Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PENYARINGAN DAN MONITORING AIR MCK

BERBASIS IOT DI PONDOK MA’HAD AL-AQWAM


MAN KENDAL

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi S1 – Sistem Komputer

Oleh:
Achmad Lutfiana Afifudin
888740109190177

Program Studi S1 – Sistem Komputer


Fakultas Studi Akademik
Universitas Sains dan Teknologi Komputer
SEMARANG – 2023
SISTEM PENYARINGAN DAN MONITORING AIR MCK
BERBASIS IOT DI PONDOK MA’HAD AL-AQWAM
MAN KENDAL

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi S1 – Sistem Komputer

Oleh:
Achmad Lutfiana Afifudin
888740109190177

HALAMAN JUDUL

Program Studi S1 – Sistem Komputer


Fakultas Studi Akademik
Universitas Sains dan Teknologi Komputer
SEMARANG – 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga Proposal Skripsi yang
berjudul “Sistem Penyaringan dan Monitoring Air MCK Berbasis IOT di Pondok
Ma’had Al-Aqwam MAN Kendal” dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya
hambatan apapun.
Penulis menyadari pula bahwa selama pembuatan Proposal Skripsi ini tidak
lepas dari dukungan dan bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Joseph Teguh Santoso, M.Kom selaku Rektor Universitas
STEKOM Semarang.
2. Bapak Dr.Dr. Agus Wibowo, M.Kom.,M.Si.,M.M selaku Dekan Fakultas
Studi Akademik.
3. Bapak Imam Saufik Suasana S.Kom.,M.Kom selaku Ketua Program Studi
Sistem Komputer.
4. Bapak Dendy Kurniawan, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan.
5. Bapak Drs. H.Moh Soef, M.Ag selaku Kepala Sekolah MAN Kendal.
6. Kepada orang tua dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi dan
dukungannya.
7. Dan seluruh rekan-rekan saya yang selalu mensuport dan mendo ’akan saya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang telah memberikan kritik dan saran
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa
penyusunan Proposal Skripsi ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan
saran sangatlah berguna untuk membantu penyempurnaan Proposal Skripsi ini
dan harapan penulis semoga Proposal Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kendal, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
A. Judul Proposal.....................................................................................................1
B. Latar Belakang....................................................................................................1
C. Identifikasi Masalah............................................................................................3
D. Pembatasan Masalah...........................................................................................4
E. Rumusan Masalah................................................................................................4
F. Tujuan Penelitian.................................................................................................4
G. Manfaat Penelitian..............................................................................................5
H. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan............................................................6
I. Deskripsi Teoritik.................................................................................................7
J. Kerangka Berpikir..............................................................................................19
K. Model Pengembangan.......................................................................................21
L. Jadwal Kegiatan Penelitian................................................................................23
M. Daftar Pustaka..................................................................................................25

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sifat fisik air..............................................................................................10


Tabel 2 Datasheet Sensor pH.................................................................................14
Tabel 3 Jadwal Kegiatan Penelitian.......................................................................23

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur kerja produk yang dikembangkan...................................................6


Gambar 2 Bentuk fisik DOIT ESP32 Devkit PinOut............................................12
Gambar 3 Skala derajat keasaman.........................................................................13
Gambar 4 Bentuk fisik Turbidity Sensor...............................................................14
Gambar 5 Bentuk fisik sensor pH..........................................................................15
Gambar 6 Bentuk fisik Sensor DS18B20..............................................................16
Gambar 7 Bentuk fisik OLED...............................................................................16
Gambar 8 Bentuk fisik relay..................................................................................17
Gambar 9 Kerangka Berfikir..................................................................................19
Gambar 10 Langkah Penelitian dan Pengembangan R&D....................................21

v
A. Judul Proposal
Sistem Penyaringan dan Monitoring Air MCK Berbasis IoT di Pondok
MA’had Al-Aqwam MAN Kendal.

B. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-
hari seperti mandi, cuci, kakus (Harsa, 2019). Air juga merupakan unsur yang
paling penting bagi kebutuhan hidup manusia dengan rasio perbandingan
sebesar 60% hingga 70% dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain.
Penggunaan air bersih sehari-hari sangatlah penting bagi kehidupan manusia.
Maka dari itu menjaga lingkungan tetap bersih bisa menjadi salah satu upaya
menjaga kualitas air dalam tanah (Yoga dkk., 2020). Sanitasi air sangatlah
perlu di perhatikan karena sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan
penyakit terutama penyakit diare (Rasyidah, Ummy Maisarah (2019).
Air bersih dapat diketahui dengan mengenali karakteristiknya.
Karakteristik air dapat di bedakan menjadi 3 yaitu karakter fisik, kimia dan
Biologi. (Faisal, M., & Atmaja, D. M., 2019). Sesuai dengan peraturan
menteri kesehatan republik Indonesia no.32 tahun 2017 karakter fisik air
meliputi rasa, warna, bau, kekeruhan, dan suhu. Air di kategorikan aman
untuk di gunakan jika tidak berasa,tidak berbau,berwarna bening dan bersuhu
16-400C Sedangkan untuk tingkat kekeruhan air 25 NTU. Ph menjadi
karakterisktik Kimia dari air yang mana air layak di pakai memiliki Ph 6.5-
9.5. Sedangkan Karakter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan untuk media air SPA meliputi Escherichia coli, Heterotropic
Plate Count (HPC), Pseudomonas aeruginosa, dan Legionella spp (PMK No
33, 2017).
Air yang baik juga memiliki ciri-ciri penting lain berdasarkan pada
lokasi dan penggunaannya. Dalam konteks ini, jarak sumber air dari tempat
pembuangan juga merupakan faktor kritis. Sumber air bersih sebaiknya tidak
berdekatan dengan tempat pembuangan limbah atau sumber pencemaran guna
mencegah kontaminasi silang dan memastikan kebersihan air yang
digunakan. Jarak minimal antara sumber air dengan sumber pencemaran

1
adalah 11 meter (Singga, 2022). Selain itu, kualitas air juga relatif baik
dengan jarak 200 – 1800 m dari garis pantai/laut (Ardana, 2022).
Air yang tidak layak pakai, juga dikenal sebagai air kontaminasi,
merujuk pada air yang telah tercemar oleh berbagai zat atau mikroorganisme
yang membuatnya tidak aman untuk dikonsumsi atau digunakan dalam
keperluan sehari-hari (Taufiqurrachman, 2018).
Menurut (Trisna, 2018) dalam penelitian “Kualitas Air Dan Keluhan
Kesehatan Masyarakat Di Sekitar Pabrik Gula Watoetoelis” menjelaskan
bahwa, beberapa penyakit serius yang diakibatkan oleh penggunaan air
tercemar adalah Hepatitis A, Poliomyelitis, Cholera, Typus Abdominalis,
Dysentri Amoeba, Ascariasis, Trachoma, dan Scabies.
Air bersih sangat dibutuhkan manusia dari segala sektor tanpa
terkecuali dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini masih ada beberapa sekolah
atau pondok pesantren yang masih menggunakan air dengan kualitas air yang
kurang baik, salah satunya di Pondok Ma’had Al-Aqwam MAN Kendal Yaitu
pondok Tahfidzul Qur’an yang merupakan bagian dari lembaga pendidikan
Madrasah Aliyah Negeri Kendal yang berlokasi di Desa Bugangin Kecamatan
Kendal Kabupaten Kendal.
Di Ma’had Al-Aqwam air bersih dibutuhkan bagi para santri dan
santriwati untuk mandi, cuci, kakus dan keperluan lainnya. Namun, air di
sumur bor maupun sumur tabung yang diambil dari dalam tanah sekitar
Ma’had Al-aqwam memiliki kualitas yang kurang baik, yaitu keruh dan
mengandung sedikit kapur dan memiliki bau yang sedikit kurang sedap
mengingat lokasi sumur kurang lebih 8 meter dengan selokan pembuangan
warga. Serta lokasi sumur berjarak kurang lebih 5 meter dengan septic tank.
Kedalaman air sumur yang hanya kurang lebih 8 meter menjadikan sumur
tersebut keruh dan berbau sedikit tidak sedap.
Saat ini, Ma’had Al-aqwam belum memiliki alat yang memadai untuk
mengecek kualitas air di pondok layak dipakai atau tidak. Kondisi tersebut
mengindikasikan bahwa pengelolaan sumber air dan keselamatan air minum
menjadi belum optimal. Ketiadaan alat tersebut juga dapat menjadi kendala
serius dalam memastikan bahwa air yang digunakan aman dan sehat.

2
Peningkatan akses ke peralatan yang dapat mengecek kualitas air akan
menjadi langkah penting dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan air
bersih untuk kesejahteraan dan kesehatan anggota Pondok Ma’had Al-
aqwam.
Dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan air bersih dan
memantau kondisi fasilitas MCK, penerapan Internet of Things (IoT) dapat
menjadi solusi yang inovatif. IoT adalah konsep di mana berbagai perangkat
fisik (seperti sensor dan perangkat elektronik) dapat terhubung dan
berkomunikasi melalui jaringan internet. Dengan mengintegrasikan teknologi
IoT, sistem penyaringan dan monitoring air MCK dapat diimplementasikan
untuk memastikan air yang digunakan aman dan berkualitas serta memantau
kondisi fasilitas MCK secara real-time (Ngatikoh, 2022).
Untuk penerapannya, dibutuhkan suatu filter air yang bisa mengubah
air keruh dan berbau menjadi air yang tergolong bersih dan bisa di pakai
untuk kebutuhan para santri dan santriwati. Dengan tambahan sensor-sensor
seperti sensor PH air dan Turbidity menjadikan kualitas air setelah melalui
proses filter dapat termonitor apakah air tersebut bersih dan layak untuk di
pakai atau tidak. Serta dengan penambahan teknologi IoT tersebut dapat
memudahkan monitoring kualitas air kapan pun dan dimanapun.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan melakukan penelitian
dengan judul “Sistem Penyaringan Dan Monitoring Air MCK Berbasis IoT di
Pondok MA’had Al-Aqwam MAN Kendal”.

C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dapat
mengidentifikasikan suatu masalah yang terjadi antara lain:
1. Ma’had AL-Aqwam MAN Kendal masih menggunakan air dengan
kualitas yang kurang baik, yaitu keruh, berbau, dan berwarna.
2. Ma’had AL-Aqwam MAN Kendal belum mempunyai sebuah alat yang
dapat mengecek/memonitoring kualitas air.
3. Ma’had Al Aqwam MAN Kendal memerlukan sebuah sistem yang dapat
menentukan air bersih dan layak pakai atau tidak.

3
D. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis akan membuat batasan permasalahan.
Agar dalam penelitian ini tidak menyimpang dari latar belakang, maka
penulis membuat batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di MAN Kendal.
2. Sistem ini dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan air
keruh dan berbau yang terjadi di Ma’had Al-Aqwam MAN Kendal.
3. Sistem ini di dirancang dengan ESP32, sensor pH air, sensor Turbidity
dan IOT web.

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan
masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat sistem penyaringan air di Ma’had Al-Aqwam
MAN Kendal agar air tidak keruh, berbau dan berwarna?
2. Bagaimana cara membuat sistem monitoring kualitas air di Ma’had Al-
Aqwam MAN Kendal secara real time?
3. Bagaimana cara membuat sistem monitoring air yang dapat menentukan
air bersih dan layak pakai di Ma’had Al-Aqwam MAN Kendal?

F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Merancang dan membangun sebuah sistem penyaringan air di Ma’had Al-
Aqwam MAN Kendal agar air tidak keruh, berbau dan berwarna.
2. Merancang dan membangun sebuah sistem monitoring kualitas air di
Ma’had Al-Aqwam MAN Kendal secara real time.
3. Merancang dan membangun sebuah sistem monitoring air MCK berbasis
IOT yang dapat menentukan air bersih dan layak pakai di Ma’had Al-
Aqwam MAN Kendal.

4
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Instansi Pendidikan
a) Mempunyai sistem filter air dan monitoring air berbasis IOT.
b) Memudahkan pengelola dalam memantau kualitas air kapanpun
dan dimanapun.
c) Sebagai referensi untuk pengembangan sistem berikutnya.
2. Manfaat bagi Akademik.
a) Hasil dari kegiatan penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
sumber informasi pengetahuan baru.
b) Hasil dari kegiatan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi mahasiswa lainnya dalam melakukan pembelajaran
atau penelitian yang serupa.
3. Manfaat bagi Penulis
a) Sebagai bahan pembelajaran dan penambah wawasan dalam
pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan.
b) Sebagai bentuk kegiatan dalam mempraktikkan ilmu yang sudah
dipelajari dan didapatkan selama kuliah.

5
H. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
Agar dalam pengembangan Sistem Penyaringan Dan Monitoring Air
MCK Berbasis IOT di Pondok MA’had Al-Aqwam MAN Kendal ini dapat
mencapai tujuan yang diinginkan, maka perlu ditetapkan spesifikasi produk
yang akan menjadi landasan atau acuan dalam perancangan sistem ini.
Adapun spesifikasi produk yang akan dikembangkan antara lain:

Gambar 1 Alur kerja produk yang dikembangkan


(Sumber: Penulis, 2023)

Penjelasan blok diagram alur kerja produk sebagai berikut:


a. Untuk filter:
Menggunakan filter Sedimen 2 buah dan Filter CTO.
b. Untuk spesifikasi komponen arduino:
1. Esp32
2. Sensor pH + modul
3. Sensor Turbidity (kekeruhan air) 2 buah
4. Sensor Suhu 2 buah
5. OLED (untuk display)

6
6. Relay
7. Pompa air 12 v
8. Tombol push button
9. LED 5mm
10. Blynk

I. Deskripsi Teoritik
1. Sistem
1.1. Pengertian Sistem
Sistem yaitu suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau
variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi dan saling
tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(Meilano et al, 2021).
Sistem merupakan kelompok yang terbentuk oleh subsistem
/bagian /komponen yang meliputi komponen fisik maupun non fisik
yang saling menyatu (Nasution dkk, 2022).
Sistem yang satu dengan sistem yang lainnya saling berhubungan
dan saling tergantung agar tujuan utama dalam organisasi atau lembaga
dapat tercapai (Efendi, 2023).
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan oleh penulis, bahwa
Sistem merupakan gabungan dari suatu bagian-bagian proses atau
petunjuk-petunjuk yang dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu.

1.2. Jenis-jenis Sistem


Suatu sistem memiliki tujuan dan kegunaan yang berbeda untuk
setiap studi kasus, sehingga sistem dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis (Efendi, 2023), yaitu:
a) Sistem terbuka
Sistem ini adalah sistem yang dapat dipengaruhi dari luar.
Sistem ini bisa mengubah informasi, bahan, atau energi dengan
lingkungan sekitarnya, termasuk juga di dalamnya dapat
mengubah masukan yang acak dan yang tidak ditentukan.

7
b) Sistem tertutup atau close system
Sistem tertutup adalah sistem yang dapat berdiri sendiri (self
contained) atau tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem
ini tidak mengganti bahan, informasi atau energi dengan
lingkungan luarnya. Meskipun begitu sistem ini pada akhirnya
akan tidak beraturan polanya.
c) Sistem yang dapat diramalkan
Sistem yang dapat diramalkan adalah sistem yang sesuai
dengan yang ditentukan. Jika suatu sistem tersebut sudah
digambarkan mengenai keadaannya pada suatu waktu maka kecil
kemungkinan sistem tersebut melakukan kesalahan.
d) Sistem yang tidak dapat diramalkan
Sistem yang tidak dapat diramalkan yaitu sistem yang
bisa diramalkan tetapi dapat menimbulkan kesalahan ramalan
karena suatu keadaan.
e) Sistem kecerdasan
Sistem kecerdasan, yaitu sistem yang tidak terjadi secara
alami atau herus diciptakan terlebih dahulu atau juga bisa disebut
dengan sistem buatan. Sistem buatan dirancang untuk memenuhi
kebutuhan.

2. Penyaringan
Penyaringan (filtration) adalah suatu metode pemisahan partikel zat
padat dari fluida dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium
penyaring atau septum, di mana zat padat itu akan tertahan (Yaqin, 2020).
Penyaringan atau filtrasi merupakan suatu proses penjernihan air
untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air melalui media berpori.
Dengan proses penyaringan ini memberikan manfaat untuk pemenuhan
kebutuhan air bersih (Ilyas, 2021).
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan, bahwa penyaringan
merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan cat padat yang
tercampur dalam air melalui penyaring atau septum.

8
3. Sistem Penyaringan
Sistem penyaringan adalah alat/piranti yang digunakan dalam proses
penyaringan /penjernihan air. Keandalan sistem penyaringan air dapat
dilihat dari kualitas air bersih yang dihasilkan (Yaqin, 2020).
Sistem penyaringan merupakan suatu alternatif untuk meningkatkan
kualitas air bersih. Media yang digunakan dalam sistem penyaringan dapat
berupa media botol bekas berpori, kapas/kain, ijuk/serabut kelapa, arang,
pasir, batu atau kerikil, dan serat lainnya (Setyowati, 2022).

4. Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus dan bersifat utuh dari manajemen perusahaan yang isinya adalah
penilaian yang bersifat sistematis terhadap kemajuan suatu pekerjaan.
Monitoring dapat dikatakan sebagai suatu proses pencatatan dan
pengumpulan informasi terhadap tugas-tugas projek secara periodik.
Monitoring berguna untuk melihat dan menerima perkembangan suatu
pekerjaan atau transaksi yang sedang berjalan (Wijaya, 2018).

5. Air
Air adalah salah satu sumber daya alam yang tergolong tidak hidup
atau non hayati dan dapat diperbarui (Yaqin, 2020).
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia. Selain untuk minum, air juga merupakan kebutuhan pokok
manusia untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak, mandi, mencuci,
toileting dan kegiatan membersihkan rumah lainnya (Setyowati, 2022).
Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Air
yang kualitasnya baik tidak berbau dan memiliki rasa tawar (Ilyas, 2021).

9
Kondisi air antara satu daerah dengan daerah lain tidak sama karena
dipengaruhi oleh berbagai faktor (Alifianna, 2018). Secara kualitas, air
bersih harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Syarat fisik
Air yang baik seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Parameter fisis ini selain penting efeknya terhadap
kesehatan, juga sering berguna bagi masyarakat umum untuk
membedakan kualitas air tanpa uji laboratorium sehingga orang
mudah mengetahui kualitas air dari fisiknya saja. Sifat fisik air
dijelaskan pada tabel berikut ini

Tabel 1 Sifat fisik air


0
Sifat Fisik Air 0 200 500 1000
Massa Jenis (g/cm2) 0.99987 0.99823 0.9981 0.9584
Panas Jenis (kal/g,0C) 1.0074 0.9988 0.9985 1.0069
Kalor uap (kal/g) 597.3 586.0 589.0 539.0
Konduktivitas Termal 1.39 x 10-3 1.40 x 10-3 1.52 x 10-3 1.63 x 10-3
(kal/cm.s0C)
Tegangan Permukaan 75.64 72.75 67.91 58.80
(dyne/cm)
Laju Viskositas (g/cm.s) 178.34 x 10-4 100.9 x 10-4 54.9 x 10-4 28.4 x 10-4
Tetapan dielektrik 87.825 80.8 69.725 55.355
Sumber : https://belajarmipa.com/air/

b. Syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau
zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampui batas uang telah
ditentukan. Air bersih yang baik biasanya memiliki derajat keasaman
(pH) yang netral, kesadahan yang rendah, tidak mengandung bahan
kimia beracun seperti sianida sulfida dan fenolik, tidak mengandung
bahan organik, tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti
Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, D, dan Cr. Sedangkan menurut
Permenkes RI No 32 tahun 2017 tentang “Standar Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan
Pemandian Umum”, batas maksimum kadar Fe yang diperoleh dalam
air untuk keperluan higiene sanitasi maksimum adalah 1 mg/l.

10
c. Syarat bakteriologis
Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah :
1) Tidak mengandung bakteri pathogen, misalnya bakteri golongan
colli, Salmonella typhi, Vibrio chlotera. Kuman-kuman ini mudah
tersebar melalui air (transmitted by water).
2) Tidak mengandung bakteri non-pathogen, seperti actionmycetes,
phytoplankton coliform, dadocera. Berdasarkan Permenkes RI No
32 tahun 2017 tentang “Standar Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan
Pemandian Umum”, batas kadar maksimum yang diperoleh untuk
parameter E.coli dan bakteri coliform yaitu 0 (nol) per 100 ml
sampel. Air yang mengandung golongan coli dianggap telah
terkontaminasi (berhubungan) dengan kotoran manusia. Dengan
demikian bateriologik, tidak langsung diperiksa dengan indicator
bakteri golongan coli.

Menurut (Taufiqurrachman, 2018) pada “Sistem Lingkungan Industri


Materi 5 : Polusi Air (Pencemaran Air)” menjelaskan bahwa, air yang tidak
layak pakai, juga dikenal sebagai air kontaminasi, merujuk pada air yang
telah tercemar oleh berbagai zat atau mikroorganisme yang membuatnya
tidak aman untuk dikonsumsi atau digunakan dalam keperluan sehari-hari.
Air ini dapat mengandung berbagai jenis pencemar, seperti bakteri patogen,
virus, bahan kimia berbahaya, logam berat, dan limbah industri. Dampak
negatif menggunakan air tercemar ini dapat mengakibatkan penyakit serius
jika dikonsumsi, serta memiliki dampak negatif pada ekosistem dan
lingkungan secara keseluruhan.
Menurut (Trisna, 2018) dalam penelitian “Kualitas Air Dan Keluhan
Kesehatan Masyarakat Di Sekitar Pabrik Gula Watoetoelis” menjelaskan
bahwa, beberapa penyakit serius yang diakibatkan oleh penggunaan air
tercemar adalah Hepatitis A, Poliomyelitis, Cholera, Typus Abdominalis,
Dysentri Amoeba, Ascariasis, Trachoma, dan Scabies.

11
6. ESP32
ESP32 adalah sistem dengan biaya yang rendah, berdaya rendah pada
seri chip (SoC) dengan Wi-Fi dan kemampuan Bluetooth. ESP32 bekerja
dengan konsumsi daya sangat rendah melalui fitur hemat daya termasuk fine
resolution clock gating, multiple power modes, and dynamic power scaling.
Modul ESP32 merupakan penerus dari modul ESP8266 yang cukup populer
untuk aplikasi IoT. Pada ESP32 terdapat inti CPU serta Wi-Fi yang lebih
cepat, GPIO yang lebih , dan mendukung Bluetooth Low Energy (Ngatikoh,
2022).
Pin pada ESP32 terdiri dari:
1) Jumlah pin : 30 meliputi pin tegangan dan GPIO.
2) 15 pin ADC (Analog to Digital Converter)
3) UART Interface
4) SPI Interface
5) 12C Interface
6) 16 pin PWM (Pulse Width Modulation)
7) Pin DAC (Digital to Analog Converter)

Gambar 2 Bentuk fisik DOIT ESP32 Devkit PinOut

7. Arduino IDE
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE
juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut writing yang
membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini

12
dikembangkan dari software processing yang dirombak menjadi Arduino
IDE khusus untuk pemrograman Arduino. Program yang ditulis dengan
menggunakan software Arduino IDE disebut juga dengan sketch. Sketch
ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file dengan ekstensi .ino
(Sukabumi et al, 2020).

8. pH
pH adalah satuan derajat keasaman yang digunakan untuk mengukur
kebasaan atau keasaman suatu arutan. Asam adalah senyawa yang dalam
larutannya dapat menghasilkan ion H+. Sedangkan Basa adalah senyawa
yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H-. Asam merupakan zat
yang larutannya berasa asam, dapat memerahkan kertas lakmus biru dan
menetralkan basa. Sedangkan basa merupakan zat yang larutannya berasa
pahit, licin dan dapat membirukan kertas lakmus merah dan menetralkan
asam. Alat ukur keasaman memiliki rentang nilai 0-14 yang dimana pH
netral berada pada nilai 6,5 hingga 7,5. Jika lebih dari 7,5 maka bernilai
basa dan jika kurang dari 6,5 bernilai asam. Nilai pH 0 menunjukkan derajat
keasaman larutan yang sangat tinggi, sedangkan nilai 14 menunjukkan nilai
kebasaan suatu larutan yang sangat tinggi (Ngatikoh, 2022).

Gambar 3 Skala derajat keasaman

Dalam pengukuran tingkat pH digunakan modul sensor pH. Modul


sensor pH terdiri dari 2 bagian, yaitu sensor pH dan rangkaian
pengkondisian sinyal sensor pH. Cara kerja modul ini adalah rangkaian
sensor pH akan membaca nilai pH dari elektroda sensor yang berupa nilai

13
tegangan analog. Keluaran dari sensor diterima oleh rangkaian
pengkondisian sinyal untuk kemudian dikuatkan, sehingga nilai tegangan
keluaran dari sensor pH ini akan lebih mudah terbaca oleh E.
Tabel 2 Datasheet Sensor pH
Type Sealed, gel-filled, polycarbonate body,
Ag/AgCl
Response time 90% of final reading in 1 second in a
buffer
Temperature range 5 to 80°C (reading not compensated)
Range pH 0-14
Accuracy +/- 0.2 pH units
Default calibration values Slope: -3.838
Intercept: 13.720
Shaft diameter 12 mm OD

9. Sensor Turbidity
Sensor Kekeruhan Air GE Turbidity Sensor disebut juga alat ukur
kekeruhan air, Kekeruhan merupakan keadaan mendung atau kekaburan dari
cairan yang disebabkan oleh individu partikel (suspended solids) yang
umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang, mirip dengan asap di udara.
Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci dari kualitas air. Kekeruhan
mengacu pada konsentrasi ketidaklarutan. Keberadaan partikel dalam cairan
yang diukur dalam Nephelometric Turbidity Units (NTU) (Nurhidayat,
2002).
Berikut adalah bentuk fisik dari sensor kekeruhan air

Gambar 4 Bentuk fisik Turbidity Sensor

10. Sensor pH
Perancangan PH meter, PH meter adalah sebuah alat elektronik yang
berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu

14
cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-
bahan semi padat) Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe
pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan
menampilkan nilai pH. (Rahmanto, Y., dkk., 2020).

Gambar 5 Bentuk fisik sensor pH


11. Sensor Suhu DS18B20
Sensor Suhu DS18B20 adalah sebuah sensor suhu digital one wire
atau hanya membutuhkan 1 pin jalur data komunikasi. Setiap sensor
DS18B20 memiliki nomor seri 64-bit yang unik yang berarti kita dapat
menggunakan banyak sensor pada bus daya yang sama (banyak sensor
terhubung ke GPIO yang sama). Hal tersebut sangat berguna untuk logging
data pada proyek pengontrolan suhu. DS18B20 menyediakan 9 hingga 12-
bit hasil pembacaan. Hasil pembacaan dikirim ke atau dari DS18B20
melalui antarmuka one wire. Power yang dibutuhkan untuk membaca,
menulis dan melakukan konversi suhu dapat diturunkan dari jalur data itu
sendiri tanpa memerlukan sumber daya eksternal (Ngatikoh, 2022).

15
Gambar 6 Bentuk fisik Sensor DS18B20

12. OLED
OLED LCD adalah salah satu media yang dapat digunakan sebagai
display output untuk modul Arduino atau controller lainnya. OLED
berfungsi sebagai penampil suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau
menu pada aplikasi mikrokontroller. Memiliki kelebihan yakni kontras pixel
yang sangat tajam serta tidak membutuhkan cahaya backlight sehingga
hemat dalam konsumsi daya. Kekurangan dari OLED adalah menggunakan
single colour ukurannya yang relatif lebih kecil dari LCD Grafik atau dari
LCD TFT. (Susilawati, 2021).

Gambar 7 Bentuk fisik OLED

13. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus

16
listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi (Prakarsa, 2019).

Gambar 8 Bentuk fisik relay

14. Blynk
Blynk adalah aplikasi untuk iOS dan OS Android untuk mengontrol
Arduino, NodeMCU, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui Internet. Aplikasi
ini dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat hardware,menampilkan
data sensor, menyimpan data,visualisasi, dan lain-lain. Aplikasi Blynk
memiliki 3 komponen utama.yaitu Aplikasi, Server, dan Libraries. Blynk
server berfungsi untuk menangani semua komunikasi diantara smartphone
dan hardware. Widget yang tersedia pada Blynk diantaranya adalah Button,
Value Display, History Graph, Twitter, dan Email. Blynk tidak terikat
dengan beberapa jenis microcontroller namun harus didukung hardware
yang dipilih. NodeMCU dikontrol dengan Internet melalui WiFi,chip
ESP8266, Blynk akan dibuat online dan siap untuk Internet of Things
(Artiyasa, 2020).

15. IoT
IoT (Internet of Things) adalah kemampuan berbagai device yang
dapat saling terhubung dan saling bertukar data melalui jaringan internet.
IoT merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan adanya sebuah
pengendalian, komunikasi, kerjasama dengan berbagai perangkat keras, data
melalui jaringan internet, sehingga dapat dikatakan bahwa Internet of
Things adalah ketika kita dapat menghubungkan sesuatu yang tidak
dioperasikan oleh manusia ke internet (Ngatikoh, 2022).

17
Internet of Things bukan hanya terkait dengan pengendalia perangkat
melalui jarak jauh, tapi juga bagaimana berbagi data, memvirtualisasikan
segala hal nyata ke dalam bentuk internet, dan lain-lain. Internet menjadi
sebuah penghubung antara sesama mesin secara otomatis. Selain itu juga
adanya user yang bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat
tersebut secara langsung. Manfaatnya menggunakan teknologi Internet of
Things yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia menjadi lebih cepat,
muda dan efisien (Ramadhan, 2023).

16. Bahasa Pemrograman C


Bahasa pemrograman C adalah sebuah bahasa pemrograman
komputer yang bisa digunakan untuk membuat berbagai aplikasi, mulai dari
sistem operasi, antivirus, software pengolah gambar, hingga compiler untuk
bahasa pemrograman, dimana C banyak digunakan untuk membuat bahasa
pemrograman lain yang salah satunya adalah PHP (Sabur & Atmia, 2019).

18
J. Kerangka Berpikir
Berikut ini merupakan gambaran dari Kerangka Pemikiran penulis yang
akan menjadi dasar dalam pembuatan Sistem Penyaringan dan Monitoring Air
MCK Berbasis IoT di Pondok MA’had Al-Aqwam MAN Kendal:
Problems

Ma’had AL-Aqwam MAN Kendal


Ma’had Al Aqwam MAN Kendal
belum mempunyai sebuah alat
memerlukan sebuah sistem yang
yang dapat mengubah air keruh
dapat memonitoring kualitas Air.
dan berbau menjadi air bersih.

Approach

Sistem Penyaringan dan Monitoring Berbasis Internet of


Air MCK Things

Development

Esp32, Sensor pH + modul, Sensor Turbidity, Sensor Suhu, Bahasa


OLED, Relay, Pompa air 12 v, Tombol push button, LED Pemrograman C
5mm, Blynk

Implementation
Pondok MA’had Al-Aqwam MAN Kendal

Measurement
Uji Validasi

Tidak
Valid?
Ya
Result

Sistem Penyaringan dan Monitoring Air MCK Berbasis IoT di Pondok MA’had Al-
Aqwam MAN Kendal

Gambar 9 Kerangka Berfikir

19
Keterangan:
1. Ada dua permasalahan utama pada Ma’had AL-Aqwam MAN Kendal
yaitu:
a. Ma’had AL-Aqwam MAN Kendal belum mempunyai sebuah alat
yang dapat mengubah air keruh dan berbau menjadi air bersih.
b. Ma’had Al Aqwam MAN Kendal memerlukan sebuah sistem yang
dapat memonitoring kualitas Air..
2. Pendekatan alternatif pemecahan masalah dibuat untuk membantu
mengatasi permasalahan yang timbul. Pendekatan alternatif pemecahan
masalah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sistem Penyaringan dan Monitoring Air MCK.
b. Sistem Berbasis Internet of Things.
3. Pengembangan Sistem Penyaringan dan Monitoring Air MCK akan
menggunakan komponen dan metode berikut:
a. Komponen Esp32, Sensor pH + modul, Sensor Turbidity, Sensor
Suhu, OLED, Relay, Pompa air 12 v, Tombol push button, LED
5mm, Blynk.
b. Bahasa Pemrograman C.
4. Sistem Penyaringan dan Monitoring Air MCK Berbasis IoT akan
diimplementasikan di Pondok MA’had Al-Aqwam MAN Kendal.
5. Pengujian Sistem akan menggunakan metode Uji Validasi. Jika ada
fitur sistem yang belum tervalidasi atau perlu perbaikan maka sistem
kembali ke proses development. Jika semua fitur sistem sudah
tervalidasi maka proses uji validasi selesai dan dihasilkan suatu output
sistem yang diharapkan.
6. Hasil yang diharapkan adalah Sistem Penyaringan dan Monitoring Air
MCK Berbasis IoT di Pondok MA’had Al-Aqwam MAN Kendal.

20
K. Model Pengembangan
Metode penelitian yang diterapkan dalam kegiatan penelitian ini
menggunakan Metode Penelitian dan Pengembangan (Research &
Development). Dalam metode ini terdapat 10 Tahapan yang harus
dilakukan, yaitu:

Potensi dan Pengumpulan Validasi


Desain Produk
Masalah Data Desain

Uji Coba Uji Coba


Revisi Produk Revisi Desain
Pemakaian Produk

Produksi
Produksi
Produksi
Revisi Produk Massal
Massal
Massal

Gambar 10 Langkah Penelitian dan Pengembangan R&D


(Sumber: Sugiyono, 2021)

Dari 10 Tahapan langkah-langkah R&D diatas, peneliti akan


menggunakan 6 tahapan sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Menganalisa masalah yang terjadi pada lokasi penelitian. Adapun
masalah yang dihadapi oleh Ma’had Al-Aqwam pada MAN Kendal
adalah air yang terdapat di lokasi tersebut keruh dan berbau.
2. Pengumpulan Data
Metode pegumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentang penelitian ini, yaitu:
a. Observasi
Pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.
Dalam hal ini peulis mengamati secara langsung air yang ada pada
Ma’had Al-Aqwam pada MAN Kendal.

21
b. Interview
Penulis melakukan tanya jawab atau konsultasi secara langsung
degan pihak Ma’had Al-Aqwam pada MAN Kendal megenai
informasi yang berhubungan dengan penelitian.
c. Studi Literatur
Melakukan pengumpulan data dengan cara megambil dari bahan
kepustakaan atau membaca buku yang berhubungan degan tema
penelitian.
3. Desain Produk
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Komponen Esp32, Sensor
pH + modul, Sensor Turbidity, Sensor Suhu, OLED, Relay, Pompa air 12
v, Tombol push button, LED 5mm, Blynk.
4. Validasi Desain
Penulis melakukan validasi desain untuk megetahui apakah suatu produk
layak atau tidak untuk dibuat, seta mencari kelebihan dan kekurangan
produk tersebut.
5. Revisi Desain
Revisi desain dibuat setelah desain produk divalidasi dan medapatkan
penilaian, serta mendapatkan saran sehingga dapat dilakukan revisi pada
produk.
6. Uji Coba Produk
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap model evaluasi produk yang
bertujuan untuk megetahui sejauh mana produk tersebut dapat diterapkan
untuk membantu dalam proses monitoring kualitas air pada Ma’had Al-
Aqwam pada MAN Kendal. Kemudian data hasil uji coba dianalisis
untuk megetahui apakah produk sudah layak dipakai atau belum. Apabila
evaluasi produk belum memeuhi persyaratan, kemudian direvisi dan diuji
coba lagi, maka proses uji coba dan revisi dilakukan secara berulang-
ulang hingga memperoleh hasil akhir yang memenuhi syarat.

22
L. Jadwal Kegiatan Penelitian
Jadwal kegiatan dari penelitian ini ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 3 Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan Bulan Bulan Bulan


Agustus September Oktober November
No Kegiatan
2023 2023 2023 2023
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data
2 Perencanaan
3 Analisis Sistem
4 Perancangan Sistem
5 Implementasi Sistem
6 Pengujian Sistem
7 Dokumentasi
Keterangan:
1. Pada bulan Agustus 2023 minggu ke-1 sampai bulan September 2023
minggu ke-3 melaksanakan pengumpulan data serta
mendokumentasikan kegiatan tersebut.
2. Pada bulan September 2023 minggu ke-2 sampai bulan September
2023 minggu ke-3 melaksanakan perencanaan penelitian serta
mendokumentasikan kegiatan tersebut.
3. Pada bulan September 2023 minggu ke-4 sampai bulan Oktober 2023
minggu ke-1 melaksanakan analisis sistem serta mendokumentasikan
kegiatan tersebut.
4. Pada bulan Oktober 2023 minggu ke-2 sampai bulan Oktober 2023
minggu ke-3 melaksanakan perancangan sistem serta
mendokumentasikan kegiatan tersebut.
5. Pada bulan Oktober 2023 minggu ke-4 sampai bulan November 2023
minggu ke-3 melaksanakan penerapan sistem serta
mendokumentasikan kegiatan tersebut.

23
6. Pada bulan November 2023 minggu ke-3 sampai bulan November
2023 minggu ke-4 melaksanakan penggunaan sistem serta
mendokumentasikan kegiatan tersebut.
7. Kegiatan dokumentasi penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus
2023 minggu ke-1 sampai bulan November 2023 minggu ke-4.

24
M. Daftar Pustaka
Aeni, N. (2021). Strategi Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Akidah
Akhlak di MAN Kendal. Skripsi PAI UNISSULA Semarang.

Alifianna, dkk. (2018). Kemampuan Media Zeolit Dalam Menurunkan Kadar


Fe. thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/777/

Ardana, P. D. H., dkk. (2022). Identifikasi Intrusi Air Laut Di Daerah Pesisir
Pantai Mertasarisanur Dengan Metode Vertical Electrical Sounding
(Ves). Konferensi Nasional Teknik Sipil 16. 1179-1188.

Arsyad, Y., dkk. (2022). Sistem Monitoring Kekeruhan Air Berbasis IoT
(Studi Kasus : Perumda Ende). SATESI (Jurnal Sains Teknologi dan
Sistem Informasi), 2(2), 133-139.

Artiyasa, M., dkk. (2020). Aplikasi Smart Home Node MCU IoT Untuk
Blynk. Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra, 7(1), 1-7.

Efendi, E., dkk. (2023). Konsep Sistem, Jenis-Jenis Sistem Dan Model
Sistem. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(2), 3816-3820.

Harsa, I. M. S. (2019). Hubungan Antara Sumber Air Dengan Kejadian Diare


Padawarga Kampung Baru Ngagelrejo Wonokromo Surabaya.
Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 5(3), 124-129.

Ilyas., dkk. (2021). Penjernihan Air Metode Filtrasi untuk Meningkatkan


Kesehatan Masyarakat RT Pu’uzeze Kelurahan Rukun Lima Nusa
Tenggara Timur. Warta Pengabdian, 15(1), 46-52.

Maharani, Y. (2021). Pengelolaan Pembinaan Tenaga Kependidikan di MAN


Kendal. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN
Walisongo Semarang
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/15562/1/SKRIPSI_160303608
3_YASHINTA_MAHARANI.pdf

Meilano, R., Damanik, F., & Tanto, T. (2021). Pengembangan Sistem


Informasi Persediaan Barang dengan Metode Waterfall. Jurnal
Elektronika, Listrik, Dan Teknologi Informasi Terapan, 2(1), 30–34.
https://doi.org/10.37338/e.v2i2.153

Nasution, W. R. H. dkk., (2022). Pendapat Ahli Mengenai Sistem Informasi


Manajemen. JIP: Jurnal Inovasi Penelitian, 3(4), 5893-5896.

Ngatikoh, H. (2022). Sistem Monitoring Dan Penentuan Kualitas Air Pada


Kolam Ikan Berbasis Iot Dengan Metode K-Means Clustering. Skripsi
Thesis, Universitas Teknologi Digital Indonesia.
https://eprints.utdi.ac.id/9657/

25
Nurhidayat, M. Z. (2020). Implementasi Fuzzy Mamdani Pada Sistem
Pengendali Kualitas Air Untuk Penetasan Telur Ikan. Skripsi Thesis,
Institut Teknologi Nasional Bandung.
http://eprints.itenas.ac.id/1264/

Nurillahwaty, E. (2022). Peran Teknologi Dalam Dunia Pendidikan.


Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Vol 1, 81-85.

Prakasa, W. S. (2019). Kendali Penjernihan Air Melalui Arduino Dan


Android. Diploma thesis, STMIK AKAKOM YOGYAKARTA.
https://eprints.utdi.ac.id/8520/

Ramadhan, Z. F., dkk. (2023). Perancangan Sistem Monitoring Kelayakan


Konsumsi Air Minum Berbasis Internet Of Things (Iot). Jurnal Ilmiah
Multi Disiplin Indonesia, 2(5), 927-937.

Sabur, F., & Atmia, K. (2019). Perancangan Pendeteksi Asap Rokok di


Ruangan Not Smoking Area pada Bandara Menggunakan
Mikrokontroller Berbasis Android. Jurnal Teknik Dan Keselamatan
Transportasi, 2(2), 170–184. www.depkes.go.id

Setyowati, L., & Sabrina. (2022). Sosialisasi Pengelolaan Air Dengan Sistem
Penyaringan Sederhana Pada Warga Rt 34 Kelurahan Air Hitam, Kota
Samarinda. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(5), 3904-3913.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm

Singga, S., & Rihi, R. G. H. M. L. (2022). Tingkat Risiko Pencemaran, Jarak


Sumber Pencemar dan Kandungan Coliform Pada Mata Air di
Kelurahan Bakunase II. Oehonis : The Journal of Environmental
Health Research, 5(1), 67-71.

Sukabumi, P., dkk. (2020). Minimalisasi Kadar Asap Rokok Menggunakan


Alat Penetralisir Berbasis IoT. Prosiding SEMNASTERA, 58–63.

Susilawati. (2021). Rancang Bangun Modul Mikrokontroller Online Berbasis


Mobile Sebagai Media Pembelajaran Pembacaan Ekg Untuk Siswa =
Design A Mobile-Based Online Microcontroller Module As An Ecg
Reading Learning Medium For Students. Skripsi thesis, Universitas
Hasanuddin. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/16823/

Taufiqurrachman. (2018). Sistem Lingkungan Industri Materi 5 : Polusi Air


(Pencemaran Air). taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

Trisna, Y. (2018). Kualitas Air Dan Keluhan Kesehatan Masyarakat Di


Sekitar Pabrik Gula Watoetoelis. Jurnal Kesehatan Lingkungan,
10(2), 220-232.

26
Wijaya, C. A. (2018). Sistem Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Program
Studi di Institusi Pendidikan Tinggi. Indonesian Journal of
Information Systems (IJIS), 1(1), 13-24.

Yaqin, R. I., dkk. (2020). Rancang Bangun Alat Penjernih Air Portable Untuk
Persediaan Air di Kota Dumai. Jurnal Teknologi, 12(2), 107-116.
https://dx.doi.org/10.24853/jurtek.12.2.107-116

Rasyidah, Ummy Maisarah (2019) Diare Sebagai Konsekuensi Buruknya


Sanitasi Lingkungan. Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 1
(1). pp. 31-36.
Yoga, I. Gede Arma Prima Reka, Ni Putu Widya Astuti, and Nyoman Ngurah
Adi Sanjaya. "Analisis hubungan kondisi fisik dengan kualitas air
pada sumur gali plus di wilayah kerja puskesmas ii Denpasar Selatan."
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan 6.2 (2020): 52-63.

Faisal, M., & Atmaja, D. M. (2019). Kualitas Air Pada Sumber Mata Air Di
Pura Taman Desa Sanggalangit Sebagai Sumber Air Minum Berbasis
Metode Storet. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 7(2).

Rahmanto, Y., Rifaini, A., Samsugi, S., & Riskiono, S. D. (2020). Sistem
Monitoring pH Air Pada Aquaponik Menggunakan Mikrokontroler
Arduino UNO. Jurnal Teknologi Dan Sistem Tertanam, 1(1), 23-28.

27

Anda mungkin juga menyukai