Skripsi
HALAMAN SAMPUL
Oleh :
APRIL ADRIAN
NPM. 15111100013
i
LEM BAR PEN GESA HAN
SKRIPSI
Diajukan kepada
Oleh:
APRIL ADRIAN
NPM. 15111100013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
iii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Oleh :
APRIL ADRIAN
NPM. 15111100013
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NPM : 15111100013
Judul Skripsi : Sistem Monitoring Serta Kontrol Suhu Dan pH Pada Smart
tulisan ataupun pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau hasil
pemikiran saya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
April Adrian
NPM. 15111100013
v
MOTTO
“Semua yang emas tidak berkilauan, Tidak semua yang berkeliaran hilang; Orang tua
yang kuat tidak layu, Akar yang dalam tidak dijangkau oleh embun beku.”
J.R.R. Tolkien
“Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong
menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran,”.
QS Al-Maidah ayat 2
“Belajar sama dengan kehidupan. Itu selalu berubah dan harus selalu beradaptasi
tanpa harus menghilangkan apa yang dipercayai dalam hidup ini untuk memiliki hal
yang baik dan jiwa yang jernih”
vi
PERSEMBAHAN
“Tuhan yang maha Esa yaitu ALLAH SWT yang telah meridhoi dan melancarkan
segala urusan sehingga skripsi ini bisa selesai” ~
“ Serta sholawat dan salam terhadap Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan suri tauladan yang baik sehingga tercipta budi pekerti yang luhur”
“bapak dan ibu saya yang telah membiayai kuliah selama lima tahun ini, hingga bisa
“ Semua orang yang saya buat kerepotan dalam urusan skripsi saya”
~Semua orang yang mendukung dan mendoakan saya sampai saat ini~
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan ridho-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah skripsi yang berjudul “Sistem
Teknologi Internet Of Things” dengan lancar dan baik. Penyusunan skripsi ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar S-1 di bidang
Informatika.
dan dukungan psikis yang diberikan sehingga karya ilmiah ini dapat berjalan hingga
selesai sampai saat ini. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr Ir Paiman, MP., selaku Rektor Universitas PGRI Yogyakarta yang telah
2. Ibu Meilany Nonsi Tentua, S.Si, MT, selaku Dekan Fakultas Fakultas Sains Dan
skripsi ini.
3. Bapak Prahenusa Wahyu Ciptadi, M.T, selaku Ketua Program Studi Informatika
viii
4. Bapak Prahenusa Wahyu Ciptadi, M.T dan Bapak R.Hafid Hardyanto, M.Pd selaku
staf karyawan.
6. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang
berkepentingan, amin.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ....................................................................................................................... vi
x
E. Tujuan ....................................................................................................................... 4
F. Manfaat ..................................................................................................................... 5
G. Jadwal ....................................................................................................................... 5
7. Relay………………………………………………………………………………27
8. Resistor.................................................................................................................... 27
9. Mikrokontroller ....................................................................................................... 30
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 43
2. Flowchart Sistem..................................................................................................... 53
A. Implementasi .......................................................................................................... 62
2. Implementasi Software............................................................................................ 79
xii
C. Pembahasan ............................................................................................................ 87
B. Saran……………………………………………………………………………..113
LAMPIRAN………………………………………………………………………..118
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Sensor Suhu Dalam Perbandingan Terhadap Suhu Ruangan……….69
Tabel 4.4 Uji Coba Respon Alat Terhadap Jarak Koneksi Aplikasi Dengan Sistem...85
Tabel 4.6 Waktu Kerja Alat Berdasarkan Tabel Hardware Yang Saling Bekerja
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 9 Relay…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..……27
Gambar 2. 10 Resistor.…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..….. 27
xv
Gambar 3. 4 Flowchart Alur…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..…..….54
xvi
Gambar 4. 18 Tampilan Android Setting……………………………………………..81
Gambar 4. 22 Konsep Bagaimana Alat Bisa Terkoneksi Ke Sistem Data Seingga Dapat
Dikontrol………………………………………………………………………..…..104
xvii
DAFTAR MODUL
Modul 4. 1 Skript untuk mengakses Sensor Suhu…………………………………..68
xviii
ABSTRAK
Dalam pemeliharaan ikan, faktor seperti parameter suhu dan pH adalah dua hal
yang berkaitan dalam pemeliharaan. Kondisi dan tempat yang digunakan juga
mempengaruhinya. Untuk pemeliharaan dalam kolam biasa, luas yang diteliti memiliki
lingkup yang besar sementara pada aquarium lebih kecil. Karena itu jika ingin
membuat sistem pemantau akan lebih baik untuk dilakukan di aquarium agar lingkup
yang diteliti lebih efektif untuk di gunakan untuk uji coba sebagai prototype sistem.
Dan juga untuk hal pengontrolan terhadap dua parameter yaitu suhu dan pH juga
diperlukan agar bisa terjaga pada kondisi tertentu.
Dengan memanfaatkan ESP32, sensor suhu, dan sensor pH serta alat elektronik
seperti heater, fan cooler, dan peristaltic pump untuk membuat sistem otomatis dan
monitoring parameter tersebut. dan sistem yang digunakan dapat dikontrol melalui
wireless atau internet dengan sistem database serta menggunakan interace android
sehingga lebih mudah dimonitroing dan dikontrol. Dengan adanya sistem tersebut
pemeliharaan ikan cupang lebih mudah untuk di jaga kondisi lingkungan hidupnya.
Dan karena pengembangbiakkan ikan cupang memerlukan pemeliharaan suhu dan pH
yang terkontrol maka ikan cupang digunakan sebagai obyek penelitian.
Kata Kunci: suhu, pH, parameter, monitoring, ESP32
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pemeliharaan ikan, tempat untuk ikan tersebut adalah hal yang
ikan, karena sangat berpengaruh pada pertumbuhan ikan tersebut. Ada beberapa
tempat untuk bisa memelihara ikan tersebut, yaitu di kolam tanah, di aquarium,
dan di kolam plastik. Pada saat ini peternak ikan yang tidak mempunyai lahan
luas tidak bisa memelihara ikan di kolam tanah, bahkan untuk membuat sebuah
wadah mirip kolam dengan media plastik juga membutuhkan tempat minimal
2 X 1 meter2 sekalipun. Artinya peternak ikan dan atau penggemar ikan saat ini
aquarium dikatakan paling baik, karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol
secara teliti bila dibandingkan dengan menggunakan bak atau kolam (Lesmana
adalah ukuran lebih efisien, praktis, bentuknya dapat dibuat sesuai selera, dan
Sebagai tempat hidup ikan, kualitas air sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor fisika dan kimia air seperti Suhu, Oksigen terlarut, pH, Amoniak, Nitrit
1
dan Nitrat (Forteath et al,1993). Karena itu hal lain selain tempat memelihara
ikan yang berpengaruh adalah Suhu dan pH (keasaman) tak terkecuali dalam
Aquarium. Suhu merupakan faktor pembatas utama pada habitat aquatik. Suhu
air mempunyai pengaruh universal dan juga merupakan faktor pembatas bagi
tersebut seringkali kurang dapat mentolelir perubahan (Kordi, 2007) dan dalam
hal ini ikan pun termasuk habitat aquatik tersebut. Suhu dan pH sangat
hidup lainnya antara 6,7-8,2 (Sitanggang, 1999). Dan untuk suhu yang baik
Internet of Things”. Dimana Suhu dan pH bisa dikontrol dengan suatu alat agar
2
B. Identifikasi Masalah
aquarium
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, adapun beberapa batasan agar mengetahui hal hal yang
1. Mengatur nilai tertentu untuk suhu dan pH yang disesuaikan pada aplikasi
Smart Aquarium.
2. Penelitian ini hanya mencakup dua parameter yang dianggap sangat penting
menggunakan android.
3
4. Membangun sistem kendali yang dapat mengendalikan peralatan seperti
Heater (pemanas air), Pendingin (fan cooler), dan Pompa Air menggunakan
mikrokontroller ESP32.
6. Penelitian ini memakai satu objek ikan untuk standar suhu dan pH nya, yaitu
berukuran 30x21x6 cm bervolume air 1/2 nya dan untuk masalah sedikit
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka rumusan masalah dalam
1. Bagaimana mengatur parameter air pada aquarium seperti Suhu dan pH?
E. Tujuan
4
1. Mampu merancang suatu sistem yang dapat mengendalikan Suhu dan kadar
pH pada aquarium
F. Manfaat
G. Jadwal
rencana kerja. Tabel jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.1.
5
Tabel 1. 1 Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
Kepustakaan
Pengumpulan
data
Penulisan
Proposal
Pembuatan
Sistem/Program
Pengujian
Sistem
Penulisan
Laporan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
dengan penelitian yang dilakukan, dan dari banyak penelitian yang dilihat
suhu, sensor suhu air menunjukkan bagaimana air panas atau dingin. Kisaran
sensor suhu DS18B20 adalah -55 hingga +125 ° C. Sensor suhu ini adalah tipe
hlakukan yaitu dalam hal sensor suhu dan penerapan teknologi yang digunakan.
7
Pada penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Pragati Damor dan
Kirtikumar J Sharma (2017) yang juga membahas IOT yaitu berjudul “IoT
penggunaan IOT didukung oleh modul wifi yaitu raspberry (2) di peneltian
tersebut juga dijelaskan cara komunikasi dengan cara IOT yaitu, data Sistem
dibangun menggunakan Arduino Uno dan Node MCU kemudian Arduino Uno
data sensor ke cloud. Persamaan dari penelitan tersebut dengan yang penulis
teliti adalah teknologi yang juga digunakan untuk komunikasi alat yaitu Internet
dengan judul “Sistem Kendali Dan Monitoring Kadar Ph, Suhu Dan Level Air
menginjeksikan larutan kapur yang terhubung pada port digital jika hasil
pengukuran kurang dari 6,00 dan akan tetap aktif hingga nilai pH hasil
pengukuran lebih atau sama dengan 7,5. (2) dan motor pH 2 untuk
menginjeksikan larutan belerang yang juga terhubung pada port digital lainnya.
jika hasil pengukuran lebih 8,5. Dan akan tetap aktif hingga nilai pH hasil
8
pengukuran kurang atau sama dengan 7,5. Memiliki kemiripan pada penelitian
penulis dalam hal sensornya, yaitu sensor pHnya dengan cara sensor pH akan
gelas electrode serta potensial antara larutan dan elektroda perak. Dan
perbedaannya adalah pada sensor dan obyek yang diteliti nya. Penulis tidak
mennggunakan udang melainkan ikan cupang dan tidak monitoring water level
Dan dari sebuah jurnal yang sebelumnya dibuat oleh Ghulam Imaduddin
Pengaturan Keasaman Larutan Dan Suhu Air Kolam Ikan Pada Pembenihan
Ikan Lele”. (1) di jurnal tersebut dijelaskan untuk menstabilkan suhu air
didalam kolam menggunakan dua alat yaitu heater (pemanas) dan kipas angin.
(2) di jurnal ini dijelaskan ketika suhu air kurang dari 26oC maka hitter akan
dihidupkan dan apabila suhu air lebih dari 30 oC maka kipas angin akan
penelitian penulis dengan jurnal tersebut adalah alat yang digunakan untuk
mengontrol suhu yaitu heater dan kipas angin, dan untuk perbedaanya adalah
dari sisi alat yang digunakan, yaitu untuk pendinginnya penulis menggunakan
sistem peltier. Dan dari tinjauan diatas maka penulis melakukan penelitian ini
9
B. Landasan Teori
1. Pengertian Aquarium
Definisi akuarium adalah “tempat ikan, tanaman dan organisme air untuk dilihat
“. Bangsa Mesir kuno di percaya sebagai bangsa yang pertama kali memelihara
ikan dalam wadah khusus sejak ribuan tahun yang lalu. Ikan – ikan yang semula
perhatian orang. (Taufik Widjaja, 2013) Akuarium adalah sebuah bak kaca
(biasanya diberi tanaman air, dsb) digunakan untuk tempat memelihara ikan.
(Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia). Akuarium juga berarti wadah yang
biasanya ditempatkan di sebuah tempat dengan sisi yang transparan (dari gelas
atau plastik berkekuatan tinggi), di dalamnya satwa dan tumbuhan air (biasanya
ikan, namun dapat juga ditemukan invertebrata, amfibi, mamalia laut dan reptil)
ditampung, dan digunakan untuk display publik, akuarium juga dapat merujuk
tempat di mana apa yang telah dijelaskan di atas dibangun (museum ikan).
ditempatkan di sebuah tempat dengan sisi yang transparan (dari gelas atau
namun dapat juga ditemukan invertebrata, amfibi, mamalia laut, dan reptil)
ditampung, dan digunakan untuk display publik. Akuarium berasal dari bahasa
latin aqua yang berarti "air", dan sufiks -arium yang berarti "tempat yang terkait
10
Akuarium memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Tangki ikan dapat dibuat dari
kaca atau akrilik dan ukuran tipikal adalah 10, 20, 29,30, 40, 50, 55 galon dan
2. Ikan Cupang
Cupang adalah jenis ikan yang mudah dikembangbiakkan. Ikan cupang adalah
ikan asli Asia Tenggara yang hidup di perairan tenang dan dangkal. Ikan cupang
dikenal dengan nama Betta fish atau biasa di sebut dalam bahasa inggris
Fighting fish. Ikan cupang memliki dua jenis dalam pengelompokan kecil yaitu
ikan cupang hias dan adu. Jenis cupang hias adalah Betta splendens, sedangkan
berasal dari Thailand. Ikan cupang berada pada family Arabartidae. Cupang
hias merupakan anggota dari marga Trichopiis. Jenis-jenis cupang hias yang
dikenal sejak dahulu antara lain cupang sirip merah (Trichopsis schallero),
Ada beberapa jenis jenis ikan cupang yang ada didunia ini yaitu antara lain;
11
a. Halfmoon (setengah bulan)
12
d. Plakat Halfmoon
13
Di habitat aslinya ikan cupang hidup di air tenang yang tidak terlalu banyak
arus dan untuk suhu dan derajat keasamannya pada habitat aslinya adalah pH
air 24-30 °C. Menurut artikel yang membahas tentang ikan cupang faktor
pemicu lainnya yang menyebabkan ikan terserang penyakit adalah Suhu air di
akibat air yang digantikan ber pH di atas 7,2. Air yang ber pH lebih dari 7,2
dapat berakibat lendir di tubuh cupang berkurang atau hilang sehingga bibit
penyakit bisa masuk ke dalam tubuh. air yang ber pH 6,2 – 7,2 sangat ideal bagi
cupang adu. Salah satu ciri tidak cocoknya pH air untuk hidup cupang adu dapat
terlihat pada tingkah lakunya sendiri. Beberapa tingkah lakunya antara lain
tidak ada nafsu makan, berenang tidak stabil, sisik kasar, tidak mau berkembang
biak atau bertelur, dan bantet (tidak bisa besar atau terhambat
sangat penting untuk ikan cupang. Dan karena sistem yang dibangun dapat
mengontrol suhu dan pH maka ikan cupang cocok untuk dijadikan sebagai
obyek penelitian karena ikan cupang membutuhkan hal tersebut dan tidak
memerlukan arus atau sirkulasi air dan jika dilihat dari habitatnya sehingga
14
3. Pengertian suhu
Themperature atau suhu adalah ukuran yang menunjukan intensitas panas suatu
mengandung panas yang cukup besar dan bisa dikatakan benda tersebut panas.
mempunyai kandungan panas yang rendah dan benda tersebut dikatakan dingin.
a) Skala Celcius (C) Titik didih air 100 oC dan titik bekunya 0o C
b) Skala Reamur (R) Titik didih air 80o R dan titik bekunya 0oR
c) Skala Fahrenheit (F) Titik didih air 212 oF dan titik bekunya 32 o F
d) Skala Kelvin (K) Titik didih air 373 oK dan titik bekunya 273o K.
atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki
nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa
berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya
rendah. Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur
15
pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah
pH berdasarkan dari “p”, lambing metematika dari negatif logaritma, dan “H”,
kimia yang terjadi antar larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membran gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar
8,5. Nilai ambang batas pH untuk air minum sesuai dengan Permenkes No
berupa asam, mengandung padatan rendah, dan korosif. Sedangkan untuk air
dengan pH tinggi (>8,5) berupa basa. Air tersebut tidak terlalu berdampak
buruk pada kesehatan, akan tetapi dapat menimbulkan masalah berupa rasa
a) Sensor
suatu energi seperti energi listrik, energy fisika, energi kimia, energi
biologi, energi mekanik dan sebagainya. Transmisi energi ini bisa berupa
energi listrik, motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi
16
energi mekanik, dan sebagainya. memilih peralatan sensor dan transduser
yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka perlu
tanggapan waktu.
b) Spesifikasi Sensor pH
1) Module Power: 5V
17
Gambar 2. 7 pH sensor
selera makan berkurang. hal yang sebaliknya terjadi pada suasana basa
dasar ini maka usaha budi daya perairan akan berhasil baik dalam air dengan
18
Tabel 2. 1 Hubungan antara ph air dan kehidupan ikan budidaya
5. Internet of Things
tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada
19
benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual
disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui
komunikasi.
1) Cloud computing
internet, itu adalah teknologi berbiaya rendah yang memproses data selama
waktu berjalan. IoT memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang dan
dan pintar lingkungan seperti pemantauan kualitas air dll. Dengan ini
internet
20
2) Alat pendukung
21
modul ini. Firmware default yang digunakan oleh perangkat ini
sebagai berikut :
command15
program arduino.
Arduino atau dengan kata lain menjadi Arduino Wi-Fi shield . Karena
22
d) Mendukung berbagai macam antenna kebocoran arus kurang dari
10µA
Modul Wi-Fi ini berkeja pada catu daya 3,3 volt. Meiliki kelebihan yaitu
kekuatan trans`misi yang mampu mencapai 100 meter , oleh karna itu
sampai 215 mA pada CCK 1 Mbps dengan moda transmisi 802.11b dan
daya pancar +19,5 dBm juga belum termasuk 100 mA untuk sirkuit
untuk menggunakan catu daya dari pin 3v3 Arduino dikarnakan pin
tersebut telah dirancang untuk untuk memasok arus yang cukup besar dan
diharapkan untuk menggunakan catu daya terpisah .maka dari itu dapat
23
b) Sebagai sistem yang berdiri sendiri dan dapat menggunaka Arduino
IDE.
e) Access Point dimana ESP8266 dapat menerima akses Wi-Fi. Dari hasil
Fi secara concurent.
ESP8266 adalah salah satu chip yang banyak dipergunakan pada system-
access point
24
3. AT+CWJAP=”SID”,” PASS” 3. Koneksi ke Wi-Fi access point
Transmisi UDP
6. Sensor DS18B20
DS18B20 merupakan sebuah sensor suhu dimana akurasi nilai suhu dan
kecepatan pengukuran memiliki kestabilan yang jauh lebih baik dari sensor
LM35DZ. DS18B20 adalah sensor suhu digital yang dikeluarkan oleh Dallas
communication. DS18B20 memilki 3 pin yang terdiri dari +5V, Ground dan
25
Data Input/Output. Temperature sensor DS18B20 beroperasi pada suhu -55 º
celcius hingga +125 º celcius. Keunggulan DS18B20 yaitu output berupa data
Spesifikasi:
c) Kisaran suhu yang dapat digunakan: -55 hingga 125 oC (-67oF hingga + 257 oF)
komunikasi
j) 3 antarmuka kabel:
26
m) Kabel kuning – DATA
p) Panjang: 90cm
7. Relay
Gambar 2. 10 Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
8. Resistor
Gambar 2. 11 Resistor
27
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
nilai resistansi resistor tersebut. bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
angka " R "Ada beberapa jenis resistor yang ada di pasaran antara lain :
Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang
Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila
resistansi dalam resistor dapat dihitung dari pita warna yang ada di
warna resistor seperti pada tabel berikut. Resistor jenis carbon maupun
28
metalfilm adalah jenis resistor yang menggunakan kode warna sebagai
(multiflier) nilai toleransi kesalahan, dan nilai kualitas dari resistor. Kode
warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru,
Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. Warna hitam untuk angka 0, coklat
untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk
angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-
abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan
29
Tabel 2. 3 Tabel warna resistor
Angka ke-1 Angka ke-2 Angka ke-3 Angka ke-4 Angka ke-5
hitam 0 0 0 X100
Jingga 3 3 3 X103
Kuning 4 4 4 X104
Hijau 5 5 5 X105
Biru 6 6 6 X106
ungu 7 7 7 X107
Abu-abu 8 8 8 X108
Tanpa warna
9. Mikrokontroller
semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu
keping, biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random
30
Access Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial & Parallel,
Timer, Interupt Controller [1]. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu
alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali
dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja
A. ESP32
ESP32 adalah serangkaian sistem berbiaya rendah dan berdaya rendah pada
chip mikrokontroler dengan Wi-Fi terintegrasi dan Bluetooth mode ganda. Seri
31
ESP32 menggunakan mikroprosesor Tensilica Xtensa LX6 baik dalam variasi
dual-core dan single-core dan termasuk switch antena built-in, balun RF,
sebuah perusahaan Cina yang berbasis di Shanghai, dan diproduksi oleh TSMC
ESP8266.
• Fitur ESP32 :
- Prosesor:
beroperasi pada 160 atau 240 MHz dan berkinerja hingga 600 DMIPS
32
- Memori: 520 KiB SRAM
- Konektivitas nirkabel:
- Wi-Fi: 802.11 b / g / n
- Antarmuka periferal:
- 2 × 8-bit DAC
- 4 × SPI
- 2 × I²S antarmuka
- 2 × I²C antarmuka
- 3 × UART
- PWM motor
33
- Keamanan:
- Semua fitur yang didukung standar keamanan IEEE 802.11, termasuk WFA,
Boot aman
Enkripsi flash
Manajemen daya:
Bangun dari interupsi GPIO, timer, pengukuran ADC, interupsi sensor sentuh
kapasitif
B. Aduino Uno
Arduino adalah jenis suatu papan (board) yang berisi Mikrokontroler. Dengan
Bahasa "UNO" berasal dari Bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai dengan
peluncuran pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi untuk
Mikrokontroler ini seukuran kartu kredit, dilengkapi dengan sejumlah pin yang
34
digunakan untuk berkomunikasi dengan peralatan lain. Hal yang menarik,
2015).
35
Arduino uno ini menggunakan mikrokontroler ATmega328 yang memiliki 14
keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol
mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power supply adaptor
AC ke DC atau juga battery. Apa itu Arduino Uno R3? Arduino uno R3 yaitu
jenis arduino uno yang dikeluarkan pada tahun 2011 dimana R3 itu berarti
revisi ketiga. Selain arduino uno ada juga jenis lain dari arduino yaitu arduino
mega dimana ukurannya lebih besar dari arduino uno dan memiliki 54 pin
digital dan 16 pin analog. Ada juga arduino Lilypad yaitu jenis arduino yang
dapat dipasamg dibaju. Kemudian ada arduino nano dimana jenis ini memiliki
ukuran yang kecil yaitu 0.7 x 1.7 inchi, dan masih banyak jenis arduino yang
lain . Fungsi mikrokontroler dalam alat ini adalah sebagai pusat pengendali
36
Water heater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air yang
mendapatkan air panas biasanya kita memasak air atau memanfaatkan air panas
pertama. Cara kerja alat ini sederhana air dingin ditempatkan dibagian atas
wadah berupa tabung yang juga diisi jaringan kawat-kawat tipis sebagai
berbahan bakar gas. Lalu air panas mengalir ke bak mandi tanpa ada perantara.
Seperti namanya water heater ini menggunakan listrik sebagai energi utama
untuk memanaskan air. Electric Water Heater terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu:
Solar Water Heater adalah pemanas air yang memanfaatkan energi matahari
yang gratis. Sering timbul salah pengertian dengan Pemanas air tipe ini. Banyak
37
yang akan di gunakan untuk memanaskan air di dalam tangki. Air dingin yang
tangki sampai akhirnya dipergunakan. Solar Water Heater terbagi 2 yaitu sistem
pasif dan aktif. Sistem pasif cenderung untuk kapasitas kecil untuk rumah
tangga sedangkan yang aktif biasanya untuk kapasitas besar seperti hotel,
terhadap chlor atau zat kimia kolam renang. sistem pemanasan ini tidak
Gambar 2. 16 Fan Dc
Kipas adalah suatu alat yang berfungsi untuk menggerakkan udara agar berubah
menjadi angin, beberapa fungsinya antara lain adalah untuk pendingin udara,
komponen penghasil panas). Kita dapat menemukan kipas angin pada peralatan
38
rumah tangga di rumah, misalnya yang ada di dalam alat penyedot debu/vacum
cleaner dan beberapa ornamen untuk dekorasi ruangan. Kipas angin (Fan)
dari mainboard.
menggunakan efek Peltier untuk membuat aliran panas (heat flux) pada
sambungan (junction) antara dua jenis material yang berbeda. Komponen ini
bekerja sebagai pompa panas aktif dalam bentuk padat yang memindahkan
panas dari satu sisi ke sisi permukaan lainnya yang berseberangan, dengan
Komponen ini dikenal dengan nama Peltier device, Peltier heat pump,
adalah "pendingin" (cooler) sesuai dengan aplikasi utamanya, TEC dapat juga
39
Gambar 2. 17 Bentuk Peltier (TEC)
a. Cara Kerja
Ketika dua konduktor dihubungkan kontak listrik, elektron akan mengalir dari
mempunyai elektron yang lebih terikat. Alasan yang mudah untuk hal ini adalah
tingkat perbedaan Fermi antara dua konduktor. Perbedaan Fermi adalah istilah
elektron pada suhu nol absolut. Konsep ini berasal dari statistik Fermi-Dirac.
Kedua proses listrik dan termal biasanya melibatkan energi elektron. Ketika
dua konduktor dengan tingkat Fermi yang berbeda digabungkan, elektron akan
mengalir dari konduktor dengan tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih
menjadi nilai yang sama. Arus yang melewati Junction baik arah maju maupun
sink) bpat isa dijaga tetap rendah dengan mengurangi atau menghilangkan
panas yang dihasilkan, maka suhu bagian yang dingin dapat dipertahankan
sesuai dengan yang diinginkan dan bisa beberapa puluh derajad dibawah titik
40
b. Konstruksi
satu tipe N dan yang lainnya tipe P. (mereka harus berbeda karena mereka harus
memiliki kerapatan elektron yang berbeda dalam rangka untuk bekerja). Kedua
aluminium.
tegangan, dengan demikian arus listrik akan mengalir melalui dua buah
semikonduktor yang terhubung secara seri. (lihat gambar diatas). Aliran arus
Sebagai akibat perbedaan suhu ini, Peltier pendingin menyebabkan panas yang
diserap dari sekitar pelat pendingin akan pindah ke pelat lain (heat sink).
41
Gambar 2. 19 Proses pemindahan panas
dijelaskan diatas, yang terhubung paralel dan diapit dua buah pelat keramik
panas dan dingin adalah sebanding dengan arus dan jumlah pasangan
13. Pompa
Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja
positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive
displacement pump).
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah pokok penelitian yang akan diteliti oleh peneliti (yang
penelitiannya yaitu sistem monitoring serta kontrol suhu dan pH pada smart
Pendefinisian alat dan bahan yang dibutuhkan oleh sistem monitoring serta
kontrol suhu dan pH pada smart aquarium ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
1. Kebutuhan Hardware
1. Aquarium 1
2. Mika - 2
3. Lem G 1
43
4. Lem Bakar 1
5. Baut - 12
6. Spacer - 6
7. Mata Bor - 2
8. Cat - 1
9. Kabel Ties - 10
16. Pompa Dc 1
20. Sensor pH - 1
2. Kebutuhan Software
Perangkat Lunak adalah bagian dari system computer yang berfungsi untuk
dalam Tugas Akhir ini merupakan Bahasa pemrogaman C++ dan Android
Studio
44
a. Android Studio
android terdiri ԁагі Sistem Operasi berbasis Linux, sebuah GUI (Graphic
User Interface), sebuah web browser ԁаn Aplikasi Studio End-User уаng
dapat ԁі download ԁаn јυgа Android studio adalah aplikasi yang bisa
45
8) Dukungan bawaan untuk Google Cloud Platform, memungkinkan
10) Dan dalam penelitian ini android studio digunakan untuk membuat
b. Bahasa C++
dan pengembangannya pada awal tahun 1970. Bahasa c++ adalah Bahasa
pemrograman tingkat middle end yang dibuat oleh Bjarne stroustrup yang
a) Assembler
b) Interpreter
c) . Compiler
d) Sistem Operasi
f) Editor
karena jika berada di suatu komputer jika dipindah akan tetap sama dan tidak
46
banyak perbedaan. Bahasa C++ ini termasuk compiled language, dimana
binary dimana binary filenya adalah binary file sesuai dengan sistem operasi
menghasilkan aplikasi sesuai source yang telah kita buat. Dan dalam penelitian
pengontrol alat.
Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau
suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal,
b. Metode Wawancara
petani ikan untuk mengetahui suhu dan kadar yang pas untuk ikan agar
47
D. Desain Sistem
1. Perancangan Sistem
ada, sebagai tahap awal dalam merancang bangun implementasi yang bertujuan
sistem yang akan dibuat, serta memahami alur dari sistem tersebut untuk
perancangan alat yang dibuat oleh penulis berikut ini disajikan pada gambar
3.1. pada proses perancangan alat tahap yang dilalui yaitu pembuatan
rancangan, desain sistem, dan kemudian menguji setiap bagian alat yang akan
digunakan. Jika sudah sesuai maka pembuatan alat dapat diselesaikan dibawah
ini
48
Mulai
Perakitan Alat
Selesai
49
E. Desain Interface
1. Diagram Blok
Prinsip kerja sistem, dan gambaran alat yang akan dibuat penulis bisa
POWER CLOUD
IOT
SUPPLY
ANDROID
RELAY
RELAY ESP32
RELAY RELAY
CAIRAN BASA
BAK PENAMPUNG
CAIRAN ASAM
50
Dari gambar 3.2 Diatas, Sistem Monitoring dan kontrol Suhu Serta Ph
menggunakan IOT terdiri atas piranti masukan dan piranti pengeluaran. Pada
piranti masukan terdapat sensor pH dan suhu (DS18B20). Dan pada piranti
pengeluaran terdapat Heater, Fancooler, dan cairan asam serta basa. Dan karena
ESP32 sudah terintegrasi wifi built in maka tidak diperlukan modul wifi
tersambung dengan cloud iot yang menyimpan coding dan nantinya akan
dikontrol oleh perangkat android dimanapun. Selain hal tersebut ESP32 juga
mengatur seberapa lama hitter dan Fancooler hidup untuk menyesuaikan suhu.
Untuk mengatur pH ESP32 mengontrol cairan asam dan basa sesuai kebutuhan.
a. Power Supply
b. ESP32
Sensor suhu ds18b20 adalah sensor suhu yang khusus digunakan untuk
d. Sensor pH
51
Sensor pH berfungsi untuk mengukur pH air di Aquarium yang nanti
Cairan asam dan basa adalah larutan yang digunakan pada alat untuk
f. Heater
g. Fan Cooler
pendingin dan kipas diatasnya yang berfungsi untuk menrunkan suhu air
di Aquarium.
h. Android
interface android.
i. Cloud Iot
untuk menyimpan coding atau database dari suatu alat dan perangkat
52
2. Flowchart Sistem
a. Koneksi IOT
53
b. Flowchart Alur
29 29
54
Sistem yang akan digunakan pada tugas akhir ini menggunakan IOT
android yang terinstal aplikasi untuk alat ini. Setelah terinstall kemudian
Arduino. Jika suhu kurang dari 280 C maka heater (pemanas air) akan
dihidupkan dan jika suhu lebih dari 300 C maka akan dihidupkan fan
cooler. Bila suhu sudah sama dengan 290 C maka heater dan fan cooler
harus dalam kondisi mati. Jika pH kurang dari 6,5 maka pompa basa
akan dinjeksikan ke aquarium dan jika pH lebih dari 7,2 pompa asam
lah yang akan diinjeksikan. Jika pH sudah dikisaran 6,5 sampai 7,2
maka pompa asam dan basa akan dimatikan. Selanjutnya ESP32 akan
auto. Tetapi di mode manual ini setelah proses pembacaan suhu dan pH
55
di aquarium, proses selanjutnya adalah untuk memberikan setting
pengaturan suhu yang bisa diplih oleh pengguna dan untuk pH memiliki
3. Tampilan Interface
SMART AQUARIUM
Setting
MODE
STATUS
Suhu pH
56
1.) Suhu
2.) pH
3.) Status
4.) Mode
5.) Setting
57
b. Tampilan menu setting
Setting
Mode
Atur Suhu
Atur pH
STATUS
1.) Mode
2.) Suhu
3.) pH
58
c. Tampilan mode manual
SMART AQUARIUM
Setting
MODE
STATUS
Suhu pH
1.) Suhu
2.) pH
3.) Status
59
4.) Mode
5.) Setting
60
4. Desain Smart Aquarium
Alat yang akan dibuat diilustraikan pada gambar 3.8 dibawah ini.
61
BAB IV
A. Implementasi
dan kontrol Suhu serta pH pada Smart Aquarium Menggunakan Teknologi Internet of
Things. Perangkat lunak yang dibangun disesuaikan dengan prosedur dan proses yang
ada pada sistem yang sudah dirancang sehingga aplikasi ini diharapkan dapat berguna
untuk memantau suhu dan pH pada aquarium dan mengontrolnya melalui wireless
Sistem ini memanfaatkan alat seperti pemanas, kipas pendingin dan beberapa
1. Implementasi Hardware
Untuk bisa memasang dan menyusun hardware dengan sambungan kabel yang
tepat maka dibuatlah desain rangkaian sebagai peta untuk penyambungan dan
sesuai dengan sistem yang akan dibangun. Rangkaian tersebut disajikan pada
gambar 4. 1.
62
Gambar 4.1 Rancangan Rangkaian Hardware Alat
63
Seperti yang ditunjukkan di gambar 4.1 untuk daya pada ESP32 dan
dengan letak aquarium dan sisa space pada papan yang digunakan untuk
64
baik. Seperti asam dan basa yang diletakkan dekat peristaltic pump agar
cairan yang diinjeksikan tidak terlalu jauh dari pompa. Dan fan Cooler
yang diletakkan dekat dengan Trafo agar kabel yang dibutuhkan tidak
sebelah kiri dimana space tempat pada papan kayu masih tersisa dan agar
sumber listrik tidak dekat dengan cairan asam dan basa yang diwaspadai
hardware ini dikerjakan selama 5 hari. Dan inilah hasil dari rancangan
65
➢ Bahan dan Alat
Dalam pembuatan sistem ini, diperlukan perangkat keras dan bahan dalam
Dalam pembangunan sistem ini diperlukan wadah untuk menampung air yang
aquarium kaca berukuran 30X21X6 CM. dan aquarium ini nantinya akan
diletakkan diatas papan kayu dengan tebal 1 cm. Dan aquarium tersebut
digunakan untuk ruangan sensor suhu DS18B20, sensor pH, dan water Heater
66
b.) Papan kayu
Papan kayu ini digunakan untuk landasan dari bak aquarium dan hardware
67
Sensor suhu DS18B20 merupakan sensor khusus yang digunakan untuk air,
namun sensor ini juga dapat digunakan untuk membaca suhu di ruang terbuka.
Dan perbadingannya seperti yang tertera di atas.Sensor suhu ini adalah sensor
yang memiliki keluaran digital. Sensor ini digunakan untuk membaca suhu
pada sistem yang dibangun. Dan berikut penyambungan kabel dan script
untuk mengaksesnya.
float ambilSuhu()
sensorSuhu.requestTemperatures();
return suhu;
68
sensorSuhu.requestTemperatures(); digunakan untuk meminta hasil input
yang digunakan untuk meminta hasil sensor suhu berderajat celcius. Dan
suhu yang telah di ambil. Berdasarkan hasil sensor yang telah dicoba di
Tabel 4.1 Hasil Sensor Suhu Dalam Perbandingan Terhadap Suhu Ruangan
29.04 o C 31.04 o C
31.00 o C 33.00 o C
27.18 o C 28.00 o C
b.) Sensor pH
Gambar 4. 8 Sensor pH
69
Sensor pH merupakan sensor analog dengan prinsip kerja dimana sensor
hasilnya untuk diubah menjadi hasil digital pH. Dalam pengunaan sensor ini
dan pengkalibrasian sensor secara berkala agar pembacaan pada sensor akurat.
#include "DFRobot_ESP_PH.h"
#include "EEPROM.h"
DFRobot_ESP_PH ph;
Convertion value
70
#define PH_PIN 35
phValue = ph.readPH(voltage,);
mengakses sensor pH. Dan untuk bisa mengakses sensor pH maka dibutuhkan
Dan voltage adalah rumus yang ditulis di program tadi. Dan untuk nilai
sendiri. Berdasarkan hasil yang telah dicoba datanya disajikan pada tabel 4.2.
6,8 7,2
5,9 6,2
7,4 7,1
71
Seperti yang ditunjukkan, hasil pengukuran pada sensor pH terhadap alat
pengukur tidak sama dan memiliki perbedaan rata rata 0,3 pada nilai pH nya
Water heater yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah water heater
derajat Celsius. Tegangan pada water heater menggunakan 220 volt. Dan
water heater ini sangat cocok untuk sistem yang dibangun karena
72
membutuhkan pemanas yang bisa dikontrol karena penaikan suhu
menggunakan alat ini tidak terlalu cepat seperti water heater untuk pemanasan
b.) Pompa DC
Volt. Pompa DC pada pembuatan sistem ini menggunakan dua jenis pompa,
antara lain:
➢ Pompa DC standar
pompa ini masih bisa berfungsi walaupun kecepatan motor pada pompanya
akan sedikit berkurang. Pompa ini sama seperti pompa air biasa hanya pada
ukuran, bentuk, dan skala air yang disirkulasi dengan pompa ini yang berbeda.
73
➢ Peristaltic Pump (pompa peristaltic/ pompa takar dosis)
Pompa ini sama seperti pompa DC standar dalam hal tegangan. Namun pada
prinsip kerja pompa ini berbeda karena pompa ini mengsirkulasi air dengan
cara menjepit dan menekan selang kecil dalam pompa sehingga air yang
berada diselang tidak akan mengalir meskipun sudah berada di selang dan
hanya akan mengalir bila roda kecil penekan selang dalam pompa berputar
74
c.) Fancooler
yang hampir mirip dengan Fan PC. Pada Fancooler ini menggunakan prinsip
75
d.) Power Supply 12 v
tegangannya berasal dari tegangan AC 220V. dalam sistem ini, Power Supply
12 V berguna untuk memberi tegangan pada alat alat seperti pompa DC dan
Fancooler.
76
e.) ESP32
ESP32 adalah otak pusat pemroses segala kerja alat pada sistem ini. ESP32
dikontrol melalui android, mengontrol alat alat seperti Pompa DC, Fancooler,
dan Heater menggunakan logika dan kondisi yang ditetapkan pada program.
pada hardware yang telah dibuat dapat dilihat pada dibawah ini
77
Gambar 4.16 Sambungan Sensor Dan Relay Ke ESP32
D35 Sensor pH
D4 Sensor suhu
D18 Relay 1
D21 Relay 2
D23 Relay 3
D27 Relay 4
Vin Vcc sensor suhu dan pH
Gnd Gnd sensor suhu, pH, dan Relay
Pin ESP32 yang digunakan dalam projek ini berjumlah delapan. Tegangan
untuk sensor suhu dan pH menggunakan tegangan Vin dari ESP32, karena pin
Vin pada ESP32 bernilai 5 Volt. Dan sensor suhu dan pH menggunakan
tegangan kisaran 5 Volt juga. Serta ground dari tegangan eksternal harus di
78
2. Implementasi Software
Berikut adalah tampilan aplikasi Sistem Monitoring dan Kontrol Suhu Serta
ini adalah tampilan user dalam memantau dan mengontrol suhu serta pH di
dalam Aquarium.
Seperti yang ditunjukkan gambar 4.17, didalam tampilan utama ini terdapat
dua buak kotak untuk monitoring suhu ,pH , dan terdapat keterangan status air
serta tombol setting untuk mengubah mode yang dijalankan serta terdapat
79
status mode yang sedang diaktifkan. Pada awal aplikasi ini interface android
menampilkan suhu dan pH yang diambil dari database monitoring yang telah
dibuat. Pada status air di tampilan awal aplikasi tersebut tersebut berdasar dari
data suhu dan pH yang tersimpan pada sistem. Dan untuk kecepatan data yang
tampil pada interface tergantung pada koneksi wireless yang digunakan pada
Untuk memunculkan data suhu,pH, dan status pada interface android tersebut
maka potongan script pada modul 4.3 dibutuhkan untuk bisa menampilkan
dipanggil.
80
➢ Interface Menu Setting
yaitu temperature dan pH. Mode berfungsi untuk mengganti dari mode manual
yang mengatur suhu dan pH. Setelah diatur semua hardware yang terpasang
pada rangkaian alat akan menyesuaikan dengan suhu dan pH yang sudah
diatur.
81
Modul 4. 4 Potongan Skript untuk Tampilan Setting
Pada modul 4.4 yang tersebut adalah fungsi untuk pengoperasian aplikasi pada fungsi
manual.if(jObj.getString("Variabel").equalsIgnoreCase("on")){switch1.setChecked(tr
ue); adalah fungsi untuk menghidupkan otomatis relay untuk pengaturan suhu dan pH.
Dan fungsi itu juga mengakses pada file php dengan script StringRequest stringRequest
82
B. Hasil Pengujian Sistem
dilakukan dengan cara menjalankan alat dan aplikasi. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah aplikasi yang dihasilkan dapat berjalan dengan baik. Hasil
Pengujian dilakukan tanggal 4 Maret 2020 Dan hasil pengujian dari metode
83
Tabel 4. 3 Tabel pengujian Black Box
1 2 3 4 5
1 Tampilan splash Membuka aplikasi Tampil splash
screen android screen beberapa
detik kemudian
masuk halaman
utama
2 Data pH dan Suhu Diamati Data masuk di
tampilan android
dan data berubah
sesuai kondisi
3 Tombol Setting Di tekan pada tombol Menampilkan
suhu dan pH
yang akan diatur
serta untuk
pindah mode.
Dan untuk
mengatur suhu
dan pH
4 Tombol Di tekan pada tombol Mode akan
perpindahan di menu Setting berpindah ke
manual ke mode manual
otomatis ataupun ataupun
sebaliknya sebailknya.
Mode beralih
ditandai dengan
bergantinya text
pada tombol
5 Mode otomatis Diamati dan menekan Tombol tidak
mematikan tombol berfungsi ketika
perangkat di tekan
/menghidupkan
perangkat secara
otomatis sesuai
kondisi suhu dan
pH
Keterangan : 1(sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (bagus), 5 (sangat bagus)
84
2. Pengujian Alpha (AlphaTesting) Responden Umum
Tabel 4.4 Uji Coba Respon Alat Terhadap Jarak Koneksi Aplikasi Dengan Sistem
(meter)
Online Lokal Online Lokal
1. Mengirim 1 1 1 1 1
data Suhu,pH,
dan status
2 1 2 1 2
5 1 5 1 3
10 1 - 1 -
> 10 1 - 1 -
2. Setting Suhu 1 1 1 2 1
dan pH
2 1 1 2 1
85
5 1 1 2 4
10 1 - 2 -
> 10 1 - 2 -
Berdasarkan data yang disatunjukkan pada tabel 4.2 diatas, aplikasi yang
memiliki koneksi lokal lebih lambat dan memiliki batas jangkauan terhadap
respon alat. Dan hanya lebih cepat saat setting parameter di jarak 1 meter saja.
86
C. Pembahasan
1. Pembahasan program
#include <HTTPClient.h>
#include <WiFi.h>
#include <OneWire.h> //Download terlebih dahulu
#include <DallasTemperature.h> //Download terlebih dahulu
Penjelasan:
b. Pada dua baris pertama potongan program dimodul 4.5 tersebut adalah
mengakses data dari database dan menjadikan ESP32 sebagai Client Host.
wireless maka di perlukan input <WiFi.h> yang berfungsi agar ESP32 bisa
mengakses wifi.
c. Baris ketiga sampai kelima pada program merupakan library sensor suhu
87
semacam fungsi driver pada sistem menggunakan onewire. Dan untuk
tersebut tertancap pada ESP32 yaitu, Heater pada pada pin D23 ESP32,
Fancooler pada pin D27 ESP32, pompa asam pada pin 21 ESP32, dan
pompa basa pada pin 18 ESP32. Dan untuk menggunakannya maka harus
e. Dan pada baris sepuluh dan sebelas adalah library untuk akses sensor pH.
database
DFRobot_ESP_PH ph;
#define ESPADC 4096.0 //the esp Analog Digital
Convertion value
#define ESPVOLTAGE 3300 //the esp voltage supply value
#define PH_PIN 35 //the esp gpio data pin number
float voltage, phValue, temperature= 25;
OneWire oneWire(ONE_WIRE_BUS);
const char* ssid = "Redmi"; //nama wifi
const char* password = "12345678"; //password
const char* host =
"http://192.168.43.251/monitoring/api/"; //IP PC
DallasTemperature sensorSuhu(&oneWire);
Modul 4. 6 Skript sensor pH dan IP
88
Penjelasan:
a. Pada baris satu sampai lima adalah baris untuk input rumus guna
memperoleh hasil dari sensor pH. Pada baris kedua adalah input untuk nilai
analog digital converter pada ESP32. Dan untuk baris ketiga sampai kelima
adalah untuk input nilai tegangan ESP32, letak pin data untuk sensor pH,
dan untuk membuat tipe data menjadi koma yaitu float voltage, phValue,
temperature= 25;
b. Untuk baris program ke tujuh dan delapan merupakan input untuk nama
dan password jaringan wifi yang akan digunakan ESP32 untuk mengakses
menggunakan fungsi cosnt char* karena fungsi untuk konek wifi memang
adalah fungsi untuk alamat IP yang akan dituju ESP32 yang terdapat
database monitoring.
3.) Program di Void Setup dan setting awal semua sensor dan perangkat
void setup() {
delay(100);
Serial.begin(115200);
sensorSuhu.begin();
EEPROM.begin(32);//needed to permit storage of
calibration value in eeprom
ph.begin();
pinMode(Heater, OUTPUT);
pinMode(Fancool, OUTPUT);
pinMode(Asam, OUTPUT);
pinMode(Basa, OUTPUT);
89
Serial.println();
Serial.println();
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(ssid);
WiFi.begin(ssid, password);
Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.println("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
}
Modul 4. 7 Skript Setup Awal Program
Penjelasan:
a. Serial begin adalah script untuk memulai serial port yang terkomunikasi di
serial monitor Arduino ide, dan untuk baudrate yang akan disetting kita
harus menuliskannya.
sensor pH.
menentukan variable perangkat yang telah dibuat agar menjadi output pada
sistem ini.
90
e. Pada potongan script WiFi.begin(ssid, password); sampai
4.) Script untuk mengirim data pada saat awal aplikasi dijalankan
void loop() {
if (WiFi.status() == WL_CONNECTED) {
load_ph_sekarang();
db_suhu_atas();
db_suhu_bawah();
db_suhu_tengah();
db_ph_atas();
db_ph_bawah();
db_ph_tengah();
autotemp();
db_sent_data();
}else
if (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
Serial.println("NodeMCU tidak terhubung ke
Access Point");
Penjelasan:
a. Pada script yang terdapat dipotongan modul 4.8 Tersebut adalah script
91
menampilkan suhu dan pH yang ter monitor pada aquarium waktu real
time.
b. Dan pada kondisi seperti diprogram diatas yaitu, program dan method
seperti yang telah disebutkan bisa running jika ESP32 sudah terkoneksi
wifi maka dibuatlah dua kondisi dengan if else seperti di modul 4. 9. Jika
Access Point");
<?php
include '../koneksi.php';
header('Content-Type:Application/json');
class usr{}
$query = mysqli_query($con,$sql);
$row=mysqli_fetch_array($query);
$suhu = $row['suhu'];
$ph = $row['ph'];
$status="Asam";
If else ($ph>7.0){
$status = "Basa";}
92
if(24<$suhu&&$suhu<30&& 6.5<$ph&&$ph<7.2){
$status = "Normal";}
$suhu=substr($suhu,0,4);
$ph=substr($ph,0,3);
$response->success = true;
$response->message = "Berhasil";
$response->suhu = $suhu;
$response->ph = $ph;
$response->status = $status;
die(json_encode($response));
?>
mysqli_query($con,$sql);$row=mysqli_fetch_array($query);adalah fungsi
skript untuk men select data dari database yang akan ditamplikan di
interface
93
d. $status=" ";if(24<$suhu&&$suhu<30&&6.5<$ph&&$ph<7.2){ $status
= "Normal";} adalah skript yang menentukan sehat atau tidak sehat air pada
celcius dan pH 6,5 sampai 7,2 adalah air normal dan jika tidak maka air
Asam atau basa akan tampil pada interface android pada bagian status.
diatas 7 maka basa dan dibawah 7.0 maka asam pada keterangan status.
mengambil sebagian dari nilai string yang telah diambil terhadap variable
94
1. Pembahasan Hardware
Untuk bisa menurunkan suhu pada sistem yang dibuat, maka digunakan
dibahas sebelumnya peltier memiliki dua sisi yang berbeda fungsi. Sisi atas
menghasilkan panas dan sisi bawah menghasilkan dingin. Pada fan cooler
Fan DC
IN
Pompa DC
Chiller pendingin OUT
Pheltier IN
Alumunium Penampung OUT
Aquarium
FANCOOLER
adalah pompa DC dengan mekanisme khusus yang bisa menahan air pada
selang saat pompa mati. dan karena inilah pompa jenis ininlah yang digunakan
95
peristaltic pump dan bagaimana cara menginjeksikannya bisa dilihat dibawah
ini.
Air dari dalam botol dihisap dengan menekan selang didalam pompa dengan
roda penekan secara terus menerus selama pompa hidup dan terpasang sekat
diantara selang dan roda penekan seperti pada gambar 4.20 Air yang
mengalir lancar seperti pompa biasa, hal ini karena pompa ini adalah pompa
takar dosis yang dikhususkan untuk memompa cairan kimia yang tidak boleh
sembarangan di alirkan.
96
➢ Cairan pH up dan down
dan menurunkan pH pada sistem ini. Takaran untuk digunakan nya adalah
1:2 dimana 1 cairan pH up dan down lalu 2 adalah air biasa. Dan cairan
inilah yang digunakan untuk kontrol pH. Alat ini merupakan alat kombinasi
97
3.) Hardware yang bekerja pada saat sistem berjalan
satu sama lain hal tersebut ditunjukkan pada tabel 4.5 dan untuk
void autotemp()
{
suhuSekarang = ambilSuhu();
Serial.println(suhuSekarang);
98
digitalWrite(Basa,HIGH);
}
}
Modul 4. 10 Skript Utama Untuk Automatisasi alat
Penjelasan:
asam basa. Potongan script pada modul 4.10 Yaitu void auto temp();
suhu dan pH seperti suhu atas yaitu batas suhu yang paling panas, suhu
bawah yaitu batas suhu yang palling dingin, pH atas yaitu batas nilai pH
paling basa, dan pH bawah yaitu batas nilai pH yang paling asam yang
nilai nilainya sudah dibuat di barisan program paling atas seperti di modul
4.2 . dan untuk pengontrolan manual yang nilainya bisa diubah ubah maka
nilai dari method yang telah dibuat diubah nilainya di database sehingga
pengguna bisa merubah nilai parameter yang akan dikontrol sesuai dengan
5. Penjelasan untuk otomatis suhu; jika suhu sekarang lebih dari suhu atas
maka heater mati dan fan cooler hidup. if (suhuSekarang > suhuatas)
dan suhu sekarang kurang dari suhu bawah maka heater hidup dan fan
coolermati}elseif(suhuSekarang<suhubawah){digitalWrite(Heater,LOW);
99
digitalWrite(Fancool,HIGH); jika bukan heater dan fan cooler mati.
dengan maskud agar suhu tetap berada pada kisaran diantara suhu atas dan
bawah, contohnya jika suhu disetting 27 maka suhu atas 28 dan suhu bawah
6. Penjelasan untuk otomatis pH; jika pH sekarang lebih besar dari pH atas
maka pompa asam hidup dan basa mati. if (phSekarang > phatas){
bukan dan ph sekarang kurang dari ph bawah maka pompa basa hidup dan
maskud agar kadar pH tetap berada pada kisaran diantara pH atas dan pH
bawah, contohnya jika pH disetting 6,9 maka pH bawaH 6,0 dan pH atas
perintah untuk memberi tegangan pada alat yang telah dibuat variable dan
ditulis setelah scrpt tersebut. HIGH untuk hidup dan LOW untuk MATI,
tetapi jika menggunakan fungsi if else maka hal tersebut akan berfungsi
terbalik.
100
Tabel 4.5 Hardware yang saling bekerja terhadap Sistem
No Suhu dan pH Aksi pada Tindakan Sistem Alat aktif Alat mati
realtime aplikasi
2. Suhu : 290 C (1) setting (1) Menurunkan (1) Fan (1) Heater
asam
3. Suhu : 270 C (1) Setting (1)Menaikkan suhu (1) Heater (1) Pompa
Cooler
(3) Heater
101
Dan seperti data yang terdapat di tabel 4.5 tersebut dapat disimpulkan bahwa
kerja setiap alat tidak sama terhadap sistem yang mengatur sesuai parameter
yang sudah diubah karena mikrokontroller lah yang sudah mengatur sesuai
mungkin agar alat bisa berfungsi sesuai kebutuhan sistem dan program
tersebut seperti pada modul 4.11 dan juga aksi pada aplikasi yang digunakan
oleh user.
Tabel 4.6 Waktu Kerja Alat Berdasarkan Tabel Hardware Yang Saling
Baris 4 - - - 2m 00:02:00
Menurut hasil tabel 4.6. pada aksi baris dua memerlukan waktu yang sangat
lama untuk mati dibandingkan aksi baris lainnya, dan hal ini dikarenakan output
fan cooler yang terlalu kecil. Dan akan memakan waktu lebih singkat bila
102
dilakukan penyesuain output pada Fan Cooler yaitu mengganti dengan yang
2. Pembahasan Koneksi
Untuk metode Internet Of Things yang digunakan pada sistem ini adalah
pengolahan data dan server lokal menggunakan database dan xampp. Untuk
mengubah ke server online non lokal adalah dengan cara mengganti IP pada
script di Arduino ide dan apk android itu sendiri serta mengupload file api pada
OneWire oneWire(ONE_WIRE_BUS);
"http://192.168.43.251/monitoring/api/"; //IP PC
seperti yang di jelaskan pada modul 4.3 dan tampilan skriptnya juga bisa dilihat
dimodul 4.11, dan dapat dirubah IP nya di potongan skript berikut char* host
utama untuk mengakses tempat atau alamat data yang diperoleh untuk nantinya
103
1.) Penjelasan koneksi untuk menghubungkan ke storage
Pada modul 4.6 terlihat potongan script dari Arduino ide untuk fungsi tujuan
alamat ip yang akan di kirim datanya oleh ESP32. Pada potongan script const
untuk mengganti IP atau alamat host untuk storage data. Dan jika PC yang akan
digunakan untuk server lokal diganti, maka alamat IP pada potongan script
tersebut harus diganti sesuai ip dari laptop yang digunakan sebagai host lokal.
Untuk konsep koneksi yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
pada Arduino ide tersebut dan juga script PHP serta pada salah satu bagian script
104
di android sebagai elemen pendukung untuk bisa terhubung. Dan pada
pembahasan ini akan dijelaskan script PHP yang berhubungan dan berperan
<?php
Error_reporting(0);
$server = "localhost";
$user = "root";
$password = "";
$database = "db_app_monitoring";
$con =
mysqli_connect($server, $user, $password, $database);
if (mysqli_connect_errno()) {
echo "Gagal terhubung MySQL: " .
mysqli_connect_error();
}
date_default_timezone_set('Asia/Jakarta');
$jam = date("H:i");
$today = date("Y-m-d");
$tgl_jam = date("Y-m-d
H:i:s");
Pada potongan script modul 4.12 tersebut adalah script yang digunakan untuk
database. Dan pada potongan script pada modul 4.12 berfungsi sebagai media
variable koneksi pada Arduino ide dan database dengan script PHP tersebut. pada
program ini dibuat agar mudah diakses sehingga user disi root $user = "root";dan
105
b. Script PHP untuk mengirim data
<?php
$suhu=$_GET['suhu'];
$ph=$_GET['ph'];
include '../koneksi.php';
// MENGAMBIL DATA DARI ARDUINO
header('Content-Type:Application/json');
class usr{}
$sql="INSERT INTO `data` (`suhu`, `ph`, `tanggal`,
`jam`)
VALUES ('$suhu', '$ph', '$today', '$jam'); "; // INPUT
$query = mysqli_query($con,$sql);//INPUT DATA
?>
Modul 4.13 Potongan Skript PHP Kirim data ke Storage
Pada potongan script modul 4.13 Tersebut adalah script yang berfungsi untuk
mengirim data suhu dan ph yang diteruskan dari ESP32 ke dalam database.
mengambil data dari mikrokontroller berdasarkan variable yang sama untuk suhu
dan pH pada ESP32. Dan untuk menginput kan data ke database adalah dari
106
c. Skript android untuk koneksi dari database
public class Server {
public static final String URL =
"http://192.168.43.251/monitoring/" ; //wifi hp
public static final String link = URL+"api/" ;
public static final String link_foto = URL+"img/" ;
}
Pada potongan skript modul 4.14 Tersebut adalah barisan skript yang digunkan
oleh aplikasi android untuk mengakses data dari database. Sama halnya seperti
mengakses data pusat yaitu didatabase. Dan public class Server tersebut adalah
107
{
//
Toast.makeText(getApplicationContext(),
jObj.getString("message"), Toast.LENGTH_LONG).show();
txtStatus.setText(jObj.getString("status"));
txtSuhu.setText(jObj.getString("suhu"));
txtPh.setText(jObj.getString("ph"));
session.setSuhu(jObj.getString("suhu"));
session.setPh(jObj.getString("ph"));
} else {
Toast.makeText(getApplicationContext(),jObj.getString("mes
sage"), Toast.LENGTH_LONG).show();
}
} catch (JSONException e) {
e.printStackTrace();
}
adalah menggunakan skript seperti di modul 4.16 Tersebut. dan barisan skript
interface.
108
e. Skript khusus Arduino ide untuk akses database
Pada modul 4.15 Sudah dijelaskan bagaimana cara untuk koneksi ESP32 ke
database. Selain penjelasan yang telah disebutkan, ada barisan perintah khusus
pada script di Arduino ide untuk akses database dan bisa disebut juga kunci untuk
koneksi alat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat contoh salah satu potongan script
di modul 4.17.
void db_suhu_atas(){
url += "db_suhu_atas.php";
HTTPClient http;
http.begin(url);
if (httpCode > 0) {
Serial.println(httpCode);
Serial.println(payload);
char *p;
p = &payload[0];
suhuatas=parseInt(p);
Serial.println(suhuatas);
109
}
http.end();
Pada skript String url = host; sampai suhuatas=parseInt(p); adalah skript untuk
mendapat data dari database guna untuk pemrosesan pada ESP32. Dan parseInt
adalah perintah skrip untuk merubah tipe data int menjadi char agar tipe data
yang diambil di database sama dengan di ESP32. Dan untuk suhu_atas pada
script tersebut adalah variable dari salah satu elemen fungsi pada sistem yang
diljalankan ESP32. Dan untuk yang lainnya sama dan hanya diperlukan
bahwa hasil sensor memiliki nilai perbedaan 0,3 dengan alat pengukur. Dan di
dengan hasil yang akurat, penulis menemukan bahwa bit yang digunakan
oleh ESP32 adalah 16 Bit ketelitian. Dan pada sensor pH terlalu teliti pada
110
seharusnya perbedaa tersebut terlalu kecil namun karena faktor tersebut
dengan Arduino yang hanya 10 bit sehingga perubahan yang terlalu sedikit
Ground atau titik netral pada suatu tegangan adalah bagian penting pada
menunjukan lebih lama stabil dari pada penyaluran ground biasa. Dan dalam
hal ini penyaluran gorund yang dilakukan adalah menambahkan kabel ground
hal itu juga ditemukan bahwa saat menggunakan daya listrik dari tempat
dimana sensor lebih stabil menggunakan daya di tempat lain. Dan karena
pengaruh daya eksternal yang digunakan terkadang juga tidak stabil sehingga
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. ESP32 dapat digunakan untuk projek seperti pengontrolan alat secara wireless
dengan kinerja dan koneksi yang stabil. Seperti halnya dengan sistem monitoring
serta kontrol suhu dan pH. Dan dengan menggunakan sensor suhu dan pH maka
keadaan air di aquarium bisa dilakukan otomatis dan efektif karena tidak perlu
meter. Dan untuk ikan yang berada di sistem ini dapat dijaga suhu dan pH nya.
2. Diperlukan rangkaian dan daya yang stabil pada sensor pH khususnya, karena
3. Menurut hasil pengujian secara black box sistem menunjukkan bahwa alat sudah
sesuai kinerja dan untuk beberapa erorr yang meliputi perlu penggantian dan
secara garis besar bukan karena programming ataupun rangkaian yang kurang
tepat.
112
B. Saran
Karena kurangnya uji coba dan ketelitian penulis dalam merancang alat, sehingga
untuk lebih lanjut diperlukan ketelitian yang lebih dan juga penstabilan alat yang
113
DAFTAR PUSTAKA
Allimudin (2013) “Sistem Kendali Dan Monitoring Kadar Ph, Suhu Dan Level Air Pada
114
Engineering and Applications, ICACEA 2015, (Online) pp. 189–195.
College Publisher.
Damor, P. and Sharma, K. J. (2018) ‘Iot Based Water Monitoring System: a Review’,
2018)
Forteath, N. 1993. Types of Recirculation Systems. P: 33- 39. In P. Hart and D.O.
Hac Anna. 2003. Warless Sensor Network Design. University of Hawaii at Manoa,
Honolulu, USA
Hafidz, Abdul. 2015, Rancang Bangun Sistem Kontrol Akuarium Otomatis Berbasis
115
Imaduddin, G. and Saprizal, A. (2017) ‘Otomatisasi Monitoring Dan Pengaturan
Keasaman Larutan Dan Suhu Air Kolam Ikan Pada Pembenihan Ikan Lele’,
Swadaya, Jakarta
M. Ghufran H. Kordi K., Andi Baso Tancung. (2007). Pengelolaan kualitas air dalam
“Rfid And The Inclusive Model For The Internet Of Things” https://docbox.etsi.org. 6
Samudra, S. (1998) ‘Dasar Teori Pompa’, Semarang, pp. 5–18. Available at:
Sitanggang, M. dan Sarwono. 2007. Budidaya Gurami. Penebar Swadaya, Jakarta, p:11-
12.
116
Widjaja, T., (2013), Aquascape, Pesona Taman Dalam Akuarium. Jakarta:
AgroMedia Pustaka
Widya Sariz M., Wahyu Ciptadi P., R. Hafid Hardyanto. (2017) ‘‘Study of Smart
2020)
117
LAMPIRAN
118