Anda di halaman 1dari 60

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATERI


RANCANGAN PENELITIAN UNTUK PRODI PENDIDIKAN
TEKNIK BANGUNAN UNJ

RIDIA IRIN IMBATAMI


5415161250

PROGRAM STUDI
S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
2020
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan Karya asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik sarjana, baik di Universitas Negeri Jakarta maupun di Perguruan
Tinggi lain.
2. Skripsi ini belum dipublikasikan, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi
lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Negeri Jakarta.

Jakarta, ...................................
Yang membuat pernyataan

Ridia Irin Imbatami


No. Reg. 5415161250

ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATERI
RANCANGAN PENELITIAN UNTUK PRODI PENDIDIKAN TEKNIK
BANGUNAN UNJ
RIDIA IRIN IMBATAMI
5415161250

NAMA DOSEN TANDA TANGAN TANGGAL

R. Eka Murtinugraha, M.Pd ................................. .....................

Dr. Riyan Arthur, M.Pd ................................. .....................

PENGESAHAN PANITIAN UJIAN SKRIPSI

Drs. Santoso Sri Handoyo, M.T ................................. .....................

M. Aghpin Ramadhan, M.Pd ................................. .....................

Drs. Arris Maulana, M.T ................................. .....................

iii
ABSTRAK
Ridia Irin Imbatami. “Pengembangan Modul Elektronik Pada Materi
Rancangan Penelitian Untuk Prodi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ”.
Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta. 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi ajar pada mata kuliah
Metodologi Penelitian berbasis modul elektronik, sehingga terdapat bahan ajar
yang dapat menunjang pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret - Juli 2020.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian dan
Pengembangan (R&D) menggunakan model 4D yang dikembangkan oleh
Thiagarajan, adapun tahapan dari model tersebut mulai dari (1) Define, (2) Design,
(3) Develop, dan (4) Disseminate. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data analisa kebutuhan, kelayakan produk oleh validator ahli materi
dan ahli media, dan penilaian produk oleh mahasiswa sebagai pengguna.
Hasil dari pengembangan produk adalah bahan ajar berbentuk modul
elektronik dengan format (.exe) yang dapat dipasang melalui perangkat PC/Laptop,
mencakup 4 modul diantaranya: (1) Permasalahan, (2) Landasan Teori, (3)
Hipotesis, dan (4) Metode Penelitian. Hasil validasi dari 1 ahli materi menyatakan
modul dapat digunakan tanpa revisi dengan nilai validitas sebesar 0,94, sedangkan
hasil validasi dari 2 ahli media menyatakan modul dapat digunakan tanpa revisi
dengan nilai validitas sebesar 0,89. Berdasarkan kedua nilai dari hasil validasi
menunjukkan kategori “sangat tinggi” sesuai indeks Aiken’s V. Penilaian yang
diberikan cenderung konsisten sehingga validitasnya dapat dipertanggungjawabkan
dan produk modul elektronik layak digunakan.

Kata kunci: Pengembangan, Bahan Ajar, Modul Elektronik, Metodologi Penelitian

iv
ABSTRACT
Ridia Irin Imbatami. “Development of Electronic Modules on Research
Design Materials for the Education of Building Engineering Study Program
UNJ”. Essay. Jakarta: Education of Building Engineering, Faculty of Engineering,
State University of Jakarta. 2020.
This study aims to develop teaching materials in the Research Methodology
course based on electronic modules, so that there are teaching materials that can
support learning in class and outside the classroom. The time of the research was
carried out from March - July 2020.
This research was conducted using the Research and Development (R&D)
method using the 4D model developed by Thiagarajan, while the stages of the model
start from (1) Define, (2) Design, (3) Develop, and (4) Disseminate. This study uses
a questionnaire to collect needs analysis data, product feasibility by material expert
validators and media experts, and product assessments by students as users.

The result of product development is teaching materials in the form of


electronic modules with the (.exe) format that can be installed via PC / Laptop
devices, including 4 modules including: (1) Problems, (2) Theory, (3) Hypotheses,
and (4) Research methods. The validation results from 1 material expert stated that
the module can be used without revision with a validity value of 0,94, while the
validation results from 2 media experts stated that the module can be used without
revision with a validity value of 0,89. Based on the two values, the validation results
show the "very high" category according to the Aiken's V index. The assessments
given tend to be consistent so that the validity can be accounted for and the
electronic module product is suitable for use.

Keywords: Development, Teaching Materials, Electronic Modules, Research


Methodology

v
LEMBAR MOTO DAN PERSEMBAHAN

Teruntuk Ibu, Bapak, El, Azhar, serta Teman-teman, Skripsi ini ku persembahkan.

Motto

2+2=4. 2x2=4.

15+15=30. 15x15=225

-R

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Pengembangan Modul
Elektronik Pada Materi Rancangan Penelitian Untuk Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan UNJ. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam
rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ibu tersayang Setyo
Rini dan Bapak Edi yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta
perhatian moril maupun materil. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat,
Kesehatan, Karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang
telah diberikan.
Dalam penyajian Skripsi ini peneliti menyadari, bahwa Skripsi ini belum
mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan koreksi dan saran
yang bersifat konstruktif sebagai masukan yang bermanfaat demi perbaikan dan
peningkatan diri penulis.
Peneliti menyadari pula bahwa keberhasilan penyusunan Skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan dan do’a berbagai pihak. Oleh karena
itu sepatutnya pada kesempatan ini peneliti dengan berbangga hati menyampaikan
rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ridia Irin Imbatami. Terima kasih karena sudah berjuang sampai titik ini dan
tidak kenal menyerah. Terimakasih sudah sangat kuat, semoga bisa selalu dan lebih
kuat lagi dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun nantinya.

2. Ibu Annisah, MT. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini agar berjalan lancar.

3. Bapak R. Eka Murtinugraha, M.Pd. selaku Pembimbing I yang selalu sabar dan
semangat dalam memberikan nasihat, saran, serta waktunya untuk membimbing

4. Bapak Dr. Riyan Arthur, M.Pd. selaku Pembimbing I yang selalu sabar dan
semangat dalam memberikan nasihat, saran, serta waktunya untuk membimbing

vii
5. Bapak Drs. Arris Maulana, ST., MT. selaku Pembimbing Akademik yang
memberikan nasihat-nasihat yang sangat berarti bagi penulis.

6. Ibu dan Bapak yang telah membesarkan penulis dengan segala rasa cinta dan
kasih sayang yang tidak pernah habis serta didikan, binaan, serta do’a yang tulus
kepada penulis.

7. El Laily, Ayu Putri, Witri Widiyanti, Prisma Ceila, Azhar, Aul, dan Mahameru
yang selalu mendukung dan menyemangati penulis.

In syaa Allah, semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat-lipat ganda
kepada semuanya. Akhir kata semoga penulisan Skripsi ini dapat dimanfaatkan dan
memberikan sumbangsih untuk perkembangan dunia pendidikan.

Jakarta, 23 Agustus 2020

Peneliti,
Ridia Irin Imbatami

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 4
1.4 Perumusan Masalah............................................................................ 4
1.5 Tujuan Penelitian................................................................................ 4
1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

2.1 Konsep Pengembangan Produk .......................................................... 6


2.1.1 Pengembangan Mpdel Desain Instruksional ......................... 6
2.1.2 Pengembangan Model Gall dan Borg .................................... 7
2.1.3 Pengembangan Model ADDIE ............................................... 9
2.1.4 Pengembangan Model 4D Thiagarajan .................................. 10
2.2 Konsep Produk yang Dikembangkan ................................................. 13

ix
2.2.1 Materi Ajar ............................................................................. 13
2.2.2 Modul Elektronik ................................................................... 13
2.2.3 Materi Ajar yang Dikembangkan ........................................... 14
2.3 Kerangka Teoretik .............................................................................. 15
2.4 Rancangan Produk.............................................................................. 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 19

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 19


3.2 Metode Pengembangan Produk .......................................................... 19
3.2.1 Tujuan Pengembangan ........................................................... 19
3.2.2 Metode Pengembangan .......................................................... 19
3.2.3 Sasaran Produk ....................................................................... 19
3.2.4 Instrumen ................................................................................ 19
3.3 Prosedur Pengembangan ................................................................... 22
3.3.1 Tahap Penelitian dan Pengumpulan Informasi ....................... 22
3.3.2 Tahap Perencanaan ................................................................. 22
3.3.3 Tahap Desain Produk ............................................................. 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................... 28
3.5.1 Analisis Validasi Ahli ............................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 30

4.1. Hasil Pengembangan Produk ............................................................. 30


4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................... 30
4.1.2. Karakteristik Responden ........................................................ 30
4.1.3. Proses Pengembangan Prroduk .............................................. 30
4.2. Kelayakan Produk ............................................................................. 33
4.2.1. Validasi Ahli Materi ............................................................... 33
4.2.2. Validasi Ahli Media ............................................................... 34
4.2.3. Respon Mahasiswa ................................................................. 34
4.2.4. Revisi Produk ......................................................................... 35
4.3. Efektivitas Produk .............................................................................. 36
4.3.1. Uji Normalitas Data................................................................ 37
4.3.2. Uji t-test .................................................................................. 38

x
4.4. Pembahasan ....................................................................................... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 42

5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 42


5.2. Implikasi ............................................................................................ 42
5.3. Saran .................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Ahli Materi ...................................................................... 20


Tabel 3.2 Instrumen Ahli Media ...................................................................... 21
Tabel 3.3 Skor Penilaian dan Kriteria Penilaian .............................................. 29
Tabel 3.4 Persentase Penilaian dan Kriteria Penilaian ..................................... 29
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................... 34
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media ................................................................ 34
Tabel 4.3 Hasil Respon Pengguna .................................................................... 35
Tabel 4.4 Revisi Produk ................................................................................... 35
Tabel 4.5 Hasil Pre Test dan Post Test Responden .......................................... 36

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengembangan Desain Instruksional ............................................ 6


Gambar 2.2 Pengembangan Model Gall dan Borg........................................... 8
Gambar 2.3 Pengembangan Model ADDIE ..................................................... 10
Gambar 2.4 Pengembangan Model 4D Thiagarajan ........................................ 11
Gambar 2.5 Rancangan Produk Modul Elektronik .......................................... 16
Gambar 2.6 Tampilan Halaman Sampul .......................................................... 17
Gambar 2.7 Tampilan Pendahuluan ................................................................. 18
Gambar 2.8 Tampilan Daftar Isi Bahan Ajar dan Daftar Isi Materi ................. 18
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Model 4D Thiagarajan ......................... 25
Gambar 4.1 Uji Homogenitas ........................................................................... 38
Gambar 4.2 Uji T.............................................................................................. 38

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Kebutuhan ....................................................................... 47


Lampiran 2 Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Metodologi Penelitian ... 63
Lampiran 3 Angket Validasi (Ahli Materi) ...................................................... 71
Lampiran 4 Angket Validasi (Ahli Media) ...................................................... 74
Lampiran 5 Angket Penilaian Pengguna ......................................................... 78
Lampiran 6 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 80
Lampiran 7 Hasil Validasi Ahli Media 1 ......................................................... 83
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Media 2 ......................................................... 87
Lampiran 9 Hasil Penilaian Pengguna (Mahasiswa) ........................................ 91
Lampiran 10 Rata-rata Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi .......................... 99
Lampiran 11 Rata-rata Hasil Penilaian Validasi Ahli Media ........................... 101
Lampiran 12 Cuplikan Produk Final ................................................................ 103
Lampiran 13 (RPS) Blended Learning Metodologi Penelitian ........................ 120

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mata kuliah Metodologi Penelitian merupakan mata kuliah wajib yang
penting untuk dikuasai mahasiswa. Melalui mata kuliah Metodologi Penelitian,
mahasiswa diharapkan mempunyai sikap ilmiah yang diwujudkan pada bentuk
perilaku objektif, mempunyai pola pikir rasional, kritis, analitis, dan evaluatif
(Ainin, 2017: 198). Sebagai mata kuliah, Metodologi Penelitian menjadi pijakan
bagi calon sarjana untuk mengembangkan penelitian dan menentukan bagaimana
hasil model skripsi yang akan dibuat sebagai tugas akhir sarjana (S1) yang akan
dibuat dalam bentuk skripsi.
Skripsi adalah hasil karya yang telah dibuat oleh mahasiswa selama
mempelajari disiplin ilmunya masing-masing (Siswanto & Sampurno, 2015: 632)
yang ditulis mengikuti aturan teknik penulisan ilmiah diiringi dengan pola pikir
ilmiah (Zirmansyah & Noriko, 2011: 19) dan ditekankan pada kemampuan mencari
masalah, mengumpulkan data, menyusun, menganalisis, menyimpulkan dan
menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah (Adriani, dkk., 2019: 28) yang
diperoleh dari pembelajaran mata kuliah Metodologi Penelitian.
Menurut Asmawan (2016: 53) banyak mahasiswa yang mengimitasi dalam
pembuatan proposal penelitian membuat mereka tidak mengetahui kesalahan-
kesalahan yang harus diperbaiki. Hal tersebut dapat menjadi penghambat
mahasiswa menyelesaikan skripsi karena belum bisa memilih penelitian yang tepat
untuk digunakan, serta mencari maupun mengolah data yang dituangkan ke dalam
karya ilmiah tersebut. Selain itu menurut Fatahillah (2020: 48) beberapa kesulitan
yang dialami oleh mahasiswa program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan UNJ
dalam menyusun skripsi diantaranya: (1) sulit mencari topik penelitian, (2)
kurangnya kecakapan dalam penulisan skripsi, (3) kurangnya kepekaan terhadap
pemilihan masalah yang tepat, (4) sukar memperoleh referensi yang sejalan dengan
penelitian, dan (7) agenda seminar proposal dan sidang yang sulit untuk ditentukan.
Kecakapan mahasiswa program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan UNJ
yang telah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian dinilai masih tergolong

1
2

rendah dalam memahami materi mengenai rancangan penelitian. Berdasarkan hasil


tes terhadap 40 mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah Metodologi
Penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 dan tahun ajaran 2019/2020
yang sedang mengambil skripsi, dengan rata-rata persentase kesalahan mahasiswa
yang kurang tepat menjawab pertanyaan sebesar 68%. Terdapat 5 sub-materi
rancangan penelitian yang ditanyakan pada tes tersebut diantaranya: (1)
menyebutkan bagian utama dalam rancangan penelitian dengan persentase
kesalahan menjawab pertanyaan sebanyak 82,5%, (2) membedakan batasan
masalah dan rumusan masalah dengan persentase kesalahan menjawab pertanyaan
sebanyak 57,5%, (3) membedakan kegunaan teoritis dan kegunaan praktis dengan
persentase kesalahan menjawab pertanyaan sebanyak 52,5%, (4) menyebutkan
bagian-bagian yang ada di dalam metode penelitian dengan persentase kesalahan
menjawab pertanyaan sebanyak 77,5%, dan (5) menyebutkan bagian-bagian yang
ada di dalam jadwal kegiatan dengan persentase kesalahan menjawab pertanyaan
sebanyak 70%.
Pembelajaran mata kuliah Metodologi Penelitian di program studi Pendidikan
Teknik Bangunan bahan ajarnya belum tersedia, sehingga tatap muka di kelas tidak
cukup untuk membahas semua materi (Adriani, dkk., 2019: 28). Terkait hal
tersebut dilakukan analisa kebutuhan pada tanggal 20-28 Maret 2020 kepada
mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian dan diperoleh
40 mahasiswa sebagai responden menyatakan: 40 responden telah mengambil mata
kuliah Metodologi Penelitian, 39 responden tidak memiliki bahan ajar pada mata
kuliah Metodologi Penelitian dan menggunakan Microsoft Office Power Point, 31
responden memilih modul elektronik sebagai bahan ajar yang cocok digunakan
pada mata kuliah Metodologi Penelitian, dan 38 responden menyetujui
pengembangan bahan ajar pada mata kuliah Metodologi Penelitian menggunakan
modul elektronik.
Modul elektronik dikembangkan sebagai pengganti modul cetak pada
pembelajaran di revolusi industri 4.0 (Seruni, dkk., 2019: 49) yang dibuat dengan
memanfaatkan teknologi komputer sehingga hasil produknya dalam bentuk digital
elektronik (Sanova, 2018: 35). Penggunaan modul elektronik dapat membuat
pembelajaran menjadi menarik karena adanya penyatuan dalam pemilihan strategi
3

pembelajaran dengan bahan ajar, sehingga bahan ajar tersebut dapat membantu
siswa dalam memahami materi yang abstrak (Dewi, 2016: 8). Kehadiran modul
pembelajaran dapat memberikan kesempatan belajar menurut kecepatan mahasiswa
itu sendiri (Tampubolon, Arthur, & Daryati, 2017: 3). Sifat modul elektronik yang
dapat diakses tanpa mengenal tempat (Sugianto, dkk., 2017: 103) menjadikan
kehadiran modul elektronik sangat penting untuk pola pembelajaran jarak jauh
(PJJ) sebagai pengganti tatap muka langsung yang sedikit (Thaib, dkk., 2017: 111)
seperti yang terjadi di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)
menyebabkan kegiatan belajar mengajar berlangsung di kediaman rumah masing-
masing (Puspitorini, 2020: 101).
Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk pengembangan modul.
Penelitian dengan judul Pengembangan Modul Elektronik (E-Modul) Biokimia
Pada Materi Metabolisme Lipid Menggunakan Flip PDF Professional dilakukan
oleh (Seruni, dkk., 2019) mempunyai hasil penilaian bahwa modul elektronik
Metabolisme Lipid layak digunakan untuk proses pembelajaran. Penelitian yang
berjudul Pengembangan E-Modul Teori Atom Mekanika Kuantum Berbasis Web
dengan Pendekatan Saintifik oleh (Zulkarnain, Kadaritna, & Tania, 2015) terjadi
peningkatan persentase hasil belajar di setiap pertemuan.
Selain itu penelitian dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Drainase
Perkotaan pada Prodi Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan oleh
(Wulandari, Maulana, & Ramadhan, 2019) memiliki fitur hyperlink sehingga
memudahkan pengguna apabila ingin berpindah dari satu materi ke materi lainnya.
Penelitian dengan judul Pengembangan E-Module Konstruksi Bangunan pada
Kompetensi Dasar Menerapkan Spesifikasi dan Karteristik Kayu oleh
(Tampubolon, Arthur, & Daryati, 2017) diperoleh hasil kelompok siswa yang
menggunakan e-modul memiliki skor yang lebih tinggi daripada kelompok siswa
yang menggunakan metode konvensional.
Penelitian dengan judul Analisa Kebutuhan Pengembangan Media
Pembelajaran Pada Mata Kuliah Gambar Teknik 1 (Indrianus, Daryati, & Rochadi,
2019) diperoleh hasil analisa bahwa peserta didik memerlukan media pembelajaran
yang menarik, mudah digunakan dan bisa digunakan di mana saja. Penelitian
dengan judul Analisa Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bangunan
4

Berbasis E-module Di PTB UNJ (Jati, Ramadhan, & Murtinugraha, 2020) diperoleh
hasil analisa bahwa penggunaan bahan ajar berbasis e-module dianggap cocok
untuk diterapkan sebagai bahan ajar karena dapat digunakan kapan pun dan di mana
pun. Berdasarkan data yang telah didapatkan dari penelitian sebelumnya tentang
pengembangan modul elektronik, maka akan dilakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Modul Elektronik pada Materi Rancangan Penelitian untuk
Prodi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ”
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah ini
adalah:
1. Terhambatnya mahasiswa dalam penyusunan skripsi
2. Kecakapan mahasiswa dalam memahami materi rancangan penelitian masih
tergolong rendah
3. Peningkatan kecakapan mahasiswa dalam memahami materi rancangan
penelitian sangat dibutuhkan
4. Belum tersedianya bahan ajar untuk mendukung kegiatan belajar pada mata
kuliah Metodologi Penelitian
1.3 Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini pembatasan masalah yang akan diteliti sesuai dengan
tujuan penelitian berupa pengembangan materi ajar berbentuk modul elektronik
yang memaparkan konten materi rancangan penelitian terdiri dari permasalahan,
landasan teori, pengajuan hipotesis, metode penelitian. Dan aplikasi yang
digunakan untuk membuat modul elektronik menggunakan Flip PDF Professional.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang sudah
dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini
adalah: “Bagaimana pengembangan materi ajar rancangan penelitian menggunakan
modul elektronik pada mata kuliah Metodologi Penelitian?”
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis masalah yang telah
disampaikan pada rumusan masalah sebelumnya, yaitu:
5

1. Mengembangkan materi ajar mengenai materi rancangan penelitian pada mata


kuliah Metodologi Penelitian berbasis modul elektronik yang terdiri dari
permasalahan, landasan teori, pengajuan hipotesis, dan metode penelitian.
2. Mengetahui nilai efektivitas bahan ajar modul elektronik melalui penyebaran
secara terbatas.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoretis maupun praktis.
1. Manfaat teoretis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi di
Pendidikan Teknik Bangunan terutama pada mata kuliah Metodologi
Penelitian.
2. Manfaat praktis,
a. bagi mahasiswa, modul elektronik yang sudah dibuat dapat membantu
siswa dalam meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah Metodologi
Penelitian.
b. bagi dosen pengampu, modul elektronik yang sudah dibuat dapat dijadikan
sebagai bahan ajar alternatif yang dipakai untuk meningkatkan hasil
belajar pada mata kuliah Metodologi Penelitian.
c. dapat memberikan informasi untuk penelitian relevan selanjutnya pada
Pendidikan Teknik Bangunan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengembangan Produk


Penelitian riset dan pengembangan (research and development) metode
penelitian yang banyak dipakai di bidang Ilmu Alam dan Teknik serta Ilmu Sosial
seperti pendidikan (Sugiyono, 2012: 297) dan terfokus untuk menghasilkan produk
seperti media, model desain atau rancangan seperti desain bahan ajar, dan juga
proses (Setyosari, 2016: 275).
Terdapat tiga model yang sering digunakan para peneliti dalam melakukan
penelitian riset dan pengembangan, diantaranya pengembangan model Gall dan
Borg, pengembangan model ADDIE, dan pengembangan model 4D Thiagarajan
(Sutarti & Irawan, 2017: 8). Sedangkan menurut (Suparman, 2012: 89) terdapat
model desain instruksional untuk yang dinilai mampu untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Berikut adalah penjelasan dari keempat model tersebut.
2.1.1. Pengembangan Model Desain Instruksional
Penggunaan model ini berkembang lebih pesat sejak awal tahun 1960-an di
bidang pendidikan yang ada pada komponen pengajar, peserta didik, fasilitas, tes
instruksional, strategi instruksional, bahan instruksional, dan evaluasi.
Penerapannya di Indonesia mulai populer pada permulaan 1970, khususnya dalam
mengiringi munculnya kurikulum 1975 yang berlaku untuk tingkat sekolah dasar
dan sekolah menengah. Sejak saat itu desain instruksional dipakai di perguruan
tinggi dan lembaga diklat. Tahapan model desain instruksional dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:

Mengidentifikasi Mengembangkan Mengevaluasi


Formatif

Merevisi

Gambar 2.1 Pengembangan Desain Instruksional (Suparman, 2012: 89)

6
7

Untuk mengembangkan model desain instruksional melalui beberapa tahap.


Pada dasarnya desain instruksional merupakan proses mengidentifikasi sub sistem
yang menjadi bagian dari sistem, mengidentifikasi fungsi dan kaitan setiap sub
sistem yang satu dengan yang lainnya, mengembangkan fungsi setiap sub sistem,
mensintesis semua sub sistem yang ada di dalam menjadi satu kesatuan, dan
kemudian mengevaluasi fungsinya sebagai suatu sistem keseluruhan.
Kelebihan dari desain instruksional lebih dari sekedar menciptakan instrumen
atau alat tetapi lebih terkait tentang penganalisaan masalah secara sitematik,
pengidentifikasian akar penyebab masalah – masalah, pertimbangan berbagai solusi
yang sesuai dengan masalah tersebut, dan pelaksanaan pemecahan masalah dengan
cara yang dirancang untuk meminimalkan akibat yang tidak diharapkan dari tindak
perbaikan.
Sedangkan kekurangan dari model instruksional adalah bila berdiri sendiri
tidak boleh berhenti pada strategi instruksional disebabkan hasil desainnya tidak
mungkin dapat diketahui kualitasnya karena belum digunakan untuk
mengembangkan bahan instruksional sehingga harus diteruskan ke proses
selanjutnya yaitu proses produksi dan proses evaluasi sehingga menghasilkan
sistem instruksional yang diinginkan.\
2.1.2. Pengembangan Model Gall dan Borg
Model Gall dan Borg termasuk model yang sistematis dan mudah
dilaksanakan sehingga banyak dipakai untuk mendesain pembelajaran di bidang
pembelajaran, namun dapat dijumpai di bidang lain seperti bidang pelatihan dan
bidang bisnis (Sobri, 2018: 20). Ada sepuluh langkah yang dilakukan apabila
menggunakan model ini untuk pengembangan suatu model/produk dapat dilihat
pada bagan berikut.
8

Gambar 2.2 Pengembangan Model Gall dan Borg (Sutarti & Irawan,
2017: 9)
Berikut adalah sepuluh tahapan pengembangan model Gall dan Borg (Sutarti
& Irawan, 2017: 9-12)
a. Research and information collecting, berisi kegiatan-kegiatan seperti studi
pustaka dan studi literatur, serta penelitian skala kecil.
b. Planning, berisi kegiatan menyusun rencana penelitian seperti menggunakan
beberapa kemampuan yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian,
mencapai rumusan tujuan pada penelitian, desain atau langkah-langkah
penelitian, dan pelaksanaan pengujian terbatas jika memungkinkan.
c. Develop preliminary form of Product, berisi kegiatan-kegiatan seperti
menentukan desain produk yang akan dibuat, menentukan sarana penunjang
yang akan dipakai nantinya selama proses penelitian dan menentukan langkah-
langkah dalam pelaksanaan uji desain. Didalamnya terdapat pengembangan
bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
d. Preliminary field testing, berisi kegiatan uji coba produk awal yang akan dibuat
secara terbatas, seperti melibatkan 6 sampai 12 guru (sebagai subjek uji coba)
di 1 sampai 3 sekolah. Dilakukan pengumpulan data yang nantinya akan
dianalisis melalui pengamatan, wawancara, serta pengedaran angket/kuesioner.
e. Main product revision, berisi kegiatan revisi atau perbaikan hasil uji coba
produk awal yang dilakukan pada tahap sebelumnya (tahap preliminary field
testing). Pada tahap ini besar kemungkinan revisi produk dilakukan sampai
berkali-kali.
9

f. Main field testing, berisi kegiatan untuk menguji produk utama yang dilakukan
pada skala luas, seperti melibatkan 30 sampai 100 subjek di 5 sampai 15
sekolah. Pada penelitian eksperimen biasanya menggunakan tahap ini, karena
hasil-hasil pengumpulan dari uji produk utama akan dievaluasi lalu
dibandingkan dengan kelas pembanding (kelas kontrol).
g. Operational product revision, berisi kegiatan perbaikan produk dari hasil uji
produk utama pada tahap sebelumnya (tahap main field testing).
h. Operational field testing, berisi kegiatan uji kelayakan yang dilakukan pada
skala luas, seperti melibatkan 40 sampai 200 subjek di 10 sampai 30 sekolah.
Dilakukan analisis data dari hasil pengujian melalui pengamatan, wawancara
serta penyebaran angket/kuesioner.
i. Final product revision, berisi kegiatan perbaikan pada produk yang telah dibuat
dari hasil uji kelayakan pada tahap sebelumnya (tahapan operational field
testing).
j. Disemination and implementation, berisi kegiatan distribusi produk untuk
dipakai oleh publik.
Menurut (Sufia, 2019) keunggulan model Gall dan Borg terdapat pada
tahapannya yang rinci dan bersifat prosedural, namun kelemahan model ini menurut
(Defina, 2018: 43) membutuhkan waktu yang panjang, cakupan uji coba yang
terlalu luas, dan tidak adanya penilaian pakar.
2.1.3. Pengembangan Model ADDIE
Model ADDIE (Analyze-Design-Develop-Implement-Evaluate) adalah model
yang dibuat untuk pengembangan produk pembelajaran berbasis kinerja dan
berpusat pada pelajar, inovatif, otentik, serta menginspirasi (Branch, 2009: 2). Ada
lima langkah yang dilakukan apabila ini menggunakan model ini dapat dilihat pada
bagan berikut.
10

Gambar 2.3 Pengembangan Model ADDIE (Branch, 2009: 2)


Berikut adalah lima tahapan pengembangan model ADDIE (Sutarti & Irawan,
2017: 16)
a. Analysis, berisi kegiatan identifikasi karakteristik mahasiswa seperti
pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan yang dimiliki.
b. Design, berisi kegiatan perancangan sistem pembelajaran yang sesuai untuk
mahasiswa.
c. Development, berisi kegiatan pengembangan materi dan media pengajaran.
d. Implementation, berisi kegiatan penerapan berupa penyampaian materi kepada
mahasiswa.
e. Evaluation, berisi kegiatan penilaian berupa tes.
Menurut (Peterson, 2003: 227) sebuah produk yang menggunakan model
ADDIE dapat digunakan sebagai pusat belajar sehingga bermanfaat bagi peserta
didik, namun kekurangan pada model ini menurut (Junaedi, 2019: 12) ada di bagian
tahap analisis karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.1.4. Pengembangan Model 4D Thiagarajan
Model 4D Thiagarajan terdiri dari empat langkah pengembangan four-D
model (Sutarti & Irawan, 2017: 12) yang diadaptasikan menjadi model 4-P yaitu
pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develope), dan
11

penyebaran (disseminate) (Badar Al-Tabany, 2017: 232). Empat langkah tersebut


dapat dilihat pada bagan berikut.

Gambar 2.4 Pengembangan Model 4D Thiagarajan (Prayitno, 2017: 32)


Berikut adalah empat tahapan pengembangan model 4D Thiagarajan yang
akan digunakan pada penelitian ini (Sutarti & Irawan, 2017: 13-15)
a. Define, tahap ini bertujuan untuk menunculkan serta menetapkan masalah
dasar sehingga dibutuhkannya bahan ajar sekaligus memberikan batasan pada
materi yang akan dikembangkan. Dalam tahap ini terdapat lima fase yaitu:
1) Analisis Awal-Akhir (Front-End Analysis)
Pada fase ini dimunculkan permasalahan dan batasan-batasan agar
memudahkan langkah yang akan dilakukan pada pengembangan bahan
ajar.
2) Analisis Pembelajaran (Learner Analysis)
Pada fase ini dilakukan penyebaran kuesioner analisis kebutuhan pada
mahasiswa untuk mengetahui identitas mahasiswa, mengetahui bahan ajar
yang digunakan sebelumnya, mengetahui bentuk bahan ajar yang harusnya
dikembangkan, mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap materi yang
telah dipelajari.
3) Analisis Konsep (Concept Analysis)
Pada fase ini menentukan isi dari materi yang akan digunakan dan disusun
kedalam bahan ajar secara sistematis. Bahan ajar yang digunakan pada
pengembangan ini berkonsep pembelajaran yang bisa dilakukan secara
mandiri oleh mahasiswa tanpa harus digunakan di dalam kelas saja.
4) Analisis Tugas (Task Analysis)
Pada fase ini menentukan tugas (task) yang dimuat pada bahan ajar untuk
mengetahui keterampilan mahasiswa. Tugas (task) yang dimuat terkait
dengan materi yang akan dikembangkan pada bahan ajar.
12

5) Tujuan Instruksional Khusus (Specifying Instructional Objective)


Pada fase ini menggabungkan dan merangkum hasil dari fase analisis
konsep dan fase analisis tugas. Fase ini menentukan isi materi dan tugas
(task) yag akan dimuat di dalam bahan ajar.
b. Design, tahap ini terdiri dari desain tampilan dan tata letak (layout),
penyusunan materi dan tugas (task), dan rancangan awal bahan ajar yang akan
dikembangkan. Tahap ini memiliki fase berupa pemilihan media yang
digunakan untuk menyampaikan materi, dalam penelitian ini bahan ajar yang
akan dikembangkan berbentuk modul elektronik. Bagian modul elektronik
terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian
penutup. Pada bagian pendahuluan terdiri dari sampul (cover), daftar isi, dan
pendahuluan. Pada bagian sampul (cover) terdapat judul modul “Bahan Ajar
Metodologi Penelitian: Rancangan Penelitian”. Bagian inti modul berisi materi
yang sudah tersusun dan berisi tugas (task). Bagian penutup modul terdiri dari
bagian daftar pustaka.
c. Develop, tahap ini berisikan kegiatan validasi yang dilakukan oleh ahli materi
dan ahli media, lalu memperbaiki bahan ajar yang dirancang sebelumnya sesuai
masukan dari para ahli. Penilaian dari validasi ahli materi terdiri dari aspek
kelayakan isi, aspek bahasa, dan aspek penyajian. Penilaian dari validasi ahli
media terdiri dari aspek kelayakan kegrafikaan. Butir-butir indikator penilaian
sebanyak 42 buah pada instrumen validasi mengacu kepada Badan Standar
Nasional Pendidikan (BNSP).
d. Disseminate, tahap ini berisikan penyebaran produk secara luas yang dilakukan
secara terbatas kepada 51 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan UNJ yang sudah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian.
Trianto (2010: 22) menyatakan model 4D Thiagarajan termasuk ke dalam
model desain pembelajaran sistematik. Menurut Arywiantari, dkk., (2015: 3) model
4D Thiagarajan memiliki kelebihan yaitu lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran. Pengembangan model 4D Thiagarajan
menurut Yuda, dkk., (2017: 4) memiliki tahapan pengembangan yang sejalan
dengan tahapan pengembangan modul menurut Depdiknas, sehingga pada
penelitian ini akan menggunakan model pengembangan 4D Thiagarajan.
13

Dari ketiga model di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa langkah-langkah


proses penelitian riset dan pengembangan (research and development) diawali
dengan mengkaji masalah yang berkaitan dengan produk, melakukan
pengembangan produk, melakukan pengujian produk dengan skala kecil,
penyempurnaan produk yang telah dikembangkan, dan melakukan penyebaran
produk tersebut.
2.2. Konsep Produk yang Dikembangkan
2.2.1. Materi Ajar
Materi ajar merupakan sarana belajar yang digunakan untuk menunjang
proses pembelajaran dengan berbagai bentuk bahan (Nekasari, 2017: 12) yang
disusun secara berkesinambungan sehingga menghasilkan produk yang dapat
digunakan oleh dosen dan mahasiswa (Kusmana, 2014: 2). Salah satu peran seorang
pendidik adalah mampu mengemas materi ajar dengan baik (Rahmadi, 2019: 2)
karena berpengaruh terhadap keberhasilan proses kegiatan belajar dan mengajar
(Sholeh, 2017: 176). Materi ajar yang memiliki kekurangan sebenarnya dapat
menjadi materi yang lebih baik apabila guru menggunakannya dengan cukup kreatif,
misalnya memodifikasi dan menambahkan bahan ajar yang relevan (Wahyanti &
Sutopo, 2013: 107).
Berdasarkan paragraf di atas dapat dikatakan bahwa seorang pendidik harus
cukup kreatif dalam mengemas materi ajar karena hal tersebut mempengaruhi
keberhasilan proses belajar dan mengajar.
2.2.2. Modul Elektronik
Menurut Ade, dkk., (2018: 48) modul dikatakan baik jika memiliki
karakteristik seperti self instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan
user friendly.
Menurut Riyadi & Qamar (2017: 33) modul elektronik yang dikembangkan
memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Materi disusun sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mahasiswa.
b. Menggunakan kalimat sederhana dan jelas sehingga mudah dipahami.
c. Memiliki tingkat kesukaran yang disesuaikan dengan pengetahuan mahasiswa.
d. Meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa dalam pembelajaran melalui
desain pesan (tulisan maupun gambar) semenarik mungkin.
14

e. Dapat dipelajari oleh mahasiswa menurut waktu dan tempat yang dipilihnya.
f. Dapat digunakan untuk belajar secara berkelompok.
Dalam pengembangan modul elektronik harus dipilih struktur/kerangka yang
sederhana dan paling sesuai dengan kebutuhan kondisi yang ada. Kerangka yang
akan dikembangkan terdiri dari halaman materi, daftar isi, pendahuluan, petunjuk
belajar, dan kegiatan pembelajaran. Penulisan dilakukan dengan menggunakan
kalimat yang komunikatif. Bahasa yang digunakan juga sederhana dan tidak terlalu
formal, agar mudah dipahami.
Dari kutipan pada paragraf di atas dapat disimpulkan bahwa sebuah modul
baik salah satunya harus dapat berdiri sendiri dan mudah untuk digunakan serta
memiliki karakteristik materi yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman mahasiswa serta dapat dipelajari secara mandiri maupun berkelompok
dalam waktu dan tempat yang tidak terikat. Dalam pengembangannya pun sebuah
modul harus sesuai dengan kondisi yang ada, menggunakan kalimat komunikatif
dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami.
2.2.3. Materi Ajar yang Dikembangkan
Materi ajar yang diambil ada pada pertemuan ke-14 mata kuliah Metodologi
Penelitian yaitu Rancangan Penelitian. Dalam materi ajar tersebut akan ditampilkan
penjelasan mendetail tentang komponen utama dalam proposal penelitian yakni:
a. Permasalahan, yang di dalamnya membahas tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
kegunaan penelitian.
b. Landasan teori, yang di dalamnya membahas tentang pengertian teori, peran
dan fungsi teori, kajian teori dan studi pustaka.
c. Hipotesis, yang di dalamnya membahas tentang pengertian hipotesis, ciri-ciri
hipotesis, kegunaan hipotesis, jenis-jenis hipotesis, dan cara menguji hipotesis.
d. Metode penelitian, yang di dalamnya membahas tentang pengertian dan jenis
metode penelitian, populasi, sampel, teknik sampling, instrumen penelitian,
dan teknik pengumpulan data.
15

2.3. Kerangka Teoretik


Dari model-model yang telah dipaparkan sebelumnya menunjukan bahwa
penelitian riset dan pengembangan (research and development) memiliki tujuan
yang sama yaitu menghadirkan sebuah produk yang teruji. Pada penelitian ini akan
menggunakan model penelitian 4D Thiagarajan karena model ini merupakan model
yang bersifat universal, sederhana dan praktis namun tetap menjelaskan secara
sistematis rancangan dan susunan penelitiannya, dan adanya tahap pengembangan
(develop) sehingga dapat dilakukan uji coba oleh para ahli. Pada bagian penyebaran
(disseminate) dilakukan penyebaran produk secara terbatas kepada 51 orang
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ yang sudah
mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian.
Pemilihan bentuk media modul elektronik sebagai bahan ajar yang
dikembangkan dikarenakan hasil angket yang disebar kepada mahasiswa Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan UNJ memilih modul elektronik (e-modul) dengan
total pemilih 25 dari 40 responden. Selain itu modul elektronik merupakan bahan
ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat
pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik
menguasai tujuan belajar secara spesifik dan peserta didik dapat belajar secara
mandiri. Modul elektronik tersebut dikembangkan berdasarkan kumpulan dari
buku-buku mengenai mata kuliah Metodologi Penelitian dan berkaitan dengan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) serta Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
(CPMK) Metodologi Penelitian.
16

2.4. Rancangan Produk


Berikut ini adalah rancangan produk dalam bentuk flowchart.

Gambar 2.5 Rancangan Produk Modul Elektronik

Berdasarkan flowchart di atas ada beberapa kegiatan.

a. Menentukan Judul pada Modul Elektronik


Pada kegiatan ini diisi dengan menentukan judul yang akan digunakan pada
bagian sampul (cover) dari modul elektronik.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran, Capaian Pembelajaran, dan Kegiatan
Pembelajaran
Pada kegiatan ini diisi dengan identifikasi materi-materi, capaian pembelajaran,
dan kegiatan pembelajaran yang akan dipakai pada mata kuliah Metodologi
Penelitian. Materi yang dikembangkan mengacu pada Rencana Pembelajaran
Semester (RPS).
c. Mencari Referensi dari sumber-sumber terkait
17

Pada kegiatan ini diisi dengan mencari rujukan yang diperoleh dari buku, jurnal,
maupun video-video dari kanal Youtube yang menunjang terkait mata kuliah
Metodologi Penelitian dan kegiatan evaluasi dalam bentuk tugas (task) yang
diadaptasikan ke modul elektronik.
d. Merancang Konsep/Desain Modul Elektronik
Pada kegiatan ini diisi dengan pembuatan desain sampul (cover), penggunaan
model huruf cetakan (font) dan tata letak (layout) yang akan digunakan pada
modul elektronik. Software yang akan digunakan pada kegiatan ini adalah
Canva dan Microsoft Office Power Point 2013.
e. Penyusunan Hasil Desain Modul Elektronik
Pada kegiatan ini diisi dengan penyusunan modul elektronik mulai dari
pendahuluan, pembatasan materi, penutup, serta tugas sebagai evaluasi
pencapaian peserta didik yang mengacu pada Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah tahun 2006. Software yang akan digunakan pada kegiatan
ini adalah Microsoft Office Power Point 2013 dan Flip PDF Professional.
Berikut ini adalah rancangan produk awal berupa modul elektronik untuk
bahan ajar pada mata kuliah Metodologi Penelitian.

Gambar 2.6 Tampilan Halaman Sampul


Halaman sampul (cover) berisi antara lain: judul bahan ajar, nama penyusun,
nama dosen pembimbing, dan program studi. Pada bagian pendahuluan berisi
tentang materi yang akan dibahas serta langkah-langkah pembelajaran
menggunakan modul elektronik tersebut. Masing-masing halaman diberikan
18

hyperlink dan tombol kembali ke halaman daftar isi pada bagian bawah. Berikut di
bawah ini tampilan dari pendahuluan.

Gambar 2.7 Tampilan Pendahuluan


Daftar isi pada modul elektronik ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu daftar
isi untuk bahan ajar itu sendiri dan daftar isi untuk materi. Fungsi dari keberadaan
daftar isi untuk memudahkan penggunanya mencari halaman yang ingin ditinjau.
Pada halaman daftar isi untuk materi diberikan hyperlink dan tombol kembali ke
halaman daftar isi untuk bahan ajar di bagian bawah. Berikut di bawah ini tampilan
dari daftar isi bahan ajar dan daftar isi materi.

Gambar 2.8 Tampilan Daftar Isi Bahan Ajar dan Daftar Isi Materi
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian pengembangan ini dilaksanakan pada pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta yang
terletak di Jl. Rawamangun Muka, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 13220. Penelitian ini dilakukan pada
semester genap tahun ajaran 2020/2021 di bulan Mei 2020 sampai Juli 2020.
3.2 Metode Pengembangan Produk
3.2.1. Tujuan Pengembangan
Tujuan dari pengembangan ini secara umum adalah mengembangkan materi
ajar berupa modul elektronik untuk mata kuliah Metodologi Penelitian di Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta serta menghasilkan
bahan ajar yang dapat menarik perhatian dan minat mahasiswanya agar termotivasi
untuk menggunakan modul elektronik tersebut.
3.2.2. Metode Pengembangan
Metode yang dipakai pada pengembangan ini adalah penelitian riset dan
pengembangan (Research and Development /R&D) yang menghasilkan produk
berupa modul elektronik pada mata kuliah Metodologi Penelitian. Sedangkan
model yang akan dipakai pada penelitian ini adalah model 4D yang dikembangkan
oleh Thiagarajan karena model ini memiliki tahapan yang sederhana dan praktis
namun tetap menjelaskan secara sistematis rancangan dan susunan penelitiannya.
3.2.3. Sasaran Produk
Sasaran produk dari modul elektronik ini adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan UNJ pada mata kuliah Metodologi Penelitian
3.2.4. Instrumen
3.2.4.1.Kisi-Kisi Instrumen
a. Instrumen Ahli Materi
Instrumen ini akan digunakan sebagai penilaian untuk bahan ajar yang akan
dibuat. Aspek validasinya meliputi: 1) aspek kelayakan isi, 2) aspek kebahasaan, 3)

19
20

aspek penyajian. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen penilaian materi yang akan
ditanyakan kepada ahli:
Tabel 3.1 Instrumen Ahli Materi
NO. KOMPONEN BUTIR PENILAIAN JUMLAH
BUTIR
Aspek Kelayakan Isi
1. Keakuratan 1. Keakuratan konsep dan definisi 5
Materi 2. Keakuratan data dan fakta
3. Keakuratan contoh dan kasus
4. Keakuratan gambar, diagram,
dan ilustrasi
5. Keakuratan istlah-istilah
2. Kemutakhiran 1. Gambar, diagram dan ilustrasi 2
Materi dalam kehidupan sehari-hari
2. Menggunakan contoh kasus
yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari
3. Mendorong 1. Mendorong rasa ingin tahu 2
Keingintahuan 2. Menciptakan kemampuan
bertanya
Aspek kebahasaan
4. Lugas 1. Ketepatan struktur kalimat 3
2. Keefektifan kalimat
3. Kebakuan istilah
5. Komunikatif 1. Pemahaman terhadap pesan atau 1
informasi
6. Kesesuaian 1. Ketepatan bahasa 2
dengan 2. Ketepatan ejaan
Kaidah
Bahasa
Aspek Penyajian
7. Pendukung 1. Soal latihan 5
penyajian 2. Kunci jawaban soal latihan
3. Pengantar
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka
Sumber: (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2014)
21

b. Instrumen Ahli Media


Instrumen ini akan digunakan sebagai penilaian bahan ajar yang akan dibuat.
Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen penilaian media yang akan ditanyakan kepada
ahli:
Tabel 3.2 Instrumen Ahli Media
NO. KOMPONEN BUTIR PENILAIAN JUMLAH
BUTIR
1. Ukuran modul 1. Kesesuaian ukuran modul 2
elektronik dengan standar ISO
2. Kesesuaian ukuran dengan
materi isi modul
2. Desain sampul 1. Penampilan unsur tata letak 6
modul pada sampul muka, belakang,
elektronik dan punggung secara harmonis
memiliki irama dan kesatuan
serta konsisten
2. Warna unsur tata letak harmonis
dan memperjelas fungsi
3. Ukuran huruf judul modul
elektronik lebih dominan dan
proporsional dibandingkan
ukuran modul elektronik dan
nama pengarang
4. Tidak menggunakan terlalu
banyak kombinasi jenis huruf
5. Menggambarkan isi/materi ajar
dan mengungkapkan karakter
objek
6. Bentuk, warna, ukuran, proporsi
obyek sesuai realita
3. Desain isi 1. Penempatan unsur tata letak 17
modul konsisten berdasarkan pola
2. Pemisahan antar paragraf jelas
3. Bidang cetak dan marjin
proporsional
4. Spasi antara teks dan ilustrasi
sesuai
5. Judul kegiatan belajar, subjudul
kegiatan belajar, dan angka
halaman/folio jelas
6. Ilustrasi dan keterangan gambar
(caption) jelas
22

Tabel 3.2 Lanjutan


NO. KOMPONEN BUTIR PENILAIAN JUMLAH
BUTIR
7. Penempatan hiasan/ilustrasi
sebagai latar belakang tidak
mengganggu judul, teks, angka
halaman
8. Penempatan judul, subjudul,
ilustrasi, dan keterangan gambar
tidak mengganggu pemahaman
9. Tidak menggunakan terlalu
banyak jenis huruf
10. Penggunaan variasi huruf (bold,
italic, all capital, small capital)
tidak berlebihan
11. Lebar susunan teks normal
12. Spasi antar huruf normal
13. Jenjang/hierarki judul-judul
jelas, konsisten dan proporsional
14. Tanda pemotongan kata
(hyphenation)
15. Mampu mengungkap makna/arti
dari objek
16. Bentuk akurat dan proporsional
sesuai dengan kenyataan
17. Kreatif dan dinamis
Sumber: (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2014)

3.3. Prosedur Pengembangan


3.3.1. Tahap Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Pada tahap penelitian dilakukan analisa kebutuhan yang berguna untuk
mengetahui jenis bahan ajar yang dibutuhkan serta dikembangkan pada mata kuliah
Metodologi Penelitian khususnya materi Rancangan Penelitian. Analisa kebutuhan
disebar menggunakan Google Form dan diisi pada tanggal 20-28 Maret oleh
responden.
Pada tahap pengumpulan informasi dilakukan pengumpulan nilai hasil belajar
mahasiswa pada mata kuliah Metdodologi Penelitian semester ganjil tahun ajaran
2018/2019 dan semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
3.3.2. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan pengembangan bahan ajar berbasis modul elektronik
terdapat beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
23

1. Memilih model pengembangan yang akan digunakan. Model pengembangan


yang akan digunakan adalah model pengembangan 4D Thiagarajan.
2. Menentukan materi yang akan dibuat berdasarkan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) pada mata kuliah Metodologi Penelitian.
3. Mengumpulkan sumber bahan ajar yang menunjang materi dari buku, jurnal,
maupun video.
Referensi dari buku diambil dari:
a. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik.

b. Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.

c. Hadi, A. dan Haryono. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan.

d. Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan.

e. Nazir. (2005). Metode Penelitian.

f. Sevilla, C.G., dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian.

g. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

h. Sukmadinata, N.S. (1999). Pengembangan Kurikulum.

Referensi dari video diambil dari:


a. Riyan Arthur, Menyusun Latar Belakang Masalah,
https://www.youtube.com/watch?v=U32gR-ZqcDE, 13 Mei 2020.
b. Chodidjah Makarim, Cara Mengidentifikasi Masalah pada Skripsi,
https://www.youtube.com/watch?v=9qX-CT_2QxU, 23 Mei 2020.
c. Robby Yuli Endra, Cara Membuat Batasan Masalah Skripsi,
https://www.youtube.com/watch?v=F0tC6x4ANZk, 23 Mei 2020.
d. Riyan Arthur, Cara Mencari Jurnal di Internet,
https://www.youtube.com/watch?v=CgwmL0Xdy4w, 23 Mei 2020.
e. 36 Data Science, Hypothesis testing. Null vs Alternative,
http://youtube.com/watch?v=ZzeXCKd5a18, 23 Mei 2020.
f. MOOC UNAIR, Episode 6 Yuk Kenalan dengan Populasi dan Sampel
dalam Penelitian Ilmiah, http://youtube.com/watch?v=Z7q1Jlbp9_U, 10
Juni 2020.
24

g. Indhra Musthofa, Belajar Mudah tentang Jenis Sampel dan Teknik


Sampling dalam Penelitian Kuantitatif,
http://youtube.com/watch?v=wvfcpVJlP8A, 26 Juni 2020.
h. Dareman Sudarman, Instrumen Penelitian,
http://youtube.com/watch?v=_NQ8dFp-2Jg, 26 Juni 2020.
i. Iwan Zahar, Teknik Wawancara untuk Skripsi,
http://youtube.com/watch?v=L2e1aRCEm3o, 26 Juni 2020.
4. Menentukan software yang akan digunakan untuk pembuatan modul elektronik.
Software yang digunakan adalah Canva dan Microsoft Office Power Point
2013.
5. Merancang desain modul elektronik sesuai isi materi.
25

3.3.3. Tahap Desain Produk


Pada tahap desain produk pada penelitian ini menggunakan modifikasi dari
model pengembangan 4D Thiagarajan yang ditunjukkan pada alur penelitan berikut.

Layak

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Model 4D Thiagarajan

Berdasarkan alur penelitian di atas prosedur pengembangan dibagi atas


empat tahapan, yaitu: tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design),
tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Masing-
masing tahapan tersebut memiliki kegiatan sebagai berikut.
26

3.3.3.1 Tahap Pendefinisian (Define)


Pada tahap pendefinisian (define) terdiri atas empat kegiatan, yaitu:
a. Menentukan mata kuliah yang akan dikembangkan. Kegiatan ini diisi
dengan menetapkan masalah dasar dalam mata kuliah Metodologi
Penelitian sehingga dibutuhkan bahan ajar.
b. Menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Kegiatan ini diisi dengan
mengidentifikasi mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah
Metodologi Penelitian di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, sehingga
dapat diperoleh data untuk: mengetahui bahan ajar yang digunakan
sebelumnya, mengetahui bentuk bahan ajar yang harusnya
dikembangkan, dan mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap materi
yang telah dipelajari.
c. Menentukan isi materi dan tugas. Kegiatan ini diisi dengan menentukan
isi materi dan tugas yang akan dipakai ke dalam bahan ajar. Materi dan
tugas yang dipilih sesuai dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
(CPMK) dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada mata kuliah
Metodologi Penelitian.
d. Menggabungkan isi materi dan tugas yang akan dimuat dalam modul
elektronik. Tahap ini merangkum hasil dari dua tahap sebelumnya yang
nantinya akan diperoleh isi materi dan tugas (task) apa saja yang akan
dimuat ke dalam modul elektronik.
3.3.3.2 Tahap Perancangan (Design)
Apabila pada tahap pendefinisian (define) telah selesai, selanjutnya
akan berpindah pada tahap perancangan (design). Tahap ini memiliki empat
kegiatan, yaitu:
a. Perencanaan desain. Kegiatan ini berisi tentang penyusunan rancangan
awal untuk bahan ajar yang akan dikembangkan. Selanjutnya kegiatan ini
akan terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan desain tampilan dan kegiatan
desain konten.
b. Desain tampilan (desain tampilan dan tata letak). Kegiatan ini berisi
tentang pembuatan desain tampilan dan tata letak (layout) pada modul
27

elektronik. Desain tampilan pada modul elektronik akan menggunakan


beberapa penunjang seperti:
1) Software Microsoft Office Power Point dan Flip PDF Professional
untuk mendesain tampilan modul elektronik. Jenis tulisan yang dipakai
diantaranya Arial Narrow, Calibri, Century Gothic, Comfortaa, dan
Fredoka One. Ukuran tulisan yang dipakai antara 12-36.
2) Software Canva untuk mendesain halaman sampul (cover) modul
elektronik. Jenis tulisan yang dipakai diantaranya League Spartan dan
Raleway. Ukuran tulisan yang dipakai antara 35-124.
3) Website pngtree.com untuk memperoleh icon.
4) Website images.google.co.id untuk memperoleh logo UNJ.
c. Desain konten materi (penyusunan isi materi dan tugas). Kegiatan ini
berisi tentang penyusunan isi materi dan tugas (task) pada modul
elektronik. Desain konten materi pada modul elektronik akan
menggunakan beberapa penunjang seperti:
1) Aplikasi Ipusnas untuk memperoleh sumber dari buku.
2) Website books.google.co.id untuk memperoleh sumber dari buku.
3) Website crossref.org, sinta.ristekbrin.go.id, dan researchgate.net untuk
memperoleh sumber dari jurnal.
4) Website youtube.com untuk memperoleh sumber berupa video.
5) Website images.google.co.id untuk memperoleh gambar ilustrasi.
d. Rancangan awal bahan ajar. Kegiatan ini berisi tentang rancangan awal
untuk bahan ajar yang dikembangkan. Bahan ajar yang dikembangkan
pada penelitian ini berbasis modul elektronik. Rancangan awal bahan ajar
dihasilkan sebagai produk awal dalam penelitian.
3.3.3.3 Tahap Pengembangan (Develop)
Apabila pada tahap perancangan (design) telah selesai maka langkah
selanjutnya akan berpindah kepada tahap pengembangan (develop). Tahap ini
memiliki dua kegiatan, yaitu:
a. Validasi Ahli Materi dan Ahli Media. Kegiatan ini berisi validasi yang
dilakukan oleh dua orang ahli yaitu ahli materi dan ahli media. Penilaian
dari validasi ahli materi terdiri dari aspek kelayakan isi, aspek bahasa, dan
28

aspek penyajian. Penilaian dari validasi ahli media terdiri dari aspek
kelayakan kegrafikaan. Apabila bahan ajar yang telah dikembangkan
dinyatakan tidak layak, maka proses kegiatan akan kembali ke rancangan
awal bahan ajar untuk diperbaiki. Namun apabila bahan ajar yang telah
dikembangkan dinyatakan layak, maka proses kegiatan akan berlanjut ke
evaluasi bahan ajar.
b. Evaluasi bahan ajar. Kegiatan ini berisi perbaikan bahan ajar yang telah
dirancang dan dinyatakan layak sebelumnya oleh validator. Masukan dari
ahli materi dan ahli media nantinya akan dijadikan pertimbangan untuk
menyempurnakan bahan ajar sebelum dilakukan uji coba.
3.3.3.4 Tahap Penyebaran (Disseminate)
Tahap ini berisikan penyebaran bahan ajar modul elektronik secara
terbatas pada 51 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan UNJ yang sudah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang digunakan pada penelitian ini untuk memperoleh
data pertama tentang kebutuhan pengembangan bahan ajar Metodologi Penelitian
adalah kuesioner. Kuesioner diajukan kepada mahasiswa dan para ahli validasi
untuk menghasilkan bahan ajar yang sesuai dengan keinginan mahasiswa serta
memperbaiki bahan ajar yang telah dibuat menjadi lebih layak lagi.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Analisis Validasi Ahli
Pada tahap ini ditentukan ahli media dan ahli materi untuk melakukan uji dan
menilai kelayakan terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan. Validator yang
dipilih sebanyak 1 orang untuk ahli materi dan 2 orang untuk ahli media. Penilaian
dan saran yang diberikan oleh para ahli nantinya akan menjadi bahan untuk
merevisi bahan ajar Metodologi Penelitian.
Pada validasi isi menggunakan Aiken’s V. Hasil validasi akan dianalisis
dengan formula Aiken’s V yang mempunyai rentang angka V antara 0 sampai
dengan 1.00 (Azwar, 2012: 134).
Σs
V = [n(c-1)] ; dengan s = r - lo

Keterangan:
29

V = validitas
n = jumlah nilai (expert)
lo = angka penilaian validitas terendah
c = angka penilaian validitas tertinggi
r = angka yang diberikan oleh penilai
Hasil penilaian validator akan dicocokkan dengan kriteria seperti tabel
berikut.
Tabel 3.3 Hasil Validitas dan Kriteria Validitas
Hasil Validitas Kriteria Validitas
0,8 < V ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,6 < V ≤ 0,8 Tinggi
0,4 < V ≤ 0,6 Cukup
0,2 < V ≤ 0,4 Rendah
0,0 < V ≤ 0,2 Sangat Rendah
Sumber: (Irmita, 2018)
Skala pengukuran yang akan digunakan oleh validator adalah skala Likert
yang memiliki gradasi jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono,
2012: 132). Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dibuat dalam
bentuk checklist. Skor sangat baik diberi skor 5, skor baik diberi skor 4, skor cukup
diberi skor 3, skor tidak baik diberi skor 2, skor sangat tidak baik diberi skor 1.
Perolehan skor ditotal dan dihitung dengan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Validitas = x 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Hasil validitas yang diperoleh dalam bentuk persentase akan dicocokkan


dengan jawaban kualitatif berupa kriteria seperti tabel berikut.
Tabel 3.4 Persentase Penilaian dan Kriteria Penilaian
Persentase Penilaian Kriteria
0% - 20% Sangat Tidak Layak
21% - 40% Tidak Layak
41% -60% Cukup
61% - 80% Layak
81% - 100% Sangat Layak
Sumber: (Sugiyono, 2012)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengembangan Produk


4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Pengembangan modul elektronik pada Materi Rancangan Penelitian untuk
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ divalidasi oleh 1 orang ahli
materi di Universitas Surapati pada tanggal 27 Juni 2020 dan 2 ahli media yang
dilakukan di Universitas Negeri Jakarta pada tanggal 24 dan 28 Juli 2020. Uji coba
terbatas dilakukan oleh 51 orang mahasiswa melalui Google Form pada tanggal 25-
31 Juli 2020.
4.1.2 Karakteristik Responden
Pengembangan modul elektronik pada Materi Rancangan Penelitian untuk
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ divalidasi oleh ahli materi dan
ahli media. Ahli materi yang dipilih adalah dosen yang mengajar mata kuliah
Metode Penelitian di Universitas Surapati. Ahli media yang dipilih adalah dosen
yang mengajar dibidang media pembelajaran Program Studi Teknologi Pendidikan
di FIP UNJ. Uji coba terbatas modul elektronik ini melibatkan 51 orang mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ yang sudah mengambil mata
kuliah Metodologi Penelitian.
4.1.3 Proses Pengembangan Produk
Penelitian dan pengembangan (Research and Development) ini bertujuan
untuk menghasilkan bahan ajar berupa modul elektronik pada Materi Rancangan
Penelitian untuk Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ. Bahan ajar
modul elektronik ini telah dinyatakan layak digunakan berdasarkan validasi ahli
materi, ahli media, dan hasil ujicoba terbatas. Penelitian ini mengacu pada model
4D Thiagarajan dengan sedikit modifikasi pada bagian disseminate (penyebaran).
Berikut penjelasan tiap tahap yang dilakukan pada penelitian ini.
4.1.3.1 Tahap Define (Pendefinisian)
Pada tahap ini terdapat pengurangan lima kegiatan menjadi tiga kegiatan.
Analisis awal-akhir (front-end analysis). Pada kegiatan ini diisi dengan mencari
masalah-masalah dasar yang ada dalam mata kuliah Metodologi

30
31

a. Penelitian dan membatasinya agar memudahkan jalannya penelitian. Dari


beberapa masalah yang ditemukan, masalah yang dibatasi adalah
pengembangan materi ajar menggunakan bahan ajar berbentuk modul
elektronik. Agar memperkuat temuan masalah tersebut, dilakukan uji
analisa kebutuhan berupa penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa yang
sudah menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian. Penyebaran kuesioner
melalui Google Form pada tanggal 20-28 Maret 2020 kepada mahasiswa
yang telah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian dan diperoleh 40
mahasiswa sebagai responden menyatakan: 40 responden telah mengambil
mata kuliah Metodologi Penelitian, 39 responden tidak memiliki bahan ajar
pada mata kuliah Metodologi Penelitian dan menggunakan Microsoft Office
Power Point, 31 responden memilih modul elektronik sebagai bahan ajar
yang cocok digunakan pada mata kuliah Metodologi Penelitian. Dari
analisis kebutuhan juga diketahui bahwa 38 responden menyetujui
pengembangan bahan ajar pada mata kuliah Metodologi Penelitian
menggunakan modul elektronik.
b. Analisis konsep dan tugas (concept and task analysis). Kegiatan ini diisi
dengan menentukan konsep utama dari bahan ajar modul elektronik yang
akan dikembangkan, yaitu bahan ajar mampu digunakan sendiri oleh
mahasiswa dan mampu diakses di mana saja selain di kelas. Hal ini
kemudian menjadikan perubahan pada Rencana Pembelajaran Semester
(RPS) menjadi RPS blended learning yang mengkombinasikan antara
kegiatan sinkronus dan asinkronus dalam pembelajarannya, walaupun RPS
tersebut masih belum sempurna. Selanjutnya penentuan isi materi dan tugas
yang akan dipakai ke dalam bahan ajar. Materi dan tugas pada bahan ajar
ini disesuaikan dengan modifikasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
menjadi RPS blended learning pada mata kuliah Metodologi Penelitian,
sedangkan capaian pembelajaran mata kuliahnya adalah: (1) Memahami
alur prosedur penelitian yang benar, (2) Memahami kajian teori, kerangka
berpikir, hipotesis penelitian, (3) Memahami adanya masalah, pemecahan
masalah, dan teori penelitian, dan (4) Memahami metodologi penelitian dan
desain penelitian.
32

c. Tujuan Instruksional Khusus (Specifying Instructional Objective). Kegiatan


ini merangkum hasil dari isi materi dan tugas (task) apa saja yang akan
dimuat ke dalam modul elektronik, sehingga pengembangan bahan ajar ini
memiliki 4 (empat) bab diantaranya: (1) Permasalahan, (2) Landasan Teori,
(3) Hipotesis, dan (4) Metode Penelitian. Pada bahan ajar modul elektronik
ini memiliki latihan soal berupa pilihan ganda dengan total keseluruhan soal
sebanyak 40 butir.
4.1.3.2 Tahap Design (Perancangan)
Apabila pada tahap pendefinisian (define) telah selesai, selanjutnya akan
berpindah pada tahap perancangan (design). Rancangan modul dihasilkan sebagai
produk awal bahan ajar modul elektronik. Menurut Ade, dkk., (2018: 48) modul
dikatakan baik jika memiliki karakteristik seperti self instructional, self contained,
stand alone, adaptive, dan user friendly.
Umumnya modul elektronik terdiri dari tiga bagian, yaitu: (1) bagian awal,
(2) bagian inti, dan (3) bagian akhir (Nuraini, Karyanto, & Sudarisman, 2014: 41).
Bagian awal dari modul elektronik ini terdiri dari cover (sampul), identitas bahan
ajar, kata pengantar, pendahuluan, sub-CPMK, daftar isi modul, daftar isi materi,
dan petunjuk belajar. Bagian inti dari modul elektronik ini terdiri dari materi yang
sudah disusun secara sistematis sesuai dengan kompetensi serta dilengkapi dengan
latihan soal. Bagian penutup modul terdiri dari bagian kunci jawaban, glosarium,
daftar pustaka, dan identitas penulis.
4.1.3.3 Tahap Develop (Pengembangan)
Pada tahap ini dilakukan validasi oleh para ahli. Validasi dilakukan oleh 1
validator ahli materi dan 2 validator ahli media. Validasi bahan ajar modul
elektronik ini dilakukan sebelum modul di uji coba secara terbatas kepada
mahasiswa. Penilaian validator terhadap modul mencakup beberapa aspek
diantaranya aspek isi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan aspek kegrafikaan. Saran
dari validator nantinya akan dijadikan pertimbangan sebelum nantinya siap disebar
kepada responden.
Hasil dari 1 validator ahli materi menyatakan bahan ajar modul elektronik
dapat digunakan tanpa revisi dengan nilai validitas sebesar 0,94 dan kriteria
validitas sesuai indeks Aiken’s V termasuk ke dalam kategori “sangat tinggi” yang
33

berada di rentang (0,8 < V ≤ 1,00). Hasil dari 2 validator ahli media menyatakan
bahan ajar modul elektronik dapat digunakan tanpa revisi dengan nilai validitas
sebesar 0,89 dan kriteria validitas sesuai indeks Aiken’s V termasuk ke dalam
kategori “sangat tinggi” yang berada di rentang (0,8 < V ≤ 1,00).
4.1.3.4 Tahap Disseminate (Penyebaran)
Setelah bahan ajar modul elektronik telah divalidasi oleh para ahli, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan penyebaran kepada mahasiswa. Penyebaran
dilakukan untuk memperoleh penilaian dari uji coba terbatas pada 51 mahasiswa
Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta angkatan 2016 yang
sudah pernah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian.
Pada uji coba, mahasiswa diminta mengerjakan soal melalui Google Form.
Pertama, mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal pre test terlebih dahulu
kemudian diberikan bahan ajar modul elektronik melalui link Google Drive, setelah
dipelajari mahasiswa kemudian diminta kembali mengerjakan soal post test. Kedua
test tersebut dilakukan untuk melihat keefektifan bahan ajar modul elektronik dan
mencari tahu peningkatan dari segi nilai.
4.2 Kelayakan Produk
Kemajuan iptek yang berkembang pesat tentunya mempengaruhi para
pengajar atau pendidik untuk meningkatkan keterampilan dalam mengembangkan
bahan ajar yang sejalan dengan kebutuhan saat ini. Sehubungan dengan hal tersebut,
pada penelitian ini dilakukan pengembangan bahan ajar dengan bentuk modul
elektronik (e-modul). Pengembangan bahan ajar ini dibuat untuk mata kuliah
Metodologi Penelitian pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ.
Agar bahan ajar yang dikembangkan ini menjadi bahan ajar yang berkualitas, layak,
dan bermutu maka dilakukan proses validasi terlebih dahulu oleh masing-masing
ahli materi dan ahli media.
4.2.1 Validasi Ahli Materi
Proses validasi ahli materi pada pengembangan bahan ajar ini dilakukan oleh
1 dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Surapati yang
mempunyai latar belakang mengajar sesuai dengan materi yang dikembangkan.
Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mendapat informasi serta saran agar bahan
ajar yang dikembangkan menjadi produk yang layak dari aspek isi, penyajian,
34

maupun bahasa dengan rentang skor perbutir 1-5. Hasil validasi ahli materi dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi
No. Aspek Penilaian Hasil Validasi Kriteria Validitas
1. Aspek Kelayakan Isi 0,94 Sangat Tinggi
2. Aspek Kelayakan Penyajian 0,95 Sangat Tingi
3. Aspek Kelayakan Bahasa 0,92 Sangat Tinggi
Rata-rata penilaian total 0,94 Sangat Tinggi

Hasil validasi ahli materi menunjukkan perolehan rata-rata total validitas


produk modul elektronik sebesar 0,94 dan kriteria validitas sesuai indeks Aiken’s
V termasuk ke dalam kategori “sangat tinggi” yang berada di rentang (0,8 < V ≤
1,00).
4.2.2 Validasi Ahli Media
Validasi ahli media pada pengembangan bahan ajar ini dilakukan oleh 2
dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ.
Validasi oleh ahli media bertujuan untuk mendapat informasi serta saran agar bahan
ajar yang dikembangkan menjadi produk yang layak dari aspek kegrafikaan dengan
rentang skor perbutir 1-5. Hasil validasi ahli media dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media
No. Aspek Penilaian Hasil Validasi Kriteria Validitas
1. Aspek Kegrafikaan 0,89 Sangat Tinggi
Rata-rata penilaian total 0,89 Sangat Tinggi

Hasil validasi ahli media menunjukkan perolehan rata-rata total validitas


produk modul elektronik sebesar 0,89 dan kriteria validitas sesuai indeks Aiken’s
V termasuk ke dalam kategori “sangat tinggi” yang berada di rentang (0,8 < V ≤
1,00).
4.2.3 Respon Mahasiswa
Setelah modul elektronik selesai divalidasi oleh masing-masing ahli dan
dinyatakan layak digunakan tanpa revisi sebagai bahan pembelajaran, langkah
selanjutnya adalah melakukan uji coba modul elektronik pada mahasiswa untuk
mendapatkan respon sebagai pengguna. Responden pada penelitian ini berjumlah
35

51 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ yang sudah
mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian. Ada 4 indikator penilaian dengan
rentang skor perbutir 1-5. Penilaian dari pengguna meliputi tampilan bahan ajar,
program bahan ajar, evaluasi pembelajaran, dan materi pembelajaran. Adapun data
hasil penilaian pengguna dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Hasil Respon Pengguna
No. Aspek Penilaian Hasil Validasi Kriteria Validitas
1. Tampilan Bahan Ajar 0,84 Sangat Tinggi
2. Program Bahan Ajar 0,81 Sangat Tingi
3. Evaluasi Pembelajaran 0,85 Sangat Tinggi
4. Materi Pembelajaran 0,83 Sangat Tinggi
Rata-rata penilaian total 0,83 Sangat Tinggi

Hasil respon pengguna menunjukkan perolehan rata-rata total validitas


produk modul elektronik sebesar 0,83 dan kriteria validitas sesuai indeks Aiken’s
V termasuk ke dalam kategori “sangat tinggi” yang berada di rentang (0,8 < V ≤
1,00).
Hasil dari 1 ahli materi, 2 ahli media, dan 51 mahasiswa sebagai responden
sebelumnya, penilaian yang diberikan cenderung konsisten sehingga validitasnya
dapat dipertanggungjawabkan dan produk modul elektronik layak digunakan.
4.2.4 Revisi Produk
Beberapa revisi pada produk dilakukan berdasarkan saran dari dosen
pembimbing. Berikut ini adalah beberapa hal yang direvisi dari produk pada
penelitian ini.
Tabel 4.4 Revisi Produk
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Tidak ada peta konsep pada Menghadirkan peta konsep pada
1.
modul elektronik modul elektronik
Terdapat bagan dan diagram Melakukan modifikasi terhadap
2.
bentuk asli dari sumber buku bagan dan diagram
36

Tabel 4.4 Lanjutan


No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Tampilan pemaparan materi Melakukan modifikasi terhadap
3.
dalam satu halaman terlalu tampilan pemaparan materi
banyak tulisan sehingga terkesan menjadi tampilan notebook untuk
kurang menarik meminimalisir kejenuhan dalam
membaca materi
Ukuran aplikasi masih terlalu Mengubah tayangan video secara
4.
besar, sehingga untuk proses langsung menjadi tayangan video
mengunduh dari link Google lewat QR Code dan penambahan
Drive terlalu besar link Youtube untuk memperkecil
ukuran aplikasi

4.3 Efektivitas Produk


Uji coba secara terbatas dilakukan untuk mengetahui efektivitas produk yang
telah dibuat. 51 mahasiswa yang menjadi responden terkait pengembangan bahan
ajar e-modul ini melakukan pre test dan post test melalui Google Form yang
dilakukan pada tanggal 25-31 Juli 2020. Pre test berisi 25 butir soal pilihan ganda
dan dilakukan di awal sebelum responden melihat bahan ajar yang telah dibuat.
Setelah selesai mengerjakan pre test, responden diijinkan untuk melihat materi dari
bahan ajar yang tercantum pada link Google Drive dan mengerjakan post test berisi
25 butir soal pilihan ganda dengan tingkat kesukaran yang sama dengan test
sebelumnya. Berikut hasil pre test dan post test yang disajikan ke dalam tabel di
bawah.
Tabel 4.5 Hasil Pre Test dan Post Test Responden
Pre Post Pre Post
No. NIM No. NIM
Test Test Test Test
1. 5415164092 35 45 27. 5415162649 75 75
2. 5415162509 90 95 28. 5415160834 80 70
3. 5415160629 55 75 29. 5415161474 50 85
4. 5415162126 55 75 30. 5415161398 65 85
5. 5415161127 60 65 31. 5415163341 40 70
37

Pre Post Pre Post


No. NIM No. NIM
Test Test Test Test
6. 5415163154 50 55 32. 5415163747 50 70
7. 5415162669 50 65 33. 5415163384 65 80
8. 5415160458 75 80 34. 5415160360 55 75
9. 5415160454 85 85 35. 5415165072 60 80
10. 5415165414 75 75 36. 5415160839 50 80
11. 5415164326 80 80 37. 5415163605 70 85
12. 541516712 85 90 38. 5415163573 70 85
13. 5415164015 80 95 39. 5415162115 60 80
14. 5415161074 65 70 40. 5415160473 65 85
15. 5415162187 75 85 41. 5415162755 50 75
16. 5415161141 50 75 42. 5415163502 70 85
17. 5415164513 50 70 43. 5415162228 55 80
18. 5415162383 65 85 44. 5415162567 60 85
19. 5415160408 70 75 45. 5415161451 55 80
20. 5415165278 75 80 46. 5415160467 50 80
21. 5415165066 65 70 47. 5415161850 45 80
22. 5415164943 70 80 48. 5415163067 55 85
23. 5415162061 55 60 49. 5415160798 70 90
24. 5415161613 55 60 50. 5415163394 70 100
25. 5415160106 30 85 51. 5415164520 65 90
26. 5415164542 85 95 Rata-rata 62,45 78,53

Berdasarkan tabel di atas, terdapat peningkatan nilai dari hasil rata-rata pre
test sebesar 62,45 dan dari hasil rata-rata post test sebesar 78,53. Pada uji coba ini
dinyatakan produk modul elektronik dapat meningkatkan pengertian dari segi
materi.
4.3.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu variabel normal atau
tidak. Jika data dinyatakan berdistribusi normal, maka langkah uji t-test dapat
38

dilakukan. Hasil perhitungan uji normalitas dengan SPSS dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 4.1 Uji Homogenitas


Dari hasil output SPSS menunjukkan perolehan signifikasi 0,200. Jika
dibandingkan dengan taraf signifikasinya maka 0,200 > 0,05 yang artinya data ini
berdistribusi normal.
4.3.2 Uji t-test
Setelah dinyatakan bahwa data berdistribusi normal, maka langkah
selanjutnya yaitu dengan menggunakan uji t-test. Uji t-test digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pre test yang pembelajaran sebelumnya
tidak menggunakan bahan ajar modul elektronik dengan hasil post test yang
pembelajaran sebelumnya menggunakan bahan ajar modul elektronik. Hasil
perhitungan uji-t menggunakan SPSS dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2 Uji T


Dalam uji-t dengan SPSS diperoleh signifikan sebesar 0,000. Jika
dibandingkan dengan taraf signifikasinya maka 0,000 < 0,05 yang berarti ada
perbedaan antara hasil test sebelum menggunakan bahan ajar modul elektronik
39

dengan test sesudah menggunakan bahan ajar modul elektronik. Sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh hasil test responden terhadap penggunaan modul
elektronik.
4.4 Pembahasan
Pengembangan materi ajar dalam bentuk modul elektronik pada mata kuliah
Metodologi Penelitian ini dirancang dalam upaya menyediakan bahan ajar untuk
perkuliahan mata kuliah tersebut, serta dapat dijadikan perangkat pembantu dosen
dalam mengajarkan materi Rancangan Penelitian. Selain itu pembuatan bahan ajar
ini di desain sedemikian rupa agar menarik (eye-catching) dan tidak membosankan.
Penelitian pengembangan ini dilakukan melalui prosedur penelitian dan
pengembangan (Research and Development) 4D-Thiagarajan dengan modifikasi
yang terdiri dari (1) Tahap Define, (2) Tahap Design, (3) Tahap Develop, dan (4)
Tahap Disseminate.
Tahap Define berisi kegiatan mengumpulkan, menentukan, dan menganalisis
berbagai informasi seperti membatasi masalah pada penelitian ini yaitu
pengembangan materi ajar menggunakan bahan ajar berbentuk modul elektronik,
lalu memperkuat temuan masalah tersebut, dilakukan uji analisa kebutuhan berupa
penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah
Metodologi Penelitian. Selain itu tahap ini juga menentukan konsep bahan ajar yang
mengacu pada modifikasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) menjadi RPS
blended learning dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) pada mata
kuliah Metodologi Penelitian. Tahap Design berisi penentuan desain konten materi
menggunakan beberapa website dan desain tampilan dan tata letak (layout)
menggunakan beberapa aplikasi, desain tersebut akan menghasilkan produk
rancangan awal yang terdiri dari bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.
Tahap Develop berisi kegiatan penilaian bahan ajar oleh validator ahli materi dan
validator ahli media, serta melakukan revisi bahan ajar sesuai penilaian oleh para
ahli serta masukan dari mahasiswa lainnya. Tahap Disseminate berisi kegiatan
pengujian terbatas kepada mahasiswa, setelahnya bahan ajar kemudian diserahkan
kepada dosen pengampu untuk pembelajaran mata kuliah Metodologi Penelitian.
Pengembangan modul elektronik pada Materi Rancangan Penelitian untuk
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ divalidasi oleh 1 orang ahli
40

materi dan 2 orang ahli media. Hasil dari 1 ahli materi menyatakan modul dapat
digunakan tanpa revisi dengan nilai validitas sebesar 0,94 dan kriteria validitas
sesuai indeks Aiken’s V termasuk ke dalam kategori “sangat tinggi” yang berada di
rentang (0,8 < V ≤ 1,00). Hasil dari 2 ahli media menyatakan modul dapat
digunakan tanpa revisi dengan nilai validitas sebesar 0,89 dan kriteria validitas
sesuai indeks Aiken’s V termasuk ke dalam kategori “sangat tinggi” yang berada di
rentang (0,8 < V ≤ 1,00). Penilaian yang diberikan cenderung konsisten sehingga
validitasnya dapat dipertanggungjawabkan dan produk modul elektronik layak
digunakan.
Uji coba secara terbatas juga dilakukan kepada 51 mahasiswa angkatan 2016
yang telah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian. Dari hasil pre test dan
post test terdapat peningkatan nilai dari hasil rata-rata pre test sebesar 62,45 dan
dari hasil rata-rata post test sebesar 78,53. Dilakukan uji normalitas data terhadap
hasil pre test dan post test menggunakan SPSS dan diperoleh signifikasi sebesar
0,200, jika dibandingkan dengan taraf signifikasinya maka 0,200 > 0,05 yang
artinya data ini berdistribusi normal. Selain itu dilakukan juga uji t data terhadap
hasil pre test dan post test menggunakan SPSS dan diperoleh signifikasi sebesar
0,000. Jika dibandingkan dengan taraf signifikasinya maka 0,000 < 0,05 yang
berarti ada perbedaan antara hasil test sebelum menggunakan bahan ajar modul
elektronik dengan test sesudah menggunakan bahan ajar modul elektronik.
Bahan ajar modul elektronik ini menyajikan elemen-elemen berupa teks,
gambar, serta video yang disatukan menggunakan Flip PDF Professional. Materi
yang diambil dari materi Rancangan Penelitian ini dikembangkan dan
menyesuaikan dengan modifikasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) lama
menjadi RPS blended learning dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
pada mata kuliah Metodologi Penelitian. Susunan bab dalam modul elektronik ini
ada 4 (empat) bab diantaranya: (1) Permasalahan, (2) Landasan Teori, (3) Hipotesis,
dan (4) Metode Penelitian. Pada bahan ajar modul elektronik ini memiliki latihan
soal berupa pilihan ganda dengan total keseluruhan soal sebanyak 40 butir.
Kelebihan yang ada pada bahan ajar modul elektronik ini yaitu adanya tombol
navigasi dengan hyperlink sehingga memudahkan pengguna untuk menuju halaman
yang diinginkan, penyajian dengan tampilan yang menarik dan kelengkapan contoh
41

untuk mempermudah penggunanya, serta tambahan video dari Youtube untuk


penjelasan lebih lanjut mengenai pembahasan materi terkait.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pengembangan modul elektronik pada Materi Rancangan Penelitian untuk
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UNJ dibuat melalui beberapa tahap
4D Thiagarajan dengan beberapa modifikasi pada tahapanya. 4D Thiagarajan
memiliki tahap-tahap pengembangan mulai dari (1) Define, (2) Design, (3) Develop,
dan (4) Disseminate. Bahan ajar ini sudah dinyatakan layak dari segi materi dan
segi media. Bahan ajar modul elektronik ini juga dirasa mampu meningkatkan
pengetahuan tentang Metodologi Penelitian, yang dilihat dari uji coba terbatas.
5.2 Implikasi
Bahan ajar ini dapat dijadikan salah satu fasilitas oleh penggunanya. Desain
bahan ajar berbasis modul elektronik dibuat dengan desain yang menarik dan
mudah digunakan di luar kelas dan kapan saja. Penelitian ini dapat dilanjutkan
dengan memperkaya materi yang mungkin dapat dikembangkan lagi penjabarannya.
Penelitian juga dapat dilanjutkan dengan penambahan akses modul elektronik
menggunakan smartphone agar bahan ajar ini lebih “fleksibel”.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan modul elektronik pada
materi Rancangan Penelitian untuk Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
UNJ, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:
Aspek Mahasiswa
1. Penelitian dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memperkaya materi yang
mungkin dapat dikembangkan lagi penjabarannya.
2. Penelitian dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penambahan akses modul
elektronik menggunakan smartphone dengan ukuran file yang lebih kecil.
Aspek Universitas
1. Universitas diharapkan dapat mempersiapkan prasarana dalam menunjang
pembelajaran berbasis iptek agar selaras dengan perkembangan zaman.
2. Universitas diharapkan dapat memberikan wadah untuk pengembangan bahan
ajar yang sudah dikembangkan dapat digunakan.

42
DAFTAR PUSTAKA

Ade, R. R., Markos, S., & Ismet. (2018). Pengembangan Modul Elektronik Fisika
Berbasis Multirepresentasi pada Materi Fluida Statis di Sekolah Menengah
Atas. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi, 8(2), 127–135.
https://doi.org/https://doi.org/10.36706/jip.v8i1.27

Adriani, D., Dewi Lubis, P. K., & Abdillah Triono, M. A. (2019). Pengembangan
Modul Mata Kuliah Metodologi Penelitian Berbasis High Order Thinking
Skill (HOTS). Jurnal Pendidikan Ekonomi, 12(1), 27–36.
https://doi.org/https://dx.doi.org/10.17977/UM014v12i12019p027

Ainin, M. (2017). Efektifitas Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Berbasis


Masalah (Problem Based Learning) Dalam Pembelajaran Mata Kuliah
Metodologi Penelitian. BAHASA DAN SENI, 197–207.
https://doi.org/dx.doi.org/10.17977/um015v45i22017p197

Arywiantari, D., Agung, A. . G., & Tastra, I. D. K. (2015). Pengembangan


Multimedia Interaktif Model 4D pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 3
Singaraja. Jurnal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1), 3–12.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/jeu.v3i1.5611

Asmawan, M. C. (2016). Analisis Kesulitan Mahasiswa Menyelesaikan Skripsi.


Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(2), 51–57.
https://doi.org/https://doi.org/10.2317/jpis.v26i2.3331

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas (4th ed.). Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks


Pelajaran tahun 2014. Retrieved from https://bsnp-
indonesia.org/2014/05/instrumen-penilaian-buku-teks-pelajaran-tahun-2014/

Badar Al-Tabany, T. I. (2017). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,


Progresif, Dan Konteksual. Prenada Media.

Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. Springer


Science & Business Media.

Defina, D. (2018). Model Penelitian dan Pengembangan Materi Ajar BIPA


(Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Indonesian Language Education and
Literature, 4(1), 36. https://doi.org/10.24235/ileal.v4i1.3012

Dewi, A. S. (2016). Pengembangan Elektronik Modul Pembelajaran pada


Pembelajaran Ekonomisiswa Kelas X SMA Swasta Al-Ulum Medan.
Universitas Negeri Medan. Retrieved from
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/21579

43
44

Fatahillah, N. (2020). Faktor-Faktor Kesulitan Dalam Menyusun Skripsi Di


Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta.
Retrieved from http://repository.unj.ac.id/id/eprint/5477

Indrianus, W., Daryati, D., & Rochadi, D. (2019). Analisa Kebutuhan


Pengembangan Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Gambar Teknik 1
(SPKTS 2019). Jakarta.

Irmita, L. U. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menggunakan


Model Pembelajaran Science Technology Society Untuk Meningkatkan
Literasi Sains. Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia, 1(2), 32–39.
https://doi.org/10.19109/ojpk.v1i2.2322

Jati, A. P. K., Ramadhan, M. A., & Murtinugraha, R. E. (2020). Analisa


Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bangunan Berbasis E-Module
di PTB UNJ (SPKTS 2020). Jakarta. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1SMkNZeQOcedx7AN8DWDlJoaL-
5BrAIuR/view

Junaedi, D. (2019). Desain Pembelajaran Model ADDIE. Desain Pembelajaran


Model ADDIE.

Kusmana, A. (2014). Pengembangan Model Materi Ajar Semantik: Penelitian dan


Pengembangan Model Materi Ajar Semantik di Program Studi Bahasa,
Sastra Indonesia, dan Daerah FKIP Universitas Jambi. Lentera Pendidikan :
Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 17(1), 1–17.
https://doi.org/10.24252/lp.2014v17n1a1

Nekasari, M. (2017). Pengembangan Materi Ajar Cerita Rakyat Jaka Suaya di


SMP Kabupaten Brebes. Universitas Negeri Semarang.

Nuraini, N., Karyanto, P., & Sudarisman, S. (2014). Pengembangan Modul


Berbasis POE (Predict, Observe, and Explain) Disertai Roundhouse Diagram
untuk Memberdayakan Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan
Menjelaskan Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta (Penelitian dan
Pengembangan Materi Pencemaran Lingkun. Biodedukasi, 7(1), 37–43.
https://doi.org/https://doi.org/10.20961/bioedukasi-uns.v7i1.2836

Peterson, C. (2003). Bringing ADDIE to Life : Instructional Design at Its Best.


Journal of Educational Multimedia and Hypermedia, 12(3), 227–241.
Retrieved from https://www.learntechlib.org/primary/p/2074/

Prayitno, T. A. (2017). Pengembangan Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Program


Studi Pendidikan Biologi. Biota, 3(1), 31.
https://doi.org/10.19109/biota.v3i1.1041

Puspitorini, F. (2020). Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi Pada Masa


Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Ilmiah (JKI), 1(1), 99–106.
https://doi.org/https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.274
45

Rahmadi P, F. (2019). Pengembangan Materi Ajar Dalam Konsep Pendidikan


Islam, 1–19. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Riyadi, S., & Qamar, K. (2017). Efektivitas E-Modul Analisis Real Pada Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Kanjuruhan Malang. Supremum
Journal of Mathematics Education (SJME) Journal, 1(1), 26–33.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.35706/sjme.v1i1.554

Sanova, A. (2018). Aplikasi Learning Management System (LMS) pada


Pengembangan Modul Elektronik Materi Atmosfer Bumi Menggunakan 3D
Pageflip Professional, 10(2), 34–41.
https://doi.org/https://doi.org/10.22437/jisic.v10i2.6591

Seruni, R., Munawaroh, S., Kurniadewi, F., & Nurjayadi, M. (2019).


Pengembangan Modul Elektronik (E-Modul) Biokimia pada Materi
Metabolisme Lipid Menggunakan Flip PDF Professional. Jurnal Tadris
Kimiya, 1(Juni), 48–56. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/jtk.v4i1.4672

Setyosari, P. (2016). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Prenada


Media.

Sholeh, K. (2017). Prasasti Talang Tuo Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Sebagai


Materi Ajar Sejarah Indonesia di Sekolah Menengah Atas. Jurnal
HISTORIA, 5(2), 173–192.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24127/hj.v5i2.946

Siswanto, I., & Sampurno, Y. G. (2015). Faktor-faktor Penghambat Pengerjaan


Tugas Akhir Skripsi Mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY.
Jurnal Taman Vokasi 3, 3(32), 629–642.

Sobri. (2018). Menulis Ilmiah. Jakad Media Publishing.

Sufia, R. (2019). Pengembangan Media Video Pembelajaran Pendidikan


Lingkungan Hidup Berbasis Kearifan Lokal untuk SMA Menggunakan Adobe
Flash CS3 Professional. Retrieved from
http://repository.um.ac.id/id/eprint/62366

Sugianto, D., Abdullah, A. G., Elvyanti, S., & Muladi, Y. (2017). Modul Virtual:
Multimedia Flipbook Dasar Teknik Digital. Innovation of Vocational
Technology Education, 9(2), 101–116.
https://doi.org/10.17509/invotec.v9i2.4860

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (17th ed.).
Bandung: ALFABETA.

Suparman, A. (2012). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan


Inovator Pendidikan. (R. Rahmat, Ed.). Penerbit Erlangga.

Sutarti, T., & Irawan, E. (2017). Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian
Pengembangan. Deepublish.
46

Tampubolon, M. A. W., Arthur, R., & Daryati, D. (2017). Pengembangan E-


Module Konstruksi Bangunan pada Kompetensi Dasar Menerapkan
Spesifikasi dan Karteristik Kayu. Jurnal PenSil, 6(2), 8.
https://doi.org/10.21009/jpensil.v6i2.7241

Thaib, D., Wahyudin, D., Rahmawati, Y., & Riyana, C. (2017). Studi Analisis
Kebutuhan Terhadap Pengembangan Model Blended Learning Pada Sistem
Pendidikan Jarak Jauh Untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan.
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 8(2), 107.
https://doi.org/10.17509/eh.v8i2.5133

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi dan


Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Wahyanti, C. M., & Sutopo, J. (2013). Pengembangan Materi Ajar Berbasis


Pendidikan Karakter Bagi Guru Bahasa Inggris SD di Kecamatan
Tembalang. Jurnal Penerapan Teknologi Dan Pembelajaran, 11(2), 105–
110. https://doi.org/10.15294/rekayasa.v11i2.10315

Wulandari, M. Y., Maulana, A., & Ramadhan, M. A. (2019). Pengembangan


Bahan Ajar Drainase Perkotaan Pada Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Jakarta. Prosiding Seminar Pendidikan Kejuruan Dan
Teknik Sipil (SPKTS 2019). Retrieved from
http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/Artikel_3_Prosiding_SPKTS_
2019.pdf

Yuda, A. C., Nasir, M., & Fakhruddin, Z. (2017). Pengembangan Modul


Pembelajaran Simulasi Virtual PhET pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal
Online Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 4(1), 1–11.
Retrieved from
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/view/13678

Zirmansyah, & Noriko, N. (2011). Kualitas Skripsi Mahasiswa Universitas Al


Azhar Indonesia: Pengaruh Hasil Belajar Metodologi Penelitian dan Statistik
terhadap Kualitas Skripsi. AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA,
1(1), 19–28. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36722/sh.v1i1.20

Zulkarnain, A., Kadaritna, N., & Tania, L. (2015). Pengembangan E-Modul Teori
Atom Mekanika Kuantumberbasis Web Dengan Pendekatan Saintifik. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia, 4(1), 222–235.

Anda mungkin juga menyukai