Anda di halaman 1dari 28

MONITORING PH AIR TAMBAK UDANG WINDU MENGUNAKAN

SENSOR ELEKTRODE E-201 PH SENSOR BERBASIS ANDROID

PROPOSAL PENELITIAN

H.INDRA ANUGRAH KADIR

130 2018 0067

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
MONITORING PH AIR TAMBAK UDANG WINDU MENGUNAKAN
SENSOR ELEKTRODE E-201 PH SENSOR BERBASIS ANDROID

PROPOSAL PENELITIAN

INDRA ANUGRAH KADIR

130 2018 0067

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022

1
YAYASAN WAKAF UMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 05 Telp. (0411) - 447562, Makassar 90231

Bismillahir rahmaani rahiim

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

Judul Penelitian : Monitoring pH Air Tambak Udang Windu


Mengunakan Sensor Elektrode E-201 pH Sensor
Berbasis Android

Nama / Stambuk : INDRA ANUGRAH KADIR / 13020180067

Fakultas / Program Studi : Ilmu Komputer/Teknik Informatika (S-1)

Berdasarkan Surat Penunjukan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas


Muslim Indonesia Nomor: 1201/H.22/FIK-UMI/X/2021 tentang Penetapan
Dosen Pembimbing.

Makassar, 17 Desember 2022

Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

(Ramdan Sastra, S.Kom.,M.Kom., MTA) (Ir.Syahrul Mubarak Abdullah,


S.Kom.,M.Kom., MTA)

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(Tasrif Hasanuddin, S.T., M.Cs.)

2
KATA PENGANTAR

Bismillahir rohmaani rohiim.


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah
SWT, yang telah memberi limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada. Kita semua.
Rasa syukur kepada-Nya atas karunia dan memberikan penulis kesehatan,
kekuatan dan semangat yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul: “Monitoring pH Air Tambak Udang Windu
Mengunakan Sensor Elektrode E-201 pH Sensor Berbasis Android”. Serta
shalawat dan salam penulis ucapkan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW, teladan terbaik bagi manusia sepanjang zaman.
Penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan beberapa pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding, SE., M.Si selaku Rektor Universitas
Muslim Indonesia, beserta para Wakil Rektor.
2. Bapak Ir. Purnawansyah, M.Kom., MTA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Muslim Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing
Utama, beserta para Wakil Dekan.
3. Bapak Tasrif Hasanuddin ST., M.Cs selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia.
4. Ramdan Satra, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Penasehat Akademik (PA).
5. Ramdaniah,S.Kom., M.T selaku Pembimbing Pendamping.
6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim
Indonesia.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga
Allah SWT selalu membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Tentunya penulis menyadari proposal penelitian ini masih terdapat kekuramgan
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
untuk menyempurnakan proposal penelitian ini.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 12 Desember 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

1. DAFTAR GAMBAR....................................................................................5
DAFTAR TABEL....................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka didapatkan
rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:.............................................2
C. Batasan Masalah...........................................................................................2
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
E. Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................4
A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................4
1. Penelitian Terkait..........................................................................................4
B. Kerangka Pikir............................................................................................12
2. 13
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................13
A.Tahapan Penelitian......................................................................................13

Pada tahap ini mulai memproses dan menganalisis data atau informasi yang

didapatkan pada tahapan pengumpulan data dengan membuat use case

diagram, class diagram, dan activity diagram...............................................14

B.Desain Penelitian.........................................................................................14

C.Metode Penelitian.......................................................................................19

D.Definisi Operasional Variabel.....................................................................21

4
1. DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Simulasi Bubble Sort 6


Gambar 2 Tahapan Penelitian 11
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem 12
Gambar 4 Activity Diagram Kelola Teknisi 13
Gambar 5 Activity Diagram Kelola Data Gadget yang diperbaiki. 13
Gambar 6 Activity Diagram Lihat Data Servis 14
Gambar 7 Class Diagram Sistem 14
Gambar 8 Rancangan Halaman Login 15
Gambar 9 Rancangan Halaman Tambah Data Teknisi 15
Gambar 10 Rancangan Halaman Tambah Data Servis 16
Gambar 11 Rancangan Halaman Data Cek Status Servis 16
Gambar 12 Flowchart Metode Bubble Sort 18

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Variabel 19

5
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sektor perikanan dan kelautan merupakan sumber penghasil devisa negara.
Usaha disektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu pilar dalam
pengelolaan sumber daya. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus
menggenjot produksi udang nasional untuk meningkatkan ekspor. Terlebih
udang adalah komoditas ekspor utama Indonesia. Data BPS yang diolah
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
(PDSPKP) menunjukkan bahwa udang berkontribusi 38,98% dari total ekspor
produk perikanan Indonesia tahun. Salah satunya adalah komoditas udang
windu yang dibudidayakan oleh petambak di Pinrang merupakan usaha
budidaya yang berorientasi ekspor keluar negri. Produk udang windu (Penaeus
monodon) yang diekspor ke Jepang termasuk dalam kategori udang premium
berdasarkan sertifikasi yang diberikan oleh Naturland Germany dengan
perusahaan importir Alter Trade Japan, Inc. (ATJ). Akan tetapi, dalam proses
dari pertumbuhan hingga panen masih ada beberapa permasalahan yang harus
dihadapi oleh para petambak tradisional, yakni dari faktor alam yang sering
mengakibatkan matinya benih akibat tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungan tambak. Serta kegagalan panen akibat perubahan cuaca yang tidak
menentu yang sangat mempengaruhi kualitas air tambak. Dengan perubahan
cuaca yang drastis mengakibatkan kadar pH air tambak menjadi tidak stabil
atau dalam kondisi tidak normal. Sehingga sering terjadi keterlambatan
pengendalian pH air tambak, yang diakibatkan karena keterlambatan
mengetahui perubahan pH air pada tokolon dan pembesaran tambak yang
dapat terjadi kapanpun.
Peranan teknologi sangat dibutuhkan untuk membantu mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya udang windu dalam
pentingnya menjaga stabilitas pH air tambak agar permasalahan yang terjadi
dikarenakan faktor alam dan kelengahan manusia dapat teratasi. Dibutuhkan
sistem yang dapat memberikan data pemantauan apabila terjadi perubahan pH
air tambak secara fluktuatif. Serta dapat mengatasi pengendalian pH air dalam
keadaan normal secara efektif melalui monitoring menggunakan android
petani tambak udang windu. Teknologi Informasi yang akan diterapkan pada
penelitian ini adalah Internet of Things (IoT) yang membantu konektivitas
perangkat sensor pH yang dapat terhubung ke perangkat rumah tangga dan
smarphone dan monitoring berbasis android yang diaplikasikan dalam
budidaya udang windu pada tambak tradisional dikabupaten pinrang.

1
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian
dalam penyusunan penulisan ilmiah yang berjudul “MONITORING PH AIR
TAMBAK UDANG WINDU MENGUNAKAN SENSOR ELEKTRODE
E 201 PH SENSOR BERBASIS ANDROID”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka didapatkan
rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana mengimplementasikan sebuah Monitoring pH Air Tambak
Udang Windu Mengunakan Sensor Elektrode E-201 pH Sensor Berbasis
Android?
2. Bagaimana menguji aplikasi Monitoring pH Air Tambak Udang Windu
Mengunakan Sensor Elektrode E-201 pH Sensor Berbasis Android agar
mengutamakan fungsionalitasnya?
3. Bagaimana menerapkan metode IoT berbasis android agar berfungsi di
sistem ini?

C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi pada
masalah yaitu:
1. Masalah yang diteliti menyangkut masalah pemantauan data kualitas air
tambak pada kadar pH air tambak udang windu.
2. Metode yang digunakan yaitu Bubble Sort untuk mengurutkan data
gadget yang diperbaiki yang ada di Gadget Care.
3. Sistem yang dibangun berbasis Android menggunakan platform kodular
dan database firebase .

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengimplementasikan “Sistem E-service di Gadget Care” yang dapat
digunakan dalam memonitoring gadget yang diperbaiki antara teknisi dan
customer.
2. Menguji aplikasi dengan menggunakan metode blackbox testing.
3. Menerapkan metode Bubble Sort agar dapat melakukan pengurutan data
secara optimal

2
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi penulis, pihak akademik
dan instansi. Adapun manfaat yang perlu dicapai sebagai berikut;
1. Manfaat bagi penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang merancang suatu
Monitoring pH Air Tambak Udang Windu Mengunakan Sensor Elektrode
E-201 pH Sensor Berbasis Android.
2. Manfaat bagi dunia akademik
Hasil perancangan ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan referensi
bagi peneliti lain yang berminat dalam pengembangan pada teknologi IoT
dibidang Ilmu Komputer.
3. Manfaat terhadap instansi
Dapat menunjang kinerja para petambak udang windu tradisional di
kabupaten pinrang dalam meningkatkan kualitas air tambak udang windu
dan nilai ekspor keluar.

3
BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini terdiri dari beberapa jurnal sebagai referensi
pelengkap guna terselesaikannya penelitian ini.

1. Penelitian Terkait
Adapun Penelitian Sebelumnya yang kami gunakan sebagai rujukan
terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Masngud, Basofi (2018) melakukan penelitian yang berjudul Rancang
Bangun Sistem Informasi E-Complain Pada PT Blue Gas Indonesia
Berbasis Web. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD) dan penerapan sistem penulis
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis
data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket.
untuk menilai Sistem Customer Relationship Management Berbasis
Web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Customer
Relationship Management ini layak diterapkan. Perbedaan: dalam
penelitian yang diangkat masalah adalah tentang pelayanan klaim
barang sedangkan dalam penelitian ini masalah yang diangkat adalah
pelayanan servis handphone [1].
b) St. Magfirah (2018) melakukan penelitian yang berjudul Rancang
Bangun Sistem Pengelolaan Data Servis Mobil Berbasis Web pada PT.
Toyota Hadji Kalla Alaudddin. Pada penelitian ini akan dirancang
dibangun Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Data Servis
Mobil. Metode pengembangan sistem yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah menggunakan waterfall. Metode ini merupakan
metode yang paling sering digunakan oleh system analyst pada
umumnya. Hasil dari pengujian aplikasi ini menyimpulkan bahwa
fungsi yang diharapkan semuanya berhasil dan diterima sesuai dengan
keinginan. Perbedaan: dalam penelitian yang diangkat oleh St.
Maghfira web yang digunakan tidak menggunakan algoritma sortir
sedangkan dalam penelitian ini menggunakan algoritma sortir Bubble
Sort [2].
c) Manda Sari (2019) melakukan penelitian yang berjudul Perancangan
Aplikasi E-Setor (Electronic Service Motor) Menggunakan Yii2
Framework Berbasis Restful Webservice. Pada penelitian ini aplikasi
yang dibangun menggunakan Framework Yii 2 yang berbasis Restful

4
Web Service. Framework Yii membuat tampilan sistem menjadi lebih
rapi, tertata dan berperfoma tinggi. Tampilan dari aplikasi ini bersifat
user friendly sehingga tidak menimbulkan kesulitan saat pelanggan
mengakses sistem. Tujuan dari perancangan aplikasi ini adalah untuk
meningkatkan layanan dan memberikan kepuasan pelanggan baik bagi
perusahaan maupun pengguna. Perbedaan: dalam penelitian yang
diangkat oleh Manda Sari, Nurindah Dwiyani web yang dibangun
menggunakan restfull webservice sedangkan dalam penelitian ini tidak
menggunakan restfull webservice [3].
d) Roma Rio Sitepu (2017) melakukan penelitian yang berjudul
Implementasi Algoritma Bubble Sort Dan Selection Sort Menggunakan
Arraylist Multidimensi Pada Pengurutan Data Multi Prioritas. Pada
penelitian ini mengimplementasikan Algoritma Bubble Sort Dan
Selection Sort untuk mengurutkan data daftar mahasiswa yang layak
menerima beasiswa PPA. Hasil penelitian ini Jumlah iterasi Selection
Sort pada setiap pengujian data lebih sedikit jika dibandingkan dengan
Bubble Sort, dan waktu eksekusi Selection Sort pada setiap pengujian
data juga lebih cepat jika dibandingkan dengan waktu eksekusi Bubble
Sort. Perbedaan terletak pada proses sortir yang digunakan
menggunakan algoritma Bubble Sort dan Selection Sort sedangkan
pada penelitian ini yang digunakan hanya algoritma Bubble Sort [4].
e) Rahma Farah Ningrum (2015) melakukan penelitian yang berjudul
Aplikasi Sistem Rayonisasi Penerimaan Siswa Baru Tingkat SMA
Negeri di Jakarta Barat Dengan Metode Bubble Sort. Pada penelitian
ini Aplikasi rayonisasi ini dirancang menggunakan perangkat lunak
macromedia dreamweaver 8, xampp, MySQL dan crystal report
sebagai alat bantu dalam pembuatannya dengan metode Bubble Sort.
Studi kasus pada rayon Jakarta Barat untuk sistem penerimaan siswa
baru tingkat SMA. Perbedaan terletak pada objek penelitian yang
digunakan yaitu sekolah sedangkan pada penelitian ini menggunakan
tempat servis handphone sebagai objek penelitian [5].
f) Charlie dan Alfa Ryano Yohanis melakukan penelitian Aplikasi
Permainan Untuk Pembelajaran Algoritma Bubble Sort. Aplikasi ini
dibangun dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Java yang
dijalankan pada Sistem Operasi Android. Metode penelitian ini
dilakukan dengan cara menganalisis teori yang terkait, aplikasi dan
penelitian serupa, pengembangan aplikasi menggunakan metode
waterfall. Hasil penelitian ini berupa aplikasi permainan komputer
yang dapat digunakan sebagai pembelajaran algoritma Bubble Sort
sehingga diharapkan dapat membantu seseorang dalam memahami

5
langkah pengurutan dengan algoritma Bubble Sort Perbedaan terletak
pada sistem yang dibangun adalah sebuah Game, sedangkan pada
penelitian ini Sistem yang digunakan menggunakan web [6].

2. Algoritma Bubble Sort


Pengurutan yang menggunakan algoritma Bubble Sort dilakukan
dengan cara membandingkan elemen yang diseleksi dengan elemen yang
berikutnya. Jika elemen yang diseleksi lebih besar dari elemen berikutnya
maka elemen tersebut ditukar. Setiap langkah dari algoritma ini seolah-
olah menggeser satu persatu elemen dari kanan ke kiri. Jika barisan
bilangan tidak disusun horizontal melainkan vertikal, maka terlihat seperti
gelembung-gelembung (Bubble) yang naik dari dasar akuarium. Oleh
karena itu algoritma ini disebut Bubble Sort [7].

3. Konsep Bubble Sort


Bubble Sort merupakan cara pengurutan yang sederhana. Konsep dari
ide dasarnya adalah seperti “gelembung air” untuk elemen struktur data
yang semestinya berada pada posisi awal. Cara kerja dari algoritma ini
adalah mengulang proses perbandingan antara tiap-tiap elemen array dan
menukarnya apabila urutannya salah. Perbandingan elemen-elemen ini
akan terus diulang sehingga tidak perlu dilakukan penukaran lagi [8].

4. Simulasi Bubble Sort


Berikut ini adalah contoh simulasi algoritma sorting terhadap larik
(array) dengan panjang 5 elemen. Misalnya untuk larik dengan elemen:

Elemen akan diurutkan dengan algoritma Bubble Sort secara terurut dari
terbesar ke terkecil (descending). Proses perbandingan di dalam setiap
looping digambarkan dengan warna coklat. Jika ternyata diperlukan
pertukaran nilai, maka akan ditulis “tukar” di bawah elemen larik yang
dibandingkan tersebut. Hasil penukaran digambarkan di tabel simulasi
berikutnya contoh dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

6
Looping i pertama:

Looping i kedua:

Looping i ketiga:

7
Looping i keempat:

Gambar 1. Simulasi Bubble Sort [9]

5. Pengertian Layanan (Service)


Dalam strategi pemasaran, definisi layanan harus diamati dengan baik,
karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang,
penilaian pelanggan terhadap kinerja yang ditawarkan oleh pihak produsen
berpengaruh terhadap kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa
terdapat empat karakteristik layanan, antara lain:
a. Tidak berwujud (Intangibility) Jasa/layanan tidak berwujud, tidak
dapat dilihat, tidak dapat dirasakan, dan didengar.
b. Tidak dipisahkan (Inseparability) Jasa/layanan tidak dapat dipisahkan
dari pembeli jasa itu, baik itu adalah orang maupun mesin. Jasa dapat
dibeli oleh konsumen kapan saja dibutuhkan.
c. Keanekarupaan (Variability) Jasa/layanan sangat beragam karena
tergantung siapa yang menyediakannya dan kapan serta dimana
disediakan.
d. Tidak tahan lama (Perishability) Jasa tidak dapat tahan lama,
karenanya tidak dapat disimpan untuk penjualan atau penggunaan
dikemudian hari. Sifat jasa yang tidak tahan lama ini bukanlah masalah
kalau permintaan tetap atau teratur, karena jasa-jasa sebelumnya dapat
dengan mudah disusun terlebih dahulu, kalau permintaan berfluktuasi,
permintaan jasa akan dihadapkan pada berbagai masalah sulit.

6. Kualitas Layanan
Kualitas layanan adalah konstruksi yang sulit dipahami dan abstrak
yang sulit didefinisikan dan diukur [10]. Terdapat lima gap yang
terangkum dalam E-SERVQUAL yaitu:
a. Gap 1, yaitu kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi
manajemen.

8
b. Gap 2, yaitu kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan
konsumen dan spesifikasi kualitas jasa, meskipun manajer memiliki
pengertian atau pemahaman yang baik tentang apa yang diharapkan
pelanggan, manajemen bisa tetap gagal dalam membentuk spesifikasi-
spesifikasi layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan.
c. Gap 3, yaitu kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dengan
penyampaian jasa.
d. Gap 4, yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dengan komunikasi
eksternal.
e. Gap 5, yaitu kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi
konsumen.

7. Kualitas Layanan Elektronik (E-SERVQUAL)


Dimensi E-Service quality jika dilihat dari perspektif perusahaan,
maka dimensi E-Service yang harus diperhatikan adalah kemudahan bagi
pelanggan untuk menggunakan website, didesain dengan baik dan menarik
secara visual, konsistensi kinerja dan keandalan web (reliability), fungsi
teknis yang benar dari website (system availability), keamanan dan
perlindungan informasi pelanggan (privacy), penanganan masalah dan
pengembalian yang efektif melalui internet (responsiveness) dan
perawatan serta perhatian individual yang diberikan kepada pelanggan
melalui saluran elektronik. terdapat 4 dimensi dalam kualitas pelayanan
elektronik, dimana 4 dimensi merupakan core kualitas pelayanan
elektronik diantaranya efficiency, fulfillment, system availability dan
privacy.
a. Efisiensi (Efficiency): Kemampuan pelanggan untuk mengakses
website, mencari produk yang diinginkan dan informasi yang
berkaitan dengan produk tersebut dan meninggalkan situs
bersangkutan dengan upaya minimal.
b. Pemenuhan kebutuhan (Fulfillment): Aktual kinerja perusahaan
kontras dengan apa yang dijanjikan melalui website, mencakup
akurasi janji layanan, seperti ketersediaan stok produk dan
pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
c. Ketersediaan sistem (System Availability): Fungsionalitas teknik situs
bersangkutan, berfungsi sebagaimana mestinya.
d. Privasi (Privacy): Jaminan keamanan dan kemampuan perusahaan
dalam menjaga integritas data dari pelanggan. E-Service Quality
dapat diukur dengan indikator:
1) Desain web

9
Website yang bermutu adalah yang dalam desainnya memudahkan
interaksi dengan pelanggan. Disalin dengan tampilan yang
menarik juga merupakan daya tarik penting yang akan
mempengaruhi pembelian melalui internet.
2) Reliabilitas
Reliabilitas dinilai dari kemampuan website dalam memberikan
informasi dan ketepatan dalam pengisian, respon yang tepat dan
cepat, menjaga informasi personal secara aman.
3) Ketanggapan
Pelanggan mengharapkan pihak perusahaan yang melakukan
pembelian melalui online cepat tanggap jika ada masalah masalah
yang disampaikan oleh pelanggan. Pelanggan biasanya menilai
ketanggapan ini kecepatan navigasi, menelusuri informasi,
kesempatan untuk bertanya dan dalam menerima jawaban.
4) Kepercayaan
Kepercayaan ditunjukkan dari keyakinan pelanggan untuk
menerima kerentanan dari belanja online dalam memenuhi
harapannya.
5) Personalisasi
Personalisasi mencakup layanan yang memungkinkan pelanggan
memperoleh perhatian dan berdialog dengan perusahaan. Dari
model tradisional E-SERVQUAL, berhasil mengembangkan lima
dimensi utama kualitas jasa, menjadi tujuh dimensi E-SERVQUAL
meliputi:
a) Efisiensi
Kemampuan pelanggan untuk mengakses website, mencari
produk yang diinginkan dan informasi yang berkaitan dengan
produk tersebut, dan meninggalkan situs bersangkutan dengan
upaya minimal.
b) Reliabilitas
Berkenaan dengan fungsionalitas teknis situs bersangkutan
khususnya sejauh mana situs tersebut tersedia dan berfungsi
sebagaimana mestinya.
c) Fulfillment
Memberikan jaminan layanan yang berkaitan dengan,
ketersediaan stok produk, dan pengiriman produk sesuai waktu
yang dijanjikan.
d) Privasi

10
Kemampuan perusahaan untuk memberikan jaminan informasi
konsumen tidak disebarluaskan, baik itu informasi kontak
maupun transaksi keuangan.
e) Daya Tanggap
Kemampuan perusahaan untuk merespon keluhan konsumen
jika ada masalah dan memberikan informasi secepatnya. Daya
tanggap memiliki mekanisme untuk menangani pengembalian
produk, dan menyediakan garansi online.
f) Kompensasi
Perusahaan memberikan layanan seperti, pengembalian uang,
biaya pengiriman, dan biaya penanganan produk
g) Kontak
Memenuhi kebutuhan konsumen melalui jaringan internet/
online maupun melalui telepon.
Dapat dikatakan bahwa E-Service Quality adalah evaluasi dan
penilaian secara keseluruhan dari keunggulan pengantaran layanan secara
elektronik di pasar virtual. Dengan adanya kualitas layanan elektronik (E-
Service Quality) yang baik dan pelanggan merasa puas akan berdampak
baik pada reputasi perusahaan. Pelanggan yang puas akan menyampaikan
hal yang positif kepada calon pelanggan lainnya secara virtual melalui
email, website, mailing list atau testimoni yang disampaikan pada website
perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus selalu siap dan tanggap
melayani pelanggan melalui jaringan internet ketika ada pertanyaan atau
keluhan setelah adanya transaksi secara online dari pelanggan (E-
recovery-ServiceQuality). Dalam penelitian ini dimensi E-SERVQUAL
yang digunakan adalah milik Parasuraman yang meliputi efficiency,
fulfillment, system availability, privacy.

11
B. Kerangka Pikir

IMPLEMENTASI E-SERVIS BERBASI WEB DI GEDGET CARE


DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BUBBLE SORT

Gadget Care merupakan pusat servis handphone yang memiliki jumlah


pengunjung yang cukup banyak. Barang yang diperbaiki masuk di Gadget
Care terdiri dari berbagai macam kerusakan seperti mati total, lcd, bootloop
dan lain-lain. Di Gadget Care terdiri dari beberapa tenant servis Ketika
customer ingin melakukan perbaikan maka customer mengambi antrian untuk
menunggu antriannya agar barang yang diperbaiki dapat dilakukan.

Ketika sedang menunggu barang yang diperbaiki sedang berlangsung


terkadang membutuhkan waktu yang agak lama sehingga customer di
sarankan untuk meninggalkan handphonenya untuk sementara waktu dan
akan diberi informasi apabila perbaikannya telah selesai, terkadang
banyaknya barang yang diperbaiki masuk sehingga teknisi lupa memberikan
infomasi terhadap customer bahwa perbaikannya telah selesai.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dirancanglah sebuah sistem E-


service dengan menggunakan algoritma Bubble Sort di Gadget Care

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap agar sistem yang saya buat
dapat membantu mengoptimalkan pengelolaan data barang yang diperbaiki

12
khusus di Gadget Care

2.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian ini berisikan tahapan penelitian yang dilakukan sebagai
berikut:

13
Gambar 2. Tahapan Penelitian

1. Identifikasi Masalah
Mengindentifikasi masalah yang terjadi di Gadget Care dalam
mengurutkan data servis handphone yang masuk dengan metode
Bubble Sort
2. Studi Literatur
Mengumpulkan acuan referensi terkait implementasi metode Bubble
Sort dan penerapan metode tersebut bekerja di sistem yang dibangun.
3. Pengumpulan Data
Melakukan observasi dan wawancara ke teknisi handphone di Gadget
Care untuk memperoleh data kerusakan handphone yang sering terjadi
dan lama waktu pengerjaan servisnya.
4. Analisa Sistem
Pada tahap ini mulai memproses dan menganalisis data atau informasi
yang didapatkan pada tahapan pengumpulan data dengan membuat use
case diagram, class diagram, dan activity diagram.
5. Perancangan Sistem

14
Mulai merancang sistem yang akan dibangun berdasarkan data yang
telah dikumpulkan dengan menerapkan metode Bubble Sort.

B. Desain Penelitian
1. Use Case Diagram

Gambar 3. Use Case Diagram Sistem


Gambar 3 merupakan use case sistem yang akan dibangun yang
terdiri dari 3 aktor yaitu admin, teknisi, dan customer. Teknisi dapat
mengelola data customer, memproses data perbaikan dan
mengonfirmasi data gadget yang diperbaiki customer, sedangkan
customer bisa mengecek status ponselnya ketika sudah selesai
diperbaiki dan admin dapat mengelola data teknisi yang bertugas dan
mengelola data harga servis.

2. Activity Diagram

15
Gambar 4. Activity Diagram Kelola Teknisi
Gambar 4 merupakan activity diagram kelola teknisi. Admin login
terlebih dahulu sebelum masuk ke sistem kemudian menginputkan data
teknisi yang akan langsung tersimpan ke database serta admin juga dapat
melihat data-data teknisi

Gambar 5. Activity Diagram Kelola Data Gadget yang


diperbaiki
Gambar 5 merupakan activity diagram kelola data gadget yang
diperbaiki. Teknisi login terlebih dahulu sebelum masuk ke sistem
kemudian menginputkan data perbaikan customer yang akan langsung
tersimpan ke database serta teknisi juga dapat melihat data perbaikan

Gambar 6. Activity Diagram Lihat Data Servis


Gambar 6 merupakan activity diagram lihat data servis. Customer
login terlebih dahulu sebelum masuk ke sistem setelah itu customer dapat
melihat data perbaikan kalau handphonenya sudah bisa diambil.

16
3. Class Diagram

Gambar 7. Class Diagram Sistem

Gambar 7 merupakan class diagram sistem yang akan


dibangun yang menampilkan perancangan tabel yang saling terkait
dengan yang lainnya.

4. Desain Interface

Gambar 8. Rancangan Halaman Login

17
Gambar 8 merupakan rancangan halaman login admin. Admin
memasukkan username dan password sebelum masuk ke halaman utama
sistem

Gambar 9. Rancangan Halaman Tambah Data Teknisi


Gambar 9 merupakan rancangan halaman tambah data teknisi.
Admin dapat menambah data teknisi dengan memasukkan username dan
password yang digunakan oleh teknisi ketika login serta memasukkan
nama teknisi dan no HP

Gambar 10. Rancangan Halaman Tambah Data Perbaikan


Gambar 10 merupakan halaman tambah data perbaikan. Pada
halaman ini teknisi memasukkan biodata customer seperti nama dan

18
alamat serta memasukkan data kerusakan handphone customer dan jumlah
biaya servis.

Gambar 11. Rancangan Halaman Data Perbaikan


Gambar 11 merupakan halaman data perbaikan. Pada halaman ini

teknisi dapat melihat data perbaikan handphone customer dan dapat


mengubah status perbaikan ketika handphone tersebut sudah berhasil
diperbaiki.

C. Metode Penelitian
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Gadget Care Jln Perintis
Kemerdekaan, Tamalanrea Jaya, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pada kegiatan penelitian ini, Penulis menggunakan beberapa metode
yang dijadikan sebagai cara pengumpulan data yang dibutuhkan, yaitu:
a. Observasi
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan dengan mengambil data biaya perbaikan handphone dan
data-data teknisi yang bekerja di lokasi penelitian.
b. Wawancara
Penelitian dilakukan dengan proses tanya jawab dengan Teknisi di
Gadget Care.
c. Dokumentasi
Penelitian dilakukan dengan proses dokumentasi yang dijadikan
sumber antara lain foto, buku-buku yang sesuai dengan penelitian,

19
dan data tertulis lainnya yang didapatkan dari hasil observasi dan
wawancara.
3. Teknik Analisa Data
Pada tahap ini mulai memproses dan menganalisis data dan informasi
yang didapatkan dengan menggunakan metode Bubble Sort

Gambar 12. Flowchart Metode Bubble Sort

1. Memasukkan data antrian ke sistem


2. Membandingkan tiap data antrian dengan data antrian yang lain
3. Jika data antrian customer sudah selesai diperbaiki pindahkan data
antrian ke bilangan sisip. 
4. Pindahkan bilangan 1 ke bilangan 2 
5. Pindahkan bilangan sisip ke bilangan 1 
6. Jika tidak, maka melakukan proses selanjutnya
7. Bandingkan kembali data antrian dengan data antrian yang lain
8. Jika data antrian customer sudah selesai diperbaiki pindahkan data
antrian ke bilangan sisip. 
9. Pindahkan bilangan 2 ke bilangan 3 
10. Pindahkan bilangan sisip ke bilangan 2 

20
11. Jika tidak, maka melakukan proses selanjutnya 
12. Ulangi langkah no 1 hingga hasil sesuai yang diinginkan  
13. Selesai

D. Definisi Operasional Variabel


Tabel 1. Definisi Variabel
No Variabel Definisi Keterangan

1 Antrian Berisi nomor antrian yang Numerik


diberikan ke customer yang
menjadi tanda pengenal ketika
ingin mengambil handphone

2 Teknisi Berisi data detail mengenai Kategorik


teknisi yang bekerja

3 Costumer Berisi data customer yang Kategorik


akan servis handphone

4. Servis Berisi data servis handphone Kategorik


yang akan dikerja

21
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ali Arifin, Rancang Bangun Sistem Informasi E-Complain Pada Pt Blue
Gas Indonesia Berbasis Web”; Ali Arifin. ; Jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ; Jakarta ; 2018.
[2] St.Magfirah,“Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Data Servis
Mobil Berbasis Web Pada Pt. Toyota Hadji Kalla”; Jurusan Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Alauddin; Makassar ; 2018.
[3] Manda Sari, Nurindah Dwiyani Perancangan Aplikasi E-Setor (Electronic
Service Motor) Menggunakan Yii2 Framework Berbasis Restful
Webservice”;; Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang; Voteknika; Jurnal Vokasional Teknik
Elektronika dan Informatika; Vol. 7, No. 2, Juni 2019; E - ISSN: 2302-
3295.
[4] Roma Rio Sitepu , Machudor Yusman, Febi Eka Febriansyah
“Implementasi Algoritma Bubble Sort Dan Selection Sort Menggunakan
Arraylist Multidimensi Pada Pengurutan Data Multi Prioritas” 2017
[5] Rahma Farah Ningrum, S.Kom., M.Kom dan Maya Pamela “Aplikasi
Sistem Rayonisasi Penerimaan Siswa Baru Tingkat Sma Negeri Di Jakarta
Barat Dengan Metode Bubble Sort ” 2015
[6] Charlie, Alfa Ryano Yohanis “Aplikasi Permainan Untuk Pembelajaran
Algoritma Bubble Sort “ 2016
[7] Kristanto,Andri, ”Struktur Data dengan C++”,Yogyakarta, Graha Ilmu,
2009
[8] Yahya, Sofyansyah, Y., “Analisa Perbandingan Algoritma Bubble Sort dan
Selection Sort Dengan Perbandingan Eksponensial”, Jurnal Pelita
Informatika Budi Darma. 2014 Vol. VI No 3.
[9] Kadir, 2011, ”Konsep dan Implementasi Struktur Data dalam
Pemrograman Delphi. ed. 1”, Andi,Yogyakrta.
[10] Udo, GJ, KK Bagchi, and PJ Kirs, "Using Servqual to Assess the quality
of e-learning experience." Journal Computer in Human Behavior. 1272-
1283. 2017.

22

Anda mungkin juga menyukai