen pemanas

tersebut. Bahan logam yang biasa digunakan adalah : mild stell,

stainless stell, tembaga dan kuningan. Heater yang termasuk dalam

jenis ini adalah: Tubular Heater, Catridge Heater Band, Nozzle &

Stripe Heater.

6. Pompa Air
Gambar 2. 5 Water Pump
17

Pompa adalah suatu alat mekanik yang digerakan oleh tenaga

mesin digunakan untuk memindahkan suatu cairan (fluida) dari satu

tempat ke tempat lain dengan media berupa pipa. Pemindahan tersebut

dilakukan dengan menambahkan energi pada cairan sehingga cairan dapat

mengalir secara kontinyu (berlangsung secara terus menerus) karena

memiliki tekanan. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan

tekanan antara bagian masuk (Suction) dengan bagian keluar (Discharge).

Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu

sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana

tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan

yang ada sepanjang pengaliran (Sakti Indra , 2015).

7. Sensor Suhu DC18B20

Kebanyakan sensor suhu memiliki tingkat rentang terukur yang

sempit serta akurasi yang rendah namun memiliki biaya yang tinggi.

Sensor suhu DS18B20 dengan kemampuan tahan air (waterproof) cocok

digunakan untuk mengukur suhu pada tempat yang sulit, atau basah.

Karena output data sensor ini merupakan data digital, maka kita tidak

perlu khawatir terhadap degradasi data ketika menggunakan untuk jarak

yang jauh. DS18B20 menyediakan 9 bit hingga 12 bit yang dapat

dikonfigurasi data. Karena setiap sensor DS18B20 memiliki silicon serial

number yang unik, maka beberapa sensor DS18B20 dapat dipasang dalam

1 bus. Hal ini memungkinkan pembacaan suhu dari berbagai tempat.

Meskipun secara datasheet sensor ini dapat membaca bagus hingga 125°C,
18

namun dengan penutup kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan

tidak melebihi 100°C.

Gambar 2. 6 Sensor suhu DS18B20

Spesifikasi :

 Tegangan yang dibutuhkan sensor dari 3.0V sampai 5.5V

power/data

 Akurasinya ±0.5°C sampai -10°C, dan -10°C sampai +85°C

 Batas temperatur sensor dari -55 sampai 125°C atau -67°F

sampai +257°F

 menyediakan 9 bit hingga 12 bit yang dapat dikonfigurasi data

 Menggunakan 1 kabel Antarmuka (Interface) dan hanya 1 digital

pin untuk komunikasi

 Data pengenalan Identitas yang disimpan 64 bit

 Memiliki batas peringatan jika suhu tinggi

 Temperature-limit alarm system

 Waktu tunggu data masuk 750ms


19

 Kabel antarmuka (Interface)

Kabel merah :VCC

Kabel hitam : GND

Kabel putih : DATA

 Bahan Stainl ess steel silinder 6mm diametenya panjang 35mm

 Diameter kabel : 4mm

 Panjang kabel : 90cm

8. Android
Pada awal peluncuranya, Google meyakini bahwa platform

perangkat mobile Android memiliki kesempatan yang sangat besar dalam

pengembangan aplikasi. Google mengumumkan Open Handset Alliance

(OHA) dan platform Android pada November 2007, dan meluncurkan

Android Software Development Kit (SDK) pertama yang masih dalam

bersi beta di waktu yang sama. Dalam waktu yang tidak lama, lebih dari

satu juta orang mengunduh Android SDK dari website Google. Di

Amerika Serikat, T-Mobile mengumumkan perangkat mobile Android

bergelar G1 pada Oktober 2008, dan diperkirakan ratusan ribu perangkat

G1 terjual pada akhir tahun yang sama. Android memiliki potensi yang

besar untuk menghilangkan batasan dan kendala yang selama ini muncul

dalam mengembangkan suatu perangkat lunak versi mobile phone . Dari

berbagai hal yang telah disipkan Google, Android berhasil

mengembangkan pasar aplikasi perangkat mobile, serta memberikan


20

kesempatan besar untuk para pengembang perangkat lunak untuk

mengambil keuntungan dari aplikasi yang dibuatnya (Rogers, 2009)

9. IOT
IoT merupakan segala aktifitas yang pelakunya saling berinteraksi

dan dilakukan dengan memanfaatkan internet. Dalam penggunaan nya

Internet of Thing banyak ditemui dalam berbagai aktifitas, contohnya :

banyaknya transportasi online, e-commerce, pemesanan tiket secara

online, live streaming, e-learning dan lain-lain bahkan sampai alat-alat

untuk membantu dibidang tertentu seperti remote temperature sensor, GPS

tracking, and sebagainya yang menggunakan internet atau jaringan sebagai

media untuk melakukannya (Sulaiman & Widarma, 2017)

10. Motor Servo

Gambar 2. 7 Motor Servo

Motor Servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup

di mana posisi dari Motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian

kontrol yang ada di dalam Motor Servo. Motor ini terdiri dari sebuah

motor DC, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol.

Potensiometer berfungsi untuk menentukan batassudut dari putaran

Servo.Sedangkan sudut dari sumbu motor Servo diatur berdasarkan lebar

pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.Servo biasa
21

digunakan untuk steering/kemudi pada pesawat atau mobilRC, untuk

lengan robot, untuk pengarah sensor dan untuk keperluan lain yang

membutuhkan gerakan.Servo dapat digerakkan dengan mengirimkan pulsa

tegangan 5V DC yang diulang setiap 20 milidetik.Panjang pulsa

menentukan posisi putaran.Servo dirancang untuk menerima pulsa

tegangan dengan variasi0.75 milidetik sampai dengan 2.25 milidetik.

11. Water Level

Rangkaian Water Lever Control atau yang sering disingkat dengan

WLC atau rangkaian kontrol level air merupakan salah satu aplikasi dari

rangkaian konvensional dalam bidang tenaga listrik yang diaplikasikan

pada motor listrik khususnya motor induksi untuk pompa air. Fungsi dari

rangkaian ini adalah untuk mengontrol level air dalam sebuah tangki

penampungan yang banyak dijumpai di rumah-rumah atau bahkan

disebuah industri di mana pada level tertentu motor listrik atau pompa air

akan  beroperasi dan pada level tertentu juga pompa air akan mati. Untuk

mengontrol level air dalam tangki penampungan dapat menggunakan

tigabuah elektroda yang mana masing-masing dari elektroda tersebut

menentukan common power, low level dan high level dari level ketinggian

air. Jadi pada saat anda sedangkan menjalankan pompa air, Air penuh

karena apabila air dalam tangki sudah penuh maka pompa akan padam

dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop.


22

12. MIT App Inventor

MIT App Inventor merupakan platform untuk memudahkan proses

pembuatan aplikasi sederhana tanpa harus mempelajari atau menggunakan

bahasa pemrograman yang terlalu banyak. Kita dapat mendesain aplikasi

android sesuai keinginan dengan menggunakan berbagai macam layout

dan komponen yang tersedia. (ANTARES | Reliable IoT Platform, n.d.).

Mulyadi (2013: 1) menjelaskan App Inventor adalah sebuah tool

untuk membuat aplikasi android yang berbasis visual block programming,

sehingga pengguna bisa membuat aplikasi tanpa melakukan codding.

Visual block programming maksudnya adalah dalam penggunaannya user

akan melihat, menggunakan, menyusun dan drag-drops “blok” yang

merupakan simbol-simbol perintah dan fungsi–event handler tertentu

dalam membuat aplikasi, dan secara sederhana bisa disebut tanpa

menuliskan kode program.

Gambar 2. 3 Area Kerja App inventor


23

Berikut ini penjelasan dari masing – masing elemen yang

terdapat pada area kerja App Inventor :

1) Screen Setting merupakan sebuah kelompok yang berguna untuk

mengatur layar, menambah layar, dan menghapus layar.

2) Palete adalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol

yang berguna untuk membuat suatu desain.

3) Menu merupakan sekelompok menu yang berguna dalam

membuat project baru, proses debugging, konversi file apk, dll.

4) Block Editor adalah suatu tombol untuk masuk ke halaman kode

blok untuk proses pengkode-an.

5) Properties untuk mengatur komponen yang telah di buat menjadi

desain di layer.

6) Media : Tempat dimana untuk meng-upload file.

7) Layer : Area untuk men-desain.

13. Firebase

Firebase Realtime Database adalah database yang di-host di cloud.

Data disimpan sebagai JSON dan disinkronkan secara realtime ke setiap

klien yang terhubung. Ketika Anda membuat aplikasi lintas-platform

dengan SDK Android, iOS, dan JavaScript, semua klien akan berbagi

sebuah instance Realtime Database dan menerima update data terbaru

secara otomatis. Firebase adalah peyedia layanan realtime database dan

backend sebagai layanan. Suati aplikasi yang memungkinkan pengembang

membuat API untuk disngkronisasikan untuk client yang berbeda –


24

bedadan disimpan pada cloud-nya Firebase. Firebase memiliki banyak

library yang memungkinkan untuk mengintegrasikan layanan ini dengan

Android, Ios, Javacript, Java, Objective-C dan Node.JS .

Database Firebase juga bersifat bisa diakses lewat REST API.

REST API tersebut menggunakan protokol Server-Sent Event dengan

membuat koneksi HTTP untuk menerima push notification dari server.

Pengembang menggunakan REST API untuk post data yang selanjutnya

Firebase client library yang sudah diterapkan pada aplikasi yang dibangun

yang akan mengambil data secara real-time.

Pengembang juga dapat menggunakan database ini untuk

mengamankan data menggunakan server Firebase dengan rules yang ada.

Untuk hosting file Firebase menyediakan hosting untuk static file dengan

fasilitas CND dan SNL. (Firebase Realtime Database, n.d.)

14. UseCase Diagram


Use case adalah  kegiatan atau urutan interaksi yang saling

berkaitan antara sistem dan aktor. Use case bekerja dengan cara

mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya

sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case

juga digunakan untuk membentuk perilaku (behaviour) sistem yang akan

dibuat. Sebuah use case menggambarkan sebuah interkasi antara pengguna

(aktor) dengan sistem yang ada.


25

Tabel 2. 2 Simbol-simbol dalam Use Case D


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari bulan Juli sampai

dengan selesainya laporan ini, tempat penelitian terletak di banyubiru dukun

magelang. Agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan maka penulis

membantasi rung lingkup penelitian, adapun di lokasi tersebut penulis

berkepentingan dengan masalah “Kolam Lele Pintar Berbasis Iot (Internet Of

Things)” dalam rangka penyusunan Tugas Akhir untuk memenuhi syarat

kelulusan Program Sarjana (S1) mahasiswa Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Informatika Universitas PGRI Yogyakarta. dan lokasi ini

berdekatan dengan lokasi penulis sehingga memudahkan bagi penulis.

B. Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yang

mendukung sebelum membuat rancangan yang terdiri dari :

1. Perangkat Keras (Hardware) :

Laptop dengan spesifikasi :

a. I3 5100

b. RAM : 4 GB

c. HDD : 500 GB, SSD 120 GB

Smartphone Android dengan spesifikasi :

a. Quad-core Mx 1.40GHz

b. RAM : 4 Gb

26
27

c. Android Oreo 8.1.0 OPM1.171019.026

Perangkat Lunak (Software) :

a. Sistem Operasi Windows 10

b. Arduino IDE

c. App Inventor

d. Microsoft Office 2016

2. Perangkat Keras (Hardware) :

a. Esp 32

b. Sensor Ph

c. Temperatur

d. Heater

e. Relay

f. Water Level

g. Servo

h. Pompa Air Mini

i. Laptop

C. Objek Penelitian

Kolam lele pintar, berupa protytpe berupa aquarium berukuran 30cm x

30 cm yang didalamnya terdapat beberapa sensor berupa, water level yang

digunakan untuk memantau ketinggian air, water pump untuk mengisi

aquarium. Selanjutnya sensor suhu yang diletakan pada kolam, mendeteksi

suhu, heater untuk menghangatkan kolam. Selanjutnya sensor pH akan


28

memonitoring pH, Motor servo untuk memberikan pakan ikan otomatis,

sensor wifi menghubungkan arduino dengan android.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode-metode yang akan ditempuh dalam menyelesaikan tugas akhir

ini diantaranya adalah :

1. Studi Literatur

Pencarian dan pengumpulan literatur-literatur dan kajian yang

berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada tugas akhir ini, baik

berupa artikel, buku referensi, data dari internet, dan sumber-sumber lain

yang berhubungan dengan masalah tugas akhir.

2. Observasi

Metode yang dilakukan secara langsung mengamati bagaimana

proses pengelolaan yang ada untuk dijadikan bahan pertimbahan peneliti

dalam pembuatan tugas akhir yang dibuat.

E. Perancangan Desain penelitian

1. Rancangan Purwarupa Kolam Lele Pintar

Kolam lele pintar, berupa protytpe berupa aquarium berukuran 30cm

x 30 cm yang didalamnya terdapat beberapa sensor, berupa water level yang

digunakan untuk memantau ketinggian air bila air dibawah 75 cm otomatis

akan menghidupkan water pump, dan mengisi aquarium. Selanjutnya sensor

suhu yang diletakan pada kolam, mendeteksi suhu dan bila suhu dibawah 26

drajat celcius akan otomatis menghidupkan heater. Selanjutnya sensor pH

akan memonitoring pH bila pH dibawaah 6 atau di atas 8 otomatis akan


29

menghidupkan water pump untuk mengganti air, Motor servo untuk

memberikan pakan ikan otomatis, sensor wifi yang menghubungkan arduino

dengan android. Daun Ketapang dan papaya untuk mencegah ikan

melakukan kanibalisme dan menghilangkan stress serta mencegah bakteri

penyebab penyakit ikan lele.

Gambar 3. 1 Rancangan purwarupa kolam lele

2. Rancangan Perangkat Keras

Ketika timbol on dalam software di pencet secara otomatis alat akan

menyala, bila air masih kurang/kosong yang dideteksi sensor water level

otomatis water pump akan menyala dan mengisi air dengan ketingian yang

sudah ditentukan, pakan otomatis yang jamnya dapat diset dalam software

akan memberikan pakan otomatis yang mengerakkan servo, sensor suhu dan

ph akan menampilkan output ke dalam software hp kita, jika suhu kurang


30

dari 26 drajat celcius heater akan otomatis aktif sampai suhu air yang sudah

ditentukan

Untuk sistem yang otomatis terdapat mikrokontroler dan komponen

lainnya seperti pada gambar :

3. Perancangan Perangkat Lunak

Agar sistem perangkat lunak dapat bekerja sesuai dengan yang

diinginkan, maka sebelumnya perlu dilakukan analisis kebutuhan terhadap

perangkat lunak yang akan dirancang. Perangkat lunak diharapkan dapat

memberikan fasilitas sebagai berikut :

Gambar 3. 2 Rancangan perangkat Kolam Lele


31

a. Handphone/Komputer dapat melakukan komunikasi dengan perangkat

keras .

b. Pengguna dapat memberikan perintah sesuai program yang dibuat

4. Desain Data Diagram

a. Diagram Use Cas

Gambar 3. 3 Diagram Kolam Lele

Use Case Name Deteksi Air.

Description Sensor pH diaktifkan (standby). Ketika air

terdeteksi maka Sensor pH mengirim signal

ke Arduino.

Actor Arduino.

Precondition Arduino dalam kondisi standby.


32

Postcondition Arduino menerima signal dari sensor .

Steps Performed 1. Arduino dalam kondisi standby.

2. Arduino menerima signal dari sensor ph

3. Relay menerima perintah dari pH

Use Case Name Proses notifikasi

Description Mengirim sinyal ke Android.

Actor Suhu

Precondition Suhu mengirim data ke relay

Postcondition Suhu berhasil mengirim sinyal ke relay.

Steps Performed 1. Suhu dalam kondisi Standby

2. Suhu menerima signal dari Arduino

3. Suhu mengirim signal ke Relay.

4. suhu mengirm notif ke pengguna.

Actor Relay

Precondition Relay menerima signal dari suhu

Postcondition Relay berhasil mengirim signal ke

Water Level.

Steps Performed 1. Relay dalam kondisi aktif.

2. Relay menerima perintah dari Suhu.

Use Case Name Level Air

Description Level air menerima signal dari relay.


33

Actor Water Level

Precondition Menerima signal dari Level Air.

Postcondition Mengirim notifikasi ke pengguna.

b. Diagram Flowchart Alur Sistem

Diagram flowchart alur sistem ini memiliki tahapan sebagai berikut:


34

Gambar 3. 4 Flowchat Kolam Lele

Pada sistem ini mempunyai bagian bagian penting, yang terdiri :

1. Mulai
35

2. Inisialisasikan Suhu, Ph Air yang didapat dari pembacaan nilai dari

suhu, pH, dan ketinggian Air, sistem akan menampilkan hasil

pengecekean dalam bentuk angka.

3. Sistem akan melakukan pengecekan dimana jika suhu kurang dari

sama dengan 26 drajat celcius sistem akan menyalakan heater. Dan

akan mati sampai dengan 30 drajat celcius.

4. Sistem akan melakukan pengecekan dimana jika pH kurang dari 6

atau lebih dari 8 maka sistem akan menyalakan water pump untuk

mengganti air, dan akan mati bila air berada dalam pH 6-8.

5. Jika nilai ketinggian kurang dari 75 cm sistem akan menyalakan

water pump dan akan mati sesuai dengan ketingian yang sudah di

setting.

6. Jika jam menunjukan pukul 08.00 maka servo akan aktif otomatis

beberapa detik sesuai yang disetting.

5. Perancangan Desain Antar Muka

 Tampilan Aplikasi

App Inventor merupakan program yang akan digunakan sebagai

interface dari Kolam lele Pintar, Tampilannya dapat dilihat pada

gambar 3.10. dibawah ini.


36

Gambar 3. 5 Tampilan Interface

Gambar diatas merupakan interface yang akan digunakan dalam

menggunakan alat, disini dapat dilihat dimana pH,Suhu,Water Level

akan menampilkan hasilnya. Terdapat juga untuk mengatur jamnya,

kapan saja kolam lele diberi makan serta ada pengaturannya.


37

DAFTAR PUSTAKA

Andika Sulistyawan. (2019). Teknologi Iot Pada Monitoring Dan Otomasi Kolam

Pembesaran Ikan Lele Berbasis Mikrokontroler. Universitas Islam

Indonesia.

ANTARES | Reliable IoT Platform. (n.d.). Retrieved November 23, 2019, from

https://antares.id/id/mitappinventor2.html

Esspresif, “Get Started - ESP32 - — ESP-IDF Programming Guide latest

documentation.”https://docs.espressif.com/projects/espidf/en/latest/

esp32/get-started/ (accessed Aug. 24, 2020).

Firebase Realtime Database. (n.d.). Firebase. Retrieved November 30, 2019, from

https://firebase.google.com/docs/database

Imaduddin, G., & Saprizal, A. (2017). Otomatisasi Monitoring Dan Pengaturan

Keasaman Larutan Dan Suhu Air Kolam Ikan Pada Pembenihan Ikan Lele

.pdf. Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Nyebarilmu. (n.d.). Nyebarilmu.Com. https://www.nyebarilmu.com/tutorial-

mengakses-module-ph-meter-sensor-menggunakan-arduino/(accessed

Aug. 25, 2020).

Rogers, R. (Ed.). (2009). Android application development (1st ed). O’Reilly.


38

Safrianti, E., Sari, L. O., & Fadilla, A. (2019). Sistem Otomatisasi Alat Pemberi

Pakan Ikan Lele Berbasis Arduino. 5.

Sulaiman, O. K., & Widarma, A. (2017). Sistem Internet Of Things (Iot) Berbasis

Cloud Computing Dalam Campus Area Network [Preprint]. INA-Rxiv.

https://doi.org/10.31227/osf.io/b6m79

Anda mungkin juga menyukai